1 INTERDOMAIN VPLS DAN PENGALAMAN PENGGUNAANNYA Laura Serrano RedIRIS Network Engineer Miguel Angel Sotos RedIRIS Network Engineer C/ Plaza Manuel G&o...
INTERDOMAIN VPLS DAN PENGALAMAN PENGGUNAANNYA Laura Serrano RedIRIS Network Engineer Miguel Angel Sotos RedIRIS Network Engineer <[email protected]> C/ Plaza Manuel Gómez Moreno s/n , Madrid (SPAIN) Abstraksi Tujuan utama dari pentingnya standarisasi Virtual Private LAN Service (VPLS) adalah interkoneksi para pengguna yang terletak pada lokasi geografis yang berbeda seakan-akan mereka berada pada jaringan lokal. Pada kasus ini, investigasi dan pengujian yang telah dilakukan terutama berfokus kepada skenario interkoneksi titik ke titik (point-to-point) menggunakan Virtual Private Network (VPNs), sebagaimana telah dilakukan beberapa pengujian hingga kini pada jaringan akademik dan penelitian dengan skenario banyak titik (multipoint) dan telah dilakukan terutama didalam domain yang sama, namun tidak diantara domain yang berbeda. Pada tulisan ini, penulis deskripsikan proses memproduksi layanan VPLS untuk tujuan pengujian pada lingkungan interprovider, melakukan pengujian awal dengan scenario sebenarnya. Dengannya, diharapkan dapat dipastikan perilaku pada sebuah jaringan produksi sebenarnya, menganalisis keuntungan yang dapat disediakan ke pelanggan, khususnya untuk aplikasi lanjut dan komputasi terdistribusi, sebagaimana kasus pada aplikasi grid. 1. Pendahuluan Kini, penggunaan Multiprotocol Label Switching (MPLS) untuk melayani lapisan ketiga dan bahkan lapisan kedua VPN sudah menjadi hal yang biasa, namun kebanyakan point-to-point VPNs. Satu langkah lebih maju adalah dengan menyediakan konektifitas banyak titik (multipoint) menggunakan teknologi jenis ini. Untuk menyediakan konektifitas multipoint lapisan kedua pada sebuah jaringan IP, pilihan satusatunya adalah VPLS. VPLS adalah salah satu cara yang paling inovatif untuk meyediakan MPLS/Ethernet VPNs, yang mengijinkan beberapa tempat dikoneksikan menggunakan sebuah jembatan (bridge) domain melalui sebuah jaringan yang diatur oleh penyedia layanan dengan dukungan MPLS. Seluruh klien menggunakan sebuah VPLS terlihat seolah-olah berada pada jaringan Local Area Network (LAN) yang sama, bahkan seandainya mereka berada pada lokasi-lokasi yang berbeda. VPLS menggunakan antarmuka Ethernet kepada pelanggan, dimana mengijinkan penyediaan layanan yang cepat dan fleksibel. 1|VPLS
Perangkat-perangkat utama yang digunakan dalam konfigurasi VPLS dideskripsikan pada gambar 1.
Gambar 1: Koneksi VPLS. Perangkat-perangkat yang digunakan.
Perangkat CE (Customer Edge) merepresentasikan perangkat batas pada jaringan pelanggan dan digunakan dahulunya sebagai satu router/switch yang terhubung langsung dengan penyedia layanan melalui perangkat PE (Provider Edge). Karena fakta bahwa penulis menggunakan MPLS untuk memindahkan frame-frame lapisan kedua (L2) melalui jaringan penyedia, teknologi lapisan kedua yang digunakan pada router PE berdiri sendiri dari teknologi yang digunakan pada sisa inti. Bagaimanapun juga, teknologi ini harus sama pada kedua ujung akhir dari lapisan kedua VPN, oleh karena itu penulis harus memiliki pada kedua sisi akhirnya, Ethernet atau Ethernet dengan vlantagging. Tidak ada persyaratan untuk sebuah perangkat CE untuk memetakan koneksi logis ke tempat yang jauh; CE dikonfigurasi seakan-akan mereka terkoneksi ke sebuah bridge. CE akan terknokesi ke PE, yang berada di lokasi penyedia layanan. Pada kasus VPLS, diasumsikan bahwa antarmuka antara CE dan PE adalah Ethernet. Seluruh kecerdasan VPN berada di PE. Ini adalah dimana koneksi VPLS berasal dan berakhir, dan dimana seluruh terowongan (tunnel) yang diperlukan dibentuk untuk menyambungkan ke seluruh PE.
2|VPLS
Akhirnya, router penyedia layanan (Provider Router, P) merepresentasikan perangkat-perangkat di inti. Mereka tidak memiliki informasi terkait ke VPN dan hanya mentransfer paket-paket berlabel dari satu PE ke yang lain dengan cara yang transparan. Untuk alas an ini, jaringan harus mendukung MPLS untuk memindahkan lalu lintas paket berdasarkan label MPLS. Pada kasus dimana tempat penyedia layanan pelanggan berada pada sistem otonom yang berbeda (Autonomous System, AS), dengan penyedia layanan yang berbeda, VPN akan transit melalui beberapa domain. Inilah yang disebut interdomain VPLS. Terdapat dua draft yang berbeda untuk mengimplementasikan VPLS, l2vpn-vpls-bgp[1] dan ppvpnvplsldp[7]. Menggunakan sebuah Label Distributed Protocol (LDP) untuk tujuan ini (didukun vendor CISCO). Salah satu keuntungan menggunakan BGP sebagai protokol pensinyalan adalah ia mengijinkan penemuan otomatis dari lokasi baru, jika menggunakan BGP, ketika menambahkan lokasi baru hanya membutuhkan mengkonfigurasi PE yang terkoneksi ke lokasi baru tersebut. Sebagaimana BGP merupakan protokol yang mudah diubah (scalable), maka dapat digunakan route reflector (RR) atau confedrations dan tentunya BGP didesain untuk mempublikasikan rute antara AS yang berbeda. Kedua draft memiliki tujuan yang sama, untuk menukar rute lokal VPN yang dihasilkan didalam AS dengan AS-AS yang jauh. Alamat MAC dan port koneksi dari pengguna pada tempat lokal akan diketahui oleh pengguna yang jauh. Pada tulisan ini, kami mendeskripsikan penggunaan Multiprotocol Border Gateway Protocol (MP-BGP) untuk mendistribusikan rute berlabel VPN-IPv4 (Internet Protocol version 4) ke suatu router batas AS ke suatu RR, mengambil manfaat dari penggunaan BGP sebagai protokol pensinyalan untuk mencapai akhir ini. VPLS khususnya digunakan untuk pengguna yang terletak di jaringan pendidikan dan riset (NREN, National Research and Education Network) yang berbeda atau pada NREN yang sama namun berbeda wilayah dimana tidak pada AS yang sama (dan pada kebanyakan kasus, terkoneksi ke penyedia layanan yang berbeda). Kini, dapat dilihat bermacam kelompok riset yang mengakses bermacam sumber daya penelitian. Kolaborasi dari peneliti-peneliti dan kebutuhannya dapat diselesaikan menggunakan jaringan GEANT1 dan kemungkinan VPLS. 3|VPLS
1
Jaringan riset dan pendidikan Paneuropean
2
RedIRIS adalah nama dari jaringan Riset Nasional di Spanyol dan ia menggabungkan bersama lebih dari 250 institusi riset.
Menimbang hal ini, jelas bahwa awan VPLS dapat secara ekstrim bermanfaat untuk aplikasi lanjut dan komputasi terdistribusi pada jaringan lapisan ketiga (L3) (didalam dan diluar domain yang sama) sebagaimana kasus aplikasi client-sever untuk penyimpanan data jarak jauh atau penghitungan aplikasi grid. Namun, bagaimana caranya VPLS dapat bermanfaat untuk aplikasi grid? Pertama, ingat bahwa system grid sangat sensitif terhadap variasi delay sehingga rute menjadi berubah dan dapat berbahaya untuk kestabilan sistem dimana hal ini masalah yang umum terjadi pada jaringan lapisan ketiga (L3). Tapi lebih jauh, VPLS mengijinkan beberapa sumber daya superkomputasi saling terhubung, persetujuan satu dengan lainnya, tanpa sebuah akses yang mungkin dari mesin yang tidak terpercaya. Jadi, dari sudut pandang keamanan, VPLS menyediakan mekanisme yang sangat baik untuk meminimalisir resiko terhadap sumber daya Grid. Dengan ini, isi tulisan adalah untuk menyampaikan mengenai pengalaman penulis di RedIRIS2 dengan VPLS pada lingkungan intra dan interdomain, menjelaskan secar detail, langkah-langkah konfigurasi, masalah yang paling sering ditemukan selama proses dan keuntungan dari teknologi baru ini yang dapat disediakan kepada pelanggan. Untuk tujuan ini, penulis deskripsikan dua 2. Studi kasus Tujuan dari studi kasus pertama adalah untuk menyambungkan tiga lokasi pelanggan yang terletak pada wilayah otonom yang berbeda di Spanyol namun pada AS yang sama, melalui satu koneksi VPLS. Pada gambar 2, dapat dilihat sebuah peta dengan topologi dari jaringan backbone RedIRIS dan lokasi dari tiga tempat.
Gambar 2: Studi kasus lingkungan Intraprovider 2
RedIRIS adalah nama dari jaringan Riset Nasional di Spanyol dan ia menggabungkan bersama lebih dari 250 institusi riset.
4|VPLS
Diasumsikan penulis memiliki sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) yang beroperasi antara PE dan P, dapat dirangkumkan langkah-langkah konfigurasi adalah sebagai berikut: •
Membuat satu sesi MP-BGP antara alamat loopback dari rute PE. Sesi ini digunakan untuk mempublikasikan rute VPN.
•
Konfigurasi Label Switching Paths (LSP) antara seluruh router PE. Untuk tujuan ini, dibutuhkan dukungan MPLS dan sebuah protokol pensinyalan, bisa LDP atau ReSerVation Protocol (RSVP). Jika menggunakan RSVP, maka harus mengkonfigurasi secara manual setiap LSP pada router ingress. Sebaliknya, dengan LDP, akan diperoleh konektifitas LSP antar seluruh router.
•
Terakhir, dibutuhkan sebuah contoh routing untuk setiap tempat yang ingin dikoneksikan.
Gambar 3 menunjukkan diagram umum dengan seluruh perangkat digunakan pada studi kasus ini dan protokol-protokol dan sesi-sesi yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah koneksi VPLS.
Gambar 3 : konfigurasi VPLS untuk lingkungan intraprovider
Setelah mengkonfigurasi seluruh sesi MP-BGP yang dibutuhkan dan dukungan MPLS untuk satu contoh routing untuk masing-masing tempat, hasilnya adalah didapatkan tiga tempat akhir pelanggan, dimana secara fisik terkoneksi melalui jaringan L3, seakan-akan mereka pada LAN yang sama, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.
5|VPLS
Gambar 4 : Karakteristik lingkungan intraprovider
Studi kasus berikutnya terdiri dari menyambungkan tiga tempat pelanggan menggunakan satu VPLS, namun pada kasus ini, mereka berlokasi pada AS yang berbeda; sebenarnya, dua dari mereka berada pada AS RedIRIS, dan satu terakhir berada pada domain CESGA3. Jadi, kini terdapat lingkungan interprovider sebenarnya.
Gambar 5 : Studi kasus lingkungan interprovider
Gambar 5 memiliki sebuah diagram skenario testing yang didefinisikan pada studi kasus ini. Langkah pendekatan pertama untuk mendapatkan hasil yang dideskripsikan pada langkah konfigurasi umum berikutnya (Gambar 6)4 : •
Pertama-tama, dibutuhkan memperkenalkan rute VPN dari satu PE ke yang lainnya, jadi penulis akan mengkonfigurasi satu sesi MP-BGP dari setiap PE ke seluruh sisa PE. Catat bahwa beberapa dari tiga sesi akan menjadi eksternal dan lainnya sesi interal BGP.
6|VP CESGA adalah Supercomputing Center of Galicia yang mengatur jaringan riset regional di Galicia, menyediakan fasilitas jaringan dan supercomputing ke seluruh pusat riset di wilayah otonom. 4 Penulis akan jelaskan bagaimana mengurangi usaha untuk memperluas VPLS ke domain lain dengan hanya satu MP-BGP eksternal menggunakan route-reflector 3
LS
•
Selanjutnya, dibutuhkan untuk memperkenalkan rute internal, yaitu, alamat loopback PE dari satu domain ke yang lain. Untuk alasan ini, dapat dikonfigurasi satu sesi normal BGP antara router batas AS dan memperluas LSP dari setiap PE ke PE yang lain melalui domain menggunakan LDP atau RSVP, tapi terdapat solusi lain yang mungkin. Yakni sebuah keluarga NLRI yang disebut unicast berlabel yang menghasilkan pertukaran rute berlabel antara penyedia AS Border Router (ASBR), yang membentuk MPLS LSP antar router PE penyedia.
•
Langkah berikutnya diijinkan untuk mengasosiasikan paket-paket yang diterima untuk router batas dengan LSP, menyambungkan PE dan ASBR, dan ditandai oleh RSVP atau LDP, jadi akan dikonfigurasi LSP-LSP antara PE-PE dan ASBR
•
Terakhir, dibutuhkan satu contoh routing untuk setiap tempat.
Gambar 6 : langkah-langkah konfiguras VPLS untuk sebuah lingkungan interprovider
Pada gambar 7, Anda dapat melihat pernyataan konfigurasi aktural router PE dari contoh yang dideskripsikan pada Gambar 6 (IRIS2)5.
5
IRIS2 adalah sebuah router Juniper T-320 dengan Junos 6.4R3.4
7|VPLS
Gambar 7 : pernyataan konfigurasi actual router PE ketika sesi multipoint-to-multipoint VPN dan sesi BGP (mereka terkadang bertukan klien lokal dan router PE ke AS yang jauh) dibentuk. Karakteristik pengguna akhir seakan-akan mereka pada LAN yang sama dan jaringan transit dari satu pengguna ke pengguna yang lain transparan sama sekali (lihat Gambar 8).
Gambar 8 : hasil lingkungan Interprovider
8|VPLS
Dari sudut pandang penyedia layanan, diperoleh sebuah jaringan penyedia produksi dengan IPv4/IPv6/IP multicast dan lalu lintas VPLS menggunakan infrastruktur yang sama. Dengan mempertimbangkan sudut pandang pelanggan, pelanggan mendapatkan sebuah jaringan terpercaya hanya karena host yang terpercaya dimasukkan dalam koneksi VPLS, dan lebih jauh lagi, mengatur jaringan tanpa kontrol penyedia. Dan terakhir, host terakhir memiliki konektifitas penuh antar mereka, sebagaimana sebelumnya, mereka melihat host lainnya seakan-akan mereka pada LAN yang sama.6 Gambar 9 menunjukkan sebuah grafik dengan transfer sebenarnya dari informasi antara dua host akhir yang terkoneksi melalui teknologi VPLS.
Gambar 9 : transfer informasi antara dua host terkoneksi melalui VPLS
Pada saat ini, diperoleh sebuah koneksi VPLS yang dapat beroperasi sempurna, namun apa yang terjadi jika ingin menambahkan satu tempat lagi? Pada studi kasus terakhir, penulis mengkonfiguasi sebuah sesi MPBGP antara setiap pasang PE dan diperoleh MP-BGP yang terhubung lengkap antar PE. Mengikuti proses yang sama untuk menambahkan sebuah tempat baru, Anda seharusnya mengkonfigurasi sebuah sesi MP-BGP baru dari PE baru ke yang lain. Pada awal tulisan, penulis berbicara mengenai keuntungan menggunakan BGP dengan harapan kemudahan penambahan tempat (scalability) menggunakan RR. Jika menggunakan RR pada domain terakhir, hanya dibutuhkan mengkonfigurasi sebuah sesi eksternal MP-EBGP antar RR, sehingga untuk menambahkan tempat baru, hanya diperlukan mengkonfigurasi sebuah sesi internal MP-IBGP didalam domain dari PE baru ke RR. 3. Konfigurasi umum interdomain Intinya, pada sebuah lingkungan interdomain harus dipertimbangkan tiga penumpukan label (stacking):
6
Hal ini karena satu sesi Multi-hop EBGP akan digunakan antara dua PE yang terletak berjauhan (sebenarnya Dua RR), dan satu antara ASBR akan digunakan untuk bertukar rute PE antara dua AS.
9|VPLS
•
Yang pertama, atau label terbawah, adalah label VRF (Virtual Route Forwarding) ditandai menggunakan MP-BGP. Label ini tidak berubah selama paket diteruskan. Untuk penumpukan label ini, dibutuhkan satu sesi MP-BGP antar RR untuk keluarga yang cocok, tergantung jenis VPN apa yang ingin dikonfigurasi, lapisan kedua atau lapisan ketiga.
•
Label tengah ditandai oleh ASBR downstream dan digunakan oleh ASBR untuk mengasosiasikan paket dengan LSP untuk menuju ASBR pada jalurnya. Untuk penumpukan label ini, digunakan keluarga labeldunicast pada sesi BGP. Pada saat ini, diperoleh interdomain umum konfigurasi VPN, jadi untuk menambahkan tempat baru, hanya diperlukan perluasan dari penumpukan label yang sekarang dari RR ke PE-PE baru.
•
Label teratas mengasosiasikan paket dengan LSP yang menyambungkan PE dan ASBR dan ditandai oleh RSVP atau LDP.
Pada Gambar 10 Anda dapat melihat proses komplit untuk mengkonfigurasi sebuah lingkungan interdomain untuk mendukung VPN.
Gambar 10 : Proses lengkap konfigurasi lingkungan interdomain untuk mendukung VPN
4. Aplikasi Dengan harapan VPLS dapat diaplikasikan, terlihat beberapa keuntungan yang dapat disediakan untuk pelanggan, namun dengan cara apa VPLS dapat menolong pelanggan? Pada paragraph berikut Anda dapat melihat dua contoh aktual aplikasi, yang menunjukkan keuntungan yang disediakan VPLS masing-masingnya. 4.1. Aplikasi Grid
10 | V P L S
Mari menganalisa masalah-masalah yang paling penting untuk aplikasi grid dan bagaimana memecahkannya dengan VPLS. •
Grid menggunakan jaringan IP Pertimbangkan Anda bekerja melalui jaringan iP dan sistem Grid sangat sensitif terhadap variasi delay, routing sendiri dapat menjadi sebuah masalah jika Anda memiliki sebuah topologi yang kompleks (bahkan routing berubah dan dapat berbahaya untuk stabilitas).
•
Masalah keamanan Menggabungkan beberapa komputer untuk mendapatkan sebuah mesin, jika setiap titik ini dapat dicapai dari sambungan eksternal, sistem baru dapat diserang dari banyak titik akses.
•
Efisiensi dan performansi Ketika diinginkan mengkonfigurasi sekumpulan komputer sebagai sebuah mesin, dibutuhkan sebuah koneksi antar mereka setransparan mungkin untuk mendapatkan sistem yang stabil.
•
Peralatan lapisan kedua memiliki sebuah infrastruktur lapisan kedua yang memungkinkan Anda untuk melakukan pengaturan jarak jauh dan mem-boot menggunakan alat-alat seperti bootp, pxe atau wake on lan.
4.2. Proyek Opera Oberta [12] Proyek Opera adalah sebuah proyek internasional untuk pengiriman ulang (iretransmission) dengan definisi tinggi dengan Opera secara multicast. Disini, terdapat beberapa retransmission dari Liceu di Barcelona (Spanyol) yang akan diterima lebih dari 50 institusi di seluruh dunia. Opera di-retransmit dengan IPv4 danIPv6 secara multicast •
Masalah keamanan Memperhatikan sebuah kunci privat untuk mengekrip retransmission Opera yang dikirim melalui jaringan IP, menggunaan VPLS untuk tujuan ini dapat menyediakan keamanan yang lebih, karena hanya jaringan terpercaya yang dimasukkan kedalam koneksai VPLS.
•
Menghindari masalah umum jaringan
11 | V P L S
Kompleksitas debugging dan pemecahan masalah multicast
telah terkenal, khususnya dengan
mempertimbangkan IPv6. Disini, dengan sebuah infrastruktur VPLS yang terkoneksi kepada institusi peserta, diperoleh keuntungan mempergunakannya untuk melakukan retransmit Opera dan menghindari kebanyakan masalah routing. 5. Kesimpulan Sebagaimana telah disebutkan pada awal tulisan ini, VPLS adalah salah satu cara paling inovatif untuk menyediakan MPLS/Ethernet VPN, yang memungkinkan koneksi host yang berada di lokasi geografis yang berbeda seolah-olah mereka berada pada LAN yang sama. Pada halaman ini, penulis telah secara singkat memaparkan langkah konfigurasi yang dibutuhkan untuk menempatkan teknologi baru ini kedalam produksi di sebuah lingkungan intra- dan interdomain, menjelaskan sebuah contoh sebenarnya dari sebuah konfigurasi yang dilakukan melalui jaringan produksi, backbone RedIRIS. Seluruh contoh dan pernyataan konfigurasi dideskripsikan di dokumen ini berhubungan dengan platform Juniper yang menggunakan BGP sebagai protokol pensinyalan, dimana didukung oleh vendor ini. Fakta ini memungkinkan penulis untuk mengambil keuntungan dari kelebihan kemampuan scalability yang disediakan BGP, sebagaimana penggunaan RR. Dengan VPLS, disedian sebuah lingkungan yang terkecualikan untuk aplikasi komputasi, seperti Grid, dalam hal sumber daya jaringan, keamanan, dan pengaturan jaringan.
12 | V P L S
6. Referensi [1] Kompella K., et al,“Virtual Private LAN Service”, draft-ietf-l2vpn-vplsbgp-02, Work in Progress. [2] W. Augustyn et al, “Architecture and Model for Virtual Private LAN Services (VPLS)”, draft-augustynvpls-arch, Work in Progress. [3] W. Augustyn et al, “Requirements for Virtual Private LAN Services (VPLS)”, draft-ietf-ppvpn-vplsrequirements, Work in Progress. [4] P. Knight et al, “Logical PE Auto-Discovery Mechanism”, draft-knightl2vpn-lpe-ad, Work in Progress. [5] K. Kompella et al, “Decoupled Virtual Private LAN Services draftkompellappvpn-dtls”, draft-kompellappvpn-dtls, Work in Progress. [6] K. Kompella et al, “Layer 2 VPNs Over Tunnels”,draft-kompella-ppvpnl2vpn, Work in Progress. [7] LasserreM., Kompella V., et al, ”Virtual Private LAN Services over MPLS”, draft-ietf-l2vpn-vpls-ldp, Work in Progress. [8] Martini, L., et al, "Encapsulation Methods for Transport of Layer 2 Frames Over IP and MPLS Networks", draft-martini-l2circuit-encap-mpls, Work in Progress. [9] Martini, L., et al, "Transport of Layer 2 Frames Over MPLS", draft-martinil2circuit-trans-mpls, Work in Progress. [10] Rosen E., Rekhter Y., BGP/MPLS VPNs, RFC2547, Mars 1999. [11] Rosen E., Rekhter Y., et.al., "BGP/MPLS IP VPNs", draft-ietf-l3vpnrfc2547bis, Work in Progress. [12]Opera Oberta Project. Proyek ini terdiri dari regular Opera live transmissions dari Liceo Opera theaters di Barcelona. Opera dikirim menggunakan multicast ke Universitas dan Research Centers yang terkoneksi ke RedIRIS. Ini bukan pengiriman terbuka, pusat menggunakan kartu khusus untuk deenkripsi.
13 | V P L S
7. Vitae Laura Serrano adalah seorang insinyur jaringan di RedIRIS NOC, tugasnya berfokus pada riset, pengaturan dan pengujian teknologi baru seperti NTP, IPv6, Diffserv, QoS, MPLS, dan lain-lain. Kini minatnya adalah seluruh asplek dari MPLS, khususnya yang berhubungan dengan aplikasinya seperti VPN dan QoS. Disini, ia bertanggungjawab menempatkan produksi layanan L2 VPN pada jaringan penelitian nasional di Spanyol. Sebagai anggota RedIRIS NOC, ia tergabung dalam beberapa proyek dimana tujuan utamanya adalah performansi dan evaluasi dai teknologi baru. Laura bergelar Master of Science dalam Computer Science pada Polytechnic University of Madrid (SPAIN). Miguel Angel Sotos kini bekerja di RedIRIS NOC, sebagai insinyur jaringan, berfokus pada IPv6, dengan partisipasi aktif di TERENA/DANTE proyek Eropa, untuk menguji teknologi jaringan baru: IPv6, DiffServ, QoS, dan MPLS. Miguel Angel, berkolaborasi selama satu tahun di Languages and Systems University Departement, di Coral Project (migrasi jaringan ATM berkecepatan tinggi dan koeksistensinya, didanai oleh CICYT-TEL96-1297), bekerja dengan IPv6. Sebelumnya, ia bekerja selama setahun sebagai intern di IBM Spanyol pada departemen pelatihan, bekerja dengan teknologi token-ring. Miguel Angel bergelar Master of Science dalam Computer Science pada Polytechnic University of Madrid (SPAIN). 8. Persembahan Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua yang telah berkolaborasi dengan kami pada proyek ini di RedIRIS dan CESGA, dan untuk para Juniper untuk dukungannya untuk tujuan ini.