Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Implementasi Infrared (IR) untuk Mengendalikan PC Berbasis Microsoft Windows XP Menggunakan Receiver TSOP 4838 IR Raka Yusuf 1, Trisna Rama Fanni Lubis2, Harni Kusniyati3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 E-mail :
[email protected],
[email protected] Abstrak -- Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak asing dengan yang namanya cahaya. Banyak jenis dari cahaya, salah satunya adalah cahaya sinar merah atau yang lebih dikenal dengan InfraRed. Kegunaan InfraRed sendiri sangatlah banyak. Mengimplementasikan InfraRed untuk mengendalikan komputer bersistem operasi Microsoft Windows XP dapat memperlihatkan salah satu fungsi InfraRed yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari kita. Dalam membangun perangkat lunak ini penulis menggunakan metode Waterfall. Metode ini dirasakan tepat dikarenakan semua kebutuhan data yang diperlukan sudah dimiliki dari awal proses. Proses kerjanya dimulai dari kode-kode data yang berasal dari InfraRed diterima oleh rangkaian modul InfraRed, kemudian perintah-perintah tersebut akan diterjemahkan oleh program yang dibangun dengan bahasa pemprograman Visual Basic versi 6.0. Data tersebut akan mengendalikan fungsi aplikasi Windows Media Player. Pembuatan sistem pengendali jarak jauh ini berhasil dengan baik. Pengontrol jarak jauh untuk televisi biasa dapat digunakan untuk mengontrol aplikasi PC secara jarak jauh (remote). Kata kunci: InfraRed, Pengendali Jarak Jauh, Visual basic 6.0 I. PENDAHULUAN Dewasa ini komunikasi nirkabel (wireless) atau bisa diartikan sebagai komunikasi tanpa menggunakan media perantara fisik sangatlah digemari, karena lebih praktis dan memiliki mobilitas tinggi. Komunikasi nirkabel yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari hari dapat berupa InfraRed (IR), Bluetooth, atau WiFi. Dalam penelitian ini Penulis mencoba mengangkat penggunaan IR sebagai alat untuk dijadikan suatu aplikasi pengontrol aplikasi yang berada pada komputer personal (PC) bersistem operasi Microsoft Windows XP. IR merupakan berkas sinar infra merah yang dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar perangkat tanpa memerlukan perantara fisik. Komunikasi disini berarti bisa half duplex atau full duplex. Penggunaan IR banyak digunakan untuk berbagai keperluan transmisi data nirkabel seperti robotik, sistem pengaman, absensi, pengontrol jarak jauh, dan
sebagainya. Penggunaan yang paling populer dikalangan rumah tangga adalah penggunaan IR sebagai pengontrol jarak jauh (remote control), yaitu suatu perangkat yang digunakan untuk mengontrol atau memfungsikan perangkat lain. Pada sistem pengontrol akan terdapat dua bagian kontrol, yaitu pengontrol sebagai pengirim data dan sensor penerima sebagai penerima data. Pengontrol jarak jauh akan memancarkan bit-bit data yang akan dikirim bersama sinyal pembawa (carrier) menggunakan sinar infra merah. Sensor penerima bertugas menerima bit-bit yang ditransmisikan yang kemudian diolah untuk dilakukan pemetaan sinyal agar dapat dimengerti oleh alat. Pada penelitian ini akan mensimulasikan penggunaan IR yang akan diterapkan untuk mengontrol PC. Sebagai pengontrolnya dipilih sebuah pengontrol jarak jauh yang dipergunakan untuk mengontrol TV. Untuk penerimanya akan digunakan komponen inti penerima infra merah TSOP 3848 yang dapat digunakan untuk menerima data dari pengontrol jarak jauh. Konsepnya sederhana, pengontrol jarak jauh akan mengirim bit-bit yang telah termodulasi dan mengirimnya dengan frekuensi pembawa melalaui spektrum infra merah, lalu alat penerima akan menerimanya dan akan meneruskannya ke PC melalui port USB, sinyal ini akan dipelajari untuk mengidentifikasi tombol yang ditekan oleh sebuah perangkat lunak, selanjutnya perangkat lunak tersebut akan menjalankan aplikasi pada Microsoft Windows XP sesuai dengan pemetaan yang telah dilakukan oleh perangkat lunak tersebut. Perangkat lunak yang digunakan dibuat dengan bahasa pemprograman Visual Basic versi 6.0. II. LANDASAN TEORI A. Cahaya Cahaya merupakan energi berbentuk gelombang yang membantu manusia untuk dapat melihat bendabenda yang ada di sekitarnya. Cahaya mempunyai sifat merambat lurus ke segala arah. Salah satu sumber cahaya yang umum dijumpai adalah cahaya yang berasal dari matahari. Cahaya dapat menembus benda yang bening, dibiaskan, dan dapat juga dipantulkan[1]. B. InfraRed
277
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Radiasi InfraRed merupakan radiasi elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang di atas cahaya tampak, namun masih lebih pendek daripada gelombang radio [2]. Infrared mempunyai panjang gelombang kurang lebih antara 750 nm - 10 mm. Spektrum infrared tersebut dibagi menjadi beberapa kategori disesuaikan dengan penggunaannya, antara lain: a. Near InfraRed (NIR, IR-ADIN) Mempunyai panjang gelombang 0,75 – 1,4 μm dan sering dipakai dalam komunikasi fiber optic. b. Short wavelength IR (SWIR IR-B DIN) Mempunyai panjang gelombang 1.4 mm - 3 mm. Panjang gelombang 1530 sampai 1560 nm biasanya digunakan untuk komunikasi jarak jauh. c. Mid wavelength IR (MWIR, IRBDIN) Mempunyai panjang gelombang 3 - 8 mm. d. Long wavelength IR (LWIR.1R-C DIN) Dengan panjang gelombang 23-15 mm. e. Far InfraRed (FIR) Dengan panjang gelombang 15– 1000 mm. InfraRed dimanfaatkan dalam berbagai macam keperluan contohnya digunakan dalam perlengkapan night-vision, untuk keperluan termografi, untuk pengontrol jarak jauh, untuk perangkat komunikasi seperti PDA (Personnal Digital Assistant) dan telephone seluler, dan lain. C. Transmitter InfraRed Pada umumnya pengontrol jarak jauh menggunakan transmisi sinyal InfraRed yang dimodulasi dengan sinyal carrier dengan frekuensi tertentu yaitu pada frekuensi 30 KHz sampai 40 KHz. Sinyal ini kemudian dipancarkan melalui LED InfraRed. Sinyal yang dipancarkan oleh transmitter (pemancar) diterima oleh receiver (penerima) InfraRed dan kemudian di-decode-kan sebagai sebuah paket data biner. Gambar 1 merupakan bentuk dari lampu penghasil sinar InfraRed [2].
dihasilkan akan lebih baik [3]. Jika sinyal InfraRed yang diterima intensitasnya lemah, maka penerima InfraRed tersebut harus mempunyai pengumpul cahaya (light collector) yang cukup baik dan sinyal pulsa yang dihasilkan oleh sensor InfraRed ini harus dikuatkan. Pada Gambar 2 merupakan contoh gambar bentuk penerima InfraRed.
Gambar 2. Recevier InfraRed E. Universal Serial Bus (USB) Universal Serial Bus atau yang lebih dikenal sebagai USB adalah sebuah jalur koneksi serial elektronik yang diciptakan dengan tujuan untuk menghubungkan segala macam perangkat yang bersifat eksternal [3]. USB merupakan teknologi standard bus Serial untuk antarmuka peranti yang membenarkan hubungan pada soket antaramuka tunggal. USB juga turut dicipta untuk meningkatkan kemampuan Plug and Play dengan membenarkan peranti disambungkan (connect) dan memutuskan sambungan (disconnect) tanpa perlu restart pada komputer. Pada Gambar 3 terlihat pinout dari USB.
Gambar 3. Pin Out USB Gambar 1. LED InfraRed D. Receiver InfraRed Komponen yang dapat menerima InfraRed ini merupakan komponen yang peka terhadap cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infrared menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal InfraRed sebanyak mungkin sehingga pulsa-pulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup baik. Semakin besar intensitas InfraRed yang diterima, maka sinyal pulsa listrik yang
F. Model Waterfall Model waterfall pertama kali diajukan oleh Winston Royce. Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun perangkat lunak. Dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan model waterfall, dimulai dari analisa, desain, pengkodean, dan pengujian. Menurut Pressman[6], tahapan-tahapan dengan pendekatan waterfall seperti yang terlihat pada Gambar 4.
278
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Gambar 4. Model Waterfall
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada tahapan analisa dimulai dari permasalahan yang ada. Yaitu bagaimanakah membuat sebuah PC yang tidak mempunyai fungsi kendali dengan InfraRed dapat memahami dan mengeksekusi perintah-perintah yang diberikan oleh sebuah alat pengendali jarak jauh InfraRed. Sudah pastinya aplikasi ini membutuhkan datadata yang berfungsi untuk digunakan dalam proses pengendalian PC [5], data-data tersebut terdiri dari data yang berasal dari luar PC maupun data yang diambil dari PC itu sendiri. Berikut ini merupakan data yang dibutuhkan oleh aplikasi[4]: 1. Alamat Port komunikasi Merupakan alamat port dimana modul penerima InfraRed terhubung atau dipasang pada PC. Aplikasi akan selalu melakukan pengecekan apakah port komunikasi yang terhubung telah sesuai atau belum sesuai 2. Jalan pintas (shortcut) Dalam melakukan kontrol oleh pengendali jarak jauh maka tombol-tombol yang berada pada alat pengendali akan dibuat suatu shortcut terhadap aplikasi Windows Media Player, yang akan mewakili tindakan yang akan terjadi jika kita menekan salah satu tombol yang ada pada alat pengendali jarak jauh Berdasarkan data-data yang dibutuhkan aplikasi ini maka dapat diidentifikasi fungsi yang dibutuhkannya adalah: a. Proses validasi koneksi Hal yang dilakukan pertama kali tiap menjalankan aplikasi ini adalah proses pengecekan koneksi antar aplikasi dengan modul penerima InfraRed melalui port komunikasi serial (USB). b. Proses validasi shortcut Validasi Shortcut akan mengecek apakah shortcut telah dibikin atau belum, jika sudah maka aplikasi akan memakainya untuk menjalankan proses sedangkan apabila belum ada yang tersimpan maka aplikasi akan merujuk kepilihan penambahan
shortcut, yang mana nantinya shortcut tersebut akan tersimpan dalam sebuah database sederhana. c. Proses pengambilan data dari sensor Setelah prosses pengecekan koneksi dan shortcut berjalan lancar maka proses pengambilan data dari sensor yang berada pada modul penerima InfraRed dapat berjalan. d. Proses konversi data ke instruksi program Setelah proses pengambilan data pada sensor selesai dilakukan maka data yang sekarang berupa kode ASCII tersebut akan dicoba dikonversikan kedalam unit instruksi-intruksi untuk menjalankan aplikasi WMP. Dengan mengacu pada shortcut yang tersimpan pada basis data, maka kode tersebut akan dikonversikan berdasarkan basis data tersebut. Jika kode tersebut terdaftar pada maka aplikasi akan menjalankan WMP sesuai dengan perintah yang telah tersimpan, sedangkan apabila kode yang diberikan tidak terdapat pada basis data maka aplikasi tidak akan melakukan tindakan apaapa. Perancangan dilakukan dengan 2 tahapan, yaitu: a. Rancangan logika program Yaitu rancangan yang dibuat berdasarkan logika seperti apa aliran program dibuat. Pada bagian ini digunakan flowchart untuk menggambarkan aliran data program yang berjalan. b. Rancangan layar Merupakan rancangan dari tampilan antar muka yang akan dibuat. Disini akan dibuat seperti apa nantinya hasil yang ditampilkan atau yang dapat kita lihat pada layar monitor. IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Implementasi merupakan tindak lanjut dari perancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Implementasi ini berupa mengubah rancangan yang telah dilakukan kedalam bentuk baris-baris kode bahasa pemprograman untuk menghasilkan suatu program aplikasi yang diinginkan. Bahasa pemprogram disini adalah Visual Basic versi 6.0. Dengan melakukan implementasi atas rancangan yang dibuat sebelumnya akan membuat lebih mudah pengerjaaanya dibandingan membuat suatu program atau aplikasi tanpa didasari oleh rancangan yang baik dan benar. Berikut ini kode dari pembukaan port komunikasi : Form1.MSComm1.PortOpen = True Form1.Toolbar1.Buttons(1).Enabled = False Form1.Toolbar1.Buttons(2).Enabled = True Unload Me End If
Untuk proses pengambilan data dari InfraRed dilakukan dengan kode berikut:
279
x = MSComm1.Input buffer = buffer + x
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Pada aplikasi akan menyimpan pada database, data shortcut yang akan dibuat atau ditentukan oleh penggunanya, untuk kode programnya sebagai berikut ini: If baru = True Then Form1.Adodc1.Refresh Form1.Adodc1.Recordset.AddNew End If Form1.Adodc1.Recordset!Jenis = "Keystroke" Form1.Adodc1.Recordset!Kode = Val(Text1.Text) Form1.Adodc1.Recordset!Aksi = Text2.Text Form1.Adodc1.Recordset!fungsi= Text4.Text Form1.Adodc1.Recordset.Update End If
Untuk proses pengendalian keystroke terdapat pada kode berikut ini: If Adodc2.Recordset!Jenis = “Keystroke” Then SendKeys Adodc2.Recordset!Aksi „kirim keystroke End If
Pengujian aplikasi pengontrol PC ini dilakukan melalui 2 cara, yaitu berdasarkan kesesuaian menumenu yang tersedia dengan tindak lanjut yang dilakukan dan berdasarkan kesesuaian fungsi-fungsi yang ada dengan hasil yang ditunjukan. Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian antarmuka yang dilakukan. Tabel 1 Hasil Pengujian Antarmuka No Antar muka yang diuji 1 Menekan tombol port kominikasi 2 Menekan tombol Aktifkan 3 4 5
6 7 8
9
Menekan tombol Data shortcut Menekan tombol Non aktifkan Menekan tombol Set koneksi setelah memilih port koneksi Menekan tombolRemote Memilih keystroke atau panggil program Menekan tombolbrowse pada posisi option list di panggil program Menekan tombol Ok setelah melengkapi kolom isian yang tersedia
Hasil Sesuai rancangan Sesuai rancangan Sesuai rancangan Sesuai rancangan Sesuai rancangan Sesuai rancangan Sesuai rancangan Sesuai rancangan Sesuai rancangan
Di sini terlihat semua antarmuka berfungsi sebagaimana mestinya, mulai dari fungsi port komunikasi, fungsi mengaktifkan dan menon-aktifkan, hingga fungsi browse dan remote itu sendiri. Sedangkan hasil uji fungsi-fungsi aplikasi ditunjukkan oleh Tabel 2. Tabel 2 Hasil Pengujian fungsi-fungsi aplikasi No Pengujian Hasil 1 Memanggil program Sesuai Windows Media Player 2 Memutar file musik (PLAY) Sesuai 3 Memberhentikan file music Sesuai yang sedang dimainkan (PAUSE) 4 Memainkan file musik yang Sesuai Berikutnya (NEXT) 5 Memainkan file musik yang Sesuai Sebelumnya (PREVIOUS) 6 Memberhentikan player Sesuai memainkan music (STOP) 7 Meningkatkan volume suara Sesuai (Vol +) 8 Menurunkan Volume suara Sesuai (Vol -) 9 Membisukan suara music Sesuai (MUTE) V. PENUTUP Berdasarkan hasil implementasi dan uji coba fungsi kerja dari sistem pengendali jarak jauh InfraRed menggunakan sensor IR TSOP 4834, baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem pengendali jarak jauh ini dapat berfungsi dengan baik, antara perangkat lunak dan perangkat keras dapat terjalin komunikasi yang baik sehingga pengendalian aplikasi Windows Media Player dapat dilakukan. 2. Selain dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, berdasarkan pengujian yang telah dilakukan tidak menemukan kesalahan dalam menanggapi perintah yang diberikan oleh alat pengendali jarak jauh InfraRed (remote) . 3. Telah berhasil membuat sebuah PC biasa menjadi sebuah PC dengan konsep HTPC. 4. Proses pengimplementasian salah satu fungsi InfraRed telah berhasil dilakukan, yaitu mengendalikan perangkat lain dengan bantuan infrared. Namun demikian, aplikasi pengendali jarak jauh InfraRed ini masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak fungsi-fungsi yang harus ditambahkan pada aplikasi ini dan kehandalannya dalam pengembangan aplikasi selanjutnya. Untuk pengembangan aplikasi ini, ada beberapa saran yang kiranya dapat diterapkan dalam pengembangan aplikasi ini kedepannya, diantataranya sebagai berikut:
280
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
1. Adanya penambahan fungsi kendali kursor, sehingga memudahkan untuk memilih play list musik atau memilih funsi lain yang berada pada Windows Media Player yang tidak dilengkapi hotkey. 2. Melakukan otomatisasi aplikasi dalam menjalankan aplikasi, sehingga tiap kali PC dinyalankan aplikasi akan langsung aktif tanpa perlu dijalankan terlebih dahulu (terintegrasi). 3. Untuk lebih memudahkan pengguna, penambahan pemilihan bermacam aplikasi pemutar audio dan video yang umum digunakan dapat ditambahkan pada aplikasi ini, sehingga database sudah mempunyai hotkey dari macam-macam aplikasi pemutar audio dan video itu dan pengguna tinggal menyesesuaikan dengan tombol yang dikehendaki pada alat pengendali jarak jauhnya. VI. DAFTAR PUSTAKA [1] http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya; diakses 20 November 2009. [2] http://www.sbprojects.com/knowledge/ir; diakses pada tanggal 12 Juni 2009. [3] http://www. InnovativeElectronics. com; diakses pada tanggal 12 Juni 2009. [4] Kurniadi, Adi. 2000.Pemrograman Microsoft VisualBasic 6. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. [5] Nugroho, Bunafit. 2007. AplikasiMultimedia dengan Visual Basic6.0. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. [6] Pressman, Roger S., Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi ( buku satu). Terjemahan: LN. Hananingrum.Yogyakarta: Andi Offset, 2002.
281