1
2
hunian lama,
“BERNYAWA BARU” Pe n u l is Q ist h i J i h a n
Fo to g ra fe r L i n d u n g S o em a rh a d i
Di tengah maraknya pembangunan rumah modern, seperti cluster atau apartemen, pemilik rumah ini malah memutuskan untuk memilih sebuah rumah bergaya tahun 1980-an. Rumah yang berada di kawasan Senayan, Jakarta ini, kemudian diberikan “nyawa baru” oleh desainer kepercayaan pemilik rumah.
66
| Vol. 17 No. 10 Oktober 2016
Interior
1 Desainer mengaplikasikan pencahayaan pada beberapa titik di fasad bangunan untuk menonjolkan bidang arsitektural dan memperkuat karakter bangunan. 2 Area foyer tampil mewah dan elegan berkat kehadiran grand piano dengan backdrop partisi kayu bermotif kawung dan plafon dilapis HPL. 3 Salah satu area tamu dengan desain simetris sehingga memberikan kesan formal.
Yudhistira Harahap, principal designer dari YAPH studio kemudian menyesuaikan konsep dan desainnya dengan kebutuhan dan karakter pemilik rumah. Pria yang akrab disapa Yudha ini, tidak banyak mengubah fasad bangunan dan struktur bangunan, tetapi ia lebih banyak memberikan “sentuhan ajaib” pada bagian interiornya. Bagian interior merupakan pusat kegiatan keluarga yang tentu saja kebutuhannya berbeda bagi setiap keluarga. Selain itu, dengan mempertahankan fasad bangunan, identitas rumah ini juga tetap terjaga dengan baik. Desainer hanya mengubah bukaan pada jendela dan pintu utama. Untuk memberikan kesan modern pada jendela, desainer mengaplikasikan kaca frameless dan mengganti material pintu dengan kayu solid jati. Beberapa titik pada fasad bangunan kemudian diekspos untuk menunjukkan karakter rumah ini, seperti dinding berlapis marmer eksisting yang diberi uplight sehingga menampilkan kesan mewah dan “hangat”.
3
Vol. 17 No. 10 Oktober 2016 |
67
4
4 Kehadiran partisi pada 5 area lounge ini, selain sebagai pembatas, juga merupakan point of interest karena tampilannya yang indah dari motif kawung yang menggunakan teknik laser cutting.
Rumah dua tingkat dengan luas 420 m2 ini dibagi menjadi dua zona yaitu lantai satu sebagai zona publik dan semipublik serta lantai dua sebagai zona privat. Lantai satu didesain untuk mengakomodasi kebutuhan khusus pemilik rumah. Pemilik rumah menyampaikan kepada desainer bahwa ia sering menerima tamu dalam waktu bersamaan dengan kepentingan dan tujuannya masing-masing sehingga dibutuhkan ruang untuk mengakomodasi hal tersebut. Desainer pun mendesain pola ruang di lantai satu dengan menghadirkan beberapa area penerima tamu, baik yang bersifat formal maupun bersifat informal seperti lounge dan ruang kerja. Pantri dan ruang makan juga didesain fleksibel sehingga dapat digunakan untuk kegiatan makan bersama ataupun sebagai small meeting room. Untuk memberikan fungsi ruang yang dinamis dan fleksibel, desainer menerapkan dominasi loose furniture yang dapat digeser dan ditata ulang kapan saja untuk setiap acara yang berbeda. 5
68
| Vol. 17 No. 10 Oktober 2016
Keberhasilan “sentuhan ajaib” dari sang desainer adalah dari perubahan suasana ruang yang sebelumnya cenderung lebih “dingin” dan flat, kini terasa lebih “hangat”, nyaman, dan terlihat elegan sehingga bagaikan berada di bangunan rumah baru. Pemilihan material, warna, dan desain furnitur merupakan faktor utama bagi keberhasilan dalam memberikan “sentuhan ajaib” tersebut. Material dan colour scheme-nya adalah paduan antara earth tone dan taupe (abu-abu tua). Pada dinding masif, desainer menerapkan finishing cat berwarna krem untuk memberikan kesan lebih netral. Adapun dinding partisi-partisi sebagai pembatas temporer dihadirkan dengan desain krawangan motif kawung dan menggunakan material MDF special paint berwarna bronze yang sekaligus merupakan focal point melalui keindahannya. Aplikasi down ceiling juga memberikan kesempatan kepada desainer untuk bereksplorasi dengan material penutup seperti HPL dan wallpaper sehingga memberikan tampilan yang segar dan tidak monoton.
6 6 Pada area pantri diterapkan paduan material HPL motif serat kayu, top table solid surface, dan kursi bar berwarna putih. 7 Suasana interior yang “hangat”, nyaman, dan elegan terasa pada setiap ruang yang saling terhubung.
7
Vol. 17 No. 10 Oktober 2016 |
69
8
9
8 Dominasi gradasi warna abu-abu pada area kerja membedakan karakter ruang dengan area living.
10 Material mosaik bronze pada powder room memberikan kesan yang mewah.
9 Living room yang didesain lebih rileks untuk acara yang bersifat informal.
Elemen lantai berupa material marmer pada interior dipertahankan karena kondisinya yang masih baik dan bernilai tinggi. Elemen pengisi interior berupa built-in furniture ataupun loose furniture tampil dengan karakter masing-masing yang kuat tetapi saling mengimbangi. Contohnya, pada built-in furniture, desainer menampilkan bentuk clean cut tetapi tampil indah melalui lapisan HPL motif serat kayu sedangkan loose furniture tampil elegan dan bersifat long lasting melalui desain garis lengkung yang ditutup dengan upholstery yang netral seperti warna krem ataupun abu-abu muda. Rumah ini juga “dihidupkan” dengan aplikasi artwork yang melengkapi keindahan setiap sudut interiornya. Identitas Indonesia merupakan aksen yang dihadirkan melalui beberapa artwork tersebut, seperti lukisan batik pada living room bersifat formal, lampu hias berbentuk candi, dan motif batik kawung yang terdapat pada partisipartisinya. Secara keseluruhan, desainer berhasil memberikan “nyawa baru” pada rumah ini dan pemilik rumah pun dapat menikmatinya sesuai dengan kebutuhan.
10
70
| Vol. 17 No. 10 Oktober 2016
L o k a s i Rumah Tinggal Di Widya Chandra, Senayan - Jakarta P r i n c i pa l D e s i g n e r Yudhistira Harahap dari YAPH Studio D e s i g n e r T e a m Gladys Adefriza, Sovia Thalib