I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Produk pangan berkembang pesat dengan munculnya kreasi-kreasi baru. Perkembangan zaman kian pesat era globalisasi mengubah pandangan masyarakat tentang suatu produk pangan. Dahulu pangan hanya untuk mengenyangkan perut saja namun lain halnya dengan saat ini. Selain mengenyangkan masyarakat melihat dari nilainilai lain yang bisa didapatkan dari produk pangan tersebut. Oleh karena itu produsen menambahkan zat-zat tertentu sehingga meningkatkan nilai gizi, estetika, dan kualitas rasa dari produk pangan tersebut. Permen keras (hard candy) adalah salah satu jenis makanan ringan yang dikonsumsi diluar menu utama. Permen sebagai makanan ringan biasa dikonsumsi untuk memberi sedikit pasokan tenaga ke tubuh, menghilangkan bau mulut, menghilangkan kantuk, atau dimakan untuk dinikmati rasanya. Permen keras merupakan jenis makanan selingan berbentuk padat, dibuat dari gula atau campuran gula dengan pemanis lain, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan BTP yang diijinkan, bertekstur keras, tidak menjadi lunak jika dikunyah (SNI 3547.1:2008) Perkembangan confectionary di dunia khususnya permen, sekarang ini mengarah kepada produk yang bergizi dan baik untuk kesehatan, sehingga diharapkan permen sebagai makanan tersier mampu memberi asupan gizi seimbang dan menyehatkan. Selain produk permen telah dikenal luas oleh masyarakat terutama anak-anak, produk tersebut mempunyai bentuk yang praktis dan mudah dalam pengemasannya serta mudah dalam
1
mengkonsumsinya, sehingga cocok untuk makanan ringan bagi masyarakat dengan mobilitas tinggi. Memperhatikan arus perkembangan jaman, masyarakat jaman sekarang membutuhkan inovasi-inovasi yang kreatif dan mempermudah segala kebutuhan seharihari. Keadaan ini membuka peluang untuk munculnya potensi-potensi produk baru. Permen Bandrek dapat muncul sebagai produk inovasi baru. Pembuatan bandrek secara tradisional menghabiskan cukup banyak waktu sedangkan masyarakat membutuhkan produk yang praktis untuk dikonsumsi. Permen bandrek merupakan produk olahan alternatif dari minuman tradisional bandrek. Pengolahan pembuatan permen bandrek dapat dikembangkan di Indonesia karena produksi ini bisa diterapkan dalam skala industri besar maupun skala industri rumah tangga. Berdasarkan alasan tersebut maka kajian terhadap analisa kelayakan produksi secara ekonomi dalam pembuatan permen bandrek perlu dilakukan untuk mengetahui kelayakan produksi permen bandrek. Bandrek adalah salah satu jenis minuman tradisional yang terdapat di Indonesia. Bandrek merupakan salah satu minuman tradisional khas masyarakat Sunda, Jawa Barat. Minuman bandrek ini biasa disajikan dikala cuaca dingin ataupun pada malam hari sebagai penghangat tubuh. Selain rasanya yang nikmat dan efeknya yang menghangatkan, minuman-minuman tersebut dipercaya dapat menjaga kesehatan tubuh, meningkatkan stamina, sehingga dipercaya dapat membantu memulihkan kondisi seseorang yang sedang terserang penyakit. Komposisi standar wedang bandrek terdiri dari jahe, cengkeh, kayu manis, lada hitam, sereh, garam, dan gula jawa atau gula pasir. Namun di daerah-daerah tertentu ada yang menambahkan variasi rempah-rempah lain seperti cabe jawa, susu, kopi, serta telur
2
ayam kampung ke dalam bandrek untuk mendapatkan khasiat lebih di dalam tubuh. Di daerah Bandung sendiri, biasanya para penjual bandrek menambahkan sedikit kelapa muda untuk menambahkan cita rasa khas kelapa di dalam minuman bandrek. Keberadaan minuman bandrek sebagai salah satu budaya di masyarakat terbatas untuk minuman tradisional yang hanya sedikit masyarakat yang mengenal. Salah satu usaha untuk meningkatkan nilai dari wedang bandrek tersebut adalah dengan memanfaatkannya menjadi suatu produk yang dikenal dan disukai oleh masyarakat, salah satunya adalah dengan memanfaatkannya menjadi permen. Produk sejenis permen bandrek yang sudah ada di pasaran antara lain Permen Tolak Angin, Permen Woods, dan Permen Konidin. Produk-produk tersebut merupakan produk permen multi komposisi herbal peppermint lozenges. Lozenges adalah permen yang mengandung komposisi obat dan flavor yang dimaksudkan larut secara perlahanlahan di dalam mulut atau dapat dikunyah dengan mudah dan ditelan, untuk melegakan tenggorokan dan meringankan rasa sakit pada tenggorokan. Permen bandrek berbeda dengan permen lozenges yang sudah terdapat di pasaran tersebut, karena permen bandrek tidak mengandung obat sehingga lebih aman digunakan untuk segala kondisi. Permen bandrek juga tidak mengandung peppermint yang sangat kuat, sehingga bisa diterima oleh anak-anak yang tidak terlalu tahan dengan “rasa pedas” dari peppermint, namun permen bandrek memiliki komposisi jahe dan herbal penyusun lain yang dapat menghangatkan tenggorokan dan mengatasi bau mulut yang tidak sedap. Produksi permen bandrek kemudian muncul beberapa permasalahan. Rempahrempah yang digunakan dalam ekstrak bandrek dimungkinkan masih memiliki karakter flavor yang cukup kuat ketika diekstrak dua kali atau bahkan tiga kali. Jika hal ini benar,
3
maka perlakuan ekstrak dua dan tiga kali bisa dilakukan sebagai cara efisiensi bahan baku. Permen keras yang baik hendaknya secara organoleptik bisa diterima. Sifat organoleptik dan sifat fisik permen keras ditentukan oleh formula dan kondisi proses saat permen keras itu diproduksi. Oleh karena itu, diperlukan formulasi ekstrak bandrek yang tepat sehingga didapatkan produk permen keras dengan mutu yang baik dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh Badan Standardisasi Nasional.
1.2. Perumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah formula ekstrak bandrek yang tepat agar dihasilkan permen bandrek yang disukai panelis? 2. Bagaimanakah karakteristik sifat kimia, sifat fisik, dan sensoris permen bandrek yang dihasilkan? 3. Bagaimanakah tingkat kelayakan pengembangan usaha UKM Permen Bandrek apabila dilihat dari aspek keuangan?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendapatkan formula ekstrak bandrek yang tepat sehingga dihasilkan permen bandrek yang disukai panelis. 2. Mengetahui karakteristik sifat kimia, sifat fisik, dan sensoris permen bandrek yang dihasilkan.
4
3. Menganalisis tingkat kelayakan pengembangan usaha UKM Permen Bandrek apabila dilihat dari aspek keuangan.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Meningkatkan nilai ekonomi bandrek dengan diversifikasi pengolahan menjadi permen yang lebih praktis dan menarik. 2. Pengembangan pengolahan permen bandrek sebagai inovasi produk makanan ringan skala industri rumah tangga maupun skala industri besar. 3. Memberikan kontribusi ilmiah tentang teknik pembuatan permen bandrek. 4. Menjadi bahan pertimbangan yang dapa digunakan sebagai dasar membuat kebijaksanaan bagi pelaku usaha mengenai pengembangan usaha selanjutnya. 5. Bagi pihak lain diharapkan dapat menjadi suatu sumbangan pemikiran dan pengetahuan di bidang studi kelayakan usaha permen bandrek.
5