ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
IMPORTANCE-PERFORMANCE ANALYSIS OF INDONESIA UNIVERSITY OF EDUCATION (UPI) LIBRARY SERVICES TO OPTIMIZE ACADEMIC AND RESEARCH QUALITY IMPROVEMENT IMPORTANCE-PERFORMANCE ANALYSIS LAYANAN PERPUSTAKAAN UPI UNTUK OPTIMALISASI PENINGKATAN MUTU AKADEMIK DAN PENELITIAN Oleh : Uyu Wahyudin Departemen Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Email :
[email protected] Abstract. This study aims to analyze the quality of services provided by UPI library to UPI students and to find out and analyze the extent of students’ level of satisfaction on the services provided. It also aims to know the compatibility between the service performances and students’ expectation or interest as the users of library services. This study used mixed approach of qualitative and quantitative and importance-performance analysis in order to determine the students’ satisfaction index on library services. The data was analyzed using grade of Students Satisfaction Index (IKM) which was calculated using the weighted average value of each service element. Importance-Performance Analysis was used to see the level of compatibility between expectation and service quality. The results showed that the performance of UPI library services was in good category. The service element perceived to be the best was related to service security while the worst was staff discipline. Furthermore, there was an element which was regarded important but had less satisfactory performance; element which was already in accordance with users’ interest and expectation and thus could satisfy the users; element which was regarded less important and had less satisfactory performance; and elements of services which had good implementation but had less important influence on the users. Keywords: service quality, Students Satisfaction Index, Importance-Performance Analysis, library, research quality Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan yang diberikan perpustakaan UPI kepada mahasiswa, mengetahui dan menganalisis sejauh mana tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan UPI, dan mengetahui kesesuaian antara kinerja pelayanan dengan harapan atau kepentingan mahasiswa pengguna jasa layanan perpustakaan UPI dengan menggunakan analisis kepentingan dan kinerja (importance-performance analysis). Penelitian ini menggunakan desain gabungan antara kualitatif dengan kuantitatif untuk mengetahui indeks kepuasan mahasiswa dari layanan perpustakaan UPI. Teknik analisis datanya dilakukan dengan menggunakan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur pelayanan. Importance-Performance Analysis dugunakan untuk melihat tingkat kesesuaian antara harapan dan kualitas pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pelayanan perpustakaan UPI termasuk dalam kategori baik. Unsur pelayanan yang dirasakan paling baik adalah berkaitan dengan keamanan pelayanan sedangkan pelayanan yang dinilai rendah adalah kedisiplinan petugas pelayanan. Selaian 241 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 itu, ditemukan juga unsur pelayanan yang dinilai oleh responden sangat penting tetapi kinerjanya masih kurang memuaskan, unsur pelayanan yang dinilai oleh responden kinerjanya telah sesuai dengan kepentingan dan harapan pelanggan, sehingga dapat memuaskan pelanggan, unsur pelayanan yang menurut responden dianggap kurang penting pengaruhnya bagi pengguna jasa dan kinerjanya juga kurang bagus, dan unsur-unsur pelayanan yang menurut responden pelaksanaannya sangat baik tetapi kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan. Kata kunci: Kualitas pelayanan, Indeks Kepuasan Mahasiswa, Importance-Performance Analysis, Perpustakaan, Mutu penelitian
ISO 9001:2008. Dari susunan personil
A. PENDAHULUAN Eksistensi Perguruan menjadi
perpustakaan
Tinggi pusat
(PT)
yang
di
di dalam struktur organisasi lembaga,
sediannya
perpustakaan mempunyai mekanisme
menyediakan
kerja
yang
komprehensif.
Dalam
berbagai referensi riset ilmiah bagi
menerapkan manajemen mutu tersebut,
sivitas akademikanya. Sehubungan itu,
UPI memiliki beberapa keunggulan,
pelayanan perpustakaan
antara lain adalah: (1) layanan prima
memberikan berorientasi
seyogianya
pelayanan pengguna.
yang Demikian
perpustakaan dengan motto “answer at its
best
to
any
quests”
pentingnya fungsi perpustaakn di PT,
mengusung
maka diperlukan pustakawan yang
penaungnya leading and outstanding
professional
Menurut
university,
(2)
seorang
merupakan
tujuan
Basuki
dan
(1991:
pustakawan
andal.
36), ingin
bila
memperoleh
rintisan
seraya
benchmarking
universitas
perpustakaan yang
bagi
UPI
bertajuk
perpustakaan
kemajuan dalam bidang tugasnya, ia
sejenis maupun perpustakaan lainnya,
harus
agen
dan (3) perpustakaan UPI merupakan
harus
laboratorium informasi bagi program
menjadikan perpustakaannya sebagai
studi dan peneliti pada umumnya.
sarana
Untuk merealisaikan manajemen dan
bertindak
modernisasi.
selaku
Pustakawan
belajar
bagi
pembacanya.
Pustakawan pun harus mendengarkan
menggunakan
dan memahami keinginan pengguna.
diperlukan
Perpustakaan
Universitas
keungulan
sumber
daya
UPI, manusia
(SDM) yang memadai dalam hal
Pendidikan Indonesia (UPI), saat ini
kompetensi
menerapkan sistem manajemen mutu
perpustakaan
dan UPI
jumlahnya.
Kini,
memiliki
SDM
242 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
sebanyak 46, yang terdiri atas seorang
produk atau jasa yang ditawarkan suatu
dosen tetap, seorang dosen luar biasa,
perusahaan
25 pustakawan, 15 tenaga administrasi,
mendatangkan seorang konsumen atau
dan
honorer.
pelanggan baru, maka nilai konsumen
Keberadaan SDM ini menjadi modal
atau pelanggan yang pertama itu
bagi
dalam
menjadi bertambah dua kali lipat. Jika
memberikan pelayanan prima kepada
hal yang sama dianalogikan dengan
pelanggannya. Salah satu cara untuk
dunia pendidikan, hal yang sama juga
menarik
sivitas
akan terjadi.
memanfaatkan
Sejalan
5
orang
tenaga
perpustakaan
minat
akademika
UPI
segenap
untuk
perpustakaan
akhirnya
dengan
ketatnya
memberikan
persaingan dalam penyelenggaraan jasa
pelayanan yang dapat memuaskan.
layanan perpustakaan perguruan tinggi,
Penyediaan layanan yang bermutu,
pengelolaan perpustakaan UPI harus
bukanlah
mudah untuk
lebih diarahkan kepada pengelolaan
dilakukan. Dalam praktiknya, sering
yang kompetitif dan profesional. Salah
didapati
satu
hal
pengelolaan
adalah
dan
yang
masalah-masalah
dalam
pelayanan
dan
indikator
perpustakaan
dari
pengelolaan
universitas
yang
ketidakberhasilan memuaskan sebagian
profesional adalah apabila lembaga
besar pelanggan. Hal ini juga disadari
tersebut
mampu
oleh pihak UPI,
pelayanan
publik
berkaitan
khususnya
yang
dapat
pelayanan
memuaskan
pelayanan
Parasuraman (dalam Purnama, 2006),
administrasi membutuhkan tidak saja
pelayanan dikatakan memuaskan jika
ketelitian dalam sistem operasinya,
layanan yang dirasakan sama atau
tetapi juga pelayanan yang ramah dan
melebihi
responsif
diharapkan.
administrasi
dengan
yang
memberikan
karena
terhadap
kebutuhan
pelanggan.
kualitas
Menurut
layanan
Pengukuran
yang indeks
mahasiswa. Hal ini didasarkan pada
kepuasan mahasiswa merupakan salah
penelitian Pilar (2000) bahwa bila
satu bentuk akuntabilitas universitas
konsumen yang merasa puas dapat
dalam
mempengaruhi satu saja teman atau
dengan
rekannya mengenai kehebatan suatu
mengeluarkan
pelayanan itu,
publik.
Seiring
pemerintah
telah
kebijakan
243 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
pendayagunaan aparatur negara bidang
target yang ditetapkan oleh UPI adalah
pelayanan publik melalui Keputusan
sebesar 75% mahasiswa merasa puas
Menteri
atas layanan Universitas. Hal inilah
Negara
Pendayagunaan
Aparatur Negara (MENPAN) Nomor
yang
81/1995, yang menyebutkan bahwa
melakukan penelitian terkait dengan
layanan prima adalah layanan yang
importance-performance
memberikan
layanan
Keputusan
kepuasan Menteri
Aparatur
pelanggan,
Pendayagunaan
Negara
Nomor
Kep/25/M.Pan/2/2004
mendorong
penulis
perpustakaan
untuk
analysis upi
sebagai
upaya optimalisasi peningkatan mutu akademik dan penelitian.
tentang
Berdasarkan latar belakang tersebut,
Pedoman Umum Penyusunan Indeks
agar ketercapaian realisasi program
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
dalam
Instansi Pemerintah dan
penjaminan
Undang-
peningkatan mutu
layanan akademik
dan dapat
Undang No. 25 Tahun 2009 tentang
tergambarkan, maka rumusan masalah
Pelayanan Publik merupakan sebuah
atas penelitian ini adalah sebagai
langkah nyata pada tataran kebijakan
berikut:
untuk mewujudkan good governance.
pelayanan yang diberikan perpustakaan
Sejauh mana pelayanan prima telah
(1)
bagaimana
kualitas
UPI kepada mahasiswa, (2) seberapa
dilakukan oleh perpustakaan UPI, agar
besar
sasaran yang telah ditetapkan dalam
terhadap pelayanan perpustakaan UPI,
Renstra
(3) bagaimanakah tingkat kesesuaian
UPI
2011-2015
tercapai,
tingkat kepuasan mahasiswa
tentunya perlu dilakukan penelitian
antara
survei terlebih dahulu agar dapat
harapan atau kepentingan mahasiswa
tergambar
dari
pengguna jasa layanan perpustakaan
mahasiswa dengan realisasi pelayanan
UPI dengan menggunakan analisis
yang
kepentingan dan kinerja (importance-
telah
perpustakaan
antara
harapan
dilaksanakan UPI.
oleh
Penelitian
ini
sejalan dengan rencana program UPI dalam
peningkatan
layanan
dan
kenerja
pelayanan
dengan
performance analysis). Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui
data
tentang
kualitas
penjaminan mutu akademik baik secara
pelayanan yang diberikan perpustakaan
internal maupun eksternal,
UPI kepada mahasiswa, (2) mengetahui
dengan
244 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
data
tentang
mahasiswa
tingkat terhadap
kepuasan pelayanan
dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan. Pertama,
persepsi
perpustakaan UPI, dan (3) mengetahui
pelanggan atas layanan yang nyata
data tentang kesesuaian antara kinerja
mereka terima (perceived service).
pelayanan
atau
Kualitas harus dimulai dari kebutuhan
kepentingan mahasiswa pengguna jasa
konsumen dan berakhir pada persepsi
layanan perpustakaan UPI
pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra
dengan
harapan
dengan
menggunakan analisis kepentingan dan
kualitas
kinerja
berdasarkan
(importance-performance
analysis).
yang
baik
sudut
pandang
yang Istilah
pelayanan makna
(service)
yang
beragam.
Lovelock, Patterson &Walker (dalam Tjiptono,
2005)
perspektif
service
mengemukakan sebagai
sebuah
sistem yang terdiri atas dua komponen utama yaitu operasi jasa (service operations) di mana input diproses dari elemen-elemen produk jasa diciptakan dan
penyampaian
delivery)
atau
persepsi pelanggan. Kedua, layanan
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki
bukanlah
di
mana
jasa
(service
disampaikan
kepada
diharapkan/diinginkan service).
sebagai factor perbandingan evaluasi kualitas. Sedangkan menurut Yamit (2004: 22) ada beberapa pengertian yang terkait dengan kualitas pelayanan, yaitu: 1)
Excellent adalah standar kinerja pelayanan yang diperoleh.
2)
orientasi seluruh sumber daya dan
Customer
adalah
perorangan,
kelompok,
departemen
perusahaan
yang
atau
menerima,
membayar output pelayanan (jasa
seluruh jajaran di suatu perusahaan
Tjiptono, 2005: 121) mengemukakan
kualitas
pelanggan memiliki peranan yang besar
Pelayanan yang berkualitas merupakan
lanjut, Parasuraman et al. (dalam
konteks
tercapai consensus bahwa harapan
pelanggan.
terhadap kepuasan konsumen. Lebih
Dalam
(expected
(barang dan jasa), dan kepuasan, telah
elemen-elemen
produk jasa dirakit, dirampungkan dan
sesungguhnya,
dan system). 3)
Service adalah kegiatan utama atau pelengkap yang tidak secara langsung terlibat dalam proses
245 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
pembuatan
produk,
menekankan
pada
transaksi
antara
tetapi
dalam menciptakan pelayanan
pelayanan
penjual
dan
yang dijanjikan dengan tepat; 3)
pembeli. 4)
Quality
membantu adalah
sesuatu
yang
kualitas
tidak dapat diraba dari sifat yang
diberikan;
terhadap
pelayanan
yang
tuntutan
yang
Levels adalah suatu pernyataan
dimilikinya,
pengetahuan
dan
atas
ketrampilan
yang
oleh
system
yang
4)
digunakan
memonitor
dan
aparatur
mengevaluasi.
7)
jawab
Competence,
untuk
6)
konsumen
bertanggung
secara khusus dapat diraba atau
dimiliki produk atau jasa. 5)
Responsiveness, kemauan untuk
dalam
baik
memberikan
pelayanan;
Consistent adalah tidak memiliki
5)
Courtesy, sikap atau perilaku
variasi dan semua pelayanan
ramah,
bersahabat,
berjalan sesuai standar yang telah
terhadap
keinginan
ditetapkan.
serta mau melakukan kontak atau
Delivery
adalah
memberikan
pelayanan yang benar dengan
tanggap konsumen
hubungan pribadi; 6)
Credibility, sikap jujur dalam
cara yang benar dan dalam waktu
setiap
yang tepat.
kepercayaan masyarakat;
Agar dapat menilai sejauhmana
7)
upaya
untuk
menarik
Security, jasa pelayanan yang
kualitas layanan yang diberikan pada
diberikan
publik, Zeithaml (1990) menhyatakan
berbagai bahaya dan resiko;
beeberapa dimesi kulaitas layana yang
8)
dapat dijadikan ukuran, yaitu: 1)
peralatan,
personil dan
komunikasi; 2)
Realiable, kemampuan
unit
terdapat
dari
kemudahan
pendekatan; 9)
Communication, pemberi
terdiri
bebas
untuk mengadakan kontak dan
Tangible, terdiri atas fasilitas fisik,
Access,
harus
pelayanan
kemauan untuk
dari
mendengarkan suara, keinginan
pelayanan
atau aspirasi pelanggan, sekaligus kesediaan
untuk
selalu
246 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
menyampaikan informasi baru
spesifikasi kualitas jasa. Terkadang
kepada masyarakat;
pihak
10) Understanding
the
manajemen
dapat
customer,
memahami apa yang diinginkan
melakukan segala usaha untuk
konsumen, namun mereka tidak
mengetahui
menyusun suatu standar kinerja
kebutuhan
pelanggan.
tertentu yang jelas. Hal tersebut
Ada banyak model yang dapat dipergunakan
untuk
dapat disebabkan oleh tiga hal,
menganalisis
yaitu tidak adanya komitmen total
kualitas jasa. Pemilihan terhadap suatu
manajemen terhadap kualitas jasa,
model tergantung pada tujuan analisis,
kekurangan sumber
jenis perusahaan dan situasi pasar. Tiga
karena
peneliti Amerika, Berry, Parasuraman,
permintaan.
dan Zeithaml (dalam Tjiptono, 1998) mengidentifikasi
lima
gap
adanya
daya atau kelebihan
3) Gap antara spesifikasi kualitas jasa
yang
dan penyampaian jasa. Terdapat
menyebabkan kegagalan penyampaian
beberapa penyebab terjadinya gap
jasa, yaitu:
ini, contohnya karyawan kurang
1) Gap antara harapan konsumen dan
persepsi
manajemen.
Pada
terlatih
menguasai
tugasnya), beban kerja melampaui
kenyataannya, pihak manajemen
batas,
suatu
organisasi
(belum
tidak
dapat
memenuhi
bisnis
atau
standar kinerja yang ditetapkan.
selalu
dapat
Selain itu, terkadang karyawan
merasakan atau memahami apa
dihadapkan kepada standar-standar
yang diinginkan para pelanggan
yang terkadang saling berlawanan
secara
satu sama lain.
perusahaan
tidak
tepat.
manajemen
mengetahui
4) Gap antara penyampaian jasa dan
bagaimana suatu jasa seharusnya
komunikasi eksternal. Seringkali
dirancang dan jasa-jasa sekunder
harapan
apa
oleh iklan dan pernyataan atau
saja
tidak
Akibatnya
yang
diinginkan
konsumen. 2) Gap antara persepsi manajemen
pelanggan
dipengaruhi
janji yang dilontarkan perusahaan. Resiko yang dihadapi perusahaan
terhadap harapan konsumen dan 247 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
adalah apabila janji yang diberikan
robot, dan terlalu ketat pada prosedur,
ternyata tidak dapat dipenuhi.
dan seringnya melempar urusan kepada
5) Gap antara jasa yang dirasakan dan
pihak lain. Sementara itu, peneliti lain
jasa yang diharapkan. Gap ini
pernah melakukan penelitian untuk
terjadi jika pelanggan mengukur
mengetahui faktor buruknya kualitas
kinerja atau prestasi perusahaan
pelayanan
dengan cara yang berlainan, atau
pemerintah,
dapat juga keliru mempersepsikan
disebabkan gaji rendah, sikap mental
kualitas jasa tersebut.
aparat
Zeithaml,
et
al.
(1990)
publik yang
pemerintah,
pada
birokrasi
lebih
dan
banyak
kondisi
ekonomi buruk pada umumnya.
mengatakan bahwa ada empat jurang
Untuk mengukur kualitas layanan,
pemisah yang menjadi kendala dalam
banyak digukan instrument Servqual
pelayanan
sebagai
dari Zeithaml, et al. (1990), walaupun
berikut: (1) tidak tahu apa yang
berasal dari dunia bisnis tetapi dapat
sebenarnya
oleh
dipakai untuk pelayanan sektor publik.
pemberian ukuran
Tidak bisa dipungkiri Servqual tersebut
publik,
diharapkan
masyarakat; yang
yaitu
(2)
salah
pelayanan
banyak dipakai dan menjadi inspirasi
masyarakat, (3) keliru penampilan diri
baik untuk kajian teoritis maupun
dalam pelayanan publik itu sendiri; dan
kegiatan praktis. Walaupun demikian
(4) ketika membuat perjanjian terlalu
konsep tersebut tidak sepenuhnya dapat
berlebihan atau pengobralan. Beberapa
diterapkan untuk pelayanan sektor
peneliti pernah melakukan penelitian
publik. Ada beberapa item yang perlu
bahwa ada tujuh hal yang harus
disinkronkan dengan kondisi pelayanan
dihindari
dalam
sektor publik. Kalau servqual berasal
publik,
dari dunia bisnis dan dilakukan oleh
ketidaktahuan pemerintah akan hal ini
dunia usaha pada para pelanggannya,
menyebabkan
maka
oleh
melakukan
dalam
pemerintah pelayanan
timbulnya
jurang
pelayanan
publik
instansi
pemisah antara masyarakat dengan
pemerintah tentu saja adalah pelayanan
pemerintahnya, yaitu apatis, menolak
yang diberikan oleh aparatur atau
berurusan,
instansi
bersikap
dingin,
memandang rendah, bekerja bagaikan
atau
unit
pelayanan
dari
birokrasi pemerintah sesuai tata aturan
248 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
dalam instansi atau unit pelayanan
sesuai dengan fokus dan konteks
publik agar dapat dilaksanakan sesuai
penelitian yang dilakukan dalam proses
harapan
penemuan dan penggunaan indikator
,
pemerintah
lazimnya
mengeluarkan kebijakan atau peraturan
tersebut
tentang pelayanan publik tersebut.
2005).
(Ratminto
dan
Winarsih,
McDonald&Lawton
(1977)
Menurut Zeithaml, et al, (1990),
menyebut efficiency dan effectiveness,
keputusan seseorang konsumen untuk
Salim&Woodward (1992) menyebut
mengkonsumsi
economy, efficiency , effectiveness dan
atau
tidak
mengkonsumsi suatu barang atau jasa
equity,
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara
responsiveness,
lain
accountability,
adalah
persepsinya
terhadap
Lenvinne (1990) menyebut responsibility,
dan
Zeithaml,
kualitas pelayanan. Dengan kata lain,
Parasuraman&Berry (1990) menyebut
baik buruknya kualitas pelayanan yang
tangibles, reliability, assurance, dan
diberikan oleh provider tergantung dari
empathy.
persepsi konsumen atas pelayanan yang
Donelly
(1990)
menyebut
lima
diberikan. Pernyataan ini menunjukkan
indicator
mutu
layanan,
yaitu
adanya interaksi yang kuat antara
Kepuasan,
kepuasan konsumen dengan kualitas
Keadaptasian, dan Pengembangan,
pelayanan. Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1990)
menyebutkan
bahwa
Gibson,
Ivancevich &
Efisiensi,
Sementara
itu
Produksi,
untuk
konteks
layanan publik di Indonesia, dikenal
kualitas pelayanan yang baik adalah
Keputusan
pertemuan atau melebihi apa yang
Aparatur Negara No.63 tahun 2004
diharapkan konsumen dari pelayanan
tentang
yang
transparansi, akuntabilitas, kondisional,
diberikan.
Tinggi
rendahnya
Menteri
Asas
Pendayagunaan
Pelayanan,
kualitas pelayanan tergantung pada
partisipatif,
kinerja yang diberikan dalam konteks
keseimbangan hak dan kewajiban.
apa yang merekaharapkan.
Kemudian
Berdasarkan
Keputusan
hak,
serta
Menteri
literatur
Pendayagunaan Aparatur Negara No.63
beberapa
tahun 2004 tentang Prinsip Pelayanan
indikator penyusun kinerja pelayanan.
Publik yang meliputi Kesederhanaan,
Indikator-indikator ini sangat bervariasi
Kejelasan, Kepastian Waktu, Akurasi,
diketemukan
review
kesamaan
yakni
adanya
249 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
Keamanan,
Tanggung
jawab,
Sehubungan dengan hal di atas,
Kelengkapan sarana dan prasarana,
dalam
sendi-sendi
Kemudahan
prima
seperti
kesopanan
Akses, dan
Kenyamanan.
Kedisplinan,
keramahan,
Selanjutnya,
serta
Warella
Kepmen
Frederik
pelayanan
yang
(1997 :
dikutip
31)
Monte
dalam (2008)
PAN : KEP- 25/M.PAN/2/2004 tanggal
menyebutkan
24 Pebruari 2004 tentang Pedoman
menilai pelayanan publik yang
Penyusunan
berkualitas
Indeks
Kepuasan
bahwa
dapat
untuk
digunakan
Masyarakat (IKM) Unit Pelayanan
kriteria-kriteria antara lain (1)
Instansi Pemerintah. Indeks Kepuasan
kesederhanaan
Masyarakat (IKM) adalah data dan
prosedur atau tata cara pelayanan
informasi tentang tingkat kepuasan
diselenggarakan secara mudah,
masyarakat yang diperoleh dari hasil
lancar, cepat, tidak berbelit-belit,
pengukuran
mudah
secara
kuantitatif
dan
yaitu
bahwa
dipahami
dan
kualitatif atas pendapat masyarakat
dilaksanakan oleh yang meminta
dalam memperoleh pelayanan dari
pelayanan, (2) Adanya kejelasan
aparatur
pelayanan
dan kepastian mengenai prosedur
publik dengan membandingkan antara
atau tata cara pelayanan, (3)
harapan dan kebutuhannya.
Adanya
penyelenggara
Pedoman
dalam
Indeks
prosedur pelayanan. Kemudian
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
menurut Carlson dan Schwartz
Instansi Pemerintah yang meliputi 14
(dalam denhardt, 2003 : 61),
indikator yang relevan, valid, dan
dalam Frederik Monte (2008)
reliable untuk dijadikan instrumen
menyatakan
bahwa
ukuran
pengukuran kualitas pelayanan adalah
komprehensif
untuk
servqual
sebagai berikut.
sektor publik antara lain (1)
1)
Prosedur
Penyusunan
keterbukaan
pelayanan,
yaitu
Convenience (kemudahan) yaitu
kemudahan tahapan pelayanan
ukuran
yang diberikan kepada penerima
pemerintah
pelayanan
diperoleh
dilihat
dari
sisi
kesederhanaan alur pelayanan.
dimana
pelayanan
adalah dan
mudah
dilaksanakan
mahasiswa. Sementara itu salah
250 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
satu unsur pokok dalam menilai
yang berkaitan langsung dengan
kualitas jasa yang dikembangkan
pelayanan serta dicegah adanya
Tjiptono (2002 : 14) dalam
pengulangan
Frederik Monte (2008) antara
persyaratan.
lain
(1)
Accessibility
Flexibility dalam operasional
2)
arti
atau
and sistem
prosedur
3)
Kejelasan
pemenuhan
petugas
pelayanan,
yaitu keberadaan dan kepastian petugas
yang
memberikan
pelayanan mudah diakses dan
pelayanan (nama, jabatan, serta
dirancang
kewenangan
fleksibel
dan
tanggung
menyesuaikan permintaan dan
jawab). Sehubungan dengan hal
keinginan pelanggan.
di atas, menurut Gaspersz (1997 :
Persyaratan
pelayanan,
yaitu
2) dalam Frederik Monte (2008)
persyaratan
teknis
dan
atribut atau dimensi yang harus
administratif
yang
diperlukan
diperhatikan
dalam
perbaikan
untuk mendapatkan pelayanan
kualitas pelayanan antara lain (1)
sesuai
kemudahan
dengan
pelayanannya.
jenis
mendapatkan
Sehubungan
pelayanan yang berkaitan dengan
dengan hal di atas, dalam sendi-
kejelasan dan kemudahan petugas
sendi pelayanan prima seperti
yang melayani, (2) Tanggung
yang dikutip Warella (1997 : 31)
jawab yang berkaitan dengan
dalam Frederik Monte (2008)
penerimaan
pelayanan
dan
menyebutkan
penanganan
keluhan
dari
bahwa
untuk
menilai pelayanan publik yang
pelanggan eksternal. Kemudian
berkualitas
digunakan
Morgan dan Murgatroyd (1994)
kriteria-kriteria antara lain (1)
dalam Frederik Monte (2008)
Adanya
mengemukakan beberapa kriteria
dapat
kejelasan
persyaratan
pelayanan baik teknis maupun
persepsi
administrasi,
Keterbukaan
kualitas pelayanan antara lain (1)
mengenai persyaratan pelayanan,
Responsiveness yaitu kesediaan
(3) Efisiensi persyaratan dalam
untuk
arti bahwa dibatasi pada hal-hal
dengan menyediakan pelayanan
(2)
pelanggan
membantu
terhadap
pelanggan
251 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
4)
yang cocok seperti yang mereka
waktu, (2) personal attention
inginkan, (2) access yaitu mudah
(perhatian kepada orang) yaitu
melakukan
ukuran tingkat dimana petugas
kontak
dengan
penyedia jasa
menyediakan informasi kepada
Kedisiplinan petugas pelayanan,
mahasiswa dan bekerja sungguh-
yaitu kesungguhan petugas dalam
sungguh dengan mereka untuk
memberikan pelayanan terutama
memenuhi kebutuhan mereka
terhadap konsistensi waktu kerja
Tanggung
jawab
sesuai ketentuan yang berlaku.
pelayanan,
yaitu
Sehubungan dengan hal di atas,
wewenang dan tanggung jawab
menurut Morgan dan Murgatroyd
dalam
(1994) dalam Frederik Monte
penyelesaian
(2008)
Sehubungan dengan hal di atas,
5)
beberapa kriteria
persepsi
pelanggan
sendi-sendi
kualitas pelayanan antara lain (1)
prima
seperti
reliability
kemampuan
Warella
untuk melaksanakan pelayanan
Frederik
yang telah dijanjikan dengan
menyebutkan
tepat waktu, (2) credibility yaitu
menilai
dapat
berkualitas
mengutamakan
jujur
dan
dan
pelayanan.
dalam
dipercaya,
kejelasan
penyelenggaraan
terhadap
yaitu
petugas
pelayanan
yang
(1997 :
dikutip
31)
dalam
Monte
(2008)
bahwa
untuk
pelayanan
yang
dapat
digunakan
kepentingan
kriteria-kriteria antara lain (1)
pelanggan. Kemudian menurut
Kejelasan dan kepastian unit
Carlson dan Schwarz (dalam
kerja
Denhardt, 2003 : 61), dalam
berwenang
Frederik Monte (2008)
jawab
yang
atau
pejabat dan
dalam
bertanggung memberikan
mengatakan bahwa ukuran yang
pelayanan,
komprehensif
mengenai satuan kerja/ pejabat
untuk
servqual
sektor publik antara lain (1)
penanggung
reliability
pelayanan.
(keandalan)
yaitu
menilai tingkat dimana pelayanan disediakan secara benar dan tepat
6)
(2)
yang
Keterbukaan
jawab
pemberi
Kemampuan petugas pelayanan, yaitu
tingkat
keahlian
252 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
dan
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
keterampilan
yang
dimiliki
petugas
dalam
pelayanan.
Sehubungan dengan hal di atas,
memberikan/menyelesaikan
menurut Gaspersz (1997 : 2 )
pelayanan
penerima
dalam Frederik Monte (2008)
pelayanan. Sehubungan dengan
atribut atau dimensi yang harus
hal di atas, menurut Tjiptono
diperhatikan
(2002: 14) dalam Frederik Monte
kualitas pelayanan antara lain (1)
(2008)
Ketepatan
kepada
mengemukakan
dalam
perbaikan
waktu
dimana
kualitas jasa yang antara lain (1)
diperhatikan berkaitan dengan
Profesionalism and Skill; yang
waktu tunggu dan waktu proses.
berkaitan dengan pengetahuan
Kemudian
dan
(intelektual,
pelayanan prima seperti yang
maupun
dikutip Warella (1997 : 31)
dibutuhkan
dalam Frederik Monte (2008)
keterampilan administrasi
konseptual) untuk
yang
memecahkan
pelanggan
secara
masalah
Morgan
Murgatroyd
(1994)
menilai
dan
yang
dalam
menyebutkan
profesional.
Kemudian
hal
pelayanan,
beberapa unsur untuk menilai
fisik,
perlu
sendi-sendi
bahwa
untuk
pelayanan
berkualitas
yang
dapat
digunakan
dalam
kriteria-kriteria antara lain (1)
(2008)
Keterbukaan waktu penyelesaian,
mengemukakan beberapa kriteria
(2) Ketepatan waktu yaitu bahwa
persepsi
pelaksanaan pelayanan
Frederik
Monte
pelanggan
terhadap
dapat
kualitas pelayanan antara lain (1)
diseleaikan dalam kurun waktu
Competence,yaitu
yang telah ditentukan.
menyangkut
pengetahuan dan keterampilan yang
7)
penyelenggara
diperlukan
untuk
8)
Keadilan pelayanan,
melaksanakan pelayanan.
pelayanan
Kecepatan pelayanan, yaitu target
membedakan
waktu
penerima
pelayanan
dapat
mendapatkan yaitu
pelaksanaan
dengan
tidak
golongan/status pelayanan
yang
diselesaikan dalam waktu yang
dilayani. Sehubungan dengan hal
telah
di atas, menurut Carlson dan
ditentukan
oleh
unit
253 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
Schwartz (dalam denhardt, 2003 :
Gaspersz (1997 : 2 ) dalam
61) dalam Frederik Monte (2008)
Frederik Monte (2008), atribut
menyatakan
bahwa
ukuran
atau
komprehensif
untuk
servqual
diperhatikan
yang
dalam
harus
perbaikan
sektor publik antara lain (1)
kualitas pelayanan antara lain
Fairness (keadilan) yaitu ukuran
kesopanan dan keramahan dalam
tingkat percaya
dimana
mahasiswa
memberikan khususnya interaksi
bahwa
pelayanan
langsung. Kemudian Morgan dan
pemerintah
disediakan
sama
Murgatroyd
(1994)
Frederik
dalam
sendi-sendi
mengemukakan kriteria persepsi
prima
seperti
pelayanan
yang
(1997 :
dikutip
pelanggan
(2008)
terhadap
,
kualitas
dalam
pelayanan yaitu Courtessy, yaitu
(2008)
sikap sopan, menghargai orang
untuk
lain, penuh pertimbangan dan
yang
persahabatan. Selain itu, menurut
digunakan
Zeithaml dkk dalam Frederik
kriteria-kriteria antara lain (1)
Monte (2008), salah satu dimensi
Keadilan
untuk
Frederik
Monte
menyebutkan menilai berkualitas
bahwa pelayanan
31)
Monte
dalam
untuk semua orang. Selanjutnya
Warella
9)
dimensi
bahwa
pelayanan dapat
yang
merata
yaitu
cakupan/jangkauan harus
mengukur
pelanggan
kepuasan
antara
lain
(1)
diusahakan
Assurance yaitu kemampuan dan
seluas mungkin dengan distribusi
keramahan serta sopan santun
yang merata dan diberlakukan.
pegawai
Kesopanan
kepercayaan
dan
keramahan
dalam
meyakinkan
konsumen,
(2)
petugas, yaitu sikap dan perilaku
Emphaty yaitu sikap tegas tetapi
petugas
penuh perhatian dari pegawai
pelayanan pelayanan
dalam kepada secara
memberikan penerima sopan
dan
terhadap konsumen. 10) Kewajaran biaya pelayanan, yaitu
ramah serta saling menghargai
keterjangkauan
penerima
dan menghormati. Sehubungan
pelayanan
besarnya
dengan hal di atas, menurut
biaya yang ditetapkan oleh unit
terhadap
254 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
pelayanan. Sehubungan dengan
menyebutkan
hal di atas, dalam pelayanan
menilai
prima
berkualitas
seperti
Warella
yang
(1997 :
Frederik
dikutip
31)
Monte
menyebutkan menilai
bahwa
pelayanan
berkualitas
dapat
untuk
pelayanan
yang
dapat
digunakan
dalam
kriteria-kriteria antara lain (1)
(2008)
Kejelasan
dan
kepastian
untuk
mengenai
rincian
biaya/tarif
yang
pelayanan
dan
digunakan
mengenai
Ekonomis yaitu biaya pelayanan
pelayanan.
harus ditetapkan secara wajar memperhatikan.
tata
cara
pembayarannya, (2) Keterbukaan
kriteria-kriteria antara lain (1)
dengan
bahwa
rincian
biaya/tarif
12) Kepastian
jadwal
pelayanan,
yaitu
pelaksanaan
waktu
Kemudian Tjiptono (2002 : 14)
pelayanan,
dalam Frederik Monte (2008)
ketentuan yang telah ditetapkan.
mengemukakan beberapa unsur
Sehubungan dengan hal di atas,
untuk menilai kualitas jasa yang
dalam pelayanan prima seperti
antara lain (1) Reputation and
yang dikutip Warella (1997 : 31)
Credibility
dalam Frederik Monte (2008)
yaitu
pelanggan
sesuai
menyakini bahwa operasi dari
menyebutkan
penyedia jasa dapat dipercaya
menilai
dan
berkualitas
memberikan
imbalan
yang
nilai
sesuai
atau dengan
pengorbanannya atau biayanya. 11) Kepastian biaya pelayanan, yaitu
dengan
bahwa
untuk
pelayanan dapat
yang digunakan
kriteria-kriteria antara lain (1) Kejelasan dan kepastian yaitu yang menyangkut jadwal waktu
kesesuaian antara biaya yang
penyelesaian
dibayarkan dengan biaya yang
Kemudian Carlson dan Schwartz
telah
(dalam denhardt, 2003 : 61)
dengan
ditetapkan. hal
di
Sehubungan atas,
dalam
pelayanan.
dalam Frederik Monte (2008),
pelayanan prima seperti yang
menyatakan
bahwa
ukuran
dikutip Warella (1997 : 31)
komprehensif
untuk
servqual
dalam Frederik Monte (2008),
sektor publik antara lain (1)
255 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
Reability
(keandalan)
yaitu
komputerisasi administrasi, ruang
menilai tingkat dimana pelayanan
tunggu, tempat informasi dan
pemerintah
lain-lain. Selanjutnya di dalam
disediakan
secara
benar dan tepat waktu
pelayanan prima seperti yang
13) Kenyamanan lingkungan, yaitu
dikutip Warella (1997 : 31)
kondisi sarana dan prasarana
dalam Frederik Monte (2008),
pelayanan yang bersih, rapi dan
menyebutkan
teratur
menilai
sehingga
dapat
bahwa
untuk
pelayanan
memberikan rasa nyaman kepada
berkualitas
penerima pelayanan. Sehubungan
kriteria-kriteria antara lain (1)
dengan hal di atas, menurut
penilaian fisik lainnya antara lain
Gaspersz
dalam
kebersihan
Frederik Monte (2008), atribut
lingkungan
atau
(1997:
dimensi
diperhatikan
2
)
yang
14) Keamanan
dan
digunakan
kesejukan
pelayanan,
yaitu
perbaikan
terjaminnnya tingkat keamanan
kualitas pelayanan antara lain (1)
lingkungan unit penyelenggara
Kenyamanan dalam memperoleh
pelayanan ataupun sarana yang
pelayanan yang berkaitan dengan
digunakan, sehingga penerima
lokasi, ruang tempat pelayanan,
pelayanan merasa tenang untuk
kemudahan
menjangkau,
mendapatkan pelayanan terhadap
ketersediaan informasi dan lain-
resiko-resiko yang diakibatkan
lain,
dari
(2)
dalam
harus
dapat
yang
Atribut
pendukung
pelaksanaan
pelayanan.
pelayanan lainnya yang berkaitan
Sehubungan dengan hal di atas,
dengan lingkungan, kebersihan,
menurut Morgan dan Murgatroyd
ruang tunggu, fasilitas musik dan
(1994) dalam Frederik Monte
lain-lain.
(2008) mengemukakan beberapa
Kemudian
menurut
Zeithaml dkk salah satu dimensi
kriteria
untuk
terhadap
mengukur
pelanggan
antara
Tangibles
yaitu
sarana
fisik
kepuasan lain
yang
persepsi
pelanggan
kualitas
pelayanan
(1)
antara lain (1) Security yaitu
berupa
bebas dari resiko, bahaya dan
perkantoran,
keragu-raguan.
Kemudian
256 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
Carlson dan Schwartz (dalam
berkualitas
denhardt, 2003 : 61) dalam
kriteria-kriteria antara lain (1)
Frederik
(2008)
Keamanan yaitu proses serta hasil
Monte
dapat
digunakan
menyatakan
bahwa
ukuran
komprehensif
untuk
servqual
memberikan
sektor publik antara lain (1)
kenyamanan
Security yaitu ukuran tingkat
kepastian hukum bagi penerima
dimana
pelayanan.
pelayanan
yang
disediakan membuat penerima pelayanan
merasa
yakin
ketika
Selain
itu,
prima
seperti
Warella
aman
menerimanya.
dalam
menilai
keamanan, dan
memberikan
Dari ke semua indikator yang telah dikemukakan di
atas,
kesemuanya
dikelompokkan menjadi dua yaitu, indikator kinerja yang berorientasi pada
dikutip
proses dan indikator kinerja yang
dalam
berorientasi pada hasil (Ratminto dan
31)
Monte
menyebutkan
dapat
pelayanan
yang
(1997 :
Frederik
dan
pelayanan
(2008),
bahwa
untuk
pelayanan
yang
Winarsih, tersebut
2005).
Pengelompokkan
dapat
dilihat
dalam tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan Indikator Pelayanan Publik Pakar/Sumber 1.
McDonald&Lawton (1977)
2.
Salim&Woodward (1992)
a. b. a. c.
3.
Lenvinne (1990)
4.
Zeithaml, (1990)
5.
Keputusan MENPAN No.63 tahun 2004: Asas Pelayanan Publik
Parasuraman&Berry
Indikator Layanan Publik Berorientasi Proses Berorientasi Produk Efficiency Effectiveness Efficiency Effectiveness Economy Equity a. Responsivitas b. Responsibilitas Akuntabilitas Tangibles c. Reliability a. Responsiveness b. Assurance Empathy d. Transparansi a. Akuntabilitas b. Kondisional c. Partisipatif
257 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 Pakar/Sumber
Indikator Layanan Publik Berorientasi Proses Berorientasi Produk d. Kesamaan hak Keseimbangan hak dan kewajiban Ketepatan waktu a. Kesederhanaan Akurasu b. Kejelasan c. Keamananan Keterbukaan Tanggung jawab d. Kelengkapan sarana dan prasarana e. Kenyamanan f. Kedisplinan, kesopanan dan keramahan Kemudahan akses
6.
Keputusan MENPAN No.63 tahun 2004: Prinsip Pelayanan Publik
7.
Kepmen PAN : KEPa. 25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 b. Pebruari 2004 tentang Pedoman c. Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Unit Pelayanand. Instansi Pemerintah e. f.
Kecepatan pelayanan Kecepatan Pelayanan Keadilan mendapatkan pelayanan Kewajaran biaya pelayanan Kepastian biaya pelayanan Kepastian jadwal pelayanan Prosedur pelayanan
8.
Gibson, (1990)
Kepuasan Efisiensi Produksi
Ivancevich&Donelly a. b.
g. h. i. j. k. l.
Kejelasan petugas pelayanan Prosedur pelayanan Persyaratan pelayanan Kejelasan petugas pelayanan Kedisplinan petugas pelayanan Tanggung jawab petugas pelayanan m. Kemampuan petugas pelayanan n. Kesopanan dan keramahan petugas o. Kenyamanan lingkungan p. Keamanan pelayanan a. Perkembangan b. keadaptasian Kelangsungan hidup
Sumber : Hasil pengolahan dalam Ratminto&Atik Septi Winarsih (2005) Untuk
menganalisis
kepuasan
(Brandt, 2000 dan Latu & Everett,
pelanggan atas layanan yang diberikan
2000). IPA telah diterima secara umum
oleh lembaga public, antara lain dapat
dan dipergunakan pada berbagai bidang
dianalisisa
kajian
dengan
menggunakan
karena
kemudahan
untuk
Metode
Importance
Performance
diterapkan dan tampilan hasil analisa
Analysis
(IPA).
Berdasarkan
yang memudahkan usulan perbaikan
Simposium VIII FSTPT-Universitas
kinerja
Sriwijaya (dalam Setiawan (2005),
mempunyai
metode IPA pertama kali diperkenalkan
menampilkan
oleh Martilla dan James (1977) dengan
dengan faktor-faktor pelayanan yang
tujuan
menurut
untuk
mengukur
hubungan
(Martinez, fungsi
2003). utama
informasi
IPA untuk
berkaitan
konsumen
sangat
antara persepsi konsumen dan prioritas
mempengaruhi kepuasan dan loyalitas
peningkatan kualitas produk/jasa yang
mereka, dan faktor-faktor pelayanan
dikenal pula sebagai quadrant analysis
yang
menurut
konsumen
258 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
perlu
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
ditingkatkan karena kondisi saat ini
mendapatkan
belum
IPA
Interpretasi grafik IPA sangat mudah,
faktor
dimana grafik IPA dibagi menjadi
tingkat
empat buah kuadran berdasarkan hasil
memuaskan.
menggabungkan tingkat
pengukuran
kepentingan
dan
usulan
praktis.
kepuasan dalam grafik dua dimensi
pengukuran
importance-performance
yang memudahkan penjelasan data dan
sebagaimana terlihat pada Gambar 1.
Exremely Important
II.
Slighttly important
Atribute Important
. I.
Concentrete here
III.
Low priority
Keep up the good work
IV.
Adequate
Possible overkill
Excellent Firm performance
Gambar 1. Importance and performance Analysis Matrix Hemmasi,
Taylor
kualitas pelayanan dianggap kurang
(1994) mengungkapkan bahwa analisis
penting dan kinerja juga kurang. Dan
ini digunakan untuk mengukur kualitas
terakhir kuadran IV, kinerja sudah
pelayanan
dirasakan baik namun dianggap kurang
matriks
Strong,
dengan empat
menggambarkan kepentingan
and
menggunakan kuadran
yang
penting, sehingga dianggap berlebihan.
koordinat
dari
Ada dua macam metode untuk
harapan
dan
kinerja.
menampilkan data
IPA (Martinez,
Kuadran I menunjukkan posisi bagi
2003) yaitu: pertama, menempatkan
dimensi-dimensi
pelayanan
garis perpotongan kuadran pada nilai
yang dipersepsikan sangat penting,
rata-rata pada sumbu tingkat kepuasan
namun kinerja masih dianggap kurang,
dan
sedangkan
dengan tujuan untuk mengetahui secara
kuadran
kualitas
kuadran ideal
di
II
merupakan
mana
sumbu
prioritas
penangganan
kualitas
umum penyebaran data terletak pada
pelayanan dianggap penting dan kinerja
kuadran berapa. Kedua, menempatkan
yang dirasakan sudah baik, kemudian
garis perpotongan kuadran pada nilai
untuk kuadran III dimensi-dimensi
rata-rata hasil pengamatan pada sumbu
259 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
tingkat kepuasan dan sumbu prioritas
(koefisien) dari masing-masing dimensi
penangganan dengan tujuan untuk
dapat dibandingkan, dimensi dengan
mengetahui secara spesifik masing-
koefisien
masing faktor terletak pada kuadran
sebagai dimensi yang dianggap paling
berapa.
Metode yang kedua lebih
penting, dan seterusnya. Data yang
banyak
dipergunakan
diperoleh
oleh
para
terbesar
dapat
diinterpretasikan
digunakan
oleh
peneliti. Prosedur penggunaan metode
organisasi/perusahaan
ipa meliputi: (1) penentuan faktor-
memfokuskan pada salah satu dimensi
faktor
(2)
kualitas pelayanan yang terpenting,
melakukan survey melalui penyebaran
atau untuk meningkatkan dimensi yang
kuesioner, (3) menghitung nilai rata-
dianggap masih kurang.\
yang
akan
dianalisa,
untuk
rata tingkat kepuasan dan prioritas
Sesuai dengan tujuan penelitian
penanganan, (4) membuat grafik IPA,
yang telah dikemukakan di depan,
dan (5) melakukan evaluasi terhadap
maka
faktor sesuai dengan kuadran masing-
rancangan
masing.
deskriptif kualitatif yaitu mixed antara
Dalam pelayanan,
mengukur
atau
ini
menggunakan
desain
penelitian
kualitatif dengan kuantitatif untuk
metode/teknik
mengetahui
antara
lain
mahasiswa dari layanan perpustakaan
sebagaimana diungkap oleh Blose,
UPI. Waktu yang digunakan untuk
Tankersley & Flynn (2005:8) dalam
menyelesaikan penelitian ini kurang
studinya tentang Managing Service
lebih sekitar enam bulan. Lokasi
Quality
penelitian ini tepatnya di perpustakaan
dapat
berbagai
kualitas
penelitian
dilakukan,
Using
Analysis,
Data
yaitu:
Envelopment
Analisis
(Regression
Analysis).
disarankan
salah
Regresi
Teknik
satunya
ini oleh
yang
dijadikan
untuk
Penelitian
dari
sebagai
obyek
penelitian ini adalah mahasiswa yang berkunjung
pengaruh
kepuasan
Universitas Pendidikan Indonesia. Dan
Parasuraman, Zeithaml & Berry (1988) menentukan
indeks
ke ini
perpustakaan ingin
UPI.
menganalisis
masing-masing dimensi sebagai bagian
kinerja pelayanan di perpusakaan UPI
dari keseluruhan kualitas pelayanan.
dengan cara mengukur indeks kepuasan
Setelah mengolah hasil survey, skor
mahasiswa yang dilayani. Salah satu
260 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
tolok ukur penilaian kinerja pelayanan
mengacu pada Kepmen PAN Nomor :
adalah dengan mendengarkan atau
KEP/25/M.PAN/2004, maka ada 14
mengumpulkan persepsi dari responden
indikator dan 33 sub indikator yang
mahasiswa
di
akan diukur dalam penelitian ini. Berikut
perpustakaan UPI akan pelayanan yang
ini matriks indikator dan sub indicator
telah diterimanya.
beserta no pertanyaan dalam kuesioner
yang
Sedangkan
berkunjung
indikator-indikator
yang
digunakan
untuk
penelitian
yang digunakan sebagai pengukuran ini.
Tabel 2. Matriks Indikator, Sub Indikator dan Item Pertanyaan untuk Menganalisis Kualitas Pelayanan Perpustakaan UPI No 1
Indikator Prosedur Pelayanan
2
Persyaratan Pelayanan
3
Kejelasan Petugas Pelayanan
4
Kedisiplinan petugas pelayanan
5
Tanggung jawab petugas pelayanan
6
Kemampuan Petugas pelayanan
7
Kecepatan pelayanan Keadilan mendapatkan pelayanan Kesopanan dan keramahan petugas
8
9
10
Kewajaran biaya pelayanan
11
Kepastian biaya pelayanan Kepastian jadwal pelayanan Kenyamanan lingkungan
12 13
Sub Indikator 1. Tingkat keterbukaan informasi mengenai prosedur pelayanan. 2. Tingkat kejelasan alur dalam prosedur pelayanan. 3. Tingkat kesederhanaan prosedur pelayanan. 1. Tingkat keterbukaan mengenai persyaratan pelayanan 2. Tingkat kemudahan dalam mengurus dan memenuhi persyaratan pelayanan. 3. Tingkat kejelasan mengenai persyaratan pelayanan. 1. Tingkat kepastian mengenai identitas dan tanggung jawab petugas pelayanan. 2. Tingkat kemudahan petugas pelayanan ditemui dan dihubungi. 1. Tingkat kredibilitas petugas pelayanan. 2. Tingkat ketepatan waktu petugas dalam menyelesaikan suatu pelayanan. 1. Tingkat kejelasan tanggung jawab petugas pelayanan. 2. Tingkat kepastian tanggung jawab petugas pelayanan. 3. Tingkat keterbukaan tanggung jawab petugas pelayanan. 1. Tingkat kemampuan fisik. 2. Tingkat kemampuan intlektual petugas. 3. Tingkat kemampuan administrasi petugas 1. Tingkat ketepatan waktu proses pelayanan. 2. Tingkat keterbukaan waktu penyelesaianpelayanan. 1. Tingkat kesamaan perlakuan dalam mendapatkan pelayanan. 2. Tingkat kemerataan jangkauan atau cakupan dalam pelaksanaan pelayanan. 1. Tingkat kesopanan dan keramahan petugas pelayanan. 2. Tingkat penghormatan dan penghargaan antara petugas dengan mahasiswa 1. Tingkat keterjangkauan biaya pelayanan oleh kemampuan mahasiswa 2. Tingkat kewajaran biaya pelayanan dengan hasil. 1. Tingkat kejelasan rincian biaya pelayanan. 2. Tingkat keterbukaan mengenai rincian biaya pelayanan. 1. Tingkat kejelasan jadwal Pelayanan. 2. Tingkat keandalan Jadwal Pelayanan. 1. Tingkat kebersihan dan kerapian lingkungan tempat pelayanan. 2. Tingkat ketersediaan fasilitas pendukung pelayanan.
Item 1-3
4-6
7-8
9-10
11-13
14-16
17-18 19-20
21-22
23-24
25-26 27-28 29-31
261 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 No
Indikator
14
Sub Indikator 3. Tingkat kelengkapan dan kemutahiran sarana dan prasarana pelayanan. 1. Tingkat keamanan lingkungan tempat pelayanan. 2. Tingkat keamanan dalam penggunaan sarana dan prasarana pelayanan.
Keamanan pelayanan
Data
yang
digunakan
Item
32-33
dalam
pelayanan, kesopanan dan keramahan
penelitian ini berupa data primer dan
petugas, kewajaran biaya pelayanan,
data
kepastian biaya pelayanan, kepastian
sekunder,
kuantitatif
yang
dan
berbentuk
kualitatif.
Data
jadwal
pelayanan,
kenyamanan
kuantitatif berupa angka-angka, skala-
lingkungan, dan keamanan pelayanan.
skala,
Masing-masing
tabel-tabel,
sebagainya
formula
yang
dan
menggunakan
perhitungan matematis.
mahasiswa akan kualitas pelayanan yang diperoleh di Perpustakaan UPI pada
tersebut
mempunyai beberapa sub indikator yang keseluruhannya berjumlah 33 sub
Hasil penelitian indeks kepuasan
didasarkan
indikator
indikator dan setiap sub indikator mewakili satu pertanyaan. Indeks kepuasan digunakan untuk
indikator-indikator
mengetahui
bagaimana
tanggapan
yang ada di dalam Keputusan Menteri
mahasiswa
pengguna
layanan
Pendayagunaan Aparatur Negara No.
perpustakaan akan pelayanan yang
25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari
telah diberikan kepadanya. Indeks ini
2004
digunakan sebagai tolok ukur dari
tentang
Penyusunan
Pedoman Indeks
Umum Kepuasan
kualitas
Masyarakat unit Pelayanan Instansi
apakah
Pemerintah,
pelayanan
yang
berjumlah
14
pelayanan sudah
perpustakaan
memenuhi
minimal
standar
yang
indikator. Ke-14 indikator tersebut
diisyaratkan.
adalah indikator prosedur pelayanan,
dapat diketahui dengan melihat kualitas
persyaratan
pelayanan
petugas
pelayanan, pelayanan,
kejelasan kedisiplinan
indikator
Kepuasan
telah
dari yang
mahasiswa
masing-masing telah
ditentukan,
petugas pelayanan, tanggung jawab
dimulai dengan menganalisis setiap
petugas
kemampuan
item atau sub indikator yang ada dalam
kecepatan
setiap indikator. Setiap item dalam satu
mendapatkan
indikator dianalisis, kemudian skor
petugas pelayanan,
pelayanan, pelayanan, keadilan
262 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
keseluruhan item dalam satu indikator
pengguna jasa perpustakaan UPI secara
tersebut
untuk
keseluruhan. Analisis ini dilakukan
dari
kinerja
dengan cara menghitung nilai indeks
Setelah
semua
dari unit pelayanan kinerja secara
dicari
menganalisis setiap
rata-ratanya
kualitas
indikator.
indikator diukur baru kemudian total
keseluruhan
skor keseluruhan dari 14 indikator yang
pelayanan
ada dalam penelitian ini dicari rata-
Menteri
ratanya
indeks
Negara No. 25/M.PAN/2/2004 tanggal
kepuasan mahasiswa di peprustakaan
24 Februari 2004 tentang Pedoman
UPI.
Umum Penyusunan Indeks Kepuasan
untuk
Hasil
menentukan
analisis
menggambarkan
indeks
dari
semua
berdasarkan Pendayagunaan
aspek
Keputusan Aparatur
berikut
Masyarakat unit Pelayanan Instansi
kepuasan
Pemerintah, yang berjumlah 14 indikato
r.
Tabel 3. Hasil Analisis Indeks Kepuasan Pengguna Jasa Perpustakaan UPI Secara Keseluruhan No. 1. 1 2 3 2. 4 5 6 3. 7
8 4. 9 10
Harap an
Kenya taan
Kuadran
Keterbukaan informasi mengenai prosedur pelayanan Kejelasan alur dalam prosedur pelayanan Kesederhanaan mengenai prosedur pelayanan Persyaratan Pelayanan
3.788
2.945
A
Prioritas Utama
3.745
2.945
C
Prioritas Rendah
3.753
2.91
C
Prioritas Rendah
Keterbukaan mengenai persyaratan pelayanan Kemudahan mengurus/ memenuhi persyaratan pelayanan Kejelasan mengenai persyaratan pelayanan Kejelasan Petugas Pelayanan
3.733
2.948
C
Prioritas Rendah
3.725
2.963
D
Berlebihan
3.73
2.965
D
Berlebihan
Kepastian mengenai identitas dan 3.725 tanggung jawab petugas pelayanan Kemudahan menemui/ 3.79 menghubungi petugas pelayanan Kedisiplinan Petugas Pelayanan Kredibilitas petugas pelayanan. 3.793
2.885
C
Prioritas Rendah
2.983
B
Pertahankan Prestasi
2.963
B
Pertahankan Prestasi
Ketepatan waktu petugas menyelesaikan pelayanan
2.978
B
Pertahankan Prestasi
Kriteria Pelayanan
Kriteria
Prosedur Pelayanan
3.81
263 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 5.
Tanggung jawab Petugas Pelayanan Kejelasan tanggung jawab 3.763 petugas pelayanan Kepastian tanggung jawab 3.82 petugas pelayanan Keterbukaan tanggung jawab 3.773 petugas pelayanan Kemampuan Petugas Pelayanan Kemampuan fisik petugas 3.775 Kemampuan intelektual petugas 3.73
11 12 13 6. 14 15 16
D
Berlebihan
2.99
B
Pertahankan Prestasi
2.933
C
Prioritas Rendah
2.985 2.983
D D
Berlebihan Berlebihan
2.995
D
Berlebihan
7.
Kemampuan administrasi petugas Kecepatan Pelayanan
2.905 2.94
A A
Prioritas Utama Prioritas Utama
8.
Ketepatan waktu pelayanan 3.785 Keterbukaan waktu penyelesaian 3.818 pelayanan Keadilan Mendapatkan Pelayanan
Kesamaan perlakuan dalam 3.793 mendapatkan pelayanan 20 Kemerataan jangkauan/ cakupan 3.785 dalam pelaksanaan pelayanan 9. Kesopanan dan Keramahan Petugas 21 Kesopanan dan keramahan oleh 3.828 petugas pelayanan 22 Penghormatan dan penghargaan 3.793 antara petugas dengan masyarakat 10. Kewajaran Biaya Pelayanan 23 Keterjangkauan biaya pelayanan 3.805 oleh kemampuan mahasiswa 24 Kewajaran besarnya biaya 3.788 pelayanan dengan hasil pelayanan 11. Kepastian Biaya Pelayanan 25 Kejelasan mengenai rincian biaya 3.805 pelayanan 26 Keterbukaan mengenai rincian 3.757 biaya pelayanan 12. Kepastian Jadwal Pelayanan
3.005
B
Pertahankan Prestasi
2.943
A
Prioritas Utama
2.823
A
Prioritas Utama
2.84
A
Prioritas Utama
2.89
A
Prioritas Utama
2.895
A
Prioritas Utama
2.803
A
Prioritas Utama
2.815
C
Prioritas Rendah
27
Kejelasan jadwal pelayanan
3.793
2.983
B
Pertahankan Prestasi
28
Kehandalan jadwal pelayanan
3.743
3.013
D
Berlebihan
3.9
3.153
B
Pertahankan Prestasi
3.838
3.013
B
Pertahankan Prestasi
3.8
2.923
A
Prioritas Utama
3.83
3.003
B
Pertahankan Prestasi
3.773
3.028
D
Berlebihan
3.78
2.95
17 18
3.78
2.96
19
13. 29
Kenyamanan Lingkungan
Kebersihan , kerapian, dan keteraturan sarana dan prasarana pelayanan 30 Ketersediaan fasilitas pendukung sarana dan prasarana 31 Kemutahiran dan kelengkapan sarana dan prasarana 14.Keamanan Pelayanan 32 Keamanan lingkungan tempat pelayanan 33 Keamanan sarana dan prasarana pelayanan yang digunakan Rata-rata (X dan Y)
264 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
ISSN : 0852-1190
Analisis
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
atas
indeks kepuasan
masyarakat/mahasiswa
unit
dikonversi sebagai berikut: Nilai IKM
pelayanan kinerja secara keseluruhan
setelah dikonversi = Nilai Indeks x
diperoleh dengan cara mengalikan
Nilai Penimbang = 2,95 x 25 = 73,75.
masing-masing nilai rata-rata unsure
Berdasarkan
dengan bobot nilai rata-rata tertimbang.
dikonversi tersebut, dapat dikatakan
Berdasarkan data dalam table 4.37
bahwa mutu pelayanan perpustakaan
diperoleh
UPI
nilai
dari
demikian diperoleh nilai IKM setelah
indeks
keseluruhan sebesar 2,95.
secara
nilai
IKM
termasuk
setelah
dalam
Dengan
kategori B, artinya kinerja pelayanan perpustakaan UPI termasuk dalam kategori baik.
Gambar 2. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pelayanan Perpustakaan UPI Interpretasi dari diagram kartesius pada
gambar
tersebut,
masing-masing
dapat dijelaskan sebagai berikut. Kuadran
A
(Prioritas
atribut
yang
mempengaruhi
kepuasan
pengguna jasa perpustakaa UPI yang penanganannya
perlu
diprioritaskan.
Utama).
Keberadaan aspek-aspek dalam kuadran ini
Kuadran ini menunjukkan aspek atau
dinilai sangat penting tetapi kinerjanya
265 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
masih tidak memuaskan. Aspek-aspek
memuaskan pelanggan. Aspek-aspek yang
yang termasuk dalam kuadran ini adalah:
termasuk dalam kuadran ini adalah:
1)
Keterbukaan informasi
mengenai
1)
prosedur pelayanan (no 1)
Kemudahan menemui/ menghubungi petugas pelayanan (no 8)
2)
Ketepatan waktu pelayanan (no 17)
2)
Kredibilitas petugas pelayanan (no 9)
3)
Keterbukaan
3)
Ketepatan
waktu
penyelesaian
pelayanan (no 18) 4)
Kemerataan
jangkauan/
cakupan
20)
6)
7)
4)
5)
Kesopanan dan keramahan oleh
Kesamaan
perlakuan
dalam
mendapatkan pelayanan (no 19)
petugas pelayanan (no 21)
6)
Kejelasan jadwal pelayanan (no 27)
Penghormatan
7)
Kebersihan , kerapian, dan keteraturan
dan
penghargaan
antara petugas dengan masyarakat
sarana dan prasarana pelayanan (no
(no 22)
29)
Keterjangkauan
biaya
pelayanan
8)
Kewajaran
besarnya
biaya
Ketersediaan
fasilitas
pendukung
sarana dan prasarana (no 30) 9)
pelayanan dengan hasil pelayanan
9)
Kepastian tanggung jawab petugas pelayanan (no 12)
oleh kemampuan mahasiswa (no 23) 8)
petugas
menyelesaikan pelayanan (no 10)
dalam pelaksanaan pelayanan (no
5)
waktu
Keamanan
lingkungan
tempat
pelayanan (no 32)
(no 24)
Kuadran C (Prioritas Rendah). Kuadran ini
Kejelasan mengenai rincian biaya
menunjukkan
pelayanan (no 25)
mempengaruhi kepuasan pengguna jasa
10) Kemutahiran
dan
kelengkapan
sarana dan prasarana (no 31) Kuadran
B
(Pertahankan
perpustakaan
beberapa
yang
aspek
dianggap
yang
kurang
penting pengaruhnya bagi pengguna jasa
Prestasi).
dan kinerjanya juga kurang bagus. Aspek-
Kuadran ini menunjukkan unsur atau aspek
aspek yang termasuk dalam kuadran ini
yang mempengaruhi kepuasan pengguna
adalah:
jasa
1)
perpustakaan
UPI
yang
harus
dipertahankan. Pada umumnyaaspek-aspek yang berada dalam kuadran ini kinerjanya
pelanggan,
sehingga
dapat
alur
dalam
prosedur
pelayanan (no 2) 2)
telah sesuai dengan kepentingan dan harapan
Kejelasan
Kesederhanaan mengenai prosedur pelayanan (no 3)
3)
Keterbukaan mengenai persyaratan pelayanan (no 4)
266 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
4)
Kepastian mengenai identitas dan
7)
tanggung jawab petugas pelayanan (no 7) 5)
28) 8)
Keterbukaan tanggung jawab petugas
Keamanan sarana dan prasarana pelayanan yang digunakan (no 33)
pelayanan (no 13) 6)
Kehandalan jadwal pelayanan (no
Berdasarkan hasil tersebut, yang perlu
Keterbukaan mengenai rincian biaya
diperhatikan oleh pihak perpustakaan UPI
pelayanan (no 26)
adalah aspek-aspek yang berada di atas
Kuadran D (Berlebihan). Kuadran ini
sumbu Y (kuadran A dan B) adalah apa
menunjukkan
yang
yang menurut pengguna jasa perpustakaan
mempengaruhi kepuasan pengguna jasa
sangat penting dalam rangka memenuhi
perpustakaan
berlebihan
kepuasannya. Oleh karena itu, aspek-aspek
Aspek-aspek
tersebut harus mendapat perhatian serius
dalam
aspek-aspek
yang
dinilai
pelaksanaannya.
tersebut
dianggap
pengaruhnya
bagi
kurang
penting
pelanggan,
tetapi
dari pihak manajemen perpustakaan UPI. Aspek-aspek
yang selama
ini
sudah
pelaksanaannya dilakukan sangat baik oleh
memperlihatkan kinerja yang baik dan
perpustakaan UPI sehingga memuaskan
menurut pengguna jasa perpustakaan perlu
pengguna jasa. Berlebihan di sini berarti
dipertahankan adalah aspek-aspek yang
pelaksanaannya sangat baik tetapi kurang
berada di kuadran B. Sedangkan, aspek-
penting
aspek yang dinilai oleh pengguna jasa
pengaruhnya
Aspek-aspek
yang
bagi
pelanggan.
termasuk
dalam
kuadran ini adalah: 1)
2)
3)
perpustakaan
sangat
penting
namun
kinerjanya masih harus ditingkatkan adalah
Kemudahan mengurus/ memenuhi
yang berada di kuadran A. Hendaknya ini
persyaratan pelayanan (no 5)
menjadi
Kejelasan
perpustakaan UPI dan menjadi prioritas
mengenai
persyaratan
perhatian
serius
bagi
pihak
pelayanan (no 6)
utama agar dapat memenuhi kepuasan
Kejelasan tanggung jawab petugas
pengguna jasa perpustakaan UPI.
pelayanan (no 11)
C. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
4)
Kemampuan fisik petugas (no 14)
5)
Kemampuan intelektual petugas (no
bab sebelumnya, maka dapat diambil
15)
kesimpulan sebagai berikut:
Kemampuan administrasi petugas
1)
6)
(no 16)
Berdasarkan hasil analisis data pada
Kinerja
Kualitas
pelayanan
perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia
yang
sesuai
dengan
267 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
2)
Kepmen PAN No.25/M.PAN/2/2004
dengan
dipersepsikan berada pada kategori B,
pelanggan,
artinya
memuaskan
kinerja
pelayanan
dan
harapan
sehingga
dapat
pelanggan,
meliputi
perpustakaan UPI termasuk dalam
kemudahan menemui/ menghubungi
kategori baik. Unsur pelayanan yang
petugas
dirasakan paling baik di perpustakaan
petugas pelayanan, ketepatan waktu
UPI adalah pelayanan yang berkaitan
petugas
dengan
pelayanan
kepastian tanggung jawab petugas
sedangkan pelayanan yang dinilai
pelayanan, kesamaan perlakuan dalam
rendah adalah yang terkait dengan
mendapatkan
kedisiplinan petugas pelayanan.
jadwal
Unsur pelayanan yang dinilai oleh
kerapian, dan keteraturan sarana dan
responden
prasarana
keamanan
sangat
penting
tetapi
pelayanan,
kredibilitas
menyelesaikan
pelayanan,
pelayanan,
pelayanan,
kejelasan
kebersihan
pelayanan,
ketersediaan
fasilitas
meliputi
keterbukaan
informasi
prasarana, dan keamanan lingkungan
mengenai
prosedur
pelayanan,
ketepatan
waktu
pelayanan,
keterbukaan
waktu
penyelesaian
responden dianggap kurang penting
kemerataan
pengaruhnya bagi pengguna jasa dan
jangkauan/cakupan
dan
keramahan
pelayanan,
4)
pelayanan
meliputi
petugas
dan
yang
juga
menurut
kurang
bagus,
alur
dalam
kejelasan
prosedur pelayanan, kesederhanaan mengenai
prosedur
penghargaan antara petugas dengan
keterbukaan
mengenai
persyaratan
masyarakat,
pelayanan,
kepastian
mengenai
pelayanan
penghormatan
Unsur
kinerjanya
kesopanan
oleh
sarana
tempat pelayanan.
dalam
pelaksanaan pelayanan,
pendukung
,
kinerjanya masih kurang memuaskan,
pelayanan,
keterjangkauan oleh
dan
biaya
kemampuan
pelayanan,
identitas dan tanggung jawab petugas
mahasiswa, kewajaran besarnya biaya
pelayanan,
pelayanan dengan hasil pelayanan,
jawab
kejelasan mengenai rincian biaya
keterbukaan mengenai rincian biaya
pelayanan,
pelayanan.
dan
kemutahiran
dan
kelengkapan sarana dan prasarana. 3)
kepentingan
5)
keterbukaan
petugas
tanggung
pelayanan,
dan
Unsur-unsur pelayanan yang menurut
Unsur pelayanan yang dinilai oleh
responden
responden kinerjanya telah sesuai
baik
pelaksanaannya
tetapi
kurang
sangat penting
268 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
pengaruhnya bagi pelanggan, meliputi
penghargaan antara petugas dengan
kemudahan
mengurus/
memenuhi
masyarakat,
persyaratan
pelayanan,
kejelasan
mengenai
persyaratan
keterjangkauan
pelayanan
oleh
biaya
kemampuan
pelayanan,
mahasiswa, kewajaran besarnya biaya
kejelasan tanggung jawab petugas
pelayanan dengan hasil pelayanan,
pelayanan, kemampuan fisik petugas,
kejelasan mengenai rincian biaya
kemampuan
intelektual
petugas,
pelayanan,
kemampuan
administrasi
petugas,
kelengkapan sarana dan prasarana.
kehandalan jadwal pelayanan, serta keamanan
sarana
dan
2)
prasarana
dan
kemutahiran
dan
Terus menambah referensi yang ada, terutama untuk buku-buku dengan
pelayanan yang digunakan.
tahun
terbitan
terbaru
dengan
Layanan prima perpustakaan dengan motto
menjaring informasi kepada setiap
Answer at its best to any quests seraya
program studi yang ada di UPI. Hal
mengusung
ini
penaungnya
rintisan leading
university,
universitas
and
outstanding
menjadi
dimaksudkan
agar
kebituhan
mahasiswa dari setiap prodi dapat
keunggula
terlayani
dengan
baik
oleh
perpustakaan UPI. Untuk tetap dapat
perpustakaan UPI tanpa harus keluar
menjaga keunggulan tersebut, beberapa
dari lingkungan UPI.
saran yang ditawarkan berdasarkan hasil
3)
Agar lebih memahami Standar ISO
penelitian ini antara lain:
11620,
1)
Agar dapat lebih memperhatikan dan
perpustakaan dapat diukur dengan
memprioritaskan
pelayanan
metode yang benar dan diakui secara
yang dinilai oleh responden sangat
internasional. Dengan menggunakan
penting
indikator
unsur
tetapi
kurang keterbukaan
kinerjanya
masih
memuaskan,
meliputi
informasi
mengenai
capaian
yang
hasil
sama
kerja
di
dalam
pengukuran capaian hasil kinerjanya, maka
perpustakaan
dapat
prosedur pelayanan, ketepatan waktu
membandingkan kondisi atau posisi
pelayanan,
waktu
perpustakaan
penyelesaian pelayanan, kemerataan
perpustakaan
jangkauan/
mengetahui perkembangan prestasi
keterbukaan
cakupan
dalam
pelaksanaan pelayanan,
kesopanan
dan
keramahan
pelayanan,
oleh
penghormatan
petugas dan
yang
perpustakaannya
sejenis,
tersebut
atau dapat
dengan
membandingkan capaian kinerjanya tahun demi tahun.
269 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
Masyarakat
D. DAFTAR PUSTAKA Barata, A. A. (2003).
Dasar-dasar
Pelayanan Prima, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Unit
Pelayanan
Instansi Pemerintah. Kepmen PAN No. 63/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman
Umum
Denhardt, Janet V. and Denhardt,
Penyusunan
Indeks
Kepuasan
Robert B.2003, The New Public
Masyarakat
Unit
Pelayanan
Service : Serving, not Steering,
Instansi Pemerintah.
New York, M.E. Sharpe, Inc. Dwiyanto,A. (1995). Penilaian Kerja Organisasi
Pelayanan
Makalah
disampaikan
Seminar
Kinerja
Publik,
Publik, pada
Organisasi
Fisipol
UGM,
Yogyakarta. Gasperz,
V.
Manajemen
Kualitas Dalam Industri Jasa, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta. Gasperz, V. (1997). Total Quality Management,
PT.
Gramedia
Pustaka, Jakarta
Kepuasan
Pelanggan,
Terjemahan, PPM, Jakarta. Ivancevich, J. M.,
Donnely Jr., J. H.
Proses,
(1996).
Perilaku, Struktur, Edisi
Kedelapan,
Binarupa Aksara, Jakarta.
Penyusunan
Negara
Nomor
81
Tahun 1993 Tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum. Kotler, P. & Fox, K.F.A. (1995). Strategic
Marketing
for
Ed.
Englewood
Cliffs,
New
Jersey, Prentice Hall, Inc. Lovelock,
C.
H.
Marketing.
(2002). Second
Service Edition,
Englewood Cliffs, New Jersey.
Milles, M. B. & Huberman, A. (1992). Analisis Data Kualitatif, Jakarta, Universitas Indonesia Press. Moleong, L. J.
(2000). Metode
Penelitian Kualitatif,
Remaja
Rosdakarya, Bandung. Moenir.
(2001).
Manajemen
Pelayanan Umum di Indonesia,
Kepmen PAN No. 25/M.PAN/2/2004 tentang
Aparatur
Pendayagunaan
Prentice Hall Inc.
Gerson, Richard F., 2002, Mengukur
Organisasi,
Menteri
Educational Institution Second
(1997).
Gibson, J. L.
Keputusan
Pedoman
Umum
Indeks
Kepuasan
Jakarta : Bumi Aksara Nazir, M. ( 1985 ). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
270 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A. & Berry,
L.
L.
Semil, N. (2005). Analisis Kinerja
(1994).”
Pelayanan Instansi Pemerintah
Reassesment of Expectation As A
Studi Kasus di Kantor BPN Kota
omparison
Semarang.
Standart
Measuring
In
Servive
Quality:
For
Futher
Implications
Tesis. Semarang :
MAP Undip. Supranto,
J.
(1997).
Pengukuran
Kepuasan
Pelanggan
Research”, Journal Of Marketing,
Tingkat
Vol 58, pp 111-124
untuk Menaikkan Pangsa Pasar,
Ratminto
&
Atik,
Manajemen
S.W.
(2005).
Pelayanan
:
Pengembangan Penerapan
Charter
SPM.Yogyakarta
:
S.
Pembangunan,
Pertama, Erlangga, Jakarta.
&
Suyoto, 1997, Postmodernisme dan
Pustaka
Masa Depan Peradaban, Aditya
Pelajar. Robbins,
Suyanto, B. (2000). Kemiskinan dan Kebijakan
ModelKonseptual, Citizen’s
Rineka Cipta, Jakarta.
Me Jakarta. P.
(1996).
Perilaku
Tangkilisan,
H.
N.
S.
(2003).
Organisasi, Jilid I dan II, Edisi
Manajemen Modern untuk Sektor
Kedelapan,
Publik. Yogyakarta: Balarairung
PT.
Prenhallindo,
Jakarta.
& Co.
Singarimbun, M. dan Effendi, S. (1995).
Metode
Penelitian
Survey, Edisi Kedua, LP3ES, Jakarta.
Karyawan,
dan
Gadis, Jakarta. M.
(1997).
Pembinaan
Organisasi Proses Diagnosa dan
Pengembangan
Intervensi, PT. Grafindo Perada,
BPFE,
Jakarta.
Edisi
Pertama, Yogyakarta. Steers, R. M.
Dalam Era Globalisasi, Pd. Ba
Thoha,
Soeprihanto, John, 2001, Penilaian Kinerja
Thoha, M. (1995). Birokrasi Indonesia
Thoha,
M.
(2001).
Perilaku
(1985). Efektifitas
Organisasi Konsep Dasar dan
Organisasi Kaidah Tingkah Laku
Aplikasinya Grafindo Persada,
(terjemahan), Erlangga, Jakarta.
Jakarta.
271 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
Thoha, M. (2003). Birokrasi & Politik di
Indonesia,
PT.
Grafindo
Persada, Jakarta. Thoha, M.
(2004).
for
Measuring
Perceptions of Service Quality dalam
Administrasi
Negara dan Kualitas Pelayanan
Consumer
Journal
of
Retailing,
Spring. Zeithaml,
V.
A.,
et
al.
(1990).
Publik, dalam Dialogue, Jurnal
Delivering Quality Services :
Ilmu Administrasi dan Kebijakan
Balancing Customer Perceptions
Publik. MAPUNDIP, Semarang.
and Expectations , The Free
Tjiptono, F. (2002). Manajemen Jasa, Cetkan ketiga, Penerbit Andi,
Press, A Division of Macmillan Inc., New York.
Yogyakarta. Tjiptono, F. (1997).
Prinsip-prinsip
Total Quality (TQS)Yogyakarta : Penerbit ANDI Zeithaml, V. A., et al.
(1985).
Servqual : A Multiple-Item Scale
272 Importance-Performance Analysis Layanan Perpustakaan UPI Untuk Optimalisasi Peningkatan Mutu Akademik Dan Penelitian