Jurnal yang Berjudul :
IDENTIFIKASI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI SMP NEGERI TELAGA Yulianto Musa1), Sarjan Mile2), Ruslan3) 1
FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Yulianto Musa)
[email protected] 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile)
[email protected] 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Ruslan)
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan dasar siswa dalam bermain bola dengan metode survei. Dalam penelitian ini terdapat lima aspek yang dinilai yakni keterampilan menendang bola, keterampilan mengoper bola, keterampilan menggiring bola, keterampilan menyundul bola dan keterampilan lemparan kedalam. Penyajian data dilakukan dengan bantuan program SPSS 21. Sehingga dapat menghasilkan data yang akurat Kata Kunci : Keterampilan Bermain Sepak Bola. Abstract This study aims to identify the basic skills of students in playing the ball with a survey method. In this study there were five aspects which assessed the skills of kicking the ball, pass the ball skills, dribbling skills, ball skills and skills into the throw. Presentation of data is done with SPSS 21. So that can produce accurate data Keywords : Skills Playing Football. 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan kaki, kecuali penjaga gawang yang hanya diperbolehkan menggunakan lengannya didaerah permainannya. Dalam alur perkembangannya, permainan ini dapat dimainkan di luar lapangan (outdoor) dan di dalam ruangan tertutup (indoor). Sepakbola berkembang dengan pesat di kalangan masyarakat, karena permainan ini dapat dimainkan oleh laki-laki dan perempuan; anak-anak, dewasa, dan orang tua.
Sepakbola menjadi salah satu olahraga favorit di kalangan masyarakat, karena sepakbola sudah dikenal di seluruh lapisan masyarakat. Hal ini terbukti dengan munculnya klub sepakbola di berbagai daerah juga munculnya klub-klub tangguh di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi, serta dengan adanya kompetisi di tingkat nasional maupun daerah, dan juga banyak berdirinya sekolah-sekolah sepakbola. Adapun yang tujuan dari permainan sepakbola adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola. Suatu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut dapat memasukkan bola ke gawang lawan. Dan
apabila sama, maka permainan dinyatakan seri atau draw. Namun, saat ini prestasi Indonesia pada cabang olahraga sepakbola masih perlu ditingkatkan. Hal ini terlihat dari kemampuan Indonesia dalam mengikuti turnamen untuk memperebutkan piala AFF di kawasan Asia Tenggara. Dimana pada tahun ini, Indonesia hanya mampu bermain dalam babak penyisihan. Sungguh, sebuah ironi yang “memalukan”, sebab sebelumnya Indonesia termasuk negara yang cukup diperhitungkan di kawasan Asia Tenggara dalam memperebutkan piala AFF. Oleh sebab itu, tugas terpenting yang harus dibenahi oleh pemerintah adalah; disamping membenahi PSSI yang sekarang sedang tersandung masalah internal, juga pemerintah harus fokus meningkatkan keterampilan pemain dan pengadaan sarana dan prasarananya. Hal ini penting untuk diperhatikan sebagai bentuk usaha sadar untuk mengejar ketertinggalan Indonesia pada cabang olah raga ini. Sebab, saat ini pamor sepakbola seakan-akan masih dipegang oleh negara-negara Eropa. Dalam upaya membina prestasi sepakbola, maka pembinaannya harus dimulai sejak dini di lembaga sekolah persepakbolaan. Pendidikan semacam ini memiliki fungsi stratregis dalam mengembangkan SDM serta meningkatkan prestasi olahraga sepakbola di masa mendatang. Pendidikan sepakbola adalah proses yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan sepakbola. Dalam pembelajaran sepakbola, kita mengenal aspek-aspek yang perlu dikembangkan yaitu: (1) pembinaan teknik (keterampilan), (2) pembinaan fisik (kesegaran jasmani), (3) pembinaan taktik, dan (4) kematangan juara. Terkait dengan hal tersebut, maka dalam peningkatan kecakapan permainan sepakbola, perlu menghubungkannya dengan peningkatan kemampuan koordinasi gerak fisik, taktik dan mental. Keterampilan dasar ini harus betulbetul dikuasai dan dipelajari lebih awal untuk mengembangkan mutu permainan yang merupakan salah satu faktor yang menentukan
menang atau kalahnya suatu kesebelasan dalam suatu pertandingan. Pada Sekolah tingkat Menengah, Pendidikan Jasmani merupakan suatu pendidikan yang diberikan lembaga dan organisasi yang tersusun rapi yang para siswanya hanya fokus belajar telah keterampilan dalam pendidikan Olah Raga, termasuk dalam hal Sepak Bola. Segala kegiatan direncanakan dan diatur sesuai dengan kurikulum. Dan untuk menghadapi kemajuan zaman, kurikulum selalu diadakan perubahan, diperbaiki dan disempurnakan agar apa yang diberikan di sekolah terhadap anak didiknya dapat digunakan untuk menghadapi tantangan hidup di masa sekarang maupun yang akan datang, sehingga dengan adanya pendidikan Sepak Bola di Sekolah menjadi suatu wadah untuk menyalurkan bakat bermain bola dari siswa. Demikian halnya dengan yang terjadi di SMP Negeri 1 Telaga, yang merupakan salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Gorontalo yang terus menggalakan programnya dalam mencetak anak-anak berbakat dan berprestasi di dalam bidang pelajaran maupun bidang olah raga yang dalam hal ini sepak bola. Dalam hal meningkatkan keterampilan bermain sepakbola, salah satu fokus pembelajaran yang diterapkan di SMP Negeri 1 Telaga ini adalah melakukan berbagai keterampilan dasar, seperti; menendang, mengontrol, menyundul, dan menggiring bola. Disamping itu, keterampilan lainnya yang selalu diajarkan adalah posisi pemain dalam menjaga dan menyerang lawan. Namun yang lebih pokok dalam penguasaan keterampilan ini adalah, penanaman nilai-nilai (karakter) yang terkandung di dalam permainan sepakbola pada peserta didik, sportifitas, kejujuran, kesetiakawanan, menghargai keputusan wasit wasit. Namun yang menjadi kendala yang dihadapi oleh SMP Negeri 1 Telaga rendahnya fasilitas latihan dan sokongan dana dari pemerintah. Disamping itu, kendala lainnya yang sering menghambat adalah ketidakjelasan kurikulum pembelajaran yang digunakan sehingga proses pembelajaran yang sistematis dan terarah. Dari permasalahan ini,
maka tidak bisa dipungkiri jika akan berdampak pada rendahnya kualitas keterampilan pemain. Fenomena lain yang dapat diamati pada fase pra penelitian yakni kurangnya kemampuan siswa dalam menguasai teknik dasar dalam bermain sepak bola. Hal ini tentunya merupakan dampak dari kurangnya atau masih belum maksimalnya fasilitas dalam pelatihan sepak bola. Selain itu, kemampuan dasar siswa juga menunjang, sehingga dalam hal ini peneliti ingin melakukan penelitian pada siswa SMP Negeri 1 Telaga. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian ilmiah dengan judul: Identifikasi Tingkat Keterampilan Bermain Sepakbola di SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah, Sejauh mana peran sekolah untuk dapat mengembangkan keterampilan bermain sepakbola dan seberapa besar upaya untuk meningkatkan keterampilan bermain sepakbola di SMP Negeri 1 Telaga. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengidentifikasi tingkat keterampilan bermain sepakbola di SMP Negeri 1 Telaga. 2) Untuk mengetahui upaya dalam meningkatkan keterampilan bermain sepakbola di SMP Negeri 1 Telaga. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Menjadi bahan informasi bagi pelatih dalam meningkatkan keterampilan pemain dalam bermain sepakbola, serta menjadi acuan dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam pembelajaran sepakbola. 2) Dapat membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah belajar sepakbola terutama dalam keterampilan sepakbola. 3) Menjadi sumbangan pemikiran bagi SMP Negeri 1 Telaga dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 1 Telaga. 2. METODE PENELITIAN Latar Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi SMP Negeri 1 Telaga. Penentuan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan penulis penulis bahwa: (1) terjangkau dalam segi biaya dan jarak, (2) efektif dalam pengambilan data, (3) mudah bersosialisasi dengan karakteristik penelitian, serta (4) relevan dengan tujuan penelitian. Adapun waktu yang direncakan dalam penelitian ini adalah selama 1 minggu. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan suatu kajian yang membahas tentang usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran secara ilmiah. Dengan cara yang ilmiah itu, diharapkan data yang diperoleh adalah data yang obyektif, valid, dan reliabel. Sehubungan dengan hal dimaksud, maka penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Dengan penggunaan metode ini, maka identifikasi terhadap keterampilan bermain sepakbola di SMP Negeri 1 Telaga dapat diuraikan secara lengkap dan lebih mendalam. Nasution (2008:5), mengemukakan bahwa penelitian kualitatif pada dasarnya mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Untuk itu, peneliti harus turun ke lapangan dan berada disana dalam waktu yang cukup lama. Pertimbangan lain dengan penggunaan metode ini bahwa data yang diperoleh akan lebih lengkap, mendalam dan terpercaya serta ditemukannya segala kejadian dalam konteks sosial. Pernyataan tersebut juga sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba (dalam Kristianty, 2009: 135), bahwa paradigma alamiah/ naturalistik adalah paradigma yang mengandalkan dirinya pada studi lapangan sebagai teknik dasar. Teknik dasar ini dipandang sebagai peristiwa yang tidak dapat dihindari karena hanya melalui
lapangan suatu fenomena/peristiwa dapat dipahami dan disimpulkan”. Selanjutnya, untuk kepentingan analisis dan penjabaran data penelitian digunakan analisis deskriptif, sebagaimana yang dikemukakan oleh Manullang (2008:34), yakni mengelola dan menafsirkan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran mengenai keadaan yang diteliti. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran ataupun lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai sejumlah fakta serta hubungan dengan keterampilan bermain sepakbola di SMP Negeri 1 Telaga. Kehadiran Peneliti Peranan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaku utama yang harus beradaptasi dengan kondisi yang ada untuk kepentingan penelitian. Kehadiran peneliti juga sebagai pengamat partisipan. Hal ini berarti bahwa peneliti terlibat langsung di lapangan dengan maksud untuk pengumpulan data. Sugiyono (2009: 59), mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, Peneliti yang berfungsi sebagai pelaku utama dalam penelitian, tentu saja sebagai manusia biasa dengan segala kemampuan yang masih terbatas, maka dalam pengumpulan data masih diperlukan catatan lapangan (note field). Kenyataannya, penelitian kualitatif tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan pengumpulan data yang sangat berpengaruh dalam analisis data, interpretasi data serta penarikan generalisasi. Data dan Sumber Data Data Data yang digunakan dalam penelitian ini, secara data dalam penelitian ini didapatkan melalui wawancara pada awal atau pra penelitian. Untuk memaksimalkan hasil tersebut, maka perlunya observasi. Data dalam penelitian berupa data primer karena data dalam penelitian berupa data mentah nilai atau skor dari masing-masing siswa, kemudian diolah menjadi sebuah informasi yang akan dibahasakan secara kualitatif atau dideskripsikan hasilnya.
Sumber Data Seluruh data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari lokasi penelitian, yakni hasil wawancara dengan Pimpinan Sekolah, Pelatih, dan Siswa. Kemudian data yang berhubungan dengan hasil observasi diperoleh melalui hasil pengamatan peneliti terhadap proses latihan di SMP Negeri 1 Telaga. Prosedur Pengumpulan Data Data yang menjadi sumber masukan dalam penelitian diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang relevan, yakni melalui teknik: 1. Observasi. Dengan cara ini, peneliti dapat melihat dan mengamati sendiri semua kejadian di lapangan yang dilanjutkan dengan pencatatan perilaku serta kejadian sebagaimana adanya. Kegiatan yang diobservasi dalam penelitian ini antara lain adalah aktivitas yang berhubungan dengan keterampilan bermain sepakbola di SMP 1 Telaga. 2. Wawancara. Wawancara langsung dilakukan kepada semua pihak yang diangap berkompeten dalam penelitian ini, agar informasi yang didapatkan tidak diragukan keakuratannya serta dapat dipertanggung-jawabkan. Beberapa pihak yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah pimpinan, guru, dan siswa SMP 1 Telaga. Pelaksanaan wawancara ini dilakukan berdasarkan panduan yang telah disusun sebelumnya serta dilakukan sesuai dengan kesedian responden. 3. Dokumentasi. Merupakan prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan pengambilan gambar pada lokasi penelitian yang dianggap memiliki hubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data dapat dilakukan dengan memperpanjang keterlibatan peneliti di lapangan, observasi yang mendalam, triangulasi, pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, melacak kesesuaian hasil dan pengecekan anggota (Sugiyono, 2009: 122). Keabsahan data dalam penelitian ini akan diupayakan dengan ketekunan pengamatan dan sungguh-sungguh
serta triangulasi. Berikut penjelasan mengenai prosedur pengecekan keabsahan data dimaksud. a. Ketekunan pengamatan. Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. b. Triangulasi. Adalah suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dengan teknik ini, penelitian memanfaatkan sumber dan metode sebagai pendukung dalam pemeriksaan data. Teknik Analisis Data Reduksi Data Data penelitian, baik yang diperoleh melalui kegiatan observasi maupun melalui studi wawancara pada umumnya masih berupa data mentah, bersifat argumentasi. Oleh karena itu, untuk menjadikan data tersebut sebagai data yang siap untuk disajikan dalam tabulasi data, perlu direduksi terlebih dahulu. Dalam proses ini, penulis memeriksa kembali data penelitian agar terjadi kesesuaian antara yang tertulis dengan yang akan dianalisis. Kesemuanya dilakukan untuk menghindari kekeliruan dalam proses analisis data penelitian. Selanjutnya, peneliti mengklasifikasi data hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang keterampilan bermain sepakbola di SMP Negeri 1 Telaga. Klasifikasi ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam membagi mana yang termasuk dalam fokus penelitian, dan mana yang tidak termasuk dalam keterampilan bermain sepakbola di SMP Negeri 1 Telaga. Pengujian Data Kegiatan pengujian data merupakan salah satu bagian terpenting dalam pelaksanaan penelitian. Dengan pengujian yang tepat, maka beraneka ragam data yang diperoleh pada lapangan penelitian melalui observasi dan wawancara dapat direduksi, sesuai dengan kebutuhan penelitian. Artinya, informasi yang dihasilkan dalam kegiatan analisis data adalah data-data untuk menjawab
permasalahan penelitian serta informasiinformasi lain yang dianggap relevan dengan penelitian. Adapun pengujian data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan analisis kualitatif, yakni melalui: a. Analisis domain (domain analysis). Dalam langkah ini, informasi yang diperoleh belum mendalam, masih dipermukaan, namun sudah menemukan domain-domain atau kategori sosial terhadap objek yang sedang diteliti. Beberapa domain yang ditemukan antara lain struktur organisasi, pola permainan, bentuk latihan, efektivitas mengajar guru, dan kualitas siswa. b. Analisis taksonomi (taxonomic analysis). Dalam penelitian ini, analisis taksonomi disusun berdasarkan permasalahan yang diteliti serta domain yang diperoleh. Domai-domain seperti struktur organisasi, pola permainan, bentuk latihan, efektivitas mengajar guru, dan kualitas siswa diuraikan secara lebih rinci sesuai permasalahan penelitian yang sedang dikaji. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Setelah seluruh data penelitian diuji dan ditemukan data yang valid, yang sesuai dengan kondisi empirik di lapangan, maka langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Dalam langkah ini, penulis mencari hubungan diantara domain dengan karakteristik objek keterampilan bermain sepakbola yang dinyatakan ke dalam tema penelitian. Dengan demikian, dapat ditemukan benang merah antara analisis domain dengan taksonomi. Dalam penelitian ini, analisis tema dapat dimulai dari beberapa domain, sebagaimana yang telah disebutkan pada analisis domain. Kemudian domaindomain tersebut dikembangkan secara rinci dalam konsep keterampilan bermain sepakbola. Tahap-tahap Penelitian Tahapan-tahapan yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini adalah mencakup langkah-langkah berikut ini, yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan observasi pra penelitian pada lokasi; 2. Penyusunan draf usulan penelitian; 3. Menyusun instrumen berupa panduan wawancara; 4. Melakukan wawancara dengan pihak seluruh narasumber yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. 5. Melakukan pengumpulan data penelitian dari hasil observasi serta wawancara; 6. Melakukan pemeriksaan keabsahan data serta pengecekan data kembali dengan cara melakukan wawancara secara mendalam dengan subjek penelitian; 7. Melakukan analisis serta interpretasi data yang telah dikumpulkan; 8. Menyusun laporan penelitian serta pembimbingan; 9. Penggandaan laporan penelitian serta persiapan ujian akhir penelitian.
Nomor 1 2 3 4 5
Tabel 4.1: Tabel Penilaian Nilai Kriteria 20-36 Buruk 36,01-52 Kurang 52,01-68 Cukup 68,01-84 Baik 84,01-100 Sangat Baik
Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Analisis Deskriptif Menendang (Shooting) Dalam permainan Sepakbola, menendang merupakan hal yang sangat penting. Karena jika tendangan kita akurat dan keras maka kita akan lebih mudah untuk mencetak gol ke gawang lawan Adapun capaian dan perbandingan hasil dari masing masing siswa dalam teknik menendang disajikan pada tabel berikut ini:
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilaksanakan pada SMP Negeri 1 Telaga dengan cara melakukan survey kepada siswa mengenai teknik dasar sepak bola. Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan rubrik penilaian atas gerakan-gerakan dalam Permainan Sepakbola. Jumlah responden yang menjadi subjek penelitian sebanyak 20 siswa yang memenuhi standar sampel penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan pendekatan fenomenologis. Dengan penggunaan metode ini, maka identifikasi terhadap keterampilan bermain sepakbola di SMP Negeri 1 Telaga dapat diuraikan secara lengkap dan lebih mendalam. Penilaian dengan instrumen penilaian dilakukan slema 1 minggu. Adapun satndar nilai yang digunakan yakni ditampilkan dalam bentuk tabel berikut ini:
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa untuk teknik dan kemapuan menendang siswa SMP Negeri 1 Telaga rataratanya terletak pada kategori yang Baik dengan rata-rata nilai sebesar 83,85. Hal ini berarti bahwa para siswa meiliki kemapuan menedang yang baik. Teknik Menendang dalam permainan Sepakbola ada beberapa macam, diantaranya Teknik menendang bola
dengan kaki bagian dalam, Teknik menendang bola dengan kura - kura kaki dan Teknik menendang bola dengan kaki bagian luar. Untuk pemilihan teknik tersebut tergantung pada kemampuan Anda dan juga keperluan menendang saat mengarahkan bola. Pada kesempatan ini Bacaan Sekolah akan berbagi Teknik Menendang dalam permainan Sepakbola. Tabel di atas secara jelas menggambarkan bahwa para siswa telah mampu memainkan sepakbola dengan teknik menendang yang baik. Berikut ini hasil pengujian deskriptif dari kemampuan menendanga Siswa SMP 1 Telaga:
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 45% (9 Orang) Siswa yang memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menendang sedangkan untuk kemampuan yang baik sebanyak 55,0% (11 Orang). Hal ini tentunya menunjukan bahwa lebih banyak siswa di Sekolah SMP Negeri 1 Telaga yang memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menendang. Analisis Deskriptif Mengoper (Passing) Dalam permainan Sepakbola, Teknik mengoper bola atau passing adalah teknik memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lainnya dalam pertandingan sepak bola. Passing ini diperlukan agar permainan dapat berhasil dan pemain dapat mengasah keterampilannya mengelola bola. Adapun capaian dan perbandingan hasil dari masing masing siswa dalam teknik Mengoper (Passing) disajikan pada tabel berikut ini:
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa untuk teknik dan kemampuan mengoper siswa SMP Negeri 1 Telaga rataratanya terletak pada kategori yang Baik dengan rata-rata nilai sebesar 81,45. Hal ini berarti bahwa para siswa memiliki kemampuan mengoper bola yang baik. Passing terdiri dari short pass dan long pass, teknik yang digunakan saat short pass adalah menggunakan kaki bagian dalam dan power sedang, sedangkan long pass menggunakan kaki bagian luar dan kekuatan tendangan lebih besar dari short pass. Mengumpan bola erat kaitannya dengan latihan menendang dan menerima bola. Tabel di atas secara jelas menggambarkan bahwa para siswa telah mampu memainkan sepakbola dengan teknik mengoper yang baik. Berikut ini hasil pengujian deskriptif dari kemampuan mengoper Siswa SMP Negeri 1 Telaga:
Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 50% (10 Orang) Siswa yang memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menendang sedangkan untuk kemampuan yang sangat baik sebanyak 35,0% (7 Orang) kemudian ada beberapa siswa yang memiliki nilai yang pada kategori sedang sebanyak 3 orang (15,0%). Hal ini tentunya menunjukan bahwa lebih banyak siswa di Sekolah SMP Negeri 1 Telaga yang memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mengoper bola. Analisis Deskriptif Menggiring (Dribling) Dalam permainan Sepakbola, menggiring bola adalah menendang terputusputus atau pelan-pelan”. Dari pendapat tersebut kita bisa mengetahui bahwa menggiring bola (dribbling) adalah suatu upaya mendorong bola secara terputus-putus dengan posisi bola tidak jauh dari kaki kita sambil berlari untuk mencapai tujuan tertentu dalam permainan sepakbola. Adapun capaian dan perbandingan hasil dari masing masing siswa dalam teknik Menggiring (Dribling) disajikan pada tabel berikut ini:
PEMBAHASAN Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila Pendidikan jasmani dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani,
psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa. Salah satu kajian penting dalam pendidikan jasmani pada sekolah yakni Permainan Sepak Bola. Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainanberegu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkandilapangan rumput oleh dua regu yang saling berhadapan denganmasing-masing regu terdiri dari sebelas pemain. Tujuan permainan ini dimainkan adalah untuk memasukkan bola kegawang lawan sebanyak-banyaknya dan berusaha mempertahankan gawang sendiri dari serangan lawan. Berikut ini penjabaran atas identifikasi Tingkat Keterampilan Bermain Sepakbola di SMP Negeri 1 Telaga: Keterampilan Menendang Bola (Shooting) Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbola yang paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), dan menembak kearah gawang (shooting at the goal). Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu menendang dengan kaki bagian dalam, Menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki. Teknik dasar bermain sepakbola adalah semua cara pelaksanaan gerakangerakan yang diperlukan untuk bermain sepakbola, terlepas sama sekali dari permainannya, artinya memerintah badan sendiri dan memerintah bola dengan kakinya, dengan tungkainya, dengan kepalanya, dengan badannya, kecuali dengan lengannya. Jadi setiap pemain harus dapat memerintah bola, bukan bola memerintah pemain. Kualitas teknik dasar pemain lepas dari faktor-faktor taktik dan fisik akan menentukan tingkat permainan dalam memainkan dan menguasai bola makin cepat dan cermat kerjasama kolektif akan tercapai. Dengan demikian kesebelasan akan lebih lama menguasai bola atau menguasai permainan, akan tetapi mendapatkan keuntungan secara fisik, moril atau taktik. Oleh karena itu sering pemain pertama-tama harus menguasai macammacam teknik dasar bermain yang merupakan faktor untuk bermain.
Berdasarkan pengamatan peneliti selama melakukan penelitian, dapat diukur tinmgkat keterampilan dari siswa yang diukur dengan rubrik penilaian yang telah dibuat. Hasilnya menemukan bahwa rata-rata keterampilan siswa dalam menendang terletak pada kategori yang baik yakni dengan skor sebesar 83,85%. Adapun skor dalam penelitian ini didominasi oleh skor yang terletak pada kategori yang baik yakni sebanyak 11 orang. Sedangkan untuk kategori yang sangat baik sebanyak 9 orang. Beberapa alasan yang peneliti sajikan dalam pemberian skor baik dan sangat baik yakni karena siswa apabila mampu menggunakan kedua kaki dalam menendang maka nilainya sangat baik sedangkan siswa yang hanya mampu menggunakan satu kaki saja akan mendapatkan skor dengan kategori yang baik. Untuk mencapai tujuan tendangan, maka tungkai sebagai subjek gerak harus dapat bergerak dengan cepat dan kuat khususnya untuk menendang bola ke gawang yang jaraknya jauhLebih detail untuk hasil kemampuan menendang ditampilkan dalam grafik berikut ini:
Keterampilan Mengoper Bola (Passing) Mengoper bola (passing) adalahmengumpan atau mengoper kepadateman. Passing yang baik dan benarsangat dibutuhkan pada permainansepak bola,karena dalam menguasaiteknik ini maka akan mempermudahteman kita untuk menerima bola. Passing juga bisa dilakukan denganmenggunakan kaki bagian luar dankaki bagian dalam. Teknik dasar passing adalah mengumpan/mengoper bola ke anggota tim lain, anda perlu menguasai 2 jenis passing,
yaitu short pass dan long pass, teknik yang digunakan saat short pass adalah menggunakan kaki bagian dalam dan power sedang, sedangkan long pass menggunakan kaki bagian luar dan kekuatan tendangan lebih besar dari short pass. Mengumpan bola erat kaitannya dengan latihan menendang dan menerima bola, ketika anda jadi pengumpan, anda harus sudah menguasai teknik shooting, jika anda penerima umpan maka anda harus menguasai teknik controlling. Passing dilakukan untuk menghindari lawan yang ingin merebut dan membuka peluang dengan umpan terobosan. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan rubrik penilaian ditemukan bahwa nilai dari kemapuan rata-rata siswa dalam mengoper bola yakni terletak pada kategori yang baik dengan skor 81,45%. Hal ini tentunya mengidnikasikan bahwa para siswa dalam hal mengoper telah melakukannya dengan baik sesuai dengan pembelajaran yang diberikan oleh Guru pesjaskoser di Sekolah SMP 1 Telaga. Dalam pengujian dan perhitungan data nilai siswa atas keterampilan mengoper sebanyak 10 orang yang memiliki kemapuan yang sangat baik, kemudian yang memiliki kemampuan baik sebanyak 7 orang dan untuk yang memiliki tingkat keterampilan sedang sebanyak 3 orang. Patokan dalam menilai mana yang baik, sangat baik dan sedang karena adanya perbedaan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Siswa yang mendapatkan kategori yang baik yakni siswa yang mampu mengoper bola dengan akurat dan tepat sasaran. Kemudian yang mampu mengoper bola dengan akurat namun tidak tepat sasaran mendapatkan skor dengan kategori yang baik kemudian untuk siswa yang jarang akurat dan tepat sasaran mendapatkan skor yang dengan kategori sedang. Berikut ini Grafik atas pencapaian masing-masing siswa dalam mengoper bola oleh siswa SMP 1 Telaga:
tendangan terletak pada kriteria yang baik. Hal ini tentunya mengindikasikan bahwa para siswa mampu melakukan tendangan dengan baik dalam kaitannya dengan permainan sepak bola. Untuk aspek mengoper terletak pada kriteria yang baik pula, hal ini mengindikasikan bahwa siswa di SMP 1 Telaga telah mampu melakukan keterampilan mengoper yang baik. Sementara untuk keterampilan menggiring bola terletak pada kriteria yang “sedang” artinya masih perlunya latihan dalam rangka memaksimalkan cara siswa yang lebih baik dalam melakukan keterampilan menggiring bola. Untuk keterampilan menyundul bola juga terletak pada kriteria yang sedang, yang berari bahwa cara siswa dalam melakukan sundulan masih terdapat berbagai kekurangan salah satunya posisi kaki yang tidak terbuka. Terakhir untuk cara melakukan lemparan kedalam terletak pada kriteria yang sedang karena masih banyak hal-hal yang masih harus dibenahi. 5. REFERENSI Kristianty, Theresia. 2009. Penerapan Paradigma Alamiah/Naturalistik dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun ke-10 Nomor 046, Januari 2004. Jakarta: Balitbang-Depdikans. Manullang. 2008. Pedoman Teknis Menulis Skripsi. Yogyakarta: Andi. Nasution. 2008. Metode Naturalistik-Kualitatif. Tarsito.
Penelitian Bandung:
Roji. 2004. Pendidikan Jasmani untuk SMP Kelas VIII. Surabaya
4. KESIMPULAN
Siem Plooyer. 2009. Bentuk Tes Keterampilan Sepakbola.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik simpulan bahwa keterampilan siswa dalam melakukan
Slamet. 2012. Sekolah Sepakbola Usia 10-12 Tahun sebagai Salah Satu Usaha
Proyek. Universitas Sebelas Maret: Surakarta. Soekatamsi. 2010. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Solo: Tiga Serangkai Sucipto, dkk, 2009. Sepak Bola. Depdikbud: Dirjendikti. Sugiyono. 2009. Metode penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suharsono. 2010. Permainan dan Metode Sepakbola. Depdiknas: Jakarta. Sukintaka, 2009. Permainan dan Metodik. Depdiknas: Jakarta. Syarifudin, Aip. 2009. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Depdiknas: Jakarta. Wawan S. Suherman. 2009. Manajemen Olahraga. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY.