I.119
Implementasi Sistem Produksi magnet Kuat untuk Komponen otomotif di PT. Sintertech Priyo Sarjono, Dr
[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012
LATAR BELAKANG
Ketika pengembangan dari laboratorium menuju Industri dilakukan, permasalahan yang dihadapi adalah 1. Perlu dibangunnya seluruh sistem produksi agar sistem produksi masal, dimana memerlukan investasi yang sangat besar. 2. Perlu dimilikinya “know how” sistem produksi yang mampu mempertahankan kualitas, kuantitas dan nilai ekonomi produksi. 3. Perlu dimilikinya sistem pengembangan pasar yang mumpuni. 4. Perlu dimiliknya teknologi logistik, purcashing dan manajemen industri. • Pengembangan riset selama ini sudah dapat menguasai teknologi pembuatan magnet pada skala laboratorium, namun proses scale up untuk skala produksi massal masih harus dikembangkan dan dikuasai. Pembuatan magnet merupakan multi step teknologi , yaitu: • Mixing dan milling serbuk, kalsinasi, kompaksi, sintering, sizing, magnetisasi.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
Perlunya kegiatan litbangyasa : • Kebutuhan magnet untuk industri di Indonesia sangat tinggi.
• Kebutuhan magnet untuk industri di Indonesia saat ini masih bergantung pada magnet impor sampai 100%.
• Bahan baku dasar utama untuk pembuatan magnet permanen seperti Fe2O3 cukup tersedia di Indonesia, dan belum dimanfaatkan secara optimal khususnya dalam pembuatan magnet permanen.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI • •
•
•
•
Ruang Lingkup Kegiatan ini antara lain uji coba produksi magnet isotropi BaFe12O19 untuk meteran air di PT Sintertech, pembuatan prototipe alat orientasi untuk kompaksi anisotropi, survei pasar. Fokus Kegiatan pada PKPP ini adalah uji coba produksi magnet isotropi BaFe12O19 untuk meteran air di PT Sintertech, pembuatan prototipe alat orientasi untuk kompaksi anisotropi untuk meningkatkan kualitas magnet permanen , survei pasar kebutuhan magnet untuk industri di Indonesia. Desain Penelitian dibuat dengan metode transfer teknologi dengan menggunakan teknologi yang sudah ada di PT Sintertech untuk soft magnet menjadi pembuatan magnet permanen BaFe12O19. kegiatan tersebut paralel dengan pengembangan teknologi magnet anisotropi dengan membuat alat press orientasi , serta survei pasar magnet permanen di Indonesia. Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan tiap fokus: identifikasi sistem produksi PT Sintertech uji coba produksi magnet BaFe12O19 karakterisasi (quality control) pengembangan alat press dengan orientasi uji coba prototipe magnet anisotropi Survei magnet permanen untuk sensor survei magnet permanen untuk otomotif Perkembangan dan Hasil Kegiatan Karakterisasi hasil magnet isotropi hasil produksi di PT Sintertech menunjukkan bahwa pada prosis sintering diindikasikan bahwa suhu sinter terlalu tinggi (overheated) sehingga kualitas magnet yang dihasilkan kurang optimum sebesar 450 Gauss atau 70% dari magnet komersil. Prototipe kompaksi terorientasi yang dikembangkan untuk mendukung produksi magnet anisotropik telah selesai dibuat. Hasil prototipenya berupa sistem press 50 ton dengan kuat orientasi mencapai 8000 Gauss. Survei Pasar telah dilakukan dengan baik, dimana 1) PT Multi Instrumentasi dengan kebutuhan captive marketnya adalah untuk 5 perusahaan meteran air di Indonesia, yang mencapai 1 juta unit pertahun. 2) PT Asmo (Cikarang) dan PT Mitsuba (Karawaci), Kebutuhan total dari kedua perusahaan tersebut adalah mencapai 40-50 ton per bulan. Saat ini masih disuplai oleh industri dari Jepang.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan: Bentuk koordinasi yang dilakukan adalah berupa pertemuan secara berkala secara 2/3 bulanan dan kerjasama pengembangan di PT Sintertech. • Nama lembaga yang diajak koordinasi : Anggota konsorsium magnet Indonesia (termasuk PT Sintertech) • Strategi pelaksanaan koordinasi Untuk mempermudah koordinasi maka dilakukan pertemuan koordinasi dengan setiap anggota konsorsium dengan frekuensi 2-3 bulan sekali terutama dengan pihak industri (PT Sintertech) dengan konten membahas berbagai permasalahan teknis dan nonteknis di lapangan. • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Perkembangan sinergi koordinasi berjalan dengan baik, sehingga berbagai informasi dan kegiatan pelaksanaannya tidak terdapat hambatan yang berati. Lebih dari itu, hasil kegiatan yang memunculkan potensi dan ketertarikan dari industri untuk membangun industri magnet menjadikan industri yang ikut dalam kegiatan ini sangat aktif dan mendorong untuk terus membuka peluang implementasi dalam waktu yang secepatnya. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN •
•
•
•
Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Optimasi line produksi di PT Sintertech untuk produksi magnet permanen serta menjajagi mitra pengguna PT Multi instrumentasi untuk menggunakan magnet hasil produksi dari PT Sintertech tersebut sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Saat ini hasil magnet ditujukan untuk pemenuhan sistem sensor penghitung putaran motor yang dapat digunakan untuk berbagai fungsi penghitungan putaran yang murah. Seperti untuk alat ukur meteran air, meteran listrik dan lain-lain. Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan 1) PT Multi Instrumentasi dengan kebutuhan captive marketnya adalah untuk 5 perusahaan meteran air di Indonesia, yang mencapai 1 juta unit pertahun. 2) PT Asmo (Cikarang) dan PT Mitsuba (Karawaci), Kebutuhan total dari kedua perusahaan tersebut adalah mencapai 40-50 ton per bulan. Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan PT Sintertech telah berhasil membuat magnet permanen BaFeO menggunakan peralatan produksi yang ada di PT Sintertech dengan transfer teknologi pembuatan magnet dari PPF LIPI. Mitra pengguna PT Multi Instrumentasi telah berkomitmen untuk menggunakan dan menguji magnet permanen hasil produksi dari PT Sintertech untuk alat meter air Linflow.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN • Rancangan Pengembangan ke depan Magnet merupakan material yang berguna untuk konversi energi menjadi gerak dan sebaliknya. Kedepan penetrasi akan dikuatkan untuk mendukung otomotif yang berkembang sangat pesat di Indonesia. Untuk mencapai tujuan itu, saat ini tengah dikembangkan sistem produksi yang mampu mencapai spesifikasi magnet yang sesuai dengan kebutuhan tersebut, seperti dengan perbaikan sistem proses orientasi pastikel maupun pengembangan komposisi material. • Strategi Pengembangan ke depan Strategi pengembangan kedepan akan terus bekerjasama dengan pengembangan saat ini, yaitu PT Sintertech dan kegiatan SINAS yang diharapkan produksi magnet dapat mencapai pada tahap produksi komersial yang menguntungkan. Kemudian dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas dari produk magnet yang ada, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi dengan spesifikasi yang lebih tinggi. • Tahapan Pengembangan ke depan Saat ini kami bersama dengan PT SIntertech sedang melakukan negosiasi dengan industri China untuk suplai bahan baku material yang sedang kita uji dan memiliki nilai keekonomian yang signifikan. Diharapkan negosiasi ini dapat berjalan dengan baik dan tahun depan produksi magnet ini betul-betul dapat terlaksana. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
DOKUMENTASI KEGIATAN
Produk Ferrit untuk meter air
Koordinasi dengan PT. Linflow Bandung
Peralatan produksi PT. Sintertech
Alat cetak magnet anisotropi
7 FGD Konsorsium Magnet (juli ‘12)
logo lembaga
TERIMA KASIH Tim Peneliti: Priyo Sarjono, Dr Dr. Achiar Oemry, APU Dr. Neni Sintawardani Dr. Agus Sukarto W. Nanang Sudrajad, S.Si