ANALISA PENGEMBANGAN JARINGAN TEGANGAN MENENGAH BERDASARKAN DATA PENGEMBANGAN JARINGAN DI UPJ WONOSOBO Maulana Syarip1 , Agung Nugroho2 , Karnoto2
Jurusan Teknik Elektro , Fakultas Teknik – Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedarto SH Tembalang, Seamarang 50275 1
[email protected]
ABSTRACT - UPJ Wonosobo is a unit of network Wonosobo in Wonosobo region of PT PLN Persero to serve all the needs of the electric energy distibution to the public. The working area serving the needs of the energy distribution in each area. Electrical energy as one of the infrastructure relating to welfare of the majority, then the distribution of electrical energy must be guaranteed in a number of cuku, reasonable price and good quality. Electrical energy demand has increased each year. There are several factors that affect the electrical energy needs of the economic factors, population and kewilayahan.Kondisi it should be anticipated as early as possible by PT PLN Persero. So that PT PLN Persero UPJ Wonosobo energy forecasting electricity demand over the next 5 yearsand perform one of his physical development of developing medium-voltage network to maintain the quality of electrical energy is supplied in good condition. This final project will calculate forecast electrical energy demand in the UPJ Wonosobo from years 2012 – 2016 by DKL 3,2 forecasting method. Electrical energy demand forecasting result are then to perform the development of medium voltage network in the UPJ Wonosobo in the year 2012 – 2016 with respect to land use district map Wonosobo to see the development of medium voltage network. Analysis of the development of medium voltage network simulation software ETAP 7.0.0. The result of electrical energy demand forecasting needs at UPJ Wonosobo average annual increase 1 MVA. In this final project development of medium voltage network conducted in UPJ Wonosobo is the replacement of a network system of one phase to threee phase system. From simulation result obtained for the drop voltage and total losses on the feeder WBO 02 dan 03 in 2016 exceed the standard PT PLN Persero, so as to be able to do development in the coming year to build new feeders to take some load on feeders WBO 02 and 03 Keyword: UPJ Wonosobo, Electrical Energy, DKL 3,2 , ETAP 7.0.0
sebagai salah satu infrastruktur yang menyangkut hajat hidup orang banyak, maka penyaluran energi listrik harus dapat terjamin dalam jumlah yang cukup, Kebutuhan energi listrik terus mengalamin peningkatan tiap tahunnya. Hal ini dikarenakan oleh semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kebutuhan tenaga listrik seperti faktor ekonomi, kependudukan dan kewilayahan. Kondisi ini tentunya harus diantisipasi sedini mungkin oleh PT. PLN (Persero) selaku penyedia energi listrik. PT. PLN (Persero) harus dapat menjamin energi listrik yang dihasilkan dan disalurkan dalam keadaan cukup. Untuk itu perlu dilakukan proyeksi kebutuhan energi listrik dan pengembangan fisik. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini yaitu: 1. Menggambarkan kondisi penyaluran energi listrik di UPJ Wonosobo saat ini. 2. Memproyeksikan kebutuhan energi listrik dengan metode DKL 3,2 dan mensimulasikan hasil pengembangan jaringan tegangan menengah dengan menggunakan software ETAP 7.0.0 pada tahun 2012 – 2016 3. Menganalisa nilai drop tegangan dan losses hasil simulasi dengan menggunakan ETAP 7.0.0 Untuk membatasi pembahasan yang akan dilakukan maka dalam tugas akhir ini dibuat beberapa batasan – batasan masalah antara lain : 1. Area yang diproyeksikan dalam tugas kahir ini adalah UPJ Wonosobo. 2. Proyeksi hanya menggunakan metode DKL 3.2 3. Proyeksi energi listrik hanya dilakukan pada tahun 2012 – 2016 4. Data energi listrik yang digunakan adalah data pengusahaan listrik UPJ Wonosobo tahun 2006 – 2010 5. Data PDRB, Peta Autocad, dan Tata guna lahan yang dipergunakan adalah Kabupaten Wonosobo. 6. Analisa hasil pengembangan jaringan tegangan menengah pada UPJ Wonosobo dipergunakan ETAP 7.0.0
I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI UPJ Wonosobo merupakan Unit Pelayanan Jaringan wilayah Wonosobo dari PT. PLN Persero yang melayani segala kebutuhan energi listrik kepada masyarakat. UPJ Wonosobo merupakan salah satu wilayah kerja dari APJ Purwokerto. Energi listrik 1
2.1 Sistem Distribusi Daya Listrik Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro
2
menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konusmen. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikkan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV, 154 kV, 220 kV atau 500 kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. 2.2 Bagian – bagian sistem distribusi Adapun bagian – bagian dari sistem distribusi tenaga listrik adalah: 1. Gardu Induk Distribusi Transformator daya merupakan komponen utama, fungsinya menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan distribusi primer 2. Jaringan Primer (Jaringan Tegangan Menengah) Jaringan yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari gardu induk distribusi ke transformator distribusi 3. Transformator Distribusi Berfungsi untuk menurunkan tegangan menengah jadi tegangan rendah 4. Jaringan Sekunder (Jaringan Tegangan Rendah) Jaringan yang berfungsi menjadi penghubung dari transformator distribusi ke konsumen.
Gardu Induk
Dalam hal ini tegangan menengah sistem distribusi adalah 20 kV dan tegangan rendahnya 380/220 V. Jaringan Tegangan Menengah (JTM) Sekering T.M. Trafo Distribusi
Rel T.R. Sekering T.R. Gardu Distribusi
Jaringan Tegangan Rendah (JTR) Tiang Sambungan Rumah Pelanggan
Gambar 1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik 2.3 Kebutuhan Penyaluran Energi listrik Untuk proses pengiriman tenaga listrik terdiri dari berbagai persoalan teknis, tenaga listrik hanya dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu saja.
Gambar 2 Proses pengiriman tenaga listrik Kebutuhan energi listrik akan meningkat sejalan dengan perkembangan ekonomi daerah dan pertumbuhan penduduk. Semakin meningkatnya ekonomi pada suatu daerah maka konsumsi energi listrik juga akan meningkat. Disamping itu, perkembangan energi listrik juga dipengaruhi oleh faktor perkembangan penduduk dalam pengertian jumlah rumah tangga yang akan dilistriki. Sehingga PT PLN Persero UPJ Wonosobo melakukan peramalan kebutuhan energi listrik dalam kurun waktu 5 tahun. 2.4 Peramalan Beban Energi Listrik Peramalan energi listrik sangat diperlukan untuk memperkirakan kebutuhan energi listrik beberapa tahun kedepan. Peramalan pada dasarnya merupakan suatu dugaan atau prakiraan mengenani terjadinya suatu kejadian atau peristiwa dimasa yang akan datang. Data yang mendasari adanya peramalan yakni : 1. Data Pengusahaan. 2. PDRB. 3. Jumlah Rumah Tangga & Penduduk. 2.5 Beban Pengelompokan Beban menurut PT PLN Persero pembagian pengelompokan beban berdasarkan kelompok pelanggan yang terdiri dari : 1. Sektor Rumah Tangga. 2. Sektor Komersial. 3. Sektor Industri. 4. Sektor Publik 2.6 Pemodelan Dengan Metode DKL 3,2 Model DKL 3,2 merupakan model yang disusun secara sederhana dengan mempertimbangkan ketersediaan data yang ada, digunakan PLN untuk menyusun prakiraan kebutuhan listrik. Software model DKL 3,2 dibuat dengan program Exceldan cara penggunaannya sangat mudah. Terdiri dari 8 buah file ( statistics, economics, population, captive, elasticity, data, defor dan hasil) digunakan untuk penyusunan prakiraan secara regional Proyeksi jumlah penduduk P t = P o *(1+ i)n .................................. .......(1) Proyeksi Jumlah Pelanggan Pel t = Pel t-1*( 1+ fp * Gk t / 100) ......... (2) Kebutuhan Energi Listrik EP t = EP t-1 * (1+ e p * Gpt/ 100) ................ (3)
Untuk metode penelitian tugas akhir ini dapat dilihat pada gambar diagram alir dibawah ini
2.6 Software ETAP 7.0.0 Software ETAP atau Power Satation adalah suatu program atau perangkat lunak yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan sistem ketenagalistrikan. Dengan menggunakan sotfware Etap dapat memodelkan analisis aliran daya (load Flow), kita dapat menghitung aliran daya, tegangan pada sistem tenaga,
MULAI
SURVEY DATA BPS DAN PLN
DATA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
PENGOLAHAN DATA
2.7 Perencanaan Pengembangan Saluran Distribusi Jangka Pendek
Jangka Menengah
PERAMALAN BEBAN
Jangka Panjang PERTUMBUHAN BEBAN (KVA) HASIL PROYEKSI
ETAP 7.0.0
Data jaringan distribusi terpasang Data beban tersambung
Simulasi perkembangan beban jangka panjang
Model kondisi awal Prakiraan evaluasi beban
Prakiraan kondisi kelistrikan jangka pendek Analisa pada koendala di jaringan
Prakiraan perkembangan beban jangka menengah
Analisa kebutuhan perkuatan jaringan kebutuhan jangka pendek
Studi detail pengembangan GI TT/TM dan jaringan Tegangan menengah
Simulasi perkembangan jaringan transmisi
WILAYAH PENGEMBANGAN
Studi Design Jaringan
PENGEMBANGAN JARINGAN
1. Pemilihan tegangan 2. Standar peralatan 3. Pemilihan type GITT dan TM 4. Pemilihan tipe GI /TT/TM
Pengkajian terhadap strategi pengembangan jaringan utama tegangan menengah
JUMLAH PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI
Strategi pengembangan jaringan transmisi
Investement Plan
SELESAI
Gambar 3 Tahapan Perencanaan Saluran Distribusi Perencanaan sistem distribusi energi listrik merupakan bagian yang esensial dalam mengatasi pertumbuhan kebutuhan energi listrik yang cukup pesat. Perencanaan diperlukan sebab berkaitan dengan tujuan pengembangan sistem distribusi yang harus memenuhi beberapa kriteria teknis dan ekonomis. Perencanaan sistem distribusi ini harus dilakukan secara sistemik dengan pendekatan yang didasarkan pada peramalan beban untuk memperoleh suatu pola pelayanan yang optimal Perhitungan penambahan kebutuhan fisik ini harus dilakukan dengan melihat kondisi pembebanan fasilitas distribusi terpasang (JTM, Gardu Distribusi dan JTR). Selain itu penyambungan konsumen baru diharapkan tidak menimbulkan masalah mutu tegangan (tegangan dibawah standar). 1. Kriteria Voltage Drop Desain Panjang JTM yang dikaitkan dengan besaran Voltage Drop dan susut teknis jaringan. Voltage Drop di Ujung Jaringan adalah 5,5% yang setara dengan susut energi 3,77%. 2. Kriteria Susut Energi (Losses) a. Secara teknis susut energi listrik dapat dijadikan acuan dalam pengembangan jaringan Distribusi Listrik, seperti desain Voltage Drop 5,5% pada Jaringan Tegangan Menengah adalah setara dengan desain 3,77%. b. Untuk Pengembangan Sistem Distribusi Tenaga Listrik, maka desain susut jaringan sangatlah berperan dalam menentukan unjuk kerja jaringan Distribusi listrik. III. Metode Penelitian
Gambar 4 Diagram Alir Pengembangan Jaringan Tegangan Menengah 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah proses dalam pencarian data. Dalam penelitian ini pengunpulan data dilakukan dari survey data ke PT. PLN UPJ Wonosobo yang menyediakan data – data untuk analisis pengembangan jaringan dan BPS ( Badan Pusat Statistik ) Jawa Tengah selaku instansi yang bertanggung jawab untuk data – data kependudukan dan data pengusahaan di propinsi Jawa Tengah. Adapun daftar data yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Daftar Data – data yang dibutuhkan
3.2 Metode Pengolahan Data Setelah data – data diperoleh langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Pengolahan disini dilakukan dengan dua langkah, pertama pengelompokkan data yang dipergunakan untuk melakukan peramalan, kedua pengelompokkan data yang dipepergunakan untuk melakukan pengembangan. 3.3 Peramalan Beban Diagram Alir peramalan dapat dilihat pada gambar berikut
Mulai
Survey Data BPS dan PLN
Membuka Metode DKL 3.2
Memasukkan Data PDRB, Pengusahaan dan RT- Penduduk
Menjalankan Program DKL dalam Menu “Proses”
Mendapatkan hasil Peramalan Untuk Tahun 2011 – 2012
Selesai
Gambar 5 Diagram Alir DKL 3,2 Metode peramalan yang dipergunakan dalam tugas akhir ini adalah metode peramalan dengan menggunakan metode DKL 3,2. Berikut ini adalah tampilan dari metode peramalan DKL 3,2
Sumber: PT PLN UPJ Wonosobo
Gambar 7 Peta Wilayah kerja UPJ Wonosobo Jaringan distribusi di wilayah UPJ Wonosobo terdiri dari 4 penyulang. 4 penyulang itu adalah WBO 01, WBO 02. WBO 03 dan WBO 04 yang semua nya di suplai dari gardu induk Wonosobo. Di UPJ Wonosobo juga terdapat satu penyulang yang berfungsi sebagai exprees feeder yakni penyulang WBO 05. Tabel 3 Panjang Penyulang UPJ Wonosobo
Sumber : Data teknis PT PLN (Persero) UPJ Wonosobo
Gambar 6 Tampilan Menu DKL 3,2 Dari gambar tampilan menu DKL pada gambar 3.3 di atas, dapat dilihat bahwa menu DKL 3.2 memilik sub menu yang digunakan untuk melakukan peramalan. Untuk melakukan pengembangan pada jaringan tegangan menengah, data peramalan yang dibutuhkan adalah peramalan beban. Setelah hasil peramalan beban didapatkan dan dengan mempertimbangkan peta tata guna lahan titik pengembangan dapat ditentukan. Peramalan dilakukan dari tahun 2012 – 2016, sedangkan data pada tahun 2011 sebagai data eksisting. 3.4 Pengumpulan Data Jaringan Menengah UPJ Wonosobo
IV.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Peramalan Kebutuhan Beban Dari tabel 2 dapat dilhat data – data yang dipergunakan untuk melakukan peramalan yaitu: Data PDRB Data RT dan Penduduk Data Pengusahaan Tabel 4 Data PDRB Kabupaten Wonosobo
Tegangan
Data jaringan tegangan menengah UPJ Wonosobo yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah data eksisting jaringan tegangan menengah pada tahun 2011 dari PT PLN Persero UPJ Wonosobo. Tabel 5 Data Rumah Tangga Kabupaten Wonosobo
makin meningkat. Berikut adalah penambahan beban (KVA) di UPJ Wonosobo tiap tahunnya. Tabel 9 Penambahan Beban (KVA) Hasil Peramalan DKL 3,2 No
Tahun
Penambahan KVA
1
2012
339,206
2
2013
2.215,03
3
2014
2.272,41
4
2015
2.333,24
5
2016
2.394,70
Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 6 Data Jumlah Penduduk Kabupaten Wonosobo
4.2
Evaluasi Kondisi Eksisting UPJ Wonosobo
Tabel 10 Data Impedansi Kabel
Sumber : SPLN S2-3:1983 Sumber : Badan Pusat Statistik
Tabel 7 DataPengusahaan Kabupaten UPJ Wonosobo
Data Pengukuran Beban Penyulang Gardu Induk Wonosobo dapat dilihat pada tabel 11 Tabel 11 Data Pengukuran Beban Penyulang GI Wonosobo
Sumber : Data teknis PT. PLN (Persero)
Penggambaran jaringan eksisting UPJ Wonosobo dengan Menggunakan ETAP 7.0.0
Sumber : PT PLN UPJ Wonosobo
Dengan menggunakan metode DKL 3,2 maka pertumbuhan kebutuhan energi bisa diramalkan. Berikut hasil peramalan dengan menggunakan DKL 3,2 Tabel 8 Hasil Peramalan dengan Menggunakan DKL 3,2 Gambar 8 Gambaran Jaringan Penyulang WBO 01 denga menggunakan ETAP 7.0.0
Dari hasil peramalan yang dilakukan untuk 5 tahun ke depan yaitu dari tahun 2012 – 2016 dapat dilihat bahwa kebutuhan energi dari tahun ke tahun
VOLTAGE DROP = % Tegangan Pangkal GI - % Tegangan Paling Ujung Dari report hasil simulasi untuk susut energi dan drop voltage nya diperoleh Tabel 12 Susut Energi per Penyulang
Gambar 9 Gambaran Jaringan Penyulang WBO 02 denga menggunakan ETAP 7.0.0
Gambar 10 Gambaran Jaringan Penyulang WBO 03 denga menggunakan ETAP 7.0.0
Gambar 13 Grafik Susut Energi di GI Wonosobo
Tabel 13 Susut Tegangan per Penyulang
Gambar 11 Gambaran Jaringan Penyulang WBO 04 denga menggunakan ETAP 7.0.0
Gambar 14 Grafik Susut Tegangan di GI UPJ Wonosobo
Dari tabel di atas secara keselururuhan ada beberapa feeder yang tidak memenuhi syarat (maksimum 5,5 % ), hal ini kemungkinan diakibatkan oleh : Jaringan terlalu panjang Beban yang dilayani pada jaringan terlalu besar Penampang konduktor yang kecil Gambar 12 Report Hasil Simulasi ETAP 7.0.0
Untuk mencari susut energi ( losses energy) rumus yang digunakan adalah
x 100 % Sedangkan untuk mencari susut tegangan atau Drop Voltage nya
4.3 Kebutuhan Panjang JTM dan Kebutuhan Daya Tersambung
U = Dimana
U P L
= Drop Voltage (%) = Daya tersambung (MVA) = Panjang Saluran (Kms)
V
4.5 Simulasi Pengembangan dengan ETAP 7.0.0
= Tegangan line to line (KV)
= Impedansi saluran (ohm)
Dari arah pengembangan jaringan di UPJ Wonosobo maka simulasi ETAP 7.0.0 adalah sebagai berikut:
Gambar 17 Simulasi ETAP 7.0.0 Pengembangan Jaringan di Pemnyulang Wbo 02 pada tahun 2012 Gambar 15 Hubungan Kebutuhan Daya Tersambung dan JTM
4.4 Rencana Pengembangan Penyulang JTM 20 KV di UPJ Wonosobo Dalam rencana pengembangan penyulang JTM, semua penyulang adalah jenis AAAC 240 mm2 dengan KHA 640 A. Penambahan penyulang baru diperlukan manakala : 1. Ada penambahan gardu Induk baru 2. Ada penambahan unit trafo Gardu Induk atau ada peningkatan kapasitas trafo Gardu Induk. 3. Ada penyulang JTM yang drop tegangan atau susut energinya terlalu besar. Setelah hasil peramalan dengan metode DKL 3.2 dan mensimulasikan ke software ETAP 7.0.0 didapatkan kriteria untuk pengembangan jaringan distribusi di UPJ Wonosobo. Dengan memperhatikan peta tata guna lahan kabupaten Wonosobo maka dapat dilihat arah peta pengembangan jaringan distribusi.
Gambar 18 Peta Pengembangan di Penyulang WBO 02 pada Autocad Begitu juga untuk pengembangan jaringan di penyulang lainnya. Sehingga drop voltage dan losses energi nya adalah sebagai berikut: Tabel 16 Total Losses Pengembangan pada tahun 2012 – 2016 di UPJ Wonosobo
Tabel 17 Drop Voltage Pengembangan pada tahun 2012 – 2016 di UPJ Wonosobo
Gambar 16 Tata guna lahan Kabupaten Wonosobo Tabel 15 Arah Pengembangan Jaringan di Wonosobo
UPJ
Dari hasil perhitungan drop tegangan dan total losses didapatkan pada tahun 2016 penyulang WBO 02 dan 03 sudah melebihi standard, sehingga perlu dibuka penyulang baru agar pengembangan dapat dilakukan untuk tahun – tahun berikutnya. Penyulang WBO 05 merupakan eksprees feeder yang mengambil beban – beban yang ada pada penyulang WBO 02 dan WBO 03.
V. 5.1
Kesimpulan 1.
2.
3. Gambar 18 Single Line WBO 05
Adapun hasil perhitungan drop voltage dan losess tiap penyulang di UPJ Wonosobo setelah di buat eksprees feeder WBO 05 adalah sebagai berikut. Tabel 18 Hasil Evaluasi Drop Voltage dengan Simulasi ETAP 7.0.0
PENUTUP
4.
5.
Penambahan beban daya tersambung (KVA) berdasarkan peramalan DKL 3,2 untuk tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016 adalah 782 KVA, 895 KVA, 1004 KVA, 1109 KVA, dan 1212 KVA. Berdasarkan simulasi software ETAP 7.0.0, hasil simulasi jaringan eksisting pada tahun 2011 energi / losses di GI Wonosobo pada penyulang WBO 01, WBO 02, WBO 03, WBO 04, 7 adalah 1,69%, 2,75% 3,39%, dan 2,57% Hasil simulasi jaringan eksisting pada tahun 2011 susut tegangan / voltage drop di GI Wonosobo pada WBO 01, WBO 02, WBO 03 dan WBO 04 adalah 2,87%, 5,40% , 5,37% dan 4,53 % Dari hasil simulasi UPJ Wonosobo pada tahun 2016 membutuhkan penambahan penyulang baru, yaitu penyulang WBO 05 yang beban nya di ambil dari beban pada penyulang WBO 02 dan WBO 03 Dari hasil simulasi total losses penyulang baru WBO 05 sebesar 3,27% sedangkan nilai drop voltage nya sebesar 1,44%
5.2 Saran 1.
2.
Gambar 19 Grafik hasil perhitungan drop voltage Tabel 19 Hasil Evaluasi Total Losses dengan Simulasi ETAP 7.0.0
Model peramalan bisa menggunakan model peramalan lain seperti Simple E, LEAP atau metode peramalan lain nya. Simulasi selain dengan menggunakan ETAP dapat juga dilakukan dengan menggunakan MATLAB untuk menghitung aliran daya yang terjadi pada tiap jaringan nya. DAFTAR PUSTAKA
[1] Ariwibowo,C, Trafo Distribusi pada JTM 20 KV di PT PLN Persero UPJ Semarang Selatan, Kerja Praktek S-1, Universitas Diponegoro, Semarang, 2009. [2] Annoymus, Tata Usaha Langganan III-07 dan III-09, PT PLN (Persero) APJ Pekalongan, [2006,2007,2008,2009,2010]. [3] Karimata, P., Kursus Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan Jenjang I (Dasar) Distribution Load Planning – Model DKL versi 3.2, Direktorat Transmisi dan Distribusi PT PLN (Persero), 2005. [4] Nugroho,A, Perkiraan Energi Listrik, Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Gambar 20 Grafik hasil perhitungan losses
[5] Rahardjo, Merencanakan Pengembangan Sistem Kelistrikan PLN kedepan Secara Lebih Baik
dan Lebih Efisien, PT PLN (Persero) Distribusi Jateng DIY, 2006. [6] Sulasno, Teknik dan Sistem Tenaga Distribusi Tenaga LIstrik Edisi I, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2001. [7] Suswanto, D. A., Perencanaan Distribusi, Buku Ajar BAB III.
[9] Tahir,U , Analisa Losses Teknik Pada Sistem Kelistrikan, Tugas Akhir S-1, Universitas Sains & Teknologi, Jayapura, 2008. [10] Tim Masterplan, Pembuatan Masterplan Sistem Distribusi 20 KV APJ Pekalongan, Laporan Akhir, Universitas DIponegoro – PT PLN (Persero) Distribusi Jateng DIY, 2011. ,Wonosobo Dalam Angka Tahun [2006,2007,2008,2009,2010].Badan Statistik Provinsi Kabupaten Wonosobo, [2006,2007,2008,2009,2010].
[12]
…… ,Data Statistik Tahun (2006-2010), PT PLN Persero Distribusi Jateng DIY, [20062010].
[13]
……,PDRB Wonosobo Tahun [2006,2007,2008,2009,2010]., Badan Statistik Provinsi Kabupaten Wonosobo, [2006,2007,2008,2009,2010].
BIODATA Maulana Syarip (L2F005556). Lahir di Surakarta pada tanggal 30 Desember 1987. Riwayat pendidikan SD Islam Darussalam, SMPN 3 Surakarta , SMA Al – Islam 1 Surakarta, dan sekarang sedang menjalankan studi strata satu di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dengaan konsentrasi Ketenagaan Menyetujui dan Mengesahkan Pembimbing I
Ir. Agung Nugroho, M.Kom. NIP. 195901051987031002
Pembimbing II
Jaringan
[8] Suswanto, D. A., Analisa Peramalan Beban dan Kebutuhan Tenaga Listrik, Buku Ajar BAB XII.
[11] ……
Tanggal :
Karnoto, S.T, M.T. NIP 196907091997021001 Tanggal :