IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata kelola perusahaan yang baik (“good corporate governance‐GCG”) didefinisikan sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundang‐undangan dan nilai‐nilai etika. Landasan penerapan GCG PT Sang Hyang Seri (Persero) mengacu pada prinsip – prinsip yang diperkenalkan oleh Komite Nasional GCG dan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) serta Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP‐117/M‐MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Prinsip‐prinsip GCG PT Sang Hyang Seri (Persero) meliputi transparansi (transparency),
akuntabilitas
(accountability),
pertanggungjawaban
(responsibility),
kemandirian (independency), dan kewajaran (fairness). Untuk menerapkan prinsip‐prinsip GCG ini telah dibuat manualnya berupa Pedoman Tata Kelola Perusahaan melalui Keputusan Direksi Nomor : 290/SHS.01/Kpts/XI/2009. Assessment penerapan praktek GCG PT Sang Hyang Seri (Persero) tahun 2008 yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Propinsi DKI Jakarta I secara keseluruhan menunjukkan capaian skor 66,24 predikat “CUKUP”, sedangkan pada tahun 2005 menunjukkan capaian skor 54,76 predikat “KURANG”.
Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab DEWAN KOMISARIS
Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi‐ kan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan perusahaan. Komisaris terdiri dari orang‐orang yang memiliki reputasi kepemimpinan, pengalaman kerja, dan memiliki pengetahuan yang cocok bagi pelaksanaan tugasnya. Komisaris juga telah menetapkan mekanisme pengambilan keputusan yang harus dibuat oleh masing‐masing anggota Komisaris maupun secara kolektif. Pada tahun 2009 dilakukan penggantian anggota Dewan Komisaris yang semula susunannya berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP‐226/M.MBU/2003 tanggal 6 Juni 2003 yang selanjutnya diperpanjang sementara melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP‐118/MBU/2008 tanggal 16 Juni 2008, yaitu : Komisaris Utama
: Dr. Ir. Memed Gunawan, MSc.
Komisaris
: Drs. Juni Hastoto, MA.
Drs. I. Rusdonobanu, MSc.
Mulai tanggal 25 Mei 2009, susunan Dewan Komisaris sesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP‐118/MBU/2009 tanggal 25 Mei 2009, sebagai berikut : Komisaris Utama
: Dr. Ir. Memed Gunawan, MSc.
Komisaris
: Dr. Ir. Sumardjo Gatot Irianto, MS.,DAA.
Drs. Juni Hastoto, MA
Drs. Rahmat Slamet, MM
Tugas/Wewenang dan Tanggung Jawab : 1. Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perusahaan. 2. Komisaris berhak memperoleh informasi perusahaan secara tepat waktu dan lengkap. 3. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar Perusaha‐ an dan peraturan perundang – undangan serta wajib melaksanakan prinsip – prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung‐ jawaban serta kewajaran. 4. Komisaris harus memantau efektivitas pelaksanaan GCG yang diterapkan perusahaan. Remunerasi : Komisaris diberikan honorarium dan tunjangan lain termasuk santunan purna jabatan sesuai ketentuan yang berlaku yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS. Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran : Pada tahun 2009, pertemuan intern Dewan Komisaris dilaksanakan secara rutin bulanan meliputi agenda monitoring dan evaluasi kegiatan perusahaan bulanan, triwulanan, tahunan, kajian kelayakan visi dan misi, masukan penyusunan RKAP 2010 dan Rencana Jangka Panjang Tahun 2009‐2013, serta usulan penetapan/penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan melakukan audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2009.. Pertemuan/rapat yang melibatkan Direksi dan Komite Audit telah dilaksanakan meliputi evaluasi dan pembahasan dalam rangka penyusunan Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan Tahun 2009, penyusunan RKAP 2010 dan RJP 2009‐2013. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan tersebut di atas adalah 100%, karena pemilihan waktu pertemuan disesuaikan dengan kemampuhadiran semua anggota Dewan Komisaris.
Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab DIREKSI
Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan, serta mewakili perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Direksi terdiri dari orang‐orang yang memiliki reputasi kepemimpinan yang baik, pengalaman kerja/professional, dan memiliki pengetahuan yang cocok bagi pelaksanaan tugasnya. Direksi telah memiliki struktur dan ketentuan yang memungkinkan proses kerjanya berjalan lancar. Pengambilan keputusan terhadap masalah‐masalah perusahaan dilakukan setelah diambil pertimbangan dan analisis secara seksama dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan. Susunan Direksi PT Sang Hyang Seri (Persero) pada tahun 2009 sesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP‐275/MBU/2007 tanggal 20 Nopember 2007, yaitu : Direktur Utama : Drs. Eddy Budiono, MM Direktur Keuangan dan SDM : Drs. Mamat Rachmat, SH.,MBA. Direktur Produksi : Ir. Yohanes Maryadi Padyatmaja, MM Direktur Pemasaran : Ir. Kaharuddin, MM Direktur Penelitian dan Pengembangan : Dr. Ir. Nizwar Syafa’at Tugas/Wewenang dan Tanggung Jawab : 1. Direksi bertugas untuk mengelola perusahaan dan wajib mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham. 2. Direksi memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. 3. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perusahaan dengan mengindahkan peraturan perundang – undangan yang berlaku. 4. Dalam melaksanakan tugasnya anggota Direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran dan perhatian secara penuh kepada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan perusahaan. 5. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya dan secara tanggung renteng bertanggung jawab atas keputusan Direksi. 6. Direksi wajib membantu dan memberi dukungan sepenuhnya kepada Satuan Pengawasan Intern (SPI) dalam menjalankan tugasnya serta melakukan tindak lanjut atas hasil temuan SPI.
Ruang Lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing – masing Direksi adalah : 1. Direktur Utama bertanggung jawab atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. 2. Direktur Produksi bertanggung jawab atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan, di bidang produksi benih dan logistik produk. 3. Direktur Pemasaran bertanggung jawab atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan, di bidang pemasaran benih dan kemitraan usaha. 4. Direktur Penelitian dan Pengembangan bertanggung jawab atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan, di bidang penelitian dan pengembangan usaha. 5. Direktur Keuangan dan SDM bertanggung jawab atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan, di bidang keuangan dan SDM. Remunerasi : Direksi diberikan gaji dan tunjangan lain serta fasilitas lainnya termasuk santunan purna jabatan yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi dilaksanakan melalui Key Performance Indicators (KPI) yang disetujui RUPS, meliputi pengukuran : ‐ Aspek keuangan ‐ Aspek operasional ‐ Aspek dinamis. Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran : Pada tahun 2009, pertemuan intern Direksi dilaksanakan secara rutin bulanan meliputi agenda monitoring dan evaluasi kegiatan perusahaan bulanan, triwulanan, tahunan, penyusunan RKAP 2010 dan Rencana Jangka Panjang Tahun 2009‐2013. Pertemuan/rapat yang melibatkan Dewan Koomisaris telah dilaksanakan meliputi evaluasi dan pembahasan dalam rangka penyusunan Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan Tahun 2009, penyusunan RKAP 2010 dan RJP 2009‐2013. Disamping rapat–rapat tersebut di atas, terdapat Rapat Pimpinan yang melibatkan Sekper. Kepala Divisi/Biro dan General Manager se Indonesia (1x), Rakernas (2x), Rakornas (1x), dan Rapat Bidang Produksi dan Pemasaran (1x). Tingkat kehadiran Direksi dalam pertemuan tersebut di atas adalah 100%, karena pemilihan waktu pertemuan disesuaikan dengan kemampuhadiran semua Direksi.
KOMITE AUDIT Komite Audit bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Kedudukan, tugas dan tanggung jawab serta hubungan kelembagaan Komite Audit sudah dituangkan dalam bentuk KOMITE AUDIT CHARTERED yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris. Beberapa hal yang dilakukan Komite Audit selama tahun 2009, antara lain : 1. Penyempurnaan Komite Audit Chartered yang selanjutnya dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisaris Nomor : 10/DK/SHS/V/2009 tanggal 27 Mei 2009 tentang Piagam Komite Audit PT Sang Hyang Seri (Persero). 2. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris atas Laporan Manajemen Tahun 2009. 3. Melakukan pembahasan terhadap masalah pembekuan KAP yang melakukan audit laporan keuangan tahun buku 2008 yang ditunjuk kembali untuk melakukan audit laporan keuangan tahun buku 2009. 4. Bersama‐sama SPI menyusun Term of Reference (TOR) pemilihan KAP yang baru untuk melakukan audit laporan keuangan tahun buku 2009. Komite
Audit
dibentuk
melalui
Keputusan
Dewan
31/DK/SHS/VIII/2008, dengan susunan sebagai berikut : 1. Ketua
: Drs. Rahmat Slamet, MM.
2. Anggota : Wilhem, SE., Ak.,MM. Desty Arlaini, SE.Ak., MSM.
Komisaris
Nomor
:
Ketua K Komite Audit adalah saalah satu an nggota Kom misaris, denggan demikian identitas dan riwayat hidup yangg disajikan h hanya anggo ota Komite Audit sebaggai berikut : 1
engalaman K Kerja Pe
2
Pe engalaman K Kerja 1997‐199 98 1998‐200 00 2000‐200 01 2001‐200 06 2006‐200 08 2 2008‐sekaran ng 2 2008‐sekaran ng
1994‐1996 1996 1997 1997 1998‐2003 2000‐2003 2003‐2005 2003‐2005 2004‐2006 20 004‐sekaran ng 2007‐2008 20 008‐sekaran ng 20 008‐sekaran ng
Nam ma : WILHEM, SEE.,Ak., MM. Jabaatan : Anggota Komite Audit Tem mpat & : Labuhbaru,, 28 Juli 1969 9 Tangggal Lahir Pend didikan : SSE., Ak., 199 96, Fakultas EEkonomi, Un niversitas An ndalas MM, 2006, P Pasca Sarjan na Universitaas Persada In ndonesia : Auditor, Koperaasi Jasa Auditt Sumatera, Barat Acco ounting Supe ervisor, PT G Gading Perkaasa, Pekanbaaru Internal Controller, PT Colum mindo Perdaana, Jakarta Auditor, Kantor Akuntan Pu ublik Tasnim Ali Wijanarkko, Jakarta Staf,, Badan Akuntansi Keuangan Negaraa, Jakarta Instrruktur, Pusaat Studi Inve estasi dan Ke euangan, Jakkarta Project Officer, Project Man nagement Offfice, Departtemen Keuan ngan Staf,, Tim Reorgaanisasi Direkktorat Jenderal Perbendaaharaan Staf,, Badan Pengkajian Ekon nomi, Keuan ngan dan Kerrjasama Internasional Departemen n Keuangan. Angggota Penelitti, Tim Tarif D Kasi Analisis PBB B dan BPHTB B, Bidang An nalisis Perpajjakan, BKF‐D Depkeu. Kepaala Subbidan ng Tarif Khussus, Bidang Kebijakan Keepabeanan d dan Cukaai I, BKF‐Dep pkeu. Angggota Komite e Audit PT Saang Hyang Se eri (Persero)) Nam ma : DESTY ARLA AINI, SE.,Ak., MSM. Jabaatan :: Anggota Ko omite Audit Tem mpat & :: Palembangg, 4 Desembe er 1976 Tangggal Lahir Pend didikan : Ajun Akunttan, 1997, STTAN, Jakartaa. SE.,Ak., 200 00, STIE YAI, Jakarta. MSM, 2006 6, Program Sttudi Ilmu Maanajemen Keuangan, P Pasca Sarjana FE‐UI, Jakaarta. : embinaan BU UMN, Depke eu. Staf, Ditjen Pe Staf, Deputi Bidang Usahaa Kompetitif,, Kantor Menteri Negaraa Pe endayagunaaan BUMN. Staf, Ditjen Pe embinaan BU UMN, Depke eu. Staf, Deputi Bidang Usahaa Agro Industtri, Kehutanan, Kertas, Pe ercetakan daan Penerbitaan, Kementerian BUMN. Pltt. Kepala Sub bbidang Tata Kelola dan n Manajemen Risiko Usaaha Pe enunjang Perrtanian I, Ke ementerian B BUMN. Ke epala Subbid dang Tata Ke elola dan Maanajemen Rissiko Usaha Pe enunjang Perrtanian I, Ke ementerian B BUMN. An nggota Komiite Audit PT Sang Hyang Seri (Perserro)
TUGA AS DAN FUNGSSI SEKREETARIS P PERUSA AHAAN Sekretaris Perusahaan merupakan pengh hubung (liaiison officer)) antara Dirreksi, Komissaris dan Pemegaang Saham serta wakil perusahaaan dalam berhubunga b an dengan regulator, lembaga l atau aso osiasi lain yang berkaittan dengan perusahaan n. Tugas dan Fungsi SSekretaris Peerusahaan aadalah : mpunyai tugas menataa – usahakaan serta meenyimpan dokumen 1. Sekreetaris Perussahaan mem perusahaan termasuk Dafttar Pemegaang Saham, Daftar Khu usus dan Risalah Rapatt Direksi men pentingg lainnya. maupun RUPS sserta Dokum 2. Sekreetaris Peru usahaan haarus memaastikan bahwa perussahaan meematuhi pe eraturan tentaang persyaratan keterbukaan yaang berlaku u, sejalan dengan peenerapan prinsip p – prinssip Good Corporate C G Governance dan wajib b memberikkan informasi yang berkaitan denggan tugasnyya kepada D Direksi. 3. Sekreetaris Perussahaan berttanggung jaawab atas pengelolaan informasi p perusahaan. Nama d dan riwayat jabatan sin ngkat Sekrettaris Perusaahaan, sebagai berikut : Nama : Drs. Ahm mad Yani Pengalaaman Kerja : 1985‐19 988 : Petugass Pembinaan n Personil P Perum Sang Hyang Seri Kantor Pussat 1988‐19 993 : Kasi Pem mbinaan Personil Perum Sang Hyaang Seri Kan ntor Pusat 1993‐19 998 : Kasubagg Pembinaaan Personil P Perum/PT SSang Hyang Seri (Persero) Kantor P Pusat 1998‐20 003 : Kabag P Pembinaan SDM PT San ng Hyang Seeri (Persero o) Kantor Pu usat 2003‐20 008 : Kasubdiit Pengemb bangan SDM M PT Sang Hyyang Seri (P Persero) Kan ntor Pusat 2008‐seekarang : Sekretaris Perusahaan PT Sangg Hyang Serri (Persero) Kantor Pussat
TUGA AS DAN FUNGSSI SATUA AN PENGAWASSAN INTTERN (SP PI) Nama K Ketua SPI : N NIRWANA JJUNYUS Sttruktur SPI :
Posisi SPI dalam sttruktur orgaanisasi peru usahaan cukup tinggi d dan memiliki akses lan ngsung kepada Direksi. Sttandar audiit, mekanisme kerja dan d superviisi yang meemadai telaah ada dalam o organisasi SSPI. Dan, SP PI memiliki kkewenangan yang cukkup untuk m mendorong tindak lanjut reekomendassi. SPI sudaah melaksaanakan peraannya sebagai pengaw was, yaitu m menelaah sistem penge endalian internall perusahaaan, menelitti kebenaran angka‐an ngka laporaan keuangan, dan mendorong kepatuh han pegawaai pada peraaturan‐peraaturan perusahaan. Kedudu ukan, tugas dan tanggu ung jawab serta s hubungan kelem mbagaannyaa sudah dituangkan dalam b bentuk AUD DIT CHARTER R yang ditan ndatangani oleh Direkttur Utama d dan Ketua SSPI.
KINERJA MANAJEMEN RISIKO
No
Identifikasi Resiko
A
BIDANG PRODUKSI
1
Perubahan musim dari yang diramalkan
2
Eksploitasi hama / penyakit
3
Perubahan kebijakan Pemerintah
B
BIDANG PEMASARAN
1 2
Penyalur beralih menjadi produsen Penjualan sebagian besar kredit
Jaringan distribusi berkurang 1. Piutang niaga besar 2. Potensi menjadi piutang macet Pemasaran terganggu, bila musim tanam maju benih belum siap, bila musim tanam mundur stock menumpuk.
BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
1
Gagal UML
2
Gagal TI
3
Perubahan kebijakan Pemerintah tentang Investasi dan pengembangan produk
D
BIDANG KEUANGAN DAN SDM
1
Dihapus Subsidi benih
3 4
1. Tertundanya produksi 2. Barier impor 3. Ketersediaan stock terbatas
C
2
1. Gagal Panen 2. Produktivitas turun 3. Ketersediaan stock terbatas
Perubahan musim tanam
1. Gagal Panen 2. Produktivitas turun 3. Ketersediaan stok terbatas
3
Akibat
5 6
Fluktuasi Harga Pengadaan Calon Benih Perubahan Tingkat Suku Bunga Hutang RDI sudah jatuh tempo Rendahnya Tenaga Agronomis Kompetensi SDM berdasarkan pendidikan 61% SLA ke bawah
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.
Tertunda Pelepasan Tertunda Produksi Ketersediaan stok terbatas Brand menurun Tertundanya online system Laporan tidak tepat waktu Keputusan manajemen tidak tepat
1. Tertundanya produksi 2. Barier impor 3. Ketersediaan stock terbatas
II
II
Faktor Positif yang ada sekarang
1. Perluasan areal penangkaran dengan penangkaran binaan. 2. Pengawalan areal penagkaran 3. Pelaksanaan opkoop BB/BL 1. Pengawalan areal penangkaran 2. Penerapan paket teknologi
III
1. Tetap mengikuti prosedur/peraturan. 2. Mendaftarkan produk baru pada institusi yang berwenang 3. Mengikuti perkembangan sertifikasi produk/kelembagaan.
III
Ada SHS Shop dan banyak pengecer sebagai calon penyalur
III
Skema penjualan cash and carry.
III
Penangkaran tersebar beberapa di beberapa tempat lokasi yang waktu panennya bervariasi sehingga benih tersedia setiap saat.
II
II
III
1. Pengawalan UML dengan expert. 2. Lokasi UML ditempat yang tersurvai dan aman. 3. Pengamatan intensif 1. Pelatihan berkelanjutan dan berjenjang 2. Contact service (SMS Centre & Call Centre) 1. 2. 3. 4.
Tetap mengikuti prosedur/peraturan. Melaksanakan pelepasan varietas mendaftarkan produk baru pada institusi Mengikuti perkembangan sertifikasi produk/kelembagaan.
Pendapatan akan menurun
III
Memiliki komoditi non subsidi antara lain padi hibrida, dan perintisan padi non hibrida
Beban Cash Out Flow semakin besar
III
Mempunyai kebun sendiri dan kerjasama penangkar
Beban bunga bank semakin tinggi
III
Sumber pendanaan dari perbankan dan PSO
Likuiditas perusahaan terganggu
III
Masih dalam proses rescheduling
Pengetahuan mengenai produk tidak sampai kepada petani
II
Sumber pendanaan dari perbankan dan PSO
Ekspansi pemasaran terbatas
II
Dilakukan pelatihan terus menerus
Keterangan : I = Tinggi II = Sedang III = Rendah
Kemungkinan
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Benih produksi Kantor Regional I PT Sang Hyang Seri (Persero) dihasilkan melalui proses produksi menggunakan acuan ISO 9001 : 2000, sedangkan benih yang diproduksi oleh Kantor Regional II s/d VI dihasilkan melalui proses produksi menggunakan acuan Rencana Kerja Jaminan Mutu (RKJM) yang telah sesuai dengan Standar Akreditasi Nasional.
Dalam kemasan (kantong) benih produksi PT Sang Hyang Seri (Persero) selalu diserta‐ kan sertifikat yang dikeluarkan oleh Balai Pengawasan & Sertifikasi Benih (BPSB).
Konsumen dijamin memperoleh mutu benih sesuai sertifikatnya. Bila terjadi penyimpangan atau tidak sesuai dengan sertifikatnya, selama penyimpangan bukan karena kesalahan perlakuan konsumen, maka benih yang tidak sesuai akan diganti dan diantar ke lokasi konsumen yang bersangkutan. Sedangkan benih dengan kelompok/lot yang sama yang sudah terlanjur tersebar di pasaran seluruh Indonesia akan ditarik dari peredaran.
Keluhan mutu benih dapat disampaikan melalui dimana benih itu dibeli, atau menghubungi Kantor PT Sang Hyang Seri (Persero) terdekat.
Untuk memenuhi kepuasan pelanggan, PT Sang Hyang Seri (Persero) kedepannya akan membangun Call Center dan SMS Center yang akan dicantumkan dalam setiap kemasan benih.
PERLINDUNGAN KARYAWAN
Hak‐hak karyawan dan persamaan kesempatan untuk mengembangkan diri dan mencapai karier setinggi‐tingginya dijamin melalui Peraturan Perusahaan PT Sang Hyang Seri (Persero) Tahun 2009, yang akan direview setiap tiga tahun sekali.
Peraturan Perusahaan Tahun 2009 ini ditandatangani Direksi dan Wakil Karyawan serta telah mendapat pengesahan Pemerintah melalui Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial & Jaminan Sosial Tenaga Kerja Nomor : Kep‐ 559/PHIJSK‐PKKAD/IX/2009, tanggal 10 September 2009, tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Sang Hyang Seri (Persero).
Dalam Peraturan Perusahaan Tahun 2009 tersebut sudah termasuk kode etik karyawan.
Dana pensiun karyawan dilaksanakan oleh PT AJB Bumi Putera 1912.
Disamping tersebut di atas, karyawan telah membentuk Serikat Pekerja yang berdiri sejak tahun 2000.
PROGRAM KEMITRAAN & BINA LINGKUNGAN 1. Dana pembinaan PKBL dipisahkan dari dana perusahaan dan dikelola oleh Unit Khusus PKBL. 2. Saldo dana per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 128.920.199,00 dan saldo pinjaman pokok modal kerja pada mitra binaan sebesar Rp. 890.340.000,00 sehingga total keuangan PKBL sebesar Rp. 1.019.260.199,00. 3. Upaya‐upaya dalam bidang PKBL : • Terus‐menerus mengefektifkan pembinaan Mitra Binaan khususnya dalam upaya penyelesaian kewajiban pembayaran kembali pinjaman modal kerja. • Mengupayakan penagihan terhadap mitra binaan yang telah melewati batas jatuh tempo pembayaran, baik secara tertulis maupun secara langsung menagih kepada yang bersangkutan. 4. Perhitungan saldo dana pembinaan PKBL untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut : Dalam Rp. 1 Saldo dana awal per 1 Januari 2009 71.985.694,00 2 Penerimaan : A Alokasi Penyisihan Laba 569.831.824,00 B Pengembalian Pinjaman Pokok 213.480.000,00 C Bunga Pinjaman 14.057.050,00 D Bunga Bank 8.544.538,00 E Pinjaman dari Pihak Lain 12.000.000,00 Jumlah Penerimaan (2) 817.913.412,00 3 Jumlah dana tersedia (1+2) 889.899.106,00 4 Pengeluaran : A Pinjaman Kepada Mitra Binaan 500.000.000,00 B Biaya Operasional 15.000.000,00 C Biaya Adm & Pajak 1.953.907,00 D Penggunaan Dana Bina Lingkungan 242.025.000,00 E Lain – lain 2.000.000,00 Jumlah Pengeluaran (4) 760.978.907,00 5 Saldo dana akhir per 31 Desember 2009 128.920.199,00 6 Saldo piutang pada mitra binaan 890.340.000,00 TOTAL KEUANGAN (5+6) 1.019.260.199,00
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN ; Media Massa : Majalah, Koran (lokal dan nasional). ; Media elektronik : Televisi, Radio dan Internet. ; Demonstasi Plot dan Demonstrasi Area. ; Farm Field Day, Pameran. ; Katalog Produk, Brosur, Leaflet, Spanduk, dll. ; Infrastruktur Teknologi Informasi yang sudah dikembangkan, yaitu sebagai web presence di www.bumn.go.id, dan di web perusahaan : www.shs‐seed.com.
ETIKA PERUSAHAAN Dalam upaya mencapai Visi dan Misinya, PT Sang Hyang Seri (Persero) membuat Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Conduct) melalui Keputusan Direksi Nomor : 291/SHS.01/Kpts/XI/2009, dimana pedoman ini merupakan kode/aturan perilaku etis yang digariskan sebagai penguraian nilai‐nilai dasar perusahaan yang tercakup dalam akronim ANDALAN BERSAMA dengan uraian dan arti sebagai berikut :
Amanah, bahwa bekerja adalah kepercayaan dari perusahaan dan karunia dari Tuhan YME yang diwujudkan dengan tanggung jawab terhadap segala pemikiran, ucapan, dan tindakan. haNDAL, bahwa mampu menyelesaikan tugas dengan hasil terukur, efektif, efisien dan optimal sesuai tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan pengetahuan, keahlian dan ketrampilan, serta profesionalisme. ANtusias, bahwa bersemangat dalam bekerja untuk memelihara lingkungan, pengembangan relasi, dan menghasilkan kinerja terbaik untuk perusahaan secara cerdas. BERdedikasi, bahwa sesuai dengan norma‐norma yang berlaku segala pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki sepenuhnya dicurahkan demi kemajuan perusahaan. SAhaja, bahwa setiap tindakan, sikap, dan penampilan selalu mengacu pada perilaku kesahajaan, rendah hati, saling menghormati, efisien dan efektif, serta mampu menempatkan diri secara baik. MAju, bahwa terbuka pada perubahan, menghargai pendapat dan prestasi orang lain, inovatif, dan selalu belajar untuk mengembangkan diri dan kemajuan perusahaan.
Seluruh jajaran pejabat dan karyawan PT Sang Hyang Seri (Persero), termasuk karyawan baru dan mereka yang bekerja dengan status apapun dalam ikatan formal dengan perusahaan menerima satu salinan Pedoman Etika dan Perilaku dan menandatangani Surat Pernyataan Kepatuhan bahwa yang bersangkutan telah menerima, membaca, memahami dan setuju untuk mematuhinya. Upaya penegakan code of conduct yang dilakukan perusahaan : 1. Perusahaan menggunakan struktur organisasi sebagai sistem berjenjang (atasan langsung) dengan tidak mengabaikan fungsi penegakan kepatuhan/disiplin yang dilakukan langsung dan silang (cross check) oleh pejabat yang berwenang. 2. Perusahaan akan merahasiakan dan melindungi siapa saja yang memberikan informasi tentang pelanggaran pedoman etika dan perilaku berdasarkan fakta yang dapat dibuktikan. Kebenaran pengaduan dapat mempengaruhi kondite individu pengadu. 3. Setiap pelanggaran terhadap pedoman etika dan perilaku dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam peraturan perusahaan.