III. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap inventarisasi tapak dan tahap perancangan. Inventarisasi dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai bulan April 2010, dan tahap perancangan dilakukan pada bulan Mei 2012 sampai Juli 2012, karena saya mengambil cuti selama 3 semester untuk mempersiapkan pernikahan yang dilaksanakan pada bulan Juli 2010 serta cuti hamil dan melahirkan. Saya melanjutkan kembali inventarisasi tersebut pada bulan Mei 2012. Secara administrasi lokasi penelitian terletak di lingkungan Universitas Lampung Jl. Soematri Brojonegoro, Kelurahan Gedung Meneng, Kotamadya Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Lokasi Rusunawa berbatasan dengan kolam renang Unila (sebelah Utara), terminal Rajabasa (sebelah Selatan), tanah warga/tanaman melinjo (sebelah Barat), dan rawa/ embung (sebelah Timur) (Gambar 8 dan 9).
24
Gambar 8. Peta administratif kawasan Rusunawa Unila dalam wilayah Universitas Lampung
Keterangan: 1. Gedung Rektorat Unila 2. Fakultas Ekonomi 3. Fakultas Hukum 4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 5. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 6. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 7. Fakultas Pertanian 8. Fakultas Teknik 9. Fakultas Kedokteran 10.Perpustakaan 11.Pusat Kegiatan Mahasiswa 12.Gedung Serba Guna 13.Kolam Renang
14.Kebun Percobaan 15.Kantor Pos 16.Masjid Al Wasi’i 17.Rumah ahli 18.Wisma Dahlia Unila 19.Bank BNI 20.Komplek Perumahan Dosen Unila 21.Kawasan Hijau 22.Sarana Olahraga 23.Rusunawa A dan B. Pintu masuk
25
Gambar 9. Denah Rusunawa Unila Keterangan: A. B. C. D. E. F.
Rusunawa Rawa Rusunawa Tempat Praktikum Mahasiswa Tanah kosong Kolam Renang Unila Lapangan Sepak Bola Unila
G. Gedung Judo H. Gedung Serba Guna (GSG) I. Parkiran GSG J. Kandang Rusa K. Lapangan Tennis
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah alat tulis, kertas A4, penggaris, pensil, perlengkapan gambar, meja gambar, spidol, 1 set theodolit, dan kamera.
Bahan yang digunakan adalah tapak yang berupa(area sekitar Rusunawa) (Gambar 10), site existing (peta kontur dan vegetasi existing).
26 Secara geografis, daerah studi terletak antara 105º14’51” BT dan 105º15’34” BT, serta diantara 5º22’17” LS dan 5º23’17” LS (Badan Pusat Statistik, 2005). Daerah perancangan lansekap dekat dengan terminal Rajabasa sebagai Terminal Induk Lampung dengan luas kurang lebih 33.412 m². Area sekitar Rusunawa memiliki rawa dengan luas ± 9045 m2 dan bangunan Rusunawa dengan luas ± 1438 m2.
KETERANGAN A. R B. RAWA USUSNAWA C. LAHAN PRAKTIKUM
U
D. LAHAN KOSONG E. TEMPAT PARKIR F. TEMPAT G. BEKAS KANDANG PETERNAKAN
D B
P.S. HORTIKULTU RA FA KULTAS PERTA NIAN UNIVERSITA S LAMPU NG 20 10
PERA NCA NGAN LANSEKA P R UMAH SU SUN MAH ASISWA U NIVERSITAS LA MPUNG SEBAGAI A GR OWISATA SAYU R
H. RUMAH PENJAGA
C DIGAMBAR
E
A
IKA FATMASARI 0514012027
H F
PEMBIMBING
G
Ir. TRI DEWI ANDALASARI, M.Si. Ir. KUSHENDARTO, M.S.
PEMBAHAS Ir. RUGAYAH, M.P.
JUDUL GAMBAR
KONDISI EKSISTING
Gambar 10. Area sekitar Rusunawa
Keterangan: A. B. C. D.
Rusunawa Rawa Lahan praktikum Lahan kosong
E. F. G. H.
Tempat parkir Tempat jenset mesin Bekas kandang perternakan Rumah penjaga
SKALA
NO. GAMBAR
1 : 1500
2
TANGGAL
27
Pada (Gambar 11 a-h) merupakan bagian dari kondisi awal tapak Rusunawa dan bagian luar Rusunawa. Rusunawa terlihat tidak terawat karena di sekitarnya banyak ditumbuhi alangalang sehingga tampak tidak menarik (Gambar 11a).
Gambar 11a. Kondisi awal Rusunawa tampak depan
Di sebelah Utara Rusunawa terdapat pintu masuk yang menuju parkiran Rusunawa (Gambar 11b)
28
Gambar 11b. Pintu masuk menuju parkiran Rusunawa
Terlihat dengan jelas jalan pintu masuk, dilihat dari atas Rusunawa (Gambar 11c) yang begitu gersang dan tidak terawat, sehingga banyak tanaman yang tumbuh liar.
Gambar 11c. Jalan samping menuju parkiran Rusunawa
29
Bagian belakang Rusunawa terdapat parkiran motor (Gambar 11d) yang lantainya terbuat dari semen, beratap genteng metal, tiang besi dengan kerangka atap baja ringan .
Gambar 11d. Parkiran Rusunawa Di belakang parkiran motor yang berbatasan dengan terminal Rajabasa berupa Bad View (Gambar 11e).
Gambar 11e. Bad View
30
Di sebelah Timur Rusunawa terdapat sumur bor yang berguna sebagai sumber air bersih dan digunakan pada penghuni Rusunawa (Gambar 11f),
Gambar 11f. Sumur bor Rusunawa
Di sebelah Timur terdapat juga rawa yang cukup luas yang dipenuhi oleh tanaman air (Gambar 11g) dan terdapat bangunan tidak terpakai bekas kandang ternak (Gambar 11h).
Gambar 11g. Rawa di area Rusunawa
31
Gambar 11h. Bangunan bekas kandang ternak yang tidak terpakai di dekat Rusunawa
3.3 Ruang Lingkup Penelitian
Lokasi penelitian adalah area rawa, area ruang luar dan area dalam Rumah Susun Mahasiswa Universitas Lampung, dan perancangan lansekap sebagai laboratorium lapangan terpadu. Penelitian dilaksanakan dari proses perancangan lansekap Rumah Susun Mahasiswa Universitas Lampung dengan hasil akhir berupa gambar desain lansekap Rumah Susun Mahasiswa Universitas Lampung
3.4 Metode Penelitian
Rancangan Rusunawa Unila menggunakan metode Gold dalam Hakim (1987) yang terdiri dari beberapa tahapan yang harus dicapai, untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu yang meliputi kegiatan; inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, dan desain, dengan hasil akhir berupa rancangan lansekap Rusunawa Unila. Gambar tentang tahapan perencanaan tersebut dapat dilihat pada (Gambar 12).
32
INVENTARISASI
ANALISIS & SINTESIS
Karakteristik fisik tapak: - letak, luas, dan batas tapak - iklim - topografi dan tanah - hidrologi - vegetasi - aspek sosial, ekonomi, dan budaya - view
Pemecahan masalah dan pengembangan potensi yang ada
KONSEP
DESAIN RANCANGAN
Pembagian fisik arsitektual: - Konsep ruang - Konsep sirkulasi - Konsep rekayasa - Konsep tata hijau
Gambar 12. Tahapan perancangan lansekap Rusunawa Universitas Lampung
3.4.1 Inventarisasi dan Survey Inventarisasi merupakan tahap awal untuk memulai suatu perancangan. Tahap awal meliputi kegiatan wawancara dengan penjaga Rusunawa, pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan. Data dan informasi dasar tersebut antara lain potensi tapak (lokasi), status lahan, fungsi bangunan, konsep bangunan. Sedangkan, survey dilakukan untuk memperoleh data dari instansi terkait serta melakukan studi literatur dari berbagai pustaka.
Secara administrasi lokasi penelitian terletak di lingkungan Universitas Lampung Jl. Soematri Brojonegoro, Kelurahan Gedung Meneng yang berjarak dari pusat Pemerintahan Kotamadya Bandar Lampung, Provinsi Lampung ± 12 km. Secara geografis, daerah studi terletak antara 105º14’51” BT dan 105º15’34” BT, serta diantara 5º22’17” LS dan 5º23’17” LS (Badan Pusat Statistik, 2005).
33
Daerah perancangan lansekap dekat dengan terminal Rajabasa sebagai terminal induk masuk wilayah Provinsi Lampung dengan luas kurang lebih 44.000m². Lokasi Rusunawa berjarak kurang lebih 1 km dari terminal Rajabasa yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 5 sampai 10 menit dengan kendaraan bermotor. Lokasi tersebut berbatasan dengan kolam renang Unila (sebelah Utara), Terminal Rajabasa (sebelah Selatan), kebun melinjo (sebelah Barat), rawa/ embung (sebelah Timur).
Kondisi awal tapak topografi tapak secara keseluruhan memiliki kontur dengan kemiringan berkisar antara 4% sampai dengan 10%. Tingkat kemiringan yang agak curam terdapat pada daerah pinggir rawa di sebelah Utara. Tingkat kemiringan ditandai dengan rapat atau renggangnya garis kontur. Semakin rapat garis kontur maka semakin curam dearah tersebut dan sebaliknya semakin renggang garis kontur maka semakin datar (Gambar 13). Menurut hasil pendataan dan hasil data klimatologi Badan Pusat Statistika Bandar Lampung tahun 2008, wilayah tapak berada pada Ketinggian ± 200 m dpl.
34
Gambar 13. Peta kontur kawasan Rusunawa Universitas Lampung Keterangan: A. B. C. D.
Rusunawa Rawa Lahan kosong Lapangan olah raga
Iklim yang terdapat di Fakultas Pertanian Unila diperoleh dari Informasi Cuaca, Iklim dan Geofisika BMKG Lampung (2010). Data yang didapatkan meliputi kelembaban relatif, curah hujan, tekanan udara, dan temperatur udara. Data curah hujan di Provinsi Lampung dituangkan secara detail pada Tabel 3.
Evaluasi sifat hujan wilayah kota Bandar Lampung dengan curah hujan 381 mm³ pada bulan Januari 2010, dan pada bulan Desember dengan curah hujan 311 mm³. suhu udara maksimum mencapai 32,5ºC serta suhu minimum pada kisaran 21,5ºC dengan suhu udara rata-rata sebesar 26,8ºC dengan kelembaban rata-rata harian sebesar 80%.
35
Tabel 3. Curah hujan di Provinsi Lampung pada tahun 2006-2010
Bulan\Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-rata
2006 291 385 169 262 95 59 104 0 0 35 95 290 148.75
2007 150 262 226 379 273 148 133 20 0 0 0 57 137.33
2008 223 239 386 148 90 95 7 140 151 136 274 419 192.33
2009 285 178 464 169 209 219 0 166 79 166 225 222 198.50
2010 381 524 318 114 279 249 409 172 229 187 154 311 277.25
Sumber: Informasi Cuaca, Iklim dan Geofisika BMKG Lampung (2010)
Berdasarkan analisis tanah yang dilakukan di Laboraturium Jurusan Ilmu Tanah Universitas Lampung tahun 2005, jenis tanah di wilayah penelitian adalah tanah ultisol. Tanah tersebut berwarna cokelat tua sampai kemerah-merahan, bertekstur lempung liat berpasir dengan perbandingan 37,78% pasir : 20,27% debu : 41,59% liat berstruktur remah dan gumpal, tingkat kemasaman tanah (pH) 5,76—6,03, kapasitas tukar kation (KTK) rendah, dan tingkat kesuburan tanah rendah sampai medium.
Hidrologi pada kawasan tapak sumber air yang digunakan untuk kebutuhan berasal dari air tanah yang didapat dari sumur bor. Selain dari sumur bor, kawasan tapak juga terdapat rawa yang dapat digunakan sebagai sumber air.
Vegetasi pada daerah penelitian yang berdasarkan pengamatan di lapangan, kondisi vegetasi di lokasi daerah perencanaan didominasi oleh semak yang
36
tumbuh alami, seperti alang-alang, puteri malu. Selain itu terdapat pohon yang telah ditanam oleh pengelola Unila seperti akasia, kelapa, mangga, petai cina, bambu dan melinjo. 3.4.2
Analisis – Sintesis
Tahap analisa merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui potensi dan kendala yang ada di kawasan Rusunawa Mahasiswa Universitas Lampung, sedangkan sintesis adalah untuk pemanfaatan yang ada pada tapak dengan baik dan mengendalikan kendala atau masalah-masalah yang ada pada hasil inventarisasi dikawasan Rusunawa Mahasiswa Universitas Lampung. 3.4.3
Konsep
Konsep rancangan adalah gagasan awal yang dikembangkan dari inventarisasi data lapangan, analisis dari kondisi-kondisi yang ada (existing), kebutuhan pengembangan di masa yang akan datang, kendala rancangan dialokasi, fungsi tapak, dan aktivitas pengguna tapak. Konsep yang digunakan pada perancangan lansekap di kawasan Rusunawa Mahasiswa Universitas Lampung yaitu konsep ruang, sirkulasi, tatahijau dan fasilitas. Ruang merupakan tempat terpenting bagi hidup manusia dimana pun berada, baik secara psikologi dan emosional (perspsi), maupun dimensional. Hubungan psikologi dan emosional dapat menentukan ukuran – ukuran kebutuhan ruang untuk kegiatan manusia. Sedangkan dimensional menyangkut dimensi-dimensi yang berhubungan dengan tubuh dan pergerakan kegiatan manusia. Hubungan
37
manusia dengan suatu objek, baik secara visual maupun indra pendengar, indra perasa, indra penciuman akan menimbulkan kesan ruang. Jaringan sirkulasi berbentuk menyebar dan direncanakan untuk menghubungkan semua zona secara efisien bagi pengguna. Sistem sirkulasi sangat erat hubungan nya dengan pola penempatan aktivitas dan penggunaan tanah, sehingga merupakan pergerakan dari ruang yang satu keruang yang lain. Pada sirkulasi yang kurang baik, akan dilakukan pembagian ruang sirkulasi untuk kendaraan dan manusia serta penyalahgunaan dan kesalahan penempatan fasilitas yang telah disediakan akan mengurangi kenyamanan. Tata hijau merupakan faktor penting yang mendominasi pada rancangan lansekap di kawasan Rusunawa Universitas Lampung. Penataan taman dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu penutup tanah, semak, perdu, dan pohon. Sebagai penempatannya, tanaman dibedakan atas tanaman pengarah jalan, tanaman penutup tanah, tanaman peneduh, dan tanaman hias. 3.4.4
Desain
Desain merupakan tahap terakhir dalam proses perencanaan yang merupakan pengembangan dari tahap inventarisasi, survei, analisis-sintesis, dan konsep. Pemilihan tanaman material lunak (soft material) dan material keras (hard meterial) dapat diletakan di tempat yang tepat agar tercipta desain yang indah dan menarik. Bentuk, ukuran, dan skala desain sangat memegang peranan penting, agar desain yang dihasilkan memiliki fungsi yang tepat, dan memiliki nilai estetika lingkungan.
38
Dalam gambar desain lansekap ini penggunaan simbol-simbol gambar dan pengguna tanda gambar sangat penting, agar gambar tersebut mudah dimengerti dan mudah dibedakan antara elemen yang satu dengan yang lainnya. Hasil dari semua tahap perencaaan tersebut adalah menentukan konsep perancangan yang diterapkan menjadi gambaran umum dalam bentuk zonasi atau tata ruang, tata letak, serta peletakan fasilitas dan bangunan lansekap yang akan disediakan dan aktivitas yang akan dilakukan.