1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA/I S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA DALAM MEMILIH MATA AJAR PILIHAN AKUNTANSI SYARIAH Fersinta Hapsari
Dodik Siswantoro
Program Studi Ekstensi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
ABSTRAK Skripsi ini meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa/i S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dalam memilih mata ajar pilihan Akuntansi Syariah. Dalam pengolahan data, skripsi ini menggunakan analisis faktor dan crosstabulation. Hasil penelitian menggunakan factor analysis menunjukan, faktor learning value merupakan faktor yang paling penting bagi mahasiswa/i dalam memilih mata ajar pilihan Akuntansi Syariah.
Kata kunci: Akuntansi syariah; mata ajar pilihan; analisis faktor
ABSTRACT This thesis examines factors affecting undergraduate students in Accounting Faculty of Economics, University of Indonesia's in selecting Islamic Accounting Course Selection. In data processing, this study use factor analysis and crosstabulation. The results of study using factor analysis showed that learning value factor is the most important factor for students in choosing Islamic Accounting Course Selection.
Key words: Islamic accounting; course selection; factor analysis.
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
2 PENDAHULUAN
Lataar Belakang Masalah Akuntansi Syariah, merupakan bidang akuntansi yang saat ini sedang dalam perkembangan pesat di dunia. Perkembangan Akuntansi Syariah yang pesat ini pastinya juga didasari oleh adanya kebutuhan sumber daya manusia di bidang Akuntansi Syariah dari dunia bisnis dan lembaga-lembaga keuangan berbasis syariah yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Akuntansi syariah sendiri diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksitransaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT, sehingga ketika mempelajari akuntansi syariah dibutuhkan pemahaman yang baik mengenai akuntansi sekaligus tentang syariah Islam (Nurhayati & Wasilah, 2011). Akuntansi dalam Islam sendiri merupakan alat untuk melaksanakan perintah Allah SWT (dalam QS 2:282) untuk melakukan pencatatan dalam melakukan transaksi usaha. Di Indonesia sendiri Akuntansi Syariah sudah mulai dikaji secara serius, salah satu bukti nyatanya yaitu sudah dibuatnya peraturan mengenai Akuntansi Syariah, yaitu Standar Akuntansi Keuangan Syariah. Tidak hanya itu, saat ini Akuntansi Syariah menjadi salah satu mata kuliah yang diajarkan pada beberapa perguruan tinggi. Dengan diselenggarakannya mata ajar Akuntansi Syariah di beberapa perguruan tinggi, juga sekaligus menjawab kebutuhan dari dunia bisnis dan lembaga keuangan syariah yang ada di Indonesia akan sumber daya manusia yang ahli di bidang Akuntansi Syariah. Di Indonesia ada 54 perguruan tinggi yang menyelenggarakan Akuntansi Syariah sebagai salah satu mata ajar yang diajarkan dan satu perguruan tinggi yaitu IAIN Surakarta yang menyelenggarakan Program Studi Akuntansi Syariah. Diantara 54 perguruan tinggi, Universitas Indonesia (UI) termasuk perguruan tinggi yang juga menyelenggarakan mata ajar Akuntansi Syariah. Mata ajar ini diselenggarakan pada Fakultas Ekonomi UI (FEUI), pada Program Pendidikan Diploma 3, Strata 1 dan Strata 2. Pada Program Pendidikan Diploma 3 & Strata 1 mata ajar Akuntansi Syariah ditawarkan sebagai salah satu mata ajar pilihan. Di Program Pendidikan Strata 1 khususnya, ada 3 program studi yang ditawarkan yaitu Program Studi Ilmu Ekonomi, Program Studi Manajemen & Program Studi Ekstensi Manajemen, dan Program Studi Akuntansi & Program Studi Ekstensi Akuntansi. Mata ajar Akuntansi Syariah ini ditawarkan kepada mahasiwa/i Program Studi Ilmu Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi sebagai mata ajar pilihan,
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
3 sedangkan pada program studi ekstensi mata ajar pilihan ini hanya ditawarkan pada mahasiswa Program Studi Ekstensi Akuntansi. Penjelasan mengenai mata ajar Akuntansi Syariah pada paragrap sebelumnya menunjukan bahwa hanya mahasiswa/i yang berminat mempelajari mata ajar Akuntansi Syariah yang akan mengambil mata ajar ini. Secara sederhana minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang (Saleh & Wahab, 2004). Jadi, mahasiswa/i yang senang dengan mata ajar ini akan memberikan perhatian dan ketertarikan yang lebih pada mata ajar ini dibandingkan mata ajar pilihan yang lain, sehingga mahasiswa/i ini akan memilih mata ajar Akuntansi Syariah sebagai mata ajar pilihannya. Dengan adanya minat dari mahasiswa/i, mereka akan dengan senang hati dan lebih giat mempelajari mata ajar ini Tidak tertutup kemungkinan minat mahasiswa/i memilih mata ajar ini karena adanya motivasi-motivasi tertentu. Menurut Hoy dan Miskel (1998) motivasi adalah kekuatankekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan, ketegangan (Tension States), atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan kearah pencapaian tujuan-tujuan personal (Saleh & Wahab, 2004). Motivasi-motivasi mahasiwa/i untuk memilih mata ajar ini bisa berupa, adanya ketertarikan terhadap topik yang diajarkan dari mata ajar ini dan tujuan akhir mereka setelah mempelajari Akuntansi Syariah seperti memenuhi jumlah SKS yang dibutuhkan, mendapatkan nilai yang baik pada mata ajar ini, serta tujuan pembuatan tugas akhir, melanjutkan studi, dan berkarir di bidang yang berkaitan dengan Akuntansi Syariah. Selain itu, motivasi-motivasi mahasiswa/i bisa juga dilandasi karena dorongan mereka untuk berkenalan dengan orang-orang yang baru, ajakan dari teman-teman dekat mereka, latar belakang mahasiswa/i yang seorang muslim, dan pengalaman mereka sebelumnya mengenai dosen pengajar mata ajar ini. Mereka mengetahui dosen yang mengajar adalah dosen yang populer di kalangan mahasiswa dan mereka juga mendapatkan informasi-informasi dari mahasiswa/i yang pernah diajarkan oleh dosen pengajar di kelas Akuntansi Syariah bahwa rata-rata mahsiswa/i tersebut mendapatkan nilai yang baik. Bahkan seringkali mereka beranggapan sangat mudah untuk mendapatkan nilai yang baik di kelas Akuntansi Syariah, sehingga akan berdampak baik pada IPK yang mahasiswa/i miliki pada saat itu. Padahal mata ajar Akuntansi Syariah dibentuk dengan tujuan lulusan mahasiswa/i lulusan Akuntansi FEUI memiliki kemampuan dan pengetahuan akuntansi dan syariah serta
dapat berkarir di
perusahaan-perusahaan atau di perbankan yang berbasis syariah serta dapat berkontribusi
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
4 kepada asosiasi profesi akuntan dalam bidang syariah. Jika para mahasiswa/i memilih mata ajar Akuntansi Syariah hanya karena alasan-alasan yang tidak membuat kemampuan individu mahasiswa/i di bidang ini meningkat, maka tujuan FEUI menyelenggarakan mata ajar ini tidak akan tercapai. Melihat mata ajar Akuntansi Syariah masih menjadi mata ajar pilihan di FEUI bukan sebagai program studi dan berbagai alasan mahasiswa/i memilih mata ajar ini, serta semakin pesatnya dunia bisnis dan lembaga keuangan berbasis syariah yang diikuti dengan kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten dibidang akuntansi syariah, penulis termotivasi untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa/i S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dalam memilih mata ajar Akuntansi Syariah sebagai mata ajar pilihan.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa/i S1 Akuntansi FEUI dalam memilih mata ajar Akuntansi Syariah sebagai mata ajar pilihan.
TINJAUAN RINGKAS
Minat Shaleh dan Wahab (2004) menjelaskan minat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.
Motivasi Syah (2010) menjelaskan pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
Belajar Hilgard (1983) menegaskan bahwa “belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang relatif permanen, yang terjadi karena pengalaman”. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga faktor, yaitu faktor yang berasal
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
5 dari luar diri pelajar (faktor eksternal), faktor yang berasal dari dalam diri sang pelajar (faktor internal), dan faktor pendekatan belajar. Faktor eksternal terdiri dari faktor non-sosial dan faktor sosial. Menurut Suryabrata (2010) faktor-faktor non-sosial dalam belajar jumlahnya terbilang sangat banyak, misalnya seperti: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang, ataupun malam), tempat (letaknya, pergedungannya), alat-alat yang di pakai untuk belajar (seperti alat tulis-menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dan sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat pelajaran. Menurut Syah (2010) yang dimaksud sosial disini adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial disini adalah lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial siswa, dan lingkungan sosial orang tua & keluarga. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. Menurut Suryabrata (2010) faktor fisiologis terdiri dari keadaan tonus (ketegangan otot) dan keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi panca indera. Menurut Syah (2010) banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Frandsen (1961) mengatakan bahwa faktor psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut (dalam Suryabrata, 2010): a) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia lebih luas. b) Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju. c) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman. d) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan kooperatif maupun dengan kompetisi. e) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran. f) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar (Frandsen, 1961). Faktor yang terkahir, faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran (Syah, 2010).
Sikap dan Sifat Guru yang Baik Purwanto (2007) menjelaskan, beberapa sikap dan sifat guru yang baik adalah adil; percaya dan suka kepada murid-muridnya; sabar dan rela berkorban; memiliki perbawa (gezag) terhadapa anak-anak; penggembira; bersikap baik kepada guru-guru lainnya; bersikap baik terhadap masyarakat; benar-benar menguasai mata pelajaran; suka kepada mata pelajaran yang diberikan; dan berpengetahuan luas.
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
6 Akuntansi Syariah Menurut Nurhayati (2011), akuntansi syariah adalah proses akuntansi atas transaksitransaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT. Seritfikasi Akuntansi Syariah di Indonesia disebut Ujian Sertifikasi Akuntansi Syariah (USAS) yang diadakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Tujuan diadakannya Ujian Sertifikasi Akuntansi Syariah (USAS) yaitu sebagai berikut: 1. Mengukur kemampuan/kompetensi peserta terhadap pemahaman ilmu akuntansi syariah 2. Menjadi alat ukur standar kualitas bagi mereka yang ingin memahami akuntansi syariah 3. Menjadi alat ukur standar kualitas bagi lembaga/institusi yang ingin mendapatkan SDM yang memahami bidang akuntansi syariah 4. Dapat dijadikan sebagai persyaratan untuk memasuki bidang profesi tertentu yang bergerak di bidang akuntansi syariah. Ujian sertifikasi akuntansi syariah dalam skala internasional disebut Certified Islamic Professional Accountants (CIPA). Ujian sertifikasi ini adalah ujian yang diadakan oleh Accounting and Auditing Organisation Of Islamic Financial Institutions (AAOIFI). Seperti yang telah diketahui, saat ini sumber daya manusia profesional di bidang Akuntansi Syariah masih sedikit, sehingga kebutuhan SDM pada perbankan syariah di bidang Akuntansi Syariah dan Akuntansi Perbankan Syariah akan sangat besar. Ini berarti bagi yang memiliki kemampuan dibidang akuntansi syariah memiliki peluang berkarir di Perbankan Syariah yang sangat besar dengan memiliki kemungkinan kenaikan jenjang karir yang sangat mudah.
Penelitian Terdahulu Babad (2001) melakukan penelitian yang meneliti mengenai faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan mahasiswa/i di Universitas Hebrew di Jerusalem dalam memilih suatu mata ajar pada periode awal perkuliahan (first course) dan periode akhir perkuliahan (last course) (Babad, 2001). Analisis component utama pada kuesioner untuk penelitian ini menghasilkan enam komponen, yaitu 1.
Learning Value (tingkat intelektual, tantangan, topik yang menarik, tugas, dll)
2.
Good Lecturer (humoris, jelas, berkarisma, hubungan dengan siswa, dll)
3.
Easy Course (penilaian, tugas, kehadiran, format ujian, dll)
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
7 4.
Prerequisite (berhubungan dengan pengetahuan sebelumnya atau membimbing pada mata ajar lainnya)
5.
Comfortable Course (hari, waktu, dan jumlah kredit)
6.
Famous Lecturer
Penelitian lainnya dilakukan oleh Babad dan Tayeb (2003) yang membahas mengenai pemilihan mahasiswa/i di Israeli University atas mata ajar yang mereka pilih lebih dulu. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa mahasiswa/i lebih memilih mata ajar yang mudah dibanding yang sulit. Mereka baru akan memilih mata ajar yang sulit bila sudah tidak ada pilihan lain. Hasil selanjutnya menunjukan mahasiswa memilih mata ajar karena nilai pembelajaran (learning value), diikuti hasil selanjutnya yaitu gaya mengajar (lecturer style). Hubungan korelasi juga menunjukan bahwa mahasiswa/i yang lebih tua dan berada pada tingkat yang lebih tinggi lebih memilih mata ajar yang lebih sulit dan nilai pembelajaran yang tinggi. Penelitian lainnya dilakukan oleh Amrullah dan Sari yang meneliti mengenai pelaksanaan metode PBL (Problem Based Learning) dan hubungannya dengan soft skill dan prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program S1 reguler akuntansi yang sedang mengambil mata kuliah Akuntansi manajemen yang menggunakan metode PBL. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan survei pada penilaian siswa tentang trigger problem, fasilitator, dan learning climate dalam pelaksanaan PBL. Penelitian ini meneliti hubungan antara kinerja dan peningkatan keterampilan siswa dengan trigger problem, fasilitator dan learning climate. Penelitian ini membandingkan kinerja siswa di kelas PBL dan kelas perkuliahan. Penelitian ini juga membandingkan peningkatan soft skill mahasiswa ketika menggunakan metode PBL dan ketika mereka menggunakan lecturing method. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trigger problem dan learning climate memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan peningkatan softs kills mahasiswa, dan hanya trigger problem yang memiliki hubungan positif dengan kinerja siswa. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kinerja siswa antara kelas PBL dan lecturing class. Untuk peningkatan keterampilan, hanya communication skill dan working in team skill yang memiliki perbedaan yang signifikan antara kelas PBL dan lecturing class Merujuk pada jurnal utama penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Babad (2001), penulis mengambil lima komponen pada penelitiannya sebagai variabel dalam penelitian ini. Lima komponen penelitian tersebut yaitu learning value, good lecturer, easy course, comfortable course, dan famous lecturer. Mengacu pada tinjauan pustaka yang telah
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
8 penulis jabarkan, faktor-faktor ini penulis kelompokan berdasarkan aspek internal dan aspek eksternal yang mempengaruhi mahasiswa/i S1 Akuntansi FEUI memilih Akuntansi Syariah sebagai mata ajar pilihan. Komponen yang masuk kedalam aspek internal adalah learning value dan sebagai komponen tambahan yaitu spiritual motive. Kemudian, komponen yang masuk kedalam aspek eksternal adalah good lecturer, easy course, comfortable course, famous lecturer. Sebagai tambahan, pada aspek eksternal penulis menambahkan komponen social environment.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Data Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data
menggunakan
instrumen
penelitian,
analisis
data
bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2008). Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode multivariate. Metode multivariat merupakan metode statistik yang dapat mempertimbangkan sekian banyak faktor untuk menjelaskan hubungan yang terjadi dalam sebuah fenomena sosial atau alam yang kompleks (Santoso, 2012). Variabel-variabel dalam penelitian ini tidak saling bergantung satu dengan yang lain sehingga disebut dengan interdependensi (Santoso, 2012). Ciri penting interdependensi adalah tidak adanya variabel dependen dan variabel independen. Jadi semua variebel bersifat independen. Berdasarkan sumbernya data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer adalah data yang dihasilkan secara langsung oleh peneliti untuk tujuan tertentu untuk menjawab permasalahan penelitian (Malhotra, 2004). Pengujian data pada penelitian ini menggunakan aplikasi statistic SPSS versi 20.
Instrumen Penelitian Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Kuesioner penelitian ini menggunakan skala likert (likert scale). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif. Jawaban tersebut
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
9 yaitu, sangat tidak setuju dengan point 1, tidak setuju dengan poin 2, setuju dengan poin 3, sangat setuju dengan poin 4, dan sangat setuju sekali dengan poin 5.
Sampel Penelitian dan Teknik Pengumpulan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i S1 Akuntansi FEUI, serta lulusan S1 Akuntansi FEUI untuk medapatkan jumlah yang sampel yang lebih banyak untuk penelitian. Data primer dalam penelitian ini didapatkan melalui penyebaran kuisioner kepada mahasiswa/i S1 Akuntansi FEUI yang sedang mengambil dan sudah mengambil mata ajar pilihan Akuntansi Syariah, serta lulusan S1 Akuntansi FEUI yang pernah mengambil mata ajar pilihan ini. Penyebaran kuisioner diberikan secara pribadi kepada kelompok mahasiswa/i dan melalui e-mail serta jejaring sosial (facebook dan twitter). Kuesioner yang disebarkan melalui e-mail dan jejaring sosial dibuat menggunakan Google Docs. Waktu pengumpulan data dilakukan mulai dari bulan Oktober–November.
Teknik Analisis Data Jenis penelitian in berdasarkan metode statistiknya adalah metode multivariate, maka analisis lanjutan yang cocok digunakan dalam penelitian ini adalah factor analysis (analisis faktor). Analisis faktor mencoba menemukan hubungan (inter-relationship) antar sejumlah variabel-variabel yang awalnya saling independen satu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal (Santoso, 2012). Kumpulan variabel ini disebut faktor, dimana faktor tersebut tetap mencerminkan variabel-variabel aslinya. Proses Dasar Analisis Faktor: 1.
Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis. Variable-variabel yang ada pada penelitian ini terdiri dari 30 variabel. Variable-variabel ini pada awalnya dikelompokan berdasarkan aspek internal dan eksternal dengan mengacu pada teori yang ada. Pengelompokan varibel ini bukanlah hasil yang sesungguhnya, tetapi hanya untuk mempermudah pemahaman variable.
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
10
Aspek Internal: 1. Learning value (nilai pembelajaran) 2. Spiritual Motive (motif spiritual) Aspek Eksternal: 1. Good lecturer (dosen yang baik) 2. Easy course (mata ajar mudah) 3. Comfortable course (kenyamanan mata ajar) 4. Famous lecturer (dosen dikenal) 5. Social environment (lingkungan sosial)
Faktor-faktor mahasiswa S1 Akuntansi FEUI mengambil mata ajar pilihan Akuntansi Syariah
Gambar Pengelompokan Variabel-Variabel Penelitian berdasarkan Aspek Internal dan Eksternal
2.
Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan pada langkah 1 menggunakan metode Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling Adequacy dan Bartlett test of sphericity serta pengukuran Measure of Sampling Adequacy (MSA). Pengujian variabel ini bertujuan untuk menentukan apakah sampel dan variable layak untuk diuji lebih lanjut menggunakan analisis faktor.
3.
Analisis faktor. Analisis faktor disini maksudnya adalah menentukan berapa banyak faktor yang terbentuk dari variabel-variabel yang telah diuji sebelumnya.
4.
Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk. Interpretasi faktor dilakukan untuk memberikan nama pada faktor yang telah terbentuk, yang dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut.
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
11 HASIL PENELITIAN
Deskripsi Statistik Hasil dari penyebaran kuesioner pada penelitian ini didapatkan responden yang memilih mata ajar Akuntansi Syariah sebanyak 175 sampel.
Tabel Deskripsi Statistik responden Karakteristik Jenis kelamin
Uraian Laki-Laki Perempuan Total
Program Studi
Lulusan S1 Ekstensi S1 Ekstensi Lulusan S1 Reguler S1 Reguler Lulusan S1 Pararel S1 Pararel S1 Reguler Manajemen Total
Agama
Islam Kristen Konghucu Tidak mengisi Total
Tahun Angkatan
Angkatan 2011 Angkatan 2010 Angkatan 2009 Angkatan 2008 Angkatan 2007 Angkatan 2006 Angkatan 2005 Angkatan 2004 Total
Keminatan
Ya Tidak Total
Jumlah 72 103 175 13 55 6 85 1 14 1 175 151 22 1 1 175 26 109 21 3 12 1 2 1 175 155 20 175
% 41% 59% 100% 7% 31% 3% 49% 1% 8% 1% 100% 86% 13% 1% 1% 100% 15% 62% 12% 2% 7% 1% 1% 1% 100% 89% 11% 100%
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti mahasiswa/i dan alumni S1 Akuntansi FEUI yang pernah mengambil mata ajar pilihan Akuntansi Syariah, karena pada tabel tersdapat 1 mahasiswa yang berasal dari program studi S1 Reguler Manajemen maka sampel respinden
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
12 ini dikeluarkan. Jadi, sampel yang digunakan untuk dianalisis menggunakan analisis faktor menjadi 174 sampel. Keminatan yang ditunjukan pada tabel deskripsi statistik responden maksudnya adalah minat awal mahasiswa pada saat akan memilih mata ajar pilihan Akuntansi Syariah, apakah responden benar-benar berminat memilih mata ajar ini pada awal mereka akan memilih.
Analisis Faktor Dari 30 variabel yang telah diuji menggunakan analisis faktor, hanya 26 variabel yang tereduksi menjadi 7 faktor. Variabel-variabel yang tidak tereduksi kedalam faktor disebabkan pada saat rotasi faktor angka factor loadings variabel tidak menunjukan variabel cukup besar korelasinya dengan faktor yang terbentuk, dimana factor loadings yang terbentuk seharusnya lebih dari 0,5 (>0.5). Variabel-variabel yang tidak memiliki factor loadings diatas 0,5 adalah variabel 2, 7, 14, & 25.
Interpretasi Faktor 1.
Faktor 1: Dosen yang Baik (Good Lecturer) Tabel Komponen Faktor 1
Rangking Simbol Varaibel Variabel 1
X21
2
X18
3
X19
4
X20
5
X22
6
X16
7
X15
8
X17
Variabel Dosen mendorong siswa untuk ikut berpartisipasi di kelas Dosen pengajar terkenal sebagai orang yang ahli dalam mata ajar ini Dosen pengajar dikenal dapat menjalin hubungan yang baik dengan mahasiswa/i Dosen pengajar dikenal cerdas dan humoris Dosen pengajar dikenal karismatik, energik dan percaya diri dalam mengajar Dosen pengajar dikenal dan disukai dikalangan mahasiswa/i Tertarik dengan dosen pengajarnya Cara mengajar dosen pengajar dikenal sangat jelas dan mudah dimengerti
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Factor Mean Loadings 0,719
3,51
0,792
3,47
0,869
3,40
0,805
3,34
0,792
3,27
0,719
3,26
0,674
3,25
0,765
3,21
Univeristas Indonesia
13 2.
Faktor 2: Keadaan Saat ini dan Tujuan Masa Depan (current condition & Goal in The Future) Tabel Komponen Faktor 2
Rangking Simbol Variabel Variabel Variabel X26 Saya seorang Muslim 1 Mata ajar ini dapat berkontribusi untuk X28 2 pekerjaan saya saat ini atau di masa depan Mempelajari Akuntansi Syariah dapat X30 memperbesar peluang saya dalam medapatkan 3 pekerjaan Saya ingin melanjutkan pendidikan yang X27 berkaitan dengan yang saya pelajari di mata 4 ajar ini X29 Saya ingin berkarir di bidang syariah 5 3.
Factor Mean Loadings 0,595 4,06 0,856
3,11
0,792
2,97
0,847
2,79
0,876
2,76
Faktor 3: Tingkat Kemudahan Mata Ajar Akuntansi Syariah (Easy Course) Tabel Komponen Faktor 3
Rangking Simbol Variabel Variabel
4.
1
X13
2
X11
3
X10
4
X12
Variabel Model/format ujiannya cocok dengan yang saya inginkan Mata ajar Akuntansi Syariah mudah untuk dipelajari Sangat mudah mendapatkan nilai yang tinggi di mata ajar ini Tugas-tugas yang diberikan mudah dan tidak terlalu banyak
Factor Mean Loadings 0,645
2,84
0,779
2,82
0,578
2,75
0,792
2,74
Faktor 4: Nilai Pembelajaran (Learning Value) Tabel Komponen Faktor 4
Rangking Simbol Variabel Variabel Variabel X4 Ingin mempelajari pengetahuan yang baru 1 Materi Akuntansi Syariah yang diajarkan X1 2 sangat menarik Memperluas pengetahuan selain akuntansi X3 3 konvensional
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Factor Mean Loadings 0,725 4,11 0,533
3,48
0,740
3,16
Univeristas Indonesia
14 5.
Faktor 5: Cara Penilaian Dosen terhadap Mahasiswa/i Tabel Komponen Faktor 5
Rangking Simbol Variabel Variabel
6.
1
X23
2
X24
Variabel Dosen memberikan nilai dengan adil sesuai dengan kemampuan saya Dosen pengajar mudah memberikan nilai akhir yang tinggi kepada mahasiswa/i
Factor Mean Loadings 0,533
3,41
0,740
3,25
Faktor 6: Kenyamanan (Comfortable) Tabel Komponen Faktor 6
Rangking Variabel
Simbol Variabel
2
X9
1
X8
7.
Variabel Jumlah SKS mata kuliah Akuntansi Syariah cocok untuk memenuhi jumlah SKS yang saya perlukan Hari dan jam kuliah cocok dengan jadwal kegiatan saya lainnya
Factor Mean Loadings 0,856
3,27
0,786
3,14
Faktor 7: Pengembangan Diri (Self Growth) Tabel Komponen Faktor 7
Rangking Simbol Variabel Variabel 1
X5
2
X6
Variabel Mengembangkan kemampuan dan pengetahuan tentang Akuntansi Syariah yang telah saya miliki lebih dalam lagi Teman-teman banyak yang memilih mata ajar ini
Factor Mean Loadings 0,653
3,29
0,575
2,64
Rangking Faktor Berdasarkan Rata-Rata per Kelompok Faktor
Ranking 1 2 3 4 5 6 7
Tabel Rangking Faktor Faktor Learning Value Good Lecturer Cara Penilaian Dosen terhadap Mahasiswa/i Comfortable Current Condition & Goal in The Future Self Growth Easy Course
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Skor Rata-Rata 3,583333 3,33875 3,33 3,205 3,138 2,965 2,797
Univeristas Indonesia
15 PEMBAHASAN
1.
Faktor 1: Dosen yang Baik (Good Lecturer) Faktor 1 ini sesuai dengan yang dikemukakan Syah (2010) bahwa faktor belajar
seseorang bisa berasal dari luar orang tersebut (faktor eksternal), dimana faktor eksternal disini adalah lingkungan sosial yaitu seorang pengajar. Syah (2010) menjelaskan bahwa hal ini dapat mempengaruhi semangat belajar dan daya dorong bagi kegiatan belajar seseorang. Selain itu faktor ini juga sesuai dengan sikap dan sifat-sifat guru yang baik
menurut
Purwanto (2007), yang diantaranya sesuai dengan hasil dari faktor ini yaitu sikap dan sifat yang adil, penggembira, benar-benar menguasai mata pelajaran dan berpengetahuan luas. Dikemukakan pula dalam suatu riset yang dilakukan McCombs (2001); Newman (2001); Ryan & Deci (2000) bahwa murid yang merasa punya guru yang suportif dan perhatian akan lebih termotivasi untuk belajar (dalam Santrock, 2011).
2.
Faktor 2: Keadaan Saat ini dan Tujuan Masa Depan (current condition & Goal in The Future) Hasil dari faktor 2 ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Najati (dalam Shaleh &
Wahab, 2004) bahwa motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Selain itu, hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Maslow bahwa kebutuhan spiritual manusia merupakan kebutuhan alami, yang integritas perkembangan dan kepribadian individu sangat tergantung pada kebutuhan spiritual. Dengan demikian, dapat dikatakan mahasiswa/i memilih mata ajar Akuntansi Syariah karena termotivasi dengan tujuan akhir mereka dalam mempelajari mata ajar ini yang juga dilandasi dengan kebutuhan spiritual.
3.
Faktor 3: Tingkat Kemudahan Mata Ajar Akuntansi Syariah (Easy Course) Hasil dari faktor 3 ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Santrock (2011) bahwa
salah satu motivasi meraih sesuatu adalah adanya motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk menccapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Dalam hal ini mahasiswa/i memilih mata ajar Akuntansi Syariah karena informasi yang mereka dapatkan dalam mempelajari mata ajar ini tidak banyak kendala yang dihadapi sehingga mereka bisa dengan mudah mendapatkan nilai yang tinggi.
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
16 4.
Faktor 4: Nilai Pembelajaran (Learning Value) Hasil dari faktor 4 ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Frandsen (dalam
Suryabrata, 2010) bahwa salah satu pendorong seseorang belajar adalah adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia lebih luas. Hal ini dikategorikan sebagai faktor internal dalam belajar oleh Suryabrata (2010), dimana faktor internal merupakan faktor yang datangnya dari dalam individu seseorang. Selain itu berdasarkan arahnya, karena mahasiswa/i memilih mata ajar ini karena adanya ketertarikan maka dapat dikategorikan kedalam minat intrinsik, minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar atau minat asli (Shaleh & Wahab, 2004). Jadi, dapat dikatakan bahwa mahasiswa/i memilih mata ajar ini karena dilandasai adanya ketertarikan terhadapa materi yang diajarkan pada mata ajar ini.
5.
Faktor 5: Cara Penilaian Dosen terhadap Mahasiswa/i Hasil dari faktor 5 ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Santrock (2011) bahwa
salah satu motivasi meraih sesuatu adalah adanya motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk menccapai tujuan). Selain itu Purwanto (2007) juga mengungkapkan bahwa salah satu sikap dan sifat guru yang baik adalah adil, termasuk adil dalam memberikan nilai kepada muridnya. Jadi, dalam hal ini sejumlah mahasiswa/i memilih mata ajar ini karena mengetahui dosen yang mengajar adil dalam memberi nilai akhir dan yang lainnya karena dosen mudah memberikan nilai yang tinggi pada nilai akhir mahasiswa/i.
6.
Faktor 6: Kenyamanan (Comfortable) Hasil dari faktor 6 ini sesuai dengan penjelasan minat berdasarkan arahnya yang
diungkapkan oleh Shaleh dan Wahab (2004) dalam hal ini dikategorikan sebagai minat ekstrinsik. Minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut hilang. Selain itu minat ini sebagi pendorong atau motivasi mahasiswa/i dalam memilih mata ajar Akuntansi Syariah yang dikategorikan sebagai motivasi darurat. Motivasi darurat mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri, motivasi ini timbul jika situasi menuntut timbulnya kegiatan yang cepat dan kuat dari diri manusia. Dalam hal ini motivasi timbul atas keinginan seseorang, tetapi karena rangsangan dari luar. Jadi, mahasiswa/i ini memilih mata ajar Akuntansi Syariah karena adanya kewajiban yang harus mereka penuhi tetapi terbentur dengan kepentingan
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
17 mereka yang lain, sehingga mahasiswa/i memilih mata ajar Akuntansi Syariah agar semua kewajiban dan kepentingannya dapat terlaksana.
7.
Faktor 7: Pengembangan Diri (Self Growth) Hasil dari faktor 7 ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Frandsen (dalam
Suryabrata, 2011) bahwa salah satu faktor eksternal yang mendorong seseorang untuk belajar adalah adanya sikap kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju. Selain itu hal ini juga berkaitan dengan motif sosial yang dikemukakan oleh Santrock (2011), dimana motif sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dikenal melalui pengalaman sosial, sebagaimana halnya pada faktor ini mahasiswa/i memilih mata ajar Akuntansi Syariah selain ingin memajukan dirinya dia juga membutuhkan kawan-kawan yang akrab dengannya sehingga mereka lebih termotivasi untuk memilih mata ajar ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data yang disajikan pada bab 4, kesimpulan yang dapat diperoleh adalah faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa/i S1 Ekstensi FEUI dalam memilih mata ajar pilihan Akuntansi Syariah ada 7 faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu: 1. Learning Value 2. Good Lecturer 3. Cara Penilaian Dosen terhadap Mahasiswa/i 4. Comfortable 5. Current Condition & Goal in The Future 6. Self Growth 7. Easy Course Dari ketujuh faktor tersebut, faktor yang paling penting bagi mahasiswa/i dalam memilih mata ajar pilihan Akuntansi Syariah yaitu learning value, ini menandakan pada awal mahasiswa/i memilih mata ajar pilihan Akuntansi Syariah mereka tertarik dengan materi yang akan diajarkan nantinya pada mata ajar pilihan ini. Sedangkan faktor penting berikutnya secara berurutan yaitu good lecturer, cara penilaian dosen terhadap mahasiswa/i, comfortable, current condition & goal in the future, self growth, dan easy course.
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
18 SARAN
1. Penelitian Selanjutnya a. Menambah jumlah sampel penelitian b. Menambahkan variabel yang dirasa masih kurang dalam penelitian ini. c. Penelitian dilakukan pada beberapa universitas yang memiliki mata ajar Akuntansi Syariah d. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa meneliti pada mata ajar pilihan yang lain juga. 2. Pihak FEUI yang terkait dengan mata ajar Akuntansi Syariah Saran untuk pihak FEUI ini diuraikan berdasarkan saran dari para responden, berikut saran yang diberikan oleh para responden: a. Kepada para dosen, mahasiswa/i berharap agar materi yang diajarkan lebih ditekankan pada akuntansinya selain istilah-istilah mengenai akuntansi syariah yang masih kurang familiar. b. Pihak FEUI mendatangkan praktisi dari luar, agar mahasiswa/i bisa melihat contoh yang sebenarnya dari dunia pekerjaan. c. Pihak FEUI memberikan literatur buku tambahan yang lebih lengkap, karena saat ini mahasiswa/i merasa buku wajib yang mereka gunakan kurang bisa memberikan pengertian yang lebih jelas mengenai ilmu Akuntansi Syariah dan referensi buku tentang Akuntansi Syariah di perpustakaan FEUI masih sangat sedikit. d. Menambah SKS mata ajar Akuntansi Syariah, karena mahasiswa/i merasa materi yang diajarkan terlalu banyak dan tidak cukup hanya dipelajari dalam 3 SKS. Oleh karena itu mahasiswa/i berharap mata ajar ini bisa dibagi menjadi Akuntansi Syariah 1 dan Akuntansi Syariah 2 atau menjadi mata ajar wajib nantinya. e. Pemberian materi Akuntansi Syariah dikemas dengan cara yang menarik, karena mahasiswa/i merasa materi yang ada dalam mata ajar ini sangatlah banyak dan susah untuk dipahami. Jadi, mereka menginginkan cara penyajian yang lebih menarik dan mereka berharap dengan cara penyajian materi yang menarik mata ajar ini akan lebih diminati oleh mahasiswa/i yang belum pernah mengambil mata ajar pilihan. 3. Mahasiswa a. Lebih inisiatif lagi dalam mencari literatur tambahan dalam memperdalam ilmu Akuntansi Syariah.
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
19 b. Mahasiswa/i yang sudah pernah mengambil mata ajar Akuntansi Syariah disarankan agar memberikan informasi bahwa materi yang diajarkan dalam Akuntansi Syariah bisa dipelajari oleh mahasiswa/i dengan berbagai latar balakang agama. Karena materi yang diajarkan dapat memberikan kebaikan bagi dirinya dan orang lain.
KEPUSTAKAAN
Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI) .Certified Islamic Professional Accountants (CIPA). Tersedia: http://www.aaoifi.com/ [20 Januari 2013]. Amarullah, Fitriany & Sari, Dahlia. 2008. Studi Atas Pelaksanaan Metode PBL dan Hubungannya dengan Soft Skill dan Prestasi Belajar Mahasiswa. SNA XI Pontianak. Babad, E. & Tayeb, A. 2003. Experimental Analysis of Students’ Course Selection. Dalam British Journal of Educational Psychology, 21 halaman. Tersedia: www.bps.org.uk [10 Oktober 2012]. Babad, E. 2001. Student's course selection: Differential considerations for first and last course. Dalam Research in Higher Education, 42, 24 halaman. Tersedia: http://www.jstor.org/stable/40196437 [10 Oktober 2012]. Bank Indonesia. Institusi Perbankan Di Indoneisa. Tersedia: http://www.bi.go.id/web/id/ [20 Januari 2013]. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Indonesia. 2012. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Ujian Sertifikasi Akuntansi Syariah (USAS). Tersedia: http://www.iaiglobal.or.id/ [20 Januari 2013]. Malhotra, Naresh K. 2007. Marketing Research: An Applied Orientation 5th ed. New Jersey: Pearson Education. Nurhayati, Sri & Wasilah. 2011. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Purwanto, M. Ngalim. 2007. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Santrock, John W. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia
20 Shaleh, A.R. & Wahab, M.A. 2004. Psikologi Suatu Pengantar : Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada Media. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Bandung. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Universitas Indonesia. 2010. Katalog Mata Ajar: Program Sarjana. Depok: Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi.
Faktor-Faktor yang ..., Fersinta Hapsari, FE UI, 2013
Univeristas Indonesia