8
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep UKS Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setingi-tingginya (Azwar Nasrul,1998). Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan disekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan sekolah berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka,
merawat
kuku
dan
memperoleh
pendidikan
seks
yang
sehat
(PrasastiEffendi,2009). Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin. Usaha kesehatan di sekolah merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yakni upaya pendidikan sekolah dan upaya kesehatan, yang diharapkan UKS dapat dijadikan sebagai usaha untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Unit kesehatan sekolah juga memiliki
9
definsi yaitu upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan disekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasrul,1998). UKS juga merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku yang sehat sehingga menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Departemen Kesehatan dalam Nasrul, 1998) Dalam UU. No. 9 Tahun 1960 dijelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan,rohani (mental) dan sosial, dan b ukan hanya keadaan yang bebas dari berbagai macam penyakit cacat dan kelemahan. Sedangkan di UU. No. 23 Tahun 1992 dijelaskan secara sederhana bahwa kesehatan tersebut meliputi kesejahterahan badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Bila disimak secara seksama, maka dalam kata usaha kesehatan sekolah terdapat tiga suku kata yang memiliki makna tersendiri dan bersatu menjadi makna yang hakiki dalam rangka mengupayakan kesehatan bagi siswa di sekolah. Pengertian kesehatan di atas sangat berguna dalam memahami kesehatan serta keterkaitanya dengan suatu usaha yang dapat dilakukan di sekolah guna menanamkan konsep hidup sehat di kalangan siswa. Bila dikaitkan dengan suatu upaya secara utuh pengertian usaha kesehatan sekolah dikemukakan Hasan Walinono ( 1985 : 6 ) adalah usaha meningkatkan kesehatan dalam ruang lingkup mencegah penyakit, memperpanjang hidup manusia, meningkatkan hidup sehat, memberantas penyakit menular, membina
10
kebersihan pribadi, pengobatan penyakit sedini mungkin yang dapat dilakukan melalui pelajaran olahraga kesehatan maupun ekstra kurikuler lainnya. suharto ( 1999 : 2 ) memberikan penjelasan UKS sebagai upaya meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat untuk membentuk manusia seutuhnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UKS merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional dan sistem kesehatan nasional Sedangkan departemen kesehatan republik indonesia ( dalam Mursyal, 1999 : 25 ) melihat usaha kesehatan sekolah dalam konsep yang luas seperti tertera pada kutipan berikut : „‟ usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan sekolah merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk prilaku hidup sehat, yang pada giliranya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal’’ Usaha kesehatan sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah.Pemerintah telah menyarankan untuk menjadikan UKS
sebagai
ekstrakurikuler wajib di sekolah. Maka dari itu patut diketahui bahwa keberadaan UKS sangatlah bermanfaat. Unit ini bisa menjadi sarana yang meningkatkan kualitas kesehatan manusia, khususnya dalam lingkup dunia pendidikan. Pendidikan kesehatan di jalur formal bisa di mulai sejak tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Siswa diberi pelajaran tentang cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencegah penyebaran
11
penyakit, tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan, dan hal lain yang berkaitan dengan pengetahuan medis dasar. Kompetensi-kompetensi tersebut tentunya dapat dikuasai siswa dengan perantaraan UKS.Yang menarik dari ekstrakurikuler UKS adalah, adanya "staf" UKS yang disebut Dokter cilik (untuk siswa SD). Dokter cilik dipilih dan diseleksi, kemudian diajari cara pertolongan pertama oleh dokter yang sengaja dipanggil pihak sekolah untuk membimbing para "dokter" ini. Dengan adanya UKS diharapkan siswa dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan di lingkungan sekolah. B. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah UKS adalah pusat kegiatan kesehatan dalam upaya pelayanan kesehatan pada siswa sekolah yang dikelola dan diselenggarakan oleh institusi kesehatan, bekerja sama dengan institusi pendidikan melalui dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian derajat kesehatan siswa (Depkes RI, 2002. Mengadopsi dari internet). Menurut John Biddulph dan John Stace (1999: 381-382), pentingnya UKS adalah sebagai berikut: 1. Jumlah anak-anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah merupakan seperempat populasi masyarakat. Anak sekolah merupakan suatu kelompok yang besar. 2. Sekolah merupakan tempat yang baik untuk mengajar kesehatan. Anakanak berkumpul di satu tempat. Mereka berharap dapat belajar sesuatu yang baru di sekolah. Guru sudah dilatih untuk mengajar anak. Salah satu hal penting yang harus dipelajari anak sekolah adalah masalah kesehatan. 3. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat. Bermula dari sekolah hal-hal
12
yang menyangkut kesehatan akan menyebar ke masyarakat. Anak akan membawa pulang apa yang sudah dipelajari di sekolah dan akan memberitahukannya kepada keluarga di rumah. 4. Perbaikan kesehatan anak semasa sekolah akan menolong sisa hidup mereka. Misalnya, anak dengan infeksi telinga dapat menjadi tuli jika tidak diobati dengan tepat. Ketulian ini akan menghalangi dia untuk belajar dengan baik di sekolah. Setelah ia selesai dan keluar dari sekolah, ketuliannya ini akan menghalangi ia mendapatkan pekerjaan. Jika infeksi telinga diobati dengan benar di sekolah semua masalah dapat dicegah. 5. Melalui pemeriksaan anak-anak sekolah ternyata didapatkan banyak anak sekolah yang memerlukan pengobatan. 6. Jika anak sehat, ia akan belajar dengan baik di sekolah. Jika sakit, ia tidak dapat belajar dengan baik di sekolah. Setelah anak lulus sekolah, ia akan sulit mendapat pekerjaan yang baik. 7. Di sekolah anak berhubungan dengan banyak orang. Ini berarti mempunyai banyak kemungkinan tertular penyakit infeksi.
UKS dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penyuluhan kesehatan. Menurut Azrul Azwar
(1983: 14), yaitu kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga anggota masyarakat (anak sekolah) tidak hanya sadar, tahu dan mengerti, tetapi dapat melakukan suatu anjuran yang berkaitan dengan kesehatan. Sementara itu menurut Departemen Kesehatan, tujuan pelayanan UKS adalah sebagai berikut:
13
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anak usia sekolah 2. Meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar dan mengembangkan kegiatan
kesehatan
dan
kegiatan
yang
menunjang
peningkatan
kemampuan hidup sehat 3. Pendekatan dan pemeratan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan pada penduduk berdasarkan letak geografi
Selain itu UKS merupakan bagian dari upaya kesehatan, sebagaimana dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007: 8), yaitu kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Peningkatan kesehatan terdiri dari kesehatan individu, kelompok dan masyarakat harus terus ditingkatkan. Menurut Abdul Latief dkk (1985: 59), UKS adalah keadaan anak di sekolah dan lingkungannya yang dapat memberikan kesempatan belajar dan tumbuh yang harmonis, efesien dan optimal. C. Efektivitas Menurut Notoatmodjo (2007: 42), efektivitas adalah pencapaian tujuan atau hasil yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan alat-alat yang dikeluarkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:59), efektif didefinisikan sebagai usaha atau tindakan yang ada efeknya, yaitu akibat, pengaruh, serta dampaknya, serta dapat memberikan hasil dan berhasil guna.
14
Menurut Soekanto (2002: 120), efektivitas adalah tercapainya sasaran atau tujuan-tujuan dari suatu instansi yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam efektivitas terkandung makna berdaya tepat atau berhasil guna untuk menyebutkan bahwa sesuatu itu telah berhasil dilaksanakan secara sempurna, secara tepat dan target telah tercapai. Selain itu terkandung makna efisiensi, yaitu berdaya guna untuk menunjukkan bila suatu tindakan atau usaha sudah efektif dan ekonomis, baru dikatakan efisisen. Menurut
Andrian
(2001:12),
efektivitas
adalah
pekerjaan
yang
dilaksanakan dan berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pekerjaan tersebut, dengan memberdayakan seluruh potensi sumberdaya manusia maupun sumberdaya dana yang ada. Menurut Martiman (2001:12), efektivitas adalah suatu pencapaian hasil pekerjaan secara tepat waktu dan tepat sasaran, dalam artian bahwa hasil pekerjaan yang diperoleh sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Efektivitas berkaitan erat dalam kemampuan sumber daya manusia memanfaat potensi yang ada. Menurut Suharsono (2001:12), efektivitas adalah hasil-hasil pekerjaan yang diraih secara optimal dengan ciri yaitu adanya kesesuaian antara harapan dan kenyataan hasil kerja secara berkesinambungan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu keadaan di mana aktivitas atau kegiatan dilaksanakan sesuai perencanaan yang telah disusun sebelumnya, dengan memanfaatkan sumber daya manusia secara maksimal. Efektivitas pelaksanaan UKS dalam meningkatkan kesehatan siswa adalah suatu keadaan di mana petugas UKS telah
15
melaksanakan berbagai program kesehatan untuk meningkatkan kesehatan siswa sesuai dengan program kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh UKS. D. Efektivitas Pemberdayaan UKS Penilaian usaha kesehatan sekolah harus dilakukan secara komprehensif baik terhadap proses maupun hasil. Penilain proses merupakan uapaya untuk mengetahui efektivitas pemberdayaan yang dilakukan oleh tim pelaksanaan UKS. Artinya mengetahui secara operasional pelaksanaan usaha kesehatan sekolah yang dilakukan oleh tim pelaksana baik berkaitan dengan proses penyusunan program, pelaksanaan maupun pengawasan. Sedangkan penilaian terhadap hasil harus dilihat dari hasil kegiatan yang dilakukan seperti pemahaman siswa terhadap hidup sehat atau tingkat dan status kesehatan mereka meningkat. Sebenarnya kedudukan usaha kesehatan sekolah berada pada posisi kurikulum, tepatnya pada kegiatan ekstra kurikuler atau bertepatan pada kegiatan belajar mengajar bidang studi
pendidikan jasmani dan olahraga artinya
pemberdayaan usaha kesehatan sekolah dilaksanakan oleh tim pelaksana di sekolah, khususnya dilakukan oleh kepala sekolah,guru, atau pihak puskesmas lainnya dengan kerjasama bidang pekerjaan yang ditetepkan secara bersama. Sedangkan pemberdayaan usaha kesehatan sekolah dalam proses pembelajaran dapat dilaksanakan sejalan dengan kegiatan pengajaran pendidikan jasmani atau olahraga dalam paket materi pelajaran yang ditetapkan berdasarkan kurikulum, terutama berkaitan dengan pengajaran teoritis penyuluhan, pencegahan dan pengobatan
16
E. Tujuan UKS Secara umum UKS bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta
didik. Selain itu juga menciptakan lingkungan yang
sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga keteramplan hidup
serta lingkungan masyarakat, meningkatkan
sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk
lingkungan. Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah / TK / RA sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran lainnya pendidikan kesehata adalah
lingkungan
adalah
dan pelayanan kesehatan. yang
meliputi
lingkungan
sarana dan
prasarana
Sasaran tertier sekolah,
lainnya
keluaraga.
Untuk belajar dengan efektif peserta didik sebagai sasaran UKS memerlukan kesehatan yang baik. Kesehatan menunjukkan keadaan yang sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
17
produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan bagi peserta didik merupakan sangat menentukan keberhasilan belajarnya di sekolah, karena dengan kesehatan itu peserta didik dapat mengikuti pembelajaran secara terus menerus. Kalau peserta didik tidak sehat bagaimana bisa belajar dengan baik. Oleh karena itu kita mencermati konsep yang dikemukakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bahwa salah satu indikator kualitas sumber daya manusia itu adalah kesehatan, bukan hanya pendidikan. Ada tiga kualitas sumber daya manusia, yaitu pendidikan yang berkaitan dengan berapa lama mengikuti pendidikan, kesehatan yang berkaitan sumber daya manusianya, dan ekonomi yang berkaitan dengan daya beli. Untuk tingkat ekonomi Indonesia masih berada pada urutan atau ranking yang sangat rendah yaitu 108 pada tahun 2008, dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Kemajuan ekonomi suatu bangsa biasanya berkorelasi dengan tingkat kesehatan masyarakatnya. Semakin maju perekonomiannya, maka bangsa itu semakin baik pula tingkat kesehatannya. Oleh karena itu, jika tingkat ekonomi masih berada di urutan yang rendah, maka tingkat kesehatan masyarakat pada umumnya belum sesuai denganharapan. Ada tiga program pokok UKS yang sering disebut trias UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Pendidikan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan pada saat jam pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan pada saat mata pelajaran Pendidikan Jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada saat mata pelajaran lainnya disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam
18
pelajaran yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya, melaksanakan penyuluhan tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya terhadap peserta didik, guru dan orangtua. Melaksanakan pelatihan UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan. Melaksanakan pendidikan dan kebiasaan hidup bersih melalui program sekolah sehat. F. Pelayanan Kesehatan Sekolah Menurut John Biddulph dan John Stace (1999: 382 - 383), pelayanan kesehatan sekolah adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh petugas UKS dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada para murid di sekolah. Setiap sekolah harus dikunjungi petugas kesehatan paling sedikit satu kali setahun. Petugas UKS harus mempunyai kerjasama yang baik dengan guru sekolah. Tidak ada program kesehatan sekolah yang dapat berhasil jika tidak ada kerjasama yang baik. Petugas UKS harus selalu memberitahu guru mengenai apa yang didapatkan pada anakanak didik dan memberitahu pengobatan apa yang diperlukan. Hal-hal yang dilakukan pada saat melakukan kunjungan kesehatan sekolah adalah sebagai berikut: 1. Membicarakan tentang higiene sekolah, penyediaan air bersih dan keamanan sekolah serta lapangan bermain dengan para guru. 2. Menanyakan tentang pelajaran kesehatan di sekolah. Pelajaran ini dapat diberikan melalui guru, radio atau Petugas UKS. 3. Melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap:anak-anak baru di sekolah (Kelas 1), anak-anak yang akan segera meninggalkan sekolah (Kelas 6), anak-anak yang kesehatannya dikuatirkan guru dan anak-anak yang ditemukan adanya kelainan pada pemeriksaan kesehatan sebelumnya.
19
4. Melanjutkan perawatan pada anak-anak yang memerlukan pengobatan jangka panjang 5. Memastikan para guru dan karyawan sekolah lainnya tidak menderita suatu penyakit infeksi yang dapat menular kepada anak-anak sekolah. 6. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi sekolah. Jika tersedia, pelayanan ini diberikan oleh perawat gigi. 7. Anak-anak sekolah harus mendapat imunisasi yang diperlukan seperti campak dan tetanus toksoid. 8. Guru-guru harus dapat mengenali dan mengobati berbagai penyakit ringan seperti pilek, sariawan dan demam pada anak-anak sekolah. Para guru harus dapat memberikan pertolongan pertama. Sekolah harus memiliki perlengkapan pertolongan pertama. Petugas dapat membantu dengan memberikan berbagai nasehat. 9. Guru harus memperhatikan adanya tanda-tanda emosional atau penyakit mental (kesalahan penyesuaian diri) pada anak-anak. Hal ini biasanya ditandai oleh adanya perubahan tingkah laku atau penampilan anak. Mungkin anak kehilangan minat di sekolah. Atau menjadi kesepian, sedih dan tidak mempunyai teman. Atau anak menjadi tidak ramah dan berperangai buruk. Atau anak menunjukkan tingkah laku yang tidak biasa. Guru sebaiknya memberitahu Petugas UKS jika ada anak sekolah yang mengalami masalah fisik, mental atau emosional. 10. Guru sebaiknya memeriksa anak setiap tahun di dalam kelas mereka untuk meyakinkan mereka dapat melihat dan mendengar dengan baik.
20
Menurut Abdul Latief dkk (1985: 60), UKS memiliki program yaitu lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, pendidikan kesehatan dan usaha pemeliharaan kesehatan di sekolah. Menurut Notoatmodjo (2007: 8), Upaya untuk mewujudkan kesehatan dapat dilihat dari dua aspek yaitu pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan terdiri dari pengobatan penyakit dan pemulihan kesehanan. Peningkatan kesehatan terdiri dari pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan itu sendiri. Menurut Azrul Azwar
(1983: 10), yaitu pendidikan kesehatan adalah
sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhadap kebiasaan-kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan perorangan dan masyarakat. G. Kunjungan Sekolah Menurut John Biddulph dan John Stace (1999: 388 - 389), hal-hal yang dilakukan dalam kunjungan sekolah adalah sebagai berikut: 1. Membicarakan rencana kunjungan ke sekolah dengan Kepala Sekolah satu minggu sebelumnya. Mintalah Kepala Sekolah memberitahu orang tua bahwa Petugas UKS akan mengunjungi anak-anak mereka. 2. Memperkenalkan diri petugas pada saat datang. Jika mungkin, dapat berkeliling sekolah bersama Kepala Sekolah. Lakukan pengamatan menyeluruh, terutama penyediaan air, pembuangan sampah dan ventilasi. 3. Menanyakan Kepala Sekolah tentang masalah kesehatan yang ada. menanyakan apakah ada anak-anak sekolah yang perlu diperiksa. 4. Memeriksa semua anak yang baru masuk dan yang akan meninggalkan
21
sekolah dan anak-anak yang diminta guru untuk diperiksa. 5. Memberikan imunisasi untuk anak-anak yang baru masuk sekolah dan yang akan segera meninggalkan sekolah. 6. Bercakap-cakap dengan para murid. Mungkin petugas tidak dapat berbicara dengan seluruh anak. Bicarakan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang diamati di sekolah. Kemudian menyiapkan untuk berbicara tentang salah satu dari hal-hal tersebut. 7. Membicarakan dengan Kepala Sekolah apa yang sudah dilihat. Bicarakan tentang kepentingan kesehatan dan pendidikan kesehatan yang diperlukan. 8. Mengusahakan mendorong Kepala Sekolah untuk meneruskan program pendidikan kesehatan yang sudah dilaksanakan, didukung oleh praktek misalnya, memeriksa kesehatan perorangan, kebiasaan mencuci tangan, penggunaan kakus yang benar, dan lain-lain. 9. Menawarkan bantuan untuk perbaikan yang diperlukan dan bantuan kepada Kepala Sekolah dalam usahanya memperoleh dana dan bahan. 10. Melakukan tindak lanjut (follow-up), dengan mengatur tanggal yang tepat, dalam satu atau dua bulan mendatang, bersama kepala sekolah, kapan petugas akan datang kembali ke sekolah.
H. Tugas Usaha Kesehatan Sekolah Menurut Abdul Latief dkk (1985: 59), UKS bertugas untuk mencapai tujuan untuk mencapai potensi maksimal yang ada pada anak didik dengan jalan di antaranya adalah sebagai berikut:
22
1. Mengikutsertakan secara aktif guru dan orang tua murid dalam usaha memberikan pendidikan kesehatan, menanamkan kebiasaan hidup sehat, mengawasi kesehatan anak didik dan memberikan pengobatan sederhana yang diperlukan 2. Menemukan kelainan pada tingkat permulaan dan mengusahakan pengobatannya 3. Imunisasi ulangan 4. Pengobatan dan pencegahan terhadap penyakit gigi 5. Usaha ke arah perbaikan gizi 6. Mengusahakan kehidupan lingkungan sekolah yang sehat Menurut Notoatmodjo (2007: 12), tugas UKS perlu ditingkatkan karena kesehatan itu relatif dan mempunyai bentangan yang luas, oleh sebab itu upaya kesehatan promotif mengandung makna bahwa kesehatan seseorang dan kelompok harus ditingkatkan secara optimal. Menurut Azrul Azwar (1983: 14), tugas UKS adalah untuk merubah perilaku perorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Tujuan ini adalah tujuan yang amat mendasar, karena sebenarnya banyak masalah kesehatan yang ditemukan antara lain perilaku perorangan dan masyarakat yang belum sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan. I. Peran Puskesmas dalam Meningkatkan Usaha Kesehatan Sekolah Menurut Azrul Azwar (1983: 21), peran Puskesmas dalam meningkatkan UKS adalah dengan melakukan pengembangan kesehatan masyakat, membina peran masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
23
Menurut Notoatmodjo (2007: 17), peran Puskesmas dalam meningkatkan UKS adalah dengan secara langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada UKS dalam suatu wilayah kerjanya dalam bentuk usaha-usaha kesehatan yang bersifat kontinyu. Menurut Abdul Latief dkk (1985: 60), peran Puskesmas dalam meningkatkan UKS adalah sebagai berikut: a) Sebagai pusat pembangunan UKS di wilayah kerjanya. b) Membina peran serta UKS di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. c) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada siswa yang berada dalam wilayah kerja UKS.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka peran Puskesmas dalam meningkatkan UKS adalah dengan memberikan petunjuk kepada UKS tentang menggunakan sumber daya UKS yang ada secara efektif dan efesien. Selain itu dengan memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menyebabkan ketergantungan. K. Strategi Pemberdayaan UKS Pemeliharaan Kesehatan Sekolah (School Health Service) Pemeliharaan kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah dasar, dimaksudkan untuk memelihara, meningkatkan dan menemukan secara dini gangguan kesehatan yang mungkin terjadi terhadap peserta didik maupun gurunya. Pemeliharaan kesehatan di
24
sekolah dilakukan oleh petugas puskesmas yang merupakan tim yang dibentuk dibawah seorang koordinator usaha kesehatan sekolah yang terdiri dari dokter, perawat, juru imunisasi dan sebagainya. Untuk koordinasi pada tingkat kecamatan dibentuk tim pembina usaha kesehatan sekolah dengan kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan perkembangan kecerdasan, pemberian imunisasi, penemuan kasus-kasus dini yang mungkin terjadi, pengobatan sederhana, pertolongan pertama serta rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah. Salah satu pelayanan masyarakat yang dilaksanakan di sekolah diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan usaha kesehatan sekolah. Inti kegiatan operasional dikemukakan oleh tim pembina UKS pusat (1999 : 2) yang mencangkup tiga program meliputi (1) penyuluhan (2) pencegahan (3) pengobatan/perawata. Pemberdayaan selalu dikaitkan dengan manajemen. Ketika pemberdayaan dikonotasikan sebagai manajemen maka secara umum segiovani (198. : 5) memberikan pengertian anatara lain “ the process of working with and through others to effidiently accompls organizational goals” pemberdayaan yang baik adalah penyelesaian pekerjaan dengan mencapai tujuan-tujuan organisasi secara efisiensi. Dalam pengertian besar manajemen usaha kesehatan sekolah dijelaskan Kurniasri Darliana (1990 : 17-25) sebagai berikut: 1. Perencanaan : rencana ini tijunjukan pada upaya pencegahan,pemberantasan dan pembasmian penyakit menular. Kemudian diarahkan juga kepada
25
pendidikan kesehatan gizi,pengobatan,perawatan serta lingkungan sekolah dan tempat tinggal 2. Pengorganisasian : pemberdayaan usaha kesehatan sekolah merupakan tugas dan tanggung jawab bagian UKS puskesmas komposisi struktur tersebut tergantung kebutuhan dan kemampuan puskesmas. 3. Personalia : penentuan personalia dilihat dari aspek keterampilan, kemampuan dan pengetahuan baik medis ( asuransi kesehatan,dana sehat dll). 4. Pengarahan : pelayanan pengarahan dilakukan secara langsung dan terintergrasi dalam program, sehingga masyarakat, pihak sekolah dan siswa ikut bertanggung jawab atas keberhasilan manajemen kesehatan. Hal yang paling strategis mewujudkan pengarahan adalah prosedur kerja yang harus ditaati dengan seksama 5. Pengawasan : tolak ukur menentukan pengawasan pemberdayaan manajeman kesehatan yang baik antara lain : (a) mempunyai standart untuk pedoman pertandingan hasil pelaksana rencana (b) mengadakan pengawasan kegiatan (c) melakukan perbandingan hasil dan standart (d) melakukan tindakan oerbaikan Untuk lagkah awal, implementasi manajemen dituangkan ke dalam program kerja yang disusun oleh kepala sekolah dan dibantu oleh guru, prngurus BP3 serta pihak puskesmas lainya. Hal-hal yang amat paling penting dituangkan meliputi : (1) visi dan misi (2) substansi (3) fasilitas (4) pendanaan dan (5) mekanisme kerjasama
26
K. Pengelolaan UKS Dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, prinsip pengelolaan yang digunakan diantaranya mengikutsertakan peran serta aktif masyarakat sekolah, kegiatan yang terintegrasi, melaksanakan rujukan serta kerjasama. Kerjasama tim di tingkat Puskesmas sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, kerjasama ini terdiri dari beberapa program yang terlibat didalamnya diantaranya dokter, perawat komunitas, petugas gigi, ahli gizi, petugas sanitasi, petugas posyandu dan tenaga kesehatan lainnya yang dikoordinir oleh Kepala Puskesmas (Zein, 2008). Dukungan yang diberikan dalam pengelolaan program usaha kesehatan sekolah oleh tenaga kesehatan Puskesmas mencakup melakukan pengembangan program baik yang dilakukan secara rutin maupun program tambahan, ikut berpartisipasi langsung dalam setiap pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan sekolah disetiap sekolah serta kegiatan pada waktu tertentu seperti perlombaan sekolah sehat, HUT kemerdekaan, Hardiknas, Hari Kesehatan Nasional dan lainlain (Sujudi, 2004). L. Peran Petugas Kesehatan Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan yang sehat, dibutuhkan peran petugas kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan upaya kesehatan dasar dalam pelaksanan program usaha kesehatan sekolah (Supari, 2008). Petugas kesehatan puskesmas memiliki peran masing-masing dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah ini. Tenaga dokter/dokter umum disamping bertanggung jawab dalam pelaksanaan program juga ikut
27
terlibat dalam pelaksanaan program seperti penyuluhan dan pelatihan guru usaha kesehatan sekolah, pelatihan dokter kecil serta skrening kesehatan (Murid, 2009). Perawat komunitas melaksanakan perannya dengan melaksanakan skrening kesehatan, memberikan pelayanan dasar untuk luka dan keluhan minor dengan memberikan pengobatan sederhana, memantau status imunisasi siswa dan keluarganya dan juga aktif dalam mengidentifikasi anak-anak yang mempunyai masalah kesehatan. Perawat perlu memahami peraturan yang ada dan menyangkut anak-anak usia sekolah, seperti memberikan libur pada siswa karena adanya penyakit menular, kutu, kudis atau parasit lain. Disamping itu perawat juga berperan sebagai konsultan terutama untuk para guru, perawat dapat memberikan informasi tentang pentingnya memberikan pengajaran di sekolah Usaha kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mulut serta mempertinggi kesadaran kelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta perawatannya secara rutin untuk anak sekolah (Nugrahani, 2008). Petugas kesehatan lain yang juga terlibat dalam program usaha kesehatan sekolah ini adalah ahli gizi, berperan memberikan pendidikan tentang gizi dan makanan. Penyuluhan tentang gizi dan makan ini merupakan cara yang sangat efektif untuk mencegah foodborne illnes, karena anak tidak hanya belajar tentang keamanan makanan mereka sendiri, tetapi juga menyampaikan kebutuhan mereka akan higiene makanan kapada orang tua dengan anggota keluarga lainnya. Peran
28
lain dari petugas ahli gizi adalah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS), penimbangan berat badan serta memberikan pengetahuan kepada guru usaha kesehatan sekolah tentang keamanan makanan dan pengolahan makan yang sehat (Motarjemi, 2004). Tenaga sanitasi dan petugas kesehatan lainnya memiliki peran dan tanggungjawab masing-masing sesuai dengan bidang dan keahliannya (Depkes, 2004). M. Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan merupakan bagian dari program kesehatan, sehingga harus mengacu pada program kesehatan yang sedang berjalan. Penyusunan perencanaan program penyuluhan harus diperhatikan bahwa perencanaan yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan sasaran, mudah diterima, bersifat praktis, dapat dilaksanakan sesuai dengan situasi setempat, dan sesuai dengan program yang ditunjang dan didukung oleh kebijaksanaan yang ada. Penyuluhan merupakan bagian dari program kesehatan, sehingga harus mengacu pada program kesehatan yang sedang berjalan. Penyusunan perencanaan program penyuluhan harus diperhatikan bahwa perencanaan yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan sasaran, mudah diterima, bersifat praktis, dapat dilaksanakan sesuai dengan situasi setempat, dan sesuai dengan program yang ditunjang dan didukung oleh kebijaksanaan yang ada.keseluruhan menginginkan hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perorangan maupun secara kelompok. Penyuluhan menurut Gondoyoewono adalah suatu penerangan yang menekankan pada suatu objek tertentu dan hasil yang diharapkan adalah suatu
29
perubahan perilaku individu atau sekelompok orang. Penyuluhan merupakan suatu usaha menyebarluaskan hal-hal yang baru agar masyarakat tertarik dan berminat
untuk
melaksanakannya
dalam
kehidupan
mereka
sehari-hari.
Penyuluhan juga merupakan suatu kegiatan mendidik sesuatu kepada masyarakat, memberi pengetahuan, informasi-informasi, dan kemampuan-kemampuan agar dapat membentuk sikap dan berperilaku hidup menurut apa yang seharusnya. Hakekatnya penyuluhan merupakan suatu kegiatan nonformal dalam rangka mengubah masyarakat menuju keadaan yang lebih baik seperti yang dicitacitakan. Konsep kesehatan secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan menanamkan keyakinan, dengan demikian masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan (Azwar, 1983 dalam Maulana, 2009) Penyuluhan merupakan inti dari program sosialisasi Penyuluhan adalah upayamemberikan penjelasan kepada individu atau kelompok tertentu sehubungan dengan objek tertentu sehubungan dengan objek tertentu, biasanya dilakukan secara terencana dan sistematis dengan memperhatikan kondisi sasaran fasilitas maupun factor penunjang laninya. Penyuluhan akan berlangsung secara efektif apabila yang diberikan penyuluhan mengerti dengan di tandai pemahaman, perubahan sikap perbuatan sederhana menjadi terampil. Penyuluhan usaha kesehatan sekolah yang dikatakan efektif jelas dapat dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan kesehatan di sekolah akan berhasil dalam mencapai sasaran apabila dilakukan dengan strategi penyuluhan
30
berkesinambungan strategi penyuluhan dilakukan sebagai rangkaian pembedayaan dan pembudayaan suatu objek sebagai substansi yang diberikan kepada peserta. Di dalam pendidikan proses pemberdayaan dan proses pembudayaan merupakan kerangka redefinisi yang dapat menentukan reposisi pendidikan itu sendiri. ( HAR. Tilaar, 2000: 53) makna yang terkandung dalam ungkapan tersebut agar pendidikan dan kebudayaan tidak perlu dipisahkan. Lebih lanjut diketahui bahwa salah satu inti konsep ini adalah bagaimana penyuluhan dijadikan wahana pemberdayaan pendidikan kebudayaan. Di sisi lain, dengan gamblang sjafioedin (1993 : 26-27) menyebutkan penyuluhan dapat dilakukan melalui berbagai cara dan media. Cara pertama menugaskan personil yang mempunyai pengetahuan tentang objek, termasuk guru kepada murid melalui proses pembelajaran dalam pelajaraan intra/ekstra kurikuler. Cara kedua melalui media masa seperti brosur-brosur,majalah,Koran atau
televise
dan
sebagainya.
Cara-cara
demikian
selalu
dilakukan
dalampertimbangan keuangan. Dalam strategi penyuluhan ini, kinerja pihak sekolah sangat berpengaruh menentukan keberhasilan program. Pihak sekolah disini yaitu kepala sekolah selaku ketua tim pelaksana, sedngkan guru difungsikan sebagai sekertaris ataupun anggota. Guru utama dalam program usaha kesehatan sekolah ini adlaha guru bidang studi pendidikan jasmani dan kesehatan. Menurun tim Pembina UKS pusat (1999 : 6-15) program penyuluhan yang dilakukan kepala sekolah meliputi (1) penjelasan rencana kegiatan usaha kesehatan sekolah pada rapat pengurus BP3 untuk dimasukan kepada rencana kegiatan sekolah dan RAPBS, (2)
31
memberikan pelajaran pendidikan
kesehatan
sesuai
dengan
GBPP
mata
pelajaran pendidikan jasmani dan keshatan kepada guru, (3) memberikan penjelasan dan pengembangan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam pelayanan kesehatan, (4) memberikan pendidikan kesehatan diluar jam pelajaran guna menanamkan prilaku hidup sehat (5) strategi ini dapat dilakukan dengan metode ceramah,diskusi,demonstrasi dan penugasan. Di samping itu dengan memahami penyuluhan sebagai kegiatan operasional maka tugas dan fungsi guru tidak jauh berbeda dari kepala sekolah. Hanya
saja
guru
tidak
memiliki kewenangan khusus menyusun
rencana tanpa melimpahkan wewenang dengan singkat dijelaskan tim Pembina UKS pusat bahwa kinerja penyuluhan yang dilakukan guru antara lain : (1) memberikan pendidikan tentang kesehatan pribadi, makanan dan minuman sehat, keseimbangan antara kegiatan dan istirahat, kesehatn mental, penyakit menular, imunisasi, pendidikan keselamatan dan kesehatan lingkungan (2) melakukan diskusi (3) melakukan demonstrasi (4) memberikan tugas sesuai dengan sasaran kesehatn siswa. N. Pencegahan Penyakit Berangkat dari upaya mengetahui pengertian yang terkandung di dalam kata „pencegahan‟secara umum diartikan sebagai tindakan reventif, dalam buku petunjuk.UKS Sjafioedin (1993 : 1-3) menjelaskan bahwa pencegahan merupakan kegiatan yang paling penting dalam memelihara kesehatan. Contoh tentang penyakit DBD, bahwa suatu penyakit menular yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti berkembang di tempat penampungan air. Serangan nyamuk ini
32
dapat
memperpendek
usia,
upaya
pencegahan
yang
dilakukan
adalah
kewaspadaan dari dini mulai dari penyelidikan gejala penyakit dan persiapan tenaga serta fasilitas, obat-obatan. Tindakan preventif di sini adalah kewaspadaan sejak dini dapat melakukan kegiatan : (1) menguras (2) menutup (3) mengubur (4) melatih Pencegahan juga dapat dilakukan melalui sarana elektronik seperti radio,televise,majalah dan sebagainya Manatan Menteri Kesehatan FA. Muluk (1997) Selalu memberikan pengarahan agar membudayakan masyarakat untuk hidup bersih, indah dan sehat, seperti salah satu pernyataan bahwa cegahlah demam berdarah yang disebapkan oleh nyamuk melalui tindakan preventif seperti menguras bak air, menutup genangan air, serta mengubur barang-barang seperti kaleng yang dapat menampung air. Hasan Walinono (1985 : 44) menyebutkan pencegahan dapat berupa : 1 konsultasi kesehatan remaja (2) pencegahan penyakit menular dengan memberantas sumber infeksi (3) imunisasi kegiatan pencegahan dilakukan oleh petugas kesehatan dengan bantuan guru yang telah dilatih dalam menjalankan tindakan sesuai wewenang dan jadwal kerja yang telah disusun sebelumnya. Pelatihanpun merupakan upaya pencegahan penyakit. Pelatihan dapat diberikan melalui program jangka waktu panjang maupun singkat. Pelatihan bertujuan memepersiapkan sumber daya manusia yang handal dan mengerti dengan kesehatan. Haruslah diorganisir dengan baik. Pelatihan kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan perantara singkat yang memerlukan frekuensi latihan lebih banyak dari pada teori. Pelatihan yang diharapkan tersebut adalah
33
mampu menmyebarkan informasi kepada pihak lain atau setidaknya bermanfaat bagi diri sendiri. Mengenai strategi pencegahan, maka dapat disimpulkan bahwa dalam mewujudkan program pencegahan penyakit di sekolah dan rumah tangga sebagai wujud nyata pemberdayaan Usaha Kesehatan Sekolah maka kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : (1) Penyesuain teknik, fasilitas, dukungan dana (2) melakukan tindakan operasional sesuai program (3) bekerja sama dengan baik O. Penguasaan Pola Hidup Sehat Penerapan konsep hidup sehat yang efektif merupakan muara dari sebuah usaha kesehatan sekolah. Sesuai dengan paparan teori sebelumnya bahwa realisasi yang disimpulkan untuk mengetahui apakah siswa mengaplikasikan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari yaitu : (1) pemahaman tentang hidup sehat, dan (2) merealisasikan konsep hidup sehat di sekolah dan rumah Perilaku hidup sehat adalah memperaktekan kebiasaan hidup sehat secar pribadi, keluarga dan masyarakat, hidup sehat merupakan dambaan setiap manusia normal. Belum ada satupun di dunia ini terlihat manusia normal yang mendambakan sakit sepanjang hayatnya, hidup sehat tidak dating begitu saja akan tetapi memerlukan suatu proses panjang dan membutuhkan pengertian-pengertian. Hal ini dimaklumi karena hidup sehat bukan saja terlihat pada badan yang sehat melaikan juga jiwa yang tidak terkontaminasi virus-virus yang menyebapkan diri, keluarga dan masyarakat keluar dari garis normal.
34
Pada bagian ini dikemukakan Suharto (1999 : 36) pengertian hidup sehat dikalangan siswa yaitu praktek kebiaasaan hidup bersih dan sehat yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari selama siswa berada di dalam kelas maupun berada di luar kelas (di lingkungan sekolah) Tim Pembina UKS pusat (1994 : 82-85) memberikan pengertian tentang pengalaman siswa terhadap hidup sehat yaitu : (1) meningkatnya pengetahuan (2) meningkatnya kemampuan (3) meningkatnya kesadaran (4)
melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari (5)
membawa teman lingkungan menciptakan kondisi hidup sehat Sebagai buah pemberdayaan Usaha Kesehatan Sekolah yang efektif adalah terjadinya pengamalan kosep hidup sehat di kalangan siswa. Tidak mudah memberikan ukuran tentang realisasi konsep hidup sehat yang sesuai dengan harapan. Secara mendalam, upaya merealisasikan KOnsep Hidup Sehat di lingkungan sekolah, Djauzak Ahmad (1994 : 20-21) mengambar suatu kondisi antara lain : 1)
Kebersihan a.
Halaman, lapangan olah raga harus selau bersih dan terawatt baik
b.
Ada toilet/WC dan selalu bersih,cukup air
c.
Sekolah selalu bersih terawatt dan berfungsi
d.
Ruang kepala sekolah,guru,kelas,ruang ibadah,perpustakaan selalu bnersih dan teratur bersih
2)
3)
Keindahan a.
Taman ditata dan terawatt
b.
Pot bunga,gambar dinding di tata dengan rapih Kesehatan
35
a.
Pembungan sampah dilakukan secara teratur pada tempat yang telah disediakan
b.
Alat P3K tersedia dan berfungsi
c.
Air bersih, sumur dirawat dengan bersih, memenuhi syarat kesehatan
d.
Kanti/warung sekolah bersih,memenuhi syarat kesehatan
e. Tersedia apotik hidup yang terawatt/kebun sekolah Kesimpulan pokok dari pernyataan di atas diketahui siswa yang dikatakan telah merealisasikan konsep hidup sehat yang meliputi : (1) dapat menjelaskan pengertian kesehatan (2) dapat menjelaskan sumber-sumber bahaya penyakit (3) memiliki jasmani, pakaian dan makanan yang bersih, (4) memiliki rohani yang sehat O. Kriteria Siswa Hidup Sehat Sebenarnya pada bagian awal telah disinggung juga tentang kesehatan siswa. Memang banyak kriteria yang menyatakan sisw tersebut sehat, pada bagian Tim Pembina UKS Pusat (1985 : 43) membatasi kriteria siswa sehat adalah tidak sakit. Indikasi ini terlihat pada fisik dan mental. Siswa yang sehat fisik tidak terlihat gangguan pada organ tubuh, sedangkan siswa yang sehat mental terlihat pada cerminan pikiran yang cemerlang. Djauzak Ahmad (1994 : 21) menjelaskan dengan sederhana bahwa kriteria siswa yang sehat tersebut adalah pengamalan hidup bersih, sehat dan mampu mencegah pengaruh merokok dan obat-obatan terlarang serta tinggi dan berat badannya ideal. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang sehat adalah siswa yang memiliki kesehatan jasmani dan rohani. Dengan kondisi demikian, siswa akan berpeluang melakukan yang terbaik dalam kegiatan paengajaran.
36
Sudah tidak dapat disangkal lagi siswa yang sehat. Merupakan jaminan untuk meningkatkan prestasi belajar. Belum ada ditemukan suatu kamus yang menyatakan bahwa orang yang pintar dan cerdas terjadi pada jiwa dan jasmani yang sakit, betapa pentingnya sebuah kesehatan bagi manusia, khususnya dikalangan siswa yang dapat saja direalisasikan dalam berbagai kegiatan di sekolah. P. Kerangka Pikir UKS merupakan salah satu unit kegiatan bidang kesehatan yang ada di tingkat sekolah di seluruh Indonesia yang bertugas melaksanakan berbagai bidang usaha kesehatan untuk mencapai terciptanya kesehatan anak sekolah secara nasional. UKS menjadi salah satu pokok program kerja Puskemas, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak didik atau siswa. Upaya kesehatan siswa ini ditujukan untuk mencapai derajat kesehatan siswa yang setinggi-tingginya baik secara fisik, mental, maupun sosial. UKS merupakan penanggung jawab pelayanan kesehatan di sekolah, untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat, dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat. Untuk mewujudkan hal itu maka petugas UKS berarti memiliki peranan sebagai pendidik kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan kesehatan lingkungan sekolah. Peranan UKS sebagai pendidik kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan intrakurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran, dengan mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pelaksanaannya diberikan melalui peningkatan pengetahuan penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup
37
sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan, pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam sekolah (termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah tujuan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
Peranan UKS sebagai pelayanan kesehatan dilakukan dengan kegiatan peningkatan (promotif) yang merupakan pemulihan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan dengan kegiatan secara ekstrakurikuler, kegiatan pencegahan (preventif) yang dilakukan dengan pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun khusus untuk penyakit-penyakit tertentu dan penjaringan kesehatan bagi anak yang baru masuk sekolah dan lain-lain. Untuk mewujudkan hal itu maka petugas UKS berarti memiliki peranan sebagai pendidik kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan kesehatan lingkungan sekolah. Efektivitas pelaksanaan UKS bagi kesehatan siswa meliputi: 1. Sebagai Pendidik Kesehatan Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan intrakurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pembelajaran dengan mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan.
38
2. Sebagai Pelayanan Kesehatan Peranan sebagai Pelayanan Kesehatan dilakukan dengan kegiatan peningkatan (Promotif) yang merupakan pemulihan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan dengan kegiatan secara ekstrakurikuler, Kegiatan Pencegahan (preventif) yang dilakukan dengan pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun khusus untuk penyakit-penyakit tertentu, penjaringan kesehatan bagi anak yang baru masuk sekolah dan lain-lain sedangkan kegiatan penyembuhan dan pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif) meliputi diagnosa dini; pengobatan ringan; pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada nenyakit dan rujukan medik. 3. Sebagai Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat Kegiatan ini meliputi pembinaan lingkungan sekolah seperti penyediaan air bersih, pemeliharaan penampungan air bersih, pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah dan lain lain. Pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat dilakukan melalui upaya pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan wiyata mandala dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan sekolah sehingga tercipta suasana hubungan dan pembinaan kekeluargaan yang akrab dan erat antara warga sekolah. Q. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian mengenai
efektivitas
pelaksanaan UKS dalam
meningkatkan kesehatan Siswa SD Negeri 1 Talang Bojong, adalah sebagai berikut:
39
Output 1.
Dinas Kesehatan Puskesmas Pringsewu (Petugas)
Siswa SD Muhammadiyah 1 Pringsewu (Mengikuti Penyuluhan dan Pelayanan Kesehatan)
2.
3.
Kesehatan Siswa di Sekolah Menjaga kebersihan kelas Menjaga kebersihan wc dan kamar mandi Tidak jajan sembarangan Mengikuti kerja bakti Mengikuti kegiatan olahraga Mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan Kesehatan Siswa di Rumah Menjaga kesehatan pribadi Mejaga kebersihan rumah Kesehatan Siswa di Lingkungan Membersihkan lingkungan Menjaga keindahan lingkungan
Gambar 1. Paradigma Penelitian R. Kajian Penelitia Relevan Dari sekian banyak studi yang dilakukan berkaitan dengan kesehatan, termasuk Usaha Kesehatan Sekolah, ternyata belum menyentuh aspek kenerja Tim Pelaksana secara penuh. Akan tetapi studi yang dilakukan tersebut sudah sangat berkembang, maka sesuai dengan topic yang diajukan sebelumnya, kesehatan anak disekolah amat penting diperhatikan. Studi Usaha Kesehatan Sekolah telah dilakukan oleh berbagai peneliti baik pada timgkat pemula maupun para ahli.studi yang dilakukan ini adalah melihat kinerja tim pelaksana UKS dalam program pemberdayaan sekoalah serta realisasi siswa dalam mengamalkan konsep hidup sehat. Untuk membandingkan dan memperkuat studi ini ditemukan studi terdahulu yang relevan dengan pemberdayaan Usaha Kesehatan Sekolah atau studi tentang kesehatan.
40
Mursyal (1999) menekankan studinya pada pengelolaan UKS, di mana pengelolaan UKS di sekolah dasar terdapat sejumlah kelemahan seperti perencanaan yang belum sempurna, relevansi program dan penilaian kegiatan UKS. Ia menyarankan agar UKS SD menjadi pilot percontohan diperlukan jalinan kerja sama unsure-unsur yang terlibat dalam pengelolaan UKS setempat dan meningkatkan kemampuan melalui kegiatan membaca diskusi atau penataran Data kuantitatif dari studi Susilowati (1995) menggambarkan masih rendahnya kesadaran untuk melakukan pemberdayaan Usaha Kesehatan Sekolah. Terutama kinerja petugas pelaksana UKS seperti : (1) hanya 10% petugas UKS yang menginginkan peningkatan pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan berkala, (2) hanya 12% kepala sekolah yang sepakat dengan guru petugas UKS untuk menumbuhkan kesadaran staf dan anak didik dalam merealisasikan konsep hidup sehat, (3) hanya 10% saja kepala sekolah yang sepakat dengan gurupetugas UKS untuk mengatasi masalah lingkungan sekolah seperti mengusahankan adanya kebun sekolah, (4) terdapar 12% kepala sekolah yang sepakat dengan guru petugas UKS yang membutuhkan pemeliharaan lingkungan sekolah. Hasil studi di atas mengagambarkan kondisi pemberdayaan usaha kesehatan sekolah baik dilakukan di sekolah maupun dirumah sakit atau di tempat-tempat lain diselimuti berbagai kelemahan, kelemahan itu ditampilkan mulai dari kotmitmen sampai kapadaa manajemen dan implementasinya. Melalui studi ini akan tergambar secara rinci strategi yang dilakukan untuk mewujudkan efektivitas pemberdayaan usaha kesehatan sekolah. Strategi ini akan dilihat dari kinerja tim pelaksana