IndustriKecil danMenengah
T.M.Zakir Machmud Diklat Ekonomi Industri 2 Dep.Perindustrian dan LPEM FEUI – April 2009
• Eksistensi dan peran IKM yang pada tahun 2006 mencapai 48,93 juta unit usaha, dan merupakan 99,9% dari pelaku usaha nasional, dalam tata perekonomian nasional sudah tidak diragukan lagi, dengan melihat kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, nilai ekspor nasional, dan investasi nasional.
Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan sebesar 1 (satu) miliar rupiah atau kurang. Usaha Menengah adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan lebih dari 1 (satu) miliar.
Perkembangan jumlah UKM periode 2005-2006 mengalami peningkatan sebesar 3,88 persen yaitu dari 47.102.744 unit pada tahun 2005 menjadi 48.929.636 unit pada tahun 2006. Sektor ekonomi UKM yang memiliki proporsi unit usaha terbesar adalah sektor (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; (2) Perdagangan, Hotel dan Restoran; (3) Industri Pengolahan; (4) Jasa-jasa; serta (5) Pengangkutan dan Komunikasi dengan perkembangan masingmasing sektor tercatat sebesar 53,57 persen, 27,19 persen, 6,58 persen, 6,06 persen dan 5,52 persen.
Sedangkan sektor ekonomi yang memiliki proporsi unit usaha terkecil secara berturut-turut adalah sektor (1) Listrik, Gas dan Air Bersih; (2) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; (3) Bangunan; serta (4) Pertambangan dan Penggalian dengan perkembangan masing-masing tercatat sebesar 0,03 persen, 0,17 persen, 0,34 persen dan 0,54 persen.
KONTRIBUSI UKM TERHADAP PENCIPTAAN PDB, NILAI EKSPOR DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA
Pada tahun2005, peran UKM terhadap penciptaanPDB nasional menurutharga berlakutercatat sebesar Rp1.491,06triliun atau 53,54persen, kontribusiUK tercatat sebesarRp1.053,34 triliun atau 37,82 persendan UM sebesar Rp437,72triliun atau 15,72persen dari total PDB nasional, selebihnyaadalah usaha besar( UB) yaitu Rp. 1.293,90triliun atau 46,46 persen.
Sedangkanpada tahun 2006, peran UKM terhadappenciptaan PDB nasional menurut hargaberlaku tercatat sebesarRp. 1.778,75 triliunatau 53,28 persendari total PDB nasional,mengalami perkembangan sebesarRp. 287,68 triliun atau 19,29 persen dibandingtahun 2005.Kontribusi UK tercatatsebesar Rp. 1.257,65triliun atau 37,67persen dan UM sebesar Rp. 521,09 triliunatau 15,61 persen,selebihnya sebesarRp. 1.559,45triliun atau 46,72 persenmerupakan kontribusiUB.
Disisi lain, pada tahun 2005 nilai PDB nasional atas harga konstan tahun 2000 sebesar Rp. 1.750,66 triliun, peran UKM tercatat sebesar Rp. 979,71 triliun atau 55,96 persen dari total PDB nasional, kontribusi UK tercatat sebesar Rp. 688,91 triliun atau 39,35 persen dan UM sebesar Rp. 290,80 triliun atau 16,61 persen, UB berkontribusi sebesar Rp. 770,94 triliun atau 44,04 persen.
Pada tahun 2006, PDB nasional atas harga konstan tahun 2000 sebesar Rp. 1.846,65 triliun, kontribusi UKM sebesar Rp. 1.032,57 triliun atau 55,92 persen (UK Rp.725,96 triliun atau 39,31 persen dan UM Rp. 306,61 triliun atau 16,60 persen), sedangkan kontribusi UB sebesar Rp. 814,08 triliun atau 44,08 persen. Kontribusi UKM tersebut meningkat sebesar Rp. 52,86 triliun atau 5,40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kontribusi UKM terhadap pembentukan total nilai ekspor nasional pada tahun 2005 tercatat sebesar Rp. 110,34 triliun atau 15,44 persen, kontribusi UK tercatat sebesar Rp. 28,05 triliun atau 3,92 persen dan UM sebesar Rp. 82,29 triliun atau 11,51 persen selebihnya adalah UB. Pada tahun 2006, peran UKM terhadap pembentukan total nilai ekspor nasional mengalami peningkatan sebesar Rp. 11,86tr iliun atau 10,75 persen yaitu dengan tercapainya angka sebesar Rp. 122,20 triliun atau 15,70 persen dari total nilai ekspor nasional. Kontribusi UK tercatat sebesar Rp. 30,30 triliun atau 3,89 persen dan UM sebesar Rp. 91,90 triliun atau 11,81 persen, selebihnya adalah UB
Dalam hal penyerapan tenaga kerja, peran UKM pada tahun 2005 tercatat sebesar 83.233.793 orang atau 96,28 persen dari total penyerapan tenaga kerja yang ada, kontribusi UK tercatat sebanyak 78.994.872 orang atau 91,38 persen dan UM sebanyak 4.238.921 orang atau 4,90 persen.