IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
Drs. Purnomo, M.Pd
[email protected] PGSD FIP Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Kata Kunci : Implementasi, Kurikulum 2013, Pembelajaran, Sekolah Dasar. Untuk mendukung keefektifan dan efisiensi pelaksanaan kurikulum SD pada tahun pelajaran 2013/2014, para guru harus memahami struktur dan substansi kurikulum 2013, serta menguasai perencanaan, pelaksaan dan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum 2013 SD. Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah : (a) bagaimanakah substansi kurikulum 2013 SD ?, (b) bagaimanakah implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran di SD ?, dan (c) apakah kunci keberhasilan implementasi kurikulum 2013 di Sekolah Dasar ?. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk Tujuan penulisan makalah ini antara lain adalah untuk : (a) mendeskripsikan tentang substansi kurikulum 2013 SD, (b) mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran di SD, (c) mendeskripsikan kunci keberhasilan implementasi kurikulum 2013. Dalam upaya (a) meningkatkan pengetahuan guru / calon guru tentang substansi dan struktur kurikulum 2013 SD, (b) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru / calon guru SD dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran, sesuai kurikulum 2013 SD, serta (c) meningkatkan pengetahuan guru / calon guru SD tentang kunci keberhasilan implementasi kurikulum 2013. Kurikulum 2013 secara substansi dikembangkan secara eklektif, untuk membentuk manusia yang intelek, berkompeten, dan berkarakter. Kurikulum 2013 disebut juga kurikulum berbasis kompetensi dan karakter. Perubahan dalam kurikulum 2013 meliputi : (a) standar kompetensi lulusan, (b) standar proses, (c) standar isi, dan (d) standar penilaian. Pembelajaran dalam kurikulum 2013 SD menggunakan tematik integratif. Prinsip pembelajaran yang perlu dikembangkan sesuai kurikulum 2013 adalah pembelajaran SPICES. Guru merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan implementasi kurikulum 2013. Ada 6 hal yang harus dilakukan guru SD agar sukses dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, antara lain (1) pemahaman tentang substansi dan struktur kurikulum 2013, (2) penguasaan pembelajaran tematik dan pembelajaran inovatif berindikator SPICES, (3) penguasaan pedagogi materi mata pelajaran, (4) kemampuan melaksanakan pembelajaran untuk mengembangkan karakter dan berpikir kreativitas, (5) mengembangkan dan melaksanakan authentic assesmen, serta (6) mau menerima perubahan dan mengubah pola berpikir tentang konsep pembelajaran, penilaian, peserta didik, belajar, sesuai kurikulum 2013.
Perubahan kurikulum 2013 harus dibarengi dengan peningkatan kualitas guru, dalam kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial. A. PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan pendidikan yang berkualitas dipengaruhi oleh
ketersediaan berbagai komponen pendukungnya. Salah satu di antaranya adalah kurikulum yang di kembangkan dan digunakan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perkembangan berbagai tantangan dan tuntutan kompetensi yang diperlukan dalam pembangunan peradaban manusia Indonesia yang dicita -citakan pada masa mendatang. Dalam menghadapi perkembangan ipteks, tantangan masa depan, serta untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional, seperti yang dirumuskan dalam pasal 3 UU No.20/2003 yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, pemerintah melalui Kemdikbud, mengembangkan Kurikulum 2013 secara nasional. Terbitnya Kurikulum 2013 untuk semua satuan pendidikan dasar dan menengah, merupakan salah satu langkah sentral dan strategis dalam kerangka penguatan karakter menuju bangsa Indonesia yang madani. Kurikulum 2013 dikembangkan secara komprehensif, integratif, dinamis, akomodatif, dan antisipatif terhadap berbagai tantangan pada masa yang akan datang. Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis pada kompetensi. Dengan demikian, Kurikulum 2013 diyakini mampu mendorong terwujudnya
manusia
Indonesia
yang bermartabat,
beradab,
berbudaya,
berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang muncul di masa depan (Kemdikbud, 2013). Untuk mendukung keefektifan dan efisiensi pelaksanaan kurikulum SD pada tahun pelajaran 2013/2014, para guru harus memahami struktur dan substansi
kurikulum 2013, serta menguasai perencanaan, pelaksaan dan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum 2013 SD. 2.
Rumusan Masalah Masalah pokok terkait dengan implementasi kurikulum 2013 SD adalah
(a) pemahaman guru tentang substansi dan struktur kurikulum 2013 SD, serta (b) pengetahuan dan keterampilan guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum 2013 SD. Dalam makalah ini, masalah tersebut dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut : a. Bagaimanakah substansi kurikulum 2013 SD ? b. Bagaimanakahn implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran di SD? c. Apakah kunci keberhasilan implementasi kurikulum 2013 di SD? 3.
Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini antara lain adalah untuk : a. Mendeskripsikan tentang substansi kurikulum 2013 SD. b. Mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran di SD. c. Mendeskripsikan kunci keberhasilan implementasi kurikulum 2013. Dalam upaya (a) meningkatkan pengetahuan guru / calon guru tentang
substansi dan struktur kurikulum 2013 SD, (b) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru / calon guru SD dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran, sesuai kurikulum 2013 SD, serta (c) meningkatkan pengetahuan guru / calon guru SD tentang kunci keberhasilan implementasi kurikulum 2013. 4.
Manfaat Penulisan Manfaat penulisan makalah ini antara lain adalah sebagai berikut : a.
Sebagai bahan masukan bagi para guru / calon guru SD dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
b.
Sebagai bahan masukan bagi para peneliti dalam pengembangan ilmu pembelajaran sesuai kurikulum 2013.
B. PEMBAHASAN Kurikulum 2013
Menurut Kemdikbud (2013), kurikulum tahun 2013
adalah rancang
bangun pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis,dan bertanggung jawab (Kemdikbud, 2013). Kurikulum 2013 dikembangkan secara eklektik. Kurikulum 2013 diberi nama kurikulum berbasis kompetensi dan karakter.
Rasional pengembangan kurikulum 2013 Mencermati bahan uji publik kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2013) dapat disimpulkan bahwa kurikulum ini bukanlah formula pendidikan yang baru, tetapi merupakan tahap lanjutan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Hal ini dapat dilihat dari target pembelajaran yang masih mengacu pada kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan secara terpadu (KBK). Selain itu setiap satuan pendidikan diharuskan menyusun kurikulum sendiri dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah (KTSP). Kurikulum 2013 SD/MI merupakan program lanjutan pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 serta dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014. Pengembangan kurikulum 2013 didasarkan pada pemikiran
(1)
permasalahan pelaksanaan kurikulum 2006 yang dianggap belum maksimal, (2) adanya tantangan masa depan, (3) adanya fenomena negatif yang mengemuka, (4) tuntutan kompetensi masa depan.
Elemen-elemen Perubahan Kurikulum 2013 SD Elemen perubahan kurikulum 2013 SD meliputi komponen (1) Kompetensi lulusan, yaitu adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill antara aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (2) Kedudukan mata pelajaran (isi), yaitu mata pelajaran dikembangkan dari
kompetensi; (3) Pendekatan (isi), antara lain kompetensi dikembangkan melalui (a) Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran, (b) Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya), (c) Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 8, (d) Jumlah jam
bertambah
4 Jam
Pelajaran/minggu
akibat
perubahan
pendekatan
pembelajaran, (4) Proses pembelajaran, antara lain : (a) standar proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan
Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta, (b) belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat, (c) guru bukan satu-satunya sumber belajar, (d) sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan, (e) tematik dan terpadu; (5) Penilaian hasil belajar, antara lain : (a) penilaian berbasis kompetensi, (b) pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil], (c) memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal), (d) penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL, (e) mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian; (6) Ekstrakurikuler, antara lain : Pramuka (wajib), UKS, PMR, Bahasa Inggris (Kemdikbud, 2013).
Organisasi Kompetensi Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum SD/MI, organisasi Kompetensi Dasar dilakukan melalui pendekatan terintegrasi. Proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema. Substansi muatan lokal termasuk bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Sedangkan substansi muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Struktur kurikulum Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum
dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum 2013 SD adalah sebagai berikut :
No Komponen A Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pend. Pancasila & kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial B Kelompok B 1. Seni Budaya dan Prakarya 2. Pendidikan Jasmani, OR dan Kes Jumlah
I II Tematik 4 4 5 5 8 9 5 6 Tematik 4 4 4 4 30 32
III
IV
V
VI
4 6 10 6 -
4 4 7 6 3 3
4 4 7 6 3 3
4 4 7 6 3 3
4 4 34
5 4 36
5 4 36
5 4 36
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masingmasing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.
Standar Kompetensi Lulusan SD Target kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan peserta didik yang berakhlak mulia (afektif), berketrampilan (psikomotorik) dan berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan.
Standar kompetensi lulusan SD menurut
kurikulum 2013, meliputi domain pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti
dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran mencakup mata pelajaran: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Silabus Kurikulum 2013 SD Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (PP No.32/2013). Silabus kurikulum 2013 diorganisasikan dalam bentuk tematik. Tema kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat mengembangkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam kurikulum 2013 SD, silabus telah disusun oleh pemerintah pusat, guru hanya punya kewajiban mengembangkan RPP.
Pembelajaran Dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013 Kurikulum Pendidikan Nasional 2013 merupakan revisi kurikulum 2006 yang akan lebih mengarah ke pembangunan karakter.
Pelajaran
siswa
pada kurikulum baru 2013 lebih ditekankan pada konten. Proses pembelajaran di SD bersifat lebih tematik. Pendidikan karakter akan lebih banyak di SD, semakin naik pelajaran pendidikan karakter berkurang dan diganti dengan pelajaran
keilmuan. Evaluasi, dilakukan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan empat standar pendidikan, yaitu standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, dan standar evaluasi. Kurikulum 2013 menghendaki proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal
melalui observasi (menyimak, melihat, membaca,
mendengar), asosiasi, bertanya, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Disebutkan pula, bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual. Standar proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta ( Pengembangan Kurikulum 2013, Bahan Uji Publik, Kemendikbud). Dengan mengacu kepada tema kurikulum 2013, standar proses, serta pendekatan eklektik, prinsip pembelajaran yang cocok dikembangkan untuk kurikulum 2013 adalah pembelajaran SPICES. Konsep pembelajaran SPICES dikemukakan pertama kali oleh Harden, dkk . SPICES merupakan akronim dari (1) Student-centered, (2) Problem-based; (3)Integrated; (4) Community-based(Consummer-based); (5) Elective; dan (6) Systematic (Harden, dkk, 2009). Akronim ini sekaligus menggambarkan komponen-komponen utama dari konsep pembelajaran SPICES. Dengan mengadaptasi pendapat Harden, dkk (2009), dalam makalah ini yang dimaksud dengan pembelajaran SPICES adalah pembelajaran yang memiliki komponen atau karakteristik : (1) Student-centered, maksudnya peserta didik secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari, aktif dalam pengelolaan pengetahuan, belajar menentukan apa yang ingin mereka ketahui, mampu mencari pengetahuan sendiri (mandiri) dan belajar berkesinambungan, memanfaatkan banyak media, penekanan pada pencapaian kompetensi, (2) Problem-based, maksudnya peserta didik dirangsang untuk mengembangkan nalar dan daya analisanya, berpikir kritis dan mampu menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya, (3) Integrated, maksudnya pembelajaran didesain
secara
terintegrasi, baik secara horisontal maupun vertikal, (4) Community-based, maksudnya pembelajaran harus berorientasi pada kebutuhan masyarakat atau pada
kepentingan konsumen, (5) Elective, maksudnya pembelajaran disesuaikan dengan minat, tujuan, bakat, dan keunikan karakteristik peserta didik, (6) Systematic, maksudnya pembelajaran dikembangkan dengan tujuan, materi dan tahapantahapan yang jelas, logis dan tertib, sehingga para mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dan mencapai kompetensi secara utuh. Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Perencanaan Pembelajaran Tematik Model pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan topik tertentu sebagai tema atau topik sentral, setelah tema ditetapkan maka selanjutnya tema itu dijadikan dasar untuk menentukan dasar sub-sub tema dari bidang studi lain yang terkait (Fogarty, 1991 : 54). Penentuan tema dapat dilakukan oleh guru melalui tema konseptual yang cukup umum tetapi produktif. Dapat pula ditetapkan dengan negosiasi antara guru dengan siswa, atau dengan cara diskusi sesama siswa. Tema dapat diambil dari konsep atau pokok bahasan yang ada disekitar lingkungan siswa, karena itu tema dapat dikembangkan berdasarkan minat dan kebutuhan siswa yang bergerak dari lingkungan terdekat siswa dan selanjutnya beranjak ke lingkungan terjauh siswa.
Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Tematik Pembelajaran dengan pendekatan tematik adalah pembelajaran yang bertolak dari suatu topik atau tema tertentu sebagai pusat perhatian (center of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun bidang studi lainnya (Gillian Colins & Hazel Dixon, 2001 : 6). Dalam pembelajaran tematik, pengembangan pembelajaran dimulai dengan menentukan tema tertentu hasil negoisasi guru dengan peserta didik, guru sendiri, atau hasil diskusi sesama guru, kemudian dikembangkan menjadi sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi, selanjutnya sub-sub tema tersebut dikembangkan menjadi kegiatan belajar / pengalaman belajar yang harus dilakukan peserta didik. Dengan mengadaptasi pendapat Gillians Collins & Hazel Dixon (2001), prosedur pembelajaran tematik berindikator SPICES dalam rangka implementasi kurikulum 2013 memiliki tiga tahap, yaitu : 1.
Tahap Pendahuluan, meliputi : a.
Penetapan tema dan pengembangan sub tema
b. Penyampaian tujuan pembelajaran, indikator kompetensi, dan karakter yang akan dicapai c. 2.
Appersepsi
Tahap Inti, mencakup : a.
Pengumpulan informasi
b. Pengolahan informasi c. 3.
Penyusunan laporan
Tahap Penutup, mencakup : a.
Penyajian informasi
b. Evaluasi Mengevaluasi Pembelajaran Tematik Dalam evaluasi pembelajaran tematik lebih menekankan pada aspek proses dan usaha pembentukan efek iringan atau karakter seperti kemampuan
bekerja sama, tenggang rasa dan sebagainya. Evaluasi menekankan evaluasi proses dan evaluasi hasil. Teknik evaluasi yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah authentic assesment. Salah satu teknik penilaian yang dapat digunakan adalah penilaian berbasis kelas.
Pengembangan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
dengan
pendekatan Tematik Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.
Rencana
pelaksanaan
pembelajaran
(RPP)
adalah
rencana
yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
dengan pendekatan
tematik untuk kurikulum 2013 terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: a.
Mengisi kolom identitas sekolah
b.
Menentukan tema, mapel, kelas, semester
c.
Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan
d.
Menentukan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun.
e.
Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar, dan indikator kompetensi yang telah ditentukan.
f.
Merumuskan karakter yang akan dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar, indikator kompetensi, dan tujuan pembelajaran.
g.
Menetapkan materi pembelajaran, berdasarkan kompetensi dasar yang terdapat dalam silabus.
h.
Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan. Metode pembelajaran mencakup pendekatan, model, dan metode pembelajaran.
i.
Menentukan media, alat dan bahan, serta sumber belajar pembelajaran
j.
Merumuskan kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran
terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup. k.
Menyusun Penilaian Penyusunan penilaian mencakup teknik dan bentuk instrumen / alat penilaian, contoh alat / instrumen penilaian, kriteria penilaian.
Contoh Format RPP Kurikulum 2013 Nama Sekolah :.................................... Tema : .................................. Mata Pelajaran : ................................. Kelas /Semester : ................................. Alokasi waktu :.................................. A. Kompetensi Inti B. Kompetensi Dasar C. Indikator Kompetensi D. Tujuan Pembelajaran E. Pengembangan karakter F. Materi Pembelajaran G. Metode Pembelajaran Pendekatan : .............. Model : .............. Metode : .............. H. Media, Alat dan Bahan, serta Sumber Pembelajaran 1. Media 2. Alat dan Bahan 3. Sumber Belajar I. Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti c. Kegiatan Penutup J. Penilaian 1. Teknik dan Bentuk Instrumen 2. Contoh Alat / Instrumen Penilaian 3. Kriteria Penilaian Mengetahui, Kepala SDN / MI.................
..............., ..................20... Guru Kelas,
............................... NIP.
............................... NIP.
KUNCI KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Dalam teori kurikulum, keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum, termasuk pembelajaran, penilaian pembelajaran dan kurikulum. Dalam konteks ini, beberapa faktor penentu keberhasilan implementasi kurikulum 2013, antara lain adalah (1) kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan kurikulum dan buku teks, (2) ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar, (3) penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan, (4) ) penguatan manajemen dan budaya sekolah, (5) komitmen pemegang otoritas pendidikan di tingkat daerah. Pada diri guru, sedikitnya ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013, yaitu kompetensi pedagogi; kompetensi kepribadian; kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan mampu menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan. Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi (mengamati), bertanya, bernalar (mengolah), menyajikan (mengkomunikasikan), menyimpulkan, dan mencipta, terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Melalui enam tujuan tersebut diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan lebih baik, serta lebih kreatif, inovatif, dan produktif. Disinilah guru berperan besar di dalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013.
C. SIMPULAN Kurikulum 2013 dikembangkan secara eklektik untuk membentuk manusia yang intelek, kompeten, dan berbudaya. Untuk itu kurikulum 2013 disebut juga kurikulum berbasis kompetensi dan karakter. Perubahan dalam kurikulum
2013 meliputi (a) standar kompetensi lulusan, (b) standar proses, (c) standar isi, dan (d) standar penilaian. Pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SD menggunakan tematik integratif. Prinsip pembelajaran yang mendukung implementasi kurikulum 2013, antara lain adalah pembelajaran SPICES. Guru merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan implementasi kurikulum 2013. Ada 6 hal yang harus dilakukan guru SD agar sukses dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, antara lain (1) pemahaman tentang substansi dan struktur kurikulum 2013, (2) penguasaan pembelajaran tematik dan pembelajaran inovatif berindikator SPICES, (3) penguasaan pedagogi materi mata pelajaran, (4) kemampuan melaksanakan pembelajaran untuk mengembangkan karakter dan berpikir kreativitas, (5) mengembangkan dan melaksanakan authentic assesmen, serta (6) mau menerima perubahan dan mengubah pola berpikir tentang konsep pembelajaran, penilaian, peserta didik, belajar, sesuai kurikulum 2013. Perubahan kurikulum 2013 harus dibarengi dengan peningkatan kualitas guru, dalam kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial.
DAFTAR PUSTAKA Collin, Gillian & Dixon, Hazel., 2001. Integrated Learning, Planned Curriculum Units. Australia : Bookshelf Publishing. Fogarty, R. 1991. How to Integrate the Curriculum. USA: IRI/Sky Publishing Inc. Harden RM, Sowden S, Dunn WR., 2009. Educational strategies in curriculum development : the SPICES model.ASME. www.medicaleducation.com Jacob, H.H., Ed. 1989. Interdisciplinary Curriculum: Design and Implementation. Alexandria, V.A.: ASCD. Kemdikbud, 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Jakarta : Kemdikbud. Kemdikbud, 2012. Silabus kelas I, II, III, IV, V, VI Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Kemdikbud. Kemdikbud, 2013. Kurikulum 2013, Kompetensi Dasar SD / MI. Jakarta :Kemdikbud
Kemdikbud, 2013. Pengembangan Kurikulum 2013. Jakarta : Kemdikbud. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.