INTERVAL KEPERCAYAAN Tujuan utama diambil sebuah sampel dari sebuah populasi adalah untuk memperoleh informasi mengenai parameter populasi.. Ada 2 cara menentukan parameter populasi yaitu penaksiran dan pengujian hipotesis.
Penaksiran parameter JIka penaksir ๐ = ๐ , ๐ 2 , ๐ , ๐ dan parameter yang akan ditaksir adalah ๐ = ๐, ๐ 2 , ๐, ๐ , maka ๐ yang baik memiliki beberapa sifat yaitu: 1. ๐ merupakan penduga tak bias, artinya harapan ๐ธ ๐ = ๐ 2. ๐ merupakan penaksir yang efisien, artinya bila ada lebih dari satu penaksir, maka penduga yang efisien adalah penduga yang mempunyai varians paling kecil. 3. ๐ merupakan penaksir yang konsisten, artinya bila sampel yang diambil mekin besar, maka nilai ๐ akan semakin mendekati nilai ๐. Penaksiran parameter dapat dilakukan DUA cara yaitu dengan penaksiran titik dan penaksiran interval. Penaksiran titik jika mengambil Statistik ๐ = ๐ dipakai untuk menaksir parameter ๐ = ๐. Statistik ๐ = ๐ dipakai untuk menaksir parameter ๐ = ๐. Statistik ๐ = ๐ dipakai untuk menaksir parameter ๐ = ๐. Untuk menaksir interval taksiran parameter ๐ dengan koefisien kepercayaan ๐พ, maka sebuah sampel acak diambil, lalu hitung nilai-nilai statistik yang diperlukan. Perumusan dalam bentuk peluang untuk parameter ๐ antara A dan B: ๐ ๐ด<๐<๐ต =๐พ dengan A dan B fungsi dari statistik, jadi merupakan variabel acak, tidak bergantung pada ๐.
Arti dari formula di atas adalah secara ๐พ% percaya bahwa parameter ๐ akan ada didalam interval ๐ด, ๐ต . Jadi tidaklah dikatakan: peluangnya sama dengan ๐พ bahwa ๐ terletak A dan B, melainkan seseorang hamya yakin ๐พ% bahwa ๐ itu terletak antara A dan B. 1. Interval Kepercayaan Bagi Rata-Rata Misalkan sebuah populasi berukuran N dengan rata-rata ๐ dan simpangan baku ๐. Dari populasi ini parameter ๐ akan ditaksir. Untuk keperluan ini, diambil sampel acak berukuran n, lalu dihitung statistik KED
yang perlu, ialah ๐ฅ dan ๐ . Titik taksiran untuk rata-rata ๐ ialah ๐ฅ . Dengan kata lain, nilai ๐ besarnya ditaksir oleh harga ๐ฅ yang didapat dari sampel. Untuk memperoleh taksiran yang lebih tinggi derajat kepercayaan, digunakan interval taksiran atau selang taksiran disertai nilai koefisien kepercayaan yang dikehendaki. Dibedakan menjadi tiga hal a. Simpangan baku ๐ diketahui dan populasinya berdistribusi normal ๐ ๐ฅ โ ๐ง1๐พ .
๐
2
๐
๐
< ๐ < ๐ฅ + ๐ง1๐พ .
=๐พ
๐
2
Dengan ๐พ = koefisien kepercayaan dan ๐ง1 ๐พ = bilangan z didapat dari tabel normal baku untuk 2
1
peluang 2 ๐พ. Untuk interval kepercayaannya: ๐ฅ โ ๐ง1 . 2
๐
๐พ
๐
๐
< ๐ < ๐ฅ + ๐ง1 . 2
๐พ
๐
b. Simpangan baku ๐ tidak diketahui dan populasi berdistribusi normal ๐ ๐ฅ โ ๐ก๐ .
๐ ๐
< ๐ < ๐ฅ + ๐ก๐ .
๐ ๐
=๐พ
dengan ๐พ = koefisien kepercayaan dan ๐ก๐ = nilai t didapat dari daftar distribusi student dengan ๐=
1 2
1 + ๐พ dan ๐๐ = ๐ โ 1
Untuk interval kepercayaannya: ๐ฅ โ ๐ก๐ .
๐ ๐
< ๐ < ๐ฅ + ๐ก๐ .
๐ ๐
c. Simpangan baku ๐ tidak diketahui dan populasi tidak berdistribusi normal Jika n cukup besar maka dalil limit pusat berlaku maka dapat digunakan cara a. dengan menggunakan kekeliruan yang sangat kecil. Jika populasi sangat menyimpang dari normal dan ukuran sampel kecil sekali maka teorinya harus dipecahkan dengan menggunakan bentuk distribusi asli dari populasi bersangkutan.
Contoh: Sebuah sampel acak terdiri dari 100 mahasiswa tealh diambil daris sebuah Universitas lain nilai-nilai IQnya dicatat. Didapat ๐ฅ = 112 dan ๐ = 10. Kita dapat mengatakan: IQ rata-rata untuk mahasiswa Universitas itu = 112
KED
Dalam hal ini digunakan titik taksiran. Jika dikehendaki interval taksiran IQ rata-rata dengan koefisien kepercayaan 0,95 maka ๐ = 1 2
1 + 0,95 = 0,975 dan ๐๐ = 100 โ 1 = 99 dengan menggunakan interpolasi dari Daftar G dalam
lampiran didapat ๐ก๐ = 1,987. Maka interval kepercayaan 112 โ 1,987
10 100
< ๐ < 112 + 1,987
10 100
Atau: 110 < ๐ < 114 Jadi didapat 95% interval kepercayaan untuk IQ rata-rata mahasiswa ialah 110 < ๐ < 114
2. Interval Kepercayaan bagi selisih rata-rata Misalkan terdapat dua populasi, kedua-duanya berdistribusi normal. Rata-rata dan simpangan bakunya masing-masing ๐1 dan ๐1 untuk populasi kesatu, ๐2 dan ๐2 untuk populasi kedua. Dari masing-masing populasi secara independent diambil sebuah sampel acak dengan ukuran ๐1 dan ๐2 . Rata-rata dan simpangan baku dari sampel-sampel itu berturut-turut ๐ฅ1 , ๐ 1 dan ๐ฅ2 , ๐ 2 . Akan ditaksir selisih rata-rata ๐1 โ ๐2 . Jelas bahwa titik taksiran untuk ๐1 โ ๐2 adalah ๐ฅ1 โ ๐ฅ2 . Untuk memperoleh taksiran yang lebih tinggi derajat kepercayaan, digunakan interval taksiran atau selang taksiran disertai nilai koefisien kepercayaan yang dikehendaki. Dibedakan menjadi tiga hal a. ๐1 = ๐2 Jika kedua populasi normal itu mempunyai ๐1 = ๐2 = ๐ dan besarnya diketahui, maka dengan interval kepercayaan ๐พ% untuk ๐1 โ ๐2 ditentukan oleh rumus: ๐ฅ1 โ ๐ฅ2 โ ๐ง1๐พ . ๐ 2
1 1 1 1 + < ๐1 โ ๐2 < ๐ฅ1 โ ๐ฅ2 + ๐ง1๐พ . ๐ + ๐1 ๐2 ๐1 ๐2 2 1
Dengan ๐ง1๐พ didapat dari distribusi normal baku dengan peluang 2 ๐พ. 2
b. Dalam hal ๐1 = ๐2 = ๐ tetapi tidak diketahui besarnya, pertama-tama dari sampel-sampel perlu ditentukan varians gabungannya, dinyatakan dengan ๐ 2 , besarnya diberikan oleh rumus: ๐1 โ 1 ๐ 12 + ๐2 โ 1 ๐ 22 ๐ = ๐1 + ๐2 โ 2 2
KED
Interval kepercayaannya ditentukan dengan menggunakan distribusi student. Formula dengan interval kepercayaan ๐พ% untuk ๐1 โ ๐2 adalah ๐ฅ1 โ ๐ฅ2 โ ๐ก๐ . ๐
1 1 1 1 + < ๐1 โ ๐2 < ๐ฅ1 โ ๐ฅ2 + ๐ก๐ . ๐ + ๐1 ๐2 ๐1 ๐2 1
dengan ๐ก๐ didapat dari daftar distribusi student dengan ๐ = 2 1 + ๐พ dan ๐๐ = ๐1 + ๐2 โ 2 c. ๐1 โ ๐2 Dengan memisalkan ๐ 1 = ๐1 dan ๐ 2 = ๐2 , untuk sampel-sampel acak berukuran cukup besar, dapt dilakukan pendekatan kepada distribusi normal. Formula interval kepercayaannya ditentukan oleh: ๐ฅ1 โ ๐ฅ2 โ ๐ง1๐พ . 2
๐ 12 ๐ 22 ๐ 2 ๐ 2 + < ๐1 โ ๐2 < ๐ฅ1 โ ๐ฅ2 + ๐ง1๐พ . 1 + 2 ๐1 ๐2 ๐1 ๐2 2
Contoh: Ada dua cara pengukuran untuk mengukur kelembaman suatu zat. Cara I dilakukan 50 kali yang menghasilkan ๐ฅ1 = 60,2 dan ๐ 12 = 24,7. Cara II dilakukan 60 kali dengan ๐ฅ2 = 70,4 dan ๐ 22 = 37,2. Supaya ditentukan interval kepercayaan 95% mengenai perbedaan rata-rata pengukuran dari kedua cara itu Jawab: Jika dimisalkan hasil kedua cara pengukuran berdistribusi normal, maka didapat varians gabungan: ๐ 2 =
50 โ 1 24,7 + 60 โ 1 37,2 = 31,53 50 + 60 โ 2
Selanjutnya dihitung dulu: ๐
1 ๐1
+
1 ๐2
=
31,53 50
+
31,53 60
= 1,08
Dengan ๐ = 0,975 dan ๐๐ = 108, dari daftar distribusi t didapat ๐ก = 1,984. Maka interval kepercayaan: 70,4 โ 60,2 โ 1,984 1,08 < ๐1 โ ๐2 < 70,4 โ 60,2 + 1,984 1,08 Atau 8,06 < ๐1 โ ๐2 < 12,34
KED
d. Observasi berpasangan Misalkan populasi kesatu mempunyai variabel acak X dan populasi kedua mempunyai variabel acak Y. Rata-ratanya masing-masing ๐๐ฅ dan ๐๐ฆ . Diambil dua sampel acak masing-masing sebuah dari tiap populasi, yang berukuran sama, jadi ๐1 = ๐2 = ๐. Didapat data sampel: ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฆ , ๐ฅ๐ dan ๐ฆ1 , ๐ฆ2 , โฆ , ๐ฆ๐ . Kedua data hasil observasi ini dimisalkan berpasangan sebagai berikut: ๐ฅ1 berpasangan dengan ๐ฆ1 ๐ฅ2 berpasangan dengan ๐ฆ2 โฎ ๐ฅ๐ berpasangan dengan ๐ฆ๐ Dalam hal pasangan data seperti ini, maka menaksir selisih atau beda rata-rata ๐๐ต = ๐๐ฅ โ ๐๐ฆ , dapat pula dibentuk selisih atau beda tiap pasangan data. Jadi dicari ๐ต1 = ๐ฅ1 โ ๐ฆ1 , ๐ต2 = ๐ฅ2 โ ๐ฆ2 , โฆ, ๐ต๐ = ๐ฅ๐ โ ๐ฆ๐ . Dari sampel berukuran n yang datanya terdiri dari ๐ต1 , ๐ต2 , โฆ , ๐ต๐ supaya dihitung rata-rata ๐ต dan simpangan baku ๐ ๐ต , dengan menggunakan: ๐ต๐2 โ ๐ต๐ ๐ ๐โ1
๐ต๐ ๐ ๐ต= dan ๐ ๐ต2 = ๐
2
Maka interval kepercayaan untuk ๐๐ต dengan koefisien kepercayaan ๐พ% yaitu: ๐ต โ ๐ก๐ .
๐ ๐ต ๐
< ๐๐ต < ๐ต + ๐ก๐ .
๐ ๐ต ๐ 1
Dengan ๐ก๐ didapat dari daftar distribusi student untuk ๐ = 2 1 + ๐พ dan ๐๐ = ๐ โ 1
3. Interval Kepercayaan bagi proporsi Misalkan populasi berdistribusi binom berukuran N, terdapat proporsi ๐ untuk suatu kejadian A dalam populasi tersebut. Diambil sampel acak berukuran n dari populasi itu dengan proporsi kejadian A dalam sampel tersebut. Jadi taksiran titik untuk ๐ adalah
๐ฅ ๐
๐ฅ ๐
untuk
. Maka interval kepercayaan
untuk taksiran ๐ dengan koefisien kepercayaan ๐พ% yaitu: ๐
๐ฆ =๐ฅ ๐ฅ
๐ฆ =0
๐ ๐ฆ ๐ฆ ๐ 1โ๐
๐โ๐ฆ
=
1 1โ๐พ 2
๐ ๐ฆ ๐ฆ ๐ 1โ๐
๐ โ๐ฆ
=
1 1โ๐พ 2
โฆโฆ(A)
โฆ...(B)
KED
Formula (A) merupakan batas bawah interval kepercayaan dan formula (B) merupakan batas atas interval kepercayaan.
Rumus diatas tidak praktis, sehingga sering kali digunakan pendekatan distribusi normal kepada binom untuk ukuran sampel n cukup besar. Maka interval kepercayaan ๐, dengan koefisien kepercayaan ๐พ% adalah: ๐ โ ๐ง1 ๐พ 2
๐๐ ๐๐ < ๐ < ๐ + ๐ง1๐พ ๐ ๐ 2
๐ฅ
Dengan ๐ = dan ๐ = 1 โ ๐ ๐
Contoh Misalkan kita ingin menaksir ada berapa persen anggota masyarakat berumur 15 tahun ke atas yang termasuk ke dalam golongan A. Untuk ini sampel acak berukuran acak ๐ = 1200 diambil yang menghasilkan 504 tergolong kategori A. Jawab: 504
Persentase golongan A dalam sampel = 1200 ร 100% = 42% Jika ditaksir ada 42% anggota masyarakat berumur 15 tahun ke atas yang termasuk golongan A, maka dalam hal ini telah digunakan titik taksiran. Untuk menentukan 95% interval kepercayaan parameter ๐, untuk n yang cukup besar, dengan ๐ = 0,42; ๐ = 0,58; ๐ง0,475 = 1,96, maka: 0,42 โ 1,96
0,42 ร 0,58 < ๐ < 0,42 + 1,96 1200
0,42 ร 0,58 1200
Atau: 0,39 < ๐ < 0,45
4. Interval Kepercayaan bagi selisih proporsi Misal terdapat dua populasi berdistribusi binom dengan parameter untuk peristiwa yang sama masingmasing ๐1 dan ๐2 . Dari populasi ini secara independent masing-masing diambil sebuah sampel acak berukuran ๐1 dari populasi kesatu dan ๐2 dari populasi kedua. Proporsi untuk peristiwa yang
KED
diperhatikan dari sampel-sampel itu adalah ๐1 =
๐ฅ1 ๐1
dan ๐2 =
๐ฅ2 ๐2
dengan ๐ฅ1 dan ๐ฅ2 berturut-turut
menyatakan banyaknya peristiwa yang diperhatikan yang terdapat pada sampel kesatu dan sampel kedua. Penentuan interval kepercayaan untuk ๐1 โ ๐2 akan digunakan pendekatan oleh distribusi normal dengan koefisien kepercayaan ๐พ%, yaitu: ๐1 โ ๐2 โ ๐ง1๐พ 2
๐1 ๐1 ๐2 ๐2 ๐1 ๐1 ๐2 ๐2 + < ๐1 โ ๐2 < ๐1 โ ๐2 + ๐ง1๐พ + ๐1 ๐2 ๐1 ๐2 2
Dengan ๐๐ = 1 โ ๐๐ Contoh Misal sampel acak satu terdiri 500 wanita dan sampel acak kedua 700 laki-laki yang mengunjungi sebuah pameran telah diambil. Ternyata bahwa 325 wanita dan 400 laki-laki menyenangi pameran itu. Tentukan interval kepercayaan 95% untuk perbedaan persentase laki-laki dan wanita yang mengunjungi pameran dan menyenanginya. Jawab: Peresntase wanita yang menyukai pameran ๐1 =
325 500
ร 100% = 65% dan untuk laki-laki ๐2 =
400 700
ร
100% = 57% Jadi ๐1 = 35% dan ๐2 = 43% Dengan ๐1 = 500 dan ๐2 = 700, didapat ๐1 ๐1 ๐2 ๐2 + = ๐1 ๐2
0.65 ร 0.35 0.57 ร 0.43 + = 0.0284 500 700
Dengan ๐ง = 1,96 diperoleh: 0.65 โ 0.57 โ 1.96 0.0284 < ๐1 โ ๐2 < 0.65 โ 0.57 + 1.96 0.0284 Atau: 0.024 < ๐1 โ ๐2 < 0.136
INTERPOLASI Jika diketahui ๐ก0,975,60 = 2 dan ๐ก0,975,120 = 1,98, tentuka ๐ก0,975,99 ? Jawab: Gunakan persamaan garis:
KED
๐ฆ โ ๐ฆ1 ๐ฅ โ ๐ฅ1 = ๐ฆ2 โ ๐ฆ1 ๐ฅ2 โ ๐ฅ1 Dengan ๐ฅ1 , ๐ฆ1 = 60,2 dan ๐ฅ2 , ๐ฆ2 = 120,1.98 maka diperoleh
๐ฆโ2 ๐ฅ โ 60 = 1.98 โ 2 120 โ 60 ๐ฆ โ 2 ๐ฅ โ 60 = โ0.02 60 ๐ฆโ2 = โ ๐ฆ=โ
0,02 ๐ฅ + 0,02 60
0,02 ๐ฅ + 2,02 60
Substitusi x = 99, maka diperoleh ๐ฆ=โ
0,02 99 + 2,02 = 1.987 60
Maka ๐ก0,975,99 = 1.987
KED