Laporan PUM 2012-2013
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan petani, dan menambah devisa negara. Proses pemisahan antara kulit buah dengan biji buah kakao adalah hal yang terpenting dalam mendapatkan hasil biji buah kakao, banyak proses atau cara pemecahan kulit buah kakao seperti; dipukul-pukul dengan kayu atau dihempas kepermukaan yang keras, mengunakan benda tajam seperti pisau, dan mengunakan mesin secara mekanis ( Widharto ,1999 ). Banyak keluhan dari para petani kakao dalam membuka kulit buah kakao disebabkan terlalu banyak memakan waktu dan tenaga. Selain itu juga dengan membuka kulit buah kakao secara manual sering terjadi kecelakaan kerja karena mengunakan benda-benda tajam. Sedangkan proses pembukaan kulit buah kakao dilakukan secara mekanis lebih praktis, menghemat waktu dan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Pada Proyek Usaha Mandiri (PUM) kami mencoba mendesain alat untuk pengolahan hasil dari tanaman kakao. khususnya bagi petani agar masalah pengolahan hasil dapat teratasi yaitu "Rancang Bangun Mesin Pembuka Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.)'' Sehingga alat ini dapat diaplikasikan oleh petani. Hal ini dilakukan sebagai langkah penanganan yang arahnya untuk meningkatkan kecepatan dalam produktifitas dan menambah nilai tambah pada pasca panen (pengolahan) tanaman kakao.
1 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
1.2. Perumusan Masalah Beberapa masalah yang akan dipecahkan dalam Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini meliputi :
Petani membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang banyak apabila membuka kulit buah kakao dalam jumlah besar .
Sering terjadinya kecelakaan kerja dengan cara manual karena memakai benda tajam.
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah tersebut di atas di lakukan penelitian pada kegiatan PUM dengan tujuan: 1.
Merancang Mesin pembuka kulit buah kakao.
2.
Menguji kenerja Mesin pembuka kulit buah kakao.
3.
Melakukan analisa ekonomiberupa biaya pembuatan dan operasional mesin.
1.4. Luaran yang Diharapkan Luaran yang akan diharapkan dari Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini : 1.
Mesin pembuka kulit buah kakao.
2.
Setelah melakukan Proyek Usaha Mandiri (PUM) dapat memperoleh sebuah ilmu, teknologi dan pengalaman.
3.
Potensi dimuat pada artikel ilmiah populer.
2 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
1.5. Manfaat A. Bagi Mahasiswa 1.
Merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh kedalam bentuk sebuah alat.
2.
Dapat belajar secara kelompk dan penuh kesabaran walaupun ada rintangan sesama teman-tenan.
B. Bagi masyarakat, 1.
Membantu masyarakat kususnya petani kakao dalam proses pemecahan kulit buah kakao saat panen
C. Bagi Institusi 1.Alat yang di hasilkan dapat di mampaatkan untuk alat pengujian atau alat untuk di pamerkan untuk masarakat.
3 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kakao Melalui publikasi yang tersedia menunjukan bahwa tanaman kakao berasal dari hutan-hutan tropis di Amerika Tengah dan di Amerika Selatan bagian utara. Tanaman kakao pertama kali di budidayakan serta di gunakan sebagai bahan makanan dan minuman coklat oleh Suku Maya dan Suku Astek. Suku indian maya adalah suku yang dulunya hidup di wilayah yang kini disebut Guatemala ,Yucatan dan Honduras (Amerika Tengah). Mereka telah terbiasa mengkonsumsi cokelat, dan kakao salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan petani dan menambah devisa negara (Riyadi dkk, 2007). Dampaknya di negara tujuan ekspor kakao Indonesia terutama di Amerika Serikat, dikenakan automatic detention atau diskon harga sehingga harganya lebih rendah dari pada kakao dari negara lain. Beberapa faktor yang menyebabkan beragamnya mutu kakao yang dihasilkan adalah lemahnya penanganan pasca panen kakao, pengawasan mutu serta penerapan teknologi pasca panen belum berorientasi mutu. Ini menunjukkan, bahwa perlakuan pasca panen belum diterapkan dengan benar dan baik. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini, salah satunya adalah belum dikuasainya teknologi pasca panen. Karena itu perlu disiapkan panduan bagi petani dan pelaku usaha dalam menerapkan perlakuan pasca panen yang baik dan benar dalam bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengacu pada prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP) untuk menghasilkan biji kakao yang bermutu.
4 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Proses pemecahan atu pembuka buah kakao Pengupasan adalah pra proses pada suatu bahan pangan yang bertujuan memisahkan kulit dari bahan. Pengupasan dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu pengupasan mekanis, pengupasan khemis dan pengupasan dengan uap panas, (Kartasapoetra, 1994). Namun dalam penanganan proses pemisahan antara kulit buah dengan biji buah kakao ada beberapa cara seperti : a.
Dipukul-pukul
dengan
benda
yang keras
atau dihempas-hempas
kepermukaan yang keras sehingga kulit buah pecah, dengan cara ini banyak membutuhkan tenaga. dapat kita lihan pada gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Pemecahan yang Dipukul-pukul
5 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
b.
Mengunakan benda yang tajam seperti pisau, sehingga kulit buah terbelah, dengan cara ini sering terjadi kecelakaan kerja, karena mengunakan benda tajam dan biji buah terluka. Pemecahan buah dapat dilakukan dengan menggunakan pemukul kayu atau dengan menggunakan golok. Pemecahan buah dengan menggunakan golok sangat beresiko merusak biji. Biji yang rusak akan mudah terserang jamur karena biji basah yang rusak sangat mendukung untuk perkembangan jamur.
Gambar 2. Membuka kulit buah kakao menggunakan pisau
6 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Pemetikan dan sortasi buah
Pemeraman(penyimpanan)buah
Pemecahan kulit buah
Fermentasi
Perendaman dan pencucian
Pengeringan
Tempering
Sortasi
Pengemasan dan penyimpanan di gudang
Gambar 3. Bagan alir pasca panen kakao
Dari bagan alir pasca panen kakao kami mengamil sala satu permasalahan yatu pemecahan buah kakao utuk meningkatkan kenerja dan memperkecil biaya dan waktu pengrjaan dengan menggunakan mesin pembuka kulit buah kakao senis roller mill.
7 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
2.2. Pengecilan Ukuran. Pengecilan ukuran secara umum digunakan untuk menunjukan pada suatu operasi pembagian atau pemecahan bahan secara mekanis sehingga menjadi ukuran-ukuran kecil tanpa perubahan sifat kimia. Beberapa cara pengecilan ukuran
bahan
seperti
pemotongan,
perajangan,
kompresi,
pemukulan,
penumbukan, menggiling hammer mill.(Djinis, 2012). 2.3. Mekanisasi Pertanian Mekanisasi pertanian adalah instroduksi dan penggunaan alat mekanis untuk melaksanakan operasi pertanian. Alat mekanis tersebut termasuk semua peralatan yang digerakkan oleh tenaga manusia, ternak, motorbakar, listrik, angin, air,dan sumber energi lain dan mekanisasi pertanian harus menyebabkan timbulnya perubahan-perubahan yang cukup berarti. mekanisasi pertanian tersebut akan mempengaruhi produktivitas lahan atau produktivitas tenaga kerja. Mekanisasi pertanian bisa memberi berbagai keuntungan sebagai berikut: Meningkatkan produktivitas lahan, meningkatkan pendapatan petani, mengurangi kehilangan hasil pertanian, ketepatan waktu operasi, mengurangi kepayahan kerja, memperbaiki lingkungan kerja,meningkatkan keamanan kerja dan kebanggaan petani, (Suryanto,H 1990). Pemecahan buah kakao di lakukan oleh dua buah silinder mempunyai besi-besi persegi yang melekat keliling bagian luar pipa, dengan putaran berlawanan. Buah yang telah pecah kemudian meluncur kedalam silinder pemisah berputar dengan kecepatan rpm rendah. Biji kakao akan lolos lewat selongsong bagian bawah sehingga hasil buah pecah masuk dalam wadah (Pujiyanto dkk, 2009).
8 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
RPM atau (rotation per minute) adalah banyaknya putaran yang dilakukan dalam satu menit. Dalam aplikasi di mesin-mesin pertanian sangat berperan penting kecepatan putaran, karena rata-rata dari putaran sumber tenaga seperti dari engine, dilakukan reduksi (menurunkan rpm), Seperti mesin pembuka kakao dari putaran engine maksimal 2800 rpm sampai direduksi menjadi 90 rpm. Transmisi merupakan suatu bagian terpenting dalam rangkaian sebuah mesin, sebagaimana dengan fungsinya sebagai penerus daya (transmisi daya) dalam penggerak dan mereduksi putaran yang sesuai diharapkan. macam-macam transmisi : Pully dan Sabuk V mempunyai penampang trapesium sama kaki dipasang pada puli beralur dan meneruskan momen antara dua poros yang jaraknya sampai mencapai 5 m, dengan perbandingan putaran antara 1/1 sampai 7/1. Kecepatan putar pada transmisi sabuk pada umumnya direncanakan antara 10 sampai 20 m/detik dan maksimum 25 m/detik. Rantai, roda gigi dan gear berguna untuk menghilangkan adanya kondisi slip pada sistim transmisi yang berjarak sumbu panjang seperti pada sabuk dan puli, maka dapat digunakan rantai dan sproket. Dengan terjadinya kaitan antara gigi dengan rantai , maka pemindahan daya dan putaran dapat maksimal. Pada penggunaannya, pemasangan rantai dan sproket harus mempunyai sumbu yang sejajar antara poros-poros dudukan sproketnya.Selain
itu
perlu
diperhatikan
system
pelumasan.
Rantai sebagai transmisi mempunyai keuntungan-keuntungan seperti: mampu meneruskan daya besar, tidak memerlukan tegangan awal, tidak terjadi slip dan mudah memasangnya. Sedangkan kekurangannya adalah terjadi variasi kecepatan, terjadi suara dan getaran dan memerlukan sistem pelumasan. (Syafri Edi 2011).
9 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PUM Pelaksanaan proyek usaha mandiri ini dilaksanakan pada semester V selama empat bulan (September-Desember 2012) di bengkel Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Tanjung Pati. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Alat Alat–alat yang digunakan pada pelaksanaan proyek usaha mandiri pembuatan alat pembuka kulit buah kakao pada tabel 1 Tabel 1. Alat–alat yang dibutuhkan pada Proyek Usaha Mandiri NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
JENIS ALAT Mesin las listrik Mesin bubut Mesin gerinda tangan Las asetilen Mesin gerinda potong Mesin bor Rol siku Palu Meteran Mesin gergaji besi Mesin pemotong Gerinda Duduk Jangka Sorong
SPESIFIKASI BX6-250 MODEL 1860 5,5 HP MAKITA A24SBF MAKITA 2414NB
DONG JIN KW07-74 MOTOTOYO
JUMLAH 3 2 2 1 1 1 2 3 1 1 1 2 3
10 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
3.2.2. Bahan Bahan yang digunakan dalam Pembuatan Mesin Pembuka Kulit Buah Kakao dapat dilihat pada Tabel 2 : Tabel 2. Bahan Yang Dibutuhkan Untuk Pembuatan Mesin Pembuka Kulit Buah Kakao NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
BAHAN Besi Strip Besi Poros Bearing( kulahar) Elektroda Mata Gergaji Besi pipa Seng plat Amplas Triplek Pegas tarik Besi persegi Batu gerinda Batu gerinda Gear Gear Rantai dan roda gigi Pully dan belt Besi pipa
SPESIFIKASI 30x3 mm 1" 1" RB 2,6 mm 1” 0.2mm Halus 2mm 5mm x 5mm 4" 14" D1 14cm D2 7cm Sepeda motor 25" D 14cm
KEBUTUHAN 1 Batang 1 Meter 6 Buah 1 Kotak 1 Buah 1 Batang 2 Meter 3 Meter 1/2 Lembar 2 Buah 2 Batang 2 Buah 1 Buah 2 Buah 2 Buah 1 Set 1 Set 1 Meter
3.3. Perancangan fungsional dan struktural 3.3.1. Rancangan Fungsional
Unit rangka berfungsi sebagai kedudukan dan penyangga komponen lainnya.
Unit roller adalah bagian terpenting dari mesin pembuka kulit buah kakao ini, yang berfungsi untuk memmecahkan buah kakao.
Unit transmisi berfungsi sebagai penerus putaran dan meroduksi RPM mesin.
11 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Unit engine berfungsi sebagai sumber tenaga, yang menghasilkan putaran.
Unit hopper berfungsi sebagai penambung bahan (buah kakao).
3.3.2. Rancangan Struktural Komponen-komponen mesin pembuka kulit buah kakao ini antaralain adalah :
Unit rangka, terbuat dari besi siku tebal 5 cm x 5 cm x 5 mm.
Unit rooler terbuat dari besi pipa Ø 14 cm .
Unit transmisi : pully belt besar Ø 25 cm dan kecil Ø 5 cm. rantai dan roda gigi type sepeda motor bebek. gear besar Ø 10 cm dan kecil Ø 5 cm
Unit engine (mesin) digunakan 2.5 hp.
Unit hopper terbuat dari seng plat tebal 0.2 mm.
Sepefikasi Mesin Pembuka Kulit Buah Kakao
tinggi
: 70 cm
lebar
: 40 cm
berat
: ± 80 kg
12 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
3.3.3. Tahapan Proses Pembuatan Mesin Pembuka Kulit Buah Kakao Mulai
Identifikasi Masalah Penyempurnaan ide rancangan dan pembuatan gambar kerja Pembuatan konstruksi
Uji fungsional Modifikasi Berhasil tidak ya Uji kinerja Modifikasi Siap pakai tidak ya Selesai Gambar 4. Diagram alir pembuatan mesin pembuka kulit buah kakao Keterangan gambar : = START/STOP = KONDISI = PERNYATAAN
13 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
3.3.4. Rancang Kontruksi Alat Chasis Alat Pakan (Rangka Utama) Proses pembuatan alat rancang bangun mesin pembuka kulit buah kakao jenis rollel mill adalah pembuatan Rangka untuk kedudukan dari komponenkomponen lainnya. Pembuatan chasis atau rangka terbuat dari besi siku dengan ukuran 50x50x5 mm.
Gambar 5. Kerangka Utama Hopper Hopper ini terbuat dari triplek yang mempunyai tebal 2mm. Yang diberi bingkai triplek dipasang dengan paku 1”.
Gambar 6. Hopper
14 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Tutup roller Terbuat dari besi plat tebal 2mm, melekat pada kedudukan rangka, sebagai kedudukan transmisi (poros,bearing dan sproket).
Gambar 7. Tutup Roller Roller Mill Terbuat dari as 1”, gear yang berdiamater 15 dan pasang pisau (besi nako), berfungsi sebagai pembuka kulit buah kakao.
Gambar 8. Roller Mill UCP (bearing) memakai UCP 205, berdiameter 1” untuk bantalan poros
Gambar 9. Bearing
15 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Gear Gear ukuran berdiameter besar 14cm, kecil berukuran 7cm berfungsi mengarahkan gerakkan rooler.
Gambar 10. Gear Poros (as) Poros (as) berdiameter 1", berfungsi sebagai penghubung transmisi dan reduksi RPM.
Gambar 11. Poros Pully Dan Belt Pully dan belt bagian dari transmisi ukuran diameter 25cm, dan kecil yang melekat pada engine berdiameter 5cm.
Gambar 11. Pully dan Belt
16 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Selongsong Selongsong terbuat dari besi plat tebal 0.2mm, berguna sebagai output hasil buah kakao.
Gambar 12. Selonsong
17 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
IV. HASIL DAN PEMBAHASAAN 4.1. Hasil 4.1.1. Kerangka Utama (Chasis) Kerangka utama terbuat dari siku, ukuran 5cm x 5cm x 0.5mm dan besi, merupakan kedudukan komponen lainnya. Potongan ukuran besi siku dirakit dengan mengunakan las listrik. Gambar 13
Kerangka Utama (chasis). 4.1.2. Hopper Hopper ini terbuat dari triplek yang mempunyai tebal 2mm. yang diberi bingkai triplek dipasang dengan paku 1".Gambar 14
Hopper.
18 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
4.1.3. Tutup Roller Terbuat dari besi plat tebal 2mm, melekat pada kedudukan rangka, sebagai kedudukan transmisi (poros,bearing dan sproket).Gambar 15
Tutup roller. 4.1.4. Roller Mill Terbuat dari as 1”, gear yang berdiamater 15 dan pasang pisau (besi nako), berfungsi sebagai pembuka kulit buah kakao.Gambar 16
Roller Mill.
19 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
4.1.5. Bearing memakai bearing 205, berdiameter 1" untuk bantalan poros.Gambar 17
Bearing. 4.1.6. Gear Gear ukuran berdiameter besar 14cm, kecil berukuran 7cm berfungsi mengarahkan gerakkan rooler.Gambar 18
Gear
20 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
4.1.7. Poros (as) Poros (as) berdiameter 1", berfungsi sebagai penghubung transmisi dan reduksi RPM.Gambar 19
Poros. 4.1.8. Pully Dan Belt Pully dan belt bagian dari transmisi ukuran diameter 25cm, dan kecil yang melekat pada engine berdiameter 5cm.Gambar 20
pully dan belt.
21 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
4.1.9. Selongsong Selongsong terbuat dari besi plat tebal 0.2mm, berguna sebagai output hasil buah kakao. Gambar 21
selongsong. 4.1.10. Engine. Engine bahan bakar bensin 2,5 hp.
Engine. Spesifikasi Engine. Bahan bakar bensin. Engine 2,5 hp Engine 4000 rpm
22 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
4.2. Perakitan Alat. Pada perakitan mesin ini semua bagian–bagian yang ada serta komponenkomponen dari mesin pembuka kulit buah kakao digabungkan atau dirakit menjadi satu. Setelah semua komponen – komponen tersebut dirakit menjadi satu maka alat tersebut selesai dirakit. Untuk lebih jelasnya gambar mesin pembuka kulit buah kakao setelah selesai dirakit dapat dilihat pada Gambar 23.
Gambar 23. Mesin pembuka kulit buah kakao
23 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
4.3. Uji Kinerja Alat Tabel. 3. Hasil Pengujian Alat Pembuka Kulit Kakao Pada RPM. NO
REDUKSI RPM
HASIL
KETERANGAN
1
RPM Engine :
Kulit buah pecah
1800
sesuai yang
RPM Poros
diharapkan
tengah : 548 RPM Roller : 180 Mengunakan tachometer 2
RPM Engine :
Kulit buah pecah
2300
tidak sempurna
RPM Poros tengah : 654 RPM Roller :324 Mengunakan tachometer 3
RPM Engine :
Kulit buah hanya
2760
retak
RPM Poros tengah : 833 RPM Roller : 410 Mengunakan tachometer
24 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Tabel.4. Hasil Pengujian Mesin Pembuka Kulit Buah Kakao NO Pengamatan
Mengunakan RPM 180 RPM 324 pisau. (Mekanis) ( Mekanis) (Manual) 1 Jumlah buah yang 10 10 10 di pecah 2 Waktu 3,16 1,033 1,08 pemecahan (menit) 3 Kapasitas(bh/jam) 189,8 580,6 555,6 4 Kapasitas(kg/jam) 90,15 275,78 263,91 keterangan :berat rata-rata satu buah kakao = 0,475 kg.
RPM 410 (Mekanis) 10 1,15
521,73 247,82
Pembahasan hasil tabel 5 Mesin pembuka kulit buah kakao lebih efesien bekerja pada posisi RPM terendah, dari pengamatan apabila RPM tinggi buah kakao tidak pecah yang sesuai yang dinginkan, dan RPM tinggi memakan waktu yang lama disebabkan mata pisau pemecah tidak berfungsi. Kapasitas Efektif. Kapasitas Efektif mesin Pembuka Buah Kakao mengunakan rumus. kapasitas Efektif =
jumlahbahan(buah) waktu( jam)
a. RPM yang 180 KE=
10bh 62 sec
=0.17 buah/sec
KE=
KE=banyak buah/jam x berat 1 kg bh
580,6buah 1 jam
kakao
= 580.6 =580.6 buah/jam x 0.475 kg buah/jam = 275.78 kg/jam
25 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
b. RPM yang 324. KE=
10bh 67 sec
KE=
=0.149 buah/sec
KE=banyak buah/jam X berat 1 kg bh
555,6buah 1 jam
kakao
= 555,6 buah/jam
=555.6 buah/jam X 0.475 kg = 263.91 kg/jam
c. RPM yang 410. KE=
10bh 69 sec
KE=
=0.144 buah/sec
KE=banyak buah/jam X berat 1 kg bh
521,73buah 1 jam
kakao
= 521,73
=521,73 buah/jam X 0.475 kg
buah/jam
= 247,82 kg/jam
4.4. Analisa Ekonomi 4.4.1. Kebutuhan Bahan Perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk rancangan mesin pembuka kulit buah kakao dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel. 5. Kebutuhan Bahan N BAHAN O
1 Besi siku 2 Besi Poros 3 Bearing Elektroda 4
SPESIFIKASI
KEBUTUHAN
5cmx5cmx5 mm 1" Ucp 205 RB 2,6 mm
2
Batang
HARGA (Rp) JUMLAH 120.000,240.000,-
1 6 1
Meter Buah kotak
50.000,30.000,120.000,-
50.000,180.000,120.000,-
1 4 2 1
Buah Buah Meter Set
20.000,50.000,50.000,100.000,-
20.000,200.000,100.000,100.000,-
5 Mata gergaji 6 Gear D 10 0.2mm 7 Seng plat dan Sepeda motor 8 Rantai
@
26 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
sproket 9 Per pegas 2 1 Besi nako 2 0 1 Triplek 0.5mm 1/2 1 1 Batu gerinda 4" 1 2 1 Pully dan belt 1 3 1 Roller gear D 15 6 4 1 Besi pipa D 14 cm 1 5 1 Resiko Kerusakan Bahan(10% x bahan) 6 Jumlah
Buah Batang
20.000,30.000,-
20.000,60.000,-
lembar
50.000,-
50.000,-
Buah
10.000,-
10.000,-
200.000,-
200.000,-
50.000,-
300.000,-
50.000,-
50.000,-
Set Buah Meter 150.000,1.650.000
4.4.2. Biaya Peralatan Penunjang Proyek Usaha Mandiri Biaya peralatan penunjang dari pembuatan mesin pembuka kulit buah kakao dapat dihitung dengan rumus :Sewa alat selama 12 hari = Lama kerja x jam kerja Penyewaan seperangkat alat bengkel 12 hari = Rp 2.500/jam Lama jam kerja
= 12 hari
Jumlah jam kerja
=8 jam/hari
Total biaya Penyewaan alat = 12 hari x 8 jam/hari x Rp.2500/jam = Rp.240.000
4.4.3. Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja yang digunakan untuk membuat alat dihitung dengan rumus :Total Biaya Tenaga Kerja =Jumlah tenaga kerja x hari kerja x upah Upah tenaga kerja
= Rp.50.000/hari
Jumlah hari kerja
= 12 hari
27 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Jumlah tenaga kerja
= 2 orang
Total Biaya Tenaga Kerja = 2 x 12 x 50.000
= Rp 1.200.000
Total Biaya Total Biaya = Biaya bahan + biaya sewa alat + biaya tenaga Biaya bahan
= Rp. 1.650.000
Biaya Sewa Alat
= Rp.
240.000
Biaya Tenaga Kerja
= Rp.
1.200.000
Total
= Rp.3.090.000
Maka harga pokok produksi
=Rp. 3.090.000
Harga Jual Laba yang diinginkan = 20% dari harga pokok produksi = 20% x Rp. 3.090.000 = Rp.618.000 Total Biaya = Biaya pokok produksi + Laba yang diinginkan Harga Pokok Produksi
=Rp. 3.090.000
Laba yang diinginkan
= Rp.
Total
618.000
=Rp. 3.708.000
Maka harga jual yang diinginkan = Rp.3.708.000
B/C ratio = harga penjualan Harga pokok penjualan
28 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
B/C = Rp.3.708.000 Rp.3.090.000 B/C ratio = 1,2
4.4.4. Analisa Biaya Operasi Alat Asumsi : Harga jual alat (p)
= Rp.3.708.000
Umur ekonomis (N)
= 5 tahun
Harga akhir (S)
= 10 % * P
Bunga modal (I)
= 12 % / tahun
Jam kerja /tahun
= 2400 jam/tahun
Jam kerja/ hari
= 8 jam
Biaya gudang
= 0.5 % * p / tahun
Upah operator (Rp)/hari
= Rp.40.000
Jumlah operator
= 2 orang
Jumlah bahan bakar
= 0.93L/Jam
Harga per liter
= Rp 4.500
BIAYA TETAP (Fixit cost) Biaya penyusutan (P)
P–S N
D=
S = 10 % * P S = 10 % * Rp. 3.708.000 D = Rp. 3.708.000 – Rp.370.800 5 29 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
D = Rp.667.440 Jadi biaya penyusutan per tahun adalah Rp. 667.440
I= i(P) (n+1) 2n
Bunga modal (I)
I = 12 % * (Rp. 3.708.000)*(5 +1) 2*5 I = Rp.2.669.760 10 I = Rp.266.976 Jadi bunga modal per tahun adalah = Rp. 266.976 Biaya gudang (G) = 0,5 – 1 % P G = 0,5 * Rp. 3.708.000 100 G = Rp.18.540 Total biaya tetap = Biaya penyusutan + Biaya gudang + Bunga modal = Rp. 667.440+ Rp . 18.540 + Rp. 266.976 = Rp. 952.956/tahun Jadi total biaya tetap adalah Rp. 952.956/tahun BIAYA TIDAK TETAP (Variabel cost)
Upah operator / jam dimana :
Upah (Rp) / hari * Jumlah tenaga kerja Jam kerja/hari
Upah operator /jam = Rp.40.000 x2 8 =Rp.10.000/jam Maka upah operator adalah Rp.10.000/jam
30 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Biaya pemeliharaan = 1,2 % * (p-s) 100 jam Biaya pemeliharaan = 1,2 % x (Rp. 3.708.000– Rp.370.800) 100 jam = Rp.400,464 / jam Maka biaya pemeliharaan adalah Rp. 400,464 / jam Komsumsi bahan bakar
FC = FV T2
Keterangan : FC =Komsumsi bahan bakar liter/jam FV = Volume bahan bakar yang dipakai T2= Waktu operasi motor penggerak FC = 1Liter 1,07/jam = 0,93 Liter/jam Jadi biaya bahan bakar = 0,93 liter x Rp.4500 1jam = Rp.3185 /jam Total biaya tidak tetap = Upah operator + biaya pemeliharaan + biaya bahan bakar = Rp.10.000 +Rp. 400,464 + Rp. 3.185 = Rp.13585,464 jam
31 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Biaya pokok (BP)
Biaya pokok pada putaran Roller 180 RPM, Biaya pokok = 952.956 + 13.585,464 2400 = 397.065 + 13.585,464 275,7 =Rp 193,155/ kg Biaya pokok pada putaran Roller 324 RPM Biaya pokok = 952.956 + 13.585,464 2400 = 397.065 + 13.585,464 263,9 =Rp 201,791/kg Biayah pokok pada putaran Roller 410 RPM Biaya pokok = 952.956 + 13.585,464 2400
= 397.065 + 13.585,464 247,82 =Rp 16,570/kg Biaya pokok = 952.956+13.585,464 2400 580.6 =397.065+13.585,464 580.6 BP = RP 24/0,47 kg = Rp 51/kg
Break Even Point (BEP) BEP =BT BEP = Biaya Tetap BP Biaya pokok
= Rp 952.956/tahun 51/kg
= 18.685,4 kg/tahun
32 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Dari pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM) dengan judul alat mesin pembuka kulit buah kakao untuk mempermudah dalam proses pendapatan hasil (biji kakao basah) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kapasitas laju mesin pembuka kulit buah kakao pada putaran roller mill 180 RPM, 324 RPM dan 410 RPM berturut-turut adalah : 275,7 kg/jam, 263,9 kg/jam dan 247,82 kg/jam. 2. Biaya pokok Mesin ini RP 51/kg, BEP adalah : 18.685, 4 kg/tahun. Berdasarkan hasil pengujian. 5.2. Saran 1. Mesin ini masih perlu untuk dimodifikasi terutama bagian diameter Roller harus besar min diameter 25 cm.dengan tujuan agar pemecah kulit buah kakao lebih mudah dalam pengeluaran hasil pemecahan. 2. Alat ini perlu dibuat roda karet atau bantalan karet.
33 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
DAFTAR PUSTAKA Djinis E.M. 2012. Alat dan Mesin Pasca Panen. Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh. Hardjosentono, Mulyono, Wijato, Elon Rachlan, I. W Badra dan R. Dadang Tarmana , 1978. “Mesin-mesin pertanian”. Jakarta : Cv Yagaguna. http://megapusva.blogspot.com/2013/pengupasan-lap-teknologi-pengolahan.html Kartasapoetra, A. G. 1994. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Jakarta: PT. Rineka Cipta Melly, Sandra. 2006. BKPM Ekonomi Teknik. Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh. Pujiyanto. Panggabean R,T. Wahyudi, T. 2009. Kakao, Jakarta : Penebar Swadaya. 363hal. Purwadi, T. 1999, Mesin dan Peralatan, Yogyakarta :Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Riyadi,S. Nuraeni,L. Tumpal H.S. 2007. Cokelat, Jakarta : Penebar Swadaya.157hal. Smith H.P,Lambert H.W,1996, Mesin dan Peralatan Usaha Tani,Yogyakarta :Gadjah Mada University Press. Suryanto,H. 1990. Alat Dan Mesin Pertanian, Padang : Universitas Andalas. 25hal. Syafri, Edi.2011. BKPM Elemen Mesin. Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh. wikipedia.2013."definisi engine".http://en.wikipedia.org/wiki/Machine.
34 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Teknik Mesin Pembuka Kulit Buah Kakao
35 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Lampiran 2. Gambar Teknik Mesin Pembuka Kulit Buah Kakao NW
36 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Lampiran 2. Gambar Teknik Mesin Pembuka Kulit Buah Kakao SE
37 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
Lampiran 4. Foto Komponen-Komponen Alat pemecah kulit buah kakao
1. kerangka utama (chasis)
2. Hopper
3. Gear
4. Roller Mill
5. Selonsong
6. Sistim transmisi
7. Kakao
8. Masukan kakao
9. Hasil pecah buah kakao
38 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian
Laporan PUM 2012-2013
39 Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian