IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) KELURAHAN JEPARA KECAMATAN BUBUTAN KOTA SURABAYA
pengumpulan data, yang selanjutnya diolah untuk diinterpretasikan sehingga dapat memberikan gambaran atau deskripsi yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program PAUD yang diselenggarakan di Pos PAUD Terpadu kelurahan Jepara Kecamatan Bubutan Kota Surabaya sudah berjalan sesuai dengan ketentuan, dan dilaksanakan seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan maupun situasi dan kondisi yang ada. Berdasarkan empat faktor yang berpengaruh dalam implementasi kebijakan, faktor komunikasi dan disposisi merupakan faktor yang lebih dominan mempengaruhi keberhasilan program tersebut, yang dibuktikan bahwa para pihak yang terlibat berupaya melakukan pendekatan dengan cara menyampaian informasi langsung kepada semua pihak yang terlibat secara jelas selama program berlangsung. Secara umum nampak bahwa implementasi program PAUD yang diselenggarakan sudah dirasakan baik oleh para peserta didik sebagai sasaran program, terutama faktor komunikasi dan disposisi. Hal ini membuktikan bahwa kedua faktor tersebut lebih dominan dan mampu mempengaruhi terciptanya keberhasilan implementasi program PAUD di kelurahan Jepara Kecamatan Bubutan Kota Surabaya. Saran yang diberikan oleh peneliti adalah pada faktor struktur birokrasi dalam menentukan tenaga pendidik harusnya disesuaikan dengan kualifikasi akademik yang ditentukan oleh
Riza Dwi Hartanti ABSTRAK Pendidikan merupakan senjata utama dalam membangun sumber daya manusia yang siap bersaing di era globalisasi. Seperti halnya membangun sebuah bangunan, hal pertama yang dilakukan adalah memperkokoh pondasi bangunan tersebut agar tidak mudah goyah. Begitupula pada pendidikan, sedini mungkin perlu diterapkan pendidikan untuk membangun sumber daya manusia yang berkompeten dan siap berjuang di era globalisasi. Pemerintah melaksanakan program pendidikan anak usia dini (PAUD).Program PAUD merupakan suatu bentuk kebijakan pemerintah yang tertuang pada UU Sisdiknas sebagai operasionalisasi dari kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini. Program PAUD dapat dilaksanakan dalam jalur Formal maupun Non formal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kelurahan Jepara Kecamatan Bubutan Kota Surabaya. Kelurahan Jepara memiliki salah satu PAUD yang didaulat sebagai PAUD Percontohan meskipun pada awal pelaksanaan program tidak sedikit masyarakat yang kurang mendukung. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan survei. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan
Kata kunci : pendidikan anak usia dini, implementasi kebijakan publik.
1
IMPLEMENTATION PROGRAM EARLY CHILDHOOD EDUCATION (PAUD) KELURAHAN JEPARA KECAMATAN BUBUTAN SURABAYA CITY Riza Dwi Hartanti
The results of this study indicate that the implementation of early childhood programs are held at the village Pos PAUD. Integrated lathe Jepara district of Surabaya was run in accordance with the provisions of, and implemented optimally in accordance with their abilities or circumstances that exist. Based on the four factors that influence the implementation of policy, communication and disposition factors are more dominant factors that affect the success of the program, which proved that the parties involved seek get round approach to direct information to all parties involved are clear during the program. In general, it appears that the implementation of early childhood programs has been organized well perceived by the students as the target program, especially the communication and disposition factors. It is proved that these two factors are more dominant and able to influence the creation of a successful implementation of early childhood programs in villages lathe Jepara district of Surabaya. The advice given by the researchers is the bureaucratic structure factor in determining teachers should be tailored to the academic qualifications prescribed by the Ministry of National Education.
ABSTRACT Education is a major weapon in building human resources ready to compete in the era of globalization. As well as constructing a building, the first thing to do is to strengthen the foundation of the building that are not easily swayed. Similarly in education, early education may need to be applied to develop human resources who are competent and ready to fight in the era of globalization. Government implement early childhood education programs (PAUD). Early childhood program is a form of government policy set out in the Education Law as the operationalization of the government's policy on education, especially early childhood education. Early childhood programs can be implemented in formal and non formal pathways. This study aims to describe the implementation of the Early Childhood Education Program (PAUD) Sub lathe Jepara district of Surabaya. Village Jepara had one that was asked as PAUD determined is PAUD sample though at the beginning of the program was not a few people who are less supportive. This type of research is a descriptive research using a survey approach. The data collection techniques used are observation, interviews, questionnaires, and documentation. Data analysis was performed with data collection, which is further processed to be interpreted so as to give a clear picture or description of the issues.
Keywords: early childhood education (PAUD), public policy implementation Latar Belakang Pembangunan
merupakan
hal
yang penting dilakukan disuatu bangsa guna mengubah kondisi kemasyarakatan ke arah yang lebih baik. Pembangunan yang 2
dilakukan
oleh
suatu
bangsa
dilaksanakan dalam berbagai bidang
PAUD
dapat
meliputi bidang ideologi, ekonomi, sosial
melalui
budaya, politik, serta pertahanan dan
berbentuk
Taman
keamanan.Perubahan
pendidikan
non
sosial budaya yang diperlukan dalam
Kelompok
Bermain
menghadapi kemajuan di era globalisasi
Penitipan Anak (TPA), dan pendidikan
ini adalah bersumber dari sumber daya
informal berbentuk pendidikan keluarga
manusia yang produktif dan cerdas.
sebagai
Perubahan itu dapat dilakukan melalui
pertama
pendidikan dalam arti yang seluas-
perkembangan
luasnya.
menyebabkan program PAUD menjadi
dalam
bidang
Pendidikan
wajib
landasan
formal
Kanak-Kanak(TK), formal
berbentuk
(KB),
Taman
yang utama
dan
pendidikan
dan
untuk
mengingat
non formal .
diberikan
pendidikan
anak.
Hal
itu
yang
sangat penting untuk diimplementasikan
Pendidikan dapat dilakukan di jalur formal maupun
jalur
diselenggarakan
dasar-dasar
kepada
potensi
kecerdasan
perilaku
dan
seseorang
terbentuk pada rentang usia 0-6 tahun.
seseorang sejak usia dini karena dengan menerima pendidikan sejak usia dini
PAUD Tunas Harapan Kelurahan
mereka kan terlatih berkembang secara
Jepara ini berdiri pada tanggal 21 April
intelektual, fisik, moral, mental, dan
2005. Salah satu wilayah di Kecamatan
spiritual.PAUD telah ditetapkan dalam
Bubutan yang melaksanakan program
pasal
PAUD di balai RW II Kelurahan Jepara
28
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 yang
dengan
menjelaskan bahwa PAUD adalah suatu
Surabaya.Wilayah Kelurahan Jepara ini
upaya pembinaan yang ditujukan kepada
sebagian besar anggota masyarakatnya
anak sejak lahir sampai usia enam tahun
kurang memahami arti penting program
yang
PAUD.
dilakukan
melalui
pemberian
alamat
Pelaksanaan
program
PAUD
terlaksana
kesiapan dalam memasuki pendidikan
beberapa para pelaksana kebijakan.
lebih
Sosialisasi yang dilakukan Ketua RW,
diselenggarakan
sebelum jenjang pendidikan dasar.
kerjasama
No.2
rangsangan pendidikan untuk membantu
lanjut.PAUD
karena
Jl.Jepara
dari
Kepala Sekolah, Ibu-Ibu PKK, Tenaga Pendidik dilaksanakan dengan jelas, 3
transparan, dan efektif. Hingga akhirnya
Usia Dini Kelurahan Jepara Kecamatan
PAUD Tunas Harapan mencapai tujuan
Bubutan Kota Surabaya?”.
yang sesuai diharapkan yaitu menjadi
Berdasarkan permasalahan yang
PAUD percontohan dengan berbagai
ada, maka tujuan penelitian ini adalah
prestasi yang di dapat.
untuk mendeskripsikan
Program PAUD di Kelurahan Jepara tidak
terlepas
permasalahan
dari yang
Implementasi
Program Pendidikan Anak Usia Dini di
beberapa
Kelurahan Jepara Kecamatan Bubutan
melingkupi
Kota Surabaya. Penelitian ini diharapkan
pelaksanaan program PAUD tersebut.
dapat
Kendala
permasalahan
implementasi kebijakan publik serta
PAUD
dapat
pada
implementasi
di
Pos
Tunas
memperkaya
digunakan
kajian
sebagai
tentang
rujukan
Harapan Kelurahan Jepara berada pada
penelitian-penelitian
titik permasalahan yang sama sejak
terutama yang terkait dengan kebijakan
didirikannya PAUD tersebut pada tahun
pendidikan khususnya pendidikan anak
2005 hingga sekarang yaitu
usia dini.
standart
operational procedur (SOP) dan Sumber
KAJIAN PUSTAKA
Daya yaitu Dana atau anggaran. Dari
Kebijakan publik adalah salah satu
uraian diatas, menarik bagi penulis untuk meneliti
hal
ini
guna
kajian dari Ilmu Administrasi Publik yang
mengetahui
banyak dipelajari oleh ahli serta ilmuwan
bagaimana pelaksanaan program PAUD (Pendidikan
Anak
Usia
Dini)
Administrasi Publik. Berikut beberapa
di
pengertian dasar kebijakan publik yang
Kecamatan Bubutan Kelurahan Jepara
dikemukakan
dengan judul penelitian, “Implementasi
ahli.
not to do”. Dye berpendapat sederhana
Kota Surabaya (Studi Deskriptif di PAUD Kelurahan
beberapa
whatever governments choose to do or
Kecamatan Bubutan Kelurahan Jepara
Harapan
oleh
Menurut Dye (1981:1)“Public policy is
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Tunas
selanjutnya
bahwa kebijakan publik adalah apapun
Jepara
yang dipilih pemerintah untuk dilakukan
Kecamatan Bubutan Kota Surabaya) ‘’.
atau tidak dilakukan.
Dengan rumusan maslah “Bagaimana Implementasi Program Pendidikan Anak 4
Berdasarkan
pengertian
tersebut
baik yang diharapkan maupun yang tidak
maka kesimpulan yang dapat ditarik
diharapkan.
adalah, “kebijakan publik dibuat untuk
Implementasi
kebijakan
publik
memecahkan masalah dan mencapai
sebagaimana yang telah digambarkan,
tujuan tertentu dan sasaran tertentu
tidak begitu saja lahir, namun melalui
yang diinginkan”.
proses
Implementasi
atau
tahapan
yang
cukup
kebijakan
panjang. Menurut Jones dalam (Gaffar,
merupakan tahap yang krusial dalam
Wahab,2009:90) aktifitas implementasi
proses kebijakan publik. Suatu program
kebijakan terdapat tiga macam tahap
kebijakan harus diimplementasikan agar
yaitu ; a)Tahap Interpretasi merupakan
mempunyai dampak atau tujuan yang
tahapan penjabaran sebuah kebijakan
diinginkan.
yang masih bersifat abstrak ke dalam
Bersifat
krusial
karena
bagaimanapun baiknya suatu kebijakan,
kebijakan
apabila
operasional.
tidak
direncanakan
dipersiapkan secara
baik
dan dalam
yang
bersifat
Kebijakan
teknis
umum
atau
kebijakan strategis akan dijabarkan ke
implementasinya, maka tujuan kebijakan
dalam
tidak akan bisa diwujudkan.
kebijakan manajerial akan dijabarkan
Proses implementasi kebijakan itu
kebijakan
manajerial
dan
dalam kebijakan teknis operasional;
sesungguhnya tidak hanya menyangkut
b)Tahap
Pengorganisasian
perilaku badan-badan administratif yang
mengarah
pada
bertanggungjawab untuk melaksanakan
pengaturan
dan
progam dan menimbulkan ketaatan pada
menjadi pelaksana kebijakan (penentuan
diri kelompok sasaran, melainkan pula
lembaga organisasi mana yang akan
menyangkut jaringan kekuatan-kekuatan
melaksanakan dan siapa pelakunya) ;
politik, ekonomi dan sosial yang langsung
penetapan anggaran (berapa besarnya
atau
dapat
anggaran yang diperlukan, darimana
semua
sumbernya, bagaimana menggunakan
tidak
mempengaruhi
langsung perilaku
dari
proses
lebih kegiatan
penetapan
siapa
pihak yang terlibat, dan yang pada
dan
mempertanggungjawabkannya);
akhirnya berpengaruh terhadap dampak,
penetapan prasarana dan sarana apa yang diperlukan untuk melaksanakan 5
kebijakan, penetapan tata kerja (jutlak
kepemilikan terhadap sumber daya.
jutnis);
Edward III mengategorikan sumber daya
dan
penetapan
pola
kepemimpinan dan koordinasi pelaksana
organisasi
kebijakan; c)Tahap Aplikasi dalam tahap
Information,
ini terdapat urutan dari pelaksanaan
building, equipments, land and supplies”.
kebijakan yaitu Pelaksanaan kebijakan
Edward
(policy implementor),Standar Prosedur
sumber daya dapat diukur dari aspek
Operasi
operating
kecukupannya yang didalamnya tersirat
prochedure),Sumberdaya keuangan dan
kesesuaian dan kejelasan : “Insufficient
peralatan,
manajemen
resources will mean that laws will not be
kebijakan,Penetapan
enford, service will not be provided and
(standart
Pelaksanaan
pelaksanaan jadwalkebijakan. Model
terdiri
III
reasonable implementasi
yang
dari
:
authority,
“Staff, facilities:
mengemukakan
regulation
will
bahwa
not
be
developed;Disposisi, salah satu faktor
digunakan oleh peneliti yaitu model
yang
implementasi G. Edward III (dalam
implementasi kebijakan adalah sikap
Subarsono, 2009:91) ada empat faktor
implementor. Jika implementor setuju
yang berpengaruh terhadap keberhasilan
dengan bagian-bagian isi dari kebijakan
atau
maka
kegagalan
dalam
suatu
mempengaruhi
mereka
melaksanakan
implementasi kebijakan yaitu; a.Struktur
dengan
Birokrasi,merupakan termasuk faktor-
pandangan mereka berbeda dengan
faktor
pembuat
yang
berpengaruh
keberhasilan
atau
terhadap
senang
akan
efektifitas
hati
kebijakan
tetapi
maka
jika
proses
kegagalan
implementasi akan mengalami banyak
implementasi karena struktur birokrasi
masalah;Komunikasi,implementasi akan
merupakan
pelaksana
kebijakan.
berjalan efektif apabila ukuran-ukuran
Sehingga
seharusnya
dalam
dan tujuan-tujuan kebijakan dipahami
kebijakan
struktur
implementasi
oleh
individu-individu
yang
birokrasi haruslah saling bekerjasama
bertanggungjawab dalam
dan
yang
tujuan kebijakan. Kejelasan ukuran dan
Daya,syarat
tujuan kebijakan dengan demikian perlu
menciptakan
kondusif;Sumber berjalannya
suasana
suatu organisasi
adalah 6
pencapaian
dikomunikasikan secara tepat dengan
anak
usia
dini.
Sehingga
lahirlah
para pelaksana.
program dari pemerintah yaitu Program Pendidikan Anak Usia Dini Penelitian ini
Implementasi yang efektif akan
menggunakan model George Edward II
terlaksana, jika para pembuat keputusan
yang dibagi dalam empat indicator yaitu
mengetahui apa yang akan mereka
Komunikasi,
kerjakan. Informasi yang diketahui para
Struktur
Birokrasi,
Disposisi, Sumber Daya.
pengambil keputusan hanya bisa didapat METODE PENELITIAN
melalui komunikasi yang baik. Unsurunsur
implementasi
kebijakan
yang
Dalam penelitian ini menggunakan
mutlak harus ada dalam suatu kebijakan
metode
yang dilaksanakan menurut Abdullah
pengambilan
(Tachjan,
observasi.
2006:26)
yaitu;
pelaksana,b)Program
a).Unsur yang
dilaksanakan,c.)Target Group.
untuk
potensi
secara
mendapat
gambaran
ingin
implementasi
program
Fokus dari penelitian ini adalah
tentang
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi implementasi kebijakan menurut George Edward III yaitu ;a)Dari
Anak Usia Dini. Pada realita yang ada, masyarakat
peneliti
Jl.Jepara no.2 Surabaya.
Pasal 28 memuat tentang Pendidikan
besar
kualitatif
Jepara Kecamatan Bubutan tepatnya di
Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 14 dan
sebagian
penelitian
di PAUD Tunas Harapan Kelurahan
tentang Sistem Pendidikan Anak Usia Pertama
menggunakan
deskriptif. Lokasi penelitian bertempatan
dalam UU Nomor 20 Tahun 2003
Bab
peneliti
jenis penelitian ini adalah penelitian
fisik,
Pemerintah mengeluarkan kebijakan
Pada
dan
Jepara Kecamatan Bubutan. Adapun
emosional, sosial, moral, dan agama.
Dini
wawancara
PAUD yang dijalankan di Kelurahan
mendapatkan
pendidikan yang layak dalam tumbuh kembang
metode
Pertimbangan
pemahaman
ini adalah Pentingnya kebutuhan anak dini
data
dengan
secara utuh dan mendalam tentang
Kerangka Berpikir dari penelitian
usia
kualitatif
faktor struktur birokrasi yang akan dikaji
kurang
adalah
memhami pentingnya pendidikan untuk 7
SOP
yang
dikaji
adalah
keseragaman petunjuk pelaksananaan
dalam bukunya Analisis data Kualitatif
(Juklak)
terdiri
dengan
pelaksanaan
yang
dari;
a)Pengumpulan
dilakukan di PAUD Tunas Harapan,b)Dari
data,b)Reduksi
faktor sumberdaya yang akan dikaji
data,d)Menarik Kesimpulan.
adalah,Staff
,
Anggaran,Informasi,
Fasilitas,
penelitian
ini
penarikan
faktor
kesimpulan dilakukan setelah penyajian
disposisi yang dikaji adalah sikap dari
data selesai supaya dapat mengetahui
pelaksana kebija kan yang mempunyai
hasil akhir dari penelitian. Hasil akhir
dedikasi dan berkompeten di bidang
tersebut dapat dikatakan efektif atau
tersebut,
yang
tidak pelaksanaan program Pendidikan
ada,d).Dari faktor komunikasi yang dikaji
Anak Usia Dini di Kelurahan Jepara
adalah Penyaluran komunikasi dalam
Kecamatan Bubutan Kota Surabaya.
dan
c).Dari
Dalam
data,c)Penyajian
juga
insentif
pelaksanaan program PAUD,kejelasan komunikasi yang diterima oleh pelaksana kebijakan,konsistensi
perintah
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam
Pos PAUD Tunas Harapan berdiri
pelaksana kebijakan. Apakah program
pada tanggal 21 April 2005. Tepatnya di
PAUD di Kelurahan Jepara ini sesuai
balai RW 2 kelurahan Jepara Kecamatan
dengan aturan main atau konsisten
Bubutan Kota Surabaya di Jl.Jepara no.2
dengan apa tujuan adanya program
Surabaya. Tujuan adanya Pos PAUD ini
PAUD tersebut.
karena
aspirasi
dari
masyarakat
Adapun jenis data dalam penelitian
kelompok Posyandu, kelompok Bina
ini dapat dibagi menjadi dua jenis data,
Keluarga Balita (BKB) untuk memberikan
yaitu
pembelajaran
:Data
Sekunder.Pengumpulan dimaksudkan
sebagai
Primer,Data data
atau
rangsangan
pendidikan untuk anak usia dini dalam
pencatatan
memberikan
persiapan
kemampuan
peristiwa atau karakteristik dari sebagian
intelektual, sosial, moral, emosional dan
atau seluruh elemen populasi penelitian
agama agar anak memiliki kesiapan
antara
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
lain;
Interview
(wawancara),Dokumentasi,Observasi.Me nurut Miles dan Huberman (1992 : 20) 8
Pos PAUD Tunas Harapan merupakan
Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD
lembaga pendidikan yang mempunyai
Tunas Harapan tepatnya di Kelurahan
surat ijin dilaksanakannya POS PAUD
Jepara
Terpadu, karena termasuk dalam sebuah
Surabaya.
lembaga pendidikan. Pos PAUD Tunas
pendidikan anak usia dini (PAUD) yang
Harapan mempunyai visi, misi, dan
diselenggarakan melalui pendidikan non
tujuan yaitu ; a)Visi adalah Mendidik
formal ini seperti yang telah disebutkan
sejak
pada Bagian kelima tentang pendidikan
usia
dini
menumbuhkembangkan kreatifitas
anak
dengan potensi
melalui
dan
Kecamatan
Bubutan
Implementasi
Kota
program
Non Formal pasal 26 yang ditujukan
program
untuk
mengembangkan
kemampuan
bermain sambil belajar, b)Misi adalah
peserta didik, diharapkan agar anak lebih
Mewujudkan generasi yang beriman,
siap untuk belajar sosial, emosional,
berkhlak, terampil, mandiri dan berdaya
moral, dan lain-lain pada lingkungan
saing,
sosial.
Melaksanakan
upaya
pemberdayaan peserta didik melalui Indikator yang digunakan mengacu
tindakan terpadu pembelajaran dengan
pada empat aspek sesuai dengan faktor
berwawasan lingkungan dan cara belajar yang
menyenangkan
yang
untuk
Edward III yaitu aspek komunikasi,
aspek dalam diri peserta didik, c)Tujuan
sumber daya, disposisi, dan struktur
adalah Ikut membantu mencerdaskan bangsa
membentuk
dengan dan
secara
keberhasilan
implementasi kebijakan dari George
mengoptimalkan perkambangan aspek-
anak
mempengaruhi
birokrasi.
aktif
mengoptimalkan
Komunikasi,informasi yang berkaitan
potensi anak untuk menjadi generasi
dengan perkembangan program PAUD
yang sehat, cerdas, dan berakhlak serta
disampaikan melalui sosialisasi yang
cinta tanah air.
diadakan baik pihak Dinas Pendidikan Kota Surabaya maupun Unit Pelayanan
Implementasi Program Pendidikan Anak
Teknis
Usia Dini (PAUD) Kelurahan Jepara
Dinas
(UPTD)
Pendidikan
Kecamatan Bubutan. Sosialisasi program
Kecamatan Bubutan Kota Surabaya
dimaksudkan supaya pihak-pihak yang 9
terkait dalam program dapat memahami
dari PAUD Tunas Harapan ini bersumber
dan mengetahui maksud dan tujuan dari
dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
program
Tidak semata-mata berupa uang saja
dapat
memahami
dan
mengetahui maksud dan tujuan dari
tetapi
program
edukatif, almari, bangku, meja, papan
serta
ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan sehingga dapat
berupa
alat-alat
permainan
tulis.
melaksanakan program dengan sebaikbaiknya.UPTD
Pendidikan
Sarana dan prasarana (gedung) juga
Kecamatan
menunjang keberhasilan pelaksanaan
Bubutan membawahi tiap Pos PAUD
program PAUD. Beberapa sarana dan
yang ada di setiap RW di Kecamatan Bubutan.
Sosialisasi
yang
prasarana menunjang yang ada di PAUD
dilakukan
Tunas Harapan Kelurahan Jepara RW II
berupa pertemuan rutin setiap bulan sebagai
hasil
yaitu, 2 buah almari kaca sebagai tempat
laporan
penyimpanan trofi atau piala, dan
pertanggungjawaban dan pengarahan
beberapa permainan edukatif, karpet
dari perkembangan program PAUD.
dan Hasil observasi yang dilakukan peneliti
20
buah
menggambar,
meja
berhitung,
buku
mewarnai,
dalam faktor komunikasi dilaksanakan
mengenal
sangat baik dan cukup jelas. Informasi
papan
tentang
yang
ketangkasan misalnya jungkat-jungkit,
disosialisasikan oleh Dinas Pendidikan
ayunan, prosotan, dan yang baru-baru ini
bersama PKK Kota Surabaya melalui Unit
datang adalah mandi bola.
Pelayanan Pendidikan
program
Teknis
PAUD
Dinas
Kecamatan
(UPTD)
angka,
lipat,
tulis
Sumber
mengenal putih,
daya
hewan,
permainan
informasi
yang
Bubutan
dilakukan di Pos PAUD Tunas Harapan
tersampaikan dari adanya rapat atau
RW II Kelurahan Jepara dilakukan melalui
pertemuan yang dilakukan oleh pihak
sosialisasi yang dilakukan Ketua RW.
UPTD Pendidikan Kecamatan Bubutan.
Informasi yang diberikan hingga ke masyarakat dapat dikatakan sudah cukup
Sumber daya merupakan salah satu
jelas.
faktor yang penting dalam implementasi
Disposisi meliputi komitmen dari
kebijakan. Sumber dana yang didapat
pihak pelaksana dalam melaksanakan 10
kewenangannya melaksanakan
untuk
ikut
program.
Dalam
dikarenakan
Pembahasan
beberpa
kendala
Program PAUD merupakan suatu
dalam
bentuk
mengimplementasikannya. Terdapat
dua
operasionalisasi pemerintah
Standart Operational Procedur (SOP) dan
kualifikasi pendidik Beberapa
akademik atau
para
bunda-bunda
dari
tenaga
secara moral, emosional, spiritual, dan
pada
pada lingkungan sosial dengan biaya
tenaga
yang
PAUD.
murah
dan
pendidikan
yang
mencukupi. Meskipun tempatnya masih
pendididik
di balai RW tapi sejak tahun 2005sekarang PAUD Tunas Harapan masuk
Untuk meningkatkan kualitas SDM yang
dalam kategori PAUD Terbaik di tingkat
ada, pada tenaga pendidik dilakukan
PAUD.Sedangkan
pendidikan
dini dalam mengembangkan kecerdasan
memiliki lulusan akademik sebatas SMA.
pelatihan-pelatihan
hal
Jepara ini sangat membantu anak usia
PAUD Tunas Harapan yang tidak sesuai hanyalah
dalam
kebijakan
Dengan adanya Pos PAUD di Kelurahan
kementrian
pendidikan.Pada pelaksanaan di pos
kebijakan
dari
telah dilaksanakan sejak 21 April 2005.
pedoman pelaksanaan program PAUD
dengan
yang
PAUD Tunas Harapan Kelurahan Jepara
teknis yang telah ditetapkan adalah buku
oleh
pemerintah
khususnya pendidikan anak usia dini. Pos
fragmentasi. Pada penelitian ini petunjuk
diterbitkan
kebijakan
tertuang pada UU Sisdiknas sebagai karakteristik
utama dari struktur birokrasi yakni :
yang
hanya
Bendahara, Tenaga Pengajar.
yang ikut memperlancar program PAUD, mendapatkan
pelaksana
terdiri dari Kepala Sekolah, Sekretaris,
melaksanakan tugas sebagai lembaga
pelaksana
pihak
Kecamatan Bubutan.
program Pelaksanaan Program PAUD di PAUD
terkait fragmentasi,
adanya pembagian tanggung jawab yang
Tunas
saling berkoordinasi dalam pelaksanaan
menggunakan teori G.Edward III.Pada
program PAUD di Pos PAUD Tunas
teori Edward III ini , terdapat empat
Harapan
tersebut
indikator
tersebut
keberhasilan
sangatlah
Kelurahan sederhana,
Jepara hal
11
Harapan.Penelitian
yang suatu
ini
mempengaruhi implementasi
kebijakan.
Faktor
yang
guna menunjang kelengkapan informasi
suatu
yang dibutuhkan setiap wali murid. Baik
implementasi kebijakan adalah faktor
pada saat raportan maupun pada saat
komunikasi.
acara makan bersama.
mempengaruhi
pertama
keberhasilan
Berdasarkan hasil observasi dan
Faktor yang kedua yaitu faktor
wawancara yang dilakukan dengan Ibu
sumber daya. Sumber daya yang terkait
Marni selaku kepala sekolah dan Ibu
dalam implementasi program PAUD ini
Wati
adalah
selaku
bendahara
mengenai
sosialisasi yang diberikan sudah cukup jelas,
apalagi
sosialisasi
sumber
daya
manusia
dan
sumber daya angagran(dana).
untuk
Sumber daya anggaran (dana) pada
memberikan informasi terbaru tentang
implementasi program PAUD di Pos
program PAUD yang dilakukan oleh
PAUD Tunas Harapan berasal dari Dinas
UPTD Pendidikan Kecamatan Bubutan
Pendidikan
yang dilakukan setiap satu bulan sekali
bantuan fungsional , untuk bantuan
sekaligus guna memberikan laporan
operasional sementara ini belum ada.
pertanggungjawaban.
Tetapi para pelaksana program baik
Sosialisasi tidak hanya dilakukan
Kota
Surabaya
berupa
kepala sekolah, bendahara, maupun
pada pihak pelaksana program saja, tapi
tenaga
dalam hal ini pihak pelaksana pelaksana
melakukan sistem swadaya.
program yaitu Pengelola atau Kepala
pengajar
Faktor
lain
lainnya
masih
yang
dapat
Sekolah beserta Tenaga Pendidik juga
mempengaruhi efektifitas implementasi
melakukan sosialisasi kepada sasaran
suatu
program, yaitu masyarakat maupun wali
pelaksana kebijakan atau disposisi.
kebijakan
adalah
sikap
para
murid. Sosialisasi kepada wali murid
Dari hasil observasi yang dilakukan
dilakukan melalui program parenting
, pihak pelaksana program PAUD di Pos
dimana pada program tersebut wali
PAUD
murid
doberikan
memberikan respon positif terhadap
pengarahan tentang pentingya program
adanya program PAUD tersebut. Selain
pendidikan
itu,
atau
orang
anak
tua
usia
dini
dengan
didampingi anra sumber atau psikolog
Tunas
untuk
Harapan
mengetahui
ini
sangat
komitmen
pelaksana program PAUD di Pos PAUD 12
Tunas Harapan adalah melalui
pihak serta adanya koordinasi yang baik
program untuk menghadapi kendala
antar pelaksana program maka program
tersebut. Berdasarkan hasil wawancara
ini dapat berjalan dengan efektif.
dilakukan
dari
program PAUD tidak melibatkan banyak
pelaksana
yang
kemampuan
menganalisis
terdapat
beberapa
Dari
penelitian
yang
dilakukan
hambatan dalam implementasi program
kesimpulan yang dapat diambil dari
PAUD
masalah
pelaksanaan Program PAUD di Pos PAUD
insentif atau gaji tenaga pendidik. Hal
Tunas Harapan Kelurahan Jepara tidak
itulah
lepas dari empat variabel faktor yang
diantaranya
terkadang
adalah
membuat
tenaga
pendidik tidak konsisten akan tugas dan
mempengaruhi
tanggung jawabnya.
kegagalan dalam implementasi.
Faktor terakhir yang mempengaruhi keberhasilan
ataupun
Secara keseluruhan implementasi
kegagalan
program PAUD pada Pos PAUD Tunas
implementasi suatu ke Pada pelaksanaan
Harapan Kelurahan Jepara berlangsung
Pos PAUD Tunas Harapan SOP yang
secara baik, efektif dan dapat dikatakan
dilaksanakan
berhasil. Terutama dalam hal komunikasi
kebijakan
atau
keberhasilan
tidak
yang
di
sesuai tetapkan
dengan Dinas
dan
disposisi
yang
Pendidikan Kota Surabaya. Pendidikan
keberhasilan
terakhir yang ada pada Tenaga Pendidik
PAUD. Hal ini membuktikan bahwa
atau Bunda-bunda adalah SMA. Tetapi
kedua faktor tersebut lebih dominan dan
upaya yang dilakukan dalam peningkatan
mampu
kualitas
keberhasilan
SDM
dengan
melakukan
implementasi
menunjang
mempengaruhi implementasi
program
terciptanya program
pelatihan-pelatihan yang diadakan Dinas
PAUD di Kelurahan Jepara Kecamatan
Pendidikan Kota Surabaya dan PKK Kota
Bubutan Kota Surabaya.
Surabaya.
Saran yang diberikan oleh peneliti
Terkait dengan fragmentasi, adanya
dalam pelaksanaan program PAUD di Pos
pembagian tanggungjawab yang saling
PAUD Tunas Harapan Kelurahan Jepara
berkoordinasi
implementasi
Kecamatan Bubutan adalah a)Struktur
program PAUD di Pos PAUD Tunas
Birokrasi, dalam menentukan kader atau
Harapan Kelurahan Jepara. Implementasi
tenaga
pada
13
pengajar
seharusnya
dilaksanakan sesuai Juklak dari DIKNAS
Juklis yang ada di Pos PAUD Tunas
yaitu
Harapan
minimum
akademik
memiliki
Diploma
IV
kualifikasi
situasi
yang
tidak
atau
kondusif pada saat kegiatan belajar
Sarjana(S1) agar lebih optimal dalam
mengajar berlangsung menjadi alasan
kegiatan belajar mengajar. Atau apabila
utama
hal tersebut dirasa sulit untuk mencari
sekarang kurang layak untuk dijadikan
tenaga pengajar memlikiki kualifikasi
suatu tempat belajar. Seharusnya baik
Sarjana
pemerintah
(S1) PAUD
memberikan
(D-IV)
tetapi
Tunas Harapan
upaya-upaya
pelatihan-pelatihan,
b)Sumber
mengapa
dalam
Surabaya)
Daya,
gedung
untuk
berjalannya
Pendidikan Kota Surabaya diharapkan
PAUD.
memperhatikan
operasional
dalam
dana
secara
keperluan
mengajar
dan
gaji
yang
Agustino,
tenaga
Pendidikan
pengajar Kota
memungkinkan yang
dari
Surabaya kualifikasi
terdapat
pada
penunjang
proses program
Leo.
2008. Publik.
Politik
dan
Bandung
:
AIPI(Asosiasi Ilmu Politik Indonesia) Arikunto,
Dinas hal
kota
kelayakan
implementasi
Kebijakan
tenaga
pengajar. Apabila ada ketetapan masalah gaji
Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
digunakan sehari-hari untuk kegiatan belajar
(Dinas
memperhatikan
dalam hal ini pemerintah atau Dinas
lebih
gedung yang ada
Suharsimi,1998.
Prosedur
Penelitian Suatu Tinjauan.Praktek
ini
Edisi 3, Jakarta : PT.Rajawali.
akademik petunjuk
Dye, Thomas. R. 1978. Understanding
pelaksanaan (Juklak) akan terlaksana
Public
sebagaimana peraturan kualifikasi yang
Policy.
New
Jersey:
Prentice Hall. Inc.
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Selain daripada itu, prasarana
.1992.
Understanding
(gedung) yang terdapat di Pos PAUD
Public
Tunas Harapan RW II Kelurahan Jepara
Washington:Congressional.
sebenarnya tidak memungkinkan untuk
Quartely Press.
digunakan
dalam
kegiatan
Policy.
belajar. Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok
Meskipun tidak terdapat pada Juklak dan
Materi 14
Metodologi
Peneltian dan Aplikasinya.
Winarno, Budi.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kebijakan Publik. Yogya: Med Press
Milles, Mathew B dkk. 1992. Analisis Data
Kualitatif.
Jakarta
Yufiarti.2010.Profesionalitas Guru PAUD.
:
Jakarta: Universitas Terbuka
Universitas Indonesia Press. Undang-Undang No.20 Tahun 2003. Nugroho, Riant. 2003. Kebijakan Publik: Formulasi,
Implementasi,
2002. Teori & Proses
Tentang
dan
Sistem
Pendidikan
Nasional.
Evaluasi. Jakarta: PT. Alexmedia Undang-Undang No.25 Tahun 2004.
Competindo.
Tentang Siagian, Sondang P. 2001. Administrassi
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Pembangunan, Konsep, Dimensi, Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor
dan Strateginya. Jakarta : Bumi
1 Tahun 2006. Tentang Rencana
Aksara.
Pembangunan Jangka Menengah
Subarsono, AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik:Konsep,Teori,dan
Daerah (RPJMD) Kota Surabaya
Aplikasi.
tahun 2006-2010.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar Peraturan Walikota No.20 jo No.45 Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan
Tahun 2008. Tentang Pedoman
Publik. Bandung : AIPI (Asosiasi
Umum Pendidikan Anak Usia Dini.
Ilmu Politik Indonesia). (http://new.paudni.kemdiknas.go.id/wp-
Wahab, Solichin Abdul. 2008. Analisis Kebijaksanaan: Dari Formulasi Ke
content/uploads/2012/02/PEDOMAN-
Implementasi
PENYELENGGARAAN-PROGRAM-
Kebijaksanaan
PENDIDIKAN-ANAK-USIA-DINI-2012)
Negara. Edisi Kedua. Jakarta. PT Bumi Aksara Widodo, Joko. 2009. Analisis kebijakan Publik : Konsep dan Aplikasi Proses Kebijakan Publik.
15