IMEJING DIAGNOSTIK PADA ANOMALI KONGENITAL SISTEM TRAKTUS URINARIUS.
Rencana dicetak; AUP [airlangga University Press, Surabaya.
Daftar isi
L Teknologi hrejing I.1. Pendahuluan I.2. Imeiing radiasi
Bab
I.2.
l.
Diagnostik.
Teknologi radiografi
I.2.2. Efek sarnping radiasi L2.2.1. Mekanisme efek biologis radiasi 1.2.2.2. Penaksiran (as
es s ment)
dosis irnejing radiasi
1.2.2.3. Proteksi radiasi 1.2.2.4. Proteksi Radiasi pada pasien pecliatri. 1.2.3. Pel.alatan dasar Radiografi dan tenaga teknisi
.
I.2.4. Radiografi 1.2.4.1. Foto polos abdomen
L2.4.2. Radiografi dengan kontras medium 1.2.4.2.1. I(otrtras nrediuur 1.2.4.2.2. Urografi. I.2.4.2.2.1 .Urografi intravetla 1.2.4.2.2.2.Uro grafi retro grade
1.2.4.2.2.3.Urografi antegrade 1.2.4.2.3. Sistografi
I.2.4.2.4.
Vo
i
ding
clts totLr
e t hr o gr
ap
hy (VCUG)
1.2.4.2.5. Uretrografi
I.2.5. CT
L3.
scan (Computecl Tomography,
Torncgrafi komputer)
hnejing non radiasi I.3.1. USG (Ultrasonografi ) I.3.1.1. Terbentuknya garnbar USG. I.3.1.2. USG Doppler. L3. 1.3. Perkembangan USG. 1.3.1.4. Kontras Ultrasonografi 1.3. 1.5.
.
Indikasi Perneriksaan USG
I.3.1.6. USG rnolekuler 1.3.1.1 .
Efek sarnping USG.
1.3.1.9. I(elebihan dan kekurangan USG.
I.3.2. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
I.3.2.1. Bahan kontras rnediurn MRI 1.3.2.2. Gambar dasar pada MRI.
1.3.2.3. Pemanfaatan Teknologi NMR
1.3.2.4. Aplikasi klinis MRI 1
1.4.
.3.2.5.I(ekurangan dan efek sarnping MRI.
hnejing Kedokteran Nuklir (rutclear meclicine). L4. l . Isotop dan zat radioaktif
.
1.4.2. Radiofarmaka. 1.4.3. Peralatan dasar kedokteran
nuklir dan kalnera garna (Gctntma caruera).
l.4.4.Aplikasi klinis kedokteran nuklir pada traktur Urinarius.
Bab
II
II.1. II.2. II.3.
Imejing Anomali I(ongenital Sistem Traktus Urinadus
Pendahuluan
I(ongenital Anomali Traktus Urinarius hnejing Anornali I(ongenital Ginjal II.3. I .Ernbriologi Ginjal.
II.3.2. Agenesis Ginjal II.
3 .3
.
P
enyakit Ginj al Polikistik I(ongenital.
II.3.4. Fusi Ginjal IL3.5.Ginjal Ektopik. II.3.6. Malrotasi ginjal. II.3.7. Anomali Vaskuler Ginjal 11.4. Anornali Perkernbangan Ureter II.4. 1 . Ernbriologi Ureter.
II.4.2.Atresia Ureter II.4.3. Duplikasi Ureter.
i
11.4.4. MegauLeter
II.4.5.Ureterokel.
II.4.6. Refluks Vesiko Ureter (Vesicoureteric reflux -VUR) II. 4. 7. Imej
ing stenosis U r et e r op e l.tti c Junc I i o n
(UP J)
II.4.8. Ureter ektopik.
II.5. hrejing Pada I(elainan Neurogenik I(andung II.6. hnejing pada Kloaka Persisten. II.7. hnejing pada l(atub Uretra Posterior II.8. Imejing pada Testis Undesensus II.9. hnejing Pada Ekstrofia I(andung Kernih Index
l(ernih
PENGANTAR
Kelainan anomali perkembangan dari sistem traktus urinarius memang jarang ditemukan pada praktek sehari hari, sehingga kadang lupa dan kesulitan dalam analisa untuk mendapatkan diagnosis.atau diagnosis banding. Buku ini disusun tidak terlalu tebal (short book), diusahakan mudah dan enak dibaca berorientasi
klinis, sehingga
,
diharapkan bermanfaat bagi para sejawat dokter
spesialis terkait radiologi (klinisi). Hal
ini tidak menutup kemungkinan untuk
dapat di manfaatkan oleh sejawat dokter Spesialis Radiologi, atau bahkan Residen
(mahasiswa) Spesialis Radiologi, dan mahasiswa Fellow Radiologi Anak (Pediatri). Penggunaan terminologi imejing sebagai terjemahan dari imaging dari
bahasa inggris, dikarenakan penulis belum mendapatkan kata yang
tepat.
Dibahas beberapa teknologi imejing, baik yang menggunakan radiasi dan nonradiasi, agar lebih mudah memahami terjadinya gambar. Khusus untuk imejing
yang menggunakan radiasi, secara singkat diuraikan mengenai efek biologis dan proteksi radiasi, sehingga disamping usaha pencapaian kwalitas image yang baik, juga tetap mempertimbangkan safety , khususnya kelainan ini menyangkut anakanak..
Buku ini tidak diawali dengan bahasan anatomi
- embriologi
sebagai bab
tersendiri, tetapi akan dibahas pada setiap sub-bab anomali organ tertentu. Pembahasan pada kelainan morfologis dan kelainan
imejing beberapa anomali perkembangan traktus urinarius
,
fungsional
dari
diharapkan akan
memberi informasi optimal serta menjembatani antara sign and symptom
dengan diagnosa. Tidak semua kelainan kongenital traktus urinarius dibahas dalam buku ini, karena pada kelainan tersebut tidak ada peran imejing dalam menegakkan diagnosanYa.
Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih pada Penerbit dan beberapa fihak yang telah rnembantu sehingga buku ini dapat di cetak' Bambang Soeprijanto
RIWAYAT HIDUP SINGKAT Bambang Soeprijanto, Dr. dr. SpRad. (K), Lahir
di po,orogo, 21 Maret
ini menjabat Lektor Kepala di Fakultas Kedokteran univ. Airallgga Surabaya, untuk mata kuliah Radiologi Diagnostik. pendidikan Tinggi yang 1952 , saat
ditempuh adalah lulus dokter ulrrun (1978), Dokter spesialis Radiologi
(lgl2),
dan Program Doktor (s3) (2013), sernuanya di universitas Airlangga Surabaya. Beberapa pendidikan tambahan bidang radiologi telah diikuti cli dalarn negeri dan
di luar negeri. Pada 2001 mendapatkan Sertifikat Dokter Subspesialis Radiologi Anak. Tulisan karya ihniah ada di Jumal ilmiah dalam negeri (11), jurnal intemasional (3), rnenulis buku presentasi karya
(l),
menulis dihtat untuk mahasiswa (3), dan
ilrniali di I(ongres dan seminar Radiologi Nasional (58),
Iutetnasional (8). Pernah menjabat bidang pendiclikan sebagai I(etua prograrn
Studi dan Sekretaris Jurusau
di Fak I(eclokteran Univ Airlangga. Di
biclang
pendidikan profesi pernah menjabat Ketua Badan penguji Nasional Dokter Spesialis Radiologi Indonesia, dan saaat tersebut.
ini masih
menjadi anggota badap
Di biclang organisasi profesi, selain anggota IDI,
adalah pemah sebagai
pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRD tingkat cabang Surabaya dan Tingkat Pusat-Jakarta. Saat
ini menjadi Anggota
Dewan
Penasihat PDSRI Pusat. Dibidang Subspesilisasi aCalah rnenjadi Anggota Dewal Penguji Dokter Spesialis Radiologi Anak Indonesia.
i
Bab I.
Teknologi Imejing Diagnostil<.
I.1. Pendahuluan
Imejing diagnostik atau lebih sering disebut sebagai irnejing saja, adalah sarana bantu bagi para dokter untuk mendapatkan informasi keadaan rnorfologi
dan fungsional dari organ didalam tubuh pasien untuk tujuan medis. Hal i1i bermanfaat karena obyek (organ tubuh
)
tersebut dalam keadaan biasa adalah
tidak bisa dilihat dengan tnata biasa atau bahkan acla yang tidak bisa diraba. Infon-nasi
ini
biasanya berupa garnbar (image), yang lnencoba rnenyerupai
keadaan sebenarnya tentang morfologi dan fungsi organ tubuh tersebut, tetapi infcrmasinya dapat juga berupa skema, grafik clan angka. Ada beberapa macarl teknologi clan nresin (alat) yang dapat memproduksi
gambar struktur dan aktifitas (fungsi) organ di dalanr tubuh, yangbiasauya dikenal dengan istilah rnodalitas. Diurulai dengan teknologi pengguuaar) silar-x, yang dimungkinkan membuat gambar karena ker.narnpuan (daya) tembusrrya, dan
ini
dikenal dengan istilah Radiografi. Dari hal tersebut rnuncullah istilah
radiologi, yang merupakan gabungan dari kata radiasi dan logi (ihnu). Dalam perkernbangannya, diketahui bahrva sinar-x ini mempunyai efek radiasi biologis, yang dapat membahayakan manusia, terr.nasuk penderita, pengantamya (keluarga) dan para dokter sefta tenaga medis Acla usaha untuk memperjelas garnbar (foto)
sinar-x dengan menggunakan kontras rnedium. Teknologi berikutnya adalah penggunaan radiasi isotop uutuk memperoleh gambar, yang disebut I(edokteran
Nuklir (Nuclear Medicine). Perkembangan terbaru penggunaatl sinar-x dalam diagnostik
ini
adalah turut berperairnya teknologi kornputer,
dan
mesinnya
disebut Computed (computerized) Tomography, yangdikenal dengan CT scan Diketemukannya teknologi yang juga rnampu membuat gambar organ dalarn tubuh tetapi tidak mengandung radiasi, seperti ultrasonografi (USG) dan
Magnetic Reson.ance Imaging (MRI), melnperlgaluhi perubahan rutnusan istilah Radio(logi) Diagnostik dan menjadi hnejing Diagnostik, artinya gambar gambar
tersebut diperoleh dapat menggunakan teknologi yang mengandung radiasi
2
I I
I
I 1
I
marururl tek,ologi
ya.g tidak
mengandrurg radiasi. Dipergu,aka,,ya istilah
h,ejing Diagnostik artara lain juga ber.kaita, cre,gan rna,diri.ya caba^g ilrnu Radioterapi dan I(edokteran Nuklir.
Ada pula jenis perneriksaall yalrg dapat menginfonlasikal keadaan clalam tubuh de,ga, cara memasukkan kamera mini ke daram
ro,gga tuburr, cran i,i dikenal dengan istilah scope ( endoscope), ya,g bila cligabung der.rgan USG aka, nrenjadi endosonograplry. Arat ini nre,ru,gkirka, para dokter mernperolerr i,formasi keaclaa, di dalam salura, cerna, la,rbung, usus, pe,ra,faatan crsb.
teknologi tersebut tidal< dibahas clalarn buku ini.
80
(Garnbar II.18. Foto polos abdomen :pelebara, simpisis pubis).
PadaPrwte Belly syndrorue, ada tiga kelainan pokok(fi"iacl Sync{ronte) yaitu ekstrofi kandung kemih, testis undesensus dan kelainan pada traktus urinarus
[(epustakacm.
l.
and McAninch JW. sntith's General tJrology. Lange Medical Boolr/Mc Graw Hill. 17Ed. 2008. New york Tcmaglto EA
2. Ashcraft KI4/. Pediatric ()rology.
3. o'Reilllt PH, shields RA and
LVB
scnmders co. philactetphia. 1990
Testa HJ. Arttclecu"meclicine irL urology ancl
nepltrology. Butterworth & Co prtbl Ltet. 2,t Ecl. 1986. Lonclon
4. Sadler TW.Langruan's Medical Embry;olog)t. penerbit Btlcr.t
Keclolrtercur. EGC.
Jilarta. 201 2. 5. williams
FletcherJT, Alexander sl and craig JC. vesicoureteral Reflux. Journal of the American Society of Nephrology. published online before print G,
March 5, 2008, doi: 10.1681/A5N.200702024s JASN May 2008 vot. j.9 no. S 847-B62 .available at wwwj asn.org. 6. Dorshe rPT and. MclntoshPM. Neurogenic Bladder. Aclvances VoL 2012 (2012), Article
in urology
ID 816274, t6 pages
http://dx.doi.ors/ 10.1 I 5 5/2012/B I6274
7. Perks AE, MacNeily AE and Blair GK. posterior urethral valves. Jounal of Pediatric Surgery. W2_0!ZVol.37, ( 7), pages 1105-1107 D7t: hrtp
:// dx.do i. o rg / 1 0. 1 0 5 3 /j psu. 2 0 0 2. 3 3 BB 6
B1
B'Jadhav s and
' '
,Ku.^:'!' undescended Testis tn sr^;
Rore
InternetJournat
9'
rfuraiii
M, Bijok M ed i cine- r 0. 7 8617s.e !,<, Rt'tdzirisrca,
Ex s t r op hy D
ias
3 ht t tra. s
of tJrtras.onography And
,rchidopexy rn i;;;'sgt!irlo ofi"ii,irr"troins country. The ;ri.;';."iij
J and Tomaszewska K et ar. skin_covered Bractcrer u, n t ai ly." io rt r n a I of (J I t r a s o u n d in "wor,
t
z.
i i .iiq i
Index
A ADPI(D Agenesis ginjal
ALARA A-mode
ARPKD Atom B Backgound racliatiou Bahan kontras B
ipo I a
r
cysto ttre
t lt
B-rlode C CT scan
Coil Coronal D
DNA E Efek biologis radiasi Elastografi
Elektron
ro g rap
hy(BCUG).
zir s,o[\)"io.", t
2 04 3 _2 04
5