29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah penelitian deskriptif
kuantitatif / inferensial. Pendekayan kuantitatif adalah suatu
pendekatan yang menggunakan pengujian hipotesis. Pada pendekatan kuantitatif ini data yang digunakan harus terukur dan kesimpulannya dapat digeneralisasikan, dimana pendekatan ini dimulai dengan hipotesis dan mencari teori-teori untuk mendukung penelitian. Dilanjutkan dengan membuat model analisis, identivikasi variabel, devinisi variabel, mengumpulkan data – data ( primer dan sekunder ) dan melakukan analisis terhadap hasil penelitian. 3.2
DESKRIPSI POPULASI DAN PENENTUAN SAMPEL
3.2.1
Populasi dan Sampel Penelitian Sugiyono
(2008)
mengemukakan
bahwa
populasi
adalah
wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2008) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini, penulis menjadikan karyawan kerja PT ISM. Bogasari Flour Mills. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. ISM. Bogasari Flour Mills yang berjumlah 782 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan PT. ISM. Bogasari Flour Mills.
29
30
Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel menggunakan teknik penarikan sampel purposif yaitu sampel yang digunakan jika dalam upaya memperoleh data tentang masalah yang diteliti memerlukan sumber data yang memiliki kriteria khusus berdasarkan penilaian tertentu (Sugiana, 2008). Objek sampel tersebut adalah tenaga kerja bagian Finisshed Product Suport yang berjumlah 40 karena mereka mempunyai karakteristik yang sesuai dengan variabel – variabel yang akan diteliti dibandingkan dengan tenaga kerja dibagian yang lain. Setelah quisionar dibuat sesuai indikator tiap variabel, sampel disebarkan ke 20 pada bagian Finished Product Suport untuk mengetahui valid dan reliabelnya kuisioner yang dibuat. Setelah valid dan reliabel quisioner kembali disebarkan kepada 20 orang. 3.3
VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
3.3.1 Variabel Penelitian Dalam Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Menurut Augusty Ferdinand (2011) perlakuan terhadap variabel akan bergantung pada model yang dikembangkan untuk memecahkan masalah penelitian yang diajukan. 1. Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama dalam penelitian. Hakikat dalam sebuah masalah dapat mudah terlihat dengan
31
mengenali variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model. Variabel dependen yang digunakan adalah kinerja karyawan (Y). 2. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif. Variabel independen yang digunakan adalah kinerja karyawan (Y), lingkungan kerja (X1), dan stres kerja (X2). 3.3.2 Devinisi Operasional Variabel Devinisi operasional variabel dalam Sugiyono (2010) merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Adapun variabel penelitian dan definisi operasionalnya dijelaskan dalam Tabel sebagai berikut : Variabel Kinerja Karyawan Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Definisi Adalah hasil kerja/karya yang dihasilkan oleh setiap karyawan untuk membantu suatu perusahaan/instansi dalam mencapai dan mewujudkan tujuan perusahaan/instansi tersebut.
Indikator 1. Kualitas Kerja.
2. Kuantitas Kerja.
3. Ketetapan Waktu Penyelesaian Pekerjaan.
Item Pertanyaan 1. Menyelesaikan tugas tepat waktu. 2. Memenuhi standar kerja yang ditentukan. 3. Jumlah hasil kerja memenuhi tuntutan yang diharapkan. 4. Melapor dengan atasan jika ada masalah pekerjaan. 5. Berusaha dengan serius menyelesaiakn pekerjaan sampai tuntas. 6. Tidak suka menunda – nunda pekerjaan yang harus diselesaiakan. 7. Tepat waktu tiba dikantor 8. Berusaha memberikan hasil pekerjaan sebaik mungkin.
32
Sumber : Menurut Dessler (2007) Untuk Variabel Stres Kerja
Variabel
Definisi
Stres Kerja (X1)
Indikator
Suatu keadaan dimana faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerjaan saling mempengaruhi dan mengubah keadaan psikologis/fisiologis individu (anggota organisasi/karyawan).
1. Tuntutan Tugas.
2. Konflik Peran.
3. Hubungan Kerja Antar Karyawan.
Item Pertanyaan 1. Saya harus bekerja super cepat dalam menyelesaikan pekerjaan saya. 2. Pekerjaan saya jarang membahayakan fisik saya. 3. Saya tidak punya cukup waktu untuk menyelesaikan semua pekerjaan saya. 4. Beban pekerjaan saya terlalu berat bagi saya. 5. Saya tidak memiliki ruang kantor yang cukup luas untuk menjalankan pekerjaan saya. 6. Saya mengalami kesulitan berkomunikasi dalam rekan kerja diperusahaan ini.
Sumber : Menurut Hurrel dalam Munandar (2008): Untuk Variabel Lingkungan Kerja
Variabel
Definisi
Lingkungan Kerja (X2)
Segala sesuatu baik fisik maupun non fisik disekitar para pekerja dan dapat memepengaruhi dirinya dalam menjalankan tugastugas yang dibebankanya.
Indikator 1. Kebersihan.
2. Kerjasama Antar Kelompok.
3. Penerangan/ilu minasi.
Sumber : Menurut Sedarmayanti (2010)
Item Pertanyaan Saya merasa nyaman dengan kebersihan lingkungan dikantor saya. 2. Saya mendapat dukungan layanan yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan saya. 3. Saya mengalami kesulitan memperoleh bahan-bahan habis pakai (seperti kertas,bulpoint) yang saya butuhkan dalam pekerjaan saya. 4. Apabila penerangan didalam ruangan pekerjaan memadai maka karyawan akan merasa nyaman. 1.
33
3.4
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN PENELITIAN
3.4.1 Skala Pengukuran Penelitian Menurut Sugiyono (2008) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Sehingga untuk mengetahui pengukuran jawaban responden pada penelitian ini yang mana menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner, penulis menggunakan metode skala likert. Kuesioner adalah sejumlah pertnyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden penelitian, agar peneliti memperoleh data lapangan atau empiris untuk memcahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini kuesiner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu model pertanyaan dimana pertanyaan tersebut telah tersedia jawaban, sehingga responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya. Pertanyaan tertutup tersebut menerangkan tanggapan responden terhadap variabel stres kerja, lingkungan kerja dan kinerja karyawan. Dalam pengukuran jawaban responden, pengisian kuesioner kemanfaatan dan kemudahan penggunakan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan diukur dengan menggunakan skala likert, dengan tingkatan sebagai berikut : 1. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5 2. Jawaban setuju diberi bobot 4 3. Jawaban kurang setuju diberi bobot 3 4. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2 5. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1
34
3.4.2 Sumber Data Sumber data dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : data primer dan data sekunder. Menurut Sari (dikutip dari Usman dan Akbar 2006) data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti atau pihak pertama, sedangkan data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain dan dimanfaatkan oleh penelitian untuk kebutuhan penelitian yang dilakukannya. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari tanggapan responden terhadap quisioner atau menjawab pertanyaan – pertanyaan tentang stres kerja, lingkungan kerja dan kinerja karyawan dan data sekunder merupakan sumber – sumber pustaka perusahaan, misalnya mengenai sejarah perusahaan. 3.5
TEKNIK ANALISA DATA
3.5.1 Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut : 1. Analisis Regresi Berganda Mode ini merupakan model regresi berganda dimana untuk mengetahui persamaan regresi pengaruh stres kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT ISM. Bogasari Flour Mills. Modelnya adalah terdiri dari 2 persamaan yaitu dapat dilihat sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b2x2 Keterangan : Y = Kinerja
35
X1 = Stres Kerja X2 = Lingkungan Kerja a = Konstanta b1 = Koefisien Regresi Stres Kerja b2 = Koefisien Regresi Lingkungan Kerja 2. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis model penelitian ini yaitu pengujian koefisien b1 dan b2 prosesnya menggunakan proses regresi seperti biasa, yaitu sebagai berikut : 1. Langkah pertama adalah meregresi Kinerja Karyawan untuk variabel Stres Kerja dan Lingkungan Kerja dari hasil data yang diperoleh dari penelitian dengan diolah menggunakan program SPSS. Untuk pengujian hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh X1 X2 terhadap Y secara simultan ( uji F ) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen ( stres kerja dan lingkungan kerja ) mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel terikat ( kinerja karyawan ) secara simultan secara bersama - sama. Apabila besarnya probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima, sedangkan jika probabilitas signifikan lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak. 2. Pengaruh X1 X2 terhadap Y secara parsial ( uji T )
36
Tujuan dari uji T adalah untguk melihat signifikan dari pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Apabila besarnya probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima, sedangkan jika probabilitas signifikan lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak. 3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Menurut Augusty Ferdinand (2011) pada dasarnya kata “valid” mengandung makna yang sinonim dengan kata “good” Validiti maksudkan sebagai “to measure what should be measured”. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen (Arikunto 2005). Suatu instrumen yang valid atau sahi mpunyai validitas tinggi. Sebalikinya instrumen yang kurang validit berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengetahui apakah kuesiner yang digunakan valid atau tidak, maka r yang diperoleh (rhitung) dikonsultasikan dengan (rtabel) maka instrument dikatakan valid, dan apabila rhitung ≥ rtabel maka instrument dikatakan valid, dan apabila rhitung ≤ rtabel, maka instrumen dikatakan tidak valid. Uji validitas dapat diperolah dengan menggunakan program SPSS. 2. Uji Reliabilitas Augusty Ferdinand (2011) menyatakan sebuah skala atau instrumen pengukur data dan data yang dihasilkan tersebut reliabel atau terpecaya bila
37
instrumen itu secara konsisten memunculkan hasil yang sama pada setiap kali dilakukan pengukuran. Imam Ghozali (2005) menyatakan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika tiap pertanyaan dijawab responden secara konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan handal jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,600. Reliabilitas adalah instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban – jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tingkat konsistensi internal ( internal consistency ) jawaban responden terhadap instrumen untuk mengukur variabel lingkungan kerja, stres kerja dan lingkungan kerja ( Eko Aria 2008 ). Suatu instrumen pengukuran yang menghasilkan koefisien alpha cronbach kurang dari 0,6 dipertimbangkan kurang baik, 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 baik ( Eko Aria 2008 ). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS.