86 Jurnal Hanata Widya Volume 6 Nomor 2 Tahun 2017
IMPLEMENTASI KURIKULUM KHUSUS DI SMA TARUNA NUSANTARA KABUPATEN MAGELANG THE IMPLEMENTATION OF A SPECIALIZED CURRICULUM IN SMA TARUNA NUSANTARA KABUPATEN MAGELANG Oleh: Panggah Wasita Jati, Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) implementasi kurikulum khusus di SMA Taruna Nusantara Magelang, (2) hambatan yang dihadapi, (3) upaya dalam mengatasi hambatan yang dihadapi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data yang menggunakan triangulasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif. Hasil penelitian: (1) tujuan kurikulum khusus adalah sebagai pedoman sekaligus upaya sistematis dan terencana dalam melaksanakan pendidikan yang berciri khusus, mengembangkan kemampuan akademik, kepribadian dan kesamaptaan jasmani, serta menanamkan dan mengembangkan potensi serta nilai kedisiplinan, kepemimpinan dan karakter yang kuat. Implementasi kurikulum khusus menggunakan pendekatan intelektualistik, aktualistik, laboratorik, inspiratif, dan keteladanan. Evaluasi pembelajaran menggunakan Penelitian Acuan Patokan. (2) Hambatan yang dihadapi yaitu jumlah pamong tidak sebanding dengan jumlah dan lapangan pelatihan pinjam milik AKMIL. (3) Upaya yang dilakukan dengan membentuk pleton Patroli Keamanan Sekolah untuk pengawasan dan menggeser jadwal latihan jika bertepatan dengan jadwal latihan AKMIL. Kata kunci: Implementasi, kurikulum khusus Abstract This study aimed to describe: (1) the implementation of a special curriculum in Taruna Nusantara, (2) the constraints faced, (3) attempts to overcome barriers faced. This research is a descriptive qualitative research. Data collection technique used observation, interview, and documentation. Test the validity of the data using triangulation. Data were analyzed using interactive data analysis. Results: (1) specialized curriculum objectives is to guide as well as efforts to implement a systematic and planned education characterized by a special, develop academic skills, personality and physical kesamaptaan, and instill and develop the potential and value of discipline, leadership and strong character. Implementation of a specialized curriculum using intelectualistics approach, actualistics, laboratory, inspiring and exemplary. Evaluation of learning using Standard Reference Research. (2) The barriers faced by the number of officials is not comparable to the number and the training pitch owned Akmil borrow. (3) Efforts are being made to form a School Safety Patrol platoon to control and shift schedule to coincide with the exercise if Akmil exercise schedule. Keywords: implementation, specialized curriculum PENDAHULUAN
nasionalisme, agar generasi muda memiliki rasa
Salah satu tujuan dari pendidikan adalah
cinta tanah air. Selain itu juga agar generasi
sebagai media untuk membentuk kepribadian
penerus bangsa memiliki kemampuan memimpin
generasi penerus bangsa. Pendidikan digunakan
yang baik. Dengan demikian mereka diharapkan
untuk alat politik, dalam artian membentuk jiwa
Implementasi Kurikulum Khusus…(Panggah Wasita Jati) 87
dapat meneruskan cita-cita para pahlawan pendiri
diselipkan
nilai-nilai
bangsa.
kepemimpinan.
cinta
tanah
air
dan
Menurut Undang-undang Republik Indonesia
Saat ini dunia pendidikan di Indonesia dinilai
Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
kurang efektif dalam menanamkan nilai-nilai cinta
Nasional Pasal 1 No. 1 menyebutkan bahwa
tanah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
kepemimpinan. Penilaian tersebut muncul karena
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pada kenyataannya pemuda-pemudi Indonesia
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
sekarang ini dinilai kurang memiliki rasa cinta
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
tanah air dan cinta kebudayaan bangsa, contohnya
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
mereka lebih bangga menggunakan produk-produk
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
luar negeri, nilai-nilai kebudayaan lokal semakin
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
ditinggalkan, pertunjukan kesenian tradisional
bangsa dan negara. Sedangkan pada BAB II
mulai berkurang karena kehilangan penonoton,
tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan
mulai
Nasional,
Pendidikan
sebagainya. Oleh sebab itu kurikulum dan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
implementasinya berperan sangat penting agar
dan membentuk watak serta peradaban bangsa
tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif.
Pasal
3
menyebutkan
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
air,
cinta
kebudayaan
bangsa,
dan
hilangnya karakter bangsa, dan lain
Dengan semangat pembentukan SDM yang
cinta
tanah
air
memiliki
kepemimpinan
manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Bersenjata
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
dengan Taman Siswa mendirikan sebuah Sekolah
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara. Salah
warga negara yang demokratis serta bertanggung
satu penekanan yang terlihat di sekolah ini adalah
jawab.
untuk
dengan disusunnya Kurikulum Khusus untuk
mewujudkan tujuan dari pendidikan itu adalah
mendampingi Kurikulum Nasional yang disusun
dengan diselenggarakannya pendidikan formal,
oleh pemerintah.
satu
yang
ditempuh
Republik
ABRI
jiwa
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
Salah
tersebut
dan
Indonesia)
(Angkatan bekerjasama
mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Penerapan kurikulum nasional dengan
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah
didukung oleh peningkatan mutu kesiapan fisik,
Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
kematangan perilaku, kedisiplinan, dan seluruh
dan Perguruan Tinggi. Di dalam penyusunan
kode etik yang dibangun dalam kehidupan sehari-
kurikulum setiap jenjang pendidikan tersebut
hari siswa adalah salah satu keunggulan SMA Taruna Nusantara. Siswa senantiasa dididik
88 Jurnal Hanata Widya Volume 6 Nomor 2 Tahun 2017
menjadi calon kader yang dilandasi oleh tri
METODE PLENELITIAN
wawasan sehingga mereka memiliki kesiapan dan
Jenis Penelitian
kesigapan dalam menguasaidan menerapkan ilmu pengetahuan
serta
kesiapan
Penelitian ini menggunakan pendekatan
berkompetisi.
kualitatif dan menggunakan jenis penelitian
Disinilah letak perbedaan atau keistimewaan dari
deskriptif. Pendekatan kualitatif dipilih karena
SMA Taruna Nusantara Magelang dibanding
penelitian
sekolah pada umumnya.
fenomena tentang apa yang dialami oeh subjek
ini
bermaksud
untuk
memahami
Perbedaan yang mencolok dari SMA atau
penelitian, dengan cara deskripsi dalam bentuk
SMK pada umumnya belum efektif dalam
kata-kata dan bahasa dalam konteks khusus yang
membentuk karakter cinta tanah air, berjiwa
alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode
kebangsaan, disiplin, dan jiwa kepemimpinan
ilmiah (Lexy J. Moleong, 2005: 6).
kepada
Waktu dan Tempat Penelitian
siswanya
sedangkan
SMA
Taruna
Nusantara telah terbukti sejak lama mampu
Lokasi atau tempat penelitian ini adalah di
membentuk karakter para tarunanya. SMA Taruna
SMA Taruna Nusantara Magelang yang beralamat
Nusantara telah meraih berbagai prestasi, baik di
di Jalan Raya Magelang Purworejo Km.5, Pirikan,
tingkat kabupaten, propinsi, maupun nasional.
Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Sebagai
Subjek dan Objek Penelitian
sebuah
lembaga
pendidikan
yang
berprestasi dan sebagai lembaga pendidikan kader,
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah
maka tidak salah jika SMA Taruna Nusantara
SMA Taruna Nusantara, sedangkan objek dari
menjadi rujukan pendidikan bagi generasi-generasi
penelitian ini adalah Implementasi Kurikulum
muda dari seluruh Indonesia. Keberhasilan SMA
Khusus. Pertimbangan utama dalam menentukan
Taruna Nusantara dalam bidang akademik juga
narasumber penelitian adalah pengalaman dan
dapat dilihat dari lulusan SMA Taruna Nusantara
pengetahuan
narasumber
yang
permasalahan
penelitian
berhasil
masuk
ke
Akademi
Militer
penelitian agar
terhadap
mendapatkan
(AKMIL) dan perguruan tinggi negeri lainnya.
informasi yang akurat dan sesuai dengan yang
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk
diharapkan dalam penelitian. Maka dari itu
melakukan
narasumber
penelitian
tentang
implementasi
penelitian
yang
dipilih
dalam
kurikulum khusus di SMA Taruna Nusantara,
penelitian ini adalah wakil kepala sekolah
dimana dari implementasi kurikulum khusus
pendidikan,
tersebut
Kurikulum Khusus, Kabaglat Bela Negara, dan
SMA
Taruna
Nusantara
membentuk karakter taruna/siswanya.
mampu
pamong graha
pamong
mata
pelajaran
dalam
Implementasi Kurikulum Khusus…(Panggah Wasita Jati) 89
Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, dan
pelajaran yang menjadi fokus kurikulum khusus
Teknik Analisis Data
terdiri dari Mata Pelajaran Kenusantaraan, Mata
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga
instrumen,
pedoman
yaitu:
observasi,
pedoman dan
wawancara,
pedoman
studi
dokumentasi
Pelajaran
Kepemimpinan,
Mata
Pelajaran
Kewirausahaan, Pendidikan Bela Negara, dan Mata Kegiatan Pengembangan Diri. Rinciannya sebagai berikut:
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan
a. Mata Pelajaran Kenusantaraan
adalah teknik observasi ,
Tujuan dari Mata Pelajaran Kenusantaraan
teknik wawancara, dan studi dokumentasi.
yaitu agar siswa memahami, menghayati, dan
HASIL PENELITIAN DAN PLEMBAHASAN
mengamalkan
A. Deskripsi Kurikulum Khusus SMA Taruna
kenegaraan,
nilai-nilai kejuangan,
moral
keagamaan,
kemasyarakatan,
dan
kesusilaan guna membentuk insan hamba Tuhan
Nusantara Tujuan dari Kurikulum Khusus SMA Taruna
Yang Maha Esa, insan politik, ekonomi, sosial
Nusantara adalah sebagai pedoman sekaligus
budaya, dan kesatria Pancasila sehingga watak
upaya
luhur yang berwawasan kebangsaan, kejuangan,
sistematis
dan
terencana
dalam
melaksanakan pendidikan yang berciri khusus,
dan
terutama mengembangkan kemampuan akademik,
materi/bahan ajar yang diberikan dalam Pilih
kepribadian dan kesamaptaan jasmani, serta
Ksatria Tangkas nusantaraan: Etika dan Etiket,
menanamkan dan mengembangkan potensi serta
Wawasan Nusantara, Pengenalan Jati Diri TNI,
nilai dan jiwa kedisiplinan, kepemimpinan dan
Sumpah Pemuda, Pancasila dan UUD 1945,
karakter yang kuat dalam diri setiap siswa sesuai
Ketahanan Nasional, Bahaya Narkoba, Sejarah
dengan visi dan misi SMA Taruna Nusantara.
perjuangan.
Kurikulum Khusus SMA Taruna Nusantara juga
Pelajaran Kenusantaraan ini menggunakan metode
ditujukan
potensi
ceramah dalam memberikan materi kepada siswa.
kepemimpinan peserta didik secara optimal yang
Selain itu juga guru/pamong memberi tugas
berwawasan
kepada siswa untuk berdiskusi pada beberapa
untuk
pengembangan
kebangsaan,
kejuangan,
dan
kebudayaan.
Nusantara
menggunakan
pendekatan-
pendekatan terintegrasi, meliputi: Pendekatan intelektualistik,
Berikut
Dalam
ini
adalah
pelaksanaannya,
isi
Mata
pokok bahasan dan memberikan sesi tanya-jawab.
Untuk mencapai tujuan tersebut, SMA Taruna
kebudayaan.
Pendekatan
Dalam beberapa pokok bahasan digunakan pula media pembelajaran film. b. Mata Pelajaran Kepemimpinan
aktualistik,
Tujuan dari Mata Pelajaran Kepemimpinan
Pendekatan laboratorik, Pendekatan inspiratif
yaitu agar siswa memiliki pengetahuan dan
latih, Pendekatan keteladanan. Kelompok mata
pemahaman
tentang
dasar-dasar
ilmu
90 Jurnal Hanata Widya Volume 6 Nomor 2 Tahun 2017
kepemimpinan sehingga dapat mengembangkan
Metode
yang
digunakan
dalam
mata
potensi kepemimpinan secara optimal. Berikut ini
pelajaran ini adalah dengan metode ceramah,
adalah isi materi/bahan ajar yang diberikan dalam
memberikan tugas diskusi kepada siswa, dan tanya
Mata Pelajaran Kepemimpinan: Konsep dasar
jawab. Seperti mata pelajaran pada umumnya,
kepemimpinan, Syarat-syarat menjadi pemimpin,
mata pelajaran ini dilaksanakan dengan pemberian
Sifat-sifat kepemimpinan, Azas kepemimpinan,
materi teori kepada siswa dan kemudian memberi
Perbedaan individu, Pemahaman terhadap orang
waktu
lain, Metode pemecahan persoalan, Dasar-dasar
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
organisasill,
Prinsip
organisasi,
Dasar-dasar
tanya jawab.
manajemen,
Fungsi
manajemen,
Manajemen,
d. Mata Pelajaran Pendidikan Bela Negara
Kepemimpinan dan permasalahannya. Dalam
mata
pelajaran
kepada
siswa
untuk
berdiskusi
dan
Tujuan dari Mata Pelajaran Pendidikan
kepemimpinan,
Bela
Negara
adalah
agar
siswa
memiliki
metode yang digunakan untuk menyampaikan
pengertian, pengetahuan, dan kesadaran bela
materi adalah dengan metode ceramah, seperti
negara. Isi materi dari mata pelajaran ini antara
mata pelajaran pada umumnya. Pamong juga
lain: Tataran Dasar Bela Negara, Etika Politik,
memberi tugas kepada siswa untuk berdiskusi dan
Geopolitik dan Geostrategi Indonesia, Sistem
juga sesi tanya jawab. Selain ceramah dan diskusi,
Pertahanan
Nasional,
pada
Pendidikan
Anti
mata
pelajaran
kepemimpinan
juga
Hukum
Korupsi,
dan
HAM,
Pengembangan
dilaksanakan laboratorium kepemimpinan. Media
Kepedulian Lingkungan Hidup, Peraturan Baris
yang digunakan dalam mata pelajaran ini antara
Berbaris, Peraturan Penghormatan, Tata Upacara
lain koran, internet, biografi, dan media elektronik.
sekolah, Ketangkasan perorangan, Ilmu Medan.
c. Mata Pelajaran Kewirausahaan Mata
pelajaran
mengembangkan kewirausahaan
ini
jiwa siswa,
Dalam
bertujuan dan
mata
pelajaran
ini
untuk
untuk
memberikan pemahaman secara teori digunakan
semangat
dengan metode ceramah dan mempraktikkan cara-
mengenalkan
dan
caranya sesuai dengan teori yang telah diberikan.
memahami pengertian kewirausahaan serta arti
Media
pentingnya bagi pengembangan diri sehingga
elektronik untuk memperluas materi, alat bantu
tumbuh jiwa dan semangat kewirausahaan sebagai
membayangkan medan, macam-macam peta, tanda
bagian dari pembentukan karakternya. Isi materi
peta, dan kompas
dari mata pelajaran ini antara lain sebagai berikut:
e. Mata Kegiatan Rutin Terjadwal
Dasar-dasar kewirausahaan.
kewirausahaan,
Pengembangan
yang
digunakan
antara
lain
media
Mata Kegiatan Rutin Terjadwal merupakan kegiatan yang telah dijadwalkan secara rutin setiap hari, bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa,
Implementasi Kurikulum Khusus…(Panggah Wasita Jati) 91
rasa tanggung jawab dan kebersamaan, dan rasa
3) Mata Kegiatan Latihan Pilih Ksatria Tangkas
kesetiakawanan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
f. Mata Kegiatan Terprogram Mata
Kegiatan
memantapkan
Terprogram
memiliki
nilai-nilai
kepemimpinan,
kedisiplinan, pantang menyerah, penuh rasa
tujuan untuk mengembangkan bakat dan minat
tanggung jawab,
siswa.
kegiatan
memiliki ketahanan fisik yang prima dalam
ekstrakulikuler di sekolah-sekolah umum. Waktu
menghadapi persoalan dan pengambilan keputusan
yang dialokasikan yaitu 2 jam pelajaran setiap
di lapangan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.
minggu.
Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan tembak
g. Mata Kegiatan Terproyek
AKMIL Plempungan, Salaman, Magelang, bahan
Mata
kegiatan
ini
seperti
Kegiatan-kegiatan dalam mata kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Taman Makam Pahlawan, Upacara
Puncak
Gunung Tidar, dan Persami Kepramukaan.
memantapkan dasar-dasar
dari
antara
lain
diri, serta
pengambilan
keputusan,
memimpin regu, dan praktik caraka malam.
1) Mata Kegiatan Terproyek Tradisi Ziarah
Tujuan
ajarnya
penuh percaya
kegiatan
pengetahuan Kepramukaan
ini
dan
Setelah
selesai
pilih
ksatria
tangkas,
kegiatan dilanjutkan pada malam hari, yaitu caraka malam. Materi yang dilatihkan dalam kegiatan ini
adalah
adalah teknik menerima pesan, melatih daya ingat
keterampilan
(terhadap pesan) melatih indra penciuman dan
yang
didasari
naluri lapangan terhadap gangguan selama di
kepedulian dan keteladanan, serta menghormati
perjalanan, teknik menghindari gangguan cahaya
tradisi dan nilai-nilai kejuangan serta pengorbanan
secara langsung maupun tidak langsung, melatih
para pahlawan pejuang Kemerdekaan.
keberanian terhadap situasi malam hari, teknik
2) Mata Kegiatan Latihan Napak Tilas Rute
menyandi dan memasuki daerah kawan, dan
Panglima Soedirman
teknik menyampaikan berita.
Kegiatan latihan ini memiliki tujuan untuk
4) Mata Kegiatan Latihan Hulubalang
menanamkan jiwa kejuangan, sikap mental dan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
nilai-nilai kepemimpinan Panglima Besar Jendral
mengembangkan potensi kepemimpinan lapangan
Soedirman sehingga menjadi sumber inspirasi dan
bagi siswa baik secara perorangan maupun
sumber motivasi dalam pengembangan potensi
kelompok. Kegiatan ini merupakan pengaplikasian
kepemimpinan. Materi dalam kegiatan ini adalah
dari pelajaran bela negara dimana kegiatan ini
kegiatan inspiratif, agar siswa terinspirasi oleh
merupakan
jiwa kejuangan, sikap mental dan nilai-nilai
tentang pengetahuan medan, medan tangkas,
kepemimpinan
diskusi bedah peta, peran sebagai caraka rangkap,
Soedirman.
Panglima
Besar
Jendral
pelatihan
keterampilan
lapangan
dan ketahanan mars. Materi yang dipraktikkan
92 Jurnal Hanata Widya Volume 6 Nomor 2 Tahun 2017
dalam kegiatan ini adalah kompas siang, jalan
tetap terjaga. Dalam mata kegiatan ini terdapat
peta, kompas malam, medan tangkas, diskusi
beberapa kegiatan, yaitu Pemanfaatan Waktu
bedah peta, memelihara arah sebagai caraka
Luang, Disini siswa diberikan kebebasan untuk
rangkap, dan ketahanan mars.
memanfaatkan waktu luangnya di luar kegiatan
5) Mata Kegiatan Latihan Kemasyarakatan Peduli
belajar dan kegiatan-kegiatan pelatihan.
Lingkungan (LKPL)
i. Hambatan dan solusi
Kegiatan Latihan Kemasyarakatan Peduli Lingkungan
merupakan
rangkaian
1) Hambatan
kegiatan
Untuk
melaksanakan
kegiatan
belajar
sistematis, puncak dari latihan-latihan lapangan
mengajar dalam mata pelajaran khusus, tidak
yang dilaksanakan oleh siswa kelas XII. Kegiatan
terdapat masalah yang berarti. Semua lancar
ini memiliki tujuan yaitu: (1) Agar siswa dapat
seperti yang direncanakan. Sedangkan dalam
mengamati, memahami, dan menghayati serta
melaksanakan kegiatan pelatihan, yang menjadi
mengerti
kehidupan
masalah adalah jika cuaca terlalu buruk. Karena
keseharian masyarakat, (2) Agar siswa dapat
pelatihan dilakukan di lapangan maka cuaca akan
menyerap dan menginternalisasi nilai-nilai budaya
sangat mempengaruhi. Selain itu untuk latihan,
dasar bangsa yang terdapat dalam kehidupan
lapangannya masih meminjam milik AKMIL,
masyarakat
terkadang pihak sekolah sudah ijin dan berada di
adanya
desa,
kebersamaan
aspek-aspek
antara
dalam
lain
semangat
membangun
dan
lokasi ternyata AKMIL juga akan menggunakan
meningkatkan kualitas kehidupan serta kepedulian
lapangan tersebut.
dan keramahtamahan yang tinggi, (3) Agar siswa
2) Upaya yang dilakukan untuk menghadapi
dapat menumbuhkan rasa empati dan kepedulian
hambatan
sosial sebagai salah satu bentuk rasa tanggung
Jika latihan terhambat oleh cuaca, maka
jawab kemasyarakatan, (4) Agar siswa dapat
solusi yang harus dilakukan adalah menunda
mempelajari pengelolaan dan pengorganisasian
latihan tersebut di hari lain. Untuk lapangan yang
pembangunan masyarakat desa sebagai bagian dari
akan digunakan juga oleh AKMIL maka kami
pembangunan nasional, (5) Agar siswa dapat
tetap melaksanakan kegiatan tersebut namun
meningkatkan kemampuan manajerial melalui
dipangkas waktunya agar dapat bergantian dengan
kegiatan terproyek.
AKMIL.
h. Mata Kegiatan Kreatif Mandiri
B. Pembahasan
Kegiatan
memberikan
Kurikulum merupakan salah satu unsur
kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan
penting dalam keberhasilan tercapainya tujuan
diri
pendidikan. Untuk dapat membentuk manusia
sesuai
ini
dengan
bertujuan
kebutuhan
dan
untuk
penyegaran agar kesehatan aspek psikis mereka
yang
seutuhnya
bisa
dilakukan
melalui
Implementasi Kurikulum Khusus…(Panggah Wasita Jati) 93
pendidikan,
baik
ataupin
kegiatan pengajaran dan mewarnai komponen-
nonforrmal. Menurut Badan Standar Pendidikan
komponen kurikulum lainnya. Tujuan umum
Nasional, dalam (SNP Pasal 1, Ayat 15),
Kurikulum Khusus SMA Taruna Nusantara adalah
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),
sebagai pedoman sekaligus upaya sistematis dan
adalah kurikulum operasional yang disusun oleh
terencana dalam melaksanakan pendidikan yang
dan
berciri
dilaksanakan
formal,
di
informal,
masing-masing
satuan
khusus,
terutama
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan,
kemampuan
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
kesamaptaan jasmani, serta menanamkan dan
pendidikan, kalender pendidikan dan silabus
mengembangkan potensi serta nilai dan jiwa
(BSNP, 2006: 5). Kebijakan tersebut memberi
kedisiplinan, kepemimpinan dan karakter yang
keleluasaan kepada sekolah untuk menyusun
kuat dalam diri setiap siswa sesuai dengan visi dan
kurikulumnya sendiri, dimana sekolah dapat
misi SMA Taruna Nusantara.
menambahkan
kearifan
lokal.
akademik,
mengembangkan kepribadian
dan
Implementasi
Sedangkan tujuan khusus dari setiap mata
kurikulum merupakan salah satu unsur penting
pelajaran dan mata kegiatan adalah sebagai
dalam keberhasilan tercapainya tujuan pendidikan.
berikut:
Perencanaan yang matang tidak akan berhasil
1) Mata Pelajaran Kenusantaraan
tanpa implementasi yang tepat. Dalam hal ini,
Tujuan dari Mata Pelajaran Kenusantaraan
SMA Taruna Nusantara sejak awal berdirinya
yaitu agar siswa memahami, menghayati, dan
telah menambahkan kearifan lokal, yaitu tentang
mengamalkan
militer.
kenegaraan,
Komponen
Kurikulum
Khusus
SMA
Taruna Nusantara
nilai-nilai kejuangan,
moral
keagamaan,
kemasyarakatan,
dan
kesusilaan guna membentuk insan hamba Tuhan Yang Maha Esa, insan politik, ekonomi, sosial
Menurut Suharsimi Arikunto (2000: 38)
budaya, dan kesatria Pancasila sehingga watak
secara umum komponen kurikulum terdiri dari
luhur yang berwawasan kebangsaan, kejuangan,
tujuan, bahan pelajaran, proses pembelajaran, dan
dan kebudayaan.
evaluasi. Sedangkan menurut Slamet Lestari
2) Mata Pelajaran Kepemimpinan
(2006: 10) komponen kurikulum meliputi tujuan,
Tujuan dari Mata Pelajaran Kepemimpinan
isi/bahan ajar, proses dan strategi pembelajaran,
yaitu agar siswa memiliki pengetahuan dan
dan evaluasi. Berikut adalah komponen kurikulum
pemahaman
khusus SMA Taruna Nusantara:
kepemimpinan sehingga dapat mengembangkan
a. Tujuan
potensi kepemimpinan secara optimal.
Pada kurikulum, tujuan memegang peranan yang sangat penting, akan mengarahkan semua
tentang
dasar-dasar
3) Mata Pelajaran Kewirausahaan
ilmu
94 Jurnal Hanata Widya Volume 6 Nomor 2 Tahun 2017
Mata
pelajaran
mengembangkan kewirausahaan
ini
bertujuan
jiwa
dan
siswa,
untuk
semangat
mengenalkan
dan
Kegiatan-kegiatan dalam mata kegiatan ini adalah sebagai berikut: a) Mata Kegiatan Terproyek Tradisi Ziarah
memahami pengertian kewirausahaan serta arti
Taman Makam Pahlawan, Upacara
pentingnya bagi pengembangan diri sehingga
Gunung Tidar, dan Persami Kepramukaan.
tumbuh jiwa dan semangat kewirausahaan sebagai
Tujuan
dari
kegiatan
memantapkan
diharapkan dapat memupuk dan mengembangkan
dasar-dasar
semangat kewirausahaan dan tumbuh berkembang
kepedulian dan keteladanan, serta menghormati
keterampilan awal kewirausahaan.
tradisi dan nilai-nilai kejuangan serta pengorbanan
4) Mata Pelajaran Pendidikan Bela Negara
para pahlawan pejuang Kemerdekaan.
Negara adalah agar siswa memiliki pengertian, pengetahuan,
didasari
b) Mata Kegiatan Latihan Napak Tilas Rute Panglima Soedirman
dapat
menanamkan jiwa kejuangan, sikap mental dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam
nilai-nilai kepemimpinan Panglima Besar Jendral
sikap
Soedirman sehingga menjadi sumber inspirasi dan
yang
negara
berdisiplin
bela
yang
Kegiatan latihan ini memiliki tujuan untuk
bela
kesadaran
keterampilan
negara.
Kesadaran
dan
Kepramukaan
dan
adalah
bagian dari pembentukan karakternya. Para siswa
Tujuan dari Mata Pelajaran Pendidikan Bela
pengetahuan
ini
Puncak
diharapkan
tinggi,
berwawasan
kebangsaan, kejuangan, dan kebudayaan.
sumber motivasi dalam pengembangan potensi
5) Mata Kegiatan Rutin Terjadwal
kepemimpinan. Tujuan lain dari kegiatan ini
Mata Kegiatan Rutin Terjadwal merupakan
adalah untuk memantapkan ketahanan fisik yang
kegiatan yang telah dijadwalkan secara rutin setiap
prima.
hari, bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa,
c) Mata Kegiatan Latihan Pilih Ksatria Tangkas
rasa tanggung jawab dan kebersamaan, dan rasa
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
kesetiakawanan.
memantapkan
6) Mata Kegiatan Terprogram
kedisiplinan, pantang menyerah, penuh rasa
Mata Kegiatan Terprogram memiliki tujuan
tanggung jawab,
nilai-nilai
kepemimpinan,
penuh percaya
diri, serta
untuk mengembangkan bakat dan minat siswa.
memiliki ketahanan fisik yang prima dalam
Mata kegiatan ini seperti kegiatan ekstrakulikuler
menghadapi persoalan dan pengambilan keputusan
di sekolah-sekolah umum yang dilaksanakan di
di lapangan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.
luar jam pelajaran sesuai dengan bakat dan minat
d) Mata Kegiatan Latihan Hulubalang
siswa. 7) Mata Kegiatan Terproyek
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan potensi kepemimpinan lapangan
Implementasi Kurikulum Khusus…(Panggah Wasita Jati) 95
bagi siswa baik secara perorangan maupun
relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
kelompok.
Berikut adalah isi/bahan ajar dari kurikulum
e) Mata Kegiatan Latihan Kemasyarakatan Peduli
khusus:
Lingkungan (LKPL)
1) Mata Pelajaran Kenusantaraan
Kegiatan ini memiliki tujuan yaitu: (1)
Isi/bahan
ajar
mata
pelajaran
Agar siswa dapat mengamati, memahami, dan
Kenusantaraan adalah Etika dan Etiket,Wawasan
menghayati serta mengerti adanya aspek-aspek
Nusantara, Pengenalan Jati Diri TNI, Sumpah
kehidupan keseharian masyarakat, (2) Agar siswa
Pemuda, Pancasila dan UUD 1945,Ketahanan
dapat menyerap dan menginternalisasi nilai-nilai
Nasional, Bahaya Narkoba, Sejarah perjuangan
budaya
bangsa,
dasar
bangsa
yang
terdapat
dalam
kehidupan masyarakat desa, antara lain semangat kebersamaan
dalam
membangun
2) Mata Pelajaran Kepemimpinan
dan
Isi/bahan
ajar
mata
meningkatkan kualitas kehidupan serta kepedulian
Kepemimpinan
dan keramahtamahan yang tinggi, (3) Agar siswa
kepemimpinan, Syarat-syarat menjadi pemimpin,
dapat menumbuhkan rasa empati dan kepedulian
Sifat-sifat kepemimpinan, Azas kepemimpinan,
sosial sebagai salah satu bentuk rasa tanggung
materi yang dibahas adalah tentang apa saja azas-
jawab kemasyarakatan, (4) Agar siswa dapat
azas
mempelajari pengelolaan dan pengorganisasian
Pemahaman
pembangunan masyarakat desa sebagai bagian dari
pemecahan persoalan, Dasar-dasar organisasi,
pembangunan nasional, (5) Agar siswa dapat
Prinsip
meningkatkan kemampuan manajerial melalui
Fungsi
kegiatan terproyek.
Kepemimpinan dan permasalahannya,
8) Mata Kegiatan Kreatif Mandiri
3) Mata Pelajaran Kewirausahaan
Kegiatan
ini
bertujuan
memberikan
adalah
pelajaran
kepemimpinan,
Perbedaan
terhadap
organisasi,
orang
bahan
dari
Metode
manajemen,
Manajemen
ajar
dasar
individu,
lain,
Dasar-dasar
manajemen,
Isi/
Konsep
mata
konflik,
pelajaran
kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan
Kewirausahaan adalah dasar-dasar kewirausahaan
diri
dan pengembangan kewirausahaan.
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
untuk
penyegaran agar kesehatan aspek psikis mereka tetap terjaga. b. Isi/Bahan Ajar Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
4) Mata Pelajaran Bela Negara Isi/bahan ajar mata Pelajaran Bela Negara adalah Tataran Dasar Bela Negara Etika Politik, Geopolitik dan Geostrategi Indonesia, Sistem
diperlukan bahan ajar. Bahan ajar tersusun atas
Pertahanan
Nasional,
Hukum
topik-topik dan sub-sub topik tertentu. Setiap topik
Pendidikan
Anti
atau sub topik mengandung ide pokok yang
Kepedulian Lingkungan Hidup, Peraturan Baris
Korupsi,
dan
HAM,
Pengembangan
96 Jurnal Hanata Widya Volume 6 Nomor 2 Tahun 2017
Berbaris, Peraturan Penghormatan, Tata Upacara
waktu guru menyusun skuens bahan ajar, guru
sekolah, Ketangkasan perorangan, Ilmu Medan.
juga harus memikirkan strategi mengajar yang
5) Mata Kegiatan Rutin Terjadwal
sesuai untuk menyajikan bahan ajar tersebut.
Pada mata kegiata rutin terjadwal siswa diajarkan sesuatu yang bersifat mendasar. Di sini
Strategi
yang
tepat
akan
menghasilkan
pembelajaran yang efektif dan efisien.
siswa diajarkan dan diharapkan dapat menjadi
Kurikulum Khusus SMA Taruna Nusantara
manusia yang mandiri, disiplin terhadap waktu
menggunakan pendekatan-pendekatan terintegrasi
dan tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan
yang mengukur aspek kognitif, afektif, dan
tugas yang telah dijadwalkan.
psikomotorik.
6) Mata Kegiatan Terproyek
meliputi: Pendekatan intelektualistik, Pendekatan
Isi/bahan ajar dari kegiatan ini merupakan
Pendekatan-pendekatan
tersebut
aktualistik, Pendekatan laboratorik, Pendekatan
pelatihan dari teori-teori yang telah diberikan pada
inspiratif, Pendekatan keteladanan.
mata pelajaran Kurikulum Khusus. Pada semua
d. Media Pembelajaran
kegiatan pada mata kegiatan ini para siswa dilatih
Menurut Nana Syaodih dalam Slamet
tentang kedisiplinan, kepemimpinan, kejuangan,
Lestari (2006: 12) media pembelajaran adalah
karakter yang kuat dalam diri setiap siswa. Bahan
segala macam bentuk perangsang dan alat yang
yang diajarkan meliputi simulasi pemecahan
disediakan
guru
masalah,
Kurikulum
Khusus
wide
game,
outbond,
memberikan
untuk
mendorong
SMA
Taruna
siswa.
nusantara
inspirasi melalui belajar menjadi diri sendiri dan
menggunakan media pembelajaran antara lain
kemampuan beradaptasi dalam lingkungan sosial,
media elektronik, komputer, internet, koran,
dan lain-lain.
majalah, biografi, peta, alat bantu membayangkan
7) Mata Kegiatan Kreatif Mandiri
medan,
Dalam mata kegiatan ini siswa diajarkan untuk berlatih bertanggungjawab terhadap diri sendiri. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang
tanda
peta,
kompas,
peralatan
laboratorium, dan lain-lain. e. Evaluasi Evaluasi dalam
pembelajaran Slamet
menurut
Lestari
(2006:
Nana
diatur sendiri oleh siswa dalam waktu luangnya.
Syaodih
12)
Siswa diberi kesempatan untuk refreshing dengan
ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan
cuti atau pesiar pada ahir pekan agar kesehatan
yang telah ditentukan. Dalam Kurikulum Khusus
psikis siswa tetap sehat.
SMA taruna Nusantara untuk evaluasi hasil
c. Strategi Pembelajaran
belajar-mengajar digunakan yaitu jenis evaluasi
Menurut Nana Syaodih dalam Slamet Lestari
kuantitatif dan kualitatif. Penilaian dalam mata
(2006: 11) Penyusunan bahan ajar berhubungan
pelajaran di Kurikulum Khusus menggunakan
erat dengan strategi atau metode mengajar. Pada
PAP (Penelitian Acuan Patokan) yang digunakan
Implementasi Kurikulum Khusus…(Panggah Wasita Jati) 97
dalam ahir pembelajaran dengan tujuan untuk
mengawasi para siswa karena jumlah guru atau
memberi grade atau predikat apakah siswa telah
pamong tidak sebanding dengan jumlah siswa. Hambatan lain dari implementasi Kurikulum
1. Implementasi Kurikulum Khusus Menurut Wahyudin (2014: 93) implementasi
Khusus yaitu dari faktor sarana dan prasarana,
dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum
yang menjadi masalah adalah jika cuaca terlalu
tertulis dalam bentuk pembelajaran. SMA Taruna
buruk. Selain itu untuk latihan, lapangannya masih
nusantara menggunakan pendekatan aktualistik
meminjam milik AKMIL, terkadang pihak sekolah
dimana kegiatan sehari-hari siswa ditekankan pada
sudah ijin dan berada di lokasi ternyata AKMIL
aspek afektif dan psikomotorik. SMA Taruna
juga akan menggunakan lapangan tersebut.
Nusantara
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
juga
menggunakan
pendekatan
laboratorik guna memantapkan teori yang telah
hambatan
diberikan. Selain itu seluruh komponen yang ada
Khusus
Implementasi
Kurikulum
di lingkungan SMA Taruna Nusantara diharapkan
Upaya untuk mengatasi jumlah guru atau
mampu memberi keteladanan untuk pembentukan
pamong yang tidak sebanding dengan jumlah
pribadi siswa.
siswa
sehingga
kesulitan
untuk
mengawasi
Untuk memantapkan penguasaaan siswa
dilakukan dengan dibentuknya pleton PKS (Patroli
dalam mata pelajaran, sekolah memberi pelatihan-
Keamanan Sekolah. Jika latihan terhambat oleh
pelatihan yang termasuk dalam mata kegiatan
cuaca, maka solusi yang harus dilakukan adalah
terproyek. Penerapan Kurikulum Khusus menjadi
menunda latihan tersebut di hari lain. Untuk
perpaduan
proses
lapangan yang akan digunakan juga oleh AKMIL
pendidikan di SMA Taruna Nusantara yang
maka kami tetap melaksanakan kegiatan tersebut
menerapkan model sekolah berasrama penuh (full
namun dipangkas waktunya agar dapat bergantian
boarding school).
dengan AKMIL.
yang
2. Hambatan
harmonis
yang
dengan
Dihadapi
dalam
Implementasi Kurikulum Khusus
KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Menurut Mars dalam Mulyasa (2009: 179)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada
mengemukakan tiga faktor yang mempengaruhi
bab IV maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
implementasi kurikulum, yaitu dukungan kepala
berikut:
sekolah, dukungan rekan sejawat guru, dan
1. Tujuan
kurikulum
khusus
SMA
Taruna
dukungan internal yang datang dalam diri guru
Nusantara adalah sebagai pedoman sekaligus
sendiri. Ditemukan hambatan yang datang dari
upaya
pihak SDM/guru yaitu guru atau pamong kesulitan
melaksanakan pendidikan yang berciri khusus, terutama
sistematis
dan
terencana
mengembangkan
dalam
kemampuan
98 Jurnal Hanata Widya Volume 6 Nomor 2 Tahun 2017
akademik,
kepribadian
jasmani,
serta
dan
kesamaptaan dan
Berdasarkan temuan peneliti di lapangan,
mengembangkan potensi serta nilai dan jiwa
implementasi Kurikulum Khusus sudah baik
kedisiplinan, kepemimpinan dan karakter yang
dalam menanamkan nilai-nilai seperti yang telah
kuat dalam diri setiap siswa sesuai dengan visi
menjadi tujuan. Dengan perpaduan Kurikulum
dan
Nusantara.
Khusus dan model sekolah asrama penuh memang
Implementasi kurikulum khusus menggunakan
sangat mendukung dan perlu ditingkatkan lagi.
pendekatan
aktualistik,
Saran untuk sekolah yaitu untuk menambah
keteladanan.
pamong agar dapat lebih efektif dan efisien dalam
Pemahaman konsep dan teori ditanamkan
mengimplementasikan kurikulum khusus. Saran
melalui mata pelajaran kenusantaraan, mata
untuk pemerintah agar dapat mengkaji sistem
pelajaran
pembelajaran di SMA Taruna Nusantara dan dapat
misi
menanamkan
Saran
SMA
Taruna
intelektualistik,
laboratorik,
inspiratif,
dan
kepemimpinan,
kewirausahaan,
dan
mata
mata
pelajaran
pelajaran
bela
digunakan sebagai acuan pendidikan karakter di
negara, dan pemantapan melalui mata kegiatan
sekolah-sekolah yang lain.
rutin terjadwal, mata kegiatan terprogram,
DAFTAR PUSTAKA
mata kegiatan terproyek, dan mata kegiatan
Arikunto, Suhaarsimi. 2000. Buku Pegangan Kuliah: Manajemen Kurikulum. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan.
kreatif mandiri. Evaluasi pembelajaran dalam mata
pelajaran
di
Kurikulum
Khusus
menggunakan PAP (Penelitian Acuan Patokan) yang digunakan dalam ahir pembelajaran. Penilaian secara kuantitatif dilakukan dengan cara tes lisan, tertulis, dan praktik. 2. Hambatan yang dihadapi yaitu jumlah pamong tidak sebanding dengan jumlah siswa sehingga kesulitan dalam pengawasan dan lapangan pelatihan pinjam milik AKMIL sehingga kadang bertabrakan dengan jadwal latihan AKMIL. 3. Upaya
yang
dilakukan
untuk
mengatasi
hambatan yaitu dengan membentuk pleton Patroli Keamanan Sekolah untuk pengawasan dan menggeser jadwal latihan jika bertepatan dengan jadwal latihan AKMIL.
Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-dasar Pengembangan kurikulum. bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Lestari, Slamet. 2006. Buku Pegangan Kuliah: Manajemen Kurikulum. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan. Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosadakarya. Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Nurkolis. 2002. Manajemen berbasis sekolah: teori, model, dan aplikasi. Jakarta: PT. Grasindo. Republik Indonesia. 2003. Undang-undang Negara Republik Indonesia Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas: Jakarta.
Implementasi Kurikulum Khusus…(Panggah Wasita Jati) 99
________________. 2005. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Depdiknas. Badan Nasional Pendidikan: Jakarta. Sanjaya, Winna. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pndidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Wahyudin, Dinn. 2014. Manajemen Kurikulum. Bandung: PT. Remaja
