"
"" ':, if. ~
~,
j;!J.;
I';V;t. ~i,
Pengaruh Volume daD Jenis Media Tanam pada Pertumbuhan daD Hasil Tanaman Selada
,,;1::
(Lactuca sativa) dalam Teknologi Hidroponik
,:1:
Sistem Terapungl
TheEffect of Volumeand Source of Growth Media on Lettuce Growth and Yield (Lactuca ~ in DeepPool Growing System
,I!:
,::
L.)
~ 'J ~!l ..f!
f" 't,'
A
..
D
nas
.
S
.1
USI a
2
d
an
Y
unl
. K
.
oermawa
t .3 I
Diterima 18 Oktober 2004/Disetujui 20 Desember2004
~I'
i
,
Ij ~' ~'!
.c '
ABSTRACT
f;
,
~"
m,:" I " ~
~ Th:
~;
:1: ;,
i
I
Theobjectiveof this study was to find out the effect of volumeand source of growth media on lettucegrowth andyield in DeepPool Growing System(DPGS), Thestudywas conductedfrom Septemberto December2003 at Deep Pool Growing Systemfacility, Danasworo Hydro-Garden Ciapus, Bogor, The study was arranged in randomized
completely blockdesignwith twofactors, Firstfactorwasvolumeof growthmedia(20cm3and 110cm3),Thesecond factor was source of growth media (syntheticfoam, cocodust, rice-husk+OSF and rice-husk+cocodust),Medium
volumeof 20 cm3 with rockwoolwas usedas a check,Nutrientcompositionof the solutionwasasfollows (ppm).. Calll, Mg' 24, K' 210,NH-I'25, NOj-233, SO-l 113,andPO-l 60,Fe 2.14,B 1..2,Zn 0.26,Cu 0..048, Mn 0.18, and Mo 0.046.Medium volume of 20 cm3 with syntheticfoam (i)btainedthe bestyield for all parameters. Therefore, this treatmentcould replacerockwool as mediumfor lettuceproduction in DPGS. Key words..DeepPool Growing System,hydroponics,growth medium
PENDAHULUAN
I~
I ~! 14 I.
Bul. Agron. (32) (3) 16 - 21 (2004)
'" ",.
~
!" ~:
I ;,
'i; .;
'!
Budidayahidroponik merupakanteknologi modern
dala~
bidang. pert~nian khususnya tanaman
! adalah salah satu sistem budi daya hidroponik yang dikembangkandari water culture. Berbeda dengan sistem Nutrient Film Technique (NFT), pada sistem
THST tidak dilakukansirkulasi l~rutanhara. NFT
hortlkultura. Hldropomk merupakan salah satu cara budidaya tanaman yang menggunakan prinsip penyediaan larutan hara s~s~ai de~gan ~ebutuhan tanaman. Pada awalnya Istllah hldropomk hanya ditujukan untuk menggambarkancara menumbuhkan
merupakan metode penanamandlmana akar berada dalam resirkulasi aliran air tipis yang mengandung unsur-unsur yang diperlukan tanaman(Cooper, 1996). SedangkanTHST merupakanmetodepenanamanyang memanfaatkankolam berukuran besar denganvolume
semuasistem yang menggunakanlarutan hara dengan atau tanpa penambahanmedium inert (seperti pasir, kerikil, rockwool, vermikulit) untuk dukunganmekanis. Sistembudidayahidroponik ini biasanyadiusahakandi dalamrumahkacadenganlingkunganterkendali. Teknologi budidaya hidroponik dengan sistem irigasi tetestelah berkembangdi Indonesia.. Beberapa perusahaan yang telah mengadopsi teknologi ini misalnya Taman Buah Mekarsari (Damayanti, 1999), PT Hortitek Tropika Sari (Ecih, 1998), PT Saung Mirwan (Febriana, 1997), dan Kem Farms (Ismail, 1992). Irigasi tetes (drip irrigation) sebagaisalah satu sistem irigasi terbuka, sangat tergantung terhadap ketersediaan energi listrik. Teknologi Hidroponik Sistem Terapung (THST)
tluktuasi konsentrasilarutan hara. Tanpa adanyaresirkulasi larutan hara pada THST menyebabkan berkurangnya ketergantungan terhadap ketersediaan energilistrik. Permasalahan utama dalam THST adalah terendamnyaakar tanamandalam larutan hara. Hal ini mengakibatkan rendahnya kadar oksigen di zona perakaran. Morard dan Silvestre (1996) menyatakan ruang pori yang berisi air berperan dalam memperlambat atau bahkan memutuskanpertukarangas antara atmosfer dan rizosfer, akibatnya konsentrasioksigen yang diperlukan untuk respirasi akar menjadi faktor pembatas. Kekuranganoksigen pada aktifitas sistem perakaranmempengaruhiterjadinya prosespenyerapan air dan mineral hara. Menurut Drew dan Stolzy (1991)
tanaman dalamsistemair, akantetapisaatini mencakup
I
Makalah
2
2004 Star (Penulis
1
Alumni
telah
Pengajar untuk
dipresentasikan
Fakultas
Pertanian,
dalam
Kongres
Institut
dan
Seminar
Pertanian
Bogor,
Nasional
JI
Meranti
" c~ ~i
~
~ ~ :~
C
larutanharayangbesarpula, sehinggadapatmenekan
Perhimpunan
Kampus
Hortikultura
IPB
Darmaga
Indonesia
Bogor,
(PERHORTI).
0251-326363,
Jakarta
E-mail
22
September
[email protected]
korespondensi)
Departemen
Budi
Daya
Pertanian,
Faperta
IPB,
~
:J .','
16
a
J ,
,-.4
-
Bul. Agron. (32) (3) 16 - 21 (2004)
; ;
gangguan akar sebagai akibat kekurangan oksigen adalah pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang tidak sempurna serta menurunnya hasil panen. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman sayuran daun yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Selada merupakan tanaman yang cocok dibudidayakan secara hidroponik. Manipulasi aerasi zona perakaran perlu dilakukan untuk mengatasimasalah kekurangan oksigen. Aerasi adalah suatu hat yang esensialuntuk mendukung aktifitas perakaran walaupun hal ini sangat beragam antar species tanaman. Menurut Morgan
(2000) untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistem perakaran di dalam NFT seharusnyahanya sebagian tertentu dari lapisan akar yang terendam dalam lapisan larutan hara. Aerasi yang baik akan diperoleh jika media memiliki daya pegang air dan mampu memfasilitasi pertukaran gas yang keluar masuk melalui media.
Usaha manipulasi aerasi zona perakaran dapat dilakukan dengan mengatur volume media tanam dan
jenis media tertentu. Ditemukannya kombinasi yang ideal antaravolume dan jenis media tanam diharapkan dapat mengurangi permasalahan THST. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume dan jenis media tanamyang dapat digunakan untuk budi daya tanaman dalam THST yang secara agronomis dan ekonomis menguntungkan.
ketebalan 4 cm dengan ukuran panel 40 cm x 60 cm. Lubang tanam dibuat dengan diameter 2.5 cm dengan jarak antar pusat lubang tanam 12.5 cm, sehingga total
lubang tanam per panel adalah 15. Perlakuanvolume media 110 cm3 dilakukan dalam styrofoam dengan ukuran yang sarna, akan tetapi pada lubang tanam tersebut diberi pot plastik dengan diameter 7 cm dan
tinggi 5.5 cm. Sebagai kontrol (check) digunakan volume media 20 cm3 dengan media rockwool. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RancanganAcak Kelompok (RAK) dengan 8 ulangan. Delapan kombinasi perlakuan dan satu perlakuan sebagaikontrol (check) diacak dalam kelompok yang sarna, sedangkan satu unit percobaanberupasatu panel (15 tanaman), sehingga jumlah yang diperlukan adalah 1080tanaman. Analisis statistik dilakukan dengan Uji F dan uji lanjut dilakukan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5 %. Benih dikecambahkandalam tray plastik yang diberi kertas tissue dan dibasahi. Setelahberkecambah (3 hari), bibit dipindahtanamkan (transplanting) ke
panel semai (panel 77). Media yang digunakandalam panel semai adalah rockwool. Selama pemeliharaan bibit disemprot dengan Gandasil D setiap empat hari dengan konsentrasi2 g/i. Bibit dipelihara selamatiga
minggu sebelumpanel diapungkan(floating) ke kolam tanam.
Proses floating
dilakukan
dengan men-
transplanting bibit dari panel semai ke panel tanam (panel 15) dengan volume dan jenis media tanam sesuai perlakuan. Paneltanamdiapungkan di atas kolam yang
BAHAN DAN METODE Penelitiandilaksanakanmulai Septembersampai
d D b 2002 d. ~ .I' t D . engan esem er I laSI I as eep P00I GrowIng System, Danasworo Hydro Garden, Ciapus Bogor.
berisi lar~tan hara. Pemanenandilakukan pada umur empat mmggu setelah tanam dengan cara mencabut tanaman seladabesertaakarnya. . Pengamatan pertumbuhan tanaman dllakukan . . . terhadap.tmggl tanamandan jumlah dau~. Pada.saat panen dllakukan pengamatanterhada~jumlah hldup
!
B .h I d d. . tas Grand enl sea a yang Igunakan adaIah varle Rapids. Media tanam yang digunakan adalah arang sekam, busa sintetik, pupuk kandang ayam (OSF), serbuksabutkelapa(cocodust) sertarockwool.Larutan hara yang digunakanadalah larutan hara stok A yang terdiri alas : KNO3, Ca(NO3)li FeEDTA dan larutan hara so. t k B . KNO3, K2SO4, KH 2PO4, Mg SO4, M nSO4,
akar) per tanamandan per panel. Pengamatanharlan dilakukan terhadap Total Dissolved Solids (TDS), pH, dan suhu larutan hara, serta pengukuran suhu dan . .
l
CUSO4,
Relative
, :
:
(NH4hSO4,
Na2HBO3,
ZnSO4
dan
Na2MoO4.
Komposisi hara yang digunakan adalah sebagai berikut (ppm) Ca++177,Mg++ 24, K+ 210, NH4+ 25, NO3- 233 , SO4=113,danPO4=60 serta Fe2.14,BI.2,ZnO.26, Cu 0.048, Mn 0.18, dan Mo 0.046. Konsentrasi larutan hara untuk pemeliharaan dipertahankan pada TDS (Total DisolveSolid) = 250-320ppm. Kolam tanam terbuat dari cor beton yang berukuran 3 m (Iebar) x 20 m (panjang) x 60 cm (dalam). Kolam tersebut berada di dalam rumah kaca berdinding kasa 20 mesh dan beratap UV plastik dengan ketebalan 0.02 mm. Percobaan faktorial ini merupakan kombinasi antara volume media (20 cm3 dan 110 cm3)
denganjenis media (busa sintetik, cocodust, arang Perlakuan volumemedia20 cm3dilakukan padastyrofoamdengan sekam+OSF, arang sekam + cocodust).
AnasD. SusiladanYuniKoemiawati
tanamanper panel,bobotyangdapatdlpasarkan (ta~pa
d'
Huml
.Ily
.
(RH)
dl
I
da
h
am
ruma
k
d
aca
pa
.
al~agl
(08.00 WIB), slang(13.00 WIB) dan sore (16.00 W
).
HASIL .. Kondlsl Umum Semua peubah pengamatan pada kontrol (check) menunjukkan hasil tertinggi dibanding perlakuan lainnya kecuali pada peubah diameter batang. Secara visual tanaman selada pada perlakuan kontrol (check) menunjukkan penampilan yang paling baik dibanding dengan perlakuan lainnya. Selama percobaan suhu rumah kaca pada pagi hari berkisar antara 25-35°C, siang hari 24-39°C dan sore hari 24-31°C dengan RH pada pagi hari berkisar antara 59-92%, siang hari 4892% dan sore hari 68-92%. FluktuasiTDS larutanhara
17
.
Bul. Agron. (32) (3) 16 - 21 (2004) " ,!:
]Ji
terbesar terjadi pada siang hari. Nilai TOS pada pagi hari berkisar antara 250-300 ppm, siang hari 250-310 ppm dan 260-320 ppm pada sore hari. Nilai TOS cenderung semakin menurun dengan bertambahnya umur tanaman. Larutan hara dalam percobaan memiliki nilai pH antara 6.34-6.90, pH maksimum dicapai pada sore hari dan minimum dicapai pada pagi hari, sedangkan tluktuasi pH terbesar terjadi pada siang hari. . . Tmggl Tanaman
MST (Tabel I). Pada volume media 20 cm3, penggunaan busa sintetik menghasilkan tinggi tanaman terbesar yakni berturut-turut sebesar 14.53 cm (2 MST), 20.7 cm (3 MST), dan 33.57 cm (4 MST). Bahkan pacta 4 MST, media busa sintetik menghasilkan tinggi tanaman 0.69% lebih tinggi dibanding kontrol (check). Oemikian juga pada volume media 110 cm3 hasil tertinggi dicapai pada penggunaan busa sintetik, sedangkan hasil terendah terjadi pada media arang sekam+OSF.
;1 ",;
Pengaruh interaksi volume media dengan jenis media terjadi pactatinggi tanaman pactaumur 2, 3 dan 4 Tabel 1. Pengaruh interaksi volume dan jenis media terhadap tinggi tanaman pada 2, 3 dan 4 MST Perlakuan Kontrol (check)
2 MST 15.51
% 100.00
Tinggi tanaman (cm) 3 MST % 21.48 100.00 Volume media 20 cm3 20.7 a 96.37 18.47 a 85.99 11.42 d 53.17 ,19.36 a 90.13 Volume media 110 cm3 '18.63 a 86.73
4 MST 33.34
% 100.00
33.57 a 27.77 bc 16.83 d 29.89 ab
100.69 83.29 50.481 89.65
26.43 bc
79.27
Busa sintetik Cocodust A.sekam+OSF A.sekam+cocodust
14.53 12.47 8.39 12.97
a b d b
93.68 80.40 54.09 83.62
Busa sintetik
12.88 b
83.04
Cocodust
11.82 b
76.21
16.28 b
75.79
22.89 c
68.66
A. sekam + OSF A.sekam+cocodust
4.43 e 10.34 c
28.56 66.67
4.18 e 13.59 c
19.46 63.27
5.90 e 17.51 d
17.70 52.52
~
~ j
~
~
Ket: Angka yang diikuti hurufyang sarna pada kolom yang samatidak berbeda n}jata pada OMRT taraf5 %.
, I
lumlah Daun pengaruh interaksi volume media dengan jenis
media 20 cm3 maupun volume media 110 cm3. Pada 4 MST, volume media 20 cm3 memberikan jumlah daun
media terjadi pada jumlah daun umur I, 2, 3 MST (Tabel 2), sedangkan pacta 4 MST terjadi pengaruh sederhana masing-masing faktor (Tabel 3). Pada 3
21.75%3Iebih tinggi .dibanding de.ngan volum.e me~ia 110 cm, akan tetapl 16.55% leblh rendah dlbandmg kontrol (check). Penggunaan media busa sintetik
MST, media busa sintetik memberikan tertinggi dibandingkan media lain baik
menghasilkan jumlah daun terbanyak (10.31), akan tetapi 10.66% lebih rendah dibanding kontrol (check).
jumlah daun pada volume
, ~
:~
~
"~
!I
Tabel 2. Pengaruh interaksi volume media dan jenis media terhadap jumlah daun pada I, 2 dan 3 MST Perlakuan Kontrol (check)
1 MST 4.50
% 100.00
Busasintetik Cocodust A. sekam+OSF A. sekam+cocodust
4.41 a 4.23 ab 2.95 e 4.07ab
98.00 94.00 65.56 90.44
Busa sintetik Cocodust
3.45 d 3.96bc
76.67 88.00
A.sekam+OSF A.sekam+cocodust
3.58cd 3.88bc
79.56 86.22
I.
II
Jumlah daun 2 MST % 6.10 100.00 Volume media 20 cm3 6.12A 100.33 5.75 A 94.26 3.5 C 57.38 5.78A 94.75 Volume media J J0 cm3 5.02 B 82.30 5.01 B 82.13 1.260 5.07B
20.66 83.11
3 MST 8.03
% 100.00
.. "
l
7.71a 6.92 b 5.05 e 7.05ab
96.01 86.18 62.89 87.80
6.62 bc 6.07 cd
82.44 75.59
~
1.15f 5.67de
14.32 70.61
4
Ket: Angka yang diikuti hurufyang sarna pada kolom yang sarna tidak berbeda nyata pada OMRT tarat 5 %.
18
"""~.
PengaruhVolume dan JenisMedia...
'
,~
-,
,~
i Bul. Agron. (32) (3) 16 - 21 (2004)
;
!
Jumlah TanamanHidup per Panel P h d h I .. d. engaru se ert ana voh.d ume maupunJerus me la I h I (T b I 3) terJa . d.I pada Jum . a anaman I up per pane a e . V I d. 20 3 . kkan hasl.1 yang IebI' h 0 ume me la dengan cm volume menunJu tinggi dibanding media 110cm3. Media
busa sintetik memberikan jumlah tanaman hidup tertinggi namun tidak berbedadenganmedia cocodust. ...' Jumlah tanaman hldup terendah dlcapal oleh media . 0 arang sekam + OSF, yaknl hanya 33Yotanamanyang h'd I up.
Tabel3. Pengaruhperlakuanvolume media clanjenis media terhadapjumlah daun pada4 MST clanjumlah tanaman hidup P I k - er -- a uan
Jumlahdaunper
Kontrol (check) Volume media 20 cm3 110cm3 Media Busasintetik Cocodust A. sekam+ OSF A.sekam+cocodust
I .I
1
Ket:
Jumlahtanaman hidup
0/
70
tanaman
0
Yo
per panel
11.54
100.00
15
100.00
9.63 a 7.12 b
83.45 61.70
13.60 a 12.47 b
90.67 83.13
10.31 a 8.26 b 6.08 c 8.41 b
89.34 71.58 52.69 72.88
15.00 a 14.44 ab 5.00 c 13.94 b
100.00 96.25 33.33 92.92
Angka yang diikuti huruf yang sarna pacta kolom dan faktor perlakuan yang sarna tidak berbeda nyata pacta
DMRT taraf5 %.
Bobotper Tanaman yangDapatDipasarkan
busasintetik,clancocodust. Padavolumemedia110
Pe h . t k . t I d. d ngaru m era Sl an ara vo ume me la engan
jenis mediaterjadi padabobot per tanamanmaupunper panel yang dapat dipasarkan(Tabel 4). Pada volume 3 d. k + d d. 20 me la cm , me la arang se am coco ust menghasilkan bobot rata-rata tanaman terbesar (61.29 g),
cm3, bobot rata-rata tanaman tertinggi dihasilkan pada . .. .
medIa busa smtetlk (33.71 g), namun tl.dak berbeda dengancocadust. Padak~du~volume m~dlabobot ratarata tanaman
terendah
terJadl
pada
media
arang
sekam
+.OSF
namundemikian hasil ini tidak berbedadenganmedia Tabel 4. Pengaruhinteraksi volume media clanjenis mediaterhadapbobot per tanaman,bobot per panel yang dapat dipasarkan PerTanaman 66.33
Kontrol (check) Busasintetik Cocodust A. sekam+ OSF A.sekam+ cocodust Busasintetik Cocodust A.sekam+OSF A. sekam+ cocodust
I
I
/
61.29 56.08 8.79 62.08
a a c a
33.71 27.08 1.00 7.83
b b c c
Bobot yangdapatdipasarkan(g) % Per Panel 100.00 912.50 Volumemedia20 cm3 92.40 874.38 84.55 715.63 13.25 110.50 93.59 854.38 Volumemedia 110 cm3 50.82 429.88 40.83 315.63 1.51 3.00 11.80 98.38
% 100.00 a a cd a
95.82 78.42 12.11 93.63
b bc d cd
47.11 34.59 0.33 10.78
I
i i
I
BobotTanamanper Panelyang Dapat Dipasarkan Pengaruhinteraksi antara volume media dengan jenis mediaterjadi pada bobot tanamanper panel yang dapatdipasarkan(TabeI4). Padavolume media20 cm3, bobot per panel tertinggi dicapai oleh perlakuanmedia
AnasD. SusiladanYuniKoemiawati
19
. !
!,
busa sintetik (874.38 g), namun tidak berbedadengan media a~angsekam + cocodust. Pada volume media 1~O .cm, bobot t~naman per panel tertinggi juga ~Ihasllkanoleh media busa sintetik (429.88 g), ~amun tldak berbeda dengan cocodust. Sarna sepertl pada
.
'~
~r £:'1 11,:
Bul. Agron. (32) (3) 16 - 21 (2004)
~f.;
If!
I,tl! :'; f
bobot per tanaman, pada kedua perlakuan volume
kontrol (check) menghasilkan penerimaan, keuntungan
+: ~~
media, bobot rata-rata tanaman terendah terjadi pada media arang sekam +OSF.
clan rasio B/C (Benefit/Cost) terbesar (2.54) dibanding perlakuanlainnya. Rasio B/C lebih besar 2 didapat pada perlakuan media busa sintetik clan campuran arang sekam+ cocodust dengan volume media 20 cm3. Hal tersebut memungkinkan kedua jenis media tersebut d t d' k b k I b' h I . k b d'
,I':
~:' ~i;:'
I'1
'[:'
"l
!J 1"li
1'/
t:fl
Analisis Usahatani .,.
.,
Perktraan
hasll anallsts usahatanl selada dengan . ., ststem THST dengan asumsl btaya produkst clan harga . I d T b I 5 H .1 k b I k d. " k
Jua
.p~r
anallsls
g yang
~r a
usahatam
Tabel 5. Rekapitulasi
r
u
Is.aJI
an
pa
menunJukkan
a
a
bahwa
e
.
apa
I em ang an
e I
anJut
untu
u Idaya
sayuransecaraTHST.
asl
..
perlakuan
~
analisis usahatani budi daya selada var Grand Rapids pada THST dengan ukuran kolam 3 m X 20
..-~
m (250 panel)
f P
~"
-
I k
er_auan
Kontrol (check) Volume media 20 cm3 Busa sintetik Cocodust A.sekam+OSF A. sekam+cocodust Volume media 110 cm3 Busa sintetik
Cocodust Arang sekam+OSF A. sekam+cocodust
Penerimaan
Biaya (Rp X ] 000)
228.13
2053.]3
575.52
1477.60
2.57
2] 8.60 ]78.9] 27.63 2]3.60
] 967.36 ]6]0.]7 248.63 1922.36
564.52 558.62 567.47 56].12
] 402.83 ]05].54 -3] 8.85 1361.23
2.48 ].88 -0.56 2.43
0.62
Produksi
(kg)
(Rp X ] 000)
Keuntungan
(Rp X ] 000)
/C
B
107.47 78.9] 0.75
96~.23 710.17 6.75
597.02 568.02 645.52
370.21 ]42.]4 -638.77
-0.99
24.60
221'.,36
586.32
-364.97
-0.62
0.25
Catatan: Hargaper kg = Rp 9.000,-
PEMBAHASAN
denganmedia arang sekam+ cocodustmemiliki warna daun agak kekuningan.
Penggunaan media rockwool sebagai kontrol (check) secaraumum memberikan hasil terbaik bagi pertumbuhan clan bobot panen selada pada sistem THST. Hal ini disebabkankarena sifat rockwool yang
ideal sebagaimedia tumbuh pada sistem hidroponik. Rockwool merupakan media yang bersifat inert, sedikit alkalin clan tidak menyebabkan degradasi biologi. Media ini memiliki ruangpori sebesar95% dengandaya pegangair sebesar 80% (Resh, 1998). Media ini ringan saat kering clan mudah menyerap air. Kondisi ini memungkinkan pertumbuhan tanaman relatif cepat sehingga semua peubah menunjukkan hasil yang terbaik. Namun demikian, rockwool merupakan bahan yang masihrelatif mahal sehingga perlu dicari altematif media lain denganhargayang lebih ekonomis.
Padaperlakuanvolume media 20 cm3, mediabusa i; ': II
! t
Kondisi ini diperjelas bahwa
dengansemakinbesarvolume media (]]O cm3), arang sekam + cocodust memberikan warna daun yang semakin menguning, bahkan bobot per panel lebih rendah dibandingkan media busa sintetik. Sifat busa sintetik yang mudah menyerapair, beronggasehingga mudah ditembus oleh akar, clan memiliki aerasi yang baik
merupakan
faktor
yang
dapat
mendukung
pertumbuhantanaman. Media arang sekam + OSF memberikan hasil
terendahpadakeduavolume mediatanam untuk semua peubah yang diamati. Padaumur I MST tanamanyang mendapat perlakuan ini mengalami stres, bahkan beberapa tanaman akhirnya mati. Bahan OSF adalah pupuk kandang ayam yang telah disterilkan dengan
pemanasan,sehingga kemungkinan bahan ini belum terdekomposisisecarasempurna. Dampaknegatif OSF
sintetik menghasilkan bobot per tanaman clan per panel yang tidak berbeda dengan arang sekam+cocodust
semakin terlihat pada jumlah OSF yang lebih banyak (volume media ]]0 cm3), yakni dengan semakin
(Tab.e!4). Demikian juga ras~oB/C kedua perlakua.n media tanam tersebut > 2, dtmana secara ekonomts layak untuk diusahakan(Tabel 5). Akan tetapi secara visual daun selada yang dihasilkan oleh media busa sintetik lebih hijau dibanding dengan arang sekam +
b~nyak.nya jumlah tanaman ~ang mati apabila dlbandmgkandenganvolume media20 cm3. Pemakaian volume media]] 0 cm3 dalam pot untuk media cocodust,arang sekam+ OSF, clan arang sekam + cocodust menyebabkansebagianbesar akar
cocodust. Hasil pengamatan visual menunjukkan bahwa selada yang ditanam pada volume media 20cm3
tanaman berada dalam pot.
Perlakuan ini juga
mengakibatkan media sangat basah clan ruang pori ~
:,~;
20
c~"'"-
PengaruhVolume dan JenisMedia...
'
c[~
~"
~
Bul. Agron.(32)(3) 16- 21 (2004)
dalam media terisi air sehingga aerasi kurang baik. Menurut Morgan (2000) kurangnya oksigen di zona perakarandapat mengurangi kemampuanakar untuk menyerapair dan mineral-mineraldenganjumlah yang cukup untuk pertumbuhantanaman. Disamping itu, pemakaianmedia denganvolume yang lebih besarjuga meningkatkanbiayaproduksi.
Mekarsari(LaporanKetrampilanProfesi). Jurusan Budi Daya PertanianFapertaIPB. Bogor. 42 halo Drew, M. C., L. H. Stolzy. 1.991. Growth Under Oxygen Stress.In : Y. Walsel. A. E~hel and U. Katkafi (eds.) Plant Roots The HIdden Half. Marcel Dekker. Inc. New York. p.331-342. Ecih. 1998. Tanamanmelon (Cucumismelo L.) di PT Hortitek Tropikasari Kec. Semplak Kab. Bogor (Laporan Ketrampilan Profesi). Jurusan Budi Daya PertanianFapertaIPB. Bogor. 66 halo
KESIMPULAN D . b . . d t d.t .k k . I an perco aan Inl apa I an eslmpuan b.ahw~,volume .media 20 cm3 dengan media busa smtetlk men~hasllkanpe~um~uha~dan. bobot selada yang dapatdl.pasarkanlebl~ balk dlband~ngkandengan perlakuan lamnya. Hasll terendah dlperoleh pacta volume media 110 cm3 dengan media arang sekam + OSF.
Febriana,M. 1997. Budi Daya tanamantomat secara hidroponik di PT Saung Mirwan (Laporan Ketrampilan Profesi). Jurusan Budi Daya PertanianFapertaIPB. Bogor. 64 halo Ismail. 1992. Rumah Plastik untuk Budi Daya Selada di Kern Farms (Laporan Ketrampilan Profesi). JurusanBudi Daya PertanianFapertaIPB. Bogor. 89 halo
UCAPAN TERIMAKASIH . . . Penelltlan Project (DUE)-like
.. ml
.. . dlblayal
Development Batch
for III,
dan
..
Hlbah
Undergraduate
Program
Studi
. . Penelltl~n,
i
Education
Morard, P., J. Silvestre. oxygen deficiency soilless
Hortikultura,
culture:
1996. Plant injury due to in the root environment of
a review.
Plant
and Soil
184:243-
254.
DepartemenBudi Daya Pertanian,Fakultas Pertanian, Institut PertanianBogor tahunangaran2002/2003.
; Morgan, L, 2000. Are your plants suffocating? The importance of oxygen in hydroponics. Growing Edge 12(6):50-54.
DAFTARPUSTAKA
The
Cooper,A. 1996. The ABC ofNFT. CasperPubl. Ply Ltd. Narrabeen. 171p.
Nelson, P. V. 1998. GreenhouseOperation and Management.Prentice-HallInc. New Jersey. 637 p.
Damayanti,M. 1999. Budi Daya melon varietas'Sky Rocket' secara hidroponik di Taman Buah
Resh, H. M. 1998. Hydroponic Food Production. WoodbridgePressPubl. Co. SantaBarbara. 527p.
',;
.::!;:~;01J?r :;;
~t
i; ;1:;~ j~:~;"';~.':,l?;,,,m"
;
'"
.--,:t~'; :,,1:,'
"""0""
;;,
- -1:;'c~:;;:~{..rl~j
;,j~li"..ir:i ':~i
):,!~;,:'c';,.,,' ,;. -- ;;
-c' "tfi;:i
,;:'c
AnasD. SusiladanYuni Koerniawati
21
.