H
1
If *l 1 If ^I 1 f^"""^1^ f ••!• PI
["""'r'H'."]!!!"!
Drs. Selamet Riyadi, M. Pnji Hadiyali, SE. M.Si
A ftKBANKAN DALAM DANLUAR NEGERI
Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomorl9 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 1.Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau paling sedikit Rpl.000.000,00 (satu juta rupiahj, atau penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2.Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima^ tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
MANAJEMEN JASA-JASA PERBANKAN DALAM DAN LUAR NEGERI Oleh: Selamet Riyadi, SE, M.Si Puji Hadiyatt SE, M.Si Desain sampul: Sujono D. Tata letak: Sudarto Cetakan 1, 2012 Diterbitkan oleh: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia JL Salemba Raya 4, Jakarta 1O430 Telp.: (021) 31930252, Fax.: (021) 3106472
Perpustakaan Naslonal: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Riyadi, Selamet Manajemen jasa-jasa perbankan dalam dan luar negeri / Selamet Riyadi dan Puji Hadiyati - Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Ul, 2012 xx ; 264 him.; 24 cm ISBN 978-979-24-5400-0
Hak Cipta © 2012 pada Penulis dan Penerbit dilindungi Undang-Undang
Kata Sambutan Rektor Instltut Perbanas
Kata Sambutan Rektor Institut Perbanas Kegiatan utama bank sebagaimana diamanahkan oleh UU No.7/1992 dan UU No.10/1998 tentang Perbankan dan UU No.21/2008 tentang Perbankan Syariah meliputi, pertama pendanaan yaitu penghimpunan dana dari masyarakat berupa giro, tabungan dan simpanan berjangka, kedua penggunaan dana yang telah dihimpun sesuai dengan skala prioritasnya yaitu untuk memenuhi kebutuhan primer ^primary reserve) seperti kas untuk kebutuhan operasional bank, giro pada Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan Giro Wajib Minimum disamping untuk kegiatan pembayaran antar bank (Wiring dan transfer^, cadangan sekunder [secondary reserve) digunakan untuk berjaga-jaga jika bank kekurangan likuditas sekaligus sebagai upaya bank untuk menghindari terjadinya idle fund, hal ini dilakukan untuk optimalisasi penggunaan dana agar selalu menghasilkan (produktif). Setelah kedua kebutuhan tersebut terpenuhi, bank menggunakan sebagian besar dananya untuk kredit atau pembiayaan, dimana sebagian besar pendapatan bank berasal dari pemberian kredit atau pembiayaan berupa pendapatan bunga atau margin atas pembiayaan yang diberikannya kepada Debitur. Fungsi bank sebagai lembaga intermediary akan terlihat seberapa besar Loan to Deposit Ratio (LDR) atau Financing Debt Ratio (FDR), untuk bank konvensional > 78% dan syariah > 80%. Jika dibawah persentase tersebut Bank Indonesia akan mengenakan sanksi berupa teguran dan denda, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi tingkat kesehatan bank. Selain kedua kegiatan utama tersebut, yang keduanya adalah untuk kepentingan nasabah bank, ketiga adalah jasa-jasa bank baik untuk kepentingan nasabah pendanaan dan perkreditan, maupun untuk nasabah lainnya [work in customer) yang membutuhkan pelayanan bank, meliputi jasa-jasa dalam negeri seperti transfer, Wiring, inkaso
MANAJtMCN JASA-JASA PERBANKAN DALAM DAN WAR NEGERI
dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Sedangkan jasajasa luar negeri diantaranya incoming remittance, outgoing remittance,
inward collection, outward collection, bank garansi dan Letter of Credit (LC) untuk transaksi ekspor dan impor yang tunduk pada Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCPDC) yang dipublikasikan oleh International Chamber of Commerce (ICC). Berdasarkan data empiris perbankan/ee income dari transaksi ini lebih besar dibandingkan dengan transaksi kredit atau pembiayaan. Untuk mengantisipasi perkembangan fitur transaksi produk jasa-jasa tersebut, perlu adanya pengembangan wawasan dan pengetahuan, terutama dibidang keuangan dan perbankan, melalui literatur dan buku referensi yang terkait, sehingga dapat menambah wacana dan pemahaman tentang pengelolaan bank secara optimal, dalam arti mencapai goals yang telah ditetapkan dan memenuhi ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter. Namun kita juga menyadari, bahwa buku atau literatur yang membahas masalah ini masih sangat terbatas, terutama yang ditulis oleh praktisi perbankan dan akademisi di Indonesia, dimana kasus perbankan di Indonesia mempunyai keunikan tersendiri, yang tidak terjadi di negara maju lainnya, seperti diberlakukannya Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) pasca krisis, pembagian wilayah kliring dan sampai pada Sistim Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) serta penggunaan Bilyet Giro (BG). Oleh karena itu kami sangat bergembira dan memberikan dukungan kepada kedua Penulis Buku ini sebagai Dosen Institut Perbanas, yaitu Bapak Drs. H. Selamet Riyadi, M.Si. yang berpengalaman dibidang perbankan sejak tahun 1979 - 2012 dan sejak tahun 1997 sebagai Dosen Koordinator mata kuliah Manajemen Aktiva Pasiva Bank 1 dan 2 serta ketua rumpun mata kuliah yang terkait dengan perbankan, seperti Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Keuangan Internasional, LaluLintas Pembayaran Dalam dan Luar Negeri serta Manajemen Aktiva & Pasiva Bank dan Ibu Hj. Puji Hadiyati, SE, M.Si. sebagai Dosen yang pernah bekerja di bank pada tahun 1990-1991,^ dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan informasi tentang produk jasa-jasa bank yang sangat beragam, yang dengan keuletan dan ketekunannya menulis buku dengan judul "Manajamen jasa-jasa Perbankan". Buku ini membahas secara luas dan
sistematis, hampir disemua aspek jasa-jasa yang diberikan oleh bank, antara lain: pengertian tentang SWIFT [Society for Worldwide Interbank
Kata Sambutan Rektor Itntltut Perbonas
Financial Telecommunication) dan mekanisme transaksinya, transfer
dalam negeri, kliring, inkaso, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Incoming remittance, outgoing remittance, inward collection, outward collection, Letter of Credit (LC) untuk transaksi ekspor dan impor. Metode pembahasannya juga menggunakan pendekatan praktis, disamping kerangka pemikiran secara teoritis, sehingga mudah ^ dipahami oleh para pemakai buku ini. Setelah menelaah isi dan pembahasannya, buku ini baik dijadikan sebagai referensi bagi ekonom yang ingin menambah pengetahuannya dibidang manajemen produk jasa-jasa bank, Dan sudah barang tentu bahwa buku ini juga baik digunakan oleh para peiaku bisnis dibidang ekspor dan impor, praktisi dibidang perbankan dan buku pegangan bagi para dosen yang memberikan mata kuliah "Asset and Liability Management", "Keuangan International", "Ekonomi
Internasional" dan "Lalu Lintas Pembayaran Dalam dan Luar Negeri" serta "Akuntansi Perbankan".
Terima kasih Jakarta, Maret 2012
Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo Rektor Institut Perbanas
Kata Pengantar
Kata Pengantar Kegiatan utama bank sesuai dengan Undang-Undang No.7/1992 Tentang Perbankan dan disempurnakan dengan Undang-Undang No.10/1998, serta Undang-Undang No.21/2008 Tentang Per bankan Syariah, meliputi tiga kegiatan utama yaitu, pertama menghimpun dana dari masyarakat yang disebut dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), kedua menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan ketiga memberikan layanan jasa-jasa perbankan. Dengan masih terbatasnya buku yang membahas masalah jenisjenis layanan yang dilakukan oleh Perbankan, maka Buku ini ditulis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna layanan jasa-jasa bank, kalangan dunia usaha yang melakukan transaksinya baik antar pulau maupun antar Negara, praktisi perbankan dan para mahasiswa
dari berbagai jurusan untuk lebih mengerti dan memahami seluk beluk jasa-jasa yang dapat diberikan oleh dunia perbankan yang pada akhirnya dapat memperlancar usaha pada saat para mahasiswa terjun dalam dunia kerja/usaha. Buku ini merupakan kumpulan dari penulis yang sering mendapat tugas untuk memberikan training baik internal bank dimana penulis pernah bekerja yaitu di Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Indonesia sekarang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Exim Bank) dan Bank Syariah Mandiri, maupun pada Lembaga/Institusi pendidikan lainnya seperti Pusat Pelatihan Ekspor Indonesia, Departemen Perdagangan, training pada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Bapepam dan Lembaga Keuangan, Kementerian Keuangan serta workshop untuk para Dosen yang diselenggarakan oleh Perbanas Institute dipadu dengan kerangka teoritis sebagai akademisi. Melalui kerjasama dengan salah satu dosen tetap Perbanas Institute yang pernah bekerja sebagai staff Back Office pada Haga Bank dan Customer Service di Bank Surya, maka buku ini pun dapat tersaji.
MANAJEMCN JASA-JASA PERBANKAN DALAM DAN LUAR NEGERI
Telah menjadi pengetahuan umum bahwa perkembangan transaksi barang atau jasa di masyarakat, baik dalam negeri maupun luar negeri telah menuntut dunia perbankan untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan, meliputi jasa dalam negeri seperti transfer dalam mata uang rupiah, Hiring, Real Time Gross Settlement, Inkaso, Bank
Garansi dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang semula dikenal dengan LC Lokal. Jasa luar negeri misalnya Transfer Masuk/Keluar dalam Valuta Asing, Collection [Inkaso] keluar/masuk, Letter of Credit [L/C] untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan impor yang dilakukan nasabah serta yang diterbitkan atas dasar counter garansi dimana dalam pengiriman/penerimaan beritanya menggunakan sarana SWIFT yang merupakan singkatan dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication. Untuk lebih memberi pengertian dan pemahaman yang lebih aplikatif, diberikan contoh-contoh penamaan bank sesuai dengan Banking Identifier Code [BIC] yang diberikan oleh SWIFT untuk setiap bank pengguna. Dengan demikian dalam beberapa contoh akan menyebutkan nama bank tertentu dan nasabah yang bertransaksi. Penyebutan nama bank yang dijadikan contoh semata-mata mengacu pada BIC sedangkan untuk nama nasabah adalah bukan nasabah sebenarnya, jika terdapat kesamaan itu adalah secara kebetulan saja karena tidak terdapat keterkaitan dengan yang disebutkan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, MSc selaku Rektor Perbanas Institute, Ibu Dr. Wiwiek Prihandini, Ak., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perbanas Institute, Bapak Rushadi SE, MSi, Ketua Program Studi SI Manajemen Perbanas Institute, Bapak Drs. Sonny Ericson, Dosen Perbanas Institute yang telah memberi masukan dan Bapak Pribadi Setiyanto, SE., MA., Kepala Lembaga Penerbit FEUI yang telah mendukung terbitnya buku ini. Semoga dengan terbitnya buku ini dapat memberikan manfaaf1* kepada masyarakat pengguna jasa-jasa bank, pelaku bisnis, praktisi perbankan, para dosen dan mahasiswa.
Jakarta, Februari 2012 Penulis,
Daftarlsl
Daftar Isi Kata Sambutan Rektor Institut Perbanasv Kata Pengantarix Daftar Isi
BAB I
xi
RUANG LINGKUP LALU LINTAS PEMBAYARAN1
1.1.Pendahuluan1
1.2.Pengertian Lalu Lintas Pembayaran2 1.2.1Pengertian Pembayaran dan Lalu Lintas Permbayaran2 1.2.2Penggolongan Lalu Lintas Pembayaran4 A.Lalu Lintas Pembayaran Tradisional4 B.Lalu Lintas Pembayaran Modern5
BAB II INSTRUMEN DALAM LALU LINTAS PEMBAYARAN7 2.1.Media Pembayaran dengan Uang Tunai atau Uang Kartal.8 2.2.Media Pembayaran Berbasis Kertas [Paper Based Payment)8 2.2.1Cek
9
A.Pengertian Cek9 B.Karakteristik Cek9 C.Jumlah Uang dalam Cek10 D.Pembatalan Cek10 E.Bea Materai untuk Cek dan Bilyet Giro11 F.Daluwarsa dan Batas Waktu Pengajuan Cek11 G.Jenis-jenis Cek11 H. Cek Hilang13 2.2.2Bilyet Giro14 A.Pengertian Bilyet Giro14 B.Karakteristik Bilyet GiroIS C.Jumlah Uang dalam Bilyet GiroIS D.Pembatalan Bilyet Giro15 E.Bilyet Giro Kosong dan Daftar Hitam Bl15
2.2.3Wesel16 A.Pengertian Wesel16 B.Macam-macam Wesel16 2.2.4Persamaan dan Perbedaan antara Wesel, Cek
dan Bilyet Giro18 2.2.5Travellers Check (TC)19 A.Pengertian Travellers Check19 B.Kelebihan TC Dibandingkan Uang Tunai20 C.Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Transaksi TC...-20 D.Mekanisme Pembayaran dengan TC22 E.Keuntungan TC bagi Para Pihak yang Terlibat23 2.3.Media Pembayaran Berbasis Kartu ^Card Based Payment]24 2.3.1Pengertian Kartu Plastik24 2.3.2Penggolongan Kartu Plastik24 A.Berdasarkan Fungsi24 B.Berdasarkan Tempat27 2.3.3Fungsi Kartu Plastik28 A.Sumber Kredit28 B.Sumber Uang Tunai28 C.Penjaminan Cek29 2.3.4Perbedaan Charge Card, Credit Card dan Debit Card29 A.Charge Card29 B.Credit Card29 C.Debit Card30 2.3.5Keuntungan Penggunaan Kartu Plastik30 A.Issuer,31
B.Pemegang Kartu31 C.Merchant31 D.Acquirer31 2.4.Media Pembayaran Elektronik [Electronic Payment]32 2.4.1Electronic Funds Transfer at Point of Sales (EFTPOS)32 2.4.2Societyfor Worldwide Interbank Financial^ Telecommunication [SWIFT)32
BAB III. JASA-JASA PERBANKAN DALAM NEGERI33 3.1. Transfer (Pengiriman Uang)33 3.1.1)asa Transfer Berdasarkan Wilayah (Mata Uang)34 3.1.2Jasa Transfer Berdasarkan Pelaksanaannya34
Daftar hi
3.1.3Jasa Transfer Berdasarkan Media Pengiriman35 A.Mail Transfer (MT)35 B.Wesel/Ban/c Draft35 C.Lalu Lintas Giral (LLG)35 D.Telegraphic Transfer (TT)35 E.Pengiriman Uang melalui Telpon35 F.Electronic Transfer36 3.1.4Para Pihak yang Terlibat dalam Transaksi Transfer36 A.Pengirim Transfer ^Remitter)36 B.Bank Pengirim [Remitting Bank)36 C.Bank Pembayar [Paying Bank)36 D.Penerima Transfer [Beneficiary)36 E.Bank Pemberi Ganti [Reimbursing Bank)36 3.2.Inkaso (Penagihan Warkat]37 3.2.1Jasa inkaso Berdasarkan Wilayah [Mata Uang)37 3.2.2Jasa Inkaso Berdasarkan Pelaksanaannya37 3.2.3Para Pihak yang Terlibat dalam Jasa Inkaso38
3.3.JASA-JASA PERBANKAN DALAM NEGERI38 3.3.1Transfer Dalam Negeri39 3.3.2Kliring40 A.Landasan Operasional dan Pengertian Kliring41 B.Warkat Kliring41 C.Para Pihak yang Terlibat dalam Kliring43 D.Perkembangan Mekanisme Kliring44 E.Garis Besar Proses Kliring49 F.Alasan Penolakan Cek dan Bilyet Giro51 G.Cek/BG Kosong dan Daftar Hitam [Black List) BI.52 H. Masa Berlaku dan Wilayah Daftar Hitam52 3.3.3Inkaso Dalam Negeri dan Intercity Clearing53 A.Pengertian dan Mekanisme Inkaso53 B.Pengertian Intercity Clearing54 3.4.Surat Kedit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)56 3.4.1Definisi SKBDN56 3.4.2Pihak-pihak dalam SKBDN57 3.4.3Ketentuan Umum SKBDN58 3.4.4Tahap-tahap Transaksi Perdagangan Dalam Negeri Menggunakan SKBDN bagi Nasabah (Pemohon)60
MANAJEMEN JASA-JASA PERBANKAN DALAM DAN LUAR NEGERI
A.Tahap Sales Contract.
60
B.Tahap Pembuatan Permohonan (Aplikasi] SKBDN 60 C.Tahap Pemeriksaan Copy SKBDN dengan Sales Contract
62
D.Tahap Penerimaan Dokumen
62
3.4.5Tahap-Tahap Transaksi SKBDN Bagi Bank Umum Devisa Dalam Kapasitasnya Sebagai Bank Pembuka (Issuing Bank) A.Tahap Penerimaan Aplikasi SKBDN B.Tahap Penerbitan SKBDN
63 63 64
C.Tahap Penerimaan Dokumen Terkait dengan Penerbitan SKBDN
65
D.Tahap Pemeriksaan Dokumen Terkait dengan Penerbitan SKBDN
65
3.4.6Tahap -Tahap Transaksi SKBDN bagi Bank Umum Devisa dalam Kapasitasnya Sebagai Bank Penerus
(Advising Bank)
66
A.Tahap Penerimaan SKBDN
66
B.Tahap Penerusan SKBDN
67
3.4.7Tahap Pemeriksaan dan Penerusan SKBDN
67
A.Pemeriksaan SKBDN apabila Penerima adalah Nasabah Bank Penerus
67
B.Penerusan SKBDN kepada Penerima apabila Nasabah Sendiri
68
C.Penerusan SKBDN kepada Penerima dimana yang bersangkutan Nasabah Bank Lain
68
3.4.8Tahap-tahap Transaksi SKBDN bagi Penerima
[Beneficiary)
69
A.Tahap Penerimaan SKBDN
69
B.Tahap Pemeriksaan SKBDN
69
C.Tahap Persiapan dan Pengiriman Barang
7jf
3.4.9Tahap-tahap Transaksi SKBDN bagi Bank Penegosiasi A.Pemeriksaan SKBDN
73 73
B.Pemeriksaan Surat Pengantar Dokumen
(Aplikasi Negosiasi)
74
C.Negosiasi Dokumen
77
Oaturlsl
3.4.10ManfaatSKBDN78 3.4.11Masalah-masalah yang Terjadi dalam Transaksi Dengan SKBDN78 3.4.12Pengamanan bagi Bank78 3.5. BankGaransi79 3.5.1Prosedur Penerbitan Bank Garansi79 3.5.2Jenis-jenis Bank Garansi79
BAB IVIMPOR
81
4.1.Ketentuan Umum81
4.1.1Impor Barang Melalui Entreport Partikelir83 4.1.2Impor Barang Melalui Pelabuhan Bebas dan Kawasan Berikat83 4.1.3Impor Barang Melalui Terminal Peti Kemas84 4.1.4Pemasukan Kembali Barang Ekspor Asal Indonesia84 4.1.5Kemudahan Impor84 4.2.Transaksi Impor Barang di Bank Devisa85 4.2.1Syarat-syarat Pembukaan Letter of Credit [L/C] di Bank Devisa86 4.2.2Perubahan L/C {Amendment L/C]91 4.2.3Proses Penyelesaian Dokumen Pengapalan91 A.Terima Dokumen Asli dari Negotiating Bank -
Sight91 B.Terima Dokumen Asli dari Negotiating Bank Usance93 C.Terima Dokumen dari Importir (Dokumen Asli Belum Diterima oleh Bank Pembuka L/C dari Negotiating Bank)93 D.Terima Dokumen Asli dari Negotiating Bank (ex Dokumen Asli)95 5. Penyelesaian Dokumen Penyelesaian Impor
Barang (P1B)96 4.2.4Trade Product - Komisi/Tariff'/ Charge Transaksi Impor Secara Umum (Standard) sebagai Fee Based Income bagi Bank96 4.3.Jenis - Jenis Pembiayaan Impor99 4.3.1 Pembiayaan Tidak Langsung//ndirect99
4.3.2Pembiayaan langsung/Dirert100 A.Pembiayaan Impor [Import Loan)100 B.Trust Receipt (T/R]101 4.3.3Pembiayaan dengan Usance Payable At Sight(\JPAS)105 A.Definisi_105 B.Manfaat106 C.Prosedur106
BAB V EKSPOR
-Ill
5.1.Ketentuan Umum„Ill
5.1.1Pelabuhan Ekspor112 5.1.2Terminal Peti Kemas112 5.1.3Pajak Ekspor dan Pungutan Lainnya113 5.1.4Ekspor dalam Rangka PMA114 5.1.5ASEAN Preferential Trading Arrangement
(ASEAN PTA)114 5.2.Transaksi Ekspor di Bank Devisa di Indonesia114 5.2.1Syarat-syarat Umum untuk Melakukan Transaksi Ekspor di Bank Devisa115 5.2.2Kegiatan/Aktivitas Bank Devisa dalam Transaksi Ekspor115 A.Advising L/C (Penerusan L/C]115 B.Negosiasi (Pengambil-alihan] Dokumen L/C Ekspor117 C.Pembiayaan Ekspor (Export Financing)126 1.Pengertian Umum126 2.Klasiflkasi Pembiayaan Ekspor127 3.Gambaran Siklus Usaha Ekspor (Trade Cycle)127 4.Proses Analisa Kredit Ekspor yang Bersifat Transactional Basis128 5.Strukturisasi Fasilitas Setelah Proses Analisa Kredit SelesaiJ^9 D.Penjelasan Klasiflkasi Pembiayaan Ekspor129 1.Pembiayaan Pra Pengapalan (Pre Export Financing)129 2.Pembiayaan Pasca Pengapalan (Post Export Financing)130
Daftarlsl
3.Pengambil-alihan Dokumen Ekspor (PDE)131 4.Bills Discounting (Pembiayaan Diskonto
Wesel)131 5.Factoring135 6.Forfaiting135 7.Banker's Acceptance (BA)136
BAB VI RISIKO DALAM PERDAGANGANINTERNASIONAL/77MDE FINANCE 139 6.1.Resiko Valuta Asing [Foreign Exchange Risk)139 6.2.Resiko Cross Border [Country/Political Risk)139 6.3.Resiko Legal [Documentary Risk)140 6.4.Resiko Kredit [Credit Risk)140 6.5.Resiko Transaksi [Commercial Credit Risk)141 6.6.Resiko Operasional [Operational Risk)141
BAB VII SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR IMPORTIDAK MENGGUNAKAN L/C (PEMBAYARAN TELEGRAPHIC TRANSFER) DAN MENGGUNAKAN L/C143 7.1. Peranan Bank Dalam MenunjangAktivitas Ekspor dan Imp or
143
7.1.1Sales Contract atau International Contract of Sales/
ICOS
144
7.1.2Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional Maupun Lokal145 A.Pembayaran Tanpa L/C145 1.Pembayaran Dimuka [Advance Payment)146 2.Pembayaran Kemudian [Open Account)148 3.Pembayaran Secara Konsinyasi [Consignment)150 4.Cara Pembayaran Dengan Counter Trade153 5.Pembayaran Dengan Cara Collection (Inkaso).155 B.Pembayaran Dengan L/C158 1.Definisi158 2.Pembayaran Menggunakan Letter of Credit (L/C)/Surat Kredit Berdokumen160 3.Jenis-jenis dan Bentuk Letter of Credit (L/C)..165
MANA1EMEN JASA-JASA PERBANKAN DAtAM PAN WAR UECER1
C.Peranan Bank Devisa dan Bank Koresponden170 D.Correspondent Bank (Bank Koresponden)172 1.Transferable Letter of Credit172 2.Back to Back Letter of credit.174 3.Red Clause Letter of Credit.177 4.Revolving Letter of Credit179
BAB VIII KETENTUAN PRAKTEK DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI185 8.1.Pembahasan UCP 600„_185 8.1.1PenerapanUCP185 8.1.2Sejarah UCP186 8.1.3Manfaat UCP186 8.1.4Perubahan-perubahan Pokok UCP 500 ke UCP 600.186 8.1.5Sekilas tentang UCP 600187 A.Pasal 2 UCP 600187
B.Pasal 3 UCP 600189 C.Pasal 14.b UCP 600190 D.Pasal 14.) UCP 600190 8.1.6Latar Belakang Revisi190 8.1.7Isi UCP 600191 8.2.Pembahasan URR 725193 8.2.1Definisi193 8.2.2Pihak-pihak Dalam Back to Back Reimbursement
(URR 725)193 8.2.3Istilah-istilah Dalam Back to Back Reimbursement
(URR 725}193 8.2.4Isi URR 725194 8.2.5Manfaat URR 725195 8.3.Pembahasan URC 522195 8.3.1Definisi195 8.3.2Sejarah URC195 8.3.3Pihak-pihak dalam Collection (URC 522}196 8.3.4Istilah-istilah dalam Collection (URC 522}196 8.3.5Isi URC 522197 8.3.6Manfaat URC 522198
Oaftarlsl
BAB IX PEMBAHASAN TERMS OF SHIPMENT199 9.1.Pengantar
199
9.2.Pembahasan lncoterms 2000202 9.3.Isi lncoterms 2000204 9.4.Defmisi dari Istilah Trade Terms dalam lncoterms 2000....205
BAB X HUBUNGAN KORESPONDEN BANK {CORRESPONDENT * 'BANKING) DAN FUNGSI BANK DALAM TRANSAKSI EKSPOR & IMPOR (PERDAGANGAN INTERNASIONAL)211 10.1.Pengertian Hubungan Koresponden211 10.2.Latar Belakang Timbulnya Correspondent Banking212 10.3.Manfaat Hubungan koresponden {Correspondent
Banking)
214
10.4.Jasa-jasa Bank Koresponden214 10.5.Bentuk Hubungan Koresponden216 10.5.1Non Depository Correspondent216 10.5.2Depository Correspondent217 A.Nostro217 B.Vostro217 C.Asian Dollar218 D.Euro Dollar218 10.6.Reciprocal Business218 10.7.PenjelasanatasBisnisyangDiberikandanyangDiterima219 10.8.Organisasi
222
10.9.Keberadaan Bagian Hubungan Koresponden224 10.10.Prosedur Pembukaan Hubungan Koresponden224 10.11.Bentuk-bentuk Kantor Luar Negeri228 10.12.Anaiisa Risiko Credit Line229 10.13.Fungsi Bank dalam Perdagangan Internasional231
BAB XI JENIS-JENIS DOKUMEN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL235 11.1.Dokumen Perdagangan dalam Transaksi Eksporlmpor....235
11.2.Jenis-jenis Dokumen235 11.2.1 Draft/Wesel/Bill of Exchanges sebagai Dokumen Finansial235
11.2.2Commercial Invoice/Invoice/Faktur Biasa Disebut Sebagai Dokumen Komersial236 A.Proforma Invoice (Faktur Proforma)237 B.Consular Invoice237 11.2.3Dokumen Pengangkutan [Transportation Documents]237
A.Bill of Lading (B/LJ237 B.Air Waybill (AWB)243 C.Dokumen Pengangkutan Lainnya244 D.Courier or Post Receipts_.244
11.2.4Dokumen Asuransi [Certificate of Insurance]244 11.2.5Dokumen Pendukung Lainnya247 A.Packing List247 B.Certificate of Origin/C.O.O. (Surat Keterangan
Asal/SKA)247 C.Certificate ofAnalysis (Sertifikat analisa)249 D.Certificate of Weight/Weight List (Sertifikat Daftar Timbangan)249 E.Certificate of Inspection (Sertifikat Pemeriksaan] 249
BAB XII SOCIETY FOR WORLDWIDE INTERBANK FINANCIAL TELECOMMUNICATIONS (SWIFT^251 12.1.Pengantar
251
12.2.Beberapa Alasan yang Mendorong Bank dan Beberapa Lembaga Keuangan Menggunakan SWIFT252 12.3.Operasi SWIFT254 12.4.Cara Berkomunikasi dengan SWIFT255 12.5.Keuntungan Menggunakan SWIFT256 Daftar Pustaka
259
Data Penulis
*261
Bab I Ruang Ungkup Lalu Untas Pembayaran
BAB1 Ruang Lingkup Lalu Lintas Pembayaran 1.1. Pendahuluan Sejak peradaban dimulai, manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sendiri maupun orang lain. Dalam rangka pemenuhan
kebutuhan hidupnya, manusia secara tidak langsung sudah melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dapat terjadi karena ada nilai-nilai yang dimiliki dan tidak dimiliki oleh pihak yang melakukan pertukaran dan atau transaksi. Transaksi yang dilakukan seringkali diikuti dengan suatu pembayaran. Proses pembayaran itu sendiri berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman. Pada awalnya, ketika peradaban masih rendah transaksi dilakukan hanya dengan cara menukarkan kebutuhan atas barang atau jasa antara satu pihak dengan pihak lainnya. Sistem pertukaran seperti ini dikenal dengan istilah barter. Namun, karena kebutuhan manusia terus berkembang, dan seringkali sulit untuk menyesuaikan kebutuhan antara satu pihak dengan kebutuhan pihak lainnya, sehingga timbul masalah dalam pemenuhan kebutuhannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka mulai diperkenalkan suatu
sistem pembayaran dengan menggunakan alat tukar. Alat tukar tersebut dikenal dengan nama uang. Uang tersebut dapat berupa uang logam maupun uang kertas. Dua media pembayaran tersebut dikenal dengan uang tunai atau uang kartal. Transaksi dengan menggunakan uang tunai
atau uang kartal tersebut tetap berlaku sampai saat ini, meskipun telah berkembang media pembayaran selain uang tunai. Media pembayaran selain uang tunai tersebut diciptakan dan diedarkan oleh bank. Contoh media pembayaran yang digunakan seiring dengan perkembangan zaman, peradaban serta teknologi adalah Cek, Bilyet Giro, Wesel, Automatic Teller Machine (ATM), Kartu Kredit [Credit Card), Kartu Debit [Debit Card) dan Kartu Potongan (Discount Charge).
MAHAJEMEN JASA-JASA PERBANKAN DALAM DAN WAR NECERI
Media-media pembayaran tersebut digunakan sejalan dengan semakin beragamnya transaksi yang dilakukan oleh masyarakat. Transaksi yang dilakukan masyarakat tersebut tidak hanya terbatas di dalam negeri tetapi juga dengan pihak di luar negeri. Oleh sebab itu dalam industri perbankan juga berkembang berbagai jasa yang dapat dipergunakan oleh berbagai pihak dalam menyelesaikan transaksi ekonomi yang dilakukannya, seperti jasa transfer, phone banking atau mobile banking. Wiring, inkaso, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN}, serta Letter of Credit (L/C). Media pembayaran serta jasa yang diciptakan dan ditawarkan perbankan bertujuan untuk mempermudah manusia dalam menyelesaikan transaksi ekonomi yang diiakukannya, baik yang berupa transaksi komersial (Commercial Transaction) maupun transaksi finansial (Financial Transaction). Berkembangnya ekonomi yang diikuti berbagai macam permasalahan, telah membawa peran lalu lintas pembayaran kepada sistem pembayaran modern. Salah satu ciri sistem pembayaran modern adalah banyak digunakannya alatalat pembayaran giral serta jasa-jasa yang dihasilkan perbankan. Dalam kegiatan operasionalnya, fungsi bank dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga}, yaitu: 1.menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (unit surplus} dalam bentuk produk simpanan berupa giro, tabungan, deposito berjangka dan sertifikat deposito; 2.menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana (unit deficit} berupa penyaluran kredit atau pembiayaan; 3.menjual produk jasa-jasa keuangan dengan tujuan untuk membantu kelancaran transaksi yang dilakukan oleh masyarakat. Buku ini membahas tentang peran bank dalam lalu lintas pembayaran masyarakat melalui pemberian/penjualan produk jasa-jasa keuangannya.
1.2. Pengertian Lalu Lintas Pembayaran 1.2.1 Pengertian Pembayaran dan Lalu Lintas Pembayaran Pembayaran terjadi karena adanya transaksi ekonomi. Pengertian transaksi ekonomi adalah suatu kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang dapat atau tidak dapat menimbulkan pembayaran.
Bab I Buang Ungkup Latu Untas Pembayaran
Sedangkan pengertian dari pembayaran adalah berpindahnya pemilikan atau penguasaan atas dana dan atau jasa dari pembayar kepada penerima dana dan atau jasa yang disebabkan oleh adanya pelaksanaan atau realisasi dari suatu transaksi ekonomi. Kata "berpindahnya pemilikan dan penguasaan atas dana" mengandung arti bahwa terkadang yang menerima dana atas suatu ^pembayaran belum tentu pemilik dari dana itu sendiri. Bisa jadi yang menerima dana atas suatu pembayaran hanya orang yang diberi kuasa oleh si pemilik dana. Contohnya seorang kasir di supermarket, dia adalah seorang pegawai yang diberi kuasa oleh pemilik supermarket untuk menerima pembayaran dari para pembeli di supermarket tersebut. Atau petugas penerima ticket di pintu tol, dia adalah orang yang diberi kuasa oleh PT Jasa Marga untuk menerima pembayaran dari pengguna jalan tol. Berdasarkan dua contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa terjadinya pembayaran disebabkan oleh adanya suatu transaksi ekonomi, baik yang berasal dari transaksi pembelian barang maupun jasa. Transaksi ekonomi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu transaksi komersial (perniagaan) dan transaksi finansial (keuangan). Jual beli barang dan jasa merupakan kelompok transaksi komersial, sedangkan pemberian kredit, pemberian sumbangan, penanaman modal atau investasi dan perdagangan valuta asing tergolong ke dalam transaksi finansial. Berbagai ragam transaksi tersebut pada akhirnya akan menimbulkan lalu lintas atau sistem pembayaran. Menurut UndangUndang (UU) RI No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI), yang dimaksud dengan lalu lintas atau sistem pembayaran adalah serangkaian sub sistem atau sub komponen yang secara bersama-sama membentuk
suatu kesatuan yang diperlukan dalam perpindahan nilai uang [transfer of value) dari satu pihak ke pihak lainnya. Para pihak disini bisa berupa perorangan, perusahaan, bank dan sebagainya. Dalam UU RI No.23 Tahun 1999 tentang Bl Bab V dijelaskan bahwa tugas BI dalam sistem pembayaran adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Cara yang dilakukan adalah dengan menyediakan fasilitas sistem pembayaran yang efisien, efektif, aman dan handal. Dengan fasilitas yang tersedia tersebut akan terbentuk sistem finansial yang efisien sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perekonomian secara riil.
Berdasarkan uraian tersebut, lalu lintas pembayaran yang melibatkan sektor perbankan, bukan hanya akan berpengaruh pada kelancaran pembayaran, tetapi akan berpengaruh kepada aktivitas perekonomian secara makro. Oleh sebab itu pengelolaan sistem pembayaran yang efisien memang sangat dibutuhkan. Hal itu untuk menghindari terjadinya berbagai risiko dalam sistem pembayaran yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem keuangan. Adapun risiko yang disebabkan oleh tidak dikelolanya sistem pembayaran secara baik adalah berupa risiko likuiditas dan kredit, yang kemudian dapat menjadi risiko sistemik dan berdampak pada terganggunya sistem keuangan secara keseluruhan.
1.2.2 Penggolongan Lalu Lintas Pembayaran Berdasarkan perkembangan dari proses atau mekanisme pembayaran yang diiakukan, lalu lintas pembayaran dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu lalu lintas pembayaran tradisional dan lalu lintas pembayaran modern. Berikut adalah ciri-ciri dari kedua macam lalu lintas pembayaran tersebut: A. Lalu Lintas Pembayaran Tradisional Dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana, seperti kehidupan di desa dan kota-kota kecil, transaksi yang diiakukan belum atau tidak sekomplek masyarakat yang hidup di kota-kota besar. Hal ini menyebabkan lalu lintas pembayaranpun tergolong sederhana dan biasa disebut sebagai lalu lintas pembayaran tradisional. Ciri-ciri dari lalu lintas pembayaran tradisional adalah sebagai berikut: 1.Antara si pembayar dan si penerima pembayaran saling bertemu. 2.Pembayaran diiakukan dengan uang tunai atau uang kartal dan diserahkan langsung oleh si pembayar kepada si penerima. 3.Tidak memerlukan jasa bank sebagai perantara. Lalu lintas pembayaran dengan ciri khas tersebut, bifsanya banyak diiakukan di pasar-pasar tradisional dan kehidupan masyarakat desa. Namun demikian, masyarakat di kota-kota besarpun tetap melakukan pembayaran dengan ciri lalu lintas pembayaran tradisional apabila melakukan pembayaran dalam jumlah yang tidak terlalu besar, atau untuk pembayaran yang berhubungan dengan aktivitas sehari-hari,
Bob I Ruang Ungkup Latu Untas Pembayaran
seperti belanja di pasar tradisional, membeli bensin, atau membayar jasa sopir taxi, dll. Tetapi jika transaksinya tidak sederhana dan memerlukan pembayaran dalam jumlah yang besar, maka akan dilakukan dengan menggunakan alat pembayaran giral yang diciptakan bank umum, seperti cek dan bilyet giro, atau jasa bank lainnya. B. Lalu Lintas Pembayaran Modern Lalu lintas pembayaran modern terjadi karena transaksi yang dilakukan masyarakat semakin beragam dan rumit. Misalnya, seorang pedagang yang akan mengimpor barang dari Luar Negeri atau produsen yang akan mengekspor barangnya ke Luar Negeri, tentu mereka akan melakukan transaksi dalam jumlah yang besar dan dilakukan dengan rekan bisnisnya di negara yang berbeda. Di samping itu mata uang yang dipergunakan antara kedua pihak yang bertransaksipun berlainan. Kondisi di atas akan menjadi sederhana, apabila ada keterlibatan pihak bank dalam penyelesaian transaksi mereka, khususnya dalam penyelesaian pembayarannya. Hal tersebut dimungkinkan karena terdapatnya jasa bank dan alat pembayaran yang dapat mempermudah dalam melakukan proses pembayaran. Selain itu bank juga dapat membantu nasabah yang melakukan transaksi dengan mata uang yang berbeda, melalui transaksi jual beli valuta asing atau pemberian jasajasa bank dalam bentuk valuta asing. Berikut adalah ciri-ciri dari Lalu Lintas Pembayaran Modern: 1.Alat pembayaran yang digunakan lebih bervariasi. Dalam lalu lintas pembayaran modern, selain uang tunai diperguna kan juga alat-alat pembayaran lainnya seperti cek, bilyet giro (BG), wesel, travellers check (TQ, transfer, inkaso, Bank Garansi, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), L/C, Credit Card dan Iain-lain. 2.Antara pembayar dan penerima tidak saling bertemu. Seperti pada uraian di atas, dalam transaksi ekspor impor dimana antara penjual dan pembeli berada di Negara yang berbeda, maka untuk penyelesaian pembayaran atas transaksinya mereka merasa tidak perlu saling bertemu. Hal itu dimungkinkan karena terdapat nya jasa bank seperti L/C sebagai alat pembayaran yang dapat digunakan untuk penyelesaian transaksi mereka.
3.Jasa-jasa bank mutlak diperlukan. Berdasarkan uraian dua hal sebelumnya, maka fungsi bank sebagai perantara pembayaran sangat diperlukan dalam lalu lintas pembayaran modern, mengingat tidak dapat saling bertemunya antara dua pihak yang bertransaksi serta digunakannya alat pembayaran pengganti uang tunai sebagai penyelesaian transaksi tersebut Sebagai perantara pembayaran bank dapat menyediakan mekanisme penyelesaian pembayaran dalam bentuk transfer, inkaso, SKBDN dan L/C. Dalam beberapa kasus, seandainya antara si pembayar dan penerima pembayaran dapat saling bertemupun, seringkali jasa bank tetap diperlukan. Hal ini berkaitan dengan besarnya nilai transaksi yang dilakukan, sehingga pembayaran dengan uang tunai dipandang tidak aman dan kurang praktis, maka dapat digunakan alat pembayaran giral sebagai pengganti uang tunai, seperti, cek, BG, atau melalui pemindahbukuan. 4.Selain mata uang rupiah, digunakan juga mata uang asing. Ciri lain dari lalu lintas pembayaran modern adalah digunakannya mata uang asing sebagai alat pembayaran dalam transaksi. Misalnya untuk penyelesaian transaksi ekspor impor, dimana antara dua pihak yang bertransaksi berada di Negara yang berlainan dengan mata uang yang berbeda. Berdasarkan pada uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada era modern seperti sekarang ini alat pembayaran maupun jasa yang diberikan oleh perbankan mutlak diperlukan dalam berbagai transaksi ekonomi. Hal itu dimungkinkan oleh semakin beragamnya transaksi yang dilakukan manusia, baik ditinjau dari jumlah transaksi, lokasi, maupun jenis transaksi itu sendiri. Sehingga untuk pembahasan selanjutnya dari buku ini akan menekankan pada lalu lintas pembayaran modern dimana peran sentral perbankan sangat diperlukan. P^jan perbankan dibutuhkan dalam rangka mewujudkan mekanisme-atau proses pembayaran yang cepat dan efisien melalui alat pembayaran yang diciptakan dan jasa yang diberikannya.
Bab II Instrumen Dalam Lalu Lintas Pembayaran
BAB II Instrumen Dalam
Lalu Lintas Pembayaran Peran bank dalam lalu lintas pembayaran sangat sentral karena pada era modern saat ini banyak transaksi dilakukan dalam jumlah besar, tidak mengenal batas wilayah dan media pemba yaran yang digunakan juga semakin bervariasi. Peran bank yang sentral tersebut disebabkan oleh kemampuannya dalam menciptakan media pembayaran pengganti uang tunai yang sering disebut dengan media pembayaran giral dan media pembayaran lainnya. Berbagai media pembayaran yang diciptakan bank tersebut dapat dikelompokan ke dalam tiga kelompok, yaitu media pembayaran yang berbahan dasar kertas {paper based payment), media pembayaran yang terbuat dari kartu {card based payment atau plastic money), dan media pembayaran elektronis {electronic payment). Seiring dengan perkembangan teknologi proses pembayaran dapat dilakukan secara elektronis baik dengan menggunakan telpon genggam maupun sarana elektronis lainnya, seperti internet maupun home banking. Namun demikian, meskipun media pembayaran giral dan lainnya yang diciptakan bank sudah banyak dan sering dipergunakan masyarakat dalam penyelesaian transaksinya, pembayaran dengan uang kartal tetap diperlukan untuk jumlah transaksi yang tergolong kecil. Berikut akan dijelaskan penggolongan media pembayaran dalam lalu lintas pembayaran ke dalam empat kelompok, yaitu: 1.Media pembayaran dengan uang tunai atau uang kartal 2.Media pembayaran berbasis kertas {paper based payment) 3.Media pembayaran berbasis kartu {card based payment atau plastic money) 4.Media pembayaran berbasis elektronik {electronic payment) lainnya
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka Dahlan Siamat, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Kelima, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Herman Darmawi, 2011, Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Jakarta: Bumi Aksara.
ICC Uniform Customs and Practice for Documentary Credits 2007 Revesion, UCP 600 (Edisi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia], 2007, Cetakan I, Jakarta: ICC Indonesia. ICC Uniform Rules for Collection, URC 522,1995, Jakarta: Bank Indonesia, Urusan Luar Negeri.
ICC Uniform Rules for Bank to Bank Reimbursement Under Documentary Credits, URR 725, 2008, Jakarta: Bank Indonesia, Urusan Luar Negeri.
Kasmir, 2011, Dasar-Dasar Perbankan, Cetakan ke-9, Jakarta: PT RajaGrapindo Persada. Martono, 2010, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Cetakan Keempat, Jogjakarta: Ekonosia. Maryanto Supriyono, 2011, Buku Pintar Perbankan, Jogjakarta: Penerbit ANDI. Selamet Riyadi, 2006, Banking Assets and Liability Management, Edisi Ketiga, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Selamet Riyadi, 1993, Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT], Media Bank Dagang Negara NO.7/XII.
MANA1EMEN JASA-JASA PEEBAHKAH MUM P^N WAR NEGERI
S. Scott Mac Donald and Timothy W. Koch, 2006, Sixth Edition, Management of Banking, University of Carolina, Thompson South-Western.
Thomas Suyatno, dkk, 1988, Cetakan Pertama, Lalu Lintas Pembayaran Dalam dan Luar Negeri, Jakarta: Intermedia Wawan H. Purwanto, 2011, Cetakan III, Risiko Manajemen Perbankan, Jakarta: CMB Press.
DATA PENULIS Selamet Riyadi, lahir 1 Maret 1956 di Pemalang, Jawa Tengah. Lulusan Program S2 Program Studi Administrasi Kekhususan Bisnis Universitas Indonesia tahun 1996. Dosen Koordinator Manajemen Aktiva & Pasiva Bank I & II 2000-2012 Perbanas Institute. Karirnya dimulai dari Bank Dagang Negara (BUMN) 1979-1999, sebagai staf Jasa-Jasa Valuta Asing, Laporan Bulanan Bank-Bank, Ekspor Impor dan Sistem & Prosedur tahun 1979-1990 Urusan Luar Negeri, Divisi Treasury 19901995, Divisi Perencanaan & Pengembangan 1995-1999. Team Pendiri Bank Ekspor Indonesia tahun 1999 dan 1999-2002 menjadi Manager di PT. Bank Ekspor Indonesia (Persero], pada Treasury Settlement 19992000, Manager Perencanaan & Pengembangan Organisasi, Produk dan Sistem & Prosedur 2000-2002. Tahun 2002-2003 Kepala Divisi HRD & GA dan Committee Investasi PT. Asuransi Jiwa Mandiri. Sejak Nopember 2003 - 2012 pada PT. Bank Syariah Mandiri pada Divisi Kinerja Manajemen, International Banking, Treasury dan Bisnis Remittance. Sebelumnya adalah Staf General Accounting PT. Aero Garuda 1977-1979 dan Menjadi anggota Senat Akademi Pimpinan Perusahaan, Depperindag RI 2003-2007, Tahun 2001 menjadi Lektor Kepala, Keuangan Internasional dan Institusi Depositori & Pasar Modal dan Penguji Ujian Negara Program MM Universitas Budi Luhur. Pada saat terjadi Reorganisasi Bank Dagang Negara (1994-1996] menjadi Counterpart Consultant Booz Allen & Hamilton, USA bidang Organisasi Divisi Treasury, Divisi International Banking, Divisi SDM, Divisi Training & Education dan Biro Direksi (Corporate Secretary & Legal]. Tahun 2001 mendapat Certificate Award, In Appreciation of the Dedication and Efforts for "The Indonesian Best Executive Golden Award 2001" dari Yayasan Anugrah Prestasi Indonesia, 2011 Piagam Penghargaan Palang Merah Indonesia donor darah sukarela yang ke-25 dan 2012 mendapat Penghargaan dari Bank Syariah Mandiri atas dedikasi, loyalitas dan integritasnya. Mengikuti berbagai training dibidang perbankan baik didalam maupun diluar negeri, diantaranya tahun 1989 International Treasury Management Seminar Union Bank of Switzerland, Singapore; tahun 1992 SWIFT Course, New York dan on the job training pada bank-bank
MANAJEMEN JASA-JA5A PERBANKAN DALAM DAN WAR NEGERl
koresponden di New York; 2001 Management of Trade Finance, Japan International Cooperartion Agency QICA], Tokyo Research International Ltd, Tokyo; 1990 Officer Development Program Bank Dagang Negara Insititut Bankir Indonesia; 1994 Pimpinan Kader Perbankan Tingkat Lanjutan di lembaga yang sama; 2004 Pendidikan Dasar Perbankan Syariah; 2012 Lulus Ujian Setifikasi Manajemen Risiko Level 3. Staf Pengajar pada STIE Setia Budi 1988-2000: Akuntansi Perbankan, Manajemen Dana Bank, Lalu Lintas Pembayaran Dalam dan Luar Negeri, Etika Perbankan dan Perilaku Organisasi. Pada Perbanas Institute 1997saat ini: Akuntansi Perbankan, Manajemen Aktiva dan Pasiva Bank, Manajemen Perbankan, Bank dan Lembaga Keuangan, Perilaku Organisasi dan Penguji Ujian Negara Kopertis Wil. Ill Jakarta. Akademi Pimpinan Perusahaan, Kementerian Perindustrian RI 1996 - 2012: Pengantar Keuangan Internasional, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Pengantar Pasar Modal dan Analisa Laporan Keuangan. Menulis buku "Banking Assets And Liability Management' LP FEUI tahun 2006 dan berbagai karya ilmiah yang dipublikasikan diantaranya: Laporan Keuangan Bank Umum Vs Bank Indonesia 2003; Membendung Praktik Transfer Pricing, 2003; Financial Reengineering Dalam Pembiayaan Ekspor Dengan Cara Forfaiting, 2002; Kiat-Kiat Perbankan Indonesia Dalam Menghadapi Era Krisis Ekonomi, 1999; Tinjauan Atas RAPBN 1999/2000 (RAPBN Reformasij, 1998; Independensi Bank Sentral, 1998; Analisa Kinerja Perbankan Plat Merah di Tengah Krisis, 1998; Pembayaran Impor Menggunakan Letter of Credit, 1998; Currency Board Vs Bank Sentral, 1998; Bantuan IMF Vs Likuditas Bank, 1998. Sebagai Pembicara/Instruktur Sistem Pembayaran Ekspor & Impor, Forex Trading; Uniform Customs and Practice for Documentary Credits pada Pusat Pelatihan Ekspor Indonesia, BPEN, Kementeriaqn Perdagangan RI; Treasury Management, Basic Risk Management dan pada Diklat Badan Pengawas Keuangan 2010-2011. Melakukan tugas dan perjalanan dinas ke luar negeri, 1986 on the job training dealer pada Bank-bank Koresponden di Singapore, 1987 Chase Manhattan Bank, Tat Lee Bank dan 1990 Union Bank of Switzerland. * Singapore, 1992 on the Job Training pada First California Bank, NY, Irving Trust NY, dan Bankers Trust NY, New York. 2001 Japan Bank for International Corporation, Bank of Japan, Bank of Tokyo, Sumitomo Bank, Tokyo, Japan. 2007, 2009 dan 2011 melakukan kunjungan dan kerjasama dengan Mitra Bisnis BSM di Kuala Lumpur dan Bank Islam Malaysia, Kuala Lumpur.
Puji Hadiyati, lahir di Bogor, 3 Oktober 1968. Tahun 1991 lulus Program Diploma 3 (D3] Manajemen Keuangan dan Perbankan dari STIE Perbanas, Jakarta. Pernah bekerja di Haga Bank Jakarta (1990J dan Bank Surya Bogor (1991). Tahun 1994 Melanjutkan Program Strata Satu (SI) pada STIE Perbanas dan lulus pada Tahun 1997. Sejak tahun 1998 menjadi Dosen Tetap pada STIE Perbanas. Tahun 2005 mendapat beasiswa dari STIE Perbanas (selanjutnya menjadi Perbanas Institute) dan lulus tahun 2008 pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) Program Studi Timur Tengah dan Islam, konsentrasi Keuangan dan Perbankan Syariah. Saat ini mengampu mata kuliah Praktikum Bank Mini (Konvensional dan Syariah), Akuntansi Perbankan (Konvensional dan Syariah) serta Lalu Lintas Pembayaran Dalam dan Luar Negeri. Sejak tahun 2011 menjadi Koordinator mata kuliah Konsentrasi Perbankan Syariah. Pernah mengikuti berbagai pelatihan Perbankan baik Perbankan Konvensional maupun Perbankan Syariah, antara lain: mengikuti General Banking Operation Credit Management Marketing for Banking Services Trade Finance yang diadakan oleh STIE Perbanas pada 31 Maret 2006, Training for Conventional Banking (kerjasama antara Bank Bukopin dan STIE Perbanas) pada September 2006, Pelatihan Perbankan Syariah (kerjasama Bank Syariah Mandiri dengan STIE Perbanas) pada Agustus 2006, MES Short Course Training "Cara Mudah Memahami Produk Keuangan Syariah" pada Desember 2009 yang diadakan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Lokakarya, Workshop dan Seminar yang pernah diikuti antara Iain: Metode Penelitian "Mempersiapkan Dosen untuk Mengajar Metode Penelitian dan Membimbing Tugas Akhir pada 22-23 Januari 2007 yang diadakan STIE Perbanas, Jakarta, Peran Pemerintah dan Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Mutu dan Kompetensi Dosen Melalui Program Sertifikasi pada 15 Juli 2008 yang diadakan oleh Universitas Gunadarma, Depok,
Sedangkan Lokakarya, Workshop dan Seminar Ekonomi Syariah antara lain: Lokakarya Perwakafan Masyarakat Kampus pada 9 Agustus 2006 di Kampus UI Salemba, Potensi Lembaga Keuangan Syariah Islam dalam Sistem Keuangan Syariah di Indonesia pada 17 Januari 2007 yang diadakan UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat Tangerang, Peserta Dialog Interaktif: "Bisnis Asuransi Syariah di Indonesia: Peluang atau
MANAIEMEN JASA-JASA PERBANKAN DALAM DAN WAR NEGERI
Fatamorgana" pada 10 Mei 2007 di Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti, Jakarta, The International Seminar and Symposium On Implementation of Islamic Economics to Positive Economics in The World As Alternative of Conventional Economic System: Toward Development in The New Era of The Holistic Economics, pada 1 - 2 Agustus 2008 di Universitas Airlangga, Surabaya, Peserta dalam "Islamic Economics Outlook 2009: The Challenge of Islamics and Finance Facing Global Economic Crisis" di Universitas Airlangga, Surabaya pada 26 Januari 2009, Peserta Inter University Gathering: "Membangun Sinergi untuk Mengembangkan Studi dan Riset Ekonomi Islam di Perguruan Tinggi", pada Festival Ekonomi Syariah kedua, Jakarta Convention Center pada tanggal 4 s.d. 8 Februari 2009, Perserta Training of Trainer (TOT) Perbankan Syariah, pada 8-9 Februari 2011 yang diadakan oleh BI kerjasama dengan Universitas Azzahra, Moderator dan panitia pelaksana Workshop Perbankan Syariah bagi Guru-Guru SMU sekota Samarinda, Kalimantan Timur pada 19-21 Juli (kerjasama Perbanas Institute dengan Bank Indonesia), Moderator dan panitia pelaksana Workshop Perbankan Syariah bagi Guru-Guru SMU sekota Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 26-28 Juli (kerjasama Perbanas Institute dengan Bank Indonesia), Moderator dan panitia pelaksana Workshop Perbankan Syariah bagi Guru-Guru SMU sekota Bogor, pada 13-15 September 2011 (kerjasama Perbanas Institute dengan Bank Indonesia).