Implementasi Kurikulum 2013 ... (Refita Aqdwirida) 34
IMPEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 2 MAGELANG IMPLEMENTATION OF THE CURRICULUM 2013 IN SMA NEGERI 2 MAGELANG Oleh: Refita Aqdwirida, Prodi Kebijakan Pendidikan, FIP Universitas Negeri Yogyakarta (
[email protected]) Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh status SMA Negeri 2 Magelang sebagai pilloting project dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang: (1) pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Magelang; (2) kesulitan atau permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Magelang; (3) upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa dan orangtua siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam melakukan penelitian yang dibantu lembar wawancara dan pedoman dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan model analisis interaktif. Data diuji keabsahannya melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan Kurikulum 2013 telah berjalan sesuai dengan tujuan yaitu peningkatan pemahaman siswa, keterampilan siswa, keaktifan siswa, kemampuan diskusi dan perubahan karakter siswa tetapi masih perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan diseluruh aspek; (2) Kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 terkait tentang media, pengemasan pembelajaran, penilaian hasil belajar siswa dan memberikan sumber belajar. Sedangkan kesulitan pada siswa adalah mencari sumber belajar dalam menyelesaikan tugas; (3) Upaya dalam mengatasi kesulitan pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan melaksanakan pelatihan, workshop, MGMP dan IHT (In House Training). Selain itu untuk penilaian hasil belajar siswa dengan melakukan praktik pelatihan secara berkala. Kata kunci: Implementasi, Kurikulum 2013 Abstract The research was backed by the status of the SMA Negeri 2 Magelang as pilloting project implementation of Curriculum 2013. The purpose of this research is to description about: (1) the implementation of the Curriculum 2013 in SMA Negeri 2 Magelang; (2) the difficulties or problems encountered in the implementation of the Curriculum 2013 in SMA Negeri 2 Magelang; (3) the efforts undertaken in addressing difficulties faced in the implementation of the Curriculum 2013 in SMA Negeri 2 Magelang. This research is a descriptive qualitative research approach. The subject of this research is the principal, three teachers, five students and five parents of students.
35 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
Data collection techniques used are interviews and documentation. The main instrument is a researcher in doing research that helped interview sheet and guidelines documentation. The data collected was then analysed using interactive analysis models. Its validity is tested through the triangulation of data sources. The results showed that: (1) the implementation of the Curriculum 2013 has been running according to the purpose. The goal is improving student’s undertanding, skills,being active, capability of discussion and character changing, but it still needs to be done throughout the evaluation and improvement aspects; (2) the difficulties faced by teachers in the implementation of Curriculum 2013 related about media, learning packaging, assessment of student learning outcomes and provide learning resources. While the difficulties in students is looking for a learning resource for completed the tasks; (3) efforts in tackling the difficulties of implementing Curriculum 2013 with carrying out training, workshops, MGMP and IHT (In House Training). In addition to the assessment of student learning outcomes by doing the practice of periodic training. Key Words: Implementation, Curriculum 2013.
evaluasinya
PENDAHULUAN Kurikulum
yang
terdiri
atas
berbagai komponen yang satu dengan
dilaksanakan
dengan
Ebtanas. Kurikulum
2013
merupakan
yang lain saling terkait merupakan satu
sebuah kurikulum yang mengutamakan
sistem, berarti bahwa setiap komponen
pemahaman, skill, dan pendidikan
yang saling terkait tersebut hanya
berkarakter,
mempunyai satu tujuan, yaitu tujuan
paham
pendidikan yang juga menjadi tujuan
berdiskusi
kurikulum. Pada dasarnya kurikulum
memiliki sopan santun disiplin yang
berisikan
tinggi. Kurikulum 2013 menyandang
tujuan,
metode,
media
siswa
atas
dituntut
untuk
aktif
dalam
presentasi
serta
materi, dan
evaluasi, bahan ajar dan berbagai
harapan
pengalaman belajar. Kurikulum yang
membentuk karakter bangsa Indonesia
disusun di Kemendiknas berisikan
dan menyelesaikan masalah-masalah
beberapa mata pelajaran pokok dengan
dalam dunia
harapan agar peserta didik di seluruh
Sewajarnya,
Indonesia
standar
sedang dalam masa sosialisasi ini,
yang sama. Kurikulum
menerima sambutan pro dan kontra
tersebut dinamai Kurikulum Nasional
dari masyarakat. Pertanyaan mendasar
(Kurnas) atau Kurikulum Inti, dan
yang timbul dari benak masyarakat:
kecakapan
mempunyai
apakah
tinggi
untuk
mampu
pendidikan Indonesia. kurikulum
kurikulum
baru
2013
yang
mampu
Implementasi Kurikulum 2013 ... (Refita Aqdwirida) 36
membawa perubahan dan solusi bagi
2 Magelang akan terus memakai
sistem pendidikan, atau malah turut
Kurikulum 2013 sampai dengan tahun
menimbulkan permasalahan baru yang
2016 dan kemudian akan berganti
menambah peliknya dunia pendidikan
menggunakan
Indonesia? Tentu ada sebagian pihak
pada tahun 2017. Dalam pelaksanaan
guru yang terima oleh kebijakan
Kurikulum 2013, SMA Negeri 2
Kurikulum 2013. Kebanyakan guru
Magelang tidak selamanya mengalami
yang
kebijakan
suatu kesulitan atau permasalahan. Ada
kurikulum ini. Seperti diketahui, untuk
beberapa kesulitan yang dihadapi pada
dapat
sertifikat
guru dan siswa-siswanya. Dengan
professional, seorang guru diharuskan
adanya permasalahan yang dihadapi
untuk mengajar dalam jumlah jam
tersebut SMA Negeri 2 Magelang
tertentu yaitu per mata pelajaran 1 jam
memliki strategi atau upaya sendiri
40 menit. Guru tentu merasa keberatan
dalam
jika
tersebut.
menentang
sekali
mengantongi
jam
pelajarannya
dikurangi.
Belum lagi permasalahan dengan guru
Kurikulum
mengatasi
Berdasarkan
Nasional
permasalahan
uraian
di
atas
yang mata pelajarannya dihapus sama
menuntut adanya kebijakan pemerintah
sekali.
dalam
SMA
Negeri
2
Magelang
tugas
pilotting
project
Kurikulum 2013, oleh karena itu SMA
merupakan salah satu sekolah yang
Negeri
dipercayakan
melaksanakan
melanjutkan Kurikulum 2013 sampai
pilotting project, sehingga harus terus
dengan waktu yang ditentukan sampai
melakasanakan Kurikulum 2013 dan
nanti
tidak boleh berhenti. Di Indonesia ada
menjadi Kurikulum Naisonal.
1.023 sekolah yang menjadi pilotting
peneliti
project
melaksanakan
penelitian dengan judul “Implementasi
Kurikulum 2013. Di Kota Magelang
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2
ada 2 Sekolah Menengah Atas yang
Magelang”.
harus melanjutkan Kurikulum 2013
METODE PENELITIAN
yaitu SMA Negeri 1 Magelang dan
Jenis Penelitian
yang
untuk
harus
SMA Negeri 2 Magelang. SMA Negeri
2
Magelang
Kurikulum
tertarik
harus
2013
untuk
tetap
berganti Jadi
melakukan
37 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
Penelitian ini dilakukan untuk
Setting dan Waktu Penelitian
menganalisis implementasi Kurikulum
Setting penelitian yang diambil
2013 di SMA Negeri 2 Magelang.
dalam penelitian ini adalah di SMA
Pendekatan
ini
Negeri 2 Magelang yang berada di
menggunakan pendekatan deskriptif
Provinsi Jawa Tengah. SMA Negeri 2
kualitatif. M. Djunaidi Ghony dan
Magelang merupakan sekolah yang
Fauzan
13)
tetap melanjutkan Kurikulum 2013.
mengatakan bahwa penelitian kualitatif
Sedangkan sekolah lain lebih memilih
adalah untuk mendeskripsikan dan
untuk
menganalisis
peristiwa,
kurikulum KTSP. Hal inilah yang
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
menjadi daya tarik bagi peneliti untuk
persepsi,
melakukan
penelitian
Almanshur
(2012:
fenomena,
dan
pemikiran
manusia
secara individu maupun kelompok. Penelitian penelitian
kualitatif
yang
adalah
bermaksud
untuk
memahami fenomena tentang apa yang
kembali
lagi
menggunakan
penelitian
mengenai
pelaksanaan, kesulitan atau kendala dan
upaya
atau
solusi
dalam
implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Magelang.
di alami oleh subjek penelitian secara
Pada
umunya
penelitian
holistik, dan dengan cara deskripsi
kualitatif membutuhkan waktu yang
dalam bentuk kata-kata dan bahasa
lama,
pada suatu konteks
yang
kualitatif adalah penemuan, bukan
alamiah dan dengan memanfaatkan
sekedar pembuktian hipotesis. Namun
berbagai metode ilmiah (Lexy J.
demikian penelitian kualitaif juga bisa
Moleong, 2005:83). Penelitian melalui
berlangsung dlam jangka waktu yang
pendekatan kualitatif deskriptif ini
pendek asalkan sudah ditemukan data
dimaksudkan untuk mendeskripsikan,
yang sudah jenuh (Sugiono, 2014: 24).
menguraikan
Data,
tentang
dan
khusus
menggambarkan
pelaksanaan,
kesulitan-
karena
tujuan
Instrumen,
dan
penelitian
Teknik
Pengumpulan Data
kesulitan yang dihadapi, dan upaya
Sesuai dengan fokus penelitian
yang dilakukan dalam pelaksanaan
ini, maka yang dijadikan sebagai
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2
sumber data adalah sebagai berikut:
Magelang.
Untuk
mendapatkan
data
tentang
Implementasi Kurikulum 2013 ... (Refita Aqdwirida) 38
pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
penelitian yang digunakan peneliti
Negeri
adalah pedoman wawancara.
2
Magelang;
Untuk
mendapatkan data tentang kesulitan
Teknik Analisis Data
atau kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan
Data
yang
diperoleh
di
Kurikulum
lapangan jumlahnya cukup banyak,
2013 di SMA Negeri 2 Magelang;
maka dari itu perlu dilakukan reduksi
Untuk mendapatkan data tentang upaya
data yang berarti merangkum, memilih
atau soulsi apa saja yang dilakukan
hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada
mengimplementasikan
pada hal-hal yang penting, serta dicari
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2
tema dan polanya. Dengan demikian
Magelang.
data yang diperoleh dapat lebih jelas
saat
Dalam
penelitian
ini
dan
mempermudah
peneliti
untuk
menggunakan dua teknik pengumpulan
mencari data selanjutnya. Setelah data
data, wawancara dan dokumentasi.
direduksi, langkah selanjutnya adalah
Teknik wawancara digunakan untuk
menyakinkan data. Penyajian data bisa
memperoleh data dan informasi dari
berupa
narasumber terkait Kurikulum 2013 di
hubungan antar kategori atau pun
SMA Negeri 2 Magelang. Selain itu,
sejenisnya.
dengan
wawancara
mengetahui
hal-hal
teknik
singkat,
Penyajian
bagan,
data
ini
peneliti
dapat
dilakukan untuk memudahkan peneliti
yang
lebih
memahami
mendalam dari narasumber. Peneliti menggunakan
uraian
pengumpulan
apa
yang
tejadi
dan
merencanakan kerja selanjutnya. Dalam
penelitian
data dengan dokumentasi dikarenakan
kesimpulan
dokumen berguna sebagai bukti untuk
sementara, dan dapat berubah apabila
memperluas
terhadap
tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang
suatu yang diselidiki dan sebagai
mendukung pada tahap pengumpulan
penguat
data berikutnya. Namun apabila telah
pengetahuan
dari hasil
observasi
dan
wawancara. Sesuai
awal
dapat
kualitatif, bersifat
ditemukan bukti yang mendukung, dengan
teknik
kesimpulan dapat dijadikan sebuah
pengumpulan data yang digunakan
temuan baru yang sebelumnya belum
dalam penelitian ini maka, instrumen
pernah ada.
39 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
HASIL
PENELITIAN
DAN
membantu guru untuk dapat lebih variatif
PEMBAHASAN
dalam
mengemas
dan
2013
mengembangkan strategi pembelajaran
dalam Pelaksanaan Pembelajaran
yang menarik. Proses pembelajaran
yang disusun oleh Guru SMA Negeri
yang menarik akan mampu menarik
2 Magelang
siswa dan memotivasi siswa untuk
Implementasi
SMA
Kurikulum
Negeri
2
Magelang
berperan aktif dalam pembelajaran.
merupakan salah satu sekolah yang
Hal
ditunjuk
untuk
kurikulum 2013 mengenal 3 macam
menjadi sekolah yang melaksanakan
model pembelajaran yang memberikan
Kurikulum
siswa keluluasaan untuk belajar dan
oleh Kemendiknas
sebelum
2013 adanya
pemerintah
untuk
secara
menerus
ini
dikarenakan
pembelajaran
keputusan
dari
guru harus mampu menjadi fasilitator
berhenti
atau
yang
baik
dalam
pembelajaran.
berganti ke kurikulum yang lain.
Pemanfaat media dan pemberian tugas
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
yang sesuai dengan kebutuhan dan
Negeri 2 Magelang ini tidak lepas dari
pokok
peran guru dan siswa dalam kegiatan
memberikan kesempatan siswa untuk
belajar
belajar dengan maksimal.
mengajar.
Alhasil,
pembelajaran dengan Kurikulum 2013
bahasan
Secara
ini
garis
yang
besar
dapat
guru
ini guru merasa bahwa Kurikulum
mengemukakan bahwa
2013 telah membawa suasana yang
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2
berbeda, di mana Kurikulum 2013
Magelang telah berjalan baik dengan
lebih menitikberatkan pada keaktifan
seiring peningkatan pemahaman guru
siswa dalam mengikuti pembelajaran.
terhadap
Pembelajaran yang lebih variatif akan
variatifnya guru dalam mengemas
terasa di kurikulum 2013 di mana
pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk
siswa diharapkan dapat aktif dan
dapat
menjadi pokok dalam pengembangan
menerima dan menyelesaikan tugas-
karakter siswa.
tugas yang diberikan oleh guru. Dalam
Suasana yang kondusif dalam pembelajaran
kurikulum
2013
Kurikulum
memudahkan
pelaksanaan
2013
siswa
dan
dalam
pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
Implementasi Kurikulum 2013 ... (Refita Aqdwirida) 40
Negeri 2 Magelang ini mendapat respon positif dan negatif dari siswa.
Hal ini menunjukkan bahwa Kurikulum
2013
bertujuan
untuk
Respon positif di mana siswa
merubah dan membina siswa menuju
merasa lebih dituntut aktif dalam
siswa yang berkarakter yang mulia ini
pembelajaran
mengharuskan
dengan
pemberian
guru harus mampu
pokok-pokok masalah kemudian siswa
menjadikan dirinya fasilitator yang
memecahkan
sendiri.
baik. Sehingga pembelajaran dapat
lebih aktif
tercipta dengan aktif, efektif, dan
karena pembelajaran didesain dengan
efisien. Peran guru sebagai fasilitator
bentuk kerja kelompok atau dengan
harus mampu menumbuhkan peran
media pembelajaran yang menarik dan
aktif siswa dalam pembelajaran dengan
sumber belajar yang lebih luas.
mengemas
masalahnya
Kegiatan pembelajaran
Di
sisi
lain
siswa
juga
menarik.
pembelajaran Misalnya
dengan
dengan
kerja
memberikan respon negatif terhadap
kelompok, memerintahkan siswa untuk
pelaksanaan Kurikulum 2013 yang
maju atau persentasi di depan kelas.
menuntut siswa untuk belajar lebih
Hal ini menjadikan siswa tertarik dan
keras dan dirasa siswa kurang memiliki
lebih
waktu
Dalam
mengerti kesalahan dan mendapatkan
pembelajaran sendiri siswa merasa
perbaikan langsung dari guru sehingga
ketika
siswa dapat langsung memahami dan
untuk
istirahat.
pembelajaran
yang
kurang
mampu dikemas dengan baik dan
memiliki
kesempatan
untuk
mengerti materi yang dipelajari.
menarik oleh guru siswa akan merasa kesulitan tidak dapat berkembang aktif.
Kesulitan
Keadaan
Dihadapi
ini
kembali
lagi
pada
dan
Hambatan
Guru
yang
pada
Saat
sebarapa beras peran guru dalam
Mengimplementasikan
mengemas pembelajaran dan guru
2013 di SMA Negeri 2 Magelang
menjadi fasilitator bagi siswa. Hal ini
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
dikarenakan siswa akan aktif apabila
Negeri 2 Magelang sudah berjalan
siswa mendapatkan rangsangan dari
dengan baik tetapi untuk melaksanakan
guru berupa pertanyaan atau media
Kurikulum
yang baik.
kesulitan
2013 dan
Kurikulum
masih hambatan.
menemui Kepala
41 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
Sekolah
mengungkapkan
bahwa
pembelajaran dan pengkondisian kelas.
kesulitan itu datang dari peran guru
Selain itu, guru merasakan kesulitan
dan proses memotivasi siswa agar
dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
berperan aktif dalam pembelajaran.
berkaitan dengan sumber belajar yaitu
Hal ini dikarenakan tuntutan siswa
buku. Kesulitan sumber belajar ini
untuk
terjadi
belajar
lebih
aktif
dengan
karena
pemerintah
baru
dihadapkan
pada
sebuah
masalah
mengeluarkan buku lintas minat wajib
kemudian
siswa
harus
mampu
sehingga belum semua sumber buku
memecahkan masalah tersebut dengan
dikeluarkan oleh pemerintah. Selain
bantuan media, sumber belajar dan
itu, guru merasakan kesulitan dalam
kerja kelompok. Kesulitan-kesulitan
melakukan penilaian akhir. Hal ini
ini
guru harus mampu
dikarenakan guru harus menilai semua
mengembangkan strategi pembelajaran
aspek yang ada dalam Kurikulum
agar siswa tertarik untuk mengikuti
2013. Penilaian yang dirasa sangat
pembelajaran. Banyaknya perubahan
sulit ini menyita waktu bagi guru
konsep dan kebutuhan pembelajaran
dalam menyelesaikan tugas guru dalam
menuntut
pelakasanaan Kurikulum 2013.
menuntut
menciptakan
guru sarana
untuk
dapat
belajar
yang
Di
sisi
lain,
siswa
juga
maksimal. Guru harus menyediakan
merasakan kesulitan dalam mengikuti
media
pembelajaran yang berkaitan dengan
pembelajaran
dengan
yang
materi,
pembelajaran menyiapkan
mengemas
dengan
menarik,
pemahaman
dan
pengalian
sumber belajar. Siswa merasa harus menambah waktu di luar jam sekolah
sinkron terhadap materi pembelajaran.
untuk mampu mengikuti pembelajaran
Penyesuaian media belajar yang harus
dengan aktif. Hal ini dikarenakan
digunakan guru masih merasa kesulitan
kurangnya
untuk mecari media yang tepat untuk
terhadap siswa dan sumber belajar
diterapkan dalam materi ajar tertentu.
yang terbatas membuat siswa kurang
Setiap materi ajar memiliki tingkat
mampu mengikuti alur materi dan
kesulitan yang berbeda seperti materi
menyelesaikan tugas dengan baik.
media,
belajar
proses
yang
ajar,
sumber
sesuai
pengemasan
strategi
pendampingan
guru
Implementasi Kurikulum 2013 ... (Refita Aqdwirida) 42
Upaya yang Diterapkan oleh Guru
Kegiatan Pembelajaran di SMA
untuk
Negeri 2 Magelang
Mengatasi
Proses penilaian hasil belajar
Kesulitan/Hambatan yang Terjadi Mengimplementasikan
siswa dengan berbasis Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2
di SMA Negri 2 Magelang banyak
Magelang
memiliki macam-macam aspek yang
pada
Saat
Upaya yang diterapkan guru
dinilai. Hal ini harus disesuaikan
untuk mengatasi kesulitan guru dalam
dengan
pelaksanaan Kurikulum 2013 maka
Kurikulum
diadakan pertemuan MGMP, IHT (In
meliputi
House
psikomotor dan penilaian aspek yang
Training),
workshop
dan
standar
penilaian
2013. aspek
Penilaian kognitif,
afektif,
lain
guru melakukan tukar pendapat untuk
pembelajaran maupun setiap tugas
mecari solusi dalam menyelesaikan
yang diberikan oleh guru. Bentuk
dan
kesulitan
penilaian yang bermacam-macam ini
pelaksanaan Kurikulum 2013. Selain
menuntut guru untuk dapat membuat
itu, kegiatan guru dalam kelas juga
administrasi
dikemas
lengkap.
sehingga
dengan
sedemikian
kesulitan-kesulitan
diminimalisir.
dapat
kegiatan
pembelajaran
Sehingga
penilaiannya
dalam
dapat
yang proses
terencana
dan
dengan
terekap dengan baik. Begitu banyaknya
memerintahkan siswa untuk mencari
proses penilaian yang harus dilakukan
sumber belajar lain kemudian siswa
oleh guru ini membut guru kualahan
diminta
dan kesulitan dalam merekap nilai.
Kegiatan
Misalnya
rupa
setiap
yang
pelatihan. Dalam kegiatan tersebut
menjembatani
dalam
dalam
untuk ini
merangkumnya.
mampu
memberikan
Apalagi perubahan sistem penilaian
solusi untuk meminimalisir terbatasnya
dari angka menjadi huruf itu yang
sumber belajar yang belum dikeluarkan
membuat
oleh pemerintah.
penilaiannya. Secara
guru
bingung
umum
dalam
penilaian
di
Proses Penilaian Hasil Belajar Siswa
Kurikulum 2013 tidak banyak berbeda
Berbasis
dengan kurikulum KTSP yang di mana
Kurikulum
Dilaksanakan
oleh
2013 Guru
yang dalam
43 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
Kurikulum 2013 lebih banyak menilai
nilai yang mendapatkan nilai yang
pada perkembangan karakter siswa.
sama.
Di sisi lain dengan melihat hasil
Sistem penilaian yang dirasa
belajar siswa dapat dinyatakan bahwa
kurang adanya daya pembeda antara
siswa memiliki kecenderungan untuk
hasil belajar siswa ini guru kurang
meraih nilai yang beragam dalam
setuju. Rentang perbedaan nilai antar
setiap tugasnya. Hal ini juga dapat
siswa satu dengan siswa lainnya yang
menjadi daya tarik tersendiri bagi
agak jauh tetapi pada nilai huruf
siswa untuk dapat meraih nilai yang
keduanya mendapatkan nilai yang
maksimal maka siswa harus berperan
sama. Hal ini guru kurang dapat
aktif dalam pembelajaran. Hasil belajar
menunjukkan
siswa sendiri tergantung pada tingkat
signifikan antara kemampuan siswa
keaktifan
proses
yang baik dengan yang kurang baik.
pembelajaran. Sehingga nilai yang
Proses penilaian seperti ini guru juga
maksimal dapat diraih oleh siswa
menilai bahwa kurang mendidik bagi
dengan
siswa karena tidak sesuai dengan
siswa
dalam
berperan
aktif
dalam
pembelajaran.
perbedaan
yang
keadaan sehingga siswa merasa telah menuntaskan tugas dan kewajiban yang
belajarnya dengan baik. Akan tetapi,
Dihadapi oleh Guru pada Saat
belum tentu semua siswa memiliki
Mengimplementasikan
tingkat ketuntasan belajar yang sama.
Kesulitan
dan
Hambatan
Kurikulum
2013 dalam Penilaian Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri 2 Magelang
Selain itu ketidaksiapan guru dalam meminimalisir kesulitan sistem
Sebagian besar kurang setuju
penilaian yang ada pada Kurikulum
dengan proses penilaian yang ada
2013 membuat guru kualahan dalam
dalam
Guru
melakukan rekap nilai. Pelaksanaan
berpendapat bahwa Kurikulum 2013
koreksi penilaian secara spontanitas
sangat baik diterapkan pada siswa
membuat guru terlihat tidak siap dalam
tetapi guru kurang setuju dengan
penilaian.
sistem
kadang
penilaian dilakukan pada setiap saat
menimbulkan kerancuan antara selisih
kegiatan pembelajaran. Sehingga perlu
Kurikulum
penilaianya
2013.
yang
Hal
ini
dikarenakan
Implementasi Kurikulum 2013 ... (Refita Aqdwirida) 44
adanya patokan baku untuk sistem
sistem penilaian tersebut sehingga guru
penilaian hasil belajar siswa.
dapat menguasai sistem penilaian.
Upaya yang Diterapkan oleh Guru
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di
untuk Mengatasi Hambatan yang
SMA Negeri 2 Magelang erjalan
Terjadi
dengan Efektif dan Efisien
pada
Saat
Mengimplementasikan
Kurikulum
Tingkat
keberhasilan
2013 dalam Penilaian Hasil Belajar
pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat
Siswa di SMA Negeri 2 Magelang
menjadi
Tingkat kesulitan yang dirasakan oleh
dampak positif kurikulum terhadap
guru dalam proses penilaian hasil
perkembangan dan perubahan sikap
belajar siswa harus ada jalan keluar
dan
atau solusi agar guru dapat dengan
perkembangan tersebut dapat didukung
maksimal
oleh peran dari guru. Di mana guru
siswa.
memberikan
Untuk
nilai
mengatasi
pada
kesulitan
gambaran
karakter
sebagai
seberapa
siswa.
fasilitator
Selain
harus
jauh
itu
mampu
proses penilaian hasil belajar siswa
mengemas pembelajaran mejadi sarana
pada kurikulum 2013 di SMA Negeri 2
untuk
Magelang, sekolah melakukan rekap
melalui kegiatan-kegiatan yang telah
nilai secara bersama-sama di bagian
dirancang.
kurikulum. Di sisi lain diadakan
mengubah
Melihat
karakter
hasil
siswa
pencapaian
pelatihan dan pertemuan MGMP untuk
pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
tukar pikiran terhadap kesulitan yang
Negeri 2 Magelang dapat dikatakan
dialami oleh guru seputar kesulitan
bahwa pelaksanaan kurikulum sudah
yang dialami. Berdasarkan hal tersebut
berjalan sesuai tujuan. Akan tetapi,
maka dalam mengatasi kesulitan dalam
masih perlu adanya perbaikan dan
proses penilaian maka guru perlu
peningkatan dari segala aspek.
adanya pelatihan atau workshop untuk mencari solusi masalah tersebut. selain
Tanggapan Kepala Sekolah, Guru,
itu, guru juga harus secara berkala
Siswa,
harus berlatih dan mempraktikkan
Kurikulum 2013
dan
Orangtua
terhadap
45 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
Pelaksanaan
Kurikulum
2013
beda
terhadap
pembelajaran
sudah baik tetapi masih harus perlu
Kurikulum 2013. Di mana sebagian
adanya perbaikan dari segala aspek.
siswa memilih untuk kembali ke KTSP
Hal ini dikarenakan Kurikulum 2013
dan sebagian siswa merasakan senang
merupakan kurikulum yang sangat baik
dan merasakan perbedaan yang lebih
bagi perkembangan dan perubahan
mengasyikan
karakter siswa sehingga perlu adanya
Kurikulum 2013. Akan tetapi siswa
perbaikan
dapat
cenderung menyadari bahwa belajar
berjalan terus. Pelaksanaan kurikulum
harus adanya keaktifan agar siswa
2013 di SMA Negeri 2 Magelang
dapat
harus terus dilaksanakan sehingga
mampu
evaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013
yang ada dengan caranya sendiri
sangat diperlukan. Hanya saja kepala
maupun kelompok.
agar
kurikulum
sekolah memberikan saran agar guru
dengan
menerima
pembelajran
materi
memecahkan
ajar
dan
permasalahan
Keadaan berbeda pada tanggapan
mampu mempunyai kreatifitas dan
orang
kemampuan mengemas pembelajaran
Kurikulum 2013. Di mana orang tua
yang baik agar pembelajaran tidak
berpendapat bahwa siswa mengalami
berhenti ditengah jalan.
kesulitan dan memiliki tuntutan yang
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
Negeri
2
Magelang
tidak
tua
terhadap
pelaksanaan
berat dalam mengikuti pembelajaran Kurikulum 2013. Akan tetapi, tidak
seluruhnya dapat dilaksanakan oleh
seluruh
guru
dan
pergantian kurikulum ke kurikulum
kurikulum
lama. Orang tua menyarankan untuk
tetapi
penyederhanaan
perbaikan aspek
orang
mengharapkan
dalam proses penilaian agar penilaian
adanya
siswa dapat berjalan dengan baik. Hal
kekurangan Kurikulum 2013 yang
ini agar guru dapat menjalankan
kurang memberikan kemudahan pada
programnya dengan maksimal, selain
siswa. Orang tua menilai pembelajaran
itu siswa akan termotivasi untuk
Kurikulum 2013 kurang efektif untuk
mengikuti pembelajaran.
menberikan perubahan yang signifikan
Secara
garis
besar
siswa
memiliki pandangan yang berbeda-
evaluasi
tua
dan
perbaikan
pada siswa. Hal ini dikarenakan siswa hanya
akan
terlalu
banyak
Implementasi Kurikulum 2013 ... (Refita Aqdwirida) 46
menghabiskan
waktu
untuk
tentang penilaian proses hasil belajar
mengerjakan tugas sedangkan untuk
siswa.
belajar menguasai materi pun kurang.
kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013
Hal ini menunjukkan bahwa tugas bagi
menuai
siswa
kesulitan yang di alami oleh pelaku
kurang
kemampuan
seimbang
dan
pendidikan
dengan yang
seharusnya siswa terima.
Pergantian
kurikulum
beberapa
Kurikulum
masalah
2013.
Dalam
dari
atau
proses
pembelajarannya juga siswa kurang mampu
mengikuti
pembelajaran
Pembahasan
dengan maksimal karena tuntutan yang
Secara khusus pelaksanaan Kurikulum
diberikan oleh guru terlalu besar. Di
2013 di SMA Negeri 2 Magelang
mana
dapat dikatakan berjalan dengan baik
menyelsaikan
dan sesuai dengan tujuan kurikulum.
sumber belajar serta
Pelaksanaan Kurikulum 2013 sendiri
masalah.
mampu memberikan perubahan yang
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
terjadi dalam pembelajaran. Di mana
Negeri 2 Magelang dapat berjalan
siswa lebih aktif dalam mengikuti
dengan
pembelajaran dengan adanya dorongan
upaya-upaya
dari berbagai aspek seperti pengaruh
kesulitan yang dialami oleh guru
nilai, pengemasan pembelajaran, media
maupun siswa. kegiatan MGMP, IHT,
dan sumber belajar yang tersedia di
atau
sekolah.
Kurikulum
memberikan pelatihan bagi guru dan
2013 tidak serta-merta berjalan dengan
bertukar pikiran dengan guru lain
mulus. Akan tetapi, semua pihak
dalam
pelaku pendidikan Kurikulum 2013 di
dialami. Dengan adanya pelatihan bagi
SMA Negeri 2 Magelang mengalami
guru maka guru dapat meminimalisir
kesulitan-kesulitan yang berbeda-beda.
kesulitan yang ada dan membekali
Guru
dalam
guru untuk dapat menjadi fasilitator
mengemas
yang baik bagi siswa. Selain itu guru
Terlaksananya
memiliki
mencari pembelajaran,
kesulitan
media,
memberikan
sumber
belajar dan kurangnya penguasaan
juga
siswa
baik
harus tugas
mampu
dan
mencari
memecahkan
dikarenakan dalam
workshop
mengatasi
mengalami
adanya
mengatasi
diadakan
kesulitan
kesulitan
untuk
yang
dalam
memberikan sumber belajar bagi siswa
47 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
dikarenakan
pemerintah
baru
keterampilan siswa, keaktifan siswa,
mengeluarkan
buku
mata
kemampuan diskusi dan perubahan
pelajaran wajib saja. Hal ini akan
karakter siswa tetapi masih perlu
menuntut guru untuk memodifikasi
dilakukan
pembelajaran dengan menitikberatkan
diseluruh aspek, karena masih ada pro
pada penggalian sumber belajar yang
dan
sudah ada dan pemanfaatan teknologi
Kurikulum 2013.
yang ada. Dalam upaya mengatasi
2. Kesulitan yang dihadapi oleh guru
kesulitan sumber belajar guru juga
dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
melakukan modifikasi pembelajaran
adalah tentang media, pengemasan
dengan menugaskan kepada siswa
pembelajaran, penilaian hasil belajar
untuk merangkum materi sehingga
siswa dan memberikan sumber belajar.
siswa akan lebih aktif dan mengetahui
Sedangkan kesulitan pada siswa adalah
isi materi yang dirangkum. Selain itu,
mencari
dukungan keluarga dan orang tua
menyelesaikan tugas.
dalam membantu siswa belajar akan
3. Upaya dalam mengatasi kesulitan
memberikan dampak tersendiri bagi
pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan
siswa dan terlaksananya Kurikulum
melaksanakan workshop, MGMP dan
2013.
IHT. Selain itu untuk penilaian hasil
Akan
untuk
tetapi,
pelaksanaan
evaluasi
kontra
dengan
sumber
siswa
dan
perbaikan
penerapan
belajar
Kurikulum 2013 masih perlu adanya
belajar
dengan
perbaikan di segala aspek.
praktik pelatihan secara berkala.
KESIMPULAN DAN SIMPULAN
Saran
untuk
melakukan
Berdasarkan data hasil dan
Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan
kesimpulan penelitian kerjasama antara
hasil penelitian di SMA Negeri 2
sekolah dan orangtua siswa di SMA
Magelang dapat disimpulkan bahwa :
Negeri 2 Magelang peneliti dapat
1. Pelaksanaan Kurikulum 2013 telah
menyampaikan saran sebagai berikut:
berjalan
1. Guru
sesuai
penyelenggaraan
dengan
tujuan
Kurikulum
2013
yakni peningkatan pemahaman siswa,
harus
mampu
pembelajaran memaksimalkan
mengemas untuk
pembelajaran
Implementasi Kurikulum 2013 ... (Refita Aqdwirida) 48
dengan
menyediakan
sumber
belajar, media dan metode belajar yang baik. 2. Sekolah harus dapat memfasilitasi pelaksanaan Kurikulum 2013 secara menyeluruh dari mata pelajaran wajib
maupun
mata
pelajaran
pilihan sehingga pembelajaran dapat didukung oleh segala aspek. 3. Penelitian
selanjutnya
dapat
dengan
teknik
menambah
triangulasi lain seperti perpanjangan waktu untuk melihat konsistensinya dan lebih komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA Lexy J. Moleong. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nasution, S. (1989). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.