ISBN 978-602-70471-2-9
ANALISIS PELATIHAN STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PIYUNGAN Siwi Purwanti, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan email:
[email protected]
Abstrak Artikel ini adalah artikel mengenai pemaparan hasil dari pengabdian kepada masyarakat. Adapun tujuan dari pengabdian kepada masyarakat adalah untuk memberikan pembekalan pada guru-guru SD di Kecamatan Piyungan untuk dapat mendidik, membimbing, dan mengarahkan generasi muda Indonesia agar peduli terhadap lingkungan. Pelaksanaan kegiatan berupa pemberian materi yang dilaksanakan selama 2 hari dan berupa pendampingan dimana para guru mempraktikkan membuat rancangan pembelajaran yang berkarakter peduli lingkungan dalam mewujudkan sekolah adiwiyata dan pendampingan sekolah menuju sekolah adiwiyata. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode deskriptif. Hasil analisis dari kajian ini adalah (1) Sebagian besar guru telah memahami materi yang disampaikan pada hari pertama, (2) Sebanyak 20 guru sekolah dasar di kecamatan piyungan mampu membuat rancangan pembelajaran yang berbasis karakter peduli lingkungan, (3) pelaksanaan action plan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kata kunci: pengabdian masyarakat, karakter peduli lingkungan, sekolah adiwiyata
adalah penanaman nilai dalam diri siswa
PENDAHULUAN Membicarakan karakter merupakan
dan pembaruan tata kehidupan bersama
hal yang sangat penting dan mendasar.
yang lebih menghargai kebebasan individu.
Karakter adalah mustika hidup yang
Tujuan jangka panjangnya tidak lain adalah
membedakan manusia dengan binatang
mendasarkan diri pada tanggapan aktif
(Zubaedi, 2013:1). Lebih lanjut Zubaedi
kontekstual individu atas impulsi natural
(2013:1) menjelaskan bahwa orang-orang
sosial
yang berkarakter kuat dan baik secara
gilirannya semakin mempertajam visi hidup
individual maupun sosial ialah mereka yang
yang akan diraih lewat proses pembentukan
memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti
diri secara terus menerus (on going
yang baik. Karakter dapat ditanamkan pada
formation).
anak di lingkungan keluarga, tetapi juga dapat
ditanamkan
disekolah
melalui
yang
diterimanya,
yang
pada
Pendidikan karakter diberikan untuk memberikan
pemahaman
bahwa
pada
pendidikan karakter yang masuk ke dalam
awalnya, manusia itu lahir hanya membawa
pembelajaran.
2011)
“personality” atau kepribadian. Sehingga
menyampaikan tujuan pendidikan karakter
karakter manusia ditentukan setelah anak itu
440
Asmani
(42:
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
lahir. Lickona, 2013: 48 menyatakan bahwa
pembinaan karakter peduli lingkungan
“secara umum masyarakat memandang
memang harus dirintis sejak awal. Laporan
bahwa
terbaru dari PBB juga memaparkan bahwa
keluarga
merupakan
sumber
pendidikan moral yang paling utama bagi
kerusakan
anak. Orang tua adalah guru pertama dalam
manusia terjadi jauh lebih cepat daripada
pendidikan moral. Orang tua jugalah yang
yang diperkirakan sebelumnya. Kerusakan
memberikan pengaruh paling lama terhadap
ini juga terjadi jauh lebih cepat, jika
perkembangan moral anak dalam konteks
dibandingkan dengan waktu lingkungan
lingkungan
dalam
untuk pulih. Studi ini dilakukan oleh United
lingkungan keluarga Mustari (2014: 10)
Nations Environment Programme (UNEP).
menyatakan ada lima ranah pendidikan
Mereka mengumpulkan data kerusakan
yang dapat menumbuhkan karaktek yang
lingkungan yang paling komprehensif.
baik
Pengumpulan data ini melibatkan lebih dari
keluarga.
yaitu:
pemerintah,
Selain
keluarga, sekolah,
diri
sendiri,
lingkungan,
dan
lingkungan
yang
dilakukan
1.200 ilmuwan, lebih dari 160 pemerintah,
masyarakat. Hal ini menjadi bagian penting
dan
yang
peduli
perubahan besar-besaran, dalam artian
ketika
hanya mengandalkan tindakan pemerintah
dikaji
oleh
perkembangan
pengamat
generasi
muda
melakukan pengamatan di daerah Piyungan. Pengamatan yang dilakukan lebih kepada karakter anak remaja yang kurang peduli atau bahkan tidak tahu dengan
ratusan
dalam
lembaga
degradasi
ilmiah.
Tanpa
lingkungan,
maka
ekosistem dunia akan rusak tak bisa pulih (Rosandrani, 2016). Berdasarkan
tersebut,
didorong
pengamatan
wawancara
lingkungan, memang sudah selayaknya
dengan beberapa tokoh masyarakat di
setiap sekolah harus memiliki program yang
daerah sekitar. Hasil survey yang ada
mengedepankan sekolahnya untuk menjadi
dilapangan menunjukkan bahwa perlunya
contoh
pendidikan khusus untuk membina karakter
membentuk karakter generasi muda dengan
generasi muda untuk peduli terhadap
ciri khasnya masing-masing. Misalnya,
lingkungan
sampah
Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan
sembarangan dan membudayakan hidup
Piyungan yang menjadi tempat sekaligus
bersih dan sehat. Oleh karena itu, untuk
sasaran utama dari pengabdian pada
tidak
dan
membuang
bagi
kepedulian
selain
lingkungan sekitarnya. Hal ini diketahui dari langsung
oleh
hal
sekolah
terhadap
lainnya
dan
441
ISBN 978-602-70471-2-9
masyarakat
yang
dilaksanakan
sangat
mengharapkan terbentuknya sekolah yang adiwiyata yang mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan untuk senantiasa dijaga kelestariannya. Lingkungan
Menurut Hidup
Kementerian
(2012)
lingkungan hidup yang baik dan benar. 7. Mendapat penghargaan Adiwiyata Artikel ini adalah hasil dari pelaksanaan pengabdian
masyarakat.
Pengabdian
program
masyarakat merupakan salah satu kegiatan
Adiwiyata adalah salah satu program
dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
Kementerian Lingkungan Hidup dalam
harus dilaksanakan oleh dosen. Tujuan
rangka mendorong terciptanya pengetahuan
diadakannya pengabdian masyarakat ini
dan kesadaran warga sekolah. Keuntungan
adalah untuk memberikan pembekalan pada
yang diperoleh sekolah dalam mengikuti
guru-guru SD di Kecamatan Piyungan
program Adiwiyata adalah sebagai berikut.
untuk dapat mendidik, membimbing, dan
1. Meningkatkan efisiensi dalam pelak-
mengarahkan generasi muda Indonesia agar
sanaan kegiatan operasional sekolah
peduli terhadap lingkungan.
dan penggunaan berbagai sumber daya.
METODE
2. Meningkatkan penghematan sumber
Awal
kegiatan
pengabdian
daya melalui pengurangan konsumsi
masyarakat dimulai dari survey ke lokasi
berbagai sumber daya dan energi.
dekat tempat tinggal. Tempat yang dipilih
3. Meningkatkan kondisi belajar meng-
adalah
di
sekolah
dasar
kecamatan
ajar yang lebih nyaman dan kondusif
piyungan. Metode yang dilakukan dalam
bagi semua warga sekolah.
analisis ini adalah deskriptif kuantitatif.
4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah. 5. Meningkatkan
upaya
Dosen melakukan pengabdian masyarakat di kecamatan piyungan, selama 2 hari di
menghindari
kelas dan 2 hari di lapangan, kemudian
berbagai resiko dampak lingkungan
hasilnya di analisis secara deskriptif.
negatif dimasa yang akan datang.
Analisis
deskriptif
dilakukan
untuk
6. Menjadi tempat pembelajaran bagi
mengetahui hasil dari wawancara kepada
generasi muda tentang nilai-nilai
guru tentang pemahaman terhadap materi
pemeliharaan
yang telah disampaikan dan action plan di
dan
pengelolaan
lapangan. Analisis kuantitatif dilakukan
442
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
untuk mengetahui kemampuan guru dalam
peduli terhadap lingkungan. Dari tujuan
membuat RPP berbasis karakter peduli
tersebut dapat diperoleh manfaat yaitu :
lingkungan.
1. Mendorong para guru untuk men-
Rancangan kegiatan
ciptakan sekolah yang adiwiyata.
Hari pertama pengabdian masyarakat adalah penyampaian materi kepada guruguru di kecamatan Piyungan. Hari kedua adalah
pendampingan
pembuatan
guru
rancangan
dalam
pembelajaran
2. Membentuk generasi muda yang berkarakter peduli lingkungan. 3. Menciptakan kerjasama yang baik antara berbagai
sekolah
di
kecamatan
Piyungan.
berbasis karakter peduli lingkungan. Hari ke
4. Membentuk jenjang pendidikan dasar di
tiga dan ke empat adalah pengamatan di
kecamatan Piyungan yang mengedepan-
sekolah
kan karakter peduli lingkungan dan
mengenai
karakter
peduli
lingkungan yang dilakukan oleh siswasiswa SD.
adiwiyata. Sasaran kegiatan ini adalah guru-guru SD di
Teknik pengumpulan data yang
Kecamatan Piyungan untuk dapat mendidik,
dilakukan adalah dengan wawancara dan
membimbing, dan mengarahkan generasi
lembar observasi. Wawancara dilakukan
muda Indonesia agar peduli terhadap
untuk memperoleh data tentang pemahaman
lingkungan.
guru tentang materi yang telah disampaikan.
Pelaksanaan Kegiatan
Lembar
observasi
digunakan
untuk
Pelaksanaan
kegiatan
berupa
memperoleh data kemampuan guru dalam
pemberian materi dilaksanakan selama 2
pembuatan rancangan pembelajaran dan
hari
bagaimana action siswa dalam menerapkan
pendampingan dan action plan dimana para
karakter pembelajaran di kelas.
guru
dan
hari
mempraktikkan
berkarakter HASIL DAN PEMBAHASAN
2
peduli
yang lain
18
nilai
lingkungan
berupa
yang dalam
mewujudkan sekolah adiwiyata. Dalam
Tujuan pelaksanaan pelatihan ini
pelaksanaan kegiatan yang menjadi kendala
adalah untuk memberikan pembekalan pada
ada ketidaksesuaian atau ketidaksamaan
guru-guru SD di Kecamatan Piyungan
waktu antara tim pelaksana PPM dengan
untuk dapat mendidik, membimbing, dan
pihak sekolah di Kecamatan Piyungan. Pada
mengarahkan generasi muda Indonesia agar
awalnya,
kegiatan
pengabdian
ini
443
ISBN 978-602-70471-2-9
bekerjasama dengan pimpinan Ranting
adalah materi tentang konsep pendidikan
Muhammadiyah Piyungan, akan tetapi
karakter peduli lingkungan, 18 nilai yang
sekolah Muhammadiyah di Kecamatan
perlu diterapkan di sekolah pada anak untuk
Piyungan
Muhammadiyah
mewujudkan karakter peduli lingkungan,
Karangploso tidak memiliki waktu yang
dan strategi pendidikan menumbuhkan
cukup panjang untuk melibatkan semua
karakter peduli lingkungan di sekolah
guru di SD mengikuti pelatihan. Oleh
sehingga
karena itu, Tim Pelaksana kemudian
adiwiyata. Materi yang terakhir tentang
bermusyawarah tentang waktu pelaksanaan
adiwiyata sangat penting, karena tujuan
kegiatan dan diperoleh kesepakatan bahwa
program adiwiyata adalah menciptakan
untuk
kondisi yang baik bagi sekolah untuk
yaitu
SD
mengefektifkan
waktu
maka
mewujudkan
menjadi
di satu sekolah tetapi harus melibatkan
penyadaran
beberapa
dikemudian hari warga sekolah tersebut
Untuk
melibatkan
warga
turut
pembelajaran
yang
pengabdian tidak bisa dilaksanakan hanya
sekolah.
tempat
sekolah
sekolah,
sehingga
beberapa sekolah di kecamatan Piyungan
dapat
kemudian diadakan kerjasama dengan
upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan
kepala UPT PPK Kecamatan Piyungan.
pembangunan berkelanjutan (Handayani,
Kerjasama ini menghasilkan kegiatan yang
2016). Metode yang digunakan yaitu
diikuti beragam sekolah di Kecamatan
ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Melalui
Piyungan termasuk kepala UPT PPK
metode ceramah dosen menyampaikan
Kecamatan Piyungan ikut terlibat dalam
dengan
pelaksanaan kegiatan.
pelatihan, kemudian dilanjutkan sesi tanya
Hasil dari kegiatan hari pertama
jawab. Pada sesi ini peserta bertanya kepada
jelas
bertanggung-jawab
dan
materi
kepada
dalam
peserta
Pada hari pertama peserta pelatihan
pemateri tentang beberapa hal yang belum
yang hadir ada 20 orang. Terdiri dari satu
dapat dipahami. Beberapa guru juga terlihat
kepala UPT PPK Piyungan, kepala sekolah
saling diskusi untuk bertukar pendapat
SD Jombor, kepala sekolah SD Jolosutro,
dengan rekannya. Dua materi disampaikan
dan para guru dari SD Jombor, Jolosutro
dari pukul 08.30 sampai 11.30 kemudian
dan Muhammadiyah Karangploso. Dosen
dilanjutkan materi ke tiga yang disampaikan
menyampaikan materi yang telah disiapkan.
pada pukul 13.00 sampai 15.00 Waktu yang
Materi yang diberikan dalam kegiatan ini
masih tersisa digunakan sebagai evaluasi
444
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
apakah peserta telah memahami materi pada
pembelajaran yang telah dibuat dengan
hari ini. Dosen melakukan wawancara
menerapkan karakter peduli lingkungan.
kepada peserta pelatihan untuk mengetahui
Berdasarkan hasil observasi pembelajaraan
apakah sudah paham atau belum tentang
sebagian besar guru telah melakukan
materi pada hari ini, dan hasil dari
pembelajaran
sesuai
dengan
langkah
wawancara tersebut adalah sebagian besar
pembelajaran
yang
telah
dibuat.
peserta pelatihan pada hari ini sudah dapat
Pembukaan, inti, penutup dilakukan dengan
memahami
baik dan didalamnya terdapat karakter
tiga
materi
yang
telah
disampaikan.
peduli lingkungan Selain itu juga dilakukan
Hasil pelatihan hari kedua
pengamatan terhadap perilaku siswa.
Pelatihan dilanjutkan hari ke dua
Pada saat proses observasi terhadap
dengan agenda pendampingan guru dalam
siswa, siswa sudah dapat menerapkan
merancang pembelajaran berbasis karakter
karakter peduli lingkungan. Dari kegiatan
peduli
peserta
yang telah di amati, dapat terlihat siswa
diwajibkan membuat RPP yang kemudian
berhasil menanam biji di poliback dengan
akan di analisis. Dari hasil analisis yang
baik, membuang sampah ditempatnya tidak
dilakukan pada hari itu juga, rancangan
pada sembarang tempat. Dengan adanya
pembelajaran yang telah dibuat sudah sesuai
kesadaran siswa seperti ini akan menjadikan
dan memuat karakter peduli lingkungan.
lingkungan semakin bersih. Bermula dari
Bapak dan Ibu guru peserta pelatihan
pembiasaan, semakin lama akan menjadi
dengan bagus telah dapat merancang
sebuah karakter yang positif, yang melekat
pembelajaran dengan memasukkan nilai-
pada siswa. Penerapan karakter peduli
nilai karakter peduli lingkungan. Hal itu
lingkungan tidak hanya dilakukan masuk ke
terlihat
dalam pembelajaran tetapi juga dapat
lingkungan.
pada
Semua
langkah
kegiatan
pembelajaran.
melalui pembiasaan siswa dalam kehidupan
Pelatihan hari ke tiga dan ke empat
sehari-hari.
Lingkungan
pengaruhi
karakter
Pada hari ke tiga dan ke empat
sangat siswa,
memkalau
dilakukan pendampingan dan observasi ke
lingkungannya baik maka karakter siswa
sekolah-sekolah. Dosen mengamati proses
juga akan cenderung baik (Suparno, 71:
pembelajaran yang berlangsung, apakah
2012). Hal itu sejalan dengan pendapat dari
sudah
Wuryandani
sesuai
dengan
rancangan
(2014)
yang
menyatakan
445
ISBN 978-602-70471-2-9
bahwa nilai-nilai karakter yang baik akan
kan sekolah adiwiyata. Karena untuk dapat
menuntun seseorang dalam berperilaku
mewujudkannya diperlukan kerja keras dari
sehari-hari.
semua pihak. Pengabdian masyarakat ini
Hasil dari pendampingan pengabdian masyarakat ini belum maksimal untuk
hanya sebagian kecil yang dapat diberikan untuk pengantar menuju sekolah adiwiyata.
mencapai sekolah adiwiyata, karena untuk mencapai sekolah adiwiyata ada beberapa indikator yang harus dipenuhi. Handayani (2016) menyatakan dalam mewujudkan program
Adiwiyata,
telah
ditetapkan
beberapa indikator yang meliputi 4 (empat)
kebijakan
sekolah
peduli dan berbudaya lingkungan 2. Pengembangan
kurikulum
berbasis
kegiatan
berbasis
4. Pengembangan dan atau pengelolaan dan
kepada
masyarakat dengan tema strategi pendidikan karakter
peduli
lingkungan
untuk
mewujudkan sekolah adiwiyata merupakan
hanya di sekolah yang berada di sekolah Kecamatan Piyungan tetapi juga di sekolahsekolah yang lain. Hasil analisis dari kajian
memahami materi yang disampaikan pada hari pertama, (2) Sebanyak 20 guru sekolah
partisipatif
sarana
pengabdian
ini adalah (1) Sebagian besar guru telah
lingkungan 3. Pengembangan
Kegiatan
program yang dapat dilaksanakan tidak
hal sebagai berikut: 1. Pengembangan
SIMPULAN
prasarana
pendukung
dasar di kecamatan piyungan mampu membuat rancangan pembelajaran yang berbasis karakter peduli lingkungan, (3)
sekolah Pihak sekolah harus berkomitmen dengan sungguh-sungguh dalam mencipta-
pelaksanaan action plan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA Asmani. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press. Handayani, Trikinasih. (2016). Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup melalui Sekolah Adiwiyata. Prosiding, Symposium of Biologi Education yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi, tanggal 27 Agustus 2016. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan
446
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
Kementerian Lingkungan Hidup. (2012). Panduan adiwiyata. Sekolah peduli dan berbudaya lingkungan 2012. Jakarta. Lickona, T. (2013). Pendidikan Karakter:Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Ujungberung. Mustari, Mohamad. (2014). Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Rosandrani. (2016). Lingkungan kita Rusak Lebih Cepat dibanding Waktu Pulih. Diakses tanggal 20 April 2017 dari http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/06/lingkungan-kita-rusak-lebih-cepatdibanding-waktu-pulih. Suparno, Paul. (2015). Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: PT Kanisius. Wuryandani, dkk. (2014). Pendidikan Karakter Disiplin di Sekolah Dasar. Cakrawala Pendidikan, Th. XXXIII, No. 2 Zubaedi. (2013). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
BIODATA PENULIS
Siwi Purwanti, M.Pd dilahirkan di Bantul pada tanggal 7 Juni 1989. Riwayat pendidikan penulis yaitu menyelesaikan pendidikan jenjang Sekolah Dasar di SD Jombor pada tahun 2001. Jenjang Sekolah Menengah Pertama ditempuh di SMP Negeri 1 Piyungan dan lulus pada tahun 2004. Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Banguntapan, lulus tahun 2007. Penulis melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan S1 Pendidikan IPA dan lulus pada tahun 2011, kemudian lanjut S2 Pendidikan Sains di Universitas Negeri Yogyakarta lulus tahun 2014. Selama kuliah penulis aktif mengajar les private ke rumah-rumah maupun bimbingan belajar. Penulis juga aktif berorganisasi di karangtaruna dan TPA. Setelah lulus S2 penulis menjadi guru di SMP Negeri Berbah 3 dan SMP Negeri Berbah 1. Saat ini penulis menjadi tenaga pengajar di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Ahmad Dahlan.
447