Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 19(2): 67-78, 2013
ISSN 0852-0151
INOVASI PEMBELAJARAN DI DALAM BUKU AJAR KIMIA SMA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Hendra Gunawan Parulian dan Manihar Situmorang Program Studi Magister Pendidikan Kimia Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan, Sumatera Utara, 20221 Diterima 15 April 2013, disetujui untuk publikasi 09 Juni 2013
Abstract Learning innovation of chemistry textbook to improve students achievement of senior high school students is explained. The study is carried out through development of innovative textbook, standardization to meet the standard textbook requirement based on BNSP and UNESCO standar, and implementation of the textbook as learning media in the class. Text book development is conducted to enrich chemistry materials based on the curriculum followed by innovation by integrating teaching method and learning media into the textboox. The developed textbook is the standarized by expert judgement. Finally the innovated textbook is then used as learning media on the teaching of chemistry to year XI senior high school students. The research showed that learning innovation into the textbook has successfully been done. Innovated textbook is found very effective to improve students achievemen in chemistry. Students achievement in experimental class which were taught by innovated textbook is found higher thatn that in control class that are taught by ordinary references. The students are interested to use innovated textbook. Innovated textbook is able to bring students to study independently and bring them moving from teacher centre learning into students centre learning
Pendahuluan Inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sangat perlu dilakukan terutama dalam upaya mendorong pergeseran pembelajaran dari pembelajaran konvensional kepada pembelajaran mandiri dan terstruktur yang dapat meningkatkan penguasaan siswa di dalam konsep ilmu dan sekaligus membuat kesan pembelajaran semakin lama dapat diingat oleh siswa (Montelongo dan Herter, 2010; Tompkins, dkk., 2006). Inovasi dalam pendidikan sering dihubungkan dengan pembaharuan yang berasal dari hasil pemikiran kreatif, temuan dan modifikasi yang memuat ide dan metode yang dipergunakan untuk mengatasi suatu permasalahan pendidikan. Inovasi pendidikan juga termasuk suatu rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk membangun bahan instruksional pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas (Situmorang, dkk., 2010; Riskin, dkk., 2006), termasuk diantaranya adalah buku ajar. Dengan demikian, inovasi pembelajaran Lembaga Penelitian Universitas Negeri Medan
Kata kunci: Buku Ajar, Inovatif, SMA, Media Pembelajaran, Hasil Belajar, Efektifitas
di dalam buku ajar sangat mendesak diimplementasikan agar penyampaian materi menjadi terfokus dan dapat mendukung pencapaian kompetensi siswa dalam belajar (Situmorang dan Saragih, 2013; Douthwaite, dkk., 2009). Buku ajar sebagai sumber belajar sangat penting mendapat perhatian karena dapat melengkapi, memelihara, dan memperkaya khasanah belajar, meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik. Buku ajar yang baik, standar dan inovatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena siswa termotivasi untuk menggunakan buku di dalam kelas saat pembelajaran maupun di luar kelas untuk pengayaan dan pembelajaran mandiri (Situmorang, 2013). Dengan demikian, pendayagunaan sumber belajar secara maksimal akan dapat menggali ilmu pengetahuan secara lengkap sesuai dengan tingkat perkembangan pebelajar (Jippes, dkk., 2010; Bentley, dkk., 2010). Buku ajar yang baik harus selalu mengikuti perkembangan teknologi, seni dan realitas kehidupan di dalam 67
Hendra Gunawan Parulian dan Manihar Situmorang
masyarakat yang semakin mengglobal (Ho, dkk., 2009; Corrigan, dkk.; 2009; Howe, 2009). Buku ajar dapat menjadi media pembelajaran yang sangat berarti apabila dipergunakan sebagai alat komunikasi untuk membawa suatu informasi akurat dari sumber belajar kepada pembelajar. Buku ajar merupakan sumber belajar yang sangat penting untuk mendukung tercapainya kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran, sehingga diyakini sebagai guru yang baik, setia, objektif, tidak pernah jemu, dan menjadi jendela informasi (Zevenbergen, dkk., 2010). Buku ajar adalah media komunikasi yang sangat tepat untuk menginformasikan ilmu, teknologi, seni, agama, dan ide-ide sehingga sangat tepat dijadikan sebagai pegangan siswa dalam pembelajaran. Agar buku ajar dapat efektif menunjang pencapaian kompetensi dan bermakna terhadap prestasi belajar, maka buku-buku pelajaran harus memenuhi standar mutu (Labov, 2006). Inovasi Pembelajaran Kimia Inovasi pembelajaran sangat bermanfaat diintegrasikan di dalam buku ajar Kimia SMA/MA terutama untuk menjadikan pembaca buku lebih mudah memahami dan mengerti konsep materi kimia yang abstrak dan kompleks menjadi bahan yang nyata dan lebih sederhana (Situmorang, dkk., 2010; Goto, dkk., 2010; Alberts, 2009). Inovasi pembelajaran kimia adalah suatu pendekatan pengajaran meliputi strategi, metode dan prinsip pengajaran yang dipergunakan dalam pembelajaran kimia di SMA/MA (Situmorang, 2004). Inovasi pembelajaran kimia juga mengalami perkembangan sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi. Melalui inovasi maka pembelajaran yang ada dikembangkan dan ditingkatkan untuk melahirkan pembelajaran baru yang menarik (Levine-Rasky, 2009; Dolan, 2009). Beberapa inovasi pembelajaran yang telah berhasil dipergunakan dalam pembelajaran kimia diantaranya adalah innovasi pembelajaran menggunakan kegiatan laboratorium dan non laboratorium, innovasi pembelajaran menggunakan media, dan innovasi pembelajaran berbasis teknologi informasi 68
(Situmorang, dkk., 2011; Situmorang dan Sinaga, 2006). Media pendidikan dapat diintegrasikan di dalam buku ajar Kimia SMA/MA karena berbagai media pendidikan yang sesuai dapat dipergunakan untuk membuat bahan ajar lebih sistematis sehingga akan membantu pembaca buku lebih mudah mengerti terhadap konsep-konsep kimia yang rumit dan kompleks (Simatupang dan Situmorang, 2013). Media pendidikan dapat dipergunakan untuk membangun pemahaman dan penguasaan objek pendidikan (Situmorang dan Situmorang, 2009). Beberapa media pendidikan yang sering dipergunakan dalam pembelajaran diantaranya media cetak, elektronik, model dan peta (Silitonga dan Situmorang, 2009). Media cetak banyak dipergunakan untuk pembelajaran dalam menjelaskan materi pelajaran yang kompleks sebagai pendukung buku ajar. Pembelajaran dengan menggunakan media cetak akan lebih efektif jika bahan ajar sudah dipersiapkan dengan baik yang dapat memberikan kemudahan dalam menjelaskan konsep yang diinginkan kepada siswa. Media elektronik seperti video banyak dipergunakan di dalam pembelajaran kimia (Situmorang dan Situmorang, 2009). Penggunaan video sangat baik dipergunakan untuk membantu pembelajaran, terutama untuk memberikan penekanan pada materi kuliah yang sangat penting untuk diketahui oleh siswa. Harus disadari bahwa video bukan diperuntukkan untuk menggantungkan pengajaran pada materi yang diperlihatkan pada video, sehingga pengaturan penggunaan waktu dalam menggunakan video sangat perlu, misalnya maksimum 20 menit. Inovasi pembelajaran dengan menggunakan video dalam percobaan yang menuntut ketrampilan seperti pada kegiatan praktikum sangat efektif bila dilakukan dengan penuh persiapan. Sebelum praktikum dimulai, video dipergunakan untuk membatu siswa memberikan arahan terhadap apa yang harus mereka amati selama percobaan. Selanjutnya, video diputar kembali pada akhir praktikum untuk mengklarifikasi hal-hal penting yang
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
Volume 19 Nomor 2
September 2013
Inovasi Pembelajaran di Dalam Buku Ajar Kimia SMA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
harus diketahui oleh mahasiswa dari percobaan yang sudah dilakukan (Silitonga dan Situmorang, 2009). Teknologi informasi sangat menolong di dalam pengembangan buku ajar Kimia SMA/MA karena ketersediaan berbagai software yang baik memungkinkan untuk menyediakan ilustrasi yang sesuai di dalam buku ajar sehingga memudahkan dalam mempelajari konsep kimia yang abstrak dan rumit menjadi lebih sederhana (Situmorang dan Situmorang, 2009). Adaptasi teknologi baru terhadap kebutuhan pembelajaran bidang sain menjadi salah satu sasaran inovasi pembelajaran. Kemajuan dalam teknologi komunikasi dan informasi telah memudahkan manusia untuk dapat saling berhubungan dengan cepat, mudah dan terjangkau serta potensil untuk inovasi model pembelajaran (Williamson, dkk., 2006). Pendekatan penggunaan teknologi baru yang dipadukan dengan teori paedagogik telah melahirkan pembelajaran e-learning. Elearning telah memberikan pengaruh sangat besar dalam inovasi pembelajaran. E-Learning identik dengan penggunaan teknologi internet untuk menyampaikan materi pelajaran. Buku ajar kimia yang baik sangat diperlukan di dalam pembelajaran, terutama sebagai sumber belajar melengkapi penjelasan guru terhadap konsep, ilustrasi, contoh soal, instruksi kegiatan laboratorium, dan aplikasi sehingga pesan pembelajaran dapat diterima oleh pebelajar secara lengkap. Buku pelajaran kimia minimal disusun terdiri atas kesatuan materi bahan ajar, kegiatan laboratorium yang mendukung materi ajar, contoh soal, dan latihan yang relevan sehingga materi ajar dapat dipahami oleh pembaca denga baik. Buku ajar kimia yang baik akan menyajikan materi pelajaran secara sistematis dengan bahasa yang mudah dimengerti, mampu merangsang pebelajar untuk berfikir lebih luas, kreatif, dan reflektif sehingga peserta didik beroleh pengalaman belajar yang bermakna. Di dalam buku ajar perlu disediakan ruang pengayaan materi sebagai sarana pendalaman sehingga memberi kesempatan kepada pembaca untuk belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya. Buku Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
pelajaran kimia harus dilengkapi dengan penjelasan lengkap terhadap konsep, teori, dan hubungan kontekstual untuk menghindarkan pembaca dari misskonsepsi. Di samping itu, kelengkapan buku ajar berupa ilustrasi, gambar, diagram, grafik, dan tabulasi data yang sesuai akan dapat meningkatkan pemahaman pembaca terhadap isi materi yang dijelaskan sekaligus memberikan menolong pembaca untuk memahami isi materi secara cepat. Untuk memenuhi kriteria di atas maka dilakukan penelitian pengembangan buku ajar kimia inovatif dengan mengintegrasikan metode dan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA.
Metode Penelitian Penelitian adalah pengembangan buku ajar kimia SMA melalui integrasi media dan metode pembelajaran inovatif untuk memperoleh buku ajar kimia standar, inovatif yang dipergunakan untuk membantu siswa dalam pembelajaran di SMA. Metode penelitian dilakukan mengikuti prosedur yang dijelaskan sebelumnya (Situmorang, 2013; Yusfiani dan Situmorang, 2011, Simatupang dan Situmorang, 2013). Tahapan penelitian terdiri atas (1) Analisis butuhan melalui identifikasi terhadap materi-materi yang terdapat pada buku ajar dari beberapa penerbit, (2) Pengembangan buku ajar kimia inovatif untuk SMA Kelas XI Semester 2 mulai dari menentukan urutan materi kimia standar untuk buku ajar, menentukan jenis metode dan media yang sesuai untuk pembelajaran kimia, melakukan inovasi pembelajaran mealui integrasi metode dan media pembelajaran terhadap materi kimia di dalam buku ajar, (3) Standarisasi buku ajar hasil pengembangan untuk mendapatkan buku ajar standar, dan (4) Uji coba penggunaan buku ajar kimia inovatif dalam pembelajaran pada pengajaran kimia. Instrumen penelitian disusun dan distandarisasi mengikuti prosedur standar yang dijelaskan dalam penelitian sebelumnya (Yusfiani dan Situmorang, 2011).
Volume 19 Nomor 2
September 2013
69
Hendra Gunawan Parulian dan Manihar Situmorang
Pembelajaran kimia dilakukan di SMA Negeri Kabupaten Toba Samosir tahun akademi 2012/2013. Sampel dikelompokkan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pokok bahasan kimia yang diajarkan disesuaikan dengan pokok bahasan dalam urutan silabus di sekolah target pada waktu penelitian dilakukan dengan tidak mengganggu proses pembelajaran dan target kurikulum di dalam kelas. Terhadap kelas eksperimen diberikan pembelajaran kimia menggunakan buku ajar kimia inovatif dan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan menggunakan buku ajar kimia pegangan siswa di masing-masing sekolah. Sebelum pembelajaran dilakukan, terhadap dua kelompok dilakukan evaluasi pendahuluan (pretest) bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi kimia yang akan diajarkan sekaligus untuk membantu peneliti menghilangkan sampel menyimpang (outlier sample) sehingga sampel yang diikutsertakan di dalam perhitungan adalah sampel yang memiliki kemampuan awal yang relatif sama (Saragih dan Situmorang, 2006). Setelah pembelajaran untuk masing-masing pokok bahasan telah selesai dilanjutkan dengan evaluasi akhir pertama (postest-1) bertujuan untuk mengukur kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi kimia. Evaluasi akhir tahap ke 2 (postest-2) dilakukan terhadap materi pelajaran sama seperti pada evaluasi tahap pertama setelah jangka waktu satu bulan pembelajaran bertujuan untuk melihat tingkat efektifitas buku ajar inovasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa (Sihole dan Situmorang, 2006).
Hasil Penelitian dan Pembahasan Buku ajar kimia inovatif telah dikembangkan berdasarkan silabus, kompetensi dasar, dan standar komptensi. Buku ajar kimia inovatif yang telah dikembangkan mengandung (1) unsur potensi lokal Sumatera Utara, (2) disediakan contoh kasus, ilustrasi gambar, dan contoh-contoh soal serta penyelesaian, (3) integrasi metode dan media pembelajaran dalam buku ajar yang dapat meningkatkan inovasi materi 70
kimia dengan cara memadukan metode dan media pembelajaran didalam buku ajar, (4) inovasi materi kimia dengan cara memadukan media pembelajaran interaktif, teknologi informasi, menggabung media dalam sebuah CD pembelajaran interaktif yang dapat menolong siswa didalam pembelajaran untuk mencapai komptensi sesuai tuntutan KTSP. Buku ajar kimia hasil pengembangan terdiri atas Pokok Bahasan, sub pokok bahasan yang disusun sesuai dengan kurikulum. Masing-masing pokok bahasan/sub pokok bahasan disusun sesuai dengan perkembangan peserta didik sehingga diproleh materi kimia yang standar, dilanjutkan dengan integrasi inovasi pembelajaran seperti media pembelajaran, contoh kasus yang relevan, kegiatan laboratorium dan demonstrasi. Pengembangan media pembelajaran diperuntukkan menolong siswa dalam memahami isi materi kimia, dibuat dalam bentuk powerpoin, animasi flash dan video. Pada tahap akhir pengembangan disusun materi evaluasi yang dapat mengukur kompetensi siswa. Dari hasil pendapat guruguru kimia terhadap materi kimia untuk siswa SMA Kelas XI Semester 2 maka diperoleh susunan pokok bahsan dan sub pokok bahasan seperti dirangkum pada Tabel 1. Pokok bahasan kimia yang relevan untuk siswa SMA Kelas XI Semester 2 adalah Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis garam, dan Sistem Koloid, diikuti oleh sub pokok bahasan yang relevan pada masing-masing sub pokok bahasan. Dari materi kimia ini telah disusun draft buku ajar kimia SMA Kelas XI Semester 2 dan integrasi metode dan media pembelajaran dilakukan pada setiap pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Secara umum inovasi yang diintegrasikan dalam buku ajar terdiri atas kompetensi dasar, tujuan pembelajaran ringkasan umum, media pembelajaran berupa (powerpoin, video, dan flash animation), metode mengajar, kegiatan laboratorium, dan pembuatan buku dalam bentuk hard copy and electronic book in flipbook maker format seperti dirangkum pada Tabel 1. Bentuk buku ajar kimia hasil
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
Volume 19 Nomor 2
September 2013
Inovasi Pembelajaran di Dalam Buku Ajar Kimia SMA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pengembangan selengkapnya disajikan dalam
Parulian, (2013).
Tabel 1. Pokok bahasan, Sub pokok bahasa Buku Ajar Kimia SMA kelas XI Semester 2 dan jenis inovasi pembelajaran yang terintegrasi di dalam buku ajar hasil pengembangan. No. 1
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Asam Basa
1.1
Derajat Keasaman (pH) Asam Dan Basa
1.2
Aplikasi Konsep pH Dalam Pencemaran
2
Larutan Penyangga
2.1
Konsep Larutan Penyangga
2.2
Menentukan pH Larutan Penyangga Hidrolisis Garam
3
3.1
3.2
Jenis Garam Yang Terhidrolisis Dan Penentuan Ph Larutan Garam Yang Terhidrolisis Memprediksi Pengendapan
4
Sistem Koloid
4.1
Komponen Dan Pengelompokan Sistem Koloid
4.2
Sifat-Sifat Koloid
4.3
Pembuatan Koloid
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
Inovasi Yang diintegrasikan dalam buku ajar* - Kompetensi dasar, Tujuan Pembelajaran Ringkasan Umum, Media, Metode mengajar, Kegiatan laboratorium, (Hard copy and electronic book in flipbook maker format) - Percobaan laboratorium, simulasi berupa media pembelajaran yang dibuat dalam powerpoin, video, dan flash animation - Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan praktikum - Video , gambar dan media pembelajaran powerpoint, quis - Metode pembelajaran ceramah dipadukan dalam media powerpoint, praktikum, dan demonstrasi - Kompetensi dasar, Tujuan Pembelajaran Ringkasan Umum, Media, Metode mengajar, Kegiatan laboratorium, (Hard copy and electronic book in flipbook maker format) - Eksperimen laboratorium, media pembelajaran berupa animasi flash yang diintegrasikan dengan powerpoint. - Metode pembelajaran ceramah dipadukan dalam media powerpoin, praktikum, dan demonstrasi - Media pembelajaran berupa animasi flash yang diintegrasikan dengan powerpoint dan diakhiri dengan quis - Kompetensi dasar, Tujuan Pembelajaran Ringkasan Umum, Media, Metode mengajar, Kegiatan laboratorium, (Hard copy and electronic book in flipbook maker format) - Media pembelajaran berupa animasi flash yang diintegrasikan dengan powerpoint dan diakhiri dengan quis - Metode yang digunakan adalah metode ceramah dipadukan dalam media powerpoin, demonstrasi serta praktikum. - Demonstrasi dikelas, atau menjelaskan materi melalui video praktikum. - Metode yang digunakan metode ceramah dan demonstrasi. - Kompetensi dasar, Tujuan Pembelajaran Ringkasan Umum, Media, Metode mengajar, Kegiatan laboratorium, (Hard copy and electronic book in flipbook maker format) - Media pembelajaran berupa animasi flash yang diintegrasikan dengan powerpoint dan diakhiri dengan quis - Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan demonstrasi - Media pembelajaran berupa animasi flash, quis - Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan demonstrasi. - Video eksperimen laboratorium. - Metode yang digunakan adalah ceramah dan demonstrasi. Volume 19 Nomor 2
September 2013
71
Hendra Gunawan Parulian dan Manihar Situmorang
Untuk mengetahui kualitas buku ajar kimia, buku ajar kimia hasil pengembangan telah distandarisasi menggunakan penilai ahli (Dosen Kimia dan Guru Kimia) dan ujicoba penggunaan buku ajar dalam pembelajaran kepada siswa SMA di Kabupaten Toba Samosir sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan ajar standar dalam proses belajar mengajar dalam pengajaran. Kepada masingmasing responden telah diberikan satu set buku ajar hasil pengembangan, selanjutnya responden diminta pendapat terhadap kualitas buku ajar inovatif berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan dalam BNSP dan UNESCO dengan kriteria: sangat positif/sangat baik (skor 4) sampai yang paling lemah/tidak baik (skor 1). Komponen yang dinilai di dalam buku ajar meliputi: (1) Tabel 2.
Kualitas buku pelajaran kimia menurut penilaian Dosen Kimia (P), Guru Kimia (Q), dan Siswa (R). Angka adalah rata-rata dari kelompok responden (total 51 responden).
Unsur Penilaian Kelayakan Isi
Kelayakan Bahasa
Kelayakan Penyajian Rata-rata 72
Kelayakan isi yang memuat cakupan materi, keakuratan kemutakhiran, mengandung wawasan produktivitas, merangsang keingintahuan, mengembangkan kecakapan hidup, mengembangkan wawasan keindonesiaan dan kontekstual, (2) Kelayakan bahasa yang memuat kesesuain dengan perkembangan peserta didik, komunikatif, dialogis dan interaktif, lugas, koherensi dan keruntutan alur pikir kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta penggunaan istilah dan simbol/lambang, (3) Kelayakan penyajian yang memuat teknik penyajian, pendukung penyajian materi, dan penyajian pembelajaran. Hasil penilaian responden terhadap buku ajar inovatif diringkas pada Tabel 2.
Komponen Yang Dinilai Cakupan materi Keakuratan Kemutakhiran Mengandung Wawasan Produktivitas Merangsang Keingintahuan Mengembangkan kecakapan hidup Mengembangkan wawasan KeIndonesiaan Sesuai dengan perkembangan peserta didik Komunikatif Dialogis dan interaktif Lugas Koherensi dan keruntutan alur pikir Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar Penggunaan Istilah dan Simbol/Lambang Teknik Penyajian Pendukung penyajian materi Penyajian pembelajaran
Pendapat Responden Terhadap Buku Ajar R P (n=3) Q (n=8) (n=40) 3,83 3,75 3,63 3,70 3,67 3,62 3,67 3,75 3,64 3,33 3,38 3,28 3,67 3,56 3,38 3,33 3,81 3,37
Ratarata 3,74 3,66 3,69 3,33 3,54 3,50
3,33
3,66
3,64
3,54
3,67
3,94
3,56
3,72
3,50 3,50 3,83 3,67
3,63 3,50 4,00 3,75
3,58 3,36 3,61 3,51
3,57 3,45 3,81 3,64
4,00
3,63
3,64
3,76
4,00 3,75 3,71 3,44 3,64
3,75 3,72 3,70 3,65 3,70
3,66 3,56 3,59 3,46 3,53
3,80 3,68 3,67 3,52 3,62
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
Volume 19 Nomor 2
September 2013
Inovasi Pembelajaran di Dalam Buku Ajar Kimia SMA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Keterangan: (4) sangat positif/sangat baik, (3) positif/baik, (2) lemah/kurang, (1) sangat lemah/tidak baik Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata pendapat responden terhadap komponen kualitas buku ajar dengan rata-rata 3,62, yaitu tergolong sangat baik. Tanggapan responden dosen, guru dan siswa menunjukkan hasil yang sangat positif, dan seluruh parameter yang diajukan di dalam tergolong sangat baik. Rata-rata hasil penilaian dosen kimia (3,64), guru kimia (3,70), dan siswa SMA (3,53) tergolong baik sehingga buku ajar kimia inovatif sudah layak uantuk dipergunakan dalam pembelajaran. Beberapa komponen penilaian yang menjadi perhatian, yaitu kelayakan isi yang mengandung wawasan produktivitas dan mengembangkan kecakapan hidup, yaitu hampir semua responden memberikan penilaian yang relatif lebih rendah dibanding komponen yang lain, akan tetapi masih makuk pada kategori sangat baik. Penguasaan Siswa Pada Materi Kimia Sebelum Pembelajaran
Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan di dalam pembelajaran maka terhadap kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan evaluasi belajar (pretest) menggunakan soal pilihan berganda yang sudah distandarisasi. Tingkat penguasaan siswa terhadap pokok bahasan yang diajarkan dirangkum pada Tabel 2. Hasil pencapaian siswa dihitung berdasarkan kemampuan siswa menjawab soal soal yang dikonversi menjadi angka (Skala 0-100). Dari hasil penilaian sebelum pembelajaran diketahui bahwa penguasaan siswa pada materi kimia tergolong rendah, yaitu ditunjukkan dari hasil rata-rata jawaban siswa yang benar tergolong rendah, yaitu pada kelompok eksperimen (23,57±8,73) dan kelompok kontrol (22,68±8,09), dan kedua kelompok perlakuan (ekperimen dan kontrol) tidak berbeda secara nyata (ttes 0,771 < ttabel 1,775). Dapat dinyatakan bahwa kemampuan awal siswa di sekolah yang dijadikan tempat ujicoba buku ajar relatif sama.
Tabel 2. Hasil belajar siswa berdasarkan evaluasi belajar awal (pretest) pada pembelajaran kimia kelas XI di SMA Kabupaten Toba Samosir. Angka adalah rata-rata dan standar deviasi pada masing-masing kelompok sampel. Pretest dilakukan menggunakan soal yang sama untuk dua kelompok perlakuan. Hasil Belajar (nilai) siswa Sebelum Pembelajaran (Pretest) Kontrol Eksperimen 1 SMA A 18,95±6,56 22,53±7,11 2 SMA B 25,58±6,32 25,65±6,54 3 SMA C 25,33±9,70 28,11±11,42 4 SMA D 21,13±7,48 20,97±9,85 Total Total 22,68±8,09 23,57±8,73 Keterangan: A = SMAN 1 Silaen, B = SMAN 1 Siantar Narumonda, C = SMAN 1 Laguboti, dan D = SMAN 1 Balige No
Sekolah
Buku Ajar Inovatif Dalam Pembelajaran Kimia Untuk mengetahui pengaruh buku ajar kimia inovatif di dalam pembelajaran maka terhadap kelompok eksperimen pengajaran kimia dilakukan dengan menggunakan buku ajar hasil inovasi sebagai media pembelajaran, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
dan terhadap kelas kontrol dipergunakan buku ajar pegangan siswa yang dipilih oleh sekolah sebagai buku wajib. Buku ajar kimia hasil inovasi telah dipergunakan dalam pembelajaran terhadap siswa SMA Kelas XI Semester 2. Pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang diajarkan adalah sesuai dengan
Volume 19 Nomor 2
September 2013
73
Hendra Gunawan Parulian dan Manihar Situmorang
urutan silabus pada masing-masing sekolah. Perlakuan pembelajaran kepada dua kelompok perlakuan diupayakan relatif sama, yaitu jangka waktu pembelajaran relatif sama, diajar oleh guru yang sama, menggunakan evaluasi belajar yang sama, dan faktor-faktor lain yang dapat dikontrol sama sehingga yang berbeda pada kelompok ekperimen dan kelompok kontrol adalah jenis buku ajar. Terhadap kelompok ekperimen dipergunakan buku ajar kimia hasil inovasi, sedangkan terhadap kelompok kontrol dipergunakan buku ajar yang sudah dipilih oleh masingmasing sekolah sebagai buku wajib. Setelah paket pembelajaran selesai, dilakukan evaluasi belajar akhir (postest-1) pada jam pelajaran kimia. Hasil belajar siswa berdasarkan
evaluasi belajar postest 1 pada pembelajaran kimia dirangkum pada Tabel 3. Diperoleh peningkatan hasil belajar pada kedua kelompok perlakuan, yaitu hasil rata-rata postest-1 lebih tinggi dibanding hasil rata-rata pretest untuk kelompok eksperimen dan kontrol di masing-masing sekolah sampel. Hasil belajar siswa pada kelompok ekperimen (M=68,19±9,35) lebih tinggi dibanding kelompok kontrol (M=60,66±8.69), dan hasil uji beda menunjukkan bahwa kedua kelompok berbeda secara nyata, yaitu ditujukkan dari hasil rata-rata ttes 3,432 < ttabel 1,995). Peningkatan hasil belajar ini diyakini diperoleh dari pengaruh pemberian pembelajaran menggunakan media buku ajar yang dipergunakan di dalam pembelajaran.
Tabel 3. Hasil belajar siswa berdasarkan evaluasi akhir pertama dan ke dua (postest 1 dan postest 2) pada pembelajaran kimia kelas XI di SMA Kabupaten Toba Samosir. Angka adalah ratarata pada masing-masing kelompok sampel. Keefektifan dihitung berdasarkan selisih Postest 1 dilakukan setelah pembelajaran dan Postest 2 dilakukan 1 bulan setelah pembelajaran. Hasil Belajar (Nilai) Siswa SMA Pada Pengajaran Kimia Efektivitas No Sekolah Postest-1 Postest-2 Pembelajaran (%) Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen 1 SMA A 53,67±6.22 63,58±7,39 53,11±5,82 63,58±5,76 99 100 2 SMA B 67,52±6,69 68,71±8,83 65,21±6,12 69,18±6,50 97 101 3 SMA C 61,78±8,58 64,69±8,59 59,67±6,79 68,91±5,50 97 107 4 SMA D 63,63±7,49 72,97±9,49 65,38±6,06 77,58±6,24 103 106 Total 60,66±8.69 68,19±9,35 60,84±6,20 69,81±6,00 100 102 Keterangan: A = SMAN 1 Silaen, B = SMAN 1 Siantar Narumonda, C = SMAN 1 Laguboti, dan D = SMAN 1 Balige Keefektifan Buku Ajar Inovatif Untuk mengetahui keefektifan buku ajar hasil inovasi dalam pembelajaran maka terhadap siswa diberikan kesempatan selama satu bulan untuk menggunakan buku ajar pada dua kelompok perlakuan. Terhadap siswa telah diberitahukan jadwal yang pasti pelaksanaan evaluasi kedua (postes-2) setelah satu bulan pembelajaran. Hasil belajar siswa berdasarkan evaluasi belajar postest 2 juga dirangkum pada Tabel 3. Efektivitas pembelajaran menggunakan buku inovatif terhadap prestasi belajar siswa diperlihatkan dari perhitungan ratarata prestasi belajar siswa, yaitu persentase 74
pencapaian siswa dalam postest-2 dibanding postest-1 pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Sihole dan Situmorang, 2006). Rata-rata tingkat efektifitas kelompok ekperimen (102%) lebih tinggi dibanding kelompok kontrol (100%). Dapat dinyatakan pembelajaran dengan menggunakan buku inovatif dapat meningkatkan daya ingat siswa terhadap penguasaan materi kimia lebih tinggi bila dibanding terhadap pembelajaran dengan menggunakan buku pegangan siswa. Secara konsisten di 4 lokasi penelitian menunjukkan tingkat efektifitas buku ajar inovatif pada kelompok ekperimen lebih
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
Volume 19 Nomor 2
September 2013
Inovasi Pembelajaran di Dalam Buku Ajar Kimia SMA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
tinggi dibanding menggunakan buku wajib siwa pada kelompok kontrol. Pembelajaran menggunakan buku ajar inovatif dapat meningkatkan daya ingat siswa terhadap penguasaan materi kimia secara efektif karena fasilitas yang tersedia di dalam buku
ajar inovatif dapat mendorong siswa untuk belajar mandiri tanpa kehadiran guru, terutama di luar kelas setelah selesai pembelajaran.
Tabel 4. Tanggapan siswa terhadap buku ajar kimia kelas XI Semester 1 hasil inovasi dalam pembelajaran di sekolah target. Komponen 1. Penggunaan buku di luar kelas
-
2. Soal-soal dan ilustrasi yang ada di dalam buku ajar
-
3. Penggunaan buku ajar inovatif di dalam kelas pada pembelajaran
-
-
4. Fasilitas Buku Elektronik
-
-
-
Tanggapan siswa terhadap isi inovasi Buku ajar Gambar dan ilustrasi yang dibuat dibuku sangat menarik karena berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Siswa tertarik menggunakan bahan ajar yang ada di dalam buku dalam pengayaan materi kimia yang tidak jelas diajarkan guru di kelas Siswa menggunakan buku ajar di rumah untuk mengulang pelajaran kimia Buku elektronik yang tersedia dapat menolong siswa belajar dirumah. Siswa merasa tertolong di dalam mempelajari materi dirumah karena buku dilengkapi media pembelajaran dengan animasi. Setiap pokok bahasan dilengkapi soal-soal yang bervariasi tingkat kesukarannya, sehingga siswa lebih tertantang dalam menjawab soal-soal Soal-soal disusun dari yang sederhana dan mudah dijawab sampai kepada soal dengan tingkat kesulitan tinggi Kunci jawaban dan cara penyelesaian soal yang tersedia pada halaman akhir buku sangat membantu siswa menjawab soal-soal. Soal-soal yang ada dibuku sangat relevan dengan materi yang dipelajari dan disajikan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Setiap pokok bahasan disediakan soal-soal yang berhubungan dengan ujian nasional dan ujian dalam berbagai seleksi perguruan tinggi negeri. Bukunya sudah dilengkapi dengan penuntun praktikum, sehingga tidak perlu membeli penuntun praktikum khusus. Dalam media yang diintegrasikan dalam buku, disediakan video praktikum yang bisa menuntun siswa untuk lebih mudah dalam pelaksanaan praktikum disekolah. Tujuan pembelajaran dibuat jelas, sehingga lebih mudah memahami untuk apa materi yang akan dipelajari tersebut. Dalam buku terdapat contoh aplikasi konsep yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (kontekstual) terutama yang berhubungan dengan potensi daerah Sumatera Utara. Buku elektronik yang disediakan mudah dipergunakan karena dilengkapi dengan software Media-media pembelajaran dalam buku yang ada dalam CD menarik dan membantu siswa dalam mengerti materi yang belum dimengerti yang sudah disampaikan oleh guru. Buku elektronik berisi informasi-informasi terbaru dalam perkembangan kimia dengan gambar dan ilustrasi yang dihubungkan dengan alamat web untuk merujuk informasi yang lebih lengkap Setiap media yang sesuai dengan materi/konsep diinformasikan dalam buku, sehingga lebih mudah untuk digunakan.
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
Volume 19 Nomor 2
September 2013
75
Hendra Gunawan Parulian dan Manihar Situmorang
Pola Belajar Siswa menggunakan Buku Ajar Inovatif Untuk mengetahui pola belajar siswa dalam menggunakan buku ajar maka kelompok siswa yang menggunakan buku ajar hasil inovasi diajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan tangganggapan siswa di dalam menggunakan buku ajar di luar kelas. Dari hasil wawancara dengan siswa diketahui beberapa tanggapan siswa yang umum diberikan oleh siswa di dalam belajar kimia menggunakan buku ajar hasil inovasi. Pendapat siswa pada buku ajar hasil inovasi terutama dalam hal Penggunaan buku di luar kelas, Soal-soal dan ilustrasi yang ada di dalam buku ajar, dan Fasilitas buku elektronik Penggunaan buku ajar inovatif di dalam kelas pada pembelajaran dirangkum pada Tabel 4. Dari kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran kimia di dalam kelas diamati bahwa pada umumnya siswa memberikan respon yang positif terhadap buku ajar kimia hasil inovasi. Integrasi metode pembelajaran di dalam materi kimia yang terdapat di dalam buku ajar kimia memberikan kemudahan kepada guru di dalam mengyampaikan konsep kimia dengan lengkap sehingga siswa dapat memahami konsep kimia pada pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang diajarkan. Variasi metode pembelajaran juga meningkatkan aktivitas belajar sehingga guru dan siswa dapat secara aktif di dalam komunikasi ilmiah terhadap materi yang sedang diajarkan. Integrasi media pembelajaran di dalam buku ajar juga memberikan nilai tambah terhadap buku ajar kimia hasil inovasi. Siswa selalau menggunakan media pembelajaran yang tersedia di dalam buku ajar (supplemen) untuk pengayaan materi dan memperjelas materi kimia yang sulit dimengerti di dalam kelas. Fasilitas yang tersedia seperti video dan flash animasi menjadikan siswa tertarik untuk mengulang materi pelajaran yang sudah diajarkan. 76
Contoh soal dan quis yang tersedia di dalam buku ajar inovatif telah terbukti dapat memperkaya pengetahuan siswa terhadap konsep kimia sehingga siswa dapat belajar secara mandiri di dalam dan di luar kelas.
Simpulan dan Saran Buku ajar kimia inovatif telah dikembangkan melalui integrasi metode dan media pembelajaran yang relevan pada materi kimia pada pokok bahasan dan sub pokok bahasan di dalam buku ajar hasil pengembangan. Hasil standarisasi buku ajar menunjukkan bahwa buku ajar hasil inovasi telah memenuhi memenuhi kualitas berdasarkan standar BSNP dan UNESCO. Buku ajar kimia inovatif dapat membantu siswa untuk mencapai komptensi sesuai tuntutan kurikulum. Buku ajar inovatif dapat menggeser kegiatan belajar mengajar siswa sehingga terjadi pergeseran dari steacher centre learning menjadi student cetre learning. Diharapkan guru dapat menggunakan buku ajar inovatif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pengajaran kimia.
Ucapan Terimakasih Ucapan terimakasih disampaikan kepada DP2M Dikti Kemendikbud melalui Penelitian Strategis Nasional sebagai sponsor penelitian ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Toba Samosir yang sudah memberikan ijin kepada Hendra Gunawan Parulian melanjutkan studi S2 di Universitas Negeri Medan.
Daftar Pustaka Albers, C., (2009), Teaching: From Disappointment To Ecstasy, Teaching Sociology 37(3); 269-282. Arends, R. I., (2008), Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
Volume 19 Nomor 2
September 2013
Inovasi Pembelajaran di Dalam Buku Ajar Kimia SMA Untuk Menigkatkan Hasil Belajar Siswa
Bentley, J.W., Mele, P.V., dan Acheampong, G.K., (2010), Experimental by Nature: Rice Farmers in Ghana, Human Organization, 69(2): 129-138.
Montelongo, J.A., dan Herter, R.J., (2010), Using Technology to Support Expository Reading and Writing in Science Classes, Science Activities, 47: 89–102.
Corrigan, M.J., Bill, M.L., dan Slater. J.R., (2009), The Development Of A Substance Abuse Curriculum In A Master's Of Social Work Program, Journal of Social Work Education 45(3): 513-521.
Parulian, H.G., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Untuk Kelas XI Semester 2 SMA/MA. Tesis, Program Pascasarjana UNIMED, Medan.
Dolan, E., (2009), Recent Research in Science Teaching and Learning, CBE Life Sci Educ. 8(3): 162–164.
Riskin, D.J.; Longaker, M.T., Gertner, M., dan Krummel, T.M., (2006), Innovation in Surgery: A Historical Perspective, Ann Surg. 244(5): 686–693.
Douthwaite, B., Beaulieu, N., Lundy, M., dan Peters, D., (2009), Understanding how participatory approaches foster innovation, International Journal of Agricultural Sustainability 7(1): 42-61.
Saragih, D., dan Situmorang, M., (2006), Efektifitas Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pengajaran Hidrokarbon, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sain 1(1): 35-40
Goto, K., Pelto, H., Pelletier, D.L., dan Tiffany, J.S., (2010), "It Really Opened My Eyes:" The Effects on Youth Peer Educators of Participating in an Action Research Project, Human Organization. 69( 2): 192-200.
Sihole, H.R., dan Situmorang, M., (2006), Efektifitas Metode Praktikum Pada Pengajaran Gugus Fungsional di SMA Toba Samosir, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sain 1(1): 1-7.
Ho, S.S.S., Kember, D., Lau, C.B.S., Yeung, M.Y.M.A., Leung, D.Y.P., dan Chow, M.S.S., (2009), An Outcomes-based Approach to Curriculum Development in Pharmacy, Am J Pharm Educ. 73(1): 14-19.
Silitonga, L.L., dan Situmorang, M., (2009), Efektivitas Media Audiovisual Terhadap peningkatan Prestasi belajar Siswa pada pengajaran Sistim Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia 1(1): 1-9
Howe. E.M., (2009), Henry David Thoreau, Forest Succession & The Nature of Science: A Method for Curriculum Development, The American Biology Teacher 71(7): 397-404.
Simatupang, N.I. dan Situmorang, M., (2013), Innovation Of Senior High School Chemistry Textbook To Improve Students Achievement In Chemistry, Proceeding of The 2nd International Conference of the Indonesian Chemical Society 2013 October, 22-23th 2013, Hal 44‐52
Jippes, E.; van Engelen, J.M. L.; Brand, P.L.P. dan Oudkerk, M., (2010), Competencybased (CanMEDS) residency training programme in radiology: systematic design procedure, curriculum and success factors, Eur Radiol. 20(4): 967-977. Labov, J.B., (2006), National and State Standards in Science and Their Potential Influence on Undergraduate Science Education, CBE Life Sci Educ. 5(3): 204– 209. Levine-Rasky, C.,(2009), The Public Poster Session, Teaching Sociology 37(3): 309-317.
Jurnal Pendidikan Bidang Penelitian
Volume 19
Nomor 2
Situmorang, H., dan Situmorang, M., (2009), Keefektifan Media Komputer Dalam Meningkatkan Penguasaan Kimia Siswa Sekolah Menegah Kejuruan Pada Pengajaran Materi dan Perubahannya, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sain 3(1): 4551 Situmorang, M., (2004), Inovasi Model-Model Pembelajaran Bidang Sain Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa,
September 2013
77
Hendra Gunawan Parulian dan Manihar Situmorang
Prosiding Konaspi V Surabaya Tahun 2004. Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Seminar dan Rapat Tahunan BKS PTN-B Bidang MIPA di Bandar Lampung, Tgl 10-12 Mei 2013, Hal 237-246 Situmorang, M., dan Saragih, N., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia SMA Melalui Inovasi Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Mempersiapkan Sumberdaya Berkarakter Menghadapi Persaingan Global, Jurnal Litjak (In Press) Situmorang, M., dan Sinaga, M. (2006), Inovasi Pembelajaran Pada Mata Kuliah Kimia Analitik II, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sain 1(2): 114-119. Situmorang, M.; Sinaga, M.; Tobing, A.M.L., Sitorus, C.J, and Tarigan, D.A., (2010), Teaching Innovation in the Laboratory to Increase Student’s Achievement in chemistry, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan 17(1): 7-14 Situmorang, M.; Sinaga,.M.; Tarigan, D.A., Sitorus, C.J, and Tobing, A.M.L., (2011), The Affectivity of Innovated Chemistry
78
Learning Methods to Increase Student’s Achievement in Teaching of Solubility and Solubility Product, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan 17(1): 29-37 Tompkins, C.J., Rosen, A.L., dan Larkin, H., (2006), Guest Editorial: An Analysis Of Social Work Textbooks For Aging Content: How Well Do Social Work Foundation Texts Prepare Students For Our Aging Society?, Journal of Social Work Education 42(1): 324. Williamson, K., Semprini, L., Rorrer, G., dan McGuire, J., (2006), Integration of Chemical Engineering, Environmental Engineering, and Bioengineering to Facilitate Research and Education in Nanotechnology, Biotechnology, and Sustainability, Water Environment Research 78(6): 555-557. Yusfiani, M., and Situmorang, M., (2011), Pengembangan dan Standarisasi Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XII Semester I Berdasarkan Standar Isi KTSP, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan 18(2): 28-35 Zevenbergen, R.J., Grootenboer, P., dan Sullivan, P., (2010), Good learning = A Good Life: Mathematics Transformation in Remote Indigenous Communities, Australian Journal of Social Issues 45(1): 131-145.
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan
Volume 19
Nomor 2
September 2013