Implementasi Kebijakan Pendidikan… (Athfin Risqi Syafiq) 514
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)DI SMK NEGERI 1 TRUCUK KLATEN LIFE SKILLS EDUCATION POLICY IMPLENTATION IN SMK N 1 TRUCUK KLATEN Oleh: Athfin Rizqi Syafiq, Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Program Studi Kebijakan Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, @
[email protected] Abstrak Penelitian yang berjudul Implementasi Kebijakan Pendidikan Kecakapan Hidup Di SMK Negeri 1 Trucuk, dilatar belakangi karena permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan kecakapan hidup (life skills). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan yang digunkan di SMK Negeri 1 Trucuk dalam pelaksanakan pendidikan kecakapan hidup. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup serta sejauh mana peran SMK Negeri 1 Trucuk dalam mengembangkan pendidikan kecakapan hidup. Penelitian ini menggunkan jenis penelitian dengan pendekatan diskriptif yang bersifat eksploratif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa yang diambil sempelnya. Teknik yang digunakan dalam pengambilan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data Deskriptif dengan langkah-langkah berupa reduksi data, kategorisasi data, dan sintesisasi data. Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi pendidikan kecakpan hidup di SMK Negeri 1 Trucuk, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1) kebijakan sekolah terhadap pendidikan life skil dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional Indonseia. Maka dari itu, sekolahan menerapkan pendidikan life skil. 2) Usaha yang dilakukan sekolah dalam upaya menerapkan pendidikan kecakapan hidup di SMK Negeri 1 Trucuk adalah dengan menyesuaikan kurikulum yang digunakan dengan pendidikan kecakapan hidup. Penyesuian yang dilakuakn adalah dengan menerapkan ”life skill educations”. 3) Dukungan yang diberikan sekolah bersifat pengembangan dari kurikulum yang ada. Kata kunci: pendidikan life skill, implementasi, kebijakan
Abstract The study, entitled implementation of life skills Education Policy At CMS Land 1 Trucuk, based on the event because of problems occurred in the implementation of the process of learning life skills education (life skills). This research aims to know the policies used in SMK Negeri 1 Trucuk in pelaksanakan life skills education. In addition, this research aims to know the factors that support and hinder the implementation of life skills education as well as the extent to which the role of SMK Negeri 1 Trucuk in developing life skills education. These studies are either type of research with the exploratory nature of the diskriptif approach. The subject in this study was the principal, teachers and students are taken sempelnya. The techniques used in data retrieval is observation, interviews, and documentation. In this study researchers using the technique of Descriptive data analysis with measures in the form of data reduction, categorizing data, and sintesisasi data. Based on the results of studies on the implementation of the education kecakpan living in SMK Negeri 1 Trucuk, the conclusion that can be drawn: 1) school policy to education life skil used to achieve the goals of national education of Indonesia. Thus, the school implemented the educational life skil. 2) school work done in an effort to apply life skills education in SMK Negeri 1 Trucuk is to adjust the curriculum used by life skills education. The adjustment is done by applying "educations life skill". 3) support provided are development of school curriculum. Keywords: life skill education, implementation, policy
515 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5 Vol. V Tahun 2016
dunia
PENDAHULUAN Membangun
SDM
yang
berpotensi,
pendidikan
dalam
menyiapakan
lulusanya.
berkualitas menyangkut relevansinya, dan
Terkait dengan hal tersebut, tentunya
kebutuhan pasar di dunia kerja dan usaha
seluruh elemen pendidikan baik pemerintah
masih menjadi persoalan bagi bangsa ini.
maupun
Melihat realitas yang ada pada pendidikan
pendidikan dituntut untuk dapat mengatasi
di Indonesia berdasarkan prosentase lulusan
permasalahan yang terjadi agar tujuan dari
dari
pendidikan itu sendiri dapat berjalan dan
sekolah
lulusan
bahwa
sekolah
terdapat 88,4 % menengah
tidak
masyarakat
terlaksana
sesuai
dalam
dengan
proses
tujuan
dari
melanjutkan ke perguruan tinggi (Balitbang
pendidikan menurut UU Nomor 20 tahun
Diknas, 2000). Data ini menunjukkan
2003 tentang sistem pendidikan nasional,
tingginya angka lulusan sekolah menengah
yaitu: “mengembangkan kemampuan dan
yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi
membentuk watak serta peradaban bangsa
akan mempengaruhi pada kesempatan dan
yang
ketersediaan lapangan pekerjaan bagi para
mencerdaskan
lulusan
tersebut.
mengembangkan potensi peserta didik agar
tersebut
juga
Secara akan
otomatis
berimbas
hal pada
bermartabat
menjadi
dalam
rangka
kehidupan
manusia
yang
bangsa,
beriman
dan
persaingan yang semakin ketat di pasar
bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
dunia kerja dan usaha. Selanjutnya dalam
mulia,
perkembangannya, kondisi pendidikan di
mandiri”.
Indonesia
juga
dihadapkan
pada
era
sehat,
beriman, cakap, kreatif, dan
Kaitannya
dengan
pendidikan
pengetahuan dan teknologi yang semakin
tujuannya, pemerintah telah menyediakan
maju menuntut
suatu
lembaga
dalam
sistem
globalisasi, dimana perkembangan ilmu
kualitas sumber daya
nasional
proses
pada
mencapai
jenjang
sekolah
manusia untuk saling berkompetisi dalam
menengah kejuruan (SMK) yang dapat
memperebutkan posisi dan tempat di dunia
menumbuh- kembangkan
kerja dan usaha. Bila melihat pada data
kualitas
statistik
kualitas
menghadapai dunia kerja dan usaha, tertuang
pendidikan Indonesia menurut HDI (Human
pada PP No. 17/2010 pasal 80 yang berisi:
Development Index) negara kita menempati
“SMK berbentuk bidang studi keahlian,
peringkat
yang cukup memprihatinkan
setiap bidang studi keahlian terdiri atas satu
yakni, diperingkat 102 dari 105 negara
atau lebih program studi keahlian, dan pada
yang
setiap program studi keahlian terdiri atas
mengenai
mutu
dan
telah disurvei (Depdiknas, 2002).
Rendahnya mutu dan kualitas sumber daya manusia menjadi masalah bagi bangsa dan
sumber
daya
mutu
dan
manusia
dalam
satu atau lebih kompetensi keahlian”. Berdasarkan kurikulum SMK Edisi
Implementasi Kebijakan Pendidikan… (Athfin Risqi Syafiq) 516
2004 dalam pedoman Kurikulum Tingkat
kegiatan timbal balik dan mencari
Satuan Pendidikan (KTSP) SMK, salah
atas
satunya
masyarakat maupun lingkungannya (Anwar,
dalam
pembelajaran
dengan
solusi
permasalahan yang terjadi pada
menggunakan pendekatan kecakapan hidup
2006:30).
(life skills) yaitu mendekatkan peserta didik
3. Kecakapan Akademik (academic skills)
dengan dunia nyata. Oleh karena itu, agar
yaitu kemampuan berpikir ilmiah pada
peserta didik dapat mengenali dan mampu
dasarnya merupakan pengembangan
untuk berkompetensi dimana ia akan hidup
kecakapan berfikir rasional yang masih
dan tinggal, maka perlu dibekali kecakapan
bersifat umum, kecakapan akademik sudah
hidup (life skills).
lebih mengarah kegiatan
Kecakapan hidup atau life skills
dari
yang bersifat
akademik atau keilmuwan (Anwar,
terdiri dari beberapa cangkupan yang harus
2006:30).
dikuasai, diantaranya adalah:
4. Kecakapan vokasional atau kecakapan
1. Kecakapan Personal (personal skills)
kejuruan yang pada umumnya diterapkan di
yang mencakup kecakapan mengenal diri
SMK. Program kecakapan hidup di SMK
(self awareness) yaitu penghayatan diri
merupakan
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,
kecakapan hidup yang dilaksanakan di
anggota masyarakat dan warga Negara, serta
Sekolah Menengah Pertama (SMP). SMK
menyadari dan mensyukuri kelebihan dan
harus
kekurangan
sekaligus
program kecakapan hidup yang terintegrasi
dalam
dalam topik pembelajaran instruksional atau
yang
menjadikannya
dimiliki,
sebagai
modal
meningkatkan dirinya sebagai yang
individu
bermanfaat bagi diri sendiri dan
kelanjutan
menyusun
dari
rencana
program
pelaksanaan
pada program ekstrakurikuler
(Pedoman
KTSP, 2004).
dikatakan
Maka
lingkungan. Kecakapan lain yang termasuk
bahwa
pada cakupan kecakapan personal adalah
pendidikan nasional yang erat kaitannya
kecakapan rasional merupakan kecakapan
dengan
mengolah
menciptakan lulusan keahlian di bidang
informasi
dan
mengambil
keputusan serta memecahkan masalah secara kreatif (Anwar, 2006:29).
SMK
dapat
mempunyai
relevansi
dunia
sistem
kerja
untuk
tertentu. Terkait dengan pendidikan kecakapan
2. Kecakapan Sosial (social skills) yaitu
hidup (life skills) terdapat salah satu
kecakapan komunikasi dengan empati, dan
kompetensi yang harus dikuasi oleh setiap
bekerja sama. Yang dimaksud disini adalah
peserta didik, yaitu kecakapan vokasional.
kemampuan individu
Menurut
untuk
berinteraksi
Depdiknas
(2002)
(vocational
kecakapan
atau berkomunikasi dengan lingkungan dan
vokasional
skills)
adalah
masyarakat, serta mampu untuk melakukan
kecakapan yang berkaitan dengan suatu
517 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5 Vol. V Tahun 2016
bidang
kejuruan/
seperti
di
keterampilan
bidang
tertentu
perbengkelan,
jahit
banyak-lulusan-sma-dan- smk). Hubungan dengan
kebijakan mengembalikan
rasio
menjahit, peternakan, pertanian, produksi
ini
barang tertentu. Hal ini juga didukung oleh
dapat lebih berorentasi pada pemenuhan
pendapat Prof. Soenarto, Ph.D. dalam pidato
dunia kerja serta kebutuhan dunia usaha dan
pengukuhan guru besarnya, bahwa: “pada
industri (DUDI).
jenjang
SMK
kecakapan
Pendidikan vokasi dirasa perlu karena
vokasional, sedangkan aspek kecakapan
memiliki paradigma yang menekankan pada
generik perlu diberikan sebagai antisipasi
pendidikan
bagi
permintaan pasar (demand
siswa
diberikan
ditujukan agar keluaran pendidikan
yang
ingin
melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi”.
yang menyesuaikan
dengan
driven) guna
mendukung pembangunan ekonomi kreatif.
Sementara itu, pemerintah juga telah
Ketersambungan (link) diantara pengguna
mencanangkan dan mendukung program
lulusan
kecakapan
sistem
pendidikan dan kecocokan (match) antara
pendidikan nasional berbasis pendidikan
employee dengan employer menjadi dasar
kecakapan hidup (life skills) tertuang pada
penyelenggaraan
kebijakan membalikkan rasio peserta didik
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan
antara SMK dan SMA yang semula 30 : 70
vokasi dapat dilihat dari tingkat mutu dan
pada tahun 2004, menjadi 67 : 33 pada tahun
relevansi yaitu jumlah penyerapan lulusan
2014. Tujuan kebijakan itu adalah untuk
dan kesesuaian bidang. (Depdiknas, Renstra
lulusan pendidikan dapat lebih beroientasi
2010 – 2014, 83-85).
vokasional
melalui
pada pemenuhan dunia kerja serta kebutuhan dunia usaha dan industri
(Depdiknas,
Renstra 2010-2014:83-85).
pendidikan
penyelenggara
pendidikan
vokasi.
Salah satu dari sekian banyak sekolah kejuruan
yang
mengutamakan
pendidikan
Menurut data Badan Pusat Statistik
dan
life
mengembangkan
program
skills
kecakapan
dalam vokasional
(BPS), angka pengangguran di Indonesia
adalah SMK N 1 Trucuk Klaten. Sekolah ini
sampai Februari 2012 mencapai 6,7 juta.
membuka jurusan kelas teknik otomotif,
Dari data tersebut yang paling banyak
kimia industri, dan teknik pertanian yang
menyumbangkan adalah
bertujuan mencetak lulusan yang memiliki
dan
lulusan
SMA
SMK, dengan tingkat pengangguran
terbuka (TPT),
yaitu
TPT
SMA
keterampilan bidang
khusus
otomotif, yang
terutama
kimia sangat
industri,
pada dan
sebesar 10,34% dan TPT SMK sebesar
pertanian
berpeluang
9,51% (Ramdhania El Hida, detikfinance).
keterserapan di dunia kerja seperti di
(http://finance.detik.com/read/2012/05/07/14
perusahaan-perusahaan yang bergerak di
4017/1911085/4/pengangguran-paling-
bidang transportasi, industri pabrik, dan
Implementasi Kebijakan Pendidikan… (Athfin Risqi Syafiq) 518
pertanian. Sekolah dalam memenuhi target-
HASIL
target
PEMBAHASAN
tersebut
tentunya
memasukkan
PENELITIAN
DAN
berbagai program yang terkait dengan kecakapan vokasional melalui pendidikan kecakapan
hidup
(life
skills)
dalam
pelaksanaan kurikulum pembelajarannya. Peneliti
ingin
mendeskripsikan
dan
mengkaji lebih dalam lagi pada kebijakan sekolah mengenai pendidikan kecakapan hidup (life skills) khususnya pendidikan vokasional dan implementasi pada proses
1. Kebijakan Sekolah Terhadap Pendidikan Kecakapan Hidup Kebijakan
sekolah
life
dipergunakan untuk mencapai
skil
tujuan
terhadap pendidikan
pendidikan
nasional
tujuan
pendidikan
Dimana
Indonesia adalah untuk
Indonseia. nasional
mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
pelaksanaan kebijakan tersebut.
Yang Maha Esa, berakhlak yang
sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
METODE PENELITIAN
menjadi warga negara
Jenis Penelitian Penelitian
ini
termasuk
jenis
penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif yang bersifat eksploratif karena penelitian
ini
gambaran
keadaan
mengenai
implementasi
kecakapan
bertujuan
hidup
mulia,
mendapatkan
yang
dalam
sebenarnya pendidikan membentuk
kecakapan vokasional serta peranannya dari sekolah terhadap kebijakan tersebut.
yang demokratis
serta bertanggung jawab. Pendidikan
life
skill dibutuhkan di SMK dengan tujuan menyiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia kerja. Hal ini dikarenakan pendidikan life
skill
merupakan
kecakapan
yang
dibutuhkan untuk bekerja selain kecakapan dalam bidang akademik. Berdasarkan tujuan tersebut, maka peranan dan fungsi serta tugas dari pendidikan sekolah khususnya di SMK adalah mempersiapkan peserta
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan Maret sampai dengan Awal April 2016. Lokasi penelitian ini adalah di SMK N 1 Trucuk Klaten.
didik agar mampu: (1) mengembangkan kehidupan
sebagai
mengembangkan bermasyarakat,
pribadi,
kehidupan (3)
(2) untuk
mengembangkan
kehidupan untuk bernegara dan berbangsa, (4) mempersiapkan peserta didik untuk
Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah: 1) Kepala Sekolah, 2) Wakil Kepala Sekolah, 3) Guru.
mengikuti pendidikan yang lebih tinggi. Konsekuensinya adalah apa yang diajarkan harus menampilkan sosok utuh ke empat kemampuan tersebut.
519 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5 Vol. V Tahun 2016
Langkah - langkah yang dilakukan sekolah
dalam
mengimplementasikan
pendidikan life skill menentukan kurikulum,
diantaranya
pendekatan,
adalah
penyesuaian
menyiapkan
SDM,
dikembangkan
khususnya
di
sekolah
menengah kejuruan, hal ini dikarenakan sekolah harus dapat memberikan alternatif dan
usaha untuk mewujudkan tujuan
dan
pendidikan nasional tersebut selain dibidang
menentukan strategi yang digunkan dalam
akademik. Berikut langkah yang digunakan
implementasi pendidikan life skill.
sekolah
Pendekatan yang digunkan sekolah
untuk
mengimplementasikan
pendidikan life skill secara runtut adalah:
dalam mengiplementasikan pendidikan life
(1) mengidentifikasi masukan dari hasil
skills adalah pendekatan
penelitian, pilihan-pilihan nilai dan dugaan
manajerial.
prosedural
Penerapan
dan
pendidikan
para ahli tentang nilai- nilai
kehidupan
kecakapan hidup perlu disesuiakan dengan
nyata yang berlaku.
kurikulum
(2) masukan tersebut kemudian digunakan
yang
sudah
ada. Hal ini
dikarenakan setiap perubahan kurikulum
sebagai
yang terjadi belum tentu sesuai
kompetensi kecakapan hidup. Kompetensi
kebutuhan
peserta
didik
dengan untuk
mempersiapkan diri di dunia kerja.
bahan
kecakapan
untuk
hidup
mengembangkan
yang dimaksud harus
menunjukkan kemampuan, kesanggupan,
Diperlukan hal-hal yang dibutuhkan
dan
keterampilan
untuk
menjaga
dalam penyelenggaraan pendidikan life skill
kelangsungan hidup dan perkembangannya
atau
dalam dunia yang syarat dengan perubahan.
kecakapan
hidup
seperti
tenaga
kependidikan (guru), pendekatan – strategi -
(3) kurikulum
metode pembelajaran, media pendidikan,
kompetensi kecakapan hidup
fasilitas, tempat belajar dan durasi belajar,
dirumuskan. Artinya,
harus siap. Kelima, evaluasi pendidikan
diajarkan kepada peserta didik disusun
kecakapan
berdasarkan
perlu
dibuat
berdasarkan
dikembangkan berdasarkan yang telah
keseharusan
kompetensi
yang
yang
telah
kompetensi kecakapan hidup yang telah
dikembangkan.
dirumuskan pada langkah yang kedua.
(4) penyelenggaraan pendidikan kecakapan
Karena evaluasi belajar disusun berdasarkan
hidup perlu dilaksanakan dengan jitu agar
kompetensi,
kurikulum berbasis kecakapan hidup dapat
maka
penilaian
terhadap
prestasi belajar peserta didik tidak hanya
dilaksanakan secara cermat.
dengan pensil and paper test, melainkan juga dengan performance test dan bahkan dengan
Peran
evaluasi otentik.
Pendidikan Kecakapan Hidup
Kebijakan pedidikan
sekolah
kecakapan
hidup
terhadap perlu
Sekolah
Terhadap
SMK Negeri 1 Trucuk memiliki usaha
yang
baik
untuk
menerapkan
Implementasi Kebijakan Pendidikan… (Athfin Risqi Syafiq) 520
pendidikan kecakapan hidup. Usaha yang
pendidikan kecakapan hidup di integrasikan
dilakukan sekolah dalam upaya menerapkan
pada bidang akademik maupun
pendidikan kecakapan
akademik.
Negeri
1
hidup
Trucuk
di
adalah
SMK
Salah
non
satu contoh dukungan
dengan
dalam bidang akademik adalah, penerapan
menyesuaikan kurikulum yang digunakan
pembelajaran berbasis pemecahan masalah.
dengan
hidup.
Pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Penyesuaian yang dilakukan adalah dengan
diharapkan dapat mengembangkan pola
menerapkan ”life skill educations”, hal ini
berpikir siswa untuk menghadapai dunia
diharapakan
pekerjaan, hal ini disesuaikan dengan
pendidikan
siswa
kecakapan
dapat
memecahkan
masalah-masalah sehingga semakin terlatih
progam keahlian masing-masing siswa.
untuk menghadapi kehidupan yang nyata. Beberapa
conntoh
penerapan
Pendidikan bidang
keterampilan pada
Vocational
Skills' (harus
pendidikan kecakapan hidup diantaranya
benar-benar disesuaikan dengan keperluan
adalah memberikan pertanyaan/tugas yang
nyata masing- masing sekolah bersama-
mendorong siswa untuk berbuat/berpikir,
sama masyarakat setempat sebagai salah
memberikan
satu
pertanyaan/tugas
mengandung
soal
yang
pemecahan masalah,
dan menerapkan pembelajaran kooperatif.
wujud
daerah
dari
dan
pelaksanaan otonomi otonomi
di bidang
penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan pendidikan keterampilan ini berpihak pada
Faktor yang Mendukung dan Menghambat
kepentingan
Proses Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan
yang sangat membutuhkan kehadirannya
Hidup
mengingat anak - anak mereka sangat kecil
pada
Pelaksanaan
Kecakapan
Vokasional
sebagian
besar masyarakat
kemungkinannya untuk dapat melanjutkan
Implementasi pendidikan kecakapan
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
hidup melekat dan terpadu dalam program-
Beberapa faktor penghambat dalam
program kurikuler, kurikulum yang ada,
proses
dan mata pelajaran yang ada. Berbagai
diantaranya adalah kurikulum, fasilistas,
program kurikuler dan mata pelajaran yang
dukungan
ada seharusnya bermuatan atau berisi
penyerapan tenaga kerja, orang tua, dan
kecakapan hidup. Model ini memerlukan
sosial masyarakat. Faktor yang pertama
kesiapan
adalah kurikulum
dan kemampuan
tinggi
dari
pendidikan
pemerintah,
sekolah, kepala sekolah, dan guru mata
meliputi sarat
pelajaran.
dengan
sekolah kurikulum
Dukungan bersifat yang
yang
diberikan
pengembangan ada.
dari
Prinsip-prinsip
kecakapan
aset
hidup,
sedikitnya
yang
meliputi
materi,
kurang
sesuai
unggulan
daerah,
masih
seragam terpusat, tidak mengarah kepada pendidikan
kecakapan
hidup
serta
521 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5 Vol. V Tahun 2016
mengabaikan minat dan bakat siswa. Faktor
tahap awal yang harus dilakukan adalah
penghambat dari sisi fasilitas meliputi
memberikan pengertian dan pemahaman
fasilitas kurang memadai, fasilitas yang ada
kepada pelaksana sekolah (terutama guru
kurang mendukung pendidikan kecakapan
dan kepala sekolah) mengenai pendidikan
hidup, dan fasilitas tidak merata antara
kecakapan hidup itu sendiri. Pengenalan
jurusan. Sementara itu faktor penghambat
kecakapan hidup terhadap peserta didik
dukungan
bukanlah untuk mengganti kurikulum yang
pemerintah
meliputi bantuan
dana tidak merata, relatif kecil, nara sumber
ada,
ahli pendidikan kecakapan hidup sedikit,
reorientasi terhadap kurikulum yang ada
bantuan yang ada kurang mendukung
agar benar-benar
pelaksanaan program pendidikan kecakapan
nilai-nilai kehidupan nyata.
hidup.
Sedangkan
faktor
tetapi
untuk
dapat
melakukan
merefleksikan
penghambat
dukungan dunia industri adalah meliputi keterbatasan jumlah serta
akan
sumber
PEMBAHASAN
daya
Kecakapan
hidup
yang
bersifat
dunia usaha/industri di daerah, merasa tidak
spesifik (specific life skill/SLS) diperlukan
mempunyai ikatan, tidak ada akad kerja
seseorang untuk menghadapi problema
sama yang jelas, alokasi waktu sekolah
bidang khusus tertentu. Untuk mengatasi
dengan dunia usaha/industri yang
problema “mobil
tidak
yang mogok” tentu
seiring dan tidak ada koordinasi. Faktor
diperlukan kecakapan khusus tentang mesin
penghambat sosial/budaya adalah meliputi
mobil. Untuk
tatanan
dagangan
sosial/budaya
yang
tidak
memecahkan masalah
yang tidak laku diperlukan
mendukung siswa sekolah bekerja, tidak
kecakapan
memahami pendidikan kecakapan hidup,
melakukanpengembangan
serta masih berorientasi pada perolehan
diperlukan keahlian di bidang multimedia.
gelar sesudah selesai sekolah. Penghambat
Kecakapan
dari
terkait
orang
tua
meliputi
berpendapatan rendah
kebanyakan
sedangkan
yang
pemasaran.
Untuk
mampu
multimedia
hidup spesifik biasanya
dengan bidang
(occupational), atau
pekerjaan
bidang
kejuruan
berpendapatan tinggi kurang sadar, tidak
(vocational) yang
mengerti pendidikan kecakapan hidup, pola
hidup seperti
pikir berorientasi pada gelar kesarjanaan,
kompetensi teknis (technical competencies)
dan
yang sangat bervariasi, tergantung kepada
motivasi
untuk
mendorong
anak
memperoleh kecakapan hidup rendah.
juga
ditekuni. Kecakapan disebut
dengan
bidang kejuruan dan pekerjaan yang akan
Memperhatikan kendala- kendala
ditekuni. Namun demikian masih ada,
tersebut, maka di dalam implementasi
kecakapan yang bersifat umum, yaitu
pendidikan kecakapan hidup di sekolah,
bersikap dan berlaku produktif (to be a
Implementasi Kebijakan Pendidikan… (Athfin Risqi Syafiq) 522
productive people). Artinya, apapun bidang
kehidupan, kemudian secara pro aktif dan
kejuruan atau pekerjaan yang dipelajari,
kreatif mencari dan menemukan solusi untuk
bersikap dan berperilaku produktif harus
mengatasinya.
dikembangkan.
Pendidikan yang berorientasi pada
Bidang
pekerjaan
biasanya
kecakapan
hidup (life skills education)
dibedakan menjadi pekerjaan yang lebih
tidak mengubah
menekankan pada keterampilan manual dan
juga tidak untuk mereduksi
bidang pekerjaan yang menekankan pada
hanya sebagai latihan
kecakapan berpikir. Terkait dengan itu,
yang berorientasi pada kecakapan hidup
pendidikan kecakapan hidup yang bersifat
(life skills education) justru memberikan
spesifik
kesempatan
juga
dapat
dipilah
menjadi
sistem pendidikan dan pendidikan
kerja. Pendidikan
kepada setiap peserta didik
kecakapan akademik (academic skill) dan
untuk
kecakapan vokasional (vocational skill).
memberikan peluang untuk memperoleh
Pendidikan kecakapan hidup bukanlah membentuk mata pelajaran- mata pelajaran
meningkatkan
potensinya
dan
bekal keahlian/ keterampilan yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupannya.
baru, tetapi mensinergikan berbagai mata
Dalam
melaksanakan
pelajaran menjadi kecakapan hidup yang
pendidikan
diperlukan seseorang, di manapun
kecakapan hidup, fokus utama kegiatan
dia
yang
kebijakan
berorientasi
berada, bekerja atau tidak bekerja, apapun
pendidikan harus lah ditujukan
profesinya.
mempersiapkan
Walaupun
pelaksanaan
siswa
memiliki
kecakapan
disesuaikan
dan
menempuh perjalanan hidup. Pendidikan
lingkungannya, namun memiliki prinsip-
formal yang bertujuan mengembangkan
prinsip
kemampuan
umum
kondisi
yang
anak
sama.
Program
hidup
untuk
pendidikan kecakapan hidup dapat bervariasi dengan
untuk
agar
pada
life skills
dan
mampu
perlu dirancang
pendidikan kecakapan hidup atau life skills
ulang secara sistematis ke dalam kurikulum
adalah pendidikan yang dapat memberikan
sekolah. Untuk itu pengorganisasian mata
bekal keterampilan yang praktis, terpakai,
pelajaran
terkait
mengacu kepada
dengan
kebutuhan
pasar
kerja,
secara
bertahap bidang
juga
perlu
bidang
life
peluang usaha dan potensi ekonomi atau
skills seperti diuraikan di atas dengan porsi
industri yang
alokasi
ada
di
masyarakat
waktu
yang
(Anwar, 2006:20). Sementara pengertian lain
proporsional
tentang konsep pendidikan kecakapan hidup
pendidikan dan jenis sekolahnya.
yang
diterbitkan
oleh Depdiknas (2003)
sesuai
seimbang
Dalam
dengan
dan
jenjang
mengimplementasikan
bahwa kecakapan hidup adalah kemampuan
pendidikan
kecakapan
hidup,
sekolah
dan keberanian untuk menghadapi problema
berperan besar dalam kelancaran dan
523 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5 Vol. V Tahun 2016
kesuksesan
dalam
menerapkan
kecakapan
hidup
diantaranya
adalah
pertanyaan/tugas
yang
pendidikan kecakapan hidup. Berdasarkan
memberikan
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
mendorong siswa untuk berbuat maupun
peneliti
berpikir,
menyebutkan
bahwa
sekolah
memberikan pertanyaan, atau
merupaya untuk meningkatkan kemampuan
tugas yang mengandung soal pemecahan
siswanya
masalah
untuk
mempersiapkan
siswa
siswinya bisa melanjutkan kuliah ataupun
pembelajaran
kooperatif.
masuk kedalam dunia pekerjaan. Beberapa
menerapkan
Peran
sekolah
contoh
peran sekolah
dilakukan
dalam
kecakapan hidup bukan berati tidak ada
pendidikan
kendala yang dialami sekolah, baik guru
kecakapan hidup adalah sekolah berusaha
ataupun yang lainnya. Faktor penghambat
untuk
fasilitas
kurikulum meliputi sarat materi, kurang
jurusan yang belum memadai. Selain itu,
sesuai dengan aset unggulan daerah, masih
sekolah juga mengagendakan
seragam terpusat, tidak mengarah kepada
yang
mengimplementasikan
melengkapi
kekurangan
workshop
mengimplementasikan
dalam pendidikan
sesuai dengan jurusannya masing- masing.
pendidikan
Guru
mengabaikan minat dan bakat siswa.
mata
pelajaran berperan penting
kecakapan
hidup
serta
dalam mengimplementasikan pendidikan
Faktor penghambat dari sisi fasilitas
kecakapan hidup. Salah satu peran guru
meliputi fasilitas kurang memadai, fasilitas
ikut serta mengimplementasikan pendidikan
yang ada kurang mendukung pendidikan
kecakapan hidup adalah dengan membentuk
kecakapan hidup,
pola berfikir siswa untuk berkembang.
merata antara jurusan.
Peran
tidak
Sementara itu faktor penghambat
menerapkan
dukungan pemerintah meliputi bantuan
pendidikan kecakapan hidup di SMK
dana tidak merata, relatif kecil, nara sumber
Negeri
dengan
ahli pendidikan kecakapan hidup sedikit,
menyesuaikan kurikulum yang digunakan
bantuan yang ada kurang mendukung
dengan
pelaksanaan program pendidikan kecakapan
dalam
1
yang
fasilitas
dilakukan
sekolah
sekolah
dan
upaya
Trucuk
pendidikan
adalah
kecakapan
hidup.
Penyesuian yang dilakukan adalah dengan
hidup.
menerapkan ”life skill educations”, hal ini
dukungan dunia industri adalah meliputi
diharpakan
keterbatasan jumlah serta sumber daya
siswa
dapat
memecahkan
Sedangkan
faktor
masalah-masalah di kehidupan yang nyata
dunia usaha/industri
sehingga siswa semakin terlatih untuk
tidak mempunyai ikatan, tidak ada akad
menghadapi
nyata.
kerja sama yang jelas, alokasi waktu
Beberapa contoh penerapan pendidikan
sekolah dengan dunia usaha/industri yang
kehidupan
yang
di
penghambat
daerah,
merasa
Implementasi Kebijakan Pendidikan… (Athfin Risqi Syafiq) 524
tidak seiring dan tidak ada koordinasi.
tujuan
Faktor penghambat sosial/budaya
pendidikan
nasional
tujuan
pendidikan
Dimana
Indonseia. nasional
adalah meliputi tatanan sosial/budaya yang
Indonesia adalah untuk mengembangkan
tidak mendukung siswa sekolah bekerja,
potensi peserta didik agar menjadi manusia
tidak memahami pendidikan kecakapan
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
hidup,
Yang Maha Esa, berakhlak yang
serta
perolehan
masih
berorientasi
gelar
sesudah
pada selesai
sekolah.
mulia,
sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
Penghambat dari orang tua meliputi kebanyakan
berpendapatan
rendah,
serta bertanggung jawab. Maka dari itu, sekolahan
menerapkan
pendidikan life
sedangkan untuk yang berpendapatan tinggi
skil.
kurang sadar, tidak mengerti pendidikan
2. Berdasarkan beberapa penjelasan tentang
kecakapan hidup, pola pikir berorientasi
peran
pada gelar
kecakapan hidup dapat disimpulkan bahwa
untuk
kesarjanaan,
mendorong
dan
anak
motivasi
memperoleh
SMK
sekolah
Negeri
terhadap
pendidikan
1 Trucuk memiliki usaha
kecakapan hidup rendah. Jelaslah bahwa
yang baik untuk menerapkan pendidikan
banyak faktor penghambat yang sangat
kecakapan hidup. Usaha yang dilakukan
mungkin dihadapi oleh sekolah dalam
sekolah
rangka implementasi pendidikan kecakapan
pendidikan kecakapan hidup
hidup, baik itu faktor internal dari sekolah
Negeri
sendiri maupun faktor eksternal.
menyesuaikan kurikulum yang digunakan
Pengenalan
kecakapan
hidup
terhadap
dengan
dalam
1
upaya
Trucuk
pendidikan
menerapkan di
adalah
SMK dengan
kecakapan
hidup.
peserta didik bukanlah untuk mengganti
Penyesuian yang dilakuakn adalah dengan
kurikulum yangada, akan tetapi untuk
menerapkan ”life skill educations”, hal ini
melakukan reorientasi terhadap kurikulum
diharapakan
yang
masalah- masalah sehingga siswa semakin
ada
agar
benar-benar
dapat
merefleksikan nilai-nilai kehidupan nyata. Jadi pendidikan kecakapan hidup merupakan
upaya
menjembatani
siswa
dapat
memecahkan
terlatih untuk menghadapi kehidupan yang nyata.
Beberapa
contoh
penerapan
pendidikan kecakapan hidup
diantaranya
kesenjangan antara kurikulum yang ada
adalah memberikan pertanyaan/tugas yang
terhadap tuntutan kehidupan nyata.
mendorong siswa untuk berbuat/berpikir, dalam memberikan pertanyaan/tugas yang
SARAN
mengandung soal pemecahan masalah, dan
1. Kebijakan sekolah terhadap pendidikan
menerapkan pembelajaran kooperatif.
life skil dipergunakan untuk mencapai
3. Dukungan
yang diberikan sekolah
525 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5 Vol. V Tahun 2016
bersifat yang
pengembangan ada.
dari kurikulum
Prinsip-prinsip
pendidikan
Depdiknas. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
kecakapan hidup di integralkan pada bidang
Kejuruan.
akademik maupun non akademik. Salah
KTSP.
satu
Menegah.
contoh
dukungan
dalam
bidang
akademik adalah, penerapan pembelajaran berbasis pemecahan masalah.
(2004).
Jakarta: Direktorat Sekolah
Moleong, Lexy. (2007). Metode Penelitian Kualitatif.
Pembelajaran berbasis pemecahan masalah diharapkan dapat mengembangkan pola berpikir siswa untuk menghadapai dunia pekerjaan, hal ini disesuaikan dengan
Pedoman
Bandung:
Remaja
Rosdakarya. Oeng Komar. (2006). Filasafat Pendidikan Nonformal. Bandung: Pustaka Setia. Rastodio. 2012.
Pentingnya
progam keahlian masing-masing siswa.
SMK
Faktor penghambat kurikulum meliputi
dari:
sarat materi, kurang sesuai dengan aset
n/pentingnya-kemitraan-smk-
unggulan daerah, masih seragam terpusat,
dengan-dudi.html. Pada 15 April
tidak
2012,
mengarah
kepada
pendidikan
kecakapan hidup serta mengabaikan minat dan bakat siswa.
DAFTAR PUSTAKA Anwar.
(2006).
Pendidikan
Kecakapan
Hidup. Bandung: Alfabeta Bandung. Arif Rohman.
(2009).
Politik Ideologi
Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama Yogyakarta. Depdiknas. (2002). Human Development Index. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. (2003). Pendidikan Kontextual Teaching
and
Learning. Jakarta:
Depdiknas. Depdiknas.(2003). Republik Tahun
Undang
Undang
Indonesia
No. 20
2003
Pendidikan
Tentang Nasional.
Sistem Jakarta:
dengan
Kemitraan
DUDI.
Diakses
http://rastodio.com/pendidika
pukul
20.15 WIB.