IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN DI SDN TEGALREJO 1 SEBAGAI SEKOLAH ADIWIYATA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Devy Ambar Pusvyta Rini NIM 13108244007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MEI 2017
MOTTO “Akan ada 1000 macam alasan yang bisa di cari untuk menunda melangkah ke arah perbaikan. Namun, hanya perlu satu kekuatan hati yang mantap untuk memulai sebuah langkah yang besar.” (Abinya Nasha)
“Kepedulian dimulai dari hal terkecil, yang pada akhirnya akan menjadi suatu kebiasaan ” (Devy Ambar Pusvyta Rini)
v
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Bapak dan ibuku tercinta. 2. Almamater, Universitas Negeri Yogyakarta. 3. Nusa, bangsa, dan agama
vi
IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN DI SDN TEGALREJO 1 SEBAGAI SEKOLAH ADIWIYATA Oleh Devy Ambar Pusvyta Rini NIM 13108244007 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah adiwiyata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif. Penentuan sumber data menggunakan teknik purposive meliputi kepala sekolah, guru kelas 3 dan 5, ketua adiwiyata, guru pembimbing ekstrakurikuler dan tiga orang siswa dari kelas 3 dan 5 di SDN Tegalrejo 1. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 melalui proses pembelajaran terencana dalam Silabus dan RPP, pelaksanaan pembelajaran guru mengaitkan dengan lingkungan sekitar sehingga siswa mendapatkan pesan berupa nilai-nilai yang terkandung dalam pembelajaran terkait dengan lingkungan, dan evaluasi pembelajaran dikembangkan dalam penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah dilaksanakan dalam kegiatan rutin yaitu piket kelas, jum’at sehat, jum’at bersih, bank sampah, SEMUTLIS, dan SEMUTLIK.Budaya sekolah dengan kegiatan keteladanan ditunjukkan oleh kepala sekolah dan guru yang ikut serta dalam kegiatan membersihkan lingkungan, guru memberikan contoh memilah, membuang sampah sesuai jenisnya, dan mencuci tangan. Kegiatan spontan dilaksanakan guru dengan memperingatkan siswa agar membuang sampah pada tempatnya dan mencuci tangan setelah beraktivitas. Kegiatan pengondisian meliputi tersedianya sarana dan prasarana berupa tempat sampah terpilah, alat kebersihan, kantin sehat, pemanfaatan limbah air wudhu, wastafel, kebun TOGA, green house, toilet, dan poster tentang lingkungan. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ekstrakurikuler terlaksana dalam ekstrakurikuler pramuka dan karawitan yang termuat pada materi yang disampaikan, pembiasaan, dan pemberian sanksi. Kata kunci: Implementasi nilai peduli lingkungan, Sekolah Adiwiyata
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan
penulisan
skripsi
dengan
judul
“Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai Sekolah Adiwiyata”. Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dankerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. 3. Ketua Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UniversitasNegeri Yogyakarta. 4. Bapak Fathurrohman, M.Pd., dosen pembimbing yang telah banyak memberikan membimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Kepala sekolah, guru, dan siswa SDN Tegalrejo 1. 6. Bapak dan ibuku tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini. 7. Ketiga kakak saya Dedy Purwoko, Agus Dry Handoko, dan Susi Lusiani yang tak henti membuat saya bangga dan bahagia. 8. Keenam keponakan saya, Nasha, Nasma, Ian, Angga, Raju, dan Zahra yang selalu memberikan canda dan senyum ceria.
viii
DAFTAR ISI hal HALAMAN JUDUL............................................................................................... 1 PERSETUJUAN ..................................................................................................... ii PERNYATAAN..................................................................................................... iii PENGESAHAN ..................................................................................................... iv MOTTO .................................................................................................................. v PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 5 C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 6 D. Rumusan Masalah .............................................................................................. 6 E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 6 F. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai Peduli Lingkungan .................................................................................... 8 1. Nilai ............................................................................................................. 8 2. Peduli ......................................................................................................... 10 3. Lingkungan................................................................................................ 10 4. Nilai Peduli Lingkungan ........................................................................... 11 B. Indikator Nilai Peduli Lingkungan ................................................................... 14 C. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di Sekolah Dasar ............................... 17
x
1. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran ..... 18 2. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah ............ 20 3. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler .............. 23 D. Sekolah Adiwiyata ........................................................................................... 24 1. Pengertian dan Tujuan Adiwiyata ............................................................. 24 2. Prinsip‐prinsip Dasar Program Adiwiyata ................................................ 25 3. Komponen Adiwiyata ............................................................................... 26 E. Karakteritik Siswa Sekolah Dasar .................................................................... 29 F. Kerangka Pikir .................................................................................................. 33 G. Pertanyaan Penelitian ....................................................................................... 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ............................................................................................. 35 B. Sumber Data Penelitian .................................................................................... 35 C. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 37 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 37 E. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 39 F. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 39 G. Keabsahan Data ................................................................................................ 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian .............................................................................................. 42 B. Hasil Penelitian................................................................................................. 43 1. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran ..... 43 2. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah ............ 54 3. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler .............. 63 C. Pembahasan ...................................................................................................... 67 1. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran ..... 67 2. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah ............ 72 3. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler .............. 79 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan........................................................................................................... 82 B. Saran ................................................................................................................. 83
xi
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84 LAMPIRAN .......................................................................................................... 87
xii
DAFTAR TABEL hal Tabel 1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter........................................13 Tabel 2. Keterkaitan Nilai Peduli Lingkungan dan Indikatoruntuk SD................17 Tabel 3. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator dalam RPP Kelas V Semester 2 Tema 8 “Ekosistem” Subtema 1 “Komponen Ekosistem” Pembelajaran ke-1 yang Memuat Nilai Peduli Lingkungan............................................................44 Tabel 4. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator dalam RPP Kelas III Semester 2 Tema 6 “Indahnya Persahabatan” Subtema 3 “Sahabat Satwa” Pembelajaran ke-1 yang Memuat Nilai Peduli Lingkungan............................................................45 Tabel 5. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran............................................................................................54 Tabel 6. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah...........61 Tabel 7. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler............66
xiii
DAFTAR GAMBAR hal Gambar 1: Konteks Mikro Pendidikan Karakter...................................................18 Gambar 2. Daftar Piket yang tetempel di Dinding Kelas III A.............................55 Gambar 3. Tata Tertib Kelas tertempel di Dinding Kelas IIIA.............................55 Gambar 4. Poster tentang Kepedulian Lingkungan...............................................61 Gambar 5. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran di SDN Tegalrejo 1.......................................................67
xiv
DAFTAR LAMPIRAN hal Lampiran 1. Pedoman Observasi...........................................................................88 Lampiran 2. Pedoman Wawancara........................................................................89 Lampiran 3. Pedoman Dokumentasi......................................................................93 Lampiran 4. Surat Izin Penelitian dan Surat Keterangan.......................................94 Lampiran 5. Triangulasi Data SDN Tegalrejo 1....................................................97 Lampiran 6. Hasil Wawancara SDN Tegalrejo 1................................................113 Lampiran 7. Hasil Observasi SDN Tegalrejo 1...................................................155 Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran................................................181 Lampiran 9. Silabus.............................................................................................200 Lampiran 10.Tata Tertib Kelas............................................................................203 Lampiran 11. Tata Tertib Siswa...........................................................................204 Lampiran 12. Jadwal Piket Kelas.........................................................................205 Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian.................................................................206
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan merupakan tempat makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan) untuk tumbuh dan berkembang. Lingkungan dapat diartikan alam sekitar makhluk hidup tinggal. Makhluk hidup dan lingkungan tidak dapat hidup sendiri, melainkan satu kesatuan utuh yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. lingkungan mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan, sehingga apabila salah satu komponen tersebut hilang maka akan diikuti hilangnya komponen yang lainnya. Komponen yang saling berhubungan dan berkaitan tersebut ialah komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik mencangkup seluruh makhluk hidup di dalamnya seperti manusia, hewan, tumbuhan, jamur, dan benda hidup lainnya. Sedangkan komponen abiotik meliput tanah, udara, air, batu, dan lain sebagainya. Dari beberapa komponen diatas telah dijelaskan bahwa manusia merupakan salah satu komponen biotik, dimana manusia ialah makhluk hidup yang berakal sehingga mempunyai interaksi paling dekat dengan alam. Manusia membutuhkan alam untuk kehidupannya dan manusia jugalah yang mempengaruhi keadaan alam. Disinilah terlihat bahwa manusia mempunyai peran yang sangat penting dalam mengelola alam dengan bijak dan penuh pertimbangan sehingga terjadi keseimbangan antar makhluk hidup dengan lingkungan sekitar. Seiring berkembangnya zaman, manusia yang mempunyai kewajiban untuk menjaga kelestarian alam justru malah bersifat sebaliknya. Kesadaran manusia dalam menjaga lingkungan juga sudah mulai berkurang. Seperti permasalahan
1
lingkungan yang tidak pernah lepas dari sampah. Dikutib dari surat kabar online (DNH, 2016), Kota Jogja dalam satu hari dari data Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, ratusan ton sampah dari Kota Yogyakarta dikirim ke TPA Piyungan. Dengan jumlah sampah rata-rata yang dihasilkan tiap harinya adalah antara 210-220 ton. Permasalahan lingkungan juga ditemui di sekolah-sekolah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sa’dun Akbar dalam Novan Ardy Wiyani (2012: 159), di beberapa SD sepanjang 2004-2005, ditemukan masalah-masalah yang terjadi di SD salah satunya ialah tentang lingkungan. Ditemukan adanya WC sekolah yang aromanya tidak sedap (41%), coret-coretan di KM/WC sekolah (44%), sampah yang berceceran di sembarang tempat (51%), aksesori/ pajangan berupa kata-kata mutiara, gambar pahlawan, kata-kata bijak yang masa pemajangannya sangat lama/ jarang diganti (40%), jajanan disekitar SD yang mengandung zat pewarna (33%), jajanan dilingkungan SD yang terkesan kurang bersih (32%), dan jajanan di sekitar sekolah yang mengandung zat pengawet makanan (35%). Pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan ikut andil dalam menindak lanjuti persoalan lingkungan. Untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang semakin hari semakin bertambah banyak dan beragam, pemerintah mempunyai berbagai program dalam mengatasi pemasalahan yang berkaitan dengan lingkungan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan program penerapan pendidikan karakter pada satuan pendidikan. Pembiasaan karakter pada tujuh satuan pendidikan, yaitu: TK/ PAUD, SD/ MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK
2
dan perguruan tinggi (Kemendiknas, 2011: 22). Terdapat 18 nilai pendidikan karakter yang dikembangkan dalam pendidikan karakter, salah satu dari 18 nilai karakter ialah nilai peduli lingkungan. Nilai peduli lingkungan ialah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaki kerusakan alam yang sudah terjadi (Kemendiknas, 2010:10). Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2006 juga mencanangkan Program ADIWIYATA sebagai tindak lanjut dari kesepakatan antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional dalam mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata (KLH dan Kemendikbud, 2011:2). Di Kota Yogyakarta terdapat beberapa daftar sekolah mulai dari jenjang SD hingga SMA sederajat yang mendapat gelar sekolah adiwiyata tingkat kota, tingkat provinsi, tingkat nasional, maupun tingkat mandiri. Sekolah-sekolah tersebut diantaranya SDN Bhayangkara, SDN Kotagede, SDN Lempuyangwangi, SDN gedongkiwo, SDN Serayu, SD Tegalrejo 1, SD Ungaran 1, SD Tarakanita, SMPN 8 Yogyakarta, SMPN 4 Yogyakarata, SMAN 8 Yogyakarta, dan lain-lain (Humas Pemkot YK,2016). Untuk memperoleh gelar sekolah adiwiyata sekolah telah mencapai keempat kompenen adiwiyata yang telah ditetapkan. Keempat komponen tersebut ialah 1) kebijakan berwawasan lingkungan, 2) pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, 3) Kegiatan lingkungan berbasis partisipasif, dan 4) pengelolaan pendukung ramah lingkungan (KLH dan Kemendikbud, 2011:3).
3
Dari beberapa nama sekolah yang tertera di atas terdapat salah satu sekolah yang terdaftar mengikuti sekolah adiwiyata dan pernah mendapatkan gelar sekolah adiwiyata tingkat nasional pada tahun 2012 yaitu SDN Tegalrejo 1. Prestasi yang terkait dengan lingkungan juga banyak didapatkan oleh SDN Tegalrejo 1. Diantaranya ialah juara 2 dokter kecil tingkat nasional, juara 1 sekolah sehat tingkat provinsi, dan 10 besar sekolah sehat tingkat nasional. SDN Tegalrejo saat ini juga ditunjuk oleh BLH untuk mengajukan sekolah adiwiyata mandiri. Selain sebagai sekolah Adiwiyata SDN Tegalrejo 1 juga mengembangkan nilai karakter pada warga sekolah salah satu nilai karakter yang dikembangkan ialah nilai peduli lingkungan. Wujud implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 salah satunya tertuang dalam visi dan misi sekolah. Dimana visi tersebut berbunyi “ Terwujudnya insan yang berkarakter, kreatif, inovatif, sehat jasmani rohani, berbudaya, dan cinta lingkungan”. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 15 Oktober 2016, SDN Tegalrejo 1 dalam pelaksanaan pendidikan karakter khususnya nilai peduli lingkungan terintegrasi dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan tema yang diajarkan. Selan itu, setiap hari Jum’at SDN Tegalrejo 1 terdapat kegiatan yang dinamakan Jum’at Sehat. Bentuk keteladanan untuk menanamkan nilai peduli lingkungan juga terlihat dalam bentuk poster dan slogan-slogan yang berada pada dinding sekolah ataupun lorong-lorong sekolah. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 15 Oktober 2016 dan 6 November 2016, sekolah masih menemui permasalahan dalam menerapkan nilai peduli lingkungan. Diantaranya yaitu siswa membuang sampah tanpa memilah
4
jenis sampah dan SDN Tegalrejo 1 mempunyai program untuk mengurangi sampah di sekolah namun masih ditemui siswa yang masih membawa plastik bekas jajan dari luar ke dalam sekolah. Dari beberapa permasalahan yang dialami, sekolah berusaha untuk mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Berangkat dari hal tertulis diatas, menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian yang berfokus pada implementasi nilai karakter peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah yang sudah menerima penghargaan adiwiyata nasional. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai Sekolah Adiwiyata”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah yang diuraikan diatas, ada permasalahan yang dapat diidentifikasi. Adapun identifikasi masalah yang dimaksut adalah sebagai berikut. 1.
Ditemukan
permasalahan-permasalahan
yang
berkaitan
dengan
lingkungan di Sekolah Dasar sepanjang tahun 2004-2005. 2.
WC sekolah yang beraroma tidak sedap dan terdapat coret-coretan.
3.
Jajanan disekitar SD yang mengandung zat pewarna, zat pengawet, dan terkesan kurang bersih.
4.
Siswa SDN Tegalrejo 1 membuang sampah tidak memilah sesuai jenis sampah.
5
5.
Belum diketahui secara jelas implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1.
C. Pembatasan Masalah Peneliti ingin membatasi masalah pada implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1. D. Rumusan Masalah Berdasarkan
pembatasan
masalah
yang
diuraikan
diatas,
peneliti
merumuskan permasalahan yaitu: Bagaimana implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah Adiwiyata? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah Adiwiyata. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut ini. 1.
Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapakan dapat digunakan sebagai bahan kajian tentang penerapan nilai peduli lingkungan di sekolah.
2. Manfaat Praktis a. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi dan masukan dalam rangka pembinaan dan pengawasan
6
terhadap semua warga sekolah berkaitan dengan pelaksanaan penerapan nilai peduli lingkungan di sekolah. b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi dan masukan dalam rangka pembinaan dan pengawasan kepada siswa dan diri sendiri untuk lebih menyadari pentingnya peduli lingkungan di sekolah. c. Bagi peniliti, diharapkan menjadi suatu pengalaman serta memperoleh gambaran nyata tentang implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah dasar.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai Peduli Lingkungan 1. Nilai Nilai mempunyai beberapa pengertian. Nilai menurut Lorens Bagus (2005: 713) dalam bahasa Inggrisnya value berasal dari bahasa Latin valere diartikan sebagai berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, kuat. Sehingga nilai sering diartikan sebagai suatu kualitas hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, atau dapat menjadi objek kepentingan. Selain itu menurut Louis O. Kattsoff dalam Soejono Soemargono (2004:323), mengatakan bahwa hakekat nilai dapat dijawab dengan tiga cara, yaitu (1) nilai sepenuhnya berhakekat subjektif, tergantung pengalaman manusia pemberi nilai itu sendiri; (2) nilai merupakan kenyataan-kenyataan (ditinjau dari segi Ontology), namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu, nilai-nilai tersebut merupakan esensi logis dan dapat diketahui melalui akal; serta (3) nilai-nilai merupakan unsur objektif yang menyusun kenyataan. Nilai menurut Rukiyati, dkk (2013: 51-52) adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Jadi, bukan objek itu sendiri yang dinamakan nilai. Nilai berkaitan dengan suatu hal yang ideal dan bersifat normatif yang harus direalisasikan dalam perbuatan sehari-hari berupa fakta. Nilai dipakai dan diperlukan manusia untuk menjadi landasan alasan, motivasi dalam segala sikap, tingkahlaku dan perbuatannya. Nilai dalam pendekatan terminologis, para ahli mengajukan aneka pengertian tentang nilai, sesuai dengan sudut pandang yang digunakan atau
8
berdasarkan lingkup keilmuan para ahli tersebut, diantaranya ialah sebagai berikut (Ernita Dewi dan Syarifuddin, 2013: 5-7). 1) Driyarkara, filsuf, menurutnya “nilai adalah hakikat suatu hal, yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia”. 2) Max Scheller, filsuf Jerman, mengatakan bahwa, “ nilai merupakan suatu kualitas yang tidak tergantung pada pembawanya, merupakan kualitas apriori atau merupakan yang telah dapat dirasakan manusia tanpa melalui pengalaman inderawi terlebih dahulu”. 3) Sidi Gazalba, mengatakan “nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ideal, nilai bukan merupakan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah yang menuntut pembuktian empirik, melainkan berdasarkan penghayatan yang dikehendaki atau yang tidak dikehendaki”. 4) Fraenkel, menurutnya, “value is any idea, a concept, about what some one think is important in life, (nilai adalah idea atau konsep yang bersifat abstrak tentang apa yang dipikirkan seseorang atau yang dianggap penting oleh seseorang, biasanya mengacu kepada estetika (keindahan), etika pola perilaku, dan logika benar-salah atau keadilan)”. 5) Ending Sumantri berpendapat, bahwa “nilai adalah sesuatu yang berharga, yang penting dan berguna serta menyenangkan dalam kehidupan manusia yang dipengaruhi pengetahuan dan sikap yang ada pada diri atau hati nuraninya. 6) H. M. Chotob Thoha menganggap “nilai adalah merupakan sikap yang melekat pada sesuatu sistem kepercayaan yang telah berhubungan dengan subjek yang memberi arti manusia yang meyakini, atau dikatakan juga nilai sebagai sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi manusia sebagai acuan dalam suatu tingkah laku. 7) Richard Merril, menurutnya nilai adalah patokan atau standar pola-pola pilihan yang dapat membimbing seseorang atau kelompok ke arah satisfaction, fulfillment, and meaning. 8) Kenneth Andersen dalam bukunya “Introduction to Communication Theory and Practise” mendefinisikan nilai sebagai jenis sikap, suatu sikap yang sedemikian umumnya dan sedemikian pervasifnya, sehingga relevan bagi sejumlah besar permasalahan dan kegiatan (a special kind of attitude, an attitude which is so general and so pervasive that it is relevant to a large number of inssues, responses, activities”. 9) Kuntjaraningrat, mengatakan “merupakan suatu sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar keluarga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap bernilai dalam hidup. Kodhi (Kaelan, 2010: 87-88), menjelaskan bahwa nilai merupakan cita-cita, harapan dambaan dan keharusan. Berbicara tentang nilai berarti berbicara tentang das Sollen, bukan das Sein. Artinya bahwa das Sollen itu menjelma menjadi das
9
Sein, yang ideal harus menjadi real, yang bermakna normatif harus direalisasikan dalam perbuatan sehari-hari yang merupakan fakta. Berdasarkan kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai diartikan sebagai kualitas akan sesuatu. Sesuatu hal yang memiliki kualitas baik akan dijadikan acuan dalam melakukan perbuatan. Nilai juga digunakan manusia sebagai landasan sikap dan tingkahlakunya dalam kehidupan sehari-hari.. 2. Peduli Pembahasan mengenai kata peduli mengambil definisi dari beberapa sumber, sehingga penggunaan kata peduli atau kepedulian sedikit berbeda satu sama lainnya namun memiliki arti yang sama. Peduli dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2005: 841) memiliki arti mengindahkan, memperhatikan, dan menghiraukan. Selain itu, Schiller dan Tamera (2002: 2) menyatakan bahwa kepedulian adalah cara manusia menanggapi perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain karena secara alami manusia bisa merasakan dan mengenali pribadi orang lain serta membantu orang lain. Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa peduli memiliki arti perasaan manusia untuk memperhatikan orang lain dan sekitarnya. 3. Lingkungan
Lingkungan memiliki beberapa definisi, diantaranya menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Bab 1 Pasal 1 dirumuskan bahwa: “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
10
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain”. Oemar Hamalik (2003: 195) menyatakan bahwa lingkungan ialah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu pada individu. Lingkungan menurut Juli Soemirat Slamet (1996: 35) adalah segala sesuatu yang ada di sekitarnya baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi. Munadjat Danusaputro (1981: 29) berpendapat bahwa lingkungan (hidup) adalah semua benda, daya (kehidupan) dan kondisi-kondisi, termasuk didalamnya manusia dan tingkah-lakunya, yang terdapat dalam suatu ruang dimana manusia berada, dan yang mempengaruhi keselamatan dan kesejahteraan manusia serta jazad-jazad hidup lainnya. Berdasarkan beberapa uraian tentang lingkungan diatas, manusia termasuk dalam
lingkungan
hidup
dimana
tingkah
laku
manusia
mempengaruhi
kelangsungan bagi kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup lain. Jadi nilai yang berhubungan dengan lingkungan sangat perlu dikembangkan agar manusia peduli dengan lingkungan. 4. Nilai Peduli Lingkungan Berdasarkan uraian definisi dari nilai, peduli, dan lingkungan dapat disimpulkan pengertian dari nilai peduli lingkungan itu sendiri. Nilai peduli lingkungan adalah sikap atau tindakan manusia terhadap segala sesuatu yang ada di sekitarnya, yang diterapkan dalam tingkah laku guna mempengaruhi bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
11
Kemendiknas mengidentifikasi ada 18 nilai karakter, salah satunya ialah nilai peduli lingkungan. Kedelapan belas nilai karakter bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Adapun 18 nilai karakter yang dimaksut dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter No. Nilai Deskripsi Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam 1. melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya 2. menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 10. Semangat Kebangsaan Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12
11.
Cinta Tanah Air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang Komunikatif berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. 15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan 18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa Sumber: Kemdiknas dan Balitbang, 2010 Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa definisi peduli lingkungan menurut Kemendiknas dan Balitbang (2010: 10) ialah menunjuk pada tindakan mencegah dan upaya memperbaiki kerusakan alam dalam kehidupan sehari-hari. Ngainun Naim (2012: 200) juga berpendapat bahwa manusia yang berkarakter adalah manusia yang memiliki kepedulian tentang lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik. Manusia semacam ini memiliki kesadaran bahwa dirinya menjadi bagian yang tidak terpisah dari lingkungan sekaligus berusaha
13
untuk berbuat sebaik mungkin bagi lingkungannya. Hubungan timbal balik semacam ini penting artinya untuk harmonitas lingkungan. Munculnya berbagai persoalan lingkungan yang semakin hari semakin kompleks merupakan cermin dari tidak harmonisnya relasi manusia dengan lingkungan. Peduli lingkungan menurut Muhammad Fadillah dan Lilif Mualifatu Khorida (2013: 203) adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang terjadi. Lingkungan merupakan tempat kita berada dan harus dijaga sebaik-baiknya. Jangan sampai lingkungan dibiarkan rusak begitu saja tanpa ada pemeliharaan dan pembaruan. Peduli lingkungan adalah solusi untuk mengatasi krisis kepedulian lingkungan saat ini. Dari pendapat yang diuraikan diatas, peduli lingkungan dapat diartikan sebagai upaya atau tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari guna menjaga lingkungan sekitar. Tindakan yang dilakukan seperti upaya pencegahan ataupun memperbaiki kerusakan alam agar terjalin keharmonisan antar manusia dan lingkungan. B. Indikator Nilai Peduli Lingkungan Pelaksanaaan pendidikan karakter di sekolah memerlukan indikator sebagai tolak ukur keberhasilan. Peyusunan indikator diturunkan dari 18 nilai karakter. Selanjutnya berdasarkan deskripsi setiap nilai, disusunlah indikator yang akan dicapai oleh sekolah. Penyusunan indikator juga mengacu pada Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Aksi Sekolah. Contoh indikator sekolah dan kelas
14
untuk nilai peduli lingkungan menurut Endah Sulistyowati (2012: 72) adalah sebagai berikut. Indikator Kelas 1. Menjaga kebersihan di kelas. 2. Menjaga perilaku hemat energi dan air. Indikator Sekolah 1. Menyediakan tempat pembuangan sampah, tempat cuci tangan, dan kamar mandi yang bersih. 2. Membiasakan perilaku warga masyarakat untuk memelihara tanaman. 3. Hemat energi dan air Didukung pendapat dari Daryanto dan Suryatri Darmiatun (2013: 141-142) yang juga memaparkan indikator sekolah dan kelas untuk nilai peduli lingkungan sebagai berikut. Indikator Sekolah 1. Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. 2. Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan. 3. Menyediakan kamar mandi dan air bersih. 4. Pembiasaan hemat energi. 5. Membuat biopori di area sekolah. 6. Terdapat saluran pembuangan air limbah dengan baik. 7. Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik 8. Menyediakan peralatan kebersihan 9. Membuat tandon penyimpanan air
15
10. Memrogramkan cinta bersih lingkungan Indikator Kelas 1. Memelihara lingkungan kelas. 2. Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas. 3. Pembiasaan hemat energi. 4. Memasang stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air pada setiap ruangan apabila selesai digunakan. Berikut ini menggambarkan keterkaitan antara nilai, jenjang kelas, dan indikator untuk karakter peduli lingkungan di Sekolah Dasar. Tabel 2. Keterkaitan Nilai Peduli Lingkungan dan Indikator untuk SD Nilai Indikator kelas 1-3 Indikator kelas 4-6 Peduli lingkungan: Buang air besar dan air Membersihkan WC Sikap dan tindakan yang kecil di WC selalu berupaya mencegah Membuang sampah di Membersihkan tempat kerusakan lingkungan alam tempatnya sampah di sekitarnya dan Membersihkan Membersihkan mengembangkan upaya- halaman sekolah lingkungan sekolah upaya untuk memperbaiki Tidak memetik bunga Memperindah kelas dan kerusakan alam yang sudah di taman sekolah sekolah dengan tanaman terjadi. Tidak menginjak Ikut memelihara taman rumput di taman di halaman sekolah sekolah Menjaga kebersihan Ikut dalam menjaga lingkungan kelas kebersihan lingkungan Sumber: Kemendiknas dan Balitbang (2010: 30) Dari uraian tabel keterkaitan nilai peduli lingkungan dan indikator untuk SD diatas terlihat bahwa indikator keberhasilan pendidikan karakter khusunya nilai peduli lingkungan di sekolah dasar terdiri dari indikator sekolah dan kelas. Selain itu, indikator lebih diperinci lagi menjadi indikator untuk jenjang kelas rendah 1-3 dan kelas tinggi 4-6. Indikator tersebut telah mencakup sikap dan tindakan warga
16
sekolah untuk melakukan perawatan,pelestarian, dan pemeliharaan sarana prasarana serat lingkungan alam di sekolah. C. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di Sekolah Dasar Penyelenggaraan pendidikan karakter di tingkat satuan pendidikan formal dan nonformal dapat dilihat pada konteks mikro. Secara mikro pengembangan karakter dibagi dalam empat pilar, yakni kegiatan belajar-mengajar di kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk pengembangan budaya satuan pendidikan formal dan nonformal, kegiatan kokurikuler dan/atau ekstrakurikuler, serta kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat. Program pendidikan karakter pada konteks mikro dapat digambarkan sebagai berikut (Desain Induk Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2025).
Gambar 1. Konteks Mikro Pendidikan Karakter Pelaksanaan pendidikan karakter dalam konteks mikro juga sejalan dengan pendapat Sri Narwati (2011: 53-55) yang menyatakan bahwa penerapan pendidikan karakter di sekolah dasar dilakukan pada proses pembelajaran,
17
pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar (kegiatan rutin, spontan, keteladanan, dan pengkondisian), kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakurikuler, serta koordinasi dengan keluarga untuk memantau kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat. Selain itu, Daryanto dan Suryantri Darmiatun (2013: 88-91) juga berpendapat bahwa penyelenggaraan pendidikan karakter di SD dilakukan melalui 3 (tiga) cara, yaitu mengintegrasikan ke setiap mata pelajaran, mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran muatan lokal, dan melalui kegiatan pengembangan diri. Didukung dengan pernyataan Kemendiknas (2010: 5-20) bahwa pengembangan nilai karakter dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor) secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik dan diterapkan ke dalam kurikulum melalui program pengembangan diri, pengintegrasian dalam mata pelajaran, dan budaya sekolah. Berdasarkan pendapat diatas, pendidikan karakter tidak hanya dilakukan sekolah saja namun juga dilakukan di kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat. Implementasi atau penerapan nilai peduli lingkungan dalam penelitian ini dilaksanakan di sekolah oleh karena itu berpijak pada pendidikan karakter melalui proses pembelajaran, budaya sekolah, dan ekstrakurikuler. 1. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran Implementasi nilai peduli lingkungan melalui proses pembelajaran mengacu pada pendapat Puskur (Sri Narwati, 2011: 53) yaitu, penerapan pendidikan karakter pada pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dapat dilaksanakan adalah
18
pembelajaran kontekstual mengajak siswa menghubungkan materi yang dipelajari dengan kejadian nyata, harapan siswa dapat mencari dan menemukan hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman nilai peduli lingkungan juga mengacu pada pendapat Novan Ardy Wiyani (2013: 185) bahwa pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam mata pelajaran pada dasarnya adalah pengenalan nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai kedalam tingkah laku siswa sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas. Selain untuk menjadikan siswa menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan siswa mengenal, menyadari/ peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai khususnya nilai peduli lingkungan dan menjadikannya perilaku. Endah Sulistyowati (2012: 59), menyatakan bahwa integrasi nilai karakter pada mata pelajaran dapat dikembangkan melalui silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Kompetensi Dasar (KD) di setiap mata pelajaran yang sudah ada sesuai dengan nilai-nilai karakter yang akan diterapkan. Dalam pengembangan nilai karakter peduli lingkungan, guru dapat memasukkan pada KD yang berkaitannya dengan nilai peduli lingkungan. Selanjutnya guru akan mengembangkan dalam indikator pencapaian, kegiatan pembelajaran dan teknik penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Kurikulum 2013 yang dikembangkan dari silabus diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 22 tahun 2016 terdiri dari beberapa komponen yang mencakup (1) identitas sekolah, (2) identitas
19
mata pelajaran atau tema/ subtema, (3) kelas/ semester, (4) materi pokok, (5) alokasi waktu, (6) tujuan pembelajaran, (6) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, (7) materi pembelajaran, (8) metode pembelajaran, (9) media pembelajaran, (10) sumber belajar, (11) langkah-langkah pembelajaran, dan (12) penilaian hasil pembelajaran. Pada kurikulum 2013 yang dijelaskan dalam Permendikbud no 24 Tahun 2016, Kompetensi Dasar diturunkan dari Kompetensi Inti yang terdiri dari, yaitu sikap spiritual (KD turunan dari KI 1), sikap sosial (KD turunan dari KI 2), pengetahuan (KD turunan dari KI 3), dan keterampilan (KD turunan dari KI 4). Penilaian aspek sikap (KI 1 dan KI 2) dilakukan melalui observasi atau pengamatan. Permendikbud no 23 Tahun 2016 menjelaskan bahwa penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes atau penugasan. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui praktik, proyek, portofolio. Dari beberapa pendapat diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa nilai peduli lingkungan dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran yang sudah ada. Guru dapat mengintegrasikan nilai peduli lingkungan pada mata pelajaran yang sesuai kemudian mengembangkannya dalam silabus atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat KD dan Indikator terkait tentang nilai peduli lingkungan. 2. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah Implementasi nilai peduli lingkungan dapat dilaksanakan melalui budaya sekolah. Menurut Zamroni (2011:111) budaya sekolah adalah pola nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi-tradisi dan kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk dalam
20
perjalanan panjang sekolah, dikembangkan sekolah dalam jangka waktu yang lama dan menjadi pegangan serta diyakini oleh seluruh warga sekolah sehingga mendorong munculnya sikap dan perilaku warga sekolah. Budaya sekolah (Kemendiknas, 2010: 19) adalah suasana kehidupan sekolah dimana peserta didik berinteraksi dengan sesama, guru dengan guru, konselor dengan peserta didik, antar tenaga kependidikan, antara tenaga kependi+dikan dengan pendidik dan peserta didik, dan antar anggota kelompok masyarakat dengan warga sekolah. Novan Ardy Wiyani (2013: 100) menyatakan bahwa budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah tempat antar-anggota sekolah saling interaksi. Interaksi tersebut terikat oleh berbagai aturan, norma, moral serta etika bersama yang berlaku di suatu sekolah. Pengembangan budaya sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri, yang meliputi kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengondisian. Didukung oleh pendapat Sri Narwati (2011: 5355), bahwa pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri, yaitu kegiatan rutin. kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Kemendiknas (2010: 15) menjelaskan bahwa kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus-menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan rutin penerapan peduli lingkungan adalah: pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut dan lain-lain) setiap hari Senin. Sri Narwati (2011: 54)juga berpendapat bahwa kegiatan rutin merupakan kegiatan yang ajeg dilakukan setiap saat. Contoh kegiatan rutin penerapan nilai peduli lingkungan antara lain piket kelas.
21
Kegiatan spontan (Kemendiknas, 2010: 16) yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Penerapan kegiatan spontan menurut Sri Narwati (2011: 54) dapat juga disebut kegiatan insidental. Kegiatan ini dilakukan secara spontan tanpa perencanaan terlebih dahulu. Contoh penerapan nilai peduli lingkungan secara spontan ialah membuang sampah pada tempatnya. Keteladanan menurut Kemendiknas (2010: 17) adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Misalnya, berpakaian rapi dan menjaga kebersihan. Selain itu, penerapan keteladan menurut Paskur (Sri Narwati, 2011:54) merupakan sikap “menjadi contoh”. Sikap menjadi contoh merupakan perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan dan siswa dalam memberikan contoh melalui tindakantindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi siswa lain. Contoh penerapan nilai peduli lingkungan guru menjadi pribadi yang bersih dan rapi, menjaga kebersihan. Sri Narwati (2011: 54-55) menjelaskan bahwa berkaitan dengan upaya sekolah untuk menata lingkungan fisik maupun nonfisik demi terciptanya suasana mendukung terlaksananya pendidikan karakter. Kegiatan menata lingkungan fisik
22
adalah mengkondisikan toilet yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, poster kata-kata bijak yang dipajang di lorong sekolah dan di dalam kelas. Adapun pengkondisian nonfisik misalnya mengelola konflik antara guru supaya tidak menjurus kepada perpecahan, atau bahkan menghilangkan konflik tersebut. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan nilai peduli lingkungan melalui program budaya sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh warga sekolah dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. 3. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler Implementasi nilai peduli lingkungan juga dapat dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Sri Narwati (2011: 55) menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan-kegiatan di luar kegiatan pembelajaran dimana kegiatan ini mendukung pelaksanaan pendidikan karakter. Hal senada juga diungkapkan oleh Novan Ardy Wiyani (2013: 110), kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang tercakup dalam kurikulum yang dilaksanakan di luar mata pelajaran untuk mengembangkan bakat, minat, kreativitas, dan karakter siswa di sekolah agar berguna untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan sesuai dengan kebijakan sekolah. Contoh ekstrakurikuler yang mengembangkan dan menerapkan nilai peduli lingkungan ialah kegiataan ekstrakurikuler pramuka. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungan di tingkat satuan pendidikan dapat dilakukan melalui proses
23
pembelajaran, budaya sekolah, serta ekstrakurikuler. Deskripsi nilai peduli lingkungan dan tiga implementasi nilai peduli lingkungan akan dijadikan acuan dalam penyusunan pedoman observasi dan pedoman wawancara dalam penelitian ini. D. Sekolah Adiwiyata 1. Pengertian dan Tujuan Adiwiyata Program adiwiyata dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Departemen Pendidikan Nasional pada tanggal 21 Februari 2006 sebagai bentuk kerjasama guna mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Pada awalnya program ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai contoh model sekolah dengan melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup. Dimana saat ini telah berkembang di sekolahsekolah mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah. Pada buku Panduan Adiwiyata (KLH dan Kemendikbud, 2011:3) dijelaskan bahwa program adiwiyata mempunyai pengertian suatu tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia dalam menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembanguan dan berkelanjutan. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 05 tahun 2003 menjelaskan bahwa program adiwiyata merupakan program untuk mewujudkan sekolah peduli terhadap lingkungan. Dari pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa program
24
adiwiyata ialah suatu program di sekolah yang baik dan ideal yang diharapkan dapat mengajak warga sekolah mewujudkan karakter peduli terhadap lingkungan. Program Adiwiyata memiliki tujuan yang dijelaskan secara spesifik pada buku panduan adiwiyata (KLH dan Kemendikbud, 2011: 3) yaitu mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan adiwiyata ialah untuk menciptakan kondisi sekolah menjadi tempat pembelajaran bagi warga sekolah sehingga dikemudian hari warga sekolah dapat bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup berkelanjutan. 2. Prinsip‐prinsip Dasar Program Adiwiyata Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar seperti yang dipaparkan dalam buku panduan Adiwiyata (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud, 2011: 3) ialah sebagai berikut. a.
Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.
b.
Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
25
3. Komponen Adiwiyata Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat) komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata. Keempat komponen tersebut ialah sebagai berikut. a.
Kebijakan Berwawasan Lingkungan Untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan maka
diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah. Berdasarkan
Panduan
Adiwiyata
(Kementerian
Lingkungan
Hidup
dan
Kemendikbud, 2011: 3) kebijakan berwawasan lingkungan memiliki standar sebagai berikut: 1) kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Implementasinya ialah: a) termuat visi, misi dan tujuan sekolah yang memuat perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,dan b) adanya mata pelajaran wajib dan/atau mulok yang terkait PLH dilengkapi dengan Ketuntasan minimal belajar. 2) RKAS memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. b.
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Kurikulum (UUSPN:1:19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
26
pendidikan tertentu. Menurut Panduan Adiwiyata (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud, 2011:3) pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan memiliki standart , yaitu: 1) tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup. Implementasinya ialah: a) menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran, b) mengembangkan isu lokal dan atau isu global sebagai materi pembelajaran LH, c) mengembangkan indikator dan instrumen penilaian pembelajaran LH, dan d) menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap. 2) peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Implementasinya ialah: a) menghasilkan karya nyata yang berkaitan dengan pelestarian fungsi LH, mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan LH berupa makalah, Puisi/ Sajak, Artikel, Lagu, hasil Penelitian, gambar, seni tari, produk daur ulang, dll, b) mengkaitkan pengetahuan konseptual dan prosedural dalam pemecahan masalah LH, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,dan c) mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH dengan berbagai cara dan media. Seperti majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web‐site, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll. c.
Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif memiliki standar
27
Peran warga sekolah sangat dilibatkan dalam mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Sekolah diharapkan melibatkan warga sekolah dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup agar dapat memberikan manfaat baik bagi warga sekolah ataupun lingkungan. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif memiliki standart sebagai berikut. 1) Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana bagi warga sekolah. Implementasinya ialah: a) memelihara dan merawat gedung dan lingkungan sekolah oleh warga sekolah, antara lain: piket kebersihan kelas, Jumat Bersih, lomba kebersihan kelas, kegiatan pemeliharaan taman oleh masing masing kelas, dll, b) memanfaatkan lahan
dan fasilitas
sekolah
sesuai kaidah‐kaidah
perlindungan dan pengelolaan LH antara lain ; pemeliharaan taman, toga, rumah kaca (green house), hutan sekolah. pembibitan, kolam, pengelolaan sampah, dll, dan c) mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler (pramuka, Karya Ilmiah Remaja, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, dll) yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 2) Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain). d.
Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
28
Sekolah peduli dan berbudaya lingkungan agar terwujud perlu didukung sarana dan prasarana sebagai upaya pengelolaan lingkungan hidup memiliki. Standar pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan ialah sebagai berikut. 1) Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan. Implementasinya ialah: a) menyediakan sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah, seperti : air bersih, sampah (penyediaan tempat sampah terpisah, komposter), tinja, air limbah/drainase, ruang terbuka hijau, b) Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah, antara lain; pengomposan, pemanfaatan dan pengolahan air, hutan/taman/kebun sekolah, green house, toga, kolam ikan, biopori, sumur. 2) Peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan di sekolah. Implementasinya ialah: a) meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah meliputi : penanggung jawab, tata tertib, pelaksana (daftar piket), pengawas, dll, b) memanfaatkan listrik, air dan ATK secara efisien, dan c) meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan. E. Karakteritik Siswa Sekolah Dasar Pembagian tahap perkembanganan anak menurut Desmita (2011: 15) terbagi dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Anak-anak pada usia tersebut memiliki
29
karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Anak lebih senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Piaget (Rita Eka Izzaty: 2013:104-105) menyatakan bahwa masa kanakkanak akhir (usia 7-12 tahun) secara kognitif tergolong pada masa operasi konkret, dimana anak berfikir logis terhadap objek yang konkret. Anak mulai berkurang rasa egonya, mulai bersikap sosial atau menerima pendapat orang lain. Anak berfikir induktif yaitu berfikir dari hal-hal
yang khusus kemudian ditarik
kesimpulan ke umum. Untuk menjelaskan ide yang kompleks pada anak dapat menggunakan contoh-contoh yang familier atau menggunakan media konkrit. Selanjutnya, menurut Syamsu Yusuf LN (2007: 24-25) masa usia sekolah dasar disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Pada masa ini anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya. Masa ini diperinci lagi menjadi dua fase, yaitu: 1) Masa kelas rendah sekolah dasar, berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai umur 9 atau 10 tahun. Beberapa sifat anak-anak pada masa ini antara lain sebagai berikut. a) Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi (apabila jasmaninya sehat banyak prestasi yang diperoleh). b) Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional. c) Adanya kecenderungan memuji diri sendiri. d) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang lain.
30
e) Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap penting. f) Pada masa ini (terutama usia 6,0-8,0 tahun) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak. 2) Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, berkisar umur 9 atau 10 sampai umur 12 atau 13 tahun. Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini ialah: a) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. b) Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar. c) Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus, dan mulai menonjolkan bakat-bakat khusus. d) Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orangorang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas pada umur ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya. e) Pada masa ini, anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah. f) Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya untuk dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan biasanya anak tidak lagi terikat kepada peraturan permainan yang tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri-sendiri.
31
Karakteristik perkembangan peserta didik di SD/MI menurut Andi Prastowo (2014: 7) dapat dipilah menjadi dua macam yaitu perkembangan pada aspek jasmaniah dan perkembangan pada aspek mental. Pada aspek jasmaniah, peserta didik SD/MI telah memiliki kematangan sehingga mampu mengontrol tubuh keseimbangannya. Pada aspek mental yang meliputi perkembangan intelektual, bahasa, sosial, emosi, dan moral keragaman, peserta didik SD/MI secara intelektual berada pada tahap perkembangan operasi konkret (kelas I-V) dan operasi formal (kelas VI), yang memiliki kecenderungan belajar bersifat konkret, integratif, dan hirarkhis. Dari aspek bahasa, mereka telah mampu membuat kalimat sempurna, bahkan kalimat majemuk, dan juga dapat mengajukan pertanyaan. Dari aspek sosial, peserta didik SD/MI mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebaya dan mulai mampu menyesuaikan diri sendiri kepada sikap bekerja sama. Anak secara emosi juga telah mulai belajar mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya. Sedangkan pada aspek moral, peserta didik SD/MI sudah dapat mengikuti peraturan atau tuntutan dari orangtua atau lingkungannya, bahkan di akhir jenjang SD/MI juga mampu memahami alasan yang mendasai peraturan. Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik siswa SD yang berkisar usia 7-12 tahun memiliki kecenderungan belajar dari halhal yang bersifat konkret. Pada usia tersebut disebut masa operasional kongkrit. Anak mulai mampu memecahkan masalah yang bersifat aktual, dan mampu berfikir logis. Penerapan dan penanaman nilai peduli lingkungan pada anak haruslah diberikan dengan cara yang mudah dipahami anak yang disesuaikan dengan pemikirannya yang bersifat konkret dan logis. Anak pada usia sekolah
32
dasar juga gemar membentuk kelompok sebaya dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. F. Kerangka Pikir Permasalahan lingkungan sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya permasalahan di lingkungan alam saja namun juga ditemui permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan di sekolah-sekolah. Seperti kamar mandi/ WC yang kotor, sampah yang berceceran di sembarang tempat, jajanan yang terkesan kurang bersih, dan lain-lain. Pemerintah dalam menindak lanjuti persoalan lingkungan menerapkan pendidikan karakter pada satuan pendidikan. Salah satu pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah dasar ialah nilai peduli lingkungan. Nilai peduli lingkungan menunjuk pada tindakan mencegah dan upaya memperbaiki kerusakan alam dalam kehidupan sehari-hari. Nilai peduli lingkungan di sekolah diharapkan dapat mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan sekitar yang sejalan dengan tujuan program Adiwiyata. Bentuk implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah dasar dapat dilaksanakan melalui proses pembelajaran, budaya sekolah, dan ektrakurikuler. Penerapan nilai peduli lingkungan membutuhkan berbagai pertimbangan yang disesuaikan dengan karakteristik anak sekolah dasar. Siswa SD secara kognitif tergolong dalam masa operasi kongkret. Anak mulai mampu memecahkan masalah yang bersifat aktual, dan mampu berfikir logis. Siswa SD sangat menyukai membentuk kelompok sebaya dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
33
G. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan kerangka pikir di atas maka dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana implementasi nilai peduli lingkungan pada proses pembelajaran kepada siswa di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah Adiwiyata. 2. Bagaimana implementasi nilai peduli lingkungan melalui kegiatan budaya sekolah di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah Adiwiyata. 3. Bagaimana implementasi nilai peduli lingkungan melalui kegiatan ekstrakurikuler di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah Adiwiyata.
34
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah Adiwiyata sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan data deskriptif berupa kata-kata. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Bogdan dan Taylor (Lexy J. Moleong, 2012: 4), penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan penelitian kualitatif menurut Imam Gunawan (2014: 85-87) adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah manusia dan sosial. Penelitian kualitatif dilakukan dalam latar (setting) yang alamiah (naturalistic). B. Sumber Data Penelitian Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan dari Sugiyono (2013: 300) bahwa purposive adalah teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu.Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan pertimbangan untuk mendapatkan data yang valid tentang implementasi nilai peduli lingkungan diSDN Tegalrejo 1. Sumber data dalam penelitian ini ialah kepala sekolah, guru kelas 3 dan 5, ketua adiwiyata, guru pembimbing ekstrakurikuler dan tiga orang siswa dari kelas 3 dan 5 yang diuraikan sebagi berikut.
35
1. Kepala
sekolah
dipilih
sebagai
sumber
data
penelitian
dengan
pertimbangan bahwa kepala sekolah sebagai pihak yang paling mengetahui implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah tersebut baik melalui pengintegrasian mata pelajaran, budaya sekolah, dan ektrakurikuler. 2. Ketua adiwiyata dipilih sebagai sumber data karena perannya sebagai salah satu tim adiwiyata sekolah. 3. Guru pembimbing ekstrakurikuler dipilih sebagai sumber data penelitian dengan pertimbangan bahwa guru sebagai pihak yang secara langsung terlibat dalam penerapan nilai peduli lingkungan khususnya di dalam penyelenggaraan ekstrakurikuler. 4. Guru kelas 3 dan kelas 5 dipilih sebagai sumber data penelitian dengan pertimbangan bahwa guru secara langsung terlibat dalam penerapan nilai peduli lingkungan khususnya di dalam pengintegrasian mata pelajaran pada proses pembelajaran. Guru kelas 3 mewakili dari kelas rendah dan guru kelas 5 mewakili dari kelas tinggi. Peneliti menetapkan guru tersebut berdasarkan rekomendasi dari guru selaku ketua tim adiwiyata. Selain itu, di
kelas 3 peneliti melihat bahwa guru sangat
kreatif dalam
mengintegrasikan nilai peduli lingkungan pada kegiatan pembelajaran mengajak siswa membuat prakarya terkait kepedulian lingkungan dengan memanfaatkan barang bekas. Di kelas 5 peneliti melihat bahwa dalam pembelajaran guru sering mengajak siswa seara langsung berinteraksi dengan lingkungan, baik lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
36
5. Tiga orang siswa dari kelas 3 dan 5 dipilih sebagai sumber data penelitian dengan pertimbangan bahwa siswa sebagai sasaran dalam penerapan nilai peduli lingkungan. Tiga siswa dari kelas 3 mewakili keseluruhan di kelas rendah dan tiga siswa dari kelas 5 mewakili keseluruhan siswa di kelas tinggi. Peneliti menetapkan siswa tersebut berdasarkan kemampuan siswa dalam menjawab, yang dinilai mampu memberikan jawaban atau pendapat berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan wawancara. C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 1, yang beralamatkan di Jalan Bener No.40, Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Waktu penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober 2016 sampai dengan Maret 2017. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. 1.
Observasi Penelitian yang digunakan peneliti ialah observasi partisipasi pasif. Seperti
yang dijelaskan oleh Sugiyono (2013: 312) bahwa dalam observasi partisipasi pasif, peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Observasi ini bertujuan untuk memperoleh data tentang implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah Adiwiyata. Observasi yang dilakukan meliputi kegiatan yang berkaitan dengan
37
implementasi peduli lingkungan yang meliputi proses pembelajaran, budaya sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler. 2.
Wawancara Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam untuk mengumpulkan
data tentang implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 kepada kepala sekolah, guru kelas 3 dan kelas 5, ketua adiwiyata, guru pembimbing ektrakurikuler, dan tiga orang siswa dari kelas 3 dan 5. Wawancara mendalam menurut Imam Gunawan (2014: 165) memungkinkan berlangsungnya diskusi terarah antara peneliti dan narasumber menyangkut masalah yang diteliti. Pertanyaan dalam wawancara terarah merupakan pertanyaan terbuka sehingga narasumber dapat mengutarakan pendapat dan ide-idenya. 3.
Dokumentasi Dokumentasi (Suharsimi Arikunto, 2010: 274) adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data hasil observasi dan wawancara agar lebih kredibel. Peneliti melakukan pengambilan data melalui dokumen sekolah seperti data jumlah siswa, guru, karyawan, sarana prasarana, letak geografis sekolah, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, foto-foto kegiatan berkaitan peduli lingkungan dan berkas-berkas sekolah tentang SDN Tegalrejo 1 yang berkaitan dengan implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah tersebut.
38
E. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Sugiyono (2012: 60) mengungkapkan bahwa peneliti sebagai humant instrument yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Selanjutnya Sugiyono (2013: 307) juga menyebutkan bahwa perlu dikembangkan instrumen penelitian yang diharapkan dapat melengkapi data. Adapun instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. F. Teknik Analisis Data Miles & Huberman dalam (Sugiyono, 2013: 337) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas hingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan/verifikasi. 1.
Reduksi data Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan hasil
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti memfokuskan pada proses pelaksanaan nilai peduli lingkungan dalam mereduksi data dengan memilah yang perlu, membuat ringkasan kasar data agar mempunyai makna, mengorganisasikan data dan menuliskan catatan lapangan. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Sugiono (2013: 338) yang menyatakan bahwa reduksi data memiliki arti merangkum, memilah hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
39
dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Reduksi berlangsung terus menerus sampai proses dilapangan selesai dan sampai laporan akhir penelitian. 2.
Penyajian data Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan uraian singkat teks yang
bersifat naratif dan menggunakan bagan atau tabel. Miles and Huberman (Sugiono, 2013: 340) menyatakan bahwa penyajian data pada penelitian kualitatif yang sering digunakan ialah dengan teks yang bersifat naratif. Melalui penyajian data, maka data terorganisasi dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. 3.
Penarikan kesimpulan Peneliti mengambil kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses dalam
tahap reduksi dan penyajian data. Akan tetapi, kesimpulan yang diambil masih bersifat sementara dan berubah jika tidak ditemukan bukti yang kuat atau mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Sementara itu, apabila pengambilan kesimpulan awal didukung oleh bukti yang kuat dan konsisten saat dilakukan pengambilan data kembali maka kesimpulan tersebut sudah dikatakan kredibel (Sugiyono, 2013: 345). Dalam penelitian ini, data tentang implementasi nilai peduli lingkungan telah tertulis dalam penyajian data, kemudian dianalisis untuk memperoleh kesimpulan. G. Keabsahan Data Pada penelitian ini, peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas menurut
40
Sugiyono (2013: 372) adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber adalah cara menguji kreadibilitas data melalui pengecekan data kepada sumber-sumber yang berbeda.Triangulasi sumber dalam penelitian ini digunakan untuk menguji data hasil wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru kelas 3 dan 5, guru pendamping adiwiyata,dan tiga siswa dari kelas 3 dan 5 siswa. Triangulasi teknik adalah cara menguji kredibilitas data melalui pengecekan data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda-beda. Triangulasi teknik dalam penelitian ini digunakan untuk menguji data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumentasi. Apabila ketiga teknik tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti perlu melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data yang dianggap benar dan tepat.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tegalrejo 1 yang merupakan salah satu sekolah dasar di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta. SDN Tegalrejo beralamatkan di Jalan Bener No 40 Yogyakarta. Visi SDN Tegalrejo 1 adalah “Terwujudnya insan yang berkarakter kreatif, inovatif, sehat jasmani rohani, berbudaya dan cinta lingkungan”. Visi tersebut dijabarkan dalam misi-misi sebagai berikut. 1. Menanamkan nilai-nilai iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga kemampuan siswa berkembang secara optimal. 3. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat untuk warga sekolah. 4. Menerapkan manajemen partisipasif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. 5. Membiasakan sikap hidup sederhana, ramah lingkungan, berakhlaq mulia. 6. Menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan. 7. Mengembangkan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dan masyarakat. SDN Tegalrejo 1 mempunyai 25 orang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, dan 359 siswa. Sekolah ini membuka dua rombongan belajar pada setiap tingkat kelas. Bangunan di sekolah ini terdiri atas 18 ruang kelas, laboratorium komputer, perpustakaan, ruang agama, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang UKS, mushola, gudang, rumah penjaga, mushola, ruang karawitan, dan toilet.
42
B. Hasil Penelitian Hasil observasi dan wawancara serta didukung dengan dokumen-dokumen yang
berkaitan
menunjukkan
adanya
beberapa
temuan
tentang
bentuk
implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah adiwiyata di SDN Tegalrejo 1. Peneliti menganalisis bentuk implementasi nilai peduli lingkungan ini melalui peninjauan dari tiga aspek, yaitu pada proses pembelajaran, budaya sekolah, dan ekstrakurikuler. Berikut adalah uraian mengenai bentuk implementasi nilai peduli lingkungan yang dimaksut. 1. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran a.
Perencanaan Pembelajaran Hasil wawancara kepada guru KH pada tanggal 20 Februari 2017
menyatakan bahwa Kompetensi Dasar pada tema yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan dicantumkan dalam RPP dan saat kegiatan apersepsi. Pernyataan lain juga disampaikan oleh guru SG melalui wawancara pada tanggal 22 Februari 2017 yaitu sebagai berikut. Ada RPP, nantikan dalam RPP itu masuk muatan-muatan apa yang bisa dimasukkan untuk di sampaikan. Di silabus juga dicantumkan bahkan sudah dipilah materi mana yang dapat di masukkan tentang lingkungan hidup, anti korupsi, budaya. Nah seperti ini di silabus di beri tanda LH untuk lingkungan hidup. Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil wawancara pada kepala sekolah pada tanggal 11 Maret 2017 yaitu pada perencanaan pembelajaran guru menyusun RPP dan Silabus. Pada Silabus guru menandai KD yang terkait peduli lingkungan dan kemudian dikembangkan dalam RPP.
43
Hasil wawancara tersebut didukung dengan hasil dokumen yaitu contoh Silabus dan RPP yang disusun oleh guru kelas SG SDN Tegalrejo 1. Hasil dokumentasi pada silabus kelas V materi IPA KD 3.6 dan 4.6 juga materi Bahasa Indonesia KD 3.1 dan 4.1 diberi tanda dengan (LH) yang artinya mengandung materi lingkungan hidup. Hasil dokumentasi pada RPP menunjukkan termuatnya penerapan nilai peduli lingkungan yang ditunjukkan dalam kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), dan indikator. Berikut ini RPP kelas V dan kelas IIIyang memuat implementasi nilai peduli lingkungan sebagaimana disajikan dalam tabel berikut. Tabel 3. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator dalam RPP Kelas V Semester 2 Tema 8 “Ekosistem” Subtema 1 “Komponen Ekosistem” Pembelajaran ke-1 yang Memuat Nilai Peduli Lingkungan Kompetensi Inti: 1. Memiliki perilaku jujur disiplin dan percaya diri tanggung jawab, santun, peduli dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru. 2. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya ciptaan tuhan dan kegiatannya dan benda – benda yang di jumpainya dirumah dan disekolah. 3. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mecerminkan anak sehat da dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar Indikator Bahasa Indonesia 2.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap makanan dan rantai makanan serta kesehatan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia 3.1 Menggaliinformasidaritekslaporanbukutentangm akanandanrantaimakanan, kesehatanmanusia, keseimbanganekosistem, sertaalamdanpengaruhkegiatanmanusiadenganba ntuan guru dantemandalambahasa Indonesia lisandantulisdenganmemilihdanmemilahkosakat abaku.
44
-
Bahasa Indonesia 3.1.1 Menjelaskan informasi dari teks laporan buku tentangcara-cara aliran energi di dalam sebuah ekosistem
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia laporan 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks 4.1.1Membuat sederhana tentang cara-cara laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan aliran energi di dalam sebuah ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan ekosistem manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. IPA IPA 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi IPA IPA 3.6Mengenaljenishewandarimakanannyadanme 3.6.1Mengidentifikasikompo ndeskripsikan rantaimakananpadaekosistem nen di dalamsebuahekosistem dilingkungansekitar IPA IPA 4.6 4.6.1 Menyajikanhasilpengamatanuntukmembe Melakukanpengamatanuntuk ntukrantaimakanandanjejaringmakanandarimak mengidentifikasikomponen hlukhidup di lingkungansekitar yang di dalamsebuahekosistem terdiridarikarnivora, herbivora,danomnivora Tabel 4. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator dalam RPP Kelas III Semester 2 Tema 6 “Indahnya Persahabatan” Subtema 3 “Sahabat Satwa” Pembelajaran ke-1 yang Memuat Nilai Peduli Lingkungan Kompetensi Inti: 2.Menunjukkan perilaku jujur disiplin dan percaya diri tanggung jawab, santun, peduli dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda – benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mecerminkan anak sehat da dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar Indikator Bahasa Indonesia 3.2Menguraikan teks arahan/ petunjuk tentang perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur hidup hewan dan pengembangbiakan tanaman
45
Bahasa Indonesia 3.2.6 Mengidentifikasi teks arahan/petunjuk tentang perawatan hewan secara lisan
dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman. Bahasa Indonesia 4.2 Menerangkan dan mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang perawatan hewan dan tumbuhan serta daur hidup hewan dan pengembangan tanaman secara madiri dalam bahasa indonesia lisan dan tulisan yag dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian.
atau tulisan.
Bahasa Indonesia 4.2.11 menceritakan kembali informasi berdasarkan teks arahan/petunjuk tentang perawatan hewan secara lisan atau tulisan dengan kalimat lengkap.
Kegiatan pembelajaran yang terencana dalam RPP terdapat pesan nilai yang terkandung terkait aspek peduli lingkungan. Pada kegiatan inti yang terdapat pada RPP kelas IIIA siswa diajak untuk mengidentifikasi teks mengenai petunjuk merawat hewan dan menuliskan cara merawat hewan peliharaan siswa, dalam kegiatan tersebut mengandung pesan terkait nilai kepedulian lingkungan yaitu siswa diajarkan bagaimana menghargai hewan sebagai salah satu makhluk hidup ciptaan Tuhan. Pada kegiatan pembelajaran yang terdapat di RPP kelas VA siswa diajak mempelajari komponen dalam sebuah ekosistem dimana antar komponen saling berhubungan satu
dengan lainnya,
dalam pembelajaran
tersebut
mengandung pesan nilai yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan yaitu mengajak siswa menjaga keseluruhan komponen dalam ekosistem baik benda hidup maupun benda mati karena jika salah satu komponen tidak ada maka tidak akan terdapat suatu ekosistem. Berdasarkan triangulasi sumber terhadap hasil wawancara dan didukung dengan hasil dokumen, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungan telah direncanakan dalam pembelajaran yaitu termuat pada Silabus dan RPP. Implementasi nilai peduli lingkungan ditunjukkan pada RPP kelas VA yaitu
46
pada KI 2 (sikap sosial), KD 2 (sikap sosial) muatan Bahasa Indonesia dan IPA, KD 3 (pengetahuan) dan KD 4 (keterampilan) muatan Bahasa Indonesia dan IPA, serta indikator-indikator dari KD 3 dan KD 4. KD 3 dan KD 4 muatan Bahasa Indonesia dan IPA memuat implementasi nilai peduli lingkungan yaitu tentang materi ekosistem. Pesan nilai yang terkadung terkait kepedulian lingkungan pada RPP kelas V ialah mengajak siswa untuk menjaga komponen dalam suatu ekosistem. Implementasi nilai peduli lingkungan juga ditunjukkan pada RPP kelas IIIA yaitu pada KI 2 (sikap sosial), pada muatan Bahasa Indonesia KD 3 (pengetahuan) dan KD 4 (keterampilan) yang juga dikembangkan kedalam indikator.KD 3 dan KD 4 muatan Bahasa Indonesia memuat implementasi nilai peduli lingkungan yaitu tentang materi dengan pokok bahasan petunjuk perawatan hewan. Pesan nilai yang terkadung terkait kepedulian lingkungan pada RPP kelas III ialah mengajak siswa untuk menghargai hewan sebagai makhluk hidup ciptaaan Tuhan. b. Pelaksanaan Pembelajaran Hasil wawancara dengan siswa AS tentang pelaksanaan pembelajaran pada tanggal 20 Februari 2017 menyatakan bahwa guru memberikan materi merawat hewan pada tema indahnya persahabatan. Siswa AS juga mengatakan bahwa siswa diminta menggambar hewan peliharaan dan diminta menuliskan cara merawatnya. Selain itu, hasil wawancara dengan guru SG pada tanggal 22 Februari 2017 didapatkan bahwa nilai peduli lingkungan dilaksanakan melalui pembelajaran luar kelas. Pelaksanaan pada pembelajaran juga terintegrasi pada tema yang memuat materi tentang lingkungan. Pernyataan tersebut didukung dengan hasil wawancara
47
pada kepada kepala sekolah pada tanggal 11 Maret 2017 tentang pelaksanaan pembelajaran ialah guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tema yang sudah berkaitan langsung dengan lingkungan, jika pada tema tersebut belum terdapat nilai peduli lingkungan guru juga bisa mengaitkan dan menambahkannya. Guru di kelas IIIA melaksanakan kegiatan pembelajaran pada tema “Indahnya Persahabatan” pada tema tersebut sudah berkaitan langsung dengan nilai peduli lingkungan seperti bagamana cara merawat hewan peliharaan. Hasil wawancara tersebut diperiksa dengan dokumentasi RPP yang disusun oleh guru. Langkah-langkah pembelajaran yang tersusun di dalam RPP yaitu kegiatan
pendahuluan
dilanjutkan
kegiatan
inti
dan
penutup.
Kegiatan
pendahuluan yang tertulis di RPP meliputi mengucap salam, memeriksa kehadiran siswa, berdoa, menjelaskan topik pelajaran
yang akan diajarkan, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti secara garis besar yang tertulis di RPP kelas III A Tema “Indahnya Persahabatan” ialah mengidentifikasi teks bacaan tentang petunjuk perawatan hewan dan tanya jawab terkait teks, masingmasing siswa menggambar hewan peliharaannya dan menuliskan cara merawat hewan yang peliharaanya dengan kalimat lengkap, serta mengerjakan soal perhitungan waktu. Sedangkan kegiatan inti secara garis besar yang tertulis di RPP kelas V A Tema “Ekosistem” ialah membaca dan mengamati informasi dari teks tentang ekosistem, kemudian dengan teman sebangku menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan teks ekosistem. Kemudian siswa juga diminta untuk bekerja berkelompokuntukmengamatidanmengidentifikasikarakteristik bendahidupdanbendamatidariberbagaisumber
48
dan
melengkapitablekarakteristikbendahidupdanbendamatisertamencaricontohdengan memperhatikanmasing-masingkarakteristiknya. Setelah kegiatan selesai siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Hasil wawancara dan hasil dokumentasi tersebut didukung dengan hasil observasi ke-1 (20 Februari 2017) bertempat di kelas III A yaitu pembelajaran dimulai setelah upacara bendera pukul 07.40. Salah satu siswa memimpin berdoa, dilanjutkan yel-yel SDN Tegalrejo, dan menyanyikan Indonesia Raya bersamasama. Guru masuk ke kelas dengan mengucap salam, dilanjutkan absensi dengan bertanya siapa saja yang tidak masuk sekolah. Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi dengan bertanya jawab dengan siswa tentang hewan peliharaannya di rumah dan cara merawatnya. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk membaca teks di buku tentang petunjuk perawatan seekor kucing. Setelah siswa selesai membaca, guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait teks yang telah dibaca. Kemudian guru meminta siswa menggambar hewan peliharaan di buku gambar dan mewarnainya. Siswa menggambar beraneka macam hewan peliharaan. Guru menjelaskan contoh kalimat lengkap dan tak lengkap di papan tulis. Kemudian siswa diminta menuliskan cara perawatan hewan yang telah di gambar masing-masing siswa dengan kalimat lengkap. Pesan nilai yang dapat diperoleh siswa dari kegiatan pembelajaran tersebut ialah siswa diharapkan dapat menghargai hewan sebagai makhluk hidup. Hasil observasi ke-13 (7 Maret 2107) di kelas V A yaitu siswa masuk kelas dengan rapi sesuai barisannnya dan duduk di tempat duduknya masing-masing. Siswa ZL memimpin berdoa di depan kelas, di lanjutkan dengan yel-yel SDN
49
Tegalrejo 1, dan menyanyikan lagu Indonesia raya. Pak SG masuk ke kelas membuka pembelajaran dengan salam. Sebelum masuk pada pembelajaran Pak SG bertanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya. Pak SG memjelaskan materi tentang ekosistem melalui LCD seperti pengertian ekosistem, susunan ekosistem, dan juga komponen ekosistem seperti biotik dan abiotik. Siswa setelah dijelaskan diminta untuk membaca tentang teks ekosistem. Kemudian siswa diminta menjawab pertanyaan yang ada di bawah teks tersebut dengan teman sebangku. Setelah siswa selesai menjawab pertanyaan, Pak SG meminta siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Siswa yang tidak maju dapat menambahkan jawaban atau bertanya. Pembelajaran di lanjutkan dengan meminta siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Setiap kelompok diberikan kertas untuk mengamati dan menuliskan contoh komponen biotik dan abiotik di halaman sekolah. Siswa melakukan pengamatan di luar kelas dan menuju lingkungan sekolah sambil menuliskan hasil pengamatannya di kertas yang sudah di bagikan. Siswa kembali ke kelas dan mempresentasikan hasil pekerjaannya. Kelompok yang tidak presentasi menanya dan menambahkan jawaban, seperti salah satu siswa BN bertanya kepada siswa yang sedang presentasi “Mengapa air dimasukkan pada abiotik?”. Pak SG memberikan klarifikasi hasil presentasi dari beberapa kelompok tentang pengamatan biotik dan abiotik. Pesan nilai yang dapat diperoleh siswa dari kegiatan pembelajaran tersebut ialah siswa diharapkan siswa diharapkan dapat bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam yang tersedia agar keseluruhan komponen dalam suatu ekositem dapat seimbang.
50
Berdasarkan triangulasi teknik terhadap hasil wawancara, observasi, dan didukung dengan hasil dokumentasi, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu terintegrasi dalam materi ajar tematik. Implementasi nilai peduli lingkungan yang termuat pada materi ajar tema “Indahnya Persahabatan” kelas III A yaitu tentang petunjuk perawatan hewan. Nilai yang terkandung dalam proses pembelajaran di kelas IIIA ialah siswa diharapkan dapat menghargai hewan sebagai makhluk hidup. Sedangkan, implementasi nilai peduli lingkungan pada meteri ajar tema “Ekosistem” di kelas V A terdapat pada materi komponen didalam ekosistem yang mengdung nilai tentang kepedulian lingkungan yaitu siswa diharapkan dapat bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam yang tersedia di alam untuk menjaga komponen dalam suatu ekosistem. c. Evaluasi Pembelajaran Implementasi nilai peduli lingkungan dalam evaluasi pembelajaran disampaikan oleh guru KH melalui wawancara pada tanggal 20 Februari 2017 ialah tidak adanya evaluasi pembelajaran terkait nilai peduli lingkungan yang tercantum di RPP. Sementara, guru SG pada wawancara tanggal 22 Februari 2017 memiliki pernyataan yang berbeda yaitu evaluasi pembelajaran dilakukan dengan tes tertulis berupa soal yang berkaitan dengan lingkungan. Pada tanggal 11 Maret 2016 peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah untuk mengklarifikasi perbedaan jawaban. Hasil wawancara dengan kepala sekolah ialah evaluasi pembelajaran tentang nilai peduli lingkungan dikaitkan dengan materi yang berkaitan dengan lingkungan yang terwujud dalam soal.
51
Pernyataan tersebut diperiksa dengan hasil dokumentasi terhadap RPP yang disusun guru. Hasil dokumentasi pada RPP kelas V A menunjukkan bahwa evaluasi pembelajaran mencakup penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Penilaian sikap yang dimuat ialah teliti dan kecermatan. Penilaian pengetahuan yang dimuat yaitu mencari keliling lingkaran (Matematika KD 3.7) dan menjawab pertanyaan tentang ekosistem (IPA KD 3.6). Penilaian keterampilan yang dimuat ialah mencari informasi dari teks bacaan tentang ekosistem dan menuliskan laporan pengamatan biotik dan abiotik (Bahasa Indonesia KD 4.1), dan mengamati komponen biotik dan abiotik serta membuat diorama ekosistem (IPA KD 4.6). Sementara, hasil dokumentasi pada RPP kelas III A menunjukkan bahwa penilain yang tercantum ialah sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Penilaian sikap yang dimuat ialah santun, jujur, dan percaya diri. Penilaian pengetahuan yang dimuat ialah menyelesaikan soal cerita mengenai perhitungan waktu (Matematika KD 3.9). Penilain keterampilan yang dimuat ialah membuat gerakan dari hewan kucing (SBdP KD 4.11). Dari dokumentasi RPP kelas III tersebut evaluasi pembelajaran terkait nilai peduli lingkungantidak tercantum pada lampiran penilaian, namun evaluasi tercantum pada RPP di kegiatan inti yaitu siswa diminta menggambarkan binatang peliharaannya serta menuliskan bagaimana merawat binatang hewan peliharaannya dengan kalimat lengkap. Hasil wawancara dan dokumen tersebut diperiksa dengan hasil observasi. Hasil observasi ke-1 (20 Februari 2017), ke-7 (23 Februari 2017) menunjukkan bahwa guru kelas III A memberikan tugas kepada siswa untuk membuat gambar
52
hewan peliharaannya kemudian guru memberikan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa tersebut. Guru juga memberikan tugas selanjutnya kepada siswa yaitu meminta siswa menuliskan cara merawat hewan yang telah di gambar tadi dengan menggunakan kalimat lengkap. Pada kegiatan pembelajaran tersebut secara tidak langsung terdapat penilaian sikap terkait kepedulian lingkungan ketika siswa menunjukkan bagaimana cara merawat hewan peliharaannya. Hasil observasi ke13 (7 Maret 2017) menunjukkan bahwa guru kelas V A memberikan tugas kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari bacaan teks ekosistem. Selanjutnya guru meminta siswa berkelompok untuk mengamati biotik dan abiotik di lingkungan sekolah dan menuliskannya pada kertas yang telah dibagikan. Setelah selesai melakukan
pengamatan
masing-masing
kelompok
mempresentasikan
pekerjaannya. Guru memberikan penguatan atau klarifikasi terhadap hasil jawaban atau presentasi siswa tentang biotik dan abiotik dan juga memberikan penilaian pada hasil pekerjaan siswa. Pada kegiatan pembelajaran tersebut secara tidak langsung terdapat penilaian sikap terkait kepedulian lingkungan sepertimenjaga komponen ekosistem dan memanfaatkannya sesuai kebutuhan. Berdasarkan triangulasi teknik terhadap hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungan pada evaluasi pembelajaran
dilakukan melalui penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Penilaian sikap terkait kepedulian lingkungan tidak tertuang dalam RPP namun dalam kegiatan pembelajaran ketika siswa menunjukkan bagaimana siswa merawat hewan peliharaanya. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan
53
memberikan soal terkait materi yang mengandung nilai peduli lingkungan. Penilaian keterampilan dilakukan dengan melakukan kegiatan pengamatan. Berikut ini disajikan tabel hasil implementasi nilai peduli lingkungan melalui proses pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Tabel 5. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Implementasi nilai Implementasi nilai Implementasi nilai peduli peduli lingkungan telah peduli lingkungan lingkungan pada evaluasi direncanakan dalam dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan pembelajaran yaitu pembelajaran guru melalui penilaian sikap, termuat pada Silabus mengaitkan pengetahuan dan dan RPP yang pembelajaran dengan keterampilan. dikembangkan dalam lingkungan sekitar yang KI, KD, dan indikator. disesuaikan dengan tema yang diajarkan. Siswa melakukan aktivitas belajar yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan dan mendapatkan nilai-nilai kepedulian lingkungan yang terkandung dalam pembelajaran. Nilai pesan tersebut seperti menghargai hewan sebagi makhluk hidup, bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam. 2. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah Hasil wawancara kepada guru SG pada 22 Februari 2016 ialah sekolah memiliki kegiatan yang rutin dilaksanakan seperti menabung sampah pada hari kamis di bank salinsih, Jumat bersih, piket kelas sebelum pembelajaran dan sebelum pulang sekolah. Hasil wawancara kepada kepala sekolah pada 11 Maret 2017 menunjukkan bahwa SDN Tegalrejo 1 mempunyai kegiatan yang rutin
54
dilaksanakan seperti piket kelas, SEMUTLIS, SEMUTLIK, Jumat Sehat, Jumat Bersih. Guru JN selaku ketua adiwiyata melalui wawancara pada 11 Maret 2017 juga menyatakan bahwa kegiatan jumat sehat dilakukan setiap hari jumat sebelum jam pelajaran dimulai. Kegiatan jumat bersih dilakukan setiap sebulan sekali. Menabung sampah dilakukan pada hari kamis ketika sampah yang bisa didaur ulang sudah terkumpul, lalu membawa sampah untuk di tabung di bank sampah Salinsih. Kegiatan SEMUTLIS dilakukan setelah bel masuk berbunyi, dimana guru memandu siswa untuk membersihkan lingkungan kelas seperti memeriksa dan membuang sampah yang ada di loker meja. Sedangkan SEMUTLIK adalah kegiatan bersih-bersih lingkungan kantor yang dilakukan oleh bapak ibu guru. Hasil wawancara tersebut didukung dengan hasil dokumentasi terhadap jadwal piket kelas dari masing-masing kelas dari hari senin hingga sabtu. Selain itu, terdapat dokumentasi tata tertib kelas yaitu sebelum masuk kelas siswa diwajibkan memungut sampah selama 5 menit ditandai dengan bunyi bel oleh Penjaga Sekolah (Guru Piket). Berikut ini daftar piket dan peraturan kelas yang ditempel di kelas III A.
55
Gambar 2. Daftar Piket yang tetempel di Dinding Kelas III A (Sumber: dokumentasi penelitian)
Gambar 3. Tata Tertib Kelas tertempel di Dinding Kelas IIIA (Sumber: dokumentasi penelitian) Hasil wawancara dan dokumentasi tersebut diperkuat dengan hasil observasi ke-7 (23 Februari 2017), ke-12 (6 Maret 2017), dan ke-13 (7 Maret 2017) yaitu piket kelas dilaksanakan pagi sebelum masuk pembelajaran dan siang hari sepulang sekolah. Kegiatan tersebut seperti menyapu lantai, menghapus papan tulis, membersihkan debu, dan mematikan lampu dan kipas angin saat piket siang. Selain itu, hasil observasi ke-10 (24 Februari 2017) menunjukkan kegiatan Jum”at sehat yaitu senam pagi yang dilakukan bapak ibu guru bersama dengan siswasiswa SDN Tegalrejo 1 di halaman sekolah. Kegiatan dilanjutkan Jum’at bersih dan juga memperingati hari sampah siswa dengan dipandu bapak ibu guru membersihkan lingkungan sekolah. Siswa memilah sampah dengan dipandu Bu JN, sampah yang bisa di daur ulang dimasukkan dan dikumpulkan pada bak
56
sampah besar sesuai jenisnya yaitu sampah kertas dan plastik. Sampah tersebut dipilah dan dikumpulkan untuk di tabung di bank sampah Salinsih jika sudah terkumpul banyak. Kegiatan Jum’at bersih selain itu ialah anak-anak mencabuti rumput liar, menyiram tanaman, membersihkan lumut di halaman dan taman sekolah. Berdasarkan triangulasi teknik terhadap hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungandi SDN Tegalrejo 1 dilaksanakan dalam kegiatan rutin yang meliputi piket kelas, jum’at sehat, jum’at bersih, bank sampah, SEMUTLIS, dan SEMUTLIK. Piket kelas dilaksanakan setiap hari sesuai jadwal piket di setiap kelas. Jum’at sehat dilaksanakan setiap hari jumat pagi sebelum pembelajaran dengan kegiatan senam pagi yang diikuti bapak ibu guru dan seluruh siswa. Kegiatan Jum’at bersih dilaksanakan setiap sebulan sekali untuk membersihkan lingkungan sekolah. Bank sampah ialah kegiatan menabung sampah yang dapat didaur ulang ke bank sampah Salinsih pada hari kamis. SEMUTLIS dilakukan seluruh siswa untuk membersihkan lingkungan kelas. Kegiatan SEMUTLIK ialah kegiatan bersihbersih lingkungan kerja untuk bapak ibu guru. Hasil wawancara kepada guru KH dan siswa AS pada tanggal 20 Februari 2017 bahwa guru mengarahkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, hasil wawancara kepada kepala sekolah pada tanggal 11 Maret 2016 yaitu guru sebagai contoh bagi siswa untuk di teladani. Guru memberikan keteladan dengan ikut kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya, dan mencuci tangan. Pernyataan tersebut juga didukung dengan hasil
57
wawancara kepada guru JN selaku ketua adiwiyata melalui wawancara pada 11 Maret 2017 bahwa keteladan dari bapak ibu guru dengan membuang sampah pada tempatnya, piket guru sesuai jadwal piket, membeli makanan tidak sembarangan, budaya cuci tangan, menghemat penggunaan kertas. Hasil dokumentasi keteladanan dari kepala sekolah dan guru ialah adanya jadwal piket untuk guru. Guru melaksanakan piket sesuai jadwal masing-masing. Keteladanan guru dan kepala sekolah diperkuat dengan hasil observasi ke-10 (24 Februari 2017) yang menunjukkan bahwa guru dan kepala sekolah terlibat dalam kegiatan Jum’at sehat dengan mengikuti senam bersama seluruh siswa, dan kegiatan Jum’at bersih dimana guru memberikan contoh memilah sampah sesuai jenis, memberi contoh membersihkan lumut, dan mencuci tangan setelah kegiatan bersih-bersih. Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 terwujud dalam keteladan guru dan kepala sekolah yaitu dengan memberi contoh cara memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya pada saat kegitatan jumat bersih, guru ikut dalam kegiatan membersihkan lingkungan sekolah seperti ikut mencabut rumput di halaman pada kegiatan jumat bersih, dan mencuci tangan setelah beraktivitas atau sehabis dari toilet. Hasil wawancara pada guru KH dan siswa GH melalui wawancara pada tanggal 20 Februari 2016 terkait kegiatan spontan yaitu guru menegur siswa untuk membuang sampah ke tempat sampah. Pernyataan tersebut juga di dukung oleh guru SG pada tanggal 22 Februari 2016 yang mengatakan bahwa spontanitas yang
58
dilakukan guru ialah mengingatkan siswa untuk menjaga lingkungan dan meminta siswa mengambil sampah yang jatuh.Hasil wawancara tersebut didukung dengan hasil dokumentasi terhadap peraturan kelas yaitu siswa wajib turut serta menjaga kebersihan dan memelihara kebersihan/ keindahan: gedung, kelas, halaman, pagar, pekarangan, dan WC. Selain itu, siswa dilarang membuat coret-coret di meja, tembok, dan lain-lain. Hasil wawancara dan dokumentasi tersebut didukung dengan hasil observasi ke-1 (20 Februari 2017) saat pembelajaran guru KH mengingatkan siswa untuk mencuci tangan setelah memegang hewan dan beraktivitas. Pada observasi ke-5 (22 Februari 2017) peneliti juga menemui siswa yang mencuci tangan dan kaki di kran air halaman sekolah. Hasil observasi ke-7(23 Februari 2017) peneliti menemui siswa AL di tengah kegiatan pembelajaran terlihat menyapu bawah mejanya yang kotor, dan membuangnya ke tempat
sampah. Selain itu, hasil
observasi ke-8 (23 Februari 2017) juga menunjukkan kegiatan spontan yaitu guru NN menegur siswa yang tidak mengerjakan tugas dan malah bermain kertas, Bu NN meminta siswa FR untuk membuang kertas ke tempat sampah. Hasil observasi ke-13 (7 Maret 2017) menunjukkan bahwa sebelum istirahat Pak SG berpesan untuk membuang sampah makanan ke tempat sampah. Berdasarkan triangulasi teknik terhadap hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungan melalui kegiatan spontan di SDN Tegalrejo 1 yaitu dilaksanakan dengan memberi peringatan pada peserta didik berupa teguran untuk menjaga kebersihan. Seperti
59
saat jam istirahat berbunyi sebelum siswa keluar kelas guru mengingatkan siswa untuk membuang sampah makanan ke tempah sampah. Selain itu, saat pembelajaran guru KH mengingatkan siswa untuk mencuci tangan setelah memegang hewan dan beraktivitas. Berdasarkan wawancara kepadaguru SG pada tanggal 22 Februari 2017 menyatakan bahwa terdapat fasilitas dari sekolah seperti tempat sampah, wastafel, pengolahan sampah menjadi kompos, biopori di halaman sekolah, green house, air limbah wudhu dialirkan ke kolam ikan, secara tertulis visi misi sekolah terkait kepedulian lingkungan dan aturan kelas maupun sekolah memuat himbauan untuk menjaga kebersihan.Selain itu, hasil wawancara kepada kepada kepala sekolah tanggal 11 Maret 2017 terdapat fasilitas yang disediakan sekolah yaitu tempat belajar yang nyaman, terdapat tempat sampah disetiap kelas, toilet, green house, air wudhu yang di alirkan untuk mengairi kolam ikan, wastafel untuk cuci tangan, penyediaan alat kebersihan, kantin dengan makanan sehat. Kedua hasil wawancara tersebut, didukung oleh pernyataan guru JN pada tanggal 11 Maret 2017 bahwa pengkondisian lingkungan sekolah terdapat tempat sampah yang sudah terpilah, kamar mandi, alat-alat kebersihan, air limbah wudhu bisa dimanfaatkan untuk kolam lele dan menyirami tanaman, adanya ruang terbuka hijau, kemudian adanya sarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup antara lain ada pengomposan, bank sampah salinsih, toga, green house, kolam ikan, biopori, sumur resapan, ventilasi udara secara alami, paving block, kemudian daftar piket, efisiensi pemanfaat listrik, air serta, ATK, kantin sehat tidak menjual makanan yang ada kemasannya, tidak ada pewarna, pengenyal, tidak menjual makanan kadaluarsa.
60
Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi ke-4 (21 Februari 2017) yaitu kantin yang menjual makanan dan minuman tidak memakai bungkus plastik, namun menggunakan piring, mangkok, dan gelas. Selain itu, terdapat wastafel untuk cuci tangan di kantin. Pada observasi ke-5 ( 22 Februari 2017) peneliti menjumpai siswa yang sedang mencuci tangan dan kaki di kran halaman sekolah, terdapat bak sampah terpilah (organik, anorganik, kertas) di depan ruang kelas, toilet yang bersih, juga terdapat peraturan tata tertib kelas dan tata tertib siswa di setiap ruang kelas yang berisikan kewajiban, larangan, dan sanksi. Selain itu, pada observasi ke-15 (11 Maret 2017) kegiatan pramuka menanam tumbuhan TOGA di kebun TOGA belakang ruang kelas1. Pengondisian lingkungan sekolah juga nampak melalui hasil dokumentasi yang menunjukkan adanya poster tentang kepedulian lingkungan. Berikut ini beberapa poster yang di tempel di dinding sekolah.
Gambar 4. Poster tentang Kepedulian Lingkungan Berdasarkan triangulasi teknik terhadap hasil wawancara,observasi, dan dokumentasi, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 dilaksanakan melalui pengondisian lingkungan seperti penyediaan sarana prasarana yang berkaitan dengan lingkungan. Pengondisian yang dilakukan sekolah diantaranya ialah pengadaan tempat sampah terpilah, alat kebersihan, kantin sehat, pemanfaat limbah air wudhu untuk dialirkan ke kolam ikan, wastafel,
61
kebun TOGA, green house, toilet bersih dan poster tentang lingkungan. Sekolah memasang peraturan tata tertib kelas dan tata tertib siswa siswa yang berisikan kewajiban, larangan, dan sanksi di setiap ruang kelas juga jadwal piket siswa yang terdapat di setiap kelas. Berikut ini disajikan tabel hasil implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah yang meliputi kegiatan rutin, keteladanan, spontan, dan pengondisian. Tabel 6. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah Rutin Keteladanan Spontan Pengondisian Implementasi Implementasi Implementasi Pengondisian yang nilai peduli nilai peduli nilai peduli dilakukan sekolah lingkungan di lingkungandi lingkungan diantaranya ialah SDN Tegalrejo SDN Tegalrejo 1 melalui kegiatan pengadaan tempat 1 dilaksanakan melalui budaya spontan di SDN sampah terpilah, alat dalam kegiatan sekolah terwujud Tegalrejo 1 kebersihan, kantin rutin yang dalam keteladan yaitu sehat, pemanfaat meliputi piket guru dan kepala dilaksanakan limbah air wudhu kelas, jum’at sekolah yaitu dengan untuk dialirkan ke sehat, jum’at dengan memberi memberi kolam ikan, wastafel, bersih, bank contoh cara peringatan pada kebun tanaman sampah, memilah dan peserta didik TOGA, green house, SEMUTLIS, membuang berupa teguran toilet bersih dan dan SEMUTLIK sampah sesuai untuk menjaga poster tentang jenisnya, ikut kebersihan. lingkungan. Sekolah dalam kegiatan memasang peraturan membersihkan tata tertib kelas dan lingkungan tata tertib siswa siswa sekolah, dan yang berisikan mencuci tangan. kewajiban, larangan, dan sanksi di setiap ruang kelas juga jadwal piket siswa yang terdapat di setiap kelas.
62
3. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler yang diteliti di SDN Tegalrejo 1 ialah seni tari, TIK, TPA, karawitan, pencak silat, dan pramuka. Hasil wawancara kepada kepala sekolah pada tanggal 11 Maret 2017 tentang ekstrakurikuler yang menerapkan nilai peduli ialah sebagai berikut. Untuk ekstrakurikuler itu sebenarnya belum ada perhatian khusus penerapan nilai peduli lingkungan, namun sekiranya guru dapat mengembangkan dengan di sesuaikan dengan materi yang di sampaikan. Selama ini jika dilihat yang lebih berinteraksi dengan lingkungan ialah ekstrakurikuler pramuka. Hasil wawancara kepada guru JN selaku ketua adiwiyata tentang ekstrakurikuler pada tanggal 11 Maret 2017 menyatakan bahwa ekstrakurikuler ekstakurikuler pramuka, karawitan, menerapakan nilai peduli lingkungan. Sementara untuk karawitan disisipkan kepedulian lingkungan lewat tembang yang diajarkan. Pendapat tersebut dikuatkan dengan hasil wawancara kepada pengampu ekstrakurikuler Pak WB karawitan pada tanggal 21 Februari 2017 yang menyatakan bahwa ekstrakurikuler karawitan menerapkan nilai karakter seperti nilai moral, budi pekerti, juga peduli lingkungan. Nilai peduli lingkungan dimasukkan oleh Pak WB dengan pemilihan materi tembang yang berkaitan dengan reboisasi. Agar ruangan tetap terjaga kebersihannya siswa melepas alas kaki. Sementara itu, hasil wawancara didukung dengan hasil observasi ke-6 tanggal 22 Februari 2017 ekstrakurikuler karawitan yaitu siswa masuk di ruang karawitan pukul 07.35 WIB dengan melepas alas kaki. Pak WB mengucapkan salam dan mengawali kegiatan denagn berdoa. Siswa bermain karawitan dengan
63
materi tembang “Lane Penghijauan SL Manyura” yang berisi petuah tentang reboisasi. Hasil wawancara dengan pembina Bunda KR pada tanggal 25 Februari 2017 yaitu terdapat nilai peduli lingkungan pada ekstrakurikuler pramuka. Nilai peduli lingkungan disampaikan dalam materi mengenai lingkungan hidup dan materi kebencanaan. Materi kebencanaan anak dijelaskan bagaimana cara mencegah bencana alam kemudian diajak dengan melakukan penghijauan. Selain itu, Bunda KR menerapkan sanksi mengambil daun jatuh di sekitar halaman bagi siswa yang terlambat dan tidak memakai pakaian lengkap. Hasil wawancara didukung observasi ke-11 ( 4 maret 2017) kegiatan ekstrakurikuler pramuka ialah siswa berbaris untuk melaksanakan upacara. Setelah upacara selesai siswa penggalang diberikan tugas mencatat jenis tanaman TOGA beserta pemanfaatannya. Sebelum pulang pembina kembali mengecek kerapian siswa dan menginformasikan untuk membawa tanaman TOGA untuk minggu depan. Selanjutnya, hasil observasi ke-15 (11 Maret 2017) kegiatan ekstrakurikuler pramuka ialah diawali dengan kegiatan upacara. Kegiatan setelah upacara ialah siswa penggalang menanam tumbuhan TOGA di kebun TOGA. Tidak hanya pada ekstrakurikuler karawitan dan dan pramuka, peneliti juga melakukan wawancara dan observasi pada kegiatan ekstrakurikuler tari, TIK, pencak silat, dan TPA. Hasil wawancara pada ektrakurikuler tari pada tanggal 20 Februari 2017 dengan guru pengampu Bu RS mengatakan bahwa kegiatan ekstra tari secara keseluruhan adalah berlatih tari dimana siswa diajarkan hafalan, tempo, dan ekspresi. Hasil wawancara tersebut didukung dengan hasil observasi ke-2pada
64
hari yang sama tanggal 20 Februari 2017 yaitu kegiatan ekstra tari kelas IIIA dimulai pukul 07.35 di ruang karawitan yang digunakan juga sebagai ruang tari. Latihan tari dilakukan bergantian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok putri dan kelompok putra. Dari hasil wawancara dan observasi tersebut peneliti tidak menemukan nilai peduli lingkungan pada kegiatan ektrakurikuler tari. Hasil wawancara pada ekstrakurikuler TIK pada tanggal 21 Februari 2017 kepada guru pengampu Bu NN menyatakan bahwa kegiatan ekstra TIK melatih keterampilan siswa dibidang teknologi seperti penggunaan word, excel, menggambar. Hasil observasi ke-8 pada tanggal 23 Februari 2017 pada ektrakurikuler TIK yaitu kelas III masuk ke ruangan TIK pukul 09.00, kemudian Bu NN memberikan tugas kelompok untuk membuat gambar pada microsoft word sesuai kreativitas siswa dan kemudian siswa diminta menceritakan gambar tersebut dengan menuliskan cerita dibawah gambar. Selama kegiatan berlangsung Bu NN memberikan arahan, membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas dan juga memperingatkan siswa yang ramai tidak mengerjakan tugas. Dari hasil wawancara dan observasi peneliti tidak menemui implemenatasi nilai peduli lingkungan pada ekstrakurikuler TIK. Hasil observasi ekstrakurikuler TPA pada tanggal 23 Februari 2017 di kelas III A dilaksanakan setelah jam pembelajaran selesai yaitu pada pukul 11.35. Bu KM membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mudah mengawasi siswa. Nama setiap kelompok di tulis dipapan tulis untuk memberikan skor bagi siswa yang bersemangat akan mendapan nilai tambahan, sementara siswa yang ramai akan mendapat pengurangan nilai. Siswa diminta menuliskan di buku doa mimpi
65
baik yang sudah di tulis di papan tulis oleh Bu KM, sambil Bu KM memanggil siswa satu persatu maju untuk membaca iqro’ atau Al-qur’an secara bergantian. Sementara itu, hasil wawancara kepada Bu KM pada tanggal 23 Februari 2017 ialah pada ektrakurikuler TPA mengembangkan nilai religius, dan disiplin. Guru KM juga mengatakan bahwa belum ada nilai peduli lingkunga di ekstra TPA. Kegiatan terfokus pada kegiatan membaca Al-qur’an atau iqro’ dan juga mengajak siswa menghafalkan surat pendek atau doa sehari-hari. Dari hasil wawancara dan observasi peneliti tidak menemui implementasi nilai peduli lingkungan di ekstrakurikuler TPA. Hasil wawancara kepada pembimbing ekstrakurikuler pencak silat yaitu pendekar TM pada tanggal 20 Februari 2017 ialah kegiatan ekstra pencak silat mengajarkan siswa gerakan dasar untuk memberikan perlindungan terhadap diri siswa dan juga menyehatkan badan. Hasil observasi ke-3 pada tanggal 20 Februari 2017 ialah kegiatan ektrakurikuler pencak silat dilaksakan setelah pulang sekolah. Kegiatan diawali dengan presensi siswa dan melakukan pemanasan mengelilingi lapangan sebanyak satu kali dan dilanjutkan Pendekar TM melatih gerakan pencak silat kepada siswa. Dari hasil wawancara dan observasi peneliti tidak menemukan nilai peduli lingkungan pada kegiatan ektrakurikuler pencak silat. Berdasarkan data-data yang disajikan, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungan dilaksanakan pada ekstrakurikuler pramuka dan karawitan. Implementasi nilai peduli lingkungan disampaikan pembina atau pembimbing ekstrakurikuler melalui materi ajar yang berkaitan dengan lingkungan, pembiasaan dan pemberian sanksi. Pada ekstrakurikuler pramuka melalui materi lingkungan
66
hidup dan kebencanaan sedangkan pada ekstrakurikuler karawitan disampaikan dengan tembang yang ada kaitannya dengan penghijauan. Pembiasaan pada ekstrakurikuler karawitan dilakukan dengan melepas alas kaki ketika memasuki ruang karawitan. Implementasi nilai peduli lingkungan dengan pemberian sanksi dilakukan pada ekstrakurikuler pramuka dengan memberi sanksi untuk membersihkan halaman sekolah kepada siswa yang terlambat dan tidak memakai baju lengkap. Berikut ini disajikan tabel hasil implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 melalui ekstrakurikuler. Tabel 7. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di SDN Tegalrejo 1 melalui Ekstrakurikuler EKSTRAKURIKULER Implementasi nilai peduli lingkungan dilaksanakan pada ekstrakurikuler pramuka dan karawitan. Implementasi nilai peduli lingkungan disampaikan pembina atau pembimbing ekstrakurikuler melalui materi yang berkaitan dengan lingkungan, pembiasaan dan pemberian sanksi. PRAMUKA KARAWITAN Materi lingkungan hidup dan Tembang yang berkaitan dengan kebencanaan. penghijauan. Memberi sanksi untuk Pembiasaan pada ekstrakurikuler membersihkan halaman sekolah karawitan dilakukan dengan melepas kepada siswa yang terlambat dan alas kaki ketika memasuki ruang tidak memakai baju lengkap. karawitan. C. Pembahasan 1. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran Hasil penelitian tentang implementasi nilai peduli lingkungan melalui proses pembelajaran di SDN Tegalrejo 1 disajikan dalam bagan berikut
67
Perencanaan: Silabus dan RPPmemuat nilai peduli lingkungan pada KI, KD, dan indikator.
Pelaksanaan: Guru mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan sekitar siswa. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan. Siswa mendapat pesan nilai yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran terkait kepedulian lingkungan (menghargai hewan sebagai makhluk hidup, bijaksana dalam memanfaatklan SDA)
Evaluasi: Penilaian sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor)
Gambar 5. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran di SDN Tegalrejo 1 Perencanaan pembelajaran dilaksanakan oleh guru kelas dengan menyusun Silabus dan RPP. SDN Tegalrejo 1 melaksanakan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 telah terencana dalam silabus dan RPP dengan mencantumkan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator. Pencantuman kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator di dalam RPP diturunkan dalam langkah-langkah pembelajaran dan ditindak lanjuti dengan penilaian sesuai indikator tersebut. Hasil tersebut sesuai dengan RPP Kurikulum 2013 yang diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 22 tahun 2016 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
68
Dasar dan Pendidikan Menengah, terdiri dari beberapa komponen yang mencakup (1) identitas sekolah, (2) identitas mata pelajaran atau tema/ subtema, (3) kelas/ semester, (4) materi pokok, (5) alokasi waktu, (6) tujuan pembelajaran, (6) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, (7) materi pembelajaran, (8) metode pembelajaran, (9) media pembelajaran, (10) sumber belajar, (11) langkah-langkah pembelajaran, dan (12) penilaian hasil pembelajaran. Pada kurikulum 2013 yang dijelaskan dalam Permendikbud no 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah, Kompetensi Dasar diturunkan dari Kompetensi Inti yang terdiri dari, yaitu sikap spiritual (KD turunan dari KI 1), sikap sosial (KD turunan dari KI 2), pengetahuan (KD turunan dari KI 3), dan keterampilan (KD turunan dari KI 4). Perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di SDN Tegalrejo 1 telah sesuai Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016. RPP mencantumkan sikap spiritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Kompetensi Inti tersebut membawa pencantuman Kompetensi Dasar terkait sikap religius, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi-kompetensi dasar tersebut memunculkan indikator untuk mengukur ketercapaian kompetensi. RPP disusun mengacu pada silabus yang sudah dibuat dengan memberi tanda pada KD yang memuat materi yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Perencanaan penerapan nilai peduli lingkungan dalam RPP berguna sebagai acuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Penulisan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator di dalam RPP memunculkan kegiatan pembelajaran dan penilaian dari indikator tersebut.
69
Hasil tersebut juga sesuai dengan pendapat dari Endah Sulistyowati (2012: 59) yang menyatakan bahwa integrasi nilai karakter pada mata pelajaran dapat dikembangkan melalui silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Kompetensi Dasar (KD) di setiap mata pelajaran yang sudah ada sesuai dengan nilai-nilai karakter yang akan diterapkan. Dalam pengembangan nilai karakter peduli lingkungan, guru dapat memasukkan pada KD yang berkaitannya dengan nilai peduli lingkungan. Selanjutnya guru akan mengembangkan dalam indikator pencapaian, kegiatan pembelajaran dan teknik penilaian. Hasil penelitian tentang implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu guru mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan sekitar siswa. Tema yang dipelajari di kelas III SDN Tegalrejo 1 selama masa penelitian adalah Indahnya Persahabatan materi tentang petunjuk merawat hewan. Guru mengaitkan pembelajaran diawali dengan menanyakan hewan peliharaan siswa di rumah dan kemudian guru menanyakan bagaimana cara siswa merawat hewan peliharaannya. Kemudian siswa melakukan aktivitas kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan dengan mengidentifikasi teks petunjuk merawat hewan dan menuliskan cara merawat hewat peliharaan siswa di rumah. Siswa mendapat pesan nilai yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran terkait kepedulian lingkungan yaitu diharapkan siswa dapat menghargai hewan sebagai makhluk hidup ciptaan Tuhan. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui proses pembelajaran mengacu pada pendapat Novan Ardy Wiyani (2013: 91) bahwa pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam mata pelajaran pada dasarnya melalui pengenalan nilai-nilai,
70
diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilainilai kedalam tingkah laku siswa sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas. Implementasi nilai peduli lingkungan dalam pelaksanaan pembelajaran diintegrasikan melalui tema. Contohnya pada tema “Indahnya Persahabatan” yang memuat pembelajaran tentang petunjuk merawat hewan. Implementasi nilai peduli lingkungan khususnya komponen kognitif terintegrasi dalam materi yang disampaikan di tema tersebut. Nilai peduli lingkungan bukanlah materi pokok dalam tema tersebut. Namun nilai peduli lingkungan berjalan beriringan dengan materi yang diajarkan juga secara tidak langsung dipelajari oleh siswa ketika mempelajari materi dalam tema tersebut. Pada materi ajar mengidentifikasi teks bacaan tentang petunjuk merawat kucing, di bacaan tersebut sudah mengandung nilai peduli lingkungan yaitu berupa pesan untuk menghargai hewan sebagai makhluk hidup ciptaan Tuhan. Implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 melalui evaluasi pembelajaran memuat penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Contoh penilaian nilai peduli lingkungan di RPP kelas V pada aspek pengetahuan terdapat pada KD 3.6 IPA dan penilaian keterampilan pada KD 4.1 Bahasa Indonesia dan pada KD 4.6 IPA. Hasil tersebut sesuai dengan Permendikbud no 23 Tahun 2016 tentang penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian aspek sikap (KI 1 dan KI 2) dilakukan melalui observasi atau pengamatan. Penilaian
71
aspek pengetahuan dilakukan melalui tes atau penugasan. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui praktik, proyek, portofolio. Penilaian pada RPP digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator pada setiap aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Implementasi nilai peduli lingkungan dalam evaluasi pembelajaran dapat dilaksanakan tidak hanya melalui penilaian sikap, tetapi melalui penilaian pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap terkait kepedulian lingkungan tidak tertuang dalam RPP namun dalam kegiatan pembelajaran ketika siswa menunjukkan bagaimana carasiswa menjaga komponen
ekosistem
dan
memanfaatkannya
sesuai
kebutuhan.Penilaian
pengetahuan dapat digunakan sebagai tolak ukur pengetahuan siswa tentang materi yang berkaitan nilai peduli lingkungan. Contohnya pada penilaian pengetahuan KD 3.6 IPA terkait pengetahuan tentang menjawab pertanyaan terkait ekosistem. Selain itu, penilaian aspek keterampilan juga dapat digunakan untuk menerapkan nilai peduli lingkungan. Contohnya pada penilaian keterampilan KD 4.1 Bahasa Indonesia terkait keterampilan siswa dalam menuliskan laporan sederhana pengamatan biotik dan abiotik, juga pada KD 4.6 IPA melakukan kegiatan pengamatan komponen biotik dan abiotik di lingkungan sekolah. 2. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah Implementasi nilai peduli lingkungan dilaksanakan melalui kegiatan rutin, pengkondisian, spontan, dan pengondisian. Hasil penelitian di SDN Tegalrejo 1 tentang implementasi nilai peduli lingkungan dalam kegiatan rutin adalah piket kelas, jum’at sehat, jum’at bersih, bank sampah, SEMUTLIS, dan SEMUTLIK. Piket kelas dilaksanakan pagi dan siang hari oleh siswa yang terjadwal piket.
72
Jum’at sehat ialah kegiatan senam setiap jum’at pagi bersama seluruh guru dan siswa sebelum pembelajaran. Bank sampah ialah kegiatan menabung sampah kertas dan plastik yang bisa didaur ulang ke bank sampah salinsih pada hari kamis. SEMUTLIS ialah gerakan peduli sampah dimana siswa diajak untuk memeriksa dan memungut sampah di dalam kelas sebelum pembelajaran dimulai. Sementara SEMUTLIK ialah kegiatan bersih-bersih ruang kerja oleh guru dan karyawan agar kantor tetap bersih. Hasil tersebut sesuai dengan Kemendiknas (2010: 15) yang menjelaskan bahwa kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus-menerus dan konsisten setiap saat. Selain itu, kegiatan rutin menurut Sri Narwati (2011: 54) ialah kegiatan yang ajeg dilakukan setiap saat. Kegiatan yang terus menerus dilakukan juga mendukung implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah. Kegiatan rutin dalam implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 menunjukkan keterkaitan antara nilai, jenjang kelas, dan indikator untuk karakter peduli lingkungan di Sekolah Dasar sebagaimana dijelaskan Kemendiknas dan Balitbang (2010: 30). Keterkaitan nilai peduli lingkungan dengan indikator kelas 1-3 meliputi membersihkan halaman sekolah dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Indikator kelas 4-6 meliputi membersihkan tempat sampah, membersihkan lingkungan sekolah, dan ikut dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan rutin seperti piket kelas, jum’at sehat, jum’at bersih, SEMUTLIS, dan SEMUTLIK digunakan dalam penerepan nilai peduli lingkungan. Nilai peduli
73
lingkungan terlihat dari aktivitas membersihkan lingkungan sekolah dan kesehatan badan pada kegiatan tersebut. Sekolah membuat jadwal pelaksanaan kegiatan rutin tersebut. Kegiatan rutin yang dilaksanakan bertujuan untuk menanamkan nilai peduli lingkungan kepada siswa dan menerapkan pembiasaan dengan menjaga kebersihan yang dimulai dari lingkungan kelas dan sekolah. Hasil penelitian tentang implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 melalui kegiatan keteladanan ialah kepala sekolah dan guru memberi contoh cara memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya, ikut dalam kegiatan membersihkan lingkungan sekolah, dan mencuci tangan. Serta adanya jadwal piket bapak ibu guru. Hasil tersebut sesuai dengan Kemendiknas (2010: 17), keteladan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Selain itu, penerapan keteladan menurut Paskur (Sri Narwati, 2011:54) merupakan sikap “menjadi contoh”. Sikap menjadi contoh merupakan perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan dan siswa dalam memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi siswa lain. Implementasi nilai peduli lingkungan membutuhkan figur yang memberikan keteladanan bagi siswa. Figur yang dapat memberikan keteladanan kegiatan peduli lingkungan di sekolah ialah kepala sekolah, guru dan karyawan. Siswa sekolah dasar cenderung memiliki karakteristik belajar dari hal-hal yang bersifat konkret. Jika guru memberi contoh penerapan nilai peduli lingkungan, misalnya guru
74
memberikan keteladan membuang sampah ke tempat sampah sesuai dengan jenisnya, maka siswa akan meniru atau mengikuti membuang sampah sesuai jenisnya. Keteladanan yang diberikan guru lebih efektif dalam penerapan nilai peduli lingkungan dari pada memberikan informasi secara lisan pada siswa. Bentuk keteladanan guru yang sudah tampak diupayakan pelaksanaannya berkaitan dengan implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah adiwiyata di SDN Tegalrejo 1 adalah guru ikut dalam kegiatan bersih-bersih sekolah (Jumat Bersih). Hasil penelitian tentang implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 melalui kegiatan spontan dengan memberi peringatan pada peserta didik berupa teguran untuk menjaga kebersihan. Kegiatan spontan dilaksanakan oleh guru untuk menegur siswa yang membuang sampah sembarangan dan juga mengingatkan siswa untuk mencuci tangan setelah beraktivitas. Hasil tersebut sesuai dengan Kemendiknas (2010: 16) bahwa kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Penerapan kegiatan spontan menurut Sri Narwati (2011: 54) dapat juga disebut kegiatan insidental. Kegiatan ini dilakukan secara spontan tanpa perencanaan terlebih dahulu.
75
Kegiatan spontan berupa teguran yang diberikan guru kepada siswa bermaksut agar siswa mengetahui kesalahannya dan diharapkan siswa tidak mengulangi perbuatan yang dilakukan siswa. Teguran yang diberikan guru juga bermaksut agar siswa lebih memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Selain itu, spontanitas yang dilakukan guru diharapkan dapat di contoh oleh siswa. Contohnya ketika guru mengingatkan siswa untuk mengambil sampah yang jatuh dan meminta siswa membuangnya pada tempat sampah. Jika teguran yang dilakukan guru itu dilakukan terus menerus, maka secara spontan siswa juga akan ikut meniru untuk mengingatkan siswa lain untuk mengambil sampah yang jatuh. Hasil penelitian tentang implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 melalui pengkondisian terwujud dengan adanya sarana prasarana yang berkaitan dengan lingkungan. Sarana prasana yang terdapat di SDN Tegalrejo 1 membantu pelaksanan implementasi nilai peduli lingkungan. Pengondisian yang dilakukan sekolah berupa pengadaan tempat sampah terpilah, alat kebersihan, kantin sehat, pemanfaat limbah air wudhu untuk dialirkan ke kolam ikan, wastafel, kebun tanaman TOGA, ruang terbuka hijau, green house, toilet dan poster tentang lingkungan. Sekolah memasang peraturan tata tertib kelas dan tata tertib siswa siswa yang berisikan kewajiban, larangan, dan sanksi di setiap ruang kelas juga jadwal piket siswa di setiap kelas. Ketersediaan sarana pendukung implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah ini menunjukkan tindakan realisasi dan kesesuaian dengan indikator sekolah dan indikator kelas dalam pengembangan nilai peduli lingkungan
76
sebagaimana dikemukakan Daryanto dan Suryatri Darmiatun (2013: 141-142). Indikator sekolah dalam pengembangan nilai peduli lingkungan yang berkaitan dengan pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah, tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan, menyediakan kamar mandi dan air bersih, pembiasaan hemat energi, membuat biopori di area sekolah, terdapat saluran pembuangan air limbah dengan baik, melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik, menyediakan peralatan kebersihan, membuat tandon penyimpanan air,dan juga memrogramkan cinta bersih lingkungan. Indikator kelas terdiri dari memelihara lingkungan kelas, tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas, pembiasaan hemat energi, dan memasang stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air pada setiap ruangan apabila selesai digunakan. Ketersediaan sarana pendukung di sekolah juga menunjukkan upaya realisasi dan beberapa kesesuaian dengan implementasi komponen pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan dalam program sekolah adiwiyata sebagaimana dikemukakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendiknas (2011: 15-16). Komponen pertama yaitu menyediakan sarana dan prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah. Seperti ketersediaan tempat sampah terpilah, toilet, air limbah wudhu yang digunakan untuk mengairi kolam ikan, dan ruang terbuka hijau. Selanjutnya, implementasi kedua dari komponen pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan adalah menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah. Untuk implementasi kedua ini, sekolah sudah terdapat green house, taman sekolah, kebun toga.
77
Implementasi tiga dari komponen pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan adalah meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah. Implementasi komponen ke tiga yaitu sekolah memasang peraturan tata tertib kelas dan tata tertib siswa siswa yang berisikan kewajiban, larangan, dan sanksi di setiap ruang kelas juga jadwal piket siswa di setiap kelas. Implementasi keempat dari komponen pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan adalah memanfaatkan listrik, air, dan ATK secara efisien. Hal ini tercermin dari ketersediaan slogan-slogan peduli lingkungan termasuk tindakan hemat air, listrik. Pengondisian juga sesuai dengan pendapat Sri Narwati (2011: 54-55) yang mana menjelaskan bahwa pengkondisian berkaitan dengan upaya sekolah untuk menata lingkungan fisik maupun nonfisik demi terciptanya suasana mendukung terlaksananya pendidikan karakter. Kegiatan menata lingkungan fisik adalah mengkondisikan toilet yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, poster kata-kata bijak yang dipajang di lorong sekolah dan di dalam kelas. Adapun pengkondisian nonfisik misalnya mengelola konflik antara guru supaya tidak menjurus kepada perpecahan, atau bahkan menghilangkan konflik tersebut. Pengkondisian pada lingkungan fisik bermaksud untuk mempermudah implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah. Poster yang dipasang di dinding sekolah bertujuan untuk mengajak dan mengingatkan siswa untuk peduli dengan lingkungan. Poster yang di tempel di dinding berisikan kalimat ajakan positif dan gambar yang menarik. Contoh poster yang bergambar siswa sedang menyapu dan membuang sampah di tempat sampah dengan kalimat ajakan “Buanglah Sampah
78
di Tempah Sampah Ya”. Kalimat dan gambar pada poster tersebut diharapkan dapat menarik perhatian anak untuk membaca sekaligus dapat memahi kalimatnya yang pada akhirnya anak menerapkannya. 3. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan trianggulasi teknik dari enam ekstrakurikuler di SDN Tegalrejo 1 peneliti menemukan dua ekstrakurikuler yang menerapkan nilai peduli lingkungan yaitu ekstrakurikuler pramuka dan karawitan. Implementasi nilai peduli lingkungan pada ekstrakurikuler dilaksanakan melalui materi ajar, pembiasaan, dan pemberian sanksi. Materi ajar pada ekstrakurikuler pramuka materi lingkungan hidup dan kebencanaan sedangkan pada ekstrakurikuler karawitan disampaikan dengan tembang yang ada kaitannya dengan penghijauan yang berjudul “Lane Penghijauan SL Manyura”. Pembiasaan pada ekstrakurikuler karawitan dilakukan dengan melepas alas kaki ketika memasuki ruang karawitan. Implementasi nilai peduli lingkungan dengan pemberian sanksi terkait nilai peduli lingkungan dilakukan pada ekstrakurikuler pramuka dengan memberi sanksi untuk membersihkan halaman sekolah kepada siswa yang terlambat dan siswa yang tidak memakai baju lengkap. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Novan Ardy Wiyani (2013: 110) yang menyatakan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang tercakup dalam kurikulum yang dilaksanakan di luar mata pelajaran untuk mengembangkan bakat, minat, kreativitas, dan karakter siswa di sekolah agar berguna untuk diri
79
sendiri, keluarga, dan masyarakat. Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan sesuai dengan kebijakan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan sesuai kebijakan yang dibuat oleh sekolah. Ekstrakurikuler dapat dilaksanakan di antara jam pembelajaran atau intrakurikuler dan setelah jam pelajaran selesai atau setelah pulang sekolah. Ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai jadwal masing-masing kelas. Selain itu, ekstrakurikuler juga mengembangkan bakat, minat, kreativitas, dan karakter pada bidang tertentu. Ekstrakurikuler karawitan mengembangkan bakat, minat, kreativitas, dan karakter siswa di bidang musik. Sedangkan ekstrakurikuler pramuka merupakan wadah pengembangan 18 nilai karakter salah satunya ialah nilai peduli lingkungan. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah juga menunjukkan upaya realisasi dan beberapa kesesuaian dengan implementasi komponen kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dalam program sekolah adiwiyata sebagaimana dikemukakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendiknas (2011: 13). Salah satu komponen tersebut ialah mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Seperti pada ekstrakurikuler pramuka yang diberikan materi tentang lingkungan hidup, kebencanaan serta melakukan kegiatan menanam tanaman TOGA. Implementasi nilai peduli lingkungan dalam ekstrakurikuler juga berkaitan dengan pemberian sanksi atau hukuman. Namun tidak semua ekstrakurikuler menerapkan sanksi. Pemberian sanksi dilakukan kepada siswa yang tidak mematuhi aturan dan sanksi yang diberikan sesuai dengan kesepakatan kelas
80
walaupun akan ada perbedaan sanksi yang akan diberikan. Contohnya jika ada siswa yang datang terlambat atau tidak memakai pakaian pramuka lengkap maka akan ada kesepakatan sanksi yang berkaitan dengan lingkungan misalnya mengambil daun yang jatuh di halaman sekolah dan juga membersihkan ruangan yang kotor. Pemberian sanksi kepada siswa berhubungan dengan nilai peduli lingkungan yang merupakan bentuk kegiatan spontan terhadap perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga sebagaimana dikemukakan oleh Kemendiknas (2010: 16). Spontanitas berkaitan dengan waktu pemberian sanksi kepada siswa yang memiliki perilaku dan sikap kurang baik yang harus di koreksi atau diberi tindakan saat itu juga. Oleh karena itu, spontanitas juga berlaku untuk bentuk sanksi yang berbeda-beda sesuai dengan kesepakatan siswa atau kelas yang berhubungan dengan siswa yang terlambat pramuka atau tidak memakai pakaian lengkap.
81
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan di Bab IV, simpulan dalampenelitian ini disajikan sebagai berikut. 1.
Implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah adiwiyata pada proses pembelajaran dilaksanakan melalui perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran.
Perencanaan termuat dalam Silabus dan RPP, pelaksanaan pembelajaran guru mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan sekitar sehingga siswa mendapatkan pesan berupa nilai-nilai yang terkandung dalam pembelajaran terkait dengan lingkungan, dan evaluasi pembelajaran dikembangkan dalam penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. 2.
Bentuk implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah adiwiyata dilaksanakan dengan kegiatan rutin, keteladan, kegiatan spontan, dan pengondisian. Kegiatan rutin terdiri dari kegiatan piket kelas, jum’at sehat, jum’at bersih, bank sampah, SEMUTLIS, dan SEMUTLIK. Keteladanan ditunjukkan oleh kepala sekolah dan guru memberi contoh cara memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya, ikut dalam kegiatan membersihkan lingkungan sekolah, dan mencuci tangan. Serta adanya jadwal piket bapak ibu guru. Kegiatan spontan dilaksanakan oleh guru untuk mengingatkan siswa yang membuang sampah sembarangan dan juga menegur siswa untuk mencuci tangan setelah beraktivitas. Pengondisian di SDN Tegalrejo 1 tersedianya Sarana prasana berupa pengadaan tempat
82
sampah terpilah, alat kebersihan, kantin sehat, pemanfaat limbah air wudhu untuk dialirkan ke kolam ikan, wastafel, kebun tanaman TOGA, ruang terbuka hijau, green house, toilet dan poster tentang lingkungan. Sekolah memasang peraturan tata tertib kelas dan tata tertib siswa siswa yang berisikan kewajiban, larangan, dan sanksi di setiap ruang kelas juga jadwal piket siswa di setiap kelas. 3.
Implementasi nilai peduli lingkunganmelalui ekstrakurikulerdi SDN Tegalrejo 1sebagai sekolah adiwiyata telah berjalan pada sebagian ekstrakurikuler yaitupada ekstrakurikuler pramuka dan karawaitan. Implementasi nilai peduli lingkungan dalam kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan melalui materi, pembiasaan, dan pemberian sanksi.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, penulis memberikan saran sebagai berikut. 1.
Bagi kepala sekolah agar terus meningkatkan pembinaan dan mengevaluasi keterlaksanaan program sekolah yang berkaitan dengan implementasi nilai peduli lingkungan.
2.
Bagi guru agar dapat terus meningkatkan keteladan dalam hal kepedulian lingkungan sehingga dapat menjadi contoh bagi siswa.
3.
Bagi peserta didik senantiasa mengikuti dan melaksanakan kegiatan kepedulian lingkungan yang ada di sekolah. Saling mengingatkan sesama teman untuk selalu menjaga lingkungan agar bersih dan nyaman.
83
DAFTAR PUSTAKA Andi Prastowo. (2014). Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Peserta Didik SD/MI Melalui Pembelajaran tematik-Terpadu. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, Vol. 1, No. 1. hal. 7. Diakses dari http://journal.uad.ac.id/index.php/JPSD/article/view/538 pada tanggal 12 Oktober 2016. Daryanto & Suryatri Darmiatun. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya. DNH. 7 Februari (2016). LIPSUS: Sampah dari Kota Yogya Terbesar Masuk Piyungan. Diakses dari http://jogja.tribunnews.com/2016/02/07/lipsussampah-dari-kota-yogya-terbesar-masuk-piyungan pada tanggal 6 November 2016 Pukul 11.05 WIB. Endah Sulistyowati. (2012). Implementasi kurikulum Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Citra Aji Parama. Ernita Dewi dan Syarifuddin. (2013). NILAI DALAM WACANA FILOSOFIS. Banda Aceh: Ushuluddin Publishing. Humas Pemkot YK. (2016). Sekolah Adiwiyata Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Diakses dari http://www.jogjakota.go.id/news/SekolahAdiwiyata-Wujudkan-Sekolah-Peduli-dan-Berbudaya-Lingkungan pada tanggal 17 Oktober 2016, jam 22.57 WIB. Imam Gunawan. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. Juli Soemirat Slamet. (1996). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Kaelan. (2010). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma Offset. Kemendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22, Tahun 2016, tentangStandar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Kemendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 23, Tahun 2016, tentangStandar Penilaian Pendidikan. Kemendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24, Tahun 2016, tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
84
Kemendiknas. (2010).Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pedoman Sekolah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Kemendiknas. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan. Lexy J. Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Lorens Bagus. (2005). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka. Louis O. Kattsoff. (2004). Pengantar Filsafat alih bahasa Soejono Soemargono. Yogyakarta: Tiara Wacana. Munadjat Danusaputro. (1985). Hukum Lingkungan Buku II: Nasional. Bandung: Binacipta. Muhammad Fadillah dan Lilif Mualifatu Khorida. (2013). Pendidikan Krakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Ngainun Naim. (2012). Character Building. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Novan Ardy Wiyani. (2013). Konsep, Praktik, & Strategi Membumikan Pendidikan Karakter di SD. Jogyakarta: Ar-Ruzz media. Oemar Hamalik. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Paduan Adiwiyata. (2011). Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Jakarta: Kerjasama Kementrian Lingkungan hidup dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pam Schiller dan Tamera Bryant. (2002). Baca Buku 16 Moral Dasar Bagi Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo. Rukiyati. (2013). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press. Rita Eka Izzati, dkk. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakrta: UNY Press. Sri Narwati. (2011). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rhineka Cipta. Syamsu Yusuf LN. (2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.
85
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus BesarBahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Zamroni.(2011). Pendidikan Demokrasi Yogyakarta: Gavin Kalam Utama.
86
pada
Masyarakat
Multikultural.
LAMPIRAN
87
Lampiran 1. Pedoman Observasi Aspek 1. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui proses pembelajaran a. Pelaksanaan proses pembelajaran menerapkan nilai peduli lingkungan b. Evaluasi pembelajaran memuat penerapan nilai peduli lingkungan 2. Implementasi nilai peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah a. Kegiatan rutin b. Kegiatan spontan c. Pengondisian d. Keteladanan 3. Implementasi nilai peduli Lingkungan melalui Ektrakurikuler
88
Deskripsi
Lampiran 2. Pedoman Wawancara a.
Pedoman wawancara kepada kepala sekolah tentang implementasi nilai peduli lingkungan Waktu : Lokasi : Narasumber : Pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan sebagai berikut 1. Apakah dalam program adiwiyata menanamkan nilai peduli lingkungan? 2. Kegiatan apa saja yang terkait nilai peduli lingkungan? 3. Apakah ada kurikulum terkait lingkungan hidup? 4. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan melalui proses pembelajaran di kelas? 5. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan dalam perencanaan pembelajaran yang disusun guru di sekolah ini? 6. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini? 7. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan dalam evaluasi pembelajaran di sekolah ini? 8. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan melalui kegiatan rutin di sekolah? 9. Bagaimana bentuk keteladanan guru dan karyawan terkait nilai peduli lingkungan di sekolah? 10. Bagaimana bentuk kegiatan spontan yang dilakukan guru terkait nilai peduli lingkungan? 11. Apa
saja
bentuk
pengkondisian
yang
dilakukan
sekolah
dalam
implementasi nilai peduli lingkungan? 12. Adakah ektrakurikuler yang menerapkan nilai peduli lingkungan? 13. Bagaimana implementasi atau penerapan nilai peduli lingkungan melalui penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler tersebut?
89
b. Pedoman wawancara kepada guru tentang implemenatsi nilai peduli lingkungan Waktu : Lokasi : Narasumber : Pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan sebagai berikut 1. Apakah dalam program adiwiyata menanamkan nilai peduli lingkungan? 2. Kegiatan apa saja yang terkait nilai peduli lingkungan? 3. Apakah ada kurikulum terkait nilai lingkungan hidup? 4. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan melalui proses pembelajaran di kelas? 5. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan dalam perencanaan pembelajaran yang disusun guru di sekolah ini? 6. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini? 7. Apakah ada kegiatan pembelajaran yang mengajak siswa membuat karya tentang kepedulian lingkungan? 8. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan dalam evaluasi pembelajaran di sekolah ini? 9. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan melalui kegiatan rutin di sekolah? 10. Bagaimana bentuk keteladanan guru dan karyawan terkait nilai peduli lingkungan di sekolah? 11. Bagaimana bentuk kegiatan spontan yang dilakukan guru terkait nilai peduli lingkungan? 12. Apa
saja
bentuk
pengkondisian
yang
dilakukan
sekolah
dalam
implementasi nilai peduli lingkungan? c.
Pedoman wawancara kepada pembimbing ekstrakurikuler tentang implementasi nilai peduli lingkungan Waktu : Lokasi :
90
Narasumber : Pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan sebagai berikut 1. Nilai karakter apa saja yang dikembangkan dalam kegiatan ektrakurikuler ini? 2. Bagaimana implementasi atau penerapan nilai peduli lingkungan melalui penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini? 3. Kegiatan apa saja yang menerapkan nilai peduli lingkungan pada ekstrakurikuler ini? d. Pedoman wawancara kepada ketua tim adiwiyata tentang implementasi nilai peduli lingkungan Waktu : Lokasi : Narasumber : Pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan sebagai berikut 1. Apakah dalam program adiwiyata menanamkan nilai peduli lingkungan? 2. Apakah ada kurikulum terkait lingkungan hidup? 3. Bagaimana
guru
mengembangkan
kegiatan
pembelajaran
terkait
lingkungan hidup? 4. Apakah ada kegiatan pembelajaran yang mengajak siswa membuat karya tentang kepedulian lingkungan atau lingkungan hidup? 5. Apa saja kegiatan rutin pada program adiwiyata yang mendukung perenapan nilai peduli lingkukan? 6. Bagaimana bentuk keteladanan guru dan karyawan terkait nilai peduli lingkungan di sekolah? 7. Bagaimana bentuk kegiatan spontan yang dilakukan guru terkait nilai peduli lingkungan? 8. Apa saja sarana prasana atau fasilitas pada program adiwiyata yang mendukung implementasi nilai peduli lingkungan? 9. Adakah ektrakurikuler pada program adiwiyata yang menerapkan nilai peduli lingkungan?
91
10. Bagaimana implementasi atau penerapan nilai peduli lingkungan melalui penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler tersebut? e.
Pedoman wawancara kepada siswa tentang implementasi nilai peduli lingkungan Waktu : Lokasi : Narasumber : Pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan sebagai berikut 1. Apakah bapak/ibu guru memberikan materi yang berkaitan dengan lingkungan? 2. Adakah hasil karya yang kalian buat terkait dengan kepedulian lingkungan? Misalnya poster atau puisi? 3. Apa saja kegiatan rutin terkait kepedulian lingkungan di sekolah selain piket kelas? 4. Apakah bapak/ibu guru memberikan contoh dalam kegiatan peduli lingkungan? 5. Apa disetiap kelas disediakan tempat sampah? 6. Apa yang kamu lakukan ketika menemui sampah yang jatuh? 7. Apa yang kamu lakukan ketika teman mu membuang sampah sembarangan? 8. Apa yang dilakukan bapak/ibu guru ketika ada siswa yang merusak atau membuat kotor lingkungan kelas/sekolah?
92
Lampiran 3. Pedoman Dokumentasi 1. Silabus dan Rencana Pelaksanan Pembelajaran 2. Foto-foto kegiatan sekolah 3. Jadwal program/ kegiatan SDN Tegalrejo 1
93
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian dan Surat Keterangan Daftar surat izin penelitian dan surat keterangan melakukan penelitian: No. Dokumen Nomor Surat Dikeluarkan Tanggal oleh surat 1. Permohonan 783/UN34.11/PL/2016 Dekan FIP 7 Februari Izin 2017 Penelitian 2. Surat Ijin 070/0407 Kepala Dinas 7 Februari 0793/34 Penanaman 2017 Modal dan Perizinan Pemeritahan Kota Yogyakarta 3. Surat 423.80/TG-1/IV/2017 Kepala SDN 4 April Keterangan Tegalrejo 1 2017
94
Lampiran 5. Triangulasi Data SDN Tegalrejo 1 TRIANGULASI DATA SDN TEGALREJO 1 Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran Observasi Dokumentasi Kesimpulan Kepala Guru Ketua Tim Siswa Sekolah Adiwiyata sumber Nilai peduli lingkungan dalam kurikulum Kurikulum Nilai peduli Kurikulum Nilai peduli terkait lingkungan terkait lingkungan lingkungan diintegrasikan lingkungan terintegrasi hidup di dalam hidup dalam terintegrasi kurikulum terintegrasi kurikulum dengan 2013. dengan 2013. kurikulum kurikulum 2013. 2013, tidak berdiri sendiri. sumber Perencanaan Di dalam RPP Tercantum di Guru Nilai peduli RPP kelas III dan Silabus menandai lingkungan RPP pada semester 2 tema guru tema-tema telah saat kegiatan 6 “Indahnya menandai hal yang direncanaka apersepsi. Persahabatan yang terkait berkaitan n yang Subtema 3 Nilai peduli peduli dengan “Sahabat Satwa” termuat lingkungan lingkungan. lingkungan, pembelajaran ke- dalam RPP tercantum dan guru bisa dan Silabus. 1 memuat KI 2, dalam RPP menggemban KD 3 dan KD 4 dan silabus gkan sendiri muatan Bahasa dengan
97
mengaitkan dan memilih materi yang sesuai
dengan buku PLH dan disesuaikan dengan tema yang diajarkan.
98
Indonesia serta indikatorindikatornya memuat nilai peduli lingkungan. RPP kelas V semester2 tema 8“Ekosistem”Su btema 1“Komponen Ekosistem”pemb elajaran ke-1 memuat KI 2, KD 2muatan IPA,dan Bahasa Indonesia, KD 3 danKD 4 muatan IPAdan BahasaIndonesia, sertaIndikatorindikatornya.Nila i peduli lingkungan terdapat pada Silabus pada KD di tandai dengan “(LH)” yang
artinya tentang Lingkungan Hidup). Pelaksanaan Proses Pembelajaran Guru Pembelajaran Nilai peduli melaksanakan tema 7 lingkungan kegiatan Indahnya pada pembelajaran Persahabatan pembelajaran mengaikan subtema 1 terintegrasi kegiatan pada Pembelajaran pada tema tema yang 1 dan 3 tentang yang memuat sudah hewan materi berkaitan peliharaan terutama langsung guru PKn. Anak dengan menjelaskan harus menjaga lingkungan, pada siswa kebersihan dan guru bisa bagaimana selama di mengaitkan cara merawat kelas. sendiri dengan Nilai peduli hewan dan tema. cara menjaga lingkungan kebersihan dilaksanakan tempat melalui tinggalhewan. pembelajaran luar kelas. Pembelajaran tema 8 Pada subtema 1 pembelajaran Pembelajaran terintegrasi 1 materi pada tema
Teknik Guru memberikan materi yang berkaitan dengan lingkungan pada tema tertentu, seperti pada tema indahnya persahabat. Guru memberikan materi tentang lingkungan yang terdapat pada tema. Guru memberikan materi tentang kebersihan lingkungan yang terdapatpada
-
99
Buku siswa kelas 3 Tema 7 Indahnya Persahabatan dan Buku Siswa kelas 5 Tema 8 Ekosistem
Pelaksanaan nilai peduli lingkungan dalam pembelajaran di integrasikan dengan tema yang berkaitan dengan lingkungan. Misal pada kelas 5 tema ekosistem.
tentang ekosistem guru mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan sekitar yaitu tentang komponen abiotik dan biotik serta cara menjaga lingkungan.
yang memuat materi tentang lingkungan. Saat pembelajaran berlangsung memberikan contoh-contoh nilai peduli lingkungan.
tema indahnya persahabatan Materi tentang lingkungan diberikan pada tema 6 organ tubuh manusia dan hewan. Guru memberikan materi terkait dengan lingkungan Materi yang diberikan terkait lingkunganku bersih dan sehat. Teknik
Evaluasi Pembelajaran Evaluasi Evaluasi nilai Evaluasi dilakukan guru peduli tentang nilai KH dengan lingkungan peduli memberikan dikaitkan lingkungan tugas dengan materi tidak menggambar yang berkaitan dicantumkan hewan dengan di RPP
-
100
Penilaian membaca teks bacaan (Bahasa Indonesia), menghitung luas dan keliling lingkaran
Evaluasi pembelajaran tentang nilai peduli lingkungan dilakukan dengan
peliharaan dan lingkungan namun menuliskan cara yang terwujud dilakukan merawat hewan. dalam soal. secara Guru KH juga spontan oleh memberikan guru. penilaian Evaluasi terhadap hasil pembelajaran pekerjaan siswa. dengan tes Guru SG juga tertulis meminta siswa berupa soal untuk menjawab yang pertanyaan teks berkaitan tentang dengan ekosistem dan lingkungan. meminta siswa melakukan pengamatan komponen ekositem di lingkungan sekolah secara berkelompok.Gu ru SG juga memebrikan nilai terhadap hasil pekerjaan siswa.
(matematika), dan kegiatan pengayaan tentang ekosistem (IPA).
101
pemberian soal pada materi yang berkaitan dengan lingkungan.
Karya Siswa tentang Kepedulian Lingkungan Siswa kelas 3 Siswa diajak membuat membuat karya gambar tentang tentang peduli hewan lingkungan peliharaan dan dengan menuliskan cara membuat merawat poster dan binatang yang mengolah telah di gambar. barang bekas.
teknik Ada kegiatan membuat karya tentang kepedulian lingkungan seperti puisi,poster , membuat kompos, daur ulang sampah misalnya membuat gantungan kunci, kalung, hiasan dinding.
102
Siswa membuat karya berupa poster, kotak tisu, montase. Siswa membuat karya yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan. Contohnya membuat poster merawat lingkungan, dan pemanfaatan bahan bekas seperti sepatu untuk dibuat kotak tisu.
Hasil karya siswa berupa poster menjaga lingkungan, kolase dari daun kering di tempel di dinding pojok karya siswa dan di mading sekolah.
Siswa membuat karya yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan, seperti membuat poster dan mendaur ulang sampah atau barang bekas.
Siswa membuat karya tentang kepedulian lingkungan berupa poster, montase, dan karya dari barang bekas yaitu kotak tisu, montase. Karya tentang kepedulian lingkungan dari barang bekas roncean sedotan, gambar dari daun pisang kering dan poster. Siswa membuat karya dari barang bekas. Karya tentang kepedulian lingkungan dari barang bekas roncean sedotan dan poster yang
Siswa membuat karya tentang peduli lingkungan dengan membuat poster tentang menjaga lingkungan, mendaur ulang barang bekas menjadi kerajinan tangan
103
berupa himbauan menjaga lingkungan. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah Observasi Kepala Sekolah Teknik Guru Ketua Tim Adiwiyata Kegiatan Rutin piket kelas Piket kelas, Kegiatan rutin Piket kelas, dilaksanakan SEMUTLIS, menyiram SEMUTLIS, setelah pulang SEMUTLIK, tanaman, piket SEMUTLIK sekolah, siswa Jumat Sehat, kelas. bagi guru dan mencuci tangan Jumat Bersih karyawan, saat akan Jumat bersih makan, mencuci Kegiatan rutin setiap tangan dan kaki sebulan menabung setelah sampah, Jumat sekali, Jumat berolahraga, sehat. bersih, Piket setiap jumat Kelas. diadakan kegiatan jumat bersih seperti senam dan membersihkan lingkungan
104
Dokumentasi
Kesimpulan
Siswa Teknik. piket kelas, Jadwal menyiram kelas. tanaman,mencuci tangan dan SEMUTLIS. Piket kelas dan kegiatan jumat bersih menjadi kegiatan rutin. Kegiatan rutin piket kelas dan senam. Kegiatan rutin yang dilaksanakan ialah piket kelas dan senam hari jumat.
piket Kegitan rutin meliputi piket kelas, SEMULTIS, SEMUTLIK, Jumat bersih, Jumat sehat.
sekitar sekolah.
Kegiatan rutin yang dilaksanakan piket, senam jumat pagi.
Kegiatan rutin yang dilaksanakan ialah piket kelas dan senam hari jumat (Jumat Bersih).
Keteladanan Pada kegiatan jumat bersih guru ikut dalam kegiatan senam dan pada saat membersih lingkungan sekolah guru memberikan contoh memilah sampah berdasarkan jenisnya, Guru juga memberi contoh
Teknik Guru ikut terlibat dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan.
Guru memberikan contoh dengan ikut dalam kegiatan bersih-bersih, mengarahkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya.
Keteladan dengan membuang sampah pada tempatnya, piket guru sesuai jadwal piket, membeli makanan tidak sembarangan, budaya cuci tangan, menghemat
105
Guru menegur siswa untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengingatkan tidak membeli jajan sembarangan.
Guru mengingatkan siswa untuk membuang sampah pada tempat sampah.
Keteladan guru mengikuti kegiatan Jumat sehat untuk senam bersama-sama. Guru membersihkan lingkungan kantor.
Keterlibatan kepala sekolah dan guru dalam kegiatan sekolah seperti kegiatan senam Jumat Sehat, bersih-bersih lingkungan sekolah Jumat
membersihkan lumut dengan sikat.
penggunaan kertas.
Guru memberikan teladan dengan tidak merokok disekolah, membuang sampah pada tempatnya, merawat tanaman, membersihkan kamar mandi setelah digunakan.
Memberi contoh membuang sampah sesuai jenis sampah. Guru menegur untuk membaung sampah pada tempatnya dan tidak memetik tumbuhan. Guru memberi contoh cara menyapu yang benar. Guru memberi himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya dan memberi contoh cara memilah dan mengolah sampah.
106
Bersih.
Kegiatan Spontan Kepala sekolah Guru menyiram mengingatkan tanaman depan siswa untuk kantor yang menjaga telah layu kebersihan Pada saat lingkungan, pembelajaran meminta siswa SH tidak siswa sengaja mengambil menumpahkan sampah yang air dan segera jatuh. mengambil pel untuk di bersihkan. Siswa AL pada saat pembelajaran menyapu bawah mejanya yang kotor, dan membuangnya ke tempat sampah. Guru mengingatkan siswa untuk membuang
Teknik Guru menegur siswa untuk membuang sampah ke tempat sampah. Guru mengingatkan siswa untuk menjaga lingkungan dan mengambil sampah yang jatuh.
Bapak ibu guru mengingatkan anak-anak untuk membuang sampah pada tempatnya.
Mengambil dan membuang sampah yang jatuh ke tempat sampah. Menegur teman yang membuang sampah sembarangan. Siswa mengambil dan membuang sampah yang jatuh dan membuangnya ke tempat sampah. Memberitahu teman yang buang sampah sembarangan agar jangan membuang sampah sembarangan. Membuang sampah yang jatuh ke tempat sampah. Menegur atau mengingatkan teman agar membuang sampah
107
Aturan untuk menjaga kebersihan sekolah, membuang sampah pada tempatnya.
Guru menegur siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya, begitu pula sesama siswa juga saling mengingatkan.
sampah pada tempatnya.
pada tempatnya. Mengambil sampah yang jatuh dan membuang sampah di tempatnya. Menegur teman yang membuang sampah sembarangan. Membuang sampah yang jatuh ke tempat sampah. Menasehati teman yang membuang sampah sembarangan dan meminta membuang sampah ke tempatnya. Membuang sampah yang jatuh ke tempat sampah sesuai jenisnya. Siswa menasehati dan meminta siswa yang membuang sampah sembarangan untuk
108
membuang sampah sesuai jenisnya. Kegiatan Pengkondisian Kantin sekolah Tempat sehat yang sampah, toilet, menjual green house, makanan tanpa limbah air menggunakan wudhu bungkus plastik, dialirkan ke terdapat green kolam ikan, house untuk wastafel, alat penangkaran kebersihan, tanaman, limbah kantin sehat. air wudhu yang di alirkan untuk kolam ikan, pemasangan poster ajakan untuk menjaga lingkungan, adanya peraturan sekolah dan kelas yang salah satunya berisi tentang aturan untuk menjaga lingkungan
Teknik Terdapat tempat sampah di setiap kelas, alat membuat kompos, toilet bersih, tanaman toga, biopori di halaman sekolah, kantin yang menjual makanan tanpa menggunakan plastik.
Tempat sampah yang sudah terpilah, kamar mandi,alatalat kebersihan, air limbah wudhu bisa dimanfaatkan untuk kolam lele dan menyirami tanaman, adanya ruang terbuka hijau, Terdapat tempat sampah, kemudian adanya sarana wastafel, air limbah wudhu pendukung pembelajaran dialirkan ke lingkungan kolam ikan. Secara tertulis hidup antara lain ada visi misi sekolah terkait pengomposan, bank sampah kepedulian
109
-
Piagam tentang kebersihan dan kepedulian lingkungan
Tersedianya sarana prasarana seperti tempat sambah yang terpilah, toilet, green house, pemanfaatan limbah air wudhu yang dialirkan ke kolam ikan, kantin sehat, wastafel, biopori, pengomposa n, tanaman TOGA.
sekolah, tersedianya tempat sampah di depan ruang kelas, wastafel untuk mencuci tangan, toilet yang bersih.
lingkungan dan aturan kelas maupun sekolah memuat himbauan untuk menjaga kebersihan.
salinsih, toga, green house, kolam ikan, biopori, sumur resapan, ventilasi udara secara alami, paving block, kemudian daftar piket, efisiensi pemanfaat listrik, air serta, ATK, kantin sehat tidak menjual makanan yang ada kemasannya, tidak ada pewarna, pengenyal, tidak menjual makanan kadaluarsa.
110
Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler Observasi Kepala Sekolah sumber Ketua Tim Guru Adiwiyata Ekstrakurikuler Ektrakurikuler yang terdapat nilai peduli lingkungan Ekstrakurikuler Ekstakurikuler Nilai peduli pramuka lebih banyak pramuka, tari, lingkungan menerapkan nilai karawitan, terdapat pada peduli lingkungan. menerapakan nilai ektrakurikuler peduli lingkungan. pramuka di masukkan dalam materi lingkungan hidup. Ada nilai peduli lingkungan pada ekstrarikuler karawitan. Penyelenggaraan ekstakurikuler Penerapan nilai Penerapan nilai Pada Pemilihan materi peduli lingkungan peduli lingkungan ektrakurikuler terkait nilai peduli pada ekstrakurikuler tergantung guru karawitan materi lingkungan, seperti di sesuaikan dengan dalam menerapkan tembang yang pemilihan tembang materi yang di materinya. diajarkan tentang tentang reboisasi. sampaikan. reboisasi. Siswa Melepas alas kaki masuk ruang saat masuk ruang karawitan dengan karawitan. melepas alas kaki. Memberikan materi tentang Ektrakurikuler
111
Dokumentasi Kesimpulan
teknik -
Ektrakurikuler yang menerapkan niali peduli lingkungan adalah nilai peduli lingkungan.
teknik Siswa kelas 5 bermain gamelan. Kegiatan siswa menanam tanaman TOGA.
Penerapan nilai peduli lingkungan disampaikan melalui materi yang diajarkan, pembiasaan, dan pemberian
pramuka materi yang diajarkan tentang manfaat tanaman TOGA dan siswa diajak menanam tanaman TOGA.
kebencanaan yang memuat nilai peduli lingkungan.Mengaj ak anak menanam tanaman TOGA. Menomor satukan kebersihan lingkungan saat berkemah. memberikan sanksi membersihkan lingkungan sekitar kepada siswa yang terlambat atau tidak memakai pakaian lengkap.
112
sanksi.
Lampiran 6. Hasil Wawancara SDN Tegalrejo 1 HASIL WAWANCARA KEPADA KEPALA SEKOLAH TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 11 Maret 2017 Lokasi : Ruang Kepala Sekolah Narasumber : TJ (Kepala Sekolah) No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan 1.
2.
3
4.
Apakah dalam program adiwiyata Iya nilai peduli lingkungan di tanamkan bersama dengan menanamkan nilai peduli program adiwiyata, bahkan sebelum program adiwiyata lingkungan? itu di programkan. Kegiatan apa saja yang terkait Ada piket kelas, cuci tangan di wastafel yang ada di depan nilai peduli lingkungan? kelas itu, menyiram tanaman seperti itu. Apakah ada kurikulum terkait Jadi kurikulum itu tidak berdiri sendiri tetapi menjadi lingkungan hidup? satu kesatuan dengan kurikulum 2013. Bagaimana penerapan nilai peduli Pada proses pembelajaran guru yang sepenuhnya lingkungan melalui proses menerapkan nilai peduli lingkungan misalnya dengan pembelajaran di kelas? memberikan contoh, atau mengaitkan dengan materi.
113
Nilai peduli lingkungan di tanamkan bersama dengan program adiwiyata,bahkan sebelum program adiwiyata. Ada piket kelas, cuci tangan di wastafel, menyiram tanaman.
Program adiwiyata menanamkan nilai peduli lingkungan.
Kurikulum terkait lingkungan hidup tidak berdiri sendiri tetapi menjadi satu kesatuan dengan kurikulum 2013 Pada proses pembelajaran guru menerapkan nilai peduli lingkungan dengan memberikan contoh bagaimana cara peduli dengan lingkungan dan mengaitkan pada materi.
Kurikulum terkait lingkungan hidup terintegrasi dengan kurikulum 2013.
piket kelas, cuci tangan di wastafel, menyiram tanaman.
Guru menerapkan nilai peduli lingkungan dengan memberi contoh dan mengaitkan pada materi yang diajarkan.
5.
6.
7.
begini untuk Bagaimana penerapan nilai peduli Jadi perencanaan guru lingkungan dalam perencanaan menyusunnya dalam RPP dan pembelajaran yang disusun guru tinggal menandai misal pada KI atau KD dengan tanda di sekolah ini? miring, bold, atau dengan warna. Iya mbak, jadi di silabus itu juga di tandai mana yang terkait Lingkungan Hidup, Anti Korupsi. Bagaimana penerapan nilai peduli Pelaksanaannya di sesuaikan dengan kegiatan dalam tema. lingkungan dalam pelaksanaan Guru bisa mengaitkan sendiri pada tema, namun juga ada pembelajaran di sekolah ini? tema yang langsung berkaitan dengan lingkungan.
Bagaimana penerapan nilai peduli Evaluasi dilakukan secara keseluruhan, kalau khusus lingkungan dalam evaluasi evaluasi untuk nilai peduli lingkungan mungkin hanya pembelajaran di sekolah ini? beberapa yang di kaitkan dengan materi yang ada
114
Guru menyusun dalam RPP dan menandai KI dan KD yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan dengan tanda miring, bold, atau dengan warna. Di silabus juga di berikan tanda terkait lingkungan hidup.
Pelaksanaannya di sesuaikan dengan kegiatan dalam tema. Guru mengaitkan sendiri pada tema yang diajarkan, namun juga ada tema yang langsung berkaitan dengan lingkungan dan guru tinggal melaksanakan.
Guru menyusun RPP dan Silabus kemudian menandai KI dan KD yang terkait peduli lingkungan.
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tema yang sudah berkaitan langsung dengan lingkungan, jika pada tema tersebut belum terdapat nilai peduli lingkungan guru juga bisa mengaitkan dan menambahkannya. Evaluasi dilakukan secara Evaluasi nilai peduli keseluruhan, evaluasi nilai lingkungan dikaitkan peduli lingkungan dikaitkan dengan materi yang dengan materi yang berkaitan dengan berhubungan dengan lingkungan yang lingkungan dan diwujudkan terwujud dalam soal.
dalam soal. 8.
9.
10.
11.
dalam bentuk soal.
Bagaimana penerapan nilai peduli Ya piket kelas itu pasti, gerakan SEMUTLIS, untuk lingkungan melalui kegiatan rutin bapak ibu guru ada SEMUTLIK, seperti yang di sekolah? mbak lihat kemarin setiap jumat pagi guru dan seluruh siswa melaksanakan senam, Jumat bersih juga setidaknya sebulan sekali untuk membersihkan lingkungan sekolah. Bagaimana bentuk keteladanan Guru pada dasarnya sebagai guru dan karyawan terkait nilai contoh bagi siswa untuk diteladani. Ya jika ada peduli lingkungan di sekolah? kegiatan bersih-bersih guru ikut terlibat, lalu membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan. lebih banyak Bagaimana bentuk kegiatan Guru mengingatkan siswa untuk spontan yang dilakukan guru menjaga kebersihan, jika ada sampah yang jatuh meminta terkait nilai peduli lingkungan? siswa untuk mengambil sampah dan membuangnya. pengkondisian Apa saja bentuk pengkondisian Untuk disediakannya fasilitas tempat
115
piket kelas, gerakan SEMUTLIS, untuk bapak ibu guru ada SEMUTLIK, setiap jumat pagi guru dan seluruh siswa melaksanakan senam (Jumat Sehat), Jumat bersih dilakukan sebulan sekali untuk membersihkan lingkungan sekolah.
Piket kelas, SEMUTLIS, SEMUTLIK, Jumat Sehat, dan Jumat Bersih.
Guru ikut terlibat dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan.
Guru ikut terlibat dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan.
Guru mengingatkan kepada siswa untuk menjaga lingkungan, jika ada sampah yang jatuh meminta siswa untuk mengambil
Guru mengingatkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan, meminta siswa mengambil sampah yang jatuh. Fasilitas yang disediakan Tempat belajar yang sekolah adalah tempat nyaman,tempat sampah,
12.
yang dilakukan sekolah dalam yang nyaman untuk belajar, ada tempat sampah yang ada implementasi nilai peduli disetiap kelas, toilet, green house di dekat mushola, air lingkungan? wudhu itu dialirkan untuk mengairi kolam ikan, wastafel untuk cuci tangan, penyediaan alat kebersihan, kantin dengan makanan sehat.
toilet, green house, limbah air wudhu dialirkan ke kolam ikan, wastafel, alat kebersihan, kantin sehat.
Adakah
Ekstrakurikuler pramuka lebih banyak menerapkan nilai peduli lingkungan.
ektrakurikuler
menerapkan
nilai
yang peduli
lingkungan?
13.
Bagaimana
implementasi
atau
penerapan nilai peduli lingkungan melalui penyelenggaraan kegiatan
belajar yang nyaman, adanya tempat sampah disetiap kelas, toilet, green house yang terletak di dekat mushola, air wudhu yang dialirkan untuk mengairi kolam ikan, wastafel untuk cuci tangan, penyediaan alat kebersihan, kantin dengan makanan sehat. Untuk ekstrakurikuler itu Lebih banyak pada sebenarnya belum ada ekstrakurikuler pramuka. perhatian khusus penerapan nilai peduli lingkungan, namun sekiranya guru dapat mengembangkan dengan di sesuaikan dengan materi yang di sampaikan. Selama ini jika dilihat yang lebih berinteraksi dengan lingkungan ialah ekstrakurikuler pramuka. Ya seperti yang saya bilang Penerapan di sesuaikan tadi bahwa akan di sesuaikan dengan materi yang di dengan materi yang di sampaikan. sampaikan.
ekstrakurikuler tersebut?
116
Penerapan nilai peduli lingkungan pada ekstrakurikuler di sesuaikan dengan materi yang di sampaikan.
HASIL WAWANCARA KEPADA KETUA TIM ADIWIYATA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 11 Maret 2017 Lokasi : Ruang Guru Narasumber : JN (Ketua TIM Adiwiyata) No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan 1.
Apakah dalam program adiwiyata Iya karena adiwiyata sendiri Iya, adiwiyata berkaitan sudah berkaitan dengan dengan lingkungan. menanamkan nilai peduli lingkungan jadi ya pasti menanamkan. lingkungan?
Program adiwiyata berkaitan dan menanamkan nilai peduli lingkungan.
2
tentang Apakah ada kurikulum terkait Kurikulum lingkungan hidup itu lingkungan hidup? terintegrasi dengan kurikulum 2013, karena terintegrasi bukan monolog bukan monolitik, jadi bukan sendiri jadi terintegrasi. Bagaimana guru mengembangkan Kebetulan kurikulum 2013 itu berdasarkan tema, kita tinggal kegiatan pembelajaran terkait menandai tema-tema yang sudah ada kemudian kita beri lingkungan hidup? tanda-tanda disitu. Guru bisa mengembangkan sendiri, misalnya dengan pendidikan lingkungan hidup di kelas 1 seperti itu,
Guru menandai tematema yang berkaitan dengan lingkungan, dan guru bisa menggembangkan sendiri dengan buku PLH dan disesuaikan dengan tema yang diajarkan.
3
117
Kurikulum tentang Kurikulum terkait lingkugan hidup lingkungan hidup terintegrasi dengan terintegrasi dengan kurikulum 2013. Tidak kurikulum 2013, tidak monolitik. berdiri sendiri.
Kurikulum 2013 berdasarkan tema, guru menandai tema-tema yang sudah ada. Guru bisa mengembangan sendiri, misal dengan buku pendidikan lingkungan hidup kelas 1 ada manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan
4.
Apakah pembelajaran
ada yang
kegiatan mengajak
siswa membuat karya tentang kepedulian
lingkungan
atau
lingkungan hidup?
5.
Apa saja kegiatan rutin pada program
adiwiyata
yang
kemudian di situ ada manusia sebagai makhluk sosial,lingkungan rumah, sumber daya alam, air dan pemanfaatnya, kemudian ini kelas 1 sampai kelas 6 sebenarnya ada tinggal kita mengembangkan sesuai dengan materi PLH yang dari kementerian. Sebenarnya ada bukunya sendiri kalau kita mau mengembangkan kita tinggal melihat buku dan di sesuaikan dengan tema, tapi tidak semua guru punya bukunya. Karyanya biasanya puisi, poster misalnya seperti itu ditempel, kemudian membuat kompos, daur ulang sampah misalnya membuat gantungan kunci, kalung, hiasan dinding.
rumah, sumber daya alam, air dan pemanfaatannya tinggal kita sesuaikan dengan tema.
Ada kegiatan membuat karya tentang kepedulian lingkungan seperti puisi, poster , membuat kompos, daur ulang sampah misalnya membuat gantungan kunci, kalung, hiasan dinding. Piket itu kegiatan rutin, Piket kegitan rutin, Piket kelas, SEMUTLIS, SEMUTLIK SEMUTLIS, SEMUTLIK SEMUTLIS, (Sepuluh Menit Untuk bagi guru dan karyawan SEMUTLIK bagi guru
118
Karyanya puisi, poster , kemudian membuat kompos, daur ulang sampah misalnya membuat gantungan kunci, kalung, hiasan dinding.
mendukung perenapan nilai peduli Lingkungan Kerja) bagi guru dan karyawan kegiatannya lingkukan? ada guru piket kita bersihbersih di kantor, itukan lingkungan kerja pokoknya di lingkungan kerja terlihat rapi enak di pandang. SEMUTLIS dan piket hampir sama, cuma kalau SEMUTLIS kan kegiatan sama-sama kalau piket kegiatan sesuai jadwal yang ada. Jumat bersih itu disepakati bersama dengan warga sekolah diprogram 1 bulan sekali misalya rumputnya memang harus di cabut ya anak-anak berarti harus peduli mencabut rumput liar itu. Kalau jumat sehat itu senam pagi setiap jumat seminggu sekali. Setiap kamis kita nabung di bank sampah salinsih jadi anak-anak bisa nabung seperti ini.
119
kegiatannya ada guru piket dan karyawan, Jumat kita bersih-bersih di kantor, bersih setiap sebulan agar lingkungan kerja sekali, Jumat sehat. terlihat rapi enak di pandang. SEMUTLIS dan piket hampir sama, SEMUTLIS ialah kegiatan sama-sama sedangkan piket kegiatan sesuai jadwal yang ada. Jumat bersih disepakati bersama dengan warga sekolah diprogram 1 bulan sekali misalya sudah tumbuh rumput liar berarti harus dibersihkan. Jumat sehat itu senam pagi setiap jumat seminggu sekali. Setiap kamis kita nabung di bank sampah salinsih.
6.
7.
8.
Bagaimana bentuk keteladanan Keteladanannya ya bapak ibu guru sudah membuang guru dan karyawan terkait nilai sampah sudah pada tempatnya, ada piket guru peduli lingkungan di sekolah? sesuai jadwal piket, ya kalau jajan tidak sembarangan, kemudian budaya cuci tangan, keteladan tentang penggunaan sampah misalnya jangan sembarangan menggunakan kertas kita harus hemat. Bagaimana bentuk kegiatan Misalnya seperti hari air kita harus hemat, pada hari lahan spontan yang dilakukan guru basah anak-anak menanam padi di sawah untuk terkait nilai peduli lingkungan? percontohan, outbond atau outdor education biasanya bapak ibu guru ada anak-anak mengingatkan membuang sampah pada tempatnya. Apa saja sarana prasana atau Sarana prasarananya banyak banget termasuk tempat fasilitas pada program adiwiyata sampah yang sudah terpilah yang mendukung implementasi yang kelihatan itu, kamar mandi, alat-alat kebersihan, nilai peduli lingkungan? kemudian air limbah di hemat sedemikaian rupa sehingga
120
Bapak ibu guru membuang sampah sudah pada tempatnya, ada piket guru sesuai jadwal piket, jajan tidak sembarangan, kemudian budaya cuci tangan, menghemat penggunaan sampah kertas..
Keteladan dengan membuang sampah pada tempatnya, piket guru sesuai jadwal piket, membeli makanan tidak sembarangan, budaya cuci tangan, menghemat penggunaan kertas.
Bapak ibu guru mengingatkan anak-anak untuk membang sampah pada tempatnya.
Bapak ibu guru mengingatkan anakanak untuk membang sampah pada tempatnya.
Sarana prasarananya termasuk tempat sampah yang sudah terpilah, kamar mandi,alat-alat kebersihan, kemudian air limbah wudhu di hemat bisa dimanfaatkan untuk kolam lele dan
Tempat sampah yang sudah terpilah, kamar mandi, alat-alat kebersihan, air limbah wudhu bisa dimanfaatkan untuk kolam lele dan
pada masa waktu musim kemarau air limbah wudhu bisa dimanfaatkan untuk kolam lele sama untuk menyirami kalau sudah musim kemarau, adanya ruang terbuka hijau banyak di depan di samping belakang untuk mengurangi radiasi, apa namanya getaran, dan kebisingan, kemudian adanya sarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup antara lain ada pengomposan, bank sampah salinsih, toga, green house, kolam ikan, biopori, sumur resapan itu di sana, yang belum biogas, itu yang sarana prasarana. Kemudian adanya ventilasi udara secara alami, kemudian paving block, kemudian daftar piket, ada pengawas terkait nanti kalau anak-anak melanggar tata tertib harus laporan ke siapa ada laporannya disitu. Ada efisiensi pemanfaat listrik, air
121
menyirami kalau sudah musim kemarau, adanya ruang terbuka hijau mengurangi radiasi, getaran, dan kebisingan, kemudian adanya sarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup antara lain ada pengomposan, bank sampah salinsih, toga, green house, kolam ikan, biopori, sumur resapan. Kemudian adanya ventilasi udara secara alami, kemudian paving block, kemudian daftar piket, efisiensi pemanfaat listrik, air serta, ATK, serta kantin di sekolah kami adalah pelayanan kantin sehat tidak menjual makanan yang ada kemasannya, tidak ada pewarna, pengenyal, tidak menjual makanan kadaluarsa jadi pagi diolah dan siangnya di sajikan. Jadi kantin tidak menggunakan plastik,
menyirami tanaman, adanya ruang terbuka hijau, kemudian adanya sarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup antara lain ada pengomposan, bank sampah salinsih, toga, green house, kolam ikan, biopori, sumur resapan, ventilasi udara, paving block, kemudian daftar piket, efisiensi pemanfaat listrik, air serta, ATK, kantin sehat tidak menjual makanan yang ada kemasannya, tidak ada pewarna, pengenyal, tidak menjual makanan kadaluarsa.
9.
Adakah
ektrakurikuler
program
adiwiyata
menerapkan
nilai
serta, ATK, serta kantin itu di sekolah kami adalah pelayanan kantin sehat tidak menjual makanan yanga da kemasannya, tidak ada pewarna, pengenyal, tidak menjual makanan kadaluarsa jadi pagi diolah dan siangnya di sajikan. Jadi kantin tidak menggunakan plastik, sterofom maupun aluminium foil. pada Kegiatan pramuka itu banyak, karawitan mungkin ada di yang materinya kayak di tembangnya. peduli
lingkungan? 10.
sterofom aluminium foil.
Kegiatan pramuka banyak menanamkan nilai peduli lingkungan, karawitan pada materi tembang berkaitan dengan lingkungan.
atau Jadi itu tergantung guru Tergantung guru dalam memasukkannya memasukkannya penerapan nilai peduli lingkungan dalam materi. materi. melalui penyelenggaraan kegiatan Bagaimana
implementasi
ekstrakurikuler tersebut?
122
maupun
Ekstakurikuler pramuka, tari, karawitan, menerapakan nilai peduli lingkungan.
dalam Penerapan nilai peduli dalam lingkungan tergantung guru dalam menerapkan materinya.
HASIL WAWANCARA KEPADA GURU TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 20 Februari 2017 Lokasi : Ruang Kelas III A Narasumber : KH (Guru kelas IIIA) No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan 1.
2.
3
4.
Apakah dalam program adiwiyata Iya, sebenarnya penanaman lingkungan itu sejak anak menanamkan nilai peduli masuk sekolah itu sudah disosialisasikan, sudah lingkungan? ditanamkan ke anak-anak. Kegiatan apa saja yang terkait Itu apa semutlis sepuluh menit sebelum masuk nilai peduli lingkungan? pembelajaran itu lo, ada jumat bersih, terus kebiasaan cuci tangan selesai apa itu selesai pembelajaran kayak gini anak-anak nanti cuci tangan sebelum anak-anak jajan. Apakah ada kurikulum terkait Ada, kurikulumnya masuk di kurukulum yang digunakan nilai lingkungan hidup? mbak. Bagaimana penerapan nilai peduli Kalau di kelas peduli lingkungannya itu didalam lingkungan melalui proses kelas anak tidak boleh membuang sampah
123
Iya, penanaman nilai peduli lingkungan sejak anak masuk sudah disosialisasikan dan di tanamkan ke anak-anak. Semutlis sepuluh menit sebelum pembelajaran. Ada jumat bersih. Kebaisaan cuci tangan anak-anak selesai pembelajran sebelum jajan.
Nilai peduli lingkungan ditanamkan dan disosialisasikan sejak awal anak masuk di sekolah. Semutlis, Jumat bersih, dan cuci tangan.
Ada, kurikulum terkait nilai peduli lingkungan masuk di kurikulum yang digunakan (Kurikulum 2013). Anak tidak boleh membuang sampah sembarangan saat ada kegiatan menggunting
Nilai peduli lingkungan diintegrasikan dengan kurikulum 2013. Anak harus menjaga kebersihan selama di kelas.
sembarangan kalau habis mengerjakan pakek selembar kertas kadang ada menggunting-gunting itu anak-anak langsung dibersihkan. Bagaimana penerapan nilai peduli Tercantum di RPP ada KD di tema yang langsung berkaitan lingkungan dalam perencanaan dengan itu. Piye yo mbak, pembelajaran yang disusun guru biasane setiap pagi itu kita guru bertanya anak-anak di sekolah ini? siapa yang hari ini ikut piket, dibawah meja mu ada kertas tidak. Tapikan kadangkadang disitu dituliskan di dalam RPP kan cuman guru menyapa siswa, jadi dimasukkan di situ. Kan menyapa macem-macem ya bisa tanya sudah piket belum, ada kertas di meja mu nggak.
kertas.
Tercantum di RPP ada pada KD tema yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan. Juga nilai peduli lingkungan di tuliskan dengan menyapa siswa atau saat apersepsi. Menyapa tersebut diartikan guru untuk bertanya, apakah sudah piket, adakah kertas atau sampah di meja mu.
KD pada tema yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan di cantumkan dalam RPP dan saat kegiatan apersepsi.
Bagaimana penerapan nilai peduli Ada, mbak terutama di PKn kan tematik tetap ada muatan lingkungan dalam pelaksanaan kayak Bahasa Indonesia, PKn, matematika tetap ada pembelajaran di sekolah ini? walaupun disitu tidak terpisahkan tapi tetap ada.
Nilai peduli lingkungan diintegrasikan pada tema yang memuat materi terutama PKn.
Nilai peduli lingkungan pada pembelajaran terintegrasi pada tema yang memuat materi terutama PKn.
pembelajaran di kelas?
5.
6.
124
7.
8.
9.
10.
11.
kegiatan Ada. Kita membuat poster itu, membuat karya daur pembelajaran yang mengajak ulang. Kita pakek botol siswa membuat karya tentang bekas, aqua bekas, koran bekas. Kemarin baru saja kepedulian lingkungan? kotak tisu dari koran dan kardus bekas mbak. Bagaimana penerapan nilai peduli Di evaluasinya ya kita periksa, guru melihat kita lingkungan dalam evaluasi keliling kelas sudah bersih apa belum. Jika ada yang pembelajaran di sekolah ini? kotor meminta siswa mengambil. Tidak ada evaluasi di RPP. Bagaimana penerapan nilai peduli Menyiram tanaman pakek aqua tapi sekarang kurang lingkungan melalui kegiatan rutin berjalan, mencuci tangan sebelum makan, piket kelas di sekolah? saat siang pulang sekolah itu.
membuat poster, karya daur ulang dari botol bekas, koran bekas, kardus yang dibuat kotak tisu.
Siswa diajak membuat karya tentang peduli lingkungan dengan membuat poster dan mengolah barang bekas.
Guru mengavaluasi dengan melihat keadaan sekitar kelas sudah bersih atau belum. Evaluasi tidak di cantumkan di RPP.
Evaluasi tentang nilai peduli lingkungan tidak dicantumkan di RPP namun dilakukan secara spontan oleh guru.
Menyiram tanaman dengan botol aqua, mencuci tangan sebelum makan, piket kelas saat siang pulang sekolah.
Kegiatan rutin menyiram tanaman, mencuci tangan, piket kelas.
Bagaimana bentuk keteladanan Kita memberi contoh, lalu kalau anak-anak bersih-bersih guru dan karyawan terkait nilai ya kita ikut. Paling tidak ya mengarahkan, ini ayo diambil peduli lingkungan di sekolah? terus dibuang ke tempat sampah begitu. Bagaimana bentuk kegiatan Itu kalau lihat sampah ayo diambil. Kalau kita jalan terus
Memberikan contoh kepada anak-anak, guru ikut dalam kegiatan bersih-bersih, mengarahkan anak untuk membuang sampah ke tempatnya. Jika kita menemui sampah kita meminta anak untuk
Guru memberikan contoh dengan ikut dalam kegiatan bersihbersih, mengarahkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya. Guru menegur siswa untuk membuang
Apakah
ada
125
guru lihat sampah guru menyuruh mengambil anak untuk mengambil. membuangnya. terkait nilai peduli lingkungan? spontan
12.
13.
yang
dilakukan
Apa saja bentuk pengkondisian Ada tempat sampah di depan kelas, toilet yang bersih, yang dilakukan sekolah dalam sudah ada UKS jadi kalau ada implementasi nilai peduli anak yang sakit bisa di bawa ke UKS, ada tanaman toga, lingkungan? untuk kantinnya tidak memakai plastik karena kita adiwiyata jadi kantinnya mengacu disana jadi anakanak pakai piring, mangkok. Minum juga pakek gelas tidak pakai plastik Apakah anak-anak sudah Sudah, kan ada tulisane mbak. Ya mungkin satu dua membuang sampah pada keliru ya biasa, tapi sudah tau tempatnya? Dan apakah sudah kok ini sampah plastik, ini sampah kertas. dapat membuang berdasarkan jenisnya?
126
dan sampah sampah.
ke
tempat
Ada tempat sampah di depan kelas, toilet bersih, ada tanaman toga, kantin tidak memakai plastik jadi menggunakan piring, mangkok, dan gelas.
Terdapat tempat sampah di setiap kelas, toilet bersih, tanaman toga, kantin yang menjual makanan tanpa menggunakan plastik.
Anak sudah membuang sampah pada tempatnya. Ada tulisan sampah berdasarkan jenisnya sehingga anak tau membuang sampah sesuai jenisnya. Namun masih ada beberapa yang keliru memasukkan sampah berdasarkan jenis.
Anak sudah membaung sampah pada tempatnya dan sudah dapat memilah jenis sampah berdasarkan jenisnya.
HASIL WAWANCARA KEPADA GURU TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 22 Februari 2017 Lokasi : Ruang Kelas V A Narasumber : SG (Guru kelas V A) No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan 1.
2.
Apakah dalam program adiwiyata Iya jelas, menamankan peduli lingkungan adiwiyata itukan menanamkan nilai peduli menyangkut lingkungan dari air, tanah, tumbuhan itu kan lingkungan? lingkungan semua. Jadi kalau biopori itu masuk tanah, tentang air masuk limbah,tentang sampah dengan 3 R itu. Udara juga termasuk ke lingkungan. Kegiatan apa saja yang terkait Kegiatannya misalnya ya itu tidak merusak lingkungan, nilai peduli lingkungan? anak membawa botol aqua terus membawa air dari rumah terus di siram ke tanaman pot-pot terus dibagi, “ini lo pot bagian kelas 5”. Sehingga anak tidak perlu mengambil air dari sekolah, dengan demikian menghemat air dan listrik. Terus botol aqua di bawa pulang lagi
127
Iya dalam adiwiyata jelas Program adiwiyata menanamkan nilai peduli menanamkan nilai lingkungan mulai dari air, peduli lingkungan. tanah, tumbuhan, udara.
Menyiram tanaman di pot Menyiram tanaman, dengan botol aqua yang Jumat bersih, diisi air dari rumah. SEMUTLIS. Jumat bersih anak-anak dan bapak ibu guru senam di lanjutkan bersih-bersih lingkungan sekolah. SEMUTLIS sepuluh menit untuk kegiatan bersihbersih.
3
4.
mungkin dua hari sekali nanti bawa air lagi. Ada Jumat bersih, anak-anak rutin senam pagi di halaman bareng-bareng, terus setelahnya membersihkan lingkungan. Ada lagi SEMUTLIS, itu sebelum pembelajaran tapi kadang anak-anak itu setelah pulang sudah bersih-bersih. terintegrasi bukan Apakah ada kurikulum terkait Kan monolitik, jadi semua materi nilai lingkungan hidup? yang bisa dimasukkan ya di masukkan kalau nggak ya tidak di paksakan. Ya itu terintegrasi kadang kan judulnya sudah memuat misal kenampakan bentuk alam itu kan tentang lingkungan otomatis sudah tercantum di sana. Bagaimana penerapan nilai peduli Memberikan informasi contohcontoh, seperti “anak-anak lingkungan melalui proses kalau membuang sampah jangan sembarangan” nah itu pembelajaran di kelas? diarahkan dalam pembelajaran.
128
Terintegrasi dengan Nilai peduli lingkungan kurikulum 2013, diintegrasikan di dalam dimasukkan pada materi kurikulum 2013. yang sesuai. Di tema tertentu biasanya sudah memuat tentang lingkungan.
Memberikan contoh-contoh Saat pembelajaran dengan mengarahkan pada berlangsung memberikan pembelajaran. contoh-contoh nilai peduli lingkungan.
5.
6.
7.
Bagaimana penerapan nilai peduli Ada RPP,nantikan dalam RPP itu masuk muatan-muatan apa lingkungan dalam perencanaan yang bisa dimasukkan untuk di pembelajaran yang disusun guru sampaikan. Di silabus juga dicantumkan di sekolah ini? bahkan sudah dipilah materi mana yang dapat di masukkan tentang Lingkungan Hidup, anti korupsi, budaya. Nah seperti ini di silabus di beri tanda LH untuk lingkungan hidup. Bagaimana penerapan nilai peduli Melalui pembelajaran luar kelas, anak pernah waktu itu lingkungan dalam pelaksanaan diajak di hutan blunder disana ada penyemaian, pembibitan pembelajaran di sekolah ini? penyapihan, dan penangkaran hutan pada semester 1 dan penyulingan minyak kayu putih. Juga di pembelajaran itu sudah ada tema yang langsung berkaitan dengan kepedulian lingkungan, misalnya kenampakan alam. Apakah ada kegiatan Poster ada, jadi anak misalnya sayangilah tumbuhan. Jadi ya pembelajaran yang mengajak tentang slogan mengajak
129
Dimasukkan dalam RPP, di pilih materi yang dapat memuat peduli lingkungan. Di silabus di cantumkan dan di beri tanda pada KD yang memuat lingkungan hidup dengan tanda (LH)
Materi yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungantercantum dalam RPP dan silabuskemudian di berikan tanda pada KD yang memiliki muatan nilai peduli lingkungan dengan tanda (LH).
Melalui pembelajaran luar kelas. Ada pembelajaran yang temanya sudah mengarah pada kepedulian lingkungan.
Nilai peduli lingkungan dilaksanakan melalui pembelajaran luar kelas. Pada pembelajaran terintegrasi pada tema yang memuat materi tentang lingkungan.
membuat poster sayangi Siswa membuat karya tumbuhan yang mengajak tentang peduli menjaga lingkungan. lingkungan dengan
8.
9.
lingkungan. siswa membuat karya tentang menjaga Kemudian ada lagi, membuat kepedulian lingkungan? pekerjaan tangan dari daur ulang. Ada itu dari botol aqua dibentuk kembang, anyaman sedotan meronce itu kita buat di buku ada. Membuat topeng dari kertas, jadi itu diwarnai mbak terus dipakai anak. Bagaimana penerapan nilai peduli Dalam ulangan itu yang tertulis kadang juga lisan. Kalau lingkungan dalam evaluasi tertulis ya masukkan soal yang terkait lingkungan hidup kalau pembelajaran di sekolah ini? anak bisa menjawab berarti anak sudah paham tentang itu. Sehingga nanti dapat dilihat teori dan praktek sinkron nggak. Bagaimana penerapan nilai peduli Kita kerja sama dengan Salinsih mbak itu bank sampah lingkungan melalui kegiatan rutin jadi setiap kamis itu menjual sampah seperti botol aqua yang di sekolah? dapat di daur ulang. Itu tidak di wujudkan dalam bentuk uang tapi ditabungkan di situ jadi kalau mau ambil ya ke salinsih. Jadi perwakilan anak kesana. Jumat bersih, terus piket kelas
130
Pekerjaan tangan dari daur ulang ada botol bekas yang dibentuk bunga, sedotan untuk meronce, membuat topeng dari kertas bekas yang diwarnai.
membuat poster tentang menjaga lingkungan, mendaur ulang barang bekas menjadi kerajinan tangan.
Evaluasi pembelajaran berupa tes tertulis atau lisan. Tes tertulis berupa soal yang berkaitan dengan lingkungan. Jika anak bisa menjawab dapat mengetahui bahwa anak sudah memamahi.
Evaluasi pembelajaran dengan tes tertulis berupa soal yang berkaitan dengan lingkungan.
Menabung sampah yang dapat di daur ulang seperti botol aqua, kemasan bungkus jajan setiap kamis di Bank Sampah Salinsih. Jumat bersih, piket kelas,.
Kegiatan rutin menabung sampah, Jumat bersih, Piket Kelas.
10.
11.
12.
jadi anak itu piketnya siang. Misal anak piket kamis tapi nanti pulang anak yang piket bersih itu sudah bersihkan ruangan,walaupun besok pagi tetap piket. Terus tiap pagi itu juga salaman di depan sekolah. Bagaimana bentuk keteladanan Guru tidak merokok. guru juga memberi contoh guru dan karyawan terkait nilai membuang sampah pada tempatnya, termasuk juga peduli lingkungan di sekolah? merawat tanaman, kalau ke kamar kecil ya di guyur.
Guru tidak merokok. Guru memberi contoh membuang sampah pada tempatnya, termasuk juga merawat tanaman, kalau ke kamar kecil ya di guyur.
hari selalu kegiatan Setiap mengingatkan, setelah senam spontan yang dilakukan guru itu juga mengingatkan untuk menjaga lingkungan, meminta terkait nilai peduli lingkungan? siswa untuk mengambil sampah yang jatuh. Apa saja bentuk pengkondisian Tempat sampah, sapu pel, itu wastafel di depan, biopori di yang dilakukan sekolah dalam halaman sekolah yang bolongimplementasi nilai peduli bolong itu,green housedi dekat mushola,itu mbak disini air lingkungan? limbah wudhu itu dialirkan ke kolam ikan, ada visi misi
Tempat sampah, sapu pel, itu wastafel di depan, biopori di halaman sekolah, green house, limbah air wudhu dialirkan ke kolam ikan, visi misi sekolah lingkungan yang berkaitan dengan
Bagaimana
bentuk
131
Guru memberikan teladan dengan tidak merokok disekolah, membuang sampah pada temapatnya, merawat tanaman, membersihkan kamar mandi setelah digunakan. mengingatkan anak untuk Guru mengingatkan menjaga lingkungan, siswa untuk menjaga meminta siswa mengambil lingkungan dan meminta sampah yang jatuh. siswa mengambil sampah yang jatuh. Terdapat tempat sampah, wastafel, biopori, green house, air limbah wudhu dialirkan ke kolam ikan. Secara tertulis visi misi sekolah terkait kepedulian lingkungan
13.
Ekstrakurikuler menerapkan
apa nilai
lingkungan?
sekolah yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan, di tata tertib kelas dan sekolah juga ada. yang Nilai peduli lingkungan ya Pramuka mesti kan itu peduli diajarkan berkemah juga, kira-kira ya pramuka itu.
kepedulian lingkungan, di tata tertib kelas dan sekolah juga ada himbauan untuk menjaga kebersihan. Nilai peduli lingkungan ya pramuka anak diajarkan untuk berkemah hidup dengan alam.
dan aturan kelas maupun sekolah memuat himbauan untuk menjaga kebersihan. Nilai peduli lingkungan diterapkan pada ekstrakurikuler pramuka.
HASIL WAWANCARA KEPADA PEMBINA EKTRAKURIKULER TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 20 Februari 2016 Lokasi : Ruang Kariwatan dan Tari Narasumber : RS (Pembina Ektrakurikuler Tari) No. Pertanyaan Jawaban 1. Nilai karakter apa saja yang Di ekstra tari diajarkan hafalan, tempo, dan ekspresi dikembangkan dalam kegiatan mbak. ektrakurikuler ini?
Data Reduksi Tidak ada nilai karakter
Kesimpulan Tidak ada nilai karakter
2.
menjaga kebersihan Menjaga kebersihan ruang Ada nilai Adakah nilai peduli lingkungan di Ya tempat tari aja mbak. tari. lingkungan ektrakurikuler ini? diterapkan.
3.
Bagaimana
atau Anak masuk lepas sepatu biar Anak melepas sepatu agar Melepas sepatu bersih. Paling ya kalau ada ruangan bersih. diruang tari. penerapan nilai peduli lingkungan siswa yang pakai kaos kaki bau saya tegur. Anak kadang implementasi
132
peduli yang saat
melalui penyelenggaraan kegiatan rame juga saya tegur. ekstrakurikuler di sekolah ini? 4.
yang Kegiatannya lebih ke latihan Tidak ada kegiatan yang Tidak ada kegiatan yang tari itu sih. menerapkan nilai peduli menerapkan nilai peduli menerapkan nilai peduli lingkungan. lingkungan. lingkungan pada ekstrakurikuler Kegiatan
apa
saja
ini? HASIL WAWANCARA KEPADA PEMBINA EKTRAKURIKULER TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 20 Februari 2016 Lokasi : Halaman Sekolah Narasumber : TM (Pembina Pencak Silat) No. Pertanyaan Jawaban 1. Nilai karakter apa saja yang Karakter yang dikembangkan ya mbak? Ada kedisiplinan, dikembangkan dalam kegiatan percaya diri, kebugaran ektrakurikuler ini? 2.
3.
Adakah nilai peduli lingkungan di Peduli lingkungan apa ya, karenakan kita fokusnya ke ektrakurikuler ini? latihan gerakan pencak silat mbak Bagaimana implementasi atau Penyelenggaraannya ekstra ini setelah pulang sekolah penerapan nilai peduli lingkungan kelas 3A dan kelas 3B
133
Data Reduksi Kedisiplinan, percaya diri
Tidak ada lingkungan
nilai
Kesimpulan Kedisiplinan, percaya diri
peduli Tidak ada nilai peduli lingkungan
Kegiatan dimulai setelah Ekstra dilaksanakan pulang sekolah setelah pulang skeolah
melalui penyelenggaraan kegiatan dijadikan satu ekstrakurikuler di sekolah ini? 4.
ya latihan Tidak ada kegiatan yang Tidak ada kegiatan yang yang Kegiatannya geraka silat mbak, sbelumnya menerapkan nilai peduli menerapkan nilai peduli menerapkan nilai peduli siswa pemanasan lingkungan. lingkungan. lingkungan pada ekstrakurikuler mengelilingi lapangan. Kegiatan
apa
saja
ini? HASIL WAWANCARA KEPADA PEMBINA EKTRAKURIKULER TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 21 Februari 2017 Lokasi : Ruang TIK Narasumber : NN (Pembina Ektrakurikuler TIK) No. Pertanyaan Jawaban 1. Nilai karakter apa saja yang Iya sih, soalnya ini kan ratarata kerja kelompok jadi dikembangkan dalam kegiatan melatih kerja sama. Ada kerja sama, mandiri, disiplin. ektrakurikuler ini? 2.
Data Reduksi ada kerja sama, mandiri, disiplin.
Adakah nilai peduli lingkungan di Pada ekstrakurikuler ini lebih Tidak ada mengembangkan lingkungan ektrakurikuler ini? keterampilan siswa di bidang teknologi, seperti menggunakan word, excel, menggambar.
134
nilai
Kesimpulan kerja sama, mandiri, disiplin
peduli Tidak ada nilai peduli lingkungan.
3.
atau Peduli lingkungan ya biasa aja menjaga kebersihan lab penerapan nilai peduli lingkungan ini aja. melalui penyelenggaraan kegiatan Bagaimana
implementasi
Menjaga kebersihan lab
Menjaga kebersihan lab
Tidak ada nilai peduli lingkungan.
Tidak ada kegiatan nilai peduli lingkungan.
ekstrakurikuler di sekolah ini? 4.
yang Kegiatan apa ya mbak, soalnya kebanyakan siswa menerapkan nilai peduli kan praktek komputer. lingkungan pada ekstrakurikuler Kegiatan
apa
saja
ini? HASIL WAWANCARA KEPADA PEMBINA EKTRAKURIKULER TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 21 Februari 2017 Lokasi : Ruang Karawitan Narasumber : WB (Pembina Ektrakurikuler Karawitan) No. Pertanyaan Jawaban 1. Nilai karakter apa saja yang Justru itu yang dipentingkan mbak, kalau anak zaman dikembangkan dalam kegiatan sekarang itu kalau untuk skill dong,tapi kalau nilai moral, ektrakurikuler ini? pendidikan budi pekerti, termasuk cinta lingkungan itu sulit. Dan itu adalah tugas kami salah satunya. Makanya
135
Data Reduksi Kesimpulan Justru nilai karakter sangat Nilai moral, pendidikan dipentingkan , kalau anak budi pekerti, dan nilai zaman sekarang mudah peduli lingkungan. paham dengan skill,tapi kalau nilai moral, pendidikan budi pekerti, termasuk cinta lingkungan itu sulit. Dan itu adalah tugas kami salah
2.
materinya itu yang ada petuahnya kalau ini tadi tentang reboisasi. Dari pemilihan materi. Terus terang yang sulit itu pendidikan moral, budi pekerti kalau skill itu mudah. Adakah nilai peduli lingkungan di Ada mbak ini barusan tadi. ektrakurikuler ini?
3.
terangkan dulu atau Kita bagaimana to gamelan itu penerapan nilai peduli lingkungan sebenarnya, bagaimana dengan melalui penyelenggaraan kegiatan kesesuaian lingkungan. Umpamane gini, ekstrakurikuler di sekolah ini? nek gamel iku ora iso berdiri sendiri kita itu menjadi sebagian dari lingkungan sosial. Nek nabuh seru ganggu koncone. Selain itu mbak pemilihan meteri seperti yang saya bilang tadi ada petuahnya termasuk peduli lingkungan, seperti tadi tentang reboisasi. Jadi gamel iku selain nabuh yo enek petuahe. Untuk Bagaimana
implementasi
136
satunya. Makanya materinya itu yang ada petuahnya kalau ini tadi tentang reboisasi. Dari pemilihan materi. Terus terang yang sulit itu pendidikan moral, budi pekerti kalau skill itu mudah. Ada nilai peduli lingkungan dalam materi tembang tentang reboisasi yang baru diajarkan. Pemilihan materi yang ada petuah peduli lingkungan, seperti tentang tembang reboisasi. Untuk menjaga kebersihan ruangan harus melepas alas kaki.
Ada nilai peduli lingkungan pada ektrakurikuler karawitan. Pemilihan materi terkait nilai peduli lingkungan, seperti pemilihan tembang tentang reboisasi. Melepas alas kaki saat masuk ruang karawitan.
4.
menjaga kebersihan ruangan ini mbak jika masuk harus melepas alas kaki. Kegiatan siswa bergantian Kegiatan apa saja yang menerapkan Kegiatane siswa satu kelas dibagi menjadi dua kelompok, antara kelompok pemukul nilai peduli lingkungan pada jadi gantian satu kelompok musik dan vokal gamel kelompok satune vokal. ekstrakurikuler ini?
Kegiatan siswa bergantian antara kelompok pemukul musik dan vokal
HASIL WAWANCARA KEPADA PEMBINA EKTRAKURIKULER TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 23 Februari 2017 Lokasi : Ruang Kelas III A Narasumber : KM (Pembina Ektrakurikuler TPA) No. Pertanyaan Jawaban 1. Nilai karakter apa saja yang Karena TPA itukan tentang agama ya mbak, ya pasti yang dikembangkan dalam kegiatan utama keagamaan, dan seperti yang mbak lihat tadi saya ektrakurikuler ini? juga mengajakan anak untuk disiplin. 2. peduli lingkungan Adakah nilai peduli lingkungan di Nilai belum ada mbak, ya lebih ke ektrakurikuler ini? nilai keagamaan dan disiplin tadi. 3. Bagaimana implementasi atau Kegiatannya itu terfokus dengan membaca iqro’ dan penerapan nilai peduli lingkungan Al-quran, terus juga
137
Data Reduksi Keagamaan, disiplin
Nilai peduli belum ada.
Kesimpulan Nilai keagamaan (religius), nilai disiplin.
lingkungan Tidak ada nilai peduli lingkungan.
Kegiatannya terfokus dengan membaca iqro’ dan Al-quran, menghafal surat
Tidak ada penyelengaraan kegiatan implemenatsi nilai
melalui penyelenggaraan kegiatan menghafal surat da doa sehari-hari mbak. ekstrakurikuler di sekolah ini? 4.
Kegiatan menerapkan
apa
saja nilai
yang
dan doa
-
peduli lingkungan.
-
-
peduli
lingkungan pada ekstrakurikuler ini? HASIL WAWANCARA KEPADA PEMBINA EKTRAKURIKULER TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 25 Februari 2017 Lokasi : Ruang Kelas 4 B Narasumber : Bunda KR (Pembina Ektrakurikuler Pramuka) No. Pertanyaan Jawaban 1. Nilai karakter apa saja yang Nilai kebersamaan, disiplin, juga dikembangkan dalam kegiatan kebersihan. ektrakurikuler ini? 2.
Data Reduksi Kesimpulan nilai Nilai kebersamaan, nilai Terdapat nilai karakter nilai disiplin, nilai kebersihan sepeti nilai kebersamaan, (nilai peduli lingkungan). nilai disiplin, nilai kepudulian lingkungan.
Adakah nilai peduli lingkungan di Ya, kalau lingkungan itu kan berarti tentang kebersihan ya. ektrakurikuler ini? Saya memasukkan pada materi lingkungan hidup, dan juga pembelajaran kedisiplinan. Contohnya kalau disiplin anak-
138
Ada nilai peduli lingkungan. Dimasukkan dalam materi lingkungan hidup. Mendidik anak disiplin dengan menegur siswa yang datang
Nilai peduli lingkungan terdapat pada ektrakurikuler pramuka dan dimasukkan pada materi lingkungan hidup. Memberikan
3.
anak kalau membuang sampah saya masukkan di situ “silahkan anak-anak membuang sampah pada tempatnya”. Dan apabila pada saat latihan itu saya mendidikanak disiplin, saat anak-anak masuk tidak tepat atautidak memakai sragam itu saya memberikan ya bukan sanksi tapi konsekuensi anakanak satu kelas silahkan kalian membersihkan tempat ini. Ada daun yang jatuh silahkan diambil. Kemudian apabila kamu melihat tempat yang kotor silahkan dibersihkan. Jadi kadang-kadang kita seperti itu. masukkan di Bagaimana implementasi atau Saya pembelajaran tentang penerapan nilai peduli lingkungan kebencanaan. Kan ada sangkut melalui penyelenggaraan kegiatan pautnya dengan lingkungan. Misalnya banjir itu terjadi ekstrakurikuler di sekolah ini? karena apa, mungkin timbunan sampah, kita tidak membersihkan tempat. “Apabila sekolahan ini terjadi
139
terlambat atau tidak memakai sragam dengan meminta siswa membersihkan lingkungan sekitar, seperti mengambil daun yang jatuh sesuai kesepakatanan siswa.
sanksi membersihkan lingkungan sekitar kepada siswa yang terlambat atau tidak memakai pakaian lengkap sesuai kesepakatan siswa.
Memberikan pembelajaran tentang kebencanaan. Misalnya penyebab banjir karena penimbunan sampah. Bagaimana cara mengatasi sebelum dan sesudah terjadinya banjir. Mengajak menanam
Memberikan materi tentang kebencanaan yang memuat nilai peduli lingkungan. Mengajak anak menanam tanaman TOGA. Menomor satukan kebersihan lingkungan saat
banjir, apa tindakan anak-anak untuk mengatasi banjir, sebelum mengatasi terjadinya banjir, dan setelah adanya banjir itu bagaimana?”. Mungkin anak-anak terus mempunyai ide. “Mungkin karena terjadi penggundulan hutan, terus bagaimana mengatasi banjir itu?”. Hari ini juga kebetulan materinya tentang tanaman TOGA mbak, jadi nanti anak di berikan materi manfaat tanaman TOGA besok minggu depan anak di suruh membawa tanaman TOGA terus di tanam di sekolah sama-sama. Selain itu, ketika anak-anak berkemah itu nomor satu adalah lingkungan yang sehat. Menganggap itu rumah mu harus di jaga kebersihannya. Dengan harapan kita datang bersih dan pulang harus bersih. Kita menganjurkan anak membersihkan lingkungan di sekitar tenda mereka,
140
tanaman TOGA. berkemah. Saat anak berkemah kita menomor satuan kebersihan. Baik kebersihan lingkungan tenda maupun diluar tenda seperti lapangan.
4.
kemudian setelah tenda bersih kita keluar ke lapangan misal kalau kotor silahkan diambil dan membersihkan. Kegiatan apa saja yang Kegiatan penghijaun, kegiatan ini akan di programkan untuk menerapkan nilai peduli minggu depan. sudah lingkungan pada ekstrakurikuler Sebelumnyakan memasukkan materi ini? kebencanaan, nah ini prakteknya bagaimana menanggulangi bencana itu dengan penghijaun. Mungkin nanti anak-anak suruh saya membawa tanaman untuk minggu depan.
Kegiatan penghijauan yang akan diprogram minggu depan. Kegiatan reboisasi sebagai praktek lanjutan dari materi kebencanaan. Anak diminta membawa tanaman.
Kegiatan penghijauan mengajak siswa menanam tanaman ayng dibawa dari rumah.
HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 20 Februari 2017 Lokasi : Ruang tari dan karawitan Narasumber : AS (siswa kelas IIIA) No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan 1.
Apakah bapak/ibu guru Iya, cara merawat hewan. Cara merawat hewan. Tema itu indahnya indahnya persahabatan. memberikan materi yang Temanya persahabatan. Jadi kayak tadi berkaitan dengan lingkungan? kita di suruh menggambar hewan peliharaan terus nulis
141
Guru memberikan materi yang berkaitan dengan lingkungan pada tema tertentu.
gimana cara ngerawat hewan itu. 2.
3
4.
Itu mbak buat poster tentang jangan membuang sampah sembarangan, membuat kotak tisu dari koran, lem, gunting, kardus. Ada lagi yang dari barang bekas itu apa ya yang sama bu guru suruh cari di majalah itu apa ya?. Bukan mozaik kan mozaik dari bijibijian. Iya itu montase dari gambar potongan majalah. Aku buat rumah. Apa saja kegiatan rutin terkait Piket, kegiatan SEMUTLIS kepedulian lingkungan di sekolah itu nyapu, merapikan buku, merapikan meja, apa lagi ya? selain piket kelas? Menghapus papan tulis. Adakah hasil karya yang kalian buat terkait dengan kepedulian lingkungan? Misalnya poster atau puisi?
Apakah bapak/ibu guru Iya . ya dikasih tahu kalau memberikan contoh dalam buang sampah nggak boleh sembarangan, nggak jajan kegiatan peduli lingkungan? sembarangan.
142
Siswa membuat poster jangan membuang sampah sembarangan, membuat kotak tisu dari barang bekas. Montase dari gambar potongan majalah.
Siswa membuat karya berupa poster, kotak tisu, montase.
Piket kelas, SEMUTLIS sebelum pembelajaran seperti menyapu, merapikan buku, meja, menghapus papan tulis. Bapak ibu guru memberitahu agar tidak buang sampah sembarangan dan tidak membeli jajan sembarangan.
piket kelas SEMUTLIS.
dan
Guru menegur siswa untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengingatkan tidak membeli jajan sembarangan.
5.
Apa disetiap kelas disediakan Iya, organik, non organik, kertas. tempat sampah?
6.
terus Apa yang kamu lakukan ketika Diambil sampahnya. menemui sampah yang jatuh?
7.
Apa yang kamu lakukan ketika teman mu membuang sampah sembarangan? Apa yang dilakukan bapak/ibu guru ketika ada siswa yang merusak atau membuat kotor lingkungan kelas/sekolah? Apakah kamu selalu mencuci tangan? Kapan kamu cuci tangan?
8.
9.
10. 11.
Ada tempat sampah organik, non organis, kertas. dibuang Mengambil sampah dan membuangnya di tempat sampah.
Menegur nggak boleh buang Memberitahu sampah sembarangan. membuang sembarangan.
Tersedia tempat sampah di setiap kelas.
Mengambil dan membuang sampah yang jatuh ke tempat sampah. jangan Menegur teman yang sampah membuang sampah sembarangan.
Suruh membersihkan, Meminta siswa untuk Meminta didenda mbak. membersihkan. Ada denda membersihkan bagi yang buang sampah dikenai denda. sembarangan.
Sering. Saat sebelum maem dan sesudah maem. Sebelum olah raga, sesuadah olahraga. Setelah memegang uang. Pagi dan siang. Kapan piket kelas dilaksanakan? Apakah kalian menyirami Suruh nyiram kangkung tiap hari. tanaman di sekolah?
143
Cuci tangan dilakukan saat sebelum dan sesudah makan, sesudah olah raga. Setelah memegang uang. pagi dan siang Menyiram tanaman kangkung setiap hari
siswa dan
Cuci tangan dilaksankan siswa setelah beraktifitas. Pagi dan siang Menyiram tanaman.
HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 20 Februari 2017 Lokasi : Ruang tari dan karawitan Narasumber : GH (siswa kelas IIIA) No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan 1.
Apakah bapak/ibu guru Pernah mbak, tapi saya lupa memberikan materi yang tentang apa pokoknya di tema itu ada tentang lingkungan. berkaitan dengan lingkungan?
2.
Adakah hasil karya yang kalian Pernah bikin poster merawat buat terkait dengan kepedulian lingkungan, buat kotak tisu lingkungan? Misalnya poster atau dari tempat sepatu. puisi?
3
Apa saja kegiatan rutin terkait Ya piket itu, ya nyapu, nyulaki, papan tulis, kepedulian lingkungan di sekolah mengapus mematikan lampu, mematikan selain piket kelas? kipas.Ada kerja bakti tapi jarang mbak. Oh iya ada jumat bersih juga, ya ngambil daun, membersihkan lingkungan, ngresiki lapangan.
144
Ada materi pada tema yang Guru memberikan materi berkaitan dengan tentang lingkungan yang lingkungan. terdapat pada tema. Ada hasil karya yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan, seperti membuat poster merawat lingkungan, membuat kotak tisu dari kardus sepatu.
Siswa membuat karya yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan. Contohnya membuat poster merawat lingkungan, dan pemanfaatan bahan bekas seperti kardus sepatu untuk dibuat kotak tisu. Ada kegiatan rutin piket Piket kelas dan kegiatan kelas, seperti menyapu, jumat bersih menjadi membersihkan dengan kegiatan rutin. kemoceng, menghapus papan tulis, mematikan lampu dan kipas. Selain itu, ada kegiatan jumat bersih, seperti mengambil daun
4.
5.
yang jatuh, membersihkan lapangan. Bapak ibu guru memberitahu agar tidak buang sampah sembarangan. Guru JN juga mengingatkan untuk mengambil sampah yang jatuh dan membuangnya ditempat sampah.
Apakah bapak/ibu guru Iya contohnya bapak ibu guru memberikan contoh dalam memberitahu caranya agar tidak buang sampah kegiatan peduli lingkungan? sembarangan. Pas upacara itu juga menegur kalau ada yang rame. Bu JN pas olahraga sering bilang ayo diambil daun yang jatuh itu dibuang ke tempat sampah. tempat sampah Apa disetiap kelas disediakan Ada tempat sampah organik, Ada terus apa ya? kertas, ada organik, kertas, plastik. tempat sampah? plastik.
6.
dan mengambil Apa yang kamu lakukan ketika Hmmmm...mengambil menaruhnya ditempat menaruhnya menemui sampah yang jatuh? sampah. sampah
dan ditempat
7.
Apa yang kamu lakukan ketika Ya memberitahunya jangan Memberitahu sampah membuang teman mu membuang sampah membuang sembarangan. sembarangan. sembarangan?
jangan sampah
8.
Apa yang dilakukan bapak/ibu Paling cuma ditegur agar guru ketika ada siswa yang tidak buang sembarangan. disuruh ngambil merusak atau membuat kotor Terus dibuang di tempat sampah.
145
Menegur agar tidak buang sampah sembarangan. Mengambil sampah dan dibuang di tempat sampah.
Guru mengingatkan siswa untuk membuang sampah pada tempat sampah.
Tersedia tempat sampah di setiap kelas. Yaitu organik, kertas, dan plastik. Siswa mengambil dan membuang sampah yang jatuh dan membuangnya ke tempat sampah. Memberitahu teman yang buang sampah sembarangan agar jangan membuang sampah sembarangan. Menegur dan meminta siswa membuang sampah di tempat sampah.
lingkungan kelas/sekolah? 9.
10.
11.
Apakah kamu selalu mencuci Selalu. Cuci tangan sebelum tangan? Kapan kamu cuci tangan? makan dan sesudah makan, sesudah olahraga. Ya di wastafel yang ada di depan kelas itu lo mbak. Pagi dan siang sebelum Kapan piket kelas dilaksanakan? pulang sekolah mbak piketnya.
Cuci tangan dilakukan saat sebelum dan sesudah makan, sesudah olah raga. Cuci tangan di wastafel yang ada di depan kelas. Pagi piket sebelum masuk kelas dan siang sebelum pulang sekolah melaksanakan piket. Menyiram tanaman menyirami Iya pernah kok, menyiram tanaman kangkung. Jadi to kita kangkung yang ditanam numbuhin kangkung dirumah siswa. terus di bawa ke sekolah.
Cuci tangan dilaksanakan sebelum dan sesudah makan, juga setelah olahraga.
Apakah kalian tanaman di sekolah?
Siswa menyiram tanaman.
Piket dilaksanakan pagi dan siang hari.
HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 24 Februari 2017 Lokasi : Halaman sekolah Narasumber : AL (siswa kelas IIIA) No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan 1.
Apakah bapak/ibu guru Iya, kayak mungkin kerja bakti memberikan materi yang gitu kan ya. Ada pelajaran kebersihan berkaitan dengan lingkungan? lingkungan, gotong royong, macem-macem sih. Tema indahnya persahabatan.
146
Guru mengajak untuk mengikuti kerja bakti sekolah. Terdapat pelajaran tentang kebersihan lingkungan, gotong royong. Salah satunya pada tema
Guru memberikan materi tentang kebersihan lingkungan yang terdapat pada tema indahnya persahabatan.
indahnya persahabatan.
2.
Adakah hasil karya yang kalian buat terkait dengan kepedulian lingkungan? Misalnya poster atau puisi?
3
Apa saja kegiatan rutin terkait kepedulian lingkungan di sekolah selain piket kelas? Apa kerja baktinya setiap jumat? Apa setiap jumat juga olahraga?
4.
Pernah kayak poster gitu. Paling kayak jangan membuang sampah sembarangan. Kita juga waktu itu bikin pohon dari kacang hijau, bikin kotak tisu terus montase. Kotak tisu dari majalah atau koran, gunting atau lem. Montase dari majalah kita gunting, misal dah ada gambar gitu terus kita tambahi gambar lagi. Piket, ya kayak gini doang sih kerja bakti. Nggak sih, baru kemarin aja dikasih tau. Iya senam sama olah raga.
Membuat karya poster yang berisi ajakan jangan membuang sampah sembarangan. Selain itu, membuat karya gambar pohon dari biji kacang hijau (mozaik), mengolah bahan bekas menjadi kotak tisu, majalah yang sudah tidak digunakan dipotong gambarnya untuk dibuat montase.
Kegiatan rutin setiap hari piket. Kegiatan kerja bakti hanya bila di beritahu dari sekolah. Senam pagi dilaksankan rutin setiap hari jumat pagi. Apakah bapak/ibu guru Kayaknya sih pernah, kayak Apak ibu guru pernah sampah kertas memberikan contoh, seperti memberikan contoh dalam misalnya gimana gitu. membuang sampah kertas kegiatan peduli lingkungan? di bak sampah yang
147
Siswa membuat karya tentang kepedulian lingkungan berupa poster, montase, dan karya dari barang bekas yaitu kotak tisu, montase.
Kegiatan rutin kelas dan senam.
piket
Memberi contoh membuang sampah sesuai jenis sampah.
bertuliskan sampah kertas. 5.
6.
7.
8.
9.
10. 11.
Apa disetiap kelas disediakan Ada, plastik, kertas, atau daun Ada tempat sampah plastik Tersedia tempat sampah ya. (anorganik), kertas, daun di setiap kelas dengan 3 tempat sampah? (organik). jenis organik, anorganik, dan kertas. Membuang sampah yang Membuang sampah Apa yang kamu lakukan ketika Dibuang ke tempat sampah. jatuh ke tempat sampah. yang jatuh ke tempat menemui sampah yang jatuh? sampah. Mengingatkan teman yang Menegur atau Apa yang kamu lakukan ketika Aku ngingetin aja. membuang sampah. mengingatkan teman teman mu membuang sampah agar membuang sampah sembarangan? pada tempatnya. yang membuat Bapak/ibu guru Apa yang dilakukan bapak/ibu Kalau nggak salah ya Siswa dimarahin. kotor/merusak lingkungan menegur siswa yang guru ketika ada siswa yang sekolah akan kena marah. merusak/mengotori merusak atau membuat kotor sekolah. lingkungan kelas/sekolah? Apakah kamu selalu mencuci Iya, nanti habis olahraga, Cuci tangan habis olah Cuci tangan dilaksankan tangan? Kapan kamu cuci tangan? terus nanti pas mau makan. raga, mau makan, setelah siswa setelah olahraga, Sudah cuci tangan pas selesai selesai bersih-bersih. sebelum makan, dan bersih-bersih tadi. setelah bersih-bersih. Ada yang pagi sama pulang pagi dan pulang sekolah. Piket dilaksanakan pagi Kapan piket kelas dilaksanakan? sekolah. dan saat pulang sekolah. Apakah kalian menyirami Iya, tadi pas waktu kerja bakti Saat kerja bakti dan Menyiram tanaman saat menyiram pakai botol menyirami kangkung kerja bakti dan tanaman di sekolah? Kapan? aqua..Terus juga kadang dengan memakai aqua botol menyiram kangkung menyiram kangkung yang di yang di isi air. yang ditanam siswa. tanam juga.
148
HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 22 Februari 2017 Lokasi : Ruang Kelas 5 Narasumber :RJ (siswa kelas VA) No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan 1.
2.
3
4.
Apakah bapak/ibu guru Pernah kayaknya. memberikan materi yang Tentang apa ya, tema apa ya tentang lingkungan? berkaitan dengan lingkungan? Kayaknya tema 6 lebih kayak hewan ke hewan-hewan sama bagian tumbuhan gitu. Adakah hasil karya yang kalian Pernah, membuat roncean buat terkait dengan kepedulian dari sedotan. Pernah juga lingkungan? Misalnya poster atau bikin poster kayak jangan membuang sampah puisi? sembarangan, mematikan kran air, hemat listrik kayak gitu. Apa saja kegiatan rutin terkait Piket, tapi kadang-kadang kepedulian lingkungan di sekolah disuruh kerja bakti kayak gitu. Ada kegiatan senam selain piket kelas? setiap jumat, terus pelajaran. Oh kalau kelas 5 baca surat yasin setiap jumat. kayak membuang Apakah bapak/ibu guru Iya, sampah ditempatnya terus, memberikan contoh dalam kita tidak boleh membuang
149
Guru pernah memberikan materi tentang lingkungan pada tema 6 organ tubuh manusia dan hewan.
Materi tentang lingkungan diberikan pada tema 6 organ tubuh manusia dan hewan.
Membuat roncean dari sedotan, membuat poster jangan membuang sampah sembarangan, mematikan kran air, hemat listrik kayak gitu.
Karya tentang kepedulian lingkungan dari barang bekas roncean sedotan dan poster yang berupa himbauan menjaga lingkungan. Piket kelas setiap hari dan Kegiatan rutin yang kadang melakukan kerja dilaksanakan ialah piket bakti. Kegiatan senam kelas dan senam hari setian hari jumat. jumat.
Bapak ibu guru Guru menegur untuk memberitahu agar tidak membaung sampah pada buang sampah tempatnya dan tidak
sampah dikolong nanti kita disuruh bersihin, tidak boleh metikin. Apa disetiap kelas disediakan Hooh itu di luar. Sudah tapi tempat sampah? Sudah dapat kadang-kadang lupa masukin gitu. memilah sesuai jenisnya? Apa yang kamu lakukan ketika Diambil terus dimasukin ke tempat sampah yang sesuai. menemui sampah yang jatuh? kegiatan peduli lingkungan?
5.
6.
7.
8.
9.
10.
sembarangan dan tidak memetik tumbuhan. boleh memetik tumbuhan. Ada tempat depan kelas.
sampah
di Tersedia tempat sampah di setiap kelas.
Mengambil sampah dan Mengambil sampah membuangnya di tempat yang jatuh dan sampah. membuang sampah di tempatnya. Menegur teman yang Apa yang kamu lakukan ketika Ditegur ya di nasehati, tapi Ditegur dan menasehati. kadang-kadang masih ngeyel. membuang sampah teman mu membuang sampah sembarangan. sembarangan? Apa yang dilakukan bapak/ibu guru ketika ada siswa yang merusak atau membuat kotor lingkungan kelas/sekolah? Apakah kamu selalu mencuci tangan? Kapan kamu cuci tangan?
Kayaknya cuma ditegur aja Ditegur. deh.
Bapak ibu guru menegur siswa yang merusak/mengotori sekolah.
Ya,selalu. Sesudah beraktifitas,sebelum makan di kantin, terus setelah habis piket, setelah olahraga, sesudah makan juga.
Kapan piket kelas dilaksanakan?
Pagi sama siang. Nyulak, pagi dan siang. menghapus papan tulis, menyapu, merapikan meja,
Cuci tangan dilaksankan siswa sesudah beraktifitas, sebelum dan sesudah makan, habis piket dan setelah olahraga. Pagi dan siang
150
Selalu cuci tangan sesudah beraktifitas, sebelum dan sesudah makan, habis piket dan setelah olahraga.
11.
Apakah kalian tanaman di sekolah?
matiin kipas angin, kadangkadang nulis tanggal di papan tulis. menyirami Kadang-kadang sih, itu bekas Kadang-kadang menyiram Menyiram tanaman. habis minuman kalau masih tanaman dengan sisa air buat nyiram tanaman. minum yang dibawa.
HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 24 Februari 2017 Lokasi : halaman sekolah Narasumber :LD (siswa kelas VA) No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan 1.
Tentang itu Apakah bapak/ibu guru Pernah. membuang sampah nggak memberikan materi yang sembarangan, terus ketempat berkaitan dengan lingkungan? sampah yang benar.
2.
Adakah hasil karya yang kalian buat terkait dengan kepedulian lingkungan? Misalnya poster atau puisi? Apa saja kegiatan rutin terkait kepedulian lingkungan di sekolah selain piket kelas?
3
Materi tentang membuang Guru memberikan sampah tidak sembarangan materi terkait dengan dan membuangnya ke lingkungan. tempat sampah yang benar.
Pernah, itu telpon-telponan Membuat karya mainan Siswa membuat karya dari kaleng, bikin meronce telpon dari kaleng dan dari barang bekas. dari sedotan. meronce sedotan. Piket kelas, kerja bakti, iya Piket kelas setiap pagi, Kegiatan rutin yang setiap jumat senam. kerja bakti hanya saat dilaksanakan piket, tertentu, senam setiap jumat senam jumat pagi. pagi.
151
4.
5.
6.
Apakah bapak/ibu guru memberikan contoh dalam kegiatan peduli lingkungan? Apa disetiap kelas disediakan tempat sampah? Sudah dapat memilah sesuai jenisnya? Apa yang kamu lakukan ketika menemui sampah yang jatuh?
Iya, biasanya itu diajarin Diajarkan menyapu nyapu. Punya mbak.
Ada tempat depan kelas.
Dibuang ke tempat sampah.
Membaung sampah tempat sampah.
Apa yang kamu lakukan ketika teman mu membuang sampah sembarangan?
8.
Apa yang dilakukan bapak/ibu guru ketika ada siswa yang merusak atau membuat kotor lingkungan kelas/sekolah? Sesudah Kadang-kadang Apakah kamu selalu mencuci Kadang-kadang. tangan? Kapan kamu cuci tangan? makan, sehabis makan cabe, tangan. megang hewan, setelah bersih-bersih. Pagi sama siang. pagi dan siang. Kapan piket kelas dilaksanakan?
10.
di Tersedia tempat sampah di depan kelas.
ke Membaung sampah yang jatuh ke tempat sampah. Dinasehati, disuruh Dinasehati dan disuruh Menasehati teman yang membuang sampah ke membuang sampah ke membuang sampah tempatnya. tempatnya. sembarangan dan meminta membuang sampah ke tempatnya. Di nasehati, suruh Di nasehati dan diminta Bapak ibu guru mengambil. mengambil sampah yang menasehati. jatuh.
7.
9.
sampah
Guru memberi contoh cara menyapu yang benar.
152
cuci Siswa kadang-kadang cuci tangan.
Pagi dan siang
HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN Waktu : 24 Februari 2017 Lokasi : halaman sekolah Narasumber :DV (siswa kelas VA) No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan 1.
Apakah bapak/ibu guru Pernah, lingkunganku bersih Materi lingkunganku bersih Materi yang diberikan dan sehat. terkait lingkunganku memberikan materi yang dan sehat. bersih dan sehat. berkaitan dengan lingkungan?
2.
Adakah hasil karya yang kalian buat terkait dengan kepedulian lingkungan? Misalnya poster atau puisi?
3
Apa saja kegiatan rutin terkait Kerja bakti, piket, terus Piket kelas setiap hari dan kepedulian lingkungan di sekolah senam pagi juga setiap jumat. kadang melakukan kerja bakti. Kegiatan senam selain piket kelas? setiap hari jumat. ibu guru Apakah bapak/ibu guru Membuang sampah pada Bapak tempatnya, diajarin menyapu, memberitahu agar memberikan contoh dalam memilah sampah, mengolah membuang sampah pada kegiatan peduli lingkungan? sampah, bu JN pernah tempatnaya, cara memilah ngajarin. dan mengolah sampah.
4.
5.
Ada, meronce dari sedotan, bikin poster, membuat gambar dari daun pisang kering.
Apa disetiap kelas disediakan Punya tempat sampah. tempat sampah? Sudah dapat
153
Membuat roncean dari sedotan.membuat poster, membuat gambar dari daun pisang kering.
Ada tempat depan kelas.
sampah
di
Karya tentang kepedulian lingkungan dari barang bekas roncean sedotan, gambar dari daun pisang kering dan poster. Kegiatan rutin yang dilaksanakan ialah piket kelas dan senam hari jumat (Jumat sehat). Guru memberi himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya dan memberi contoh cara memilah dan mengolah sampah. Tersedia tempat sampah di setiap kelas.
memilah sesuai jenisnya? 6.
Apa yang kamu lakukan ketika Hooh dibuang menurut warna Membuang apa itu lo menurut jenis. menurut jenisnya. menemui sampah yang jatuh?
7.
Apa yang kamu lakukan ketika Dinasehati supaya nggak sampah teman mu membuang sampah membuang sembarangan terus sembarangan? membuang sampah yang benar sesuai jenisnya.
8.
Apa yang dilakukan bapak/ibu guru ketika ada siswa yang merusak atau membuat kotor lingkungan kelas/sekolah?
9.
Apakah kamu selalu mencuci Belum, kalau inget aja. Ini tangan? Kapan kamu cuci tangan? aku nggak cuci tangan sekarang. Sesudah makan,setelah olahraga, setelah membersihkan makanan. Pagi dan siang. Misalnya aku pagi dan siang. Kapan piket kelas dilaksanakan? rabu piketnya, tapi aku siangnya selasa piket sama rabu pagi piket.
10.
Dinasehati sama Pak SG diajarin yang bener gimana cara membuang sampah yang benar.
154
sampah Membuang sampah yang jatuh ke tempat sampah sesuai jenisnya. Dinasehati dan meminta Siswa menasehati dan siswa untuk membuang meminta siswa yang sampah sesuai jenisnya. membuang sampah sembarangan untuk membuang sampah sesuai jenisnya. Dinasehati dan diberi Bapak ibu guru contoh cara membuang menasehati dan sampah yang benar sesuai memberikan contoh jenisnya. membuang sampah sesuai jenisnya. Siswa cuci tangan saat Cuci tangan dilaksankan ingat saja. siswa saat siswa ingat saja.
Pagi dan siang
Lampiran 7. Hasil Observasi SDN Tegalrejo 1 HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN DI SDN TEGALREJO 1 MELALUI PROSES PEMBELAJARAN Tanggal : 20 Februari 2017 (observasi 1), 23 Februari 2017 (observasi 7), 7 Maret 2017 (observasi 13) Lokasi : Ruang kelas IIIA (observasi 1 ), ruang kelas IIIA (observasi 7), ruang kelas VA (observasi 13) Subaspek Keterangan Simpulan 1a. Implementasi nilai peduli lingkungan 1. Bu KH melakukan apersepsi dengan pelaksanaan proses pembelajaran menanyakan hewan peliharaan siswa di rumah dan bagaimana cara merawat hewan dan menjaga kebesihan tempat hewan peliharaan (Observasi 1). 2. Bu KH mengingatkan kepada siswa untuk selalu cuci tangan saat memegang hewan (observasi 1). 3. Bu KH juga bertanya kepada siswa kapan waktu untuk cuci tangan. 4. Siswa diminta membaca teks merawat kucing yang ada di buku. (observasi 1) 5. Siswa diminta menggambar hewan peliharaan di buku gambar. (observasi 1) 6. Bu KH meminta siswa menceritakan cara merawat hewan yang telah di gambar siswa dengan kalimat lengkap. (observasi 1) 7. Guru KH bertanya kepada siswa tentang tumbuhan kangkung yang di tanaman kemarin sudah di siram atau belum. (observasi 7) 8. Bu KH mengingatkan siswa ntuk menyiram tanaman. (observasi 7)
155
Guru melakukan apersepsi dengan lingkungan sekitar siswa. Materi yang diajarkan berkaitan dengan lingkungan (cara merwat hewan, ekosistem) Selama kegiatan pembelajaran guru mengingatkan kepada siswa untuk menjaga lingkungan (membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan)
9. Bu KH melakukan apersepsi dengan menanyakan hewan peliharaan siswa. (observasi 7) 10. Siswa mengamati gambar dan membaca teks tentang petunjuk merawat hewan sirkus. (observasi 7) 11. Siswa kelas 5A mempelajari ekosistem pada Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 1. (observasi 13) 12. Pak SG memberikan materi tentang unsur dan komponen makhluk hidup seperti biotik dan abiotik serta contohnya. (observasi 13) 13. Siswa SL, BH, AN di tunjuk bergantian membaca teks ekosistem. (observasi 13) 14. Pak SG menjelaskan isi teks bacaan tentang ekosistem dan menyinggung bacaan di teks tentang pentingnya air bagi makhluk hidup.(observasi 13) 15. Pak SG dan siswa bertanya jawab bagaimana cara menjaga air agar tetap bersih. (observasi 13) 16. Pak SG menjelaskan ciri-ciri air yang bersih. (observasi 13) 17. Siswa mengerjakan soal tentang teks ekosistem dengan teman sebangku. (observasi 13) 18. Sebelum istirahat Pak SG berpesan untuk membuang sampah makanan ke tempat sampah. (observasi 13)
156
19. Pak SG memberikan tugas pada siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan komponen biotik dan abiotik di sekitar sekolah. (observasi 13) 20. Siswa secara berkelompok berkeliling lingkungan sekolah untuk melakukan pengamatan komponen biotik dan abiotik kemudian di tulis dalam lembar tabel. (observasi 13) 1b. Implementasi nilai peduli lingkungan 1. Bu KH memberikan nilai hasil gambar siswa Guru memberikan nilai hasil evaluasi pembelajaran tentang hewan peliharaan. (observasi 1) pekerjaan siswa dan memberikan 2. Bu KH memberikan nilai kepada siswa yang klarifikasi jawaban. sudah selesai mengerjakan tugas. (observasi 7) 3. Pak SG memberikan klarifikasi jawaban kepada siswa. (observasi 13) 4. Pak SG memberikan penilaian hasil pekerjaan siswa mengamati komponen biotik dna abiotik (observasi 13)
157
HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN DI SDN TEGALREJO 1 MELALUI BUDAYA SEKOLAH Tanggal : 20 Februari 2017 (observasi 1,2), 21 Februari 2017 (observasi 4), 22 Februari 2017 (observasi 5,6), 23 Februari 2017 (observasi 7,8), 24 Februari 2017 (observasi 10), 6 Maret 2017 (observasi 12), 7 Maret 2017 (observasi 13,14), 13 Maret 2017 (observasi 15) Lokasi : Ruang kelas IIIA (observasi 1 ), ruang tari (observasi 2), kantin sekolah (observasi 4), lingkungan sekolah (observasi 5), ruang karawitan (observasi 6), Ruang kelas IIIA(observasi 7), Ruang TIK (observasi 8), Halaman SDN Tegalrejo 1 (observasi 10), halaman sekolah (observasi 12), Kelas V A (observasi 13,14), Halaman sekolah dan Kebun TOGA (observasi 15) Subaspek Keterangan Simpulan 2a. Kegiatan Rutin
1. Siswa yang terjadwal piket menyapu kelas dan Menaikkan kursi diatas meja,piket menghapus papan tulis. (observasi 7) kelas, Jumat sehat, jumat bersih. 2. Pukul 07.00 seluruh siswa di SDN Tegalrejo 1 di pandu guru berbaris di halaman sekolah untuk melakukan senam pagi bersama-sama. (observasi 10) 3. Bu JN memberitahu pada anak-anak bahwa untuk memperingati hari sampah sekaligus melakukan kegiatan jumat bersih, mengajak seluruh siswa dengan di pandu bapak ibu guru untuk memilah sampah dan membersihkan lingkungan sekitar. (observasi 10) 4. Siswa menyapu kelas, dan membuang sampah yang di sapu di tempat.( observasi 12) 5. Siswa merapikan kursi dengan menurunkan kursi dari meja.( observasi 12) 6. Siswa merapikan kursi dengan menaruhnya diatas meja masing-masing. (observasi13)
158
7. Siswa yang bergiliran piket melakukan piket dengan menyapu, menghapus papan tulis, mematikan lapu juga kipas angin.(observasi 13) 2b. Kegiatan Spontan 1. Bu KH mengingatkan kepada siswa untuk selalu cuci tangan saat memegang hewan dan setelah beraktifitas. (observasi 1) 2. Siswa mencuci tangan di wastafel. (observasi 4) 3. Siswa mencuci tangan dan kaki setelah olahraga di kran halaman sekolah. (observasi 5) 4. Bu KH mengingatkan siswa untuk menyiram tanaman. (observasi 7) 5. Pada saat pembelajaran siswa SH tidak sengaja menumpahkan air dan segera mengambil pel untuk di bersihkan. (observasi 7) 6. Siswa AL terlihat menyapu bawah mejanya yang kotor, dan membuangnya ke tempat sampah. (observasi 7) 7. Guru NN menegur siswa yang tidak mengerjakan dan malah bermain kertas, Bu NN meminta siswa FR untuk membuang kertas ke tempat sampah. (observasi 8) 8. Siswa mencuci tangan di wastafel setelah melakukan kegiatan bersih-bersih. (observasi
159
Guru mengingatkan siswa untuk mencuci tangan, siswa melepas sepatu saat berada si ruang tari dan ruang karawitan, siswa mencuci tangan saat akan makan dan setelah berolahra, guru mengingatkan siswa menjaga kebersihan, guru mengingatkan siswa untuk menyiram tanaman, siswa membersihkan air yang di tumpahkannya.
2c. Keteladanan
2d. Pengkondisian
10) 9. Pak SG mengingatkan kepada siswa untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman. (observasi 13) 10. Sebelum istirahat Pak SG berpesan untuk membuang sampah makanan ke tempat sampah. (observasi 13) 11. Siswa mencuci tangan setelah menanam TOGA.(observasi 15) 1. Bapak ibu guru dan seluruh siswa melakukan senam. (observasi 10) 2. Siswa memilah sampah dan memasukkan ke dalam bak sampah besar untuk di tampung dan akan di tabungkan ke bank sampah, dengan di bantu dan di jelaskan oleh bu JN. (observasi 10) 3. Pak SG memberi contoh membersihkan lumut. (observasi 10) 1. Melepas alas kaki atau sepatu di ruang tari dan karawitan. (observasi 2, 6) 2. Kantin menjual makanan dan minuman tidak memakai bungkus plastik, namun menggunakan piring, mangkok, dan gelas. (observasi 4) 3. Terdapat wastafel untuk cuci tangan di kantin. (observasi 4) 4. Slogan berupa poster makan bergizi dan kebersihan tertempel di tembok
160
Melepas alas kaki di ruang tari dan karawitan, kantin sehat tidak memakai bungkus plastik, wasatafel untuk mencuci tangan, green house, komposer, biopori, poster, ikrar hidup bersih dan ikrar pendidikan karakter, visi misi sekolah, peraturan sekolah dan kelas, kebun TOGA.
kantin.(observasi 5) 5. Terdapat green house yang berisi aneka tanaman, wastafel, tempat sampah (organik, anorganik, dan kertas), toilet , mesin pengolah kompos, biopori.(observasi 5) 6. Siswa mencuci tangan dan kaki setelah olahraga di kran halaman sekolah. (observasi 5) 7. Slogan-slogan poster terkait kebersihan lingkungan terdapat di tembok lorong kelas.(observasi 5) 8. Karya siswa seperti poster tentang menjaga kebersihan, dan karya siwa mengolah barang bekas dari daun kering di tempel di mading dan tembok khusus untuk menempel karya siswa.(observasi 5) 9. Terdapat ikrar hidup bersih dan ikrar pendidikan karakter yang di tempel di tembok sekolah.(observasi 5) 10. Peneliti menemui Visi Misi Sekolah, peraturan sekolah, dan peraturan kelas yang di tempel di setiap kelas.(observasi 5) 11. Siswa menanam tanaman TOGA di kebun TOGA. (observasi 15)
161
Tanggal Lokasi
EKSTRAKURIKULER : 22 Februari 2017 (observasi 6), 4 Maret 2017 (observasi 11), 11 Maret 2017 (observasi 15) : Ruang karawitan (observasi 6 ), halaman sekolah (observasi 11,15), kebun tanaman TOGA (observasi 15) Subaspek Keterangan Simpulan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler
1. Siswa memainkan gamelan dengan tembang berjudul “Lane Penghijauan SL Manyura” yang berisi petuah tentang reboisasi dan “Lane Gabuh”. (observasi 6) 2. Siswa dipimpin pembina pramuka untuk mengecek kerapian pakaian.(observasi 11,15) 3. Kak MJ dan Bunda KR memberikan tugas kepada siswa penggalang untuk mencatat jenis tanaman TOGA dan manfaatnya.(observasi 11) 4. Siswa penggalang membawa tanaman TOGA dari rumah. (observasi 15) 5. Siswa menanam tanaman TOGA di kebun TOGA. (observasi 15)
162
Pembina ekstrakurikuler memberikan materi yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan. Ekstra karawitan= tembang tentang penghijauan Ekstra pramuka= jenis tanaman toga dan manfaatnya, siswa di ajak menanam TOGA.
HASIL OBSERVASI Observasi :1 Hari, tanggal : Senin, 20 Februari 2017 Waktu : 07.40- 10.20 Lokasi : Kelas III A Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui pembelajaran Deskripsi hasil observasi : Pukul 07.40 setelah selesai upacara bendera, siswa kelas III A berbaris di depan kelas dengan di siapkan oleh siswa GH. Setelah itu, siswa masuk ke kelas dengan rapi. Siswa GH memimpin berdoa, memimpin yel-yel SDN Tegalrejo, dan menyanyikan Indonesia raya bersama-sama. Guru KH masuk ke kelas dan memulai pembelajaran dengan mengucap salam. Guru KH melakukan absensi dengan bertanya siapa saja yang tidak masuk sekolah. Siswa di minta membuka buku tema 6 subtema 3 sahabat satwa pembelajaran 1. Guru KH mengaitkan pembelajaran dengan hewan peliharan. Guru bertanya, “siapa yang mempunyai hewan peliharaan? Ayo tunjuk tangan!”. Banyak siswa yang menunjuk tangan. Satu persatu guru menanyai siswa hewan apa yang dipelihara. Siswa menjawab dengan beraneka jawaban. Ada yang menjawab kucing, ayam, burung, ikan, dan lain-lain. Selanjutnya, guru KH bertanya pada siswa, “bagaimana cara kalian memelihara hewan yang kalian pelihara?”. Siswa FD menjawab, “di beri makan bu”. Guru KH membenarkan jawaban tersebut. Kemudian Bu KH bertanya kembali, “Lalu bagaimana cara memelihara lingkungan tempat hewan itu agar bersih?”. Siswa GR menjawab, “membersihkan kandangnya bu”. Bu KH kemudian menjelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Guru memberitahukan pada siswa untuk selalu cuci tangan setelah memegang hewan peliharaan dan setelah melakukun kegiatan lainnya. Selain itu guru KH juga bertanya pada siswa, “Selain setelah memegang hewan, kapan kalian harus cuci tangan?”. Anak-anak ada yang menjawab, setelah makan, sesudah makan, setelah olah raga, setelah dari toilet, dan setelah memegang uang. Selanjutnya, Bu KH meminta siswa membaca dalam hati teks mengenai petunjuk merawat seekor kucing. Setelah siswa selesai membaca, guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait teks yang telah dibaca. Kemudian Bu KH meminta siswa menggambar hewan peliharaan di buku gambar dan meminta untuk mewarnainya. Siswa mulai menggambar hewan peliharaannya, ada yang menggambar ikan, ada yang menggambar kelinci, dan lain-lain. Siswa yang sudah selesai menggambar dan mewarnai membawa gambarnya ke depan untuk diberikan nilai oleh Bu KH. Bel istirahat berbunyi, siswa keluar kelas untuk membeli jajan. Pukul 09.00 bel masuk telah berbunyi, anak-anak kembali masuk ke kelas. Bu KH menjelaskan tentang penggunaan kalimat lengkap dan kalimat tidak
163
lengkap dengan memberi contoh di papan tulis. Siswa memperhatikan ketika Bu KH menjelaskan dan siswa menuliskan ke dalam buku catatan. Setelah selesai mencatat, Bu KH meminta siswa menuliskan bagaimana cara merawat hewan yang telah di gambar siswa tadi dengan menggunakan kalimat lengkap. Bagi siswa yang belum selesai menggambar Bu KH meminta siswa tersebut untuk segera diselesaikan agar dapat mengerjakan tugas selanjutnya. Siswa mengerajakan tugas yang diberikan. Siswa yang sudah menggambar menuliskan cara merawat hewan yang di gambarnya. Siswa lain masih meneruskan gambarannya. Satu persatu siswa selesai mengerjakan gambar dan menuliskan cara merawat hewan, kemudian siswa maju ke depan untuk di nilai pekerjaannya oleh Bu KH. Bel berbunyi pembelajaran di kelas 3 A berakhir. Kemudian siswa 3 A bersiap-siap untuk mengikuti ektrakurikuler tari. Pembelajaran di tutup Bu KH dengan salam. Reduksi hasil observasi ke-1: 1. GH memimpin teman-temannya berdoa, yel-yel SDN Tegalrejo 1, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. 2. Bu KH melakukan apersepsi dengan menanyakan hewan peliharaan siswa di rumah. 3. Bu KH menanyakan pada siswa bagaimana cara merawat hewan dan menjaga kebesihan tempat hewan peliharaan. 4. Bu KH mengingatkan kepada siswa untuk selalu cuci tangan saat memegang hewan. 5. Bu KH juga bertanya kepada siswa kapan waktu untuk cuci tangan. 6. Siswa diminta membaca teks merawat kucing yang ada di buku. 7. Siswa diminta menggambar hewan peliharaan di buku gambar. 8. Bu KH memberikan nilai hasil gambar siswa. 9. Bu KH meminta siswa menceritakan cara merawat hewan yang telah di gambar siswa dengan kalimat lengkap. HASIL OBSERVASI Observasi :2 Hari, tanggal : Senin, 20 Februari 2017 Waktu : 10.25-11.50 Lokasi : Ruang Tari Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ektrakurikuler Deskripsi hasil observasi : Kelas 3 A setelah selesai pembelajaran menuju ke ruang karawitan yang sekaligus di jadikan ruang tari. Bu RK sudah menunggu dan menyiapkan tape di ruangan tersebut. Siswa kela 3 A masuk ke ruangan dengan melepas sepatu. Kemudian Bu RK meminta kelompok siswa putri untuk menari terlebih dahulu. Siswa putri mulai mengatur tempat dengan bantuan Bu RK. Sementara siswa lakilaki duduk di pinggir menunggu gantian.
164
Musik mulai dimainkan dan siswa putri mulai menari dengan panduan Bu RK. Jika ada gerakan yang salah Bu RK membenarkan dan memberi contoh gerakan. Setelah tiga kali menari secara berulang-ulang, waktunya siswa putri beristirahat dan berganti dengan siswa laki-laki yang menari. Siswa laki-laki mulai menata barisan lalu dengan di iringi musik mulai menari dengan dipandu Bu RK. Setelah sekali putaran menari, bel istirahat berbunyi. Bu RK mempersilahkan siswa untuk beristirahat. Jam istirahat berakhir siswa kelas 3 A kembali ke ruang tari. Tidak lupa anak-anak melepas sepatu sebelum masuk ruangan. Bu RK kembali mempersilahkan kelompok siswa laki-laki untuk mengatur barisan. Karena banyak gerakan yang lupa, Bu RK kembali mencontohkan gerakan tari. Dengan aba-aba hitungan tanpa musik siswa laki-laki mulai menari, sambil Bu RK membenarkan gerakan siswa yang salah. Siswa laki-laki mulai menari dengan di iringi musik. Setelah itu, bergantian kembali dengan kelompok putri yang menari. Pukul 11.50 bel berbunyi tanda ekstrakurikuler tari berakhir. Bu RK menutup kegiatan tari dengan salam, dan mempersilahkan siswa kembali ke kelas untuk mengambil tas. Satu per satu siswa bersalaman dengan bu RK. Reduksi hasil observasi ke-2: 1. Kelas 3 A masuk ke ruang tari dengan melepas alas kaki atau sepatu. 2. Bu RK meminta kelompok siswa putri untuk menari terlebih dahulu. 3. Siswa putri mengatur barisan dibantu Bu RK. 4. Siswa kelompok putri mulai menari dengan di pandu oleh Bu RK. 5. Setelah 3 kali kelompok putri menari, berganti dengan kelompok putra untuk menari. 6. Siswa putra mengatur tempat dan barisan. 7. Siswa putra mulai menari dengan di pandu Bu RK. 8. Setelah bel istirahat, siswa kembali ke ruang tari dengan melepas alas kaki. 9. Bu RK mencontohkan gerakan tari kepada siswa kelompok putra. 10. Kelompok putri kembali giliran menari. 11. Ekstrakurikuler tari berakhir pada pukul 11.50. 12. Anak-anak bersalaman dengan Bu RK dan kembali ke kelas untuk mengambil tas. HASIL OBSERVASI Observasi :3 Hari, tanggal :Selasa, 21 Februari 2017 Waktu : 12.00- 12.35 Lokasi : halaman sekolah Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ekstrakurikuler Deskripsi hasil observasi: Kegiatan ekstrakurikuler pencak silat di mulai ketika pembelajaran berakhir pada pukul 12.00 di halaman sekolah. Siswa berbaris dengan
165
menggunakan baju olah raga atau pakain silat. Pendekar TM membuka kegiatan dengan salam dan berdoa bersama. Kemudian Pendekar TM melakukan presentasi satu persatu siswa dengan menyebutkan nama siswa. Nama siswa yang di sebut diminta untuk mengelilingi lapangan sebaknyak satu kali di lanjutkan dengan nama siswa selanjutnya terus bergantian. Pendekar TM meminta siswa menjaga jarak antar siswa satu dengan yang lain. Kemudian pendekar TM memulai mengajari gerakan pencak silat. Kegiatan pencak silat di tutup dengan berdoa dan siswa bersalaman dneagn pendekar TM. Reduksi hasil observasi ke-3: Tidak ada nilai peduli lingkungan pada kegiatan ekstrakurikuler pencak silat. HASIL OBSERVASI Observasi :4 Hari, tanggal :Selasa, 21 Februari 2017 Waktu : 08.30- 09.00 Lokasi : Kantin Sekolah Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui Budaya Sekolah Deskripsi hasil observasi: Kantin SDN Tegalrejo 1 mempunyai nama yang tertera pada tulisan baliho yang di tempelkan di kantin sekolah yaitu “KANTIN SEHAT SD TEGALREJO 1 YOGYAKARTA”. Kantin SDN Tegalrejo 1 menjajakan makanan yang beraneka ragam, mulai dari aneka nasi, kue, dan minuman. Namun uniknya makanan tersebut tidak di bungkus plastik namun disajikan dengan menggunakan piring, mangkok, dan gelas. Kantin di SDN Tegalrejo sangat bersih, tempat duduk dan meja yang tertata rapi dan berwarna warni. Ada wastafel di kantin untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Selain itu, di tembok kantin juga terdapan slogan-slogan poster tentang makanan bergizi dan kebersihan. Jam istirahat berbunyi, siswa-siswi SDN Tegalrejo 1 mulai berdatangan menuju kantin. Siswa mulai mengantri membeli makanan dan minuman di kantin tersebut. Peneliti melihat siswa sebelum makan cuci tangan di wastafel. Terlihat anak makan menggunakan mangkok, ada yang menggunakan piring kecil untuk tempat kue yang dimakan, dan minum jus dengan gelas kaca. Anak-anak makan di meja kantin ada juga yang makan di sekitar taman dekat kantin. Setelah makan anak-anak mengembalikan piring, mangkok, atau gelas ke penjual makanan di kantin. Reduksi hasil observasi ke-4: 1. Kantin sekolah bernama “KANTIN SEHAT SD TEGALREJO 1 YOGYAKARTA” yang tertera pada baliho di depan kantin. 2. Kantin menjual makanan dan minuman tidak memakai bungkus plastik, namun menggunakan piring, mangkok, dan gelas. 3. Terdapat kursi dan meja yang tertata rapi dan berwarna warni.
166
4. Terdapat wastafel untuk cuci tangan di kantin. 5. Siswa mencuci tangan di wastafel. 6. Slogan berupa poster makan bergizi dan kebersihan tertempel di tembok kantin. 7. Jam istirahat anak-anak membeli makanan dengan mangkok dan minuman di kelas. 8. Anak-anak makan di tempat duduk yang disediakan di kantin dan ada juga yang duduk di taman depan kantin. 9. Selesai makan anak-anak mengembalikan piring dan gelas kepada penjual. HASIL OBSERVASI Observasi :5 Hari, tanggal : Rabu, 22 Februari 2017 Waktu : 07.30-08.00 Lokasi : Lingkungan SDN Tegalrejo 1 Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah Deskripsi hasil observasi : Peneliti melakukan observasi dengan melihat lingkungan sekitar sekolah. Peneliti menemui sarana prasara di SDN Tegalrejo 1 sebagai bentuk budaya sekolah khususnya pengkondisian. Adapun sarana prasarana yang mendukung untuk penerapan nilai peduli lingkungan ialah adanya Green House yang berisi aneka tanaman, wastafel, tempat sampah (organik, anorganik, dan kertas), toilet , mesin pengolah kompos, biopori. Saat peneliti berkeliling sekolah menemui siswa yang sedang mencuci kaki dan tangan setelah berolahraga di kran halaman sekolah. Selain itu, peneliti juga menemui slogan-slogan seperti poster yang di tempel di lorong sekolah dan di kantin tentang menjaga kebersihan. Terdapat juga poster karya siswa tentang menjaga lingkungan yang di tempel di mading. Ada juga karya siswatentang pemanfaatkan barang bekas seperti dari daun kering yang di tempelkan membentuk sebuah gambar dipasang di tembok khusus untuk menempel karya siswa. Di tembok sekolah juga di tempelkan ikrar hidup bersih dan ikrar pendidikan karakter. Selain itu, peneliti menemui visi misi sekolah yang di tempel di setiap ruang kelas dan juga UKS. Visi tersebut berbunyi “Terwujudnya insan yang berkarakter, kreatif, inovatif, sehat jasmani rohani, berbudaya, dan cinta lingkungan”. Selanjutnya juga di tempelkan peraturan sekolah dan peraturan kelas di setiap kelas. Pada peraturan tersebut juga berisi aturan tentang kebersihan sekolah. Reduksi hasil observasi ke-5: 1. Terdapat green houseyang berisi aneka tanaman, wastafel, tempat sampah (organik, anorganik, dan kertas), toilet , mesin pengolah kompos, biopori. 2. Siswa mencuci tangan dan kaki setelah olahraga di kran halaman sekolah.
167
3. Slogan-slogan poster terkait kebersihan lingkungan terdapat di tembok lorong kelas. 4. Karya siswa seperti poster tentang menjaga kebersihan, dan karya ssiwa mengolah barang bekas dari daun kering di tempel di mading dan tembok khusus untuk menempel karya siswa. 5. Terdapat ikrar hidup bersih dan ikrar pendidikan karakter yang di tempel di tembok sekolah. 6. Peneliti menemui Visi Misi Sekolah, peraturan sekolah, dan peraturan kelas yang di tempel di setiap kelas. HASIL OBSERVASI Observasi :6 Hari, tanggal : Rabu, 22 Februari 2017 Waktu : 07.35- 08.45 Lokasi : Ruang Karawitan Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ektrakurikuler Karawitan Deskripsi hasil observasi : Pergantian jam pelajaran berbunyi, Pukul 07.35 siswa kelas 5 B menuju ke ruang karawitan. Siswa kelas 5 B melepas sepatu dan masuk ke ruang karawitan. Sementara itu, Pak WB terlebih dahulu sudah sudah menunggu di ruang karawitan. Siswa kelas 5 mulai duduk, sebelum memulai kegiatan Pak WB memimpin siswa untuk berdoa. Sebelum mulai karawitan Pak WB memberikan penjelasan kepada anak-anak tentang bagaimana permainan gamelan yang baik. Selanjutnya, kelas dibagi menjadi dua kelompok yang sebelumnya sudah di bentuk, yaitu kelompok A dan B. Jika siswa kelompok A memainkan alat gamelan, maka siswa kelompok B menjadi vokal, begitu sebaliknya. Kelompok A memainkan alat gamelan terlebih dahulu. Tembang yang di mainkan berjudul “Enjang Bidhal Gumuruh” yang berisi petuah tentang reboisasi. Pak WB mengingatkan kepada siswa yang tidak membawa catatan dan kelompok vokal yang tidak bernyanyi. Jika ada pemain yang salah memukul gamelan atau di rasa ada suara yang sumbang Pak WB meminta untuk memulai dari awal kembali. Permainan di hentikan Pak WB menjelaskan kembali notasi yang telah di tulis di papan tulis dan cara memukul gamelan yang benar. Setelah kelompok A di rasa cukup oleh Pak WB, ganti Kelompok B yang memainkan gamelan dan kelompok A menjadi vokal. Alat gamelan mulai di mainkan, Pak WB sambil memberikan arahan. Pak WB juga mengajari pemukul gendang. Jam istirahat berbunyi, tanda ekstrakurikuler karawitan selesai. Sebelum menutup kegiatan ekstra karawitan Pak WB menyampaikan pesan agar berlatih kembali dan menutup dengan berdoa. Reduksi hasil observasi ke-6: 1. Pukul 07.35 siswa menuju ruang karawitan dengan melepas alas kaki atau sepatu.
168
2. Pak WB memimpin berdoa sebelum kegiatan di mulai. 3. Pak WB menjelaskan cara bermain gamelan dengan baik. 4. Kelas dibagi menjadi 2 kelompok A dan B, jika kelompok A bermain gamelan maka kelompok B sebagai vokal, begitu sebaliknya. 5. Siswa memainkan gamelan dengan tembang berjudul “Lane Penghijauan SL Manyura” yang berisi petuah tentang reboisasi dan “Lane Gabuh”. 6. Kegiatan ekstrakurikuler karawitan di tutup dengan berdoa dan Pak WB menyampaikan pesan untuk berlatih kembali. HASIL OBSERVASI Observasi :7 Hari, tanggal : Kamis, 23 Februari 2017 Waktu : 07.40- 08.45 dan 09.35-10.45 Lokasi : Kelas III A Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui pembelajaran Deskripsi hasil observasi : Pukul 07.00 siswa kelas III A berbaris di depan kelas dengan di siapkan oleh salah satu siswa. Setelah itu, siswa masuk ke kelas dengan rapi. Salah satu siswa memimpin berdoa, memimpin yel-yel SDN Tegalrejo, dan menyanyikan Indonesia raya bersama-sama. Guru K memulai pembelajaran dengan mengucap salam. Guru K melakukan absensi dengan bertanya siapa saja yang tidak masuk sekolah dan salah satu siswa menjawab bahwa ada 2 temannya yang tidak masuk. Saat itu pula, ada salah satu siswa yang datang terlambat dan meminta maaf di depan kelas jika ia datang terlambat dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Kemudian guru K mempersilahkan siswa yang terlambat duduk. Guru K bertanya pada siswa, “apakah tumbuhan kangkung kalian sudah tumbuh?”. ada salah satu siswa yang menjawab bahwa kangkungnya mati. Guru K bertanya lagi, “apa tidak kamu siram kangkungnya?”. Ada siswa yang menjawab disiram ada yang menjawab lupa dan sebagainya. Guru mengingatkan bahwa tumbuhan harus di siram agar dapat hidup dan menjelaskan bahwa tanaman kangkung merupakan tanaman yang mudah tumbuh. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa “siapa yang mempunyai hewan peliharaan dirumah?”. Hampir semua siswa mengangkat tangan. Ada yang memelihara ayam, ikan, kelinci, burung, dan lain-lain. Setelah itu, guru menjelaskan bahwa ada hewan yang dipelihara sebagai hewan sirkus. Siswa kembali ditanya, “hewan apa saja yang ada di sirkus?”. Siswa ada yang menjawab gajah, macan, singa laut, lumba-lumba, dan lain-lain. Lalu siswa diminta mengamati gambar hewan sirkus yang ada di buku. Guru memancing siswa untuk bercerita tentang gambar tersebut. Setelah itu, guru meminta perwakilan siswa untuk membaca teks perawatan hewan sirkus yang ada di buku. Guru dan siswa bertanya jawab tentang teks bacaan tersebut.
169
Guru KH meminta siswa untuk membentuk kelompok dengan beranggotakan 4 orang. Siswa mulai berkelompok dengan bantuan guru. Kemudian siswa mengatur tempat duduk agar bisa berhadapan dengan anggota kelompoknya. Guru mengintruksikan kepada siswa untuk mengerjakan soal halaman 157 tentang pengamalan sila ke-4 pancasila untuk ditulis dibuku tulis dan didiskusikan bersama teman kelompoknya. Anak mulai mengerjakan dan berdiskusi. Bagi siswa yang sudah selesai mengerjakan, membawa hasil pekerjaannya ke depan untuk di nilai guru. Bu KH memastikan siswa untuk segera menyelesaikan tugas. Kemudian setelah semua siswa selesai mengerjakan dan diberi nilai, Bu KH meminta siswa melanjutkan mengerjakan soal di halaman 163 tentang perhitungan waktu. Karena siswa banyak yang bingung dalam mengerjakan, Bu KH memberi contoh soal dan menerangkan cara mengerjakannya. Setelah siswa kembali mengerjakan soal dengan berdiskusi bersama kelompoknya. Siswa MH tak sengaja menumpahkan minuman di lantai, MH segera mengambil pel dan mengepel air yang tumpah di lantai. Bel istirahat berbunyi, Bu KH meminta siswa untuk melanjutkan tugas setelah istirahat dan setelah TIK. Setelah pelajaran TIK anak-anak kelas 3 A kembali ke kelas. Tidak beberapa lama bu KH juga masuk ke kelas. Bu KH meminta siswa menyelesaikan tugas tentang perhitungan waktu yang belum selesai. Anak-anak kembali mengerjakan tugas tersebut. Siswa yang kesulitan terlihat maju ke depan menghampiri Bu KH untuk bertanya. Bu KH juga berkeliling di setiap kelompok untuk melihat dan membatu siswa yang kesulitan mengerjakan. Beberapa kelompok sudah selesai, namun masih ada kelompok yang belum selesai. Siswa AL yang duduk paling belakang terlihat menyapu lantai di bawah mejanya, terlihat bahwa lantai di bawah mejanya kotor kemudian siswa AL menyapu dan membuangnya ke tempat sampah. Bel berbunyi tanda pelajaran sudah berakhir. Bu KH meminta siswa untuk melanjutkan tugas tersebut sebagi PR. Pembelajaran diakhiri dengan mengucap salam. Siswa menaikkan kursi diatas bangku. Siswa yang piket besok jumat, melaksanakan piket dengan menyapu lantai dan menghapus papan tulis. Reduksi hasil observasi ke-7: 1. Guru KH bertanya kepada siswa tentang tumbuhan kangkung yang di tanaman kemarin sudah di siram atau belum. 2. Bu KH mengingatkan siswa ntuk menyiram tanaman. 3. Bu KH melakukan apersepsi dengan menanyakan hewan peliharaan siswa. 4. Siswa mengamati gambar dan membaca teks tentang petunjuk merawat hewan sirkus. 5. Siswa mengerjakan soal tentang pengamalan siswa ke 4.
170
6. Bu KH memberikan nilai kepada siswa yang sudah selesai mengerjakan tugas. 7. Pada saat pembelajaran siswa SH tidak sengaja menumpahkan air dan segera mengambil pel untuk di bersihkan. 8. Siswa AL terlihat menyapu bawah mejanya yang kotor, dan membuangnya ke tempat sampah. 9. Siswa sebelum pulang menaikkan kursi diatas meja. 10. Siswa yang terjadwal piket menyapu kelas dan menghapus papan tulis. HASIL OBSERVASI Observasi :8 Hari, tanggal : Kamis, 23 Februari 2017 Waktu : 09.00- 09.35 Lokasi : Ruang TIK Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ektrakurikuler TIK Deskripsi hasil observasi : Bel masuk sudah berbunyi, pukul 09.00 siswa kelas 3 A masuk ke laboratorium TIK. Siswa mengambil tempat duduk yang di tumpuk di pinggir ruangan dan duduk di depan komputer. Sebelum memulai pembelajaran Bu NN mengucap salam. Bu NN meminta siswa untuk berkelompok dengan masingmasing kelompok beranggotakan 3 siswa. Siswa pun berkelompok sesuai arahan guru. Selanjutnya, masing-masing kelompok duduk di depan 1 komputer. Guru menyampaikan tugas pada anak-anak untuk membuat gambar di microsoft word sesuai kreativitas mereka, kemudian siswa diminta menceritakan gambar tersebut dengan menuliskan cerita dibawah gambar. Guru NN mempersilahkan siswa bertanya jika belum jelas. Siswa mulai mengerjakan tugas yang diberikan. Beberapa kelompok mulai menggambar. Guru NN berkeliling sambil membantu siswa yang kesulitan untuk mengambar. Guru NN menemui kelompok yang tidak mengerjakan, kemudian guru NN menegur dan menyuruh siswa untuk segera mengerjakan. Guru NN menemui siswa FR yang malah bermain kertas dan tidak mengerjakan bersama kelompoknya, kemudian Guru NN menegur untuk membuang kertas mainan ke tempat sampah dan meminta siswa FR untuk kembali ke tempat duduk untuk mengerjakan tugas. Bel berbunyi tanda pembelajaran TIK selesai. Guru NN meminta siswa untuk menyimapan tugasnya untuk dapat diselesaikan minggu depan. Siswa setelah menyimpan tugasnya mengembalikan kursi dengan menumpuk kursi ke tempat semula. Siswa satu persatu bersalaman dengan Bu NN dan keluar ruang laboratorium kembali ke ruang kelas 3A untuk pelajaran kembali. Reduksi hasil observasi ke-8: 1. Siswa kelas 3 A masuk ke ruang TIK.
171
2. Siswa mengambil tempat duduk yang di tumpuk di pinggir ruangan dan duduk di depan komputer. 3. Bu NN membuka pembelajaran ekstrakurikuler TIK dengan salam. 4. Bu NN menjelaskan tugas yang akan di kerjakan oleh siswa secara berkelompok untuk membuat gambar di microsoft word sekaligus menceritakan gambar yang di buat. 5. Guru NN menegur siswa yang tidak mengerjakan dan malah bermain kertas. 6. Ekstrakurikuler TIK berakhir siswa mengembalikan kursi dengan menumpuk ke tempat semula. 7. Siswa kelas 3 A keluar ruangan TIK dan bersalam dengan Bu NN. HASIL OBSERVASI Observasi :9 Hari, tanggal : kamis, 23 Februari 2017 Waktu : 11.20-12.00 Lokasi : kelas III A Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ekstrakurikuler Deskripsi hasil observasi : Ekstrakurikuler TPA dimulai pada pukul 11.20 setelah pembelajan selesai. Bu KM memasuki ruang kelas III A dengan memberi salam. Siswa berdoa bersama-sama. Bu KM membagi siswa di kelas menjadi lima kelompok dan menuliskan nomer kelompok dipapan tulis. Guru mengajak siswa untuk tepuk semangat sebelum pembelajaran. Bu KM memberikan nilai di papan tulis pada setiap kelompok setelah tepuk semangat. Bu KM bertanya kepada siswa, “ siapa yang tadi sholat subuh?” dan para siswa ada yang menunjuk jari ada yang tidak. Kemudian Bu KM mangingatkan siswa untuk shalat lima waktu. Siswa diminta membacar hadist shalat bergantian perkelompok dan Bu KH kembali memeberikan nilai kepada masing-masing kelompok di papan tulis. Bu KM mengingatkan siswa tentang PR kemarin. Bu KM memberikan sanksi kepada siswa yang tidak mengerjakan PR untuk mengerjakan PR sebanyak tiga kali sesuai kesepakatan kelas. Bu KM menuliskan doa bermimpi baik di papan tulis kemudian meminta siswa menulisnya di buku. Bu KM memanggil siswa secara bergantian maju untuk membaca iqra’ dengan di pandu Bu KM. Ketika siswa mulai gaduh bu KM memperingati siswa agar tidak ramai dan Bu Km juga mengurai nilai kelompok di papan tulis bagi siswa yang ramai. Setelah 'semua mendapat giliran membaca iqro’ atau Al-qur’an, Bu KM menilai pekerjaan siswa menulis doa mimpi baik. Selanjutnya Bu KM meminta siswa melafalkan doa mimpi baik secara bersama-sama. Bu KM mengingatkan siswa untuk sholat dhuhur di mushola sekolah setelah TPA selesai. Kegiatan TPA diakhiri dengan berdoa bersama dan di tutup Bu KM dengan salam. Reduksi hasil observasi ke-9:
172
Tidak ada nilai peduli lingkungan pada ekstrakurikuler TPA HASIL OBSERVASI Observasi : 10 Hari, tanggal : Jum’at, 24 Februari 2017 Waktu : 07.00- 08.45 Lokasi : Halaman SDN Tegalrejo 1 Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah Deskripsi hasil observasi : Pukul 07.00 bel berbunyi, seluruh siswa dan guru berbaris di lapangan untuk mengikuti kegiatan senam pagi. Dengan di Pandu bapak ibu guru anak-anak mengatur barisan. Kegiatan senam di pimpin oleh guru olahraga Bu JN yang berada di barisan paling depan. Senam mulai berlangsung seluruh siswa dan bapak ibu guru melakukan senam dengan mengikuti irama musik dan gerakan Bu JN. Sekitar 20 menit senam sudah selesai, Bu JN meminta anak-anak untuk berbaris yang rapi mendekati Bu JN urut berdasarkan kelas. Bu JN membuka dengan salam kemudian Bu JN memberitahu kan pada anak-anak bahwa akan ada kegiatan untuk memperingati hari sampah sekaligus melakukan kegiatan jumat bersih. Dimana anak-anak dengan di pandu bapak ibu guru diminta memilah sampah untuk di masukkan pada tong sampah besar yang nantinya sampah tersebut akan di bawa untuk di tabung ke bank sampah. Selanjutnya anak-anak juga diminta melakukan kegiatan jumat bersih untuk memebrsihkan ruang kelas dan lingkungan sekolah. Barisan di bubarkan anak-anak mulai melakukan kegiatan memilah sampah dan bersih-bersih. Peneliti melihat anak-anak memilah sampah yang berada di tempat sampah untuk di masukkan dalam bak sampah besar. Selain itu, peneliti menemui anakanak yang membersihkan rumput liar di lapangan, ada yang menyiram tanaman, membersihkan lumut, menyapu halaman, dan membersihkan kaca jendela kelas. Terlihat Pak SG berpartisipasi memberikan contoh membersihkan lumut menggunakan sikat. Bu JN memberitahu dan mencontohi siswa bagaimana cara memilah sampah yang benar untuk di masukkan ke tong besar. Siswa mencuci tangan di wastafel setelah melakukan kegiatan bersih-bersih. Reduksi hasil observasi ke-10: 1. Pukul 07.00 seluruh siswa di SDN Tegalrejo 1 di bantu bapak ibu guru berbaris di halaman sekolah untuk melakukan senam pagi bersama-sama. 2. Kegiatan senam di pandu oleh Bu JN. 3. Bapak ibu guru dan seluruh siswa melakukan senam. 4. Setelah senam siswa berkumpul dan berbaris sesuai kelasnya. 5. Bu JN memberitahu pada anak-anak bahwa untuk memperingati hari sampah sekaligus melakukan kegiatan jumat bersih, mengajak seluruh
173
siswa dengan di pandu bapak ibu guru untuk memilah sampah dan membersihkan lingkungan sekitar. 6. Siswa membersihkan lingkungan kelas, dengan mengambil sampah di kolong meja, di rak buku. 7. Siswa memilah sampah dan memasukkan ke dalam bak sampah besar untuk di tampung dan akan di tabungkan ke bank sampah, dengan di bantu dan di jelaskan oleh bu JN. 8. Peneliti menemui anak yang membersihkan rumput liar di halaman sekolah, menyiram tanaman, membersihkan lumut, menyapu halaman, dan membersihkan kaca. 9. Pak SG memberi contoh membersihkan lumut. 10. Siswa mencuci tangan di wastafel setelah melakukan kegiatan bersihbersih. HASIL OBSERVASI Observasi : 11 Hari, tanggal : Sabtu, 4 Maret 2017 Waktu : 11.00- 12.10 Lokasi : Halaman SDN Tegalrejo 1 Kegiatan :Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ektrakurikuler Pramuka Deskripsi hasil observasi : Kegiatan pramuka di mulai pada pukul 11.00 setelah selesai pembelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka di ikuti oleh siswa kelas 3 sampai kelas 5. Dimana kelas tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu siaga untuk kelas 3 dan 4, dan kelompok penggalang untuk kelas 5. Kegiatan pramuka di awali dengan upacara dengan membentuk barisan seprti huruf U. Dimana kelompok siaga dan penggalang melakukan upacara dengan terpisah. Upacara penggalang di pandu oleh Kak MJ dan Bunda KR dan Siaga di pandu olah Bunda YN dan Kak BD. Sebelum upacara di mulai Kak MJ mengintruksikan untuk merapikan pakaian. Upacara dimulai siswa melaporkan bahwa siap mengikuti kegiatan pramuka, juga menyanyikan lagu indonesia raya, dan melafalkan bersama-sama Dasa Darma Pramuka. Sebelum barisan penggalang di bubarkan Kak MJ menjelaskan materi yanga kan di ajarkan yaitu menuliskan jenis tanaman TOGA dan manfaatnya, serta sandi semaphore. Barisan penggalang di bubarkan siswa menunju papan tanaman TOGA dan mulai menuliskan jenis tanaman TOGA dan manfaatnya di buku tulis. Setelah siswa selesai menuliskan jenis tanaman TOGA dan manfaatnya Kak MJ dan Bunda KR mengecek hasil tulisan siswa. Kemudian siswa di minta berkumpul sesuai kelompoknya. Lalu Kak MJ memberikan tugas berupa lembaran soal tentang sandi semphore untuk di kerjakan siswa. Siswa berkelompok lalu mengerjakan soal tersebut.
174
Siswa siaga dibagi menjadi dua kelompok untuk kelas 3 di pandu Kak BD dan diberikan materi tali menali. Kak BD memberikan contoh menyambung dua tongkat menggunakan tali. Kemudian siswa di minta berkelompok dan setiap kelompok mempraktekkan cara menyambung dua tongkat seperti contoh pak budi. Siswa siaga kelas 4 di pandu oleh Bunda YN dan di berikan materi baris-berbaris oleh Bunda YN. Peluit berbunyi siswa siaga berkumpul dan siswa penggalang juga berkumpul secara terpisah. Siswa penggalang berbaris sesuai regu atau kelompok. Kemudian Kak MJ menimpin menyiapkan barisan dan mengintruksikan untuk merapikan pakaian. Kak MJ dan Bunda KR meminta siswa penggalang untuk melanjutkan soal semaphore sebagai PR di rumah dan memberikan tugan minggu depan kepada siswa penggalang untuk membawa tanaman toga juga bendera semaphore. Sebelum di akhiri siswa di minta untuk yel-yel SDN Tegalrejo dan dilanjutkan untuk berdoa. Barisan di bubarkan, siswa satu persatu bersalaman dengan pembina. Reduksi hasil observasi ke-11: 1. Siswa berbaris untuk mengikuti upacara 2. Siswa dipimpin pembina pramuka untuk mengecek kerapian pakaian. 3. Siswa penggalang melafalakan dasa dharma secara bersama-sama. 4. Kak MJ dan Bunda KR memberikan tugas kepada siswa penggalang untuk mencatat jenis tanaman TOGA dan manfaatnya. 5. Siswa penggalang menuliskan jenis tanaman TOGA dan manfaatnya di buku tulis siswa. 6. Pembina mengecek pekerjaan siswa menulis tanaman TOGA. 7. Kak MJ dan Bunda KR memberikan tugas untu minggu depan pada siswa penggalang untuk membawa tanaman TOGA. 8. Sebelum kegiatan berakhir siswa berbaris dan di pimpin Kak MJ untuk mengecek kerapian pakaian. HASIL OBSERVASI Observasi : 12 Hari, tanggal : Senin, 6 Maret 2017 Waktu : 06.35- 06. 45 Lokasi : Kelas 5 A Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah Deskripsi hasil observasi : Pukul 06.35 siswa-siswi SDN Tegalrejo 1 mulai berdatangan di sekolah. Di pintu gerbang bapak kepala sekolah dan bapak/ibu guru menyambut ketadangan siswa. Siswa-siswi bersalaman dengan kepala sekolah dan bapak/ibi guru dan menuju kelas masing-masing. Di ruangan kelas 5 A peneliti menemui beberapa siswa yang sedang menyapu kelas. Sampah yang di sapu di buang ke tempat sampah dengan menggunakan serok. Siswa yang masuk ke kelas merapikan kursi
175
dengan menunurunkan kursi yang ada di atas bangkunya sendiri-sendiri. Selain itu, peneliti menemui siswa yang membersihkan sampah plastik bungkus makan yang ada di kolong mejanya, kemudian siswa membuangnya di tempat sampah anorganik. Reduksi hasil observasi ke-1: 1. Siswa menyapu kelas, dan membuang sampah yang di sapu di tempat. 2. Siswa merapikan kursi dengan menurunkan kursi dari meja. 3. Siswa membersihkan sampah di kolong meja , dan membuangnya ke tempat sampah. HASIL OBSERVASI Observasi : 13 Hari, tanggal : Selasa, 7 Maret 2017 Waktu : 07.00- 12.20 Lokasi : Kelas 5 A Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui pembelajaran Deskripsi hasil observasi : Siswa kelas 5 berbaris di depan kelas dengan di pimpin oleh siswa ZL. Siswa masuk kelas dengan rapi sesuai barisannnya dan duduk di tempat duduknya masing-masing. Siswa ZL memimpin berdoa di depan kelas, di lanjutkan dengan yel-yel SDN Tegalrejo 1, dan menyanyikan lagu Indonesia raya. Pak SG masuk ke kelas pukul 7.10 dan membuka pembelajaran dengan salam dan memimpin kelas 5 A untuk yel-yel “ 5A rajin, 5A pandai, 5A sukses”. Pak SG meminta siswa membuka buku Tema 8 Ekosistem Subtema 1 Pembelajaran 1. Sebelum masuk pelajaran, Pak SG mengingatkan pembelajaran tentang populasi yang sudah di ajarkan hari senin dengan bertanya jawab tentang pengertian individu dan populasi. Pemeblajaran di lanjutkan pada materi ekosistem. Sebelumnya Pak SG bertanya pada siswa, “Tempat hidup Makhluk hidup di namakan?”. Siswa FN menjawab, “Habitat”. Pak SG meminta siswa kelas 5A memberi tepuk tangan kepada FN. Pak SG menyiapkan LCD untuk menjelaskan pada siswa. Kemudian siswa diminta mengamati dua buah gambar yang ada di LCD dan melakukan tanya jawab tentang gambar tersebut. Pak SG memberikan penjelasan tentang gambar tersebut, bahwa gambar 1 tentang lingkungan yang tandus karena tidak ada tanaman juga hewan dan gambar 2 tentang lingkungan yang pohon-pohon besar dan hijau serta terdapat beberapa hewan. Pak SG meminta siswa untuk selalu menjaga lingkungan. Selanjutnya Pak SG meminta siswa menyebutkan contoh benda abiotik yang ada pada gambar 1 dan siswa juga di minta menyebutkan benda biotik dan abiotik pada gambar 2. Pak SG mengingatkan siswa untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman seperti gambar 2. Selain itu juga mengingatkan siswa untuk menjaga lingkungan sekolah dengan melakukan piket dan kegiatan jumat bersih.
176
Pak SG melanjutkan materi melalui LCD. Pak SG menjelaskan pengertian ekosistem dan susunan ekosistem. Siswa mendengarkan penjelasan Pak SG sambil menulis hal yang penting. Saat Pak SG menjelaskan tentang susunan ekosistem individu dengan gambar seekor kambing, Pak SG bertanya kepada siswa “di gambar ini gimana lingkungan tempat tinggal kambing, bersih tidak?”. Siswa menjawab denagn serentak, “Bersih”. Selanjutnya Pak SG memberikan arahan untuk membersihkan tempat tinggal siswa dengan tidak membuang sampah sembarangan. Pak SG kembali menjelaskan materi tentang komponen ekosistem yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik serta contoh dari keduanya. Siswa BG, AL, BN di minta membaca teks percakapan di buku. Selanjutnya siswa SL, BH, AN di tunjuk bergantian membaca teks ekosistem, sementara siswa lain menyimak teks bacaan di buku masing-masing. Setelah selesai membaca Pak SG menjelaskan isi teks bacaan tentang ekosistem dan menyinggung bacaan di teks tentang pentingnya air bagi makhluk hidup. Pak SG bertanya kepada siswa, “Bagaimana cara menjaga air agar tetap bersih”. Siswa menjawab dengan berbagai jawaban, seperti tidak membuang sampah di sungau, tidak membuang detergen ke tanah, tidka membuang limbah pabrik ke sungai, dan sebagainya. Pak SG mengonfirmasi jawaban tersebut dan menjelaskan pada siswa bahwa ciri air yang bersih tidak berbau,tidak berwarna, dan tidak mempunyai rasa. Selanjutnya, siswa diminta menjawab pertanyaan yang ada di bawah teks untuk di kerjakan bersama teman sebangku. Bel istirahat berbunyi, anak-anak di persilahkan untuk istirahat terlebih dahulu dan Pak SG juga meminta siswa untuk membuang sampah makanan ke tempat sampah. Jam istirahat berakhir, siswa kelas 5 kembali mengerjakan tugas. Setelah semua siswa selesai, Pak SG meminta siswa untuk mempresentasikan hasil jawaban dan meminta kelompok yang tidak maju untuk bertanya, menanggapi, dan menambahi. Beberapa kelompok sudah menyampaikan hasil pekerjaannya. Pak SG meminta siswa bertepuk tangan. Pembelajaran di lanjutkan dengan meminta siswa membentuk kelompok besar yang terdiri dari 4-5 orang. Setiap kelompok diberikan kertas untuk mengamati dan menuliskan contoh komponen biotik dan abiotik di halaman sekolah. Siswa melakukan pengamatan di luar kelas dan menuju lingkungan sekolah sambil menuliskan hasil pengamatannya di kertas yang sudah di bagikan. Siswa kembali ke kelas dan mempresentasikan hasil pekerjaan satu kelompok. Kelompok yang tidak presentasi menanya dan menambahkan jawaban. Pak SG memberikan klarifikasi hasil presentasi dari beberapa kelompok tentang pengamatan biotik dan abiotik. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk diberi nilai oleh Pak SG. Selanjutnya pembelajaran dilanjutkan dengan materi lingkaran. Pembelajaran dilanjutkan, Pak SG menjelaskan lingkaran melalui LCD dengan menunjukkan yang mana jari-jari dan diameter. Karena bel pulang sudah berbunyi, Pak Sg memberikan siswa tugas untuk mengukur benda yang
177
mempunyai lingkaran seperti gelas, mangkok, dan sebagainya dengan menggunakan tali jahit yang di lingkarkan pada lingkaran tersebut. Kemudian mengukur tali yang sudah di lingkarkan dengan penggaris dan di catat di buku tulis siswa. Siswa di perbolehkan berkemas-kemas dan Pak SG mengingatkan siswa untuk sholat berjama’ah di mushola lalu kembali ke kelas. siswa menuju ke mushola untuk sholat dhuhur bersama Pak SG. Setelah solah berjama’ah siswa kelas 5 kembali ke kelas. Siswa ZL memimpin teman-teman untuk yel-yel 5 A dan menyanyi lagu pada mu negeri. Setelah itu siswa berdoa dan ditutup salam oleh Pak SG. Pak SG juga mengingatkan siswa untuk piket sebelum pulang. Siswa merapikan kursi dengan menaruhnya diatas meja masing-masing. Siswa yang bergiliran piket melakukan piket dnegan menyapu, menghapus papan tulis, mematiakn lapu juga kipas angin. Reduksi hasil observasi ke-13: 1. Siswa kelas 5A mempelajari ekosistem pada Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 1. 2. Pak SG mengingatkan kembali pelajaran hari senin kemarin tentang individu dan populasi. 3. Pak SG menggunakan LCD untuk menayangkan dua gambar tentang lingkungan yang berbeda. 4. Pak SG mengingatkan kepada siswa untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman. 5. Pak SG melanjutkan materi tentang unsur dan komponen makhluk hidup seperti biotik dan abiotik serta contohnya. 6. Siswa SL, BH, AN di tunjuk bergantian membaca teks ekosistem 7. Pak SG menjelaskan isi teks bacaan tentang ekosistem dan menyinggung bacaan di teks tentang pentingnya air bagi makhluk hidup. 8. Pak SG dan siswa bertanya jawab bagaimana cara menjaga air agar tetap bersih. 9. Pak SG menjelaskan ciri-ciri air yang bersih. 10. Siswa mengerjakan soal tentang teks ekosistem dengan teman sebangku. 11. Sebelum istirahat Pak SG berpesan untuk membuang sampah makanan ke tempat sampah. 12. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dan saling memberikan tanggapan atau bertanya. 13. Pak SG memberikan tugas pada siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan komponen biotik dan abiotik di sekitar sekolah. 14. Siswa secara berkelompok berkeliling lingkungan sekolah untu melakukan pengamatan komponen biotik dan abiotik kemudian di tulis dalam lembar tabel.
178
15. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan saling memberikan tanggapan dan juga pertanyaan. 16. Pak SG memberikan klarifikasi jawaban kepada siswa. 17. Pak SG memberikan penilaian hasil pekerjaan siswa mengamati komponen biotik dan abiotik. HASIL OBSERVASI Observasi : 14 Hari, tanggal : Selasa, 7 Maret 2017 Waktu : 12.45 Lokasi : Kelas 5 A Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah Deskripsi hasil observasi : Siswa kelas 5 A setelah sholat berjamah di mushola kembali ke kelas untuk berdoa. Setelah pak SG memberi salam, siswa berdiri dan merapikan kursi dengan menaruh kursi di atas meja. Kemudian setelah itu peneliti menemui 4 siswa yang melakukan piket kelas. Siswa mulai menyapu ruangan kelas dari belakang, bawah meja, hingga depan kelas. Siswa membuang sampah yang di sapu tadi ke bak sampah denagn menggunakan serok. Selain menyapu, peneliti menemui siswa yang mengapus papan tulis. Setelah selesai menyapu, siswa mengembalikan sapu dan serok ke tempat semula. Sebelum pulang tak luapa siswa tersebut mematikan lampu dan kipas angin. Reduksi hasil observasi ke-14: 1. Seluruh siswa kelas 5 merapikan kursi dengan menarunya diatas meja. 2. Siswa yang piket menyapu kelas, dan membuang sampah yang di sapu di tempat sampah. 3. Siswa menghapus papan tulis. 4. Siswa yang piket mengembalikan sapu dan serok ke tempat semula. 5. Mematikan lampu dan kipas angin sebelum pulang. HASIL OBSERVASI Observasi : 15 Hari, tanggal : Sabtu, 11 Maret 2017 Waktu : 11.00- 12.10 Lokasi : Halaman SDN Tegalrejo 1 dan Kebun TOGA Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ektrakurikuler Pramuka Deskripsi hasil observasi : Kegiatan pramuka dimulai pukul 11.00 yang diikuti oleh siswa kelas 3, 4, dan 5. Siswa sebelum melakukan upacara melakukan pengecekan kerapian denagn di pimpin pembina masing-masing. Kelas 3 dan 4 sebagai kelompok siaga mengikuti upacara dengan di pandu oleh Kak BD dan Bunda YN. Kelompok penggalang kelas 5 juga melaksanakan upacara terpisah yang di pandu oleh Kak MJ dan Bunda KR. Setelah upacara kelompok penggalang selesai, Kak MJ tidak
179
membubarkan barisan namun menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kak MJ dan Bunda KR menjelaskan bahwa kegiatan hari ini adalah menanam TOGA yang di bawa siswa penggalang dari rumah dan praktek semaphor. Barisan di bubarkan dengan dipandu Kak MJ dan Bunda KR siswa penggalang diajak secara bersama-sama menuju tempat menanam TOGA di kebun TOGA samping sekolah. Selanjutnya siswa mulai menanam TOGA, ada yang menanam di pot, ada juga yang di tanah. Tanaman yang di tanam beraneka ragam, mulai dari tanaman kunyit, jahe, lengkuas, kencur, bawang merah, dan lain-lain. Bunda KR sambil memantau memberitahukan kepada siswa penggalang bahwa tanaman yang di tanam harus di siram rutin agar tumbuh. Setelah siswa menanam, siswa tidak lupa untuk cuci tangan di wastafel di area halaman sekolah. Kak MJ meminta siswa untuk mengambil bendera semaphor. Dengan di pandu Kak MJ dan Bunda KR siswa berbaris dan mengambil jarak di lapangan untuk praktek semaphor. Kak MJ berada di depan barisan dan mengajari memegang semaphor. Selanjutnya, Kak MJ mulai mengajari angka dan huruf dengan menggunakan semaphore. Siswa mencontoh gerakan kak MJ, sementara Bunda KR berkeliling untuk memantau dan membenarkan gerakan siswa memegang bendera. Setelah siswa di ajarkan huruf dan angka dengan bendera semaphor, Kak MJ memerintah siswa mengambil buku tulis dan bolpoint. Kak MJ memerintahkan siswa untuk duduk dan menebak gerakan bendera semaphor Kak MJ dan menuliskan di buku tulis. Jawaban siswa kemudian di cocokkan secara bersama-sama. Waktu menunjukkan pukul 12.00 siswa siaga dan penggalang berkumpul berbaris secara terpisah. Dengan di pimpin pembina masing-masing siswa di cek kerapian dan di ajak melakukan yel-yel. Kegiatan ekstra pramuka diakhiri dengan berdoa bersama, kemudian barisan di bubarkan dan siswa bersalaman dengan pembina pramuka. Reduksi hasil observasi ke-15: 1. Siswa Siaga dan Penggalang berbaris secara terpisah membentuk huruf U. 2. Siswa melakukan cek kerapian dengan di pandu pembina. 3. Siswa melakukan upacara sebelum kegiatan pramuka. 4. Siswa penggalang membawa tanaman TOGA dari rumah. 5. Siswa menanam tanaman TOGA di kebun TOGA. 6. Siswa mencuci tangan setelah menanam TOGA. 7. Siswa di pandu Pembina mempraktekkan semaphor di halaman sekolah. 8. Sebelum pramuka berakhir siswa berbaris mengecek kerapian dan yel-yel yang di pandu oleh pembina.
180
Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan : SD Tegalrejo 1 Yk Kelas/Semester : V/2 Tema : 8 Ekosistem Sub Tema : 1 Komponen Ekosistem Pembelajaran : I (satu ) Alokasi Waktu : 6 JP ( 6 x 35 menit ) A. Kompetensi Inti 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianut. 2. Memiliki perilaku jujur disiplin dan percaya diri tanggung jawab, santun, peduli dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengdengar, melihat membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya ciptaan tuhan dan kegiatannya dan benda – benda yang di jumpainya dirumah dan disekolah 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mecerminkan anak sehat da dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Bahasa IndonesiaBa Indonesia 1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan yang Maha Esa berupa bahasa Indonesiayang diakui sebagai sarana yang lebih unggul,daripada bahasa lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan. 2.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap makanan dan rantai makanan serta kesehatan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia. 3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku. 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. Indikator 3.1.1 Menjelaskan informasi dari teks laporan buku tentangcara-cara aliran energi di dalam sebuah ekosistem 4.1.1 Membuat laporan sederhana tentang cara-cara aliran energi di dalam sebuah ekosistem MatematikaBahasa 1.1 Menerima,menghargai dan menjalankan ajaran agamayang dianut 2.2 Menunjukkan sikap berpikir logis,kritis dan kreatif 3.7 Menemukan rumus keliling dan luaslingkaran melalui suatu percobaan. 4.5 Melakukan percobaan dan melaporkan hasilnya untuk menemukan keliling
181
dan luas lingkaran serta menemukan rumus keliling dan luas lingkaran. Indikator: 3.7.1Menentukan rasio keliling dan diameterlingkaran. 4.5.1Melakukan percobaan untuk menemukan rumus keliling dan luas lingkaran. IPA 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi 3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem dilingkungan sekitar 4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jejaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora,dan omnivora Indikator: 3.6.1 Mengidentifikasi komponen di dalamsebuahekosistem 4.6.1 Melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi komponen di dalam sebuah ekosistem C. Tujuan pembelajaran: 1. Dengan menggali informasi dari bacaan, siswa mampu mengidentifikasikomponen di dalam sebuah ekosistem. 2. Dengan melakukan Tanya jawab, siswa mengetahui komponen dalam sebuah ekosistem. 3. Denganbekerjasamadengankelompokdalammengamatilingkungansekitar, siswa mampu membedakan benda hidup dan benda tidak hidup. 4. Dengan mengolah informasi yang disediakan, siswa mampu memahami rasio keliling dan diameter lingkaran. 5. Dengan mengolah informasi yang disediakan, siswa mampu memahami rasio keliling dan diameter lingkaran. D. Materi Pembelajran 1. Membaca Teks percakapan tentang Ekosistem 2. Mengenal Jenis - jenis Ekosistem dan daur Hidup binatang 3. Mengidentifikasi binatang menurut jenis makanannya ( herbivora,karnivora, dan Omnivora). 4. Mengenal kubus, jaring-jaring kubus, volume kubus dan merancang pembuatan kubus.
E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran
182
Metode : Ceramah, tanya jawab dan diskusi Model : Pembelajaran berbasis penemuan ( Discovey Learning ) Pendekatan : Saintific ( Menanya, Mengamati, Mengumpulkan informasi, Eksperimen, dan mengkomunikasikan F. Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar: Sumber : Buku Gurudan buku siswa Alat : kartu tanya, Media : LCD, Screen dan laptop, CD pembelajaran G.
Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak berdoa . 2. Menyanyikan lagu Indonesia raya di pimpin oleh satu siswa. 3. Melakukan presensi/ mengecek kehadiran peserta didik 4. Memberikan apersepsi melalui Tanya jawab materi sebelumnya dan yang dikaitkan dengan materi hari ini. 5. Menyampaikan tujuan dan tema pembelajaran hari ini. 1. Mulai kegiatan dengan membaca percakapan Inti sederhana tentang berbagai ekosistem di berbagai belahan dunia dan sosialisasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. (Kegiatanmengamati) 2. Guru menstimulus rasa ingin tahu siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyan seperti: Apa yang kamu ketahui tentang ekosistem? Menurutmu apa komponen yang penting dalam sebuah ekosistem? 3. Padukan kegiatan ini dengan pembahasan tentang pembelajaran ekosistem Langkah-Langkah Kegiatan: 4. Siswa membaca teks bacaan Ekosistem secara saksama. 5. Siswa mengamati bagian-bagian informasi penting dari bacaan dan merumuskan komponen-komponen yang penting dalam sebuah ekosistem cermat dan teliti. (Kegiatan Mengamati) Langkah-LangkahKegiatan:
183
Waktu 15menit
165 menit
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN Waktu 6. Siswa berkolaborasi dengan teman sebangku dalam kegiatan menanya. 7. Siswa mendengarkan instruksi/urutan kegiatan yang diberikan guru. 8. Siswa mencermati daftar pertanyaan tentang ekosistem dan hal-hal yang berkaitan dengan ekosistem. 9. Siswa bersama teman sebangku menjawab pertanyaan yang diberikan pada kertas yang telah disediakan. 10. Siswa di perbolehkan mencari informasi tambahan dari berbagai sumber untuk melengkapi jawaban mereka. 11. Siswa menempelkan jawaban mereka di karton besar dan menempelkannya di dinding kelas. 12. Siswa melakukan “Galery Walk” dengan membaca secara bergantian hasil jawaban mereka di Kartu Tanya. Langkah-LangkahKegiatan: 13. Siswa berlatih bekerja berkelompok untuk mengamati dan mengidentifikasi karakteristik benda hidup dan benda mati dari berbagai sumber. (Kegiatan mencari informasi) 14. Siswa melengkapi table karakteristik benda hidup dan benda mati serta mencari contoh dengan memperhatikan masing-masing karakteristiknya. 15. Siswa kemudian mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas dengan sikap percaya diri. 16. Bimbing siswa untuk berbicara dengan memperhatikan konten atau isi materi, volume suara yang cukup, kejelasan kata, intonasi bervariasi sertasikap percaya diri ketika berbicara di depan kelas. Langkah-LangkahKegiatan: 17. Siswa mengidentifikasikan persoalan tentang konsep lingkaran dan karakteristiknya secara cermat dan teliti. 18. Siswa mengidentifikasi gambar lingkaran dan unsur-unsur penting dalam sebuah lingkaran diantaranya jari-jari, diameter, luas dan keliling lingkaran. (kegiatan Mengasosiasikan)
184
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN Waktu 19. Siswa melakukan metode penghitungan dengan menentukan rasio untuk menghitung keliling lingkaran menggunakan rumus. 20. Siswa bekerja dengan teman sebangku untuk menggali lebih dalam tentang konsep bangun datar lingkaran 21. Siswa berlatih memecahkan beberapa persoalan bangun datar lingkaran dan berlatih menentukan keliling dan keliling diameter dalam lingkaran dengan cermat dan teliti. 22. Bimbing siswa dalam memecahkan persoalan penghitungan lingkaran serta secara cermat dan teliti. Langkah-Langkah Kegiatan: 23. Siswa mengidentifikasikan persoalan penghitungan keliling lingkaran 24. Siswa memecahkan permasalahan matematika berdasarkan pemahaman mereka tentang penghitungan keliling lingkaran (Mengomunikasikan) 25. Siswa menyelesaikan masalah matematika secara cermat dan teliti 26. Bimbing siswa dalam mengidentifikasi soal dan menggunakan penghitungan model matematika dengan benar dan sistematis 27. Siswa mengamati lingkungan sekitar mereka serta mengidentifikasi benda hidup maupun benda mati serta konsep biotic dan abiotik dengan disertai pencarian informasi dari berbagai sumber 28. Merupakan media untuk mengukur seberapa banyak materi yang sudah dipelajari dan dipahami siswa dengan bimbingan orang tua. 29. Pada aktivitas ini lebih ditekankan pada sikap siswa setelah mempelajari materi. 30. Siswa mencari gambar makhluk hidup maupun tak hidup dari berbagai media dan sumber. 31. Siswa mengelompokkan ekosistem kedalam ekosistem yang berbeda-beda serta menentukan koleksi tumbuhan dan hewannya di dalam sebuah albumekosistem. 32. Siswa melengkapi gambar-gambar dalam album dengan lengkap berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki dan pencarian
185
KEGIATAN
Penutup
DESKRIPSI KEGIATAN dari berbagai sumber.
1.
2.
3. 4.
5. 6.
Waktu
Peserta didik dengan bimbingan guru 30 menit menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari itu. Guru member kesempatan kepada beberapa peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Guru melakukanpenilaian remedial danpengayaan Guru menyampaikan pesan moral untuk senantiasa menghormati keanekaragaman suku bangsa di Indonesia, menumbuhkan rasa peduli sosial yang tinggi, dan bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam yang ada. Menyanyikan lagu wajib Bagimu Negeri dipimpin satu siswa Salam dan doa penutup.
H. Penilaian a. Penilaian Sikap : - Kecermatan dan ketelitian dalam menggali informasi dalam teks dan mengamati gambar - percaya diri dalam melakukan kegiatan b. Penilaian pengetahuan : - Tes harian - Penugasan c. Penilaian Ketrampilan - Penugasan Rubrik terlampir Mengetahui Yogyakarta,7Maret 2017 Kepala Sekolah, Guru Kelas V
Sutraji.M.Pd NIP .1965012 198604 1001
Sagiman.S.Pd NIP .19580524 198012 1 006
186
LAMPIRAN IPA dan Bahasa Indonesia Menjawab pertanyaan teks 1. Apakah yang dimaksud dengan individu, habitat, populasi, komunitas, dan ekosistem? 2. Apa sajakah yang termasuk dalam benda tak hidup pada sebuah ekosistem? Bagaimanakah benda hidup dan tak hidup dalam ekosistem saling berinteraksi? 3. Sebutkan macam-macam komunitas yang kamu ketahui beserta populasi dan individu yang tinggal di dalamnya! Nomor Soal Bobot skor
1
10
2
10
3
10
Skor maksimal
30
Penilaian
:
x 100
Mengamati benda biotik dan abiotik (penilaian keterampilan) 1. Bekerja samalah dengan teman sebangku atau teman sebelahmu. 2. Pergilah ke luar kelas dan amatilah sekelilingmu. No. Nama benda Biotik Abiotik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 3. Dengan menggunakan tabel hasil pengamatan di atas, tentukan bendabendayang memiliki ciri sebagai benda hidup dan benda tak hidup yang ada di sekitarmu.
187
4. 5.
6. 7.
Catatlah nama benda-benda itu di dalam tabel di bawah ini. Tahukah kamu bahwa benda tak hidup atau benda mati disebut dengan istilah abiotik? Sedangkan benda hidup diberi istilah biotik. Berilah tanda (v) untuk membedakan apakah benda itu termasuk biotik atau abiotik. Bandingkanlah hasil pekerjaanmu dengan kelompok yang lain. Tuliskan kesimpulanmu tentang benda biotik dan abiotik pada akhir kegiatan. Kesimpulan:
Kerjakan soal di bawah ini!
Nomor Soal 1a
Bobot skor 10
1b
10
2a
10
2b
10
Skor maksimal
40
Penilaian
:
x 100
188
1. Penilaian Sikap dan pengetahuan Bahasa Indonesia
189
Matematika
190
Penilaian Keterampilan (IPA dan Bahasa Indonesia) Mengamati dan menulis laporan pengamatan biotik dan abiotik Pertanyaa/
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
bahan
mampu
menuliskan
menuliskan
menuliskan
diskusi
menuliskan
dengan
sesuai ciri
benar dengan benar ciri
salah
benda
tabel ciri benda hidup contoh benda hidup dan tak benda dan tak hidup, hidup dan tak hidup
hidup dan tak namun
dan
salah hidup, namun juga
hidup disertai pada pemberian salah
pada salahmember
masing-
contohnya.
cirinya.
ikan contoh.
masing
(2)
(1)
(0)
Kesimpulan
Kesimpulan
contoh dengan benar (3 ) √ Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan
dinyatakan
dinyatakan cukup kurang jelas tidak
dengan sang jelas.
Namun, dan sebagian dan
at jelas dan terdapat beberapa didukung data akurat.
data
data
pendukung pendukung
yang yang tidak akurat. tidak akurat. (2) √
(3)
(4)
191
jelas tidak
didukung data akurat. (1)
yang
Kegiatan Membuat Diorama Ekosistem (IPA) KEGIATAN PENGAYAAN
Ekosistem
Dengan menerapkan pemahaman komposisi dan proporsi, serta pemahaman tentang sebuah ekosistem, siswa membuat model Ekosistem yang mereka pilih secara berkelompok.
Langkahkerja: • Siswa bekerja berkelompok beranggotakan 3-4 orang. • Siswa membuat model diorama ekosistem menggunakan kardus bekas. • Siswa dapat menggambar, mewarnai atau mencat diorama mereka, serta mendekorasi ekosistem yang mereka ciptakan. •Siswa dapat menggunakan potongan gambar, hewan, tumbuhan ataupun makhluk hidup lainnya untuk diletakkan di dalam diorama (potongan hewan dapat digambar atau di cetak, atau digunting dari majalah, Koran maupun sumber lainnya. • Siswa juga perlu menyertakan bentuk lingkungan tak hidup (air, cahaya, matahari)di dalam diorama mereka. • Siswa kemudian mempresentasikan hasil diorama ekosistem beserta perangkat lingkungan hidup dan tidak hidupnya di depan kelas.
192
Kriteria keberhasilan:
Kejelasan dan Kelengkapan diorama ekosistem.
Penjelasan lisan yang mendetail tentang diorama lingkungan ekosistem mereka
Kreativitas dan kerapian dalam pengerjaan tugas
193
194
195
196
197
198
Lampiran 9. Silabus MODEL SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK Nama Sekolah : SD N Tegalrejo 1 Yk Tema 8 : 8. Ekosistem Subtema 1 : 1. Komponen Ekosistem Kelas/Semester : V/2 Tahun Ajaran : 2015-2016 Kompetensi Inti: 1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat, membaca, dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar
Indikator
Kegiatan Penilaian Pembelajaran dan Penilaian
Sumber Belajar
Alokasi Waktu
Pembelajaran 1 IPA
Ayo Bacalah
IPA
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari 3.6.1Mengidentifika Ayo hubungan keteraturan dan kompleksitas si komponen di Mengamati
199
1. Prosedur Penilaian 2. Penilaian Proses
1. Diri anak, lingkunga n keluarga,
6 x 35 menit
alam dan jagad raya terhadap kebesaran dalam sebuah Tuhan yang menciptakannya, serta ekosistem. mewujudkannya dalam pengamalan ajaran 4.6a.1 Melakukan agama yang dianutnya pengamatan 2.2 Menghargai kerja individu dankelompok untuk dalam aktivitas sehariharisebagai wujud mengidentifikas implementasimelaksanakan i komponen penelaahanfenomena alam secara didalam sebuah mandirimaupun berkelompok dan ekosistem. rencanapemeliharaan ekosistem di lingkunganmanusia. 3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem dilingkungan sekitar(LH ) 4.6a Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jejaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivore.(LH )
B. INDONESIA 3.1.1 Menceritakan informasi dari teks bacaan tentang komponen di dalam sebuah ekosistem.
BAHASA INDONESIA
4.1.1 Mengolah informasi dari 1.2. Meresapi anugerah Tuhan Yang Maha Esa teks laporan atas keberadaan proses kehidupan bangsa buku tentang dan lingkungan alam komponen di 2.1. Memiliki kepedulian dan tanggung jawab dalam sebuah
200
Ayo Berdiskusi Ayo Mengumpulka n Informasi Mengungkapk an Pertanyaan Ayo Mengasosiasik an
3. Penilaian Hasil Belajar 4. Instrume n Penilaian 5. Penilaian Proses 6. Penilaian Kinerja 7. Penilaian Produk 8. Penilaian Hasil Bejalar 9. Penilaian ganda 10. Isian singkat 11. Esai atau uraian
2.
3. 4. 5. 6.
dan lingkunag n sekolah. Software pengajaran kelas 5 SD/MI dari buku tematik terpadu. Gambar Video Teks bacaan Buku referensi lain yang terdaftar dalam daftar pustaka.
terhadap makanan dan rantai makanan ekosistem. serta kesehatan melalui pemanfaatan Bahasa Indonesia 3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku Matematika tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan 3.1.1 Menentukan ekosistem, serta alam dan pengaruh perpangkatan kegiatan manusia dengan bantuan guru dan tiga teman dalam bahasa Indonesia lisan dan 4.7.1 Menentukan tulis dengan memilih dan memilah volume kosakata baku.(LH ) kubusmengguna 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan kan kubus teks laporan buku tentang makanan dan satuan. rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. (LH ) MATEMATIKA 1.3 Menjalankan dan menaati aturan-aturan sesuai ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari 2.3 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada Matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar
201
3.1 Mengenal konsep perpangkatan dan penarikan akar bilangan pangkat dua dan bil. pangkat tiga sederhana. 4.7 Menggunakan kubus satuan untuk menghitung volume berbagai bangun ruang sederhana.
202
Lampiran 10. Tata Tertib Kelas
203
Lampiran 11. Tata Tertib Siswa
204
Lampiran 12. Jadwal Piket Kelas
205
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian
Siswa dan guru melakukan kegiatan rutin Jum’at Bersih
Siswa dan guru melakukan kegiatan rutin Jum’at Sehat
Pengondisian kantin sehat tidak menggunakan bungkus
206
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka menanam TOGA
\
Kelas V A pembelajaran tema 8 Ekosistem
Siswa mempresentasikan hasil pengamatan benda biotik dan abiotik
207