IMPLEMENTASI SISTEM VIRTUAL TOUR BERBASIS EPANORAMA ( STUDI KASUS : UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA ) Hendy Agha Satya Ramadan Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi, Universitas Narotama Surabaya
[email protected],
[email protected]
Abstrak
E-Panorama merupakan kumpulan dari beberapa gambar panorama yang saling berhubungan melalui menu hotspot yang telah tersaji didalam sistem berbasis website. Untuk membuat sebuah sistem virtual tour berbasis e-panorama ini menggunakan aplikasi pendukung yang dilengkapi dengan bahasa pemrograman Java Script, XML, dan HTML. Didalam sistem virtual tour, pengguna dapat menjelajahi isi lingkungan Universitas Narotama Surabaya dalam bentuk gambar panorama 360 derajat. Pembuatan virtual tour berbasis e-panorama pada Universitas Narotama Surabaya memiliki tujuan dan manfaat yaitu membuat tampilan dalam bentuk gambar panorama yang berisikan pengenalan terhadap beberapa lingkungan dan ruang perkuliahan di Universitas narotama Surabaya sehingga dikenal oleh banyak masyarakat luas dan juga berguna untuk bidang pemasaran Universitas Narotama Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penulis telah berhasil merancang suatu virtual tour berbasis e-panorama yang dapat digunakan oleh pengguna dalam menjelajahi isi dalam Universitas Narotama Surabaya. Kata Kunci :
E-Panorama, Virtual Tour, Gambar Panorama 360 Derajat
mempermudah proses marketing Universitas Narotama Surabaya. Pada saat ini Universitas Narotama Surabaya telah memiliki website profil, perwalian, blog dosen, pembelajaran online (elearning), dan lain-lain. Jika virtual tour berbasis E-panorama ini nantinya digabungkan atau di masukkan ke dalam website profil Universitas Narotama Surabaya, maka informasi akan menjadi lebih kompleks untuk masyarakat dan calon mahasiswanya. Gambar yang akan ditampilkan dalam virtual tour berbasis epanorama ini nantinya adalah beberapa bagian ruang perkuliahan dan beberapa lingkungan pada Universitas Narotama Surabaya.
1.1 Latar Belakang Gambar panorama adalah hasil dari gambar pemandangan sekitar yang dipotret secara 360 derajat dan diolah menggunakan aplikasi bantuan sehingga menjadikan seluruh gambar tersebut menjadi satu tampilan. Gambar panorama ini sering digunakan untuk memberikan informasi bagi seseorang yang ingin mengunjungi suatu tempat wisata melalui website. Saat ini telah berkembang konsep E-Panorama yaitu berupa virtual tour atau bisa disebut juga dengan gambar panorama berbasis website yang menghubungkan gambar satu dengan yang gambar yang lainnya sehingga menghasilkan suatu informasi bagi penggunanya. Untuk mempermudah pengenalan Universitas Narotama Surabaya kepada masyarakat luas atau calon mahasiswa, maka pengenalan tersebut akan dibuat dalam bentuk virtual tour berbasis e-panorama yaitu dengan maksud memperlihatkan dan memperkenalkan kepada masyarakat dan calon mahasiswanya tentang seluruh lingkungan dan beberapa ruang perkuliahan pada Universitas Narotama Surabaya yang diakses melalui website dan juga
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan didalam melakukan penelitian ini nantinya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem informasi virtual tour berbasis e-panorama pada Universitas Narotama Surabaya ? 2. Bagaimana memanfaatkan sistem informasi virtual tour berbasis e-panorama guna
1
memperkenalkan Universitas Narotama Surabaya kepada masyarakat luas ? 1.3 Batasan Masalah
3.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengguna dari sistem informasi virtual tour ini adalah masyarakat atau calon mahasiswa yang ingin mengetahui informasi yang berbasis kondisi real dalam Universitas Narotama Surabaya. 2. Adapun data studi kasus dalam penelitian ini adalah Universitas Narotama Surabaya. 3. Gambar yang diambil nantinya dan yang akan digunakan pada virtual tour berbasis epanorama adalah mnulai dari gerbang depan sampai gedung E. 4. Gambar panorama nantinya hanya mencakup beberapa ruang perkuliahan, halaman, parkiran, front office, fakultas, dan perpustakaan. 5. Untuk pengambilan gambar tidak bersifat realtime atau dengan kata lain pengambilan gambar dilakukan secara berkala. 6. Tidak membahas tentang proses bisnis (marketing) pada Universitas Narotama Surabaya.
4.
2.1 Teknik Pemotretan Faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya proses penggabungan foto adalah dari teknik pemotretannya, yaitu dengan cara memperkirakan setiap komponen foto yang dipotret dan memperhatikan dua parameter untuk mengurangi efek distorsi yang terjadi pada foto. Cara paling baik dalam proses pemotretannya adalah dengan memotret secara vertikal atau dalam bentuk portrait. Dalam teknik ini membutuhkan proses kinerja dalam pengeditan untuk meminimalisir hasil yang belum sempurna pada foto. Penggabungan foto yang baik, presentase yang ideal untuk penumpukan foto adalah 20% 30%. Pada pemotretan panorama sebaiknya menggunakan tripod agar lebih stabil. Pada proses pemotretan menggunakan beberapa pengaturan seperti :
1.4 Tujuan Tujuan dari penelitian serta implementasi sistem ini nantinya adalah mengimpelementasikan dan memanfaatkan sistem virtual tour berbasis e-panorama guna mempermudah proses marketing pada Universitas Narotama Surabaya.
1.
1.5 Manfaat Manfaat dari penelitian impelementasi sistem virtual tour berbasis e-panorama ini dilakukan agar Universitas Narotama Surabaya menjadi universitas yang terkenal dan banyak diminati oleh masyarakat luas dan calon mahasiswa yang berupa gambar berbasis kondisi real. 1.6
Melakukan perancangan pembuatan panorama mulai stitching, blending, rendering, hingga tahap pembuatan website. Uji Coba Dilakukan uji coba untuk menguji apakah sistem e-panorama ini benar-benar berjalan sesuai yang diharapkan. Evaluasi Dari hasil rangkaian uji coba dan penggunaannya maka akan di evaluasi untuk pengembangan e-panorama selanjutnya.
2.
Metodologi Penelitian
Untuk dapat mengimplementasikan sistem ini nantinya, maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Mempelajari buku-buku dan media internet tentang pembuatan panorama berbasis website untuk membantu menyelesaikan sistem. 2. Perancangan
2
Angle Pada angle pemotretan dilakukan secara vertikal ataupun horizontal. Pemotretan cenderung lebih banyak secara vertikal dalam pemotretan panorama yang akan di stitching dengan tujuan tidak terjadi distorsi yang terlalu besar terhadap foto. Lighting Pencahayaan menggunakan cahaya alami atau natural lighting yaitu menggunakan Cahaya yang ada pada saat pemotretan baik cahaya sinar matahari ataupun lampu yang ada pada saat pemotretan dilaksanakan. Pada teknik pemotretan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Dilakukan pemotretan beberapa kali ke berbagai arah untuk menghasilkan foto panorama. Selain itu dibutuhkan jarak untuk setiap foto agar dapat diproses pada saat stitching foto. Pada pemotretan setiap satu foto jepretan diperlukan presentase kurang lebih 30% yaitu sepertiga foto yang terekam pada foto “a” juga terdapat foto “b”.
b. Menggunakan lensa normal dalam pemotretan dengan memotret sejumlah foto yang diperlukan untuk menggabungkan setiap foto. c. Menggunakan tripod agar pada saat pemotretan menjadi stabil dan dapat menjangkau foto panorama yang tidak mencakup bagian atas kepala atau bagian bawah kaki. d. Menggunakan bracketing atau auto exposure mulai dari fokus kamera, shutter speed, ISO, aperture. Pada penggunaan teknik ini dilakukan mengambil beberapa kali foto pada objek yang sama dengan pengaturan yang berbeda pada kamera untuk memperoleh foto yang tepat. Pada pemotretan sebaiknya tidak menggunakan mode auto fokus karena pada setiap foto yang satu dengan yang lain akan memiliki fokus yang berbedabeda sehingga foto tidak maksimal. 5. Menggunakan bukaan kecil, kemudian fokuskan lensa pada jarak yang ditentukan. Dengan demikian semua objek pada foto akan memiliki ketajaman yang baik.
sebuah tampilan gambar dengan ukuran yang lebih besar. Lalu pengertian E-Panorama adalah kumpulan dari beberapa tampilan gambar ukuran besar yang saling menghubungkan antara gambar satu dengan gambar yang lain dan ditampilkan ke dalam sebuah website dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat atau penggunanya untuk dapat melihat seluruh lingkungan sekitar pada suatu lokasi tersebut. 3.1 Uji Coba & Pembahasan 3.1.1 Pembuatan E-Panorama Sebelum masuk pada tahap implementasi sistem terdapat beberapa proses pembuatan epanorama dengan melakukan proses pengambilan gambar, proses stitching, proses rendering, dan proses pembuatan e-panorama. Berikut dibawah ini akan dijelaskan tahapan-tahapan tersebut. PEMBUATAN E-PANORAMA 1
2
PROSES PENGAMBILAN GAMBAR
PROSES STITCHING
4
3
PROSES PEMBUATAN EPANORAMA
PROSES RENDERING
2.2 Teknik Editing Dalam pemotretan yang dihasilkan akan diolah dengan proses stitching, yaitu merupakan proses penggabungan foto dengan cara menyambungkan satu foto dengan yang lain secara bersebelahan guna meluruskan suatu foto secara menyamping. Dalam proses stitching menggunakan program Editing Photo Stitch. Untuk hasil yang lebih bagus gunakan mode portrait pada pengambilan gambarnya. 2.3 Pengertian Virtual Tour Virtual Tour adalah sebuah program yang menggabungkan teknologi fotografi dengan teknologi informasi (TI) yang bertujuan memberikan informasi ruang (space) secara menyeluruh (3 dimensi) dan interaktif. Informasi ruang (space) yang dapat diolah menjadi aplikasi ini meliputi ruang indoor maupun outdoor. Virtual Tour ini telah dipergunakan secara luas sebagai alat promosi dan tour guide yang efektif di berbagai bidang industri melalui media Online ataupun Offline (Nathania ; 2014).
Gambar 1. Pembuatan E-Panorama 3.1.2 Proses Pengambilan Gambar Pada proses ini perlu dilakukan beberapa tahap saat pengambilan gambar yaitu secara 360 derajat. Berikut akan dijelaskan cara pemotretannya : 1.
2.4 Pengertian E-Panorama
2.
E-Panorama berdasarkan dari gabungan kata yaitu E adalah Elektrik dan sedangkan Panorama adalah penggabungan beberapa gambar menjadi
3.
3
Saat pengambilan gambar harus menggunakan tripod untuk kestablian hasil gambar yang bagus. Gambar pertama, memotret 180 derajat dari titik tengah memutar ke kanan sampai ke kiri dan kembali lagi ke titik tengah. Gambar ke dua, kamera diarahkan ke atas sedikit dari gambar pertama dan lakukan
4.
5.
pemotretan dengan cara yang sama memutar 180 derajat dari kanan ke kiri sampai kembali ke titik tengah. Gambar ke tiga, kamera diarahkan ke bawah sedikit dari gambar pertama dan lakukan pemotretan dengan cara yang sama memutar 180 derajat dari kanan ke kiri sampai kembali ke titik tengah. Gambar ke empat, arahkan kamera ke bawah dank e atas persis lalu lakukan pemotretan hanya sekali saja.
1.
Import semua gambar dari hasil pemotretan sebelumnya ke dalam Autopano.
Gambar 4. Import Gambar Autpano 2.
Setelah semua gambar masuk ke dalam aplikasi, klik proses untuk melakukan stitching.
Gambar 2. Contoh Proses Pengambilan Gambar 6.
Gambar 5. Editing Gambar Panorama Autpano
Dan jika di total dari hasil seluruh pemotretan dengan menggunakan lensa kit (lensa standart) adalah 60 sampai 80 gambar dan terkadang bisa lebih. Jika menggunakan lensa mata ikan, maka hasil gambar dari pemotretan hanya 10 sampai 15 gambar atau maksimal 20 gambar dikarenakan mata ikan memiliki efek wide (kelebaran) yang cukup besar.
3.
Jika telah selesai melakukan proses stitching, maka selanjutnya adalah menekan tombol kiri 2 kali pada gambar sebelah kanan untuk mengedit gambar.
Gambar 6. Editing Gambar Panorama Gambar 3. Contoh Hasil Pengambilan Gambar 3.1.4 Proses Rendering 3.1.3 Proses Stitching
Rendering adalah proses pembuatan gambar panorama yang telah melewati beberapa proses yaitu stitching dan editing. Berikut penjelasan mengenai proses rendering gambar E-Panorama :
Pada tahapan ini adalah proses penggabungan gambar dengan menggunakan aplikasi bantuan yaitu Autopano. Pada proses stitching ini hanya bersifat preview dan dapat di edit, yaitu dengan cara sebagai berikut :
1.
4
Langkah awal yaitu tekan menu render panorama yang telah disediakan dengan icon gear.
2.
3. 4. 5. 6. 7.
Tunggu sampai keluar layar menu setting rendering, lalu setting blending panorama dengan anti-ghost. Untuk output size tetapkan seperti defaultnya. Exported data pilih jenis panorama. Pilih Format JPG. Masukkan nama file dan pilih folder untuk menyimpan yang akan di proses tersebut. Tekan tombol render.
Batch File). WBF (Windows Batch File) adalah suatu file yang berisi kumpulan perintah-perintah dos yang bisa di eksekusi secara langsung pada windows. Berikut langkah pembuatan epanorama dengan menggunakan aplikasi KRPANO : 1. 2. 3.
4.
5.
Pilih semua gambar panorama yang telah dibuat melalui beberapa proses sebelumnya. Buka folder KRPANO. Minimize folder gambar panorama dan KRPANO, bagi menjadi 2 tampilan library dalam 1 layar. Geser gambar panorama yang telah dipilih dan arahkan ke MAKE VTOUR (NORMAL) droplet di dalam folder aplikasi KRPANO. Lalu akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Gambar 7. Setting Proses Render 8.
Setelah menekan tombol render, Autopano menampilkan layar proses rendering.
Gambar 10. Batching File E-Panorama 6.
7. Gambar 8. Proses Rendering 9.
Setelah selesai melakukan proses rendering, maka hasil yang didapat adalah seperti gambar dibawah ini dalam format jpg.
Setelah selesai akan muncul folder baru dengan nama VTOUR secara otomatis dan didalamnya terdapat beberapa file dengan format HTML, XML, dan Java Script. Untuk membuka tampilan e-panorama, tekan tombol tour dengan format file firefox document. Tour_editor dengan format file firefox document dan tour dengan format file XML memiliki penggunaan yang sama yaitu mengelola hotspot didalam e-panorama, mengedit skin layar e-panorama, menambahkan beberapa menu ke dalam epanorama, dan lain-lain.
4.1 Kesimpulan Dari implementasi ini dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan virtual tour berbasis e-panorama kedalam sistem informasi Universitas Narotama Surabaya guna membantu dalam mengembangkan proses marketing yang baik. 2. Sistem yang dibangun dapat mempermudah pengguna dalam mendapatkan informasi area geografis Universitas Narotama Surabaya.
Gambar 9. Gambar Panorama 360 Derajat 3.1.5 Proses Pembuatan E-Panorama Pada tahap ini proses pembuatan e-panorama menggunakan KRPANO. Aplikasi KRPANO ini memiliki banyak bentuk format WBF (Windows
5
3.
4.
5.
Sistem yang dibangun memiliki tampilan yang mudah digunakan oleh pengguna (friendly interface). Virtual tour berbasis e-panorama ini bersifat 360 derajat dan juga dapat diakses melalui mobile phone. Pembuatan virtual tour berbasis e-panorama ini dikatakan cukup sulit dan membutuhkan waktu lama untuk proses stitching gambar nya, serta peralatan yang digunakan juga cukup mahal harganya. Dan saat pembuatan virtual tour berbasis e-panorama, pembuat juga harus mengetahui beberapa koding XML dan JavaScript guna untuk memperindah pada tampilan website virtual tour berbasis e-panorama.
Hidayat, R. (2014). Implementasi Metode Seam Carving pada Pembentukan Gambar Panorama. Retrieved from telkomuniversity.ac.id: https://repository.telkomuniversity.ac.id/ pustaka/95617/implementasi-metodeseam-carving-pada-pembentukangambar-panorama.html Nathania. (2014, Mei 27). Virtual Tour Berbasis 3D Untuk Pengenalan Kampus STMIK Kharisma Makasar. Retrieved from academia.edu: https://www.academia.edu/7248179/Virt ual_Tour_Berbasis_3D_untuk_Pengenal an_Kampus_STMIK_KHARISMA_Ma kassar
4.2 Saran
Prasetya, D. D. (2011, Oktober). Aplikasi Virtual Tour Berbasis Web Sebagai Media Promosi Pariwisata. Retrieved from elektro.um.ac.id: Aplikasi Virtual Tour Berbasis Web Sebagai Media Promosi Pariwisata
Adapun saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Dapat dimungkinkan untuk penambahan gambar panorama dalam setiap ruangan perkuliahan dan sesuai dengan kondisi realtime. 2. Terdapat beberapa kekurangan fitur pada sistem virtual tour berbasis e-panorama Universitas Narotama Surabaya, seperti penamaan setiap hotspot, menu bottom dan sidebar, dan bingmaps, dikarenakan info dan koding yang diketahui belum lengkap secara menyeluruh. 3. Adapun juga beberapa tampilan yang masih belum memuaskan, dikarenakan rendering gambarnya yang kurang halus saat memproses. 4. Masih tedapat tripod pada gambar panorama, lebih baik dihilangkan karena dapat menambah nilai dari sudut pandang pengguna. 5. Aplikasi yang digunakan untuk stitching adalah Autopano. Aplikasi tersebut juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangannya adalah menu yang disediakan kurang friendly interface dan kelebihannya adalah saat proses stitching gambar panorama tidak memerlukan pengaturan manual secara memberikan titik point-point blending pada gambar.
Radiansyah. (2010). APLIKASI PEMBENTUKAN CITRA PANORAMIK BERBASIS GUI MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN C SHARP. Retrieved from gunadarma.ac.id: http://publication.gunadarma.ac.id/bitstr eam/123456789/1091/1/50406573.pdf Rahman, F. A. (2006). Pengenalan Kamera. Retrieved from e-prints.utm.my: http://eprints.utm.my/2129/2/FazliAbdul RahmanMFKSG2006CHAP1.pdf Sulistyawati, E. (n.d.). Perancangan Fotografi Panorama dengan Teknik Kolase di area Pantai . Retrieved from portalgaruda.org: http://download.portalgaruda.org/article. php?article=194782&val=6515&title=Pe rancangan%20Fotografi%20Panorama% 20dengan%20Teknik%20Kolase%20di %20area%20Pantai%20Sungkun,%20Lo mbok%20Timur
5. Daftar Pustaka
Tjin, E. (2013, July 13). Memotret Foto Panorama Dengan Kamera DSLR. Retrieved from infofotografi.com: http://www.infofotografi.com/blog/2013/ 07/memotret-foto-panorama-dengankamera-dslr/
Alexander, P. (n.d.). Pembentukan Citra Panorama 360 Dengan Image Mosaicing. Retrieved from jurnalinformatika.petra.ac.id: http://jurnalinformatika.petra.ac.id/index .php/inf/article/viewFile/15797/15789
6
Utama, M. R. (2014, August). PEMBANGUNAN PETA KAMPUS 3D UNIVERSITAS KOMPUTER . Retrieved from unikom.ac.id: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/709/j bptunikompp-gdl-muhammadri-354266-unikom_m-a.pdf Zhang, S. L. (2008, November). Panoramic Images Automatically Stitching . Retrieved from ccsenet.org: http://ccsenet.org/journal/index.php/cis/a rticle/view/1191/1153
7