INFORMATION SYSTEM AND SOCIAL ETHICS Chapter 5 Management Information Systems, 10th Edition, Raymond McLeod,Jr, George P. Schell, Pearson Education
Pokok Bahasan
Hubungan SI dengan isu-isu etika dan sosial Dimensi moral dan perilaku yang utama dari masyarakat informasi yang memandu keputusan etis. Mengevaluasi dampak dari sistem informasi kontemporer dan internet tentang perlindungan privasi individu dan kekayaan intelektual. Menilai bagaimana sistem informasi telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Mengidentifikasi tantangan manajemen utama yang ditimbulkan oleh dampak etika dan sosial dari sistem informasi dan solusi manajemen
Dimensi Moral Era Informasi 1.
2.
Hak-hak informasi dan kewajiban, mencakup hak informasi yang dimiliki oleh individu dan organisasi , Apa yang bisa dilindungi, Apa kewajiban individu dan organisasi mengenai informasi. Contoh : perlindungan informasi pribadi di media Sosial Hak kepemilikan, mencakup Bagaimana hak intelektual tradisional terlindungi dalam masyarakat digital dimana pelacakan dan pelaporan tentang kepemilikan sangat susah dilakukan. Contoh : kasus pembajakan di internet, free download, copying files
3. Pertanggungjawaban dan kontrol, siapa yang bertanggung jawab terhadap segala kejadian yang merugikan informasi individu dan kolektif serta kepemilikannya. Contoh : dengan adanya UU ITE, Kode etik oleh ACM (association for Computer Machinery) 1974 tentang panduan dan penggunaan rekayasa perangkat lunak. 4. Kualitas sistem, standart baku untuk melindungi data dan kualitas sistem atas hak-hak individu dan keamanan masyarakat. Contoh : Security Informasi dengan encryption pasword
5. Kualitas hidup, nilai-nilai yang harus dipelihara dalam masyarakat informasi dan pengetahuan. Contoh : Perubahan drastis : mengurangi waktu respon sosial Mempertahankan batasan : keluarga, pekerjaan dan waktu Ketergantungan dan kelemahan pada perangkat lunak Kejahatan dan penyalahgunaan komputer.
Hak Kepemilikan (property Intelectual)
Properti intelektual adalah, kepemilikan yang tidak bisa diraba dan diciptakan oleh individu atau perusahaan. Teknologi informasi mempersulit dalam perlindungan hak dan kepemilikan pribadi, karena informasi yang terkomputerisasi dapat sangat mudah untuk disalin, diperbanyak dan didistribusikan pada jaringan lainnya.
Tantangan-tantangan atas Hak Properti Intelektual
Mempermudah pencurian dengan sistem perangkat lunak. Sulitnya memberikan perlindungan atas kepemilikan pribadi, karena dengan menggunakan jaringan informasi semakin mudah untuk direproduksi dan didistribusikan . Orang dengan mudah menyalin dan mendistribusikannya kepada pihak-pihak lain.
Contoh Solusi :
Mengatur mekanisme dalam menjual dan mendistribusikan buku, artikel dan kepemilikian intelektual di internet. Dilakukan oleh DMCA (Digital Millennium Copyraight Act) pada tahun 1998. Mereka akan menutup situs pelanggan yang melanggar hak cipta.
Tindakan Manajemen Menentukan Kode etik tentang 1. Hak-hak informasi dan kewajiban, contoh : email karyawan dan kebebasan pribadi internet, pengawasan ditempat kerja, perlakuan informasi perusahaan, kebijakan mengenai informasi pelanggan. 2. Hak-hak kepemilikan dan kewajiban, kode etik mencakup lisensi perangkat lunak, kepemilikan fasilitas dan data perusahaan, kepemilikan perangkat lunak yang diciptakan oleh karyawan di perangkat lunak perusahaan, hak cipta perangkat lunak, dan tuntunan relasi antara pihak ketiga.
3. Pertanggungjawaban dan kendali, meliputi : menentukan tanggung jawab individu atas semua sistem informasi pelaporan atas individu yang bersangkutan harus dilakukan oleh orang lain yang bertanggungjawab atas hak-hak individu perlindungan hak kepemilikan, kualitas sistem dan kualitas hidup. Artinya bahwa perlindungan perusahaan terhadap kendali sistem, manajemen dan pertanggungjawabannya secara hukum harus didokumenkan secara tersendiri.
4. Kualitas hidup, tujuan sistem adalah meningkatkan kualitas hidup bagi karyawan dengan mencapai sebuah level tertinggi atas kualitas produksi, layanan pelanggan, kepuasan karyawan, dan martabat manusia dan martabat manusia melalui ergonomik yang baik, rancangan pekerjaan, dan alur kerja yang baik pula.
Isu Sosial
Kebebasan pribadi dalam wilayah kehidupan sosial sudah meluas dan berkembang, sehingga dapat melanggar kebebasan pribadi orang lain. Contoh penggunaan ponsel, email, papan reklame sistem postal, tempat kerja, atau jalan raya semakin memicu konspirator kejahatan.
Isu Politik
Perundang-undangan mengatur pada ralasi antara pemegang dokumen FBI mengawasi email pribadi guna melacak penjahat atau teroris ?
Isu Hukum
Mengapa Penyalahgunaan teknologi informasi akan dapat menimbulkan masalah hukum?
-
-
-
-
unsur merugikan orang, bangsa dan negara lain. Sarana yang dipakai dalam melakukan aksi kejahatan maya adalah seperangkat komputer yang memiliki fasilitas internet. Penggunaan teknologi moderen ini dapat dilakukan sendiri oleh hacker atau sekelompok cracker dari rumah atau tempat tertentu tanpa diketahui oleh pihak korban. Kerugian yang dialami korban dapat berupa kerugian moril, materil dan waktu seperti rusaknya data penting, domain names atau nama baik, kepentingan negara ataupun transaksi bisnis dari suatu korporasi atau badan hukum (perusahaan) Kejahatan mayantara atau teknologi informasi ini tidak akan mengenal batas wilayah negara yang jelas
Kejahatan IPTEK Dapat digolongkan ke dalam supranational criminal law. Artinya, kejahatan yang korbannya adalah masyarakat lebih luas dan besar terdiri dari rakyat suatu negara bahkan beberapa negara sekaligus (Tahir, 2010) Contoh : kasus florence
Salah satu bentuk kejahatan yang lahir sebagai dampak negatif dari perkembangan aplikasi teknologi informasi (internet) ini sering disebut sebagai cyber-crime Cybercrime dapat juga diartikan sebagai “crime related to technology, computers, and the internet”. Artinya, kejahatan yang berkaitan dengan teknologi, komputer dan internet (Aroma Wihelmina, 2012)
Motif Kejahatan Internet (Cybercrime) 1.
2.
Motif Intelektual. Yaitu kejahatan yang dilakukan hanya untuk kepuasan diri pribadi dan menunjukkan bahwa dirinya telah mampu untuk merekayasi dan mengimplementasikan bidang teknologi informasi.
Motif ekonomi, politik, dan kriminal. Yaitu kejahatan yang dilakukan untuk keuntungan pribadi atau golongan tertentu yang berdampak pada kerugian secara ekonomi dan politik pada pihak lain.
Karakteristik Cybercrime 1.
2. 3.
4. 5.
Perbuatan yang dilakukan secara ilegal, tanpa hak atau tidak etis tersebut terjadi di ruang/wilayah maya (cyberspace), sehingga tidak dapat dipastikan yurisdiksi hukum negara mana yang berlaku terhadapnya Perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan apapun yang bisa terhubung dengan internet Perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian materil maupun immateril (waktu, nilai, jasa, uang, barang, harga diri, martabat, kerahasiaan informasi) yang cenderung lebih besar dibandingkan kejahatan konvensional Pelakunya adalah orang yang menguasai penggunaan internet beserta aplikasinya Perbuatan tersebut seringkali dilakukan secara transnasional/melintasi batas negara
Computer- Crime
Adalah kejahatan dilakukan hanya pada lingkup wilayah sempit tanpa menggunakan media internet, misalnya dalam satu perusahaan yang sama. Dalam cyber-crime yang mempergunakan teknologi informasi dan telekomunikasi itulah maka cybercrime menjadi suatu bentuk tindak pidana baru yang bersifat global dan mobile, dapat dilakukan dimana saja tanpa mengenal batas negara sepanjang terjangkau oleh fasilitas internet.
Pengaturan Cyber-crime
Inggris dan Singapura; Computer Misuse Act 1990 Malaysia; Computer Crime Act 1990 Australia; The Cybercrime Act 2001 Venezuela; Computer-Related Crime Malta; Computer Abuse Indonesia; UU Informasi dan Transaksi Elektronik
Contoh Kasus Cyber-crime di Indonesia a.
b.
c.
d.
Data interference (pembobolan situs KPU) Computer related Fraud (korupsi di beberapa Bank) Computer related forgery (kasus pemalsuan kartu kredit) Offences related to infrigement of copyright and related right (kasus pembajakan program komputer WS versi 5.0)
Prita Mulyasari menulis e-mail kepada kawankawannya yang berisi cerita tentang kualitas layanan sebuah rumah sakit dan karenanya harus menginap di tahanan selama 21 hari dan meneruskan statusnya sebagai tahanan kota. Ibu Prita yang harus meninggalkan kedua anaknya yang masih balita ini, sebelumnya juga dituntut secara perdata untuk kasus yang sama dan diharuskan membayar denda Rp 261 juta. Tuntutan pidananya 6 tahun dan denda Rp 1 milyar.
Pasal Dakwaan Pasal 27 ayat (3) yang berbunyi ”Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.” Penjelasan Pasal 27 hanya dua kata, cukup jelas.
Pasal 5 UU ITE menyebutkan bahwa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
Perbuatan yang dilarang 1.
-
-
-
-
Mengenai tindak pidana distribusi dan transmisi (pasal 27) Sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. Dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian Dapat diaksesnya informasi elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik Memiliki muatan pemerasan dan atau pengancaman Sumber : UU ITE Tahun 2008