IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
SISTEM PENGHITUNG PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PACITAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Agung Wibowo, Bambang Eka Purnama, Lies Yulianto
[email protected] Abstract : This application intent to account incoming visitor amount in ruangan library,Aarsip and pacitan's regency Documentation. This research constitute data design research that acquired of yielding design examination bases measurement and watch. This series intent to know hardware's scheme form, This calculating series working bases program already be inserted into controlling series that utilizes IC ATMega8535. Censor provedes with this series Ultrasonic and LCD where Ultrasonic's censor is utilized as reader and LCD is utilized as penampil, so gets to be concluded that this tool corresponded to that is plotted. Tips of attempt result is if there is ingoing person just concurrently get to detect one and censor has to be assembled on door middle because can detect short person and high. Key word : Counter, Ultrasonic SRF05's censor, Mikrokontroler ATMega8535 Abstrak : Aplikasi ini bertujuan untuk menghitung jumlah pengunjung yang masuk dalam ruangan Perpustakaan,Aarsip dan Dokumentasi kabupaten pacitan. Penelitian ini merupakan penelitian desain data yang diperoleh dari hasil pengujian rancangan berdasarkan pengukuran dan pengamatan. Rangkaian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perancangan hardware, Rangkaian penghitung ini bekerja berdasarkan program yang telah dimasukkan kedalam rangkaian pengontrol yang menggunakan IC ATMega8535. Rangkaian ini dilengkapi dengan sensor Ultrasonic dan LCD dimana sensor Ultrasonic digunakan sebagai pembaca dan LCD digunakan sebagai penampil, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Saran dari hasil percobaan adalah apabila ada orang yang masuk secara bersamaan hanya dapat mendeteksi satu dan sensor harus dipasang pada pertengahan pintu karena bisa mendeteksi orang pendek dan tinggi. Kata kunci : Penghitung, Sensor Ultrasonic SRF05, Mikrokontroler ATMega8535 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kabupaten Pacitan merupakan pelayanan bahan pustaka dan tempat belajar seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan sebagainya. Membina dan mendidik masyarakat guna meningkatkan pengetahuan dan memanfaatkan bahan pustaka dengan baik agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Perpustakaan umum memberikan pengarahan dan pendidikan tentang tujuan dan manfaat perpustakaan bagi masyarakat. Di samping itu perpustakaan umum juga berperan guna mengembangkan kebiasaan membaca serta belajar mandiri masyarakat. Untuk menunjang mutu dan kualitas perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kabupaten Pacitan yang melayani masyarakat di bidang pendidikan, sistem yang diberikan untuk pelayanan harus cepat dan secara otomatis. Misalnya, sistem pengolahan data jumlah pengunjung perpustakaan yang selama ini digunakan. Sebagai tindak lanjut mengembangkan sarana pelayanan manajemen di instansi khususnya perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kabupaten Pacitan, perlu diadakan pengolahan data pengunjung yang memadai. Untuk mengetahui berapa banyaknya pengunjung
yang beraktifitas di perpustakaan setiap harinya, tanpa harus melihat di dalam buku absen pengunjung. Maka akan dengan mudah untuk menentukan pengelolaan yang lebih baik terhadap manajemen perpustakaan tersebut. maka perlu adanya alat yang dapat menghitung pengunjung yang masuk ke ruang perpustakaan secara otomatis. 1.2 Rumusan Masalah: 1. Sistem yang digunakan di perpustakaan, arsip dan dokumentasi kabupaten Pacitan. dalam proses rekap data jumlah pengunjung masih bersifat konvensional setiap tahunny bahkan setiap bulan sekali. 2. Bagaimana merancang dan membuat rangkaian hardware yang meliputi rangkaian minimum mikrokontroler, rangkaian sensor, rangkaian penampil dapat difungsikan sebagai penghitung pengunjung ke perpustakaan. 1.3 Batasan Masalah Pada pengembangan sistem ini akan dibatasi pada perancangan sistem yang telah dirakit terdiri dari hardware dan software. Hardware meliputi rangkaian minimum mikrokontroler ATMega8538, rangkaian sensor menggunakan sensor Ultrasonic, rangkaian penampil
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
1
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
menggunakan LCD dan. Penyusunan program yang digunakan adalah Bahasa Bascom AVR dan Delphi 7.0 untuk mengendalikan sistem yang telah dibuat. 1.4 Tujuan 1. Menghasilkan suatu rangkaian untuk dan mengendalikan menghitung jumlah pengunjung ke Perpustakaan dengan mikrokontroler ATMega8535. 2. Menghasilkan rangkaian software dan hardware yang meliputi rangkaian minimum mikrokontroler, rangkaian sensor, rangkaian penampil menggunakan LCD dan tampilan antar muka pada komputer, yang digunakan sebagai alat penghitung pengunjung ke Perpustakaan yang dapat diaplikasikan untuk meringankan beban kerja manusia. 1.5 Manfaat Dapat mempermudah proses penghitungan jumlah pengunjung perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kabupaten Pacitan dengan dibuatnya sistem penghitung secara otomatis berbasis mikrokontroler ATMega8535. 2.1 Arsitektur Mikrokontroler ATMega8535 Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Dan ini sangat membedakan sekali dengan instruksi MCS-51 (Berarsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set Computing. AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard memori, on-board peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan mereka bisa dikatakan hampir sama. (Winarto: 2008) 2.2 Arsitektur ATMega8535 1. Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D. 2. ADC 10 bit sebanyak 8 Channel. 3. Tiga buah timer / counter. 4. 32 register. 5. Watchdog Timer dengan oscilator internal. 6. SRAM sebanyak 512 byte. 7. Memori Flash sebesar 8 kb. 8. Sumber Interrupt internal dan eksternal. 9. Port SPI (Serial Pheriperal Interface). 10. EEPROM on board sebanyak 512 byte
11. Komparator analog. 12. Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter). AVR menjalankan sebuah instruksi tunggal dalam satu siklus dan memiliki struktur I/O yang cukup lengkap sehingga penggunaan komponen eksternal dapat dikurangi. Mikrokontroler AVR didesain menggunakan arsitektur Harvard, di mana ruang dan jalur bus bagi memori program dipisahkan dengan memori data. Memori program diakses dengan single-level pipelining, di mana ketika sebuah instruksi dijalankan, instruksi lain berikutnya akan diprefetch dari memori program. Dalam I/O lines terdapat empat port, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D yang masingpin I/O. masing mempunyai 8 Deskripsi masing-masing port: 1. Port A (PA7-PA0) merupakan port yang digunakan sebagai input ADC (Analog to Digital Converter). jika ADC tidak digunakan maka port A merupakan 8-bit port I/O dua arah. Pada Port A terdapat internal Pull-up resistor. Ketika pin di port A disetti low “0” maka arus akan mengalir jika resistor pull-up internal diaktifkan. 2. Port B (PB7-PB0) merupakan 8-bit port I/O dua arah. Pada PortB terdapat internal Pull-up resistor. Ketika pin di port B disetting low “0” maka arus akan mengalir jika resistor pull-up internal diaktifkan. 3. Port C (PC7-PC0) merupakan 8-bit port I/O dua arah. Pada Port C terdapat internal Pull-up resistor. Ketika pin di port C disetting low “0” maka arus akan mengalir jika resistor pull-up internal diaktifkan. 4. Port D (PD7-PD0) merupakan 8-bit port I/O dua arah. Pada Port D terdapat internal Pull-up resistor. Ketika pin di port D disetting low “0” maka arus akan mengalir jika resistor pull-up internal diaktifkan. 2.3 Liquid Crystal Display (LCD) LCD (Liquid cristal display) adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. Jenis LCD yang dipakai pada alat ini adalah LCD M1632. LCD terdiri dari dua bagian, yang pertama merupakan panel LCD sebagai media penampil informasi dalam bentuk huruf/angka dua baris, masing–masing baris bias menampung 16 huruf/angka. LCD (Liquid Crystal Display) adalah modul penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang umum, ada yang panjangnya hingga 40 karakter (2x40 dan 4x40), dimana kita menggunakan DDRAM untuk mengatur penyimpanan
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
2
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
tersebut.(Gamayel.Rizal, 2007). 2.4 Sensor Ultrasonic SRF05 Sensor jarak ultrasonik SRF05 adalah sensor 40 KHz produksi parallax yang banyak digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas. SRF05 merupakan langkah evolusi dari SRF04, dan telah dirancang untuk fleksibilitas, jangkauan meningkatkan meningkat, dan untuk mengurangi biaya lebih jauh. Dengan demikian, SRF05 adalah dengan SRF04. sepenuhnya kompatibel Rentang ini meningkat dari 3 meter sampai 4 meter. Sebuah modus operasi baru (mengikat pin modus ke tanah) memungkinkan SRF05 untuk menggunakan satu pin untuk kedua memicu dan echo, sehingga menghemat pin yang berharga pada controller. Ketika pin modus dibiarkan tidak terhubung, SRF05 beroperasi dengan pemicu terpisah dan pin gema, seperti SRF04. SRF05 termasuk penundaan kecil sebelum pulsa gema untuk memberikan pengendali lambat seperti Basic Stamp dan waktu Picaxe untuk mengeksekusi pulsa mereka dalam perintah. Mode ini menggunakan memicu terpisah dan pin gema, dan merupakan modus yang paling sederhana untuk digunakan. Contoh kode Semua untuk SRF04 akan bekerja untuk SRF05 dalam mode ini. Untuk menggunakan mode ini, hanya meninggalkan pin modus berhubungan SRF05 memiliki internal pull up resistor pada pin ini. 2.5 Kajian Pustaka Denis Tri Wibowo (2012) dalam jurnalnya yang berjudul Perancangan Sistem Deteksi Gerak Dengan Sinar Leser Menggunakan Mikrokontroler 8 Pada Laboratorium Komputer Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Pacitan dipaparkan bahwa rangkaian sistem deteksi penyusup dengan sinar laser yang menggunakan penguat op-amp sebagai penguat sensor. Yang bertujuan untuk mendeteksi adanya gerakan penyusup di laboratorium komputer, dengan beberapa perangkat yang bekerja secara otomatis. Dari hasil sistem detek gerak dengan sinar leser tersebut laboratorium komputer sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan PGRI pacitan tersebut akan lebih terjamin keamanannya dari penyusup atau pencurian. Menurut Yatna Supriyatna (2009) di dalam Konferensi Nasional Sistem dan Informatika yang berjudul Desain Dan Implementasi Handheld Sebagai Alat Pengambilan Data Pada KWH Meter Dengan Komunikasi Wireless RF Berbasis Mikrokontroler dijelaskan bahwa Proses pencatatan dilakukan pada jarak tertentu dengan menggunakan suatu alat yang akan dibawa oleh petugas. Sistem ini terdiri dari dua perangkat, yang pertama perangkat dipasang pada sisi KWH meter sebagai penghitung pemakaian daya
selama sebulan. Perangkat yang kedua adalah handheld yang mampu mencatat data KWH meter di rumah pelanggan. Antara perangkat yang dipasang pada KWH meter dan handheld yang digunakan harus mampu mendukung jarak yang cukup jauh. Oleh karena itu, dipilih komunikasi menggunakan media wireless dengan frekuensi operasi tertentu (radio frequency). Dari hasil Desain Dan Implementasi Handheld Sebagai Alat Pengambilan Data Pada KWH Meter Dengan Komunikasi Wireless RF Berbasis Mikrokontroler tersebut sebagai alat untuk mempermudah petugas dalam proses penghitungan pemakai daya selama sebulan yang dapat bekerja secara otomatis dari jarak jauh. Asrofi (2012) dalam jurnalnya yang berjudul Rancang Bangun Alat Kontrol Otomatisasi Pendingin Komputer Berbasis Mikrokontroler ATMega8L dijelaskan bahwa Alat kontrol ini dalam operasionalnya didukung oleh peralatan yang dapat meningkatatkan efisiensi pemakaian energi listrik dan mengurangi sebagian tanggung jawab dalam memelihara serta merawat computer. Dengan kualitas dan keandalan yang tinggi namun dengan biaya operasional yg relatif murah, yaitu dengan memanfaatkan rangkaian alat Mikrokontroler ATMega8L sebagai kendali otomatis alat ,IC LM35 sebagai sensor pendeteksi suhu dan kontrol relay sebagai pengganti saklar otomatis. Dari hasil Rancang Bangun Alat Kontrol Otomatisasi Pendingin Komputer Berbasis Mikrokontroler ATMega8L tersebut dapat menjaga kualitas komputer yang digunakan terlalu lama dari suhu panas. Mujiman (2008) di dalam jurnalnya yang berjudul Pintu Otomatis Berpengunci Waktu Berbasis Mikrokontroler AT89C51 dipaparkan bahwa Teknologi Mikrokontroler yang cerdas namun cukup praktis untuk digunakan sebagai sistem pengontrolan dengan melihat kelebihan dari mikrokotroler tersebut untuk mengotomatisasi sebuah pintu. yang dulunya dibuka dan tutup secara manual dapat di mungkinkan untuk di otomatisasi sehingga dapat mempermudah berbagai kegiatan- kegiatan manusia secara spesfik adalah sistem pintu otomatis berpengunci waktu. Dari hasil Pintu otomatis berpengunci waktu tersebut dapat mempermudah pemilik rumah untuk menjaga keamanan. Dari jurnal-jurnal tersebut penulis mempunyai sebuah gagasan atau ide bahwa saat ini Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Pacitan dalam proses penghitungan jumlah pengunjung masih dengan cara rekap data pengunjung. Oleh karena itu dibutuhkan
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
3
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
sebuah sistem yang memberikan sebuah solusi agar proses penghitungan jumlah pengunjung dapat bekerja secara otomatis. Oleh karena itu penulis mengambil Judul Sistem Penghitung Pengunjung Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Pacitan Berbasis Mikrokontroler ATMega8535.
3.3 Komponen Yang Digunakan Tabel 3.1 Komponen yang digunakan
3.1 Analisis Masalah Menurut kepala kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Pacitan beberapa masalah yang ada diantaranya adalah proses penghitungan jumlah pengunjung yang masih menggunakan cara rekap data setiap bulannya, agar bisa mengetahui jumlah pengunjung yang masuk pada perpustakaan tersebut. Proses penghitungan jumlah pengunjung yang masih menggunakan cara rekap data banyak memakan waktu jadi tidak efisien. Maka dari itu masalah yang ada peneliti ingin mengembangkan menjadi sistem yang otomatis dan secara terkomputer yang dapat dilihat secara langsung jumlah pengunjung yang masuk ke ruang perpustakaan. 3.2 Kerangka Masalah
3.4 Diagram Blok Alat Secara garis besar blok rangkaian Penghitung jumlah pengunjung ruang perpustakaan berbasis mikrokontroler ATMega8535 ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar 3.2 Diagram Blok Alat
Gambar 3.1 Kerangka Masalah
Keterangan gambar diagram blok alat: 1. Mikrokontroler ATMega8535. Mikrokontroler digunakan sebagai pengolah data inputan dari sensor, output ke LCD dan komunikasi serial
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
4
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
semuanya terhubung ke mikrokontroler. 2. Sensor Ultrasonic. Sensor Ultrasonic merupakan sensor jarak yang akan mengukur jarak antara sensor dengan dinding di-depannya, ketika ada orang yang lewat pada pintu masuk, maka akan memotong jalu sensor-dinding, sehingga jarak menjadi kurang dari ukuran sebenarnya, pada kondisi demikian maka counter akan menghitung dan inputan untuk mikrokontroler. 3. LCD. LCD digunakan sebagai human machine interface untuk menampilkan hasil dari perhitungan jumlah pengunjung. 4. Komputer. Komputer sebagai media untuk menampilkan hasil dari penghitung jumlah pengunjung, selain itu komputer juga berfungsi untuk rekam data. 3.5.1
Gambar 3.4 Rangkaian LCD 3.5.3
Rangkaian Sensor Ultrasonic
Sistem Minimum Mikrokontroler ATmega8535 Gambar 3.5 Rangkain Sensor Ultrasonic 3.5.4
Sekema Rangkaian Keseluruhan
Gambar 3.3 Rangkaian Minimum Mikrokontroler 3.5.1 Rangkaian LCD Gambar 3.6 Sekema Rangkaian Keseluruhan 3.5.5 Perancangan Perangkat Lunak Perancangan dan pembuatan perangkat lunak, terdiri dari dua buah source code, yaitu source code program untuk mikrokontroler dan GUI. Program mikrokontroler membahas aliran data dari mikrokontroler menuju ke komputer. ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
5
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
3.5.8
Desain Antar Muka Pada Komputer
Gambar 3.7 Desain Perangkat Lunak 3.5.6 Perancangan Program Mikrokontroler
Gambar 3.10 Desain Aplikasi Komputer
Gambar 3.8 Diagram Alir Program Pada Mikrokontroler 3.5.7
Perancangan Komputer
Program
Aplikasi
2.1Implementasi Tahap implementasi dilaksanakan setelah tahap perancangan sistem. Tahap implementasi merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk dioperasikan dan dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang. 4.1.1 Prototype Simulasi Penghitung Pengunjung Dari hasil analisis perancangan perangkat keras yang telah dilakukan sebelumnya, diimplementasikan dalam suatu alat pada prototype simulasi penghitung pengunjung. Yang terdiri dari rangkaian minimum mikrokontroler, lcd, sensor, serial komunikasi yang sudah saling terhubung menjadi satu untuk dapat bekerja sesuai yang diinginkan.
Gambar 3.9 Diagram Alir Program Pada Aplikasi Komputer
Gambar 4.1 Prototype Simulasi Penghitung Pengunjung
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
6
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
4.1.2 Aplikasi Antarmuka
Tabel 4.1 Uji Coba Personal
Gambar 4.2 Aplikasi Komputer 4.2 Uji Coba Fungsi Sistem Uji coba merupakan peroses akhir setelah tahap implementasi. Pengujian fungsi sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakam antar komponen sistem dan sub sistemnya dengan tujuan utamanya adalah untuk memastikan elemenelemen sistem berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian sistem juga termasuk pengujian program secara menyeluruh. Kumpulan program yang telah terintegerasikan perlu diuji coba atau tes untuk melihat apakah sebuah program dapat menerima dengan baik, memproses dan memberikan keluaran program yang baik pula. Dan penulis memberikan bimbingan kepada staf arsip dan dokumentasi dalam mengoprasiakan sistem penghitung pengunjung, penulis juga memberikan lembar kuisioner kepada dan karyawan, kantor perpustakaan, arsip dan dokumentasi kabupaten pacitan . 4.2.1 Penerapan Sistem Uji coba sistem pada komputer atau laptop, dilakukan guna untuk mencoba apakah sistem berjalan sesuai dengan perencanaan.
4.2.2 Uji Coba Sistem Terhadap Admin Uji coba terhadap calon pengguna di perpustakaan, arsip dan dokumentasi kabupaten pacitan, dilakukan guna untuk mencoba apakah sistem informasi berjalan sesuai dengan perencanaan. Pengujian alat dapat dilihat pada gambar-gambar berikut:
Gambar 4.4 Uji coba Sistem Terhadap Admin Pada uji coba alat ini sensor diberi satu penghalang atau objek yang melintas di depan sensor dengan mengunakan bolpoin makan counter akan menghitung nilai satu.
Gambar 4.3 Uji Coba Personal ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
7
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
Gambar 4.5 Ujicoba alat dengan satu objek yang melintas
Gambar 4.8 uji coba alat dengan dua objek melintas bersamaan
LCD akan menampilkan nilai satu dan setiap objek yang melintas di depan sensor makan akan menambahkan nilai satu.
Pada LCD akan menampilkan nilai satu setiap objek yang melintas di depan sensor.
Gambar 4.9 Tampilan Pada LCD Gambar 4.5 Tampilan pada LCD Pada tampilan aplikasi komputer akan menampilkan nilai satu jadi kondisi tampilan output LCD dengan aplikasi destop hasilnya sama, maka proses ujicoba yang pertama berjalan sesuai dengan yang di harapkan.
Pada tampilan aplikasi destop akan menampilkan nilai satu jadi proses uji coba yang kedua masih kurang sesuai dengan yang di harapkan.
Gambar 4.10 Tampilan Pada Aplikasi Komputer Gambar 4.7 Tampilan Pada Aplikasi Komputer Pada ujicoba alat ini yang kedua sensor diberi dua buah penghalang yang secara bersamaan melintas di depan sensor dengan mengunakan bolpoin, makan sensor hanya dapat mendeteksi satu, karena waktu tunda sensor membaca objek yang melintas terlalu cepat maka counter hanya dapat menghitung nilai satu.
Pada uji coba alat yang ketiga pada saat mikrokontroler berdiri sendiri tanpa mengunakan aplikasi pada komputer maka akan tetap berjalan sesuai dengan prosedur. mikrokontroler telah menghitung sampai cacah sepuluh seperti gambar LCD dibawah ini.
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
8
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
Gambar 4.11 mikrokontroler berdiri sendiri Kemudian ingin kita hubungkan dengan aplikasi pada komputer, dalam keadaan belum menampilkan nilai seperti gambar tampilan aplikasi komputer di bawah ini.
Gambar 4.15 Tampilan Pada Aplikasi Komputer
5.1 Keterbatasan Penelitian Bahwa sistem penghitung pengunjung perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kabupaten Pacitan ini tidak dapat mendeteksi objek (orang) yang lewat secara bersamaan. 5.2
Kesimpulan 1. Sistem penghitung pengunjung ini dapat digunakan untuk menghitung dan menyimpan data pengunjung pada perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kabupaten Pacitan. 2. Sistem penghitung pengunjung ini agar bias mendeteksi orang tinggi dan pendek maka sensor dipasang pada pertengahan pintu.
5.3
Saran 1. Alat ini dapat dimodifikasi sehingga lebih bagus dan proses kerja lebih cepat. 2. Program yang ada dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 4.12 Tampilan Pada Aplikasi Komputer Pada aplikasi komputer telah dihubungkan dengan mikrokontroler kemudian ada objek yang melintasi atau memotong jarak sensor maka akan menghasilkan satu jadi nilai akan bertambah satu.
Gambar 4.13 Mikrokontroler Dihubungkan Dengan Aplikasi Komputer
DAFTAR PUSTAKA [1] Ardi Winoto. Mikrokontroler AVR ATmega8/32/16/8535 dan Pemograman dengan Bahasa C pada WinAVR, Informatika, Bandung 2008
Gambar 4.14 Tampilan Pada LCD Maka aplikasi pada komputer akan menyesuaikan hasil dari nilai cacah pada mikrokontroler.
[2] Budiharto, Widodo. Elektronika Digital dan Mikroprosesor, Yogyakarta 2005 [3] Denis Tri priyono, 2012 perancangan sistem deteksi gerak dengan sinar leser menggunakan mikrokontroler 8 pada laboratorium komputer sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan PGRI Pacitan,
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
9
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
Indonesian Jurnal on Computer Science Speed (IJCSS) 13 FTI UNSA Vol 9 No 3. [4] Mujiman, 2008 Pintu Otomatis Berpengunci Waktu Berbasis Mikrokontroler AT89C51, Indonesia Jurnal Teknologi, Vol. 1, No. 1. [5] Pitowarno, Endra. Robotika: Kontrol dan Kecerdasan, Yogyakarta 2006
Desain, Buatan,
[6] Rizal, Gamayel. Pengertian Elektronik Digital Liquid Cristal Display,Bandung 2007 [7] Wardhana, Lingga. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535 Simulasi, Hadware, dan Aplikasi, Yogyakarta 2006 [8] Yatna Supriyatna, 2009 Desain Dan Implementasi Handheld Sebagai Alat Pengambilan Data Pada KWH Meter Dengan Komunikasi Wireless RF Berbasis Mikrokontroler, Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2009; Bali, November 14, 2009 [9] Syahrul. Panduan Praktikum Sistem Mikroprosesor, Panduan Praktikum, Bandung 2009
Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), UII Yogyakarta [14] Asrofi, Bambang Eka Purnama (2013), Rancang Bangun Alat Kontrol Otomatis Pendingin Komputer Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8L, Indonesian Jurnal on Networking and Security (IJNS) ijns.org, IJNS Volume 2 No 2 – April 2013 - ISSN: 2302-5700
[15] Eko Waskito, Ramadian Agus Triyono (2013), Miniatur Otomatisasi Bel Listrik Dan Pintu Gerbang Sekolah Menggunakan Mikrokontroler Atmega8l, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 15 FTI UNSA Vol 10 No 1 – Februari 2012 ijcss.unsa.ac.id, ISSN : 1979-9330 [16] Denis Tri Priyono, Sukadi, Perancangan Sistem Deteksi Gerak Dengan Sinar Laser Menggunakan Mikrokontroler Atmega 8 Pada Laboratorium Komputer Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Pacitan, (IJCSS) 14 - Indonesian Jurnal on Computer Science Speed - FTI UNSA Vol 9 No 3 – Desember 2012 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN 1979 – 9330 [17] Eko Waskito, Ramadian Agus Triyono (2013), Miniatur Otomatisasi Bel Listrik Dan Pintu Gerbang Sekolah Menggunakan Mikrokontroler ATmega8L, IJCSS) 15 Indonesian Jurnal on Computer Science Speed - FTI UNSA Vol 10 No 1 – Februari 2013 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN 1979 – 9330
[10] Wardhana, Lingga. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535 Simulasi, Hadware, dan Aplikasi, Yogyakarta 2006 [11] Jatmiko, Nugroho Agung Prabowo, Aplikasi Penjadwalan Lonceng Elektronis Berbasis Kendali Komputer, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed 9 Volume 7 No 2 – Agustus 2010, ISSN 1979 – 9330 [12] Bambang Eka Purnama, Pemanfaatan Global Positioning System Untuk Pelacakan Objek Bergerak, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed 10 Vol 8 No 1 – Februari 2011, ISSN 1979 – 9330 [13] Bambang Eka Purnama (2006),
Perancangan Sistem Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Pengendali Komputer Jarak Jauh Menggunakan Sinar Infra Merah, Seminar Nasional
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
10