IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN TERHADAP PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI SD NEGERI 1 TONGGALAN KLATEN JAWA TENGAH
Disusun Oleh: Mahmud Yunus, S.Pd.I NIM. 1220411126
TESIS
Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Studi Islam
YOGYAKARTA 2016
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
:
Nama
Matrmud Yunus, S.Pd.I
NiM
1220411126
Jenjang
Magister
Program Studi
Pendidikan Islam
Konsentrasi
Manaj€rnen dan Kebijakan Pendidikan Islam (MKPD
menyatakan bahwa penelitianlkarya
saya
naskah tesis
ini
secara keseluruhan adalah hasil sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk
sumbernya.
Yogyakarta, 16 Agustus 2016
NIM:rl220411126
r:,
"
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Yang bertanda tangan di bawah ini
:
Nama
Mahmud Yunus, S.Pd.I
NIM
1220411126
Jenjang
Magister
Program Studi
Pendidikan Islam
Konsentrasi
Manajemen dan Kebijakan pendidikan Islam (MKPI)
menyatakan bahwa naskah tesis
plagiasi. Jika
ini
secara keseluruhan benar-be,nar bebas dari
di kemudian hari terbukti
melahrkan plagiasi, maka saya siap
ditindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Yogyakarta, l6 Agustus 2016 yang menyatakan,
Yunus, S.Pd.I
NIM:I1220411126 'l l'
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA UIN SUNAN ]KALIJAGA YOGYAKARTA
PASCASARJANA
PENGESAHAN
Tesis berjudul
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN TERHADAP PENINGKATAN MI.TTU SEKOLAH DI SD NEGERI I TONGGALAN KLATEN JAWA TENGAH
Nama
Mahmud Yunus
NIM
12204t1126
Jenjang
Magister (S2)
Program Studi
Pendidikan Islam
Konsentrasi
Manajemen dan Kebijakan pendidikan Islam
Tanggal Ujian
l8 Agustus 2016
Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister pendidikan Islam
(M.Pd.r)
2016 o-oveti ',:'r"'-'jiti o1;--,;-;Y t
qw
Sir !k
M.Phil., Ph.D. NIP. 1971DA7 D9503 t 0o2
IV
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN
Tesis berjudul
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI SD NEGERI
1
TERHADAP TONGGALAN
KLATEN JAWA TENGAH Nama
Mahmud Yunus
NIM
12204tt126
Program Studi
Pendidikan Islam
Konsentrasi
Manajemen dan Kebijakan Pendidikan Islam
telah disetujui tim penguji ujian munaqasyah:
Ketua Sidang UjianlPenguji: Dr. Nina Mariani Noor, MA.
,
Pembimbing/Penguji
:
Dr.Imam Machali, M.Pd.
Penguji
:
Dr. Mahmud Arief, M.Ag.
/(
2//sli )
diuji di Yogyakarta pada tanggal l8 Agu$us 2016 Waktu Hasil/Irlilai Predikat
: : :
09.00 wib. 86.331A
Derga@iiaf,/Sangat MemuaskanA,{emuaskan
'l "
NOTA DINAS PENIBIMBING Kepada Yth.
Direktur program pascasarjana
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Assalamu'alaikum Wr.
W.
Setelah melakukan bimbinga, arahan dan koreksi terhadap penulisan tesis yang
berjudul:
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAI\I TERIIADAP PENINGKATAN MUTU SEKOLAI{ DI SD NEGERI l TONGGALAN KLATEN JAWA TENGAII Yang ditulis oleh
:
Nama
Mahmud Yunus, S.pd.I
NIM
122041tt26
Program Studi Pendidikan Islam
,,
Konsentrasi : Manajemen
dan Kebijakan pendidikan Isram ( MKPI
)
Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar Magrsjer Pendidikan Islam.
Wass
alamu' alailrum Wr, Wb. Yogyakarta, 16 Agustus 2016 Pembirnbjlrg,
Dr. Im NIP. 19
achali, M.Pd.
n0 200912
1 005
ABSTRAK MAHMUD YUNUS. Implementasi Manajemen Pembiayaan Terhadap Peningkatan Mutu Sekolah di SD Negeri 1 Tonggalan Klaten Jawa Tengah. Tesis. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2016. Pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan meliputi perencanaan keuangan, pelaksanaan keuangan, evaluasi keuangan. Kegiatan perencanaan keuangan yang berupa penyusunan anggaran terdiri dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah dan Belanja Sekolah. Kegiatan pelaksanaan pembiayaan pendidikan meliputi penerimaan dana dan pengeluaran dana. Adapun kegiatan manajemen pembiayaan pendidikan yang terakhir yaitu evaluasi berupa pemeriksaan merupakan pemeriksaan terhadap penerimaan dan pertanggung jawaban keuangan kepada sekolah. Sedangkan sumber pembiayaan yang ada di SD Negeri 1 Tonggalan berasal dari BOS. Implikasi manajemen pembiayaan dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 1 Tonggalan dapat dilihat melalui pengalokasian dana pada RAKS yaitu melalui pengalokasian dana untuk siswa berupa kegiatan ekstrakurikuler, pengalokasian dana untuk guru melalui peningkatan profesionalisme guru berupa gaji, pengalokasian dana untuk sarana dan prasarana yaitu dengan cara penambahan fasilitas, perbaikan sarana dan pemeliharaan Dalam Pendidikan, manajemen dapat diartikan sebagai aktifitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun fungsi-sungsi pokok manajemen terdiri planing, Organizing, Motivating dan Controlling. Dengan adanya fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat diterapkan dalam manajemen pengembangan mutu guru sehingga dalam pelaksanaannya dapat terencana dan terorganisir dengan baik. Objek penelitian adalah di SD Negeri 1 Tonggalan Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Bentuk pelaksanaan manajemen pembiayaan dalam meningkatkan mutu di SD Negeri 1 Tonggalan Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten yaitu tercapainya program-program sekolah dan pembiayaannya.
vii
KATA PENGANTAR
Tiada kata patut penulis ucapkan, selain kata yang penuh makna dalam kehidupan sebagai tanda terima kasih kepada yang maha Agung Allah SWT. Atas segala anugrah, petunjuk dan kasih sayang-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis ini. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada uswah hasanah kita Nabi Muhammad SAW, Teriring pula pada keluarga, sahawabt dan para pengikutnya, termasuk kita semua, Amin. Selanjutnya dengan selesainya penulisan tesis ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada : 1. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Bapak Dr. Imam Machali selaku Pembimbing tesis, yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk dalam proses penyusunan Tesis ini. 4. Segenap Dosen dan Karyawan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan arahan dan pelayanan dalam penyusunan tesis. 5. Ibu Misiyah, S.Pd.SD selaku Kepala SD Negeri 1 Tonggalan, beserta para stafnya yang telah memberikan fasilitas untuk penelitian.
viii
6. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan bantuan baik berupa materi maupun spiritual. 7. Reni Susanti yang telah memberikan semangat dalam penyusunan tesis ini. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu.
Yogyakarta, 25 Agustus 2016 Peneliti,
Mahmud Yunus, S.Pd.I NIM. 1220411126
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................................ iii PENGESAHAN DIREKTUR ........................................................................ iv PERSETUJUAN TIM PENGUJI .................................................................. v NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 6 D. Telaah Pustaka ......................................................................... 7 E. Landasaan Teoritik .................................................................. 9 F. Metode Penelitian .................................................................... 21 G. Sistematika Pembahasan ......................................................... 25
BAB II : MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH A. Manajemen Pembiayaan .......................................................... 27 1. Pengertian Manajemen Pembiayaan ................................ 27 2. Jenis Manajemen Pembiayaan ......................................... 34 3. Sumber manajemen Pembiayaan ..................................... 35
ix
4. Ruang Lingkup Pembiayaan Sekolah .............................. 36 B. Mutu Sekolah 1. Pengertian Mutu Pendidikan ............................................ 43 2. Langkah-langkah Mutu Pendidikan ................................. 46 3. Manajemen Pembiayaan Pendidikan Dalam meningkatkan Mutu Sekolah ........................................... 51 BAB III : GAMBARAN UMUM SD NEGERI 1 TONGGALAN KLATEN A. Letak Geografis ...................................................................... 57 B. Sejarah SD Negeri 1 Tonggalan ............................................ 59 C. Visi dan Misi Sekolah ............................................................ 59 D. Dasar dan Tujuan ................................................................... 60 E. Struktur dan Organisasi .......................................................... 61 BAB IV: MANAJEMEN PEMBIAYAAN TERHADAP PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI SD NEGERI 1 TONGGALAN KLATEN JAWA TENGAH A. Perencanaan Pembiayaan Pendidikan Tahun Anggaran 2014 ............................................................ 75 1. Perencanaan Pembiayaan Pendidikan Di SD Negeri 1 Tonggalan................................................. 75 B. Pelaksanaan Pembiayaan di SD Negeri 1 Tonggalan ..................................................... 90 a. Penerimaan Dana Pendidikan .......................................... 90 b. Pengeluaran Dana Pendidikan ......................................... 92 c. Pengawasan Pendayagunaan Biaya ................................. 94 C. Evaluasi Pembiayaan Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri 1 Tonggalan ........................ 97 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 106 x
B. Saran-saran .......................................................................... 108 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengalaman bangsa-bangsa maju menunjukkan bahwa keberhasilan suatu pembangunan amat ditentukan oleh mutu sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa-bangsa tersebut. “Jepang, meski miskin akan sumber daya alam tetapi tercatat sebagai negara termaju di dunia di bidang ekonomi, dikarenakan mutu sumber daya manusia yang dimilikinya. Selain Jepang, jika kita melihat negara maju lainnya seperti jerman dan swedia, selain maju dalam bidang ekonomi dua negara tersebut juga maju dalam bidang ilmu pengetahuan “pemerintahnya
dan
teknologi.
berperan
Keberhasilan
utama
dalam
tersebut
dikarenakan
menyelenggarakan
sistem
persekolahan, dimulai dari jepang pendidikan tingkat dasar sampai pendidikan tinggi, dalam segala persoalan pendidikan, seperti mutu guru, kualitas, dan kuantitas, tidak mungkin dapat diatasi dan terjawab memuaskan selama masalah pendidikan tidak diatasi”. Kita pun telah menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan modal utama dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Meski kita memiliki sumber daya alam yang kaya, apabila tidak diimbangi oleh sumber daya manusia yang memadai, apalah artinya. Untuk itu dengan bercermin kepada negara-negara yang maju, modal yang paling utama yang harus disiapkan adalah pendidikan. Melalui pendidikan terletak harapan yang besar dalam
1
membentuk mutu manusia Indonesia di masa mendatang, dengan persaingan global yang semakin kompetitif. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang terintegrasi dengan peningkatan mutu pendidikan maka pemerintah dan masyarakat terus berupaya mewujudkan peningkatan mutu melalui berbagai cara antara lain; “melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum, perbaikan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya”.1 Dalam arti yang sederhana untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia kita harus meningkatkan mutu pendidikan dengan mengembangkan pendidikan sesuai potensi, kebutuhan dan harapan masyarakat Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam menghadapi kehidupan saat ini, yang mana setiap sudut kehidupan banyak sekali tantangan dan permasalahan yang ada. Selain itu pendidikan merupakan komponen penting dalam pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) seutuhnya. Proses pendidikan dari masa ke masa terus melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan dan kemampuan manusia itu sendiri, sehingga pendidikan mengalami kemajuan yang cukup pesat, karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia adalah dengan pendidikan. Dengan kata lain pendidikan bertujuan untuk
1
Departemen Pendidikan Nasional, Isu-Isu Pendidikan di Indonesia: Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua, (Jakarta: Balitbang Diknas, 2004)hal. 24
2
memanusiakan
manusia,
mendewasakan,
mengubah
perilaku
serta
meningkatkan kualitas hidup manusia untuk menjadi lebih baik dan berkualitas dalam menghadapi fenomena hidup ini. Sebagaimana tercantum dalam UU. SISDIKNAS tahun 2003 pasal 3, dijelaskan
bahwa
pendidikan
nasional
berfungsi
mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2 Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.3 Salah satu masalah penting dalam dunia pendidikan adalah masih rendahnya kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan memiliki ati bahwa lulusan pendidikan memiliki kemampuan yang sesuai sehingga memberikan kontribusi yang tinggi bagi pembangunan Negara. Kualitas pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar. Untuk mendukung hal tersebut akan sulit tercapai apabila tidak didukung 2 3
dengan
penyediaan
biaya
Undang-Undang SISDIKNAS 2003 Pasal 3 Undang-Undang SISDIKNAS 2003 Pasal 1 ayat 2
3
yang
memadai.
Upaya
menyelenggarakan dan meningkatkan sistem pendidikan yang berkualitas, biaya merupakan komponen yang sangat penting, dan dapat dikatakan bahwa proses pendidikan tidak dapat berjalan tanpa dukungan biaya. Sehubungan dengan pentingnya biaya pendidikan, maka dalam undangundang Nomor 20 Tahun 2003 (Depdiknas, 2003) Pasal 46 ayat (2), berbunyi “pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat”. Selanjutnya untuk menyelenggarakan pembiayaan pendidikan harus pula
ditunjang
dengan
suatu
manajemen
yang
layak,
dengan
memberdayakan fungsi-fungsinya yang dirumuskan oleh George R. Terry yang
meliputi
Perencanaan,
Pengorganisasian,
Pelaksanaan
dan
Pengawasan. (Siagian, 1996:56). Hal ini sesuai dengan amanah UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pada Penjelasan Pasal 3 yang disebutkan bahwa ayat 1: Setiap penyelenggara negara wajib mengelola keuangan negara secara tertib, taat kepada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Pengelolaan dalam ayat ini mencakup keseluruhan kegiatan
perencanaan,
penguasaan,
penggunaan,
pengawasan
dan
pertanggungjawaban.
Sanusi
mengemukakan, “bahwa jika bertekad untuk melancarkan
kebijakan atau program pendidikan yang lebih bermutu, lebih produktif dan lebih profesional, maka pengelolaan pendidikan yang dimaksudkan adalah keseluruhan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
4
pengawasan/pengendalian dalam rangka mengatur penerimaan, penggunaan (alokasi), dan pertanggungjawaban keuangan/dana untuk menunjang pelaksanaan program penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Manajemen
pembiayaan
meliputi
perencanaan
pembiayaan,
pelaksanaan dan pengendalian. Perencanaan finansial merupakan kegiatan mengkoordinasi semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran, yang diinginkan secara sistematis tanpa terjadi efek samping yang merugikan. Sementara pelaksanaan keuangan atau anggaran ialah kegiatan berdasarkan rencana yang telah dibuat dan kemungkinan terjadi penyesuaian bila diperluakan, sedangkan pengendalian merupakan proses evaluasi kinerja penggunaan anggaran terhadap pencapaian tujuan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Implementasi Manajemen Pembiayaan Terhadap Peningkatan Mutu Sekolah Di SD Negeri 1 Tonggalan Klaten Jawa Tengah”. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yang hendak di bahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2014 di SD Negeri 1 Tonggalan Klaten? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2014 dalam meningkatkan mutu di SD Negeri 1 Tonggalan Klaten?
5
3. Bagaimana evaluasi pembiayaan dalam meningkatkan mutu di SD Negeri 1 Tonggalan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan 1) Untuk mengetahui perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2014 di SD Negeri 1 Tonggalan Klaten. 2) Untuk Mengetahui pelaksanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2014 dalam meningkatkan di SD Negeri 1 Tonggalan Klaten 3) Untuk mengetahui problem yang dihadapi dalam meningkatkan mutu di SD Negeri 1 Tonggalan Klaten. 2. Manfaat 1) Manfaat Teoritis Secara administrasi
teoritis pendidikan
penelitian khususnya
ini
mengembangkan manajemen
ilmu
pembiayaan.
Penelitian ini bermanfaat bagi penulis yang karena memberikan kontribusi pengetahuan dan wawasan yang lebih luas tentang konsepkonsep pembiayaan yang menunjang pelaksanaan pendidikan. Selain itu juga memberikan sumbangan sebagai pelengkap studi bidang manajemen
pendidikan,
terutama
dalam
bidang
manajemen
pembiayaan pendidikan. Dengan demikian hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi para peneliti lanjutan guna
6
menambah wawasan keilmuannya. 2) Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran terhadap pengelolaan pendidikan khususnya SD Negeri 1 Tonggalan dalam penyempurnaan dan perbaikan manajemen pembiayaan, agar diperoleh tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi. Hasil penelitian ini dapat memberikan Kontribusi bagi SD Negeri 1 Tonggalan Klaten dalam memberikan wawasan manajemen pembiayaan dalam meningkatkan mutu sekolah ke arah yang lebih baik. Selain itu penelitian ini juga memberikan semangat pada SD Negeri 1 Tonggalan Klaten untuk lebih meningkatkan mutu pendidikannya dengan pengelolaan manajemen yang efektif. D. Telaah Pustaka Kajian tentang manajemen pendidikan merupakan topik yang selalu menarik untuk dibahas. Seiring dengan perkembangan dunia, maka inovasi juga terus terjadi dalam dunia pendidikan. Realita ini menuntut upaya pengembangan
sistem
pendidikan,
manajemen pembiayaan.
7
khususnya
yang
terkait
dengan
Tesis Ali Mufron yang berjudul “Manajemen Pengembangan Mutu Guru”.4 Hasil penelitian bahwa secara umum adanya kesamaan penyusunan program pembiayaan pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tersebut. Tahapan anggaran dari RAPBS hingga APBS telah sesuai prosedur dan
keinginan
desentralisasi
pendidikan,
dengan
mengikutsertakan
masyarakat sebagai partisipan aktif dalam penentuan besarnya dalam penentuan besarnya biaya pendidikan yang dikelola pihak sekolah. Tesis Syamsudin yang berjudul tentang “Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Asahan”.5 Sumber pembiayaan pada sekolah unggul di Kabupaten Asahan masih sangat tergantung pada bantuan Pemerintah Kabupaten Asahan. Perencanaan penyusunan proposal kelas unggul belum melibatkan seluruh stakeholder sekolah. Tesis Rachman Firdaus tentang “Manajemen Pembiayaan Pendidikan dan Mutu Pendidikan Pada Lembaga Pendidikan Swasta”.6 Membuat kajian pembiayaan Pendidikan dilihat dari Sistem, Efektifitas dan Efisiensi Penyelenggaraan Pendidikan Setelah Implementasi Otonomi Daerah dengan fokus tentang penyusunan dan pengalokasian biaya pendidikan, penggunaan dan pertanggungjawaban pembiayaan pendidikan pendidikan, pengawasan
4
Ali Mufron, “ Manajemen Pengembangan Mutu Guru”, Tesis, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013. 5 Syamsudin,” Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Asahan”, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Sumatra Utara 2009. 6 RachamanFirdaus.” Manajemen Pembiayaan Pendidikan dan Mutu Pendidikan Pada Lembaga Pendidikan Swasta”, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia 2004.
8
pembiayaan
pendidikan,
pengembangan
potensi
dalam
mengimplementasikan pembiayaan pendidikan yang efektif dan efisien. Sedangkan
penelitian
penulis
yang
membuat
kajian
tentang
“Manajemen Pembiayaan Pendidikan dalam meningkatkan mutu sekolah di SD Negeri 1 Tonggalan, memberikan kajian yang berbeda dengan hasil penelitian tentang pembiayaan pendidikan yang terdahulu, dimana penulis menitikberatkan kepada aspek peningkatan mutu sekolah. E. Landasan Teoritik 1. Pengertian Manajemen Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulick yang dikutip oleh Nanang Fattah, karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistemetik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerjasama. Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena, manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Dipandang sebagai profesi karena, manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu profesi, manajer dan para profesional dituntut oleh suatu kode etik.7 Definisi lain manajemen adalah fungsi dewan manajer untuk menetapkan kebijakan mengenai apa macam produk yang akan dibuat, bagaimana pembiayaannya, memberikan servis, dan melatih pegawai, dan lain-lain faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha. Lebih-lebih lagi 7
Nanang Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan, (Remaja Rosdakarya, Bandung), hal 1
9
manajemen mempunyai tanggungjawab dalam sebuah susunan organisasi untuk melaksanakan kegiatan itu. Manajemen merupakan suatu proses tertentu yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian,
penggerak
dan
pengawasan
yang
dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia/orang-orang dan sumber daya lainnya.8Jadi menajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya yang ada. Manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan dan proses pencapaian tujuan pendidikan. 2. Manajemen Pembiayaan Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan.9 a. Manajemen Pembiayaan Pendidikan Biaya (cost) memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga (yang dapat
8
Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Remaja Rosda Karya: Bandung, 2007), hal.7 9 Suharno, Manajemen Pendidikan (Sebuah Pengantar Bagi Para Calon Guru), (Lembaga Pengembagan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press): Surakarta, 2009), hal.
10
dihargakan dengan uang). Pembiayaan pendidikan merupakan proses merencanakan, memperoleh, mengalokasikan dan mengelola biaya yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan. Manajemen keuangan dapat dipahami sebagai tindakan pengurusan/ketatausahaan
keuangan
yang
meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban
dan
pencatatan, pelaporan.
Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan,
pembelanjaan,
pengawasan
dan
pertanggungjawaban keuangan sekolah. Sumber pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua sumber, yaitu: 1. Pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah, maupun keduaduanya yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan. Besarnya biaya pendidikan yang bersumber dari pemerintah ditentukan berdasarkan kebijakan keuangan pemerintah di tingkat pusat dan daerah setelah mempertimbangkan skala prioritas. 2. Orang tua/wali siswa dan masyarakat Besarnya dana yang diterima dari orang tua siswa berupa Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), dana yang langsung diterima sekolah didasarkan atas kemampuan orang tua/wali
11
siswa atau ditentukan oleh pemerintah atau yayasan (bagi swasta). SPP disetor ke kas Negara, pengalokasiannya kembali oleh pemerintah ke sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan melalui Dana Penunjang Pendidikan (DPP). Dana tersebut merupakan dana penunjang anggaran rutin yang pada dasarnya diperuntukkan bagi pembiayaan kegiatan penyelenggaraan dan pembinaan pendidikan pada tingkat menengah dan pendidikan tinggi. Sedangkan biaya penerimaan dari masyarakat baik dari perorangan maupun lembaga, yayasan, berupa uang tunai, barang, hadiah, atau pinjaman bergantung pada kemampuan masyarakat setempat dalam memajukan pendidikan. Berkaitan dengan penerimaan keuangan dari orang tua/wali siswa dan masyarakat ditegaskan dalam UndangUndang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa karena keterbatasan kemampuan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan dana pendidikan, tanggung jawab atas pemenuhan dana pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua. Dan jika dilihat dari segi penggunaan, sumber dana dapat dibagi menjadi anggaran untuk kegiatan rutin (gaji dan biaya operasional sehari-hari) dan anggaran untuk pengembangan sekolah.10
10
http://laili-masruroh.blogspot.com/2013/06/manajemen-pembiayaan.html / 07 Nov 2013
12
b. Kegiatan Pembiayaan Manajemen memiliki tiga tahapan penting yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian. Ketiga tahapan tadi apabila diterapkan dalam manajemen keuangan menjadi tahap perencanaan keuangan (budgeting), tahap pelaksanaan (accounting), dan tahap penilaian (auditing). 1.
Budgeting Budgeting atau penganggaran merupakan proses kegiatan atau proses penyusunan anggaran. Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. Fungsi dasar suatu anggaran adalah sebagai bentuk perencanaan, alat pengendalian dan alat analisis. Agar fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan, jumlah yang
dicantumkan
dalam
anggaran
adalah
jumlah
yang
diperkirakan akan direalisasikan pada saat pelaksanaan kegiatan. Jumlah
tersebut
diupayakan
agar
mendekati
angka
yang
sebenarnya, termasuk di dalamnya adalah perhitungan pajak-pajak terkait yang menjadi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penyusunan anggaran berangkat dari rencana kegiatan atau program yang telah disusun dan kemudian diperhitungkan berapa
13
biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut, bukan dari jumlah dana yang tersedia dan bagaimana dana tersebut dihabiskan. Dengan rancangan yang demikian fungsi anggaran sebagai alat pengendalian kegiatan akan dapat diefektifkan. Langkah-langkah penyusunan anggaran yaitu: a. Menginventarisasi rencana yang akan dilaksanakan b. Menyusun rencana berdasar skala prioritas pelaksanaannya c. Menentukan program kerja dan rincian program d. Menetapkan kebutuhan untuk pelaksanaan rincian program e. Menghitung dana yang dibutuhkan f. Menentukan sumber dana untuk membiayai rencana. Dalam pelaksanaan kegiatannya, jumlah yang direalisasikan bisa jadi tidak sama dengan anggarannya. Realisasi keuangan yang tidak sama dengan anggaran harus dianalisis penyebabnya, dan apabila diperlukan dapat dilakukan revisi anggaran agar fungsi anggaran dapat tetap berjalan. Perbedaan antara realisasi pengeluaran dengan anggarannya bisa terjadi karena: a. Adanya efisiensi atau inefisiensi pengeluaran b. Terjadinya penghematan atau pemborosan c. Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan yang telah diprogramkan d. Adanya perubahan harga yang tidak terantisipasi
14
e. Penyusunan anggaran yang kurang tepat. 2. Accounting (pembukuan) Tahap kedua dari kegiatan pembiayaan adalah pembukuan atau kegiatan pengurusan keuangan. Pengurusan keuangan ini meliputi dua hal yaitu, pertama pengurusan yang menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima atau mengeluarkan uang.
Pengurusan
ini
dikenal
dengan
istilah
pengurusan
ketatausahaan. Pengurusan kedua menyangkut urusan tindak lanjut dari
urusan
pertama,
yakni
menerima,
menyimpan
dan
mengeluarkan uang. Pengurusan ini tidak menyangkut kewenangan menentukan, tetapi hanya melaksanakan, dan dikenal dengan istilah pengurusan bendaharawan. 3. Auditing (pemeriksaan) Auditing
adalah
semua
kegiatan
yang
menyangkut
pertanggungjawaban penerimaan, penyimpanan dan pembayaran atau penyerahan uang yang dilakukan bendaharawan kepada pihakpihak
yang
manajemen
berwenang. pembiayaan
Kegiatan adalah
lain
yang membuat
menyangkut laporan
pertanggungjawaban keuangan kepada kalangan internal lembaga atau eksternal yang menjadi stakeholder lembaga pendidikan.
15
Pelaporan dapat dilakukan secara periodic seperti laporan tahunan dan laporan pada masa akhir jabatan pimpinan.11 3. Peningkatan Mutu Mutu pendidikan, sebagai salah satu pilar pengembangan sumber daya manusia sangat penting maknanya bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa terletak pada keberadaan keberadaan pendidikan yang berkualitas pada masa kini, pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul apabila terdapat lembaga pendidikan yang berkualitas.12oleh karena itu manajemen peningkatan mutu sangatlah penting bagi setiap lembaga pendidikan, karena tanpa adanya manajemen maka tujuan pendidikan akan sulit dicapai. Manajemen peningkatan mutu merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan kontinu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pendidikan bermutu bisa dilihat dari indikator sebagai berikut : A. Profesionalisme Guru 1. Guru menguasai materi pelajaran dan Ipteks 2. Guru memiliki sikap dan perilaku yang dapat diteladani 3. Gurumemiliki kecintaan dan berkomitmen terhadap profesi 4. Guru menjadi motivator gar peserta didik aktif belajar 5. Guru berlaku jujur, adil dan menyenangkan 11
http://laili-masruroh.blogspot.com/2013/06/manajemen-pembiayaan.html/ 07 Nov 2013 12 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Remaja Rosda Karya: Bandung, 2004), hal.217
16
6. Guru menguasai berbagai strategi pembelajaran dan teknik penilaian 7. Guru bersikap terbuka dalam menerima pembaharuan dan wawasan 8. Guru memperhatikan perbedaan karakteristik setiap peserta didik 9. Guru mendapat kemudahan./kesempatan mengembangkan pribadi dan profesionalisme B. Kurikulum 1. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. 2. Pengembangan
kurikulum
mengikuti
kemajuan
ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni 3. program pembelajaran disusun secara sistematik dan komprehensif 4. program
pembelajaran
mendukung
aspek
spiritual,
intelektual, sosial, emosional dan kinestetik. 5. KBM dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik seoptimal mungkin. 6. pengembangan kurikulum meningkatkan kompetensi dan kemandirian peserta didik 7. pengembangan kurikulum berfokus pada perkembangan potensi peserta didik secara optimal
17
8. pengembangan kurikulum disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat 9. pengembangan kurikulum dilakukan secara proporsional antara kepentingan nasional dan kebutuhan lokal 10. pengembangan
kurikulum
secara
kolaboratif
dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stake holder) 11. pengembangan dan impelementasi kurikulum dilaksanakan secara kolegial dalam forum kerja guru 12. pengembangan
kurikulum
mempertimbangkan
kondisi
dilakukan peserta
didik,
dengan satuan
pendidikan, dan daerah. C. Sarana Prasarana Sumber Belajar 1. Dimanfaatkan sumber belajar yang bervariasi, termasuk lingkungan 2. Tersediannya sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar dan pembelajaran 3. Sarana dan sumber belajar mudah diperoleh oleh setiap peserta didik 4. Tersediannya buku pelajaran yang bermutu dan layak, sesuai dengan jumlah peserta didik. 5. Tersedianya perpustakaan, koleksi pustaka dan pelayanan yang memadai
18
6. Dimanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran 7. Pengaturan sarana yang menjamin keamanan, kebugaran, kesehatan dan kenyamanan dalam belajr 8. Tersediannya laboraturium, fasilitas olahraga, dan ruang kreatif yang diperlukan D. Penilaian Belajar dan Pembelajaran 1. Penilaian dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan 2. Penilaian dilakukan secara terbuka, objektif, adail, dan dapat dipertanggungjawabkan 3. Penilaian dilaksanakan secara otentik 4. Penilaian hasil belajar dan pembelajaran digunakan untuk pembinaan lebih lanjut 5. Penilaian terhadap peserta didik dilakukan mencakup keseluruhan aspek pengembangan potensi 6. Proses pembelajaran diawasi secara internal dan eksternal E. Peserta Didik 1. Peserta didik yang mengalami hambatan belajar atau kecerdasan khusus memperoleh bimbingan khusus 2. Peserta didik berminat untuk tetap bersekolah dan tidak ada drop out 3. Terbukanya kesempatan percepatan belajar bagi peserta didik yang mampu
19
4. Terbukanya kesempatan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan untuk memperoleh pembinaan 5. Mutu lulusan peserta didik diatas standar nasional 6. Kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan kecakapan hidup 7. Berkembangnya kemampuan siswa dalam mengikuti perubahan lingkungan F. Pengembangan Kelembagaan Dan Lingkungan 1. Adanya komitmen bersama untuk mencapai proses dan hasil yang terbaik 2. Suasana satuan pendidikan yang menyenangkan 3. Visi, misi dan tujuan sekolah yang berprinsip sederhana, tersetruktur, dapat diterapkan, beralasan, dan dengan batasan waktu 4. Sekolah/madrassah memperoleh dukungan dari masyarakat, orang tua, alumnus, dan pihak yang berwenang 5. Tersedianya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai 6. Keterbukaan komunikasi dalam pengambilan keputusan 7. Terjaminnya
kesejahteraan
pendidik
dan
tenaga
kependidikan 8. Rencana kerja disusun bersama antara sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah dan dinas yang terkait
20
9. Para penyelenggara pendidikan melakukan refleksi untuk perbaikan diri 10. Terjalin
hubungan
yang
serasi
dengan
pemabngku
kepentingan (stakeholders), dll.13 F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Menurut jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan melakukan studi yang mendalam mengenai suatu unit social sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik dan lengkap mengenai unit lapangan tersebut.14 Penelitian ini bersifat deskriptif karena bermaksud mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai pengumpulan data. 2. Penentuan Subyek Penelitian Metode penentuan subyek merupakan cara yang dipakai untuk prosedur yang ditempuh dalam menetukan jumlah/banyaknya subyek yang akan dikenai penelitian. Subyek penelitian adalah orang atau apa saja yang menjadi sumber data dalam penelitian.15 Dalam penelitian ini informan penelitian ditentukan secara purposive sampling dengan cara snow ball yaitu dengan menelusuri terus
13
Http://yusufhadi.net/indikator-mutu-proses-pendidikan, 2009 /07 Nov 2013 Saifudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), Hal. 08 15 Suharismi Ari Kunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:Bina Aksara, 1986). Hal 144
14
21
data yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini penulis membedakan informasi penelitian menjadi: Informasi kunci: a. Kepala Sekolah b. Tata Usaha c. Wakama (kurikulum, kesiswaan, dan sarana prasarana) Informan Pendukung: a. Guru b. Komite Sekolah 3. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, penulis menggunakan metode sebagai berikut a. Wawancara Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.16 Wawancara ini dilakukan penulis untuk memperoleh informasi tentang usaha yang dilakukan dalam meningkakan mutu pendidikan islam. b. Observasi Sebagai metode ilmiah, observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang 16
Nurul Zuhriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2006) hal. 179
22
diteliti. 17 Metode observasi ini merupakan pelengkap dan penguat data yang diperoleh dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Pengamatan dilakukan penulis secara langsung ke SD Negeri 1 Tonggalan Klaten dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan letak geografis, perkembangan mutu sekolah yang terjadi serta sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar dikelas. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui peninggalan
tertulis,
seperti
arsip-arsip
dan
buku-buku
yang
berhubungan dengan masalah penelitian.18 Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang geografis, sejarah berdiri dan perkembangannya serta prestasiprestasi yang pernah diraih SD Negeri 1 Tonggalan Klaten.
4. Metode Analisis Data Setelah data terkumpul dengan lengkap, selanjutnya penulis mengadakan analisis data tersebut. Dalam menganalisis data penulis menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.
17
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta:Andi,2004), hal 151 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006),Hal 181 18
23
Analisis data dilakukan dengan metode berfikir induktif, yaitu pengambilan kesimpulan dimulai dari pernyataan khusus atau fakta berdasarkan pengamatan dilapangan menuju pada kesimpulan yang bersifat umum.19 Kemudian dalam menganalisis keabsahan data, digunakan metode triangulansi, yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pembanding terhadap data. Menurut Dezin(1978) ada empat macam triangulasi, yaitu triangulasi sumber, metode, penyidik dan teori.20 Penelitian ini merupakan dua teknik triangulasi yaitu: a. Triangulasi sumber, yaitu membandingkan derajat kepercayaan informasi diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif, misalnya membandingkan data hasil observasi dan hasil wawancara. b. Triangulasi metode, yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data, misalnya memanfaatkan
peneliti
atau
pengamat
lain
untuk
keperluan
pengecekan kembali derajat kepercayaan data.21
19
Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, (Bandung:Sinar Baru Algesindo, 2001),Hal.5-7 20 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2001).Hal 178 21 Ibid. hal 330-331
24
G. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah dan memperjelas dalam memahami dan mempelajari pokok bahasan dalam tesis ini, maka akan dideskriptifkan mengenai sistematika pembahasannya, yaitu setelah bagian formatif disusun kelompok bab sebagai berikut : BAB I
Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, Landasan
Teoritik,
metodologi
penelitian
dan
sistematika pembahasan BAB II
Kajian teori/konsep yang mencakup kajian-kajian teori dalam penelitian ini. Diantara teori-teori atau kajian yang dipakai adalah teori yang berkaitan dengan manajemen
pembiayaan
serta
peningkatan
mutu
sekolah, seperti pengertian manajemen pembiayaan, Jenis manajemen pembiayaan, sumber manajemen, dan mutu sekolah BAB III
Pemaparan gambaran umum tentang SD Negeri 1 Tonggalan Klaten yang meliputi Letak geografis, Sejarah SD Negeri 1 Tonggalan, Visi Misi sekolah, Dasar dan Tujuan, serta Struktur dan organisasi
BAB IV
Hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup perencanaan
biaya
pendidikan,
pelaksanaan
pembiaayaan pendidikan serta Evaluasi pembiayaan
25
dalam meningkatkan mutu SD Negeri 1 Tonggalan Klaten. BAB V
Penutup yang terdiri dari kesimpulan
26
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen pembiayaan dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 1 Tonggalan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dalam
merencanakan
anggaran
keuangan,
sekolah
sebelumnya
menentukan beberapa program sekolah. Program tersebut dimulai dari kepala sekolah dan bendahara menyusun beberapa program yang menunjang di satuan pendidikan. Setelah mengetahui program - program yang akan dilaksanakan pada satu tahun ke depan kemudian tim tersebut membuat anggaran. Pada tahap yang selanjutnya kepala sekolah membicarakan program dan pembiayaan itu kepada dewan guru. Apabila ada tambahan atau masukan maka draf perencanaan keuangan tersebut bisa di revisi kembali. Setelah dewan guru menyetujui program tersebut kemudian draf perencanaan diusulkan kepada komite sekolah. Apabila komite sekolah menyetujui usulan itu, kemudian draf perencanaan disosialisasikan kepada perwakilan paguyuban kelas untuk persiapan sosialisasi ke semua wali murid. 2. Pelaksanaan pembiayaan di SD Negeri 1 Tonggalan dilakukan melalui 2 tahap. Tahap yang pertama adalah penerimaan keuangan yang besarnya di ambil dari besarnya tergantung jumlah siswa. Sebelum sekolah menerima anggaran, sekolah terlebih dahulu mengusulkan jumlah siswa melalui
107
aplikasi DAPODIK. Aplikasi ini berisi tentang data guru, data sarana prasarana dan data siswa. Tahap yang kedua adalah pengeluaran pembiayaan yang terdiri 13 komponen yaitu pengembangan perpustakaan, kegiatan penerimaan siswa baru, kegiatan ekstra kurikuler siswa, kegiatan ulangan dan ujian, pembelian bahan habis pakai, langganan daya dan jasa, perawatan sekolah, pembayaran honorarium dan tenaga kependidikan, pengembangan profesi guru, membantu siswa miskin pembiayaan pengelolaan BOS, pembelian perangkat komputer, dan biaya lainnya. 3. Evaluasi pembiayaan di SD Negeri 1 Tonggalan dilakukan dengan membuat laporan BOS yang terdiri dari Kas Umum (K3), Kas Tunai (K4), Buku pembantu Pajak, Buku Pembantu Bank, Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana Bos, Realisasi Penggunaan Tiap Jenis Anggaran dan Rekapitulasi Laporan Penggunaan Dana. Dari pembiayaan tersebut banyak program – program yang dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan mutu di SD Negeri 1 Tonggalan dengan di buktikannya tingkat kelulusan mencapai 100% B. Saran-saran 1. Sehubungan dengan adanya beberapa usulan yang tidak disetujui, perencanaan biaya selain mengacu kepada data dan informasi akurat, untuk mendapatkan dukungan dari wali murid dan masyarakat, perencanaan pembiayaan juga mengacu kepada arah kebijakan pengembangan pendidikan. Untuk itu diperlukan koordinasi yang baik
108
antara sekolah, komite, dengan wali murid, serta pihak yang terlibat. 2. Pelaksanaan pembiayaan pendidikan apabila dikaitkan dengan visi yang ingin dicapai yaitu unggul dalam prestasi berlandaskan iman dan taqwa, maka dalam penggunaan pembiayaan pendidikan juga harus diarahkan dan dititikberatkan kepada program peningkatan mutu. Selain itu tim pembuat BOS harus terampil dan sesuai dengan kompetensinya terutama dari aspek pendidikan, ditunjang program pengembangan
peningkatan kualitas kerjanya. Sehingga mereka
memahami SOP sebagai pedoman teknis pelaksanaan kegiatan. 3. Evaluasi pembiayaan pendidikan dalam penyusunan laporan BOS serta penusunan mutu yang menggambarkan kinerja anggaran dan mutu output kegiatan. Untuk meningkatkan mutu kegiatan, tidak bisa hanya mengandalkan pada laporan dan evaluasi tertulis dalam buku, akan tetapi harus diikuti dengan kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan untuk menimalisir penyimpangan-penyimpangan dari aspek waktu, penyerapan dana dan komponen lainnya berpengaruh terhadap kinerja pembiayaan. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja keuangan antara lain: mengefektifkan birokrasi keuangan, ketaatan terhadap standar operasional dan prosedur serta pelaksanaan kegiatan harus lebih ditingkatkan lagi. Selain itu agar sarana prasarana pendidikan dapat terus berdaya guna aktif dalam proses pembelajaran pihak sekolah harus terus melakukan perkembangan dan penambahan sarana dan prasarana
109
pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman, karena zaman sekarang teknologi semakin berkembang terutama dalam bidang pendidikan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran dan untuk mengoptimalkan kreatifitas siswa. sarana dan prasarana pendidikan yang canggih serta mengikuti kemajuan zaman adalah harapan dan keinginan setiap sekolah untuk mewujudkan harapan dan keinginan tersebut, pihak sekolah haruslah mempunyai dana yang cukup banyak dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah.
110
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, (2004). Isu-Isu Pendidikan di Indonesia: Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua, Jakarta: Balitbang Diknas Undang-Undang SISDIKNAS 2003 Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan, Remaja Rosdakarya: Bandung Kurniadin, Didin dan Machali, Imam. Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Ar-Ruzz : Yogayakarta Purwanto, Ngalim, (2007).
Administrasi Dan Supervisi Pendidikan,
Remaja Rosda Karya: Bandung Suharno,(2009). Manajemen Pendidikan (Sebuah Pengantar Bagi Para Calon Guru), (Lembaga Pengembagan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press): Surakarta Mulyasa, (2004). Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Remaja Rosda Karya: Bandung Azwar, Saifudin, (1999). Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Arikunto, Suharismi,(1986). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta:Bina Aksara Zuhriah, Nurul (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara Hadi, Sutrisno,(2004). Metodologi Research, Yogyakarta:Andi
111
Syaodih, Sukmadinata Nana,(2006). Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosda Karya Moleong, Lexy J.,(2001). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:PT Remaja Rosdakarya L. Sisk Henry, (1969) Principles of Management, Brighton England: SouthWestern Publishing Company.
Bafadal, Ibrahim, (2006). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi, Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamalik,
Oemar,(2006).
Manajemen
Pengembangan
Kurikulum,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Siagian, Harbangan, (1989). Administrasi Pendidikan, Semarang: Satya Wacana. Mulyasa E.,(2003). Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya. Supriadi, Dedi, (2003). Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, Bandung: PT Rosda Karya. Syaefudin
Sa’ud
Udin,
(2005).
Perencanaan
Pendidikan
Suatu
Pendekatan Komprehensif, Bandung: Remaja Rosdakarya. Wahyosumidjo, (2008). Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: Rajawali Pers.
112
Siahaan, Amiruddin, dkk, (2006) Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, Jakarta: Quantum teaching. http://laili-masruroh.blogspot.com/2013/06/manajemen-pembiayaan.html Http://yusufhadi.net/indikator-mutu-proses-pendidikan,
113
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran I
: Catatan Lapangan Hasil Wawancara
CATATAN LAPANGAN I Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari / Tanggal
: Jum’at, 7 Agustus 2015
Jam
: 08.00 – 09.00 WIB
Lokasi
: Ruang Kepala Sekolah
Sumber Data
: Misiyah, S.Pd.SD
Deskripsi data : Informan adalah kepala sekolah di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Pertanyaan yang diajukan yaitu mengenai berapa jumlah siswa yang ada di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah siswa SD Negeri 1 Tonggalan tahun ajaran 2014/2015 secara keseluruhan berjumlah 489 siswa yang terdiri dari 243 siswa laki-laki dan 246 siswa perempuan. Mereka terbagi dalam 12 kelas, yaitu kelas 1 A,B dengan jumlah siswa 88 siswa, kelas 2 A,B dengan jumlah siswa 89 siswa kelas 3 A,B dengan jumlah siswa 79 siswa, kelas 4 A,B dengan jumlah siswa 78 siswa, kelas 5 A, B dengan jumlah siswa 70 siswa dan kelas 6 A, B dengan jumlah siswa 85 siswa. Interpretasi : SD Negeri 1 Tonggalan merupakan sekolah yang memiliki daya tarik yang sangat besar bagi masyarakat. Hal ini terbukti jumlah siswa di SD Negeri 1 Tonggalan yang jumlahnya mencapai 489.
Catatan Lapangan Hasil Wawancara
CATATAN LAPANGAN II Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari / Tanggal
: Jum’at, 14 Agustus 2015
Jam
: 08.00 – 09.00 WIB
Lokasi
: Ruang Kepala Sekolah
Sumber Data
: Misiyah, S.Pd.SD
Deskripsi data : Informan adalah kepala sekolah di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Pertanyaan yang diajukan yaitu bagaimana perencanaan pembiayaan di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa Sebelum menetapkan anggaran terlebih dahulu membuat program sekolah yang menjadi dasar pengeluaran pembiayaan selama satu tahun yang mencakup 8 standar melalui 5 tahapan yaitu tim pengelola keuangan membuat perencanaan program dan anggarannya, kemudian di rapatkan dengan dewan guru. Setelah itu diusulkan kepada komite sekolah yang selanjutnya di informasikan kepada perwakilan paguyuban dan yang terakhir di sosialisasikan kepada semua wali murid. Interpretasi : SD Negeri 1 Tonggalan di dalam menetapkan program dan anggaran terlebih dahulu membuat perencanaan untuk di komunikasikan kepada masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar pendanaan yang ada di sekolah terlihat transparan.
Catatan Lapangan Hasil Observasi
CATATAN LAPANGAN III Metode Pengumpulan Data
: Observasi
Hari / Tanggal
: Jum’at, 14 Agustus 2015
Jam
: 08.30 – 09.00 WIB
Lokasi
: Ruang Guru
Sumber Data
: Misiyah, S.Pd.SD
Deskripsi data : Observasi kali ini adalah observasi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui proses perencanaan Pembiayaan di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil observasi dapat diambil kesimpulan bahwa perncanaan pembiayaan di SD Negeri 1 Tonggalan Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten dilaksanakan dengan membuat program sekolah yang dibuat oleh kepala sekolah dan bendahara. Kemudian diberikan kepada dewan guru untuk di analisis. Langkah yang selanjutnya diberikan pada komite sekolah untuk dipertimbangkan kembali. Tahap yang ke empat diberikan kepada perwakilan paguyuban kelas dan di sosialisasikan pada semua wali murid. Interpretasi : Program dan anggaran yang dibuat harus diketahui oleh semua stakholder supaya dianalisis. Hal ini dimaksudkan agar siswa yang di SD Negeri 1 Tonggalan mendapatkan pembelajaran yang tepat dan maksimal.
Catatan Lapangan Hasil Observasi
CATATAN LAPANGAN IV Metode Pengumpulan Data
: Observasi
Hari / Tanggal
: Senin, 17 Agustus 2015
Jam
: 08.00 – 08.30 WIB
Lokasi
: Ruang Kepala Sekolah
Sumber Data
: Misiyah, S.Pd.SD
Deskripsi data : Observasi kali ini adalah observasi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui standar kelulusan minimal di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil observasi dapat diambil kesimpulan bahwa Standar Kelulusan Minimal di tahun 2013 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia 4,5, Matematika 3, dan IPA 4. Sedangkan di tahun 2014 Standar Kelulusan Minimal pada mata pelajaran Bahasa Indonesia 4,5, Matematika 3 dan IPA 4. Interpretasi : Standar kelulusan di SD Negeri 1 Tonggalan nilainya cukup tinggi dibandingkan dengan sekolah lainnya.
Catatan Lapangan Hasil Wawancara
CATATAN LAPANGAN V Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari / Tanggal
: Senin, 17 Agustus 2015
Jam
: 09.00 – 10.00 WIB
Lokasi
: Ruang Kepala Sekolah
Sumber Data
: Misiyah, S.Pd.SD
Deskripsi data : Informan adalah kepala sekolah di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Pertanyaan yang diajukan yaitu apa indikator kriteria kelulusan di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten dan program pada standar proses apa saja. Berdasarkan hasil wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa standar kriteria lulusan indikatornya adalah siswa kelas 6 lulus 100% dan di tahun 2017 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA rata-rata ujian sekolah bisa mencapai 8,2 serta nilai rata-rata raport siswa kelas 1 sampai dengan kelas 5 adalah 75 Kemudian di dalam standar proses program yang dibuat berupa membuat lembar kerja siswa dan pembelian sarana pembelajaran seperti membeli alat pembelajaran, buku, LCD, laptop. Kemudian untuk siswa kelas 1 dan kelas 5 siswa bisa mengembangkan bakat dengan mengikuti kegiatan ekstra seperti ektra pramuka, drum band, rebana, tari dan sepak takrow. Selain itu guru bisa melaksanakan proses pembelajaran di luar kelas seperti mengamati candi prambanan secara langsung.
Interpretasi : Standar kelulusan di SD Negeri 1 Tonggalan dari tahun ke tahun diharpkan bisa meningkat sampai mencapai nilai yang tinggi. Pembelajaran di SD Negeri 1 Tonggalan tidak hanya di dalam kelas, tetapi di luar kelas agar mendapatkan pengalaman baru.
Catatan Lapangan Hasil Wawancara
CATATAN LAPANGAN VI Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari / Tanggal
: Kamis, 20 Agustus 2015
Jam
: 09.00 – 10.00 WIB
Lokasi
: Ruang Kepala Sekolah
Sumber Data
: Misiyah, S.Pd.SD
Deskripsi data : Informan adalah kepala sekolah di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Pertanyaan yang diajukan yaitu untuk apa pembuatan RKAS di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten di informasikan kepada masyarakat. Berdasarkan
hasil
wawancara
dapat
diambil
kesimpulan
bahwa
Penyusunan RKAS di sekolah dibuat agar masyarakat mengetahui berapa jumlah anggaran yang dihabiskan setiap triwulannya. Dengan begitu masyarakat akan lebih percaya kepada SD Negeri 1 Tonggalan. Interpretasi : Dalam penyusunan RKAS semua masyarakat harus mengetahuinya agar kepercayaan mereka semakin bertambah.
Catatan Lapangan Hasil Wawancara
CATATAN LAPANGAN VII Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari / Tanggal
: Jum’at, 21 Agustus 2015
Jam
: 09.00 – 10.00 WIB
Lokasi
: Ruang Kepala Sekolah
Sumber Data
: Misiyah, S.Pd.SD
Deskripsi data : Informan adalah kepala sekolah di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Pertanyaan yang diajukan yaitu apa program yang ada di dalam standar penilaian di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa siswa mengikuti ulangan harian, Mid semester, Tes kompetensi Dasar, Penyelenggaraan US, baik praktek maupun tertulis. Setelah semua program dibuat maka untuk menentukan anggaran tinggal melihat pertimbangan-pertimbangan melalui program tersebut. Langkah yang kedua melakukan rapat dengan dewan guru untuk menganalisis program dan biaya tersebut. Dalam hal ini di hadiri oleh 23 guru baik dari dewan guru, maupun tenaga kependidikan. Apabila ada masukan di dalam perumusan program dan biaya maka draf perencanaan tersebut dapat di ubah kembali sampai semua dewan guru sepakat. Interpretasi : Program pada standar penilaian meliputi siswa mengikuti ulangan harian, Mid semester, Tes kompetensi Dasar, Penyelenggaraan US, baik praktek maupun tertulis.
Catatan Lapangan Hasil Observasi
CATATAN LAPANGAN VIII Metode Pengumpulan Data
: Observasi
Hari / Tanggal
: Sabtu, 22 Agustus 2015
Jam
: 08.00 – 09.00 WIB
Lokasi
: Ruang Guru
Deskripsi data : Observasi kali ini adalah observasi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui daftar nama komite di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil observasi dapat diambil kesimpulan bahwa komite di SD Negeri 1 Tonggalan Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten terdiri dari 7 orang yang terdiri dari bapak Hery Leksono selaku ketua komite, ibu titik sebagai bendahara 1, ibu Erma Yusmidar sebagai Bendahara 2, bapak nizar satyagraha sebagai sekretaris 1, bapak yunus sebagai sekretaris 2, bapak suratin sebagai seksi agama dan bapak kuncoro sebagai anggota.
Catatan Lapangan Hasil Observasi
CATATAN LAPANGAN IX Metode Pengumpulan Data
: Observasi
Hari / Tanggal
: Senin, 24 Agustus 2015
Jam
: 08.00 – 09.00 WIB
Lokasi
: Ruang Kepala Sekolah
Deskripsi data : Observasi kali ini adalah observasi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui berapa pengeluaran dan penerimaan biaya di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil observasi dapat diambil kesimpulan bahwa penerimaan anggaran di SD Negeri 1 Tonggalan terdiri dari BOS Pusat yaitu sebesar 284.200.000. kemudian untuk pengeluarannya terdiri dari pengembangan kompetensi lulusan sebesar 23.975.000, pengembangan kurikulum/KTSP sebesar 10.756.500, pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan sebesar 10.320.00, pengembangan proses pembelajaran 22.711.000, pengembangan sarana dan prasarana sekolah 36.348.000, pengembangan dan implementasi manajemen sekolah 12.775.000, pengembangan dan penggalian sumber dana pendidikan sebesar 3.414.000, pengembangan dan Implementasi sistem penilaian sebesar 47.351.000. Untuk belanja lainnya pada belanja pegawai mencapai 31.200.000, untuk belanja barang dan jasa 62.968.000, belanja pemeliharaan sebesar 15.828.000, kemudian untuk belanja lain-lain sebesar 6.553.500.
Catatan Lapangan Hasil Wawancara
CATATAN LAPANGAN X Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari / Tanggal
: Selasa, 25 Agustus 2015
Jam
: 09.00 – 10.00 WIB
Lokasi
: Ruang Kepala Sekolah
Sumber Data
: Misiyah, S.Pd.SD
Deskripsi data : Informan adalah kepala sekolah di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Pertanyaan yang diajukan yaitu anggaran pembiayaan selama satu tahun penuh di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten di gunakan untuk kegiatan apa saja. Berdasarkan
hasil
wawancara
dapat
diambil
kesimpulan
bahwa
Pendapatan rutin berupa penerimaan dana yang didapat setiap tahun untuk membiayai pengeluaran sekolah. Pendapatan rutin di SD Negeri 1 Tonggalan berasal dari uang BOS Pusat yang besarnya jumlah siswa dikali 580.000 dan BOS pendamping. Pendapatan tersebut digunakan selama 1 tahun untuk membiayai kegiatan seperti PPDB, Ekstrakulikuler, beli peralatan untuk kegiatan belajar mengajar, belanja foto kopi. Interpretasi : Pendapatan di SD Negeri 1 Tonggalan berupa pendapatan rutin yang didapat dari dana BOS. Kemudian pendapatan tersebut digunakan untuk membiayai program sekolah selama satu tahun.
Catatan Lapangan Hasil Wawancara
CATATAN LAPANGAN XI Metode Pengumpulan Data
: Wawancara
Hari / Tanggal
: Kamis, 27 Agustus 2015
Jam
: 09.00 – 10.00 WIB
Lokasi
: Ruang Guru
Sumber Data
: Sumini, S.Pd.SD
Deskripsi data : Informan adalah bendahara di SD Negeri 1 Tonggalan kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten. Pertanyaan yang diajukan yaitu apa saja tahapantahapan dalam pengeluaran dana di SD Negeri 1 Tonggalan Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten Berdasarkan hasil wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa Setiap permintaan untuk pengeluaran dana pendidikan untuk berbagai kebutuhan sekolah harus
mengkonfirmasi
kepada kepala sekolah.
Setelah kepala
sekolah
memberikan persetujuan untuk memberikan dana, maka permintaan ditunjukan kepada bendahara dengan membawa bukti lembaran yang berisi nominal serta pengunaan dana yang ditandatangani langsung oleh kepala sekolah. Setelah dana keluar dan digunakan untuk pembelanjaan harus disertai dengan kwitansi pembayaran pembelanjaan dan faktur. Setelah pencatatan kedalam buku pengeluaran dana bendahara memberitahukan kepada kepala sekolah. Interpretasi : Pengeluaran pembiayaan di SD Negeri 1 Tonggalan harus diketahui oleh kepala sekolah dan bendahara dengan disertai faktur dan kwitansi.
Gambar 1.1 Proses Perencanaan Biaya Pendidikan dengan komite sekolah
Gambar 1.2 Proses Perencanaan Biaya Pendidikan dengan Paguyuban Kelas
Format Laporan BOS Kwitansi BOS di SD Negeri 1 Tonggalan
Format BOS K3
BOS K3 : BUKU KAS UMUM
Nama Sekolah Desa/Kecamatan Format BOS-K3 Diisi oleh Bendahara/Guru Disimpan di sekolah
Kabupaten Provinsi
Tanggal 1
No. Kode
No. Bukti
Uraian
2
3
4
Penerimaan (Debit) 5
Pengeluaran
Jumlah
(Kredit)
(Rp)
6
7
Format BOS K4
BOS K3 : BUKU KAS UMUM
Nama Sekolah Desa/Kecamatan Format BOS-K4 Diisi oleh Bendahara/Guru Disimpan di sekolah
Kabupaten Provinsi
Tanggal 1
No. Kode
No. Bukti
Uraian
2
3
4
Penerimaan (Debit) 4
Pengeluaran
Jumlah
(Kredit)
(Rp)
6
7
Format BOS K5
BOS K5 : BUKU PEMBANTU BANK PERIODE TANGGAL : SUMBER PENDANAAN :BOS PUSAT* Nama Sekolah Desa/Kecamatan Kabupaten Provinsi Tanggal
No. Kode
No Bukti
Uraian
1
2
3
4
Penerimaan Pengeluaran (Debet)
(Kredit)
5
6
Saldo 7
BOS K6 : BUKU PEMBANTU PAJAK Sumber Dana : BOS PUSAT Periode : Nama Sekolah Desa Kabupaten Provinsi
Tanggal 1
Penerimaan (Debit)
No. Kode
No. Bukti
Uraian
2
3
4
Saldo
PPN
PPh Pasal 21
PPh Pasal 22
PPh Pasal 23
(Kredit)
5
6
7
8
9
10
Format BOS K 7
REALISASI PENGGUNAAN TIAP JENIS ANGGARAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PERIODE TGL.
Penggunaan dana per sumber dana No Kode
Uraian Kegiatan
Jumlah Rutin
Bantuan Operasional Skolah (BOS) Pusat
Provinsi
Kab/Kota
Bantuan Lain
Sumber Pendapatan lainya
CURRICULUM VITAE A. Data Pribadi Nama
: Mahmud Yunus, S.Pd.I
Jenis kelamin
: Laki-laki
Tempat tanggal lahir
: Bantul, 10 April 1990
Alamat Asal
: Kwasen Srimartani Piyungan
Alamat Tinggal
: Kwasen Srimartani Piyungan
Email
:
[email protected]
No HP
: 089671415796
B. Latar Belakang Pendidikan Formal Jenjang
Nama Sekolah
Tahun
SD
SD Petir II
2002
MTsN Nglengis
2005
SMP
MAN Wonokromo
2008
SMA
UIN Sunan Kalijaga
2012
S1
UIN Sunan Kalijaga
2016
S2 C. Pengalaman Organisasi
Komite di SD Negeri 1 Tonggalan Sekretaris Kelompok Kerja Guru di Kecamatan Klaten Tengah Ketua Kelompok Kerja Pendataan Aset di Kecamatan Klaten Tengah
D. Pengalaman Pekerjaan MAN Godean Sleman SMK 1 Ma’arif 1 Piyungan Bantul SD Negeri 1 Tonggalan