IbM Perbedayaan Anak Jalanan Untuk Menciptakan Usaha Perbaikan Komputer Dan Desain Di Kota Bandar Lampung 1
suhendro Irianto,2indera, Dan 2sushanty Saleh Jurusan Teknik Informatika, Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya 2 Jurusan Sistem Informasi, Institut Informatika dam Bisnis Darmajaya Jalan. Z.A. Pagar alam No. 255, Bandar Lampung
[email protected],
[email protected],
[email protected] 1
ABSTRAK Permasalahan yang dihadapi oleh anak jalanan yang ada di rumah singgah Insan Kamil dan rumah singgah Al Achyarhampir sama yang dihadapi oleh rumah-rumah singgah lainya yang ada di daerah-daerah lain di Provinsi Lampung. Permasalahan ada kurang dana dan kurangnya tenaga atau sukarelewan yang ada dan secara konsisten membantu dan membimbing mereka untuk meninggalkan dunia jalanan. Tujuan dari program pengabdianmasyarakat adalah membuat anak jalanan mempunyai motivasi yang kuat untuk merubah jalan hidupnya yang sekarang mereka jalani dengan memberi bekal ketrampilan yang akan mereka gunakan untuk itu. Sedangkan target dari kegiatan ini adalah membuat anak jalan mempunyai ketrampilan merakit dan memperbaiki komputer desktop. Selain itu beberapa anak jalanan sasaran mempunyai kemampuan untuk men-design brosur-brosur, undangan, spaduk, banner, menjadi fotographer, edit foto, dan mencetak foto. Disamping itu, dengan pelatihan dan bimbingan ini maka anak jalan yang dilatih dan mahir dalam merakit dan memberbaiki komputer dapat membuka usaha sebagai teknisi computer. Sedangkan anak yang dilatih tentang desain grafis dapat membuat suatu usaha di bidang desain dan percetakan foto. Metode yang dikerjakan dalam kegiatan ini adalah dengan pelatihan dan bimbingan, dimana pelatihan dilakukan dengan praktek sebanyak 85% dan teori 5% dengan total jam sebanyak 240 jam selama enam bulan. Keywords: anak jalanan, rumah singgah, service computer, desain grafis
PENDAHULUAN 1. Analisa Situasi Menurut Cappelo (2013), anak jalanan adalah anak yang terkategori tak berdaya. Mereka merupakan korban berbagai penyimpangan dari oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Untuk itu, mereka melalui demokratisasi, pembangkitan ekonomi kerakyatan, keadilan dan penegakan hukum, partisipasi politik, serta pendidikan luar sekolah. Anak jalanan, pada hakikatnya, adalah "anak-anak", sama dengan anak-anak lainnya yang bukan anak jalanan. Untuk pemberdayaan anak jalanan tidak cukup hanya diberikan stimulus materi, tetapi yang paling penting adalah diberikan hak untuk memperoleh ” akses ” bagi
464
perubahan kehidupan. Sementara itu menurut (Ishaq, 2000) , ada tiga ketegori kegiatan anak jalanan, yakni : (1) mencari kepuasan; (2) mengais nafkah; dan (3) tindakan asusila.
Jumlah anak jalanan yang ada di seluruh Indonesia mencapai 104.497. Propinsi dengan jumlah anak jalanan terbanyak berturut-turut adalah Jawa Timur, yaitu sebanyak 13.136 anak, Nusa TenggaraBarat 12.307 anak, dan Nusa Tenggara Timur 11.889 anak. Sedangkan 3 propinsidengan jumlah anak jalanan paling sedikit berturut-turut adalah Kalimantan Tengah10
anak,
Gorontalo
66
anak,
dan
Kepulauan
Riau
186
anak.
(http://www.kemsos.go.id/).
Sementara itu jumlah anak jalanan yang di Lampung mencapai lebih dari 1.096 yang tersebar di 7 kabupaten dan kota.
Banyak anak-anak jalanan yang ada dilampung
menempati rumah-rumah singgah yang ada di Lampung yang jumlahnya hanya 11. Diantara rumah singgah yang ada di kota Bandar Lampung Rumah singgah Insan Kamil dan rumah singgah Al Achyar.
Rumah Singgah Insan Kamil beralamat di jalan jend. Sutiyoso No 5 Tanjung Karang Timur. Anak-anak jalanan yang diasuh ada tidak menempati rumah singgah tersebut, Rumah singgah hanya digunakan untuk melakukan kegiatan belajar untuk
anak-anak
jalanan. Usia anak-anak yang diasuh oleh rumah singgah ini berkisar antar usia TK sampain dengan usia SMA beberapa diantara sebenarnya ada yang mengikuti sekolah formal, tapi sebagian besar mereka sudah putus sekolah dan bekerja di jalan-jalan (menjadi pengamen 1 dan peminta-minta). Di rumah ini anak-anak dapat “singgah” dan mendapat pelajaran membaca dan pelajaran-pelajaran lain yang lain seperti kursus untuk paket A, B dan C. Rumah singgah Insan Kamil menemapai sebuah rumah berukuran 10 x 15 meter persegi berlokasi di perkampungan kumuh di kota Bandar lampung, keadaan ke dua rumah dapat dilihat pada Gambar 1.
Rumah singgah yang lain adalah rumah singgah Al Achyar, rumah singgah ini terletak di jalan Imam Bonjol gang ratu Agung II no 39 Tanjung karang Pusat, Bandar Lampung.
465
Rumah singgah Al Achyar juga menempati satu rumah yang digunakan sebagai tempat belajar anak2 TK dan Paud yang kondisi rumah yang sangat sederhana. Sedangkan untuk anak-anak setingkat SD, SMP dan SMA diberikan dana bantuan untuk di sekolahkan di level masing-masing. Dana yang digunakan untuk membiayai anak-anak jalanan yang kurang tersebut berasal dari donator.
Kegiatan kedua rumah singgah tersebut akhir-akhir ini tidak begitu ramai dengan anakanak jalan, hal ini disebabakan selama kegiatan yang ada ke dua rumah singgah tersebut sudah jarang diadakan karena berkurangnya donator. Donatur yang ada selama ini hanya berasal dari individu-individu yang tergerak hatinya untuk menolong atau membantu anakanak jalanan yang ada.
1
Rumah Singgah Al Achyar
Rumah Singgah Insan Kamil
Gambar 1. Kondisi bangunan Rumah Singgah
2.
Permasalahan Mitra
Tidak banyak perbedaan permasalahan yang dihadapi oleh anak jalan lainnya yang ada di Indonesia, begitu juga permasalahan yang dihadapi anak jalanan yang ada di kedua rumah singgah yang menjadi mitra kami dalam program pengabdian kali ini(Cappelo, 2013) Disamping kedala pendanaan dari donatur perorang yang tidak pasti, masalah lain sebenarnya mereka sudah sering mengadakan pelatihan atau pemelajaran untuk bekal hidup mereka, mereka kurang mempunyai motivasi untuk belajar. Hal ini menurut kami tidak atau belum adanya sistem “pembelajaran atau pelatihan” yang membuat anak jalan
466
termotivasi. Dari hasil survey kami terhadap anak-anak yang ada dirumah singgah ini mereka beranggapan buat apa belajar, karena mereka menggangap bahwa mereka itu sebagai anak jalan ya memang nasib atau takdir mereka menjadi seperti ini.
Oleh karena itu menurut kami masalah yang paling penting dari anak-anak jalanan di kedua rumah singgah adalah motivasi untuk mempelajari sesuatu yang nantinya akan berguna bagi hidupanya. Mereka harus dibimbing dan dilatih untuk menyadari bahwa mereka tidak selama akan hidup dijalan, mereka menjadi dewasa dan tua.
Kebanyakan anak jalanan yang di
kedua rumah singgah kebanyakan hanya sebagai
pengamen dan peminta-minta. Mereka kebanyak anak putus sekolah SD, SMP. Selama ini rumah singgah hanya menyediakan tempat tinggal sedangkan untuk makan mereka bayar sendiri dari hasil mengamen dan meminta-minta. Keadaan fisik anak jalanan yang ada cukup, dan ada diatara mereka mempunyai kemampuan berfikir bagus (pintar), mereka putus sekolah karena bodoh tapi karena tidak punya biaya untuk sekolah
TARGET DAN LUARAN KEGIATAN 1. Target Program pengabdian di dua rumah singgah Insan Kamil dan Al Ahcyar ditargetkan agar anak-anak jalanan dapat kembali mempunyai “gairah hidup” untuk mencapai apa yang mereka angan-angakan untuk hari depan mereka. Untuk target dari paengabdian ini dapat kami jelaskan sebagai berikut:
Selama empat bulan pertama kami menargetkan 2 anak jalanan dapat pengenalan komputer desktop dan memperbaiki komputer yang rusak.
Selama empatbulan pertama sebanyak
2 orang anak jalanan dapat mendisain
(design) edit dan manipulasi foto untuk brosur , udangan , foto studio, dan lain-lain.
Jika program pengabdian yang di danai oleh DIKTI berakhir, bukan berarti pelatihan untuk anak-anak di dua rumah singgah berakhir. Kami akan tetap melanjutkan dengan anak-anak
467
jalanan lain yang belum sempat kami latih, dengan mengikutkan UKM –UKM yang ada di IBI Darmajaya untuk membuat program pengabdian rutin dan terjadwal untuk anak-anak jalanan lainya. 2. Luaran Keluaran dari program pengabdian kali ini adalah berupa komputer desktop rakitan yang kualiatasnya bisa sama dengan komputer-komputer rakitan yang dijual atau dibuat di tokotoko komputer yang ada di kota Bandar Lampung. Komputer rakitan ini dihasilkan oleh anak – anak jalanan yang telah dilatih / dididikan selama program pengabdian. Sedangkan anak-anak yang diberi pelatihan desain grafis
dan photo editing akan menghasilkan
desain-desain yang menghasilkan brosur-brosur, undangan, banner, spaduk-spaduk, dan cuci cetak dan photo studio, adapun contohnya seperti di bawah ini:
Gambar 2. Brosur, banner, peralatan perakitan computer
468
METODE PELAKSANAAN Untuk membantu mencarikan solusi
permasalahan yang ada, maka kami akan
menggunakanmetode pelatihan semacam kursus dengan focus pada praktek bukan teori (85 % praktek dan 15% teori). Dalam pelatihan ini kami ( 1 ketua dan 2 anggota) dan bibantu oleh 3 orang mahasiswa akan memberi pelatihan pada4 – 8 anak jalanan selama 4 bulan atau selama 240 jam (24 jam teori dan 216 jam praktek).Dalam pelatihan ini, anakanak akan diberi semacam “test” setiap bulan baik untuk yang memilih minat perakitan computer maupun desain grafik dan photo nediting/photography.
HASIL KEGIATAN 1. Pelatihan perakitan dan trouble shooting komputer Pelatihan dilaksanakan di IBI Darmajaya dan di Ruangan Rumah Singgah Insan Kamil , pelatihan yang diberikan anak jalanan sebanyak 4 orang dengan mode 90% praktek dan 10 % teori . Pelatihan dikerjakan daro tanggal 20 April sampai dengan tanggal 26 Juli 2015. Pelatihan setiap hari dikerjakan dari jam 09.00 sampai jam 17.00 dengan istirahat dari jam 12.00 s/d 13.30. Materi dan jadwal pelatihan dapat diljat pada tabel 1 dan 2. Tabel 1. Jadwal dan Meteri Pelatihan No. Materi
Tanngal 20-04-2015
2.
Pengenalan perangkat hardware, Pengenalan interface Merakit komponen Merakit komponen
3.
Merakit kompoter
02-05-2015
Trouble shooting
13-05-2015
Instalasi PC Trouble shooting Instalasi PC
14-05-2015
Belajar perawatan PC, backup dan merestore software Uji kompentensi
16-05-2015
1.
4. 5. 6.
25-04-2015
15-05-2015
469
Tabel 2. Jadwal dan Meteri Pelatihan Desain No. Materi
Tanngal
1.
Pengenalan Adobe Phoptoshop
12-07-2015
2.
Editing dan manipulasi gambar dengan Photoshop
15-07-2015
3
Desain untuk brosur , undangan, banner, dll
22-07-2015
Desain untuk brosur , undangan, banner, dll
23-07-2015
4.
Desain untuk brosur , undangan, banner, dll
24-07-2015
5.
Mencetak hasil desain
27-07-2015
6.
Uji kompentensi
26-07-2015
2. Dokumentasi kegiatan pelatihan
Merakit komputer
Trouble shooting
Gambar 3. Pelatihan Komputer
SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Dari kegiatan pengabdian ini maka sudah dilatih atau dididik dua orang mantan anak jalanan sehingga mampu dan bisa membuka usaha untuk reparasi komputer dan mendesain untuk brosur, banner dan foto. 2. Saran Dari kegiatan yang selesai dengan pengabdian , maka perlu lebih banyak anak jalanan dibina dengan keahlihan yang sama dan lebih dengan pelatihan dengan ketrampilan –
470
ketrampilan yang lain sehingga diharapkan lebih banyak anak-anak meninggalkan profesinya sebagai anak-anak jalanan.
DAFTAR PUSTAKA Badan Kesejahteraan Sosial Nasional, Anak Jalanan di Indonesia : Permasalahan dan Penangananya, Jakarta, 2000. Bayo Ala, Andre. Kemiskinan dan Strategi Memerangi Kemiskinan. Yogyakarta, Liberty, 1991. Dinas Sosial Propinsi Lampung, AcuanPelaksanaan Pelayanan Sosial Pembinaan Anak Jalanan Ishaq, M. (1998). "Pengembangan Modul Literasi Jalanan untuk Peningkatan Kemampuan Hidup Bermasyarakat Anak-anak Jalanan". Makalah. Lokakarya Modul Literasi Jalanan di BPKB Jayagiri-Lembang, 24-25 Maret 1998. Bandung : Yayasan BahteraUnicef. Richardo Cappelo, 2013 , Pemberdayaan Anak jalanan Berbasis Keluarga, Harian Suara Pembangunan, Jakarta.
471