ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
ILMU PENYAKIT MULUT (ORAL MEDICINE) SEBAGAI JEMBATAN YANG MEMFASILITASI ILMU KEDOKTERAN GIGI DAN KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA BADAN HUKUM MILIK NEGARA
Pidato Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Penyakit Mulut (Oral Medicine) pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga di Surabaya pada Hari Sabtu, Tanggal 19 Februari 2011
Oleh DIAH SAVITRI ERNAWATI
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Buku ini khusus dicetak dan diperbanyak untuk acara Pengukuhan Guru Besar di Universitas Airlangga Tanggal 19 Februari 2011
Dicetak: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP) Isi di luar tanggung jawab Pencetak
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Di persembahkan kepada yang tercinta: Bangsa dan Negara, ����������� Almamater, Guru, ����� Almarhum Ayah dan Almarhumah Ibu, Suamiku, Budi Nugroho, dan tiga anakku, Dita, Dimas, dan Ivan
iii
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Bismillaahirrahmaannnirrahiim, Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh, Yang terhormat, Ketua, Sekretaris, dan Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Airlangga, Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat Akademik Universitas Airlangga, Rektor dan Para Wakil Rektor Universitas Airlangga, Para Guru Besar Universitas Airlangga dan Para Guru Besar Tamu, Pimpinan Universitas, Fakultas, Program Pascasarjana, Direktur, Direktorat, Lembaga dan Pusat di Lingkungan Universitas Airlangga, Para Teman Sejawat, Dosen dan Segenap Civitas Akademika Universitas Airlangga, Para Teman sejawat dari PDGI, IPMI dan PERMI, serta Bapak dan Ibu para Undangan serta hadirin yang saya muliakan.
Pertama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt., atas limpahan rahmat karunia-Nya serta karena Ridlo-Nya, maka pada hari yang berbahagia ini kita dapat hadir pada Rapat Terbuka Senat Akademik Universitas Airlangga dalam acara pengukuhan saya sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Penyakit Mulut pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Saya menyadari bahwa pengangkatan sebagai Guru Besar ini merupakan amanah dan tanggung jawab sebagai tenaga pengajar pada pendidikan tinggi. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw., serta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Hadirin yang saya hormati, Pada kesempatan yang baik ini, dengan segenap kerendahan hati perkenankan saya menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul:
ILMU PENYAKIT MULUT (ORAL MEDICINE) SEBAGAI JEMBATAN YANG MENFASILITASI ILMU KEDOKTERAN GIGI DAN KEDOKTERAN Hadirin yang saya muliakan, Saya ajukan judul ini dengan harapan dapat lebih membuka wawasan serta kesadaran mengenai peran Ilmu Penyakit Mulut atau Oral Medicine di dalam penatalaksanaan kasus-kasus yang timbul di dalam rongga mulut, khususnya jaringan lunak mulut baik yang berkaitan dengan faktor lokal maupun yang berkaitan dengan masalah/penyakit sistemik. Kesadaran mengenai pentingnya kesehatan rongga mulut (Oral health) diharapkan dapat ikut berperan dalam upaya membantu pemerintah untuk menyehatkan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup manusia (improving health and quality of life for all through optimal oral health). Pendahuluan Ilmu Penyakit Mulut atau Oral Medicine adalah kompetensi khusus di bidang Kedokteran Gigi terkait dengan penyakit-penyakit pada daerah oral dan paraoral. Cabang ilmu Kedokteran Gigi ini mengelola kesehatan pasien secara menyeluruh meliputi diagnosis dan perawatan yang bersifat non bedah pada kelainan jaringan lunak mulut baik primer maupun sekunder di rongga mulut dan sekitarnya. Seperti kita ketahui bahwa rongga mulut merupakan salah satu bagian tubuh yang cukup unik sehubungan dengan kesehatan penderita (as body's mirror), karena timbulnya kelainan dalam mulut dapat menunjukkan keadaan kesehatan seseorang. Sebagaimana kita
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
ketahui rongga mulut dapat mengalami bermacam-macam kelainan yang merupakan problema yang belum dapat diatasi sepenuhnya. Sebagai contoh misalnya beberapa kelainan seperti karies gigi, penyakit jaringan penyangga gigi/periodontal dan penyakit mukosa mulut yang beberapa kelainannya sampai saat ini masih belum diketahui etiologinya secara tepat. Kondisi lingkungan rongga mulut sangat kompleks, di mana kemungkinan iritasi mekanik, fisik dan kimiawi serta banyaknya macam mikroorganisme dan komponen saliva dapat memengaruhi terjadinya perubahan kondisi lingkungan rongga mulut yang memungkinkan terjadinya suatu penyakit. Penyakit yang terjadi didalam mulut khususnya mukosa mulut dapat memberikan keluhan atau tanpa keluhan bisa berupa kelainan jinak dan keganasan ataupun penyakit yang bersifat self limiting. Bilamana penyakit jaringan lunak rongga mulut tidak memberikan gejala rasa sakit umumnya pasien tidak datang berobat, padahal kemungkinan besar lesi yang tidak memberikan keluhan itu merupakan tanda awal dari suatu keganasan atau tanda awal dari penyakit sistemik yang berbahaya, sehingga seringkali pasien dengan lesi-lesi semacam itu baru datang ke klinik Penyakit mulut (Oral Medicine) sudah dalam keadaan sakit berat atau stadium terminal. Keadaan ini akan memperburuk prognosis penyakitnya karena mulut yang sakit akan terganggu fungsinya sehingga pemasukan makanan akan menurun dengan akibat defisiensi nutrisi. Hadirin yang saya muliakan, Ruang Lingkup Ilmu Penyakit Mulut (Oral Medicine) Memahami Ilmu Penyakit Mulut atau Oral Medicine berarti mampu mengelola penyakit-penyakit baik yang bersifat lokal di dalam mulut maupun yang berkaitan dengan masalah/penyakit sistemik. Melalui penguasaan ilmu ini seorang tenaga kesehatan gigi-mulut tidak hanya mengenal penyakit-penyakit pada sistem
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
stomatognati lokal saja, namun harus juga menguasai penyakit mulut yang berhubungan dengan sistem lain/penyakit sistemik. Banyak penyakit sistemik yang mempunyai manifestasi di rongga mulut seperti penyakit AIDS, Diabetes Melitus, serta meningkatnya jumlah kasus-kasus keganasan merupakan hal yang sangat memprihatinkan serta meresahkan masyarakat. Kasuskasus tersebut pada umumnya disertai kondisi kompromis medik. Penyakit sistemik yang menyertai kasus-kasus tersebut sering berkaitan dengan kemungkinan berkembangnya penyakit di dalam mulut/manifestasi mulut, dengan demikian Spesialis Penyakit Mulut melalui deteksi/diagnosis dini serta pengelolaan yang komprehensif dengan pendekatan multidisiplin dapat membantu mengatasi penyakitnya serta penyakit mulut khususnya. Oleh karena itu, Oral Medicine dapat diartikan sebagai salah satu aspek Kedokteran Gigi untuk mengetahui hubungan antara mulut dengan bagian tubuh yang lain, baik dalam keadaan sehat maupun sakit atau diformulasikan sebagai suatu kemampuan khusus dalam praktek Dokter Gigi serta kaitannya dengan pengelolaan kesehatan pasien secara menyeluruh. Kecuali itu, Oral Medicine juga mempunyai makna sebagai jembatan antara ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu Kedokteran. Hadirin yang saya hormati, Kebutuhan pelayanan untuk kasus-kasus penyakit mulut di Indonesia ini tampaknya masih rendah atau sedikit. Sebenarnya hal ini tidak benar. Berhubung dengan sistem pelaporan data-data morbiditas (angka kesakitan) untuk kasus penyakit mulut baik yang bersifat regional maupun yang bersifat nasional tidak tersedia dengan baik, sulit untuk mengetahui secara langsung berapa besar sesungguhnya kebutuhan pelayanan penyakit mulut yang ada di Indonesia.
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Pada tahun 1996 American Academy of Oral Medicine melakukan survei mengenai need and demand for oral medicine services (kebutuhan pelayanan kesehatan gigi dan mulut) di Amerika Serikat dan Kanada. Dari hasil survei tersebut diperoleh gambaran tentang kebutuhan perawatan kasus-kasus penyakit mulut di mana hampir 90% pasien yang dirawat adalah penderita dengan kasus kompromis medik, Oral mukokutan dan nyeri fasial kronik. Di Indonesia dapat kami laporkan bahwa kasus-kasus penyakit mulut yang didapatkan di beberapa pusat pelayanan seperti di Rumah Sakit dan beberapa Fakultas/Klinik pendidikan antara lain, 1. Kelainan jaringan lunak mulut yang melibatkan mulut, mata dan sistem musculoskeletal seperti Sjogren's Syndrome, Lupus Erythematous dan Behcet's disease. 2. Manifestasi oral dari penyakit infeksi seperti penyakit yang disebabkan oleh virus (Human Herpes Viruses dan HIV), bakteri (Tuberculosis dan Syphilis). 3. Penyakit kulit yang mempunyai manifestasi di mulut seperti Lichen Planus, Erythema Multiforme, Phempigoid dan Phempigus serta reaksi hypersensitivity. 4. Penyakit Gastrointestinal yang mempunyai manifestasi di mulut seperti Crohn's Disease dan Nutritional deficiency. 5. Lesi putih atau merah di rongga mulut yang bersifat jinak atau ganas. 6. Kelainan yang menyerang anak-anak seperti granulomatosis orofasial, infeksi virus dan imunodefisiensi keturunan (congenital immunodeficiencies) 7. Beberapa macam nyeri muka dan perasaan seperti rasa terbakar, trigeminal neuralgia dan nyeri muka yang atipik. 8. Kelainan yang disebabkan efek samping obat dan/atau obatobatan yang digunakan di Kedokteran Gigi.
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Hadirin yang saya hormati, PERKEMBANGAN ORAL MEDICINE (Yesterday – Now – and Tomorrow) Oral Medicine sampai saat ini masih merupakan salah satu bidang ilmu Kedokteran Gigi yang belum banyak dikenal baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat umumnya karena cabang ilmu tersebut relatif masih muda dibandingkan dengan cabang ilmu Kedokteran Gigi lainnya. Masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa tugas dan tanggung jawab Dokter Gigi terbatas pada penanganan penyakit yang berhubungan dengan gigi saja sehingga pasien dengan lesi pada mukosa mulut tidak datang ke Dokter Gigi tetapi meminta pertolongan dokter Umum. Pada awalnya Oral Medicine belum merupakan mata ajaran tersendiri dan tidak tercantum dalam kurikulum Kedokteran Gigi, namun disinggung sedikit dalam mata ajaran Kedokteran Gigi lainnya atau diberikan di pendidikan Kedokteran sebagai mata ajaran stomatologi. Pada tahun 1926 studi di bidang Oral Medicine sudah dikembangkan oleh William Gies dari Columbia University dan mereka menyatakan bahwa mata kuliah Oral Medicine adalah merupakan satu dari tiga topik yang termasuk dalam kurikulum di Kedokteran Gigi pada tahun ke tiga. Selanjutnya pada tahun 1945 di Amerika para klinisi Dokter Gigi walaupun jumlahnya tidak banyak, tetapi dengan berminat mengatasi masalah yang ada di jaringan lunak dan sekitarnya, mengembangkan bidang Oral Medicine dan membentuk suatu wadah yang disebut The American Academy of Oral Medicine di bawah naungan Persatuan Dokter Gigi International (FDI). Hadirin yang saya muliakan, Penatalaksanaan untuk kelainan-kelainan yang ada di mukosa rongga mulut harus dilakukan oleh seorang klinisi yang ahli
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
di bidang Penyakit Mulut. Bagian Oral Medicine adalah salah satu bagian klinik termuda di Kedokteran Gigi dan merupakan bagian yang khusus mempelajari perawatan medik (non bedah) kesehatan mulut dan maksilofasial penderita yang berhubungan dengan keadaan akut, khronis ataupun kambuhan dan penyakit sistemik. Di Indonesia Oral Medicine baru dikenal dalam kurikulum Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia tahun 1970 dan sejak itu tugas dokter gigi tidak hanya merawat gigi saja tetapi juga jaringan lunak sekitarnya, sehingga filosofi yang semula Tooth Centered Philosophy bergeser menjadi Patient Centered Philosophy. Perubahan filosofi inilah yang mendorong Oral Medicine untuk berperan sebagai tali pengikat dan jembatan antara Ilmu Kedokteran dan Kedokteran Gigi. Untuk itu diperlukan suatu Fundamental Vision meliputi: 1. Recognition of interaction oral and systemic health. 2. Integration of Medical and Oral Health Care. 3. Management of Pharmacotherapeutics for treatment oral and systemic disease. 4. Investigation of etiology and treatment of oral disease through basic science and clinical research. 5. Research, teaching and patients care. 6. Provision of care for medically complex patients and for those undergoing cancer therapy. 7. Prevention, definition and management of: • salivary gland diseases • orofacial pain and neurosensory disorders • disorders of oral mucous membranes. Dalam perkembangannya sekarang Ilmu Penyakit Mulut selain meneliti tentang etiologi dan pathogenesis dari suatu penyakit, juga meneliti suatu kelainan berdasarkan fenomena yang didasari dari epidemiologi penyakit tersebut sampai menentukan tehnik diagnosis baru/jenis terapi baru, atau menemukan teori baru
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
tentang patofisiologi penyakit mulut ataupun memetakan respons imun atau respons radang pada penyakit mulut tertentu. Bidang Oral Medicine sangat erat kaitannya dengan beberapa kelainan penyakit sistemik seperti: 1. Penyakit Infeksi (oleh karena Virus, Bakteri, dan Jamur) 2. Penyakit Endokrin 3. Penyakit Gastrointestinal 4. Penyakit Degenerasi 5. Penyakit Autoimun 6. Defisiensi Nutrisi 7. Geriatri (Aging Proces) 8. Kelainan Darah 9. Penyakit Syaraf dan Jiwa 10. Onkologi (Kepala & Leher) Berdasarkan Manifestasi klinis di jaringan lunak mulut dari penyakit-penyakit tersebut, seorang spesialis di bidang Penyakit Mulut diharapkan dapat memetakan faktor-faktor risiko, faktor prognostik serta beberapa prediktor dari berbagai macam kelainan penyakit yang mempunyai manifestasi di rongga mulut, sehingga dapat memberikan pemahaman tentang kelainan tersebut dan dapat mengaplikasikan perawatan medik di klinik. Seiring dengan meningkatnya kasus-kasus yang terjadi di dalam mulut yang semakin kompleks maka bidang Oral Medicine saat ini sangat berkepentingan/concern terhadap: 1. Health Care of Patients yang bersifat akut, kronis, kambuhan, dan pengobatan terhadap kelainan pada rongga mulut dan maksilofasial. 2. Diagnosis meliputi Patient's History, Clinical appearance: Physical & oral Indicated Laboratory Test. 3. Oral Medical Management: Maintenance of Oral Health by treating local oral lesion and appropriate referral system. 4. Investigation of aetiology and pathogenesis of these
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
disorders leading to understanding which may be translated into clinical practice. Hadirin yang saya hormati, PERAN Oral Medicine DALAM PENDIDIKAN PROFESI Pendidikan Kedokteran Gigi merupakan pendidikan profesional yang harus dapat meluluskan Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis yang mengutamakan kesehatan penderita. Untuk itu pendidikan dalam bidang Oral Medicine memerlukan keterlibatan berbagai disiplin ilmu Kedokteran Gigi dan Kedokteran Umum secara terpadu. Ilmu Kedokteran Gigi merupakan bagian dari ilmu Kedokteran sehingga seorang dokter gigi harus mampu merangkai jalan berfikirnya secara holistik medis pada saat melakukan perawatan dibidangnya. Basic Medical Science sebagai dasar keilmuan yang harus diberikan meliputi Anatomi, Fisiologi, Histologi, Mikrobiologi, Patologi, Biokimia dan Farmakologi, sedangkan sebagai Applied clinical science perlu diberikan: Internal Medicine, Skin and Venerel disease, Neurology dan Psychiatry. Berkaitan dengan peran serta tugas seorang dokter gigi spesialis di bidang Oral Medicine yang begitu luas rumit, pada 3rd World Workshop on Oral Medicine (Chicago 1998) telah disepakati 4 kelompok kelainan yang harus dikelola di bidang Oral Medicine yaitu: 1. Non Infectious diseases of Oral Mucosa, 2. Infectious diseases of Orofacial region, 3. Orofacial Pain 4. Salivary gland Disorders. Perkembangan Oral Medicine harus ditunjang kegiatan yang baik, selanjutnya disusunlah program-program dalam bidang Oral Medicine meliputi:
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
1. Pendidikan (Education) 2. Pengelolaan Klinik (Clinical Care) 3. Penelitian (Research) 1. Pendidikan (Education) Pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga ditentukan dengan tatanan pendidikan berbasis kompetensi sesuai dengan ketentuan Konsil Kedokteran Indonesia 2008. Menurut commission on dental accreditation, American Dental Association, 2006, competent: "The levels of knowledge, skills, and values required by the new graduate to begin independent, unsupervised dental practice". Pada pendidikan di tingkat undergraduate (S-1) diperlukan suatu kompetensi di dalam mengelola kasus-kasus penyakit mulut (oral diseases), sedangkan pada Post-Graduate (Master) diperlukan suatu kompetensi spesifik dalam menangani etiopathogenesis of oral disease from the moleculare medicine. Pada pendidikan spesialis atau Specialist Training (Sp) diperlukan suatu pengelolaan pasien mulai dari etiopathogenesis sampai pengelolaan oral disease yang melibatkan berbagai disiplin ilmu atau kerja sama. 2. Pengelolaan Klinik (Clinical Care) Seiring dengan perkembangan IPTEKDOK maka peran Bidang Oral Medicine sebagai ilmu yang menjembatani antara IImu Kedokteran dan Kedokteran Gigi semakin nyata di dalam perkembangan penatalaksanaan kasus-kasus yang memerlukan kerja sama antara para ahli, dan telah dilakukan di RSUD Dr. Soetomo seperti: 1. Case sorting for all patients in Oral Teaching hospital 2. Oral Medicine Physical service Unit (contoh: UPF Oral Medicine Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG-Unair)
10
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3. Oral Physical Service Unit (UPF-Gigi dan Mulut) RSUD Dr. Soetomo dan RUMKITAL Dr. Ramelan Teaching Hospital 4. Oral manifestation care in HIV infection in Intermediate Care Unit for infectious Disease HIV (UPIPI) Dr. Soetomo Teaching Hospital 5. Consultant of Oral Diseases in Intensive Care Units in Hospitals for medically-compromised patients. Merupakan sesuatu hal yang sangat menggembirakan bahwa pada tahun-tahun terakhir ini Kemenkes RI telah menetapkan bahwa Rumah Sakit tipe B harus mempunyai tenaga ahli di bidang Oral Medicine dan Bedah Mulut. Hal ini disebabkan timbulnya pergeseran penyakit di masyarakat yang akhirnya menimbulkan berbagai macam kelainan di jaringan lunak rongga mulut, yang merupakan manifestasi atau komplikasi sebagai akibat immunokompromis dalam tubuh seseorang. Berbagai kegiatan ilmiah ���������������������������������������������� mulai banyak dilakukan dengan melibatkan para dokter ahli dengan tujuan untuk pengembangan ilmu dan lebih mengenalkan Oral Medicine pada insan kesehatan dan masyarakat umum. Beberapa simposium, seminar maupun workshop bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran ataupun Rumah Sakit telah diselenggarakan dengan mengangkat topik-topik yang berhubungan dengan beberapa penyakit sistemik yang mempunyai manifestasi di rongga mulut. 3. Penelitian (Research) Penelitian di bidang Oral Medicine dapat berkembang melalui beberapa aspek penelitian yaitu penelitian secara observasional (prevalensi kasus-kasus jaringan lunak mulut), eksperimental (development of new therapeutic agents including Herbal medicine) maupun clinical trials yang tujuannya untuk pengembangan agen terapi. Beberapa kasus penyakit jaringan lunak rongga mulut seperti pada kasus-kasus ulserasi pada rongga mulut sudah banyak 11
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
dilakukan. Penelitian itu dapat dilakukan secara observasional yaitu dengan memantau atau mengamati waktu kesembuhan dari lesi tersebut ataupun penelitian dengan menggunakan bahan herbal untuk pengembangan terapi dari kasus ulserasi di rongga mulut. Penelitian secara ekperimental ditinjau dari etiopatogenesis dari kelainan sampai penelitian yang mengarah ke pengembangan agen terapi pada kasus-kasus jaringan lunak rongga mulut sudah mulai dilakukan. Implementasi penelitian dilakukan berdasar Road Map yang telah ada. Contoh salah satu road map penelitian untuk penyakit ulserasi (RAS) adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Road Map Penelitian Recurrent Aphthous Stomatitis (Ernawati DS, 2002) Beberapa kasus kelainan jaringan lunak mulut telah diteliti melalui beberapa pendekatan mulai dari clinical characterization sampai dengan molecular characterization. Kelainan pada mukosa mulut tersebut, baik berupa suatu kelainan ulserasi maupun penyakit mulut yang mempunyai tendensi ke arah keganasan (seperti leukoplakia). Salah satu kelainan jaringan lunak pada rongga mulut yang paling sering terjadi dan sering ditemukan 12
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
saat ini di masyarakat adalah suatu lesi ulserasi yang sifatnya kambuhan (recurrent) dan bukan merupakan manifestasi suatu infeksi atau penyakit yang lain. Kelainan tersebut biasa disebut sebagai Stomatitis Aftosa Rekuren (Recurrent Aphthous Stomatitis = RAS) yang di masyarakat biasa dikenal sebagai sariawan dan dalam bahasa jawa disebut dengan jampien atau lumpangen. �������������������������������������������������������� Kelainan ini tergolong penyakit yang tidak ganas tetapi keberadaannya di rongga mulut merupakan masalah tersendiri bagi penderita. Keluhan rasa sakitnya sangat mengganggu dan mengakibatkan kesulitan dalam berbicara, makan dan menimbulkan bau mulut yang tidak enak, serta dapat memengaruhi estetik bila ulser terjadi pada mukosa bibir.�������������������������������������� Di Indonesia penyakit ini dari tahun ke tahun prevalensi maupun insidennya meningkat, dan sulit untuk diklasifikasikan melalui gender, genetik, umur atau tolak ukur lainnya. Di sisi lain, perkembangan lingkungan juga tidak semakin ramah, seperti berkembangnya berbagai macam makanan, akan dapat membuat lingkungan di rongga mulut semakin sarat agent yang bertindak sebagai trigger perubahan mukosa dengan target menjadi patofisiologi. Prevalensi �������������������������������������������� penyakit ini di berbagai negara menunjukkan angka yang bervariasi antara 5–66% (Ship, 2001, Scully, 2002). Hasil penelitian di Thailand menunjukkan prevalensi RAS 46,7% (Ponissawaranun & Laohapand, 1997). Di Amerika Serikat 20–60% (Regezi, 2003), di Inggris 10–25%, di Swedia 5–66% (Scully, 2002). Di Sabah dan Serawak 1,2% sedang Malaysia 0,5% dari 11687 penderita RAS (Zian, 2000). Di Klinik Oral Medicine Fakultas kedokteran Gigi Universitas Airlangga kasus RAS ditemukan cukup tinggi. Pada bulan Januari–Desember 2004 prevalensi sebesar 33%��; bulan Januari–Desember 2005 meningkat menjadi 37%, tahun 2006 sebesar 35%, pada bulan Januari–Desember 2007 menurun menjadi 30%, tahun 2008 sebesar 28,5%. Tahun 2009 sebesar 37% dan bulan Januari–Desember 2010 sebesar 34% (Data Status Medik Klinik Ilmu Penyakit Mulut). 13
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Hipotesis sementara penyakit ini berkaitan dengan gangguan sistem imun yang belum diketahui pada mekanismenya. Setelah dianalisis secara pragmatis hasil penelitian ditemukan adanya fenomena yang sangat penting sebagai etiopatogenesis RAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein anomali mukosa mulut dengan BM 65 kDa mempunyai sifat antigenik yang tinggi dan dapat menginduksi antibodi humoral serta antibodi seluler. Protein dengan BM 65 kDa sebagai protein predominan yang diekspresikan pada epitel mukosa mulut pada semua tipe RAS mampu menginduksi antibodi. ������������������������������ Oleh karena itu derajat kasus RAS sangat dipengaruhi jumlah protein yang diekspresikan. Pada kasus RAS tidak hanya protein 65 kDa sebagai modulator terjadinya RAS, tetapi juga ditemukan protein lainnya yaitu protein dengan BM 87 kDa, 30 kDa, 25 kDa dan 20 kDa. Protein tersebut muncul dan hilang sesuai dengan tipe RAS, pada kasus RAS tipe mayor protein dengan BM 30 kDa selalu muncul yang berarti protein tersebut berfungsi sebagai modulator inflamasi dan nekrosis sel epitel, tetapi pada remisi protein anomali dengan BM 87 kDa mempunyai peranan penting yang berarti protein tersebut diekspresikan dan berfungsi dalam proses penyembuhan. Protein 65 kDa merupakan protein yang sangat penting dalam etiopatogenesis timbulnya RAS, maka protein 65 kDa selalu ditemukan pada semua kasus RAS (mayor, minor, remisi). Secara singkat anomali protein merupakan etiopatogenesis RAS yang terjadi melalui jalur imun kompleks dan respon imun seluler. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat akhir-akhir ini penelitian kasus-kasus penyakit mulut yang lain juga dapat dilakukan berdasarkan road map penelitian yang telah ada, yang semua itu dengan tujuan dapat digunakan sebagai bahan diagnostik atau penentuan diagnostik penyakit-penyakit jaringan lunak mulut.
14
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Hadirin yang saya hormati, Harapan kami bahwa bagian Oral Medicine yang merupakan jembatan pengetahuan antara teori dan klinik antara Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu Kedokteran setidaknya menjadi bagian yang mempunyai daya saing baik nasional maupun internasional. Pemahaman Basic Medical Science tidak dapat dipisahkan dengan Clinical Science yang keduanya saling mendukung. Adanya proses pembelajaran secara Student Centre Learning (SCL) dan Problem Base Learning (PBL) sangat membantu mahasiswa untuk turut berperan aktif dalam memecahkan suatu masalah khususnya di bidang klinik berdasarkan Basic Clinical Sciences. Selain itu melalui Oral Medicine dapat dijelaskan bahwa mukosa oral dapat digunakan sebagai "indikator kelainan sistemik" contohnya Oral Candidiasis pada penderita HIV/AIDS atau Diabetes Melitus (DM). Untuk mencapai ini semua, selain pembenahan kurikulum di bidang Oral Medicine, kualitas sumber daya manusia juga harus ditingkatkan melalui pendidikan formal seperti pendidikan program Master, Spesialis dan Doktor. Sebagai seseorang yang ahli di bidang Oral Medicine, selain memahami tentang manifestasi klinis setiap kasus, sebaiknya juga memahami tentang Patologi mulut, Mikrobiologi mulut, Patologi klinik, Farmakologi terapi, dan Biologi molekuler (Moleculare Medicine) dari oral disease. Penatalaksanaan kasus-kasus ulserasi di rongga mulut hanya dapat dilakukan oleh klinisi yang mempunyai keahlian di bidang Oral Medicine. �������� Berbagai macam kendala memang masih sangat dirasakan, terutama karena belum disadari oleh para klinisi maupun masyarakat mengenai perlunya mewaspadai kelainan mukosa rongga mulut yang juga erat hubungannya dengan kelainan sistemik. Belum adanya terapi yang tepat dan akurat maka perlu dilakukan penelitian berdasar ethiopatogenesis kelainan tersebut. Sarana dan prasarana yang menunjang Oral Medicine belum mencukupi baik untuk pendidikan maupun untuk pelayanan. 15
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Adanya peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana (RSGMP) akan memberi dampak semakin kondusifnya kinerja staf sehingga akan menghasilkan kinerja yang optimal dan akan meningkatkan mutu pelayanan di bidang ini. Juga adanya sekatsekat yang tidak tampak dapat menyebabkan terisolasinya para ahli di bidangnya masing-masing. Komunikasi yang didasari keterbatasan dan saling menghargai ilmu masing-masing akan memudahkan kerja sama yang menghasilkan sesuatu yang berharga. Pengembangan Oral Medicine memang sangat diperlukan untuk dapat berinteraksi dengan Ilmu Kedokteran lain dengan tujuan kesehatan dan kesejahteraan umat manusia. Hasil pengembangan IPTEKDOK sistem stomatognati yang berorientasi pada masa depan, akan dapat memberikan sumbangan kepada pembangunan sistem kesehatan nasional untuk kepentingan kesehatan bangsa Indonesia masa kini dan masa depan. Tujuannya adalah dapat memberikan layanan kesehatan sistem stomatognati yang cermat dan aman dengan dasar pemikiran holistik, canggih serta aman kepada masyarakat, dalam rangka membantu pemerintah dalam mewujudkan masyarakat atau bangsa yang sehat secara holistik. Sebagai kesimpulan, bahwa tenaga ahli di bidang Oral Medicine saat ini sangat dibutuhkan mengingat sudah terjadi pergeseran penyakit di masyarakat yang dapat menimbulkan berbagai macam kelainan di jaringan lunak rongga mulut dan merupakan manifestasi atau komplikasi adanya imunokompromis dalam tubuh seseorang. Hadirin yang berbahagia, Sebelum sampai pada titik akhir pidato pengukuhan ini, sekali lagi saya mengucapkan syukur Alhamdulillah atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada saya sekeluarga. Ungkapan rasa terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan. Kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional, yang terhormat Prof. Dr. Ir. H. Mohammad 16
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Nuh, DEA, Prof. Dr. Ir. Dodi Nandika, MS beserta jajarannya yang telah menyetujui pengangkatan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Penyakit Mulut. Kepada yang terhormat Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga Prof. H. Sam Suharto, dr., Sp.MK., Sekretaris Senat Akademik Prof. Dr. Noor Cholies Zaini, Apt., dan seluruh Anggota Senat Akademik Universitas Airlangga saya menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya atas dukungan dan kesediaannya untuk menyetujui dan menerima saya sebagai Guru Besar di Lingkungan Universitas Airlangga. Kepada yang terhormat Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. H. Fasich, Apt., beserta para Wakil Rektor Prof. Dr. H. Ahmad Syarani, MS., Apt, Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., Prof. Soetjipto, dr., MS., Ph.D. Mantan Sekretaris Senat Akademik Prof. Dr. Frans Limahelu, SH., LLM, Mantan Wakil Rektor Prof. Dr. Mohamad Zainudin, Apt., Prof. Dr. Muslih Anshori, M.Sc., SE., Ak., Ketua dan Badan Pertimbangan Universitas, atas kepercayaan yang diberikan untuk memangku jabatan Guru Besar. Kepada yang terhormat Para mantan Rektor Prof. Dr. H.R. Soedarso Djojonegoro, dr., Prof. H. Bambang Rahino, dr., Prof. H. Soedarto, dr., DTM&H., PhD., Prof. Dr. Med. H. Puruhito, dr., Sp.B., Sp,BTKV., FICS., saya ucapkan terima kasih. Kepada mantan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Prof. Dr. Ruslan Effendy, drg., MS., Sp.KG(K) dan mantan para Wakil Dekan Prof. Dr. Latief Mooduto, drg., MS., Sp.KG(K); Jusuf Sjamsudin, drg., MS., Sp.Ortho(K) dan Prof. Seno Pradopo, drg., MS., Ph.D., Sp.IKGA saya mengucapkan terima kasih atas dorongan, kepercayaan dan kesediaan untuk mengusulkan saya sebagai Guru Besar di Lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Kepada yang terhormat Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Prof. Coen Pramono, drg., SU., Sp.BM(K), 17
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
dan Para Wakil Dekan saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan untuk menerima saya sebagai Guru Besar di Lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Kepada yang terhormat Prof. Dr. Mandoyo Rukmo, drg., M.Sc., Sp.KG(K), Ketua Badan Pertimbangan Fakultas, Sekretaris dan para anggota Badan Pertimbangan Fakultas Kedokteran Gigi, saya mengucapkan terima kasih atas persetujuan pengusulan saya sebagai Guru besar. Kepada yang terhormat Promotor dan Ko-Promotor saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya selama mengikuti program Doktor, yaitu Prof. dr. Yoes Priyatna Dahlan, dr., M.Sc; Prof. Dr. Pitono Soeparto, dr., Sp.A(K) (Alm) serta Prof. Dr. Siti Soemarijah, drg., Sp.PM, yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, cermat dan disiplin yang mana hal tersebut menjadi panutan bagi saya dalam membimbing mahasiswa. Rasa hormat saya haturkan kepada semua guru saya di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas yang telah mendidik, mengajar dan memberi bekal pengetahuan dasar sehingga saya dapat menyelesaikan jenjang pendidikan yang tertinggi ini. Kepada yang terhormat Prof. Sutjipto, dr., MS, Ph.D, Prof. Dr. Subijanto Marto Sudarmo, dr., Sp.AK(K), Prof. H. Kuntoro, dr., MPH., Dr.PH, Prof. Dr. Widya Asmara, drh., MS, Prof. Dr. Fedik A. Rantam, drh., Prof. Dr. Soehartono Taat Putra, dr., MS., Sp.PA, Prof. Dr. Hj. Juliati Hood Alsagaf, dr., MS., Sp.PA., FIAC yang telah banyak membantu dan memberikan konsultasi serta arahan-arahan dan tambahan ilmu yang sangat bermanfaat dalam menyelesaikan program Doktor. Kepada yang terhormat Pembimbing dan Ko Pembimbing saya selama mengambil Program Magister Imunologi Almarhum Prof. Dr. Noor Rachman, dr., MS., Sp.MK, Almarhumah Prof. Dr. Atasiati Idajadi, dr., Sp.MK, Prof. Dr. Soegeng Soekamto, 18
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
dr., MS., Sp.PA (Alm), yang telah mendidik saya dengan semangat serta penuh pengertian dan mengenalkan saya pertama kali di bidang Imunologi. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas jasa baik para dosen Prof. dr. Thomas Kardjito, Sp.P (Alm), Prof. Dr. Konthen, dr., Sp.PD (Alm), Prof. Dr. Indro Handoyo, dr., Sp.PK (Alm), Dr. Ferry Hudowo Soedewo, dr., Sp.PK(K); Siswanto Darmadi, dr., Sp.PK(K). Kepada yang terhormat mantan Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Bagus Soebadi, drg., MHPEd., Sp.PM dan Isidora Karsini S, drg., MS., Sp.PM saya ucapkan rasa hormat dan terima kasih atas kepercayaan dan dorongan beliau, sehingga saya dapat diusulkan sebagai Guru Besar. Ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada Almarhumah Soemarsih Soentoro, drg. mantan Dekan dan mantan Kepala laboratorium Oral Medicine Fakultas Kedokteran Gigi Unair yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi staf Pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Kepada yang terhormat para senior dan teman sekerja di bagian Ilmu Penyakit Mulut: Muhammad Jusri, drg., MS, Sp.PM, Mintarsih Djamhari K, drg., MS., Sp.PM, Priyo Hadi, drg., MS., Sp.PM, Hening Tuti H., drg., MS., Sp.PM, Kus Harijanti, drg., M.Kes., Sp.PM, Dr. Iwan Hernawan, drg., MS., Sp.PM, Adiastuti Endah P, drg., M.Kes., Sp.PM, Desiana Radithia, drg., Sp.PM dan Nurina Febriyanti Ayuningtyas, drg. Saya mengucapkan terima kasih atas dorongan semangat, dukungan, kekompakan serta kesediaan untuk mengusulkan saya sebagai Guru Besar di Lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Kepada Staf administrasi dan klinik UPF Oral Medicine, bapak Nurlikan, bapak Daud, ibu Windarti, mbak Kristin, bapak Janji dan mbak Nur terima kasih telah banyak membantu saya dalam tugas keseharian saya. 19
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Kepada yang terhormat Ketua Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Prof. Dr. H. Nasronudin, dr., Sp.PD., K-PTI., FINASIM. dan mantan ketua TDC Prof. Dr. Yoes Prijatna Dachlan, dr., M.Sc. yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian serta kegiatan seminar di lingkungan ITD. Kepada yang terhormat Guru dan Senior saya, Prof. Dr. Hadi Soenartyo, drg., M.Sc., Sp.PM, Prof. Dr. Mieke Sylvia Margaretha, drg., MS., Sp.Ortho, Prof. Dr. M. Rubianto, drg., MS, Sp.Perio(K), Irmawati, drg., MS., Sp.KGA(K), Prof. Coen Pramono, drg., SU., Sp.BM(K), Prof. Mohammad Syaifuddin Noer, dr., Sp.B., Sp.BP(K), Prof. Dr. Adioro S, drg., MS., Sp.KG(K), dan Dr. Chiquita Prahasanti, drg., Sp.Perio(K) terima kasih atas segala perhatian, nasihat serta dorongannya selama ini. Kepada sahabat-sahabat saya Prof. Dr. Regina T.C. Tandelilin, drg., M.Sc dan Keluarga; Dr. Isdwiranto, dr., Sp.BS dan keluarga; Prof. Dr. David S Perdana Kusuma, dr., Sp.BP(K), Ariadna Djais, drg., Ph.D, Prof. Dr. Melani Sadono, drg., M. Biomed, Drg. Suyati, M.Kes dan keluarga. Drg. Sidarningsih, M.Kes dan keluarga serta Drg. Otty Ratna, M.Kes yang selalu memberikan perhatian, semangat dan dukungan moril dan kerja samanya selama ini. Kepada Prof. Fendy Suhariadi, Dr., MT., Drs, Muhammad Sumedi, MH., SH dan Aribowo, MS., Drs terima kasih banyak atas dukungan dan dorongan semangatnya pada pengusulan sebagai Guru Besar. Kepada semua teman sejawat, pegawai, Guru Besar dan Pimpinan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga yang telah mendorong dan mendukung Pendidikan saya. Selanjutnya saya haturkan rasa terima kasih saya yang tiada bisa saya tuliskan dengan kata-kata, dengan penuh rasa hormat dan tulus yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua saya Soehardi Markamin (Alm) dan ibu R. Kartini (Almarhumah), 20
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
yang telah melimpahkan kasih sayangnya dengan tulus, membesarkan dan mendidik serta selalu mendoakan agar saya selalu mendapat kesuksesan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sayang sekali beliau berdua tidak sempat menyaksikan keberhasilan saya ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan kasih sayang kepada kedua orang tua saya sebagaimana beliau berdua telah memberikan kasih sayang dalam membesarkan dan mendidik saya. Saya selalu mendoakan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mengampuni segala dosa, menerima semua amal ibadah dan arwah beliau di sisi-Nya. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya haturkan kepada kedua mertua saya, Bapak R. Soebagio dan ibu R.A. Iswati, yang telah memberikan doa restu kepada saya sekeluarga. Sembah bakti saya haturkan atas segala kasih sayang dan didikannya yang tidak pernah berhenti untuk mendoakan. Kepada ketiga anak saya tercinta: Dian Paramita Kartikasari, dr., Dimas Radityo Satrio Nugroho dan Ivan Rakhmadi Nugroho, mama sangat bersyukur dan bangga mempunyai anak seperti kalian yang selalu memberi dorongan, semangat dan doa serta pengertian walaupun terpaksa sering harus mama tinggalkan, namun kalian tetap mandiri, mempunyai semangat juang yang tinggi dalam menjalani hidup, sehingga cita-cita dan studi kalian tetap berjalan dengan baik, semoga Tuhan selalu melimpahi kasih karunia yang besar pada kalian. Rasa hormat dan terima kasih yang tidak terhingga kepada suami tercinta, Widodo Budi Nugroho, Ir., MT, yang telah dengan setia mendampingi saya selama ini, baik dalam duka maupun suka, dan dengan tulus ikhlas telah memberi ijin, dukungan penuh dalam menghantarkan saya menjadi Guru Besar. Semua saudara kandung saya tercinta Ny. Pudji Astuti, BA, Sri Sunaryati, SH., Drg. Djoko Hartono, MM, Ir. Sri Hartiningsih, Enny Indrayani, SE, Rini Sulistiawati, SE., MM, Diah Retno Wardani, SE, Heri Adha Sunarso, SH., M.Hum dan semua saudara ipar saya beserta keluarga terima kasih 21
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
sedalam-dalamnya atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada kami sekeluarga selama ini. Kepada seluruh keluarga, semua pihak dan handai taulan serta para sejawat yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kepada ketua panitia Bagus Soebadi, drg., MHPEd., Sp.PM beserta seluruh panitia pengukuhan Guru besar ini dan Tim Paduan Suara Universitas Airlangga atas sumbangsihnya sehingga acara ini berlangsung lancar dan khidmat. DAFTAR PUSTAKA Aliko A, Alushi A, Tafaj A, Lela F, 2010. Oral Mucosa Involvement in Rheumatoid Arthritis, Systemic Lupus erythematous and Systemic Sclerosis, Int Dent J Oct 60(5): 353–8 Bouquot J, 1990. Common oral lesions found during a mass screening examination. J Am Dent Assoc, 112: 50–7. Chi AC, Neville BW, Krayer JW, Gonsalves WC, 2010. Oral Manifestations of Systemic Disease. Am Fam Physician. Dec1; 82(11): 1381–8. Ernawati DS, 2002. Anomaly Protein of Oral Mucosal Induces Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS). International Congress 2nd Bali FDI-Indonesian Dental Association (IDA). Ernawati, DS, 2002. Pembakuan Peptide Epitope Anomali Antigen mukosa sebagai bahan Antibodi Monoklonal anti RAU. Laporan Penelitian Dasar 2002. Ernawati, DS, 2003. Respons Imun spesifik protein 65 kDa mukosa mulut pada Recurrent Aphthous Stomatitis Mayor. Majalah Kedokteran Tropis Indonesia. Vol 14(1). Ernawati, DS 2004. Immune Response 65 kDa Protein in Recurrent Aphthous Ulceration (RAU) the International Journal of Oral Health Vol. 1: 53. Abstract. Ernawati DS, 2007. Karakterisasi Molekuler Protein TLRs sebagai 22
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
bahan Uji Klinik Penyakit Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS), Laporan Hibah Bersaing XVI. Ernawati DS, 2009.�������������������������������������������� Karakterisasi Human Leucocyt Antigen (HLA) RAS pada Etnis Jawa, Laporan Hibah Kompetensi Batch I, 2009. Geis WJ, 1926. Dental Education in the United States and Canada: a report to te Carnigie Foundation for the Advancement of Teaching. Carnigie Foundation: New York, Bulletin. Greenberg M, Glick M, 2003. Burkets Oral Medicine Diagnosis & Treatment 10th BC Decker Inc; New Jersey. Knapp MI, 1999. Oral disease in 181, 338 consecutive oral examinations. J Am Dent Assoc; 83: 1288–93. Millard HD, Mason DK, 1989. Perspectives on 1988 World Workshop in Oral Medicine. Chicago: Year Book Publishers. Millard HD, Mason DK, 1995. Perspectives on 1993 World Workshop in Oral Medicine. Ann Arbor: University of Michigan, 1995. Pilot T. 1989. Trends in Oral Health Care, a global perspective. World Health Organization: Geneva, 6–23 November 1989. Petersen PE. 2008. World Health Organization: World Health Organization Global Policy for Improvement of Oral Health: World Health Assembly 2007. Int. Dent. J June 59(3): 115–21. Scully C, Felix DH, 2005. Oral Medicine-Update for the Dental Practioner Aphthous and Other Common Ulcers, British Dental Journal vol 199(5). Scully C, Porter S, 2008. Oral Mucosal Disease: Recurrent Aphthous Stomatitis, British Journal of Oral and Maxillofacial Surgery 46: 198–206. Scully C, Gorsky M, Lozada Nur F, 2003. The Diagnosis and Management of Recurrent Aphthous Stomatitis. A Consensus Approach, JADA; 134; p. 200–207. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1992 nomor 100, Tambahan Lembaran Nrgara Republik Indonesia Nomor 3495). 23
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional (lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 nomor 78. Tambahan lembaran Negara Nomor 4301). World Health Organization (WHO). Assembly 2007: Global Patient Safety: clean and Care is Safer Care. WHO 2010. Strategies and approach in Oral Diseases Prevention and Health Promotion.
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI : Prof. Dr. Diah Savitri Ernawati, drg., MSi., Sp.PM NIP : 19600429 198503 2 001 Tempat/Tanggal Lahir : Pontianak, 29 April 1960 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat Institusi : Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 47 Surabaya Pangkat/Golongan : Pembina (IV/a) Jabatan : Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Status Perkawinan : Menikah Nama Suami : Ir. Widodo Budi Nugroho, MT Nama Anak : Dian Paramita Kartikasari, dr Dimas Radityo Satrio Nugroho Ivan Rakhmadi Nugroho Alamat Rumah : Galaxi Bumi Permai Blok H3 No. 15 Surabaya Telp: 031-5964368 & Fax: 031-5965014 E-mail :
[email protected] Nama
RIWAYAT PENDIDIKAN 1972 1975 1979 1984 1996
: Lulus Sekolah Dasar Negeri : Lulus Sekolah Menengah Pertama : Lulus Sekolah Menengah Atas : Lulus Dokter Gigi Universitas Airlangga : Lulus Program Pra Pascasarjana Universitas Airlangga 25
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2000 : Lulus Magister Sains Program Pascasarjana Universitas Airlangga 2005 : Lulus Doktor Program Pascasarjana Universitas Airlangga 2009 : Lulus Spesialis Penyakit Mulut Universitas Airlangga Pendidikan Tambahan (Kursus, Lokakarya) 2000 : Lokakarya Applied Approach (AA) Universitas Airlangga 2000 : Work Shop Ekstraksi DNA pada KONAS-I Patobiologi FK Unair 2000 : ������������������������������������������������������ Kursus Isolasi DNA dan PCR di Tropical Disease Centre Unair 2000 : Kursus singkat Teknologi ELISA, Model ELISA, Aplikasi dan Pengembangannya. FKH-Unair 2001 : ��������������������������������������������������� Lokakarya Biologi Molekuler "Pemurnian PCR Product Pro DNA Squencing" 2001 : Lokakarya Metodologi Laboratorium Biologi Molekuler "Merancang Primer Berbasis Komputer untuk Amplifikasi Fragmen DNA di ���������������������� Tropical Disease Unair 2001 : Kursus Imunologi (Imunologi dalam Penelitian) Gramik FK Unair 2002 : Kursus Moleculer Medicine, Ethic and Gene Theraphy Pascasarjana Unair-Humdolt University Berlin. Tahun 2002 (Medical Biomolecular Course & Workshop for Post graduate Student Airlangga-Humbolt ����������� University) 2003 : Kursus Biologi Molekuler di Gramik FK Unair 2003 : Pelatihan Kultur Sel dan Organ di Tropical Disease Centre Unair 2003 : Medical Science Post Graduate Course dengan Topik Biologi Molekuler, Gramik FK Unair 2004 : ��������������������������������������������������� Pelatihan Produksi Antibodi Monoklonal di Tropical Disease Unair 2004 : Workshop Kegawatdaruratan Medik di Bidang Kedokteran Gigi 26
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2005 :����������������������������������������������������� Molecular Medicine Workshop, Tropical Disease Centre 2005 : Workshop Application of Molecular Biology in Medicine, FK UGM 2006 : Workshop Dental Management for Patients with HIV/ AIDS, �������� Surabaya 2006 : Pelatihan Penyuntingan Jurnal Ilmiah. Progam SP4Kompetisi Batch II Tahun ke-II 2006 : Kompetisi Metode Pembelajaran yang Inovatif. Hibah Pengajaran SP-4-Kompetisi Batch II 2007 : Workshop Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai Sarana Pembelajaran untuk Meningkatkan Profesionalisme Dokter Gigi 2007 : Workshop Bioinformatika Molekuler oleh Perhimpunan Mikrobiologi �������������������������� Indonesia Cabang Surabaya 2008 : Training of Tutor/Training of Instructor PBL & Skills Lab. Angkatan III FKG UNAIR 2008 : Workshop Resetting Research Frame Work, Tim Implementasi PHK-I ����� 2008 : Seminar dan Pembimbingan KKTM dan PKM dalam rangka PIMNAS 2008 : Workshop Strategi Pembuatan Proposal Dana Penelitian DP2M 2008 : Workshop Pengembangan Metode Pengajaran Student Centered Learning berorientasi Hospital Based Education dan Peningkatan Soft Skills Terkait kemampuan kewirausahaan 2009 : Seminar dan Workshop Teknik Pemeriksaan Imunologi 2009 : Table Clinic Tata Laksana Oral Pseudomembrannous Candidosis 2009 : Oral Medicine Workshop II, Oral Medicine Enhances patient and Dental Practioner's Safety, Faculty of Dentistry, Trisakti ���������� University
27
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2009 : Pelatihan Penulisan Naskah Ilmiah dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris 2009 : Workshop Teknik Memilih Referensi yang Valid untuk Penelitian dan Bukti Klinis, Enhancing Critical Appraisal Competence 2009 : Workshop Peningkatan Kemampuan Pembuatan Proposal Penelitian �������������������������������������� Pohon Kolaborasi Dosen dan mahasiswa, Implementasi Program PHK-�I 2009 : Workshop Sosialisasi Research Framework, Implementasi Program PHK-I 2010 : Workshop Regional Pengelola Bank Soal. Program Komponen 2.3. pada Profesional education Quality (HAPEQ) Project RIWAYAT PEKERJAAN 1985 1986 1990 1994 1998 2002 2010
: Calon Pegawai Negeri Gol. III/a : ����������������������������� Asisten Ahli Madya Gol. III/a : ����������������������� Asisten Ahli Gol. III/b : ���������������������� Lektor Muda Gol. III/c : Lektor Madya Gol. III/d : Lektor Kepala Gol. IV/a : Guru besar Gol. IV/a
ORGANISASI PROFESI 1. 2. 3. 4. 5.
Anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Ketua Ikatan Penyakit Mulut Indonesia (IPMI) Jawa Timur. Anggota Perhimpunan Patobiologi Indonesia (PPI) Anggota Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) International Association Dental Reseacrh (IADR)
28
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Karya Ilmiah Peneliti Utama 1. Efektivitas Obat kumur Povidone Iodine 1% dalam Rongga Mulut dengan mengamati perubahan pada saliva. LEMLIT UNAIR 1992 (Dana OPF) 2. Perbedaan Efektivitas obat kumur Povidone Iodine 1% dan Triamcenolone Acetonid 0,1% terhadap kesembuhan RAS. LEMLIT UNAIR 1993 (DANA OPF) 3. Prevalensi Kelainan Jaringan Lunak Rongga mulut anak TK Hang Tuah V Sidoarjo dan TK Theobroma Zeelandia Jember. LEMLIT Unair 1995 (Dana OPF) 4. Analisis Perubahan Respons Imun Mukosa Mulut akibat pemberian Pb Asetat per Oral pada Tikus putih Winstar. Tahun 2001 (Dana Mandiri) 5. Karakterisasi Klinik dan Molekuler Recurrent Aphthous Stomatitis, Lemlit Unair tahun 2000 (Dana OPF) 6. Bakteri Gram Negatif (–) sebagai Indikator pencemaran Plumbum (Pb). LEMLIT UNAIR 2002 (Dana DIKTI DOSEN MUDA) 7. Pembakuan Peptida Epitope Anomaly Antigen Mukosa sebagai bahan Antibodi Monoklonal anti RAU. (Dana penelitian Fundamental, DIKTI, 2003) ������������������������������������������������������ 8. Analisis Protein 65 kDa spesifik R AS dengan Metode Densitometri (Dana Penelitian Fundamental, DIKTI, 2004) �������������������������������������������������������������� 9. Respons Imun Seluler dan Karakterisasi Protein 65 kDa pada RAU ����������������������������������� (Dana Penelitian Fundamental, 2002) ���������������������������������������������������������������� 10. Karakterisasi Epitope Disperse Protein Spesifik RAS sebagai Bahan Antibodi Monoklonal. (Dana Penelitian Fundamental, 2004) ������������������������������������������������������������ 11. Ekspresi Toll-Like Receptors (TLRs) pada Penderita RAS, RISBIN IPTEKDOK I, Tahun 2006
29
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
����������������������������������������������������������������� 12. Karakterisasi Molekuler Toll-Like Receptors (TLRs) pada RAS, RISBIN IPTEKDOK II, Tahun 2007 13. Hibridisasi dan karakterisasi AbMo spesifik Epitope Disperse ����������������������������������������������������������������� sebagai bahan Diagnostik RAS, Hibah Bersaing XV, 2007 14. Karakterisasi Molekuler Protein TLRs sebagai bahan Uji Klinik ������������������������������������������������������������������ Penyakit Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS), Hibah Bersaing XVI, 2008 15. Karakterisasi Human Leucocyt Antigen (HLA) RAS pada Etnis �������������������������������������������������������������� Jawa, Hibah Kompetensi Batch I, 2009 Peneliti Anggota 1. Prevalensi Kelainan Jaringan lunak Rongga Mulut oleh karena Mineral pada beberapa pemukiman masyar��������������� akat Kotamadya Surabaya, LEMLIT UNAIR 1991 2. Perbedaan kadar Timah Hitam (Pb) dalam darah warga Bandar V Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo, dengan dan Tanpa bercak hitam pada jaringan lunak rongga mulut. LEMLIT UNAIR, 1993 3. Perbandingan Kesembuhan Angular Cheilitis pada pemberian Obat Racikan dan mikonazol 2%. LEMLIT UNAIR, 1994 4. Deteksi Dini Karsinoma mulut tahap awal dengan penggunaan Toluidine Blue. Lemlit Unair 1995 5. Pembakuan Antibodi Poliklonal Terhadap monomer Metil Metakrilat. Lemlit Unair, 2003 6. Pengekpresian Reseptor Spesifik Dengue High Fever pada sel Endothel pembuluh darah paparan virus Dengue Isolat Indonesia. Seminar nasional Penelitian Dasar Dirjen Dikti, 2004 7. Karakterisasi Molekuler Protein Toll-Like Receptors Sebagai Bahan Uji Klinik Penyakit RAU. 2006
30
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
PUBLIKASI ILMIAH Nasional 1. Langkah-langkah dalam membedakan nyeri Trigeminal Neuralgia dengan nyeri Facial. ������������������������������ Jurnal Kedokteran Gigi Unair, 1989 ��������������������������������������������������������������� 2. Prevalensi Kelainan Jaringan Lunak Rongga Mulut oleh karena Mineral pada beberapa pemukiman masyarakat Kotamadya Surabaya. Jurnal Lemlit Unair, 1992 3. Prevalensi Kelainan Jaringan Lunak Rongga mulut anak TK Hang Tuah V Sidoarjo dan TK Theobroma Zeelandia. Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada, 1996 4. Perbedaan kadar Timah Hitam (Pb) dalam darah warga Bandar V Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo, dengan dan Tanpa bercak hitam pada jaringan lunak rongga mulut. Journal Lemlit Unair No. 1, Vol. 1 Agustus 1993 5. Perbandingan Kesembuhan Angular Cheilitis pada pemberian Obat Racikan dan mikonazol 2%. Edisi Khusus MKGS tahun 1994 6. Deteksi Dini Karsinoma mulut tahap awal dengan penggunaan Toluidine Blue. Jurnal Lemlit Unair 1995 7. Exfoliative Cheiltis, a case report. Journal Kedokteran Gigi. Vol. 29 No. 4, 117–120, 1996 8. Kelainan Jaringan Lunak Rongga Mulut Akibat Proses Menua. Journal Kedokteran Gigi (Dent J) Vol 30 No. 3 hl 111–115, 1997 9. Kadar Fe Darah Warga Dua Dusun yang Sudah Lama Terpapar Pb. ������������������������������������������������������� Majalah Ilmiah Dies Natalis FKG UGM ke-40 hl. 217–219. 2001 10. Analisis Perubahan Respons Imun Mukosa Mulut akibat Pemberian Pb Asetat per Oral pada Tikus putih Winstar. Majalah Ilmiah Dies Natalis FKG UGM ke-40, hal. 57–60. 2001 11. Artikel di Harian Jawa Pos, Rabu 27 Februari 2002 Topik: "POLUTAN TIMBAL GUSIPUN KENA" 31
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
12. Karakteristik secara klinik dan Sistem Molekuler Imun pada RAS Temu Ilmiah Nasional FKG Unair 2001 13. Infeksi dan Imunitas Porphyromonas Gingivalis, Temu Ilmiah Nasional Fakultas Kedokteran Gigi Unair Tahun 2001 14. Madu sebagai Terapi Alternatif Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS), Temu Ilmiah Nasional Fakultas Kedokteran Gigi Unair Tahun 2001 15. Pembakuan Peptida Epitope Anomaly Antigen Mukosa sebagai bahan Antibodi Monoklonal anti RAU. Seminar Nasional Penelitian Dasar 2003 Depdiknas, Dirjen Dikti, Jakarta, Juli 2004 16. Protein Anomali Antigen Mukosa Menginduksi RAS Mayor. ���������������������������������������������������������� Journal Dentistry Indonesia 11(1): 13–16. Desember 2003 17. Respons Imun Spesifik protein 65 kDa mukosa mulut pada Recurrent Aphthous Stomatitis. Majalah Kedokteran Tropis Indonesia 14(1), tahun 2003 18. 65 kDa Protein Densitometry Analysis in Major RAU. Indonesian Journal of Tropical Medicine vol. 15 (2), tahun 2004 19. Defining a T-cell epitope within HSP 65 in Recurrent Aphthous Stomatitis. Oral Biologi Molecular, Mei 2004 20. Respon Imun Seluler dan Karakterisasi Protein Spesifik RAU. Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PIT PERMI) Semarang Tahun 2004 21. Pengekpresian Reseptor Spesifik Dengue High Fever pada sel Endothel pembuluh darah paparan virus Dengue Isolat Indonesia. Seminar Nasional Penelitian Dasar Dirjen Dikti, 2004 22. Respon antibodi terhadap protein 65 kDa pada Recurrent Aphthous Stomatitis, Edisi khusus TIMNAS, Dental jurnal FKG Unair, 2005 23. Spesifisitas dan Sensitivitas Antibodi Monoclonal Protein �������������������������������������������������������������� 65 kDa terhadap Protein Membrane Mucosa Mulut Penderita RAS (In Press). 2005 32
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
24. The Periodontal Pain Paradox: difficulty on pain assesment dental practice (The Periodontal Pain Paradox Hypothesis). Dental Journal Vol. 39 No. 4, 2006 25. Profil Subklas antibodi pada Recurrent Aphthous Stomatitis. Jurnal Biosains Pascasarjana UNAIR Vol. 8 No. 2, 2006 26. Penatalaksanaan Primary Herpetic Stomatitis pada Pasien Pediatri, Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia Edisi Khusus PIN IKGA, 2007 27. Analisis Molekuler Ekspresi Anomaly Protein Mukosa Mulut pada Recurrent Aphthous Stomatitis, Edisi Khusus KPPIKG XIV, Indonesian Journal of Dentistry FKG Universitas Indonesia, 2007 28. Spesifik Protein 65 kDa Mukosa Mulut pada RAS Mayor menginduksi Respons Imun Sistemik, Journal �������������������� of Tropical Medicine FK Unair ������������������� Vol. 14 No. 1. 2007 29. Expression of TLR-2 and TLR-4 Protein in the Epithelial Cells of the Oral Mucosal Patients with RAS, Proceeding of the International Seminars on Pharmaceutics, 2007 30. The Management of Oral Erythema Multiformis in Juvenile Patients. Dental Journal FKG Unair Vol. 40 No. 4, 2008 31. Clinical Characterization and Genomic, Proteomic Approach of RAS based on Their Pathogenesis, Proceeding Seminar Nasional Translational Riset, 2008 32. Expreesion Toll-like Receptors in Oral Mucous of Patients with RAS, Dental Journal FKG UNAIR Vol. 41 No. 1, 2008 33. Genomic and Proteomic Approach Towards Therapy RAS, Edisi Khusus (TIMNAS) Dental Journal FKG UNAIR, 2009 34. Correlation Between HLA and RAS in the Javanese Population, Edisi Khusus Jurnal TIMNAS Kedokteran Gigi VII, UNHAS, 2010 35. Analysis of HLA Class I and Class II Antigen in Javanese People with RAS, Proceeding Dental Journal Faculty of Dentistry Chulalongkorn University, Bangkok, 2010 33
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
������������������������������������������������������������ 36. HLA typing in Javanese patients with Recurrent Aphthous Stomatitis, Dental Journal Vol. 1 No. 40, 2010 37. The Difference of Healing Time Between 5% Lactid Acid and 1% Povidone Iodine Mouth wash in Recurrent Aphthous Stomatitis, Oral Medicine e-Journal FKG UNAIR, Maret 2010. (Co-Author) 38. Daya hambat Juice bawang Putih terhadap Pertumbuhan Candida Albicans, Oral Medicine e-Journal FKG UNAIR. Maret 2010 (Co-Author). Internasional 1. Immune Respons 65 kDa Protein in Recurrent Aphthous Ulceration. International Conggres 6th Asian Academy Preventive Dentistry, Bali 2. Anomali Protein of Oral Mucosa Induces Recurrent Aphthous Stomatitis. International Congress 2nd Bali FDI-Indonesian Dental Association (IDA), Bali 3. Toll Like Receptors Expression in Patients with RAU. 21st International Association for Dental Research (IADR) Southeast Asia Division Annual Meeting, Bali 4. Management of Herpes Zoster in the Practice of Oral Medicine, International Conference of Health, Malaysia 5. Oral Manifestation and the Management of Erythema Multiforme, case Report, Asian Dental Pacific Conggres 29th Jakarta 6. Expression of TLR-2 and TLR-4 Protein in the Epithelial Cells of the Oral Mucosal Patients with RAS, The 1st International Symposium on Molecular Pathogenesis, Recent Advances on Molecular Pathogenesis and Application to Pharmaceutical Product Development, Bandung. 7. Expression Profile and Function of TLR in Human Oral Mucosal Epithelial, Second Collaborative Conference, UNAIR-USM - Life Science: Synergy for Enhancement of Quality of Life, Surabaya.
34
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
8. Analysis of HLA Class I and Class II Antigen in Javanese People with Recurrent Aphthous Stomatitis, The 70 th Anniversary Celebration Faculty of Dentistry Chulalangkorn University, Bangkok-Thailand.
35
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
PIDATO GURU BESAR
ILMU PENYAKIT MULUT...
DIAH SAVITRI ERNAWATI