IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PIMPINAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Dr. Mulyaningsih M.Si
ABSTRAK Dalam menghadapi permasalahan organisasi dewasa ini, manajemen mendapat sorotan dan tantangan untuk memberikan terobosan strategis. Manajemen pada hakekatnya berkewajiban mengantisifasi lingkungan baik yang bersifat mengancam ataupun memberi peluang dengan melihat kekuatan dan kelemahan yang ada serta kendala lingkungan, peraturan bahkan gejolak ekonomi seperti inflasi. Ruang lingkup dari manajemen strategik adalah pimpinan perusahaan (CEO) yang melakukan perumusan strategik/kebijakan serta sasaran dengan manajemen bersifat operasional dan ruang lingkupnya. Manajemen strategis, dapat membantu para manajer untuk mengambil keputusan dengan tepat dan efektif. Keputusan strategis (strategic decision) merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir. Implikasi yang mendasar dan jangka panjang adalah bahwa manajemen strategik sangat memegang peranan penting dalam berlangsungnya hidup usaha perusahaan atau organisasi. Seyogyanyalah perlu adanya berbagai kebijakan di berbagai bidang. Apabila berbagai kebijakan dapat dilaksanakan dengan tepat maka mampu lebih berperan dalam membantu institusi atau organisasi melalui keunggulan nilai tambah dalam masa globalisasi ini
I. PENDAHULUAN Kelesuan perekonomian nasional sangat berpengaruh tehadap pemasaran berbagai barang dan jasa karena menurunkan daya beli masyarakat yang pada gilirannya memperlemah permintaan pasar. Dengan demikian, keadaan ini bisa menggangu pertumbuhan berbagai usaha di Indonesia. Dalam menghadapi permasalahan ini, manajemen mendapat sorotan dan tantangan untuk memberikan terobosan strategis. Manajemen pada hakekatnya berkewajiban mengantisifasi lingkungan baik yang bersifat mengancam ataupun memberi peluang dengan melihat kekuatan dan kelemahan yang ada serta kendala lingkungan, peraturan bahkan gejolak ekonomi seperti inflasi. Prinsip prinsip manajemen, terutama manajemen strategi mengungkapkan bahwa keberhasilan atau kegagalan perusahaan/organisasi sangat tergantung kepada interaksi perusahaan/organisasi dengan lingkungannya. Manajer tidak hanya berfungsi sebagai perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan dalam perusahaan/oraganisasi, tetapi juga berinteraksi dengan lingkungan internal maupun eksternal perusahaan atau organisasi. Ruang lingkup dari manajemen strategik adalah pimpinan perusahaan (CEO) yang melakukan perumusan strategik/kebijakan serta sasaran dan manajemen bersifat operasional dan ruang lingkupnya adalah manajemen menengah. Dalam organisasi yang berskala kecil ruang lingkup manajemen strategik seringkala merangkap operasionalnya dengan manajer pemasaran, keuangan dsb.
Pada saat semua perusahaan dihadapkan kepada persaingan yang sangat ketat, manajemen ditantang untuk mengatasi hal tersebut melalui daya saing perusahaan. Informasi mengenai daya saing baik nasional maupun internasional dapat merupakan suatu kondisi yang harus dipelajari oleh setiap organisasi untuk memperoleh cerminan input strategis (strategic inputs) yang dapat digunakan untuk memilih langkah strategis dalam menejemen strategis. Jauch, Lawrence R dan Glueck, William F., memberikan pengertian sebagai berikut: Strategic management is astream of decision and action which lead to the development of an effective strategy or strategies to help achieve corporate objective the strategic management process is the way in which strategits determine objective and make strategic decision yang dapat mempunyai pengertian yaitu; Manajemen strategis (strategic management) adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk mencapai sasaran perusahaan. (1988; 5).
Dengan demikian peranan manager dan pimpinan perencanaan strategis dapat berjalan dengan baik sebagai para perencana dan penentu serta pelaksana stategi sesuai dengan pendapat dari A. Hitt Michael. Melalui proses manajemen strategis para perencana dapat menentukan dan mengambil keputusan, karena proses manajemen strategis (strategic management process) adalah satu paket komitment, keputusan dan langkah yang diharapkan bagi sebuah perusahaan untuk mencapai tingkat daya saing dan menghasilkan laba di atas rata rata. A. Hitt Michael et.al ( 1996; 5)
Dengan memahami manajemen strategis, dapat membantu para manajer untuk mengambil keputusan dengan tepat dan efektif. Keputusan strategis (strategic decision) merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir. Keputusan ini mencakup ruang lingkup bisnis, produk dan pasar yang harus dilayani, fungsi yang harus dilaksanakan, dan kebijakan utama yang diperlukan untuk mengatur pelaksanaan keputusan untuk mencapai sasaran.
II. PERANAN MANAJEMEN STRATEGIK A. Kegunaan Manajemen Strategik Menurut lawrence R. Jauch dan William F. Glueck manajemen strategik melalui perencanaan strategis mempunyai beberapa kegunaan antara lain ;
Manajemen strategik merupakan suatu cara mensistematisasi berbagai keputusan bisnis yang paling penting. Bisnis mencakup risiko besar dan manajemen strategis berusaha menyediakan data sehingga spekulasi yang beralaasan dan informasi dapat dilakukan bila perlu Manajemen strategik membantu mendidik para manajer agar menjadi pengambil keputusan yang lebih baik. Hal ini membantu meneliti masalah pokok perusahaan Manajemen strategik membantu meningkatkan komunikasi perusahaan, koordinasi proyek perorangan, alokasi sumber daya, dan perencanan jangka pendek seperti penyusunan anggaran. ( 1988; 21) Bila digambarkan unsur unsur atau tahap tahap manajemen strategi terdiri dari
Analisis dan diagnosis : menentukan misi, tujuan dan nilai nilai perusahaan dan para pengambil keputusan utama, meneliti lingkungan dan mendiagnosis dampak ancaman dan peluang, serta mengkaji diagnosis kekuatan dan kelemahan perusahaan. Mempertimbangkan berbagai alternatif dan memastikan ketepatan pilihan strategi.
Membandingkan rencana, kebijakan, sumber daya, struktur, dan gaya pelaksanaan dengan strategi Memastikan bahwa strategi dan pelaksanaannya akan mencapai tujuan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen strategik mencakup pengertian manajemen pada umumnya yang meliputi pembuatan keputusan strategik baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap pengendalian kegiatan, kearah pencapaian tujuan perusahaan yang bersifat jangka panjang dengan sangat memperhatikan keterpaduan strategi strategi pada tingkat perusahaan, pada tingkat bisnis dan pada tingkat fungsional. Implikasi yang mendasar dan jangka panjang adalah bahwa manajemen strategik sangat memegang peranan penting dalam berlangsungnya hidup usaha perusahaan atau organisasi. B. Perencanaan strategik (Strateic Planning). Setiap perusahan atau organisasi pada saat ini maupun masa yang akan tidak pernah terlepas dari berbagai gejolak lingkungan internal maupun eksternal yang menimbulkan berbagai perubahan sehingga memacu manajer untuk melakukan berbagai pendekatan, diantaranya perencanaan strategik (Strategic Planning). Perencanaan strategi adalah proses manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsung terus antara sasaran sasaran organisasi dengan sumber daya dan berbagai peluang yang terdapat dilingkungannya. Saladin, H. Djaslim (1999; 13). Pengertian ini dipertegas oleh Amin Widjaya Tunggal, dengan yang dimaksud Strategic Planning; proses manajerial mempertemukan sumber daya organisasi dan kemampuannya dengan peluang pemasarannya dalam jangka waktu panjang. (1996; 130).
Dengan demikian tugas dari perencanaan strategis adalah merancang perusahaan sedemikian rupa agar selalu terdiri dari kegiatan usaha yang cukup sehat untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan meskipun berada diantara kegiatan usahanya mengalami kemerosotan yang parah. Perencanaan strategis biasa dilakukan oleh berbagai perusahaan terutama perusahaan besar. Perusahaan besar terdiri dari tingkatan organisasi, yaitu tingkat perusahaan, tingkat bisnis, dan tingkat produk. Secara keseluruhan dapat digambarkan sebagai berikut: Perencanaan
pelaksanaan
Pengendalian
Sumber : Saladin H Djasmin (1999 ; 13)
Pada kondisi dimana keadaan pasar yang selalu berubahpun, perusahaan harus tetap dapat mengatasinya dengan membuat perencanaan strategis yang berorientasi pada pasar. “Perencanaan strategis yang berorientasi pada pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar terus berubah” Kotler (1997; 57) Adanya perencanaan strategis dapat membantu perusahaan memilih, mengelola usahanya sehingga perusahaan tetap sehat walaupun peristiwa yang diharapkan melanda usaha atau lini produk tertentu. Perencanaan strategis memerlukan tiga kegiatan kunci yaitu:
perlu untuk mengelola perusahaan sebagai portfolio investasi; pengevaluasian setiap unit usaha secara tepat dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian perusahaan dalam pasar tersebut; strategi yaitu rencana yang disatukan , komprehensif dan terpadu yang menghubungkan keunggulan strategis (strategic advantage) perusahaan dengan tantangan lingkungan dan sudah dirancang
untuk memastikan bahwa sasaran dasar perusahaan akan dicapai dengan pelaksanan yang tepat oleh organisasi. Dalam suatu perusahaan terdapat 3 level strategi yang harus dirumuskan yaitu
Strategi level perusahaan ( corporete level) Strategi pada level bisnis (business level) Strategi pada level fungsional ( functional level) Ketiga strategi tersebut harus saling berhubungan dan selaras sehingga dapat meningkatkan hasil yang diharapkan. Oleh sebab itu bagi strategi perusahaan merupakan strategi yang mempunyai sifat luas dan menyeluruh. Strategi perusahaan mempunyai 10 tugas yang meliputi:
Mengadakan penganalisaan atas lingkungan perusahaan yang menganalisa kesempatan dan ancaman Perumusan misi perusahaan Melakukan segmentasi pasar Pengintegrasian bisnis baik dengan strategi vertikal maupun horizontal Penentuan filosofis perusahaan Menganalisa kekuatan dan kelemahan perusahaan Pembentukan pendorong strategi Pembentukan tujuan kinerja perusahaan Pengalokasian sumber sumber Pencanangan infra struktur manajemen Selanjutnya pada strategi bisnis mempunyai perumusan yang merupakan perpanjangan realisasi dari strategi perusahaan meliputi; Misi bisnis (tempat dan siapa pesaing) Kesempatan dan ancaman di pasar Kekuatan dan kelemahan bisnis Posisi kompetitif bisnis Penetapan strategi bisnis, program dan anggaran Dalam strategi tingkat bisnis, terdapat 4 cara utama di mana sejumlah alternatif dapat dipertimbangkan : Stabilitas, ekspansi, penciutan, dan kombinasi . Jauch & William (1988; 216) disamping strategi pendukung lainnya seperti; alternatif do nothing, alternatif likuidasi, alternatif spesialisasi, alternatif integrasi vertikal dan alternatif diversifikasi serta alternatif unternasionlisasi. Supriyono (1990; 165). Seluruh tugas tugas yang diemban baik oleh strategi perusahaan maupun strategi bisnis, tidak dapat terlaksanan bilamana kebutuhan dari strategi tingkat fungsional tidak dapat mengkaper semua kemampuan yang diperlukan dalam membangun kompetisi yang unik dari perusahaan, namun demikian identifikasi harus dicurahkan pada salah satu atau beberapa fungsi yang memang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kegagalan/ keberhasilan perusahaan. Purwanto, Bambang Heru (2000).
Dalam ketiga strategi tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan melalui proses baik secara formal maupun informal. Untuk melaksanakan tugas dari ketiga strategi tersebut diperlukan berbagai pendekatan. Pendekatan yang paling tepat dapat dilakukan melalui pendekatan SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuataan (Stengths) dan Peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meramalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Rangkuti (1999; 18).
Dengan demikian perencanaan strategies (Strategic planner) harus menganalisis faktor faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis ini adalah analisis SWOT. Jenis Kebijakan dalam usaha mengembangkan kinerja usaha perusahaannya bila kondisi Pemerintah maupun institusi masih tetap rendah sedemikian rupa maka seyogyanyalah perlu adanya berbagai kebijakan di berbagai bidang. Apabila berbagai kebijakan dapat dilaksanakan dengan tepat maka tidak mustahil pelaku ekonomi mampu lebih berperan dalam membantu perekonomian Indonesia, melalui keunggulan nilai tambah dalam masa globalisasi ini Guna mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha maupun Pemerintah dapat dilakukan berbagai kebijakan. Kebijakan seringkali dikonotasikan dengan pemerintah, padahal hal itu tidak demikian seperti yang dikemukakan oleh.:
Carl J. Friedrick dalam Solichin (1990; 13) bahwa : “Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan.
Hal ini ditunjang pula oleh Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck (1988; 6-10) mengemukakan bahwa: “kebijakan menunjukan bagaimana sumber harus dialokasi dan bagaimana tugas yang diberikan dalam organisasi harus dilaksanakan sehingga manajer tingkat-fungsional dapat melaksanakan strategi itu dengan sebaik baiknya” Adapun jenis kebijakan tingkat fungsional dapat berupa :
Kebijakan Pemasaran Kebijakan Manajemen Kebijakan Keuangan Kebijakan Hubungan Pegawai dan Perburuhan Kebijakan Akuntansi Kebijakan Resources dan Development . Kebijakan merupakan suatu alat atau sarana pimpinan dalam menetapkan berbagai tindakan guna mencapai tujuan dalam berbagai bidang agar tujuan dapat tercapai dengan mudah dan tepat melalui penggunaan sumber daya yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyaningsih (12:2002) Jadi kebijakan adalah pedoman atau penuntun dalam mengambil tindakan. Kebijakan dan proses administrasi menunjukan bagaimana tugas yang diserahkan pada organisasi dapat dilaksanakan dan juga memberikan dasar bagi para menajer tingkat yang paling rendah untuk mengambil putusan tentang penggunaan sumber daya yang dialokasi.
C. Implementasi Kebijakan Sebagai Faktor Pendukung Manajemen Strategik Bagi setiap usahanya, perusahaan harus mengembangkan suatu rencana permainan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Karena tidak ada suatu strategi yang optimal bagi semua perusahaan dalam usaha tersebut.
Pada dasarnya setiap perusahaan harus menentukan strategi yang paling sesuai dari sudut pandang misi, keputusan srategik, posisi industri dan tujuan, peluang, keahlian dan sumber dayanya, mengimplementasikan keputusan stretegi dan rencana rencana melalui pengembangan kebijakan kebijakan spesifik dan rinci, program pogram aksi yang ditujukan kepada pencapaian sasaran sasaran serta akhirnya mengadakan evaluasi dan pengawasan. Setiap strategi yang diterapkan dapat berhasil apabila diterapkan dalam situasi yang tepat. Pelaksanaan dari perencanaan manajemen strategik agar dapat berjalan dengan baik dan tepat diperlukan pedoman bertindak atau yang disebut kebijakan (policy), sesuai dengan konsep manajemen strategik yang dikemukakan oleh Siagian yaitu merupakan serangkaian keputusan atau tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimlementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut (1995; 15). Melalui kebijakan dapat menunjukan bagaimana sumber harus dialokasi dan bagaimana tugas yang diberikan dalam organisasi harus dilaksanankan sehingga manajer tingkat fungsional dapat melaksanakan strategi dengan sebaik baiknya.Menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, kebijakan dapat pula dipandang sebagai rencana atau taktik untuk melaksanakan strategi perusahaan.(1988; 359). Kebijakan apa saja yang dibuat secara formal dalam perusahaan adalah variasi antar perusahaan yang satu dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
Pada kenyataannya perusahaan dapat mengembangkan ratusan kebijakan dalam menangani bidang bidang penting dalam bisnisnya. Pembuatan rencana dan kebijakan yang mengarah pada suatu kondisi dimana para manajer bawahan dapat mengetahui yang mereka lakukan dan ilkhlas melaksanakan keputusan, melalui kebijakan harus diciptakan oleh manajer sehingga strategi akan dapat berjalan dengan baik. Banyaknya kebijakan yang dibuat tergantung kepada besar dan kompleksitas perusahaan, namun bagi perusahaan kecil atau jika perusahaan yang sederhana maka beberapa kebijakan dan rencana saja sudah dianggap cukup. Untuk itu perlu adanya penilaian ketepatan terhadap rencana dan kebijakan. proses kebijakan pemasaran adalah proses manajerial yang menganalisa kesempatan pasar dan memilih kedudukan pemasaran yang baik, program pemasaran dan pengenalan yang menciptakan dan mendukung kemampuan kerja dan kegesitan usaha guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan PT Jasa Marga Dan Lembaga Management Fakultas Ekonomi UI (3/16)
Dalam pelaksanaan/implementasinya, kebijakan merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan rencana dan kebijakan. Menurut kamus Webster, yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab, yang dimaksud dengan pelaksanaan/implementasi kebijakan secara pendek bahwa To implement (mengimplementasikan) berarti to provide the means for carrying out; (menyediakan sarana untuk melaksnanakan sesuatu);. Kalau pandangan ini diikuti, maka implementasi kebijakan dapat dipandang sebagai suatu proses melaksanakan keputusan kebijakan (biasanya dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan, pemerintah eksekutif, atau dekrit presiden). (1997; 64). Dipertegas oleh pendapat dari Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier (19979), yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab, menjelaskan bahwa makna dari implementasi, yaitu kejadian kejadian dan kegiatan kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman kebijakan negara, yang mencakup baik usaha usaha untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat/dampak nyata pada masyarakat atau kejadian kejadian. (1997; 65).
Pada kenyataannya implementasi kebijakan merupakan tindakan tindakan yang bukan hanya dilakukan oleh individuindividu/ pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.
Setiap manajer perusahaan memberikan sumbangan fungsional paling besar dalam proses perencanaan strategis, dengan peran kepimimpinan dalam mendefinisikan misi bisnis, menganalisa situasi lingkungan, persaingan, dan situasi bisnis; mengembangkan tujuan, sasaran, dan strategi; serta mendefinisikan rencana produk , pasar, distribusi, dan kualitas untuk menerapkan strategi usaha. Keterlibatan ini mencakup juga program pengembangan dan rencana operasional yang terkait dengan rencana strategis. Kotler (1997 : 67 - 57).
Melalui penerapan strategi usaha yang berkaitan dengan rencana strategis dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki secara tepat dengan kebutuhan dan perubahan konsumen atau pelanggan akan menjdikan suatu penentu keberhasilan karena sebagai suatu yang kompetitip inti dari keunggulan yang dimiliki organisasi sebagi bentuk mengambil keputusan dengan tepat dan efektif. Kondisi ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Michael A. Hitt, R. Duane Ireland dan Robert E. Hoskisson (1997 ; 15), yaitu bahwa “Sumber daya dan kemampuan yang merupakan sumber keunggulan bersaing terhadap pesaingnya yang disebut kompetitip inti (core competencies), karena pada masa globalisasi kompetitip inti merupakan penentu utama yang sesungguhnya diperlukan dalam strategi perusahaan.”
III. PENUTUP Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen strategik mencakup pengertian manajemen pada umumnya yang meliputi pembuatan keputusan strategik baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap pengendalian kegiatan, kearah pencapaian tujuan perusahaan yang bersifat jangka panjang dengan sangat memperhatikan keterpaduan strategi dan kebijakan pada tingkat perusahaan, pada tingkat bisnis dan pada tingkat fungsional. Implikasi yang mendasar dan jangka panjang adalah bahwa manajemen strategik sangat memegang peranan penting dalam berlangsungnya hidup usaha perusahaan atau organisasi. Dengan memahami manajemen strategis, dapat membantu para manajer untuk mengambil keputusan dengan tepat dan efektif. Keputusan strategis (strategic decision) merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir. Keputusan ini mencakup ruang lingkup bisnis, produk dan pasar yang harus dilayani, fungsi yang harus dilaksanakan, dan kebijakan utama yang diperlukan untuk mengatur pelaksanaan keputusan untuk mencapai sasaran sedemikian rupa agar selalu terdiri dari kegiatan usaha yang cukup sehat untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan meskipun berada diantara kegiatan usahanya mengalami kemerosotan yang parah. seyogyanyalah perlu adanya berbagai kebijakan di berbagai bidang. Apabila berbagai kebijakan dapat dilaksanakan dengan tepat maka tidak mustahil pelaku ekonomi mampu lebih berperan dalam membantu perekonomian Indonesia, melalui keunggulan nilai tambah dalam masa globalisasi ini
DAFTAR PUSTAKA
Dunn, William N, 1999, Pengantar Analisis Kebijakan Negara, (Edisi Kedua),Terjemahan Samudro Wibawa. Gajah mada University,Press (UGM)
Harits, Benyamin, 1997, Teknik penulisan Karangan Ilmiah, Bandung, Insani. Press
Hiit, Micheal; A., Ireland, R Duane & Hoskisson, Robert E., 1997, Strategic Management Competitiveness and Globalization, alih bahasa; Armand Hediyanto, Jakarta, Erlangga.
Jauch, Lawarence R, dan Glueck, Willian F, 1998, Strategic Management and Business Policy, Alih bahasa; Murad, (Edisi ketiga), Jakarta, Erlangga.,
Kotler, Philip,1997, Marketing ,Management, Analysis, Planing, Implementation, and Control, Prentice-hall International, Inc, Upper Saddle River, New Jersey.
Mulyaningsih, 2002 Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Kinerja Usaha Industri Kecil Kerajinan Bordir Di Kawalu Kabupaten Tasikmalaya,Bandung,UNPAS
Rangkuti, Freddy, 1999, Analysis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reoirentasi Konsep perencanaan Strategi Untuk menghadapi Abad 21, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Solichin,Wahab, Abdul, 1990 Analisis Kebijakan dari Formasi ke Implementasi Kebijakan Negara , Jakarta, Bumi Aksara
Supriyono, R, A, 1990, Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis, Yogyakarta; BPFE.