Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan... (Fifid Febri Ayu Andani dan F. Winarni, M.Si) | 1
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PONDOKAN DI KOTA YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA. IMPLEMENTATION
OF
BOARDING-HOUSE
POLICY
IN
THE
CITY
OF
YOGYAKARTA AND SURROUNDING AREAS. Oleh: Fifid Febri Ayu Andani, FIS UNY,
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan penyelenggaraan pondokan di Kota Yogyakarta dan sekitarnya, beserta faktor penghambat pelaksanaan implementasi kebijakan tersebut. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif . Implementasi kebijakan penyelenggaraan pondokan sudah baik dan tepat sasaran dengan mempertimbangkan: sumberdaya terdiri dari manusia, anggaran dan peralatan; komunikasi atau penyampaian dilakukan melalui sosialisasi dan pembinaan; disposisi/sikap pelaksana mendukung (positif) pelaksanaan kebijakan, dan; struktur birokrasi sebagai bentuk menstrukturkan tugas terdiri dari fragmentasi dan standar operasional prosedur. Akan tetapi terdapat hambatan yaitu ketidakjelasan pengampu utama dalam pengimplementasian Perda, ketidaklengkapan jenis rumah singgah yang diatur dalam Perda, ketentuan pidana masih terdapat celah pelanggaran, serta kebijakan hanya mengatur penyelenggara pondokan saja dan tidak mengatur pemondoknya. Kata Kunci
: Implementasi Kebijakan, Pondokan.
Abstract This study aims to reveal the implementation of boarding-house policy in the city of Yogyakarta and surrounding areas including factors which inhibited the policy implementation. For this research, the descriptive qualitative design was used to explore the subsurface of the problem. The implementation policy of the boarding-house administration is good and fits the goals by considering: human resources, budget and equipment; communication or delivery which is carried out through socialization and guidance; disposition/supportive and positive attitude of implementer towards policy implementation; and the bureaucratic structure, as a form of structuring the duty, consists of fragmentation and Standard Operating Procedures. But there are major obstacles, such as the vagueness of the main holder in implementing Regional Regulation, the incompleteness of boardinghouse types regulated in Regional Regulation, there is still a violation gap, and the policy is rectricted in boarding-house organizers only instead of the boarders. Keywords: Policy Implementation, Boarding-house.
dari kota lain yang hendak menimba ilmu.
PENDAHULUAN Keberadaan memiliki
daya
Kota tarik
Yogyakarta tersendiri
bagi
pendatang dari luar kota untuk sekedar datang maupun menghuni sementara di Kota
Yogyakarta.
Khususnya
menjadi
tujuan para calon pelajar dan mahasiswa
Peningkatan
pengunjung
yang
tertarik
mengunjungi Kota Yogyakarta meningkat sebesar 17,90 persen dari 2013-2014. (dalam KRjogja.com, 01/03/2016). Melihat antusiasme pengunjung, masyarakat Kota Yogyakarta memanfaatkan peluang dengan
Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan... (Fifid Febri Ayu Andani dan F. Winarni, M.Si) | 2
mendirikan sebagai
dan
rumah
menggunakan pondokan.
Di
rumah
didirikan
Kota
pondokan
pondokan. yang
Pendirian
terletak
di
usaha daerah
Yogyakarta tercatat sebanyak 1.782 rumah
perbatasan Kota Yogyakarta
pondokan. Akan tetapi hanya sebanyak 602
mengindikasi
rumah pondokan yang berijin resmi dengan
nyeleweng dari norma
prosentase hanya 30%. (Sumber: Dinas
Seperti di Kecamatan Gondokusuman, di
Ketertiban Kota Yogyakarta, 2016).
Kelurahan
masalah
banyak
sosial
yang
yang berlaku.
Demangan
yang
batas
Pesatnya pendatang yang semakin
wilayahnya tidak terlalu jelas. Sedangkan
tidak terkontrol, membuat kekhawatiran
daerah tersebut marak dibangun usaha
diberbagai pihak. Hal ini dikarenakan
pondokan.
semakin maraknya peredaran narkoba,
Yogyakarta Nomor 4 Tahun 20013 tentang
minuman keras, dan pergaulan bebas yang
penyelenggaraan pondokan tersebut tidak
mulai mencoreng citra kota pendidikan
mempunyai
yang berkemungkinan dilakukan di rumah
wilayah
pondokan, untuk itu Pemerintah Kota
Penyelenggara pondokan yang berada di
Yogyakarta menerbitkan kebijakan yang
wilayah
mengatur pondokan yaitu Peraturan Daerah
kesadaran hukum mengenai pentingnya
Nomor
mematuhi
4
Tahun
2003
tentang
Akan
tetapi
perda
kewenangan Kota
diluar
Yogyakarta
perbatasan
Kota
batas sendiri.
belum
memiliki
ketentuan-ketentuan
perda
Penyelenggaraan Pondokan. Namun ada
pondokan yang berlaku sehingga saling
permasalahan yang muncul dari pemilik
mempengaruhi satu sama lain. Kesadaran
pondokan tidak melegalkan keberadaan
hukum
rumah pondok tersebut, tidak menyediakan
penyelenggaraan pondokan yang sangat
ruang tamu yang terpisah dari kamar dan
penting
harus
pengendalian
ada
induk
semangnya.
Jumlah
kaitannya
dengan
diperhatikan, dan
sebagai
izin
bentuk
pengawasan
dari
pelanggaran pondokan pada tahun 2015
pemerintah daerah yang terkait. Oleh
sebanyak 13 pelanggar, dengan kasus tidak
karena
memiliki
permasalahan
surat
izin
penyelenggaraan
itu
penulis
tertarik
tentang
pada
bagaimana
pondokan dan pondokan yang dimiliki
implementasi kebijakan penyelenggaraan
dihuni oleh dua jenis kelamin.
pondokan
Permasalahan
lain
yang
menjadi
Sekitarnya
di
Kota
serta
Yogyakarta
faktor
dan
penghambat
sorotan yaitu masalah pondokan yang
implementasi kebijakan penyelenggaraan
berada di sekitar Kota Yogyakarta yaitu
pondokan
daerah perbatasan yang sangat marak
Sekitarnya.
di
Kota
Yogyakarta
dan
Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan... (Fifid Febri Ayu Andani dan F. Winarni, M.Si) | 3
Penelitian ini menggunakan wawancara
METODE PENELITIAN
semi terstruktur yaitu pertanyaan yang
Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
yang ada. Kemudian Observasi yang
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Yogyakarta. Tepatnya di Kota Yogyakarta Dinas
Ketertiban.
Penelitian
ini
dilakukan pada tanggal 22 April 2016
penelitian Kota
peneliti datang di tempat kegiatan tetapi tidak ikut terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat. Dan dokumentasi yang adalah
data
tentang
Kota
Yogyakarta berisi tentang keadaan umum
Subyek Penelitian Subyek
digunakan adalah observasi pasif yaitu
digunakan
sampai 28 Juli 2016.
Ketertiban
namun pertanyaan dalam wawancara dapat berkembang sesuai dengan alur kondisi
kualitatif.
dan
terbuka menggunakan pedoman wawancara
adalah
Dinas
Yogyakarta
bagian
Pengendalian Operasional, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatankecamatan Kota Yogyakarta, dan sebagian dari pemilik pondokan di Kota Yogyakarta. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini peneliti sendiri yang menjadi instrumen utama, dan dalam pelaksanaannya menggunakan alat bantu berupa buku catatan lapangan, pedoman wawancara dan pedoman observasi. Sumber Data Data primer diperoleh langsung dari wawancara dengan bertatap muka langsung terhadap informan penelitian dan observasi di tempat penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen resmi yang didapat di lokasi penelitian. Teknik Pengumpulan Data
dan kondisi geografis. Dan data dari Dinas Ketertiban yang berisi profil, struktur organisasi
serta
data-data
terkait
implementasi kebijakan penyelenggaraan pondokan di Kota Yogyakarta. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi
sumber.
Yaitu
dengan
membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu
informasi
yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Teknik Analisis Data Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman yaitu
proses
analisis
yang
dilakukan
bersamaan dengan proses pengumpulan data. Proses analisis data ini menggunakan empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan... (Fifid Febri Ayu Andani dan F. Winarni, M.Si) | 4
HASIL
PENELITIAN
DAN
optimal seperti Perda Pondokan di Kota Yogyakarta.
PEMBAHASAN. Impementasi Kebijakan Penyelenggaraan Pondokan di Kota Yogyakarta dan
Implementasi
kebijakan
pe-
nyelenggaraan pondokan sudah baik dan tepat sasaran dengan mempertimbangkan
Sekitarnya.
aspek-aspek Sebuah
kebijakan
yang
telah
Yang
Pelaksanaan
mempengaruhi
Implementasi
diterbitkan tidak akan berarti apabila tidak
Penyelenggaraan
dilaksanakan
Yogyakarta dan Sekitarnya:
proses
implementasi
Kebijakan
Pondokan
di
Kota
kebijakan. Seperti halnya pada kebijakan
Pertama, sumberdaya yang terdiri dari
peraturan daerah Nomor 4 Tahun 2003
sumberdaya manusia: staf Dinas Ketertiban
yang mengatur tentang penyelenggaraan
yaitu Bidang Pengendalian Operasional,
pondokan di Kota Yogyakarta termasuk
dan Bidang Satuan Polisi Pamong Praja
daerah perbatasan yang masih dalam
sebagai penegak peraturan daerah Kota
kewenangan
Yogyakarta.
pemerintah
daerah
Kota
Pihak
kecamatan
yang
Yogyakarta. Akan tetapi kondisi daerah
pengeluarkan
perbatasan
Yogyakarta
pondokan
dan
Ketentraman dan Ketertiban serta Bantuan
dengan
meliputi
Kabupaten
Kota Bantul,
Kota
izin
yang
penyelenggaraan
dibantu
oleh
Kasi
Yogyakarta dengan Kabupaten Sleman
Kendali
menjadi bentuk permasalahan yang perlu
Kelurahan. Anggaran yang diterima Dinas
diperhatikan. Hal ini dikarenakan Perda
Ketertiban
Pondokan di masing-masing Kabupaten/
penertiban sebesar 1,4 milyar dari dana
Kota tidak sama mengenai isi substansial
APBD Kota Yogyakarta yang digunakan
perda,
untuk
proses
implementasi,
hingga
operasi
(BKU),
pada
tahun
kelancaran
dan
2016
pihak
untuk
pelaksanaan
pelaksanaan penertiban dan pengawasan.
implementasi maupun penertiban serta
Di
perbaikan
Kabupaten
peraturan
Bantul
daerah
penyelenggaraan
tidak
terdapat
peralatan,
peralatan
seperti
yang
mengatur
microvon, mobil, komputer/laptop, buku-
pondokan,
mengingat
buku bahan pelaksanaan implementasi,
penyelenggaraan pondokan di Kabupaten
handy talk,
Bantul tidak sebanyak di wilayah Kota
penertiban dan pengamanan oleh Satpol PP
Yogyakarta
Kota Yogyakarta antara lain: kertas-kertas
dan
Kabupaten
Sleman.
Sedangkan pelaksanaan Perda Pondokan di Kabupaten Sleman tidak dijalankan secara
surat
telepon. Sedangkan untuk
panggilan,
berita
acara
Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan... (Fifid Febri Ayu Andani dan F. Winarni, M.Si) | 5
pemeriksanaan, berita acara penyitaan,
pemberian izin penyelenggaraan pondokan
komputer, kendaraan.
Kota
Yogyakarta
dilakukan
ditingkat
Kedua, Komunikasi yaitu penyampaian
Kecamatan yang telah berjalan dengan
informasi dilakukan melalui sosialisasi dan
baik. Peningkatan kerja dalam pelaksanaan
pembinaan meliputi transimi (penyampaian
implementasi
informasi), Dinas Ketertiban berkoordinasi
penertiban penyelenggaraan pondokan di
dengan Dinas Perizinan yang berfungsi
Kota Yogyakarta serta pembinaan untuk
menyampaikan
memperketat ketertiban umum di area
perihal
perizinan,
meliputi
Disperindakoptan terkait dengan peredaran
pondokan
narkoba dan minuman keras yang beredar
pelanggaran
dan banyak dilakukan di rumah pondokan,
ketentuan Perda.
Disdukcapil yang mempunyai tugas perihal administrasi
kependudukan.
Kemudian
agar
yang
Keempat, bentuk
tidak
peningkatan
terdapat
celah
menyeleweng
struktur
menstrukturkan
dari
birokrasi
yaitu
tugas
dan
kejelasan informasi yang diberikan cukup
wewenang yang terdiri dari fragmentasi
jelas karena pelaksana kebijakan ada yang
dan standar operasional prosedur, dimana
ikut serta dalam perumusan kebijakan
ketentuan-ketentuan
tersebut, dalam hal ini di tahap agenda
kebijakan penyelenggaraan pondokan di
setting.
Ketertiban
Kota Yogyakarta seperti yang tertera pada
mengetahui dengan jelas bentuk-bentuk dan
isi Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2003
substansi
tentang Penyelenggaraan Pondokan di Kota
acuan Nomor
Sehingga
Dinas
kebijakan,
pada
konsisten
dengan
ketentuan-ketentuan
4
Tahun
penyelenggaraan
2003
pondokan
di
perda
dimana
pelaksanaan
implementasi kebijakan pondokan terdapat
Koya
persebaran tanggungjawab melalui bentuk koordinasi dari pihak-pihak yang terlibat
disposisi/
ikap
penyelenggaraan Yogyakarta
Pada
tentang
Yogyakarta. Ketiga,
Yogyakarta.
implementasi
sikap
pelaksana
dalam pelaksanaan implementasi. Pada
pelaksana
kebijakan
birokrasi yang mempunyai fragmentasi
pondokan
di
luas
mendukung
Kota
apabila
tidak
diimbangi
dengan
(positif)
koordinasi yang teratur dan terstruktur
pelaksanaan kebijakan. Dukungan tersebut
dapat menjadi penghambat implementasi
dilakukan dengan menunjukkan kinerja
kebijakan.
yang baik, mengingat itu sudah menjadi
melaksanakan kebijakan penyelenggaraan
tugas dan fungsi pelaksana kebijakan. Salah
pondokan
satu bentuk sikap positif pelaksanaan
peraturan daerah Nomor 4 Tahun 2003
Sedangkan
sudah
SOP
mendasarkan
dalam
pada
Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan... (Fifid Febri Ayu Andani dan F. Winarni, M.Si) | 6
tentang penyelenggaraan pondokan di Kota
permasalahan
Yogyakarta.
pondokan karena tedapat homestay atau
Hambatan
Implementasi
Penyelenggaraan
Kebijakan
Pondokan
di
Kota
ketidakefektifan
perda
rumah singgah yang berizin pondokan. 3. Ketentuan pidana diatur masih terdapat celah pelanggaran pondokan sangat
Yogyakarta dan Sekitarnya.
tinggi. Denda dan hukuman yang diatur 1. Ketidakjelasan pengampu utama dalam pengimplementasian
Perda
Kota
belum memberikan efek jera sehingga pelanggaran
dapat
dengan
mudah
Yogyakarta Nomor 4 tahun 2003.
dilakukan, denda dan hukuman yang
Penanggungjawab utama menjadi faktor
diterima tidak seberapa jumlahnya. Hal
yang
tersebut dapat menghambat pelaksanaan
sangat
penting
keberlangsungan
untuk
implementasi
implementasi
dalam
kebijakan. Karena sebagai instansi yang
penyelenggaraaan
paling
Penyelenggara
dominan
implementasi.
dalam Pada
pelaksanaan Perda
kota
Yogyakarta No 4 Tahun 2003 belum diatur
pemerintah
Kota
yang
hal
izin
pondokan. akan
menyepelekan
dengan tidak segera mengurus izin penyelenggaraan pondokan. 4. Kebijakan
hanya
mengatur
bertanggungjawab penuh pelaksanaan
penyelenggara pondokan saja dan tidak
perda. Apabila tidak diatur dengan jelas,
mengatur
dapat mengakibatkan implementasi tidak
penyelenggaraan pondokan yang berlaku
berjalan sempurna sesuai ketentuan yang
di
ada pada perda.
mengatur
Kota
pemondoknya.
Yogyakarta
Kebijakan
hanya
pondokannya,
sebats
tidak
ada
2. Ketidaklengkapan jenis rumah singgah
ketentuan hukum lain selain untuk
yang diatur dalam Perda (Homestay, Kos
pondokannya. Apabila melihat realitas
eksklusif). Perlu dipertegas kembali jenis
permasalahan pondokan itu kebanyakan
rumah penginapan atau pondokan yang
dilakukan
harus berizin. Perda tersebut mengatur
misalnya kericuhan, hal-hal negatif.
tentang
rumah
pondokan
hotel, dan penginapan. Akan tetapi semakin marak usaha rumah singgah yang tidak diatur seperti homestay atau singgah.
pemilik
pondokan,
yang
mengecualikan untuk keluarga, usaha
rumah
oleh
Menimbulkan
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pada
implementasi
penyelenggaraan Yogyakarta
dan
pondokan
kebijakan di
sekitarnya
Kota perlu
Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan... (Fifid Febri Ayu Andani dan F. Winarni, M.Si) | 7
memperhatikan daerah yang berada di perbatasan kondisi
Kota
Yogyakarta.
kebijakan
Karena
penyelenggaraan
Disposisi/sikap pelaksana
pelaksana,
implementasi
penyelenggaraan
Sikap
kebijakan
pondokan
di
Kota
pondokan Nomor 4 Tahun 2003 tidak dapat
Yogyakarta mendukung (positif) dalam
menyelesaikan permasalahan pondokan di
pelaksanaan kebijakan, dapat dilihat dari
wilayah perbatasan yang bukan menjadi
pelaksanaan pemberian izin, peningkatan
kewenangan pemerintah Kota Yogyakarta.
penertiban dan peningkatan pembinaan
Pada
kebijakan
kepada penyelenggara pondokan di kota
di
Yogyakarta dan sekitarnya.
implementasi
penyelenggaraan
pondokan
Kota
Yogyakarta dan sekitarnya ini dianalisis
Struktur birokrasi, sebagai bentuk
dengan empat aspek yang mempengaruhi
menstrukturkan tugas dan wewenang yang
keberhasilan atau kegagalan implementasi
terdiri
kebijakan yaitu: Sumberdaya yang terdiri
operasional prosedur seperti yang tertuang
dari sumberdaya manusia meliputi Bidang
pada ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah
Pengendalian Operasional Dinas Ketertiban
Nomor
serta pihak Kecamatan dan Kelurahan se-
penyelenggaraan
Kota Yogyakarta, sumberdaya anggaran
Yogyakarta.
yang
diperoleh
APBD
4
fragmentasi
Tahun
dan
standar
2003
pondokan
tentang di
Kota
Kota
Keempat indikator tersebut secara
operasional
umum telah terpenuhi dan mencukupi.
implementasi kebijakan, serta sumberdaya
Implementasi kebijakan yang dilakukan
peralatan cukup lengkap dan memadai
oleh Pemerintah sudah baik dan tepat
untuk pelaksanaan implementasi kebijakan
sasaran baik secara kuantitas maupun
penyelenggaraan
kualitas.
Yogyakarta
dari
dari
untuk
pondokan
di
Kota
Yogyakarta dan sekitarnya.
Hanya
saja
banyak
pemilik
pondokan yang tidak bisa menerapkan
Komunikasi, Penyampaian informasi
kebijakan tersebut.
atau transmisi dilakukan melalui sosialisasi
Dalam
Implementasi
dan pembinaan oleh pelaksana kebijakan,
penyelenggaraan
serta kejelasan informasi satu konsisten
Yogyakarta
dengan acuan pada ketentuan-ketentuan
hambatan, yaitu ketidakjelasan pengampu
perda Nomor 4 Tahun 2003 tentang
utama dalam pengimplementasian Perda
penyelenggaraan
Kota Yogyakarta Nomor 4 tahun 2003,
Yogyakarta.
pondokan
di
Koya
pondokan
kebijakan
masih
terdapat
di
Kota
beberapa
ketidaklengkapan jenis rumah singgah yang diatur
dalam
Perda
(Homestay,
Kos
Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan... (Fifid Febri Ayu Andani dan F. Winarni, M.Si) | 8
eksklusif), ketentuan pidana diatur masih
Untuk Masyarakat:
terdapat
1. Masyarakat
sangat
celah
pelanggaran
tinggi,
serta
pondokan
kebijakan
hanya
sebagai
penyelenggara
pondokan hendaknya memahami dan
mengatur penyelenggara pondokan saja dan
sadar
tidak mengatur pemondoknya.
mematuhi kebijakan pondokan. 2. Seharusnya
Saran Untuk
hukum
Pemerintah
khususnya
Dinas
penuh
pentingnya
masyarakat
dengan
peraturan
Ketertiban Kota Yogyakarta:
mengenai
mendukung
mematuhi
yang
tertera
ketentuan
pada
perda
tersebut, dan tidak mencari-cari celah 1. Hendaknya
segera
diatur
mengenai
pelanggaran.
Agar
tetap
tercipta
penanggungjawab paling utama yang
ketertiban, keamanan dan ketentraman
melaksanakan implementasi kebijakan
dalam kehidupan bermasyarakat di Kota
penyelenggaraan pondokan.
Yogyakarta.
2. Untuk
menyelesaikan
permasalahan
daerah
perbatasan,
hendaknya
pemerintah Kota Yogyakarta saling berkoordinasi
dengan
Pemerintah
Kabupaten Sleman, kalau tidak dapat memecahkan permasalahan pondokan di daerah perbatasan, maka lebih baik ditarik ke pusat (Daerah Istimewa Yogyakarta). 3. Seharusnya ada jadwal teratur untuk melakukan rapat koordinasi, tidak hanya insidentil,
dilaksanakan
koordinasi
apabila sudah terjadi permasalahan. Lebih
baik
menekan
terjadinya
permasalahan
daripada
menunggu
adanya permasalahan. Pada pelaksanaan penertiban dan pembinaan hendaknya diperketat semakin dengan tegas agar penyelenggara pondokan yang belum berizin segera sadar hukum.
Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan... (Fifid Febri Ayu Andani dan F. Winarni, M.Si) | 9
DAFTAR PUSTAKA Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisisi Revisi VI. PT Rineka Cipta: Jakarta. Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Budi Winarno. 2004. Kebijakan Publik. Teori, Proses dan Studi Kasus. Yogyakarta: CAPS, 2012. Buku
Profil Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta. 2015. Yogyakarta.
Burhan Ash Shofa. 1996. Metodologi Penelitian Hukum. Rineka Cipta: Jakarta. Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah. Pembinaan Polisi Pamaong Praja. Jakarta. Depdagri. Dunn, William. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Edisi Kedua terjemahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Leo
Agustino. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung:Alfabeta.
Problematika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Samodra Wibawa, dkk. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakkarta: PT Raja Grafindo Persada. Soerjono Soekanto. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Rajawali Pers. ______________. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Solichin Abdul Wahab. 2004. Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara. Jakarta:Bumi Aksara. Sugiyono.2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Cv Alfabeta. Sujamto. 1984. Otonomi Daerah Yang Nyata Dan Bertanggung Jawab. Jakarta: Ghlia Indonesia. Juanda. 2008. Hukum Pemerintahan Daerah. PT Alumni: Bandung. Widodo. 2011. Analisis Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayu Media.
Miles, M.B.&Huberman, A.M. (1992). Analisis data Kualitatif (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Internet:
Moeleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
http://TAHAPAN ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF_ masadepanpenuhharapan.htm
Niāmatul Huda. 2005. Otonomi Daerah Filosofi, Sejarah Perkembangan dan
http://krjogja.com/read/247646/kunjunganwisatawan-2014-lampaui-target.kr
http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybernews/det ail.aspx?x=General&y=cybernews|0| 0|4|3591
Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan... (Fifid Febri Ayu Andani dan F. Winarni, M.Si) | 10
Peraturan-peraturan: Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Pondokan di Kota Yogyakarta. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Walikota Kepada Camat untuk Melaksanakan Sebagian Urusan Pemerintah Daerah dan Peraturan Walikota Nomor 53 Tahun 2012 tentang Pelimpahan sebagian kewenangan Walikota Kepada Lurah untuk Melaksanakan Urusan Pemerintah Daerah Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Walikota Kepada Camat untuk Melaksanakan Sebagian Urusan Pemerintah Daerah. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan Dan Tugas Pokok Dinas Daerah Kota Yogyakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah