INTISARI POLA PENGOBATAN HIPERTENSI TANPA DAN DENGAN PENYAKIT PENYERTA DIABETES MELITUS ATAU INFEKSI SALURAN KEMIH PASIEN RAWAT INAP RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI TAHUN 2013 Endah Dwi Janiarti; Erna Prihandiwati; Anna Apriyanti
Hipertensi sebetulnya bukanlah suatu penyakit melainkan merupakan suatu kelainan atau suatu gejala dari gangguan pada mekanisme regulasi tekanan darah. Pengobatan hipertensi dilakukan dengan mengubah pola hidup kemudian dilakukan pengobatan dengan menggunakan obat antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola pengobatan hipertensi tanpa dan dengan penyakit penyerta Diabetes Melitusatau Infeksi Saluran Kemih pasien rawat inap H.Boejasin Pelaihari selama tahun 2013. Penelitian ini retrosfektif dengan jumlah semua terdapat 52 Pasien, Hipertensi tanpa penyakit penyerta ada 22 pasien dan Hipertensi dengan penyakit penyerta Diabetes Melitus ada 21 Pasien dan Hipertensi dengan Infeksi Saluran Kemih ada 9 Pasien, Pola pengobatan Hipertensi tanpa dan penyakit penyerta Diabetes Melitus atau Infeksi Saluran Kemih meliputi pengobatan tunggal dan Kombinasi. Hasil dari Penelitian tersebut Pola Pengobatan hipertensi tanpa penyakit penyerta tunggal paling banyak menggunakan pengobatan captopril 18,8 % dengan golongan ACEI, sedangkan amlodipin 9,09 % yaitu golongan CCB,
sedangkan
forusemid 4,54 %, Pengobatan hipertensi tanpa penyakit penyerta dua kombinasi amlodipin dan captopril 18,1 % dengan golongan CCB dan ACEI dengan dan candesartan dan amlodipin 13,6 % dengan golongan CCB dan ARB, Losartan dan Amlodipin 9,09 % golongan ARB dan golongan CCB, Hidroclorotiazide dan amlodipin 4,54 % dengan golongan Diuretik dan CCB, dan losartan dan Hidroclorotiazide 4,54 % dengan golongan ARB dan Diuretik, Pengobatan Hipertensi tanpa penyerta Pengobatan tiga kombinasi amlodipin dan losartan dan hidroclrotiazide 9,09 % dengan golongan CCB dan ACEI dan Diuretik sedangkan amlodipin dan hidroclorotiazide dan candesartan 9,09 %. Pola Pengobatan Hipertensi tunggal dengan penyakit penyerta Diabetes Melitus amlodipin 14,2 % dengan golongan CCB, pengobatan candesartan 14,2% dengan golongan ARB , dan Losartan
19,2 % dengan golongan
ARB,
Pengobatan hipertensi dua kombinasi dengan
penyakit penyerta Diabetes Melitus amlodipin dan captopril dengan 28,5% golongan CCB dan ACEI, dan amlodipin losartan 9,52 % dengan golongan CCB dan ARB dan amlodipin dan hidroclorotiazide 4,76 % dengan golongan CCB dan Diuretik, Pengobatan tiga kombinasi hipertensi dengan penyakit penyerta diabetes melitus dengan menggunakan obat captopril dan hidroclorotiazide 14,2% bdan amlodipin dengan golongan ACEI dan Diurtetik dam CCB, dan Amlodipin dengan candesartan dan captopril Pengobatan tunggal hipertensi dan penyakit penyerta Infeksi saluran kemih dengan obat Amlodipin 33,3% dengan golongan obat CCB dengan jumlah pasien 3 orang dan untuk obat Losartan 22,2 % golongan obat ARB,Pengobatan dua kombinasi hipertensi dengan penyakit penyerta Infeksi Saluran Kemih sering menggunakan Amlodipin dan captopril 44,4 % golongan CCB dan ACEI captopril 4,76 % dengan golongan obat CCB dan ARB dan ACEI.
Kata Kunci : Pola Pengobatan, Hipertensi Tanpa dan Penyakit Diabees Melitus Atau Infeksi Saluran Kemih. .
Penyerta
ABSTRACT WITHOUT TREATMENT OF HYPERTENSION AND PATTERN WITH DIABETES MELLITUS OMORBIDITIES OR URINARY INFECTION HOSPITAL INFATIENTS HADJI BOEJASIN PELAIHARI YEAR 2013 Endah Dwi Janiarti; Erna Prihandiwati; Anna Apriyanti Hypertension is actually not a disease but a symptom of a disorder or disturbance in the mechanism of blood pressure regulation. Treatment of hypertension is done by changing lifestyle then treatment with antihypertensive medication use. This study aims
to determine the pattern and the treatment of hypertension without
comorbidities Infection Diabetes Melitus atau Kemihpasien Hadji Boejasin Pelaihari hospitalization during 2013. This study retrosfektif the number of all there are 52 patients, hypertension without comorbidities there were 22 patients with comorbidities and Hypertension Diabetes Mellitus and Hypertension No 21 Patients with Urinary Tract Infections No 9 patients, treatment patterns and hypertension without comorbidities of diabetes mellitus or Urinary Tract Infection includes single and combination treatments. The results of the study pattern Treatment of hypertension without comorbidities single most use of captopril treatment 18.8% with ACEI group, whereas amlodipine is 9.09% CCB group, while 4.54% forusemid, Treatment of hypertension without comorbidities two combinations of amlodipine and captopril 18.1% with type CCB and ACEI with candesartan and amlodipine and 13.6% with type CCB and ARB, losartan and amlodipine groups ARB and 9.09% class CCB, amlodipine Hidroclorotiazide and 4.54% with diuretics and CCB groups , and losartan and Hidroclorotiazide 4.54% with ARBs and diuretics group, hypertension without concomitant treatment of three combinations of amlodipine and losartan and hidroclrotiazide 9.09% with type CCB and ACEI and diuretics while amlodipine and candesartan hidroclorotiazide and 9.09%. Treatment of Hypertension single pattern with comorbidities of diabetes mellitus 14.2% with amlodipine CCB group, 14.2% candesartan treatment with the ARB group, and Losartan 19.2% with ARB group,
Treatment of hypertension with comorbidities two combinations of amlodipine and captopril Diabetes Mellitus with 28.5% CCB and ACEI group, and 9.52% with losartan amlodipine group and ARB and CCB amlodipine and hidroclorotiazide 4.76% with type CCB and diuretics, Treatment of hypertension with a combination of three comorbidities of diabetes mellitus with use of the drug captopril and amlodipine bdan hidroclorotiazide 14.2% with ACEI group and Diurtetik dam CCB, amlodipine and candesartan and captopril treatment with single comorbidities hypertension and urinary tract infections with drug amlodipine 33.3 CCB% with the number of drug classes 3 patients and 22.2% for drug Losartan ARB drug class, two combination treatment of hypertension with comorbidities Urinary Tract Infection often using amlodipine and captopril 44.4% CCB and ACEI captopril group 4.76% the drug classes CCB and ACEI and ARB.
Keywords: Pattern Treatment, Without Hypertension and Diabetes Mellitus Host Disease Or Urinary Tract Infection,
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Hipertensi sebetulnya bukanlah suatu penyakit, melainkan merupakan suatu
kelainan, suatu gejala dari gangguan pada mekanisme regulasi tekanan darah (Tan dan Rahardja, 2002) Menurut World Health Organization (WHO) hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular. Diperkirakan telah menyebabkan 4,5% dari beban penyakit secara global, dan merupakan prevalensi nya hampir sama besar dinegara berkembang maupun maju, dan hipertensi penyebab kematian ketiga di saat tekanan darah sudah mencapai angka tertentu yang bermakna (Depkes, 2006). Hasil SKRT 1995, 2000 dan 2004 menunjukkan kardiovaskuler merupakan penyakit nomor satu penyebab kematian di Indonesia dan sekitar 20-30% dari kematian di Indonesia dan sekitar 20-30% dari kematian tersebut di sebabkan oleh hipertensi. Penelitian epidemiologi membuktikan bahwa hipertensi berhubungan secara linear dengan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular. Oleh sebab itu, penyakit hipertensi harus di cegah dan di obati. Hal tersebut merupakan tantangan kita dimasa yang akan datang (Rahajeng dkk, 2009). Munculnya hipertensi pada diabetes disebabkan hiperglikemia pada diabetes mellitus yang dapat meningkatkan angiostensin II sehingga dapat menyebabkan hipertensi, dengan timbulnya hipertensi dapat menyebabkan komplikasi yang lebih lanjut seperti jantung koroner, nefropati diabetes, dan retinopati diabetes (Novitasari dkk, 2011)
Infeksi saluran kemih dapat terjadi baik di pria maupun wanita dari semua umur, dan dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering menderitainfeksi daripada pria. Angka kejadian bakteriuri di wanita meningkat sesuai dengan bertambahnya usia dan aktifitas seksual. Di kelompok wanita yang tidak menikah angka kejadian ISK lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang sudah menikah. Lebih kurang 35% kaum wanita selama hidupnya pernah menderita ISK akut dan umur tersering adalah di kelompok umur antara 20 sampai 50 tahun (Samirah Dkk, 2006). Berdasarkan Hasil Survei di RSUD Hadji Boejasin Hipertensi tanpa dan dengan penyakit penyerta Melitus atau Infeksi Saluran Kemih adalah Data terbanyak Pada tahun 2013. Berdasarkan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pola pengobatan hipertensi tanpa dan dengan penyakit penyerta Diabetes Melitus atau infeksi Saluran Kemih pasien rawat inap Hadji Boejasin Pelaihari tahun 2013.