IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh AufaHusnia Rosalina NIM 109011000075
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK Aufa Husnia Rosalina (109011000075). Implementasi Metode Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah umum dan madrasah sudah ada sejak berdirinya lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia. Berbagai metode yang sering digunakan pada tiap pembelajaran seperti metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan lain-lain, akan tetapi tujuan pendidikan yang diinginkan belum tercapai secara maksimal. Siswa siswi kurang berminat pada pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Padahal mata pelajaran agama menjadi salah satu mata pelajaran wajib tiap jenjang pendidikan. Untuk mengubah keadaan tersebut perlu perencanaan yang matang dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membangkitkan gairah balajar siswa yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Karena pembelajaran kooperatif tipe group investigation membawa siswa kepada pembelajaran yang aktif sehingga mampu mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah atas materi yang diberikan guru secara bekerja sama. Guru tidak lagi sebagai pusat belajar, akan tetapi siswa lah yang menjadi pusat belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi strategi pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penerapan atau penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah sudah efektif. Hal tersebut dapat diketahui setelah siswa belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe group investigation, semua fitur dasar dari karakter pembelajaran investigasi kelompok telah tercapai. Kemudian adanya efek atau akibat dari proses pembelajaran, memberikan hasil yang memuaskan pada perolehan nilai, terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan/indikator, terbentuknya kompetensi, dan adanya partisipasi aktif dari anggota kalompok.
i
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Karya tulis ini merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, namun berkat semangat dan kerja keras serta bantuan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingging kepada : 1. Ibu Nurlena Rifa’i, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta pembantu Dekan. 2. Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf-stafnya. 3. Ibu Marhamah Saleh, Lc. MA. selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Yudhi Munadi, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan dengan sabar, ilmu yang tak terhingga, serta waktu luangnya kepada penulis. 5. Ibu Dra. Shofiah, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang dengan kesabarannya selalu membimbing penulis dari awal sampai akhir perkuliahan di kampus tercinta. 6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat di dunia dan akhirat. ii
7. Kepala Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf-stafnya yang telah membantu penulis mendapatkan referensi. 8. Kepala sekolah dan segenap dewan guru di SMA Negeri 7 Bekasi, khususnya kepada Bapak H. Kowih Sarkowih, S.Ag. (guru PAI) yang telah meluangkan waktu dan banuannya selama proses penelitian. 9. Kedua orang tua tercinta, Bapak Drs. Sanusi dan Ibu Ida Royani beserta adik-adikku, yang selalu setia memberikan dukungan kepada penulis. Dengan segala perhatian, do’a, dorongan, dan cinta kasih sayangnya dalam mendidik dan mengasuh penulis sehingga dapat menempuh jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dengan baik dan penuh pengorbanan. 10. Suamiku tercinta, Iyus Ariyawan yang selalu memberikan perhatian, motivasi, do’a, dan bantuannya kepada penulis. Maafkan untuk semua kesalahan dan kelalaian adinda yang kadang tidak menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. 11. Sahabat-sahabatku, (Oval, Eva, Vivi) untuk kebersamaan, do’a dan support kepada penulis. Dan teman-teman seperjuangan mahasiswa PAI Fakultas
Ilmu
Tarbiyah
dan
Keguruan
UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta angkatan 2009 khususnya PAI B semoga ukhuwah kita selalu terjaga. 12. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari segi sistematika, bahasa maupun isi materi karena terbatasnya kemmapuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. iii
Semoga
skripsi
ini
bermanfaat
bagi
kita
semua
dalam
meningkatkan kualitas dunia pendidikan di Indonesia. Aamiin ya Rabbal’alamin Jakarta, 17 Maret 2014 Penulis
Aufa Husnia Rosalina
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. v DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................. 7 C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ........................ 7 D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 8
BAB II
KAJIAN TEORI A. Kajian Teori .............................................................................. 10 1. Pembelajaran Koopertif Tipe Group Investigation ........... 10 a. Pengertian Pembelajaran Koopertif Tipe Group
Investigation .................................................................. 10 b. Tahap-tahap Pembelajaran Koopertif Tipe Group
Investigation ................................................................... 13 c. Fitur Dasar Kelompok Penyelidikan (Group
Investigation) ................................................................. 20 d. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Koopertif Tipe
Group Investigation ........................................................ 22 2. Pendidikan Agama Islam ..................................................... 23 a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ............................. 23 b. Dasar Pendidikan Agama Islam ..................................... 25 c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam...................... 32 d. Tujuan Pendidikan Agama Islam ................................... 33 v
3. Hasil Belajar ....................................................................... 35 a. Pengertian Hasil Belajar ............................................... 35 b. Klasifikasi Hasil Belajar ............................................... 36 B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 41 B. Latar Penelitian ......................................................................... 41 C. Metode Penelitian ..................................................................... 42 D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data .......................... 43 E. Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data ........................ 45 F. Analisis Data ............................................................................ 47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Letak Geografis dan Sejarah Berdirinya SMA Negeri 7 Bekasi .................................................................................. 50 2. Visi dan Misi Sekolah .......................................................... 51 3. Ketenagaan dan Siswa ......................................................... 52 4. Sarana dan Prasarana ........................................................... 55 5. Tujuan dan Sasaran .............................................................. 56
B. Pembahasan 1. Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ....................... 57 2. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Koopertif Tipe Group Investigation ............................................................ 62 3. Implementasi Metode Koopertif Tipe Group Investigation pada pembelajaran PAI ....................................................... 71
vi
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................... 75 B. Implikasi ................................................................................... 76 C. Saran ......................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 78 LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Proses Pembelajaran Tahap 1 ................................................ 14
Tabel 2.2
Proses Pembelajaran Tahap 2 ................................................ 15
Tabel 2.3
Proses Pembelajaran Tahap 3 ................................................ 16
Tabel 2.4
Proses Pembelajaran Tahap 4 ................................................ 17
Tabel 2.5
Proses Pembelajaran Tahap 5 ................................................ 18
Tabel 2.6
Proses Pembelajaran Tahap 6 ................................................ 19
Tabel 4.1
Data Guru Berdasar Pendidikan ............................................ 52
Tabel 4.2
Data Guru berdasar PNS / Non PNS ..................................... 52
Tabel 4.3
Data Non Kependidikan Berdasar Pendidikan ...................... 53
Tabel 4.4
Data Non Kependidikan Berdasar PNS / Non PNS............... 53
Tabel 4.5
Data Siswa SMA Negeri 7 Bekasi......................................... 53
Tabel 4.6
Sarana dan Prasarana SMA Negeri 7 Bekasi......................... 55
viii
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1
Penggunaan Media / Alat dalam Proses Pembelajaran ..... 66
Gambar 4.2
Siswa Mengerjakan Tugas Secara Berkelompok .............. 70
Gambar 4.3
Perpustakaan Tempat Siswa Mencari Sumber belajar ...... 70
ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Instrument Pedoman Wawancara
Lampiran 2
Hasil Wawancara
Lampiran 3
Form Observasi
Lampiran 4
Hasil Obervasi
Lampiran 5
RPP PAI kelas X
Lampiran 6
Lembar Soal
Lampiran 7
Form Penilaian Kelas
Lampiran 8
Hasil penilaian
Lampiran 9
Foto-foto
Lampiran 10
Nama Guru
Lampiran 11
Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12
Surat Permohonan Izin Observasi
Lampiran 13
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 14
Uji Referensi
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang mendasar yang harus dimiliki setiap bangsa. Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan generasi muda berilmu, tetapi juga dapat menjadikan manusia berakhlak mulia serta memiliki keterampilan untuk bekal hidup dalam bermasyarakat dikehidupan sehari-hari. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.1 Di era globalisasi saat ini menjadikan pendidikan sangat penting, karena bila pendidikan di dalam suatu masyarakat dapat berkembang dengan baik, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa masyarakat tersebut akan semakin berkualitas dan mampu bersaing terhadap kompetisi yang semakin hari semakin ketat dalam berbagai aktivitas kehidupan.
1
Undang-undang SISDIKNAS, UU RI No. 20 th.2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), Cet.
5, h. 3
1
2
Peranan pendidikan untuk kelangsungan kehidupan bangsa dan umat, telah digariskan dalam firman Allah swt, surah At-Taubah ayat 122:
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.2 Pendidikan mengembangkan
merupakan kualitas
wahana
sumber
daya
untuk
meningkatkan
manusia.
Sejalan
dan
dengan
perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu bentuk usaha yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Karena melalui pendidikan inilah setiap generasi dididik dan dilatih keterampilannya baik secara keilmuan maupun secara fisik dan mental yang dibentuk agar dapat menjadi generasi yang berkualitas unggul. Dan pada jalur pendidikan formal ini, berbagai pembenahan dan perbaikan terus dilakukan baik oleh pemerintah dan sekolah-sekolah agar dapat memberikan pendidikan yang berkualitas itu. Beberapa usaha perbaikan diantaranya adalah kurikulum, sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan pendidikan, dan perbaikan proses pembelajaran salah satunya adalah dengan memperbaiki metode mengajar. Pendidikan Agama Islam (PAI) selama ini banyak menerima kritik pada pelaksanaan pendidikannya, karena PAI kurang mempunyai relevansi terhadap perubahan sosial yang terjadi di masyarakat atau kurang ilustrasi
2 Al Kitabul Akbar Al-Qur'an dan Terjemahannya, (Jakarta: Akbar Media), h. 206
3
konteks sosial budaya dan lepas dari sejarah, sehingga peserta didik kurang menghayati nilai-nilai agama sebagai nilai yang hidup dalam keseharian. Hal tersebut sangat disayangkan, karena PAI merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk membangun moral dan akhlak para siswa guna meningkatkan keimanan kepada Allah swt dan meneladani sifat Nabi Muhammad saw serta menjadi bekal di kehidupan sehari-hari. Hal tersebut merupakan usaha preventif dalam menanggulangi kenakalan-kenakalan remaja pada saat ini seperti tawuran, pergaulan bebas, minum-minuman beralkohol, merokok bahkan sampai terjerumus pada narkoba. Belum lagi masalah-masalah yang terjadi di lingkungan keluarga, seperti membantah dan melawan orang tua. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan dan jalan keluar dan jalan keluar yang harus dilakukan oleh semua pihak baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Permasalahan yang sering djumpai dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran PAI adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Hal tersebut menjadikan tugas besar bagi para guru untuk meningkatkan strategi dan penggunaan metode yang tepat agar dapat meningkatkan motivasi para siswa agar bias mencerna dan memahami pelajaran yang telah diberikan secara optimal. Pada saat ini siswa kurang menghayati pada pelajaran PAI yang manfaatnya itu sangat penting bagi setiap individu dalam menjalani kehidupannya. Hal itu disebabkan pelajaran PAI menjadi tidak menarik karena pengguanaan metode atau strategi yang kurang tepat dalam proses pembelajarannya. Karena pemakaian metode dalam pembelajaran dapat berdampak pada pemahaman siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Oleh karena itu, perlu adanya konsep dalam merencanakan serta menerapkan metode dan strategi apa saja yang harus diterapkan agar suasana kelas menjadi focus dan menarik bagi para peserta didik. Dengan harapan bahwa tidak hanya pemahaman pembelajaran PAI di sekolah, tetapi juga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4
Sejak dahulu sampai sekarang metode yang sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah metode ceramah, karena metode ceramah memang harus digunakan sebagai pengantar dalam suatu pembelajaran. Untuk menciptakan suasana yang dinamis di dalam kelas, diperlukan juga penggunaan
metode-metode
pembelajaran
yang
lain
agar
proses
pembelajaran menjadi lebih efektif. Begitu pentingnya suatu penggunaan strategi dan metode dalam proses pembelajaran, maka guru harus benar-benar memikirkan suatu strategi pembelajaran yang tepat agar esensi dari materi ajar dapat dimengerti dan dipahami oleh seluruh siswa. Dengan begitu indikatorindikator pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu pembelajaran di sekolah tergantung pada penggunaan strategi yang diterapkan oleh guru. Dalam kegiatan pembelajaran dengan memilih metode yang tepat dan sesuai dapat mempermudah penyerapan atau pemahaman siswa terhadap pembelajaran. Selain itu memilih model pembelajaran yang menarik juga dapat membuat siswa nyaman dan senang selama proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan yang tertera dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional dalam pasal 19: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik. 3 Salah satu strategi pembelajaran yang efektif digunakan dalam suatu pembelajaran
yaitu
strategi
pembelajaran
kooperatif.
Pembelajaran
kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang di 3
UU No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Penddikan BAB IV STANDAR PROSES. http://akademik.um.ac.id/?p=6. Bagian Pendidikan dan Kerja Sama UM. Diakses Pada Tanggal 19 November 2013, Pukul 14:57
5
dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. 4 Pembelajaran mengutamakan
kooperatif
kerja
sama
adalah
untuk
model
mencapai
pembelajaran tujuan
yang
pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Metode pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe diantaranya: STAD (Student Team Achievment Division),
TGT
Individualization),
(Team CIRC
Game
Turnament),
(Cooperative
TAI
Integreted
(Team
Assisted
Reading
and
Composition), Jigsaw, GI (Group Investigation). Salah satu bentuk pembelajaran kooperatif adalah metode group investigation (GI). Metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation ini dikembangkan oleh Sharan & Sharan pada tahun 1976 di Universitas Tel Aviv. Group Investigation merupakan perencanaan pengaturan kelas umum dimana para siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif. Pembentukan kelompok dalam model pembelajaran ini didasari atas minat anggotanya. Pembelajaran dengan metode group investigation (GI) menuntut melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajari melalui investigasi.5 Setiap anggota berdiskusi dan menentukan informasi apa yang akan dikumpulkan, bagaimana mengolahnya, bagaimana menelitinya, dan bagaimana meyajikan hasil penelitiannya di depan kelas.6 Model ini
4
Miftahul Huda, Cooperative Learning, Metode, teknik, struktur dan model penerapan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 20013), h. 29 5 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 195-196 6 Miftahul Huda, Op.cit, h. 124
6
menuntut
siswa
untuk
memiliki
kemampuan
yang
baik
dalam
berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Group investigation membuka kesempatan evaluasi secara konstan dan lebih besar terhadap siswa, baik oleh teman atau guru mereka, daripada dalam kelas tradisional dengan pengajaran kepada seluruh kelas. Belajar dengan cara berkelompok akan memudahkan siswa dalam memahami suatu pelajaran dibandingkan dengan belajar secara individu. Peran guru dalam kelas hanya sebagai fasilitator dan mengawasi proses pembelajaran antar kelompok. Pembelajaran kooperatif tipe group investigation menuntut siswa supaya belajar mandiri dalam mengungkapkan ide-ide serta menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru secara berkelompok dan bertanggung jawab. Untuk membangun semangat siswa dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam agar tidak menjadi mata pelajaran yang membosankan maka hal itu sangat dipengaruhi oleh pemakaian metode pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu penulis ingin mengadakan penelitian mengenai penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation, guru memberikan kebebasan berpikir dan keluasaan bertindak kepada siswa untuk memahami pengetahuan dan memecahkan masalah. Sehingga siswa dapat memperoleh kesempatan, memperoleh pengetahuan dengan jalan mengkonstruksi sendiri dan mengacu pada model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan melakuakan penelitian dengan judul: "Implementasi Metode Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)"
7
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran yang bersifat tradisional. 2. Pentingnya
kemampuan
dalam
merencanakan
suatu
strategi
pembelajaran 3. Kurangnya kesadaran anak didik dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam 4. Kurangnya
pemahaman
dan
pengaplikasian
materi
pelajaran
Pendidikan Agama Islam 5. Kurangnya variasi guru dalam memilih strategi, metode, maupun model dalam proses pembelajaran PAI
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Dari berbagai masalah yang peneliti identifikasi di atas, peneliti membatasi masalah penelitian pada hal-hal berikut ini: a. Pembelajaran PAI dengan menggunakan metode kooperatif tipe group investigation b. Penerapan metode pada mata pelajaran PAI di sekolah tersebut dibatasi pada materi yang sesuai dengan metode kooperatif tipe group investigation.
2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: a. Bagaimana pembelajaran?
perencanaan
dalam
mempersiapkan
kegiatan
8
b.
Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru di sekolah?
c. Bagaimana
hasil
menggunakan
akhir
metode
dari
kegiatan
pembelajaran
pembelajaran kooperatif
dengan
tipe
group
perencanaan,
proses
investigation?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk
memperolah
informasi
mengenai
pembelajaran, dan hasil akhir dari penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe group investigation di SMA Negeri 7 Bekasi. b.
Untuk mengetahui bagaimana implementasi strategi pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada mata pelajaran PAI di SMA Negeri 7 Bekasi.
2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: a. Siswa Memperkenalkan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation kepada siswa dalam proses pembelajaran dan sebagai pengalaman belajar yang berkesan bagi siswa.
b. Guru Sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran PAI dan dapat dijadikan acuan bagi guru dalam memperluas pengetahuan dan wawasannya.
c. Sekolah Memberikan kontribusi yang baik bagi sekolah dalam rangka peningkatan mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran PAI.
9
d. Penulis Menambah
wawasan
kependidikan
serta
sebagai
bekal
pengetahuan mengenai strategi pembelajaran kooperatif sebagai metode yang tepat dalam meningkatkan pembelajaran pada mata pelajaran PAI
10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Koopertif Tipe Group Investigation a. Pengertian
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Group
Investigation Pembelajaran
adalah
usaha
membimbing
peserta
didik
dan
menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar.7 Dengan cara demikian, maka peserta didik bukan hanya diberikan ikan, melainkan diberi alat dan cara menggunakannya untuk menangkap ikan, bahkan diberikan juga kemampuan untuk menciptakan alat untuk menangkap ikan tersebut. Wahyu pertama diturunkan Allah SWT, kepada Nabi Muhammad SAW (dalam surah al-Alaq : 1-5) memberikan isyarat bahwa Islam amat memperhatikan soal belajar (dalam konteks menuntut ilmu), sehingga implementasinya menuntut ilmu (belajar) itu wajib menurut Islam. 8 Belajar dalam teori constuctivism adalah merupakan proses aktif dari peserta didik untuk merekonstruksi makna dengan cara memahami teks, kegiatan dialog, 7
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet. Ke- 1, h. 87 8 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 54
10
11
pengalaman fisik, dan sebagainya. Salah satu ciri dari pembelajaran constuctivism
yaitu
mendorong
terbentuknya
pembelajaran
secara
kooperatif.9 Pembelajaran kooperatif itu sendiri dimaksudkan supaya siswa dapat melakukan aktifitas belajar secara teratur dan terarah, dimana siswasiswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain. Pembelajaran
kooperatif
adalah
model
pembelajaran
yang
mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran10. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. Konsep pembelajaran kooperatif tertuang dalam firman Allah SWT dalam surah al-Maidah ayat 2:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.11 Pembelajaran meningkatkan
kooperatif
partisipasi
aktif
menyediakan siswa
dalam
alternatif proses
cara
untuk
pembelajaran,
meningkatkan prestasi belajar peserta didik, sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Hal ini juga dapat 9
Abudin Nata, Op.Cit., h. 89 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013) Cet. 1, h.
10
174 11
Al Kitabul Akbar Al-Qur'an dan Terjemahannya, Op.cit., h.
12
merealisasikan kebutuhan peserta didik dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Roger, dkk. menyatakan; Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain.12 Salah satu bentuk pembelajaran kooperatif adalah metode group investigation (investigasi kelompok). Metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation dikembangkan oleh Sharan & Sharan pada tahun 1976. Metode ini mengajak siswa untuk terlibat dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya penyelidikan mereka. Pembentukan kelompok dalam model pembelajaran ini didasari atas minat anggotanya. Pembelajaran dengan metode GI menuntut melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajari melalui investigasi.13 Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan serangkaian tugas pemecahan masalah melalui penyelidikan
yang
dikerjakan oleh kelompok kecil yaitu 3 sampai 6 orang siswa heterogen dengan mempertimbangkan keakraban dan minat yang sama dalam topik tertentu. Siswa memilih sendiri topik yang akan dipelajari, dan kelompok merumuskan penyelidikan dan menyepakati pembagian kerja untuk menangani konsep-konsep penyelidikan yang telah dirumuskan. Dalam diskusi kelas ini diutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran siswa. Investigasi kelompok memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam menentukan apa yang mereka pelajari dan bagaimana cara mereka belajar. Dalam investigasi, para siswa mencari informasi dari berbagai sumber baik di dalam maupun di luar kelas. Sumber-sumber seperti (bermacam buku, 12 13
Miftahul Huda, Op.cit, h. 29 Made Wena, Op.cit, h. 195-196
13
institusi, orang) siswa juga menawarkan sederetan gagasan, opini, data, solusi, ataupun posisi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipelajari. Para siswa selanjutnya mengevaluasi dan mengolah informasi yang dapat menghasilkan karya dari kelompoknya. Penting bagi goup investigation adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka. Secara bersama mereka menentukan apa yang mereka ingin investigasikan sehubungan dengan upaya mereka untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, sumber apa yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan apa, dan bagaimana mereka akan menampilkan proyek mereka yang sudah selesai ke hadapan kelas. Para guru dapat memimpin diskusi dengan seluruh kelas atau dengan kelompok-kelompok kecil, untuk memunculkan gagasan-gagasan untuk menerapkan tiap aspek kegiatan siswa. Dalam kelas yang melaksanakan group investigation guru bertindak sebagai narasumber dan fasilitator. Guru tersebut berkeliling di antara kelompok-kelompok yang ada dan untuk melihat bahwa mereka bisa mengelola tugasnya, dan membantu tiap kesulitan yang mereka hadapi dalam interaksi kelompok, termasuk masalah dalam kinerja terhadap tugas-tugas khusus yang berkaitan dengan proyek pembelajaran.
b. Tahap-tahap Metode Kooperatif Tipe Group Investigation Sharan, dkk telah menetapkan 6 (enam) tahap investigasi kelompok. Tahap-tahap ini dan komponen-komponennya dijabarkan dibawah ini:
1) Memilih Topik Siswa memilih subtopik khusus di dalam suatu daerah masalah umum yang biasanya ditetapkan oleh guru. Selanjutnya siswa diorganisasikan menjadi dua sampai enam anggota tiap kelompok menjadi kelompokkelompok yang berorientasi tugas. Komposisi kelompok hendaknya heterogen secara akademis maupun etnis.14
14
Abdul Majid, op.cit, h.220
14
Tahap ini dimulai dengan perencanaan kooperatif yang melibatkan seluruh kelas, yang dapat dijabarkan sebagai berikut. a) Guru mempresentasikan sebuah permasalahan kepada seluruh kelas dan bertanya "apa yang ingin kalian ketahui tentang masalah ini?" tiap siswa memberikan pertanyaan mengenai aspek-aspek dari masalah tersebut yang ingin mereka investigasi. b) Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan mengkatagorikan saran-saran. Diskusi singkat ini akan menghasilkan daftar usulan bersama mengenai subtopik yang akan menjadi bahan investigasi. c) Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih. d) Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi pengaturan. 15 Tabel 2.1 Proses Pembelajaran Tahap 116 Peran Guru
Proses Pembelajaran
Memeriksa pilihan Mengaitkan pengetahuan pribadi dengan masalah Memilih petanyaan-pertanyaan Menentukan subtema penelitian
Memimpin diskusi penelitian Menyediakan materi dasar Memfasilitasi kepedulian terhadap masalah Mengkordinasi penyusunan subtema pilihan untuk diselidiki
2) Perencanaan Kooperatif Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan tujuan khusus yang konsisten dengan subtopik yang telah dipilih pada tahap pertama. Langkah dalam perencanaan kooperatif diantaranya: a) Para siswa merencanakan bersama mengenai apa yang akan dipelajari. b) Para siswa merencanakan bersama mengenai bagaimana mempelajarinya. c) Para siswa melakukan pembagian tugas.17
15
Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, (Bandung: Nusamedia, 2005), h. 218 16 Sholomo Sharan, The Handbook Of Cooperative Learning, (Yogyakarta: Familia, 2012) Cet. Ke-1, h. 176 17 Robert E. Slavin, Op.Cit., h. 218
15
Pada tahap ini anggota kelompok menentukan aspek dari subtopik yang masing-masing (satu demi satu atau berpasangan) akan mereka investigasi. Sebagai akibatnya, tiap kelompok harus memformulasikan sebuah
masalah
yang
dapat
diteliti,
memutuskan
bagaimana
melaksanakannya, dan menentukan sumber-sumber mana yang akan dibutuhkan untuk melakukan investigasi tersebut. Table 2.2 Proses Pembelajaran Tahap 218 Peran Guru
Proses Pembelajaran
Perencanaan kooperatif Membuat pertanyaan Menjelaskan pemikiran kepada teman sejawat Mengantisipasi apa yang akan mereka pelajari Memilih sumber-sumber yang relevan Memutuskan apa yang perlu diteliti Menentukan peran-peran
Membantu kelompokkelompok merumuskan rencana realistis Membantu menjaga norma koopertif Membantu kelompok menemukan sumber-sumber yang tepat
3) Implementasi Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam tahap kedua. Hal-hal yang dilakukan oleh siswa yaitu: a) Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis dan membuat kesimpulan. b) Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya. c) Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi dan mensintesis semua gagasan.19 Dalam tahap ini tiap kelompok melaksanakan rencana yang telah diformulasikan sebelumnya. Selama tahap ini para siswa satu demi satu atau secara berpasangan, mengumpulkan. Menganalisis, dan mengevaluasi
18
Sholomo Sharan, Op.Cit. h 178 Robert E. Slavin, Op.Cit., h. 219
19
16
informasi,
membuat
kesimpulan-kesimpulan,
dan
mengaplikasikan
pengetahuan baru yang menjadi bagian mereka untuk menciptakan sebuah resolusi atas masalah yang diteliti kelompok. Ketika individu atau pasangan telah menyelesaikan porsi mereka atau tugas kelompok, maka kelompok tersebut akan berkumpul kembali dan para anggotanya saling membagi pengetahuan mereka. Kelompok boleh memilih salah satu anggota untuk mencatat kesimpulan mereka, atau tiap anggota boleh mempresentesikan sebuah rangkuman tertulis dari penemuan mereka yaitu menampilkan sebuah rangkuman singkat sebagai respon terhadap pertanyaan yang diinvestigasi. Tabel 2.3 Proses Pembelajaran Tahap 320 Peran Guru
Proses Pembelajaran
Menemukan informasi dari beragam sumber Membandingkan dan mengevaluasi relevansi sumber Menjelaskan, memperluas dan menyaring pengetahuan dan membuat informasi Merumuskan jawaban pertanyaan
Membantu dengan keterampilan meneliti Membantu memeriksa sumbersumber Membantu menemukan hubungan baru diantara sumber-sumber Membantu menjaga normanorma interaksi kooperatif
4) Analisa dan Sintesis Siswa menganalisis dan mensintesis informasi yang diperoleh pada tahap ketiga. Hal yang dilakukan siswa yaitu: a) Anggota kelompok menentukan pesan-pesan dari proyek mereka. b) Anggota kelompok merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan kepada seluruh kelas. c) Wakil-wakil kelompok membentuk dan mengkoordinasi rencanarencana presentasi.21
20
Sholomo Sharan, Op.Cit. h 182 Robert E. Slavin, Op.Cit, h. 219
21
17
Tahap ini merupakan transisi dari tahap pengumpulan data dan klarifikasi ke tahap dimana kelompok-kelompok yang ada melaporkan hasil investigasi mereka kepada seluruh kelas. Ini terutama merupakan sebuah tahap pengaturan, seperti pada tahap pertama juga memerlukan semacam kegiatan-kegiatan intelektual yang mengabstraksikan gagasan utama dari proyek kelompok, mengintegrasikan semua bagiannya menjadi satu keseluruhan, dan merencanakan sebuah presentasi yang bersifat instruktif sekaligus menarik. Table 2.4 Proses Pembelajaran Tahap 422 Peran Guru
Proses Pembelajaran
Menentukan gagasan utama dari temuan-temuan yang ada Menjelaskan, membandingkan, mengevaluasi temuan-temuan Menghubungkan temuan dengan masalah umum Memutuskan bagaimana menyajikan temuan
Menyusun rencana kelompok Bertemu dengan kelompok pelaksana Membantu memperoleh materi Memastikan bahwa semua anggota kelompok berpartisipasi
5) Presentasi penelitian Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil penyelidikannya dengan cara yang menarik kepada seluruh kelas, diantaranya: a) Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dibuat dalam berbagai macam bentuk. b) Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengar (siswa lain) menjadi aktif. Hal ini juga bertujuan agar siswa yang lain saling terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka dan memperoleh perspektif luas pada topik itu. c) Para pendengar mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota kelas. 23 d) Presentasi dikoordinasi oleh guru.
22 23
Sholomo Sharan, Op.Cit. h 184 Robert E. Slavin, Op.Cit, h. 219
18
Untuk menyimpulkan presentasi, guru harus membiarkan kelas berdiskusi tentang bagaimana semua tema itu digabungkan untuk menjelaskan masalah umum yang telah diatasi di kelas. Komentar-komentar siswa selama diskusi berlangsung akan menunjukan tingkat kemampuan antara yang mereka dengar dan yang mereka lihat dengan subtopik mereka. Reaksi dari siswa terhadap presentasi dan cara menyimpulkan diskusi adalah bagian dari proses evaluasi.24 Table 2.5 Proses Pembelajaran Tahap 525 Peran Guru
Proses Pembelajaran
Menunjukan manfaat pengetahuan Mengevaluasi kekelasan, daya tarik, dan relevansi, presenntasi Membuat hubungan baru di antara subtema
Mengkoordinasi presentasi kelompok Mengarahkan komentar diskusi siswa Membuat aturan-aturan untuk membuat komentar Mengarahkan penyimpulan diskusi Menunjukan hubungan di antara subtema
6) Evaluasi Dalam hal ini kelompok-kelompok menangani aspek yang berbeda dari topik yang sama, siswa dan guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian individual atau kelompok. Hal yang dilakukan yaitu: a)
Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut, mengenai tugas yang telah mereka kerjakan, mengenai keefektifan pengalaman-pengalaman mereka. b) Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa. c) Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi.26 24 25
Sholomo Sharan. Op.Cit. h. 186 Ibid, h. 186
19
Pada proses evaluasi, guru harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi siswa mengenai subjek yang dipelajari, bagaimana mereka menginvestigasi aspek-aspek tertentu dari subjek, bagaimana mereka mengaplikasikan pengetahuan mereka terhadap solusi dari masalah-masalah baru, bagaimana mereka menggunakan kesimpulan dari apa yang mereka pelajari dalam mendiskusikan pertanyaan yang membutuhkan analisis dan penilaian, dan bagaimana mereka sampai pada kesimpulan dari serangkaian data. 27 Group investigation membuka kesempatan evaluasi secara konstan dan lebih besar terhadap siswa, baik oleh teman atau guru mereka, daripada dalam kelas tradisional dengan pengajaran kepada seluruh kelas. Dalam kelas group investigation guru harus mampu membentuk evaluasi siswa yang didasarkan pada percakapan dan observasi yang sering dilakukan terhadap aktivitas akademik siswa. Pengalaman efektif para siswa selama masa belajar mereka juga harus dievaluasi, termasuk tingkat motivasi dan keterlibatan mereka. Umpan balik dari para siswa sendiri harus mampu memperlihatkan bagaimana perasaan mereka mengenai topik yang bersangkutan dan mengenai pekerjaan yang telah mereka lakukan.28 Tabel 2.6 Proses Pembelajaran Tahap 629 Peran Guru
Proses Pembelajaran
26
Mengevaluasi gagasan hasil penelitian Mengevaluasi pengetahuan Menggabungkan semua temuan kelompok Memperlihatkan prestasi sebagai peneliti dan sebagai anggota kelompok
Robert E. Slavin, op.cit. h. 218-220 Ibid., h. 226 28 Ibid., h. 226-227 29 Sholomo Sharan, Op.Cit. h 189 27
Mengevaluasi pemahaman atas gagasan utama Mengevaluasi pengetahuan atas fakta dan istilah baru Mengevaluasi penggabungan semua temuan kelompok Memfasilitasi refleksi siswa tentang proses dan isi penelitian
20
c. Fitur Dasar Kelompok Penyelidikan (Group Investigation) Karakter unik investigasi kelompok ada pada integrasi dari empat fitur dasar seperti investigasi, interaksi, penafsiran, dan motivasi interinsik.30
1) Investigasi Investigasi, yang pertama dari empat komponen investigasi kelompok, mengacu kepada orientasi umum terhadap pembelajaran yang diambil oleh para guru dan siswa. Ketika kelas menjalankan proyek investigasi kelompok, kelas itu menjadi "komunitas penelitian", dan tiaptiap siswa meruppakan peneliti yang mengkoordinasi penelitian mereka dengan tujuan bersama kelas itu. Investigasi dimulai ketika guru memberikan masalah yang menantang dan rumit kepada kelas. Proses investigasi menekan inisiatif siswa, dibuktikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan dengan sumber-sumber yang mereka temukan, dan dengan jawaban yang mereka rumuskan. Siswa mencari informasi dan gagasan dengan bekerjasama dengan rekan mereka dan menggabungkannya bersama pendapat, informasi, gagasan, ketertarikan, dan pengalaman yang masingmasing mereka bawa untuk mengerjakan tugas.31
2) Interaksi Investigasi kelompok terjadi di kelas yang diorganisir sebagai komunitas penelitian yang di dalamnya terdapat kontak, percakapan, saling membantu, dan saling mendukung di antara siswa dalam kelompok kecil. Pada tiap-tiap tahap siswa memiliki kesempatan yang cukup untuk berinteraksi: mereka mendiskusikan rencana penelitian mereka, mempelajari berbagai sumber dan bertukar gagasan dan informasi, mereka bersama-sama memutuskan bagaimana cara meringkas dan menggabungkan temuan-
30 31
Ibid, h. 167 Ibid., h. 168
21
temuan mereka, dan mereka merencanakan bagaimana menyajikan temuantemuan mereka itu kepada teman sekelas mereka.32 Group investigation telah mengembangkan dan memperbaiki daftar panjang tentang latihan dan aktivitas yang memungkinkan siswa untuk menerima dan menjalankan interaksi yang efektif dalam kelompok.
3) Penafsiran Pada saat menjalankan penelitian siswa secara individu maupun dalam kelompok kecil mengumpulkan dan menemukan informasi.dari berbagai sumber berbeda. Dan bersama-sama mereka membuat penafsiran atas hasil penelitian mereka. Penafsiran yang telah mereka gabungkan merupakan proses sosial-intelektual diantara masing-masing anggota karena didalamnya terdapat gabungan dari berbagai pengetahuan pribadi dengan pengetahuan baru yang dihasilkan, dan antara tiap-tiap siswa dengan gagasan dan informasi yang diberikan oleh anggota lain dalam kelompok itu.33 Penafsiran informasi kooperatif yang dikumpulkan oleh anggota kelompok ini meningkatkan kemampuan mereka untuk menyusun, menegaskan, dan mengkonsolidasikan temuan-temuan mereka dan dengan demikian membuatnya bermakna.
4) Motivasi Interinsik Investigasi kelompok memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam menentukan apa yang mereka pelajari dan bagaimana cara mereka belajar. Hal ini mengundang mereka untuk membuat pilihan bersama berdasarkan pada pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan dan masalah yang mereka amati. Garis panduan yang mereka buat dipakai untuk landasan bertindak, sehingga mereka memilih kontrol yang kuat atas pembelajaran mereka, oleh
32 33
Ibid., h. 169 Ibid., h. 170
22
karena itu mereka bersedia memberikan upaya yang lebih besar untuk mempelajarinya.34 Melalui investigasi kelompok dapat mempertinggi minat pribadi mereka untuk mencari informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah. Hal ini mengundang mereka untuk membuat pilihan serta keputusan individu dan pilihan bersama berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan dan masalah yang mereka amati.
d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) 1) Kelebihan : a) Menciptakan cara belajar siswa lebih aktif b) Menumbuhkan motivasi belajar mandiri bagi siswa c) Menumbuhkan minat dan kreatifitas siswa d) Tiap siswa berkontribusi terhadap kelompoknya, dan tiap kelompok berkontribusi terhadap pembelajaran seluruh kelas atas unit yang lebih besar.35
2) Kelemahan: a) Bahan ajar yang banyak tetapi waktu yang disediakan sedikit b) Siswa yang malas akan tetap pasif dalam kelompoknya dan memungkinkan akan mempengaruhi kelompoknya sehingga usaha kelompok tersebut gagal. c) Pembagian materi membuat siswa terfokus hanya pada materi yang menjadi tanggung jawabnya. d) Model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan.36
34
Ibid., h.171 Robert E. Slavin, op.cit. h. 222 36 Abdul Majid, op.cit, h. 189 35
23
2. Pendidikan Agama Islam (PAI) a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "proses perubahan skala dan tata laku serta mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik37. Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, dan berakhlak mulia.38 Agama Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya bersumber kepada wahyu dari Allah SWT. yang disampaikan kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Untuk kesejahteraan hidup manusia di dunia dan akhirat. Pendidikan agama Islam adalah usaha yang berupa bimbingan dan asuhan terhadap murid agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaranajaran agama Islam secara keseluruhan serta menjadikannya sebagai way of life (pandangan hidup) bagi dirinya, keluarganya dan masyarakat lingkungannya.39 Pendidikan agama Islam diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran dan atau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.40 Menurut Zakiyah Darajat, pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat 37
Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h. 204 38 Suyadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. 1, h. 4 39 Team Penyususn Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar tahun 1981/1982, Petunjuk Pelaksanaan KurikulumPendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar, (Jakarta: Karya Manunggal, 1982), h. 1 40 Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, (PT. Gemawindu Pancaperkasa), h. 31.
24
memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Tayar Yusuf mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah SWT. Sedangkan menurut A. Tafsir, pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. 41 `Pendidikan agama Islam bukan hanya memberikan pengetahuan agama saja, akan tetapi yang lebih penting dituntut untuk diamalkan. Jadi pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memehami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telaj ditentukan untuk memcapai tujuan yang telah ditetapkan. Agama Islam itu sebenarnya bukan suatu mata pelajaran, bukan suatu bidang studi. Agama Islam itu adalah suatu kepercayaan, suatu agama yang ajarannya diwahyukan oleh Allah yang dibukukan, dijelaskan dan dilengkapi oleh Rasul Allah Muhammad dengan sabdanya yang bernama Sunnah (Hadis), dijelaskan dan dikembangkan lagi oleh para sahabatnya dan kemudian oleh para ahli syariat Islam yang dating kemudian untuk mewarisi tugas Rasul itu. Dengan ini jelas bahwa ajaran Islam itu bersumber pada wahyu, bukan pada hasil otak manusia. Karena itu agama Islam tidak dapat disamakan dengan suatu disiplin ilmu yang bersumber pada hasil pengolahan otak manusia. Dari segi ini kita lihat bahwa agama Islam itu bukan suatu ilmu yang materinya dikelompokkan dalam bidang studi; tetapi ajaran agama itu dapat dipelajari dan diamalkan. Karena itu pengajaran agama Islam itu berarti kegiatan mempelajari ajaran Islam. 41
Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Remaja Rosdakarya, 2004), cet. 1, h. 130.
(Bandung:
25
Sesuai dengan fungsinya bahwa agama Islam itu sebagai pedoman dan pegangan hidup, maka ajarannya tentu saja meliputi seluruh aspek kehidupan. Demikian besar dan luasnya ruang lingkup ajaran agama itu, sehingga tidak dapat dipelajari hanya dalam satu bidang pembahasan saja, kecuali kalau hanya sekadar memperkenalkan ajaran itu secara global saja, atau hanya pokok-pokoknya saja. Untuk
memudahkan
mempelajarinya,
orang
membagi
dan
memperinci pengajaran agama itu ke dalam beberapa bidang studi, sesuai dengan sifat dan ruang lingkup bahan (materi) yang akan dipelajari. Materi pelajaran yang berisi ajaran tentang tingkah laku atau adab sopan santun dirumuskan dalam bidang studi akhlak. Materi yang berisi ajaran tentang ibadah dikumpulkan dalam bidang studi ibadah; bila digabungkan dengan materi yang berisi masalah muamalat, munakahat, jinayat, dan sebagainya, dikumpulkan dalam bidang studi ibadah-syariah atau Fikih. Begitulah selanjutnya pengembangan kelompok bahan pelajaran itu disusun dalam berbagai bidang studi yang sesuai dengan materi pelajarannya. Semakin diperluas dan diperdalam ruang lingkup materi pelajaran yang berisi ajaran agama itu, semakin banyak dan beragam pula bidang studi pengembangannya, sesuai dengan luas dan banyakknya aspek kehidupan yang berpegang kepada ajaran agama.42
b. Dasar Pendidikan Agama Islam 1) Dasar Yuridis Dasar-dasar
pelaksanaan
pendidikan
agama
Islam
adalah
berdasarkan perundang-undangan yang secara tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan pendidikan agama Islam di sekolah ataupun di lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Adapun secara terperinci dasar yuridis tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu :
42
Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet. Ke- 1, h. 80-81
26
a) Dasar Ideal Dasar ideal pelaksanaan pendidikan agama Islam yaitu dasar falsafah Negara, Pancasila, yaitu sila pertama dari Pancasila, yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa".43 Dasar ini mengandung pengertian bahwa seluruh warga Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa atau harus beragama. Undang-Undang Dasar 1945 dalam bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: "1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2. Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan itu."44 Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain diciptakan oleh penciptaannya. Pencipta itu adalah Causa Prima (sebab pertama) yang mempunyai hubungan dengan yang diciptakannya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta wajib menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya. Dalam konteks bernegara, maka dalam masyarakat yang berdasarkan Pancasila, dengan sendirinya dijamin kebebasan memeluk agama masingmasing. Sehubungan dengan agama itu perintah dari Tuhan dan merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh manusia sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan, maka untuk menjamin kebebasan tersebut di dalam alam Pancasila seperti kita alami sekarang ini tidak ada pemaksaan beragama, atau orang memeluk agama dalam suasana yang bebas, yang mandiri. Oleh karena itu dalam masyarakat Pancasila dengan sendirinya agama dijamin berkembang dan tumbuh subur dan konsekuensinya diwajibkan adanya toleransi beragama. b) Dasar Konstitusional Dasar konstiusional adalah dasar pelaksanaan agama Islam yang diambil dari UU RI No. 20 Th. 2003 dalam bab V pasal 12 No. 1/a yaitu "setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan 43 44
Dasar falsafah Negara, PANCASILA sila pertama Undang-Undang Dasar 1945 dalam bab XI pasal 29 ayat 1
27
pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama".45 Kemudian didalam bab X pasal 37 ayat 1 disebutkan bahwa "kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat
pendidikan
agama,
pendidikan
kewarganegaraan,
bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan dan muatan lokal".46 c) Dasar Operasional Dasar operasional pelaksanaan pendidikan agama Islam yaitu dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah. Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 bab II pasal 3 ayat 1 yaitu "Setiap satuan pendidikan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan wajib menyelenggarakan pendidikan agama". Kemudian pasal 4 ayat 1 yaitu "Pendidikan agama pada pendidikan formal dan program pendidikan kesetaraan sekurang-kurangnya diselenggarakan dalam bentuk mata pelajaran atau mata kuliah agama". Dan pada ayat 2 yaitu "Setiap peserta didik pada satuan pendidikan di semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan berhak mendapat pendidikan agama sesuai agama yang dianutnya dan diajar oleh pendidik yang seagama".47
2) Dasar Religius (Al-Qur'an dan Hadis) Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar-dasar yang bersumber dari ajaran Islam yang tetuang dalam Al-Qur'an maupun hadis. a) Al-Qur'an Al-Qur'an adalah kalam Allah swt, yang diturunkan kepada Muhammad saw dalam bahasa Arab yang terang guna menjelaskan jalan hidup yang bermaslahat bagi umat manusia di dunia dan di akhirat.48
45
Undang-undang SISDIKNAS, UU RI No. 20 th.2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), Cet.
5, h. 10 46
Ibid., h. 25 Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007, http://suberia. wordpress. com/201 0/06/2 0 / peraturan -pemerintah-no-552007/ diakses pada tanggal 13 Januari 2014 48 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999), Cet. 1, h. 32 47
28
Al-Qur'an adalah sumber agama sekaligus sumber ajaran Islam. Posisinya sentral, bukan hanya dalam perkembangan dan pengembangan ilmu-ilmu keIslaman, tetapi juga sebagai inspirator, pemandu gerak umat Islam sepanjang sejarah. Al-Qur'an tidak hanya sebagai pedoman umat Islam tetapi juga menjadi kerangka segala kegiatan intelektual muslim.49 Dalam al-Qur'an, pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada-Nya. Firman Allah SWT dalam surat an-Nahl ayat 125:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.50 Al-Qur'an menyatakan dirinya sebagai kitab petunjuk. Sebagaiman Allah SWT menjelaskan hal ini di dalam firman-Nya surah al-Isra' ayat 9 :
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.51 Fungsi al-Qur'an sebagai sumber pendidikan dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya : pertama, dari segi namanya, al-Qur'an dan al49
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008 ), h. 106 Al Kitabul Akbar Al-Qur'an dan Terjemahannya, Op.cit., h 281 51 Ibid., h. 283 50
29
Kitab secara harfiah berarti membaca dan menulis. Membaca dan menulis dalam arti seluas-luasnya merupakan kegiatan utama dan pertama dalam kegiatan pendidikan. Kedua, dari segi surat yang pertama kali diturunkan, yaitu ayat 1 sampai 5 surat al-Alaq, lima ayat tersebut berkaitan dengan metode (iqra'), guru (tuhan yang memerintahkan membaca), murid (Nabi Muhammad yang diperintahkan membaca). Ketiga, dari segi fungsinya, yakni sebagai al-huda, al-furqan, al-hakim, al-bayyinah, dan rahmatan lil alamin ialah berkaitan dengan fungsi pendidikan dalam arti seluas-luasnya. Keempat, dari segi kandungannya, al-Qur'an berisi ayat-ayat yang mengandung isyarat tentang berbagai aspek pendidikan. Kelima, dari segi sumbernya, yakni Allah swt, telah mengenalkan diri-Nya sebagai al-rabb atau al-murabbi, yakni sebagai pendidik, dan orang yang pertama kali dididik atau diberi pengajaran oleh Allah swt adalah Nabi Adam as.52 Nilai esensi dalam al-Qur'an selamanya abadi dan selalu relevan pada setiap waktu dan zaman, tanpa ada perubahan sama sekali. Perubahan dimungkinkan hanya menyangkut masalah interpretasi mengenai nilai-nilai instrumental dan menyangkut masalah teknik operasional. Pendidikan Islam yang ideal harus sepenuhnya mengacu pada nilai dasar al-Qur'an, tanpa sedikitpun menghindarinya. b) Hadis Hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Apa yang telah disebut dalam al-Qur'an dijelaskan atau dirinci lebih lanjut oleh Rasulullah dengan sunnah beliau. Sunnah ialah perkataan, perbuatan, ataupun pengakuan Rasul Allah swt.53 Adapun pengertian sunnah menurut para ahli hadis adalah sesuatu yang didapatkan dari Nabi saw yang terdiri dari ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya.54
52 53
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2012), Cet. 2, h. 76-77 Zakiah Daradjat, dkk. Ilmu Pndidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet. Ke- 10,
Hlm. 20 54
Abuddin Nata, op.cit., h. 77
30
Ada tiga peranan al-Hadis disamping al-Qur'an sebagai sumber agama dan ajaran Islam. Pertama, menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam al-Qur'an. Kedua, sebagai penjelasan isi al-Qur'an. Ketiga, menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samarsamar ketentuannya di dalam al-Qur'an. Sunnah sebagai sumber pendidikan Islam, sesuai dengan firman Allah swt dalam surah al-Jumu'ah ayat 2:
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.55 Ayat di atas menginformasikan di antara fungsi Nabi, yaitu membacakan ayat al-Qur'an, menyucikan kepribadian kaum pengikutnya, serta mengajarkan al-Qur'an dan al-hikmah. Fungsi Nabi Muhammad saw yang demikian itu terkait dengan kegiatan sebagai pendidik dan pengajar. Dalam pendidikan Islam, Sunnah Nabi mempunyai dua fungsi, yaitu: pertama, menjelaskan sistem pendidikan Islam yang terdapat dalam al-Qur'an dan menjelaskan hal-hal yang tidak terdapat didalamnya. Kedua, menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasulullah bersama sahabat, perlakuannya terhadap anak-anak, dan pendidikan keimanan yang pernah dilakukannya.56 Sunnah sebagai sumber pendidikan Islam juga terdapat dalam teks atau matan hadis Nabi Muhammad saw dapat dijumpai isyarat yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran. Misalnya hadis nabi yang 55
Al Kitabul Akbar Al-Qur'an dan Terjemahannya, Op.cit., h. 553 A. Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, (Malang : UIN Malang Press, 2008) Cet. 1. h. 41 56
31
mewajibkan kepada setiap muslim laki-laki dan perempuan untuk menuntut ilmu; hadis Nabi saw yang menyatakan bahwa menuntut ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat.57
3) Dasar Psikologis Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup. Sebagaimana dikemukakan oleh Zuhairini dkk, bahwa semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha Kuasa, tempet mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan. Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitif maupun masyarakat yang sudah modern. Mereka merasa tenang dan tentram hatinya kalau mereka dapat mendekat dan mengabdi kepada Zat yang Maha Kuasa.58 Dasar psikologis adalah dasar yang memberikan informasi tentang bakat, minat, watak, karakter, motivasi dan inovasi peserta didik, pendidik, tenaga administrasi, serta sumber daya manusia yang lain. Dasar ini berguna juga untuk mengetahui tingkat kepuasan dan kesejahteraan batiniah pelaku pendidikan, agar mereka mampu meningkatkan prsetasi dan kompetisi dengan cara yang baik dan sehat. Dasar ini pula yang memberikan suasana batin yang damai, tenang, dan indah di lingkungan pendidikan, meskipun dalam kedamaian dan ketenangan itu senantiasa terjadi dinamika dan gerak cepat untuk lebih maju bagi pengembangan lembaga pendidikan.59
57
Ibid., h. 79 Abdul Majid, Dian Andayani, Op,cit, h. 133 59 Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. Ke-3, h. 46 58
32
c.
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup segala bidang
kehidupan manusia di dunia di mana manusia mampu memanfaatkan sebagai tempat menanam benih-benih amaliah yang buahnya akan dipetik di akhirat nanti, maka pembentukan sikap dan nilai-nilai alamiah Islamiah dalam pribadi manusia baru dapat efektif bila dilakukan melalui proses kependidikan yang berjalan di atas kaidah-kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.60 Di dalam GBPP mata pelajaran pendidikan agama Islam kurikulum 1994 pada dasarnya mencakup tujuh unsur pokok, yaitu, Al-Qur’an dan Hadis, keimanan/akidah, akhlak, fiqh (hukum Islam), dan tarikh (sejarah) yang menekankan pada perkembangan politik. Pada kurikulum tahun 1999 dipadatkan menjadi lima unsur pokok, yaitu; Al-Qur’an, keimanan, akhlak, fiqih dan bimbingan ibadah, serta tarikh/sejarah yang lebih menekankan pada perkembangan ajaran agama, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.61 Meskipun masing-masing aspek tersebut dalam praktiknya saling terkait (mengisi dan melengkapi), tetapi jika dilihat secara teoritis masingmasing memiliki karakteristik tersendiri. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam identik dengan aspek-aspek pengajaran agama Islam karena materi yang terkandung di dalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi antara satu dengan lainnya. Dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Al-Qur’an dan Hadits 2) Aqidah 3) Akhlak 4) Fiqih 5) Tarikh dan Kebudayaan Islam
60
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), Cet. 1, h. 16 Tujuan dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam, http://makalah. blogspot. com/ 2011/10/tujuan-dan-ruang-lingkup-pendidikan.html diakses tanggal 17 Januari 2014 61
33
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
d. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan ialah sesuatu yang dituju, yaitu yang akan dicapai dengan suatu kegiatan atau usaha. Tujuan pendidikan ialah suatu yang hendak dicapai dengan kegiatan atau usaha pendidikan.62 Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya. Menurut UU No. 2 tahun 1989 bahwa tujuan pendidikan itu ialah "Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan"63 Tujuan pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila juga merupakan tujuan pendidikan agama Islam, karena peningkatan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana yang dimaksudkan oleh GBHN, dapat dibina melaluai pendidikan Agama yang intensif dan efektif.64 Sebagai warga Negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila, maka harus menyesuaikan tujuan pendidikan Islam dengan tujuan pendidikan nasionalnya, yaitu membentuk manusia Pancasila yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam pendidikan agama Islam, manusia Pancasila
62
Proyek Pembinaan PTAIN/IAIN, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: 1983),
h. 60. 63
Muhammad Zein, Methodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: AK GROUP, 1995) h.
39 64
Zakiah Daradjat, dkk., Op.cit., h. 88
34
yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa itulah yang disempurnakan dengan kepribadian Muslim sejati. Tujuan
pendidikan
agama
Islam
yaitu;
pertama,
untuk
menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Kedua, mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.65 Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani, pendidikan agama Islam bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukkan pengetahuan, penghayatan serta pengalaman siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melajutkan pada jenjang penddikan yang lebih tinggi.66 Dalam buku "Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar", pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar bertujuan: 1) Agar murid dapat memahami pokok-pokok ajaran Islam secara sederhana, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman hidup, baik dalam hubungan dirinya dengan Allah SWT, hubungan dirinya dengan masyarakat maupun hubungan dirinya dengan alam sekitar. 2) Agar murid dapa menjadi manusia yang taat kepada perintah Allah SWT dan Rasulnya, serta bertanggung jawab terhadap masyarakat dan Negara. 3) Agar terbentuk pribadi yang berakhlak mulia sesuai dengan ajaran agama Islam serta memiliki keyakinan yang teguh terhadap Allah SWT.67
65
Abd Azis Abone, Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Multikulturalisme, (Jakarta: Balai Litbang Agama, 2009) h. 12-13 66 67
Team Penyususn Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar tahun 1981/1982, Op.cit. h. 1
35
3. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses belajar mengajar. Menurut Nasution hasil belajar merupakan "sesuatu yang akan dapat dilakukan atau dikuasai siswa sebagai hasil pelajaran itu." Hamzah B. Uno mengemukakan arti hasil belajar adalah "perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya. Hasil belajar memiliki beberapa ranah atau kategori dan secara umum merujuk kepada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.68 Sedangkan Sudjana mengemukakan hasil belajar adalah "kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya."69 Menurut Nana Sudjana, “Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom secara garis besar dibagi menjadi 3 ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Dari ketiga ranah itu yang paling banyak dinilai guru di sekolah adalah ranah kognitif karena berkaitan dengan kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran”.70
b. Klasifikasi Hasil Belajar Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya dalam tiga ranah, yakni ranah kogtiitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. 1) Ranah Kogintif Menurut Hamzah B.Uno, Ranah kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua 68
Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatifdan Efektif), (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) Cet. 4. h. 213. 69 Nana Sudjana, Penitaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009), Cet. 15 , h. 22. 70 Ibid..., h. 22.
36
aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. a) Tingkat Pengetahuan (Knowledge). Pengetahuan di sinі diartikan kemampuan seseoarng dalam menghafal atau mengingat kembali atau mengulang kembali pengetahuan yang pernah diterimanya. Contoh. Siswa dapat menyebutkan kembali bagan-bagan geometri yang berdimensi tiga. b) Tingkat Pemahaman (Comprehension). Pemahaman di sini diartikan kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Contoh: Siswa dapat menjelaskan dengan kata-katanya sendiri tentang perbedaan bangun geometri yang berdimensi dua dan berdimensi tiga. c) Tingkat Penerapan (Application). Penerapan di sini diartikan kemampuan seseorang dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Contoh. Siswa dapat menentukan salah satu sudut dari suatu segitiga jika diketahui sudut-sudut lainnya. d) Tingkat Analisis (Analysis). Analisis di sini diartikan kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahun dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Contoh. Siswa dapat mengolah data mentah melalui statistik, sehingga dapat diperoleh harga-harga range, interval kelas dan standar deviasinya. e) Tingkat Sintesis (Synthesis). Sintesis di sini diartikan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. Contoh. Siswa dapat menyusun rencana belajar masingmasing sesuai dengan kebijakan yang berlaku di sekolah. f) Tingkat Evaluasi (Evaluation). Evaluasi di sini diartikan kemampuan seseorang dalam membuat perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan yang dimilikinya. Contoh. Siswa dapat menilai kualitas kemampuan pemikiran temannya berdasarkan kemampuan dirinya.71 2) Ranah Afektif Menurut Dimyati dan Mudjiono, Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Secara lebih rinci akan dijelaskan pada pembahasan dibawah ini :
71
Hamzah B. Uno. Op.Cit.. h. 36- 37.
37
a) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut. Misalnya, kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan. b) Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Misalnya, mematuhi aturan, dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. c) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. Misalnya, menerima suatu pendapat orang lain. d) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup. Misalnya, mendapatkan nilai dalam suatu skala nilai dan dijadikan pedoman bertindak secara bertanggung jawab. e) Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. Misalnya, kemampuan mempertimbangkan dan menunjukkan tindakan yang berdisiplin.72 3.
Ranah Psikomotorik Menurut Dimyati dan Mudjiono, Ranah psikomotorik berkenaan
dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni : a) Persepsi, berkenaan dengan penggunaan indera dalam melakukan kegiatan. Seperti mengenal keruskan mesin dari suaranya yang sumbang, atau menghubungkan suara musik dengan tarian tertentu. b) Kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan di mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakup jasmani dan rohani. Misalnya, posisi star lomba lari. c) Gerak terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya, meniru gerak tari, membuat lingkaran di atas pola. d) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerkan tanpa contoh. Misalnya, melakukan lompat tinggi dengan tepat.
72
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Rineka Cipta, 2009) cet. 4 h. 27-28,
38
e) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukn gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat. Misalnya, bongkar-pasang peralatan secara tepat. f) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya, keterampilan bertanding. g) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang baru atas dasar prakarsa sendiri. Misalnya, kemampuan membuat tari kreasi baru.73
B. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Nia Kurnia dalam skripsinya yang berjudul "Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group Investigation) Terhadap Kemandirian Belajar Matematika" tahun 2011 jurusan Pendidikan Matematika, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitiannya meyimpulkan bahwa kemandirian belajar matematika siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation lebih tinggi dari pada kemandirian belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Rata-rata kemandirian belajar matematika model pembelajaran kooperatif tipe group investigation lebih tinggi dari rata-rata
kemandirian belajar
matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah dalam skripsinya yang berjudul "Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia", tahun 2012 program studi Pendidikan Biologi, jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada siswa kelas VIII MTS Nurul Falaah Gunungsindur, hasil penelitian berdasarkan pengujian dua sampel menggunakan uji-t didapat bahwa thitung > ttabel (9.28 > 2.00) pada taraf signifikansi 0.05, hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang 73
Ibid, h. 29-30
39
signifikan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Jadi dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mode pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep sistem pencernaan manusia.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Agis Riani dalam skripsinya yang berjudul
"Pengaruh
Model
Pembelajaran
Investigasi
Kelompok
Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Konsep Usaha Dan Energi", hasil penelitian menggunakan uji-t, sedangkan data hasil instrument non-tes dengan pedoman wawancara secara kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran investigasi kelompok berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada konsep usaha dan energi. Hal ini terlihat dari hasil perhitungan uji hipotesis melalui uji-t pada tingkat kepercayaan 95% (α=0.05) dengan hasil ttabel ≤ thitung atau 2,01 ≤ 3,40 sehingga hipotesis (Ho) ditolak, karena itu hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Adapun persamaan dan perbedaan yang diteliti dari penelitian relevan yang penulis dapatkan diantaranya : 1.
Penelitian yang dilakukan oleh saudari Nia Kurnia yaitu memfokuskan penggunaan metode kooperatif tipe group investigation terhadap kemandirian belajar matematika siswa. Metode yang digunakan yaitu kuasi eksperiment yaitu dengan membandingkannya dengan penggunaan metode konvensional. Sedangkan penulis memfokuskan penelitian ini pada penerapan metode kooperatif tipe group investigation untuk mengaktifkan proses pembelajaran PAI. Metode yang digunakan penulis yaitu deskriptif analisis.
2.
Penelitian yang dilakukan oleh saudari Nurhasanah yaitu penerapan metode kooperatif tipe group investigation untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dalam penggunaan metode tersebut terhadap
40
keterampilan berpikir kritis siswa. Sedangkan penulis menggunakan metode kooperatif tipe group investigation supaya siswa lebih berpartisipasi dalam proses pembelajaran PAI.
3.
Penelitian yang dilakukan oleh saudari Ika Agis Riani yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh antara penggunaan metode kooperatif tipe group investigation terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Sedangkan penulis menggunakan metode tersebut untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 7 Bekasi, yang terletak di Jl. Lingkar Tata Kota Kecamatan No. 107 Jatisampurna Kota Bekasi. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2013-2014, yang berlangsung pada bulan Desember 2013 – Januari 2014.
B. Latar Penelitian (Setting) Pada penelitian ini berlokasi di Jl. Lingkar Tata Kota Kecamatan No. 107 Jatisampurna Kota Bekasi. Subjek dalam penelitian ini meliputi seluruh karateristik yang berhubungan dengan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diterapkan di sekolah. Tokoh yang akan diteliti yaitu guru pada mata pelajaran PAI kelas X, dan siwa kelas X di SMA Negeri 7 Bekasi. Ada
beberapa
faktor
dalam
menentukan
besarnya
jumlah
sampel/informan, diantaranya yaitu: keterbatasan dana, tenaga, dan waktu.74 Sesuai dengan kebutuhan data maka dalam penelitian ini yang akan dijadikan sebagai sampel/informan adalah guru PAI kelas X dan siswa kelas X yang berjumlah 40 orang, yang dipilih secara purposive sampling yaitu 74
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. Ke-16, h. 118
41
42
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.75 Sampel ini dipilih secara sengaja oleh peneliti karena yang bersangkutan bisa memberikan informasi terkait penelitian. Pertimbangan penetapan subjek, yaitu:pertama, subjek telah cukup lama menyatu dengan lingkungan aktivitas yang diteliti. Kedua, subjek masih terlibat penuh atau aktif dalam lingkungan yang menjadi sasaran peneliti. Ketiga, subjek mempunyai banyak waktu atau kesempatan untuk dimintai informasi tentang kegiatan pembelajaran di kelas X SMA Negeri 7 Bekasi.
C. Metode Penelitian Penelitian adalah proses yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi guna meningkatkan pemahaman kita pada suatu topik.76 dalam penelitian ini penulis menggunkan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertolak dari asumsi realitas sosial yang bersifat unik, kompleks dan ganda. Artinya penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang tepat untuk mengungkapkan di suatu lingkungan (sekolah, perguruan tinggi, masyarakat atau kantor).77 Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif analisis yang menguak fenomena pembelajaran yang menggunakan metode kooperatif tipe group investigation. Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang berupaya membangun pandanagn orang yang diteliti secara rinci serta dibentuk dengan kata-kata (deskripsi), gambaran holistik (menyeluruh dan mendalam) dan rumit.78 Menurut Nurul Zuriah, Deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-
75
Ibid., h. 124 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet. Ke- 1, h. 79 77 Buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, (Jakarta), 2013, h. 62. 78 Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), Cet. Ke- 1, h. 2 76
43
kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.79 Adapun teknik penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada buku pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data Teknik Pengumpulan data merupakan tata cara atau langkah-langkah peneliti untuk mendapatkan data penelitian, peneliti harus menggunakan teknik dan prosedur pengumpulan data yang sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi Observasi adalah suatu tindakan untuk mengamati dan mencatat seluruh kegiatan yang terjadi di lapangan sesuai dengan fakta yang ada yang dilakukan langsung oleh peneliti tanpa perantara apapun.80 Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Menurut Poerwandari, observasi merupakan metode yang paling dasar dan paling tua dari ilmu-ilmu sosial, karena dengan cara-cara tertentu kita selalu terlibat dalam proses mengamati.81 Dalam observasi ini, teknik yang akan digunakan adalah non participant observation dimana peneliti berada diluar subjek, yang pada dasarnya meliputi pengamatan tanpa menyembunyikan identitas seseorang dan kelompok. Dalam observasi ini
79
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke- 3, h. 47 80 Buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, (Jakarta), 2013, h 65 81 Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia, (Depok: Perfecta LPSP3 FPUI, 2007) Cet. Ke- 2, h. 134
44
peneliti tidak ikut terlibat secara langsung di dalam kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat. Aktivitas yang dilakukan adalah peneliti mengamati komponenkomponen sekolah terlebih dahulu baik gedung, tenaga pendidik, peserta didik, fasilitas-fasilitas dan hal-hal lain yang terkait dengan penelitian. Kemudian peneliti membuat catatan dan mencari informasi kepada warga sekolah yang akan ditindaklanjuti saat penelitian berlangsung.
2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah renspondennya sedikit/kecil.82 Wawancara yang digunakan adalah wawancara tak terstruktur. Dalam teknik wawancara tak tersetruktur ini, peneliti melakukan wawancara berbentuk dialog dengan informan, dengan tetap berpatokan kepada sejumlah pertanyaan yang telah dipersiapkan. Keberhasilan sebuah wawancara tergantung pada beberapa hal, yaitu informan, topik, situasi, kemampuan pewawancara menggunakan metode wawancara, dan faktorfaktor sosial budaya yang mempengaruhi interaksi antara pewawancara dan subjek wawancara.83 Informan yang akan diwawancarai adalah guru pada mata pelajaran PAI kelas X, dan siswa di SMA Negeri 7 Bekasi.
3. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara memperoleh informasi dari bermacammacam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari.
82
Sugiyono, Op.cit. h. 194 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. Ke- 8, h. 158 83
45
Dokumen-dokumen yang mungkin tersedia mencakup budget, iklan, deskripsi kerja, laporan tahunan, memo, arsip sekolah, korespondensi, brosur informasi, meteri pengajaran, laporan berkala, websites, paket orientasi atau rekrutmen, kontrak, catatan proses pengadilan, poster, detikdetik pertemuan, menu, dan banyak jenis item tertulis lainnya.84 Metode dokumentasi merupakan sumber yang stabil dan akurat sebagai cermin situasi/kondisi yang sebenarnya serta dapat dianalisis secara berulang-ulang dengan tidak mengalami perubahan. Hasil penelitian akan lebih dipercaya jika didukung oleh dokumen. Data yang penulis peroleh dari lapangan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi tersebut dikelompokkan
sesuai
pertanyaan
penelitian,
kemudian
dilakukan
penyesuaian data. Data dari ketiga metode tersebut tidak dapat dipisahkan, karena antara satu dengan yang lainnya saling melengkapi.85 Dengan metode ini peneliti dapat mengumpulkan data mengenai pembelajaran dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan metode pembelajaran PAI yang digunakan baik data yang sudah tersedia maupun data yang didapat saat penelitian berlangsung.
E. Pemeriksaan atau Pengecekan Data Data yang telah diperoleh melalui penelitian, sebelum dilakukan analisis terlebih dahulu harus dilakukan pengecekan data untuk memastikan apakah data yang telah diperoleh sudah benar-benar dapat dipercaya atau belum. Pemerikasaan data diperlukan dalam menetapkan keabsahan data. Pada pelaksanaan teknik pemeriksaan data didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang dapat digunakan, yaitu (1) derajat kepercayaan
(credibility)
(2)
keteralihan
(transferability),
(3)
kebergantungan (dependability) (4) kepastian (confirmability).86
84
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), Cet. Ke-6, h. 172 85 Buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, (Jakarta), 2013, h. 67 86 Imam Gunawan, Op. cit. h. 217
46
1. Credibility dan transferability. Menurut Sukmadinata, sebagaimana yang telah dikutip dalam buku Pedoman Penulisan Skripsi FITK, “Validitas desain kualitatif menunjukkan sejauhmana tingkat interpretasi dan konsep-konsep yang diperoleh memiliki makna yang sesuai antara partisipan dengan peneliti. Untuk mendapatkan tingkat kejelasan data penelitian, maka peneliti akan melakukan beberapa tehnik, yaitu: a. Perpanjangan keikutsertaan Peneliti akan terjun ke lapangan dalam waktu yang cukup panjang untuk mendeteksi dan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang ada, tehnik ini juga dilakukan untuk membangun kepercayaan subjek terhadap peneliti dan diri sendiri. Kepercayaan ini merupakan proses pengembangan yang berlangsung setiap hari dan merupakan alat untuk usaha-usaha dari pihak subjek. b. Ketekunan pengamatan Dengan tehnik ini peneliti akan mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Kemudian menelaahnya secara rinci sehingga pada pemeriksaan awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah. c. Trianggulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber
dengan
berbagai
cara,
dan
berbagai
waktu.87
Peneliti
membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, sehingga kesesuaian atau tidaknya dapat diketahui. d. Pemeriksaan sejawat Peneliti mengekspos hasil sementara kepada pembimbing kemudian didiskusikan . Dalam diskusi ini, kemencengan peneliti akan terlihat dan 87
Sugiyono, Op.cit Hlm. 372
47
pengertian mendalam di telaah yang nantinya menjadi dasar bagi klarifikasi penafsiran. e. Analisis kasus negatif Peneliti mengumpulkan contoh kasus yang tidak sesuai antara informasi dengan kenyataan yang terdapat di lapangan, setelah itu penulis akan melakukan analisis dan mengkonfirmasikannya kepada nara sumber yang kompeten.
2. Dependability (Realibilitas) Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrument dalam penelitian tersebut , ia merupakan perencana, pelaksanaan pengumpulan data, analisi, penafsir data, dan melaporkan hasil penelitiannya. Dalam hal ini, informan yang terkait yaitu guru mata pelajaran PAI. Dengan penelitian kualitatif pendekatan studi kasus metode deskriptif.
3. Confirmability (Objektivitas) Data yang ditemukan akan dianalisis oleh peneliti secara cermat dan teliti, disusun kemudian dikategorikan secara sistematik dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman dan kecenderungan-kecenderungan tertentu.
F. Analisis Data Setelah proses pengumpulan data dilakukan,proses selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis atau penafsiran data merupakan proses mencari dan menyusun atur secara sistematis catatan temuan penelitian melalui pengamatan dan wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang fokus yang dikaji dan menjadikannya sebagai temuan untuk orang lain, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, dan menyajikannya.88
88
Tohirin, Op. cit, h. 141
48
1. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dan analisis data pada praktiknya tidak secara mudah dipisahkan. Kedua kegiatan tersebut berjalan serempak. Artinya, analisis data memang seharusnya dikerjakan bersamaan dengan pengumpulan data, dan kemudian dilanjutkan setelah pengumpulan data selesai dikerjakan. Analisis data mencakup kegiatan dengan data, mengorganisasikannya, memilih, dan mengaturnya ke dalam unit-unit, mensintesiskannya, mencari pola-pola, menemukan apa yang akan dipaparkan kepada orang lain.89 Pada proses ini peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang merupakan catatan lapangan yang terkait dengan pertanyaan dan atau tujuan penelitian.
2. Reduksi Data Sugiyono
mengungkapkan
bahwa
mereduksi
data
berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.90 Proses analisis dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yakni dari pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi
data.
Langkah
ini
berkaitan
dengan
proses
menyeleksi,
memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan, mentarnsformasikan data mentah yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan selama penelitian berlangsung, sehingga peneliti sudah mengetahui data-data yang dibutuhkan terkait penelitiannya tentang penerapan metode kooperatif tipe group investigation.
89 90
Imam Gunawan, Op. cit. h. 210. Sugiyono, Op,cit, Hlm. 338
49
3. Penyajian Data Data yang terkumpul dari hasil pengamatan, wawancara, dan pemanfaatan dokumen yang terkait, dan sumber-sumber yang sedemikian banyak direduksi untuk dipilih mana yang paling tepat untuk disajikan. Bentuk penyajian dan yang umum dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang dialihkan menjadi bentuk tabel dan foto sehingga mudah dipahami. Penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data.
4. Menarik Kesimpulan Setelah data yang terkumpul direduksi dan selanjutnya disajikan, maka langkah yang terakhir dalam menganalisis data adalah menarik kesimpulan atau verifikasi. Analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari data observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dipilih datadata yang paling tepat untuk disajikan. Dalam pemilihan data tersebut peneliti memfokuskan pada data yang akan digunakan untuk pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan atau pertanyaa-pertanyaan penelitian terkait dengan penerapan metode kooperatif tipe group investigation pada pembelajaran PAI. Simpulan disajikan secara sistematik dan utuh dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian.
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Letak Geografis dan Sejarah SMA Negeri 7 Bekasi SMAN 7 Bekasi diresmikan pada tanggal 31 Juli 1997 oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, yaitu Drs. H. Thamrin Gunardi MA. Sejak didirikannya hingga saat ini, SMAN 7 Bekasi berlokasi di Jatisampurna Kota Bekasi terletak diantara segitiga emas,
yakni
diperbatasan timur arah tenggara Kabupaten Cileungsi Bogor, arah Utara Kota Bekasi, arah Barat Ibu Kota Negara Republik Indonesia, 350 meter Jakarta dan arah Barat Daya Kata Depok. Berdiri di atas lahan seluas 15.000 meter persegi. SMAN 7 Bekasi berusaha mewujudkan lingkungan sekolah yang asri untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar, sehingga pada tahun 2007 berhasil meraih penghargaan sebagai sekolah berwawasan lingkungan, menuju Sekolah Adiwiyata. SMAN 7 Bekasi pada awalnya dipimpin oleh Drs. H. Muhydin, MM. MBA saat ini beliau sebagai ASDA Kabupaten Bekasi, Selanjutnya dari tahun 1999 hingga tahun 2002 dipimpin oleh Drs. H. Sutoyo Sarimin, dari tahun 2002 hingga tahun 2005 dipimpin oleh Drs. Suganda AR , dari tahun 2005 hingga April 2008 dipimpin oleh Dra. Sri Susanti, MM beliau 50
51
adalah perintis Sekolah Berbudaya Lingkungan hingga menghantarkan SMA Negeri 7 Bekasi menjadi Juara Propinsi Sekolah Berbudaya Lingkungan dan menuju sekolah Adiwiyata, dari April 2008 hingga Oktober 2008 dipimpin Dra. Hj. R. Neni Nuraeni, MM beliaulah penerima Penghargaan SKB dua Menteri Mendiknas dan Meteri LH Sekolah Calon Adiwiyata dan penggagas Web SMA Negeri 7 Bekasi, Sejak Oktober 2008 hingga saat ini yang menjabat sebagai kepala sekolah adalah Drs. H. Alwi, M.Pd. Sejak kehadirannya di SMAN 7 Bekasi terus berbenah diri prestasi demi prestasi diraih dari tingkat Kota, Provinsi hingga tingkat Nasional. Dan saat ini, yang menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 7 Kota Bekasi adalah Hj. Ida Nurhaida S.Pd. MM Dalam kurun waktu 12 Tahun saat ini SMA Negeri 7 Bekasi sebagai calon Sekolah Adiwiyata 30 besar di Indonesia hanya satu SMA, yakni SMA Negeri 7 Bekasi, Insya Allah SMA Negeri 7 Bekasi akan mewujudkan sebagai Sekolah Adiwiyata. Akhirnya SMA Negeri 7 Bekasi meraih sukses dari status Calon Sekolah Adiwiyata menjadi Sekolah Adiwiyata Pratama setelah dilakukan penilaian oleh Tim Juri Kementrian Lingkungan Hidup, Kepala SMA Negeri 7 Bekasi, Drs. H. ALWI, M.Pd pada tanggal 5 Juni 2009 memboyong Anugerah Adiwiyata Pratama91
2. Visi dan Misi Sekolah a. Visi UNGGUL DALAM PRESTASI DISIPLIN DALAM BERTINDAK BERTABIAT IHSAN, BERBUDAYA LINGKUNGAN YANG NYAMAN
b. Misi Untuk mewujudkan visi di atas SMA Negeri 7 Bekasi memiliki misi yang terjabarkan sebagai berikut :
91
OSIS SMAN 7 Bekasi, http//osissman7bekasi.blogspot.com. diakses tanggal 2 Mei 2014
52
1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan dengan menerapkan 8 standar penyelenggaraan Pendidikan dengan tetap berpedoman padayang efektif dan menyenangkan. 2) Menciptakan warga sekolah yang berdisiplin tinggi 3) Menciptakan pelayanan yang optimal terhadap warga sekolah maupun masyarakat 4) Menumbuhkan semangat kepedulian dalam memelihara lingkungan sekolah 5) Menciptakan situasi kondusif dalam keagamaan 6) Menumbuhkan semangat silatuhrahmi warga sekolah, lingkungan sekolah 7) Unggul dalam Kualitas pelestarian lingkungan hidup; 8) Unggul dalam Pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu, teknologi, dan seni yang berdaya guna dan berhasil guna; 9) Unggul dalam Menciptakan budaya akademik yang kondusif bagi pemberdayaan semua potensi kemanusiaan yang optimal dan terintegrasi secara berkesinambungan; 10) Unggul dalam Memfungsikan dirinya selaku Sekolah Mengah Atas yang mampu menerapkan prinsip-prinsip entrepreneurship dalam kinerjanya secara berkesinambungan.
3. Ketenagaan dan Siswa a. Data guru SMA Negeri 7 Tahun pelajaran 2013/2014
NO 1 2 3
Tabel 4.1 Data Guru Berdasar Pendidikan PENDIDIKAN JUMLAH S-1 48 S-2 S-3 Jumlah
6 7 61 Orang
53
NO 1 2 3
Tabel 4.2 Data Guru Berdasar PNS/Non PNS PENDIDIKAN JUMLAH PNS 40 GTT Jumlah
21 61 orang
Data Tenaga Tata Usaha Tabel 4.3 Data Non Kependidikan Berdasar Pendidikan NO PENDIDIKAN JUMLAH 1 SMP 3 2 SMA 13 3 S-1 1 S-2 2 Jumlah 19 orang Tabel 4.4 Data Non Kependidikan Berdasar PNS/Non PNS NO PENDIDIKAN JUMLAH 1 PNS 2 2 GTT 17 3 Jumlah 19 orang b. Data Siswa Tahun Pelajaran 2013/2014 Tabel 4.5 Data siswa SMAN 7 Bekasi JUMLAH JUMLAH KELAS L P TOTAL X SAINS -1 13 27 40 X SAINS -2 15 26 41 X SAINS -3 15 25 40 X SAINS -4 14 27 41 X SAINS -5 14 23 37 JUMLAH TKELAS 71 128 199 X SAINS X SOSIAL -1 17 21 38 X SOSIAL -2 15 25 40 X SOSIAL -3 25 16 41 X SOSIAL -4 22 18 40 JUMLAH KELAS 79 80 159
54
X social XI IPA-1 XI IPA-2 XI IPA-3 XI IPA-4 XI IPA-5 XI IPA-6 JUMLAH KELAS XI IPA XI IPS-1 XI IPS-2 XI IPS-3 XI IPS-4 JUMLAH KELAS XII IPS XII IPA-1 XII IPA-2 XII IPA-3 XII IPA-4 XII IPA-5 XII IPA-6 XII IPA-7 JUMAH KELAS XII IPA XII IPS-1 XII IPS-2 XII IPS-3 XII IPS-4 XII IPS-5 JUMAH KELAS XII IPS KELAS X SAINS X SOSIAL JUMLAH KELAS X XI IPA XI IPS
20 16 22 16 19 18
24 28 22 29 25 26
44 44 44 45 44 44
111
154
265
19 18 18 15
19 22 22 25
38 40 40 40
70
88
158
14 17 15 14 14 16 16
31 27 29 31 29 31 30
45 44 44 45 43 47 46
106
208
314
17 18 15 15 15
14 14 17 14 10
31 32 32 29 25
80
69
149
JUMLAH L P 71 128 79 80
JUMLAH 199 159
150
208
358
111 70
154 88
265 158
55
JUMLAH KELAS XI XII IPA 106 208 XII IPS 80 69 JUMLAH KELAS XII JUMLAH SISWA SMAN 7
423 314 149 463 1244
4. Sarana dan Prasarana Tabel 4.6 Sarana dan prasarana SMAN 7 Bekasi Kondisi No
Jenis Bangunan
Jumlah Baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Ruang Kepala Sekolah Ruang Wakasek Ruang Guru Ruang Tata Usaha Ruang Belajar Ruang Osis Perpustakaan Ruang Laboratorium IPA Ruang Komputer Ruang Multi Media Ruang BP Ruang PMR/UKS Gudang Masjid Ruang Koperasi Wc/Kamar Mandi Siswa Wc/Kamar Mandi Guru Lapangan Baset/Upacara Lapangan Volly Kantin Sekolah R. LH Pendopo (Sarana Belajar di Luar Kelas)
1 1 1 1 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 5 1 1 3 1 1
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
Rusak
Rusak berat
56
5. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan 1) Menghasilkan lulusan yang kompetitif 2) Menciptakan daya saing akademik untuk mencapai prestasi 3) Meningkatkan prestasi dibidang olahraga dan seni 4) Melengkapi fasilitas/sarana KBM 5) Mengoptimalkan sikap profesionalisme dikalangan guru dan karyawan 6) Menumbuhkan dan mengembangkan keimanan dan ketaqwaan melalui kegiatan keagamaan 7) Menghasilkan Lulusan yang menjunjung nilai-nilai akademik dan/atau profesional pada berbagai jenjang pendidikan tingkat menengah yang memiliki kemampuan dalam usaha pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia menuju jenjang yang lebih tinggi; 8) Mengembangkan dan melaksanakan program inhause training terhadap tenaga didik / Guru SMA Negeri 7 Kota Bekasi di dalam maupun luar, tingkat Sekolah, kota, Provinsi dan bahkan tingkat nasional maupun internasional; 9) Memberikan pelayanan pendidikan ; teknologi, manajemen, dan sistem informasi bagi sivitas akademika SMA Negeri 7 Kota Bekasi dan masyarakat luas pada umumnya. 10) Menyiapkan dan membina tenaga didik dan/atau profesional untuk menyelenggarakan program pendidikan dan pembelajaran pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan;
b. Sasaran 1) Tercapainya peningkatan jumlah lulusan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT) 2) Tercapainya peningkatan jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri
57
3) Tercapainya budaya hidup sehat melalui Kegiatan Olahraga bagi warga sekolah. 4) Memiliki team Olahraga basket, Bola Volly, Sepak bola dan Atletik yang mampu menjadi finalis lomba di tingkat kota. 5) Ikut serta dalam kegiatan seni dan budaya. 6) Terciptanya budaya tepat waktu. 7) Terciptanya kelengkapan administrasi guru dan TU. 8) Terciptanya pelayanan Administrasi dan akademik yang memuaskan. 9) Terciptanya peningkatan sikap profesionalisme seorang guru/ karyawan 10) Terciptanya kemampuan guru dan karyawan dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sumber : Bagian administrasi atau tata usaha SMAN 7 Bekasi
B. Pembahasan 1.
Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam proses pembelajaran
sangatlah diperlukan, guna mengontrol hal-hal apa saja yang ingin dicapai dan dilaksanakan pada proses pembelajaran tersebut. Dalam pembuatan RPP guru juga mempertimbangkan dari segi kemampuan dan karakteristik siswa guna mencapai tujuan yang diinginkan. Berdasakan hasil wawancara dengan guru PAI kelas X SMA Negeri 7 Bekasi, beliau menyatakan; "Pertimbangannya itu selalu mengacu pada ketentuan yang sudah ada, dan juga mempertimbangkan kemampuan dan karakteristik siswa. Juga melihat fasilitas yang disediakan di sekolah." Perencanaan pendidikan seharusnya dipandang sebagai suatu alat yang dapat membantu para pengelola pendidikan untuk menjadi lebih berdaya guna dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Perencanaan dapat menolong pencapaian suatu target atau sasaran secara lebih ekonomis, tepat
58
waktu dan membari peluang untuk lebih mudah dikontrol dan dimonitor dalam pelaksanaannya. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis mengenai RPP yang dibuat dan dijalankan oleh guru secara umum sudah cukup baik dan sudah mengacu pada indikator-indikator yang diinginkan. Adapun aspek penilaian yang diteliti oleh penulis yaitu mengenai; pengembangan indikator, pengembangan materi, pemilihan metode, pengembangan skenario, pemilihan media/ alat bantu, dan pemilihan alat evaluasi. a.Pengembangan Indikator Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk memperoleh hasil belajar yang berkualitas, harus dirancang proses pembelajaran yang berkualitas dengan memperhatikan tingkat berpikir yang akan dipelajari dan dilatihkan. Rancangan proses pembelajaran yang baik adalah rancangan pembelajaran yang menggunakan indikator kegiatan belajar sebagai rambu-rambu dalam pencapaian hasil. Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), suatu pengembangan indikator sangat lah diperlukan, karena indikator tersebut sebagai alat ukur berhasil atau tidaknya kegiatan belajar mengajar. Pengembangan indikator yang dibuat guru sudah sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta karakteristik siswa. Materi diajarkan agar siswa dapat memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan indikator juga memperhatikan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Pada pembahasan mengenai beriman kepada Malaikat indikator-indikator yang dibuat oleh guru mendorong ranah kognitif dan afektif siswa, terlihat siswa mampu menjelaskan dan memahami materi ajar serta saling berbagi pengetahuan yang dimilikinya dengan cara berdiskusi kelompok. Kemudian indikator yang mengarah pada ranah psikomotorik yaitu adanya kerja sama tim/ kelompok yang saling berinteraksi dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan suatu tugas yang diberikan kemudian mereka mampu
59
mempresentasikan hasil yang telah didiskusikannya di depan kelas. Setelah seluruh siswa melalui rangkaian proses pembelajaran tersebut diharapkan siswa mampu menerapkan dan mempraktikkan apa yang telah dipelajarinya di dalam kehidupan sehari-hari. b.
Pengembangan Materi Materi pelajaran yang dikembangkan oleh guru di dalam RPP
maupun dalam penyampaiannya kepada anak didik yaitu bersumber dari buku paket yang dibuat dan diterbitkan oleh pihak sekolah, Al-Qur’an terjemah, dan beberapa buku agama pendukung. Pengembangan materi sudah sesuai dengan indikator dan relevan dengan kebutuhan siswa karena materi infaq berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Guru mengembangkan materi ajar dengan cerita-cerita ilustrasi dan pengetahuan yang dimilikinya agar suasana pembelajaran dapat bejalan dengan baik. c. Pemilihan Metode Pemilihan metode pembelajaran sudah sesuai dengan indikator dan materi ajar. Karena pembelajaran kali ini menuntut siswa agar mandiri dan aktif dalam berdiskusi serta mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dalam tiap-tiap kelompok. Penggunaan atau pemilihan suatu metode yang diterapkan guru dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa dari segi kemampuan berpikir dan daya tangkap siswa terhadap suatu pelajaran. Guru menggunakan variasi metode untuk menanggulangi kejenuhan siswa ketika belajar di kelas. d.
Pengembangan Skenario Skenario pembelajaran yang dibuat guru tidak dijelaskan secara rinci
di dalam RPP akan tetapi dalam pengaplikasiannya sudah sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran group investigation, yaitu pertama guru menyampaikan materi tentang meningkatkan keimanan kepada Malaikat., kemudian guru membagi siswa menjadi 5-6 orang dalam satu kelompok. Setelah itu siswa mencari sumber, kemudian membahas topik yang akan dipresentasikan dan fungsi guru hanya membantu dalam
60
pengumpulan informasi dan memfasilitasi kelompok, sehingga siswa di tuntut untuk aktif dalam memahami konsep dan juga mengembangkannya sendiri. Tahap selanjutnya yaitu siswa merencanakan bersama materi yang akan dipelajari dan menentukan bagaimana belajar yang baik, serta menentukan tujuan yang akan dicapai setelah melaksanakan investigasi dari topik tersebut. Pada tahapan ini potensi siswa sangat digali karena pada tahapan ini adalah salah satu keberhasilan suatu kelompok untuk menjadi kelompok penyaji materi yang baik nantinya. Selanjutnya siswa mulai mencari informasi, menganalisis, berdiskusi dan mengolah ide-ide mereka kemudian menarik kesimpulan dari topik yang telah mereka investigasi tadi, masing-masing anggota memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan data yang diperoleh pada saat melakukan investigasi. Setelah mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari, kemudian anggota kelompok menyiapkan poin penting dari materi mereka kemudian merencanakan apa yang akan mereka laporkan atau bagaimana mereka akan membuat presentasi. Setelah itu anggota kelompok membagi tugas masing-masing untuk presentasi (seperti moderator, penyaji, dll). Kemudian mempresentasikan hasil akhir. Presentasi dilakukan di depan kelas dihadapan kelompok lain dan guru. Masing-masing kelompok berusaha mempresentasikan hasil investigasi dengan seakurat mungkin dan sejelas mungkin. Pada tahap ini terjadi diskusi dan evaluasi dimana tercipta suasana yang dinamis, karena pada tahap ini banyak bermunculan pertanyaan dari anggota kelompok lain dan kelompok yang melakukan presentasi berusaha menjawab pertanyaan sebaik mungkin. Berdasarkan hasil presentasi tadi kemudian dilakukan evaluasi. Penguatan dari evaluasi pembelajaran ini diharapkan siswa mampu menguasai semua indikator yang telah disajikan. Guru dan Siswa bersamasama menyimpulkan hasil dari materi yang telah dipelajari, hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya miskomunikasi /miskonsepsi
61
antar kelompok. Seperti itu lah gambaran umum dari skenario pembelajaran group investigation yang dilakukan oleh guru bersama siswa-siswinya. e. Pemilihan Media/ Alat Bantu Media atau alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran group investigation kali ini menggunakan laptop dan LCD agar perhatian siswa dalam belajar menjadi fokus serta apa-apa yang dijelaskan guru dapat diperhatikan dengan baik. Pemilihan media dalam suatu rencana pembelajaran harus dipikirkan secara baik dan tepat guna, sebab media mempunyai peran penting yaitu sebagai alat bantu dalam tercapainya suatu pembelajaran yang diinginkan. Media pembelajaran yang dipilih guru sudah cukup membantu dalam proses pembelajaran. f. Pemilihan Alat Evaluasi Inti pokok kegiatan evaluasi adalah upaya untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran telah mencapai sasaran. Kegiatan evaluasi berorientasi pada kegiatan mengukur dan menilai sejauh mana program pembelajaran sudah tercapai. Kegiatan evaluasi yang dirancang secara sistematis dan komprehensif akan memberi gambaran sejauh mana proses pembelajaran memberi hasil belajar pada diri siswa. Alat evaluasi yang ditetapkan guru di dalam RPP berupa soal-soal pertanyaan berbentuk pilihan ganda untuk mengetes kemampuan siswa dalam menguasai dan memahami materi pelajaran yang telah dibahas. Adapun teknik penilaian pada saat pembelajaran berlangsung yaitu berupa penilaian kinerja/ performansi perkelompok yang masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan anggota kelompok yang lain. Pemilihan alat evaluasi sudah tepat, karena dalam mengevaluasi masing-masing siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe group investigation tidak hanya dapat dinilai dengan hasil kerja berupa tes tertulis saja. Akan tetapi lebih mengutamakan penilaian kerja kelompok, keikutsertaan atau tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok, dan yang lebih utama yaitu penilaian individu dari masingmasing anggota kelompok.
62
Berdasarkan penjabaran di atas dapat penulis simpulkan bahwa pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang oleh guru sudah cukup baik. Terlihat dari pemilihan metode pembelajaran, pengembangan indikator, skenario, dan materi serta media dan alat evaluasi pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa. Dengan demikian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan akan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
2. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Hasil penelitian mengenai proses pembelajaran yang diamati secara langsung oleh penulis, terdapat beberapa hal yang menjadi aspek penilaian dalam proses kegiatan pembelajaran yaitu aspek penilaian terhadap guru dan aspek penilaian terhadap siswa. Adapun aspek-aspek penilaian terhadap guru yaitu mengenai; keterampilan membuka pelajaran, kualitas penguasaan materi, kualitas penjelasan materi, penggunaan variasi dan teknik pembelajaran, kualitas variasi stimulus, keterampilan bertanya, penggunaan media/ alat bantu pembelajaran, keterampilan menutup pelajaran dan evaluasi pembelajaran. Di samping itu penulis juga meneliti aspek penilaian mengenai komunikasi pembelajaran efektif dan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan.
a. Aspek-aspek penilaian terhadap guru 1) Keterampilan Membuka Pelajaran Membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran.
63
Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menetapkan sikap dan minat yang benar diantara anggota kelas. Pada saat memulai dan membuka pelajaran terlebih dahulu guru mengkondisikan kesiapan siswa. Pelajaran tidak akan dimulai jika siswa masih mengobrol. Guru tidak akan memulai pembelajaran selama siswa dalam keadaan tidak
siap untuk
belajar.
Selain itu, guru pun
mengkondisikan kasiapan kelas dengan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama pembelajaran berlangsung, seperti mempersiapkan laptop atau pun media yang lainnya, serta memerintahkan siswa agar duduk yang tertib dan teratur. Sebelum masuk pada kegiatan inti dalam proses pembelajaran guru menjelaskan secara umum tentang materi yang akan dibahas, guna membangkitkan rasa ingin tahu siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Guru selalu memotivasi siswa dengan berkata "fatabiqul khoirot" yaitu supaya siswa selalu berlomba-lomba dalam kebajikan dalam hal ini yaitu belajar. Guru pun menyampaikan tujuan/ indikator kepada siswa agar siswa mempunyai peran penting dalam kegiatan pembelajaran tersebut. 2) Kualitas Penguasaan Materi Materi ajar merupakan salah satu komponen penting di dalam suatu kurikulum pendidikan yang berisi pembahasan-pembahasan mengenai apa yang akan dipelajari dalam suatu proses pembelajaran antara guru dan siswa. Seorang guru harus menguasai materi yang akan diajarkan kepada anak didik dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh saat guru menjelaskan materi pelajaran, guru mengusai materi ajar dengan baik. Pada saat menjelaskan materi ajar, guru menghubungkan materi itu dengan pengetahuan yang relevan dalam kehidupan sehari-hari siswa sehingga para siswa mudah memahaminya dengan baik. Guru pun menggunakan dalil
64
yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkannya sebagai penguat dari materi itu. Penggunaan bahasa yang diucapkan guru saat menjelaskan materi sudah cukup jelas dan dimengerti oleh seluruh siswa. Dalam pembelajaran kooperatif guru berperan sebagai fasilitator serta mengawasi jalannya pembelajaran. Guru tidak banyak menjelaskan materi dari awal sampai akhir pembelajaran akan tetapi siswa lah yang diberi tugas untuk memahami materi secara utuh dan dapat menjelaskan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Pada saat guru menjelaskan materi kepada siswa dilengkapi dengan cerita-cerita ilustrasi agar siswa tertarik untuk berkomentar atau pun menanggapi cerita tersebut sehingga suasana pembelajaran menjadi hidup. 3) Penggunaan Variasi Metode Pembelajaran Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Dalam mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode, karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kelebihan dan kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cenderung menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik. Berdasakan hasil wawancara dengan guru PAI kelas X SMA Negeri 7 Bekasi, beliau menyatakan; "Metode ceramah sudah pasti digunakan sebagai pengantar, selain itu saya menggunakan metode diskusi, demonstrasi, latihan, pemberian pekerjaan rumah dan masih banyak lagi." Penggunaan variasi metode pembelajaran bertujuan agar suasana belajar tidak kaku atau monoton karena suatu variasi metode akan mempengaruhi terhadap hasil pembelajaran tersebut. Guru menggunakan pembelajaran kooperatif group investigation, karena model pembelajaran ini tidak hanya mengaktifkan siswa dalam belajar saja akan tetapi siswa pun ikut terlibat secara penuh dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Dari hasil pengamatan yang didapat, guru cukup terampil menjalankan metode yang diterapkannya pada saat pembelajaran, dalam hal ini keterampilan
65
menggunakan metode pembelajaran kooperatif group investigation. Metode yang diterapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang mengaharapkan siswa mampu menjelaskan dan memahami meteri yang telah dibahas. 4) Kualitas Variasi Stimulus Hasil pengamatan penulis mengenai kualitas variasi stimulus yang dilakukan oleh guru cukup baik, hal itu terlihat dari keaktifan guru saat memantau tiap-tiap kelompok. Guru menghampiri tiap kelompok yang berdiskusi guna melihat jalannya diskusi dan guru memberi arahan atau penjelasan apabila ada kelompok yang kurang mengerti mengenai tugas yang diberikan. Dalam mengajar guru tidak monoton, akan tetapi guru memperhatikan semua siswa, terlebih kepada siswa yang kurang memperhatikan pelajaran. 5) Keterampilan Bertanya Pertanyaan yang diberikan guru kepada siswa sangat jelas substansinya yaitu mengenai materi yang sedang dibahas. Guru tidak menyimpang dalam memberikan acuan pada pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pada siswa. Pada saat sesi tanya jawab antara siswa dengan guru ataupun antara siswa dengan siswa lainnya, guru menuntun siswa dalam bertanya atau mengungkapkan pertanyaan agar pertanyaan tersebut dimengerti semua siswa. Pada saat guru melontarkan pertanyaan, guru memberi kesempatan berpikir kepada siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut selama tiga sampai lima menit. Selanjutnya, guru memotivasi kepada semua kelompok kooperatif untuk mengembangkan ide dalam menjelaskan materi yang sedang didiskusikan bersama anggota kelompoknya masing-masing. Di akhir kegiatan diskusi kelompok, guru pun mempersilahkan perwakilan tiap kelompok untuk presentasi hasil yang telah didiskusikannya dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang ingin menanyakan hal yang tidak dipahami kepada kelompok yang mendapat giliran presentasi. Apabila ada siswa yang menjawab pertanyaan dengan sempurna mengenai
66
hal yang dipertanyakan guru ataupun oleh siswa maka guru tersebut memberi sambutan yang baik berupa pujian ataupun tepuk tangan. 6) Penggunaan Media atau Alat Bantu Pembelajaran Media atau alat bantu yang digunakan berupa laptop dan LCD, guru pun terampil dalam menggunakan media yang telah disiapkan. Media yang digunakan sangat berpengaruh pada keaktifan siswa, karena diawal pembelajaran siswa terlihat antusias. Gambar 4.1 Penggunaan Media / Alat dalam Proses Pembelajaran
7) Keterampilan Menutup Pelajaran Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan inti suatu pelajaran dengan maksud agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi pelajaran yang dipelajari. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesagesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit. Sebelum pembelajaran berakhir, guru dan siswa bersama-sama merangkum materi yang telah dibahas. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk mempelajari kembali pelajaran yang telah dibahas karena akan diadakan kuis pada pertemuan berikutnya. Kemudian guru dan siswa merumuskan kata-kata kunci terkait dengan pokok bahasan agar siswa mudah mengingat kembali mengenai materi yang telah dipelajarinya.
67
8) Evaluasi Pembelajaran Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Dengan kata lain, evaluasi merupakan suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai atau mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Berdasakan hasil wawancara dengan guru PAI kelas X SMA Negeri 7 Bekasi, beliau menyatakan; "Saya mengadakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa baik secara tulis maupun lisan dengan menggunakan latihan soal dari buku paket atau LKS (post test), tugas dan hafalan." Ketepatan alat evaluasi sudah sesuai dengan indikator pembelajaran, adapun alat evaluasi yang dibuat guru berupa tes dan non tes. Tes yang dimaksud yaitu berupa tes tertulis sedangkan non tes berupa penilaian langsung baik secara individu maupun kelompok pada saat siswa diskusi bersama kelompoknya. Evaluasi pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada penilaian proses kerja kelompok dan individu dalam kegiatan pembelajaran. 9) Komunikasi Pembelajaran Efektif Kelompok kooperatif dibuat dengan karakteristik siswa yang berbeda-beda yang bertujuan agar suasana pembelajaran menjadi hidup/ aktif. Guru menunjukkan pentingnya materi yang akan disampaikan karena apabila siswa tidak sungguh-sungguh dalam belajar, maka siswa tersebut tidak akan mengerti materi secara keseluruhan. Oleh karena itu siswa harus fokus pada pembelajaran ini. Disaat suasana monoton, guru menggunakan kelucuan yang menimbulkan tawa seisi ruangan agar siswa menjadi semangat kembali. Setelah semua perwakilan kelompok selesai presentasi, kemudian guru memberikan pertanyaan menggunakan kisah ilustrasi untuk menarik perhatian siswa. Siswa pun terlihat aktif menanggapi atau menjawab pertanyaan tersebut. Di samping itu, guru pun mengajukan pertanyaan kepada presentator apabila tidak ada lagi siswa yang bertanya,
68
dimaksudkan agar merangsang siswa menyangkut subjek yang sedang dibahas. Pada saat siswa mampu mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik, maka guru memuji anak didik dengan berkata “ya, bagus skali”. 10) Lingkungan Pembelajaran Menyenangkan Pihak guru dan sekolah menyediakan segala fasilitas belajar yang menyenangkan seperti Laptop, LCD, dan alat pendukung lainnya. Dindingdinding kelas pun dihiasi dengan berbagai poster berwarna, dan foto-foto pahlawan. Di akhir pembelajaran guru menyampaikan poin-poin penting berupa kata-kata untuk diperhatikan oleh seluruh siswa. Adapun tantangan dalam pembelajaran kali ini yaitu setiap perwakilan dari masing-masing kelompok harus tampil maksimal dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas yang diperhatikan oleh guru dan anggota kelompok yang lain. Lingkungan pembelajaran kooperatif terlihat menyenangkan, karena masing-masing siswa terlibat aktif dalam diskusi dan interaksi sesama kelompoknya.
Tidak
ada beban individu
karena
mereka bekerja
bersamasama. Antar siswa satu sama lain saling bertukar pikiran dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan serta mengeluarkan pendapatnya masing-masing. Hal tersebut juga dirasakan oleh guru bidang studi, berdasakan hasil wawancara dengan guru PAI kelas X SMA Negeri 7 Bekasi, beliau menyatakan; "Ya cukup menyenangkan, karena siswa saling berinteraksi antara satu sama lain, jadi tidak ada kesan monoton ketika belajar agama Islam.". Adapun pendapat siswa mengenai lingkungan atau suasana pembelajaran
yang
mereka
rasakan
selama
proses
pembelajaran
berlangsung, berikut sebagaimana dituturkannya: "Suasana belajarnya itu serius tapi santai" "Asyik, karena kita antusias kalau guru sedang bercerita"92 92
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari Abdullah dan Yotasa Rai’da (siswa SMAN 7 Bekasi kelas x sains 2)
69
b. Aspek-aspek penilaian terhadap siswa 1) Antusias Siswa Antusias siswa pada saat memulai pelajaran pendidikan agama Islam terlihat bersemangat. Di awal pembukaan pelajaran, siswa ada yang sudah siap mengikuti pelajaran. Pada kegiatan awal pembelajaran siswa terlihat memperhatikan dan menyimak pembicaraan yang disampaikan guru. Peran guru PAI sangat berpengaruh di dalam kelas, karena sikap tegas yang ditunjukkan oleh guru, maka guru tidak kesulitan dalam mengontrol atau mengarahkan siswa untuk selalu siap dan serius memulai pelajaran di kelas. 2) Keaktifan Siswa Pada saat pembelajaran berlangsung tampak adanya dialog antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru, karena proses pembelajaran kooperatif tipe group investigation dilakukan secara berdiskusi, jadi semua siswa saling berinteraksi kepada teman satu kelompoknya. Sedangkan dialog dengan guru terlihat ketika siswa menanyakan sesuatu yang belum dimengerti, misalnya menanyakan bagaimana pembagian tugas di dalam kelompok. Gambar 4.2 Siswa Mengerjakan Tugas Secara Berkelompok
Dalam mengerjakan tugas kelompok, siswa memanfaatkan buku paket yang dimilikinya untuk belajar. Siswa aktif memberikan pendapatnya setelah anggota kelompok lain selesai mempresentasikan hasil kerja
70
kelompoknya. Kemudian siswa pun aktif berbuat untuk kelompoknya, hal itu terlihat pada saat kerja sama kelompok semua anggot kelompok ditugaskan untuk menguasai materinya masing-masing. Siswa pun aktif mencari sumber dengan memahami materi yang telah ditugaskan melalui buku paket yang ada. Gambar 4.3 Perpustakaan Sebagai Tempat Siswa Mencari Sumber Belajar
Keaktifan siswa dalam berkompetisi antar siswa dengan cara menampilkan presentasi yang terbaik guna mendapatkan nilai yang terbaik pula untuk kelompoknya. Kerja kelompok menuntut siswa untuk terlibat penuh dalam memahami dan menguasai materi ajar secara berasama-sama. 3) Inovasi Siswa Rasa ingin tahu siswa muncul pada saat materi yang dibahas kurang dimengerti siswa. Oleh karena itu, mereka berdialog dan berinteraksi dengan sesama anggota kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif, kerja sama dalam kelompok sangat diperlukan agar tugas yang diberikan menjadi mudah dan masing-masing individu tidak menanggung beban yang terlalu berat. Berikut adalah kutipan langsung dari beberapa siswa: "Iya, kita sama-sama mencari tugas yang jadi pekerjaan kita" "Iya, setiap anak berusaha mengerjakan tugas yang diberikan guru"93 93
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari Slamet Riyadi dan Indah Sundari (siswa SMAN 7 Bekasi kelas x sains 2)
71
Kemudian tiap perwakilan dalam kelompok banyak mengajukan pertanyaan
pada
kelompok
lain
yang
sedang
presentasi.
Siswa
memunculkan ide baru mengenai materi yang dibahas, dengan mengajukan pertanyaan yang ingin mereka ketahui. Siswa juga menjawab atau menanggapi pertanyaan dari anggota kelompok lain, semampu yang siswa pahami dan ketahui. Jika siswa sudah terlihat kesulitan untuk menanggapi pertanyaan, maka selanjutnya guru akan membantu menanggapi pertanyaan tersebut. 4) Kreativitas Siswa Adanya keterlibatan siswa secara intelektual dan emosional dalam pembelajaran karena masing-masing siswa dituntut untuk menguasai materi yang ditugaskannya. Selain itu, siswa didorong untuk menemukan sendiri konsep yang sedang dikaji melalui diskusi kelompok, karena dengan berdiskusi siswa dapat bertukar informasi mengenai materi yang sedang dipelajarinya. Dalam kelompok diskusi siswa diberi waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas bersama, dengan kata lain siswa diberi kesempatan untuk bertanggung jawab dalam kelompoknya.
3. Implementasi
Metode
Koopertif
Tipe
Group
Investigation Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan implementasi strategi pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada mata pelajaran pendidikan agama Islam, maka penulis menggunakan efektivitas yang dihubungkan dengan fitur dasar dari karakter pembelajaran investigasi kelompok, yaitu; investigasi, interaksi, penafsiran, dan motivasi interinsik.94 Efektivitas dalam suatu kegiatan berkenaan dengan sejauh mana sesuatu yang direncanakan atau diinginkan dapat terlaksana atau tercapai. 94
Sholomo Sharan, The Handbook Of Cooperative Learning, (Yogyakarta: Familia, 2012) Cet. Ke-1, h. 167
72
Dalam hal ini menyangkut sejauh mana tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang ditempuh. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI mengenai efektivitas metode kooperatif tipe group investigation pada pembelajaran PAI, beliau menyatakan; "Metode ini cukup efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran PAI, karena dari awal kegiatan belajar siswa sudah diajak untuk mencari sendiri apa yang akan mereka pelajari." Adapun mengenai fitur dasar dari karakter pembelajaran investigasi kelompok, yaitu, antara lain:
a. Investigasi Investigasi dimulai ketika guru memberikan masalah yang menantang dan rumit kepada kelas. Proses investigasi menekan inisiatif siswa, dibuktikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan dengan sumber-sumber yang mereka temukan, dan dengan jawaban yang mereka rumuskan. Siswa bertemu dalam kelompok dan merencanakan bersama materi yang akan diselidiki, mereka mulai mencari informasi, menganalisis data, berdiskusi dan mengolah ide-ide dan bertukar gagasan diantara anggota kelompok, kemudian mereka menarik kesimpulan dari topik tersebut. Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya. Berdasarkan hasil wawancara siswa mengenai kontribusi siswa; "Iya, supaya tidak saling mengandalkan"95
b. Interaksi Investigasi kelompok terjadi di kelas yang diorganisir sebagai komunitas penelitian yang di dalamnya terdapat kontak, percakapan, saling membantu, dan saling mendukung di antara siswa dalam kelompok kecil. Pada tiap-tiap tahap siswa memiliki kesempatan yang cukup untuk 95
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari Yotasa Rai’da (siswa SMAN 7 Bekasi kelas x sains 2)
73
berinteraksi: mereka mendiskusikan rencana penelitian mereka, mempelajari berbagai sumber dan bertukar gagasan dan informasi, mereka bersama-sama memutuskan bagaimana cara meringkas dan menggabungkan temuantemuan mereka, dan mereka merencanakan bagaimana menyajikan temuantemuan mereka itu kepada teman sekelas mereka. Berdasarkan hasil wawancara siswa mengenai interaksi yang mereka lakukan di kelas; "Iya, kita kan kerja kelompok jadi harus banyak interaksi sama temanteman" "Iya, agar bisa saling menukar pendapat satu sama lain"96
c. Penafsiran Pada saat menjalankan penelitian siswa secara individu maupun dalam kelompok kecil mengumpulkan dan menemukan informasi.dari berbagai sumber berbeda. Dan bersama-sama mereka membuat penafsiran atas hasil penelitian mereka. Penafsiran yang telah mereka gabungkan merupakan proses sosial-intelektual diantara masing-masing anggota karena didalamnya terdapat gabungan dari berbagai pengetahuan pribadi. Pada saat pembelajaran berlangsung tampak adanya dialog antara siswa dengan siswa. Masing-masing anggota kelompok mengeluarkan pendapat masing-masing dan anggota memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan data yang diperoleh pada saat menginvestigasi materi yang akan dipelajari. Jadi di dalam proses pembelajaran terdapat perbedaan penafsiran dari setiap anggota kelompok dan penafsiran itu digabungkan untuk mendapatkan tujuan dari proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa mengenai penafsiran; "Iya, semua ikut aktif memberikan pendapat"97
96
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari Abdulah dan Indah Sundari (siswa SMAN 7 Bekasi kelas x sains 2) 97 Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari Indah Sundari (siswa SMAN 7 Bekasi kelas x sains 2)
74
d. Motivasi interinsik Melalui investigasi kelompok dapat mempertinggi minat pribadi mereka untuk mencari informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah. Hal ini mengundang mereka untuk membuat pilihan serta keputusan individu dan pilihan bersama berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan dan masalah yang mereka amati. Tugas-tugas yang diberikan harus menarik bagi siswa, adanya kepentingan, manfaat, atau relevansi terhadap tujuan jangka panjang harus jelas. Dalam mengerjakan tugas kelompok, siswa aktif mencari sumber dengan memahami materi yang telah ditugaskan melalui buku paket yang ada jika kekurangan informasi siswa mencarinya di perpustakaan. Siswa aktif memberikan pendapatnya dalam sesi presentasi. Kemudian siswa pun aktif pada saat kerja sama kelompok semua anggota kelompok ditugaskan untuk menguasai materinya masing-masing. Keaktifan siswa dalam berkompetisi antar siswa dengan cara menampilkan presentasi yang terbaik guna mendapatkan nilai yang terbaik pula untuk kelompoknya. Kerja kelompok menuntut siswa untuk terlibat penuh dalam memahami dan menguasai materi ajar secara berasama-sama. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa mengenai motivasi interisik; "Iya, supaya nilainya bagus"98 Berdasarkan hasil analisis dari wawancara yang penulis dapatkan dari guru PAI dan siswa-siswi kelas X, maka penulis menyimpulkan bahwa penerapan atau penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di SMA Negeri 7 Bekasi adalah efektif. Yakni adanya efek atau akibat, memberikan hasil yang memuaskan, terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, terbentuknya kompetensi, dan adanya partisipasi aktif dari anggota.
98
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari M. Ashil Prasetio (siswa SMAN 7 Bekasi kelas x sains 2)
75
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan Perencanaan berupa RPP yang dibuat oleh guru sudah cukup baik, karena indikator-indikator dan semua aspek yang ada di dalam RPP sudah terlaksana menurut rencana yang diinginkan. Pemilihan metode maupun media pembelajaran disesuaikan dengan materi ajar. Pembuatan RPP juga memperhatikan karakteristik siswa yang beraneka ragam, karena siswa memiliki kemampuan tinggi sedang dan rendah. Meskipun skenario pembelajaran tidak ditulis dengan lengkap dalam RPP, hal tersebut tidak menjadi hambatan dalam pelaksanaannya di kelas. Karena guru sudah terampil dalam menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe group investigation yang diterapkan guru pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. Hasil pengamatan mengenai pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif, sudah berjalan secara efektif. Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil wawancara beberapa siswa dan guru serta ditunjang pula dari hasil pengamatan secara langsung oleh penulis, menyatakan bahwa mereka sudah melakukan hal-hal yang menjadi fitur dasar dari karakter pembelajaran investigasi kelompok, yaitu; investigasi, interaksi, penafsiran, dan motivasi interinsik. Hal tersebut 75
76
terlihat dari penerapan metode group investigation yang dilakukan sudah sesuai dengan Pada saat diskusi kelompok siswa tidak merasa terbebani dengan tugas yang diberikan karena mereka bekerja barsama-sama dan saling berinteraksi kepada anggota kelompoknya. Antar anggota kelompok saling membantu apabila ada anggota yang belum mengerti. Hasil akhir secara keseluruhan dari kegiatan pembelajaran PAI yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat memberikan hasil yang memuaskan. Hal tersebut diperkuat dengan ungkapan siswa setelah mengikuti pelajaran PAI. Mereka merasa senang dan lebih memahami materi pelajaran, strategi pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah adalah efektif. Hal tersebut dapat diketahui setelah siswa belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe group investigation, semua fitur dasar dari karakter pembelajaran investigasi kelompok telah tercapai. Kemudian adanya efek atau akibat dari proses pembelajaran, memberikan hasil yang memuaskan pada perolehan nilai, terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan/ indikator, terbentuknya kompetensi, dan adanya partisipasi aktif dari anggota kelompok.
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian ini ternyata bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat mengefektifkan proses pembelajaran PAI di SMA Negeri 7 Bekasi. Sehubungan dengan hal tersebut dapat disampaikan implikasi sebagai berikut : Hasil penelitian ini secara teoretis dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan penelitian pendidikan khususnya penerapan metode Group Investigation di SMA Negeri 7 Bekasi dan dapat dijadikan sebagai upaya bersama antara sekolah, guru, dan peneliti yang lain untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama dalam mata pelajaran PAI. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai acuan khusus bagi pendidik dalam upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan
77
hasil belajar siswa. Guru dapat memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran.
C. Saran 1. Kepada Siswa Bagi siswa hendaknya membiasakan untuk bekerjasama dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang bersifat kelompok. Siswa yang mempunyai kemampuan lebih dari siswa lain sebaiknya mau untuk membantu siswa lain yang biasanya menemui kesulitan dalam belajarnya atau malu untuk bertanya kepada guru hendaknya dengan teman sendiri diharapkan
dapat
berkomnikasi
dengan
lancar,
dengan
demikian
pengetahuan siswa tidak terbatas melainkan dapat berkembang.
2. Kepada Guru Guru hendaknya mengetahui permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran di kelas, baik itu metode, model, strategi maupun bentuk pengajaran (kelompok atau individu), sehingga dapat meningkatkan kualiatas pembelajaran di kelas.
3. Kepada pihak Sekolah Pihak sekolah perlu menerapkan strategi belajar mengajar yang tepat untuk lebih meningkatkan kualitas terutama dalam hal pembelajaran di kelas, baik itu metode maupun penyediaan fasilitas belajar yang berkaitan dengan materi hendaknya juga diperhatikan.
4. Kepada penulis Bagi penulis penelitian ini dapat menambah wawasan kepandidikan serta sebagai bekal pengetahuan mengenai strategi pembelajaran kooperatif sebagai metode yang tepat dalam meningkatkan pembelajaran pada mata pelajaran PAI.
78
DAFTAR PUSTAKA Albone,
Abd
Azis,
Pendidikan
Agama
Islam
dalam
Perspektif
Multikulturalisme, Jakarta: Balai Litbang Agama, 2009 Al Kitabul Akbar Al-Qur'an dan Terjemahannya, Jakarta: Akbar Media Ali, Mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008 Aly, Hery Noer, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, Cet. 1, 1999 Ardiansyah, Muhammad Asrori, "Tujuan dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam, " http://makalah.blogspot.com/2011/10/tujuan-danruang-lingkup-pendidikan.html, 17 Januari 2014 Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. Ke- 8, 2011 Daradjat, Zakiah Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke- 1, 1996 -------, dkk. Ilmu Pndidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke- 10, 2012 Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997 Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta,Cet. 4, 2009. Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-6, 2012 Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke- 1, 2013 Huda, Miftahul Cooperative Learning, Metode, teknik, struktur dan model penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013 Majid, Abdul , dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, cet. 1, 2004 Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. 1, 2013
79
Mujib, Abdul, dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kencana, Cet. 3, 2010 Nata, Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, Cet. 2, 2012 -------, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, Cet. Ke- 1, 2009 Poerwandari, Kristi Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia, Depok: Perfecta LPSP3 FPUI, Cet. Ke- 2, 2007 Shaleh, Abdul Rachman Pendidikan Agama dan Keagamaan, PT. Gemawindu Pancaperkasa Sharan, Sholomo. The Handbook Of Cooperative Learning,, Yogyakarta: Familia, Cet. Ke-1, 2012 Slavin, Robet E, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusamedia, 2005 Suberia
Diklat,
"Peraturan
Pemerintah
No.
55
tahun
2007"
http://suberia.wordpress.com/2010/06/20/peraturan-pemerintah-no552007/, 13 Januari 2014 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, Cet. Ke-16, 2013 Suryantoro, Darwis, "PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Penddikan"
http://suryantara.wordpress.com/2011/09/13/pp-no-19-
tahun-2005-tentang-standar-nasional-pendidikan/ 19 November 2013 Suyadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. 1, 2013 Tim Penyusun Proyek Pembinaan PTAIN/IAIN, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: 1983 Tim Penyususn Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar tahun 1981/1982, Petunjuk Pelaksanaan KurikulumPendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar, Jakarta: Karya Manunggal, 1982 Tim Penyususn, Buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Jakarta, 2013
80
Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,Cet. Ke- , 2012 -------, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, cet.1, 2005 Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, Cet. 1, 1997 Undang-undang SISDIKNAS, UU RI No. 20 th.2003, Jakarta: Sinar Grafika, Cet. 5, 2013 Uno, Hamzah, B,Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatifdan Efektif), Jakarta: Bumi Aksara. Cet. 4, 2009. Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Yasin, A. Fatah, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, Malang : UIN Malang Press, Cet. 1, 2008 Zein, Muhammad, Methodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta: AK GROUP, 1995 Zuriah, Nurul Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. Ke- 3, 2009
t{ I
Lampiran I
PEDOMAN WAWANCARA (GURU) A. Identitasresponden Nama
:
Jabatan
:
Tempat
:
B. Keterangandan petunjuk perrgisian 1. Pedoman wawancara ini dibuat untuk kepentingan penelitian pada karya ilmiah/penulisan skripsi. 2. Setiapjawaban yang dikemukakan dijamin kerahasiaannyadan tidak akan dipublikasikan bila tidak diperlukan. 3 . Jawablahpertanyaanberikut dengansebenar-benarnya. 4. Terimakasih ataskerja samadan partisipasinya. C. Pertanyaan l.
Apakah RPP itu dibuat setiapkali pertemuanatauuntuk satutahun alaran?
2. Apa saja yang menjadi pertimbanganBapak dalam pembuatanRPP? 3. Buku apakah yang dijadikan pedoman bagi siswa dan guru dalam mempelajari pendidikan agamaIslam? 4. Apa saja kesulitan yang dihadapi dalam mengajarpendidikan agama Islam? 5. Dalam proses pembelajaran,pendekatan/strategipembelajaranseperti apa yang Bapak gunakan? 6. Metode apayang sering Bapak gunakandalam prosespembelajaran? 7. Bagaimanakahcaraibu mengadakanevaluasidalam rangka mengukur keberhasilanbelajar siswabaik secaralisan maupuntulisan? 8. Terkait dengan penggunaanmetode kooperatif tipe group investigation dalam prosespembelajaran,pada materi seperti apa yang sering Bapak gunakan?
I
I
9.
Bagaimana pendapat Bapak terhadap penggunaanmetode pembelajaran kooperatifpadapembelajaranPAI?
I
10. Apakah guru dan siswa merasa nyaman saat mengikuti pelajaran agama Islam? 11.Apakah pembelajaranPAI denganmenggunakanmetode kooperatif tipe group investigation itu menyenangkan? 12. Apakah setiap kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang,dan rendah? 13. Menurut Bapak apa hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajarankooperatif tipe gr oup investig ati on padapembelajaran PAI? 14. Bagaiman cara Bapak dalam menanggulangi hambatan-hambatandalam prosespembelajaran kooperatif tipe gr oup i nvestig ati on ? 15. Sejauh mana efektivitas metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada pembelajaran PAI bagi siswa-siswi SMA Negeri 7 Bekasi?
IF
I
PEDOMAN WAWANCARA
(srswA) A. Identitasresponden Nama
:
Kelas
:
Tempat
:
B. Keterangandan petunjuk pengisian 1. Pedoman wawancara ini dibuat untuk kepentingan penelitian pada karya ilmiah/penulisan skripsi. 2. Setiapjawaban yang dikemukakan dijamin kerahasiaannyadan tidak akan dipublikasikan bila tidak diperlukan. 3. Jawablahpertanyaanberikut dengansebenar-benamya. 4. Terimakasih ataskerja samadan partisipasinya. C. Pertanyaan 1. Apakah kamu suka pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)? 2. Apa saja metode yang dipakai guru Pendidikan Agama Islam (PAD dalam pembelajarandi kelas ? 3. Metode apa saja yang paling kamu sukai dalam pembelajaranPendidikan Agama Islam khususnya? 4. Bagaimanasuasanabelajar selamajam pelajaranberlangsung? 5. Apakah setiap siswa ikut aktif memberikan pendapat saat belajar PendidikanAgama Islam (PAD di kelas? 6. Apakah dalam satu kelompok belajar siswa saling berinteraksi/berdialog antar sesamaanggota? 7. Apakah setiap siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab yang samaterhadapkelompoknya? 8. Apakah setiap anggota kelompok merasa dirinya saling membutuhkan dalam menyelesaikansuatu tugas? 9, Apakah pembelajaranPAI yang diqarkan oleh guru dapat memberikan hasil/nilai yang memuaskan?
1,.,
10.Bagaiman kesan kamu setelah mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAD dengan menggunakan metode kooperatif tipe group investigation?
Lampiran 2 HASIL WAWANCARA (GURU) A. Identitas responden Nama
: H. Kowih Sarkowih, S.Ag
Jabatan
: Guru Pendidikan Agama Islam
Tempat
: Masjid SMA Negeri 7 Bekasi
B. Keterangan dan petunjuk pengisian 1. Pedoman wawancara ini dibuat untuk kepentingan penelitian pada karya ilmiah/penulisan skripsi. 2. Setiap jawaban yang dikemukakan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan dipublikasikan bila tidak diperlukan. 3. Jawablah pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya. 4. Terimakasih atas kerja sama dan partisipasinya. C. Pertanyaan 1. Apakah RPP itu dibuat setiap kali pertemuan atau untuk satu tahun ajaran? Saya tidak menyiapkan RPP pada setiap kali pertemuan, jadi RPP langsung dibuat untuk satu semester. 2. Apa saja yang menjadi pertimbangan Bapak dalam pembuatan RPP? Pertimbangannya itu selalu mengacu pada ketentuan yang sudah ada, dan juga mempertimbangkan kemampuan dan karakteristik siswa. Juga melihat fasilitas yang disediakan di sekolah. 3. Buku apakah yang dijadikan pedoman bagi siswa dan guru dalam mempelajari pendidikan agama Islam? Buku yang dijadikan pedoman bagi siswa dan guru dalam mempelajari pendidikan agama Islam adalah buku paket dan LKS. 4. Apa saja kesulitan yang dihadapi dalam mengajar pendidikan agama Islam?
Kesulitan pada mata pelajaran agama Islam di sini yaitu banyak siswa yang kurang atau bahkan tidak bisa membaca al-Qur'an. 5. Metode apa yang sering Bapak gunakan dalam proses pembelajaran? Metode ceramah sudah pasti digunakan sebagai pengantar, selain itu saya menggunakan metode diskusi, demonstrasi, latihan, pemberian pekerjaan rumah dan masih banyak lagi. 6. Bagaimanakah cara bapak mengadakan evaluasi dalam rangka mengukur keberhasilan belajar siswa baik secara lisan maupun tulisan? Saya mengadakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa baik secara tulis maupun lisan dengan menggunakan latihan soal dari buku paket atau LKS (post test), tugas dan hafalan. 7. Terkait
dengan
penggunaan
metode
kooperatif
tipe
group
investigation dalam proses pembelajaran, pada menggunakannya pada materi apa? Untuk metode ini, saya menggunakannya pada BAB Malaikat yaitu tentang beriman kepada malaikat. 8.
Bagaimana
pendapat
Bapak
terhadap
penggunaan
metode
pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada pembelajaran PAI? Bagus sekali, karena metode ini meningkatkan daya tangkap siswa, siswa secara keseluruhan saling bertukar pikiran. Anak-anak dilatih untuk mandiri, berkerja sama dan belajar berusaha. 9. Apakah guru dan siswa merasa nyaman saat mengikuti pelajaran agama Islam? Ya, karena susana belajar yang terbentuk sudah menjadikan anak-anak merasa nyaman untuk mengikuti pelajaran. 10. Apakah pembelajaran PAI dengan menggunakan metode kooperatif tipe group investigation itu menyenangkan? Ya cukup menyenangkan, karena siswa saling berinteraksi antara satu sama lain, jadi tidak ada kesan monoton ketika belajar agama Islam.
11. Apakah setiap kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah? Pembentukan kelompok dibuat secara acak, disetiap kelompok pasti ada siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jadi mereka saling membantu antara anggota kelompok. 12. Menurut Bapak apa hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada pembelajaran PAI? Pada materi ini ada dalil yang harus mereka ketahui, hambatannya adalah banyak siswa yang tidak bisa membaca al-Qur'an. 13. Bagaiman cara Bapak dalam menanggulangi hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran kooperatif tipe group investigation? Masing-masing kelompok mempunyai teman yang bisa membaca alQur'an, jadi mereka melakukan tutor sebaya untuk membantu temannya yang lain. Jika kesulitan baru Bapak ikut membantu. 14. Sejauh mana efektivitas metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada pembelajaran PAI bagi siswa-siswi SMA Negeri 7 Bekasi? Metode ini cukup efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran PAI, karena dari awal kegiatan belajar siswa sudah diajak untuk mencari sendiri apa yang akan mereka pelajari.
Bekasi, 10 Februari 2014 Guru PAI
H. Kowih Sarkowih, S.Ag NIP. 197503232009021004
Lampiran HASIL WAWANCARA (SISWA) A. Identitas responden Nama
: Abdullah
Kelas
: X Sains 2
Tempat
: SMAN 7 Bekasi
B. Keterangan dan petunjuk pengisian 1. Pedoman wawancara ini dibuat untuk kepentingan penelitian pada karya ilmiah/penulisan skripsi. 2. Setiap jawaban yang dikemukakan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan dipublikasikan bila tidak diperlukan. 3. Jawablah pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya. 4. Terimakasih atas kerja sama dan partisipasinya. C. Pertanyaan 1. Apakah kamu suka pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)? Iya, saya suka pelajaran PAI 2. Apa saja metode yang dipakai guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pembelajaran di kelas ? Bercerita, berceramah, dan tanya jawab 3. Metode apa saja yang paling kamu sukai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya ? Cerita, karena selain kita belajar dari buku kita jadi tahu banyak dari cerita yang disampaikan oleh guru. 4. Bagaimana suasana belajar selama jam pelajaran berlangsung? Suasana belajarnya itu serius tapi santai 5. Apakah setiap siswa ikut aktif memberikan pendapat saat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas? Iya, banyak yang bertanya kalau tidak paham
6. Apakah
dalam
satu
kelompok
belajar
siswa
saling
berinteraksi/berdialog antar sesama anggota? Iya, kita kan kerja kelompok jadi harus banyak interaksi sama temanteman 7. Apakah setiap siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kelompoknya? Iya, karena ini penting 8. Apakah
setiap
anggota
kelompok
merasa
dirinya
saling
membutuhkan dalam menyelesaikan suatu tugas? Iya, tapi kadang-kadang sih 9. Apakah pembelajaran PAI yang diajarkan oleh guru dapat memberikan hasil/nilai yang memuaskan? Iya, Alhamdulillah nilai saya bagus 10. Bagaiman kesan kamu setelah mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggunakan metode kooperatif tipe group investigation? Sangat seru, karena dapat memberikan pendapat antar anggota. Jadi tidak membosankan.
HASIL WAWANCARA (SISWA) A. Identitas responden Nama
: Indah Sundari
Kelas
: X Sains 2
Tempat
: SMAN 7 Bekasi
B. Keterangan dan petunjuk pengisian 1. Pedoman wawancara ini dibuat untuk kepentingan penelitian pada karya ilmiah/penulisan skripsi. 2. Setiap jawaban yang dikemukakan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan dipublikasikan bila tidak diperlukan. 3. Jawablah pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya. 4. Terimakasih atas kerja sama dan partisipasinya. C. Pertanyaan 1. Apakah kamu suka pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)? Iya 2. Apa saja metode yang dipakai guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pembelajaran di kelas ? Cerita, menghafal, dan membaca 3. Metode apa saja yang paling kamu sukai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya ? Cerita, karena lebih mudah memahaminya 4. Bagaimana suasana belajar selama jam pelajaran berlangsung? Sangat khusyuk 5. Apakah setiap siswa ikut aktif memberikan pendapat saat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas? Iya, semua ikut aktif memberikan pendapat 6. Apakah
dalam
satu
kelompok
belajar
berinteraksi/berdialog antar sesama anggota? Iya, agar bisa saling menukar pendapat satu sama lain
siswa
saling
7. Apakah setiap siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kelompoknya? Iya, setiap anak berusaha mengerjakan tugas yang diberikan guru 8. Apakah
setiap
anggota
kelompok
merasa
dirinya
saling
membutuhkan dalam menyelesaikan suatu tugas? Mungkin saja 9. Apakah pembelajaran PAI yang diajarkan oleh guru dapat memberikan hasil/nilai yang memuaskan? Iya, lumayan 10. Bagaiman kesan kamu setelah mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggunakan metode kooperatif tipe group investigation? Asyik, anak-anak aktif bertanya dan antusias
HASIL WAWANCARA (SISWA) A. Identitas responden Nama
: M. Ashil Prasetio
Kelas
: X Sains 2
Tempat
: SMAN 7 Bekasi
B. Keterangan dan petunjuk pengisian 1. Pedoman wawancara ini dibuat untuk kepentingan penelitian pada karya ilmiah/penulisan skripsi. 2. Setiap jawaban yang dikemukakan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan dipublikasikan bila tidak diperlukan. 3. Jawablah pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya. 4. Terimakasih atas kerja sama dan partisipasinya. C. Pertanyaan 1. Apakah kamu suka pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)? Iya 2. Apa saja metode yang dipakai guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pembelajaran di kelas ? Cerita, tanya jawab, dan hafalan 3. Metode apa saja yang paling kamu sukai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya ? Tanya jawab dan cerita 4. Bagaimana suasana belajar selama jam pelajaran berlangsung? Gurunya banyak bercanda, jadi ga bikin ngantuk 5. Apakah setiap siswa ikut aktif memberikan pendapat saat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas? Tidak semua aktif sih, ada yang diam aja 6. Apakah
dalam
satu
kelompok
belajar
berinteraksi/berdialog antar sesama anggota? Iya, pasti
siswa
saling
7. Apakah setiap siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kelompoknya? Iya sama, kan satu kelompok 8. Apakah
setiap
anggota
kelompok
merasa
dirinya
saling
membutuhkan dalam menyelesaikan suatu tugas? Iya, supaya nilainya bagus 9. Apakah pembelajaran PAI yang diajarkan oleh guru dapat memberikan hasil/nilai yang memuaskan? Iya bagus 10. Bagaiman kesan kamu setelah mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggunakan metode kooperatif tipe group investigation? Belajar jadi lebih menyenangkan
HASIL WAWANCARA (SISWA) A. Identitas responden Nama
: Selamet Riyadi
Kelas
: X Sains 2
Tempat
: SMAN 7 Bekasi
B. Keterangan dan petunjuk pengisian 1. Pedoman wawancara ini dibuat untuk kepentingan penelitian pada karya ilmiah/penulisan skripsi. 2. Setiap jawaban yang dikemukakan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan dipublikasikan bila tidak diperlukan. 3. Jawablah pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya. 4. Terimakasih atas kerja sama dan partisipasinya. C. Pertanyaan 1. Apakah kamu suka pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)? Iya 2. Apa saja metode yang dipakai guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pembelajaran di kelas ? Ceramah dan Tanya jawab 3. Metode apa saja yang paling kamu sukai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya ? Ceramah 4. Bagaimana suasana belajar selama jam pelajaran berlangsung? Rame 5. Apakah setiap siswa ikut aktif memberikan pendapat saat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas? Aktif 6. Apakah
dalam
satu
kelompok
belajar
berinteraksi/berdialog antar sesama anggota? Iya, tapi malah jadi ngobrol mulu
siswa
saling
7. Apakah setiap siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kelompoknya? Iya, kita sama-sama mencari tugas yang jadi pekerjaan kita 8. Apakah
setiap
anggota
kelompok
merasa
dirinya
saling
membutuhkan dalam menyelesaikan suatu tugas? Iya, kan yang penting itu kerja sama 9. Apakah pembelajaran PAI yang diajarkan oleh guru dapat memberikan hasil/nilai yang memuaskan? Iya memuaskan 10. Bagaiman kesan kamu setelah mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggunakan metode kooperatif tipe group investigation? Jadi tahu banyak tentang meteri yang dipelajari
HASIL WAWANCARA (SISWA) A. Identitas responden Nama
: Yotasa Rai'da
Kelas
: X Sains 2
Tempat
: SMAN 7 Bekasi
B. Keterangan dan petunjuk pengisian 1. Pedoman wawancara ini dibuat untuk kepentingan penelitian pada karya ilmiah/penulisan skripsi. 2. Setiap jawaban yang dikemukakan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan dipublikasikan bila tidak diperlukan. 3. Jawablah pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya. 4. Terimakasih atas kerja sama dan partisipasinya. C. Pertanyaan 1. Apakah kamu suka pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)? Iya 2. Apa saja metode yang dipakai guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pembelajaran di kelas ? Berceramah, cerita, dan Tanya jawab 3. Metode apa saja yang paling kamu sukai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya ? Cerita 4. Bagaimana suasana belajar selama jam pelajaran berlangsung? Asyik, karena kita antusias kalau guru sedang bercerita 5. Apakah setiap siswa ikut aktif memberikan pendapat saat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas? Iya, banyak yang aktif 6. Apakah
dalam
satu
kelompok
belajar
berinteraksi/berdialog antar sesama anggota? Iya, supaya kita sama-sama paham
siswa
saling
7. Apakah setiap siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kelompoknya? Iya, semua ikut ngasih pendapat 8. Apakah
setiap
anggota
kelompok
merasa
dirinya
saling
membutuhkan dalam menyelesaikan suatu tugas? Iya, supaya tidak saling mengandalkan 9. Apakah pembelajaran PAI yang diajarkan oleh guru dapat memberikan hasil/nilai yang memuaskan? Iya 10. Bagaiman kesan kamu setelah mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggunakan metode kooperatif tipe group investigation? Agak sulit tapi seru
Lampiran 3 FORM OBSERVASI PERENCANAAN TERTULIS (RPP) Hari/ Tanggal: Materi Pokok:
Terlaksana No
Aspek penilaian Ya a. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar b. Kesesuaian dengan karakteristik siswa
1
Pengembangan
c. Pengembangan Kognitif
Indikator d. Pengembangan Afektif
e. Pengembangan Psikomotorik
a. Kesesuaian dengan indikator
b. Relevan dengan kebutuhan siswa 2
Pengembangan Materi
c. Materi pelajaran mengandung segisegi etik d. Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku
Tidak
a. Kesesuaian dengan indikator
b. Kesesuaian dengan materi 3
Pemilihan Metode c. Kesesuaian dengan setting ruang kelas a. Kesesuaian dengan indikator
4
Pengembangan
b. Kesesuaian dengan materi
Skenario c. Kesesuaian dengan metode
a. Kesesuaian dengan indikator
b. Kesesuaian dengan materi 5
Pemilihan Media/ Alat Bantu
c. Kesesuaian dengan kondisi/ keterbatasan yang ada d. Media jadi/ rancangan
a. Kesesuaian dengan indikator
b. Kesesuaian dengan materi 6
Pemilihan Alat Evaluasi
c. Penilaian tertulis
d. Penilaian kinerja/ performansi
e. Penilaian produk
f. Penugasan/ proyek
g. Penilaian portofolio
FORM OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN (GURU) Hari/Tanggal: Materi Pokok:
No
Tahap Pembelajaran
Terlaksana Kegiatan guru a. Mengkondisikan kesiapan siswa b. Mengkondisikan kesiapan kelas
Keterampilan 1
c. Apersepsi
Membuka Pelajaran
d. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa (motivasi) e. Menyampaikan tujuan/ indikator yang ingin dicapai a. Substansi materi
b. Hubungan dgn Kualitas 2
Keterangan Ya
pengetahuan yg
Penguasaan
relevan atau
Materi
kontekstual c. Menggunakan dalil, rumus atau generalisasi
Tidak
a. Menunjukkan Penggunaan Variasi Metode 3
dan Teknik pembelajaran
keterampilan dalam menggunakannya b. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran c. Kesesuaian dengan ruang a. Gerak
b. Suara
c. Isyarat 4
Kualitas Variasi Stimulus d. Gaya interaksi
e. Pemusatan perhatian
f. Pengalihan indera a. Kejelasan substansi pertanyaan b. Pemberian acuan
5
Keterampilan Bertanya
c. Teknik menuntun d. Pemberian kesempatan berpikir e. Pemindahan giliran (distribusi)
f. Mengembangkan ide g. Sambutan dan antusias terhadap jawaban siswa a. Menunjukkan keterampilan dalam
6
Penggunaan
menggunakannya
Media/ Alat
b. Menampilkan pesan
Bantu Pembelajaran
yang menarik c. Kesesuaian dengan indikator dan bahan ajar a. Merangkum kembali bahan pelajaran yang Disampaikan b. Menyuruh siswa membuat ringkasan atau memberikan
Keterampilan Menutup 7
Pelajaran dan Evaluasi Pembelajaran
kegiatan tindak lanjut lainnya c. Merumuskan katakata kunci (keyword) terkait dengan pokok bahasan d. Ketepatan alat evaluasi dan kesesuain dengan Indikator
FORM OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN (SISWA) Hari/ Tanggal: Materi Pokok:
No
Aspek yang diamati
Terlaksana Kegiatan Siswa Ya a. Siswa dalam keadaan siap ketika memulai pelajaran b. Siswa bersemangat
1
Antusias Siswa
saat pelajaran akan dimulai c. Siswa menyimak materi yang disampaikan guru a. Adanya dialog antara siswa dengan siswa b. Adanya dialog antara siswa dengan guru
2
Siswa Belajar secara Aktif
Keterangan
c. Siswa memanfaatkan sumber-sumber belajar yang bervariasi d. Siswa aktif memberi pendapat
Tidak
e. Siswa ikut aktif berbuat f. Ikut aktif mencari sumber g. Siswa berkompetisi antar siswa h. Siswa terlibat penuh dalam Pembelajaran a. Siswa tampak memiliki sikap rasa ingin tahu
3
Siswa Melakukan Inovasi
b. Siswa banyak mengajukan pertanyaan c. Siswa mampu memunculkan ide yang baru a. Keterlibatan siswa secara intelektual dan emosional dalam pembelajaran
4
Siswa Melakukan Hal yang Kreatif
b. Siswa didorong untuk menemukan sendiri konsep yang sedang dikaji melalui observasi, diskusi atau percobaan
c. Siswa diberi kesempatan untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas bersama a. Guru mengenali karakteristik peserta didik b. Guru menunjukkan pentingnya materi yang akan disampaikan c. Guru menggunakan kelucuan atau entertainment Komunikasi 5
Pembelajaran Efektif
d. Guru menceritakan sebuah kisah ilustrasi e. Guru membuat sebuah pernyataan yang ringkas dan tajam serta merangsang menyangkut subjek yang akan dibahas f. Guru memuji anak didik
Lingkungan 6
Pembelajaran Menyenangkan
a. Menyediakan segala fasilitas belajar yang menyenangkan
b. Menghiasi dindingdinding dengan Berbagai poster berwarna c. Menyugukan seluruh poin penting yang Harus dipelajari dalam bentuk kata-kata, music maupun gambar d. Adanya variasi, kejutan, imajinasi dan tantangan dalam pembelajaran
Lampiran 4 HASIL OBSERVASI PERENCANAAN TERTULIS (RPP)
Hari/ Tanggal
: 21 Januari 2014
Materi Pokok
: Iman Kepada Malaikat
Terlaksana No
Aspek penilaian Ya a. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar
Ya
b. Kesesuaian dengan karakteristik siswa 1
Pengembangan
Ya
c. Pengembangan Kognitif Ya
Indikator d. Pengembangan Afektif
Ya e. Pengembangan Psikomotorik Ya a. Kesesuaian dengan indikator Ya b. Relevan dengan kebutuhan siswa 2
Pengembangan Materi
Ya
c. Materi pelajaran mengandung segisegi etik
Ya
d. Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku
Ya
Tidak
a. Kesesuaian dengan indikator Ya b. Kesesuaian dengan materi 3
Pemilihan Metode
Ya c. Kesesuaian dengan setting ruang kelas
Ya
a. Kesesuaian dengan indikator Ya
4
Pengembangan
b. Kesesuaian dengan materi Ya
Skenario c. Kesesuaian dengan metode
Ya a. Kesesuaian dengan indikator Ya Pemilihan Media/ 5
b. Kesesuaian dengan materi Ya
Alat Bantu c. Kesesuaian dengan kondisi/ keterbatasan yang ada
Ya
d. Media jadi/ rancangan Ya a. Kesesuaian dengan indikator Ya b. Kesesuaian dengan materi Ya 6
Pemilihan Alat Evaluasi
c. Penilaian tertulis Ya d. Penilaian kinerja/ performansi
Ya
e. Penilaian produk Ya f. Penugasan/ proyek Ya g. Penilaian portofolio Ya
HASIL OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN (GURU)
Hari/Tanggal
: 21 Januari 2014
Materi Pokok
: Iman Kepada Malaikat
No
Tahap Pembelajaran
Terlaksana Kegiatan guru
Keterangan Ya
a. Mengkondisikan
Tidak Guru tidak akan memulai
kesiapan siswa
pembelajaran selama siswa Ya
dalam keadaan tidak siap untuk belajar.
b. Mengkondisikan kesiapan kelas
Guru menyiapkan laptop dan Ya
media yang lainnya untuk kegiatan belajar
Keterampilan 1
c. Apersepsi
Membuka
Guru mengulang pelajaran Ya
pertanyaan kepada siswa
Pelajaran d. Membangkitkan rasa ingin tahu
Guru memotivasi siswa Ya
siswa (motivasi)
Guru menjelaskan tujuan/
tujuan/ indikator yang ingin
Ya
Penguasaan Materi
indikator yang ingin dicapai kepada siswa
dicapai
2
dengan berkata "fastabiqul khoirot"
e. Menyampaikan
Kualitas
yang lalu dengan member
a. Substansi materi
Guru menjelaskan materi Ya
secara jelas dan kesesuaian pada materi
b. Hubungan dgn
Penjelasan materi
pengetahuan yg relevan atau
Ya
kehidupan sehari-hari
kontekstual c. Menggunakan dalil, rumus atau
Guru selalu menggunakan Ya
generalisasi a. Menunjukkan
Penggunaan Variasi Metode 3
dan Teknik pembelajaran
metode dan teknik Ya
menggunakannya
Guru menyesuaikan variasi Ya
pembelajaran
dengan melihat tujuan pembelajaran
c. Kesesuaian dengan ruang
pembelajaran, karena guru sudah terbiasa
b. Kesesuaian dengan tujuan
dalil sebagai penguat materi Guru terampil menggunakan
keterampilan dalam
berhubungan dengan
Disetiap pembelajaran guru Ya
selalu mengacak tempat duduk siswa Di dalam kelas guru
a. Gerak
berkeliling kelas untuk Ya
memantau kegiatan belajar siswa
Kualitas 4
b. Suara
Ya
Variasi
Guru bersuara lantang Jika keadaan kelas mulai
Stimulus c. Isyarat
berisik, guru terdiam utnuk Ya
mengisyaratkan kepada siswa untuk lebih tenang
d. Gaya interaksi
Guru bersikap Ya
menyenangkan namun tegas
e. Pemusatan perhatian
Guru mengarahkan siswa Ya
untuk selalu fokus Dalam menyampaikan materi
f. Pengalihan indera
guru selalu melakukan Ya
humor, dengan membuat kelucuan
a. Kejelasan substansi
Guru bertanya dengan jelas Ya
pertanyaan b. Pemberian acuan
Ya
c. Teknik menuntun
Ya
5
Keterampilan
Ya
Bertanya
siswa, karena kemungkinan Ya
(distribusi)
Materi yang disampaikan Ya
Guru memberikan applause Ya
jawaban siswa
6
Media/ Alat Bantu Pembelajaran
a. Menunjukkan
menggunakannya
kepada siswa
Guru terbiasa menggunakan
keterampilan dalam
menimbulkan ide baru yang ingin diketahui siswa
g. Sambutan dan
Penggunaan
siswa mempunyai jawaban yang berbeda-beda
f. Mengembangkan
antusias terhadap
selama 3-5 menit Pertanyaan untuk semua
e. Pemindahan
ide
membantu siswa Guru memberi kesempatan
berpikir
giliran
Guru memberikan contoh Jika siswa kesulitan, guru
d. Pemberian kesempatan
supaya bisa dimengerti siswa
Ya
laptop dan LCD untuk setiap pembelajaran
b. Menampilkan pesan yang
Guru selalu memberikan Ya
menarik c. Kesesuaian dengan indikator
Guru menyesuaikan Ya
dan bahan ajar
penggunaan media dengan materi yang akan diajarkan Sebelum kegiatan post test,
a. Merangkum
guru merangkum seluruh
kembali bahan pelajaran yang
pesan yang menarik
Ya
materi supaya siswa tetap ingat pada materi yang telah
Disampaikan
dipelajari
b. Menyuruh siswa membuat Keterampilan Menutup 7
Pelajaran dan Evaluasi Pembelajaran
Guru memberi tugas yang
ringkasan atau memberikan
Ya
berhubungan dengan materi yang dibahas
kegiatan tindak lanjut lainnya c. Merumuskan kata-kata kunci (keyword) terkait
Guru menyiapkan kata kunci Ya
dengan pokok
supaya siswa lebih mengingat materi
bahasan d. Ketepatan alat
Evaluasi dilakukan sesuai
evaluasi dan kesesuain dengan Indikator
Ya
dengan tujuan yang ingin dicapai
HASIL OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN (SISWA)
Hari/ Tanggal
: 21 Januari 2014
Materi Pokok
: Iman Kepada Malaikat
No
Aspek yang diamati
Terlaksana Kegiatan Siswa
Keterangan Ya
a. Siswa dalam keadaan siap ketika memulai
Tidak Siswa terdiam dan
Ya
pelajaran
siap memulai pelajaran
b. Siswa bersemangat 1
Antusias Siswa
saat pelajaran akan
Ya
Siswa antusias
dimulai c. Siswa menyimak materi yang
siswa menyimak apa Ya
disampaikan guru
oleh guru Siswa saling interaksi
a. Adanya dialog antara siswa dengan siswa
Ya
2
Siswa Belajar secara Aktif
dengan teman sekelompok Siswa bertanya
b. Adanya dialog antara siswa dengan guru
yang disampaikan
Ya
kepada guru
c. Siswa memanfaatkan sumber-sumber belajar yang
Siswa mencari bahan Ya
dari berbagai sumber
bervariasi Siswa saling
d. Siswa aktif memberi pendapat
Ya
berpendapat
Siswa aktif
e. Siswa ikut aktif berbuat
Ya siswa aktif
f. Ikut aktif mencari sumber
Ya Siswa saling
g. Siswa berkompetisi antar siswa
Ya
berlomba-lomba jadi yang terbaik Seluruh proses
h. Siswa terlibat penuh dalam Pembelajaran
pembelajaran Ya
dimaksudkan untuk mengaktifkan siswa
a. Siswa tampak memiliki sikap rasa
Siswa memberikan Ya
ingin tahu Siswa 3
dugaan Sebelum mendapatkan
b. Siswa banyak
Melakukan
mengajukan
Inovasi
pertanyaan
pertanyaan diluar
jawaban yang Ya
diinginkan siswa masih penasaran
c. Siswa mampu memunculkan ide
Ya
Siswa antusias
yang baru a. Keterlibatan siswa
Seluruh kegiatan
secara intelektual dan emosional dalam Siswa 4
membuat siswa sangat Ya
aktif
pembelajaran
Melakukan Hal b. Siswa didorong untuk yang Kreatif
menemukan sendiri konsep yang sedang dikaji melalui observasi, diskusi
Siswa berusaha Ya
dengan baik untuk menjawab pertanyaan
atau percobaan
c. Siswa diberi kesempatan untuk bertanggung jawab
Siswa saling Ya
menyelesaikan tugas
mengingatkan kepada teman sekelompoknya
bersama a. Guru mengenali karakteristik peserta
Guru memperhatikan Ya
didik b. Guru menunjukkan
Guru mengingatkan
pentingnya materi yang akan
supaya siswa fokus Ya
disampaikan
Guru mengalihkan Ya
entertainment
Pembelajaran Efektif
perhatian siswa dengan berhumor Guru menceritakan
Komunikasi 5
pada materi yang sedang dipelajari
c. Guru menggunakan kelucuan atau
setiap siswa
d. Guru menceritakan sebuah kisah ilustrasi
kisah yang berkaitan Ya
dengan materi yang dipelajari
e. Guru membuat sebuah pernyataan
Guru mencoba
yang ringkas dan tajam serta
mengingatkan siswa Ya
merangsang
tentang materi yang dipelajari
menyangkut subjek yang akan dibahas f. Guru memuji anak didik
Guru memberikan Ya
applause
a. Menyediakan segala fasilitas belajar yang
Fasilitas yang Ya
menyenangkan
sudah cukup baik
b. Menghiasi dinding-
Hiasan dinding
dinding dengan Berbagai poster
Ya
6
c. Menyugukan seluruh
Pembelajaran
poin penting yang
Menyenangkan
Materi yang dipelajari
Harus dipelajari dalam bentuk kata-
membuat suasana kelas menjadi indah
berwarna Lingkungan
diberikan sekolah
Ya
dibuat poin-poin penting
kata, music maupun gambar d. Adanya variasi,
Siswa diharapkan
kejutan, imajinasi dan tantangan dalam pembelajaran
Ya
menyajikan presentasi yang bagus
Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMA Negeri 7 Bekasi
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester
:X/2
Alokasi Waktu
: 6 x 45 Menit
A. Standar Kompetensi: 8. Meningkatkan keimanan kepada Malaikat. B. Kompetensi Dasar : 8.1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat 8.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat 8.3 Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman kepada Malaikat dalam kehidupan sehari-hari C. Indikator: 1. Mampu menjelaskan pengertian beriman kepada Malaikat. 2. Mampu menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat. 3. Menjelaskan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat. 4. Mampu menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat. 5. Mampu menampilkan perilaku mulia sebagai cerminan iman kepada malaikat. 6. Membedakan orang yang beriman dan tidak beriman kepada Malaikat D. Tujuan Pembelajaran Siswa diharapkan mampu untuk : 1. Mampu menjelaskan pengertian beriman kepada Malaikat. 2. Mampu menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat.
3. Menjelaskan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat. 4. Mampu menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat. 5. Mampu menampilkan perilaku mulia sebagai cerminan iman kepada malaikat. 6. Membedakan orang yang beriman dan tidak beriman kepada Malaikat E. Materi Ajar (materi pokok) : Beriman kepada Malaikat :
Tanda-tanda beriman kepada Malaikat.
Beriman kepada Malaikat :
Contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat
Beriman kepada Malaikat :
Perilaku yang mencerminkan beriman kepada malaikat
F. Metode Pembelajaran: 1. Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan awal. 2. Tanya jawab 3. Cooperative Learning tipe GI (Group Investigation) G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran PERTEMUAN KE- 1 Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan guru
Nilai karakter
Kegiatan siswa
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam terlebih dahulu.
1. Siswa menjawab salam.
2. Guru menanyakan kabar siswa : “Apa kabar semuanya?”
2. Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai keadaannya masing-masing
1. Religious : agar siswa terbiasa mengucapkan salam saat bertemu orang lain dan siswa diharapkana terbiasa mengawali
3. Guru memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan doa Belajar bersama-sama dengan siswa. 4. Guru memberikan apersepsi mengenai keterkaitan antara materi yang akan di ajarkan dengan materi sebelumnya. 5. Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya semangat dalam mengikuti pelajaran.
3. Siswa bersama-sama ikut membaca do’a sebelum memulai pelajaran. 4. Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai kondisi dikelas.
segala segala aktifitasnya dengan membaca basmalah atau berdo’a terlebih dahulu. 2. Santun : hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki sifat ramah, dan saling memperhatikan satu sama lain.
Kegiatan Inti : 1. Guru menjelaskan pentingnya belajar dan bekerja kelompok. 2. Guru meminta siswa secara bergantian untuk mengajukan pertanyaan tentang materi bab beriman kepada malaikat. Yang akan dijadikan sub pokok bahasan. Guru menuliskan pertanyaan-pertanyaan siswa pada papan tulis dan menjadikan pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai tujuan pembelajaran.
1. Siswa memperhatikan 1. Kerja keras : hal ini dimaksudkan agar siswa selalu berusaha untuk 2. Siswa mengajukan mengingat apa pertanyaan yang telah di ketahui 3. Siswa mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompoknya. 2. Bertanggung jawab Tiap kelompok dan percaya diri : memilih sub pokok hal ini bahasan yang mereka dimaksudkan agar pilih untuk diselidiki siswa bertanggung kemudian para siswa jawab pada tugas bergabung dengan dn kewajibannya kelompoknya untuk serta yakin akan mempelajari sub kemampuan pokok yang mereka dirinya. pilih
3. Guru membagi kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 6 siswa. 4. Guru memberikan arahan supaya siswa mengerjakannya dalam beltuk lembar kerja kelompok 5. Guru meminta siswa untuk menyelidiki jawaban dari pertanyaan yang merupakan topik diskusi yang mereka pilih. 6. Guru mengarahkan kepada masingmasing kelompok untuk mengkoordinasi rencana presentasi 7. Guru mengawasi jalannya kegiatan belajar mengajar dan membantu siswa jika mengalami kesulitan. 8. Guru memberikan umpan balik positif. 9. Guru mengapresiasi kepandaian dan keberanian siswa menjelaskan hasil kerja siswanya.
4. Siswa menyiapkan buku atau sumber 3. Menghargai karya pembelajaran. Tiap dan prestasi orang kelompok lain : hal ini akan merencanakan mengajarkan siswa bersama mengenai: untuk selalu apa yang dipelajari, menghargai usaha bagaimana orang lain. mempelajarinya, siapa melakukan apa (pembegian tuga), dan untuk tujuan apa menginvestigasi sub pokok bahasan ini. 5. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Tiap anggota kelompok saling bertukar ide/gagasan (berdiskusi), mengkalirifikasi, dan mensisntesis semua gagasan. 6. Tiap kelompok menyiapkan laporan akhir berupa makalah, anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan dan bagaimana mereka akan menyajikan presentasi mereka.
7. Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk mengkoordinasi rencana-rencana presentasi. Penutup 1. Guru memberikan kesimpulan dengan apa yang telah diberikan. 2. Guru mengingatkan tugas yang harus dikerjakan secara individu di rumah. 3. Guru menutup pembelajaran dengan bersama-sama mengucapkan hamdalah.
1. Siswa menyimak 2. Siswa menyimak materi yang disimpulkan guru. 3. Siswa bersama-sama mengucapkan hamdalah.
1. Religious : siswa diharapkana terbiasa mengakhiri segala segala aktifitasnya dengan membaca hamdalah. 2. Bertanggung jawab dan percaya diri : hal ini dimaksudkan agar siswa bertanggung jawab pada tugas dn kewajibannya serta yakin akan kemampuan dirinya.
PERTEMUAN KE- 2 Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan guru
Nilai karakter
Kegiatan siswa
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam terlebih dahulu.
1. Siswa menjawab salam.
2. Guru menanyakan kabar siswa : “Apa kabar semuanya?”
2. Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai keadaannya masing-masing
3. Guru memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan doa Belajar bersama-sama dengan siswa. 4. Guru memberikan apersepsi mengenai keterkaitan antara materi yang akan di ajarkan dengan materi sebelumnya. 5. Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya semangat dalam mengikuti pelajaran.
3. Siswa bersama-sama ikut membaca do’a sebelum memulai pelajaran. 4. Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai kondisi dikelas.
1. Religious : agar siswa terbiasa mengucapkan salam saat bertemu orang lain dan siswa diharapkana terbiasa mengawali segala segala aktifitasnya dengan membaca basmalah atau berdo’a terlebih dahulu. 2. Santun : hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki sifat ramah, dan saling memperhatikan satu sama lain.
Kegiatan Inti : 1. Guru mengarahkan 1. Siswa mengatur kepada masingtempat duduk sesuai masing kelompok dengan kelompoknya. untuk mengkoordinasi rencana presentasi 2. Tiap anggota kelompok 2. Guru mengawasi mempersiapkan diri jalannya kegiatan untuk melakukan belajar mengajar dan presentasi di kelas. membantu siswa jika mengalami kesulitan. 3. Tiap kelompok secara bergiliran 3. Guru memberikan mempresentasikan umpan balik positif. hasil penyelidikan kelompoknya. 4. Guru mengapresiasi kepandaian dan 4. Para pendengar keberanian siswa mengevaluasi menjelaskan hasil kejelasan dan kerja siswanya. penampilan presentasi berdasarkan rubik 5. Guru memberikan penilaian yang telah tugas individu disampaikan.
1. Kerja keras : hal ini dimaksudkan agar siswa selalu berusaha untuk mengingat apa yang telah di ketahui
2. Bertanggung jawab dan percaya diri : hal ini dimaksudkan agar siswa bertanggung jawab pada tugas dn kewajibannya serta yakin akan kemampuan dirinya.
3. Menghargai karya dan prestasi orang 5. Para siswa saling lain : hal ini akan memberikan umpan mengajarkan siswa balik mengenai tugas untuk selalu yang mereka kerjakan, menghargai usaha dengan mengadakan orang lain. Tanya jawab. 6. Siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan.
Penutup 1. Guru memberikan kesimpulan dengan apa yang telah diberikan. 2. Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan presentasi kelompok selanjutnya. 3. Guru menutup pembelajaran dengan bersama-sama mengucapkan hamdalah.
1. Siswa menyimak 2. Siswa menyimak materi yang disimpulkan guru. 3. Siswa bersama-sama mengucapkan hamdalah.
1. Religious : siswa diharapkana terbiasa mengakhiri segala segala aktifitasnya dengan membaca hamdalah. 2. Bertanggung jawab dan percaya diri : hal ini dimaksudkan agar siswa bertanggung jawab pada tugas dn kewajibannya serta yakin akan kemampuan dirinya.
PERTEMUAN KE- 3 Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan guru
Nilai karakter
Kegiatan siswa
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam terlebih dahulu.
1. Siswa menjawab salam.
2. Guru menanyakan kabar siswa : “Apa kabar semuanya?”
2. Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai keadaannya masing-masing
3. Guru memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan doa Belajar bersama-sama dengan siswa. 4. Guru memberikan apersepsi mengenai materi dengan cara mengadakan Tanya jawab. 5. Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya semangat dalam mengikuti pelajaran.
3. Siswa bersama-sama ikut membaca do’a sebelum memulai pelajaran. 4. Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai kondisi dikelas.
1. Religious : agar siswa terbiasa mengucapkan salam saat bertemu orang lain dan siswa diharapkana terbiasa mengawali segala segala aktifitasnya dengan membaca basmalah atau berdo’a terlebih dahulu. 2. Santun : hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki sifat ramah, dan saling memperhatikan satu sama lain.
Kegiatan Inti : 1. Guru mengarahkan kepada masingmasing kelompok untuk mengkoordinasi rencana presentasi 2. Guru mengawasi jalannya kegiatan belajar mengajar dan membantu siswa jika mengalami kesulitan. 3. Guru memberikan umpan balik positif. 4. Guru mengapresiasi kepandaian dan keberanian siswa menjelaskan hasil kerja siswanya. 5. Guru memberikan soal latihan mengenai materi yang telah di ajarkan 6. Guru membahas tugas individu yang telah diberikan.
1. Siswa memperhatikan 2. Siswa mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompoknya. Dan melanjutkan belajar dan bekerja dalam kelompok. 3. Tiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil penyelidikan kelompoknya. 4. Para pendengar mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan rubik penilaian yang telah disampaikan.
1. Kerja keras : hal ini dimaksudkan agar siswa selalu berusaha untuk mengingat apa yang telah di ketahui
2. Bertanggung jawab dan percaya diri : hal ini dimaksudkan agar siswa bertanggung jawab pada tugas dn kewajibannya serta yakin akan kemampuan dirinya.
3. Menghargai karya 5. Para siswa saling dan prestasi orang memberikan umpan lain : hal ini akan balik mengenai tugas mengajarkan siswa yang mereka kerjakan, untuk selalu dengan mengadakan menghargai usaha Tanya jawab. orang lain. 6. Siswa mengerjakan soal dan tugas yang diberikan oleh guru.
Penutup 1. Guru memberikan kesimpulan dengan apa yang telah diberikan. 2. Guru mengingatkan siswa pentingnya belajar dan bekerja dalam kelompok dan memotivasi siswa agar terus belajar dan bekerja dalam kelompok.
1. Siswa menyimak 2. Siswa menyimak materi yang disimpulkan guru. 3. Siswa bersama-sama mengucapkan hamdalah.
3. Guru menutup pembelajaran dengan bersama-sama mengucapkan hamdalah.
H. Sumber / Bahan Pembelajaran 1. Buku pelajaran PAI kelas X 2.
LKS PAI kelas X
3. Al-Qur'an dan terjemahannya.
I. Media / Alat Belajar 1. White Board 2. Sepidol 3. Penghapus 4. Laptop 5. LCD
1. Religious : siswa diharapkana terbiasa mengakhiri segala segala aktifitasnya dengan membaca hamdalah. 2. Bertanggung jawab dan percaya diri : hal ini dimaksudkan agar siswa bertanggung jawab pada tugas dn kewajibannya serta yakin akan kemampuan dirinya.
J. Penilaian Penilaian meliputi 1. Lembar kerja siswa hasil diskusi kelompok 2. Hasil kinerja siswa
Bekasi, Januari 2014 Mengetahui, Guru PAI
Peneliti
H. Kowih Sarkowih, S.Ag NIP. 197503232009021004
Aufa Husnia Rosalina NIM. 109011000075
Lampiran 6 A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e sesuai dengan jawaban yang paling tepat. 1. Malaikat diciptakan oleh Allah dari nur dan jin diciptakan dari api. Hal itu berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh … a. Aisyah r.a d. Tirmizi b. Nasa'I e. Abu Hurairah c. Ibnu Majah 2. Makhluk Allah yang diberi tugas mencabut nyawa yaitu … a. Malaikat Malik d. Malaikat Raqib b. Malaikat Izrail e. Malaikat Munkar c. Malaikat Mikail 3. Makhluk Allah yang disebut malaikat selalu bertasbih kepada Allah pada waktu … a. Malam d.Siang dan malam b. Sepertiga malam e. Menjelang waktu subuh c. Manusia beribadah
4. Allah swt berfirman yang artinya, "sesungguhnya aku akan menjadikan seorang khalifah di bumi". Adapun ayatnya yaitu …
a. b. c. d. e.
خلِيْفَ ًة َ ض ِ ْالر َ ل فِى ا ٌ اِنِّى جَبع خلِئفَ االَرْض َ ج َعَلكُ ْم َ ي ْ ِوَهُ َو الَّذ ًالرْض خَلِيْفَة َ خلَ َقكُ ْم فِى ا َ اِنِّى ًخلِيْفَة َ الرْض َ ق فِى ا ٌ اِنِّى خَبِل خلِيْفَ ًة فِى االَرْض َ ج َعَلكُ ْم َ اِنِّى
5. Malaikat diciptakan Allah dengan tugas … a. Mengurus alam semesta b. Menjaga manusia c. Menunjuki manusia d. Mencegah perbuatan munkar e. Mencegah setan yang akan menggoda manusia 6. Di bawah ini termasuk salah satu fungsi iman kepada malaikat yaitu … a. Menyadari bahwa karunia Allah itu sangat banyak b. Menyadari bahwa hidup di dunia itu sementara
c. Meyakini bahwa hidup yang kekal adalah di akhirat d. Mendorong kepada setiap muslim untuk mengumpulkan harta e. Meyakini bahwa setiap amal itu dicatat 7. Malaikat itu mempunyai tugas yang berbeda-beda. Malaikat yang menangani semua urusan di alam kubur adalah … a. Malaikat Ridwan d. Malaikat Malik b. Malaikat Israfil e. Malaikat Mikail c. Malaikat Munkar 8. Allah swt berfirman :
َعلَيْكُمْ لَحَ ِفظِيْن َ ََواِّن Ayat di atas memberikan pengertian yaitu … a. Malaikat itu selalu patuh kepada perintah Allah b. Malaikat itu selalu mengawasi pekerjaanmu c. Malaikat itu makhluk Allah yang ghaib yang tidak bersyahwat d. Malaikat itu mempunyai tugas yang berbeda-beda e. Malaikat itu tidak mengenal jenis 9. Surah At-Tahrim ayat 6 menjelaskan tentang sifat malaikat, maksud ayat tersebut adalah … a. Malaikat bersifat ghaib b. Malaikat selalu bekerja sama dengan yang lain c. Malaikat diciptakan dari cahaya d. Malaikat tidak pernah membantah perintah Allah e. Malaikat bertugas sesuai dengan kemampuananya 10. Disisi kiri dan kanan manusia ada malaikat yang mencatat setiap perbuatan manusia. Malaikat yang kita yakini keberadaannya itu adalah … a. Malaikat Raqib dan Atid b. Malaikat Ridwan dan Malik c. Malaikat Munkar dan Nakir d. Malaikat Israfil dan Izrail e. Malaikat Jibril dan Mikail 11. Makhluk Allah yang diberi tugas untuk menjaga surga yaitu … a. Malaikat Izrail d. Malaikat Israfil b. Malaikat Malik e. Malaikat Ridwan c. Malaikat Mikail
12. Dibawah ini termasuk di antara fungsi iman kepada malaikat yaitu … a. Akan selalu berhati-hati dalam setiap amal perbuatannya b. Akan berusaha untuk memiliki semangat bekerja c. Akan memilih sifat jujur dalam kehidupan sehari-hari d. Akan memudahkan dalam pergaulan e. Akan bisa hidup sabar 13. Semua malaikat tidak ada yang berbuat maksiat, selalu melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya, dan senantiasa bertasbih kepada Allah sehingga malaikat disebut … a. Makhluk yang ghaib b. Makhluk yang tak berjenis c. Makhluk yang selalu taat, suci, dan mulia d. Makhluk yang selalu beribadah e. Makhluk yang taat 14. Bagi setiap manusia itu tiada suatu ucapan atau perbuatan yang ia lakukan melainkan di dekatnya ada malaikat yang selalu … a. Menemani dan membimbing d. Hadir memberi rahmat b. Mendampingi dan menolong e. Hadir mendo'akan c. Hadir mengawasi 15. Persamaan malaikat dan manusia adalah … a. Selalu taat kepada Allah swt b. Membutuhkan makan dan minum c. Dijadikan dari nyala api d. Wujudnya nyata e. Menjadi makhluk Allah swt 16. Malaikat yang bertugas mencatat amal buruk adalah malaikat … a. Nakir d. Malik b. Raqib e. Ridwan c. Atid 17. Malaikat bekerja bukan atas keinginan sendiri, tetapi berdasarkan perintah-perintah Allah. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam … a. QS. An Nahl ayat 50 d. QS. Al Mulk ayat 50 b. QS. An Naml ayat 50 e. QS. At Tahrim ayat 50 c. QS. An Nisa ayat 50
18. Hikmah beriman kepada malaikat adalah … a. Membanggakan diri b. Mengetahui nama malaikat c. Merasa diri lebih baik d. Berhati-hati dalam berperilaku e. Lebih waspada terhadap makhluk ghaib 19. Berdasarkan hadis riwayat Muslim, malaikat diciptakan dari … a. Api d. Cahaya b. Nyala api e. Udara c. Tanah liat 20. Dibawah ini adalah tugas malaikat, kecuali … a. Malampiaskan keinginan hawa nafsunya b. Menyampaikan wahyu kepada rasul-rasul Allah c. Menurunkan hujan dan membagi rezeki d. Membantu mukmin menghadapi musuh-musuhnya e. Mencatat amal manusia 21. Malaikat Malik bertugas sebagai … a. Pencatat amal buruk b. Pencatat amal baik c. Penjaga neraka
d. Penjaga surga e. Penjaga kubur
22. Makhluk ghaib yang selalu taat beribadah kepada Allah swt adalah … a. Jin d. Setan b. Iblis e. Malaikat c. Ifrit 23. Setelah para pengantar jenazah meninggalkan tempat kubur, maka dua malaikat mendatangi jenazah dan bertanya kepadanya. Yang dimaksud dua malaikat tersebut adalah … a. Raqib dan Atid d. Israfil dan Ijrail b. Munkar dan Nakir e. Malik dan Ridwan c. Jibril dan Mikail 24. Dalam surah Al Kahfi ayat 50 disebutkan tentang malaikat yaitu … a. Malaikat berasal dari cahaya b. Malaikat sujud kepada Adam c. Malaikat sebagai penolong
d. Malaikat mengikuti manusia e. Malaikat selalu patuh kepada Allah 25. Di bawah ini fungsi iman kepada malaikat, kecuali … a. Mendidik manusia agar patuh dan taat pada ajaran agama b. Agar selalu berhati-hati atas semua perbuatannya c. Orang akan selalu optimis dalam menghadapi aneka ragam persoalan d. Mendorong seseorang untuk selalu berbuat kebaikan e. Mendorong seseorang untuk mempelajari ilmu kekebalan.
Lampiran 7
PENILAIAN Nama
:
Kelompok
:
Hari/Tanggal
:
Pokok Bahasan
: Iman Kepada Malaikat
No
Uraian Penilaian
1.
Kemampuan menguasai materi dan menjelaskannya
2.
Kemampuan menghafal nama-nama malaikat dan tugas/fungsinya
3.
Kemampuan membedakan makhluk ghaib dan makhluk nyata
4.
Siswa terlihat semakin bertambah iman, saleh, jujur, bertanggung jawab, dan mawas diri
5.
Kemampuan siswa bersyukur akan kesempurnaan diciptakannya sebagai manusia
6.
Kemampuan meningkatkan mengerjakan / ibadah khususnya shalat lima waktu
7.
Kemampuan siswa menghadapi situasi positif atau negatif ketika berdiskusi
8.
Kemampuan bersikap jujur karena merasa diawasi ketat oleh malaikat
Nilai
Keterangan
Lampiran 8 Daftar Nilai PAI Kelas X Sains 2 SMA Negeri 7 Bekasi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nilai Harian Abdullah 90 Aditya Liansyah Putra 85 Alfirsa Sekar Tanmala Putri 92 Arland Pratama Wijaya 85 Dea Dinda Ramadhanti 85 Diah Oktariani Putri 80 Erizcha Rahmaditia Elwi 80 Farli Ubaidillah 80 Fauzia Fadhila Anwar 78 Felda Vanora Safitri 85 Gabriella Rara Gilang Pamungkas Wibisono 75 Gloria Johana Waleleng Ilham Prasetya Pratama 75 Indah Sundari 75 Jane Angie Julia Kania Jihan Nurfadlyah 86 Khairunnisa Al Wathoni 85 Kholifah Pratiwi 75 Maria Yolanda Helena Muhamad Satriyo Utomo 90 Muhammad Ashil Prasetio 77 Muhammad Wildan 77 Nanditia Ayu Azmi 86 Nur Aulia Hani Funissa Wiwaha 80 Rahmat Ilham Ramadhan 85 Riska Yulianti 80 Risqia Irhamna Putri 76 Satria Aji Kamajaya 92 Selamet Riyadi 76 Shofani Alawiyah 76 Siti Afraghassani 86 Vivi Ramadhani 86 Wahyu Adhi Pranata 76 Winda Umaya 80 Xsena Thanyea 77 Yanuar Ade Richanda 80 Yasinta Octaviani 76 Yotasa Ra'ida Khairiyah 80 Yudis Rizqi Aliffian 80 Zulfa Anggraini 80 Ket : (siswa non-muslim) Nama Siswa
Nilai Tugas 85 82 90 86 81 83 84 88 87 82 80 90 87 83 86 82 85 85 90 87 88 87 75 83 85 88 82 81 88 88 82 84 85 82 81 80 87
Lampiran 9 Foto-Foto A. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 7 Bekasi 1. Ruang Kepala Sekolah
2. Ruang Wakasek
3. Ruang Guru
4. Ruang Belajar
5. Masjid
6. Lapangan Upacara
7. Lapangan Basket
8. Lapangan Volly
9. R. LH
10. Pendopo (sarana belajar di luar kelas)
11. Perpustakaan
12. Ruang Laboratorium IPA
13. Ruang Komputer
14. Ruang Multi Media
15. Ruang PMR/UKS
16. Ruang Koperasi
17. Kantin Sekolah
B. Kegiatan Pembelajaran 1. Guru menerangkan materi pelajaran
2. Siswa menyiapkan kelas sebelum pelajaran dimulai
3. Siswa mengerjakan tugas secara berkelompok
Lampiran 10 DATA NAMA GURU SMA NEGERI 7 BEKASI TAHUN 2013/2014
Jenjang
Tugas Di Sekolah ini
SK. Terakhir No
Nama, NIP, Karpeg
Tempat/ Tanggal Lahir
Pendidikan No. SK
Pangkat/ Gol.
Jurusan
1
2
3
7
8
15
16
17
01
HJ. R. Ida Nurhaida, S.Pd, MM NIP. 195804251984012001 D. 289135
Bogor, 25-04-1958
823,4/Kep.671B/Peg/2003, 23-07-2003
Pembina Tk. I, IV/b
Manajemen SDM
S.2
16-01-12
02
Dra.Hj.Mala Ratina,MM NIP. 195906111979032001 B. 479027
Lahat, 11-06-1959
VI-13-02/00199/ Kep/X/1999/T, 17-01-2000
Pembina, IV/a
Bahasa Inggris
S.1 Akta IV
Keterangan
25 Jl. Lele Raya No.59 Perumnas II Kel. Kayuringin Jaya Bekasi Selatan Kode Pos 17144
Komp. Bulog Jl. Yantera 15/18 Jatiwarna Pondok Melati - Bekasi Telp. 021-8449020 05-08-02
03
Dra. Sri Suharyati NIP. 195510121986022002 E. 358312
Yogyakarta, 12-10-1955
III.13-10/00646/ KEP/X/1998.T, 30-11-2000
Pembina, IV/a
Bahasa dan Sastra Indonesia
S.1 Akta IV
01-07-97
04
Dra. Hj. Triningsih NIP. 196101311990032001 E.778839
Jogyakarta, 31-01-1961
823/Kep.28BKD/ IX/ 2002, 25-09-2002
Pembina, IV/a
Kimia
S.1 Akta IV
18-07-05
Jl. Flamboyan III Blok B No.16 RT 27/11 Cibeber Klapanunggal Bogor Telp. 021-70240719
Pondok Melati RT 03/06 No.50 Jatiwarna Kota Bekasi Telp. 021-8468925
05
06
07
Drs. Warsono NIP. 196405101991121001 F. 005001
Tri Sumarti, S.Pd NIP. 196412091987032014 E. 454742
Eddy Suroto, S.Pd NIP. 196007061989031013 E. 657535
08
Dra. Lilik Puspawati NIP. 196310101988032017 E. 780615
Boyolali, 10-05-1964
Klaten, 09-12-1964
Pekalongan, 06-07-1960
823/Kep.05BKD/III/2003, 19-03-2003
823.4/ Kep.146B/Peg/2004, 12-02-2004
823.4/Kep.1052B/Peg/2004, 13-08-2004
Pembina, IV/a
Pembina, IV/a
Pembina IV/a
Geografi / Guru Sosiologi
Pendidikan Olahraga
Bahasa dan Seni Tari / Guru Seni
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
Pembina IV/a
Pendidikan Bahasa danSeni
S.1 Akta IV
Kuningan, 18-07-1966
823.4/Kep.103B/Peg/2006, 23-02-2006
Pembina IV/a
Pendidikan Bahasa Inggris
S.1 Akta IV
Bekasi, 02-11-1967
B.II/3/14959, 22-12-2006
Pembina IV/a
Pendidikan Agama Islam
S.1 Akta IV
Bengkulu, 10-10-1963
PD.823.4 - 54, 18-05-2005
09
Sudiana, M.Pd NIP. 196607181996011001 G. 360696
10
Dra. Yati NIP. 196711021994031003 G. 234815
01-09-96
18-07-05
01-07-97
Jl. Patria Jaya V Blok A No. 91 RT 02/13 Jatirahayu Pondok Melati Bekasi Telp. 021-84992113
Kp. Pondok Ranggon RT 03/06 Kel. Jatiranggon Kec. Jatisampurna Bekasi Telp. 021-8748046
Jl. C.62 Kempo RT 02/06 No. 53 Jatimakmur Pondok Gede Bekasi 17413 Telp. 02184990236
Perum. Citra Grand Blok N2 No.18 RT 13/11 Kel. Jatikarya Kec. Jatisampurna Kota Bekasi 15-08-11
Citra Asih III No.6 RT 05/12 Jatiluhur Jatiasih Bekasi 01-07-00
01-03-01
Kranggan Pasar RT 03/02 Jatisampurna Bekasi 17433 Telp. 021-8442114
11
12
H. Saut, S.Pd NIP. 196910251996011001 H.019497
Dra. Dade Rohmah NIP. 196406111995122003 K. 022179
13
Sunardi, S.Pd NIP. 196802071995011001 G.430721
14
Acep Hadi, S.Pd, MM NIP. 196701151998021003 H. 060212
15
Dra. Herawati Prasetyaningsih NIP. 196004041999032001 H. 061317
16
Siti Istirokhah, S.Pd NIP. 196708081998022001 J. 029597
Bekasi, 25-10-1969
Sukabumi, 11-07-1964
823.4/Kep.103B/Peg/2006, 23-02-2006
823.4/Kep.81-B/ Peg/2007, 05-02-2007
Jakarta, 07-02-1968
823.4/Kep.81-B/ Peg/2007, 05-02-2007
Bandung, 15-01-1967
823.4/Kep.239B/Peg/2008, 04-03-2008
Pembina IV/a
Pembina IV/a
Pembina IV/a
Pembina IV/a
Pendidikan Bahasa Inggris
Biologi
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
Matematika dan IPA / Guru Kimia
S.1 Akta IV
Pend. Orkes
S.1 Akta IV
Kediri, 04-04-1960
823.4/Kep.284B/BKD/2009, 06-03-2009
Pembina IV/a
Biologi
S.1 Akta IV
Bulu, Temanggung, 08-08-1967
823.4/Kep.284B/BKD/2009, 06-03-2009
Pembina IV/a
Pend. Bahasa & Sastra Indonesia
S.1 Akta IV
Gg. H.Longkot Kp.Pedurenan Jatiluhur RT 05/01 Jatiasih Bekasi Telp. 021-8219974 21-07-03
Jl. Burisrowo No. 754 RT 01/03 Halim Pondok Gede 01-07-99
18-07-05
BDP Jl. Oviten Blok L1/94 RT 12/8 Jatisari Jatiasih Bekasi Telp. 8452369 Hp. 081539229923
Jl. Garuda RT 03/05 Jatisampurna Bekasi 17433 01-03-98
01-03-00
01-12-00
Jl. Raya Hankam Kp. Pondok Melati Jatimurni RT 06/04 No. 37 Kel. Jatimurni Bekasi Telp.8442914 HP. 081513114484
Jl. Sawo I RT 02/04 Jatisampurna - Bekasi 17433 Telp. 021-8454041
17
18
Minardi, S.Pd NIP. 197005211998021002 H. 061096
Togina Samosir, S.Pd NIP. 197007011998022002 H. 062115
19
Drs. Salber NIP. 196311291999031001 J. 032092
20
Dra. Setyo Budi Hastuti NIP. 196705161998032003 H. 061316
Sukoharjo, 21-05-1970
Sungai Birung, 01-07-1970
823.4/Kep.284B/BKD/2009, 06-03-2009
823.4/Kep.284B/BKD/2009, 06-03-2009
Pdg Panjang, 29-11-1963
823/Kep.455BKD/2011, 22-03-2011
Surakarta, 16-05-1967
823/Kep.455BKD/2011, 22-03-2011
21
Gema Afrita, S.Pd NIP. 197210041999032003 K. 022183
Kepala Koto, 04-10-1972
823/Kep.455BKD/2011, 22-03-2011
22
Yelinofianti, S.Pd NIP. 197306041999032008 K. 022181
Pdg Kadok, 04-06-1973
823/Kep.455BKD/2011, 22-03-2011
Pembina IV/a
Pembina IV/a
Pendidikan Fisika / Guru Fisika
Akuntansi
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
Pendidikan Geografi
S.1 Akta IV
Pendidikan Biologi
S.1 Akta IV
Pembina IV/a
Pendidikan Kimia
S.1 Akta IV
Pembina IV/a
Pendidikan Fisika
S.1 Akta IV
Pembina IV/a
Pembina IV/a
01-08-97
Jl.Semeru Raya Blok DF1 No.25 Taman Jatisari Permai, Jatisari Jatiasih Bekasi Hp. 08121900170
Jl. Haur Mendut RT 02/01 Kranggan Jatisampurna Bekasi 17433 01-03-98
01-12-00
01-07-04
Jl. Tanah Merdeka Kavling Rambutan Blok H/179 Ciracas RT 12/03 Jaktim Telp. 021-87790147
Kp. Pondok Ranggon RT 004/ 005 Jatisampurna Bekasi Telp. 021-8447671
Komp. AURI Jl Biduri No. 26 Jatisari Jatiasih Bekasi 17426 01-04-99
01-04-99
Jl. Cendrawasih No. 35A RT 01/06 Jatiraden Kec. Jatisampurna 17433 Telp. 02184596623 Hp. 081310953324
23
Istirohah, S.Pd NIP. 197509301999032003 K. 022182
24
Suherman, S.Pd, MM NIP. 197001012000121005 K. 004925
25
26
Tri Guntarsih, S.Pd NIP. 197211282000032003 L. 018494
Eli Triana, S.Pd NIP. 197408082000122004 K. 009947
Boyolali, 30-09-1975
823/Kep.455BKD/2011, 22-03-2011
Bekasi, 01-01-1970
823/Kep.415BKD/2012, 02-04-2012
Jakarta, 28-11-1972
Pembina IV/a
Pembina IV/a
Pembina IV/a
Pendidikan Matematika
S.1 Akta IV
Geografi
S.1 Akta IV
Pendidikan Sejarah
S.1 Akta IV
Jakarta, 08-08-1974
Penata TkI, III/d
Pendidikan BP/ BK
S.1 Akta IV
Pendidikan Pancasila dan Kwn.
S.1 Akta IV
27
Nuraini, S.Pd. NIP. 197810102006042056
Bekasi, 10-10-1978
823/Kep.61BKD/IX/2010, 22-09-2010
Penata Muda Tk. I, III/b
28
Doni Kurniawan, S.Pd NIP. 198101012006041039
Jakarta, 01-01-1981
823/Kep.61BKD/IX/2010, 22-09-2010
Penata Muda Tk. I,
Pendidikan Kimia
S.1 Akta IV
Perum. Taman Jatisari Permai RT 08/003 Blok DF 18 Jatiasih Bekasi 01-04-99
Jl. Lembur RT 02/04 Jatirangga Jatisampurna Bekasi 17434 01-01-03
Jl. Kerjabakti RT 03/02 Kel./Kec. Makasar Jakarta Timur 13570 Telp. 081388991423 01-07-00
Jl. Masjid Ar-Rohmah Pondok Melati RT 02/05 Jatirahayu Kota Bekasi 17414 18-07-05
Jl. Raya A.L Jatimakmur RT.01/09 No.96 P.Gede Bekasi 16-07-02
16-08-06
Jl. Gamprit I RT 003/014 Jatiwaringin Pondok Gede Kota Bekasi 021-96553801
III/b
29
30
31
Titin Kusmana, S.Pd NIP. 197507212008012006
Ester Widayati, S.Pd NIP. 197206262006042028
H. Kowih Sarkowih, S.Ag NIP. 197503232009021004
Ciamis, 21-07-1975
Boyolali, 26-06-1972
Bekasi, 23-03-1975
823/Kep.41BKD/III/2012
Penata Muda Tk. I, III/b
823/Kep.118BKD/IX/2012, 28-09-2012
Penata Muda Tk.I, III/b
813/Kep.02BKD/I/2009, 30-01-2009
Ernawati, S.Pd NIP. 197601122009022003
Jakarta, 12-01-1976
813/Kep.02BKD/I/2009, 30-01-2009
33
Nurmalia, S.Pd NIP. 197702052009022001
Sawit Hulu (Langkat) 05-02-1977
34
Nining Wilaningsih, S.Pd NIP. 198311202009022003
Kuningan, 20-11-1983
32
CPNSD/ III/a
Pendidikan Matematika
Pendidikan MIPA / Guru Matematika
Pendidikan Agama Islam
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
CPNSD/ III/a
Bimbingan dan Konseling
S.1 Akta IV
813/Kep.02BKD/I/2009, 30-01-2009
CPNSD/ III/a
Bahasa dan Sastra Inggris
S.1 Akta IV
813/Kep.02BKD/I/2009, 30-01-2009
CPNSD/ III/a
Pendidikan Geografi
S.1 Akta IV
Perum. Citra Indah Blok U-15/28 RT 11/08 Kel. Sukamaju Kec. Jonggol Bogor 08-07-98
22-08-06
02-02-09
02-02-09
Kp. Bulak Tinggi RT 006/016 No.50 Kel. Jatirahayu Kec. Pondok Melati Kota Bekasi 0812901348
Jl. Masjid Al Falak No.45 Kp. Kebantenan RT 03/08 Kel. Jatiasih Kec. Jatiasih Kota Bekasi 17423 Telp. 021-99477396 / 081380445679
Griya Asri Camar Blok A No.4 RT 04/04 Kel. Jatiraden Kec. Jatisampurna Kota Bekasi Telp. 081319743621
Villa Nusa Indah 2 Blok 23/40 RT 04/26 Bojong Kulur Bogor Telp. 081316813826 02-02-09
02-02-09
Perum. Pondok Duta I Jl. Mahkota 7 No.9 Kel. Tugu Kec. Cimanggis Depok Telp. 0878773211018
35
36
37
38
Joko Kristiyanto, S.Pd NIP. 198611062009021002
Harini Fatmasanti, SE NIP. 197712232010012002
Priyanti Oktarifa, S.Pd NIP. 198710012011012002
Dwi Woro Kuschayati, S.Pd NIP. 197108032008012006
Sragen, 06-11-1986
Tanjung Enim, 23-12-1977
Jakarta, 01-10-1987
813/Kep.02BKD/I/2009, 30-01-2009
813/Kep.112BKD/XII/2009, 31-12-2009
813/Kep.72BKD/XII/2010, 31-12-2010
CPNSD/ III/a
CPNSD, III/a
CPNSD/ III/a
Penata Muda, III/a
Temanggung, 03-08-1971
Bhs, Sastra Indonesia & Daerah
Guru Ekonomi
Pendidikan Matematika
Pendidikan Fisika
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
02-02-09
Griya Asri Camar Blok 10 RT 04/04 Kel. Jatiraden Kec. Jatisampurna Kota Bekasi Telp. 081226207447
Jl. Kh. Noer Ali No.1 RT 06/02 Kel. Jakasampurna Kota Bekasi 01-022010
Kp. Pintu Air No.24 RT 09/07 Kel. Harapan Mulya Kec. Medan Satria Kota Bekasi 01-04-11
04-04-08
Jl. Larasati No.381 RT 02/02 Dirgantara II Halim Jakarta Timur 13610 Telp. 081586484328
Jt. Rahayu RT 05/08 Komp Jt. Permai Jl. Ismaya No.36 Bks
39
Drs. William R.M.P NIP.
Manado, 10-06-1961
-
-
Matematika dan IPA
S.1 Akta IV
21-07-96
40
Sumi Rahayu, S.Pd
Temanggung,
-
-
Pendidikan
S.1
07-03-97
Jatisari RT 03/04 No.31 Cakung Payangan
NIP.
41
42
43
44
Suminah, S.Pd NIP.
Drs. M. Pursita NIP.
Muh. Saleh Kahar, S.Ag NIP.
Edy Sunarya, S.Pd NIP.
45
Ratna Heniningsih, S.Pd NIP.
46
Marwati, S.Psi
19-05-1970
Kebumen, 23-10-1973
Cipanas, 12-08-1962
Labala, 12-07-1969
Bekasi, 20-05-1976
Sejarah
-
-
PMP & Kwn.
Akta IV
S.1 Akta IV
Bks 84593821
29-06-97
Gg. Sawo Raya Kranggan Pasar RT 03/04 Kec. Jatisampurna Bekasi Telp. 081310467105
Permuhanan Kranggan Permai - Jatisampurna Bekasi -
-
-
-
Matematika
S.1
Pendidikan Agama Islam
S.1 Akta IV
-
Pendidikan Sejarah
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
06-07-00
S.1
01-07-01
-
Cepu, 03-01-1971
-
-
Pendidikan Dunia Usaha/ Guru Ekonomi
Bekasi,
-
-
Psikologi
21-07-98
Perum. Bumi Sani Permai K 1 No.30 Ds. Setia Mekar Tambun Bekasi 06-07-00
06-07-00
Jatiranggon RT 03/06 No.86 Jatisampurna Bekasi Telp. 84592248
Jl. Setya Warga II RT 07/02 Jatiranggon Jatisampurna Bekasi
Jl. Wibawa Mukti II RT 03/05 No.61 Jatisari
NIP.
47
48
49
50
Sarjana Yuswita, S.Pd NIP.
Dwi Pawati, S.Pd NIP.
Dra. Magdalena Sitanggang NIP.
Maswanih, S.Pd NIP.
51
Dwi Shinta Supartina, S.Pd NIP.
52
Dra. Nita Puspitaningsih
02-01-1979
Padang, 03-09-1968
Jakarta, 22-07-1976
Medan, 15-05-1972
Jakarta, 12-05-1979
Akta IV
-
-
-
-
-
-
-
Pendidikan Kimia
Pend.Bhs & Sastra Indonesia
Pendidikan Kimia/ Guru Seni
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
S.1 Akta IV
Jatiasih Bekasi
Jl. Harun VI Gg. II RT 01/XI No. 31 Jatirahayu Pd. Gede - Bekasi 17-07-01
Jl. Raya Hankam Gg.Rambutran RT03/03 No.14 021-8449522 21-07-03
Perum. Wahana Pd. Gede D7/47 - Jatiranggon Bks Hp. 08161900627 21-07-03
-
Pendidikan BP/ BK
S.1 Akta IV
16-07-07
S.1
16-07-07
Cirebon, 22-01-1979
-
-
Pendidikan Bahasa & Sastra Inggris
Bandung,
-
-
Pendidikan
10-09-03
Jl. Masjid Al Mujahidin RT 03/01 No.62 Jatirahayu Pondok Melati Pd. Gede Bekasi Hp.081316847726
Komp. DEPKES Jl. Biomedis B3/ 28 RT 04/04 Sunter Jaya Tanjung Priuk Jakarta Utara Telp. 021-65830820 / 081932839755
Citra Grand B6/16 Jl. Raya Cibubur Cileungsi
NIP.
53
54
55
56
57
58
Ratna Kumalasari, S.Pd NIP.
Dra. Dewi Siti Aisyah NIP.
Ridwan Hadi, S.Kom NIP.
Abdul Fatah, S.Kom NIP.
Mariana Kushariyanti, S.Pd NIP.
Parmah, S.PdI NIP.
12-01-1965
Jakarta, 07-03-1982
Bandung, 26-09-1963
Bekasi, 20-06-1986
Bekasi, 12-05-1986
Ngawi, 24-03-1980
Bekasi, 04-01-1984
-
-
-
-
-
-
Bahasa Jepang
Akta IV
-
Pendidikan Bahasa Jepang
S.1 Akta IV
-
Pendidikan Bahasa Sunda
S.1 Akta IV
Sistem Informasi
S.1 Akta IV
Sistem Informasi
S.1 Akta IV
Pendidikan Sejarah
S.1 Akta IV
Pendidikan Agama Islam
S.1 Akta IV
-
-
-
-
Telp. 021-84594160 Hp. 081513315945
01-07-08
Jl. Komp. Bank Mandiri No.5 RT 06/01 Pondok Pinang Jakarta Selatan 12310 Telp. 021-7651178 / 0815-8458-4410
Kp. Tipar Gg. Damai No.10 Jl. Radar Auri Cimanggis Kel. Mekarsari Depok 01-07-08
11-02-09
Jl. Mess AL Gg. Sadar RT 01/01 No.28 Kel. Jatiraden Kec. Jatisampurna Bekasi Telp. 02194158097 / 085921102798
01-07-09
Jl. Mustika Jaya No.44 Kp. Ciketing Ds. Mustika Jaya Kec. Mustika Jaya Bekasi Telp. 02199851814 / 081310824268
Jl. Transad 8 No.52 RT 01/06 Ujung Aspal Pondok Gede Hp. 081319609668 01-07-09
01-07-09
Gg. Sawo Raya Kranggan Pasar RT 02/04 Kec. Jatisampurna Bekasi Telp. 081399227990 / 021-8454185
59
Dra. Endah Widiastutik NIP. 19640103 1987032016
Magelang, 03-01-1964
-
-
Ekonomi/ Keterampilan Jasa
S.1 Akta IV
01-12-09
Villa Radiance A. 48 Pondok Jatimurni Jl. Raya Hankam Ujung Aspal Pondok Gede Telp. 021-84598659
DATA TENAGA TATA USAHA SMA NEGERI 7 BEKASI TAHUN 2013/2014
SK. Terakhir No
1
Nama, NIP, Karpeg
2
Tempat/ Tanggal Lahir
Pendidikan
Tugas di Sekolah ini
Keterangan
10
No. SK
Pangkat/ Gol
TMT
Jurusan
Tingkat
3
4
5
6
7
8
9
01-0409
Ilmu Pendidikan Prog. (PLS)
S.1 Akta IV
01-0408
01
Sokimin, S.Pd, MM NIP. 196303231988031008 E. 550668
Sleman, 23-03-1963
820/Kep.19BKD/III/2009, 31-03-2009
Penata, III/c
02
Iswariyati NIP. 197001211989032002 E. 842428
Bambanglipur o Bantul, 21-01-1970
823/Kep.63BKD/IX/2011. 26-09-2011
Penata Muda, III/a
01-1011
IPS
SMA
17-0200
03
Nana Kursana NIP.
Subang, 22-03-1966
-
-
-
Elektronika
-
21-0796
04
Lily Yulianingsih NIP.
Cirebon, 16-09-1969
-
-
-
IPS
-
21-0796
Jl. RH. Umor RT 08/07 No.13 Kp. Cikunir Kel. Jatikarya Bekasi Selatan Telp. 021-82425813 / 08161139643
Perum AU BDP JL. Dakota D No. 14 Cakung Payangan Bekasi Telp. 0818162632
Jl. Pertamina RT 1/7 No.68 Jatiraden Kec.Jatisampurna HP. 02193462117
Komp. SMAN 7 Kec. Jatisampurna HP. 0218454056
05
06
Acim Acing NIP.
Mugiyono NIP.
Bekasi, 23-06-1957
Banyumas, 14-08-1972
-
-
-
-
-
-
-
IPS
-
-
21-0796
21-0797
Jatiraden RT 05/09 Kec. Jatisampurna HP. 0218454056
Gg. Masjid Al Hidayah RT 02/05 Kel.Jatisari Kec.Jatiasih Bekasi HP. 08567395933
Perum Mandosi Permai Blok K 19 Jatiasih Telp. 0218454056 07
Ari Indrayani NIP.
Purworejo, 11-07-1977
-
-
-
Akuntansi
-
18-0898
08
Sumedi NIP.
Banyumas, 23-07-1976
-
-
-
-
-
17-0700
09
Saharuddin NIP.
Wajo, 12-011978
-
-
-
IPS
-
21-0701
10
Fahrul Rianto NIP.
Metro Lampung Tengah, 22-02-1972
-
-
-
IPS
-
21-0701
11
Mulyadi NIP.
Jakarta, 18-07-1966
-
-
-
Perkantoran
-
10-0903
12
Madin
Bekasi,
-
-
-
Tata Niaga
-
20-07-
Kranggan Pasar RT 02/03 Kec. Jatisampurna HP. 081315630774 Kp. Raden RT 04/05 Kec. Jatisampurna HP. 081513307599 Perum. Mandosi Permai Blok K 19 HP. 08179447654
KP. Jatiraden RT 02/02 Kec. Jatisampurna HP. 91057595 Kp. Kranggan RT 02/03 Kec.
NIP.
11-06-1966
04
Jatisampurna HP. 08568056838
Tasikmalaya, 01-01-1978
-
-
-
IPS
-
03-0105
Komp. SMAN 7 Bekasi Kec. Jatisampurna HP. 085694394225
Novan Maulana NIP.
Purworejo, 12-11-1986
-
-
-
IPS
-
03-0406
Komp. SMAN 7 Bekasi Kec. Jatisampurna HP. 081388344106
15
Wahyudi NIP.
Bekasi, 14-07-1987
-
-
-
IPS
-
01-0808
16
Murniyanti, SE NIP.
Bekasi, 18-07-1981
-
-
-
Akuntansi
S1
01-1008
17
Nurlela Komala NIP.
Bandung, 05-08-1970
-
-
-
Ilmu Biologi
-
20-1008
18
Nurul Hidayat NIP.
Bekasi, 18-05-1987
-
-
-
Otomotif
-
01-0609
Jl. Kusuma Barat Blok DD 5 No.34 A Wisma Jaya Bekasi Timur Telp. 0218829623 HP. 02198967090
19
Lise Setyawati NIP.
Bekasi, 06-09-1986
-
-
-
Akuntansi
-
01-0709
Jl. Pasar Kranggan RT 01/04 No.36 Jatisampurna Kota Bekasi 17433 Hp. 085214008323
20
Nitha Purnamasari, S.S NIP.
Jakarta, 12-03-1979
-
-
-
Sastra Jepang
-
04-1110
Jl. Pagelaran RT 01/01 No.16 Setu Cipayung Jakarta Timur Telp. 8467310 / 93329293
21
Fasy Jumanto
Jakarta,
-
-
-
Otomotif
-
04-07-
Kranggan Wetan RT 02/09 Jatirangga
13
Ucun Darussalam NIP.
14
Jl. Kranggan Lembur Jatirangga RT 02/05 Kel. Jatirangga Kec. Jatisampurna Bekasi Telp. 081384487960 Jl. AL Jatimakmur RT 01/09 No.96 Pondok Gede Bekasi 17413 Telp. 84971619 / 085693363942 Jatimurni RT 02/05 Jl. Raya Hankam Kec. Pondok Gede Bekasi
NIP.
18-06-1982
12
Kec. Jatisampurna Kota Bekasi Telp. 089673856700/ 085772224622
t
I
AGAMA KEMENTERIAN UINJAKARTA FITK
FORM(FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
No. Dokumen : : Tgl.Terbit No" Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-082 1 Maret 2010 01 1t1
IZINPENELITIAN SURATPERMOHONAN Jakarta, 24 Ol
1/K 1 1........12013 N omo:r U n .0 1 l F . M.0.3 Lamp. : Outline/Praposal lzin Penelitian Hal : Permohonan KepadaYth. KepatasIvrANiieEPJ 7-BEKASI Di Tempat
Assalamu'alaikum wr.wb. Denganhormatkami sampaikanbahwa,
Nama
: AUFA HUSNIA ROSALINA
NIM
1000075 : 10901
Jurusan
AgamaIslam(PAI) : Pendidikan
Semester
: lX (Sembilan)
JudulSkripsi :
"EFEKTMTAS
METODE KOOPERATIF TIPE GRAAP
INVESTIGATION(GD PADAPEMBELAJARANPAI'" yang UINJakarta dan Keguruan llmuTarbiyah Fakultas adalahbenarmahasiswa/i sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di yangSaudarapimpin. instansi/sekolah/madrasah Untuk itu kami mohon Saudaradapat mengizinkanmahasiswatersebut penelitian dimaksud. melaksanakan kamiucapkanterimakasih. dan kerjasamaSaudara, Atasperhatian Wassal amu'alaikum wr.wb. a.n.Dekan idikan Asama lslam
im, M.Ag 1998031 002 19680307 Tembusan: 1. DekanFITK DekanBidangAkademik 2. Pembantu yangbersangkutan 3. Mahasiswa
/
I I
KEMENTERIAN AGAMA UINJAKARTA FITK
No.Dokumen : Tgl.Terbit :
FITK-FR-AKD-066 1 Maret 2010
No. Revisi:
01
:
Jl. lr. H. Juanda No 95 CiDutat 15412 lndonesia
SURATPERMOHONAN IZINOBSERVASI Nomor : Un.0l/Ft./KM.01.3/I71l /2014 Lamp. : Hal : Observasi
J akarta, 06 J anuari 2014
Kepada Yth. Kepala Sekoiah SMe Negei'i-TBekaSi
Di Tempat
Assalamu'alaikumwr.wb. Denganhormatkami sampaikanbahwa: Nama
: Aufa HusniaRosalina
NIM
: 109011000075
Jururusan/Prodi
: PendidikanAgamaIslam
Semester
: IX (Sembilan)
adalah benar mahasiswapada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungandengan penyelesaianskripsi dengan judul "Efektivitas Metode Kooperatif Tipe Group Investigation(GI) pada Fembelajaran PAI", mahasiswatersebutmemerlukanobservasidenganpihak terkait. Oleh karenaitu, kami mohon kesediaanSaudarauntuk menerimamahasiswatersebutdan memberikan bantuannya. Demikianlah,atasperhatiandanbantuanSaudara kami ucapkanterimakasih. Vlassalamu'alaikumwr.wb.
,-
,'prs. Ja'faTSam
r992Br A01 FNrP.r9s804r7 Tembusan: DekanFakultasIlmu TarbiyahdanKeguruan
PEMERINTAHKOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN
I
SMA NEGERI 7 KOTA BEKASI Kota Bekasi17433 No.l07 Kec.Jatisampurna Jl.LingkarTataKota Kecamatan Telp./Fax.021-8454056I 8448020
SURAT KETERANGAN Nomor : 421.3/1ag /SMAN.TlIIl/2014 dibawahini: Yangbertandatangan
Nama
HJ.R. IDA NURHAIDA, S.PD,M.M
NIP
t95804251984012001
Pangkatl Golongan
PembinaTk. I, IV/b
Iabatan
KepalaSekolah
Unit Kerja
SMA NegeriTKotaBekasi
Alamat
No.107 Jl. LingkarTataKota Kecamatan
Menerangkanbahwa : Nama
AUFA HUSNIA ROSALINA
NIM
1000075 10901
ProgramStudi
PendidikanAgamaIslam
Jenjang
( 51 ) StrataSatu
Universitas
UIN SyarifHidayatullah
"Efehivitas Telah mengadakanpenelitian yang berkaitan denganpenyusunanSkripsi yang berjudul Islam Agama Metode Koooperat6 frp, Griup Investigation (GI) pada Pembelaiaran Pendidikan (PAI)", dan yang bersangkutan telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Demikian surat ini kami buat agar yang berkepentingan dapat mengetahui dan mempergunakan sebagaimanamestinya.
i, L4Maret2014
I
Lampiran 14
UJI REFERENSI Nama
: Aufa Husnia Rosalina
NIM
: 109011000075
Judul Skripsi
: Efektivitas Metode Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sumber Footnote
No
Paraf
BAB I I
SISDIKNAS,UU RI No. 20 th.2003.(Jakarta: Undang-undang SinarGrafika,2013),Cet.5, h. 3
2
/-'y''
Al Kitabul Akbar Al-Qur'an dan Terjemahannya,.(Jakarta: Akbar Media), h.206
a
UU No. l9 tahun2005tentangStandarNasionalPenddikan um.ac.id/?p=6 ://akademik. BAB IV STANDARPROSES.http
--8'
danKerjaSamaUM. DiaksesPada BagianPendidikan Tanggal19November2013,Pukul14:57 4
Miftahul Huda, CooperativeLearning, Metode, tekrtik, struhur dan modelpenerapan. (Yogyakarta: PustakaPelajar,
200t3),h.29 5
Made Wena, Strategi PembelajaranInovatif Kontemporer, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), h. 195-196
6
' -/""
Miftahul Huda,Op.cit,h. I24 BAB II
I
Abuddin Nata, Perspektif Islam TentangStrategi Pembelajaran,(Jakarta:Kencana,2009),Cet. Ke- 1, h. 87
2
Tohirin, Psikologi PembelajaranPendidikan Agama Islam,
' -1"
I
I
(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2005),h. 54 a J
4
Abudin Nata, Op.cit.,h.89 Abdul Majid, Strategi Pembelajaraa (Bandung: Remaja Cet. 1, h.174 Rosdakarya,2013)
5
Al Kitabul Akbar Al-Qur'an dan Terjemahannya,,Op.cit. h. 106
6
Miftahul
Huda, Cooperative Learning, Metode, telcnik, t.
struktur dan model penerapan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
200t3),h.29 7
Made Wena, Strategi PembelajaranInovatif Kontemporer, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), h. 195-196
8
Abdul Majid, op.cit, h.220
9
RobertE. Slavin,CooperativeLearningTeori,Rlsetdan
-1.
2005), h. 218, h. 219,h. 218: Nusamedia, Pr aktik, (Bandung 220,h.226-227,h.222
t0
rbid.,h. 218
ll
Ibid.,h. 219
T2 SholomoSharan,Op.cit,h. 186 13 RobertE. Slavin,op.cit.h.218-220 t4
Ibid.,h.226-227
15
Sholomo Sharan,Op.cit, h.
I6
rbid.,h. 168-171
T7
RobertE. Slavin,op.cit.h.222
18
Abdul Majid, op.cit, h. 189
t9
DepertemenPendidikanNasional, Kamus Besar Bahasa
r67
Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,r997),h.204
---"'
---A
'
'
t{ r I
,
20
Suyadi.Srratugi P embeIajar an P endidi kan Kar ah er. (Bandung:RemajaRosdakarya,2013),Cet. 1, h. 4
21
Team PenyususnPetunjuk PelaksanaanKurikulum Pendidikan Agama Islam untuk SekolahDasar tahun 198111982,Petuniuk PeIaksanaan Kur i kul umPendidikan A gama I sIam untuk SekolahDaser, (Jakarta:Karya Manunggal,I9S2),h. I
22
Abdul RachmanShaleh,PendidikanAgamadan Keagarnaan, (PT.GemawinduPancaperkasa), h. 31.
23
-?'
Abdul Majid, Dian Andayani, PendidikanAgama Islam Berbasis Kompetensl, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), c e t .1 . h . 1 3 0
24
Zakiah Daradj at, M etodoIogi P engaj ar an A gama I sIam,
//"
(Jakarta:Bumi Aksara, 1996),Cet. Ke- 1, h. 80-81
25
DasarfalsafahNegara,PANCASILA sila pertama
26
Dasar1945dalambabXI pasa|29ayat 7 Undang-Undang
27
Undang-undang SISDIKNAS,UU RI No.20 th.2003,(Iakarta SinarGrafika,2013),Cet.5, h. 1 0 d a n h . 2 5
28 Ibid.,h.25 29 PeraturanPemerintahNo. 55 tahun2007, http://suberia.wordpress.com/20I 0/06/20/peraturanpemerintah-no-552007/ diaksespadatanggal13Januari2014 30
Hery Noer Aly,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Logos, 1999), --*t
C e t . I .h . 3 2
31
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: RajawaliPers,2008), h. 106
a^ JL
Al Kitabul Akbar Al-Qur'an dan Terjemahannya,,Op.cit. h. 281
aa JJ
Ibid,h.283
'
I I
I
34
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Kencana, 2012),Cet.2,h.76-77
Jf
Zakiah D ar ad1at, dl
36 3t
Abuddin Nata,op.cit., h. 77
--' ' 4t1-t
Al Kitabul Akbar Al-Qur'an dan Terjemahannya,,Op.cit. h. 553
3 8 A. Fatah Yasin, Dimensi-dimensiPendidikan Islam, (Malang : UIN MalangPress,2008)Cet. 1.h.41
39
Ibid.,h.79
40 AbdulMajid, DianAndayani,Op,cit, h. 133 4l
a\r
Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, IImu Pendidikan Islam, (Jakarta:Kencana,2010),Cet.Ke-3,h. 46
42 Nur Uhbiyati,Ilmu PendidikanIslam,(Bandung:Pustaka Setia,1997),Cet.1,h. 16
43
TujuandanRuangLingkupPendidikanAgamaIslam, gspot.com/20 11/10/tuiuan-dan-ruanghttp://makalah.blo lin gkup-pend idikan.htmldiaksestanggal | 7 Januari20| 4
44
Proyek PembinaanPTAIN/IAIN, M etodoIogi P eng aj ar an Agama Islam, (Jakarta:1983),h. 60.
45
Muhammad Zein, Methodologi P engajaran A gama, (Yogyakarta:AK GROUP, 1995)h. 39
46
ZakiahDaradjat,dl
47
Abd Azis Abone, Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Multikulturalisme, (Jakarta:Balai Litbang Agama, 2009) h.
,to'
12-r3 48
Abdul Majid dan Dian Andayani,Op.cit,h. 135
49
Team PenyususnPetunjuk PelaksanaanKurikulum Pendidikan
#r
Jg { I
Agama Islam u/ SekolahDasartahun l98I/l982,Op.cit. h.1,
BAB III I
Sugiyono, Metode P enelitian P endidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013),Cet. Ke-16, h. 118
2 a J
'
--1^
Ibid.,h. r24 Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta:Bumi Aksara,2013),Cet. Ke- I,h.79
4
Bukupedomanpenulisan slvipsi Falailtas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, (Jakarta),2013, h. 62.
5
?,
Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2012),Cet.Ke- I,h.2,
6
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. (Jakarta:PT Bumi Aksara,2009),Cet. Ke- 3,h.47
7
Kristi Poerwandar i, Pendekatan Kuali tatif untukPeneIi ti an PerilakuManusia,(Depok:Perfecta LPSP3FPUI,2007)Cet.
'
1-'-'4
Ke- 2. h. L34 8
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,20II), Cet. Ke- 8, h. 158
9
Emzi1 Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2012),Cet. Ke-6, h.172
1 0 Buku pedoman penulisan skripsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, (Jakarta),2013,h.67
tl
Imam Gunawan,Op. cit.h.2l7
T2 Sugiyono,Op.cit Hlm. 372 13
Tohirin,Op.cit, h. 141
T4
Imam Gunawan,Op. cit.h.2l0.
.
\.
-l*/ tI
15
Sugiyono,Op,cit, Hlm. 338
BAB IV I
Sholomo Sharan,The Handbook Of CooperqtiveLearning, (Yogyakarta:Familia, 2012) Cet. Ke-1, h. t67