INSEMlNASI B U A T A N PADA KUDA
oleh RAFZUNNELLA
B. 14 0593
RAFZUNNELLA
caballus).
, Inseminasi
Buatan Pada Kuda ( Equus
Dibawah bimbingan MOZES RUPILU TOELIKERE.
Dalam memenuhi kebutuhan daa kepuasan yang t e r a s a semakin meningkat akan ternak kuda, maka reproduksi merupa-
kan aspek yang p e n t i n g yang fiarus d i p e r h a t i k a n d a l a m u s a h a meningkatkan produksinya.
Faktor m u s i m , lingkungan, n u t r i s i , keseimbangan si s-
tem endokrin dan genetik herpengaruh terhadap urnur dewasa kelamin, s i M u s laerahi, lama berahi, ge jala berahi, lama
kebuntingan d a n b e r a h i s e t e l a h k e l a h i r a n pada kuda, Semuanya ini merupakan f & t o r yang p e n t f ng diperhatikan dalam Inseminasi Buatan,
Karenanya perlu lebih banyak me-
Laicukan p e n e i i t i a n dasar maupun terapan untuk mernperoleh l e b i h banyak i n f o r m a s i terhadap kernampuan r e p r o d u k s i dan
i n s e m i n a s i b u a t a n pada k u d a ,
f n f o r m a s i t e r s e b u t antara
lain mengenai s i k l u s b e r a h i , s i f a t semen dan pengencernya, cara pembekuan semen, lama k e b u n t i n g a n , angka k o n s e p s i , penyebab kema jiran dan pengaruh nu trisi t erhadap e fisi e n s i
reproduksi
.
Untuk meningkatkan k u a l i t a s dan k u a n t i t a s p r o d u k s i
secara ekonomis d a n e f e k t i f , maka pengetahuan terhadap aspek b i o l o gi r e p r o d u k s i dan i n s e m i n a s i buatan mu tlak d i p e r -
l u k a n dan merupakan alal yang beharga untuk t u j u a n terseb u t dfatas,
INSEMINASI BUATAN PADA KUDA
S K R I P S J
S k r i p s i s e b a g a i s a l a h satu syarat
untuk memperoleh gelar Dokter Hewan
pada Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Perlanian Bogor
Oleh
R A F Z U N N E L L A
B* 140593
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN TWSTLTUT PERTANTAN BOGOR
1983
IMSEMINASI BUATAN PABA XUDA
dan disekujui o l e h pembimbing
.
--
- - -- -
Dosen Ilmu R e p r o d u k s i
KATA PENQINTAR
P u j i dan s y u k u r kepada Tuhan Yang Maha P e n g a s i h Zagi Maha Penyayang a t a s segala rakhmat dan hidayahNya dalam
menun j u k a n jalan demi t e r s u s u n n y a s k r i p s i i n i , sebagai s y a r a t u n t u k menempuh u j i a n Dokter Newan d i Fakultas Ked o k t eran Bewan, Z n s t i t u t Pertanian Bogor.
Dengan selesainya tugas ini, pertama-tama p e n u l i s me-
nyarnpaikan terima k a s i h yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drh.
Mozes R u p i l u T o e l i h e r e , M, Sc ,Dr, s e l a k u do s e n pembim-
bing s k r i p s i yang teZah banyak memberi petun juk dan b a n t u -
nya.
Ucapan yang sama p e n u l i s sampaikan kepada Pimpinan
F a k u l t a s Kedokteran Hewan, I n s t i t u t P e r t a n i a n Bogor beserta Staf pengajar s e r t a berbagai pihak Tang t e l a h i k u t membimbing, rnemberi dorongan s e r t a bantuan m o s i l maupun mate-
r i l selama b e l a j a r di Fakultas Kedokteran Hewan, I n s t i t u t I
Pertanian Bogor sampai s k r i p s i i n i t e r s u s u n
.
Juga p e n u l i s sampaikan terima k a s i h kepada k e k a s i h
tersayang yang t e l a h membantu dalam p e n y e l e s a i a n t u l i s a n
i n i dan memberikan dorongan demi t e r c a p a i n y a ci t a - c i t a . Akhir kata, dengan penuh kesadarzn akan segala kese-
Gerhanaannya namun sesuai harapan, semoga s k r i p s i i n i dap a t bermamfaat bagi k i t a semua,
DAFTAR I S 1
KATA PEFGANTAR
..................................
..................................... BERAKL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I . . .
PEND.4HlTLU.BN
SIRL.US
I;anla ~ i k l u s erah hi 1.m a erah hi
................................
~ a n d a - t a n d a erah hi
......................... ................. .....................*.....
10
pengendal? an ~ i k l u s~e r a h i
14
Lana ~ e b u n t i n g a n
20
INST', MIITASI BUATAN
ifa at-sifat penampungan
.
.........................
............................... semen .......................... Semen ....................... . ..
pengenceran dan pembekuan Semen p e l z k s 2 n a a n ~ n s e m i n a s iB u a t a n
............ ..............
22 22
26
37 5Q
Teks 1, 2.
3
Perubahm-perubahan Kelakuan d a n F i s i o l o g i k yang Khas pada Kuda B e t i n a Selarna B e r a h i
13
Berahi dan Ovulasi pada Kuda xang Telah diberikan 5 mg PGF2 d dan GnR3
15
Berahi dan Omlasi S e t e l a h Pemberian PGF2 5 mg S e c a r a Subkutan dan GnR3 psda 6 ekor Kuda....,..,....,..,...~*...~...~
16
..........
4.
Pengaruh
5.
Kubungan Jarak Serahi d m O v u l a s i Setelah Pemberian PGF2 oL
18
6
Hubungan Jarak B e r a h i dam O v u l ~ s lS e t e l & Pengobata,PGF2d.w**.*.e***m-.-..e..*+.
19
7.
Lama Kebuntingan B e r b a g a i Bangsa Kuda
8*
S i f a i - s i f a t semen pada Kuda....,............,
25
9.
Rarakterlstik Semen Kuda,..........,.,......,
25
Pengencerm d m Penyimpanan Sexen dan Doais Inseminasi pada K~da*~.~~.,.......~---~~
47
LOo
In jeksi TunggaL S u b k u t m 1 , 2 5 mg PGF2 d pada Perbedaan Bari Siklus B e r a h i
....................... .....*..
11, Komposisi Buffer dan Pengencer untulr Semen Kuda.......*...................t.rrI.... 12,
Karakteristik Semen, Hetentuan-ketentuan Pengencer dan D o s i s lnselninasi pada Kuda
13* B a g a n u n t u k Penbebasan Telur ( ~ v u l a s i )dan Pema~&an.....-.......~...~.....-...~~~
Ik.
Pengaruh HCG dan I n s e m i n a s i Buataxl terhadap Recepatan Kebuntingan S e t e l a h Pengendalian Berahi...............*..,.-.......,**.*,
17
21
48
49
55 56
DAFTAR GAMBAR Ha1aman
Nomor 1.
Penampang Me1intang Ovarium Kuda pada Berbagai Fase Reproduksi.................
9
2.
Kondom untuk Kuda Jantan......................
28
3.
Vagina Buatan untuk Kuda......................
30
4.
Inseminasi Buatan pad a
Kuda...................
51
PENDAHULUAN Kuda piara (Eguus cabullus) termasuk famili Equidae order Peri todac:tyla, yang dipelihara untuk berbagai keperluan seperti untuk tenaga pertanian, alat transportasi ternak po tong dan juga untuk menyalurkan hobi yang senang pada pacuankuda. Banyak orang yang menderita kekurangan gizi dan protein hewani.
Namun demikian sangat sedikit usaha yang di-
lakukan untuk mendayagunakan sumber protein alamiah yang ada dalam kuda.
Hal ini terlihat dari jumlah pemotongan
ternak kuda di Indonesia dari tahun 1978 sampai tahun 1979 menurun sebesar O,85 prosen, sedangkan populasinya naik 0,13 prosen dalam dua tahun Pel ita III.
Dari sini dapat
kita lihat bahwa kebutuhan akan daging kuda sangat rendah karena terdesak oleh kebutuhan akan ternak lainnya dalam hal cita rasa dagingnya. Mekanisasi pertanian yang meningkat, mengurangi fungsi kuda sebagai alat transportasi dan tenaga pertanian sehingga peranannya sebagai ternak potong menjadi semakin _ relevan.
Hal ini menjadi tantangan besar bagi ahli-ahli
genetika untuk membuat variasi jenis-jenis kuda piara dan melakukan seleksi serta peningkatan.
Juga perhatian dalam
usaha pengembangan peternakan selain pada usaha pengendali an dan pencegahan penyakit ternak, pengadaan sumber makanan ternak yang baik, perlu pula ditujukan pada usaha meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak, maka sistim
2
perkawinan dan metode seleksi yang tepat merupakan usaha terbaik untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik nak tersebut.
ter~
Disini Inseminasi Buatan (IB) merupakan sa-
rana yang paling tepat.
Inseminasi buatan juga dapat di-
kembangkan dalam usaha mempercepat proses pembangunan. Inseminasi buatan sangat berguna dan bermamfaat bagi kuda betina dengan problem fisik yang berat jika dilakukan perkawinan alam, pada kuda betina dengan resistensi terhadap infeksi yang sangat menurun pada kuda betina yang tidak memperlihatkan tanda-tanda berahi dengan jelas, 'dan pada kuda bet ina dengan cervik tidak mengendor dan tidak mengembang sewaktu berahi. Dibandingkan dengan perkawinan alam, inseminasi buatan dirasakan lebih menguntungkan dalam berbagai segi, disini bagaimana peranan seekor pejantan unggul hasil seleksi dapat dikembangbiakkan turunannya dari betina induk yang dapat men:ghasilkan turunan yang baik pula. Walaupun kuda merupakan ternak yang pertama kali diinseminasi oleh Ivanov di Rusia pada permulaan abad ini, namun tehnik inseminasi buatan pada ternak kuda belum meluas karena kesulitan-kesulitan penyimpanan dan kesulitan pemb.ekuan semen serta kesuli tan dalam mendeteksi berahi untuk memperoleh angka konsepsi yang tinggi. Inseminasi buatan pada ternak kuda dalam jumlah yang cukup besar telah dilaporkan di Rusia, Cina, Jepang dan Yunani.
Di Eropah Timur inseminasi buatan pada ternak ku-