Presentasi
llmiah -I-foteJ
Keselamatan Kartika
Radiasi
dan Lingkungan
O1andra. :14 Vesem~
X
2004
ANALISA PROFIL BERKAS ELEKTRON PESAWAT AKSELERATOR LINIER MEDIK Tuti Amalia dan Buddhy Kurniawan DepartemenFisika -FMIP A -Universitas Indonesia, Depok Nasukha Puslitbang Keselamatan Radiasi clan Biomedika Nuklir -BA TAN
ABSTRAK ANALISA
PROFIL BERKAS ELEKTRON
PESA W A T AKSELERA TOR LINIER
MEDIK.
Kesera-
gamarl distribusi dosis dalam satu lapangan berkas radiasi merupakan satu indikasi yang menentukah keberhasilan terapi kanker .Hal ini dapat terlihat dari parameterflatness clan S1Jnlmetnj analisa profil pesawat akselerator.1inier medik yang dilakukan secaraperiodik. Pengukuran praHl berkas elektron dilakukan dengan menggunakan dosimeter Wellhoferclan dosimeter dioda Rainbow. Hasil flatnessclan symmetryberkas elektron yang diperoleh daTi dosimeter Wellhoferadalah sebesar 1.5% (E = 20 MeV) untuk flatness maksimum clan 0.8 % (E = 6 MeV) untuk flatness minimum. Untuk symmetnj maksimum diperoleh sebesar 0.8% (E = 9MeV) clan symmetryminimum sebesar0.3 % (E;=16 MeV clan E = 20 MeV). Untuk hasil dosimeter dioda Rainbow, diperoleh flatnessclan S1Jnlmetry maksimum sebesar 5.11 % (E= 6 MeV) clan 2.96 ~b(E = 6 MeV) sedangkan untuk flatness clan symmetry minimum diperoleh sebesar 0.476 % (E = 16 MeV) clan 0.15 % (E = 16 MeV). Sesuai dengan rekomendasi dari AAPM, hasil percobaan untuk flatness clan symmetnjberkas elektron pesawat akselerator linier medik masih dalam batas yang direkomen-dasikan untuk perlakuan terapi pasien, termasuk dengan pengukuran dioda.
ABSTRACT PROFILE ANALYSIS FOR ELEcrRON BEAM OF MEDICAL LINEAR ACCELERATOR. Uniformity of dose distribution in radiation field is one of successful indications of cancer therapy It is shown on flatness and symmetry parameters of electron beam profiles medical linear accelerator periodically. Measurements have been done by using WeWzoferand Rainbow diode dosimeter. Measurement results by using Wellhoferdosimeter are 1.5 % (E= 20 MeV) for maximum flatness and 0.8 % (E = 6 MeV) for minimum flatness. The highest symmetry is found of Q8 % (E = 9 MeV) and the lowest symmetry are 0.3 % (E = 16 MeV and E = 20 MeV). The results from Rainbow dosimeter are found of 5.11 % (E= 6 MeV) and 296 % (E = 6 MeV) for maximum flatness and symmetry, Q476 % (E = 16 MeV) and Q15 % (E = 16 MeV) for minimum flatness and minimum symmetry. According to AAPM recommendation, these results of electron beam flatness and symmetry medical linear accelerator is acceptable for patient treatment, include Rainbow diode measurements.
I. PENDAHULUAN Radiasi penglon diketahui
dapat merusak clan mematikan suatu jaringan.
Hal ini dimanfaatkan dalarn bidang radioterapi guna mematikan sel-sel kanker. Sel hidup dapat dimatikan atau dirusak dengan menggunakan radiasi pengion,
beruva
namun dosis yang diperlukan untuk
diketahui apakah pesawat akselerator tinier
mencapai kematian sel akan berbeda satu
medik yang digunakan layak digunakan
sarna lain, tergantung dati sensitivitas sel
untuk perlakuan pasien.
yang dilalui oleh radiasi pengion tersebut. Tujuan daripada pemanfaatan radioterapi
II. TEORI
adalah untuk mematikan sel-sel kanker,
H.l. Berkas Elektron Pesawat Akselerator Linier Medik
11.1.1.Produksi BerkasElektron mungkin clan mengusahakanagar jaringan sehat mendapatkan
dosis
seminimal
mungkin tujuan tersebut diantaranya adalah dengan meng-gunakan radiasi pengion berenergi
tinggI Akselerator tinier medik merupakan satu pencapaiantujuan tersebut karena dihasilkannya
radiasi
pengion
berenergitinggi. Dalam penggunaan pesawat akselerator linier
medik
untuk
radioterapi,
kestabilan berkas radiasi yang dihasilkannya, sangat berpengaruh terhadap distribusi dosis yang akan diterima oleh pasien. Untuk
pesawat akselerator linier medik berasal dan emisi termionik daTi katoda yang
Salah satu cara untuk mencapai
dapat
Sumber elektron (electron gun) dalam
itu diperlukan Gaminan
assurance
suatu quality
kualitas)
untuk
mengontrol ketepatan clan ketelitian dosis
dipanasi oleh filamen. Electron gun yang berupa trioda berfungsi sebagai surnber elektron yang diternbakkan ke tabung pernercepat. Kedalarn tabung pernercepat tersebut diinjeksikan gelornbang rnikro yang
adalah dengan menganalisa profil berkas radiasi
tersebut.
mengetahui
besaran
Karena tersebut,
oleh
klystron atau
magnetronyang disalurkan melalui pemandu gelombang (wave guide). Gelombang mikro
ini
akan menghasilkan
medan
elektromagnet sehingga dapat mempercepat partikel elektron. Sirkulator (circulatar) yang terangkai dengan pemandu gelombang akan mencegah kembalinya
gelombang mikro
ke
klystron
atau
magnetron.
yang diterima oleh pasien. Satu program jaminan kualitas yang dapat dilakukan,
dibangkitkan
Hasil elektron
percepatan
bertegangan
elekrron tinggi
dari
~ tabung
pemercepat dilewatkan ke magnet pem-
dengan
belok (bending magnet). Bending magnet akan
dapat
membelokkan elektron sebesar 270°. Pacta
Duslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan
Tenaga Nllklir
Nasional
133
kerataan 'ipe-P penyerapan. 134
Presentasi
Ilmiah
Keselamatan Ifotel
Kartika
Radiasi Olandra,
dan Lingkungan .14 Vesember
bending magnet elektron dengan energi
ditengahnya lebih tebal daripada bagian
yang sedikit lebih tinggi atau lebih rendah
tepi. Dengan demikiall
daTi yang dikehendaki akan dibelokkan
ditengah akan
sedemikian tuFa sehingga energi clan
kerataan dapat diperoleh.
lintasannya dapat sesuai kembali dengan dikehendaki. Sedangkan elektron
berkas elektron
diserap lebih besar clan
Selain penggunaan untuk
X
2004
scattering foil, berkas
mendapatkan
dengan penyimpangan energi agak besar
elektron maka digunakan scanning magnet
akan dihilangkan oleh sebuah filter celah
(aplikator). Ada beberapa ukuran
mekanis. Dengan demikian dapat dicapai
aplikator yang digunakan dalam pesawat
pemfokusan yang sangat baik dari berkas
akselerator linier medik, misalnya 5 x 5 cm2
elektron serta energi yang monokromatiS.
sampai 25 x 25 cm2. Penggunaan aplikator
Setelah mengalami pembelokkan, berkas
ini selain berfungsi sebagai pembatas luas
elektron berenergi tinggi yang keluar daTi
lapangan radiasi, juga untuk mengurangi
bendingmagnetdapat langsung digunakan.
hamburan yang teIjadi.
Namun demikian
mendapatkan
target tumor dapat memperoleh radiasi
distribusi dosis yang merata pada daerah
seoptimal mungkin, sesuai dengan prinsip
penyinaran,
penggunaan radioterapi.
perlu
untuk
elekcronc-elektron tersebut
dilewatkan
dari
Sehingga, daerah
pada lapisan peng-
hambur primer (scatteringfoils) [2]. Lapisan
11.1.2. Prinsip kerja Detektor Dioda Zat padat adalah bahan dasar pem-
penghambur primer dipilih logam berat untuk menghasilkan sudut hamburan yang
bentuk semikonduktor
cukup besar dan
dasar elektronika semisal dioda, transistor
menghasilkan
mungkin
semJrum
berkas
radiasi.
Setelah
sebagai
ataupun IC (integrated circuit).
komponen
Kelebihan
melewati lapisan penghambur primer,
sifat semikonduktor adalah terletak diantara
kerataan pada daerah radiasi belum dapat
sifat isolator clan konduktor. Dengan energi
dicapai, karenanya dipasanglah lapisan
celah yang Cl1kup rendah, semikonduktor
penghambur sekunder yang terbuat daTi
dapat bersifat
bahan dengan nomor atom rendah yang
pita konduksi, seperti silikon dengan energi
berfungsi dengan
meratakan jalan
daerah
radiasi
ke
celah I,ll eVdan 0,65 untuk Germanium. ataupun
Ketebalan
lapisan penghambur sekunder tidak sarna,
memindahkan -elektron
tipe-N
suatu semi-
konduktor dapat dibentuk dengan menam-
Puslitbang Keselanlatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan
Tenaga-Nuklir
NasionaI
Presentasi gerakan
Ilmiah
bahkan
(dopping)
suatu
atom
pentavalent
ataupun trivalent, seperti phospor dan
Keselamatan
Radiasi
IfoteJ Kartika
Olandra.
menurunkan
dan Lingkungan .14 Vesember
sensitifitas
detektor
digunakan.
boron. Selanjutnya tipe-PN yang merupakan gabungan dari tipe-P dan tipe-N dapat diperoleh dan sambungan ini dikenal
11.2Quality Assurance a aminan Kualitas) Berkas Elektron Pesawat Akselerator Linier Medik
dengan p-n junction atau dioda. Dioda dapat dimarifaatkan sebagai detektor radiasi pengion dengan mengaplikasikan kondisi bias batik (reversebias), yaitu
dengan menyambungkan kutub
positif dati tegangan listrik eksternal ke tipe-N clan kutub negatifnya ke tipe-P. Pada keadaan ini, didalarfi dioda akan terbentuk lapisan deplesi (d-eplationlayer) dengan ketebalan 10 mikrometer sampai 5 mm, tergaIltung struktur dioda tersebut.
Pasanganion akan terbentuk, dengan demikian radiasi pengion yang memasuki daerah ini, akan bergerak ke kutub positif clan negatif sehingga terjadi muatan dalam arti listrik clan pulsa. Penggunaan detektor dioda sangat mudah, selain itu kelebihan daTi detektor dioda ini adalah mempunyai akurasi yang tinggt, ukurannya kecil, mudah pengoperasiannya juga mudah dibaca. Namun
Quality
assurance aaminan
Kualitas)
merupakan suatu program yang dilakukan untuk menjamin kualitas dan keberhasilan radioterapi.
assurance Gaminan
Quality
Kualitas) yang berkaitan dengan dosis radiasi meliputi keakuratan besarnya dosis radiasi yang diberikan ke tumor, distribusi dosis radiasi pada tumor, profil radiasi
yang
merupakan
dosis
karakteristik
berkas radiasi dan memberikan informasi yang renting bagi perencaan radioterapi. Quality assurance(Jaminan Kualitas) dilakukan secara rutin dalam periode tertentu. Aktivitas pemantauan yang teratur dari Quality assurance disebut Quality control (Kontrol Kualitas). SehinggaQuality control (Kontrol
Kualitas)
dapat
didefinisikan
sebagai proses teratur yang dilakukan dalam jangka
pen~uran Quality
control
waktu
tertentu, misalnya
keluaran (output) pesawat. (Kontrol
Kualitas) yang
berkaitan dengan dosis radiasi dilakukan dengan mengukur dosis keluaran dan juga Selain itu, pengaruh dari efek radiasi dapat
keseragaman berkas
radiasi
symmetnj)secaraberkala.
X
:J,O04
(flatness dan
1 flatness
Flatnessdan symmetry berkas radiasi
Pada eksperimen ini, pengolahan data
adaIah parameter yang hams diperiksa
Wellhoferdilakukan sesuai dengan protokol
pada waktu acceptancetest pesawat radio-
daTi Varian [6], dengan per-hitungannya
terapi. Baik flatness maupun symmetry
adalah sebagaiberikut :
berkas radiasi biasanya ditentukan pada daerah 80% dati FWHM (Full Width Half
Flatness=
Maximum). Flatnessdidefinisikan sebagaiprosentase variasi dosis maksimum yang diperbolehkan dalam satu lapangan berkas radiasi. Atau flatness dapat pula dinyata-
Adapun formula yang digunakan
kan dengan perbandingan dosis maksi-
untuk pengukuran kelima detektor dioda
mum yang terjadi daIam satu lapangan
adalah protokol 1[7], yang formulanya
berkas radiasi
adalah sebagaiberikut
dengan dosis minimum
yang terjadi di lapangan tersebut. Sedangkan symmetry didefinisikan sebagai prosentase deviasi maksirnum yang diper-
Dosis maksimum -Dosis minimum Flatness =
x 100% Dosis maksimum + Dosis minimum
bolehkan dari dosis di sisi kiri terhadap dosis di sisi kanan berkas radiasi. AAPM merekomendasikan
(Jumlahdosis kiri-Jumlah dosisRanan) ~
Syrnrnetry=
x100 %
Oumlah dosis kiri + Jumlah dosiskanan)
besarnya flatness clan
symmetryberkas elektron tidak boleh lebih III. TATA KERJA
dari 5%[5]. Flatnessclan symmetryberkas radiasi diukur
dapat
dengan
scanningdosimetri.
menggunakan
Namun secara teknis
III.l.
Peralatan yang digunakan
Beberapa
peralatan
Pesawat
bulanan.
Varian 2100C
cepat perlu dilakukan untl.1kmengevaluasi dan symmetry sehari-hari
dengan
mencoba menggunakan sistem dosimeter dioda yang telah dijelaskan di derail.
untuk
menunjang percobaan inimeliputi
hal ini dapat dilakukan untuk periode Untuk itu pengukuran secara
digunakan
Akselerator
Linier
Medik
2. 5 buah detektor dioda, amplifier dan elekuometer 3. Sistem dosin1eter Farmer yang terdiri daTi detektor bilik pengionan
dengan
5.
Presentasi
Ilmiah
Keselamatan IIOtel Kartika
Radiasi
dan Lingkungan
Chandra, -'4 Vesember
volume 0.6 cc dan elektrometemya
kan untuk berkas elektron energi 6,9,12,16,
dengan tipe 2570/1
clan 20 MeV dati pesawat akselerator tinier
4. 1 set fantom padat daTi bahan perspex
medik Varian 210OC yang ada di RSCM
terdiri dari 1 buah fantom berbentuk
pada beberapa kedalaman di fantom air,
lingkaran dengan diameter 14 cm dan
yaitu pada
ketebalan 8 mm daTi bahan perspex,
MeV), 14 mm (E = 9 MeV), 20 mm (E = 12
1 buah fantom symmetry model 37-
MeV), 27 mm (E = 16 MeV) clan 33 mm
701-4 clan fantom
untuk elektron berenergi 20 Me V.Luas
padat berbentuk
kedalaman 10 mm
(E = 6
persegi dengan ketebalan mencapai
lapangan yang digunakan
kurang lebih 12 cm
cm2 clan SSD 100 cill. Pengoperasian clan
Scanningdosimetri Wellhofer.
pengolahan data hasil pengukuran lang-
adalah 25 x 25
sung diatur melalui program komputer 111.2.Prosedur Percobaan
Omnipro-Accept berbasisWindows 98 dan
Penelitian ini
Windows NT 4.0. Adapun urutan keIja
dilakukan dengan
mep.ggunakan dua metode. Metode per-
dalam pengukuran
tama adalah
Wellhofer adalah sebagai berikut :
metode pengukuran yang
rutin dilakukan di Rumah Sakit Dr. Cipto
.Air
dengan menggunakan
di isi kedalam tanki Wellhofer
Mangunkusumo, yaitu menggunakan fan-
Set-up limit pergerakan daTi detek-
tom air yang dilengkapi dengan scanning
tor di dalam fantom
dosiInetri.
kedua
kearns, kebawah, ke kanan clan ke
dilakukan dengan rnenggunakan 5 buah
kiri. Juga ke empat titik pajok bawah
detektor dioda
dati fantom Wellhofer
Sedangkan metode
Rainbow pada fantom
air Wellltofer,
(titik A.. B, C
clan D)
perspex.
Setisocenterdetectorpada pertengah1II.2.1. Pengukuran dengan Wellhofer Wellhofer
dosimetri
suatu fantom air yang dilengkapi dengan sistem scanningdosimetri. Fantom air yang digunakan
berukuran
an fantom air Wellhofer clan permukaan
merupakan
48x48x48 cm3.
Pengukuran flatness dan symmetri dilaku-
air ('lvater surface) sesuai
dengan titik efektif dari detektor berbentuk flat (plat chamber detector)
Atur FSD (Focus Source Distance) 100 cm
-
Puslitbang Keselamatall Radiasi dan Biomedika Nuklir-BadanTenaga
Nuklir
Nasiona.l.
X
.2004
137
Presentasi dan :hamber 138
llmiah
Keselamatan Uot~Kartika
Aplikator berukuran 25 x 25 cm2
Radiasi O1andra,
dan Lingkungan 14 Vesember
:~O04
telah dihubungkan dengan elektrometer
farmer
diletakkan
pada
pertengahan fantom padat Oilakukan
pengoperasian
~
Atur jarak antara pertengahan ioni-
pengolahan data hasil pengukuran
sasi chamber dengan detektor dioda
fantom air W ellhofer den~an pro-
sesuai dengan kedalaman masing-
gram Omnipro meliputi flatness dan
masing range energi berkas elektron
symmetryberkas elektron berenergi
yaitu kedalaman 20.34 mm (E=6
6 MeV, 9 MeV, 12 MeV, 16 MeV
MeV), 27.10mm (E = 9 MeV), 32.20
sesuai kedalaman
mm (E = 12 Me\'), 42.80 mm (16
masing-masing range energi berkas
MeV) dan kedalaman 49.32 mm (E =
elektron.
20 MeV)
clan 20 MeV
Kelima detektor dioda diletakkan 111.2.2.Pengukuran dengan Detektor Dioda Rainbow Sebelum pengukuran dengan meng-
diatas fantom
perspex berbentuk
lingkaran berdiameter 14 cm dengan ketebalan8 rom
gunakan 5 buah detektor dioda, maka terlebih dahulu dilakukan kalibrasi terhadap detektor dioda yang akan digunakan. Pada
20 cm2 dipasang pada jaw: colimator
pengukuran, untuk mendapatkan faktor
pesawat akselerator linier medik
kalibrasi dari detektor dioda makadiguna-
Ah1T
kan 2 set detektor yaitu
100 cm
set
ionisasi
SSD (Source Skin
Distance)
berbentuk silinder dan 1 set detek-
Oilakukan radiasi berkas elektron
tor dioda sebanyak5 buah. Adapun urutan
dengan menggunakan MU = 100
kerja dari penentuan kalibrasi ke-lima
MU clan 200 MU untuk energi 6
detektor dioda tersebut adalah sebagai
MeV 9 MeV, 12 MeV, 16 Me\' dan
berikut
20 MeV. Fantom padat berbentuk persegi diletakkan diatas meja Detektor
bilik
pengionan
Penelitian untuk pengukuran harian (ionisasi
chamber) berbentuk silinder
yang
dilakukan dengan menggunakan 5 buah detektor dioda
I{ainbow
X
yang diletakkan
flatness RSCM.
Presentasi
Ilmiah
Keselamatan Hotel
Radiasi
Kartika
dan Lingkungan
Chandra,
pada fantom padat simetri (symmetrysolid
tor
phantom). Digunakan aplikator berukuran
detektor searahsumbu-y).
14 Vesember
X 2004
searah sumbu-x) clan inplane (arah
20 x 20 cm2 dengan SSD (Source Skin Distance)100 cm. Kedalaman pada fantom
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
padat simetri (symmetry ?,olid phantom)
IV.1. Pengukuran Keluaran (Output) Berkas Elektron PesawatAkselerator Linier Medik
adalah 0,6 cm. Kelima detektor dioda diletakkan diatas fantom
padat simetri
(symmetry solid phantom) di beberapa titik pada lapangan radiasi. Detektor dioda ter-
sebut kemudian
dihubungkan
amplifier yang dirangkai meter.
Elektrometer
dengan
dengan elektroakan
]langsung
mengeluarkan display tanggapan kelima
pengukuran
detektor
nomor 3 terletak pada berkas utama Posisi titik pengukuran detektor nomor 2 dan 4 berjarak 4 cm dari berkas utama. Sedangkan
posisi
titik
cm dati
berkas utama Kellina detektor ini digunauntuk
mengetahui
kesetaraanbesamya MU (Monitor Unit) dari
trOll pada pengukuran. penghitungan
keluaran
rnenentukan
dan
Dimana pada saat (output)
elektron pada masing-masing digunakan
berkas
range energi,
pet-llnjuk yang terdapat pada
TR~277 untuk
pengukuran
detektor nomor 1 dan 5 berjarak8
kan
kegunaannya adalah untuk
rnasing-rnasing range energi berkas elek-
detektor dioda. Posisi titik
pesawat akseleratorlinier medik. Salah satu
berkas elektron.
Dengan
menggunakan formula dosis serap sebagai berikut Ow (P eff)= Mu PT.
No
(Sw) air .Po.Poet}
symmetryberkas elektron berenergi 6, 912, 16 MeV clan 20 MeV pesawat akselerator linier medik Varian 2100C yang ada
di
Dari
hasil pengukuran keluar~11
(output) diperoleh
hasil bahwa
besarnya
Luas lapangan yang dipergunakap-
faktor kalibrasi MU (Monitor Unit) untuk
20 x 20 crn2pada kedalaman 0.6 cm den~an
range berkas elektron yang' digunakan
jarak fokus 100 cm. Pengukuran dilakukan
dalam pengukuran yaitu untuk energi 6
pada tiap titik sebanyak3 kali pengambil-
MeV, 9 MeV, 12 MeV, 16 MeV clan 20 MeV
an data untuk arah crossplane (arah detek-
adalah sebagaiberikut
139
I Tabe14. Tabe13. J.uslitbang 14.1
Presentasi
llmiah
Keselamatan J.fotel Kartika
Radiasi
daft Lingkungan
l11andra. .14l)esember
X
.2004
dioda. Adapun nilai faktor kalibrasi untuk
MeV) dan 33 mm (E = 20 MeV). Luas
masing-masing detektor dioda dapat di-
lapangan yang digunakan adalah 250 x 250
lihat pada tabel dibawah ini :
nun2 dengan SSD (SourceSkin Distance)100 cIn. Hasil pengukuran flatnessclan symmetry
Tabel2. Faktor Kalibrasi Berkas Elektron Kelima Detektor Dioda Dengan Aplikator 10 x 10 cm2
dengan sistem scanningdosimetri Wellhofer diolah secara komputerisasi dengan Program Omnipro yang berbasis Windows 98
;,plikaor Oioda
dan Windows NT 4.0.
10x 10cm2 t=SMeV
i E=3MeV
E=12 ~V
E = 16 MeV I E=20MeV
1.000fOD911.185%0.000 1.200tO.000 I 1.347ffi.OO6 1.1~.OO61
Hasil Pengukuran flatness clan symmetry dengan sistem scanning dosimetri Wellhofer
2 it~18.iD.(I20 11:ZiatOD5911351.t~11.~.tO.rJl61~~.coo 3 11.Z7i1J.oooI1~204112Q5tO.OOO !1.41OtO.O10 11.~fO.(r2gi 4j1:A4dD.m411.187tODB7l1278tO27811.374tO.OO111.~tO.OO31 5
11.183~.OO311.127iO.oo71122ed:O.Ore 11,317iO.OOiI1.432~.032 i
Kedalaman
%
%
(mm)
f latn £!$S
S\'Tnmetry
0.4
Energi
Faktor Kalibrasi Berkas Elektron Kelima Detektor Dioda Dengan Aplikator 20 x 20 cm2
5t-..1eV
10
0.8
9 MeV
14 20
0.9
0.8
1.2 1.3 1.5~--
0.4
12 Me\'
27 33
15t1JieV 20t,t1eV
Facia
0.3 0.3
pengukuran dengan sistem
scanning dosimetri Wellhofer terkecil
bernilai
ini diperolehflatness
0,8 % yang terjadi
pacta energi elektron sebesar6 MeV dengan kedalaman 10 mm clan flatness terbesar IV.3. Penentuan Profil Berkas Elektron
adalah 1,5 %, terjadi pada energi elektron
IV.3.1.Penentuan Profil Berkas Elektron Dengan Scanning Dosimetri Wellhofer
sebesar 20 Me V dengan kedalaman
Sedangkan
33 mIn.
symmetry menunjukkan
per-
bedai:.n jumlah dosis d.i sisi kiri clan sisi Pengukuran
flatness clan symmetry
kanan lapangan radiasi. Pada pengukuran
dengan menggunakan sistem scanning
scanning
dosimetri Wellhofer dilakukan pada ke-
symmetry terkecil sebesar 0,3%, terjadi pada
dalaman 10 mm(E=6
elektron berenergi .16 MeV dan 20 MeV,
MeV
~4 mm
(I:
= 9 MeV), 20 mm(E = 12 MeV), 27 mm (16
dosimetri
masing-masing
Keselamatan Radiasi l1an BiolJZedika Nuklir-Badan
Tenaga Nuklir
Wellhofer
diperoleh
dengan kedalaman 27 mm
Nasional
dan 33 rom dan symmetry terbesar sebesar
sebanyak 27 kali, dengan menggunakan
0,8 % pada elektron berenergi 9 MeV
aplikator berukuran 20 x 20 cm2 dengan
dengan kedalaman 14rom.
penggunaan MU sebesar 100 MU clan 200 MU, SSO= 100cm. Pengukuran dilakukan
IV.3.2. Penentuan Profil Berkas Elektron Dengan Detektor Dioda Penelitian flatness clan symmetry ber-
secara crossplane searah
Rainbow ini
Dan 27 kali pengambilan data harian,
di
diperoleh basil yang berfluktuasi untuk
Departemen Radioterapi Rurnah Sakit
nilai flatness dan symmetry. Dimana nilai
Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dengan
prosentaseflatnessclan symmetrymaksimum
menggunakan Rainbow fantom
5
Yatlg
dilakukan
sumbu-X) dan inplane (detektor
diletakkan searahsumbu':'Y).
kas elektron dengan menggunakan detektor dioda
(detektor diletakkan
buah detektor dioda
untuk arah crossplaneterjadi pada berkas
ditambahkan
elektron berenergi 6 MeV, yaitu sebesar
dengan
perspex
5,10 % untuk flatness clan 2,93 % untuk
Pada pengukuran harian flatnessclan
nilai
symmetry. Adapun
flatness
dan
symmetry berkas elektron dengan meng-
symmetry maksimum untuk arab inplane
gunakan detektor dioda ini, digunakan
tetjadi pada berkas elektton berenergi 6
MU sebesar200 MU dengan menggunakan
MeV
aplikator berukuran 20 x 20 cm2,clan SSO
% untuk
(SourceSkin Distance)100cm. Pada pengu-
dan symmetry minimum
kuran ini, faktor kalibrasi yang digunakan
elektron
adalah
crossplanedan inplane, yaitu sebesar 0,47 %
faktor kalibrasi untuk aplikator
yaitu 5,11 % untuk flatness (Ian 2,96 "
symmetry. Nilai fluktuasi flatness
berenergi
terjadi pada berkas
16 MeV,
baik
arah
berukuran 20 x 20cm2dengan MU = 200
clan 0,150 % untuk ~tness clan symmetry
MU
arah crossplanesedangkan untuk flatnessclan Setelah dilakukan prosedur kalibrasi,
dilakukan
pengukuran
harian untuk flat-
symmetry arah inplane yaitu sebesar 0,.6 % unt-Jk flatness dan 0,2 % untuk symmetry.
ness clan symmetrydengan menggunakan kelima
buah detektor dioda Rainbow.
~ngukuranharian flatness dan symmet~/ berkas ~lektron dengan menggunakan ietektor
dioda
Rainbow
dilakukan
42
flatness 2. ~imited, ,meaT flatness K., 't11
Preselttasi
llmiah
Keselamatan Hotel Kartika
v. KESIMPULAN
Radiasi ~-
dan Lingkungan
Chandra. 14 Vesember
arah inplanesebesar0,6%dan 0,2%. Sedangkan untuk flatness dan symmetry arah
Metode pengukuran
clan
symmetrymenggunakan Wellhofer yang dilengkapi dengan system scar!ningdosimetri memerlukan persiapan alat yang sangat teliti serta memerlukan waktu yang
crossplanesebesar0,47%dan 0,15%. Dengan demikian pesawat akselerator linier medik di Radioterapi RSCM layak
digunakan
untuk perlakuan pasien.
Prosedur ini
hanya mungkin dilakukan untuk periode bulanan.
DAFfAR
PUSTAKA
Metode dengan menggunakan flatnessclan symmetrymenggunakan detektor
1
G. H. FLETCHER, Oinical Applicatior,
dioda pada fantom perspex sangatmudah
of the Electron Beam, Gohn Wiley &
clan singkat. Sehingga metode ini dapat
Sons, New York, 1976), p.l
digunakan sebagai salah satu alternatif
K.N. GOVINDA
untuk pengukuran harian karena memer-
Medical Radiation Dosimetry 1 (Prentice-
lkan waktu beberapa menit saja.
Adyanced
Hall of India, Private
Untuk
sistem scanmng dosimetri Wellhofer, fluktuasi flatness maksimum sebesar
RA]AN,
1,5 % (E = 20 Me V), minimum
New
Delhi), 1992,p. 96-97;p. 106-110. C.]. KARZMARK., A Primer on heory and Operation of Accelerators
sebesar 0.8 % (E::; 6 MeV) clan symmetlY
in Radiation Therapy; Advan~ed
maksimum
~inear Accelerators design for Radio-
sebesar 0,8 % (E = 9 MeV),
nimum sebesar 0,3 % clan = 20 MeV
{E = 16 MeV
Untuk flatness dan symmetry dengan dioda
inplane clan 2,96 % untuk
symmetry
inplane
terjadi pada elektron berenergi 6 Mev )an minimum flatness dan symmetry terjadi
pad
elektron berenergi 16 Mev yaitu 5 dan
Sljmmetnj
mllliillum
Radiotherapy
and D.
Physics
(Oxford University
untuk arah
unrnk
in
therapy Med. Phys. (1989), p.lJ
4. .R. WILLIAMS
THWAITES, in
Practice
Press, New York,
1994), p.
5. KHAN,
KR
'M,
)OPPKI
. :-IOSTRON
et al, Clmical Electron
~am
Dosimetry Report of AAPM Radiatic Therapy Committee 'ask Group Med. Phys. (1991)
X
.2004
25
8. TG 1 'her. 13. 1972 Absorbed
Presentasi
llmiah
Keselamatan
Radiasi
JIOtel Kartika
6-
7
VARIAN:
Equipment Specifications
Chandra,
14. S.C. KLEVENHAGEN,
dan Lingkungan .14 Vesember
Physicsof Elec-
for Clinac 2100CLinear Accelerator.
iron
NA TH R, BIGGS PI, BOVA FJ, et al.
Medical
AAPM Code of Practice for Radiothera-
Hospital, London, 1985),p.1
Beam
Therapy,
Physics,
X
-rlO04
(Department
The
of
London
py Accelerator: Report of AAPM Radiation Therapy Task Group No.45. UCAPAN TERIMA KASIH
Med. Phys. 21, p.1093 -1121 (1994). FAIZ M. KHAN, The Physics of Ra-
Pada kesempatan ini penulis ingin
illation Theraphy I (Lippincott Williams
mengucapkanterima kasih kepada Kepala
& Wilkins A Wolters Kliwen Company
Departemen Radioterapi RSUPN Cipto
2003
Third Edition, p.l
9. AAPM
51
Mangunkusumo-Jakarta, DR.Dr.Hj. Soehar-
BURNS, DING,
tan G. SF. Rad. (K) Onk. Rad. yang telah
Spe-
memberikan kesempatan kepada penulis
for selecting Stopping Power
untuk melakukan penelitian di Departemen
ROGERS,
Rso as a Beam QUality
Reference Depths for
Radioterapi. Juga kepada semua pihak yang
Electron Dosimetry, Merl. Phys. 23,383
telah membantu penulis dalam menye-
(1996); Calculation of Stopping Power
lesaikanpenelitian mi.
Ratios and
Ratios Using Realistic Oinical Electron Beams,Med. Phys; 22. p. 489,(1995). 10. ICRl RadiationDosimetryReportNo.35, Electron Beamswi~ Energies Between 1 and 50 MeV, 1984
12. Nordic Assoc. of Clinical Physicists,
IAEA
Phys.Bio 1
603,
Technical Report Series No. 398.
dose
Wijono (P3KRBiN-BAT AN) Berapa kapasitas
11. AAPM TG 25 Med. Phys.18, 1, (1991).
Acta Radiol.
DISKUSI
determination
yang dig\lnakan?
total pesawat Linac (satuan MeV)
2. dari perlakuan terapi pasien selama ini, berapa perkiraan prosentase keberhasilannya ? Apakah sesuai dengan yang diharapkan ? Apa tindakan saudara dimasa datang sehubungan dengan basil analisa profil berkas electron tersebut ? -
in
~xternalbeam radiotherapy Vienna nternational Atomic Energy Ageru 2000
Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedikll Nuklir-BadanTenaga
NuklirNasional
145
Jawab
Jawab
1
Berkas elektron yang terdapat pada pesawat Linac ada 5 buah, yaitu energi 6 MeV, 9 MeV, 12 MeV, 16 MeV clan 20 MeV. 2. Prosentasi secara akurat tidak dapat dipastikan, namun salah satu indikatornya adanya peningkatan angka kualitas hidup pasien. 3, Tindakan lanjutan : dengan menjelaskan program QA (Quality Assurance/ Jaminan Kualitas) clan QC untuk pesawatLinac.
Nurman R. (P3KRBiN-BATAN) Seingat sara dmax untuk berkas electron dengan energi nominal 20 MeV lebih dangkal dari 16 MeV. Mengapa kedalaman pengukuran pada 20 MW lebih dalam dari 16MeV?
Perbedaankedalarnan yang terjadi ini selain disesuaikan dengan kondisi pesawat teleterapi Linac itu sendiri, juga karena pengukuran dengan scanning dosirnetri Wellhofer disesuaikan dengan kedalarnan referensi.
Jawab Menurut rekomendasi dari AAPM hasil pengukuran flatness dan symmetry tidak boleh melebihi dari :1:5 % (optimalnya adalah :1:3%), berdasarkan S.C. Klevenhagen pengukuran yang telah kami lakukan untuk "Analisa proHl berkas electron pesawat akselerator linier medik" ini telah sesuai dengan rekomendasi dari AAPM yaitu untuk detector dioda maksimum 5,11 % dan 2,96 % (flatness & symmetry) untuk E = 6 MeV dan minimum flatness & symmetry (0,476 % dan 0,15 % untuk energi 16 MeV).
Nazaroh (P3KRBiN-BATAN) Dari analisa profit BE Pesawat Akselerator Linac diperoleh flatness & symmetry maksimum untuk dosimeter Wellhofer & Rainbow. 1. Mengapa flatness 115 % pada energi 20 Me V lebih besar dibandingkan dengan energi6 MeV (0,8%),apa arti fisisnya? 2. Mengapa symmetry maks (0,8 %)justru terjadi pada E = 9 MeV dibandingkan dengan minimum (0,3 %) pada E = 16 & 20 MeV), demikian juga untuk Jet. Rainbow.
Jawab
Sri Inang Sunaryati (P3KRBiN-BATAN) Berapa prosen rekomendasi yang diberikan oleh AAPM untuk flatness clan symetri minimum clan sebaiknya angkanya ditampilkan sebagai acuan, clan dan situ kita tabu apakah pengukuran yang dilakukan ini sudah memenuhi apa belum ?
Flatnessuntuk E = 20 MeV dapat lebih besar daTi E = 6 MeV, bisa jadi hal ini disebabkan adanya perbedaan kedalaman referensi yang digunakan untuk tiap-tiap pengukuran, yang berbeda. Selain itu fluktuasi perubahan kestabilan berkas elektron lebih tinggi bila dibandingkan dengan berkas foton.
Naek Nababan (P2TRR-BATAN) Mohon dijelaskan sebab "hendaknya pengukuran berkas radiasi dilakukan setiap hari", lalu apa sebabnya pengukuran masih harus dilakukan sebelum pasien diterapi ?
Jawab: Hal ini epnting dilakukan untuk mengetahui kestabilan berkas radiasi clan ketepatan dosis yang diberikan kepada pasien melalui program "morning checkoutllo
147