IDENTIFIKASI PENYEBAB DAN DAMPAK CONTRACT CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA DAN KUALITAS PADA PROYEK GEDUNG DI KOTA PADANG
ARTIKEL
FAKHRIZAL NIM: 1110018312018
Program Studi Teknik Sipil
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA 2013
The Identification of Cause an Impact Contract Change Order to Cost and Quality for Building Project in Padang City Fakhrizal1, Zaidir2, M. Nursyaifi Yulius1 Civil Engineering Program, Postgraduate Programe of Bung Hatta University 2 Civil Engineering Program, Postgraduate Programe of Andalas University E-mail:
[email protected]
l
ABSTRACT In a process application of a project often find problems one of the problem is about the same changes. The changes can be in pre activity, middle activity or post activity. The cause of change usually from the request of owner. The request can make the change design, we call it change order. The purpose of the research is to identity and analysis the cause and impact the contract change order (CCO) to cost variant, quality variant in a project construction. This research was using descriptive method.The phases of this agreement change will make an addendum or an amandemen contract. In a contract activity, we know some terminologies such as pre contract, and post contract. In the case, there is differences between field condition when the project done with the picture or specification in the contract document.In this the impact of change order will investigate to cost variant and research, quality variant. Most of the causes of change order from the 8 (eight) project are the change of design, not suitable picture and more work or less work.In the general, the impact of these changes order are the increase of fee / cost and time. The increase of cost is not depend on the item of work which changes but depend on the part need changed.The time of working will longer if get contract change order and the project will not finish on time: From the 8 (eight) projects which happen to contract change order, one of them add more cost, until 10 %. From the first cost 17,62 % (project P2). So, the project must do the negotiation. The impact of change order to the quality building is 35,7 % it’s mean that the impact of change order is not influences to the building. Key word: Contract Change Order, Building PENDAHULUAN
volume pekerjaan yang tercantum dalam
1.
Latar Belakang
kontrak, menambah dan/atau mengurangi
Contract Change Order (perubahan
jenis pekerjaan, mengubah spesifikasi teknis
kontrak kerja) pada proyek konstruksi adalah
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan
sebuah peristiwa dimana kontrak dengan
atau
pekerjaan yang telah terdesain mengalami
Perubahan
perubahan karena terdapat perbedaan dengan
terlambat dan biaya yang melambung tinggi
kondisi di lapangan yang mana perubahan
(cost overruns). Akibat sering terjadinya
tersebut disepakati oleh pemilik pekerjaan
change order (perubahan pekerjaan) dimana
dan penyedia barang/jasa. Contract Change
proses
administrasinya
Order
sesuai
prosedur
meliputi:
(perubahan menambah
kontrak atau
kerja)
ini
mengurangi
mengubah juga
jadwal
pelaksanaan.
mengakibatkan
maka
tidak
proyek
dijalankan
sering
terjadi
perselisihan antara pemilik dan kontraktor
yang berakhir di arbitrase
(pengadilan).
2.
Untuk megetahui secara pasti dampak
Bertitik tolak dari hal tersebut maka akan
Change Order
terhadap biaya dan
diteliti apa penyebab utama dari change
kualitas pada pembangunan gedung.
order (perubahan pekerjaan), dan dampaknya terhadap proyek-proyek konstruksi di Kota
5.
Manfaat Penelitian
Padang baik proyek yang dikelola oleh
Dari penelitian ini, dapat di peroleh
pemerintah ataupun swasta.
manfaat sebagai berikut : 1.
2.
Pernyataan Masalah
pengembang dan kontraktor tentang
Penelitian ini dilakukan hanya terbatas
penyebab dan dampak yang terjadi dari
pada pembahasan penyebab, dan dampak dari
Dapat memberikan informasi kepada
Contract
Change
Order
terhadap
penerapan Contract Change Order.. 2.
Untuk
mengetahui
berapa
besarnya
beberapa kasus proyek kontruksi di Kota
perbedaan harga dan perbedaan kualitas
padang, yang dalam penelitian ini hanya pada
yang terjadi pada proyek konstruksi.
kasus proyek konstruksi gedung di Kota
3.
Padang.
Untuk mengetahui apakah kualitas dari pekerjaan tersebut bisa sesuai dengan rencana.
4.
Bagi peneliti, untuk menambah wawasan
3.
Pertanyaan Penelitian
1.
Apakah penyebab terjadinya Change
dan
Order
Change Order agar dapat berguna untuk
pada
proyek
pembangunan
gedung. 2.
pengetahuan
tentang
Contract
diterapkan di dunia kerja.
Apakah dampak Change Order terhadap biaya dan kualitas proyek pembangunan
7.
Batasan Masalah
gedung.
1.
Penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada pembahasan penyebab, dan dampak Change Order terhadap beberapa kasus
4.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui secara pasti penyebab terjadinya Change Order pada proyek pembangunan gedung.
proyek gedung di Kota Padang. 2.
Penelitian
ini
difokuskan
terhadap
dampak yang ditimbulkan akibat Change
Order ini pada Cost variant dan Quality
2.
variant saja.
(Engineering And Design) 3.
Tahap
Pengadaan/Pelelangan
(Procurement)
TINJAUAN PUSTAKA 1.
Tahapan Perekayasaan dan perencanaan
Pendahuluan
4.
Tahap Pelaksanaan (Construction)
Contract Change Order adalah kontrak
5.
Tahap
perubahan secara tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk mengubah beberapa kondisi awal,
seperti
menambah,
Test
Operasional
(Commissioning) 6.
mengutangi
Tahap Operasional dan Pemeliharaan (Operasinal and Maintenance)
pekerjaan, adanya perubahan ini dapat mengubah spesifikasi biaya kontrak dan
4.
jadwal pembayaran, jadwal proyek.
Order a.
2.
Pengertian Contract Change Order Contract Change Order
Defenisi Proyek Proyek adalah suatu kegiatan investasi
Gambaran Umum Contract Change
(Perubahan
Kegiatan Pekerjaan) adalah perubahan yang
yang menggunakan faktor-faktor produksi
terjadi
untuk menghasilkan barang dan jasa yang
dimana perubahan ini disebabkan oleh
diharapkan dapat memperoleh keuntungan
adanya perpanjangan waktu,
dalam suatu periode tertentu (Bappenas TA-
atau pengurangan
SRRP,
akibat adanya revisi desain (Smith,1995).
2003). Kegiatan Proyek adalah
kegiatan yang hanya dillaksanakan satu kali
b.
pada
saat
pelaksanaan
kontrak,
penambahan
nilai kontrak sebagai
Tujuan Change Order
dan umumnya berlangsung dalam jangka
Menurut
waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya
change order adalah:
tertentu.
a.
Untuk
Fisk
(2006)
mengubah
tujuan
rencana
dari
kontrak
dengan adanya metoda khusus dalam pembayaran 3.
Tahapan Proyek
Tahapan proyek konstruksi terdiri dari: 1.
b.
Untuk mengubah spesifikasi pekerjaan.
c.
Untuk persetujuan tambahan pekerjaan
Tahap Perencanaan (Planning)
baru d.
Untuk tujuan administrasi
e.
Untuk mengikuti penyesuaian terhadap
9.
harga satuan kontrak. f.
g.
h.
gambar/spesifikasi
Untuk pengajuan pengurangan biaya
e.
Dampak Change Order
insentif
1.
Perubahan biaya
proposal value engineering
2.
mempengaruhi produktifitas
Untuk menyesuaikan skedul proyek
3.
Komplik
akibat perubahan
4.
Efek beruntun:
Untuk menghindari perselisihan antara
f.
Kesimpulan
proposal
yang
tidak jelas
adalah
perubahan
pihak kontraktor dan pemilik c.
Perencanaan
Proyek-proyek yang mengalami Change
Jenis Change Order
Order berpengaruh besar terhadap biaya dan
Pada umumnya terdapat dua tipe dasar
waktu suatu pekerjaan, sementara untuk
perubahan
yaitu
(1)
Direct
change
kualitas
sudah
sesuai
dengan
yang
(perubahan formal) dan (2) Construction
disyaratkan di dalam dokumen kontrak,
change (perubahan informal):
karena delapan proyek gedung yang diteliti
d. Faktor Penyebab terjadinya Change
semuanya telah diterima oleh owner.
Order 1.
Kesalahan
dalam
perencanaan
dan
desain 2.
METODELOGI PENELITIAN 1.
Kesalahan dalam perhitungan estimasi
Pendahuluan Metode yang akan digunakan untuk
volume
penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu
3.
Kontrak yang tidak lengkap
suatu metoda yang membahas
4.
Ketidak sesuaian antara gambar dan
Change Order secara mendalam.
kondisi lapangan
Adapun langkah-langkah dari penelitian ini
Kutipan dari spesifikasi yang tidak
adalah:
lengkap
1.
Pendekatan Penelitian
2.
Instrumen Pengumpulan Data
3.
Pengumpulan Data
4.
Pengolahan Data
2.
Pendekatan Penelitian
5.
6.
Investasi
yang
tidak
cukup
saat
perencanaan 7.
Pertimbangan
keselamatan
kerja
di
lapangan 8.
Perubahan metode kerja
Contract
Penelitian
metode
kualitatif
adalah
1.
penelitian yang dalam mencari jawaban yang benar terhadap suatu permasalahan, adalah
Performance,
tingkat
karakteristik utama produk beroperasi. 2.
Feature, elemen kedua dari produk yang
penelitian yang memerlukan pemahaman
merupakan
secara mendalam dan menyeluruh untuk
karakteristik utama produk.
menghasilkan kesimpulan penelitian.
dimana
3.
komplemen
dari
Comformance quality, derajat dimana produk memenuhi spesifikasi dan bebas dari cacat.
3.
Instrumen Pengumpulan Data
a.
Penyebab Terjadinya Change Order
4.
Kebanyakan penyebab Change Order
setiap waktu dan dari pembelian ke
adalah kesalahan dalam perencanaan dan desain selain itu ada juga yang disebabkan
pembelian. 5.
oleh ketidak sesuaian antara gambar dan kondisi yang ada di lapangan. b.
6.
Serviceability, kemudahan dari produk untuk diservis.
7. Style and Design, penampilan atau
Biaya Karena
perencanaan
dan
desain
berubah maka hal tersebut bisa membuat
perasaan orang terhadap kualitas produk. d.
scope pekerjaan bertambah atau berkurang bisa
Durability, harapan terhadap umur hidup produk.
Dampak Change Order terhadap
ini
Realibility, kekonsistenan dari kinerja
menjadi
dampak
terhadap
Instrumen Pengolahan Data Instrumen pengolahan data adalah data-
data yang didapatkan dari dokumentasi
penambahan atau pengurangan Biaya.
proyek, wawancara atau yang lainnya. Data
c.
yang dikumpulkan ada 2 jenis data, yakni:
Dampak Change Order terhadap Kualitas
a.
Kualitas produk merupakan salah satu
Pengumpulan data primer dilakukan
faktor
pembentuk
kepuasan
dengan metode wawancara langsung dengan
konsumen. Kualitas didefinisikan secara luas
pihak kontraktor dan owner.yang dilengkapi
sebagai
dengan beberapa pertanyaan yang terangkum
superiorotas
persepsi
Data Primer
produk
secara
keseluruhan (Zeithaml, V.A, 1993).
dalam kuisioner yang isinya berupa:
Dimensi-dimensi dari kualitas produk itu
1.
adalah:
Data perusahaan
2.
3.
Data
penyebab
secara
umum
dari
3.
Contract Change Order (CCO).
yang menggunakan Contract Change
Pengisian angket yang meliputi data-data
Order ( CCO ).
proyek yang berkaitan dengan Contract
e.
Change Order ( CCO ) yang dilengkapi dengan
4.
Rencana Anggaran Biaya dari proyek
estimasi
anggaran
dan
Pengumpulan Data Pengumpulan
dokumentasi
data
proyek
dilakukan dan
dari
wawancara
pengendalian biaya proyek..
langsung dari sumber atau responden yang
Kritik dan saran yang ditujukan pada
terkait dengan objek penelitian. Selain itu
responden
pengumpulan data dilakukan dengan cara:
pengisi
kuisioner
yang
sifatnya dapat memberi masukan pada
1.
Kajian literatur tentang faktor penelitian
penelitian ini.
2.
Kuisioner (wawancara)
diambil
3.
Penentuan sampel (populasi)
berdasarkan kasus proyek konstruksi yang
f.
Analisa Data Penelitian
Jumlah
sample
yang
dikelompokan dalam 2 kelompok bangunan
Analisa data penelitian diolah dari data
yaitu :
dokumen addendum Contract Change Order
1.
Bangunan komersial yang terdiri dari
pada suatu Contract Change Order (CCO).
bangunan perumahan dan gedung.
Analisa Komparatif ini terdiri dari analisa
Bangunan fasilitas umum yang terdiri
Kualitatif dan Analisa Kuantitatif
dari Pusat perbelanjaan
A.
2.
bangunan
pemerintahan, dll.
Analisa Kualitatif
partisipatif,
b. Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang berasal
dari hasil laporan, studi literatur, atau data publikasi
lainnya.
Data sekunder
yang
dikumpulkan pada penelitian ini antara lain : 1.
2.
Analisa Kualitatif yaitu observasi
wawancara
mendalam
dengan
koresponden B.
Analisa Kuantitatif Analisa kuantitatif digunakan dengan
Literatur terkait dengan Contract Change
metode
varian.
Untuk
analisa
yang
Order ( CCO ).
digunakan menggunakan sample lebih dari 2
Dokumen addendum Contract Change
maka teknik pengolahan data menggunakan
Order ( CCO )
teknik one way anova dan sistim. sample
yang ditetapkan pada beberapa Proyek
untuk
Gedung Pemerintahan dan swasta.
tersebut
Untuk hipotesis ini
menggunakan
melaksanakan
proyek
Varian biaya (CV) = Perbedaan biaya yang
analisa statistik untuk menganalisa data
terjadi antara
anggaran
penyebab terjadinya Contract Change Order (
dengan anggaran akhir.
CCO ) dan adanya ketergantungan antar
Quality varian (QV) = Perbedaan kualitas
variable. Data yang digunakan berjenis
pelaksanaan
ordinal yaitu data penyebab dari CCO
terjadi
digunakan
dengan kualitas akhir
angka
kesetujuan.
index
Untuk
membandingkan
dan
menguji
adanya
tingkat
awal
pekerjaan
yang
kualitas
awal
antara
dan
ketergantungan
antara type proyek dengan penyebab CCO,
4.
Studi Literatur Studi literatur diperoleh dari bermacam-
juga ketergantungan antara variable yang
macam
berpengaruh terhadap terjadinya CCO pada
penelitian change order di beberapa daerah
proyek konstruksi digunakan analisis of
di Indonesia dan kutipan dari beberapa buku
varians dengan penerapan sample yang lebih
tentang penelitian change order di luar
dari 2 dimana :
negeri. untuk mengetahui dasar-dasar teori
Cost Varian ( CV ) yang didapat
buku
teks
dan
jurnal
tentang
dan perkembangan terbaru Change Order
setelah melalui perhitungan selisih anggaran
pada
proyek
akhir dengan anggaran awal
didapat
konstruksi.
beberapa
factor
Dan
akhirnya
penyebab dari
change order seperti: Varian biaya (CV) = BCWS-ACWS.
Faktor
ACWS = Jumlah aktual dari pengeluaran
Order
atau
dana
yang
digunakan
Penyebab
terjadinya
Change
Penyebab Change Order menurut Hsieh, Lu
untuk melaksanakan pekerjaan
& Lu (2004)
pada kurun waktu tertentu.
1. Kesalahan dalam perencanaan dan desain
BCWS = Nilai hasil dari nilai pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap anggaran yang telah disediakan
2. Kesalahan dalam perhitungan estimasi volume 3. Kontrak yang tidak lengkap
4. Ketidak sesuaian antara gambar dan kondisi lapangan
data yang akurat seperti yang tercantum pada
5. Kutipan dari spesifikasi yang tidak lengkap 6. Investasi
yang dipilih secara acak yang mempunyai
Tabel 4.1. dibawah ini. Tabel 4.1. Pengelompokan Bangunan secara
yang
tidak
cukup
saat
umum
perencanaan 7. Pertimbangan
No keselamatan
kerja
di
I
lapangan
Kelompok Bangunan Bangunan Komersial
8. Perubahan metode kerja 9. Perencanaan
gambar/spesifikasi
yang
2
tidak jelas
Bangunan Fasilitas Umum
10. dll
Jenis Bangunan Pusat Perbelanjaan ( P1 ) Kampus A (P4) Kampus B (P3) Rumah Sakit (P2)
Perkantoran ( P5) Industri (P6)
3
mengidentifikasi dan menganalisis penyebab
Bangunan industri 4 Bangunan Bangunan Rumah ( Residensial P7) Bangunan Rumah (P8) Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
dari
dua tahap yaitu :
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pendahuluan Tujuan
penelitian ini adalah untuk
Contract
Change
Order
serta
mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat
1.
untuk menunjang pertanyaan.
penerapan Contract Change Order tersebut terhadap Cost variant dan Quality variant
Tahap I dengan pengajuan kuisioner
2.
Tahap ke dua pengumpulan dokumen yang terkait dengan Contract Change
pada proyek gedung di Kota Padang.
Order yang melibatkan owner .
Indikator yang diteliti adalah proyekproyek yang mengalami Contract Change Order (CCO) pada saat pelaksanaannya
2.
Deskriptif Analisis Proyek
dimana dititik beratkan pada setiap item
a.
Proyek Konstruksi pada Kelompok Bangunan Komersial
pekerjaan konstruksi terhadap perbedaan 1.
biaya dan Kualitas.
(P1)
Proyek –proyek yang dipilih dalam penelitian ini terdiri dari delapan
proyek
Proyek Bangunan Pusat perbelanjaan
2.
Proyek Konstruksi Kampus A ( P2)
b.
Proyek
Konstruksi
Kelompok
perubahan
seperti
gambar
4.9:
Bangunan Fasilitas Umum 1.
Proyek Bangunan Rumah sakit ( P4 )
2.
Proyek Bangunan Kantor ( P5 )
c.
Proyek
Konstruksi
Kelompok
Ideuntuk Untuk Ide perubahan perubahan
Tidak
Pengesahan
Bangunan Industri 1. d.
Ya
Proyek Bangunan Industri (P6) Proyek
Konstruksi
Kelompok
Bangunan Residential 1.
Proyek Perumahan (P7)
2.
Proyek Perumahan (P8)
Konfirmasi perubahan
Evaluasi Teknis dan biaya
Gambar & Spesifikasi
Tidak
Ya
Ide Untuk perubahan Usulan Biaya
3.
ANALISIS DATA
a.
Prosedur perubahan secara umum
Order (CCO)
administrasi
suatu
Dari diagram diatas dapat dilihat
perubahan
yang
bahwa masing-masing pengguna barang /
diajukan baik oleh owner, kontraktor ataupun
Jasa merupakan bagian yang berhak menguji
pihak lain maka dibuatlah sebuah diagram
kebenaran data perubahan yang diperoleh.
arus yang menggambarkan tahap pengusulan
Hal tersebut merupakan salah satu bentuk
proyek
maka
dengan
Pelaksanaan Lapangan
Gambar 4.9. diagram arus Contract Change
yang diajukan oleh owner. Sesuai
Instruksi Lapangan
usulan
hak dari kedua belah pihak tersebut. Kedua belah pihak tersebut juga berhak menolak usulan apabila usulan perubahan masih bisa dipertahankan pada kondisi awal. Oleh karena
itu
diperlukan
Panitia
Peneliti
Pelaksana Kontrak untuk mengklarifikasi usulan tersebut dan bila perlu bernegosiasi dengan pihak Penyedia Jasa untuk tindak lanjut perubahan yang di usulkan.
yaitu proyek konstruksi yang dibagi atas
b. Penyebab Contract Change Order Penyebab Change Order yang diamati
empat kelompok besar yaitu bangunan
dari 8 kasus proyek yang dikaji terjadinya
public, semi public dan privat dan bangunan
change order yang banyak pada tahap
residential.
pertengahan dari pelaksanaan proyek dimana
Dari hasil analisa data diketahui bahwa
presentasenya adalah pada awal proyek 30%
biaya pada proyek konstruksi dari delapan
pertengahan proyek 50% dan akhir proyek
proyek yang diteliti umumnya anggarannya
20% (table 4.10. dan pie chart). Ini
bertambah akibat dari dampak Contract
disebabkan karena proyek yang dikerjakan
Change
umumnya
studi
banyaknya item pekerjaan yang mengalami
kelayakan lebih dahulu, sehingga pada waktu
change order tidak berpengaruh terhadap
pelaksanaan
besarnya penambahan biaya pada proyek,
tidak
melaksanakan
sering tidak sesuai dengan
Order
(CCO)
.
Jumlah
atau
kondisi lapangan.
tetapi tergantung dari item pekerjaan mana
c.Pihak-Pihak Penyebab Change Order
yang mengalami change order. Semakin
Change Order yang terjadi pada
besar anggaran yang dibutuhkan untuk satu
proyek konstruksi ada yang diajukan oleh
item pekerjaan yang mengalami change order
owner ( pemilik ), kontraktor, dan pihak-
maka semakin besar pula penambahan biaya
pihak lain. Dari proyek yang diteliti didapat
yang ditimbulkannya.
presentase pengajuan change order yaitu dari
f. Analisis dampak Change Order
owner berkisar 63.64 % , Kontraktor 27.27 %
terhadap kualitas
dan pihak lain 9.09 %.
Kualitas produk merupakan salah satu
d. Faktor-faktor penyebab Change Order Dari analisa penyebab secara umum
faktor
pembentuk
persepsi
kepuasan
konsumen. Dalam pandangan konsumen,
dari Change Order ini adalah yang terbanyak
nilai
atau
produk yang dinikmati konsumen dengan
dominnan
terjadi
pada
tahap
Perencanaan dan perubahan desain. e. Analisis
dampak
Change
suatu produk merupakan kualitas
pengorbanan sejumlah uang atau sumber Order
ditinjau dari segi biaya
daya yang lain. Kualitas didefinisikan secara luas sebagai superiorotas produk secara
Tabulasi dampak Change Order yang
keseluruhan (Zeithaml, V.A, 1993). Kualitas
terjadi pada berbagai proyek yang diteliti
diterapkan dengan cara membandingkan
antara standar yang spesifik dengan performa
1. Bangunan Komersial
dan kesesuaian aktualnya, kualitas produk
a. Pusat Perbelanjaan (P1)
memiliki variabel berupa spesifikasi yang
b. Kampus A (P4)
sesuai, kualitas yang tahan lama dan kualitas
c. Kampus B (P3)
yang dapat dipercaya.
2. Bangunan Fasilitas Umum
Di dalam menentukan dimensi kualitas
a. Rumah Sakit (P2)
kita memakai metode wawancara terhadap narasumber bangunan)
delapan
(pemilik
memberikan
Dari
pengelompokkan
bangunan
secara
tujuh
umum, seperti yang di atas kami mengambil
pertanyaan berdasarkan tujuh dimensi yang
responden untuk diwawancara yaitu owner
dikemukan oleh Zeithaml, V.A, 1993 (isi
dari kedelapan proyek yang diteliti. Dengan
wawancara berdasarkan terlampir). Hasil
berupa pertanyaan dengan jawaban seperti
wawancara yang dilakukan kepada 8 owner
tabel berikut ini:
berdasarkan
dengan
owner
b. Perkantoran (P5) Bangunan
dari
empat
jenis
pengelompokkan bangunan secara umum: PRESENTASE HASIL WAWANCARA Dampak Change Order Terhadap Kualitas Apakah change order berdampak performance produk yang dihasilkan Apakah change order berdampak feature produk yang dihasilkan Berapa tingkatan conformance quality apabila terjadi change order terhadap produk yang dihasilkan Apakah change order berdampak reability produk yang dihasilkan Apakah change order berdampak durability produk yang dihasilkan Apakah change order berdampak serviceability produk yang dihasilkan Apakah change order berdampak style and design produk yang dihasilkan Total
Persentase
P1
P 2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
Total
0
1
0
0
1
0
1
0
3
37,5%
0
1
1
0
1
0
0
1
4
50%
0
1
0
1
0
1
0
1
4
50%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0%
0
1
0
1
0
1
0
0
3
37,5%
0
1
0
1
0
1
0
0
3
37,5%
0
1
0
1
0
0
1
0
3
37,5 %
20
35,7 %
Keterangan: 1 = Iya
Contract change Order (CCO) yang
0 = Tidak
terbanyak karena permintaan owner. 2. Dampak dari Contract Change Order
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa
itu diketahui dari delapan proyek
Change Order tidak mutlak berpengaruh
konstruksi yang diteliti umumnya
terhadap Kualitas bangunan yang diteliti
mengalami
dengan
Besarnya
persentase
yang
dihasilkan
penambahan penambahan
biaya. anggaran
menurut wawancara yang ditabel dengan
biaya yang terjadi tidak tergantung
hasil
didapatkan
dari banyaknya item pekerjaan yang
berdasarkan pertanyaan yang diajukan
dichange order tetapi tergantung dari
kepada delapan owner pemilik bangunan
bagian mana yang membutuhkan
gedung. Nilai itu menyatakan bahwa
biaya
dampak change order terhadap kualitas
pelaksanaannya. Dampak Contract
proyek tidak begitu berpengaruh.
Change Order ( CCO ) terhadap
35,7
%.
Persentase
yang
besar
dalam
kualitas bangunan dipersentasekan KESIMPULAN DAN SARAN
sebesar 35,7% yang menyatakan berpengaruh
1. Kesimpulan
kualitas
gedung.
1. Faktor penyebab Change Order dari delapan
terhadap
proyek
yang
diteliti
2. Saran Dari kesimpulan diatas maka dapat
umumnya penyebab terbesar adalah
diberikan
perubahan
bermanfaat
desain
atau
saran
yang
baik
sekiranya
bagi
peneliti
“ketidaksesuaian gambar“ kemudian
selanjutnya .
diikuti dengan adanya pekerjaan
1. Penelitian ini merupakan studi kasus
tambah dan pekerjaan
kurang.
dan hanya dilakukan pada delapan
Proses pengolahan Contract Change
proyek saja. Maka untuk penelitian
Order umumnya banyak dilakukan
selanjutnya
pada saat pertengahan pelaksanaan
dilakukan dengan jumlah proyek
proyek. Dan pihak-pihak penyebab
yang
lebih
mendetail
hendaknya
banyak sehingga
dan
dapat
lebih
menemukan
solusi penanganan-penanganan apa
Clough, Richard H, and Sears gleen A
saja yang dapat dilakukan oleh pihak
1994, Construction Contracting, sixth
kontraktor dan pengembang untuk
edition New York, Jhon Wiley & Sons.
meminimalisir
Inc
penyebab
dan
dampak dari contract change order. 2. Bagi
owner
sebelum
tahap
perencanaan ditenderkan sebaiknya dilakukan
studi
kelayakan
Cox, Robert K, 1997, Change Order and Claims, Journal of Management in Engineering
lebih
Donald S Barrie, Boyd C Poulson, JS
dahulu sehingga perubahan lingkup
1993, Manajemen Proyek Konstruksi
kerja akibat tidak sesuainya gambar
Professional
dengan kondisi di lapangan dapat dihindari.
Direktorat Bina Marga, dep. Pekerjaan Umum & Kimpraswil, Pedoman Praktis Kendali Mutu Pelaksanaan Proyek, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Erna J, W Pieter (2006), Thesis Analisa Ahuja, Hira N and Waish, Michael A (1984), Succesfull Mrthods In Cost Engineering, Canada, Jhon Wiley & Sons. Inc.
Gedung T Universitas Kristen Petra Fisk Edward R 2006, Construction Project Administrasion.
Barrie, Donald S and Poulson, Byod C, Jr (1992).
Penyebab Contract Change Order pada
Professional
Construction
Hanna, Award S, Russel, Jeffrey S, Gotzio, Timothy W. 1999. Impact of Change
Management, third edition, Singapore,
Order
Mc Graw Hill
Mechanical Constructions.
Bartholomew,
Strurt
H
(2002),
Construction Contracting Business and Legal Principles, Second edition, New Jersey, Prentice Hall Bina
Nusantra,
2008,
Contract Change Order
Administrasi
on
Labor
Efficiency
for