I. PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dikarenakan dampak globalisasi
dengan diberlakukannya era perdagangan bebas yang telah menggeser paradigma bisnis dari keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi yang tepat. Strategi yang dimaksud adalah dimana perusahaan berada dalam posisi strategis dan dapat beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah. Hal ini berlaku prinsip going concern yang secara umum merupakan tujuan didirikannya suatu entitas bisnis (Widarsono, 2010). Saat ini usaha tanaman hias di Indonesia mengalami pertumbuhan yang relatif
cepat.
Hal
tersebut
ditandai
dengan
berkembangnya
daerah sentra,
peningkatan jenis dan volume produksi, berkembangnya outlet dan pelaku usaha di daerah perkotaan, serta makin tumbuh dan berkembangnya kelembagaan tani/usaha serta asosiasi atau perhimpunan tanaman hias. Meningkatnya volume produksi terkait dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha tanaman hias yang melibatkan baik petani kecil maupun pengusaha. Banyaknya kegiatan usaha tanaman hias yang ada menyebabkan persaingan semakin ketat dan menjadi pemicu bagi para pengusaha tanaman hias agar dapat menghasilkan kinerja yang baik untuk dapat memenangkan persaingan yang terjadi (Pratiwi, 2008). PT. Benar Flora Utama merupakan kebun bibit tanaman hias / nursery terbesar di Asia dari segi luas area. PT. Benar Flora Utama adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha tanaman hias yang meliputi aspek budidaya tanaman di dalam dan luar ruangan. Saat ini PT. Benar Flora Utama mengusahakan tanaman hias
sekitar 500 jenis, maka dapat dikatakan pula perusahaan ini sebagai kebun bibit tanaman hias terbesar di Indonesia. PT. Benar Flora Utama memfokuskan kegiatan bisnisnya pada tanaman hias
untuk
kebutuhan lanskap taman. Tanaman yang dikembangkan
merupakan tanaman tropis yang terdiri dari palem, tanaman berbuah dan berbunga, tanaman indoor dan tahan naungan yang dikembangkan dalam media polybag atau pot (Pratiwi, 2008). Agrimedia (2010) menyebutkan bahwa tuntutan peningkatan daya saing bisnis yang berkelanjutan menjadi keharusan di era kompetisi saat ini. Daya saing bisnis berkelanjutan akan meningkatkan ketahanan ekonomi dan bisnis sebagai bagian dari perekonomian keseluruhan, khususnya pada era globalisasi. Adapun masalah yang dihadapi PT. Benar Flora Utama adalah harga input yang semakin mahal, pasokan benih yang tidak pasti, dan pemasaran ekspor yang menurun. Analisis daya saing pada perusahaan ini diperlukan karena daya saing bisnis berkelanjutan dilakukan untuk menjaga agar potensi pertumbuhan usaha selalu meningkat.
I.2 Rumusan Masalah Bisnis tanaman hias di dalam negeri menunjukkan kemajuan.
Salah satu
indikatornya adalah bila pada masa lalu sentra produksi tanaman hias hanya berkembang di Pulau Jawa, kini usaha florikultura telah menyebar hampir ke seluruh propinsi di tanah berkembangnya
air. Perkembangan usaha florikultura tersebut telah mendorong industri
tambahan, seperti usaha perangkaian
bunga, arsitektur
lanskap, industri pot, media tumbuh, florist dan industri asesori pendukung. Hal ini menunjukkan industri florikultura dapat membuka lapangan kerja bagi sebagian masyarakat (www.pelita.or.id).
Eksistensi industri florikultura menjadi salahsatu peluang agribisnis terkait dengan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan yaitu perwujudan rencana Green Cities, Green Living. Penelitian ini membahas sejauhmana industri florikultura di Benara Nurseries yang berlokasi di Karawang dapat mempertahankan eksistensinya terhadap perkembangan industri florikultura pada pasar domestik dan mancanegara. Berdasarkan Direktorat Tanaman Hias DitJen Bina Produksi Hortikultura dalam Panduan Pengembangan Model Inovatif Usaha Tanaman Hias (2004) mengungkapkan bahwa dibandingkan dengan produk tanaman hias dari negara pesaing seperti Thailand dan Singapura, daya saing produk florikultura Indonesia masih tergolong rendah. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, yaitu : a) Penerapan sistem produksi yang kurang efisien b) Tidak adanya jaminan mutu, kontinuitas, dan ketepatan waktu pengiriman c) Harga produk yang terlalu tinggi d) Pemilihan komoditas yang tidak sesuai dengan preferensi pasar e) Biaya pengiriman yang sangat tinggi f) Belum tersedianya informasi market intelligence g) Regulasi perdagangan yang kurang kondusif h) Intensitas promosi yang masih rendah i) Ketergantungan terhadap bibit dan tanaman induk dari mancanegara Dari uraian diatas, beberapa hal yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana bentuk rantai nilai yang diterapkan oleh PT. Benar Flora Utama?
2. Bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksternal PT. Benar Flora Utama yang dapat mempengaruhi daya saing industri florikultura? 3. Bagaimana posisi strategis PT. Benar Flora Utama dalam industri florikultura Indonesia? 4. Bagaimana alternatif strategi perusahaan dalam meningkatkan daya saing di industri florikultura ?
I.3 Tujuan Berdasarkan rumusan
permasalahan yang telah diuraikan,
maka tujuan
penelitian ini adalah : 1. Mempelajari dan memahami bentuk rantai nilai industri florikultura sebagai pendekatan untuk melihat
keberhasilan
bisnis industri
florikultura
yang
berkelanjutan dengan mengambil studi kasus pada PT. Benar Flora Utama. 2. Mengevaluasi faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap peningkatan daya saing pada PT. Benar Flora Utama. 3. Mengetahui posisi strategis PT. Benar Flora Utama dalam industri florikultura. 4. Merumuskan alternatif strategi PT. Benar Flora Utama dalam peningkatan daya saing di industri florikultura.
Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB