1
KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA PADA PERMAINAN KASTI MURID SD NEGERI 164 TAIPA KABUPATEN TAKALAR Ichsani Program Studi Ilmu Keolahragaan FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602.
Abstract: Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Memukul Bola pada Permainan Kasti Murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang menggunakan rancangan penelitian "korelasional". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Apakah ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar; (2) Apakah ada kontribusi koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar; (3) Apakah ada kontribusi kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama terhadap kemampuan memukul bola pada permainan kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Populasinya adalah keseluruhan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Sampel yang digunakan adalah murid putra sebanyak 40 orang. Teknik penentuan sampel adalah dengan pemilihan secara acak dengan cara undian (Simple Random Sampling). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskripsi, analisis koefisien korelasi pearson (r), dan analisis regresi ganda (R) melalui program SPSS 14 pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar, dengan nilai r sebesar 0,694(Pvalue < 0,05) dengan kontribusi sebesar 48,2%; (2) Ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar, dengan nilai r sebesar 0,629 (P value < 0,05) dengan kontribusi sebesar 39,6%; (3) Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama terhadap kemampuan memukul bola pada permainan kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar, dengan nilai R sebesar 0,773 (Pvalue < 0,05); nilai R2 sebesar 0,598 atau kontribusinya sebesar 59,8%. Kata kunci: kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, memukul bola, kasti.
Pendidikan sebagai sebuah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Karena pendidikan merupakan proses yang memerlukan waktu dan melibatkan banyak faktor, dampaknya tidak akan segera dapat diamati dan dirasakan oleh manusia. Sehubungan dengan hal itu, peningkatan kualitas manusia yang diharapkan tidak akan segera terwujud tetapi berlangsung secara tahap demi tahap dan tetap memerlukan pengawasan yang seksama. Dengan demikian, pendidikan perlu terus dikerjakan dan dipertahankan keberlangsungannya agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud. Tujuan pendidikan jasmani disekolah tidak terlepas
dari tujuan pendidikan nasional secara umum. Secara khusus pendidikan jasmani diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina jasmani dan rohani siswa dan lingkungan hidupnya agar tumbuh secara harmonis dan optimal sehingga mampu melaksanakan tugas bagi dirinya sendiri maupun bagi bangsa dan negara. Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dengan pendidikan jasmani siswa akan
41
Ichsani,ILARA, KontribusiVolume KekuatanIII, OtotNomor Lengan 1, Dan Koordinasi Mata Tangan 42 Jurnal Januari-Juni 2012, hlm.Terhadap 41 – 50 Kemampuan Memukul Bola
memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia. Dengan perkembangan pendidikan yang luas melihat persaingan di era globalisasi keberadaan guru sangat sentral dalam membentuk karakter anak didik menuju cita-cita dan masa depannya, dalam sistem pendidikan nasional pemerintah melalui mentri pendidikan nasional bahwa pendidikan merupakan pondasi yang sangat penting untuk ditanamkan pada generasi penerus untuk bisa melanjutkan pembangunan bangsa kearah yang lebih baik lagi. Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas dan terakhir Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Selain itu beberapa Peraturan Pemerintah seperti PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan juga telah menjadi “guide” perlunya peningkatan profesionalisme guru dilakukan dalam rangka menjawab pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Pendidikan jasmani merupakan bidang studi yang ada dalam kurikulum, dan diajarkan pada tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Bahkan beberapa perguruan tinggi memasukkan sebagai mata kuliah wajib. Pendidikan jasmani mengutamakan aktivitas jasmani mempunyai peranan penting dalam pembinaan dan pengembangan individu dan kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras, dan seimbang. Meningkatkan jasmani di sekolah merupakan dasar yang baik bagi perkembangan olahraga di luar sekolah. Pendidikan jasmani dan olahraga tidak dipisahkan. Keduanya memiliki keterkaitan yang erat dan saling mempengaruhi, sehingga tidak sulit untuk mensejajarkan pendidikan jasmani dan olahraga jika dengan sadar sengaja kita arahkan untuk satu tujuan tertentu, yakni kepada pendidikan seluruh pribadi murid.
42
Anak-anak di usia sekolah dasar bila diamati beberapa waktu akan nampak betapa tingginya kegiatan mereka, sungguh sulit bagi mereka untuk duduk dan diam. Mereka selalu bergerak, lari ke sana ke mari, lompat-lompat, memanjat terus lompat turun dan terus lari. Anak-anak tidak menyia-nyiakan kesempatan bermain jika ada. Menurut Theodore Roosvelt Jr, keinginan bermain bagi anak-anak itu ada hubungannya dengan naluri bergerak yang merupakan kodrat dari anak-anak. Naluri atau dorongan bergerak ini harus dipuaskan dengan hal-hal yang menggembirakan dan menarik bagi anak. Dalam waktu bermain, semua fungsi baik jasmani maupun rohani anak ikut terlatih dahulu. Adapun jenis kegiatan jasmani tertentu terdapat banyak unsur yang tercakup di dalamnya. Sehingga dalam kaitannya dengan suatu penelitian tidaklah diharuskan untuk meneliti unsurunsur dominan yang menyusun obyek utama penelitian yang dimaksud adalah olahraga permainan. Adapun permainanpermainan kecil yang dimaksud adalah bola bakar, rounders, kasti dan kippers. Keempat permainan ini mempunyai teknikteknik dasar yang hampir sama. Teknik dasar yang dimaksud adalah melempar, menangkap, memukul dan mematikan lawan. Dari uraian di atas penulis akan meneliti salah satu dari keempat permainan tersebut yaitu bola kasti. Kasti adalah salah satu permainan tradisional beregu yang menggunakan bola kecil (bola tenis), alat pemukul yang terbuat dari kayu, tempat perhentian (base), batas lapangan serta peraturannya. Kasti merupakan salah satu permainan bola kecil yang diajarkan pada murid-murid sekolah dasar. Permainan ini sangat disukai karena banyak melibatkan murid-murid dan dapat menimbulkan rasa gembira. Permainan kasti memiliki aturan permainan tersendiri yang berbeda dengan permainan bola kecil lainnya. Permainan ini terdiri atas dua regu, yaitu satu regu pemukul dan satu regu lapangan (penjaga). Pada permainan kasti, bagi regu pemukul diharapkan dapat melakukan pukulan ke arah lapangan dengan pukulan tepat mengenai bola setelah bola dilambungkan oleh regu penjaga dengan maksud akan menghasilkan pukulan yang sulit ditangkap
Ichsani, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Memukul Bola
oleh lawan (regu penjaga), sehingga regu pemukul dapat berlari sampai pada tiang hinggap yang telah ditetapkan (ditentukan) dan kembali lagi ke ruang bebas. Menurut peraturan permainan kasti aturan 24 di tulis oleh Soemitro (1992: 39). “Pukulan dinyatakan betul apabila bola yang dipukul melampaui garis pukul, dan tidak melewati garis samping sebelum bendera tengah dengan tidak lebih dahulu mengenai tanah, pemain atau tiang pertolongan”. Pukulan yang baik dapat dilakukan jika kita memegang kayu pemukul dengan benar. Ternyata memukul dengan baik saja belum cukup, kita harus terus berlatih agar lawan tidak mudah menangkap bola hasil pukulan kita untuk mengecoh lawan agar bola tidak mudah tertangkap. Untuk menghasilkan pukulan yang baik maka perlu memperhatikan kondisi fisik seperti kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan. Dari servei atau pengamatan yang dilakukan pada saat materi permainan kasti diajarkan pada murid-murid yang terdiri atas: cara memukul, menangkap, berlari dan peraturan kasti lainnya. Tetapi berdasarkan hasil pembelajaran permainan kasti di lapangan masih banyak siswa sulit memperaktekkan secara baik materi yang telah diajarkan seperti memukul bola dengan baik. Dimana pada umumnya murid-murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar sangat kurang baik melakukan pukulan yang tepat atau sering salah memukul bola kasti walaupun bola yang telah dilambungkan oleh regu pelambung sangat baik. Berdasarkan pokok masalah tersebut, kemungkinan murid-murid tersebut diprediksikan minim dalam unsur-unsur fisik disaat melakukan pukulan. Unsur-unsur fisik tersebut, yaitu kekuatan otot lengan dan koordinasi matatangan. Dengan demikian bahwa dengan unsur fisik kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan yang dimiliki oleh seseorang pemain kasti, maka dapat diprediksi pemain tersebut dapat melakukan pukulan bola dengan kuat dan tepat sehingga bola yang dipukul sangat jauh dan sulit dijangkau oleh regu lawan. Sejalan dengan itu, peneliti tertarik dengan mengangkat permasalah penelitian yaitu tentang kemampuan memukul bola pada
43
permainan kasti yang dikaitkan dengan kekuatan otot lengan dan koordinasi matatangan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. METODE Metode penelitian yang digunakan meliputi; identifikasi variabel dan desain penelitain, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Variabelvariabel yang terlibat dalam penelitian ini, sebagai berikut: Variabel-variabel yang terlibat dalam peneltian ini, sebagai berikut: Variabel bebas, yaitu: Kekuatan otot lengan (X1), Koordinasi mata-tangan (X2), Variabel terikat, yaitu kemampuan memukul bola kasti (Y). Definisi Operasional Variabel. Agar lebih terarah serta terhindar dari salah pengertian, maka perlu dijelaskan secara operasional variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Secara operasional variabel dikemukakan sebagai berikut: Kekuatan otot lengan: Kekuatan otot lengan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang murid dalam mempergunakan otot lengannya dalam menerima beban sewaktu bekerja dengan mendorong badan ke atas. Tes yang digunakan yaitu tes push up 30 detik. Koordinasi mata-tangan: Koordinasi matatangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seorang murid mengintegrasikan gerakan dari bermacammacam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Tes yang digunakan untuk mengukur tes koordinasi mata-tangan yaitu tes lempar bola tenis. Kemampuan memukul bola adalah kemampuan seseorang memukul bola kasti mengarahkan pukulan sekuat mungkin dengan menggunakan stick (pemukul) dengan maksud pukulan tersebut dapat menghasilkan jarak sejauh mungkin. Satuan yang dipergunakan dari hasil tes kemampuan memukul bola adalah meter Populasi pada peneltian ini adalah seluruh murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Dan sampel dalam peneltian ini adalah murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar sebanyak 40 orang murid putra. Teknik pengambilan
Ichsani,ILARA, KontribusiVolume KekuatanIII, OtotNomor Lengan 1, Dan Koordinasi Mata Tangan 44 Jurnal Januari-Juni 2012, hlm.Terhadap 41 – 50 Kemampuan Memukul Bola
sampelnya adalah dengan mempergunakan “Random Sampling” dengan cara undian. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: kekuatan otot lengan, tes koordinasi mata-tangan, dan tes kemampuan memukul bola pada permainan kasti. Adapun tes untuk memperoleh gambaran variabel-variabel yang terlibat, secara terperinci dikemukakan sebagai berikut: Pengukuran kekuatan lengan dengan Push Up 30 detik, Tujuan: Untuk mengukur kekuatan otot lengan. Alat: Permukaan yang datar, Stop Watch, Blanko/Formulir Tes, Alat tulis menulis, Petugas: Pemandu tes, Pencatat skor, Pelaksanaan: Testee atau sampel mengambil posisi push up. Pada aba-aba “ya” testee melakukan push up selama 30 detik. Pada saat yang bersamaan stopwatch dijalankan setelah 30 detik. Berapa kali yang diperoleh testee selama 30 detik, maka itulah merupakan hasil kekuatan otot lengan. Penilaian: Nilai yang diperoleh tesstee dapat melakukan Push Up selama 30 detik. Pengukuran koordinasi matatangan dengan Tes Koordinasi Matatangan (Nur Ichsan Halim, 2004:129-130). Tujuan: Untuk mengukur koordinasi matatangan. Fasilitas/Alat: Sasaran berbentuk lingkaran terbuat dari kertas dengan garis tengah 30 Cm. Kapur atau pita untuk membuat batas, Meteran, Bola tenis, Blanko/kertas, Alat tulis menulis. Petugas: Pemandu tes, Pencatat skor, d. Pelaksanaan: Sasaran ditempatkan di tembok setinggi bahu peserta tes. Peserta tes di belakang garis batas lemparan sejauh 2,5 meter. Peserta tes diberi kesempatan untuk melempar bola ke arah sasaran, dan menangkap bola kembali sebanyak sepuluh kali ulangan dengan menggunakan salah satu tangan. Peserta tes diberikan lagi kesempatan untuk melakukan lempar tangkap bola dengan menggunakan salah satu tangan dan ditangkap oleh tangan yang berbeda sebanyak 10 kali ulangan. Setiap peserta diberi kesempatan untuk melakukan percobaan agar mereka dapat beradaptasi dengan alat tes yang digunakan. Penilaian: Skor yang dihitung
44
adalah lemparan yang sah, yaitu lemparan yang mengenai sasaran dan dapat ditangkap kembali, serta pada pelaksanaan lempar tangkap bola, peserta tes tidak menginjak garis batas. Sebuah lemparan akan memperoleh skor 1 (satu) apabila lemparan tersebut mengenai sasaran dan dapat ditangkap kembali dengan benar. Jumlah skor adalah keseluruhan hasil lempar tangkap bola dengan tangan yang sama dan dengan tangan yang berbeda. Tes kemampuan memukul bola. Tujuan : untuk mengukur kemampuan pukulan dalam permainan kasti alat dan perlengkapan: Stick (Pemukul), bola kasti, meteran. Pelaksanaan: Sampel mengambil tempat yang telah ditentukan pada lapangan kasti sambil memegang stick. Setelah bola dilambungkan oleh pelambung sample berupaya memukul bola sekuat dan sejauh mungkin. Kesempatan melakukan pukulan sebanyak tiga kali. Penilaian:Jarak terjauh dari tiga kali pukulan yang diambil sebagai hasil pukulan dalam permainan kasti. Data yang terkumpul tersebut perlu dianalisis secara statistik deskriptif maupun infrensial untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian. Adapun gambaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Analisis data secara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum tentang data yang meliputi rata-rata, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. Analisis secara infrensial digunakan untuk menguji hipotesis-hipotesis penelitian dengan menggunakan uji korelasi dan regresi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data empiris yang diperoleh di lapangan berupa hasil tes dan pengukuran yang terdiri atas, kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, dan kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar terlebih dahulu diadakan tabulasi data untuk memudahkan pengujian selanjutnya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dianalisis dengan teknik statistik infrensial. Analisis data secara deskripstif dimaksudkan untuk
Ichsani, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Memukul Bola
mendapatkan gambaran umum data meliputi rata-rata, standar deviasi, varians, data maximum, data minimum, range, tabel frekuensi dan grafik. Selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas data. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi Product-Moment atau uji regresi jika data berdistribusi normal atau uji korelasi Spearman jika data tidak berdistribusi normal. Analisis data deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data penelitian. Analisis deskriptif dilakukan untuk data kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, dan kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar, sehingga lebih mudah di dalam menafsirkan hasil analisis data tersebut. Gambaran tentang data kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan dan kemampuan memukul bola pada permainan Kekuatan otot Nilai Statistik lengan N 40 Mean 9,63 SD 1,944 Varians 3,779 Range 7 Minimum 7 Maksimum 14 Uji Normalitas Data. Salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat digunakan adalah data mengikuti sebaran normal. Apabila pengujian ternyata data berdistribusi normal maka berarti analisis statistik parametrik telah terpenuhi. Tetapi apabila data tidak berdistribusi normal, maka analisis statistik yang harus digunakan adalah analisis statistik non parametrik. Untuk mengetahui apakah data kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan dan kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar berdistribusi normal, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji kolmogorov Smirnov. Gambaran bahwa pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan hasil sebagai berikut: Untuk data kekuatan otot lengan diperoleh nilai KS-Z = 0,956 (P = 0,321 > 0.05), maka hal ini menunjukkan
45
bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar sebagai berikut: Kekuatan otot lengan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar, diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 9,63 kali, simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1,944 kali, nilai terendah (minimum) sebesar 7 kali, dan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 14 kali. Koordinasi mata-tangan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar, diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 9,45 kali, simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2,136 kali, nilai terendah (minimum) sebesar 7 kali, dan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 14 kali. Kemampuan memukul bola murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar, diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 16,003 meter, simpangan baku (standar deviasi) sebesar 4,183 meter, nilai terendah (minimum) sebesar 8,8 meter, dan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 25,6 meter. Koordinasi mata- Kemampuan Memukul tangan Bola Kasti 40 40 9,45 16,003 2,136 4,183 4,562 17,493 7 16,8 7 8,8 14 25,6 bahwa data kekuatan otot lengan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Untuk data koordinasi mata-tangan diperoleh nilai KS-Z = 0,958 (P = 318 > 0.05), maka hal ini menunjukkan bahwa data koordinasi matatangan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Untuk data kemampuan memukul bola diperoleh nilai KS-Z = 0,531 (P = 940 > 0.05), maka hal ini menunjukkan bahwa data kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Oleh karena data penelitian berdistribusi normal maka salah satu persyaratan untuk menggunakan analisis statistik parametrik terpenuhi, sehingga pengujian hipotesis menggunakan uji statistik parametrik yaitu menggunakan uji regresi.
46 Jurnal Januari-Juni 2012, hlm.Terhadap 41 – 50 Kemampuan Memukul Bola Ichsani,ILARA, KontribusiVolume KekuatanIII, OtotNomor Lengan 1, Dan Koordinasi Mata Tangan
46
Kekuatan otot Koordinasi mataKemampuan Memukul lengan tangan Bola Kasti N 40 40 40 Absolute 0,151 0,151 0,084 Positif 0,151 0,151 0,084 Negatif -0,114 -0,126 -0,056 KS-Z 0,956 0,958 0,531 As.Sig 0,321 0,318 0,940 Analisis Statistik. Hipotesis yang memukul bola pada permainan bola kasti diajukan dalam penelitian ini perli diuji dan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten dibuktikan melalui data empiris yang Takalar. Untuk mengetahui besarnya diperoleh di lapangan melalui tes dan kontribusi kekuatan otot lengan terhadap pengukuran terhadap variabel yang diteliti, kemampuan memukul bola pada permainan selanjutnya data tersebut akan diolah secara bola kasti dilakukan analisis regresi. hasil statistik. Karena data penelitian mengikuti perhitungan uji regresi, diperoleh nilai r sebaran normal, maka untuk menguji hitung (r) = 0,694 (P < 0,05), dengan nilai hipotesis penelitian ini digunakan analisis koefisien determinasi (Rsquare) sebesar statistik parametrik dengan uji regresi. 0,482 atau 48,2%; berarti ada kontribusi Untuk pengujian hipotesis tersebut maka yang siginifikan kekuatan otot lengan dilakukan uji regresi data kekuatan otot terhadap kemampuan memukul bola pada lengan, koordinasi mata-tangan dan data permainan bola kasti murid SD Negeri 164 kemampuan memukul bola pada permainan Taipa Kabupaten Takalar sebesar 48,2%. bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Dengan demikian jika murid memiliki Kabupaten Takalar dengan menggunakan kekuatan otot lengan yang baik akan diikuti teknik regresi. terhadap kemampuan memukul bola pada Analisis regresi sederhana permainan bola kasti. kekuatan otot lengan terhadap kemampuan Variabel N r Pvalue Keterangan Kekuatan otot lengan (X1) 40 0,694 0,000 Signifikan Kemampuan memukul bola kasti (Y) Analisis regresi sederhana. (Rsquare) sebesar 0,396 atau 39,6%; berarti koordinasi mata-tangan terhadap ada kontribusi yang signifikan koordinasi kemampuan memukul bola pada permainan mata-tangan terhadap kemampuan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa memukul bola pada permainan bola kasti Kabupaten Takalar. Untuk mengetahui murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten besarnya kontribusi koordinasi mata-tangan Takalar sebesar 39,6%. Dengan demikian terhadap kemampuan memukul bola pada jika murid memiliki koordinasi matapermainan bola kasti dilakukan uji analisis tangan yang cepat akan diikuti terhadap regresi. hasil perhitungan uji regresi, kemampuan memukul bola pada permainan diperoleh nilai r hitung (r) = 0,629 (P < bola kasti dengan baik. 0,05), dengan nilai koefisien determinasi Variabel N r Pvalue Keterangan Koordinasi mata-tangan (X2) 40 0,629 0,000 Signifikan Kemampuan memukul bola kasti (Y) Analisis regresi ganda kekuatan secara bersama-sama yaitu mengetahui otot lengan dan koordinasi mata-tangan besarnya kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada dan koordinasi mata-tangan terhadap permainan bola kasti murid SD Negeri 164 kemampuan memukul bola pada permainan Taipa Kabupaten Takalar. Regresi ganda bola kasti. hasil perhitungan regresi ganda, dilakukan untuk mengetahui kontribusi diperoleh nilai R hitung (R) = 0,773 (P < variabel bebas terhadap variabel terikat 0,05), dengan nilai koefisien determinasi R2 Nilai Statistik
Ichsani, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Memukul Bola
= 0,598, dengan nilai F hitung (F) sebesar 27,515. Hal ini berarti bahwa ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan Variabel R Kekuatan otot lengan (X1) dan Koordinasi mata-tangan (X2) 0,773 Kemampuan memukul bola kasti (Y) Pengujian Hipotesis. Ada tiga buah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Ketiga hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya melalui data empiris. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji regresi (statistik parametrik) maka diperoleh hasil seperti berikut ini: Ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Hipotesis statistik yang akan di uji: Ho : rX 1 y = 0, H1 : rX 1 y 0, Kriteria pengujian: Jika r (P > 0.05), maka terima H0 dan tolak H1, Jika r (P < 0.05), maka tolak H0 dan terima H1, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data kekuatan otot lengan diperoleh nilai koefisien regresi (r) = 0,694 (P < 0,05), dengan nilai koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0,482 atau 48,2%; maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar sebesar 48,2%. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila murid memiliki nilai kekuatan otot lengan yang cepat maka akan diikuti terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti yang cukup jauh. Begitu juga sebaliknya apabila murid memiliki nilai kekuatan otot lengan yang kurang baik maka akan diikutii pula terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti yang jelek (pendek). Ada kontribusi koordinasi matatangan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar Hipotesis statistik yang akan di uji: Ho : rX 2 y = 0, H1 : rX 2 y 0, Kriteria pengujian: Jika r (P > 0.05), maka terima H0 dan tolak H1, Jika r (P < 0.05), maka tolak H0 dan terima H1, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data koordinasi mata-tangan
47
terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. R2
F
Pvalue
Keterangan
0,598
27,515
0,000
Signifikan
diperoleh nilai koefisien regresi r = 0,629 (P < 0,05), dengan nilai koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0,396 atau 39,6%; maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar sebesar 39,6%. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila murid memiliki nilai koordinasi mata-tangan yang cepat maka akan diikuti terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti yang cukup jauh. Begitu juga sebaliknya apabila murid memiliki nilai koordinasi mata-tangan yang lambat maka akan diikutii pula terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti yang jelek (pendek). Ada kontribusi kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Hipotesis statistik yang akan di uji: Ho : Rx1.2 y = 0, H1 : Rx1.2 y 0, Kriteria pengujian: Jika R (P > 0.05), maka terima H0 dan tolak H1, Jika R (P < 0.05), maka tolak H0 dan terima H1, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data regresi ganda, diperoleh nilai r hitung (R) sebesar 0,773, setelah dilakukan uji signifikan atau uji keberartian regresi ganda dengan menggunakan uji F regresi diperoleh nilai F hitung sebesar 27,515, dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena nilai probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 (P < 0,05), maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksikan kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti ( dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil ). Maka H0 ditolak dan H1 diterima atau koefisien regresi signifikan. Hal ini berarti, ada kontribusi yang signifikan secara bersama-
Ichsani,ILARA, KontribusiVolume KekuatanIII, OtotNomor Lengan 1, Dan Koordinasi Mata Tangan 48 Jurnal Januari-Juni 2012, hlm.Terhadap 41 – 50 Kemampuan Memukul Bola
sama antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Nilai koefisien determinasi (R square) yang diperoleh nilai sebesar 0,598, hal ini berarti bahwa 59,8% kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti dijelaskan oleh kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan, sedangkan sisanya 12,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. Berdasarkan tabel uji anova atau F tes, ternyata didapat F hitung sebesar 27,515 dengan tingkat signifikan 0,000 karena nilai probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksikan kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila murid memiliki unsur fisik kekuatan otot lengan dan koordinasi matatangan yang baik, maka akan diikuti terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti yang baik pula. Pembahasan Hasil-hasil analisis kontribusi kedua variabel bebas dengan variabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interprestasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Analisis statistik menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang dikemukakan oleh Harsono
48
(1988:177), sebagai berikut :Pertama, oleh karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik. Kedua oleh karena kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi atlet/orang dari kemungkinan cedera. Ketiga oleh karena dengan kekuatan, atlet akan dapat lari lebih cepat, melempar atau menendang lebih jauh dan lebih efisien, memukul lebih keras, demikian pula dapat membantu memperkuat stabilitas sendi-sendi. Kebutuhan kekuatan pada setiap cabang olahraga berbeda-beda, seperti pada cabang olahraga tenis lapangan berbeda dengan cabang olahraga bulu tangkis, sepak bola, permainan bola voli, dan lain sebagainya. Kenyataan ini menimbulkan pengetahuan, bahwa latihan kekuatan itu bersifat khusus sesuai dengan cabang olahraga yang dikehendaki. Sehingga untuk melakukan atau melaksanakan kemampuan memukul bola diperlukan suatu aktivitas gerak motorik. Dalam hal ini kekuatan otot lengan merupakan suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks dan sangat erat hubungannya power pada saat melakukan pukulan. Ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Analisis statistik menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Koordinasi mata-tangan merupakan suatu kemampuan untuk menyatakan berbagai system syaraf gerak yang terpisah, ke dalam satu pola gerak yang efisien dari mata ke hipotalamus menuju ke tangan. Makin kompleks gerak yang dilakukan pada saat akan memukul bola, maka membutuhkan tingkatan koordinasi matatangan yang diperlukan. Sehingga untuk melakukan atau melaksanakan kemampuan memukul bola diperlukan suatu aktivitas gerak motorik. Dalam hal ini mata dan
Ichsani, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Memukul Bola
tangan merupakan suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks dan sangat erat hubungannya seperti dengan kekuatan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, dan daya tahan. Kebutuhan akan koordinasi gerakan antara mata dan tangan pada saat memukul bola pada permainan bola kasti adalah untuk menyempurnakan teknik dasar memukul bola agar tidak terjadi suatu kesalahan dalam gerakannya. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan dan koordinasi matatangan secara bersama-sama terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berpikir dan teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada. Pukulan yang baik adalah pukulan yang tepat mengenai bola dan menghasilkan jarak pukulan yang jauh sehingga sulit ditangkap oleh lawan. Pukulan yang tepat dan menghasilkan jarak yang jauh dapat dihasilkan jika didukung koordinasi mata-tangan, dan kekuatan otot lengan yang baik. Dengan memiliki koordinasi mata-tangan, bola yang datang dapat dipukul sekuat mungkin dan hasilnya dapat jauh. Disamping itu dengan ditunjang kekuatan otot lengan dan koordinasi matatangan maka bola yang datang akan mudah dipukul dengan baik. Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila murid didukung kekuatan otot lengan yang tinggi dan koordinasi mata-tangan yang cepat maka murid tersebut dapat melakukan pukulan bola yang jauh serta dapat menggunakan tenaga secara efisien. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasannya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar sebesar 48,2%. Ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata-tangan terhadap
49
kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar sebesar 39,6%. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar sebesar 59,8%. Saran Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan penelitian ini, maka dapat disarankan atau direkomendasikan beberapa hal: Untuk meningkatkan kemampuan pukulan bola pada permainan bola kasti maka perlu diperhatikan unsur fisik kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan seseorang. Kepada para guru penjas agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam mengajar atau melatih memukul bola pada permainan bola kasti. Dalam hal ini komponen fisik, kekuatan otot lengan dan koordinasi matatangan diberikan pada anak didik atau atlet agar hasil pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agara melibatkan variabelvariabel lain yang relevan dengan penelitian ini serta dengan populasi dan sampel yang lebih luas. DAFTAR RUJUKAN Arikunto Suharsimi. 1993, Prosedur Peneltian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: rineka cipta. Ateng, Abdul Kadir. 1992. Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud. Barrow, Harold M. and McGee.Rossemary 1979 A Practical Approach to measurement in Physical education. Philandelphis Basith, Ichsani . 2007. Permainan Bola Kecil. Makassar: Bompa. T.O. 1983. Theory and Methodology of Training. Canada: Kendali/Hunt Publishing Company.
Ichsani,ILARA, KontribusiVolume KekuatanIII, OtotNomor Lengan 1, Dan Koordinasi Mata Tangan 50 Jurnal Januari-Juni 2012, hlm.Terhadap 41 – 50 Kemampuan Memukul Bola
Depdikbud. 1994. Metodik Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah Dasar. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdikbud. Fox. EL, Browers, RW. Foss. ML. 1988. The Physiological Basis of Physical Eduction and Athletics. Philadelpia: Saunders College Pub. GBHN. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar, Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdikbud. Hadi Sutrisno. 1986. Statistik Jilid III, Yogyakarta: Fakultas UGM Halim Ichsan Nur, 2004., Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. Universitas Negeri Makassar, Makassar Hare, dick. 1982. Principles of Sport Training: Introduction to Theory of Methods of Training, Berlin: Sportverlag. Harsono. 1988. Choaching dan AspekAspek Psikologis dalam Coaching, Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud Ismaryati, 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta : Sebelas Maret University Press Jensens, C.R. Gorden W. and Bengerter, B.L. 1983. Applied Kinesiology and Biomechanics. New York: McGrow Hill Book Company Johnson, Barry L., Nelson, Jack K. 1986 Practical Measurements for Evaluation in Physical Education. New York: Macmillan Publishing Company.
50
Nurhasan, 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip-prinsip dan Penerapannya. Jakarta : Direktorat Jenderal Olahraga. Nossek. J. 1982. General Theoty of Training Panafrican Press Ltd Logos. Sajoto Mochammad. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, Semarang: Ditjen Dikti Depdikbud. Singer, R. 1982. Motor Learning And Human Performance Application to Motor Skill and Movement The Florida State University Memillan Publishing. Co, INC, New York. Soegijono, dkk. 2002. Buku Pembiaan dan Pengembangan Usia Dini, Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen Direktrorat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Soemitro. 1992. Permainan Kecil, Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud Sudjana,Nana. 1995. Metode Statistic. Bandung : Penerbit Tarsito. Sugiyono.2000. Statistika Dalam Penelitian. Bandung :Penerbit CV.Alfabetha Suyanto, Drs. 1999 Pendidikan dan Kesehatan Jilid 4, Erlangga. Thachir A. Malik 1999. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Yudistira. Yahya, M. Kasmad. 1987. Struktur dan Rambu-Rambu Penulisan Thesis, Ujung Pandang: FPOK IKIP Ujung Pandang.