IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH BATUI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA SECOND HORIZONTAL DERIVATIVE DAN FORWARD MODELLING
TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNIK Pada Program Studi Teknik Geofisika
Oleh : ARIF YONDO 12302012
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS ILMU KEBUMIAN DAN TEKNOLOGI MINERAL INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007
HALAMAN PENGESAHAN
IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH BATUI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA SECOND HORIZONTAL DERIVATIVE DAN FORWARD MODELLING
Oleh :
Arif Yondo 12302012
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I,
Dr. Darharta Dahrin NIP : 131 467 109
IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH BATUI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA SECOND HORIZONTAL DERIVATIVE DAN FORWARD MODELLING
ABSTRAK
Daerah Batui merupakan daerah yang berpotensi menjadi ladang minyak. Hal itu diindikasikan oleh rembesan minyak dan gas di beberapa tempat pada daerah ini. Untuk memastikan potensi tersebut maka dilakukan survey gayaberat pada daerah ini agar dapat digambarkan kondisi struktur bawah permukaannya. Untuk mendapatkan gambaran struktur bawah permukaan yang baik maka dilakukan analisa spektrum yang berfungsi untuk mengetahui kedalaman sumber untuk anomali regional dan residual. Selain analisa spektrum juga dilakukan analisa Second Horizontal Derivative sehingga diketahui jenis struktur yang ada seperti sesar naik pada daerah penelitian ini. Hasil analisa-analisa tersebut dikombinasikan dengan data geologi yang ada sehingga didapatkan hasil yang lebih akurat. Hasil akhir yang didapatkan yaitu prospek hidrokarbon di daerah ini untuk menjadi ladang minyak serta struktur geologi yang berperan didalamnya.
i
SUBSURFACE STRUCTURE IDENTIFICATION IN BATUI REGION USING SECOND HORIZONTAL DERIVATIVE ANALYSIS AND FORWARD MODELLING
ABSTRACT
Batui region is an area which has a potential to become an oil field. This potential indicated by several oil and gas leaks in the surface. To prove this hypothesis, gravity survey have been carried out in the area to describe the condition of the subsurface structures. To obtain better description of subsurface structures, spectrum analysis has been done to obtain the depth of regional and residual anomaly source. Other than spectrum analysis, Second Horizontal Derivative analysis also has been done to obtain the information about the type of structure such as fault in the area. The results of the analysis combined with geology data give more accurate result. The Final result of this research is the prospect of the area to become oil field and the geology structures that have significance role in it.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan secara moril dan material serta atas doa restunya selama ini. 2. Dr. Darharta Dahrin, M.Sc., selaku dosen pembimbing atas diskusi dan bimbingannya selama penulis mengerjakan tugas akhir ini. 3. Dr. Wawan Gunawan A. Kadir, M.Sc., selaku dosen pengajar mata kuliah metoda gayaberat yang telah memberikan pengetahuan tentang gayaberat selama perkuliahan. 4. Dr. Agus Laesanpura, selaku dosen Mining Geophysic dan Komunikasi geofisika yang telah memberikan pengetahuan tentang gayaberat dan penulisan tugas akhir. 5. Seluruh Staf Pengajar Di lingkungan Program Studi Teknik Geofisika atas dedikasi dan bekal pengetahuan yang diberikan selama perkuliahan. 6. Mbak Lilik, Ibu Ning, Ibu Agustin, Staf Penata Usaha dan seluruh karyawan Program Studi Teknik Geofisika ITB atas dedikasinya dan kemudahan selama penulis melakukan perkuliahan. 7. Riod, Anto, Jimmy, Obey serta semua sanak keluarga yang telah memberikan dukungan selama ini. 8. Saor, Anggoro, Muty, Ermin, Rio, Budi, Andre dan Rian , atas masukanmasukannya selama penulis mengerjakan tugas akhir ini. 9. Hadi, Allan, Rangga, Yoga, Arlan, Eko, Ade, Mia, Metia, Nurwan, Yudi, Frans, serta teman angkatan 2002 lainnya, atas kerjasama dan dukungan selama studi 10. Teman-teman seperjuangan di team basket TERRA yang bersahaja. 11. Erick, Gede, Guntur, Suhada, Edison, Oky, Sony, Ratih, Yanda, Yulgin serta angkatan 2003 lainnya.
iii
12. .Teman-teman HIMA TG ‘TERRA’ ITB
Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna karena masih terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki sehingga saran dan kritik yang bermanfaat sangat diharapkan. Akhirnya semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, Mei 2007
Penulis
iv
DAFTAR ISI Hlm Abstrak
i
Ucapan Terima Kasih
iii
Daftar Isi
v
Daftar Gambar
vii
Daftar Tabel
ix
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Perumusan Masalah
1
1.3. Ruang Lingkup Penelitian
1
1.4. Tujuan Penelitian
2
1.5. Sistematika Penyajian Laporan
2
II.
LANDASAN TEORI
2.1.
Prinsip Dasar Gravitasi
4
2.2.
Koreksi dalam Metoda Gayaberat
5
2.3.
Anomali Bouguer
7
2.4.
Estimasi Rapat Massa
8
2.5.
Analisa Spektrum
8
2.6.
Second Horizontal Derivative (SHD)
10
2.7.
Pemodelan Kedepan
13
III. TINJAUAN GEOLOGI 3.1.
Tinjauan Umum
16
3.2.
Struktur Geologi Daerah Penelitian
17
3.3.
Stratigrafi Sulawesi Bagian Timur
18
3.4.
Banggai Basin
23
3.5.
Petroleum System
23
v
IV. PENGOLAHAN DATA 4.1.
Estimasi Rapat Massa
28
4.2.
Analisa Spektrum
30
4.3.
Second Horizontal Derivative (SHD)
32
4.4.
Pemodelan Kedepan (Forward Modelling)
32
V.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
5.1.
Anomali Bouguer
33
5.2.
Second Horizontal Derivative
35
5.3.
Analisa Estimasi Rapatmassa
37
5.4.
Hasil Forward Modelling
39
5.5.
Analisa Prospek Hidrokarbon
43
VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1
Kesimpulan
45
6.2 Saran
45
Daftar Pustaka
46
vi
DAFTAR GAMBAR Hlm Gambar 1.1 Lokasi daerah penelitian (Encarta, 2006).
2
Gambar 2.1 Contoh metoda nettleton secara kualitatif (Telford, 1990).
8
Gambar 2.2 Kurva Ln A dengan K.
10
Gambar 2.3 Model sintetis, Bouguer anomaly serta hasil analisa SHD nya.
12
Gambar 2.4 Model sintetis, Bouguer anomaly serta hasil analisa SHD nya. Gambar 2.5 Efek gayaberat dari Bola (Telford, 1990).
12 13
Gambar 2.6 Pemodelan benda 2-D dengan pendekatan bentuk Poligon (Telford, 1990).
14
Gambar 3.1 Mendala-mendala geologi di P. Sulawesi dan sekitarnya (Sukamto,1975).
17
Gambar 3.2 Kolom Stratigrafi Pulau Sulawesi (Rusmana, dkk., 1983).
21
Gambar 3.3 Peta Geologi Sulawesi bagian timur (Surono, dkk., 1994).
22
Gambar 3.4 Tektono Stratigrafi dari P. Sulawesi (Pane, 1996).
23
Gambar 3.5 Peta lokasi eksplorasi di Banggai Basin (Pane, 1996).
24
Gambar 3.6 Formasi-Formasi pada Formasi Salodik (Pane,1996).
25
Gambar 3.7 Macam-macam perangkap hidrokarbon.
26
Gambar 4.1 Diagram alir pengolahan data.
27
Gambar 4.2 Grafik Elevasi, Gobs dan Anomali Bouguer terhadap stasiun pengukuran.
28
Gambar 4.3 Grafik Nilai Korelasi terhadap densitas.
29
Gambar 4.4 Profile yang digunakan untuk estimasi lebar jendela.
30
Gambar 4.5 Grafik Ln A terhadap k pada profile 3-3’.
31
Gambar 4.6 Grafik Ln A terhadap k pada lintasan 4-4’.
31
Gambar 5.1 Peta anomali bouguer.
33
Gambar 5.2 Peta Geologi Sulawesi bagian timur (Surono,1994).
34
Gambar 5.3 Grafik hasil analisa SHD pada profil 3-3’.
35
vii
Gambar 5.4 Grafik hasil analisa SHD pada profil 4-4’.
36
Gambar 5.5 Peta geologi serta lintasan untuk pemodelan.
39
Gambar 5.6 Hasil pemodelan penampang 3-3’.
41
Gambar 5.7 Hasil Pemodelan penampang 4-4’.
43
viii
DAFTAR TABEL Tabel 4.1
Tabel nilai korelasi terhadap densitas.
29
Tabel 4.2
Kedalaman tiap anomali untuk tiap profile.
31
Tabel 5.1
Kontras densitas formasi.
39
ix