IMPLEMENTASI CRM DALAM BISNIS PUSAT PERBELANJAAN (MALL) BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY Bambang Setiawan, Aprilia Febriyanti, Radityo Prasetianto Wibowo Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus Keputih, Sukolilo,Surabaya,60111 Telp : (031) 5922949, Fax : (031) 5964965 E-mail :
[email protected] Abstract Recently, the number of malls has significantly increased. The rise in this business leads to a tight competition among malls. Customer Relationship Management (CRM) is considered as one of essential programs for the management of malls to win the competition. In another side, technology has evolved rapidly and brought people to enter an era of internet and mobile application. As well as internet, Short Message Service (SMS) in mobile device has played an important role in people’s daily life. This paper presents the development of website and SMS gateway application as a CRM tool to enhance communication and bridge the relationship between customers and the management of malls. Furthermore, testing on the application is presented to check the performance of the SMS Gateway application. The result of this paper shows that the use of two mobile phones as a modem and the distribution of functions for each mobile phone have improved the system’s performance. Abstrak Dewasa ini, bisnis pada pusat perbelanjaan semakin menjamur di Indonesia. Ramainya bisnis pusat perbelanjaan di Indonesia ini membuat kompetisi antar pusat perbelanjaan menjadi semakin ketat. Untuk memenangkan kompetisi tersebut, salah satu caranya adalah dengan menerapkan konsep Customer Relationship Management (CRM). Dengan teknologi yang telah berkembang semakin pesat, implementasi CRM menjadi lebih cepat dan fleksibel, salah satunya adalah dengan fasilitas SMS (Short Message Service) yang terdapat pada hamper semua mobile device. Dalam penelitian ini akan dibuat suatu web dan aplikasi SMS gateway sebagai implementasi konsep CRM yang diharapkan dapat meningkatkan komunikasi antara pelanggan dengan pihak manajemen pusat perbelanjaan. Selanjutnya, dilakukan uji coba untuk mengetahui kinerja dari aplikasi SMS gateway yang telah dibuat. Dari hasil penelitian, didapatkan penggunaan dua buah telepon genggam sebagai modem, serta pembagian fungsi untuk setiap telepon genggam akan meningkatkan kinerja sistem. Kata Kunci : CRM, web, SMS gateway, pusat perbelanjaan 1.
PENDAHULUAN
Pelanggan dari pusat perbelanjaan sendiri terbagi menjadi dua yaitu tenant dan pengunjung pusat perbelanjaan. Untuk menjalin hubungan dengan kedua pelanggan tersebut secara baik, perlu adanya suatu media komunikasi antara pihak manajemen dengan pelanggannya. Di sisi lain, teknologi berkembang semakin pesat. Kita telah memasuki era aplikasi internet dan mobile. Dewasa ini telah banyak perusahaan, institusi maupun organisasi yang menggunakan web dan SMS gateway sebagai sistem yang menjembatani pihak manajemen dengan pelanggan. Dalam penelitian ini akan dibuat suatu web dan aplikasi SMS gateway yang dapat menjembatani hubungan antara pihak manajemen pusat perbelanjaan dengan kedua pelanggannya. Namun dalam penerapannya, khususnya SMS gateway, perusahaan sering terkendala dalam hal biaya. Hal ini disebabkan karena perusahaan harus
Pusat perbelanjaan merupakan trend baru bagi masyarakat untuk berwisata dalam kota. Oleh karena itu, pusat perbelanjaan telah menjadi bisnis yang sangat potensial bagi para pelaku bisnis di Indonesia. Hal ini membuat bisnis pusat perbelanjaan semakin menjamur di Indonesia. Bisnis pada pusat perbelanjaan yang semakin menjamur ini akan membuat persaingan antar pusat perbelanjaan menjadi semakin ketat. Jika tidak terjalin komunikasi yang baik antara pihak pusat perbelanjaan dengan pelanggannya, pelanggan tersebut bisa lepas dengan mudah. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem manajemen hubungan pelanggan yang baik agar dapat memenangkan pelanggan baru, mengembangkan layanan dan produk untuk kepuasan pelanggan dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. 100
Setiawan dkk., Implementasi CRM dalam bisnis pusat perbelanjaan (Mall) berbasis Web … menyediakan biaya yang tidak sedikit untuk pulsa yang digunakan dalam mengirimkan SMS-SMS kepada para pelanggannya.
perangkat lunak. MVC pertama kali dijelaskan oleh Trygve Reenskaug pada tahun 1979. Pola ini memisahkan antara domain logika dengan domain tampilan. Pola ini membedakan objek berdasarkan tiga kategori yaitu: 1. Model merupakan objek yang merepresentasikan struktur data. 2. View berfungsi untuk menampilkan data yang diinginkan. 3. Controller berfungsi sebagai perantara model, view, dan sumber daya lain yang diperlukan untuk memproses HTTP request dan menghasilkan halaman web. Dengan pendekatan ini, beberapa view dan controller dapat berhubungan dengan model yang sama. Jika dibuat suatu view dan controller baru, juga dapat langsung dihubungkan dengan model tanpa harus mengubah program dari model tersebut.
Dalam penelitian ini ditawarkan suatu solusi dengan memanfaatkan promo dari beberapa provider, yaitu jika mengirimkan SMS ke sesama provider akan dikenakan biaya murah atau bahkan gratis. Oleh karena itu, walaupun pelanggan hanya cukup mengirimkan SMS ke satu nomor, pihak pusat perbelanjaan akan menggunakan beberapa telepon genggam (one in multi out) dengan provider yang berbedabeda untuk mengirimkan SMS ke berbagai pelanggannya tersebut. Dengan adanya web dan SMS gateway ini, diharapkan komunikasi antara pihak manajemen pusat perbelanjaan dengan pelanggan dapat terjalin dengan mudah dan murah serta segala permasalahan yang mungkin terjadi akibat kurangnya media komunikasi dapat teratasi.
2.3 CodeIgniter CodeIgniter adalah salah satu framework untuk membangun website menggunakan bahasa pemrograman utama PHP. Penggunaan framework ini adalah untuk mempercepat pengerjaan dibandingkan dengan menulis program dari awal. Hal ini dikarenakan CodeIgniter menyediakan kumpulan library untuk mengaplikasikan fungsi umum diperlukan dalam web. CodeIgniter dibuat berdasarkan pola pengembangan MVC. Dalam CodeIgniter terdapat sub folder model, view, dan controller. Setiap file didalamnya adalah file .php. Gambar 1 menjelaskan aliran data yang terjadi pada CodeIgniter .
2. METODE Terdapat empat topik utama pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pengerjaan penelitian ini, yaitu Customer Relationship Management (CRM), Model-View-Controller (MVC), CodeIgniter dan SMS Gateway. Masing-masing daftar pustaka akan dijelaskan dalam sub bab berikut ini 2.1 Customer Relationship Management (CRM) Menurut Kalakota (2001) terd apat tiga tahapan dalam CRM yaitu: 1. Mendapatkan pelanggan baru (acquiring). 2. Peningkatan profitabilitas pelanggan (enhancing). 3. Mempertahankan pelanggan yang menguntungkan (retaining). Peran aplikasi web dan SMS gateway sendiri pada bisnis pusat perbelanjaan ini ditujukan untuk ketiga tahap tersebut. Dengan melakukan inovasi berupa SMS gateway, pusat perbelanjaan diharapkan dapat memperoleh pelanggan baru. Selain itu, dengan adanya aplikasi web dan SMS gateway, diharapkan dapat mengurangi biaya operasional yang sebelumnya tidak dilaksanakan secara online, sehingga dapat meningkatkan pendapatan bersih. Dengan adanya web dan SMS gateway, pelanggan juga dapat dengan mudah menyalurkan pendapatnya sehingga pusat perbelanjaan dapat mengetahui keinginan dan mempertahankan pelanggannya tersebut.
2.4 SMS Gateway Short message service atau SMS adalah mekanisme pengiriman pesan singkat yaitu tidak lebih dari 160 karakter, melalui jaringan mobile. Prinsip kerja SMS adalah Store and Forward. Pesan dikirim terlebih dahulu ke Short Message Service Center (SMSC) dan disimpan, baru kemudian dikirim ke telepon genggam tujuan. Dalam penelitian ini, sistem SMS gateway dibangun dengan menggunakan NowSMS. NowSMS adalah SMS/MMS Content Delivery Solution yang menyediakan jalur cepat untuk mengembangkan dan menyebarkan SMS, MMS, dan solusi WAP Push. NowSMS kompatibel dengan Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Windows Server 2003 dan 2008. 3. HASIL dan PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses pembuatan SMS gateway dengan CodeIgniter. Proses tersebut antara lain yaitu menambah data event, melihat respon pelanggan, implementasi dan uji coba
2.2 Model-View-Controller (MVC ) Model-View-Controller (MVC) adalah salah satu pola desain dalam pengembangan
101
Jurnal Sistem Informasi, Volume 4, Nomor 2, Maret 2012, hlm 100-108
Gambar 1 Aliran Data pada Code Igniter
Gambar 2. Halaman Awal Website Pusat perbelanjaan
3.1 Menambah Data Event Sub bab ini menjelaskan implementasi untuk menambah data event. Sistem akan menampilkan halaman tambah event. Pada halaman tambah event terdapat form tambah event. Pada form ini, terdapat beberapa field yang harus diisi, antara lain judul, summary, dan detail event. Setelah menekan tombol Submit, masukan dari form ini akan disimpan ke dalam tabel event, dan masukan dari field summary akan disimpan ke tabel sms_kirim, yang selanjutnya akan dikirimkan secara otomatis ke para pelanggan SMS gateway yang menginginkan informasi event.
3.3 Implementasi Teknologi SMS Gateway dengan NOW SMS Penjelasan proses implementasi teknologi SMS gateway ini meliputi konfigurasi NowSMS, implementasi kirim SMS otomatis, dan implementasi balas SMS otomatis. Melakukan Konfigurasi NowSMS Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan instalasi GSM modem. Sebelumnya pastikan driver modem sudah dilakukan instalasi. Tahap selanjutnya dilakukan pengaturan untuk tiap telepon genggam tersebut dengan melakukan klik pada tombol Properties. Selanjutnya, untuk dapat mengirimkan SMS, NowSMS telah menyediakan layanan web interface untuk melakukan pengiriman pesan. Hal ini dilakukan dengan mencentang pilihan Enable menu driven web interface pada tab Web, kemudian memilih Run as a service pada tab Service.
3.2 Melihat Respon Pelanggan Pelanggan dari pusat perbelanjaan dapat melihat respon dari keluhan yang telah diajukannya pada menu Respon keluhan dengan memasukkan ID keluhan yang didapatnya setelah proses pengajuan keluhan. Sistem akan memeriksa apakah ID tersebut ada atau tidak. Jika ada, sistem akan menampilkan data respon keluhan berupa status dan keterangan.
102
Setiawan dkk., Implementasi CRM dalam bisnis pusat perbelanjaan (Mall) berbasis Web …
Gambar 4. Web Interface dari NowSMS
Tabel 2. Parameter URL untuk Pengiriman Pesan SMS
URL Parameter Deskripsi PhoneNumber Nomor telepon genggam penerima SMS Text Isi pesan dari SMS yang dikirim Sender Nomor telepon genggam pengirim SMS
Gambar 3. Tampilan Setting untuk Pengiriman SMS Berdasarkan Provider
Gambar 4 menunjukkan web interface dari aplikasi NowSMS untuk melakukan pengiriman SMS. Jika NowSMS menerima respon error dari SMSC, NowSMS akan menjalankan proses pengiriman ulang, sesuai dengan nilai parameter-paramater proses pengiriman ulang yang terdapat pada bagian [SMSGW] pada file SMSGW.INI. Tabel berikut menunjukkan parameter-parameter yang tersedia untuk mengontrol proses pengiriman ulang.
Data SMS yang dikirim secara otomatis oleh sistem SMS gateway pusat perbelanjaan adalah data summary promo dan event yang ditambahkan oleh admin atau tenant melalui website pusat perbelanjaan. Selain disimpan ke dalam tabel promo dan event, data tersebut juga disimpan ke dalam tabel sms_kirim. Pada tabel sms_kirim terdapat field status. Field status bernilai 0 jika SMS belum dikirim dan bernilai 1 jika SMS sudah dikirim. Untuk mengirimkan layanan SMS promo dan event tersebut akan dibuat program dengan nama kirimsms.php. Pada awalnya sistem akan mengambil data pada tabel sms_kirim dengan id terkecil dan berstatus 0. Pada segmen kode program 1 ditunjukkan potongan kode program untuk mengambil data sms_kirim dengan ID terkecil.
SMS yang dikirim dan diterima oleh NowSMS tidak tersimpan dalam basis data. Oleh karena itu, pada pembuatan sistem SMS gateway pusat perbelanjaan ini, dibuatlah tabel sms_kirim dan sms_masuk pada basis data pusat perbelanjaan. Fungsinya sebagai tempat penyimpanan data SMS yang dikirim maupun diterima oleh NowSMS. Walaupun NowSMS tidak menyimpan SMS yang masuk dan keluar ke dalam basis data, NowSMS memiliki log file yang mencatat aktivitas-aktivitasnya. Log file dari NowSMS ini, secara default tersimpan dalam direktori C:\ProgramData\NowSMS. Log file NowSMS juga dapat dilihat dengan menekan tombol View Log Files pada tab Service.
Segmen Kode Program 1 untuk Mengambil Data sms_kirim dengan ID terkecil
Selanjutnya, akan dijalankan fungsi SendSMS() untuk mengirimkan SMS tersebut. Berikut adalah kode program dari fungsi SendSMS(). Segmen kode program 2 menunjukkan kode program dari fungsi SendSMS().
Implementasi Kirim SMS Otomatis NowSMS sudah menyediakan URL parameter untuk mengirimkan pesan SMS. Berikut ini adalah form at URL untuk mengirimkan pesan SMS: http://127.0.0.1:8800/?PhoneNumber=xx. Tabel 2 menunjukkan beberapa parameter URL yang dapat digunakan untuk melakukan pengiriman pesan SMS.
Segmen Kode Program 2 untuk Fungsi SendSMS()
103
Jurnal Sistem Informasi, Volume 4, Nomor 2, Maret 2012, hlm 100-108
Tabel 1. Parameter untuk Mengontrol Proses Pengiriman Ulang
Parameter
Deskripsi
Nilai Default
Retry Delay
Waktu tunggu pengiriman ulang setelah menemui error (dalam satuan detik).
30
Retry Delay Multiplier
Kelipatan waktu tunggu yang dilakukan untuk setiap error pengiriman. Setiap kali menemui error waktu tunggunya adalah: RetryDelay*RetryDelayMultiplie* #FailedAttempts
1
Retry Delay After Attempts RetryMax Attempts
Nilai RetryDelay hanya akan dilaksanakan setelah error ke-###
2
Jumlah maksimum pengiriman ulang yang akan dilakukan.
20
Jika sistem telah melakukan pengiriman SMS, maka field status pada data tersebut akan diperbarui menjadi 1. Selanjutnya, program tersebut akan dijalankan tiap satu menit dengan menggunakan task scheduler.
tersebut. Hal ini diatur pada field Receive Phone Number(s). Setting inilah yang membuat tiap koneksi SMSC dapat mengeksekusi perintah yang berbeda. Selanjutnya, perintah yang akan dieksekusi, akan didefinisikan pada field Command to Execute. Pada sistem SMS gateway pusat perbelanjaan ini, perintah yang akan dieksekusi sebagai respon dari suatu SMS adalah berupa program PHP. Baris perintah untuk mengeksekusi suatu program atau HTTP request sendiri dapat berisi parameter-parameter pengganti dari isi suatu pesan SMS. Beberapa parameter tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.
Implementasi Balas SMS Otomatis Pada bagian ini dijelaskan implementasi balas SMS otomatis pada sistem SMS gateway pusat perbelanjaan dengan menggunakan NowSMS dan PHP. Yang dimaksud dengan fungsi balas SMS otomatis adalah SMS gateway secara otomatis akan membalas SMS yang masuk. Pengirim akan mengirimkan SMS dengan format tertentu yang dikenali aplikasi, kemudian aplikasi dapat melakukan auto-reply berisi informasi yang dibutuhkan oleh pengirim tersebut. Untuk membuat sistem SMS gateway yang interaktif seperti ini, NowSMS sudah menyediakan fitur “2-Way”. Dialog konfigurasi “2-Way” berisi pengaturan yang terkait dalam pembuatan aplikasi dua arah yang dapat menerima pesan SMS dan mengembalikan respon berdasarkan isi pesan SMS tersebut. Pada tab 2-Way, pilih Process Received SMS Messages agar sistem dapat menerima dan memroses SMS-SMS yang masuk. Ketika sebuah pesan SMS diterima, sistem akan memeriksa isi dari pesan tersebut, dan kemudian dapat mengeksekusi suatu program, atau berhubungan dengan suatu URL HTTP, berdasarkan isi dari pesan tersebut. Bagaimana cara SMS tersebut diproses bergantung pada kata pertama dari isi SMS tersebut. Dalam terminology NowSMS, kata pertama dari SMS yang diterima tersebut adalah SMS Command Prefix. Berdasarkan SMS
Tabel 3. Parameter Pengganti dari Isi Pesan SMS
Parameter
Keterangan
Nomor telepon genggam pengirim SMS dari isi Kata pertama @@@SMSPREFIX@@ SMS @@SENDER@@
Isi SMS tanpa @@SMSPREFIX@@ @@FULLSMS@@ Seluruh isi SMS Nomor telepon @@RECIP@@ genggam penerima SMS Proses dalam program PHP yang akan dieksekusi untuk membalas SMS tersebut terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: 1. Mengambil data dari NowSMS dan menyimpannya ke dalam tabel sms_masuk pada basis data pusat perbelanjaan. 2. Memproses isi SMS dan menentukan balasan SMS. Pada awalnya sistem akan memanggil fungsi cekTenant($sender) untuk mengetahui apakah tenant tersebut sudah melakukan registrasi dan validasi. Jika belum, isi SMS balasan yang akan dikirim adalah “Nomor HP anda belum terdaftar lakukan registrasi dan validasi terlebih dahulu”. Apabila sudah terdaftar, sistem akan mengambil id_regis@@SMS@@
Command Prefix ini, sistem akan mengeksekusi perintah-perintah yang berhubungan dengan kata pertama tersebut. Fitur 2-way ini juga dapat mengeksekusi perintah-perintah berdasarkan nomor telepon genggam penerima SMS
104
Setiawan dkk., Implementasi CRM dalam bisnis pusat perbelanjaan (Mall) berbasis Web … trasi dari tenant tersebut, mengambil semua data sewa (harga sewa dan masa akhir sewa) untuk setiap lokasi dari tenant tersebut, dan menyiapkannya sebagai SMS balasan. 3. Menyimpan SMS balasan ke dalam tabel sms_kirim. 4. Mengirim SMS balasan. Hal ini dilakukan dengan memanggil fungsi SendSMS() yang sudah dijelaskan sebelumnya. 5. Mengupdate status dari SMS dalam tabel sms_kirim.
Gambar 11. Record baru pada data SMS Kirim
Pada data SMS kirim akan terlihat record baru yang berisi ringkasan dari data event yang baru dimasukkan serta nomor telepon genggam dari pelanggan SMS gateway event. Gambar 11 menunjukkan record baru pada data SMS kirim. Setelah task scheduler dijalankan, SMS tersebut akan dikirim, dan statusnya berubah menjadi TERKIRIM.
3.4 Uji Coba dan Analisis
Melihat Respon Keluhan
Terdapat dua jenis uji coba yang dilakukan, yaitu: uji coba fungsional sistem dan uji coba kinerja SMS gateway.
Gambar 12 menunjukkan form untuk melihat respon keluhan. Apabila ID keluhan yang dimasukkan tidak terdapat pada basis data, akan muncul pesan peringatan seperti yang terlihat pada gambar 13. Apabila ID keluhan yang dimasukkan pada field terdaftar dalam basis data maka akan ditampilkan data status dari keluhan yang telah diajukan tersebut. Gambar 14 menunjukkan contoh dari respons keluhan dari pelanggan.
Uji Coba Fungsional Uji coba fungsional dilakukan untuk menguji jalannya aplikasi website dan SMS gateway pusat perbelanjaan, mulai dari proses input sampai dengan proses output. Pada bagian ini akan ditampilkan beberapa contoh hasil dari uji coba fungsional yang dilakukan. Menambah Data Event Form untuk menambah data event dapat dilihat pada gambar 8. Apabila pengguna belum mengisi seluruh field dan menekan tombol Submit, maka akan muncul pesan peringatan semua field harus diisi. Notifikasi untuk mengisi semua field dapat dilihat pada gambar 9. Apabila seluruh field sudah terisi dengan benar, maka akan muncul tampilan pada gambar 10.
Gambar 12. Form untuk melihat respon keluhan
Gambar 13. Pesan Peringatan ID keluhan tidak ada
Gambar 8. Form Tambah Event
Gambar14. Contoh response keluhan
Uji Coba Kinerja SMS Gateway Uji coba kinerja SMS gateway dilakukan untuk mengetahui kinerja dari SMS gateway yang telah dibuat. Uji kinerja ini dilakukan dengan cara menghitung waktu respon yaitu selisih dari waktu SMS diterima sistem hingga waktu SMS balasan dikirim. Uji coba dilakukan secara bertahap dengan mengirimkan satu, dua, tiga, empat, lima, dan kemudian sepuluh SMS ke sistem dalam batasan waktu dua menit. Uji coba
Gambar 9. Notifikasi Tambah Event
Gambar 10. Pesan Tambah Event berhasil dilakukan
105
Jurnal Sistem Informasi, Volume 4, Nomor 2, Maret 2012, hlm 100-108 dilakukan untuk layanan SMS lokasi yaitu dengan mengirimkan SMS berisi ”LOKASI optik”. Terdapat tiga buah skenario dalam uji coba untuk mengetahui kinerja SMS gateway pusat perbelanjaan ini, yaitu:
penerima SMS dan pengirim SMS balasan. Telepon genggam yang digunakan dalam uji coba ini adalah Nokia 3220 sebagai penerima SMS, Samsung GT-C3010S sebagai pengirim SMS balasan, dan Samsung GT-E2120 serta Samsung GT-C6625 sebagai pelanggan SMS. Semua telepon genggam menggunakan kartu SIM XL. Gambar 17 menunjukkan arsitektur sistem pada uji coba III.
1. Uji Coba I Menggunakan satu buah telepon genggam yang dihubungkan dengan komputer. Telepon genggam tersebut berguna sebagai penerima dan pengirim SMS balasan. Telepon genggam yang digunakan dalam uji coba ini adalah Samsung GT-C3010S sebagai modem dan Samsung GTE2120 serta Nokia 3220 sebagai telepon genggam pelanggan SMS. Ketiganya menggunakan kartu SIM XL. Arsitektur sistem pada uji coba I ini dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 17 Arsitektur sistem pada uji coba 3
Uji kinerja SMS gateway juga dilakukan dengan mengubah nilai parameter proses pengiriman ulang. Nilai default dari NowSMS untuk parameter RetryDelay adalah 30. Pada uji coba berikutnya, nilai parameter tersebut akan diganti menjadi tiga, lima, dan sepuluh. Dari hasil uji coba ini akan didapatkan pengaruh nilai RetryDelay terhadap kinerja dari SMS gateway.
Gambar 15 Arsitektur sistem pada uji coba 1
2. Uji Coba II Menggunakan dua buah telepon genggam yang dihubungkan dengan komputer. Kedua telepon genggam tersebut sebagai penerima dan pengirim SMS balasan. SMS balasan dikirim dari telepon genggam yang menerima SMS. Telepon genggam yang digunakan dalam uji coba ini adalah Samsung GT-C3010S dan Nokia 3220 sebagai modem, dan Samsung GTE2120 serta Samsung GT-C6625 sebagai telepon genggam pelanggan SMS. Semua telepon genggam menggunakan kartu SIM XL. Arsitektur sistem pada uji coba II ini dapat dilihat pada Gambar 16.
3.5 Analisis Hasil Uji Coba I, II, dan III Dari hasil yang telah didapat pada uji coba I, II, dan III, dilakukan analisis untuk mengetahui arsitektur manakah dari ketiga uji coba tersebut yang akan memberikan kinerja paling baik. Grafik 25 menunjukkan perbandingan waktu respon untuk pengiriman 10 SMS pada uji coba I, II, dan III. Dari grafik 18 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan waktu respon yang signifikan antara uji coba I dengan uji coba yang lain. Waktu respon pada uji coba I, yang hanya menggunakan satu telepon genggam sebagai modem, lebih lama dibanding dengan uji coba II dan uji coba III yang menggunakan dua telepon genggam sebagai modem.
Gambar 16 Arsitektur sistem pada uji coba 2 Gambar 18. Grafik Perbandingan Waktu Respon 10 SMS pada Uji Coba I, II, dan III
3. Uji Coba III Uji coba ini menggunakan dua buah telepon genggam yang dihubungkan dengan komputer. Satu telepon genggam berfungsi sebagai
Pada log file SMSOUTyyyymmdd.LOG yang dihasilkan pada uji coba I sering terjadi error yang ditunjukkan pada gambar 19.
106
Setiawan dkk., Implementasi CRM dalam bisnis pusat perbelanjaan (Mall) berbasis Web … Kemudian, uji coba dilakukan dengan mengirimkan sepuluh SMS secara berurutan dengan batasan waktu dua menit. Berikut adalah grafik perbandingan pemakaian nilai RetryDelay default dengan RetryDelay=5.
Gambar 19. Error Modem Response
Error dengan program yang tertera pada gambar 19 memiliki arti kegagalan sementara. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan tidak berfungsi dengan benar namun kondisi ini tidak akan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini dapat disebabkan karena modem sedang mencoba untuk menransfer pesan SMS lain. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan dua telepon genggam sebagai modem dapat membuat waktu respon untuk membalas suatu SMS menjadi lebih cepat. Hal ini juga menunjukkan bahwa penggunaan dua telepon genggam sebagai modem dapat menjadi solusi dari waktu respon sistem yang lambat.
Gambar 21. Perbandingan Waktu Respon untuk Pemakaian Nilai RetryDelay
Dari grafik pada gambar 21 dapat dilihat bahwa pengubahan nilai parameter RetryDelay memberikan pengaruh terhadap kinerja dari sistem SMS gateway. Secara umum, waktu respon yang terjadi apabila nilai RetryDelay default menjadi lebih lama. Waktu respon paling lama mencapai 2 menit 35 detik. Selain itu, pada sistem dengan nilai RetryDelay default, SMS terakhir yang dikirim baru akan masuk setelah 13 menit kemudian. Hal ini berbeda dengan apabila sistem memakai nilai RetryDelay=5, dimana SMS terakhir yang dikirim akan masuk setelah 7 menit kemudian. Namun, dari uji coba tersebut, belum diketahui apakah semakin rendah nilai RetryDelay yang kita masukkan, akan semakin cepat pula kinerja sistem SMS gateway. Oleh karena itu dilakukan uji coba selanjutnya dengan menentukan nilai RetryDelay=3 dan RetryDelay=10. Berikut adalah grafik perbandingan pemakaian nilai RetryDelay=3, RetryDelay=5, dan RetryDelay=10.
Selanjutnya, untuk mengetahui strategi mana yang lebih baik antara uji coba II dengan uji coba III, maka dilakukan perbandingan waktu respon 20 SMS antara uji coba II dengan uji coba III. Grafik perbandingan antara kedua uji coba tersebut dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 20. Grafik Perbandingan Waktu Respon 20 SMS pada Uji Coba II dan III
Pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa ternyata terdapat perbedaan waktu respon yang cukup signifikan antara uji coba II dengan uji coba III. Waktu respon pada uji coba III, yang membagi fungsi untuk kedua modem, lebih cepat dibanding dengan uji coba II. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan dua telepon genggam dengan pembagian fungsi (yaitu sebagai penerima dan pengirim SMS) dapat membuat kinerja dari sistem SMS gateway meningkat. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa arsitektur pada uji coba III lah yang dapat memberikan kinerja paling baik pada sistem SMS gateway.
Gambar 22. Grafik perbandingan pemakain nilai RetryDelay
Dari grafik gambar 22 dapat dilihat ternyata bukan nilai RetryDelay yang paling kecil yang memberikan kinerja terbaik. Pada grafik terlihat bahwa RetryDelay dengan nilai lima, memberikan kinerja lebih baik dibandingkan kedua nilai RetryDelay yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa nilai RetryDelay memang dapat mempengaruhi kinerja sistem, namun tidak berarti nilai RetryDelay terkecil akan menghasilkan kinerja yang terbaik.
3.6 Analisis Hasil Uji Coba Parameter RetryDelay Nilai default dari parameter proses pengiriman ulang telah ditunjukkan pada Tabel 5.3. Nilai default dari parameter RetryDelay adalah 30 dengan RetryDelayMultiplier adalah 1. Pada uji coba kali ini, parameter-parameter tersebut akan diubah nilainya. Parameter RetryDelayMultiplier diubah menjadi 0, sedangkan parameter RetryDelay pada awalnya diubah menjadi 5.
107
Jurnal Sistem Informasi, Volume 4, Nomor 2, Maret 2012, hlm 100-108 4. SIMPULAN dan SARAN
Addison- Wesley Longman Inc. Ozgener, S. dan Iraz, R., 2005. “Customer Relationship Management in Spusat perbelanjaan– Medium Enterprises: The Case of Turkish Tourism Industry”. Elsevier Ltd. Pressman, R.S., 2001. Perangkat lunak Engineering: A Practitioner’s Appoach. McGraw-Hill Companies, Inc. Rosenberg, D. dan Stephens, M., 2007. Use Case Driven Object Modeling with UML: Theory and Practice. Apress. Roy, D. dan Masih, N., 2007. “Pusat perbelanjaan Management – A Growing Phenomenon in Indian Retail Industry”. Jones Lang LaSalle Meghraj. Scott, K., 2001. Overview of the Unified Process: Use Case Driven,
Soerowirdjo, B., Setiawan, B., Trinugroho, I.A., dan Andrian, 2004. “Perancangan Permintaan melalui SMS terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Gunadarma”. Proceeding, Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2004). Jakarta, 24-25 Agustus. Upton, D., 2007. CodeIgniter for Rapid PHP Application Development. Packt Publishing Ltd. Wijayanto, A. dan Pardede, D.L.C., 2008. “Pemanfaatan SMS Gateway dan Email Gateway untuk Pengiriman Informasi di PT. Semesta Citra Dana”. Proceeding, Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2008). Depok, 20-21 Agustus.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Dari hasil uji kinerja SMS gateway yang telah dilakukan, didapatkan arsitektur pada uji coba III yang akan memberikan kinerja terbaik pada sistem SMS gateway. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan dua buah telepon genggam sebagai modem serta pembagian fungsi untuk masing-masing modem dapat meningkatkan kinerja dari sistem SMS gateway. Kinerja sistem SMS gateway juga dapat ditingkatkan dengan penggunaan konfigurasi dari parameter-parameter yang tersedia di NowSMS untuk mengontrol proses pengiriman ulang. 5. DAFTAR RUJUKAN Dyche, J., 2002. The CRM Handbook: a Business Guide to Customer Relationship Management. Addison-Wesley. Gautama, I., 2005. “Relationship Marketing dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Customer Relationship Management untuk Memenangkan Persaingan Bisnis”. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005). Yogyakarta, 18 Juni. Heumann, J., 2001. Generating Test Cases From Use Cases, Kalakota, R. dan Robinson, M., 2001. eBusiness2.0 – Roadmap for Success.
108