IDENTITAS KELOMPOK PENGGUNA MOTOR YAMAHA RX KING DI KOTA MANADO Aksul Saban NIM. 080817007 ABSTRACT As human beings social and cultural, mutually need each other in a positive thing. Cultural differences have the identity of each suit character and tradition on a particular society. The traits that have become identity it is attached to a lifetime concomitant her life. Who shown actual not separated from social group that same culture . The rise of the user groups motorcycle Yamaha RX King in large cities describe that it is loved by many observers with various backgrounds. On the other hand society sometimes have a negative view of users against motor group, they consider the group less work, disrespectful in dress, robbed, scrappy and various other negative image indicated. Whereas those who views this negative not yet have an indepth group activities motorcycle Yamaha RX King users. Started from exchange information in between users of motor Yamaha RX King in Kota Manado, then formed a group that does not reflect individual ego, but more form assembled brotherhood of a group in order to strengthen the relationship between fellow fans. Social solidarity that develops in this group, then becomes the pattern lifestyles and solidarity in the group. Those who are already exist and do good for the activities of government programs and other social activities. Keywords: motorcycle, identity, solidarity
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
1
PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk sosial dan budaya, saling membutuhkan satu sama lainnya dalam hal yang positif. Saling bersosialisasi antara satu sama lain, membuat interaksi untuk mengenal kepribadian manusia lain. Manusia yang mudah bersosialisasi adalah manusia yang dapat atau mampu menjelaskan komunikasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai makhluk sosial dan budaya disatukan saling menghormati dan menghargai antara manusia yang miliki budaya yang berbedabeda. Perbedaan budaya mempunyai identitas masing-masing sesuai karakter dan tradisi pada masyarakat tertentu. Ciri-ciri yang telah menjadi identitas itu melekat seumur hidup seiring kehidupannya. Aktualisasi yang ditonjolkan tidak lepas dari kelompok sosial budaya yang sama. Terkait bisa dikatakan sebagai gaya hidup, ini berkaitan dengan perilaku anggota kelompok dalam memproduksi
2
simbol-simbol untuk menunjukkan keanggotaannya. Suatu kelompok atau grup juga merupakan suatu masyarakat karena memenuhi syarat-syaratnya yang mengatur interaksi, dengan adanya kelompok serta dengan adanya rasa identitas yang mempersatukan semua anggota. Kelompok motor yang ada di Kota Manado banyak ragam dari berbagai merek yang sudah eksis dan berbuat untuk kegiatan baik program-program pemerintah maupun kegiatan sosial lainnya. Berawal dari saling bertukar informasi di antara pengguna motor Yamaha RX King, kemudian terbentuk suatu kelompok yang tidak menonjolkan ego individu, tetapi lebih membentuk persaudaraan dalam suatu kelompok guna mempererat tali persaudaraan antara sesama pengemar. Ketertarikan seseorang bergabung dalam suatu kelompok merupakan pilihan hidupnya, yang kemudian menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Solidaritas sosial yang berkembang dalam kelompok ini, kemudian menjadi pola gaya hidup dan solidaritas di dalam kelompoknya.
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
Gaya hidup kelompok Yamaha RX King lebih berorintasi pada kebebasan ekspresi ditunjukkan melalui penampilan para anggota, seperti cara berpakaian, gaya rambut, gaya berbicara, kebiasaan yang tampak dari pada anggota modifikasi model Yamaha RX King yang mereka tunggangi. Solidaritas dalam kelompok sangatlah kuat karena pada kelompok semua sama tidak ada yang di beda-bedakan, tua dan muda, miskin dan kaya, rasa solidaritas terhadap sesama anggota diwujudkan dalam kesetiakawanan yang erat dalam kelompok. Kesetiakawanan ini kemudian diwujudkan para anggota dengan perilaku yang selalu peduli terhadap sesama kelompok. Maraknya kelompok pengguna Yamaha RX King di kota-kota besar mengambarkan bahwa memang diminati oleh banyak kalangan dengan berbagai latar belakang. Disisi lain masyarakat kadang punya pandangan negatif terhadap kelompok pengguna motor, mereka anggap kelompok
tersebut kurang kerjaan, tidak sopan, dalam berpakaian dan berbagai image negatif lainya yang ditujukkan. Padahal mereka yang berpandangan negatif tersebut belum mengetahui secara mendalam aktivitas kelompok pengguna motor RX King khususnya di Kota Manado. Berbagai media baik cetak maupun elektronik berkali-kali menayangkan sisi negatif kelompok pengguna motor. Dengan munculnya gang - gang motor yang membuat ulah dengan melakukan perbuatan anarkis, merampok, dan lain sebagainya. Tidak demikian halnya dengan kelompok pengguna motor RX King di Kota Manado. Berbagai macam konotasi negatif yang menempel pada kelompok motor seakan mengabaikan kegiatan-kegiatan sosial yang telah dilakukan selama ini. IDENTITAS Secara epistimologi, kata identitas berasal dari kata identity, yang berarti: kondisi atau kenyataan tentang sesuatu yang sama, suatu keadaan yang
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
3
mirip satu sama lain; kondisi atau fakta tentang sesuatu yang sama diantara dua orang atau dua benda; kondisi atau fakta yang menggambarkan sesuatu yang sama diantara dua orang (individualitas) atau dua kelompok serta benda; Pada tataran teknis, pengertian epistimologi di atas hanya sekedar menunjukkan tentang suatu kebiasaan untuk memahami identitas dengan kata “identik”, misalnya menyatakan bahwa “sesuatu” itu mirip satu dengan yang lain (Liliweri, 2007:69). Identitas umumnya dimengerti sebagai suatu kesadaran akan kesatuan dan kesinambungan pribadi, suatu kesatuan unik yang memelihara kesinambungan arti masa lampaunya sendiri bagi diri sendiri dan orang lain; kesatuan dan kesinambungan yang mengintegrasikan semua gambaran diri, baik yang diterima dari orang lain maupun yang diimajinasikan sendiri tentang apa dan siapa dirinya serta apa yang dapat dibuatnya dalam hubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Identitas diri seseorang juga dapat dipahami
4
sebagai keseluruhan ciri-ciri fisik, disposisi yang dianut dan diyakininya serta daya-daya kemampuan yang dimilikinya. Kesemuanya merupakan kekhasan yang membedakan orang tersebut dari orang lain dan sekaligus merupakan integrasi tahap-tahap perkembangan yang telah dilalui sebelumnya. Identitas personal didasarkan pada keunikan karakteristik pribadi seseorang. Perikalu budaya, suara, gerak-gerik anggota tubuh, warna pakaian, dan guntingan rambut menunjukkan ciri khas seseorang yang tidak dimiliki seseorang. Anggota komunitas sepeda motor di Manado memiliki ciri khas tersendiri dalam berkomunitas seperti saat mengendarai sepeda motor dengan tertib, kumpulkumpul dengan anggota komunitas lain bahkan dalam segi penampilan pribadi seperti berpakaian ala komunitas. BUDAYA PERKOTAAN Sejarah perkembangan kebudayaan manusia selalu ditandai dengan munculnya letupanletupan yang menjadi ciri khas
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
sekaligus yang membedakan satu masa dengan masa berikutnya. Titik pangkal letupan itu lahir dari desakan keinginan dan kebutuhan manusia yang makin lama bertambah besar, sampai pada saat yang ditentukan dihadapkan pada pencarian alternatif jawaban dari pertanyaan klasik yang dilemparkan oleh dirinya sendiri: bagaimana menghidupi populasi dirinya yang terus-menerus membengkak. (Suryansyah dan Yasin dalam Dermawan, 1986:21). Pada umumnya orang mengartikan urbanisasi itu hanya sebagai mengalirnya perpindahan penduduk dari pedesaan ke kotakota, dan dipandang sebagai penyebab utama terjadinya berbagai masalah sosial. Hasil dari penelitian dan pengidentifikasian itu telah dikategorikan ke dalam dua kelompok penyebab, yakni “faktor pendorong” dan “faktor penarik”. Masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat kota yang antara lain diidentikkan dengan sikap individualistis, egois, mate-
rialistis, penuh kemewahan, dikelilingi gedung-gedung yang menjulang tinggi, perkantoran yang mewah, dan pabrik-pabrik yang besar, serta tempat meraih kesuksesan seseorang. Budaya urban ialah wujud dari cara berpikir, cara merasa, dan cara bertindak manusia urban di tengah konstelasi kehidupan kota masyarakat modern. Cara berpikir, cara merasa, dan cara bertindak itu menyangkut soal nilai yang dihayati. Nilai yang dijunjung dalam kehidupan urban adalah pencarian dan pemuasan hasrat diri. Nilai ini membentuk wujud budaya urban yang menjadi satu dengan penandapenanda kehidupan urban. Penanda tersebut antara lain: keramaian dan kepadatan penduduk, tingkat mobilitas, dan gaya hidup. Manusia urban bisa dibaratkan sebagai manusia pelari karena grafik mobilitasnya yang tinggi. Kehidupan urban menyuguhkan beragam aktifitas dengan beragam perangkat yang memungkinkan seseorang untuk berpindah ruang dan waktu. Urban berarti sesuatu yang
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
5
bersifat kekotaan yang secara langsung maupun tidak, terkait dengan urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota) (Setijowati (Ed), 2010:101). Fenomena urban pada hakikatnya terkait erat dengan persoalan tradisi dan modernitas. Masyarakat urban identik dengan industrialisasi dan konsumsi gaya hidup telah menyuburkan keberadaan “anggota masyarakat modern” atau sosialita. Sosialita dalam artian fenomena gemerlap. Pada masa kini dengan adanya globalisasi, banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia, dan terbentuknya kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok tersebut muncul dikarenakan adanya persamaan tujuan atau senasib dari masing-masing individu. Kelompok-kelompok sosial yang dibentuk oleh kelompok anak muda yang pada mulanya hanya dari beberapa orang saja kemudian mulai berkembang menjadi suatu komunitas karena mereka merasa mempunyai satu tujuan dan ideologi yang sama.
6
KOMUNITAS Istilah komunitas dalam bahasa Inggris adalah community, yang berarti masyarakat setempat. Menurut Koentjaraningrat, komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah yang nyata dan berinteraksi secara berkesinambungan sesuai dengan suatu sistem adat istiadat dan terikat oleh suatu rasa identitas komunitas (community sentiment). Komunitas adalah kelompok sosial yang bertempat tinggal di lokasi tertentu, memiliki kebudayaan dan sejarah yang sama, sehingga komunitas berarti juga satuan pemikiran yang terkecil. Kelompok sosial merupakan kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan manusia yang saling hidup bersama dan menjalani saling
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
ketergantungan dengan sadar dan tolong menolong. Kesamaan yang dimiliki oleh individu-individu terkait dengan komunitasnya yang mencakup aspek psikologis, dan sebagainya. Dan kebersamaan yang terkait dengan adanya kehidupan bersama yang dijalani maupun telah dijalani dalam kurun waktu yang cukup lama, yang melibatkan interkasi antar individu di dalamnya. Dalam komunitas sepeda motor yang ada di Manado semua anggota yang telah tergabung dalam secara resmi memiliki hak yang sama serta perlakuan yang sama. Kebersamaan yang mereka jalin tidak memiliki batas dalam artian tidak melihat latar belakang anggotanya. Kebersamaan yang dibangun dianggap sebagai suatu tali persaudaraan serta kekeluargaan antara sesama anggota dengan anggota yang lainnya. Setiap kumpul-kumpul setiap hari atau pada saat ada agenda. Komunitas sepeda motor merupakan sekumpulan orang yang memiliki minat dan ikatan emosional sebagai sesama
pecinta sepeda motor. Di Manado ada beberapa komunitas dengan bermacam-macam nama. Dalam satu komunitas ada yang memiliki kesamaan merek sepeda motor dan ada pula yang merupakan gabungan dari berbagai merek sepeda motor. Ikatan emosional yang dibangun antara sesama anggota komunitas diidentikkan dengan ikatan persaudaraan serta rasa kekeluargaan antara sesama pecinta sepeda motor. Sebagai sebuah perkumpulan yang bersifat positif, komunitas sepeda motor merupakan kumpulan orang atau individu dengan kecintaan pada jenis sepeda motor yang sama, yang ikatan emosional antar sesama pencinta motor. Dengan kata lain, komunitas sepeda motor adalah perkumpulan individu pencinta sepeda motor yang memiliki kesamaan hobi dan tujuan sehingga membentuk identitas tersendiri. Untuk menunjukkan identitas komunitas mereka pada masyarakat biasanya suatu komunitas motor menggunakan atribut-atribut tertentu yang dipasangkan pada sepeda motor
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
7
anggota komunitas, yang menjadi penanda bahwa mereka berasal dari satu komunitas tertentu. Tergabungnya mereka dalam komunitas kemudian melahirkan ide-ide kreatif tentang kegiatankegiatan dalam mengisi keseharian para anggota sepeda motor, mulai dari kegiatan yang dilaksakan tiap minggu secara rutin sampai kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengajak masyarakat untuk menerapkan safety riding dan smart riding di jalan guna menciptakan keamanan dan ketertiban dalam berkendara dan berlalulintas. KELOMPOK SOLIDARITAS Dalam setiap kehidupan bersama, adanya solidaritas diantara anggota kelompok akan melahitkan kesadaran kolektif diantara mereka. Kelompok solidaritas sendiri sebagaimana dikemukaan oleh Paul Johnson (1986:181) diartikan sebagai satu keadaan hubungan antar individu dan/atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.
8
Apabila dalam kelompok tersebut terjalin solidaritas sosial diantaranya maka akan tercipta iklim yang mendorong pencapaian tujuan kelompok. Sedangkan W.A Gerungan (1991:91) mengatakan “apabila kehidupan kelompok bertambah kokoh, maka timbulah “sense of belongingness” pada diri anggota-anggotanya, yang makin mendalam pula apabila anggota itu bertambah solider dalam sikap dan usahanya dengan kehidupan berkelompok” SUBKULTUR Kata ‘kultur’ dalam subkultur menunjuk pada keseluruhan cara hidup yang bisa dimengerti oleh para anggotanya. Kata ‘sub’ mempunyai arti konotasi yang khusus dan perbedaan dari kebudayaan dominan atau mainstream. Menurut Fitrah Hamdani dalam Zaelani Tammaka (2007:164) “Subkultur adalah gejala budaya dalam masyarakat industri maju yang umumnya terbentuk berdasarkan usia dan kelas. Secara simbolis diekspresikan dalam bentuk penciptaan gaya (style) dan
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
bukan hanya merupakan penentangan terhadap hegemoni atau jalan keluar dari suatu ketegangan sosial”. Subkultur lebih jauh menjadi bagian dari ruang bagi penganutnya untuk membentuk identitas yang memberikan otonomi dalam suatu tatanan sosial masyarakat industri yang semakin kaku dan kabur. Subkultur adalah sekelompok orang yang memiliki perilaku dan kepercayaan yang berbeda dengan kebudayaan induk mereka. Subkultur dapat terjadi karena perbedaan usia anggotanya, ras, etnisitas, kelas sosial, dan/atau gender, dan dapat pula terjadi karena perbedaan aesthetik, religi, politik, dan seksual; atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Anggota dari suatu subkultur biasanya menunjukan keanggotaan mereka dengan gaya hidup atau simbolsimbol tertentu. Karenanya, studi subkultur seringkali memasukan studi tentang simbolisme (pakaian, musik dan perilaku anggota sub kebudayaan) dan bagaimana simbol tersebut
diinterpretasikan oleh kebudayaan induknya dalam pembelajarannya. Secara harfiah, subkultur terdiri dari dua kata. Sub yang berarti bagian, sebagian dan kultur kebiasaan dan pembiasaan. Tapi secara konseptual, subkultur adalah sebuah gerakan atau kegiatan atau kelakuan (kolektif) atau bagian dari kultur yang besar. Yang biasanya digunakan sebagai bentuk perlawanan akan kultur mainstream tersebut. Bisa berupa perlawanan akan apa saja; agama, negara, institusi, musik, gaya hidup dan segala yang dianggap mainstream. RUANG PUBLIK DALAM MASYARAKAT KONTEMPORER Manusia senantiasa hidup di dalam, ruang hidup untuk saling berinteraksi atau berkomunikasi dengan sesama dalam sebuah ruang publik. Dalam hubungannya sebagai manusia, mereka membentuk wilayah. Wilayah yang oleh “Jurgen Habermas” disebut sebagai dunia publik atau ruang publik.
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
9
Dalam ruang publik memungkinkan untuk semua opini publik bisa terbentuk dan tersalurkan. Ruang publik merupakan tempat kekuasaan kultural. Ada bentuk visual, tanda dan makna yang mendapatkan posisi hegemoni dan ada yang mendapatkan posisi marginal. Hal tersebut yang disuarakan komunitas pengguna motor Yamaha RX King melalui kebebasan fashion, modifikasi motor beserta atribut-atribut yang menempel padanya. Mereka berusaha menujukkan ekspresi diri dan berbagai kepentingannya pada ruang publik (jalan). Bagi mereka jalanan merupakan ruang yang strategis untuk berekspresi sekaligus menyampaikan berbagai kepentingan. Dalam komunitas ini, terdapat solidaritas yang sangat erat dimana didasari atas persamaan rasa dan kesetiakawanaan di dalam suatu kelompok tidak terdapat kelompok - kelompok di dalamnya.
10
TENTANG MOTOR YAMAHA RX KING Popularitas sepeda motor Yamaha sangat melegenda itu diyakini didongkrak oleh si raja jalanan RX King. Si legenda jalan raya ini memiliki komunitas tak terbatas usia, tua muda, orang kota dan orang desa sangat menyukainya dan ingin memilikinya saat itu, bahkan sampai hari ini didaerah-daerah masih saja mampu menjadi kebanggaan pemiliknya, baik yang masih original maupun yang sudah dimodifikasi. Kepopulerannya merambah keberbagai komunitas sehingga dipercaya sebagai tunggangannya. Para bandit/ preman dan penegak hukum, para anak muda di kota dan di desa, para pengusaha dan pegawai negeri. Terlepas dari berbagai alasan para pengguna yang beragam itu pastinya ada hal yang mempersatukan mereka yaitu RX King sebagai tunggangan karena memiliki nilai prestasi dan prestise. Prestasi karena kecepatan, kekuatan, kehandalannya yang dibutuhkan para penggunanya, prestise karena saat itu memang menjadi sesuatu yang sangat bergengsi.
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
Secara spesifik sukar untuk menunjukkan beberapa keistimewaan, dilihat dari mode dan tampilannya sangat sederhana dengan striping yang juga simpel dibanding dengan sepeda motor yang ada pada saat yang sama. Tetapi bagaimanapun sederhananya kegarangan tetap dirasakan oleh pemilik dan orang yang melihatnya. Dan silegenda ini pula yang pertama berani melakukan perubahan bentuk tangki minyak sepeda motor secara revolusioner. Tradisi bentuk tangki yang umumnya bulat ia rombak dengan polesan sudut-sudut bersegi yang itu pula menjadi jati diri sang legenda itu. Demikian pula soal sadel yang nyaman untuk diduduki si pengemudi dan penumpangnya. TERBENTUKNYA MANADO KING CLUB (MKC) Banyaknya pemilik maupun pengguna motor Yamaha RXKing di daerah Sulawesi Utara khususnya di Kota Manado menjadi alasan untuk membentuk organisasi Yamaha RX-king di Kota Manado. Berawal dari perkenalan diantara beberapa rider’s King dari klub-klub RX-
King di luar Kota Manado melalui jejaring sosial (Facebook) membuat keinginan Berthy mendirikan klub RX-King di Kota Manado semakin kuat, berlanjut saat salah satu rider’s King IKTI (Ikatan King Tadulako) yang bernama Ammrudin juga salah satu pengurus YRKI. Armand mengajak beberapa kawannya sesama pengguna RX-King untuk bertemu dengan saudara Ammrudin di Asrama Haji Cereme. Berthy bersama kawannya yaitu Habib, Iwan dan Heru untuk membahas rencana mendirikan klub RX-King di Kota Manado yang bertujuaan menjadi suatu Korwil (kordinator wilayah), setelah bermusyawarah mereka sepakat memilih nama Manado King Club yang selanjutnya disingkat dengan MKC Setelah berjalan kurang lebih lima bulan MKC sempat vakum dikeranakan ada beberapa permasalahan diantara para pendirinya, tetapi Berthy tetap bersikukuh untuk terus mempertahankan MKC dengan berusaha mencari dan mengajak
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
11
para pengguna RX-King di Kota Manado untuk kembali mendirikan MKC yang sempat vakum itu. Akhirnya Berthy bertemu dengan beberapa pengguna RX-King yaitu Bijol, Epen, Ono, Oki dan Athenk sepakat untuk membangun MKC dari awal lagi. Langkah selanjutnya adalah pembentukan kepengurusan sementara MKC dengan memutuskan Berthy sebagai ketua, Iwan sebagai Sekertaris, Habib sebagai Bendahara, dan selanjutnya mulailah mencari anggota baru dengan salah satunya mempromosikan melalui kumpul bareng dan jejaring sosial (Facebook) bahkan selebaran. Setelah mengadakan beberapa pertemuan anggota yang hadir belum juga bertambah sehingga membuat para anggota yang ada pesimis untuk mendirikan MKC, tapi mereka tetap mencoba untuk mengadakan pertemuan terus menerus sehingga akhirnya anggota yang hadir semakin bertambah tiap minggunya dan kemudian memutuskan lebih serius dalam membentuk MKC dengan membuat struktur
12
kepengurusan klub yang sah dan dihadiri seluruh anggota melalui pemilihan secara langsung.pada tanggal 10 Februari 2013 bertempat di Kabupaten Minahasa Selatan menjadi penentuan dan peringatan hari lahirnya MKC pada tanggal 21 September 2008 hingga sekarang dengan usianya yang masih muda MKC diharapkan bisa menjadi klub yang semakin solid dan bertambah banyak anggotanya, tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya klub ini bisa berdiri di Kota atau Kabupaten lain yang berada di Propinsi Sulawesi Utara KEANGGOTAAN KOMUNITAS SEPEDA MOTOR Manado King Club memiliki anggota yang terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda pula. Layaknya klub motor yang penulis juga termasuk anggota dan telah memiliki NRA dan telah melalui tahapan-tahapa yang telah di atur dalam konstitusi mereka yakni Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Prioritas dan syarat utama bagi
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
calon anggota yakni memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM C) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) serta kendaraan. Anggota yang tergabung dalam komunitas sepeda motor harus memenuhi beberapa syarat tertentu. Salah satunya adalah calon anggota baru telah berusia 17 tahun ke atas, SIM dan STNK memiliki sepeda motor standar memenuhi syarat tertib lalulintas, menandatangani formulir calon anggota, mengikuti pra diksar selama ± 2 bulan, dan mengikuti pendiksaran. Sebelum tergabung atau menjadi salah satu anggota resmi dari komunitas atau klub motor, ada beberapa persyaratan adminis-tratif yang harus dipenuhi oleh calon anggota, yakni seorang (pria dan wanita) minimal berusia 17 tahun, memiliki SIM C, STNK dan memiliki kendaraan. Syarat ini tercantum dalam konstitusi komunitas, atau sering disebut anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), hal ini juga mengacu pada Undang Undang No 22 tahun 2009 pasal
77 tentang syarat kepemilikan SIM. Komunitas sepeda motor sebagai wadah bagi penggemar sepeda motor mereka juga memberikan pelajaran penting mengenai mengendarai sepeda motor bagi kalangan di bawah umur. Serta mendidik bagi yang berusia di bawah umur atau kalangan SMA mereka terima agar tidak terjerumus dalam halhal yang negatif dan menghindari dari pergaulan-pergaulan yang dapat membahayakan keselamatannya sendiri. IDENTITAS KOMUNITAS SEPEDA MOTOR Klub motor adalah satu wadah yang dapat menampung aspirasi serta keinginan para anggotanya berdasarkan mufakat dan kesepakatan pada waktu awal pembentukan oleh para pendirinya atau bisa juga perkumpulan yang melakukan kegiatan untuk maksud dan tujuan tertentu yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan mempunyai aturan main yaitu AD/RT. Pada dasarnya suatu klub itu akan hadir dari satu
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
13
habitat atau ketertarikan yang sama, misalnya satu merek motor dari satu pabrikan tertentu seperti Manado King Club (MKC). Mudah mengenali anggota dan membedakan klub motor dengan kelompok-kelompok bermotor yang lain karena mereka menggunakan beberapa atribut klub seperti stiker, emblem dan pakaian yang mereka gunakan serta banyak kegiatan yang dilakukan oleh klub motor lebih bersifat aksi sosial dan mengkampanyekan berkendara yang aman (safety riding) dalam berkendara, terutama terhadap anggotanya. MOTOR TUNGGANGAN DENGAN MODIFIKASI KHAS Komunitas motor merupakan sekumpulan orang dengan hobby yang sama yaitu menunggangi motor, selain hobby touring pastinya juga hobby modifikasi. Modifikasi para bikers biasanya didasari dengan culture komunitas motor itu sendiri, biasanya memodifikasi berdasarkan kepada kenyamanan dan kelengkapan ketika touring jauh seperti side box, lampu yang
14
terang. Tergantung dari aliran komunitas sepeda motor itu sendiri. Namun yang modifikasi yang paling banyak dilakukan oleh komunitas motor yang ada di Manado sendiri yakni Kenyamanan dan keamanan (safety riding) dalam menunggangi sepeda motor mereka ketika dalam pemakaian sehari-hari ataupun ketika mau touring. Modifikasi yang dilakukan juga tidak merubah dari body pabrikan atau standar motor yang dimiliki, namun ada penambahan dari sisi motor seperti box, lampu, stiker body, serta modifikasi warna sesuai dengan warna asli dan yang tertera di STNK motor mereka. Modifaksi yang dilakukan secara keseluruhan akan tetap didukung dengan surat-surat yang lengkap serta tidak menghilangkan bagian safety riding pada bagian sepeda motor mereka seperti spion, lampu, dan weser. KEBERSAMAAN KOMUNITAS Kebersamaan di dalam komunitas pengguna motor RX King tidak perlu disangsikan. Hal
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
ini tak hanya berlaku di satu klub saja. Namun di manapun mereka berada dan berpapasan dengan klub lainnya, dengan cepatnya mereka dapat berbaur. Melupakan perbedaan yang ada satu sama lain yang ada hanyalah persamaan nasib sebagai pengendara RX King. Bicara soal kebersamaan, boleh dikatakan kebersamaan mereka cukup kuat. Namun apa yang menyebabkan ikatan antar mereka begitu kuat, kekuatan tersebut lebih karena homogenitas. Dengan begitu lebih mudah mengekspresikan diri. Persaudaraan yang erat, ketika para pencinta Yamaha RX King mengadakan event atau acara acara, seperti biasanya para kingers yang berada dari dalam maupun dari luar pelosok yang mengetahui akan acara tersebut akan mendatangi, meskipun mereka yang datang tak menngenal setiap individu akan tetapi mereka terikat oleh sebuah persaudaraan yang erat. Pada Komunitas RX King semuanya saudara begitupun dengan motornya karena berasal dari suatu pabrikan yang sama
maka mereka menganggap jika ada anggota klub dari kota lain yang mengalami kesusahan di jalan wajib dibantu karena kita semua bersaudara. Maka dari itu mereka akan menjamu saudara mereka dengan baik, maka wajar saja jika solidaritas anggota Manado King Club (MKC) sangat kuat. KESIMPULAN Keberadaan komunitas sepeda motor Yamaha RX King tak terlepas dari adanya sekelompok orang yang hobby dengan sepeda motor dan menjadi anggotanya. Mereka menyebutnya dengan komunitas sepeda motor. Banyak kegiatan positif yang dilakukan oleh komunitas sepeda motor yang ada di Manado serta memiliki rasa persaudaraan yang sangat tinggi dengan para pecinta sepeda motor dan pengendara sepeda motor baik komunitas dan perorangan serta bersahabat dengan aparat penegak hukum di jalan, lengkap dengan peraturan Undang-undang berlalu lintas dan secara umum dikenal oleh masyarakat secara umum Klub / Komunitas.
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
15
Secara umum komunitas sepeda motor yang ada di Manado memiliki bentuk dan jalur koordinasi yang sama dengan komunitas sepeda motor di kota-kota lain. Mereka memiliki pemahaman yang didasarkan idealiasme yang tinggi. Dari pembentukan komunitas hingga berjalannya suatu kegiatan komunitas yang sukses sampai sekarang ini mempunyai perjalanan yang panjang. Pertama, keberadaan para anggota komunitas sepeda motor yang selalu mendukung setiap kegiatan komunitas mereka. Kedua, proses perencanaan kegiatan yang
16
matang yang selalu diberikan ke semua anggota kepada pengurus komunitas. Etika berkendara pada suatu masyarakat mencerminkan seberapa tinggi tingkat peradaban masyarakatnya dalam berbudaya. Apakah akan menjadi komunitas masyarakat yang arogan, teledor, atau menjunjung tinggi toleransi. Semua hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana ketertiban di jalan dapat diwujudkan. Hal tersebut karena jalan merupakan tempat bertemunya berbagai macam tipe orang, sehingga harmonisasi antar masyarakat yang berbeda dapat diusahakan untuk menciptakan keteraturan.
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
DAFTAR PUSTAKA Abdullah Irwan, 2006. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Aris, Eko Setyawan. Udik Kelik. 2010. Buku Pintar Sepeda Motor. : Media Pressindo, Yogyakarta Bagong Suyanto dkk. 2008. Metode Penelitian Sosial : Berbagi Pendekatan Alternatif. Kencana, Jakarta Barker, Chirs.2009. Cultural Studies : Teori dan Praktek Antropologi. Kreasi Wacana. Yogyakarta Barker, Cris. 2005. Cultural Studies Teori dan Praktik. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Darmansyah M. dkk. 1986. Ilmu Sosial Dasar (Kumpulan Essei). Surabaya: Usaha Nasional Surabaya Indonesia Idi Subandi Ibrahim. 1996. Lifestyle Ecstacy : Kebudayaan Pop Dalam Masyarakat Komunitas Indonesia. Jalasutra, Bandung Ihromi, T.O. 2006. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta Koentjaningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi Budaya (Edisi Revisi), PT. Rineka Cipta, Jakarta Liliweri, Alo. 2007. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya. LKIS, Yogjakarta Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif .Remaja Rosda Karya, Bandung
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015
17
Muhadjrin, Noeng. 1998. Metode Penelitian Kualitatif. Rake Karya Redfield, Robert, Ralph Linton and Melville, J. Herskovits, 1936. "Memorandum forthe Study of Acculturation” . American Anthropologist . Setijowati, 2010. Sastra dan Budaya Urban dalam Kajian Lintas Media. Surabaya: Airlangga University Press. Soekanto, Surjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Tony, Thorne. 2008. Kultus Anderground: Pengantar Untuk Memahami Budaya Kaum Muda Pasca Modern. The Continuum. Yogyakarta Tylor, E.B. 1974. Primitive culture: researches into the development of mythology, philosophy, religion, art, and custom. New York: Gordon Press. First published in 1871 Willis, Sofyan S. 2009. Konseling Keluarga . Bandung: Alfabeta Zaelani Tammaka, 2007. Mosaik Nusantara Berserak. Surakarta, PSBPS UMS & Ford Foundation
18
Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari – Juni 2015