Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
IMPLEMENTASI MODUL CHANGE GRAPH PADA PASSENGER-UML Tri Fajar Yurmama Supiyati Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, Universitas Nasional Jl. Raya Sawo Manila, Pejaten No. 61, Jakarta 12520 Abstract All people in this world already knew about internet, they do faster, easier, effective and efficient especially for communication in they all activity. They don’t have to be worry about the distance location, different time, and spent money when communicate with other people in near or so far location. With this paper, the writer want to introduce a develop asynchronous and synchronous application that can help people who work as engineers can communication and work together base on internet and Computer Supported Collaborative Work (CSCW) is Passenger.Passenger used 9 diagrams – UML (Unified Modeling Language ) for the modeling standard, but its still need improvement for interactive interface and add new component that name is Change Graph. This new component will help the teams work to see the development work each of them in local file history with graphic bar. Each bar representative each people in the team work that shown time and date they change the work, name whose change it, and count variable in different color for the last work and the changes for each people in the team work. Key words: Computer Supported Collaborative Work (CSCW), Passenger-UML, Change Graph Abstrak Dalam makalah ini kami menyajikan suatu perancangan pirnati lunak yang berfungsi untuk menjembatani permasalahan komunikasi. Baik permasalahan jarak, tempat dan bahasa. Dengan menggunakan on internet and Computer Supported Collaborative Work (CSCW) akan dapat dilakukan setting piranti lunak yang dapat berfungsi sebagai media komunikasi. Media tersebut dirancang dapat melakukan transfer data secara asynchronous dan synchronous. Serta keunggulan yang dirancang adalah interaktif dan user friendly sehingga dapat dipergunakan secara efektif. Kata kunci: Computer Supported Collaborative Work (CSCW), Passenger-UML, Change Graph I. PENDAHULUAN Internet telah berkembang sangat pesat dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Waktu dan jarak semakin menjadi faktor yang tidak dominan. Beragam aplikasi Internet telah dikembangkan, salah satu pengembangan aplikasi Internet yang menjadi perhatian dewasa ini adalah software kolaborasi yang asynchronous dan synchronous. Software kolaborasi adalah suatu aplikasi software sebagai alat bantu dalam menganalisa dan mendesain suatu sistem secara bersama-sama dari satu tim dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan. Istilah kolaborasi ini banyak dikembangkan dalam bidang Software Engineering. Beberapa diantaranta adalah Computer Supported Collaborative Work (CSCW), a Collaborative Architecture for Iterative Software Engineering (CAISE). 1
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
Passenger merupakan aplikasi kolaborasi Computer Supported Collaborative Work (CSCW) yang di rancang dan dibuat untuk memenuhi tuntutan tersebut. Passenger dilengkapi tools penunjang seperti UML agar mempermudah perancangan sistem secara visual. Aplikasi CSCW tersebut sudah memasukkan komponen pendistribusian data dalam bentuk audio dan video. Hal tersebut memungkinkan semua orang dalam satu tim berkomunikasi tatap muka dan berbicara secara langsung. Sedangkan Passenger yang baru ini merupakan pengembangan dengan pemodifikasian interface dan penabahan sebuah modul baru dari Passenger sebelumnya. Dalam penulisan ini ada beberapa masalah yang dihadapi yaitu; melakukan perubahan pada bagian tampilan dari Editor Panel agar lebih user-friendly dan membuat suatu modul baru yang disebut change graph. Perubahan tampilan Editor Panel dirancang lebih menarik dengan tetap menggunakan standarisasi 9 Diagram UML sebagai pendukung Computer Supported Collaborative Work (CSCW). Sedangkan penambahan modul change graph berfungsi memberikan tampilan secara grafik dari aktivitas penambahan dan pengurangan objek UML yang dilakukan oleh setiap pengguna. Penulis mengharapkan penulisan ilmiah ini dapat merancang Passenger baru yang, mengakomodasi perubahan pada tampilan Editor Panel agar lebih user-friendly dan menarik. Disamping itu akan dibuat tambahan modul baru yang disebut change graph. Modul baru ini akan diletakkan pada menu utama dan dapat memberikan gambaran visual secara grafik setiap aktivitas, baik penambahan maupun pengurangan objek yang sedang dikerjakan pada lembar kerja (kanvas) Passenger. Sehingga perancangan sistem yang sedang kerjakan akan lebih terukur dan memerikan kenyamanan dalam menggunakan aplikasi Passenger yang baru ini. II. OBJECT-ORIENTED SOFTWARE ENGINEERING 2.1 Software Engineering Software engineering adalah ilmu teknik yang mempelajari perancangan dan pembangunan sistem software. Ada beberapa aspek yang sangat penting untuk pencapaian tujuan akhir agar semua software engineer yang terlibat dalam suatu sistem software dapat menghasilkan sistem yang berkualitas [4], yaitu daur hidup sistem, aspek kemanusiaan, aspek hukum dan aspek ekonomi. Pada tesis ini tahapan daur hidup yang saya gunakan adalah model waterfall. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut 1. Analisa kebutuhan 2. Spesifikasi 3. Desain 4. Implementasi 5. Integrasi 6. Pengujian 7. Pemeliharaan 2.2 Metodologi dan Proses Software Engineering Beragam jenis bahasa pemrograman yang dapat digunakan saat ini, diantara pemrograman terstruktur yang sudah sangat dikenal dengan proses pemrograman mengikuti suatu urutan tertentu. Pemrograman berorientasi obyek yang menggunakan unit-unit kode kecil tertuju pada suatu perintah tertentu, dan pemrograman secara fungsional yang hasilnya didapat melalui rantai berbagai pemanggilan fungsi-fungsi.
2
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
2.2.1 Object Oriented Methodology Metodologi adalah sistematika untuk memecahkan suatu masalah [11]. Metodologi untuk software engineering tentunya berbeda dengan bidang teknik yang lain dan menekankan pada analisa dan desain software. Pada umumnya, suatu metodologi software engineering paling mengutamakan 3 hal, yaitu notasi, proses dan tools. 2.2.2 Konsep Dasar Object Oriented Methodology Konsep dasar dalam perancangan suatu sofware secara object-oriented mengindentifikasian software sebagai kumpulan class dan object yang berdiri sendiri. Sudut pandang antar obyek yang satu dengan obyek lainnya dalam suatu interface secara teknik black box, dimana setiap obyek yang satu dengan obyek lainnya tidak mengetahui proses yang tiap obyek itu lakukan. Teknik tersebut mekanismenya melakukan penyembunyian internal suatu obyek atau yang sering disebut dengan encapsulation[3]. Interaksi obyek-obyek tersebut terjadi dengan mengirimkan suatu pesan (messages). Perilaku suatu object dicerminkan oleh methods/functions yang merupakan mekanisme internal object tersebut. Nilai (values) attributes suatu object menentukan state object tersebut. Hubungan antar class atau object ada 3, yaitu association, aggregation dan generalization[3]. Association berarti suatu class membutuhkan informasi mengenai class lain untuk bisa melakukan operasinya. Aggregation berarti suatu class merupakan kumpulan dari class lain. Generalization menandakan inheritance, dimana suatu class merupakan superclass bagi class yang lain[3]. 2.2.3 Kelebihan Object Oriented Methodology Metode berorientasi obyek ini lebih mudah dimengerti dan dipahami karena melihat suatu sistem sebagai kumpulan obyek bukan sebagai kumpulan prosedur. Hal tersebut sangat sesuai dengan sifat alami manusia. Sistem yang berorientasi obyek tidak memerlukan pembangunan ulang sistem dari awal, sehingga sangat mempermudah tahap maintenance atau tahap perawatan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai tahapan perawatan. Ada dua metode perawatan, yang pertama programmer melakukan pengkoreksian atau perawatan hanya pada obyek-obyek yang mengalami error. Kedua programmer hanya mengubah obyek-obyek yang memang harus mengalami peningkatan fungsional sistem saja. Selain itu pengembangan berorientasi obyek lebih sederhana, lebih kecil, penyelesaiannya mudah, dan sangat cocok untuk pengembangan secara real-time. 2.3 Unified Modeling Language (UML) Awalnya UML dikembangkan oleh Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson. Ketiga orang ini masing-masing merupakan pencipta metodologi object-oriented Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object-Oriented Software Engineering (OOSE) [9]. UML adalah suatu standar dalam menentukan aturan dan notasi yang spesifik pada suatu sistem software. UML bukan merupakan proses penentuan untuk membuat suatu sistem software, karena tidak menyediakan suatu metode, proses, atau suatu bahasa sederhana. Seperti terlihat pada Gambar 1.1
3
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
Diagram Perilaku (behavioral) seperti yang terlihat pada Gambar 2.3 adalah diagram yang menunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan atau perilaku dari suatu sistem atau business process.
Gambar 2.3 Diagram Struktural [6] Gambar diatas merupakan diagram struktur yang membentuk suatu sistem atau fungsi di dalamnya. Diagram ini dapat merefeksikan hubungan statis dari suatu struktur, sebagaimana class atau package diagrams, atau arsitektur yang berjalan. Sedangkan dari sudut pandang pemodelannya UML terdapat 9 diagram, yaitu Use Case, Class, Object, Sequence, Collaboration, Statechart, Activity, Component dan Deployment [6]. 2.4 Perangkat Lunak Pendukung Kolaborasi Kerja Bersama Dukungan praktis untuk software engineering pada saat ini adalah lebih kearah alat pendukung untuk fasilitas komunikasi sederhana Concurrent Versioning System (CVS) seperti email dan sms. Computer Software Engineering (CSE) melakukan banyak riset untuk membantu para pembuat perangkat lunak dalam menemukan suatu cara atau alat untuk berkomunikasi yang berbasis komputer, manajemen artifacts, dan mengkoordinasikan tugas-tugas yang ada antar programmer yang ada dalam suatu kelompok riset. Adanya kebutuhan untuk saling berhubungan dan bermasyarakat dikombinasikan dengan perkembangan teknologi telah mendorong terbentuknya suatu cabang studi baru yang dikenal sebagai Collaborative Supported Computer Work (CSCW).
5
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
Gambar 2.4 Disiplin Collaborative Software Engineering (CSE) [1]. Aplikasi Passenger memberikan kemampuan berinteraksi antar para pengguna pada waktu yang sama dan lokasi yang berbeda. Saat ini kemampuan tersebut sudah dapat dicapai namun interaksi yang dilakukan tidak dapat bertahan lama, karena banyak kendala seperti besaran bandwith yang dimiliki setiap pengguna berbeda. Sistem aplikasi ini memiliki orientasi komunikasi dan kolaborasi yang synchronous maupun asynchronous. Kemampuan yang dimiliki aplikasi Passenger untuk mendukung hal tersebut sudah ada, seperti kemampuan private window dan public window, chat, dan berhubungan audio/video secara langgsung (video conference) antar pengguna yang tergabung dalam tim. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa aplikasi Passenger merupakan aplikasi berbasis CSCW, adapun pengembangan sistemnya memiliki dasar pemikiran yang sama seperti terlihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Sistem Synchronous dan Asynchronous CSCW waktu yang berbeda waktu waktu yang sama tidak dapat dapat di diprediksi predeksi lokasi lokasi yang sama synchronous asynchronous dalam bekerjasama dalam bekerjasama lokasi yang berbeda dapat di prediksi pendistribusian pendistribusian lokasi yang berbeda yang synchronous yang asynchronous tidak dapat di dalam prediksi bekerjasama dalam bekerjasama
6
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
2.5 Kerangka Kerja CAISE Collaborative Architecture for Iterative Software Engineering (CAISE) adalah salah satu aplikasi yang mendukung collaboration software engineering. Aplikasi ini mendukung pengembangan tipe baru dari Collaborative Software Engineering (CSE) tools, dan menggunakan bahasa pemrograman Java yang menggabungkan komponen kolaborasi dengan Eclipse. Kerangka kerja CAISE dalam menjalankan suatu proyek memberikan catatan tanggapan dari para pengguna dalam tim tersebut. Tanggapan tersebut merupakan informasi yang sangat penting dalam pengembangan sistem yang sedang mereka kerjakan, karena disana tercatat siapa saja yang melakukan perubahan, pada bagian mana saja yang telah mengalami perubahan, dan ada tanggapan dari antar pengguna sebagai masukan dalam pengembangan pekerjaan mereka masingmasing. Secara garis besar meknisme framework CAISE di perlihatkan pada Gambar 2.5. Setiap tools bekerja dalam kesatuan yang digunakan bersama-sama dan disimpan pada server pusat. Ketika tool yang berada di PC Client mendeteksi adanya perubahan pada file aslinya, maka tool tersebut akan memberitahukan perubahan tersebut ke server. Kemudian Server menguraikan file aslinya dan memperbarui file sesuai dengan perubahan yang telah dilakukan.
Gambar 2.5 Mekanisme framework CAISE [1] Salah satu komponen kolaborasi yang dimiliki CAISE adalah Change Graph, merupakan visualisasi grafik dalam perubahan lembar kerja setiap penggunanya. Gambar 2.6 akan memperlihatkan bentuk Change Graph pada CAISE.
Gambar 2.6 Change Graph pada CAISE [1] 7
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
III. PERANCANGAN MODUL GRAFIK PADA PASSENGER Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi berbasis Windows dan di golongkan ke dalam bahasa pemrograman visual yang menitik beratkan pada pemrograman berorientasi obyek (object oriented programming). Dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain yang berbasis visual, Delphi memiliki kelebihan yang terletak pada kesediaan berbagai macam kontrol program yang lebih banyak, dalam penulisan listing program lebih canggih dan serba otomatis 3.1 Evaluasi Passenger-Client Tampilan aplikasi Passenger-Client pada saat ini, dapat di lihat pada pada Gambar 3.1. Keterangan adalah sebagai berikut : · Label 1, merupakan suatu Image/gambar ikon UML. · Label 2, suatu komponen gabungan yang bentuknya sudah diatur sesuai dengan kebutuhan tiap TabSheet yang berbeda dan merupakan bentuk 9 diagram UML yang dipilih. · Label3, panel tombol pilihan 9 diagram UML. Setiap tombolnya terhubung dengan TabSheet yang terlihat pada Label 3, setiap TabSeet yang ada berisi suatu komponen gabungan untuk setiap 9 diagram UML. · Label 4, merupakan komponen delphi yang disebut TabSheet. Jumlahnya ada 10, yaitu 9 TabSheet dipergunakan sebagai view dari setiap panel tombol pilihan yang ada di Label 3, dan 1 TabSheet kosong sebagai tampilan awal sebelum memulai pemilihan diagram UML yang diinginkan.
1
3
4
2
Gambar 3.1 Tampilan Unit Passenger-Client Sebelum melakukan modifikasi pada aplikasi Passenger-Client yang ada, maka haruslah dilakukan evaluasi mengenai aplikasi tersebut. Barulah kemudian dilakukan analisa kebutuhan dalam perancangan aplikasi Passenger yang baru.
8
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
Tabel 3.1 Evaluasi Passenger-Client Antar muka
TabSheet
Notasi UML
Komponen grafis
Kondisi saat ini Penyusunan antar muka aplikasi Passenger-Client walupun sudah terstruktur, dari menu utama, sub menu, panel tombol pemilihan 9 diagram UML yang terhubung ke TabSheet, seperti yang terlihat pada Label 3 Gambar 3.9 · Terdapat 10 TabSheet yang terdiri dari 9 TabSheet yang menampilkan 9 diagram UML terpilih dan 1 TabSheet Blank sebagai tampilan awal dari aplikasi Passenger-Client · Setiap 9 TabSheet yang ada terdiri dari komponen 9 diagram UML yang telah dikemas dan terinstal pada paket Passenger.dpk · Sudah memenuhi standar 9 diagram UML · Menggunakan BitnBtn untuk memilih diagram yang akan dibuka dari 9 diagram UML yang ada.
Belum adanya komponen grafik pada aplikasi Passenger-Client
Kondisi yang diharapkan Adanya penambahan animasi bergerak memantul sebelum melakukan pemilihan diagram UML
· Tetap Menggunakan 10 TabSheet yang ada. · Setiap 9 TabSheet berisi 9 komponen diagram UML · 1 TabSheet yang awalnya sebagai TabSheet Blank, diisi dengan animasi bergerak memantul sebagai tampilan awal aplikasi Passenger-Client. Struktur keseluruhan masih sama. Hal ini di pertahankan karena sebagai pemisahan file history yang berbeda dari tiap diagram sehingga mempermudah dalam pengidentfikasian ekstensi file untuk pengambilan attribut file yang di masukkan menjadi nilai array dinamis pada modul tambahan Change Graph Dibuat sebuah komponen baru yang disebut Change Graph, sebagai visualisasi grafik setiap perubahan obyek UML yang ada pada bidang kanvas.
9
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
dari file terbaru dan mendapatkan attribut Hint dan menjadikannya nilai dalam bentuk string. Terdapat beberapa aturan dalam penggunaan komponen Change Graph ini, yaitu harus diisinya kotak Hint sebagai indentifikasi pengguna yang melakukan penambahan notasi UML, dan setiap pengguna harus memperhatikan update file history global dengan melakukan penyimpanan file history lokal, agar perubahan grafiknya sesuai dengan perubahan yang dilakukan oleh pengguna lain dalam tim.
Gambar 4.2 Jendela New Object Change Graph memberikan visualisasi grafik dari perubahan jumlah notasi UML pada suatu file diagram tertentu yang dilakukan oleh para penguna. Setiap bagian dari Change Graph memiliki jenis komponen dan fungsi berbeda, seperti terlihat pada Gambar 4.2. Tampilan jendela komponen ini dibentuk pada file unit uHistogram. 2
3
4
5
1
Gambar 4.3 Tampilan form Change Graph. Bagian-bagian dari Change Graph pada Gambar 4.3 akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Komponen TeeChart, standar yang sudah tesedia dalam Borland Delphi 7.0. memperlihatkan penguna dan jumlah notasi UML yang terdapat pada suatu file UML. Grafik ini mengunakan jenis grafik Bar membentuk suatu histogram, terdapat dua Bar dalam grafik ini. Pertama grafik berwarna biru yang menandakan jumlah notasi UML pada file sebelumnya. Kedua grafik berwarna merah yang menandakan jumlah notasi UML pada file yang telah diperbaharui. 2. Combo Box. Pemilihan file history berdasarkan file terbaru atau file dari 9 diagram UML. Isi dari List Combo Box ini adalah last modified, use case, class, object, collaboration, sequence, state, activity, component, deployment. Identifikasi dalam menampilkan grafik sesuai dengan file pilihan kita, pada unit uHistogram dibuat suatu tabel ekstensi yang berisi kategori ekstensi file history untuk 9 diagram UML. 3. Tombol Activated, menampilkan grafik sesuai dengan pilihan file yang ada pada Combo Box list. Cara kerja pengaktifan tombol ini adalah setelah penentuan pilihan tampilan grafik 11
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
dari file history yang diinginkan, saat menekan tombol Activated membaca ekstensi filenya dan mencocokan pada extention table list. Setelah ditemukan file yang sesuai maka mengambil nilai axisnya dan menampilkan grafik dari file terbaru dengan file sebelumnya, sehingga dapat terlihat penambahan maupun pengurangan jumlah notasi UML dari setiap pengguna. 4. Tombol Clear, melakukan refresh dengan membersihkan bidang grafik yang ada dan membersihkan nilai axis sebelumnya. Dengan menekan tombol ini maka kita akan dapat mendapatkan gambar grafik terbaru dari setiap diagram UML. Jika ingin menampilkan grafiknya kembali, harus melakukan pemilihan jenis file pada Combo Box List dan menekan tombol Activated. 5. Tombol Save As Bitmap, melakukan penyimpanan grafik menjadi suatu grambar dalam bentuk BMP. Mekanisme tombol ini adalah menggunakan komponen save dialog. Ketika menekan tombol ini maka akan terbuka jendela untuk penyimpan gambar grafik yang ada sesuai dengan directory, nama file yang kita inginkan. Karena standar penyimpanan gambar grafik dalam bentuk BMP maka bila ingin mengubah bentuk gambar tersebut dalam JPEG, GIF, TIFF, PNG. 4.3 Antar Muka Passenger-Client Baru Program aplikasi Passenger-UML mengalami modifikasi pada unit CaseToolFrom2.pas. Modifikasi yang dilakukan antara lain: memberikan program animasi bergerak memantul pada awal aplikasi Passenger-Client, memberikan tombol untuk membuka jendela dari Change Graph, merubah tampilan aplikasi yang lebih menarik dengan penggunaan warna tepat, penggunaan logo UML terbaru, dan mengatur tombol-tombol yang ada (tombol pemilihan 9 diagram UML dan tombol Change Graph). Pada saat mengaktifkan aplikasi Passenger-Client yang baru ini jika isi file history belum ada maka akan keluar sebuah kotak pesan yang menginformasikan bawa tidak terdapatnya file pada history local. Seperti terlihat pada Gambar 4.4. Namun jika terdapat file pada history local, maka kotak pesan ini tidak akan tampil dan aplikasi Passenger-Client yang baru akan aktif. Menu Utama Logo UML
Tombol pilihan untuk 9 diagram UML Tombol untuk menampil kan Change Graph
Logo UML yang bergerak memantul
Gambar 4.4 Tampilan kotak pesan
Gambar 4.5 Tampilan awal aplikasi Passenger-Client baru Tampilan aplikasi Passenger-Client yang lama tidak berbeda jauh dengan tampilan Aplikasi Passenger-Client yang baru, hanya diberikan sedikit perubahan dan penambahan komponen untuk menunjang modul tambahan yang ada. Tampilan awal Aplikasi Passenger-Client yang baru dapat terlihat pada Gambar 4.5.
12
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
Gambar 4.6 Tampilan aplikasi Passenger-Client dengan jendela Change Graph. Dalam pembuatan sebuah grafik perubahan jumlah notasi yang digunakan oleh setiap pengguna, nilai perubahannya diambil dari attribut file history. Dengan menggunakan komponen UML Editor Panel yang berbeda dan penyesuaian ekstensi file untuk setiap diagramnya, mempermudah dalam pencarian dan pengambilan attribut pada file history. Sehingga jumlah notasi UML setiap pengguna pada 9 diagram UML lebih terukur dengan baik. Penempatan tombol untuk menampilkan form Change Graph berapa di bawah tombol pilihan 9 diagram UML. Bentuk tampilan aplikasi Passenger-Client dan Change Graph secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.7 Komponen Change Graph aplikasi passenger 4.4 Pengujian Fungsi Komponen Change Graph Pemanggilan komponen Change Graph mempergunakan tombol yang diletakkan berderetan dengan tombol-tombol pemanggil 9 diagram UML yang ada, mekanisme pemanggilanpun juga 13
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
sama. Pengujian penggunaan tombol pemanggilan ini telah berhasil, dan menampilkan komponen Change Graph dengan baik seperti terlihat pada Gambar 4.7
Gambar 4.8 Pengaturan capture ethereal Dan hasil dari pengujian setiap bagian yang terdapat dalam komponen Change Graph, dari sudut fungsionalitas tombol dan pemunculan grafik yang sesuai dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Tabel 4.1 Hasil pengujian fungsi Komponen Change Graph Fungsi Komponen Combo Box Tombol Activated TeeChart Tombol Clear Tombol Save To Bitmap
Description Melakukan pemilihan file history dengan menggunakan List Box Mengaktifkan pilihan yang ada pada List Box Menampilkan Grafik sesuai dengan pilihan pada List Box Menghapus Tampilan Grafik yang telah ditampilkan sebagi fungsi refresh Melakukan penyimpanan Grafik menjadi sebuah gambar dalam bentuk Bitmap
Kondisi Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil
Tabel 4.2 Hasil pengujian modul Komponen Change Graph Fungsi/ Perilaku modul Change Graph Dapat melakukan pencarian dan pengambilan file history Dapat menampilkan grafik terbaru Dapat menampilkan grafik untuk setiap diagramnya
kondisi berjalan berjalan berjalan
14
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
4.5 Evaluasi Kinerja Aplikasi Passenger yang baru Pada sub bab tesis ini dilakuan evaluasi kinerja aplikasi Passenger yang baru, dimana akan dicari parameter yang dapat diukur ketika Passenger yang baru diimplementasikan dengan empat user terkoneksi secara on line. Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan sewaktu melakukan evaluasi kinerja adalah dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Hardware. Komputer (untuk server dan 3 client) o AMD AthlonXP 2000+ o RAM 512 MB o Switch (10/100 mb) o Kabel UTP cat 5 o Web Camera Creative Pro eX o Headset EarPhone Creative o 3com etherlink PCI o Jalur Modem ADSL dengan bandwidth 512 kb downstream dan 64 kb upstream 2. Software a. OS Windows 2000. b. The Ethereal Network Analizer c. Passenger Client d. Passenger Server Parameter yang akan diukur antara lain : - Jumlah ukuran paket. - Rata-rata jumlah paket per detik. - Rata-rata ukuran paket. - Rata-rata kecepatan pengiriman data bytes/ detik Evaluasi mengunakan program utilitas The Ethereal, durasi pengambilan setiap data dilakukan selama 60 detik sebanyak 6 kali pengambilan data. Langkah – langkah pengambilan data 1. Menggunakan empat unit komputer dengan spesifikasi diatas, satu sebagai server dan client dan 2 untuk client. 2. Program Passenger Server di seting dan di aktifkan dengan alamat 192.168.10.112. Pada alamat IP ini diaktifkan aplikasi Passenger-Server dan aplikasi Passenger-Client dilakukan login menggunakan user name tri. 3. Sedangkan dua komputer lainnya diaktifkan aplikasi Passenger-Client melakukan login ke alamat server dengan menggunakan user name fajar dan yurmama. Alamat IP masingmasing komputer tersebut adalah 192.168.10.109 dan 192.168.10.130. 4. Semua aplikasi Passenger pada ketiga komputer tersebut mengaktifkan webcam sehingga pengiriman data streaming dapat dijalankan dan dievaluasi besaran bandwith-nya. 5. Setelah semua aplikasi Passenger dijalankan dan terkoneksi secara on line, program utilitas The Ethereal Network Analizer di aktifkan dan diseting untuk mengambil data dengan durasi 60 detik dengan dialog box seperti pada Gambar 4.8.
15
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
Gambar 4.10 Paket UDP untuk data video/audio Selama aplikasi dijalankan terdapat dua jenis paket yang keluar dan masuk, yaitu paket UDP (User Datagram Protocol) dan TCP (Transmission Control Protocol). Dua jenis paket ini dapat dideteksi oleh software Ethereal dan screen-shot aplikasi ini, seperti pada Gambar 4.9 dan Gambar 4.10. Paket TCP digunakan oleh aplikasi Passenger-Client untuk data-data yang berhubungan dengan pengaturan sesi dan menggunakan jalurnya port 1111. Sedangkan paket UDP digunakan untuk data-data yang berhubungan dengan video dan menggunakan jalurnya port 5001. Hal ini sesuai dengan setting yang terdapat pada aplikasi Passenger-Server dalam hal penentuan port yang digunakan.
Gambar 4.9 Paket TCP digunakan pada pengaturan sesi 16
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
Gambar 4.11 Summary dari pengukuran dengan Ethereal Hasil pengambilan data untuk setiap pengambilan data sebanyak 6 kali dengan durasi 60 detik dapat dilihat pada Gambar 4.11. Gambar 4.12 adalah grafik I/O yang menunjukkan kestabilan aliran aliran paket dari sumber ke tujuan.
Gambar 4.12 Grafik I/O yang menunjukkan kestabilan aliran paket
17
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
Dari hasil pengukuran diatas dengan durasi pengambilan data 60 detik diperoleh data dari hubungan koneksi real time dua aplikasi Passenger-UML sebanyak 6 kali pengambilan data terlihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Pengambilan data kinerja Passenger yang terkoneksi real time Parameter Jumlah yang Pengambilan ratadiukur data ke: rata 1 2 3 4 5 6 Jumlah 6239 6086 5583 6081 19219 8762 8661,7 paket Rata-rata 871 861 833 861 804 790 836,7 jumlah data per paket Rata-rata 102.77 100,11 91,507 100,82 110,13 93,796 99,8593 paket yang 6 3 9 5 dikirim/detik Rata-rata 89602, 86234, 76285, 86035, 88623, 74121, 83483,9 kecepatan 408 456 807 992 249 543 0917 pengiriman data bytes/ detik Setelah didapatkan nilai rata-rata dari setiap parameter yang diukur, kemudian dilakukan penghitungan menggunakan rumus Confiden Interval. RUMUS Confidence Interval = Z = 1,96, n = 10, dan S = Standar deviasi
Dari 6 kali pengambilan data berdasarkan 95% capture tersebut dirata-ratakan dan diperoleh nilai Confiden Interval. Hasil penghitungan dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Analisa kinerja aplikasi Passenger dengan Confidence Interval Parameter yang Jumlah Standar Confidence diukur untuk rata-rata Deviasi Interval Jumlah paket 28.763.19728.774.726 8661,7 930,186815 Rata-rata jumlah 157.863-158.583 data per paket 836,7 58,0463546 Rata-rata ukuran paket yang dikirim/ 7.685-7.873 detik 99,8593 15,2283997 Rata-rata kecepatan pengiriman data 3.298.453.385bytes/ detik 83483,90917 7528,75564 3.298.522.898
18
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008
ISSN 1978-9491
4.6 Pengembangan Ke depan untuk aplikasi Passenger Pengoptimalisasian penggunaan bandwith pada aplikasi Passenger harus memperhatikan dua fasilitas yang ada, yaitu video streaming dan telepointer. Pengembangan dimasa yang akan datang dapat dilakukan dengan meningkatkan fungsionalitas dari fasilitas yang dimiliki oleh aplikasi ini antara lain : 1. Mengembangkan teknik kompresi dalam mengirimkan video streaming dengan menggunakan processing power dan algoritma yang lebih baik. 2. Mengembangkan code dan decodec yang lebih baik dalam pengaturan audio dan video, sehingga pengiriman video streaming menghasilkan kulitas gambar yang baik. 3. Mengembangkan aplikasi Passenger yang berbasis web (web base aplication). 4. Pengembangan bentuk UMLEditorPanel yang lebih sehingga penggunaan alokasi memori lokal lebih optimal. 5. Pengaturan ekstensi file pada aplikasi Passenger-Server yang dapat mencakup 9 diagram UML. Diharapkan aplikasi yang di kembangkan tidak dari satu sisi saja, namun harus dari kedua aplikasi yang ada yaitu server dan client. Dan dilakukan perbandingan dengan aplikasi sejenis untuk meningkatkan fasilitas dan fungsi yang di miliki agar selalu uptodate dengan kebutuhan pengguna dan perkembangan jaman. V KESIMPULAN Hal-hal yang dapat disimpulkan dari penulisan ini adalah : 1. Passenger merupakan aplikasi perangkat lunak yang memadai dalam menunjang Computer Supported Collaborative Work (CSCW), dengan dukungan pendistribusian yang synchronous dan asychronous pada waktu yang sama maupun berbeda dan lokasi yang sama maupun berbeda. 2. Adanya Notasi UML pada Passenger mempermudah para anggota tim dalam menyelesaikan pengembangan software engineering yang berorientasi objek. 3. Dengan tambahan komponen Change Graph pada Passenger yang baru, memberikan informasi berbentuk grafik mengenai aktivitas penggunaan notasi UML pada file history setiap pengguna dan diagram UML yang ada. 4. Evaluasi kinerja modul Change Graph pada aplikasi Passenger yang baru dapat berjalan dengan baik. 5. Adanya pembuatan dokumentasi yang lengkap, jelas, dan terperinci mengenai aplikasi Passenger, menjadi suatu pedoman yang sangat berguna bagi setiap orang yang akan melakukan pengembangan aplikasi Passenger dimasa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4]
Robiing, Bambang, “Pemrograman Grafis Multimedia Menggunakan Delphi”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004 Felsinger, Richard C, “Obejct – Oriented Modeling With UML, CASE and C++”, RCF Associates, 2001, diakses pada tanggal 22 Agustus 2005. “Pemrograman Borland Delphi 7.0”, Penerbit Andi dan Wahana Komputer, Yogyakarta, 2003 Cook, Carl, Presentation of “CAISE: An Architecture for Collaborative Software Engineering”, (www.cosc.canterbury.ac.nz/carl.cook/cse), diaksesk pada tanggal 7 Februari 2006. 19
Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Vol.2 No.1 Januari 2008 [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
ISSN 1978-9491
Cook, Carl, Paper “CAISE: An Architecture for Collaborative Software Engineering”, (www.cosc.canterbury.ac.nz/carl.cook/cse/ ), diakses pada tanggal 7 Februari 2006. Ambler, Scott W., “How the UML Models Fit Together” (http://www.sdmagazine.com/documents/s=815/sdm0003z/0003z1.htm), diakses pada tanggal 7 Februari 2006. Samuele Carpene, Danilo Bruno, Luca Montinari, Paper “ UML 2.0”, (http://www.klasse.nl/english/uml/), diakses pada tanggal 22 Agustus 2005. www.winpcap.org/docs/default.htm, diakses pada tanggal 7 Februari 2006. Cook, Carl, ‘Basic Training Manual for the SEVG's Collaborative Software Engineering Tools Evaluation’, (www.cosc.canterbury.ac.nz/carl.cook/cse/docs/TrainingManual.pdf), diakses pada tanggal 7 Februari 2006. www.pingplotter.com/winpcap.html, diakses pada tanggal 7 Februari 2006. www.delphibasics.co.uk, diakses pada tanggal 19 April 2006. http://www.efg2.com/Lab/Library/Delphi/index.html, diakses pada tanggal 14 Juni 2006 .
20