TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MASA PUBERTAS DIDUKUH KLECO RT 01/III NGOMBAKAN POLOKARTO SUKOHARJO TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
INDAH PUSPITA SARI NIM B11087
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KEBIDANAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014
i
HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MASA PUBERTAS DIDUKUH KLECO RT 01/III NGOMBAKAN POLOKARTO SUKOHARJO TAHUN 2014
Diajukan Oleh : INDAH PUSPITA SARI NIM. B11 087
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal
Pembimbing
RIADINI WAHYU UTAMI, S.ST NIK. 201189094
ii
HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MASA PUBERTAS DIDUKUH KLECO RT 01/III NGOMBAKAN POLOKARTO SUKOHARJO TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Disusun Oleh : INDAH PUSPITA SARI NIM. B11 087 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada tanggal Penguji I
Penguji II
Deny Eka Widyastuti, S.ST.,M.Kes
Riadini Wahyu Utami, S.ST
NIK. 201188075
NIK. 201189094
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka.Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari S.ST NIK 200985034
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ”Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Masa Pubertas di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan Polokarto Sukoharjo”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Retno Wulandari S.ST, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 4. Ibu Riadini Wahyu Utami S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 5. Bapak Sumidi, selaku Kepala Desa Ngombakan Polokarto Sukoharjo yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam pengambilan data.
iv
6. Ibu Dwi Supadmi, selaku Kepala Desa Pandeyan Grogol Sukoharjo yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam pengambilan data. 7. Seluruh Dosen dan Staf Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 8. Bapak, ibu dan kakak yang selalu memberikan dukungan dan doa dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juni 2014
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014 Indah Puspita Sari B11 087 TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MASA PUBERTAS DI DUKUH KLECO RT 01/III NGOMBAKAN POLOKARTO SUKOHARJO TAHUN 2014 xiv + 42 halaman + 17 lampiran + 6 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Masa remaja merupakan masa yang paling kritis bagi setiap individu dalam menentukan jati diri dan penentuan arah masa depan yang akan diambil oleh setiap individu. Dilihat dari sudut pandang kesehatan, banyak terjadi tindakan menyimpang yang dilakukan oleh remaja. Oleh karena itu, pentingnya bila seorang ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang masa pubertas. Dari hasil studi pendahuluan wawancara Didapatkan dari hasil dari 7 ibu yang ada di Dukuh tersebut, bahwa 2 ibu mengerti arti pubertas dan 5 ibu tidak mengerti arti pubertas, 4 ibu mengetahui ciri-ciri pubertas pada remaja putri dan 3 ibu tidak mengetahui ciri-ciri pubertas pada remaja putri, 3 ibu mengetahui ciri-ciri pubertas pada remaja putra dan 4 ibu tidak mengetahui ciri-ciri pubertas pada remaja putra, 2 ibu mengetahui peran orang tua saat anak dalam masa pubertas, 5 ibu tidak mengetahui peran orang tua saat anak dalam masa pubertas. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang masa pubertas di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo dalam kategori baik, cukup, kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Deskriptif Kuantitatif, Lokasi penelitian di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan Polokarto Sukoharjo pada tanggal 2-6 Maret 2014. Jumlah populasi sebanyak 40 orang dan jumlah sampel sebanyak 40 orang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh (Total Sampling). Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal dan analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan program SPSS versi 17. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu tentang masa pubertas di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo dalam kategori kurang sebanyak 5 responden (12,5%), kategori cukup sebanyak 23 responden (57,5%), kategori baik sebanyak 12 responden (30%). Kesimpulan : Dari penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang masa pubertas pada anaknya di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo adalah cukup yaitu sebanyak 23 responden (57,5%). Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Masa Pubertas. Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2006 - 2013)
vi
MOTTO Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (QS. Al-Insyiroh : 6) “Experience is the best teacher” jangan takut dengan kegagalan karena kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Belajarlah dari pengalaman unruk menjadikan kita manusia yang lebih baik dimasa mendatang (Penulis) َ ضةٌ َعلَى ُك ﱢل ُم ْسلِ ٍم َو ُم ْسلِ َم ٍة َ طلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي
”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr) “Bermimpilah nak. Semua berawal dari mimpi (impian/keinginan), dan ketika kamu bangun berusahalah mengejar mimpimu itu wujudkan dalam kenyataan” ( Ayah & Bunda )
PERSEMBAHAN Puji syukur atas kehadirat Allah SWT hingga terselesaikan penelitian ini, karya tulis ini penulis persembahkan untuk: 1. Ayah, bunda, dan kakak tercinta terimakasih atas kasih sayang, support, masukan do’a restu yang diberikan selama ini. 2. Ibu Dini yang telah meluangkan waktu dan membimbing, sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. 3. Semua Dosen yang telah membagi ilmu dan pengalaman yang berharga dan bermanfaat bagi saya. 4. Someone yang selalu memberikan semangat dan inspirasi selama ini. 5. Sahabat (Dewi, Eva, Galuh) dan teman-teman seperjuangan Prodi DIII Kebidanan Angkatan 2011 STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA. 6. Semua pihak yang berpartisipasi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
vii
CURICULUM VITAE
Nama
: Indah Puspita Sari
Tempat, Tanggal Lahir
: Sukoharjo, 11 April 1993
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Kleco RT 01/III Ngombakan Polokarto Sukoharjo
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD N 01 Ngombakan
LULUS TAHUN 2005
2. SMP Negeri 1 Polokarto
LULUS TAHUN 2008
3. SMA Negeri 1 Sukoharjo
LULUS TAHUN 2011
4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2011
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii KATA PENGANTAR ........................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................. vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................ vii CURICULUM VITAE .......................................................................... viii DAFTAR ISI .......................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ............................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................ 3 D. Manfaat Penelitian .............................................................. 4 E. Keaslian Penelitian .............................................................. 5 F. Sistematika Penelitian ......................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ..................................................................... 8 1. Pengetahuan .................................................................. 8 a. Pengertian................................................................ 8 b. Tingkat Pengetahuan ............................................... 8 c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .... 9 d. Cara Memperoleh Pengetahuan .............................. 10 2. Remaja dan Pubertas ..................................................... 13 a. Pengertian............................................................... 13 b. Ciri-ciri Masa Remaja ............................................ 13
ix
c. Perkembangan Fisik dan Psikologis pada Masa Pubertas .................................................................. 15 d. Tahap Perkembangan Remaja ................................ 17 e. Peran Orang Tua Untuk Mendampingi Masa Pubertas Anaknya .................................................. 20 B. Kerangka Teori .................................................................. 21 C. Kerangka Konsep ............................................................... 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................... 23 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 23 C. Populasi, Sampel,dan Teknik Pengambilan Sampel ........... 24 D. Variabel Penelitian .............................................................. 25 E. Definisi Operasional............................................................ 25 F. Instrumen Penelitian............................................................ 26 G. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 29 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................... 30 I. Etika Penelitian ................................................................... 33 J. Jadwal penelitian ................................................................. 34 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian.................................. 35 B. Hasil Penelitian ................................................................... 35 C. Pembahasan......................................................................... 39 D. Keterbatasan ........................................................................ 40 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................... 41 B. Saran ................................................................................... 42 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Definisi Operasional Penelitian.................................................... 25
Tabel 3.2
Kisi-kisi Kuesioner ...................................................................... 26
Tabel 4.1
Hasil Pengolahan Data ................................................................. 37
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden .................................................. 38
Tabel 4.3
Pendidikan Responden ................................................................. 38
Tabel 4.4
Pekerjaan Responden ................................................................... 38
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 2.1. Kerangka Teori ........................................................................ 21 Gambar. 2.2. Kerangka Konsep ..................................................................... 22
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5.
Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6.
Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7.
Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8.
Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9.
Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11. Kolom Coding Kuesioner Lampiran 12. Data Tabulasi Uji validitas dan reliabilitas Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Perhitungan Lampiran 16. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 17. Lembar Konsultasi
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa yang paling kritis bagi setiap individu dalam menentukan jati diri dan penentuan arah masa depan yang akan diambil oleh setiap individu. Hal ini dikarenakan masa remaja merupakan masa yang banyak mengalami berbagai masukan, input, maupun pengaruh dari berbagai kalangan. Dimana pengaruh maupun input tersebut merupakan suatu hal yang bisa membentuk karakter remaja (Ali dan Asrori 2010). Untuk mengetahui berbagai tuntutan psikologis perkembangan remaja dan ciri-ciri usia remaja diharapkan para orang tua dan remaja itu sendiri memahami hal-hal yang harus dilalui pada masa remaja ini sehingga bila remaja itu diarahkan dan dapat melalui masa remaja ini dengan baik maka pada masa selanjutnya remaja akan tumbuh sehat kepribadian dan jiwanya. Permasalahan yang sering muncul biasanya disebabkan karena ketidaktahuan orang tua tentang berbagai tuntutan psikologis ini, sehingga perilaku mereka sering kali tidak mampu mengarahkan remaja menuju kepada pemahaman perkembangan mereka (Dewi, 2012). Dilihat dari sudut pandang kesehatan, tindakan menyimpang yang akan mengkhawatirkan adalah masalah yang berkaitan dengan seks bebas (unprotected sexuality), penyebaran penyakit kelamin, kehamilan di luar nikah atau kehamilan yang tidak dikehendaki (adolecent unwanted
1
2
pregnancy) di kalangan remaja. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Hanifah (2002) tentang pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, menemukan bahwa pengetahuan dasar remaja tentang kesehatan reproduksi tidak memadai (Sarwono, 2013). Selain masalah kehamilan pada remaja masalah yang juga sangat menggelisahkan berbagai kalangan dan juga banyak terjadi pada masa remaja adalah banyaknya remaja yang mengidap HIV/AIDS. Dilihat dari jumlah pengidap dan peningkatan jumlahnya dari waktu ke waktu, maka dewasa ini HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) sudah dapat dianggap sebagai ancaman hidup bagi masyarakat Indonesia.Berdasarkan laporan Departemen Kesehatan sampai Juni 2003 jumlah pengidap HIV/AIDS atau ODHA (Orang Yang Hidup Dengan HIV/AIDS) di Indonesia adalah 3.647 orang terdiri dari pengidap HIV 2.559 dan penderita AIDS 1.088 orang. Dari jumlah tersebut, kelompok usia 15 -19 berjumlah 151 orang (4,14%); 19-24 berjumlah 930 orang (25,50%). Ini berarti bahwa jumlah terbanyak penderita HIV/AIDS adalah remaja dan orang muda. Dari data tersebut, dilaporkan yang sudah meninggal karena AIDS secara umum adalah 394 orang(Subdit PMS & AIDS, Ditjen PPM & PL, Depkes R.I.). Peran orang tua dalam memperhatikan perkembangan kesehatan reproduksi remaja menjadi hal yang penting untuk bisa diketahui dan bisa menjadi penambahan wawasan tersendiri. Ibu yang memiliki peran dan andil yang besar dalam masa melihat perkembangan anaknya untuk bisa menjalani masa pubertasnya, karena ibu yang lebih banyak memperhatikan dan
3
mengikuti perkembangan setiap anak-anaknya. Remaja memerlukan dukungan, perhatian, pengertian serta dorongan bagi remaja untuk bisa menentukan kepribadian dan membantu untuk menjelaskan perubahan-perubahan yang akan dialaminya (Hartiningsih, 2010). Berdasarkan dari studi pendahuluan yang dilakukan di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo yang berjumlah 80 Kepala Keluarga (KK). Didapatkan dari hasil dari 7 ibu yang ada di Dukuh tersebut, bahwa 2 ibu mengerti arti pubertas dan 5 ibu tidak mengerti arti pubertas, 4 ibu mengetahui ciri-ciri pubertas pada remaja putri dan 3 ibu tidak mengetahui ciri-ciri pubertas pada remaja putri, 3 ibu mengetahui ciri-ciri pubertas pada remaja putra dan 4 ibu tidak mengetahui ciri-ciri pubertas pada remaja putra, 2 ibu mengetahui peran orang tua saat anak dalam masa pubertas, 5 ibu tidak mengetahui peran orang tua saat anak dalam masa pubertas. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang "Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Masa Pubertas di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo". B. Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah "Bagaimana tingkat pengetahuan ibu masa pubertas di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo?". C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang masa pubertas di
4
Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang masa pubertas di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo dalam kategori baik. b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang masa pubertas di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo dalam kategori cukup. c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang masa pubertas di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo dalam kategori kurang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk menambah informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas khususnya mengenai kesehatan reproduksi remaja pada masa pubertas. 2. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat melatih kemampuan peneliti untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari institusi pendidikan yaitu metodologi penelitian, statistik kesehatan, kesehatan reproduksi pada masa pubertas, serta melatih keterampilan berfikir secara kritis dan analisis.
5
3. Bagi Institusi a. Bagi Institusi Lahan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi ibu-ibu di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo sehingga ibu menyadari pentingnya pengetahuan tentang masa pubertas. b. Institusi Akademik Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
referensi
perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dalam masa pubertas. E. Keaslian Penelitian Terdapat beberapa jenis penelitian yang sudah pernah dilakukan yang ada hubungan dengan penelitian ini, antara lain: 1. Hastuti, R.P. (2012) dalam penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Untuk Mempersiapkan Masa Pubertas Anaknya Di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang Sragen”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan 40 responden. Analisa data menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian pengetahuan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu kesehatan reproduksi remaja untuk mempersiapkan masa pubertas anaknya Di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang
Sragen
Tahun
2012
adalah
13
orang
(32,5%)
berpengetahuan baik, 22 orang (55%) berpengetahuan cukup dan 5 orang
6
(12,5%) berpengetahuan kurang. Perbedaan penelitian yang penulis buat dengan penulis sebelumnya terletak pada variabel tempat, subyek dan waktu penelitian. Persamaan penelitian yang penulis buat dengan penulis sebelumnya terletak pada obyek penelitian. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari 5 (lima) bab dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Didalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dijelaskan teori mengenai pengetahuan yang berisi definisi pengetahuan, tingkat pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan, kesehatan reproduksi yang berisi pengertian
kesehatan
reproduksi,
unsur-unsur
yang
diperlukan agar dapat melaksanakan fungsi reproduksi secara sehat, remaja dan pubertas yang berisi pengertian remaja ciri-ciri masa remaja, perkembangan fisik dan psikologis pada remaja, tahap perkembangan remaja, kerangka teori dan kerangka konsep. BAB III
METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan tentang jenis dan rancangan
7
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian. BAB IV
HASIL PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi tentang simpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Pengetahuan a. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007). b. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan misalnya “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). 2. Tingkatan Pengetahuan Menurut Mubarak (2011) pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu: a. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
8
9
b. Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar
tentang
objek
yang
diketahui,
dan
dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. c. Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). d. Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis (syntesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f. Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. 3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Mubarak (2011) yaitu:
10
a. Sosial ekonomi Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang, sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, ekonomi baik tingkat pendidikan akan tinggi sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi juga. b. Kultur (budaya, agama) Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang, karena informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut. c. Pendidikan Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut. d. Pengalaman Berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, bahwa pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan semakin banyak. 4. Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2012), cara memperoleh pengetahuan dibagi menjadi 2, yaitu: a. Cara tradisional atau non ilmiah Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan logis adalah dengan cara non
11
ilmiah, tanpa melalui penelitian. Cara-cara penemuan pada periode ini antara lain meliputi: 1) Cara coba salah (trial and error) Cara yang paling tradisional, yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba - salah atau dengan kata yang lebih dikenal "trial and error". 2) Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. 3) Cara kekuasaan atau otoritas Sumber pengetahuan dapat berasal dari pemimpin–pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. 4) Berdasarkan pengalaman pribadi Pepatah mengatakan, pengalaman adalah guru yang terbaik, hal ini berarti bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan dan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. 5) Cara akal sehat (common sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. 6) Kebenaran melalui wahyu Ajaran atau dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus
12
diterima dan diyakini. Sebab kebenaran ini diterima oleh Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia. 7) Kebenaran secara intuitif Kebenaran intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berfikir. 8) Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu
menggunakan
penalaran
jalan
pikirannya
dalam
memperoleh pengetahuannya. 9) Induksi Proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataanpernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. 10) Deduksi Pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Aristoteles (384-322 SM) disebut “silogisme”. b. Cara ilmiah ( modern atau baru) Cara modern adalah cara memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut "metode penelitian ilmiah" atau lebih dikenal dengan metodologi penelitian (research methodology
(Notoatmodjo,
2012).
Menurut
Bacon
dalam
13
Notoatmodjo
(2012),
mengatakan
bahwa
dalam
memperoleh
kesimpulan dilakukan dengan pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok, yaitu: 1) Segala sesuatu yang positif, yaitu gejala tertentu yang muncul saat dilakukan pengamatan. 2) Segala sesuatu yang negatif, yaitu gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan. 3) Gejala - gejala yang muncul secara bervariasi, gejala - gejala yang berubah - ubah pada kondisi tertentu. B. Remaja dan Pubertas 1. Pengertian a. Remaja (adolescence) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional (Santrock, 2010) b. Pubertas (Puberty) adalah perubahan cepat pada kematangan fisik yang meliputi perubahan tubuh dan hormonal yang terutama terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2010). 2. Ciri-ciri Masa Remaja Masa remaja adalah masa transisi dari anak ke dewasa. Menghadapi remaja memang bukan pekerjaan mudah. Untuk memahami jiwa remaja dan mencari solusi yang tepat bagi permasalahannya, maka penting bagi ibu untuk memahami remaja dan perkembangannya psikologinya, yaitu konsep
14
diri, intelegensi, emosi, seksual, motif sosial, moral, dan religi (Sarwono, 2013). Menurut Dahro (2012) ciri-ciri masa remaja adalah sebagai berikut: a. Periode peralihan b. Periode perubahan c. Usia bermasalah d. Masa mencari identitas e. Masa yang memberikan ketakutan f. Masa tidak realistis g. Ambang masa dewasa Perubahan yang terjadi pada remaja adalah sebagai berikut: a. Individu menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya hingga mencapai kematangan seksual. b. Individu mengalami perubahan perkembangan psikologis dan pola indentivikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. c. Individu mengalami peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi menuju keadaan yang relatif mandiri. d. Pada masa pubertas ini peran orang tua sangat-sangat dibutuhkan. Dengan bantuan peran orang tua, remaja dapat menuju kedewasaan, baik dari sudut tingkah laku maupun cara berpikir. e. Perlakuan menyimpang pun dapat terjadi, khususnya pada remaja yang kurang mendapat perhatian dari orang tuanya.
15
3. Perkembangan Fisik Dan Psikologis Pada Masa Pubertas Secara etimologi kata pubertas berasal dari bahasa Latin, yaitu usia menuju dewasa. Masa pubertas dikatakan sebagai periode tumpang tindih, selama masa pubertas akan terjadi banyak perubahan, diantaranya perubahan bentuk tubuh, penampilan diri, sikap kepemilikan, sikap sosial dan minat seks. Pertumbuhan pesat bagi wanita terjadi di usia 8,5-11,5 tahun dengan puncak kematangan rata-rata usia 12,5 tahun dan akan mengalami penurunan pertumbuhan pada usia 17-18 tahun. Adapun bagi pria pertumbuhan pesat terjadi pada usia 10,5-14,5 tahun dengan puncak kematangan usia 14,5-15,5 tahun dan penurunan pertumbuhan saat usia 21 tahun (Janiwarty dan Pieter, 2013). Perubahan-perubahan fisik yang terjadi merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja, sedangkan perubahan-perubahan psikologis muncul sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik (Sarwono, 2013). a. Perubahan Fisik Diantara
perubahan-perubahan
fisik
itu,
yang
terbesar
pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin panjang dan tinggi), mulai berfungsi alatalat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh (Sarwono, 2013). Menurut
Muss dalam Sarwono (2013) urutan perubahan-
perubahan fisik yaitu:
16
1) Pada anak perempuan a) Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggotaanggota badan menjadi panjang) b) Pertumbuhan payudara c) Tumbuh bulu yang halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan d) Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya e) Bulu kemaluan menjadi keriting f) Haid g) Tumbuh bulu-bulu ketiak 2) Pada anak laki-laki: a) Pertumbuhan tulang-tulang b) Testis (buah pelir) membesar c) Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap d) Awal perubahan suara e) Ejakulasi (keluarnya air mani) f) Bulu kemaluan menjadi keriting g) Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimal setiap tahunnya h) Tumbuh rambut-rambut halus diwajah (kumis, jenggot) i) Tumbuh bulu ketiak j) Akhir perubahan suara k) Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap
17
l) Tumbuh bulu di dada b. Perubahan Psikologis Secara psikologis kedewasaan adalah keadaan dimana sudah ada ciri-ciri psikologis tertentu pada seseorang. Ciri-ciri psikologis menurut G.W. Allport dalam Sarwono (2013) adalah: 1) Pemekaran diri sendiri ( Extension of the self ), yang ditandai dengan kemampuan seseorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari dirinya sendiri. Salah satu tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang lain dan alam sekitarnya serta berkurangnya perasaan egois (mementingkan diri sendiri). 2) Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif (self objectification), yang ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri (self insight) dan kemampuan untuk menangkap humor (sense of humor). 3) Memiliki falsafah hidup tertentu (unifying philosophy of life), tanpa perlu merumuskan dan mengucapkan dalam kata - kata. 4. Tahap Perkembangan Remaja Menurut Dahro (2012), Pedoman umum yang dapat digunakan sebagai batasan usia untuk remaja Indonesia adalah 11-24 tahun dan belum menikah. Hal ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: a. Usia belasan tahun adalah usia ketika pada tanda-tanda seksual
18
sekunder mulai muncul pada penampilan fisik b. Di masyarakat Indonesia, usia belasan tahun sudah dianggap akil balig, baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi menganggap mereka sebagai anak-anak c. Pada
usia
tersebut
mulai
ada
tanda-tanda
penyempurnaan
perkembangan jiwa seperti tercapaimya identitas diri d. Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal untuk memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia masih menggantungkan diri pada orang tua belum mempunyai hak penuh sebagai orang dewasa e. Pada masa pubertas wanita cenderung ingin tahu hal-hal yang baru seperti seks dan perubahan fisik yang terjadi pada dirinya f. Wanita juga lebih memiliki rasa malu dan kurang terbuka pada keluarga, terutama orang tuanya Menurut Sarwono (2013), ada tiga tahap perkembangan remaja dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaaan: a. Remaja awal 12-15 tahun (early adolescence) Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahanperubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Remaja mengembangkan pikiran - pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis.
19
b. Remaja madya 15-18 tahun (middle adolescence) Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan teman - teman, remaja senang kalau banyak teman yang menyukainya. Ada kecenderungan "narsitic" yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu remaja tidak tahu harus memilih yang mana, peka atau tidak peduli, ramairamai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari Oedipoes Complex ( perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-kanak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan dari lawan jenis. c. Remaja akhir 18-21 tahun (late adolescence) Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa. Dan ditandai dengan pencapaian lima hal, yaitu: 1) Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek 2) Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru 3) Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi 4) Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain 5) Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan masyarakat umum (the public)
20
5. Peran orang tua untuk mendampingi masa pubertas anaknya Kurangnya persiapan seorang pubertas menghadapi perubahan berasal dari sikap orang tua yang terlalu normatif terhadap setiap perubahan diri, minimnya pengetahuan mengenai pubertas, tata krama dan rasa malu, kesengajaan menghindari pertanyaan sehingga selalu berpura-pura mengerti tentang perubahan dirinya. Jika anak pubertas tidak diberitahu atau secara psikologis tidak dipersiapkan tentang perubahan fisik dan psikologis yang dialaminya maka pengalaman akan perubahan tersebut dapat merupakan pengalaman yang traumatis. Akibatnya anak cenderung mengembangkan sikap yang kurang baik terhadap perubahan, sikap yang cenderung menetap dari pada menghilang. Kurangnya persiapan anak dalam menghadapi masa pubertas merupakan bahaya psikologis yang serius, sehingga dalam menghadapi masa ini diperlukan adanya kegiatan KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) yang baik dimaksudkan untuk membantu remaja mencapai KAP (Knowledge, Attitude
and
Practice)
atau
Pesilak
(Pengetahuan,
Sikap
dan
Pelaksanaan). Dalam hal ini, orangtua, utamanya ibu mempunyai peranan penting dalam kegiatan KRR. Seorang ibu sebaiknya sudah membekali anak dengan pengetahuan tentang masalah dan bagaimana untuk menghadapi fase remaja. Cara menyampaikannya tentu harus dengan penjelasan yang sederhana dan sesuai dengan pemahaman anak-anak. Hal yang penting supaya anak tidak merasa kaget, malu, gelisah, cemas dan
21
tertekan (Gunarsa, 2007). C. Kerangka Teori Faktor yang mempengaruhi: 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Pengalaman 4. Sosial Ekonomi 5. Budaya 6. Kepribadian
Pengetahuan
Remaja dan Pubertas Pengetahuan Ibu Tentang Masa Pubertas
Tanda-tanda Pubertas Peran Orang Tua Untuk Mempersiapkan Pubertas Anaknya
Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber Notoatmojo (2012) (modifikasi)
22
D. Kerangka Konsep
Baik Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Masa Pubertas
Cukup Kurang
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Faktor yang mempengaruhi: Pendidikan Informasi Pengalaman Sosial Ekonomi Budaya Kepribadian
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Keterangan: = Diteliti
= Tidak Diteliti
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskriptif suatu keadaan secara objektif. Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan presentase tanggapan mereka (Notoatmodjo, 2012). Kuantitatif yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2013). Pada penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja untuk mempersiapkan masa pubertas anaknya. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi merupakan tempat dimana penelitian dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini mengambil lokasi di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo. 2. Waktu penelitian Waktu
adalah
batas
waktu
dimana
pelaksanaan
penelitian
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-6 Maret 2014.
23
24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh ibu - ibu yang mempunyai anak usia 9-16 tahun sebanyak 40 responden di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila tujuan penelitian tersebut dimaksudkan untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel, untuk subyek kurang dari 100 lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh ibu - ibu yang mempunyai anak usia 9-16 tahun sebanyak 40 responden di Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo. 3. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling jenuh (Total Sampling) yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil sampel seluruh anggota populasi jauh lebih baik dari mengambil sampel sebagian anggota populasi. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2009).
25
D. Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2010), variabel adalah sebuah konsep yang dapat dibedakan menjadi dua, yakni bersifat kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal adalah variabel tunggal, yaitu variabel yang berdiri sendiri dan tidak ada variabel yang mendampingi (Suyanto, 2011). Variabel tunggal dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang masa pubertas. E. Definisi Operasional Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2012). Tabel 3.1 Definisi Operasional No. 1.
Variabel Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Masa Pubertas
Definisi Operasional Pengetahuan Ibu tentang: a. pengertian kesehatan reproduksi b. peran orang tua dalam masa pubertas anaknya c. pengertian remaja dan pubertas d. tanda-tanda pubertas remaja putri dan putra
Alat Ukur Kuesioner
Kategori a. Baik: bila nilai responden (x) > mean + 1SD b. Cukup: bila nilai mean 1SD ≤ (x) ≤ mean + 1SD c. Kurang: bila nilai responden (x) < mean 1SD
Skala Data Ordinal
26
F. Intrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat - alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmojo, 2012). Dalam penelitian ini instrumen penelitian atau alat yang digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner. 1.
Kuesioner Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum atau banyak orang (Notoatmodjo, 2012). Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010)
2.
Kisi-kisi Kuesioner Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Indikator Pengertian kesehatan reproduksi Peran orang tua untuk mempersiapkan masa pubertas anaknya Pengertian Remaja dan Pubertas Tanda-tanda pubertas remaja putri Tanda-tanda pubertas remaja putra Jumlah Soal
Positif 1,2
Negatif
Total 2
3,4
2
5,6
7,8
4
10,11,13,15,16
9,12,14,17,18
10
20,21,23,26,28
19,22,24,25,27
10
14
14
28
Untuk mengetahui kuesioner ini berkualitas, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Menurut Riwidikdo (2013) Uji coba minimal dilakukan terhadap 30 orang. Uji validitas dan uji reliabilitas penelitian ini
27
dilakukan di Dukuh Ngleses, Pandeyan, Grogol, Sukoharjo dengan jumlah 30 ibu - ibu yang mempunyai anak dalam masa pubertas. 3. Kriteria Penilaian Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner tertutup atau closed ended dengan Variasi Dichotomous Choice yang terdiri dari 28 pernyataan serta ada jawabannya. Pengisian kuesioner ini dengan cara memberikan tanda centang (√) pada lembar kuesioner yang sudah disediakan. Dalam kuesioner ini menggunakan pilihan jawaban "Benar" atau "Salah". Jenis pernyataan dalam kuesioner ini bisa pernyataan positif (favorable) dan negatif (unfavorable), yaitu: a. Untuk pernyataan positif (favorable), apabila responden memilih pilihan jawaban "benar" mendapat skor 1 dan apabila responden memilih pilihan jawaban "salah" mendapat skor 0. b. untuk pernyataan negatif (unfavorable), apabila responden memilih pilihan jawaban "salah" mendapat skor 1 dan apabila responden memilih pilihan jawaban"benar" mendapat skor 0. Instrumen penelitian sebelumnya diuji validitas dan uji reliabilitas kemudian diolah dan dianalisa dengan dibantu program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17. 4. Uji Validitas Uji validitas merupakan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan sebelum disebar kepada responden untuk menguji pertanyaan yang digunakan sudah sesuai dengan kondisi responden (sudah bisa diterima
28
responden dengan baik atau belum) (Arikunto, 2010). Teknik yang digunakan dalam uji validitas dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Pearson Product Moment, serta setelahnya akan dilihat dari indeks korelasinya (rtabel). Adapun rumus Pearson Product Moment adalah: = ݕݔݎ Keterangan:
Νሺ∑ܻܺሻ − ሺ∑ ܺ ∑ ܻሻ
ටቄΝ ∑ ܺ2 − ሺ∑ ܺሻ2 ቅቄΝ ∑ ܻ2 − ሺ∑ ܻሻ2 ቅ
r
: Korelasi antara masing-masing item pertanyaan
N
: Jumlah responden
X
: Skor pertsnyaan
Y
: Skor Total pertanyaan
XY
: Skor pertanyaan dikalikan skor total Setelah diperoleh nilai p value hasilnya dibandingkan dengan nilai
α=5%. Apabila nilai signifikasi (p) < 0,05 maka nilai koefisien korelasinya terdapat tanda bintang (*) atau (**) maka hasil pengujian dikatakan bermakna, atau signifikasi dalam hal ini butir soal valid ( Riwidikdo, 2013). Setelah dilakukan uji validitas di Dukuh Ngleses Pandeyan Grogol Sukoharjo kepada 30 responden didapatkan 28 item valid, karena nilai signifikasi (p) < 0,05pada taraf signifikasi 5%. Jadi 28 pertanyaan dikatakan valid semua. 5. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu instrumen penelitian atau alat ukur dalam mengumpulkan data untuk
29
bisa diandalkan dan dipercaya keabsahannya serta uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat data yang bisa dinyatakan reliable dalam data yang dikumpulkan dalam waktu yang berbeda (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach, dimana rumusnya adalah : = ݅ݎ Keterangan: ݅ݎ ݇
= Reliabilitas instrumen
∑ ߪ2ܾ
ߪ2ܾ
∑ ߪ2ܾ ݇ ቆ1 − 2 ቇ ݇−1 ߪܾ
= Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah varians butir = Varians total Dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, kuesioner akan
dikatakan baik atau reliabel apabila nilai alfa > rkriteria (rkriteria=0.70) (Riwidikdo, 2009). Hasil dari olah data nilai Alpha Cronbach pengetahuan adalah 0,945. Jadi instrumen dalam penelitian ini adalah reliabel. G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal keterangan sebagian, seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian (Arikunto, 2006). 1. Jenis data yang dikumpulkan a. Data primer
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang di dapatkan
30
langsung dari responden (Riwidikdo, 2013). Sumber data primer yaitu ibu-ibu yang mempunyai anak usia 9-16 tahun di Dukuh Kleco RT01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo. b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial (Riwidikdo, 2013). Contohnya adalah peneliti yang menggunakan data statistik hasil penelitian dengan meminta data dari bapak Lurah desa setempat tentang jumlah penduduk dan jumlah ibu - ibu yang mempunyai anak usia 9-16 tahun di Dukuh Kleco RT01/III Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo. 2. Cara pengumpulan data Cara pengumpulan data primer diperoleh secara langsung dari responden dengan cara mengisi lembar kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti, serta memberitahu pada responden bahwa pengisian lembar kuesioner harus sesuai dengan kenyataan. Jika responden selesai mengisi kuesioner, maka kuesioner langsung diambil dan diteliti kelengkapannya. H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data Proses pengolahan data merupakan tahapan yang dilakukan untuk mengolah dan menganalisa data yang sudah didapat. Sehingga data yang diambil bisa diartikan dan bisa untuk menjadi sebuah referensi baru.
31
Dan pengolahan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain : a. Editing Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan memlalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (droup out) (Notoatmodjo, 2012). b. Coding Merupakan
pengklasifikasian
jawaban
responden
dengan
menandai dan memberikan kode angka sehingga bisa diolah dan dimasukan dalam lembar kerja untuk bisa dilakukan pengolahan serta analisa data (Arikunto, 2006). c. Memasukkan data (data entery) Memasukkan data yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan (Notoatmodjo, 2012). d. Tabulating Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2012). 2. Analisis data Analisa data bertujuan untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian, membuktikan hipotesis-hipotesis penelitian, dan memperoleh
32
kesimpulan secara umum dari penelitian, yang merupakan konstribusi dalam
pengembangan
ilmu
yang
bersangkutan.
Penelitian
ini
menggunakan analisis univariat, yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. (Notoatmodjo, 2010). Variabel di analisis dengan analisis univariat adalah karakteristik responden dan pengetahuan ibu tentang masa pubertas. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2010), adalah sebagai berikut : a. Baik
: Bila responden (x) > mean + 1 SD
b. Cukup
: Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
c. Kurang
: Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
Untuk mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus menurut Riwidikdo (2010), yaitu : = ݀ݏ
ሺ∑ୀଵ ݔଵ ሻଶ ݊ ሺ݊ − 1ሻ
ଶ ඩ∑ୀଵ ݔଵ −
Keterangan: sd
: Simpangan baku
xi
: Nilai dari data
n
: Banyaknya data Untuk
menghitung
Riwidikdo (2010), yaitu :
mean
menggunakan
rumus
menurut
33
Rumus
:ഥ =ݔ
Keterangan :
∑ݔ
݊
ഥ : Rata-rata (mean) ܺ
∑ x : Jumlah seluruh jawaban responden n
: Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden Untuk memperoleh skor prosentase menurut Riwidikdo (2010),
yaitu sebagai berikut : Skor yang diperoleh responden Skor prosentase = ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x100% Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh I. Etika Penelitian Pada penelitian ini, tetap menjunjung tinggi kebebasan dan hak dari setiap orang dalam memberikan masukan, pendapat serta jawaban dari kuesioner yang ada (Hidayat, 2007). Sehingga nilai untuk tetap menjunjung tinggi etika penelitian menjadi salah satu wujud akan tidak adanya intervensi dari pihak manapun. Dan standar etika dalam melakukan penelitian antara lain : 1. Anonimity (tanpa nama) Jaminan untuk tidak menyebutkan nama dan serta menerangka sumber data atau responden yang menjadi sumber data dalam penelitian. 2. Informed Consent Pernyataan persetujuan antara peneliti dengan responden yang ditandai dengan pemberian tanda tangan pada surat persetujuan. Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.
34
3. Confidentiality (Kerahasiaan) Kerahasian merupakan salah satu bentuk jaminan kepada responden, apabila yang bersangkutan tidak bersedia untuk diberitahukan segala informasi tentang responden yang bersangkutan. J. Jadwal Penelitian Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai penyusunan Karya Tulis Ilmiah sampai dengan penelitian Laporan Karya Tulis Ilmiah. Jadwal Penelitian terlampir.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Geografi dan Demografi Dukuh Kleco RT 01/III merupakan salah satu dukuh yang terletak di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Luas wilayahnya ± 25.000 ݉2 . Batas wilayah dukuh ini yaitu:
a. Utara
: berbatasan dengan sawah
b. Barat
: berbatasan dengan Dukuh Beton Wetan
c. Selatan
: berbatan dengan Sungai dan Dukuh Pondok Bakalan
d. Timur
: berbatasan dengan Dukuh Geneng
Keadaan lingkungan di Dukuh Kleco sangat bersih, masyarakatnya ramah tamah. Jumlah penduduk di Dukuh Kleco RT 01/III adalah 338 orang. Terdiri dari laki-laki usia 23-50 tahun 116 orang (34,3%), perempuan usia 2150 tahun 109 orang (32,2%), remaja usia 9-17 tahun orang 61 (18,04%), anak-anak usia 1-9 tahun anak 52 (15,4%). B. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dimana pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner tentang pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja untuk mempersiapkan masa pubertas anaknya. Penelitian ini dimulai dari penyebaran kuesioner setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data.
35
36
1. Perhitungan nilai rata-rata (mean) Diketahui
Mean atau X =
∑ Xi
= 790
n
= 40
∑ Xi = 790 = 19.75 40
n
2. Standar deviasi dihitung dengan rumus sebagai berikut: Diketahui
∑ Xi
2
= 16302
n
(∑ Xi )
2
= 624100
(∑ Xi ) −
2
SD =
SD =
=
∑ Xi
2
n
n −1
16302 − 15602,5 39 699,5 39
= 17,94 SD = 4,24
= 40
37
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17 berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data N
Minimum
Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi Untuk 40 11 Mempersiapkan Masa Pubertas Anaknya Valid N (listwise) 40 Sumber : Data Primer, Maret 2014
Maximum
Mean
Std. Deviation
27
19,75
4,235
Berdasarkan tabel diatas pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu: a. Baik : bila nilai responden (x) > mean + 1 SD (x) > 19,75 + 4,24 (x) > 23,99 b. Cukup : bila nilai responden mean - 1SD ≤ (x) ≤ mean + 1SD 19,75 - 4,24 ≤ (x) ≤ 19,75 + 4,24 15,51 ≤ (x) ≤ 23,99 c. Kurang
: bila nilai responden (x) < mean - 1SD (x) < 19,75 – 4,24 (x) < 15,51
Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam tabel kuantitas responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup, dan kurang yang disajikan dalam tabel berikut:
38
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Ibu Tentang Masa Pubertas Kategori Pengetahuan Jumlah Responden Baik 12 Cukup 23 Kurang 5 Jumlah 40 Sumber : Data Primer, Maret 2014
Prosentase (%) 30,0 57,5 12,5 100,0
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh hasil tingkat pengetahuan ibu tentang masa pubertas di dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan Polokarto Sukoharjo dengan kategori baik ada 12 responden (30%), kategori cukup ada 23 responden (57,5%), dan kategori kurang ada 5 Responden (12,5%). Tabel 4.3 Pendidikan Responden Pendidikan Jumlah Responden SD 5 SMP 24 SMA 7 Sarjana 4 Jumlah 40 Sumber : Data Primer, Maret 2014
Prosentase (%) 12,5 60,0 17,5 10,0 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan pendidikan responden di dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan Polokarto Sukoharjo yaitu ibu-ibu lulusan SD sebanyak 5 ibu (12,5%), lulusan SMP sebanyak 24 ibu (60%), lulusan SMA sebanyak 7 ibu (17,5%), lulusan sarjana sebanyak 4 ibu (10%). Tabel 4.4 Pekerjaan Responden Pekerjaan IRT PNS Swasta Wiraswasta Tani Total
Jumlah 13 3 15 5 4 40
Prosentase (%) 32,5 7,5 37,5 12,5 10,0 100,0
39
Sumber : Data Primer, Maret 2014 Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan pekerjaan responden sebagai IRT sebanyak 13 ibu (32,5%), PNS sebanyak 3 ibu (7,5%), Swasta 15 ibu (37,5%), Wiraswasta sebanyak 5 ibu (37,5%), Tani sebanyak 4 ibu (10%). C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan ibu tentang masa pubertas di dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan Polokarto Sukoharjo didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang masa pubertas dalam kategori baik ada 12 responden (30%), Kategori cukup ada 23 responden (57,5%), dan kategori Kurang ada 5 responden (12,5%). Berdasarkan hasil penelitian dididapatkan pendidikan ibu-ibu lulusan SD sebanyak 5 ibu (12,5%), lulusan SMP sebanyak 24 ibu (60%), lulusan SMA sebanyak 7 ibu (17,5%), dan lulusan Sarjana sebanyak 4 ibu (10%). Pengetahuan ibu-ibu tentang masa pubertas anaknya cukup karena mayoritas ibu-ibu di dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan Polokarto Sukoharjo lulusan SMP. Sehingga kebanyakan dari mereka sudah mengetahui apa itu kesehatan reproduksi remaja, pengertian pubertas, tanda-tanda pubertas pada remaja putra dan putri. Pengetahuan tersebut mereka peroleh saat dibangku sekolah. Hal ini sesuai dengan teori (Notoadmojo,2012) yang menyatakan bahwa konsep pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti didalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri inidividu atau kelompok, atau masyarakat. Dan menurut Mubarak (2011), semakin tinggi
40
pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut. Pekerjaan responden sebagai IRT sebanyak 13 ibu (32,5%), PNS sebanyak 3 ibu (7,5%), Swasta 15 ibu (37,5%), Wiraswasta sebanyak 5 ibu (37,5%), Tani sebanyak 4 ibu (10%). Mayoritas responden tingkat sosial ekonominya cukup. Mereka kebanyakan bekerja diluar rumah sebagai pegawai swasta, sehingga mereka akan lebih sering berinteraksi dengan masyarakat luas. Menurut Mubarak (2011), Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang, sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, tingkat ekonomi tinggi maka tingkat pendidikan akan tinggi sehingga tingkat pengetahuan akan lebih luas. D. Keterbatasan Penelitian 1. Kendala Penelitian Dalam penelitian ini memerlukan waktu yang lama karena harus mendatangi responden dari rumah ke rumah. 2. Keterbatasan Penelitian a. Dalam pengukuran hanya mengukur tingkat pengetahuan ibu, jadi peneliti tidak melakukan intervensi langsung terhadap responden. b. Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu adalah kuesioner tertutup atau closed ended dengan variasi dichotomous choice sehingga peneliti tidak dapat mengaplikasikan lebih luas jawaban pengetahuan ibu melalui kuesioner tersebut.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dapat dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu: 1. Tingkat pengetahuan ibu tentang masa pubertas di dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan Polokarto Sukoharjo dalam kategori baik sebanyak 12 ibu (30%). 2. Tingkat pengetahuan ibu tentang masa pubertas di dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan Polokarto Sukoharjo dalam kategori cukup sebanyak 23 ibu (57,5%). 3. Tingkat pengetahuan ibu tentang masa pubertas di dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan Polokarto Sukoharjo dalam kategori kurang sebanyak 5 ibu (12,5%). B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang masa pubertas, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah: 1. Bagi Responden Diharapkan responden bisa menambah informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja pada masa pubertas supaya bisa membimbing anaknya dalam
menghadapi
pubertas
sehingga
penyimpangan.
41
anaknya
tidak
melakukan
42
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak. 3. Bagi Institusi a. Dukuh Kleco RT 01/III Ngombakan Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat memberikan informasi atau penyuluhan kepada masyarakat sehingga mereka menyadari pentingnya pengetahuan tentang masa pubertas. b. Institusi Pendidikan Diharapkan bisa menambah referensi penelitian tentang masa pubertas.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M dan Asrori, M. 2010. Psikologi Remaja. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Klinik. Jakarta: Rineka Cipta. _________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. BKKBN. 2008. Buku Pedoman Konseling KRR. Semarang : Pustaka Sinar Harapan. Dahro, A. 2012. Psikologi Kebidanan Analisis Perilaku Wanita Untuk Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika Dewi, H.E. 2012. Memahami Perkembangan Fisik Remaja. Yogyakarta : Gosyen Publishing. Gunarsa, S. 2007. Psikologi Remaja. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia. Hartiningsih. 2010. Generasi Orang tua Kepada Anak Melalui Proses Sosialisasi. Jakarta : Gramedia Pustaka. Hastuti, R.P. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Untuk Mempersiapkan Masa Pubertas Anaknya Di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang Sragen. KTI. Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Janiwari, B dan Pieter HZ. 2013. Pendidikan Psikologi untuk Bidan. Yogyakarta : Rapha Publishing. Mubarak, W.I. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. _____________. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press. ___________.2013. Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS Dalam Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rohima Pustaka. Santrock, J.W. 2010. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga. Sarwono, S.W. 2013. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers. Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Widyastuti, Y., Rahmawati, A., Purnamaningrum, Y.E., 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya.
JADWAL PENELITIAN TAHUN 2013 / 2014
No 1 2 3 4
Kegiatan Penelitian
Oktober
November
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul KTI Persetujuan ACC judul KTI Pengumpulan ACC judul KTI Penyusunan Proposal KTI Uji Proposal
6
Revisi Proposal
7
9
Pelaksanaan Penelitian Pembuatan dan Penulisan Penelitian Konsultasi dan ACC KTI
10
Pengumpulan Draft KTI
11
Uji KTI
12
Revisi dan Pengumpulan KTI
Lampiran 1
5
8
September
Lampiran 10
KUESIONER PENELITIAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MASA PUBERTAS DI DUSUN KLECO RT 01/III NGOMBAKAN POLOKARTO SUKOHARJO Petunjuk umum pengisian: 1. Isilah identitas ibu secara lengkap dan benar. 2. Berilah tanda check (√) pada kolom jawaban yang anda anggap benar. 3. Dalam menjawab pernyataan, anda diminta tidak bertanya pada orang lain yang ada di dekat anda. 4. Anda diminta menjawab sejujurnya sesuai dengan hati nurani. 5. Dalam memilih jawaban anda hanya cukup memilih satu jawaban dalam Setiap pernyataan. 6. Semua soal harus dijawab. A. Identitas 1. Nama ibu
: __________________________
2. Umur
: __________________________
3. Alamat
: __________________________
4. Pekerjaan
: __________________________
5. Pendidikan terakhir ibu a. Tidak sekolah
:
b. SD/Sederajat
:
c. SLTP/Sederajat : d. SMA/Sederajat : e. Sarjana
:
6. Jumlah anak yang hidup a. Satu
:
b. Dua
:
c. Tiga
:
d. Lebih dari tiga :
Petunjuk Pengisian Berikan tanda (√) untuk memilih jawaban benar atau salah No.
Pernyataan
Benar
1.
Kesehatan adalah keadaan sehat menyeluruh meliputi aspek fisik, mental dan sosial
2.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan yang menunjukkan kesehatan fisik, mental, dan sosial yang dihubungkan dengan fungsi dan proses reproduksi
3.
Orang tua bukanlah menjadi sumber utama yang mampu memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi
4.
Peran orang tua tidak penting dalam memberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi pada putra-putri remajanya
5.
Remaja merupakan kondisi dimana individu menjadi terintegrasi kedalam masyarakat dewasa
6.
Pubertas adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa
7.
Orang tua tidak perlu mendampingi setiap perubahan yang terjadi pada anaknya
8.
Kenakalan remaja bukan merupakan suatu penyebab penyimpangan perilaku yang dilakukan remaja
9.
Menstruasi
pertama
bukan
merupakan
tanda-tanda
memasuki masa pubertas 10.
Perubahan fisik yang terjadi pada perempuan adalah pertumbuhan payudara
11.
Menstruasi pertama kali pada remaja disebut menarche
12.
Pada saat pubertas remaja putri tidak ditandai dengan tumbuh bulu pada ketiak
13.
Bulu pada kemaluan remaja putri pada saat memasuki masa pubertas menjadi basah
Salah
14.
Pertumbuhan rambut diketiak dan disekitar kemaluan tidak dikarenakan perubahan hormonal
15.
Remaja putri yang sudah mendapatkan haid atau menstruasi jika melakukan hubungan seksual akan terjadi kehamilan
16.
Seorang wanita sebaiknya hamil setelah berumur 20 tahun
17.
Pelebaran panggul pada remaja putri tidak menandakan telah matangnya organ seksual
18
Saat memasuki usia pubertas remaja putri tidak mengalami kenaikan berat badan yang cepat
19.
Bertambah besarnya testis tidak menandakan laki-laki memasuki masa pubertas
20.
Pada laki-laki pubertas ditandai dengan mimpi basah
21.
Pada laki-laki pubertas ditandai dengan perubahan suara
22.
Bertambah besarnya buah zakar tidak menandakan mulainya fungsi organ seksual pada laki-laki
23.
Dengan terjadinya ereksi dan ejakulasi pada laki-laki menandakan organ seksualnya berfungsi
24.
Tumbuh kumis atau jenggot tidak menandakan laki-laki memasuki masa pubertas
25.
Remaja tidak mengalami pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimal tiap tahunnya
26.
Pubertas laki-laki lebih lambat dari pada pubertas perempuan
27.
Pubertas laki-laki tidak ditandai dengan tumbuh nya jakun
28.
Awal pubertas anak laki-laki umur 12-14 tahun
Lampiran 11
KOLOM CODING KUESIONER No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Pernyataan Favorable Favorable Unfavorable Unfavorable Favorable Favorable Unfavorable Unfavorable Unfavorable Favorable Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable Favorable Favorable Unfavorable Unfavorable Unfavorable Favorable Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable Unfavorable Favorable Unfavorable Favorable
Benar 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1
Salah 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0
Lampiran 13
HASIL UJI VALIDITAS Correlations
VAR00001
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00002
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00003
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00004
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00005
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00006
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00007
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00008
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00009
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00010
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00011
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00012
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00013
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00014
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL ,573(**) ,001 30 ,380(*) ,038 30 ,517(**) ,003 30 ,557(**) ,001 30 ,582(**) ,001 30 ,663(**) ,000 30 ,820(**) ,000 30 ,783(**) ,000 30 ,559(**) ,001 30 ,533(**) ,002 30 ,517(**) ,003 30 ,519(**) ,003 30 ,774(**) ,000 30 ,559(**) ,001 30
VAR00015
Pearson Correlation
,768(**)
Sig. (2-tailed)
,000
N VAR00016
Pearson Correlation
30 ,479(**)
Sig. (2-tailed)
,007
N VAR00017
Pearson Correlation
30 ,602(**)
Sig. (2-tailed)
,000
N VAR00018
Pearson Correlation
30 ,876(**)
Sig. (2-tailed)
,000
N VAR00019
30
Pearson Correlation
,441(*)
Sig. (2-tailed)
,015
N VAR00020
Pearson Correlation
30 ,717(**)
Sig. (2-tailed)
,000
N VAR00021
Pearson Correlation
30 ,517(**)
Sig. (2-tailed)
,003
N VAR00022
Pearson Correlation
30 ,876(**)
Sig. (2-tailed)
,000
N VAR00023
Pearson Correlation
30 ,642(**)
Sig. (2-tailed)
,000
N VAR00024
Pearson Correlation
30 ,892(**)
Sig. (2-tailed)
,000
N VAR00025
30
Pearson Correlation
,408(*)
Sig. (2-tailed)
,025
N VAR00026
Pearson Correlation
30 ,774(**)
Sig. (2-tailed)
,000
N VAR00027
Pearson Correlation
30 ,611(**)
Sig. (2-tailed)
,000
N VAR00028
Pearson Correlation
30 ,783(**)
Sig. (2-tailed) N TOTAL
,000 30
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
.
N * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
30
Lampiran 14
HASIL UJI RELIABILITAS Reliability [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Valid
% 30
100,0
0
,0
30
100,0
a
Cases
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
,945
28
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
VAR00001
,5667
,50401
30
VAR00002
,6000
,49827
30
VAR00003
,6000
,49827
30
VAR00004
,5667
,50401
30
VAR00005
,6000
,49827
30
VAR00006
,5333
,50742
30
VAR00007
,5667
,50401
30
VAR00008
,6000
,49827
30
VAR00009
,7000
,46609
30
VAR00010
,6667
,47946
30
VAR00011
,6000
,49827
30
VAR00012
,8000
,40684
30
VAR00013
,6333
,49013
30
VAR00014
,8000
,40684
30
VAR00015
,6667
,47946
30
VAR00016
,7667
,43018
30
VAR00017
,7000
,46609
30
VAR00018
,5667
,50401
30
VAR00019
,6667
,47946
30
VAR00020
,6667
,47946
30
VAR00021
,7667
,43018
30
VAR00022
,5667
,50401
30
VAR00023
,6667
,47946
30
VAR00024
,5333
,50742
30
VAR00025
,6667
,47946
30
VAR00026
,6333
,49013
30
VAR00027
,4667
,50742
30
VAR00028
,6000
,49827
30
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
VAR00001
17,2000
69,062
,532
,944
VAR00002
17,1667
70,764
,329
,946
VAR00003
17,1667
69,592
,473
,945
VAR00004
17,2000
69,200
,515
,944
VAR00005
17,1667
69,040
,541
,944
VAR00006
17,2333
68,254
,627
,943
VAR00007
17,2000
66,924
,800
,941
VAR00008
17,1667
67,316
,759
,942
VAR00009
17,0667
69,513
,520
,944
VAR00010
17,1000
69,610
,491
,945
VAR00011
17,1667
69,592
,473
,945
VAR00012
16,9667
70,309
,483
,944
VAR00013
17,1333
67,499
,749
,942
VAR00014
16,9667
70,033
,525
,944
VAR00015
17,1000
67,679
,743
,942
VAR00016
17,0000
70,414
,439
,945
VAR00017
17,0667
69,168
,566
,944
VAR00018
17,2000
66,441
,861
,940
VAR00019
17,1000
70,369
,394
,946
VAR00020
17,1000
68,093
,689
,942
VAR00021
17,0000
70,138
,479
,945
VAR00022
17,2000
66,441
,861
,940
VAR00023
17,1000
68,714
,607
,943
VAR00024
17,2333
66,254
,879
,940
VAR00025
17,1000
70,645
,359
,946
VAR00026
17,1333
67,499
,749
,942
VAR00027
17,3000
68,700
,572
,944
VAR00028
17,1667
67,316
,759
,942
Scale Statistics Mean 17,7667
Variance 73,771
Std. Deviation 8,58902
N of Items 28
Lampiran 15
LAMPIRAN PERHITUNGAN Perhitungan nilai rata-rata (mean) Diketahui ∑ Xi = 790
n
Mean atau X =
= 40
∑ Xi = 790 = 19.75 40
n
Perhitunganstandardeviasi Standar deviasi dihitung dengan rumus sebagai berikut: Diketahui
∑ Xi n
(∑ Xi ) =624100
2
= 16302 = 40
2
(∑ Xi ) −
2
SD =
∑ Xi
2
n
n −1
= SD =
Mean (19,75) + 1 SD (4,24) = 23,99 Mean (19,75) – 1 SD (4,24) = 15,51
16302 − 15602,5 699,5 = = 17,94 = 4,24 39 39
1.
Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah X >mean+ 1SD sehingga baik jika X >23,99
2.
Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean - 1SD ≤ X ≤ mean + 1 SD sehingga cukup bila 15,51≤ X ≤ 23,99
3.
Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah X <mean - 1SD sehingga kurang bila X <15,51
Frequencies [DataSet1]
Statistics Skor Valid
40
Missing
0
N Mean
19,7500
Median
19,0000
Mode
18,00
Std. Deviation
4,23508
a
Minimum
11,00
Maximum
27,00
Sum
790,00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Skor Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
11,00
1
2,5
2,5
2,5
12,00
2
5,0
5,0
7,5
14,00
1
2,5
2,5
10,0
15,00
1
2,5
2,5
12,5
16,00
4
10,0
10,0
22,5
17,00
3
7,5
7,5
30,0
18,00
6
15,0
15,0
45,0
19,00
5
12,5
12,5
57,5
20,00
1
2,5
2,5
60,0
22,00
1
2,5
2,5
62,5
23,00
3
7,5
7,5
70,0
24,00
6
15,0
15,0
85,0
25,00
4
10,0
10,0
95,0
26,00
1
2,5
2,5
97,5
27,00
1
2,5
2,5
100,0
Total
40
100,0
100,0
Valid
Frequencies Pengetahuan Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Baik
12
30,0
30,0
30,0
Cukup
23
57,5
57,5
87,5
Kurang
5
12,5
12,5
100,0
Total
40
100,0
100,0
Valid
Pendidikan Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
SD
5
12,5
12,5
12,5
SLTP
24
60,0
60,0
72,5
SLTA
7
17,5
17,5
90,0
Sarjana
4
10,0
10,0
100,0
Total
40
100,0
100,0
Pekerjaan Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
IRT
13
32,5
32,5
32,5
PNS
3
7,5
7,5
40,0
Swasta
15
37,5
37,5
77,5
Wiraswasta
5
12,5
12,5
90,0
Tani
4
10,0
10,0
100,0
Total
40
100,0
100,0
Valid