I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Florikultura merupakan sektor bisnis yang menjanjikan, salah satunya agribisnis bunga potong. Bisnis bunga potong berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan bunga potong sebagai hiasan atau dekorasi. Bunga mawar merupakan salah satu bunga yang sangat diminati masyarakat, karena bunganya yang indah dan menawan serta aromanya yang harum dan khas, sehingga dijuluki "Queen of Flower". Mawar merupakan tanaman hias herba dari famili Rosaceae dan genus Rosa. Permintaan mawar potong cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Mawar menunjukkan peringkat pertama yang terjual setiap hari dalam kegiatan perdagangan bunga potong. Menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia (2013) produksi mawar di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2009 sebanyak 60.191.362 tangkai, pada tahun 2010 produksi meningkat menjadi 82.351.332 tangkai, pada tahun 2011 produksi menurun menjadi 74.319.773 tangkai, pada tahun 2012 produksi menurun menjadi 68.624.998 tangkai, pada tahun 2013 produksi meningkat drastis menjadi 151.947.873 tangkai. Agribisnis bunga potong mencakup kegiatan produksi, pasca panen, dan pemasaran. Penanganan pasca panen masih menjadi kendala dalam agribisnis bunga potong. Kendala yang dialami saat pasca panen adalah proses kemunduran yang disebabkan oleh proses transpirasi dan respirasi sehingga bunga menjadi layu. Bunga
1
2 potong sangat peka terhadap kerusakan fisik maupun kimia, dan infeksi patogen serta serangan hama selama dan setelah panen. Pemberian pengganti air dan nutrisi dari luar digunakan untuk tambahan sumber energi bagi kelangsungan hidup bunga setelah pemanenan (Santoso, 2003). Peranan larutan penyegar pada bunga potong adalah sebagai pengganti nutrisi setelah bunga dipotong dari induk tanaman sehingga kesegarannya dapat dipertahankan (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2007). Melihat fungsinya, larutan penyegar bunga dibedakan menjadi dua kelompok. Pertama, pulsing yaitu penyegar umumnya berisi nutrisi dan antimikroba pada takaran yang lebih tinggi dan berguna untuk memberi nutrisi bagi bunga potong dan menghilangkan cemaran mikroba dari kebun. Kedua, penyegar yang diberikan kepada bunga secara terus menerus dalam waktu yang lama, misalnya selama pemajangan, yang disebut holding, biasanya berisi nutrisi dan antimikroba pada takaran rendah (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2007). Sukrosa dalam larutan perendam berperan sebagai bahan baku respirasi untuk menghasilkan energi yang akan digunakan dalam proses kehidupan sehingga kesegaran bunganya lebih lama. Pemakaian sukrosa pada konsentrasi yang tinggi sering menyebabkan tumbuhnya bakteri dan terbentuknya lendir, sehingga menghambat penyerapan larutan oleh tangkai bunga (Larsen dan Folich, 1969 dalam Astawa, 2003). Pertumbuhan bakteri dapat dihambat dengan memberi asam sitrat, karena asam sitrat berperanan sebagai antibiotik. Selain itu asam sitrat dalam larutan
3 perendam dapat menurunkan pH larutan sehingga dapat diserap secara optimal oleh tangkai bunga ( Prabawati, 2001). Menurut Reid (2004), rendahnya penyerapan air oleh tangkai bunga pada mawar potong menyebabkan bunga mudah layu dan dasar bunga menekuk (bent neck). Gejala ini disebabkan tersumbatnya pembuluh vaskular sehingga suplai air ke bunga terhambat. Zamani,et al. (2011) mengemukakan bahwa pada beberapa kultivar komersial, mawar potong juga sangat sensitif terhadap etilen. Penanganan pasca panen penting untuk meningkatkan vase life dan mempertahankan kesegaran mawar potong. Lama kesegaran bunga adalah umur simpan kesegaran bunga potong sampai tidak layak ditampilkan atau diperagakan. Handayani dkk. (2003) melaporkan bahwa komposisi larutan pengawet terbaik untuk memperpanjang kesegaran bunga potong mawar adalah kosentrasi asam sitrat 150 ppm dengan kosentrasi air kelapa 50 ml/l yang dapat mempertahankan kesegaran bunga sampai 7,5 hari. Selanjutnya Suciati (2002) menyatakan bahwa perendaman dalam larutan 6% sukrosa, 400 ppm asam sitrat, dan 100 ppm aluminium sulfat mampu mempertahankan umur simpan bunga sedap malam selama delapan (8) hari. Indriani dan Sukma (2012) menyatakan bahwa pemberian larutan pulsing dengan komposisi aquades + sukrosa 3 % + asam salsilat 100 menunjukkan vase life mawar potong selama 10.25 hari. Gerailoo & Ghasemnezad (2011) mengemukakan bahwa pada mawar‘Yellow Island’ yang diberi larutan pulsing berupa 150 mg 1-1 asam salisilat selama 18 jam menunjukkan penundaan senescence. Penggunaan asam salisilat membuat bunga tahan lama dua kali lipat dibanding tanpa penggunaan asam salisilat. Degradasi protein dan
4 akumulasi lipid peroxidase selama masa penyimpanan dapat ditekan dengan penggunaan asam salisilat 150 mg 1-1 Kesegaran bunga potong yang diperhatikan adalah bunga yang telah mekar sempurna. Salah satu alternatif penanganan bunga potong selama peragaan baik oleh petani maupun florist diteliti dalam penelitan ini. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan lama kesegaran bunga potong yang relatif singkat. Hasil penelitian diharapkan menjadi alternatif penanganan bunga potong yang nantinya dapat diterapkan dengan mudah oleh petani maupun florist. 1.2. Rumusan Masalah Masalah yang dirumuskan berdasarkan uraian diatas yaitu: 1. Bagaimana pengaruh larutan pulsing terhadap lama kesegaran bunga potong mawar ? 2. Bagaimana pengaruh larutan holding terhadap lama kesegaran bunga potong mawar ? 3. Bagaimana pengaruh interaksi antara pulsing dengan holding terhadap lama kesegaran bunga potong mawar? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh larutan pulsing terhadap lama kesegaran bunga potong mawar. 2. Mengetahui pengaruh larutan holding terhadap lama kesegaran bunga potong mawar. 3. Mengetahui pengaruh interaksi antara pulsing dengan holding terhadap lama kesegaran bunga potong mawar.
5 1.4. Hipotesis 1. Pulsing dapat mempengaruhi lama kesegaran bunga potong mawar. 2. Holding dapat mempengaruhi lama kesegaran bunga potong mawar. 3. Interaksi antara pulsing dengan holding dapat mempengaruhi lama kesegaran bunga potong mawar.
6