Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
IMPLEMENTASI DIRECT INSTRUCTON DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS MAHASISWAPADA MATA KULIAH KALKULUS I MELALUI PROGRAM LESSON STUDY Shoffan Shoffa1, Agus Solikin2, Endang Suprapti3, Wahyuni Suryaningtyas4, Syifa’ul Khudriyah5, Sandha Soemantri6 Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP-UMSurabaya ABSTRAK Pelaksanaan model pembelajaran direct instruction dalam meningkatkan aktivitas mahasiswa pada mata kuliah Kalkulus II melalui Program Lesson Study di Prodi Pendidikan Matematika, secara umum memberikan nuansa baru dalam dunia perkuliahan. Lewat program ini antar dosen bisa mengambil nilai-nilai dari dosen lain yang bisa ditiru, sebagai contoh yaitu dalam hal penguasaan materi, ketelatenan, kesabaran, dan cara memotivasi mahasiswa, selain itu melalui program ini secara umum dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa pada saat Proses Belajar Mengajar (PBM).Berdasarkan hasil pengamatan terdapat peningkatan aktivitas mahasiswa padasetiap siklus PBM, yaitu peningkatan ratarata 5% pada aspek interaksi antara mahasiswa dan mahasiswa, 8% pada aspek interaksi antara mahasiswa dan dosen, dan penurunan rata-rata 5% untuk pada aspek siswa yang pasif. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa melalui program Lesson Study dengan menggunakan model pembelajaran direcinstruction aktivitas mahasiswa meningkat pada setiap siklus implementasi pembelajaran. Kata kunci: Direct Instruction, Lesson Study, kalkulus II.
PENDAHULUAN
Secara umum, Lesson Study dilaksanakan
Lesson Study dapat dimaknai sebagai
dalam bentuk berbasis kelompok mata pela-
pengkajian pembelajaran: mengkaji penga-
jaran atau LS MGMP maupun berbasis se-
jaran melalui proses pembelajaran siswa. Di
kolah atau LS BS. Melalui pengalaman ter-
Indonesia, Lesson Study berkembang melalui
sebut, di Indonesia Lesson Study dipandang
proyek kerjasama pemerintah dengan Japan
sebagai model pembinaan profesi pendidik
International Cooperation Agency (JICA)
melalui pengkajian pembelajaran secara ko-
dengan tiga LPTK (UPI, UM dan UNY).
laboratif dan berkesinambungan berdasarkan
58
prinsip-prinsip kolegialitas dan mutual learn-
akan dijadikan sebagai sampel dalam pelak-
ing untuk membangun komunitas belajar.
sanaan Lesson Study ini yaitu Kalkulus II de-
(Depdiknas, 2009)
ngan metode pembelajaran langsung. Berda-
Lesson Study dalam pelaksanaannya di-
sarkan beberapa hal tersebut di atas maka
rancang dalam tiga tahapan yang terdiri dari
dalam penelitian ini mengkaji mengenai “Im-
Plan-Do-See yang saling terkait. Tahap per-
plementasi Pembelajaran Langsung Melalui
tama, Plan yang berarti perencanaan, di mana
Program Lesson Study Pada Perkuliahan
dosen dan tim yang telah disepakati dan diten-
Kalkulus II”di Prodi Pendidikan Matematika,
tukan berkolaborasi merancang/mengem-
FKIP Universitas Muhammadiyah Surabaya.
bangkan dan menyusun rancana pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan gaya belajar yang
TINJAUAN PUSTAKA
dipandang cocok dengan materi yang akan
1. Kalkulus II
dipelajari, yaitu Kalkulus II. Tahap Do atau
Kalkulus II adalah salah satu mata kuliah
dikenal dengan tahap implementasi, seorang
yang ada di prodi pendidikan matematika ma-
dosen penyaji yang selanjutnya disebut dosen
suk dalam kelompok mata kuliah keahlian ber-
model mengimplementasikan model pembe-
karya (MKB) dengan jumlah 3 SKS dan ma-
lajaran yang telah direncanakan sebelumnya.
suk di semester 3 (FKIP, 2010:117).
Sedangkan anggota tim yang lain (selain dosen
Mata kuliah kalkulus II ini diberikan de-
model) selama proses perkuliahan berlang-
ngan tujuan untuk memahami dan menguasai
sung melakukan observasi atau pengamatan
tentang kalkulus integral fungsi suatu peubah
terhadap semua aktifitas yang terjadi selama
dan penerapannya. Adapun materinya meliputi
proses perkuliahan, baik aktifitas dosen model
pendahuluan luas integral tentu, teorema dasar
maupun mahasiswa. Ketiga, tahap refleksi
kalkulus, sifat-sifat integral, luas daerah dan
atau post-class discussion (See). Setelah
volume benda putar, fungsi trensenden, turun-
pembelajaran berlangsung, dosen model dan
an fungsi balikan trigonometri dan fungsi hi-
observer melakukan diskusi yang dipandu oleh
perbolik, teknik pengintegralan, dan integral
seorang moderator untuk bertukar hasil pe-
tak wajar (FKIP, 2010:124-125).
ngamatan, memetakan masalah belajar dan
Berkenaan dengan fokus pembahasan
merumuskan pengalaman berharga dan solusi
pada makalah ini materi yang jadi obyek pem-
alternatif untuk perbaikan pembelajaran
bahasan materi yaitu pendahuluan luas inte-
selanjutnya. (Suratno, 2011: 3).
gral tentu, teorema dasar kalkulus. Adapaun
Salah satu mata kuliah yang direncanakan
materi pada pembahasan ini yaitu sebagai59
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
mana terlampir.
Pada fase ini dosen berperan dalam mendemonstrasikan keterampilan atau
2. Pembelajaran Langsung
menyajikan informasi tahap demi tahap.
Dalam bagian sebelumnya telah disebut-
- Fase III, Mebimbing pelatihan pada fase
kan bahwa pada makalah ini materi yang di-
ini dosen berperan memberikan latihan
bahas yaitu pendahuluan luas integral tentu,
terbimbing.
teorema dasar kalkulus yang pada prosesnya
- Fase IV, Mengecek pemahaman dan
menuntut pemahaman yang kuat dalam setiap
memberikan umpan balik
langkah proses pengerjaannya, maka materi
Pada fase ini seorang dosen berperan me-
ini dapat dikelompokkan dalam pengetahuan
ngecek kemampuan siswa seperti mem-
prosedural. Pengetahuan prosedural yaitu
beri kuis terkini dan memberi umpan balik
pengetahuan mengenai bagaimana orang
seperti membuka diskusi untuk siswa
melakukan sesuatu. Selaras dengan hal itu maka pengajaran
- Fase V, Memberikan latihan dan penerapan konsep
langsung dirasa cocok dengan materi tersebut
Pada fase ini dosen berperan dalam mem-
karena bagaimanapun Model Pengajaran
persiapkn latihan untuk siswa dengan me-
Langsung (Direct Intruction) merupakan
nerapkan konsep yang dipelajari pada
suatu pendekatan mengajar yang dapat mem-
kehidupan sehari-hari.
bantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Seti-
METODOLOGI PENELITIAN
yawan dkk:2).
1. Subyek, Tempat, dan Waktu Pelaksa-
Adapun fase-fase dalam pembelajaran langsung yaitu - Fase I, Menyampaikan tujuan dan mem-
Subyek program Lesson Study pada Program Studi Pendidikan Matematika
persiapkan siswa.
adalah mahasiswa semester 3(tiga) tahun
Pada fase ini dosen berperan dalam men-
akademik 2014/2015. Program Lesson Stu-
jelaskan Tujuan Pembelajaran , materi pra-
dy dilaksanakan di Program Studi Pendidikan
syarat, memotivasi siswa dan mempersi-
Matematika, FKIP, Universitas Muham-
apkan siswa.
madiyah Surabaya. Waktu pelaksanaan pro-
- Fase II, Mendemonstrasi pengetahuan dan keterampilan 60
naan
gram ini ditentukan pada perkuliahan semester gasal tahun akademik 2014/2015 selama
6 (enam) bulan.
4. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengum-
2. Prosedur Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian deskripsi kualitatifkuantitatif karena dalam pene-
pulan data pada program Lesson Study ini adalah: 1. Metode Observasi
litian ini bertujuan mendeskripsikan hasil ob-
Metode ini digunakan untuk mengetahui
servasi/pengamatan aktivitas mahasiswa. Data
proses pembelajaran pada kegiatan Plan,
kualitatif di”koding” menjadi data kuantitatif.
Do, dan See. 2. Metode Dokumenter
3. Siklus Program Lesson Study
Metode dokumenter yang digunakan
Pelaksanaan program Lesson Study
dalam program Lesson Study adalah be-
direncanakan berlangsung dalam 4 (empat)
rupa: dokumentasi foto-foto dan rekaman
siklus pembelajaran. Tiap siklus dilaksanakan
hasil kegiatan Plan, Do, dan See.
sesuai dengan alokasi waktu dan pokok bahasan yang dipilih dalam diskusi yang
5. Instrumen Program Lesson Study
dilakukan oleh tim Kelompok Bidang
Lembar Pengamatan Aktivitas Mahasiswa
Keahlian (KBK). Gambar pelaksanaan pro-
Lembar observasi pada kegiatan “Do”
gram Lesson Studyfase kegiatan Plan, Do,
untuk mengetahui aktivitas mahasiswa pada
dan See adalah sebagai berikut:
pembelajaran matakuliah Kalkulus II. 6. Teknik Analisis Data Analisis Data Aktivitas Mahasiswa Data hasil pengamatan aktivitas mahasiswa selama kegiatan pembelajaran dianalisis berdasarkan persentase. Persentase aktivitas mahasiswa yaitu frekuensi suatu aspek pengamatan dibagi dengan jumlah frekuensi semua aspek pengamatan dikali dengan 100 % atau Persentase aktivitas mahasiswa = frek suatu aspek pengamatan × 100% jml frek semua aspek pengamatan
61
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
4. Hasil Penelitian
yaitu koordinasi secara bersama-sama tim
Implementasi Lesson Study pada perku-
untuk membahas tentang rencana perkuliahan
liahan Kalkulus II
yang meliputi penentuan model dan pende-
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa Lesson Study dirancang dalam tiga
katan pembelajaran yang akan digunakan dalam perkuliahan.
tahap yang familiar dengan Plan-Do-See.
Tahap Plan ini dilakukan selama empat
Berkaitan dengan hal itu dalam implementasi
kali yaitu pada tanggal 22, 30 September
ini dirancang dalam empat siklus dengan tiap
2014 dan 14, 21 Oktober 2014. Pada tahap
siklus melalui tiga tahap tersebut. Dengan
ini disepakati bahwa mata kuliah yang dija-
bahasa lain dalam implementasi ini setiap
dikan sebagai Lesson Study yaitu Kalkulus
tahap ada empat kali.
II dengan model pembelajaran langsung. AdapunProduk dari tahap pertama ini
Adapun tahap-tahapan yang telah dilalui
yaitu diperolehnya rencana pengembangan
yaitu sebagai berikut:
pembelajaran (RPP), tersusunnya Lembar
1. Plan: Perancangan, penyusunan Ta-
Kerja Mahasiswa (LKM), dan l lembar kerja
hapan Pengajaran dan Alur pembela-
observasi aktifitas mahasiswa. Tahap Plan
jaran
dapat disajikan pada tabel 1 berikut ini.
Pada tahap Plan, proses yang dilakukan
Tabel 1.Schedul Do Lesson Study Kalkulus II NO
TANGGAL
MATERI
1
22 & 30 Sept 2014
Teorema Dasar Integral, Integral TakTentu
2
14 & 21Okt 2014
Integral Subsitusi, Integral Trigonometri
2. Do: Pelaksanaan dan Pengamatan Perkuliahan
MODEL
PRODUK
PEMBELAJARAN
PLAN
Model PembelajaranLangsung (Direct Instruction)
RPP, LKM, Lembar Observasi Aktivitas Mahasiswa
perubahan jadwal Do yang dilaksanakan pada tanggal 30 September 2014 dan 14, 21, 28
Pada tahap Do tidak dapat dilaksanakan
Oktober 2014. Pada tahap ini dihadiri oleh
seperti jadwal pada tabel 1, dikarenakan ada-
dosen model sesuai dengan kesepakatan dan
nya seminar hasil skripsi, sehingga terdapat
dihadiri juga oleh dosen-dosen lain yang
62
bertugas sebagai obsever, serta monev. Adapun dosen model pada pelaksanaan
capaian keterlaksanaan pembelajaran, kesesuaian langkah pembelajaran dengan RPP
Do adalah:
yang dipersiapkan dan hasil pengamatan se-
1. Sandha Soemantri, S.Pd.
lama proses pembelajaran. Pada kegiatan do,
2. Agus Solikin, M.Si.
dosen model belum melakukan beberapa
3. Syifaul Khudriyah, M.Pd.
langkah pembelajaran (seperti pada RPP),
4. Shoffan Shoffa, M.Pd.
antara lain belum menjelaskan format laporan percobaan yang akan dinilai, belum melaku-
3. See: Refleksi Pengajaran dan Pembelajaran Kegiatan see (Merefleksi) dilaksanakan
kan refleksi terhadap mahasiswamengenai kegiatan pembelajaran dan belum melakukan kegiatan merangkum.
langsung setelah open class. Kegiatan refleksi
Selanjutnya penyampaian hasil observasi
dipimpin oleh moderator. Moderator meng-
dari semua observer tentang kegiatan belajar
ingatkan kepada observer bahwa obyek ob-
mahasiswa, diantaranya sebagai berikut.
servasi adalah mahasiswadan aktivitasnya se-
a. Bagaimana kesiapan belajar mahasiswa?
lama proses pembelajaran. Kegiatan refleksi
(respon ketika dosen mempersiapkan
bukan kegiatan menghakimi dosen model.
belajar mahasiswa)
Kegiatan refleksi diharapkan adanya temuan
b. Bagaimana interaksi yang terjadi dalam
masalah, penyebabnya, dan pemberian solusi,
pembelajaran: mahasiswa dengan maha-
sehingga dapat diketahui pelajaran berharga
siswa dan mahasiswa dengan dosen? (ka-
yang dapat dipetik dari pembelajaran tersebut.
pan dimulai dan sampai kapan terjadi).
Kegiatan refleksi dimulai oleh moderator dengan memberi ucapan selamat pada dosen model yang bersedia mengimplementasikan perangkat pembelajaran yang telah disu-
c. Mengapa mahasiswatidak belajar/konsentrasi? d. Bagaimana jalan keluar mengatasi mahasiswa yang tidak belajar?
sun bersama. Selanjutnya moderator memberi
e. Bagaimana mahasiswa terlibat dalam ke-
kesempatan kepada dosenmodel untuk
giatan penutup (melakukan refleksi, me-
menyampaikan pengalaman mengajarnya,
rangkum, dan sebagainya)?
melakukan refleksi apakah pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan RPP yang
f. Pelajaran apa yang dapat dipetik dari kejadian tersebut?
dibuat pada saat plan? Dosen model menjelaskan perasaannya waktu mengajar, keter63
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
HASIL DAN DISKUSI Hasil observasi berikut didasarkan pada
itu? Mahasiswa saling berinteraksi ketika
lembar pengamatan Lesson Study.
perkuliahan berlangsung. Walaupun
a. Kegiatan Pendahuluan
pembelajaran tidak
dalam model
Bagaimana kesiapan belajar mahasiswa?
berkelompok, Interaksi terjadi dengan baik,
(respon ketika dosen mempersiapkan belajar
hal ini terbukti dengan adanya sikap saling
mahasiswa)?
tanya antar mahasiswa ketika mengerjakan
Mahasiswa pada awal pembelajaran
lembar kegiatan mahasiswa.
hampir 80 % telah siap dan antusias. Namun,
Dosen model dan mahasiswa berinteraksi
sekitar 20 % masih belum siap, hal ini terlihat
sejak kegiatan apersepsi, tingkat interaksi
dari adanya beberapa mahasiswa yang datang
semakin kelihatan ketika mahasiswa
terlambat pada saat perkuliahan tersebut.
mengerjakan LKM sampai selesei
Bagaimana kondisi/respon mahasiswa ketika dosen menyampaikan kegiatan apersepsi/ motivasi/ pemanasan berpikir? Mahasiswa merespon dengan baik, terbukti dengan adanya beberapa mahasiswa
pembelajaran ( terutama pada saat fase III dalam pembelajaran langsung). Mahasiswa yang kurang bisa megikuti pembelajaran dalam setiap siklus rata-rata terjadi pada 3-4 orang mahasiswa.
yang menjawab pertanyaan apersepsi dengan sigap, cepat dan tepat. Kemudian ketika
Mengapa mahasiswa tersebut tidak
dosen model meminta beberapa mahasiswa
dapat belajar dengan baik (terganggu dalam
untuk menjawab tentang pendekatan untuk
belajar)? Apa penyebabnya?.
menghitung luas sebuah bangun semua
Teorema dasar kalkulus II merupakan
mahasiswa langsung menjawab beramai-
materi baru, sehingga mahasiswa tersebut
ramai.
sedikit kesulitan. Dari pengamatan ada beberapa faktor yang dianggap/dimungkinkan
b. Kegiatan Inti Bagaimana interaksi yang terjadi dalam
menjadi kendala yaitu a. kompleksitas materi
pembelajaran: mahasiswa dengan mahasiswa
b. kurangnya alokasi waktu
dan mahasiswa dengan dosen? (kapan dimulai
c. tidak hadir pada pertemuan sebelumnya
dan sampai kapan terjadi) Mahasiswa mana
sehingga terjadi miskonsepsi/lompatan
yang tidak bisa mengikuti pelajaran secara
materi.
baik (atau terganggu dalam belajar) pada hari 64
Bagaimana usaha dosen model untuk mengatasi gangguan belajar tersebut? Kapan gangguan belajar tersebut teratasi? Gangguan belajar yang terjadi pada mahasiswa teratasi ketika waktu mengerjakan
memberi tugas sebagai bagian dari remidi)? Mahasiswa langsung mengeluh serempak ketika dosen menyampaikan tugas yang harus dikerjakan untuk dibahas pertemuan selanjutnya.
LKM berlangsung. Dosen model memberikan bimbingan langsung dan mengamati proses pengerjaan LKM (sesuai dengan fase-fase pembelajaran langsung).
A. Hikmah Pembelajaran Pelajaran berharga yang dapat dipetik dari pengamatan pembelajaran ini yaitu
Bagaimana usaha dosen dalam men-
1. Sikap saling bekerjasama
dorong mahasiswa yang tidak aktif belajar?
Bentuk kerjasama ini bersifat natural, hal
Pada saat kegiatan do, dengan sifat
ini bisa dilihat dalam beberapa sudut pandang
ketelatenan dan kecerdasan dosen model
yang meliputi:
untuk membimbing dan memberikan motivasi
a. Interaksi antar mahasiswa
kepada mahasiswa yang tidak aktif belajar
Interaksi antar mahasiswa terwujud
(belum paham, tidak berani bertanya) agar
selama proses perkuliahan berlangsung pada
berani bertanya dan mengungkapkan
saat pengerjaan LKM.
pendapatnya.
b. Interaksiantar mahasiswa dengan dosen model
c. Kegiatan Penutup
Interaksiantar mahasiswa dengan dosen
Bagaimana mahasiswa terlibat dalam
model terwujud dengan keaktifan mahasiswa
kegiatan penutup (melakukan refleksi,
untuk bertanya dan berdiskusi dengan dosen
merangkum, dan sebagainya)?
model. Setiap siklusnya terdapat peningkatan
Secara umum dosen model belum
mahasiswa yang aktif untuk bertanya dan
melakukan kegiatan refleksi dan merangkum,
berdiskusi dengan dosen model, data
hanya menyampaikan konfirmasi atau
diberikan sebagai berikut:
penegasan mengenai materi yang dibahas di kelas. Bagaimana respon mahasiswa, ketika dosen menyampaikan tindak lanjut pembelajaran (seperti memberikan arahan, 65
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
Tabel 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Mahasiswa dalam PBM 4 (empat) Siklus
Aspek Pengamatan PBM Interaksi antara mahasiswa dan mahasiswa Interaksi antara mahasiswa dan dosen Siswa yang pasif
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Siklus 4
Hadir:16 Mhs 1275%
Hadir:16 Mhs 1381%
Hadir:17 Mhs 1588%
Hadir:18 Mhs 1689%
531%
531%
4 25%
319%
8 47% 212%
10 56% 211%
c. Kolaborasi antara dosen model dengan tim
dunia perkuliahan. Lewat program ini antar
Kolaborasi antara dosen model dengan
dosen bisa mengambil nilai-nilai dari dosen
tim, terwujud dalam hal tiap tahap yang ada
lain yang bisa ditiru, sebagai contoh yaitu
dalam leason study.
dalam hal penguasaan materi, ketelatenan,
2. Saling menghargai
kesabaran, dan cara memotivasi mahasiswa,
Sikap saling menghargai, terwujud dalam
selain itu, melalui program ini secara umum
setiap interaksi yang ada selama proses
dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa pada
perkuliahan. Sikap saling menghargai yang
saat Proses Belajar Mengajar (PBM).
paling sederhana bisa dilihat dalam proses
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat
perkuliahan ini yaitu sikap saling menghargai
peningkatan aktivitasmahasiswa pada setiap
ketika terjadi perbedaan pendapat tentang
siklus PBM, yaitu peningkatan rata-rata 5%
hasil perhitungan.
pada aspek interaksi antara mahasiswa dan
3. Sikap mau menerima kritik
mahasiswa, 8% pada aspek interaksi antara
Sikap mau menerima kritik, terwujud
mahasiswa dan dosen, dan penurunan rata-
ketika ada kritik, dan saran yang membangun
rata 5% untuk pada aspek siswa yang pasif.
dalam perkuliahan.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa melalui program Lesson Study dengan menggunakan
KESIMPULAN Implementasi direct instruction dalam meningkatkan aktivitas mahasiswapada
model pembelajaran direct instruction aktivitas mahasiswa meningkatpada setiap siklus implementasi pembelajaran.
matakuliah Kalkulus II melalui Program Lesson Study di Prodi Pendidikan Matematika,
Daftar Pustaka
secara umum memberikan nuansa baru dalam
Depdiknas. 2009. Program Perluasan Les-
66
son Study Untuk Penguatan LPTK. Jakarta: Direktorat Ketenagaan. Herawati Susilo, 2012, Peningkatan Mutu Perkuliahan Di Perdosenan TinggiMelalui Lesson Study, Makalah disajikan dalam Lokakarya Lesson Study untuk Dosen FMIPA Universitas Muhammaddiyah Surabaya, 9 Februari 2012. Makrup, Farid. 2004. Model-Model Pembelajaran Matematika Makalah disampaikan dalam kegiatan Workshop KBK Mata Pelajaran Matematika, Bhs. Indonesia dan Bhs. Inggris, Suku Dinas Pendidikan Dasar Kodya Jakarta Selatan, tanggal 11 – 12 Mei 2004 di SMK 57 Jakarta.
Nurmalita dkk, Direct Instruction Sebagai Metode Untuk Meningkatan Pemahaman Materi Pemantulan Cahaya Pada Open Class Lesson StudyDi Smpn Model Terpadu Bojonegoro. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKIP UNS. Suratno, Tatang. 2011. Implementasi Lesson Study pada Pengajaran Deret Aritmatika di Sekolah Avicenna. Makalah, UPI. Universitas Muhammadiyah Surabaya. 2010. Pedoman Akademik Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Surabaya
67