I.
PENDAHULUAN
TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan ABSTRAK Pilihan masa depan buat negara kita, dalam mengatasi persoalan tenaga kerja, tidak lain adalah membuka lapangan kerja dan memasyarakatkan pengetahuan kewirausahaan Wirausaha diharapkan dapat memperkaya pasar dengan produk-produk inovatif Lulus Perguruan Tinggi (PT) diharapkan tidak bingung dan canggung terjun ke masyarakat, harus memiliki mental wirausaha dan dapat mengenal pepohonan wirausaha yang akan dirintis, tidak gelap lagi seperti melihat hutan rimba. Tidak lagi menyalahkan PT nya yang menghasilkan lulusan menjadi pengangguran. HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN Pandangan awam: kewirausahaan identik dengan apa yang dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta (benar tapi tidak sepenuhnya benar) Jiwa dan sikap kewirausahaan dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan inovatif (petani, guru, pengusaha, karyawan, mahasiswa, pimpinan, proyek, dan lain-lain) Awalnya paradigma kewirausahaan terbatas pada lingkup bisnis namun akhirnya berkembang dalam semua aspek kehidupan (bahkan sering digunakan sebagai persyaratan menjadi pimpinan suatu organisasi) KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEUSHIP) Dulu kita mengenal istilah wiraswasta (entrepreneuship) untuk menyebutkan orang yang bergerak di bidang usaha/bisnis atau sebagai pengganti sebutan pengusaha, sehingga kegiatan-kegiatan dalam bidang usaha yang dilakukan oleh para wiraswasta disebut sebagai kewiraswastaan (entrepreneuship). Namun dewasa ini istilah wiraswasta sudah jarang digunakan dan tersisih oleh istilah wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreneurship). Dalam prakteknya, ada yang pendapat wiraswasta berbeda dengan wirausaha. Hal ini dikaitkan dengan arti asalnya, wira (utama, pejuang, gagah, berani, keteladanan, jujur) dan swasta (swa = sendiri, sta = berdiri). Berdasarkan arti masing-masing suku katanya wiraswasta diartikan sebagai orang yang memiliki sifat keutamaan, keteladanan, kejujuran, dan keberanian dalam mengambil resiko berdasarkan kemampuan sendiri. Wirausaha dari etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira (pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, budi pekerti, gagah berani, dan berwatak agung). Usaha (berarti perbuatan baik, berbuat sesuatu). Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang invator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi tersebut bisa dalam bentuk: 1. Memperkenalkan produk baru, 2. Memperkenalkan metode produk baru ,
3. Membuka pasar yang baru (new market)/segmen pasar,
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan produk baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur pemodalannya operasinya. Orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Orang yang membuat sebuah bisnis baru untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian demi tujuan menerima keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi kesempatan dan merakit sumber-sumber penting untuk dijadikan modal pada kesempatan tersebut. Mampu melihat adanya peluang, menganalisa peluang dan mengambil keputusan untuk mencapai keuntungan yang berguna bagi dirinya sendiri atau lingkungan sekitarnya dan kelanjutan usahanya sebelum peluang tersebut dimanfatkan oleh orang lain. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP) Dalam mengertikan kewirausahaan terlebih dahulu harus memahami arti dari wirausaha dan wirausahawan. Dari arti wirausaha dan wirausahawan tersebut, maka kewirausahaan dapat diartikan sebagai sebagai berikut (banyak definisi): a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis. (Achmad Sanusi, 1994). b. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan suatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different). (Drucker, 1959) c. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan mememukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer, 1996). d. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usahan (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997). e. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapakan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI1995). f. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang menjadi dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat, dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman Spemahamidjaja, 1977). g. Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. (S. Wijandi, 1988). h. Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). (Richard Cantillon, 1973).
Dari berbagai pendapat para ahli di atas, maka dapat disarikan bahwa pengertian kewirausahaan adalah: a. Sebuah proses mengkreasikan dengan menambah nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko, sosial, dan dan akan menerima reward berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Melalui pengertian tersebut, terdiri empat ciri yang dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu: (1) Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Penambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata, tetapi juga oleh konsumen yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut. (2) Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan ditimbul dalam kewirausahaan. (3) Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam kondisi ini resiko yang mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik, dan resiko sosial. (4) Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi (kebebasan) yang diikuti dengan kepentingan pribadi, sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya. b. Semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. c. Kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju kesuksesan. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran dan tindakan kreatif tidak lain untuk menciptakan peluang Ide, pemikiran dan tindakan kreatif tidak lain untuk menciptakan sesuatu yang berbeda sumber keunggulan untuk dijadikan peluang Proses pengelola sumber daya dengan cara baru dan berbeda tersebut dapat dilakukan dengan cara: Pengembangan teknologi Penemuan pengetahuan ilmiah Perbaikan produk barang/jasa yang sudah ada Kreativitas (creativity) adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing = pemikiran hal-hal baru = menciptakan sesuatu yang berbeda) Inovasi (innovation) adalah kemampuan menerapkan dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang (doing new things = melakukan hal-hal baru)
JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN Orang yang memiliki kepribadian yang kreatif dan inovatif yaitu orang memiliki jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan dengan ciri-ciri sebagai berikut: Penuh percaya diri: penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin, dan bertanggungjawab Memiliki inisiatif: penuh energi, cekatan bertindak, dan aktif Memiliki motif prestasi: orientasi pada hasil dan wawasan ke depan Memiliki jiwa kepemimpinan: berani tampil beda, dapat dipercaya dan tangguh dalam bertindak Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan: menyukai tantangan Ciri-ciri/karasteristik dan sifat-sifat wirausaha Ciri-ciri Watak/ciri yang menonjol Penuh percaya diri 1. Keyakinan 2. Ketidaktergantungan 3. Indiviualisme 4. Optimisme 5. Berkomitmen 6. Disiplin 7. Bertanggung jawab Berorientasi tugas dan hasil 1. Kebutuhan akan prestasi 2. Berorientasi laba 3. Ketekunan dan ketabahan 4. Tekad kerja keras 5. Mempunyai dorongan keras 6. Energitic 7. Inisiatif Berani mengambil resiko 1. Kemampuan mengambil resiko 2. Suka pada tantangan Memiliki jiwa kepemimpinan 1. Bertingkah laku sebagai pemimpin 2. Dapat bergaul dengan orang lain 3. Menanggapi saran dan kritik 4. Berani tampil beda 5. Dapat dipercaya dan tangguh dalam bertindak Keorisinilan 1. Invatif 2. Kreatif 3. Fleksibel 4. Punya banyak sumber 5. Serba bisa 6. Mengetahui banyak Berorientasi ke masa depan 1. Pandangan ke depan, memiliki motif berprestasi 2. Prespektif Pengendalian diri (self control) Mereka ingin dapat mengendalikan semua yang mereka lakukan Mengelola dengan sasaran Mereka cepat memahami tugas rinci yang harus (Managemen by objective) diselesaikan untuk mencapai sasaran mereka Menganalisa peluang (Opportunity Mereka akan menganalisis semua pilihan untuk Analysis) memastikan kesuksesan dan meminimalkan resiko
PROSES KEWIRAUSAHAAN Proses diawali dengan aksioma, yaitu adanya tantangan tantangan menimbulkan gagasan, kemampuan, dorongan untuk berinisiatif yang tidak lain adalah berfikir kreatif dan bertindak inovatif tantangan awal terpecahkan Tidak ada tantangan tidak kreatif, dan tidak kreatif tidak ada tantangan Seorang wirausaha pasti berani menghadapi resiko dan menyukai tantangan Contoh: Ide kreatif dan inovatif kadang diawali dengan proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses pengembangan, dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi), tahap penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda inilah disebut tahap kewirausahaan. FUNGSI DAN PERAN KEWIRAUSAHAAN Fungsi dan peran melalui dua pendekatan: 1. Mikro: wirausaha mempunyai dua peran Penemu: menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi, dan lain-lain Perencana: merancang tindakan, merencanakan strategi usaha baru, merencanakan ide-ide dan peluang, menciptakan organisasi baru 2. Makro: menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja sebagai mesin pertumbuhan perekonomian yang merata bagi suatu negara IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN Untuk meraih peluang seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan dan pengetahuan: - Kemampuan menghasilkan barang/jasa - Menghasilkan nilai tambah - Merintis usaha - Melakukan proses/teknik - Mengembangkan organisasi baru MODAL KEWIRAUSAHAAN Modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud (tangible = nyata) tetapi juga berupa modal yang tidak berwujud (intangible) Secara umum modal kewirausahaan dibagi 4 jenis: 1. Modal intelektual (intangible) Diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan untuk membentuk citra. Implementasi dari modal sosial dan moral misalnya, dengan menerapkan kaidah-kaidah etika berwirausaha yaitu: a. Kejujuran b. Memiliki integritas c. Menempati janji d. Kesetiaan e. Kewajaran
f. g. h. i. j.
Suka membantu orang lain Menghormati orang lain Warga negara yang baik dan taat hukum Mengejar keunggulan Bertanggung jawab
2. Modal sosial dan moral (intangible) 3. Modal mental (intangible) Kesiapan mental dengan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian menghadapi resiko 4. Modal material (tangible) Modal dalam uang atau barang Alasan berwirausaha:
-
Imbalan wirausaha Tantangan Imbalam Kewirausahaan
Laba
Kebebasan
Bebas dari batasan gaji, standar untuk pekerjaan distandarisasi
Bebas dari pengawasan dan aturan birokasi organisasi
Kepuasan Menjalankan hidup, bebas dari rutinitas, kebosanan dan pekerjaan yang tidak menentang
Laba: Waktu upah Dana tingkat bunga/deviden Imbalan yang pantas bagi pekerjaan yang beresiko dan mempunyai inisiatif Motivasi yang kuat kebebasan Ingin jadi bos Mengatur perilaku kerja pribadinya secara fleksibel
Latar Belakang Wirausaha 1. Lingkungan keluarga semasa kecil 2. Pendidikan - Makin tinggi, mampu menganalisa dan menjaga kontinuitas usaha, mengatasi masalah - Usaha awal pendidikan belum penting, setelah berdiri untuk bertahan dan berkembang perlu dukungan pendidikan 3. Nilai-nilai (values) personal Secara umum nilai yang dimiliki calon wirausahawan antara lain: - Keinginan menghasilkan superior produk (tidak harus mahal dan berkualitas) - Layanan berkualitas terhadap konsumen - Fleksibel, kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar (konsumen mau apa kita turuti) - Kemampuan dalam manajemen (SDM, keuangan) - Memiliki sopan santun dan etika berbisnis 4. Usia (mumpung masih muda mari kita berwirausaha) 5. Riwayat pekerjaan - Tidak puas dengan pekerjaan sebelumnya, tidak ada peluang untuk maju, tidak ada kemungkinan naik pangkat, konflik di tempat kerja - PHK: pesangon, atau memang punya bakat terpendam